SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …
Transcript of SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN PADA KLINIK …
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
76
SISTEM ADMINISTRASI RAWAT JALAN
PADA KLINIK SILIWANGI
Oleh :
Setiawan
Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta
Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599
Email :
ABSTRAK
Sistem Komputerisasi Merupakan Salah satu elemen yang sangat penting di
dalam suatu perusahaan, karena system komputerisasi dapat meningkatkan atau
mempermudah proses kerja serta pelayanan.
Pada saat ini proses yang terjadi di klinik medika siliwangi umumnya masih
menggunakan system secara manual, sehingga di butuhkan suatu system yang
dapat memecahkan masalah yang dihadapi seperti lambatnya pengecekan data
dan pembuatan laporan. Maka penulis membuat suatu rancangan system yang
terkomputerisasi mulai dari pendaftaran pasien baru, pembuatan kartu pasien
dan transaksi dengan menggunakan program Visual Basic sebagai media untuk
merancang system tersebut.
Dengan sistem yang penulis buat diharapkan bisa diterapkan di Klinik Siliwangi
sebagai alat untuk memecahkan kendala dari system yang masih manual.
Kata kunci : Sistem Komputerisasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mengingat persaingan global yang terjadi pada perusahaan besar maupun
kecil pada era globalisasi sekarang ini, maka kemajuan setiap perusahaan
sangatlah ditentukan oleh sistem yang mereka miliki serta teknologi yang mereka
gunakan. Penerapan teknologi informasi diberbagai bidang telah membuka mata
dunia bahwa kegunaan teknologi komputer telah banyak berperan dalam
membantu mengatasi dan memecahkan banyak permasalahan.
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sangat mempengaruhi
berbagai bidang, termasuk bidang jasa kesehatan. Banyak perusahaan jasa
kesehatan berupaya meningkatkan mutu pelayanannya akan tetapi klinik-klinik
kesehatan yang berada di daerah Pamulang, pada umumnya masih menggunakan
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
77
sistem pelayanan pasien secara manual. Dengan pengolahan data secara manual
sangat sulit untuk mengevaluasi data pasien serta memperlambat pelayanan
kepada pasien.
Kondisi tersebut dialami juga oleh Klinik Medika Siliwangi Health
Center yang beralamat di Pamulang Permai I Blok D2 No. II Jl. Siliwangi,
Pamulang - Tangerang. Dimana sistem pelayanan pasien yang dipergunakan
saat ini masih bersifat / dikerjakan secara manual.
Dengan sistem manual tersebut, baik karyawan maupun pimpinan merasa
banyak mengalami kesulitan-kesulitan dalam hal pengecekan data pasien,
sehingga mereka tidak bisa mengetahui secara langsung data pasien dalam
pembuatan laporan. Untuk mengatasi hal-hal tersebut diperlukan sebuah sistem
yang cepat dan akurat dalam menyediakan informasi dan data-data yang
diperlukan.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk menjadikan
sebagai bahan penulisan ilmiah dan melakukan pencatatan berdasarkan data-data
yang penulis peroleh yang bergerak dibidang jasa yaitu Klinik Medika Siliwangi
kedalam komputerisasi dengan Judul Skripsi “Perancangan Sistem Administrasi
Rawat Jalan Pada Klinik Siliwangi”. Sistem tersebut dibuat dengan
menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dengan harapan bisa
diterapkan di dalam perusahaan.
LANDASAN TEORI
Sistem
Sistem merupakan suatu istilah umum yang digunakan dalam berbagai
disiplin ilmu, untuk menerangkan suatu metode atau tata cara yang
digunakan dalam suatu bidang. Istilah ini digunakan secara luas dan pesat
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sehari – hari, maupun didalam
suatu dunia manajemen kerja modern yang mempunyai cakupan besar.
