Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

17
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI SUSUN OLEH KELOMPOK 9 : 1. ADRIAN CHRISTO INDRAMAN 2. AGUS DARMAWAN JAMAL 3. RESKI APRILIA

Transcript of Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Page 1: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA

PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 9 :1. ADRIAN CHRISTO INDRAMAN2. AGUS DARMAWAN JAMAL3. RESKI APRILIA

Page 2: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Karakteristik Kegiatan Proyek Konstruksi

1. Memiliki masa kerja terbatas2. Melibatkan jumlah tenaga kerja yang besar3. Melibatkan banyak tenaga kerja kasar (labour)

yang berpendidikan relatif rendah4. Memiliki intensitas kerja yang tinggi

K3 DAN ASPEK HUKUM

4. Memiliki intensitas kerja yang tinggi5. Bersifat multidisiplin dan multi crafts

Menggunakan peralatan kerja beragam, jenis, teknologi, kapasitas dan kondisinya

6. Memerlukan mobilisasi yang tinggi (peralatan, material dan tenaga kerja)

Page 3: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Klasifikasi Proyek Konstruksi

1. Proyek Konstruksi Bangunan Gedumg (Building Construction)

Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri dari yg berskala rendah, menengah, dan tinggi.

K3 DAN ASPEK HUKUM

rendah, menengah, dan tinggi.

2. Proyek Bangunan Perumahan (Residential Construction/Real Estate)

Proyek pembangunan ini dari rumah yang sangat sederhana sampai rumah mewah, dan rumah susun. Di Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.

Page 4: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Klasifikasi Proyek Konstruksi

3. Proyek Konstruksi Teknik Sipil/Proyek

Umumnya proyek yang masuk jenis ini adalah proyek-proyek yang bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain-lain.

K3 DAN ASPEK HUKUM

dan lain-lain.

4. Proyek Konstruksi Industri (Insustrial Construction)

Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dari persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak, industri berat, industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya.

Page 5: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Jenis Bahaya Konstruksi

1. TerbenturKecelakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga ditabrak atau ditampar sesuatu yang bergerak.

2. MembenturKecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek.

K3 DAN ASPEK HUKUM

atau bersentuhan dengan beberapa objek.

3. Terperangkap (caught in, caught on, caught between)Contoh dari caught in adalah kecelakaan yang akan terjadi bila kaki pekerja tersangkut diantara papan-papan yang patah di lantai. Contoh dari caught on adalah kecelakaan yang timbul bila baju dari pekerja terkena pagar kawat. Sedangkan contoh dari caught between adalah kecelakaan yang terjadi bila lengan atau kaki dari pekerja tersangkut bagian mesin yang bergerak.

Page 6: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Jenis Bahaya Konstruksi4. Jatuh dari ketinggianKecelakaan ini banyak terjadi, yaitu jatuh dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.5. Jatuh dari ketinggian yang samaBeberapa kecelakaan yang timbul pada tipe ini seringkali berupa tergelincir, tersandung, jatuh dari lantai yang sama tingkatnya.6. Pekerjaan yang terlalu beratKecelakaan ini timbul akibat pekerjaan yang terlalu berat yang dilakukan

K3 DAN ASPEK HUKUM

Kecelakaan ini timbul akibat pekerjaan yang terlalu berat yang dilakukan pekerja seperti mengangkat, menaikkan, menarik benda atau material yang dilakukan diluar batas kemampuan.7. Terkena aliran listrikLuka yang ditimbulkan dari kecelakaan ini terjadi akibat sentuhan anggota badan dengan alat atau perlengkapan yang mengandung listrik.8. TerbakarKondisi ini terjadi akibat sebuah bagian dari tubuh mengalami kontak dengan percikan bunga api, atau dengan zat kimia yang panas.

