SISTEM PENGANGGARANunipasby.ac.id/ckeditor/images-media/1523254901_Sistem...Bahwa dalam pelaksanaan...
Transcript of SISTEM PENGANGGARANunipasby.ac.id/ckeditor/images-media/1523254901_Sistem...Bahwa dalam pelaksanaan...
i
SISTEM PENGANGGARAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2013
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………... i
Daftar Isi ………………………………………………….. ii
Surat Keputusan Rektor ………………………………... iii
I. Kebijakan Penganggaran …………………………… 1
II. Sistem Penganggaran ………………………………. 5
III. Lampiran-Lampiran ………………………………….. 12
iii
=`
Unipa Surabaya
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Badan Penyelenggara PPLP PT PGRI Surabaya
Keputusan MENKUMHAM RI NO. AHU-00719.60.10.2014 KAMPUS I: Jl. Ngagel Dadi III B/37 Telp. (031) 5041097, Fax. 031-5042804 Surabaya 60245
KAMPUS II: Jl. Dukuh Menanggal XII Telp. (031) 8281183 Surabaya 60234
Website: http//unipasby.ac.id
SURAT KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Nomor: 043/SK/III/2013 Tentang
SISTEM PENGANGGARAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA TAHUN 2013
REKTOR UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Menimbang : 1. Bahwa dalam pelaksanaan program kerja bidang akademik dan non-
akademik Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, diperlukan sistem
pengganggaran yang akuntabel, efisien, dan efektif;
2. Bahwa untuk mencapai tujuan di atas, perlu keputusan rektor tentang
sistem penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Undang-Undang RI Nomor: 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Pnyelenggaraan Pendidikan Tinggi;
7. SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 047/D/O/1998
tentang Universitas PGRI Adi Buana Surabaya; dan
8. Statuta Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Memperhatikan : Hasil rapat senat Universitas PGRI Adi Buana Surabaya tanggal 17 Februari
2013.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama
Kedua
Ketiga
:
:
:
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya tahun 2013;
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya tahun 2013
sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (RAPBU);
Bila terdapat kesalahan dalam penetapan ini, akan dibetulkan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan : di Surabaya
Pada tanggal : 5 Maret 2013
R e k t o r,
Drs. Sutijono, M.M.
Tembusan:
1. Ketua PPLP PT PGRI Surabaya;
2. Para Wakil Rektor;
3. Para Dekan, Direktur, Kepala Lembaga, dan
Kepala Biro;
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
1
SISTEM PENGGANGGARAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA TAHUN 2013
I. KEBIJAKAN PENGANGGARAN
1. Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (selanjutnya
disebut dengan universitas) menetapkan sistem
anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran yang
disususn berdasarkan aktivitas/kegiatan, bersifat
budgeter, berazas matching concept, sesuai alokasi
pendanaan (pagu) yang ditetapkan oleh Rektor dan
PPLP PT PGRI Surabaya (selanjutnya disebut dengan
perkumpulan).
Penjelasan:
- Anggaran berbasis kinerja merupakan anggaran
yang memperhatikan pengelolaan input (dana)
dan capaian output (hasil) dari aktivitas yang
direncanakan.
- Bersifat budgeter artinya direncanakan secara
tertulis pada periode sebelum tahun anggaran
dimulai.
- Matching concept bertujuan mempertemukan
pendapatan dan belanja/beban/pengeluaran
dalam periode yang sama. Artinya, pendapatan
periode tertentu dialokasikan untuk mendanai
pengeluaran dalam periode yang sama.
- Sesuai dengan pagu artinya disesuaikan dengan
kemampuan perkumpulan untuk mendanai
kegiatan yang telah direncanakan.
2. Jenis anggaran meliputi:
Anggaran universitas terdiri dari Anggaran
Pendapatan Universitas (APU) dan Anggaran Belanja
Lampiran SK Rektor Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Nomor 043/SK/III/2013 Tanggal 5 Maret 2013
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
2
Universitas (ABU). Mekanisme penerimaan APU
dilakukan melalui Bank Mandiri (atau bank lain yang
ditunjuk) dan dicairkan melalui mekanisme
penganggaran.
a. Anggaran Pendapatan Universitas (APU)
- Pendapatan universitas bersumber dari
mahasiswa, Hibah Dikti, diversifikasi usaha
universitas, serta aktivitas yang melibatkan
atau mengatas namakan universitas.