Pengertian sistem
Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
unsur atau elemen – elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
satu sama lain dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai satu
tujuan. ( Mulyadi, 1947, hlm .2. )
Sedangkan sistem dalam dunia manajemen dapat didefinisikan
sebagai kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan dan bertanggung
jawab memproses masukan sehingga memperoleh keluaran. ( Tvri D
Mahyuzir, Analisa dan pengembangan sistem pengolahan data, cetakan
pertamam, enam cetakan, Jakarta, 1989, hlm .1. )
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
78
Elemen-Elemen Sistem
Seperti yang telah disebutkan diatas yaitu sistem terdiri dari elemen-
elemen yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Hubungan
dan keterkaitan elemen-elemen tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
Tujuan
Batasan
Kontrol
Proses OutputInput
Umpan Balik
Gambar 2.1. Elemen-Elemen Sistem
Dari gambar 2.1. dapat dilihat bahwa elemen-elemen yang menyusun
sebuah sistem terdiri dari :
1) Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut yang berupa :
a) Tujuan usaha
b) Kebutuhan
c) Masalah
d) Prosedur pencapaian tujuan
2) Batasan
Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai
tujuan dari sistem, yang dapat berupa :
a) Peraturan-peraturan
b) Biaya-biaya
c) Personel
d) Peralatan
3) Kontrol
Merupakan elemen pengawasan dari pelaksanaan pencapaian
tujuan sistem, yang dapat berupa :
a) Kontrol pemasukan data (input)
b) Kontrol pengeluaran data (output)
c) Kontrol pengoperasian
4) Input
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
79
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk
menerima data masukan, dimana data dapat berupa :
a) Asal masukan.
b) Frekuensi pemasukan data.
c) Jenis pemasuka data.
5) Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi
informasi sesuai dengan keinginan penerima, dimana
pemrosesan dapat berupa :
a) Klasifikasi
b) Peringkasan
c) Pencarian
6) Output
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk
menerima data masukan, dimana data dapat berupa :
a) Laporan
b) Grafik
7) Umpan balik
Umpan balik dapat berupa :
a) Perbaikan
b) Pemeliharaan
Demikian susunan dari elemen-elemen yang menyusun
sebuah sistem. (Tavri D. Mahyuzir, Op.Cit, hlm.1-3)
Informasi
Informasi adalah suatu data yang telah diolah sehingga mudah
dimengerti oleh para pemakainya dan merupakan proses lebih lanjut dari
data yang memiliki nilai tambah. Dari kategorinya informasi dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Informasi Strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka
panjang, mencakup informasi eksternal seperti tindakan pesaing
dan pelanggan, rencana perluasan perusaan dan sebagainya.
b. Informasi Taktis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka
menengah seperti informasi trend penjualan yang digunakan untuk
menyusun rencana penjualan.
c. Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari.
Dari segi kualitas, informasi harus dapat memenuhi syarat sebagai
berikut :
a) Lengkap.
b) Akurat.
c) Relevan.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
80
d) Tepat waktu.
Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. (James A.F. Stoner, Management, Prentice/Hall International, Inc,
Englewood Cliffs, New York, 1997, hlm.289.)
Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dibukukan oleh
seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama. (Wahyudi Kumartomo, Subando Agus Margono, System Informasi
Organisai Publik, hlm.13.)
Sistem Informasi
Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah
data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkannya hasilnya, model dasar
sistem : masukan, pengolahan dan keluaran adalah cocok bagi kasus sistem
pengolahan informasi yang paling sederhana dimana semua masukan tiba
pada saat bersamaan.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang
terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu
tujuan, yaitu menyajikan informasi manajemen yang dibutujkan dalam
pengambilan keputusan. Komponen sistem informasi terdiri dari :
a. Hardware, terdiri dari komputer, printer, dan jaringan.
b. Software, merupakan sekumpulan perintah atau fungsi yang ditulis
dengan aturan untuk memerintahkan komputer melakukan tugas
tertentu.
c. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan
diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
d. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator,
pimpinan sistem informasi dan lain sebagainya.
e. Prosedur, seperti dokumentasi prosedur/proses sistem, buku
penuntun operasi (aplikasi) dan teknis.
Kegiatan di sistem informasi mencakup :
a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data
yang akan diproses.
b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diolah untuk
menghasilkan informasi yang bernilai tambah.
c. Output, suatu kegitan untuk memelihara dan menyimpan data.
d. Control, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
tersebut berjalan sesuai yang diharapkan.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
81
Model dasar dari suatu sistem informasi dapat dilihat pada gambar 2.2.
