Sistem Berpikir 11 Hukum Disiplin

4
Nama : HILYATUL AULIYA NIM : K211 12 261 1. Masalah hari ini datang dari solusi yang lalu. Contohnya: Di sebuah organisasi X, terdapat kewajiban untuk membayar iuran setiap bulannya. Namun, sering timbul keterlambatan membayar iuran karena bendahara yang kurang aktif menagih iuran anggota. Akibatnya, bendahara memberikan sanksi berupa denda jika anggota tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan. Pemberian sanksi berupa denda dalam memenuhi kewajiban membayar iuran organisasi bukan solusi yang tepat bagi beberapa anggota. Hal yang terjadi, bukannya iuran anggota lunas namun makin banyak yang menunggak membayar tepat waktu dengan alasan mereka masing-masing. 2. Semakin keras anda menekan, semakin keras sistem menekan anda. Contohnya: Kebiasaan disiplin di Indonesia begitu buruk dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia ataupun Singapura. Suatu pimpinan organisasi memberitahu kepada seluruh bawahannya untuk datang tepat waktu pada kegiatan seminar. Pimpinan tersebut berkata, “kalian harus datang tepat waktu, memakai pakaian yang rapih dan sopan.” Sementara beberapa bawahannya memiliki jarak rumah yang cukup jauh dari lokasi seminar tersebut. Sebut saja inisial X. X memiliki rumah yang jauh dan tidak suka dengan kebiasaan pimpinannya yang suka marah-marah. Akibatnya, X tidak datang tepat waktu pada seminar tersebut dan beberapa rapat-rapat penting yang diadakan oleh pimpinannya tersebut. 3. Sistem membaik sebelum memburuk. Contohnya: Penyelesaian masalah seperti kasus pada nomor 1 akan membaik hanya sementara. Hal ini disebabkan karena dalam menyelesaikan masalah, bukan sistem yang diperbaiki melainkan hanya memberikan solusi yang berdampak dalam jangka waktu pendek. Jika itu yang terjadi maka akan memperparah masalah tersebut. 4. Penyelesaian yang mudah biasanya memunculkan masalah kembali. Contohnya: Masih berhubungan dengan kasus nomor 1. Bendahara tidak memikirkan efek jangka panjang dari pemberian sanksi berupa denda. Memberikan denda dengan membayar lebih malah akan makin mempersulit anggota untuk membayar iuran. Mahasiswa merasa itu

description

Sistem Berpikir 11 Hukum Disiplin

Transcript of Sistem Berpikir 11 Hukum Disiplin

Page 1: Sistem Berpikir 11 Hukum Disiplin

Nama : HILYATUL AULIYANIM : K211 12 261

1. Masalah hari ini datang dari solusi yang lalu.Contohnya:Di sebuah organisasi X, terdapat kewajiban untuk membayar iuran setiap bulannya. Namun, sering timbul keterlambatan membayar iuran karena bendahara yang kurang aktif menagih iuran anggota. Akibatnya, bendahara memberikan sanksi berupa denda jika anggota tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan. Pemberian sanksi berupa denda dalam memenuhi kewajiban membayar iuran organisasi bukan solusi yang tepat bagi beberapa anggota. Hal yang terjadi, bukannya iuran anggota lunas namun makin banyak yang menunggak membayar tepat waktu dengan alasan mereka masing-masing.

2. Semakin keras anda menekan, semakin keras sistem menekan anda.Contohnya:Kebiasaan disiplin di Indonesia begitu buruk dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia ataupun Singapura. Suatu pimpinan organisasi memberitahu kepada seluruh bawahannya untuk datang tepat waktu pada kegiatan seminar. Pimpinan tersebut berkata, “kalian harus datang tepat waktu, memakai pakaian yang rapih dan sopan.” Sementara beberapa bawahannya memiliki jarak rumah yang cukup jauh dari lokasi seminar tersebut. Sebut saja inisial X. X memiliki rumah yang jauh dan tidak suka dengan kebiasaan pimpinannya yang suka marah-marah. Akibatnya, X tidak datang tepat waktu pada seminar tersebut dan beberapa rapat-rapat penting yang diadakan oleh pimpinannya tersebut.