- Pendapatan universitas dikelompokkan
menjadi dua bagian: pertama pendapatan
yang disediakan untuk mendanai belanja fixed
cost dan kedua pendapatan yang disediakan
untuk mendanai belanja variable cost.
- Pendapatan universitas dibukukan sesuai
dengan tanggal terjadinya dan dikelompokkan
sesuai dengan sifat belanja yang akan
didanai maupun periode peruntukannya.
b. Anggaran Belanja Universitas (ABU)
Total anggaran belanja universitas paling banyak
sebesar 80% dari total pendapatan universitas.
- Anggaran belanja bersifat fixed cost
Merupakan anggaran berbasis kinerja yang
pendaannya ditetapkan berdasarkan alokasi
dana yang tersedia (pagu). Jenis aktivitas
yang didanai bergantung pada kualitas output
dan dan kemampuan PPLP untuk mendanai
sehingga memungkinkan adanya pemoto-
ngan.
- Anggaran belanja bersifat variabel cost
Merupakan anggaran berbasis kinerja yang
pendanaannya ditetapkan berdasarkan
kontribusi masing-masing peserta. Seluruh
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
3
aktivitas akan didanai maksimal sebesar 80%
dari jumlah dana yang diterima universitas
tanpa ada pemotongan.
3. Penyusunan anggaran berdasarkan pada:
a. Renstra dan Program Kerja Tahunan Universitas;
b. Program Kerja Tahunan unit kerja;
c. Hasil penilaian anggaran tahun sebelumnya;
d. Penerimaan riil universitas tahun sekarang.
4. Pagu anggaran berdasarkan:
a. Jumlah mahasiswa;
b. Jumlah pegawai (dosen dan tenaga kependi-
dikan);
c. Rencana pengembangan universitas;
d. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Universitas (APBU) tahun sebelumnya;
e. Rencana pendapatan universitas tahun sekarang.
5. Penyusunan anggaran dilakukan oleh fungsi-fungsi
strategis universitas, mulai dari Unit-unit Kerja sampai
dengan rektorat dan dikendalikan oleh Badan
Pengawas PPLP PT PGRI Surabaya.
6. Aktivitas yang tercantum dalam anggaran harus
memuat:
a. Jenis aktivitas;
b. Unit kerja pelaksana aktivitas;
c. Penanggung jawab unit kerja;
d. Target kinerja aktivitas (output);
e. Target waktu aktivitas;
f. Nominal anggaran;
g. Sifat anggaran (fixed cost atau variavel cost).
7. Periodisasi Anggaran
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
4
Satu periode anggaran adalah satu tahun akademik
dimulai dari tanggal 1 Maret s.d. 28 Februari. Tiap
perode dibagai dalam dua semester, yaitu:
a. Semester Ganjil; 1 September s.d. 28 Februari;
b. Semester Genap; 1 Maret s.d. 31 Agustus.
8. Unit kerja yang bertanggung jawab adalah:
a. Rektorat;
b. Dekanat;
c. Lembaga;
d. Biro;
e. UPT.
9. Ketentuan waktu penyusunan anggaran:
Bulan Minggu Uraian Kegiatan
Juni 1 : Pembentukan Tim Rancangan (R-APBU). Penanggung jawab Tim adalah Wakil Rektor II
Juni 2-3 : Penyusunan draft Anggaran Pendapatan Universitas (APU) oleh Tim RAPBU
Juni 4 : Penetapan pagu anggaran belanja oleh Rektor dan Ketua PPLP
Juli 1- 2 : Penyusunan draft anggaran belanja Universitas (ABU) oleh masing-masing unit kerja dan Rektorat
Juli 3 : Usulan ABU kepada Tim RAPBU
Juli 4 : Penggabungan dan revisi anggaran Unit Kerja dan rektorat menjadi Rancangan Anggaran Universitas sesuai pagu dalam forum rapat kerja
Agt 1 : Usulan anggaran universitas dari Tim RAPBU kepada Rektor untuk diteruskan kepada PPLP
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
5
Agt 2-3 : Pembahasan usulan anggaran universitas oleh PPLP
Agt 4 : Penetapan anggaran universitas
Sept s.d. Agt
: Masa berlakunya anggaran a. Pengajuan anggaran pada tanggal
1 s.d. 10 b. Pencairan anggaran tanggal 11
s.d. 20 c. Pelaporan/pertanggungjawaban
anggaran tanggal 21 s.d. 30 setiap bulan
Catatan: Pencairan anggaran bulan berikutnya hanya bisa dilakukan jika pertanggungjawaban anggaran bulan sebelumnya telah dilaporkan.