Data Pengolahan Informasi
Modal dasar Sistem Informasi
Modal dasar ditambah penyimpanan data
Penyimpanan data
Data Pengolahan Informasi
Gambar 2.2. Model dasar dari suatu sistem
Sistem Informasi Manajemen
Deifinisi sebuah sistem informasi manajemen yang umum dikenal
orang adalah sistem manusia atau mesin yang terpadu, untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi informasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. (Gordon B. Davis, Sistem Informasi
Manajemen, Bagian I dari seri manajemen, Sepuluh Cetakan, Jakarta, hlm.3.)
Sistem informasi manajemen, merupakan suatu kelompok orang,
seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan pengolahan data memilih,
menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data untuk megurangi
ketidakpastian pada pengambilan keputusan dengan menghasilkan informasi
untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling
efisien. (Robert G. Murdick Joel E, Ross, James R.Claggett, Op, Cit, hlm.16.)
Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah
database.
Nilai Informasi
Secara umum nilai informasi adalah nilai perubahan dalam perilaku
keputusan yang disebabkan oleh informasi dikurangi biaya informasi
tersebut. Nilai informasi didasarkan atas sepuluh sifat yaitu :
1. Mudah diperoleh
2. Sifat luas dan lengkapnya
3. Ketelitian
4. Kecocokan
5. Ketepatan waktu
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
82
6. Kejelasan
7. Keluwesan
8. Dapat dibuktikan
9. Tidak ada prasangka
10. Dapatnya diukur
Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari
sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut
sehingga manusia dapat membuat keputusan dengan ketidakpastian yang
lebih baik dan menguntungkan.
Dengan perkataan lain, dengan dihadapkannya beberapa kemungkinan
keputusan, seorang pengambil keputusan akan memilih salah satu
berdasarkan informasi yang dimilikinya. Bila informasi baru diambilnya
keputusan berbeda, maka nilai informasi baru adalah perbedaan nilai antara
hasil keputusan lama dengan keputusan baru, dikurangi biaya untuk
memperoleh informasi.
Konsep Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu sarana yang digunakan
oleh perancang sistem untuk mendesain suatu sistem, terutama sistem yang
beraplikasi kepada metode komputerisasi. Penerapan diagram tersebut
sebagai sarana pembantu perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu
para pemakai sistem yang kurang menguasai komputer dalam memahami
sistem yang sedang dirancang dan dikembangkan.
Secara umum data flow diagram dapat didefinisikan sebagai
penggambaran sistem secara logika. Gambaran sistem tersebut tidak
tergantung pada perngakat keras, perangkat lunak, struktur data atau
organisasi file yang digunakan dalam perancangan sistem tersebut. Dalam
penggambarannya, data flow diagram diterapkan dalam beberapa bentuk
diagram, diantaranya adalah Diagram Context dan Diagram level Nol.
Diagram Context
Diagram Context merupakan penggambaran sistem secara garis besar
didalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut
menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem yang tengah dirancang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambarkan diagram
context :
1. Jangan memberikan nomor pada diagram context.
2. Gunakan hanya satu lingkaran proses.
3. Beri nama lingkaran sesuai dengan fungsi sistem tersebut.
4. Gambarkan arus data dari dan ke entiras luar.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
83
Diagram Level “n”
Diagram level “n” merupakan penggambaran sistem secara lebih
terinci dan merupakan perluasan dari diagram context. Huruf “n” pada
diagram ini menggambarkan tentang level dan proses disetiap lingkaran
proses. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram ini
antara lain :
1. Jangan menghubungkan langsung antara satu tempat
penyimpanan dengan tempat penyimpanan lainnya.
2. Jangan mengubungkan langsung tempat penyimpanan dengan
entitas luar.
3. Jangan menghubungkan langsung entitas luar dengan tempat
penyimpanan data.
4. Jangan menghubungkan langusung entitas luar dengan entitas
luar.
5. Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak
pernah mengeluarkan output.
6. Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input
tetapi tidak pernah digunakan untuk suatu proses.
7. Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data
terbatas.
Simbol-Simbol DFD
Data Flow Diagram merupakan sekumpulan dari program-program.
Didalam pembuatan proses pada Data Flow Diagram membutuhkan empat
buah komponen penting, yaitu :
1. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batasan
sistem)
External Entity merupakan batasan yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem tersebut akan
menerima masukan dan akan menghasilkan keluaran pada
lingkungan luar sistemnya. External entity atau lebih
sering dikenal sebagai Terminator dipresentasikan dengan
simbol berbentuk bujur sangkar/persegi panjang.
Gambar 2.3. Simbol Terminator
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
84
2. Data Flow (arus data)
Data Flow merupakan pernyataan dalam bentuk kata benda
maupun kerja. Data Flow ini menunjukkan arus dari data
berbentuk input sistem ataupun output sistem tersebut.
Dengan simbol suatu bentuk anak panah, data flow
mengalir diantara proses, data store dan external entity.
Gambar 2.4. simbol arus data
3. Proses
Proses merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia,
peralatan/mesin ataupun alat elektronik seperti komputer.
Proses dipresentasikan dalam bentuk lingkaran.
Gambar 2.5. Simbol Proses
4. Data store
Merupakan sarana yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Data store ini dipresentasikan dengan simbol
berbentuk dua buah garis pararel.
Atau
Gambar 2.6. Simbol Data Store
Syarat-syarat perancangan Data Flow Diagram adalah sebagai
berikut :
a. Memilih nama yang sesuai dan memiliki arti tepat
dengan :
1. Proses
2. Data Flow (arus data)
3. Data Store (penyimpanan data)
4. Terminator/Boundary
b. Membutuhkan nomor pada setiap proses
c. Merancang Data Flow Diagram tersebut semenarik
mungkin dan seindah mungkin.
d. Jangan membuat DFD dengan bentuk yang rumit dan
berkesan sulit dimengerti.
e. Konsisten secara internal dalam kelompok DFD lainnya.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
85
Entity Relationship Diagram (ERD)
Setiap proyek sistem database dipresentasikan dengan menggunakan
beberapa entitas dan setiap entitas dapat terdiri dari beberapa elemen data.
Adapun komponen-komponen dari ERD yaitu :
a. Entity atau Objek Data
Merupakan suatu kumpulan object yang dapat dibedakan secara
unik, Entity dapat berupa barang, orang atau peristiwa.
Menggunakan simbol persegi panjang.
Gambar 2.7. Simbol Entity
b. Relationship
Merupakan hubungan yang terjadi antara suatu entitas atau lebih,
yang direlasikan dengan kunci relasi. Menggunakan simbol
Diamond.
Gambar 2.8. Simbol Relationship
Relationship mempunyai tiga derajat, yaitu :
1. Unary (derajat satu), merupakan relationship yang mempunyai
rekursif, atau dengan kata lain relationship set dihubungkan
dengan satu entitas set serta dua penghubung.
2. Binary (derajat dua), merupakan relationship yang biasa terjadi,
yakni dua entitas set dihubungkan dengan satu relationship set.
3. Ternary (derajat tiga), merupakan relationship yang terjadi
pada tiga entitas set yang dihubungkan dengan satu relationship
set.
Untuk menjelaskan batasan pada jumlah entitas yang
berhubungan melalui satu relationship digunakan cardinality. Ada 3
jenis cardinality, yaitu :
1.One to one (1:1)
Relasi antara 2 file adalah satu banding satu (1:1)
2. One To Many atau Many To One (1:M atau M:1)
Relasi antara 2 file adalah satu berbanding banyak dan sebaliknya.
3. Many To Many (M:M)
Relasi antara 2 file adalah banyak berbanding banyak (M:M)
c. Atribute
Merupakan karakteristik yang menjadi ciri dari entitas atau
kumpulan elemen-elemen data yang membentuk suatu entitas.
Menggunakan simbol berbentuk elips.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
86
Gambar 2.9. Simbol Atribute
d. Indikator Type
Terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Associative. Meneunjukkan entitas yang berfungsi sebagai
obyek dan suatu relationship.
