SISMENAS INDONESIA

19
MAKALAH SISTEM MANAJEMAN NASIONAL BLOK AMBALAT, BUKTI NYATA KEGAGALAN SISTEM MANAJEMEN NASIONAL INDONESIA Disusun oleh: Aditya Hirawan (14/363473/TK/41590) Adjisetya Agung Aripambudi (14/364273/TK/41939) Alif Maulana Muhammad (14/363603/TK/41692) Candra Aji Nugroho (14/363367/TK/41509) Fandi Pradana (14/367220/TK/42405) Frederiko Eduwardo De Dus (14/367113/TK/42355) Josua Alfonso (14/367162/TK/42376) Rahma Fidela (14/363538/TK/41641) Tri Ayu Lestari (14/363312/TK/41454) Yohanes Nico Prabowo (14/367161/TK/42375) Zahrotun Naimah (14/363598/TK/41688)

description

Kewarganegaraan

Transcript of SISMENAS INDONESIA

Page 1: SISMENAS INDONESIA

MAKALAH SISTEM MANAJEMAN NASIONAL

BLOK AMBALAT, BUKTI NYATA KEGAGALAN SISTEM

MANAJEMEN NASIONAL INDONESIA

Disusun oleh:

Aditya Hirawan (14/363473/TK/41590)

Adjisetya Agung Aripambudi (14/364273/TK/41939)

Alif Maulana Muhammad (14/363603/TK/41692)

Candra Aji Nugroho (14/363367/TK/41509)

Fandi Pradana (14/367220/TK/42405)

Frederiko Eduwardo De Dus (14/367113/TK/42355)

Josua Alfonso (14/367162/TK/42376)

Rahma Fidela (14/363538/TK/41641)

Tri Ayu Lestari (14/363312/TK/41454)

Yohanes Nico Prabowo (14/367161/TK/42375)

Zahrotun Naimah (14/363598/TK/41688)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 2: SISMENAS INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Tujuan bangsa Indonesia telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,

yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial. Tujuan bangsa Indonesia harus terus menerus diupayakan

realisasinya sehingga benar-benar dapat dirasakan hasilnya oleh seluruh rakyat

Indonesia. Untuk itulah pembangunan di segala bidang harus dilakukan secara

terprogram, terarah, sistemik, berkesinambungan dan berkelanjutan.

Seperti kita ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup

besar. Indonesia memiliki modal yang cukup besar baik sumber daya alam, letak

geografis yang strategis, struktur demografis penduduk, sumber daya kultural

yang beragam dan kuat, dan manusia-manusia yang memiliki potensi dan

kreativitas yang tidak terbatas. Krisis dan tantangan global yang melanda dunia

harus bisa diubah menjadi peluang dan kesempatan.

Pembangunan nasional memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan

proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai

efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber

dana dan daya nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita

memerlukan Sistem Manajemen Nasional (Sismennas). Sistem manajemen

nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan,

pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan. Sistem manajemen

nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambilan

keputusan berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa

dan bernegara untuk mewujudkan ketertiban sosial, politik, dan administrasi.

Page 3: SISMENAS INDONESIA

Keberhasilan Sismennas di Indonesia belum tercapai. Hal ini dikarenakan

banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Sismenas.

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah pemahaman tentang Sismennas,

terpenuhinya kualifikasi Sumber Daya Manusia sebagai pelaku Sismennas,

terpenuhinya dukungan Data, Sarana dan Prasarana yang memadai, adanya

Payung Hukum sebagai Landasan Operasional, sinergitas antar Lembaga dan

antar Elemen Masyarakat serta pemberdayaan masyarakat

II. Rumusan Masalah

Ambalat adalah blok laut luas mencakup 15.235 kilometer persegi yang

terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar dan berada di dekat perpanjangan

perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur, Indonesia.

Penamaan blok laut ini didasarkan atas kepentingan eksplorasi kekayaan laut dan

bawah laut, khususnya dalam bidang pertambangan minyak. Blok laut ini tidak

semuanya kaya akan minyak mentah.

