SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN...

10
SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA SISTEM EKONOMI INDONESIA Disusun oleh : Firdan Maulana Elhaq Fitriani Lestari Dewi Gery Cipta Sebangun Guchev Hana Nurul Tsara Helda Safitri Kania Nur Azqia JURNALISTIK B / SEMESTER 1 UIN SGD BANDUNG

description

SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

Transcript of SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN...

Page 1: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM

EKONOMI INDONESIA

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Disusun oleh :

Firdan Maulana Elhaq

Fitriani Lestari Dewi

Gery Cipta Sebangun

Guchev

Hana Nurul Tsara

Helda Safitri

Kania Nur Azqia

JURNALISTIK B / SEMESTER 1

UIN SGD BANDUNG

Page 2: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain :

1. Faktor Sumber Daya Alam 2. Faktor Sumber Daya Manusia, 3. Faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha 4. Faktor kebijakan pemerintah 5. Faktor kemudahan dalam peizinan.

Dari segi Penanaman Modal Asing, banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah.

Maka dari itu, Pemerintah mengeluarkan UU Penanaman Modal Asing (UU No. 1/1967) untuk menarik investasi asing guna membangun ekonomi nasional. Di Indonesia adalah wewenang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi langsung luar negeri.

Masuknya perusahaan asing dalam kegiatan investasi di Indonesia dimaksudkan sebagai pelengkap untuk mengisi sektor-sektor usaha dan industri yang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak swasta nasional.Modal asing juga diharapkan secara langsung maupun tidak langsung dapat lebih merangsang dan menggairahkan iklim atau kehidupan dunia usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai upaya menembus jaringan pemasaran internasional melalui jaringan yang mereka miliki. Selanjutnya modal asing diharapkan secara langsung dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi Indonesia.

Namun dari segi Penanaman Modal Dalam Negeri, Pemerintah mengeluarkan Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal.

Penanam Modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan Warga Negara Indonesia, badan usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan

Page 3: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

Page 4: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB II

ISI

1. Penanaman Modal Asing (PMA)

A. Pengertian

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal).

Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.

B. Fungsi Penanaman Modal Asing bagi Indonesia o Sumber dana modal asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi

dan pertumbuhan ekonomi. o Modal asing dapat berperan penting dalam penggunaan dana untuk perbaikan

struktural agar menjadi lebih baik lagi. o Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan. o Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga mampu

mengurangi pengangguran. o Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat. o Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari

sebelumnya. o Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh

penanam modal.

C. Tujuan Penanaman Modal Asing Untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat

pajak lokal dan lain-lain. Untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain

Page 5: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik.

Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu Negara

D. Faktor yang Mempengaruhi Berkurangnya PMA Instabilitas Politik dan Keamanan. Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan. Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi

Daerah serta belum lengkap dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara pelaksanaan otonomi daerah.

Kurangnya jaminan kepastian hukum. Lemahnya penegakkan hukum. Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi. Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan Masih maraknya praktek KKN Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi

dan tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing Indonesia dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di Indonesia.

Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia

E. Hal – Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam PMA

1) Bagi Investor

Adanya kepastian hukum. Fasilitas yang memudahkan transfer keuntungan ke negara asal. Prospek rentabilitas, tak ada beban pajak yang berlebihan. Adanya kemungkinan repatriasi modal (pengambilalihan modal oleh pemerintah pusat

dan daerah) atau kompensasi lain apabila keadaan memaksa. Adanya jaminan hukum yang mencegah kesewenang-wenangan.

2) Bagi Penerima Investasi

Pihak penerima investasi harus sadar bahwa kondisi sosial, politik, ekonomi negaranya menjadi pusat perhatian investor.

Dicegah tindakan yang merugikan negara penerima investasi dalam segi ekonomis jangka panjang dan pendek.

Transfer teknologi dari para investor. Pelaksanaan investasi langsung atau investasi tidak langsung betul-betul dilakukan

dengan prinsip saling menguntungkan (mutual benefit) dan terutama pembangunan bagi negara/ daerah penerima.

Page 6: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

F. Faktor Penarik Investor Asing

Transparansi pasar keuangan dalam informasi yang terpercaya yang mengalir dalam suatu aliran yang stabil. Tidak adanya transparansi selama proses investasi dapat sangat membatasi rentang perhatian para investor asing.