2. Super type. Terdiri dari suatu obyek atau sub kategori atau
lebih yang dihubungkan dengan suatu relationship yang tidak
bernama.
Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses pengelompokkan elemen data
kedalam bentuk table/relasi yang menunjukkan entity atau relasinya, yang
berfungsi untuk menghilangkan redudansi data, sehingga terwujud suatu
bentuk database relational sedemikian rupa dan mudah dimodifikasi.
Suatu bentuk normalisasi dikatakan sudah berada pada bentuk
normalisasi tertentu jika memenuhi beberapa batasan dan tindakan tertentu.
Tingkatan normalisasi yang tinggi dianggap lebih baik dari tingkat
dibawahnya. Batasan dari tingkatan normalisasi tersebut, yaitu :
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormal Zed Form)
Suatu yang terdiri dari kumpulan-kumpulan data yang terekam,
dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa
adanya sesuai dengan kedatangannya.
b. Bentuk Normal satu (1 NF/ First Normal Form)
Dikatakan normal satu jika hanya berisi data yang bernilai atomic
atau semua domain berisi data unik/tidak ada set atribut yang berulang.
c. Bentuk Normal Dua (2NF/ Second Normal Form)
Relasi dalam bentuk normal 1 dan setiap atributnya bergantung penuh
pada primary key.
d. Bentuk Normal Tiga (3NF/Third Normal Form)
Relasi dalam bentuk 1 dan Normal 2 dan setiap atributnya tidak
bergantung tranfitif pada primary key tetapi bergantung penuh pada
primary key.
Hirarky Plus Input Program Output (HIPO)
Hirarky Plus Input Program Outout (HIPO) adalah alat untuk membuat
spesifikasi program, sehingga pengguna program dapat dengan mudah
memahami bentuk program tersebut. HIPO terdiri dari dua bagian, yaitu :
(1) Hirarky Chart
Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan struktur program.
(2) Input Proses Output (IPO)
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
87
Alat bantu yang diguanakan untuk menjelaskan atau menjabarkan
pemasukan, keluaran dan proses yang terjadi pada modul yang
bersangkutan.
Flowchart
Flowchart merupakan suatu alat yang digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem berjalan dari suatu organisasi atau badan, yang
memudahkan bagi siapa saja untuk memahami tentang sistem yang ada
sebelumnya maupun yang akan diterapkan.
Penggunaan flowchat dari suatu badan ataupun organisasi akan
berbeda satu sama lain, otomatis penggambaran dari flowchartnya pun pasti
berbeda. Dibawah ini akan dijabarkan tentang simbol-simbol flowchart serta
penggunaannya.
PERANCANGAN SISTEM
Data Flow Diagram (DFD)
Dari hasil analisa yang dilakukan oleh penulis di bagian Administrasi Klinik
Medika Siliwangi Health Center, maka akhirnya dapat diketahui bentuk sistem
berjalan pada Klinik tersebut masih ada kendala oleh karena itu, maka penulis
mengusulkan sebuah sistem yang dapat membantu memecahkan masalah di
Klinik tersebut dengan tidak keluar dari sistem yang ada. Bentuk sistem usulan
tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini.
Diagram Konteks
0.0
Sistem
Komputerisasi
Administrasi
Rawat Jalan
Pasien Dokter
Pimpinan
Data Pasien
Data Pasien + laporan
Rekap Pendapatan
Perbulan
Slip Dokter + ResepKwitansi + Data
Pasien + Resep
Laporan Rekap Dokter
Laporan Transaksi
Diagram Konteks
Laporan Pasien
Gambar 4.1. Diagram Konteks
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
88
Diagram Zero (Nol)
1.0 p
Proses
Cek Data Pasien
3.0 p
Proses
Transaksi
4.0 p
Proses
Pembuatan
Laporan
Pimpinan
PasienData Pasien
Data Pasien
File Pasien
File Dokter
Dokter
Data Dokter
Data Pasien
File ADM
Data ADM
File
TransaksiData Transaksi
Data Transaksi
Data Transaksi
Laporan Rekap Dokter
Laporan Transaksi
Pe
mb
aya
ran
Kw
ita
nsi +
Re
se
p
Laporan Pasien
Data Pasien
Data Pasien
Slip D
okter +
Rese
p
+ K. M
edis
La
po
ran
Re
ka
p D
okte
r
2.0 p
Proses Entry
Pendaftaran
File Pendaftaran
K. MedisKartu Pasien
Data Pasien
Da
ta P
asie
n
Data dokter
Gambar 4.2 Diagram Zero
Normalisasi
Dibawah ini akan dijelaskan langkah-langkah Normalisasi dari bentuk
normal (1 NF), normal (2 NF), dan normal (3 NF).