Awal konflik antara Indonesia dan Malaysia memperebutkan blok maritim

ini dimulai sejak tahun 1967 saat pertama kali diadakan pertemuan teknis

membahas hukum laut antara Indonesia dan Malysia. Saat itu keduanya

bersepakat untuk memberlakukan status quo pada Ambalat. Namun tak lama

kemudian Malaysia membuat peta baru dengan memasukkan blok maritime

Ambalat ke dalam wilayahnya yaitu dengan memajukan koordinat 4° 10' arah

utara melewati Pulau Sebatik. Indonesia memprotes hal tersebut. Indonesia

melihatnya sebagai usaha secara terus-menerus dari pihak Malaysia untuk

melakukan ekspansi terhadap wilayah Indonesia. Kasus ini meningkat profilnya

setelah Pulau Sipadan dan Ligitan, juga berada di blok Ambalat, dinyatakan

sebagai bagian dari Malaysia oleh Mahkamah Internasional.

Beberapa aksi sepihak dilakukan oleh Malaysia antara lain adalah Tgl 21

Februari 2005 di Takat Unarang (nama resmi Karang Unarang) Sebanyak 17

pekerja Indonesia ditangkap oleh awak kapal perang Malaysia KD Sri Malaka,

Page 4: SISMENAS INDONESIA

Angkatan laut Malaysia mengejar nelayan Indonesia keluar Ambalat, Malaysia

dan Indonesia memberikan hak menambang kepada Shell.

III. Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memberikan analisa terhadap

permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini , yang berkaitan dengan Sistem

Manajemen Nasional.

BAB II

DASAR TEORI

I. Sistem Manajemen Nasional

Sistem Manajemen Nasional atau yang sering disebut dengan sismenas

adalah perpaduan nlai, struktur, fungsi, dan proses yang merupakan himpunan

usaha untuk mencapai kehematan, daya guna dan hasil gunasebesar mungkin

dalam menggunakan sumber daya dan dana nasional dalam rangka mewujudkan

tujuan nasional. Siklus penyelenggaraannya secara terpadu meliputi berbagai

siklus kegiatan berupa perumusan kebijakan (policy formulation), pelaksanaan

kebijakan (policy implementation), dan penilaian hasil-hasil pelaksanaan

kebijakan nasional. (Bratakusumah, 2001). Sistem manajemen nasional adalah

satu kesatuan sistem besar yang berfungsi untuk mengatur dan menjalankan

kehidupan nasional yang ada berupa Tatanan Kehidupan Masyarakat (TKM) dan

Tatanan Politik Nasional (TPN). Pada Sistem Manajemen Nasional juga meliputi

Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan (TPKB) yang merupakan

fungsi-fungsi manajerial, yang mentransformasi kepentingan masyarakat serta

politik kedalam bentuk-bentuk administrasi berupa kepentingan umum. Hal

tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaannya serta untuk

Page 5: SISMENAS INDONESIA

meningkatkan daya guna yang lebih efisien, hasil guna yang lebih optimal, dan

penghematannya.

Unsur-unsur utama sistem manajemen nasional secara struktural terususun

atas empat tatanan, dilihat dari dalam ke luar antara lain:

Tata Laksana Pemerintahan (TLP)

Tata Administrasi Negara (TAN)

Tata Politik Nasional (TPN)

Tata Kehidupan Masyarakat (TKM)

Tata laksana dan tata administrasi pemerintahan merupakan tatanan dalam

(inner setting) dari sistem manajemen nasional,

Dilihat dari sisi prosesnya, SISMENNAS berpusat pada saturangkaian

pengambilan keputusan yang berkewenangan, yang terjadi pada tatanan dalam

TAN dan TLR. Kata kewenangan di sini mempunyai konotasi bahwa keputusan-

keputusan yang diambil adalah berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh si

pemutus berdasarkan hukum. Karena itu, keputusan-keputusan itu bersifat

mengikat dan dapat dipaksakan (compulsory) dengan sanksi-sanksi atau

dengan insentif dan disinsentif tertentu yang ditujukan kepada seluruh

anggota masyarakat. Karena itu, tatanan dalam (TAN+TLP) dapat disebut Tatanan

Pengambilan Berkewenangan (TPKB).

Penyelenggaraan TPKB memerlukan proses Arus Masuk yang dimulai dari

TKM lewat TPN. Aspirasi dari TKM dapat berasal dari rakyat, baik secara

individual maupun melalui organisasi kemasyarakatan, partai politik, kelompok

penekan, organisasi kepentingan, dan pers. Masukan ini berintikan kepentingan

Rakyat. Rangkaian kegiatan dalam TPKB menghasilkan berbagai keputusan yang

terhimpun dalam proses Arus Keluar yang selanjutnya disalurkan ke TPN dan

TKM. Arus Keluar ini pada dasarnya merupakan tanggapan pemerintahterhadap

berbagai tuntutan, tantangan, serta peluang dari lingkungannya. Keluaran tersebut

pada umumnya berupa berbaeai kebiiaksanaan yang lazimnya dituangkan ke

dalam bentuk-bentuk perundangan/ peraturan yang sesuai dengan permasalahan

Page 6: SISMENAS INDONESIA

dan klasifikasi kebijaksanaan serta instansi yang mengeluarkannya.