Pasar finansial yang terbuka harus dibebaskan dari kendali pemerintah langsung dan perdagangan bawah tangan (insider trading).

Adanya aturan hukum para ahli ekonomi yang telah disepakati. Nilai tukar yang fleksibel. Sehingga memudahkan para investor untuk berinvestasi.

G. Minat Investasi Asing Meningkat

Berbagai negara termasuk Amerika Serikat telah menyatakan minatnya meningkatkan investasi di Indonesia. Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia kini mencakup 85 persen dari total investasi di Indonesia, dan jumlah PMA ini berpotensi besar untuk terus tumbuh.

Menko bidang Perekonomian Hatta Rajasa berpendapat Indonesia masih termasuk negara tujuan investasi baik dari investor lokal maupun asing. Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengungkapkan Amerika Serikat juga merupakan negara yang sangat berpotensi meningkatkan investasi di Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat hingga Januari-Juni 2010 minat investasi atau pendaftaran investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai US$ 3,450 miliar dengan jumlah proyek 885 proyek.BKPM juga mencatat investor yang sudah mengantongi izin prinsip untuk PMA sebanyak 142 proyek senilai US$ 5,176 miliar dengan 125 proyek.

Hingga Maret 2010 realisasi investasi di Indonesia mencapai 42 trilyun rupiah terdiri dari 574 proyek.Dari angka tersebut, PMA mencapai 36 trilyun rupiah dan investasi lokal mencapai 6 trilyun rupiah.

Pinjaman Luar Negeri

Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri baik dalam valuta asing maupun dalam Rupiah. Termasuk dalam pengertian pinjaman luar negeri adalah pinjaman dalam negeri yang menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri.

Pinjaman luar negeri Indonesia di bedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu pinjaman luar negeri yang diterima Pemerintah(public debt) dan pinjaman luar negeri yang diterima swasta (private debt). Dilihat dari sumber dananya, pinjaman luar negeri dibedakan ke dalam pinjaman multilateral, pinjaman bilatelar dan pinjaman dindikasi. Sedangkan dilihat dari segi

Page 7: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

persyaratan pinjaman, dibedakan dalam pinjaman lunak (concessional loan), pinjaman setengah lunak (semi concessional loan), dan pinjaman komersial (commercial loan).

Pinjaman luar negeri yang diterima pemerintah, dimaksudkan sebagai pelengkap pembiayaan pembangunan, disamping sumber pembiayaan yang berasal dari dalam negeri berupa hasil perdagangan luar negeri, penerimaan pajak dan tabungan baik tabungan masyarakat dan sektor swasta. Salah satu masalah dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah keterbatasan modal dalam negeri. Hal ini tercermin pada angka kesenjangan tabungan investasi. “Saving-investment Gap” (S-I Gap) dan “Foreigan Exchange Gap” (forex gap). Saving Invesment menggambarkan kesenjangan antara kesembangan antara tabungan dalam negeri dengen dana investasi yang dibutuhkan, sedangkan Foreigan Exchange Gap menggambarkan kesenjangan antara kebutuhan devisa untuk membiayai impor barang/jasa dengan penerimaan devisa hasil expor barang/jasa. Oleh karena itu negara-negara berkembang membutuhkan pinjaman luar negeri untuk membutuhkan pinjaman dalam negeri untuk menutup kekurangan kebutuhan pembiayaan investasi dan untuk membiayai devisit transaksi berjalan (current account) neraca pembayaraan dalam rangka pembiayaan transaksi internasional sehingga posisi cadangan devisa tidak terganggu.

Pinjaman luar negeri Bank Indonesia adalah pinjaman yang dimiliki oleh Bank Indonesia, dimana pembayaran/angsurannya dibebankan kepada Bank Indonesia dan tidak membebani APBN. Pada prinsipnya pinjaman ini diperuntukkan dalam rangka menjaga neraca pembayaran dan cadangan devisa.

Pinjaman luar negeri Lembaga Keuangan adalah pinjaman yang dimilki oleh sektor swasta lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank kepada pihak bukan penduduk.

