Sistem Endokrin Suci

16
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II SISTEM ENDOKRIN OLEH : SUCI ANGRIANI (1301096) KELPMPOK 3 DOSEN : NOFRY HENDRI SANDI M.Farm,Apt ASISTEN : EVIRAYUNI PUSPITASARI KHAZANATUL KHAIR PROGRAM STUDI SI FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU PEKANBARU 2015

description

laporan praktikum anfisman II

Transcript of Sistem Endokrin Suci

Page 1: Sistem Endokrin Suci

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

SISTEM ENDOKRIN

OLEH :

SUCI ANGRIANI (1301096)

KELPMPOK 3

DOSEN :

NOFRY HENDRI SANDI M.Farm,Apt

ASISTEN :

EVIRAYUNI PUSPITASARI

KHAZANATUL KHAIR

PROGRAM STUDI SI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

PEKANBARU

2015

Page 2: Sistem Endokrin Suci

SISTEM ENDOKRIN

I. TUJUAN

Menghayati peran sistem endokrin dalam homeostatis tubuh

Mengenal istilah-istilah yang digunakan dalam sistem endokrin

Mengenal organ yang terlibat dalam sistem endokrin dan peran masing-

masingnya

Mengenal mekanisme kerja sistem endokrin

II. TINJAUAN PUSTKA

Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi dan

mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Sistem ini

tumpang tindih dengan sistem saraf dan eksokrin dan tanggung jawabnya meliputi

metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan seksual.

Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin

melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ

internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas

(kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.

Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.

Kelenjar endokrin termasuk :

1. Pulau Langerhans pada Pankreas

2. Gonad (ovarium dan testis)

3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus B. 

Hormon dan fungsinya 

Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan

atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

Page 3: Sistem Endokrin Suci

1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang

berkembang.

2. Menstimulasi urutan perkembangan.

3. Mengkoordinasi sistem reproduktif.

4. Memelihara lingkungan internal optimal.

5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang

larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk

polipeptida ( insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan

katekolamin (dopamin, norepinefrin, epinefrin).

Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron,

testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin).

Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara

hormon steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.

Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur

tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi

dalam salah satu dari tiga pola berikut:

1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol

adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan

turun pada malam hari.

2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,

seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya

menyebabkan siklus menstruasi.

3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar

subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar

kalsium serum.

Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif

atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi

Page 4: Sistem Endokrin Suci

lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak

mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang

mengandung reseptor yang sesuai, yang melalukan fungsi spesifik. Hormon

mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu

kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone

secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh

ginjal.

Peran hipotalamus dan kelenjar hipofise

Dua kelenjar endokrin yang utama adalah hipotalamus dan hipofise.

Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus,

yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons

terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah,

neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting.

Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur

pembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise

dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar

endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon

yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya.

Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise,

menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon

dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon

disebut kelenjar target.

Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik

negatifmanakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang

dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif.

Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan

hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior

merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan

penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain

hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik.

Page 5: Sistem Endokrin Suci

Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa

darah.

Hormon Insulin

Insulin dihasilkan oleh kalenjar pankreas pada tubuh kita, hormon insulin yang

diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun,

ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon

insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa

obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen.

Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya bisa dilakuka dengan cara

suntikan, jika diberikan melalui oral insulin akan rusak didalam lambung. Setelah

disuntikkan, insulin akan diserap kedalam aliran darah dan dibawa keseluruh tubuh.

Disini insulin akan bekerja menormalkan kadar gula darah dan merubah glukosa

menjadi energi.

Efek metabolik terapi insulin :

Menurunkan kadar gula darah puasa dan postpuasa

Supresi produksi glukosa dihati

Stimulasi utilisasi glukosa perifer

Perbaiki komposisi lipoprotein abnormal

Oksidasi glukosa / penyimpanan di otot

Mengurangi glukosa toksik

Perbaiki kemampuan sekresi endogen

III. ALAT DAN BAAN

Erlenmeyer

Ikan mas 3 ekor

Insulin

Larutan Glukosa 10%

IV. CARA KERJA

Page 6: Sistem Endokrin Suci

Tempatkan seekor ikan ke dalam 100cc air yang sudah ditetesi dengan 40 tetes

insulin.