II. SISTEM PENGANGGARAN MELIPUTI
A. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
1. Ketentuan Umum
a. Penyusunan anggaran universitas dilakukan
dengan mekanisme kombinasi antara buttom-
up dan top-down. Mekanisme bottom-up
merujuk pada jenis aktivitas yang diusulkan
oleh unit kerja, sedangkan top-down merujuk
pada Renstra dan rencana pengembangan
universitas.
b. Mekanisme penyusunan anggara meliputi :
- Rektor menerbitkan Surat Tugas Tim R-
APBU Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya. Tim terbagi dalam dua devisi,
yaitu Tim Pendapatan dan Tim Belanja.
- Rapat Kerja Tahunan. Rapat kerja ini
diikuti oleh seluruh Unit Kerja atau fungsi-
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
6
fungsi strategis universitas bertujuan
untuk menetapkan rencana aktivitas unit
kerja selama satu tahun ke depan.
- Hasil rapat kerja masing-masing fungsi
strategis dirumuskan dalam Rancangan
Anggaran Belanja Unit Kerja.
- Tim RAPBU menggabungkan seluruh
Rancangan Anggaran Unit Kerja menjadi
satu bagian dalam bentuk Rancangan
Anggaran Belanja Universitas (R-ABU).
- RABU inilah yang dibahas oleh Tim
RAPBU untuk direvisi sesuai dengan
alokasi anggaran (pagu) dan sifat
anggaran (fixed cost dan variabel cost).
- Revisi anggaran dilaporkan kepada
Rektor sebagai bahan persetujuan
anggaran universitas. Rektor menerbitkan
persetujuannya melalui Surat Keputusan.
- Rektor mengusulkan anggaran univer-
sitas kepada PPLP untuk dibahas dalam
forum rapat PPLP. PPLP menerbitkan
penetapannya melalui Surat Keputusan.
- Anggaran yang telah ditetapkan oleh
PPLP menjadi pijakan Wakil Rektor II
dalam mengelola universitas.
2. Penyusunan anggaran tingkat unit kerja
Tahapan penyusunan anggaran tingkat unit kerja
meliputi:
a. Rapat kerja (raker) tingkat unit kerja atau
bentuk rapat yang lain. Dalam raker tingkat
unit kerja dirumuskan jenis aktivitas yang
direncanakan oleh unit kerja, waktu
pelaksanaan, serta jumlah dana yang
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
7
diperlukan. Jenis aktivitas tingkat unit kerja
disesuaikan dengan Renstra dan rencana
pengembangan universitas.
b. Pengusulan rancangan anggaran belanja unit
kerja kepada Tim RAPBU untuk diproses lebih
lanjut dan digunakan sebagai bagian dari
Rancangan Anggaran Belanja Universitas.
3. Penyusunan anggaran tingkat rektorat
Tahapan penyusunan anggaran tingkat rektorat
meliputi:
a. Perumusan aktivitas rektorat sesuai dengan
bidangnya masing-masing yang dikoordina-
sikan oleh Rektor.
- Bidang I meliputi bidang akademik.
- Bidang II meliputi bidang umum, kepe-
gawaian, dan keuangan.
- Bidang III meliputi bidang kemahasiswaan
b. Aktivitas masing-masing bidang disesuaikan
dengan rencana pengembangan universitas
dan ditetapkan sebagai rancangan anggaran
belanja rektorat.
c. Pengusulan rancangan anggaran belanja
rektorat kepada Tim RAPBU untuk diproses
lebih lanjut dan digunakan sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari Rancangan
Anggaran Belanja Universitas.
4. Penyusunan anggaran universitas
Tahapan penyusunan anggaran universitas
dilakukan dalam forum rapat kerja universitas
untuk membahas:
a. Penggabungan rancangan anggaran belanja
unit kerja dan rektorat menjadi rancangan
anggaran belanja universitas.
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
8
b. Revisi rancangan anggaran belanja
universitas sesuai dengan APU dan pagu.
c. Menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Universitas (RAPBU).
d. Pelaporan RAPBU kepada Rektor.