Pinjaman luar negeri Bukan Lembaga Keuangan adalah pinjaman yang dimilki oleh sektor swasta bukan lembaga keuangan, termasuk perorangan kepada pihak bukan penduduk.

Pinjaman luar negeri Pemerintah Pusat adalah pinjaman yang penerimaan dan pengembaliannya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Bentuk pinjaman luar negeri dapat dilihat dari sumber dan persyaratannya, yaitu :

a. Pinjaman Multilateral, yaitu pinjaman yang berasal dari badan-badan internasional, misalnya World Bank, Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB).

b. Pinjaman Bilateral, yaitu pinjaman yang berasal dari negara-negara baik yang tergabung dalam CGI maupun antar negara secara langsung (Intergovermment).

c. Pinjaman sindikasi, yaitu pinjaman yang diperoleh dari beberapa bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Pinjaman tersebut dikoordinir oleh satu bank/LKBB yang bertindak sebagai sindication leader. Pinjaman ini

Page 8: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

biasanya dalam jumlah besar dan bersifat komersial, misalnya dengan tingkat suku bunga yang mengambang. Sayrat dalam pinjaman ini dituangkan dalam loan agreement dan kesepakatan diantara para pemberi pinjaman.

Dilihat dari segi persyaratannya, pinjaman luar negeri dapat dibedakan menjadi:

1. Pinjaman Lunak (Concessional Loan), yaitu pinjaman luar negeri pemerintah dalam rangka pembiayaan proyek-proyek pembangunan. Pinjaman lunak biasanya diperoleh dari negara-negara yang tergabung dalam kerangka CGI maupun non CGI. Pengertian Concessioanal Loan biasanya juga di artikan sebagai pinjaman yang di peroleh dari Official Development Assitance (ODA) baik yang bersifat bilateral maupun multilateral. Berdasarkan inpres No. 8 tahun 1984 pinjaman lunak harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

a. Jangka waktu pengembalian pinjaman selama 25 tahun atau lebih b. Masa tenggang (Grace Period) pembayaran pokok selama 7-10 tahun c. Tingkat bunga pinjaman berkisra 2-3% d. Dalam pinjaman yang diberikan terdapat unsur hibah (Grant Element) sebesar

25% atau lebih. 2. Pinjaman setengah lunak (Semi Concessional Loan), yaitu pinjaman yang hampir

sama dengan pinjaman lunak, namun persyaratannya lebih berat dari pinjaman lunak tapi lebih ringan dari pinjaman komersial.

Page 9: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB III

KESIMPULAN

Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.

Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan WNI, badan usaha Negeri atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru.Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja

Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri baik dalam valuta asing maupun dalam Rupiah. Termasuk dalam pengertian pinjaman luar negeri adalah pinjaman dalam negeri yang menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri.

Page 10: SISTEM INVESTASI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN PINJAMAN LUAR NEGERI SEBAGAI ARUS SUMBER DAYA KEUANGAN DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/berita/1288524212/penanaman-modal-dalam-negeri-naik

http://www.detikfinance.com/read/2010/06/07/173053/1373466/4/investasi-asing-capai-us–345-miliar-hingga-juni-2010

http://dte.gn.apc.org/fifdi.html

http://www.indietours.com/component/content/article/57-penanaman-modal/551-2-pmdn-penananaman-modal-dalam-negeri-.html

http://www.jbs.co.id/penanaman-modal-dalam-negeri-pmdn-menuperijinan-96.html

http://kuliahade.wordpress.com/2010/11/16/hukum-penanaman-modal-penanaman-modal-dalam-negeri/

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/10/31/178886/21/2/Penanaman-Modal-Dalam-Negeri-Meningkat

http://www.voanews.com/indonesian/news/Minta-Investasi-Asing-Naik-95957834.html

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=153466&Itemid=

www.bkpm.go.id/

www.going-global.com/articles/understanding_foreign_direct_investment.html

www.google.com

www.jubileedebtcampaign.org.uk/

www.wikipedia.com

www.worldbank.org/data

http://www.bi.go.id/seki/metadata/seki_baru/seki_baru_detail/tabel06_001.pdf

http://ptlnkompak.150m.com/Artikel/PINJAMANLUARNEGERI.pdf