a. Bentuk Normal Satu (1 NF)
Gambar 4.2.1 Bentuk Normal Satu (1 NF)
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
89
b. Bentuk Normal Dua (2 NF)
Gambar 4.2.2 Bentuk Normal Dua (2 NF)
Pasien
KdPasien
NmPasien
JKelamin
Agama
TglLahir
Alamat
Telphone
Hp
Tgl Daftar
Pekerjaan
Adm
KdAdm
NmAdm
DetailTransaksi
NoFak
TglFak
KdPasien
NmPasien
KdAdm
NmAdm
KdDokter
NmDokter
B.Dokter
B.Tindakan
B.USG
B.Vaksin
Total
GranTotal
Bayar
Kembali
Dokter
KdDokter
NmDokter
Alamat
Telphone
Hp
Spesialis
B. Dokter
Praktek
Daftar
NoUrut
KdPasien
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
90
c. Bentuk Normal tiga (3 NF)
Gambar 4.2.3 Bentuk Normal Tiga (3 NF)
Keterangan :
* Primary Key
** Kunci Penghubung dari Table terhadap data induk
Pasien
* KdPasien
NmPasien
JKelamin
Agama
TglLahir
Alamat
Telphone
Hp
Tgl Daftar
Pekerjaan
Adm
* KdAdm
NmAdm
DetailTransaksi
** NoFak
** KdDokter
NmDokter
B.Dokter
B.Tindakan
B.USG
B.Vaksin
Total
HeaderTransaksi
* NoFak
TglFak
** KdPasien
** KdAdm
GranTotal
Bayar
Kembali
Dokter
* KdDokter
NmDokter
Alamat
Telphone
Hp
Spesialis
B. Dokter
Praktek
Daftar
NoUrut **
KdPasien
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
91
Entity Relationship Diagram (ERD)
Dokter Memeriksa Pasien Transaksi ADM
Kd Dokter
Nm Dokter
Alamat
Telphone
Hp
Spesialis
B. Dokter
Praktek
Kd Pasien
Nm Pasien
Agama
J. Kelamin
Tgl Lahir
Alamat
Telphone
Hp
Pekerjaan
Tgl Daftar
Kd ADM
Nm ADM
No Faktur
Tanggal
Kd ADM
KdPasien
Nm pasien
Kd Dokter
B. Lain-lain
B. Tindakan
USG
B. Vaksin
B. Dokter
Nm Dokter
Mendaftar
NoUrut KdPasien
M MO O
Gambar 4.4 ERD
Diagram Hirararchy Input Output (HIPO)
Diagram Hirararchy Input Output adalah alat Bantu yang digunakan untuk
membuat spesifikasi program, sehingga pengguna program mudah memahami
bentuk program tersebut.
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
92
HIPO Sistem Administrasi Rawat Jalan Klinik Siliwangi
Hipo
Proses Cek
Data
Proses
Transaksi
Proses
Pembuatan
Laporan
Diagram Hipo
Proses Entry
Pendaftaran
Gambar 4.5 HIPO
Struktur Kode
Dalam perancangan aplikasi program terdapat elemen-elemen yang
dibentuk menjadi kode-kode. Tujuan dari pemakaian kode itu adalah sebagai
berikut :
1. mempercepat dan mempermudah dalam hal perekaman, pengambilan
dan pemuktahiran data (update).
2. menghemat tempat penyimpanan data dalam file.