5. Penetapan anggaran universitas oleh PPLP
Tahapan penetapan RAPBU adalah:
a. Rektor menyerahkan RAPBU kepada PPLP.
b. PPLP mengadakan rapat untuk membahas
kelayakan RAPBU.
c. PPLP mengesahkan RAPBU.
d. RAPBU yang telah disahkan, diserahkan
kembali kepada Rektor.
e. Rektor atau Wakil Rektor II mendistribusikan
RAPBU yang telah disahkan kepada Bagian
Keuangan dan Unit-unit Kerja.
B. PROSEDUR PELAKSANAAN ANGGARAN
1. Ketentuan Umum
a. Pengajuan pencairan anggaran ditujukan
kepada Wakil Rektor II dan dicairkan oleh
Kepala Bagian Keuangan.
b. Pengajuan pencairan anggaran hanya bisa
dilakukan setelah SK penetapan RAPBU oleh
PPLP diterbitkan.
c. Pengajuan pencairan anggaran hanya bisa
dilakukan oleh pimpinan atau penanggung
jawab anggaran masing-masing unit kerja.
d. Penerimaan pencairan anggaran dilakukan
secara tunai (diambil langsung oleh pimpinan
atau yang mewakili) maupun ditransfer ke
rekening unit kerja (sesuai kesepakatan).
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
9
2. Pencairan anggaran fixed cost:
a. Pengajuan pencairan anggaran dilakukan
setiap tanggal 1 s.d. 10 per bulan.
b. Pimpinan/penanggungjawab anggaran unit
kerja mengisi form pencairan dana dengan
menyebutkan:
- Periode anggaran;
- Unit kerja;
- Kode anggaran;
- Nominal anggaran;
- Jenis aktivitas;
- Waktu pelaksanaan aktivitas;
c. Pencairan anggaran dilakukan setiap bulan
pada tanggal 11 s.d. 20 dalam bulan yang
sama dengan saat pengajuan.
3. Pencairan anggaran variabel cost:
a. Pengajuan pencairan anggaran dilakukan
setiap saat dengan menyertakan printout
(voucher) bukti pembayaran peserta ke Bank
Mandiri/Bank yang ditunjuk PPLP PT PGRI
Surabaya.
b. Pimpinan/penanggungjawab anggaran unit
kerja mengisi form pencairan dana dengan
menyebutkan:
- Periode anggaran;
- Unit kerja;
- Kode anggaran;
- Nominal anggaran;
- Jenis aktivitas;
- Waktu pelaksanaan aktivitas.
c. Pencairan anggaran dilakukan setiap saat,
paling lambat 2 minggu setelah pengajuan
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
10
pencairan anggaran diterima oleh Kepala
Bagian Keuangan.
C. PROSEDUR PERTANGGUNGJAWABAN ANGGA-
RAN
1. Ketentuan Umum
a. Pertanggungjawaban anggaran ditujukan
kepada Wakil Rektor II;
b. Pertanggungjawaban anggaran dibuat oleh
pimpinan/penanggung jawab anggaran unit
kerja dan rektorat;
c. Pertanggungjawaban anggaran fixed cost
dilakukan tanggal 21 s.d. 30 setiap bulan
atau paling lama 2 minggu setelah pelak-
sanaan aktivitas/kegiatan.
d. Pertanggungjawaban anggaran variabel cost
dilakukan setiap saat, paling lambat 2 minggu
setelah pelaksanaan aktivitas.
2. Prosedur pertanggungjawaban anggaran
a. Pimpinan unit kerja membuat Surat Per-
tanggungjawaban (SPJ) yang memuat:
- Laporan pelaksanaan aktivitas;
- Bukti penggunaan dana;
b. SPJ dibuat rangkap 2 (asli dan fotokopi).
c. Wakil Rektor II berhak menerima atau
menolak SPJ Unit Kerja. Bila SPJ ditolak,
maka SPJ tersebut dikembalikan kepada
pimpinan unit kerja untuk diperbaiki. Namun
jika SPJ diterima, maka SPJ tersebut
langsung diserahkan kepada Kabag
Keuangan.
d. Kabag Keuangan mendokumentasikan SPJ
(lembar asli), sedangkan fotokopinya diserah-
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
11
kan kepada perkumpulan (u.p Badan Penga-
was/Audit Internal PPLP) untuk dilakukan
evaluasi anggaran.