Amati gejala-gejala yang terjadi pada ikan tersebut sebagai akibat dari difusi

insulin ke dalam sistem sirkulasi melalui membran insang. Gejala-gejala yang

muncul adalah iritabilitas, gerakan konvulsi dan akhirnya koma.

Bila tercapai tahap koma, masukkan ikan ke dalam 100cc larutan glukosa yang

sudah disiapkan sebelumnya.

Dengan adanya glukosa, keadaan ikan akan pulih kembali.

Bahas gejala-gejala yang terjadi pada percobaan diatas.

V. HASIL

No Konsentrasi Iritabilitas Konvursi Koma Pulih kembali

1 Insulin 0.6 ml

1,2 ui

2’ 4” 11’ 42”

2 Insulin 0,8 ml

1,6 iu

14’ 45” 16’ 7” 1 jam 22’15” 1 jam 40’ 49”

3 Insulin 1,0 ml 2

iu

46” 1’ 7” 54’ 11”

4 Insulin 1,2 ml

2,4 iu

38” 35” 45’20”

5 Insulin 1,4 ml

2,8 iu

30” 1’ 53’7” 59’ 30”

6 Insulin 1,6 ml

3,2 iu

10” 30” 9’ 40” 12’ 40”

VI. PEMBAHASAN

Page 7: Sistem Endokrin Suci

Setelah ikan dimasukkan ke dalam beker gelas yang berisi air dan insulin, ikan

mengalami perubahan dalam hal aktifitasnya. Beberapa waktu setelah dimasukkan, ikan

mulai mengalami iritabilitas yaitu respon pertamanya yang ditandai dengan ikan yang

seperti stres dan aktifitasnya berbeda dengan ikan yang tidak diberi insulin.

Beberapa waktu setelah iritabilitas ikan akan mengalami konvulsi yaitu

hilangnya keseimbangan ikan yang ditandai dengan posisi ikan yang mulai tidak stabil,

mulai terbalik beberapa waktu tapi masih bisa berusaha untuk kembali keposisi yang

stabil dan aktifitas ikan semakin menurun.

Setelah konvulsi ikan akan koma, yang ditandai dengan posisi ikan yang terbalik

dan tidak banyak bergerak ataupun berusaha untuk kembali normal.

Keadaan iritabilitas, konvulsi, dan koma pada ikan dikarenakan karena peristiwa

difusinya insulin melalui membran insang menuju aliran darah ikan.

Insulin berfunhsi sebagai pengontrol keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak

meningkatkan pengambilan glukosa oleh badan sel.

Masuknya insulin kedalam darah ini yang secara berlebihan menyebabkan

glukosa yang ada pada darah menjadi berkurang sehingga glukosa yang akan dirubah

menjadi energi tidak ada, tapi penganbilan glukosa terus berlanjut sehingga energi ikan

berkurang bahkan habis dan menyebabkan ikan mengalami iritabilitas, konvulsi, bahkan

koma. Keadaan dimana turunnya kadar gula darah disebut hipoglikema dan

mempengaruhi fungsi metabolisme ikan.

Setelah mengalami iritabilitas, konvulsi, dan koma ikan akan dipindahkan

kedalam beker gelas yang berisi air dan glukosa. Setelah beberapa menit ikan akan

mengalami iritabilitas hingga normal kembali. Ikan menjadi normal kembali karena

glukosa masuk melalui membran insang kedalam aliran darah sehingga menyebabkan

kadar gula pada darah ikan kembali ada. Karena glukosa yang merupakan sumber

energi utama telah ada, menyebabkan metabolisme glukosa menjadi energi dan

glikogen kembali normal.

Page 8: Sistem Endokrin Suci

Kerena metabolisme pada ikan kembali normal dengan meningkatnya glukosa

sehingga menghasilkan energi yang dibutuhkan, maka ikan yang semula mengalami

koma kembali menjadi normal kembali.