Sementara itu, terdapat suatu proses umpan balik sebagai bagian dari

siklus kegiatan fungsional SISMENNAS yang menghubungkan Arus Keluar

dengan Arus Masuk maupun dengan Tatanan Pengambilan Keputusan

Berkewenganan (TPKB). Dengan demikian secara prosedural SISMENNAS

merupakan satu siklus yang berkesinambungan.

Tolak ukur dari keberhasilan sismenas adalah adanya kepemerintahan

yang baik (Good Governance), dalam pengertian pemerintah yang menjalankan

pemerintahan secara demokratis, transparan, aspiratif, partisipatif berdasarkan

hukum, yang selalu memelihara ketertiban-keterti-ban dan pertanggung-jawaban

(accountable) serta menjunjung tinggi keadilan sosial. Selain itu adanya

keamanan nasional yang relatif mapan dan adanya kepastian hukum dan kepastian

masa depan bagi seluruh penduduk merupakan tolak ukur keberhasilan sismenas.

Indikator keamanan nasional pada umumnya diukur oleh tingkat stabilitas

nasional yang mencakup stabilitas politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan, yang pada umumnya merupakan produk atau keluaran dari interaksi

negara dengan negara-negara lain (internasional dan regional) dan negara dengan

masyarakatnya (nasional). Tolak ukur selanjutnya adala adanya tingkat

kesejahteraan rakyat yang memadai atau cukup tinggi, baik lahiriah maupun

bathiniah. Masyarakat sejahtera harus kaya materi sekaligus kaya moral spiritual.

Yang tidak boleh terjadi adalah kaya materi namun miskin moral, yang

mengundang kecurigaan dan kecemburuan sosial. Selanjutnya adalah adanya

sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif. Untuk memperkuat kepastian masa

depan bangsa terutama dalam memasuki era persaingan antar bangsa human

development index (HDI) menjadi faktor yang sangat penting. HDI harus

diarahkan untuk menghasilkan manusia dengan tingkat daya saing yang tinggi;

manusia yang cerdas, ulet, dan tangguh.

Terwujudnya berbagai indikator seperti diuraikan di atas, akan

memungkinkan seluruh rakyat semakin bergairah untuk memberikan peran-serta

Page 7: SISMENAS INDONESIA

aktifnya dalam pembangunan. Hal tersebut menjadi umpan balik dan daya dorong

untuk melaksanakan proses pembangunan selanjutnya, sehingga memperlancar

perwujudan Catur Embanan Nasional yang dibebankan kepada Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Untuk mecapai kesuksesan dalam sistem manajemen nasional, dibutuhkan

upaya-upaya nyata. Upaya yang seharusnya dilakukan untuk mewujudkan sistem

manajemen nasional yang berhasil dan berjalan dengan baik yakni dengan

memanfaatkan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas,

efektivitas, akuntabilitas dan kemampuan inovasi bangsa. Langkah konkret

sebagai warga negara yang peduli terhadap pembangunan nasional, yakni dengan

mengawal dan menilai pemerintah dalam menentukan kebijakan nasional yang

berkenaan dengan tata kehidupan masyarakat dan tata politik nasional, serta turut

berkontribusi secara aktif dalam menjalankan berbagai kegiatan penyelenggaraan

fungsi pemerintahan, sehingga terwujud pemerintahan yang transparan,

accountable, keamanan yang mapan dan meningkatnya taraf hidup masyarakat.

II. Ketahanan Nasioanl

Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis dimana suatu bangsa memiliki

keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan suatu kekuatan nasional

untuk mengahadapi segala tantangan, hambatan, dan ancaman yang dapat

mengganggu keutuhan bangsa itu serta memiliki kemampuan untuk mencapai

tujuan nasional dari bangsa itu. (Lemhannas, 1975). Bentuk-bentuk tantangan dan

ancaman yang dialami Bangsa Indonesia dapat berupa serangan fisik, intervensi

dari pihak-pihak asing di berbagai sektor, dan lainnya. Untuk menghadapi situasi

semacam ini dibutuhkan suatu sistem ketahanan nasional yang mumpuni. Sistem

tersebut dapat dicapai melalui suatu strategi pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan dengan melibatkan seluruh elemen-elemen Bangsa

Indonesia.