3. mewakili dari beberapa item data yang ada.
Adapun spesifikasi kode sistem usulan ini adalah sebagai berikut :
A. Kode Pasien
a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.
b. Digit 1 (satu) dan 2 (dua) berupa karakter yang menyatakan kode
pasien.
c. Digit 3 (tiga) s/d 5 (lima) berupa numeric sebagai nomer urut
pasien.
d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama-pasien
e. Struktur kode : PS001
Gambar :
B. Kode Dokter
a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.
P S 0 0 1
Menunjukan karakter kode pasien
Nomer urut pasien pasien
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
93
b. Digit 1 (satu) dan 2 (dua) berupa karakter yang menyatakan kode
Dokter.
c. Digit 3 (tiga) s/d 5 (lima) berupa numeric sebagai nomer urut
Dokter.
d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama dokter.
e. Struktur kode : DK001
Gambar :
C. Kode ADM
a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.
b. Digit 1 (satu) dan 2 (dua) berupa karakter yang menyatakan kode
Dokter.
c. Digit 3 (tiga) s/d 5 (lima) berupa numeric sebagai nomer urut
Dokter.
d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama dokter.
e. Struktur kode : DK001
Gambar :
D. Kode Transaksi
a. Disusun berupa alpha numeric sepanjang 5 (lima) digit.
b. Digit 1 (satu) dan 3 (Tiga) berupa karakter yang menyatakan kode
Dokter.
c. Digit 4 (empat) s/d 6 (enam) berupa numeric sebagai nomer urut
Dokter.
d. Fungsi : untuk mengetahui nama-nama dokter.
e. Struktur kode : D0F001
A D 0 0 1
Menunjukan
karakter kode
Administrasi
Nomer urut
pasien
Administrasir
D K 0 0 1
Menunjukan
karakter kode
Dokter
Nomer urut
pasien Dokter
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
94
Gambar :
Spesifikasi Sistem Komputer
Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan tentang penggunaan
perangkat lunak (sofware) dan perangkat keras (hardware) yang akan digunakan
dalam sistem ini.
Umum
Teknologi komputer sangat membantu kegiatan manusia dalam kegiatan
sehari-hari. Setiap tahun perkembangan teknologi komputer sangat pesat
perkembangan itu semata-mata ditujukan untuk mempermudah manusia didalam
melakukan kegiatannya. Suatu sistem transaksi bisnis yang dikomputerisasikan
akan berguna didalam prosesnya, terutama dalam hal kecepatan dan ketepatan
pengolahan transaksi tersebut.
Suatu transaksi pasti terdiri daribeberapa kejadian yang sangat
mendukungnya. Komputer sebagai salah satu pendukung kegiatan manusia perlu
yang optimal. Di dalam perancangan sistem yang penulis rancang ini, perangkat
pendukung komputer yang optimal sangat diperlukan. Perangkat komputer terdiri
dari perangkat lunka (software) dan perangkat keras (hardware).
Perangkat Lunak (Software)
Untuk mengoperasika suatu perngkst komputer diperlukan suatu perangkat
yang dinamakan perangkat lunak (software) yang mengatur kondisi kerja antar
perlengkapan perangkat keras (hardware) kedalam sebuah komputer.
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras atau sering disebut Hardware adalah seluruh komponen
peralatan yang membentuk suatu sistem komputer dan peralatan termasuk juga
mesin-mesin pembantu penyimpanan data dan alat komunikasi lainnya.
Spesifikasi hardware yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah
sebagai berikut :
1. CPU ( Central Processing Unit):
a. Microprocessor : Intel Pentium III
N 0 F 0 1
Menunjukan karakter
kode Transaksi
Nomer urut Transaksi
0
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
95
b. Harddisk : 40 GB
c. Floppy disk : 3.5”
2. Monitor : SVGH 14”
3. Keyboard : 107 Keys
4. Printer : Canon PIXMA iP 1200
Konfigurasi Komputer
Jadual Implementasi
Suatu sistem baru apabila ingin apabila ingin menjalankan harus disusun
dahulu langkah –langkah kegiatanyayang disebut implementasi. Agar
implementasi dapat berjalan efisien, baik dari segi waktu dan biaya diperlukan
penjadwalan kegiatan yaitu:
1. Penyiapan Data
Mengumpulkan dan mengelompokan data sesuai kebutuhan
2. Pembuatan File
Untuk menghasilkan suatu file database yang digunakan untuk
merekam dan menyimpan data yang telah terkumpul.