Pada percobaan kali ini setiap kelompok diberi dosis insulin yang berbeda yaitu

36 tetes (1,8 mL), 14 tetes (0,7 mL), 12 tetes (0,6 mL), 10 tetes (0,5 mL),8 tetes (0,4

mL), 4 tetes (0,2 mL). Dari percobaan didapatkan bahwa dosis insulin mempengaruhi

waktu untuk ikan mengalami iritabilitaas, konvulsi, dan koma. Ikan dengan kadar

insulin yang paling besar akan cepat mengalami iritabilitas, konvulsi, dan koma

Begitu juga ukuran dan jenis ikan yang ada mempengaruhi waktu pencapaian

iritabilitas, konvulsi, dan koma. Untuk ikan yang ukuran lebih kecil bila dimasukkan

dalam dosis yang sama akan cepat mengalami iritabilitas, konvulsi, dan koma

dibandingkan ikan yang ukuran lebih besar.

Sedangkan untuk jenis juga mempengaruhi waktu pencapaian iritabilitas,

konvulsi, dan koma. Untuk ikan nila waktu yang dibutuhakan untuk mengalami

iritabilitas, konvulsi, dan koma lebih lama dari pada ikan mas dengan kadar insulin yang

sama. Hal ini dikarenakan setiap ikan memiliki daya tahan yang berbeda.

VII. KESIMPULAN

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang

dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas.

Insulin berfungsi sebagai keseimbangan tahap glukosa dalam darah dan

bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh badan sel.

Keadaan iritabilitas, konvulsi, dan koma terjadi karena insulin yang telah masuk

kedalam darah menyebabkan glukosa yang ada pada dalam berkurang sehingga

mengganggu proses metabolisme glukosa menjadi energi.

Keadaan normal kembalinya keadaan ikan setelah iritabilitas, konvulsi dan koma

setelah dipindahkan kedalam glukosa disebabkan karena masuknya glukosa

kedalam darah sehingga metabolisme ikan kembali normal dan energi kembali

ada.

Page 9: Sistem Endokrin Suci

Dosis insulin, ukuran ikan dan jenis ikan juga mempengaruhi pencapaian

iritabilitas, konvulsi dan koma. Semakin tinggi dosis maka waktu pencapaian

akan cepat. Semakin besar ukuran ikan maka pencapaian akan semakin lama.

Hipoglikema adalah menurunnya kadar gula dalam darah karena resistensi

insulin yang tinggi.

Hiperglikema/ diabetes adalah meningkatnya kadar gula dalam darah karena

resistensi insulin yang rendah.

VIII. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan gambar berikut !

o Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa;

beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya

menekan pelepasan hormon hipofisa.

o Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang

menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik

turun pada waktu menelan.

o Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar

calcium darah.

o Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan tengah (medulla). Bagian

cortex menghasilkan hormon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

(adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan.

o Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya

menghasilkan honnon insulin dan glucagon.

o Kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita.

Page 10: Sistem Endokrin Suci

2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang feed back negatif?

Umpan balik negatif adalah mekanisme utama dalam sistem endokrin untuk

mempertahankan homeostasis. Sekresi dari hormon yang spesifik di-”on atau off”-

kan oleh perubahan fisiologi yang spesifik .

Contoh: kadar glukosa plasma dan respon insulin

3. Pelajari dan jelaskan gambar berikut !

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk

oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus, yaitu :

o Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari

hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise.

o Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise

dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.

o Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan

mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan Hormon

nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise

dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain

menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

Page 11: Sistem Endokrin Suci

DAFTAR PUSTAKA

Fujaya, Yushita., Ir., M.Si. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta. Tjokroprawiro A, 1999. Diabetes Mellitus and syndrome 32 (A step forward to era of globalisation-2003. JSPS-DNC symposium, Surabaya.

Suyohudoyo P, 2000. Ilmu kedokteran molekuler. Ed I, Jakarta: Perpustakaan Nasional.