Page 8: SISMENAS INDONESIA

Sifat-sifat yang dimiliki ketahanan nasional adalah sebagai berikut:

1. Manunggal.

Artinya, ketahanan nasional memiliki integritas yang diaplikasikan dalam

perwujudan kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi serta selaras

dalam segala aspek di kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Mawas Kedalam.

Artinya, ketahanan nasional mampu memeriksa dan mengoreksi segala

aspek dalam kehidupan bangsa dan negara secara jujur sehingga tidak

membuat kesalahan yang sama.

3. Kewibawaan dan memiliki daya pencegah (deterrent).

Sifat kewibawaan dapat menigkatkan rasa hormat bangsa dan negara lain

terhadap bangsa Indonesia. Sedangkan, daya pencegah dapat

meningkatkan menghidari konflik antara bangsa Indonesia dengan pihak-

pihak lain.

4. Berubah menurut waktu.

Ketahanan nasional selalu dapat berubah pada saat-saat tertentu

berdasarkan perkembangan suatu bangsa sesuai dengan kemajuan bangsa

dan bergantung pada hubungan dengan bangsa lainnya.

5. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan.

Dengan adanya sikap netral dan tidak mengadu-adu kekuasaan dan

kekuatan akan menigkatkan ketahanan nasional dan menurunkan tingkat

konflik ataupun kekacauan dengan pihak-pihak tertentu.

6. Percaya pada diri sendiri (self confidence).

Sifat percaya diri berhubangan pada pengambilan dan penetapan suatu

keputusan, selain itu, sifat percaya diri berhubungan pada beraninya

mengambil tindakan dengan begitu ketahanan nasional akan meningkat.

7. Tidak bergantung pada pihak lain (self relience).

Sifat tidak bergantung pada pihak lain berhubungan pada kepercayaan

pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri sehingga tidak mudah

Page 9: SISMENAS INDONESIA

menyerah, dengan begitu dapat terjalin suatu kerjasama dengan bangsa-

bangsa lain.

Dalam suatu negara, kedudukan ketahanan nasional merupakan suatu

ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta

merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam

rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan

nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual,

yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan

konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar

nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap,

pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –

regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini

perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan

adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu,

tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan

nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada

hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman

nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang

dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

III. Hubungan Sismenas dan Ketahanan Negara

Dengan sistem manajemen nasional yang baik diharapkan akan terjadi

penguatan ketahanan nasional yaitu kondisi dinamik bangsa, berisi keuletan dan

ketangguhan, yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan

nasional, dalam rangka mempertahankan eksistensi bangsa dan negara terhadap

semua tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang dihadapinya, baik yang

datang dari dalam maupun dari luar dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Beberapa indikator keberhasilan sismennas dalam tannas dapat tercermin pada:

kepemerintahan yang baik (Good Governance), keamanan nasional yang relatif

Page 10: SISMENAS INDONESIA

mapan dan adanya kepastian hukum dan kepastian masa depan bagi seluruh

penduduk, tingkat kesejahteraan rakyat yang memadai atau cukup tinggi, baik

lahiriah maupun bathiniah, sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.

Kesemua itu akan memungkinkan seluruh rakyat semakin bergairah untuk

memberikan peran-serta aktifnya dalam pembangunan.

BAB III

ISI

Sistem manejemen nasional Inondesia dinilai masih belum mencapai titik

keberhasilan. Dari hasil pengujian aturan dan penilaian pelaksanaan berbagai

kebijakan diketahui bahawa tingkat keberhasilan pembangunan dapat dianggap

sebagai keberhasilan Sistem manajemen nasional, yang akan meningkatnya

Ketahanan Nasional (Tannas), yaitu suatu kondisi dinamik bangsa, berisi keuletan

dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam rangka

mempertahankan eksistensi bangsa dan negara terhadap semua tantangan,

ancaman dan hambatan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar dalam

segala bentuk dan manifestasinya (Suryohadiprojo, 2010; FRI, 2007; Sunardi,

2004).