3. Sistem membaik sebelum memburuk.Contohnya:Penyelesaian masalah seperti kasus pada nomor 1 akan membaik hanya sementara. Hal ini disebabkan karena dalam menyelesaikan masalah, bukan sistem yang diperbaiki melainkan hanya memberikan solusi yang berdampak dalam jangka waktu pendek. Jika itu yang terjadi maka akan memperparah masalah tersebut.

4. Penyelesaian yang mudah biasanya memunculkan masalah kembali.Contohnya:Masih berhubungan dengan kasus nomor 1. Bendahara tidak memikirkan efek jangka panjang dari pemberian sanksi berupa denda. Memberikan denda dengan membayar lebih malah akan makin mempersulit anggota untuk membayar iuran. Mahasiswa merasa itu menjadi beban. Jadi jika hal itu terjadi, bukannya iuran terbayarkan, malah membuat anggota menjadi semakin tidak ingin membayar iuran tersebut.

5. Obatnya lebih buruk dari penyakitnya.Contohnya:Dalam suatu kegiatan seminar, terdapat suatu kekacauan di antara para panitia. Mereka kesulitan menambah jumlah peserta seminarnya. Hingga akhirnya ada panitia yang memutuskan mengambil beberapa warga yang sedang berolahraga di sekitar lokasi seminar. Akhirnya, beberapa panitia melakukan hal yang sama. Saat itu, kondisi ruangan seminar memang penuh. Namun, tidak lama kemudian, satu per satu peserta seminar pergi meninggalkan ruangan seminar hingga peserta berkurang hampir lebih dari setengah, sementara jadwal seminar belum selesai. Akibatnya, pada puncak acara yakni pada akhir acara, peserta sudah berkurang. Dalam hal ini, sikap panitia tadi tidak memberikan penyelesaian yang tepat. Karena

Page 2: Sistem Berpikir 11 Hukum Disiplin

Nama : HILYATUL AULIYANIM : K211 12 261

peserta yang mereka panggil bukan peserta yang membutuhkan materi seminar seperti yang dilaksanakan, akibatnya peserta merasa jenuh dan memilih meniggalkan ruangan seminar.

6. Lebih cepat berarti lebih lambat.Contohnya:Seorang mahasiswa X senang mengerjakan tugas-tugasnya dengan cara copy paste dari jurnal maupun blog seseorang karena dia merasa ini akan membuat tugasnya cepat terselesaikan dan dia mengumpulkan tugasnya lebih cepat dibandingkan dengan teman-temannya. Tapi pada suatu hari, ia mendapat tugas berupa suatu penelitian dan pengamatan yang baru dan belum banyak orang melakukannya atau sebuah tugas inovasi. Dia kewalahan mengerjakan tugas tersebut, akhirnya dia selalu mengumpulkan tugas belakangan. Hal yang dilakukan mahasiswa tersebut memang baik dalam mengumpulkan tugas tidak pada waktu deadlinenya, namun sikapnya yang cepat dan praktis mendapatkan jawaban tersebut tidak meningkatkan daya berpikirnya karena mengambil hasil pemikiran dari tugas orang lain. Pada saat sistem dosennya berubah, akhirnya dia menjadi sangat lambat dalam mengumpulkan tugas.

7. Sebab dan akibat tidak berhubungan langsung dalam artian waktu dan ruang.Contohnya:Pada libur Ramadhan yang lalu selama sebulan, sebuah keluarga X berlibur ke desa untuk melaksanakan Puasa Ramadhan dan Lebaran di kampung halamannya. Keluarga ini berangkat meninggalkan rumah dengan kondisi seperti biasanya.Setelah lebaran berlalu, keluarga ini kembali ke kota. Saat sang Bapak ingin menonton tv, dia menemukan kondisi layar tv yang buruk. Dia lalu menanyakan kepada anaknya yang terakhir kali menonton tv sebelum mereka berangkat menuju desa. Dia menyalahkan anaknya yang terakhirnya kali menonton tv dengan alasan yang bermacam-macam. Hal ini tentu salah, penyebab layar tv yang jelek pada saat Bapak memulai menyalakannya, bukan karena anaknya yang terakhir menonton tv. Penyebabnya bisa saja karena kondisi angin kencang yang ternyata menyebabkan antena tv bergerak, kondisi tv atau antena yang sudah lama. Namun sang Bapak tidak memikirkan semua kemungkinan penyebab itu. Padahal ia tahu kalau mereka sudah meninggalkan rumahnya selama sebulan lebih. Jadi sangat banyak penyebab yanng bisa terjadi.