D. EVALUASI ANGGARAN
1. Ketentuan Umum
a. Evaluasi anggaran (penilaian kinerja
anggaran) dilakukan oleh Badan Pengawas/
Audit Internal PPLP.
b. Evaluasi anggaran dimulai dari proses
penyusunan, pelaksanaan, sampai dengan
pertanggungjawaban anggaran.
c. Hasil evaluasi anggaran dipertimbangkan
dalam penganggaran aktivitas serupa pada
periode berikutnya.
2. Prosedur evaluasi anggaran
a. Badan Pengawas/Audit Internal PPLP mene-
rima fotokopi RAPBU dan SPJ Unit Kerja
yang telah disetujui oleh Wakil Rektor II.
b. Poin penilaian antara lain:
- Ketepatan waktu;
- Ketepatan aktivitas (kesesuaian aktivitas
dalam laporan dengan aktivitas yang
direncanakan);
- Kewajaran jumlah dana yang digunakan
untuk membiayai aktivitas;
- Ketepatan dan kewajaran jenis transaksi
yang dibelanjakan.
c. Badan Pengawas/Audit Internal PPLP
memberikan rekomendasi hasil penilaian
anggaran dengan poin “wajar ataukah tidak
wajar” dan melaporkannya kepada Rektor
setiap akhir bulan.
Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
12
II. LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. DISAIN PENYUSUNAN ANGGARAN;
B. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN;
C. PROSEDUR PELAKSANAAN ANGGARAN;
D. PROSEDUR PERTANGGUNGJAWABAN
ANGGARAN;
E. FORMAT PENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN;
F. FORMAT PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA.
Surabaya, 5 Maret 2013
Rektor,
Drs. Sutijono, M.M.
Lampiran Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
15
LAMPIRAN 1
DISAIN PENYUSUNAN ANGGARAN
1. Penyusunan anggaran tidak rumit;
2. Disusun secara bottom up dan top down;
3. Menyatakan pengguna anggaran secara eksplisit;
4. Memiliki tolok ukur kinerja (target output) yang
jelas;
5. Memiliki waktu yang jelas;
6. Bersifat (fixed cost atau variable cost);
a. Untuk anggaran yang bersifat fixed cost,
harus disertai jumlah individu yang terlibat
dalam aktivitas pendanaan;
b. Untuk anggaran yang bersifat variable cost,
harus disertai dengan sumber pendapatan
yang digunakan untuk mendanai aktivitas;
7. Tiap pos belanja harus diberi Kode Mata
Anggaran (diisi oleh bagian keuangan);
Lampiran Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
16
LAMPIRAN 2
PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
Ketentuan Umum
Penyusunan Anggaran
Surat Tugas Tim RAPBU
Tim Pendapatan Tim Belanja
Penyusunan Rencana Aktivitas Unit Kerja
(Raker Tahunan)
Draft Anggaran Belanja Unit Kerja
Anggaran Pendapatan Universitas
Penetapan Pagu Anggaran
Revisi Anggaran Belanja Unit Kerja (PAGU dan sifat anggaran)
Usulan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Universitas (RAPBU-Rektorat)
Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas (APBU-PPLP)
Gambar 1: Prosedur Penyusunan Anggaran
Lampiran Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
17
LAMPIRAN 3
PROSEDUR PELAKSANAAN ANGGARAN
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Universitas (APBU)
Pengajuan Pencairan Anggaran (Wakil Rektor II)
1. Fixed Cost (tgl 1 s/d 10) 2. Variabel Cost (setiap saat)
Analisis Kesesuaian Pengajuan Pencairan dengan Aanggaran
Belanja Unit Kerja
(Kepala Bagian Keuangan)
Pencairan Anggaran (Kepala Bagian Keuangan)
1. Fixed Cost (tgl 11 s/d 20) 2. Variabel Cost (setiap saat)
Gambar 2: Prosedur Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan Aktivitas Anggaran
(Unit Kerja)
Lampiran Sistem Penganggaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2016
18
LAMPIRAN 4
PROSEDUR PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN
Pelaksanaan Aktivitas Anggaran (Unit Kerja)
Pertanggungjawaban Anggaran Kepada Warek II (Rangkap 2)
1. Fixed Cost (Tgl 21 s/d 30) 2. Variabel Cost
(dua minggu setelah pelaksanaan)
Lembar 1
Didokumentasikan (Bagian Keuangan)
Lembar 2
Dianalisis (Badan Pengawas PPLP)
Hasil Audit Internal (Badan Pengawas PPLP)
Bahan Baku Audit Eksternal
Gambar 3: Prosedur Pertanggungjawaban Anggaran