Namun, banyak kegagalan dan penyimpangan dalam sistem manajemen di

Indonesia sehingga berdampak pada ketahanan nasional dan juga berdampak

pada stabilitas ekonomi maupun politik. Salah satu contoh Kasus yang terjadi

adalah kasus wilayah kerja minyak & gas bumi Ambalat (Illegal Occupation)

yang merupakan ancaman terhadap kekayaan alam (Mineral & Energi) milik

bangsa Indonesia.

Ambalat adalah blok laut luas mencakup 15.235 kilometer persegi yang

terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar dan berada di dekat perpanjangan

perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur,  ditengarai

Page 11: SISMENAS INDONESIA

mengandung kandungan minyak dan gas yang dapat dimanfaatkan hingga 30

tahun. Wilayah Ambalat adalah milik Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan

adanya penandatanganan Perjanjian Tapal Batas Kontinen Indonesia-Malaysia

pada tanggal 27 Oktober 1969, yang ditandatangani di Kuala Lumpur, telah

diratifikasi pada tanggal 7 November 1969. Hal ini kemudian menjadi dasar

hukum bahwa Blok Ambalat berada di bawah kedaulatan Indonesia. Akan tetapi,

letak geografis Blok Ambalat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga

Malaysia, sehingga rawan menimbulkan konflik perbatasan.

Kasus ini meningkat profilnya setelah lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan

(2002), yang dinyatakan sebagai bagian dari Malaysia oleh Mahkamah

Internasional. Lepasnya kedua pulau Sipadan dan Ligitan dengan waktu reltif

singkat membuat rakyat Indonesia menjadi trauma akan lepasnya blok Ambalat

yang kaya minyak ke tangan Malaysia. Kontruksi bangunan teritorial kita dilihat

dari kepentingan nasional begitu rapuh dalam beberapa tahun ini. Sengketa dua

blok wilayah Malaysia dan Indonesia kembali memanas. Masing-masing

mengklaim sebagai wilayah mereka. Malaysia memberi nama Wilayah ND6 dan

ND7 dan Indonesia memberi nama blok Ambalat dan Ambalat Timur .

Dari kasus yang terjadi tersebut, membuktikan bahwa masih belum

baiknya sistem manajemen di Indonesia yang menyebabkan lemahnya ketahanan

Indonesia. Perlu ada pelajaran yang ditarik dari sana. Misalnya, sikap Presiden

yang harus lebih tegas. Selama ini pemerintahan masih dinilai telalu lemah,

bahkan terkesan membiarkan kasus Ambalat menjadi kegeraman rakyat

Indonesia. Kelemahan pemerintahan terkait dengan kasus Ambalat, terbukti

dengan ketidakmapuan pemerintah untuk membenahi sistem pertahanan dan

postur TNI di masa mendatang.

Dengan lemahnya sistem ketahanan di Indonesia berdampak pada kondisi

politik dan stabilitas ekonomi yang lemah juga. Karena stabilitas ekonomi tercapai

apabila faktor-faktor ekonomi berupa pemberdayaan seluruh faktor-faktor

produksi dimana sumberdaya alam (SDA) dikelola dengan Sistem Manajemen

Page 12: SISMENAS INDONESIA

Nasional yang bersifat menyeluruh dari perencanaan sampai dengan evaluasi dari

program-program pembangunan.

BAB IV

PENUTUP

Daftar Pustaka

Amal, Ichlasul dan Armaidy Armawi. 1998. Regionalisme, Nasionalisme dan Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sumarsono, S, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang Solihin, Otonomi PenyelenggaraanPemerintahan Daerah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Soemindiharso, Laksda TNI (Purn), Implementasi Sismennas dalam Penyelenggaraan Negara dalam rangka Peningkatan Kualitas SDM, Lemhannas RI, Jakarta, 2010

Sumber : https://sulisworo.wordpress.com/2010/07/20/implementasi-sistem-manajemen-nasional-dengan-meningkatkan-inovasi-bidang-teknologi-dapat-memperkokoh-tannas/

http://sistempemerintahanindonesia.com/presidenindonesia

http://4gussuryono.lecture.ub.ac.id/files/2010/10/ MKTeoriKetahananNasional021.pptx

http://www.esaunggul.ac.id/article/stabilitas-ekonomi-

dalam-sistem-manajemen-nasional-dapat-mewujudkan-

pembangunan-nasional/

https://www.academia.edu/6729159/

MAKALAH_HUKUM_INTERNASIONAL_KONFLIK_BLOK_AMBAL

AT_ANTARA_INDONESIA_DAN_MALAYSIA

Page 13: SISMENAS INDONESIA