Page 7: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Sebab Kecelakaan Konstruksi

1. Faktor ManusiaSangat dominan dilingkungan konstruksi.Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi berbeda.Pengetahuan tentang keselamatan rendah.Perlu penanganan khusus

K3 DAN ASPEK HUKUM

Pencegahan :

Pemilihan Tenaga KerjaPelatihan sebelum mulai kerjaPembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung

Page 8: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Sebab Kecelakaan Konstruksi

2. Faktor Lingkungan

Gangguan-gangguan dalam bekerja, misalnya suara bising yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya konsentrasi pekerja.Debu dan material beracun, mengganggu kesehatan kerja,

K3 DAN ASPEK HUKUM

Debu dan material beracun, mengganggu kesehatan kerja, sehingga menurunkan efektivitas kerja.Cuaca (panas, hujan)

Pencegahan:Dianjurkannya menggunakan penutup telinga dan masker pada pekerja.

Page 9: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Sebab Kecelakaan Konstruksi

3. Faktor Teknis Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, pembangunan, pengangkutan dan sebagainya.Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan (substandards condition).

K3 DAN ASPEK HUKUM

memenuhi standar keselamatan (substandards condition).

Pencegahan:Perencanaan Kerja yang baikPemeliharaan dan perawatan peralatanPengawasan dan pengujian peralatan kerjaPenggunaan metoda dan teknik konstruksi yang amanPenerapan Sistim Manajemen Mutu

Page 10: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Strategi Penerapan K3 diProyek Konstruksi

1. Kebijakan K32. Administratif dan Prosedur3. Identifikasi Bahaya4. Project Safety Review5. Pembinaan dan Pelatihan

K3 DAN ASPEK HUKUM

5. Pembinaan dan Pelatihan6. Safety Committee (Panitia Pembina K3)7. Promosi K38. Safe Working Practices9. Sistem Ijin Kerja10. Safety Inspection

Page 11: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Strategi Penerapan K3 diProyek Konstruksi

11. Equipment Inspection12. Keselamatan Kontraktor (Contractor Safety)13. Keselamatan Transportasi14. Pengelolaan Lingkungan15. Pengelolaan Limbah dan B3

K3 DAN ASPEK HUKUM

15. Pengelolaan Limbah dan B316. Keadaan Darurat17. Accident Investigation and Reporting System18. Audit K3

Page 12: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Penanganan masalah kecelakaan kerja juga didukung oleh adanya UUNo. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Berdasarkan UU ini,jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) adalah perlindungan bagitenaga kerja dalam bentuk santunan uang sebagai pengganti sebagianpenghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibatdari suatu peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja

K3 DAN ASPEK HUKUM

dari suatu peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerjaberupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, tua dan meninggaldunia. Jamsostek kemudian diatur lebih lanjut melalui PP No. 14/1993mengenai penyelenggaraan jamsostek di Indonesia. Kemudian, PP inidiperjelas lagi dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-05/MEN/1993, yang menunjuk PT. ASTEK (sekarang menjadi PT.Jamsostek), sebagai sebuah badan (satu-satunya) penyelenggarajamsostek secara nasional.

Page 13: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Alat Pelindung Diri

1. Kaca mata pengamanan

2. Pelindung Wajah

3. Masker

2. Safety Shoes

K3 DAN ASPEK HUKUM

2. Pelindung Wajah 2. Safety Shoes

Page 14: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Alat Pelindung Diri

Perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:

1.Safety helmet 2. Safety belt 3. Penutup telinga

K3 DAN ASPEK HUKUM

1.Safety helmet 2. Safety belt 3. Penutup telinga

Page 15: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

PENUTUP

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dari para pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.

K3 DAN ASPEK HUKUM

kesehatan kerja.2. Dengan adanya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja dapat sedikit terhindar dari kecelakaan dan penyakit kerja.Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang ada dapat dikatakan belum terealisasikan dengan baik.3. Menghindarkan setiap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerjadengan melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan, pengawasandan inspeksi, untuk memenuhi keselamatan dan kesehatan kerja

Page 16: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

SARAN

1. Program K3 harus lebih ditingkatkan lagi supaya para pekerja lebih merasa aman dan nyaman.

K3 DAN ASPEK HUKUM

2. Perusahaan harus lebih lagi mensosialisasi- kan program K3 untuk meningkatkan dukungan pekerja terhadap program K3 yang nantinya juga meningkatkan komitmen pekerja terhadap perusahaan.

Page 17: Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

PENUTUP

K3 DAN ASPEK HUKUM