8. Perubahan kecil bisa mendapatkan hasil besar, tetapi wilayah dengan daya ungkit terbesar paling sering terlupakan.Contohnya:Tidak ada profesi yang buruk di dunia ini jika dipandang dari segala aspek dan sisi. Misalnya saja seorang ibu yang tiap paginya berkeliling dari rumah ke rumah untuk mengambil sampah-sampah rumah tangga. Profesi ini jangan dianggap sepele. Bayangkan jika rumah-rumah di perkotaan yang dihuni oleh orang-orang yang serba sibuk dari pagi hingga petang, mereka tidak sempat melirik ke tempat sampahnya di dapur dan tidak ada ibu-ibu yang mau mengambil sampah-sampah mereka. Betapa sampah-sampah rumah tangga itu bertumpuk menjadikan rumah menimbulkan bau yang tidak diinginkan. Karena tidak semua sampah diambil oleh mobil pengangkut sampah secara bersamaan dan bisa masuk ke seluruh pelosok rumah-rumah warga. Jadi, ibu yang bersedia mengambil sampah itu jangan diremehkan, karena ternyata ini memberikan dampak yang besar bagi sebagian besar keluarga yang memiliki rutinitas yang padat setiap harinya.

Page 3: Sistem Berpikir 11 Hukum Disiplin

Nama : HILYATUL AULIYANIM : K211 12 261

9. Anda bisa memakan kue dan memakannya, tetapi tidak sekaligus.Contohnya:Misalnya, seorang mahasiswa mendapat jabatan di beberapa organisasi. Menurut saya, ini merupakan perkara sulit terlebih lagi jika jabatan ini di bagian ketua. Sangat susah membagi diri menjadi seorang ketua di dua organisasi. Akibatnya, salah satu dari organisasi tersebut ada yang kurang berjalan.

10. Membelah gajah besar tidak menghasilkan gajah kecil.Contohnya:Misalnya: Dalam sebuah diskusi terdapat beberapa topik besar yang harus ditemukan penyelesaiannya. Peserta diskusi terbilang cukup banyak. Hingga akhirnya pimpinan sidang memutuskan untuk membagi-bagi topik tersebut dan membentuk forum-forum kecil. Setelah ditemukan beberapa penyelesaian, diskusi besar kembali dimulai. Salah satu forum yang sudah menyebutkan penyelesaiannya diprotes oleh forum lain. Ternyata, semua forum kecil memiliki kondisi yang sama. Akhirnya, forum diskusi kecil dibubarkan dan mereka kembali mengadakan diskusi besar.Hal yang terjadi jika masalah bersama dibicarakan oleh sebagian kecil orang saja tidak akan terselesaikan.

11. There is no blame (tidak menyalahkan).Contohnya:Ayah, ibu, adik, dan kakak adalah salah satu jenis organisasi kecil yang disebut keluarga. Suatu ketika adik yang berusia 6 tahun mengendap menuju dapur mencari-cari makanan ringan, namun tidak berhasil menemukannya. Akhirnya adik ini membuka kulkas dan menemukan sebuah keju lalu dimakannya. Hal ini tidak diketahui oleh seluruh anggota keluarga lain. Padahal di rumah, ada kakaknya yang menemani. Sepulang kerja, ibu menuju dapur dan menemukan keju berserakan di lantai. Ibu memarahi sang kakak. Padahal makanan ringan yang dicari adik, ibu yang menyimpan. Sang kakak mulai menangis. Akhirnya setiba dari kantor, ayah juga memarahi ibu, sebab dialah yang menyimpan makanan ringan tersebut, karena adik tidak menemukannya, adik mencari yang lain yang bisa dimakan. Tapi, ibu juga memarahi kakak karena kakak tidak mengawasi adik sewaktu di rumah.