3. Pembuatan Program
Program dibuat dengan cermat dan teliti untuk menunjang sistem yang
sudah dikomputerisasikan.
4. Tes Program
Keyboard
CPU
Hardisk
40 GB
Procesing Unit
Monitor
SVGA 14”
Printer Canon
PIXMA iP1000
Gambar 4.8 Konfigurasi Komputer
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
96
Agar Program yang dibuat dapat diketahui kekurangannya sebelum
diterapkan pada sistem baru.
5. Pembuatan Buku Petunjuk Operasi
Agar penggunaan sistem bisa mempelajari prosedur sistem secara
menyeluruh.
6. Training
Untuk memberikan latihan kepada personil agar mengerti dan dapat
menggunakan program komputer yang ada.
7. Tes Sistem
Untuk melakukan uji coba terhadap sistem usulan secara keseluruhan
agar diketahui apakah layak menggantikan sistem lama. Dan juga
untuk mengetahui keuntungan yang diperolah baik dari kecepatan
proses maupun waktu
8. Peralihan Sistem
Untuk menjalankan sistem usulan dengan menggunakan metode
paralel-run, dimana sistem usulan dijalankan bersama-sama dengan
sistem lama sampai dengan waktu yang ditentukan.
9. Operasi dan Evaluasi
Adalah kegiatan pegolahan sistem usulan secara penuh setelah masa
transisi berakhir. Pada saat itu juga dilakukan evaluasi sistem usulan
untuk mengetahui sampai sejauh mana sistem ini dapat memenuhi
kebutuhan pemakai.
Agar lebih jelas mengenai tahapan dan jadual waktu yang dibutuhkan
dalam mewujudkan sistem komputerisasi, maka penulis
menggambarkan dalam bentuk Bar_Chart yang berkaitan dengan
proses sistemnya.
SIMPULAN
1. “Perancangan Sistem Administrasi Rawat Jalan Pada Klinik
Siliwangi” diterapkan dengan menggunakan Program Visual Basic.
Perancangan Sistem tersebut disusun berdasarkan hasil analisa
sistem berjalan,
2. Perancangan Sistem tersebut sudah berjalan dengan baik dan
dimaksudkan untuk merekomendasikan kepada Klinik Siliwangi untuk
dapat menerapkan Perancangan Sistem tersebut dalam kegiatan kerja
sehari-hari agar kinerja yang dihasilkan dapat semakin efektif, efisien
dan produktif.
SARAN
Mengingat sistem yang sedang berjalan pada saat ini dirasa masih
kurang efektif dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para
pasiennya, maka penulis memberikan masukan kepada Klinik Medika Siliwangi
dalam agar dapat menerapkan Perancangan Sistem yang dibuat penulis tersebut
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143
97
dalam kegiatan kerja sehari-hari agar kinerja yang dihasilkan dapat semakin
efektif, efisien dan produktif, sehingga pelayanan yang diberikanpun akan
semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarti, Dwi.1999. Sistem Informasi Management. Jakarta. Lembaga Pendidikan
dan Pengembangan Profesi Indonesia.
Kurniadi, Adi.1999. Pemograman Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta. Elex
Media Komputindo.
Sutabri, Tata.1998. Perancangan Sistem Informasi Media Komputindo, Jakarta
Sigit, Ponco W. 1999. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta. Lembaga
Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia.
Sobari, Ade.2003. Belajar Microsoft Visual Basic 6.0 Versi Lanjutan.
Yogyakarta. Graha Ilmu kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Dan
Pengembangan Profesi Indonesia.
Tim Dosen.1999. Metodologi Penelitian Ilmiah. Jakarta. Lembaga Pendidikan
Dan Pengembangan Profesi Indonesia.