Sirkulasi Air Laut

9
PERGERAKAN AIR LAUT Pergerakan air laut meliputi beberapa proses antara lain proses gelombang, proses pergerakan arus laut, dan proses pasang surut. Proses Gelombang Bila gelombang ombak melalui pelantar dan muka pesisir (beach face), ia bertindak dengan permukaan sedimen di bahagian bawah dan akhirnya membentuk beberapa siri zon hidrodinamik (hydrodynamic zone) yang selari dengan garis pesisir, seperti; oscillatory wave zone shoaling wave zone zon pemecah (breaker zone) zon luruan (surf zone) 'swash zone'.

Transcript of Sirkulasi Air Laut

Page 1: Sirkulasi Air Laut

PERGERAKAN AIR LAUT

Pergerakan air laut meliputi beberapa proses antara lain proses gelombang,

proses pergerakan arus laut, dan proses pasang surut.

Proses Gelombang

Bila gelombang ombak melalui pelantar dan muka pesisir (beach face), ia

bertindak dengan permukaan sedimen di bahagian bawah dan akhirnya membentuk

beberapa siri zon hidrodinamik (hydrodynamic zone) yang selari dengan garis pesisir,

seperti;

oscillatory wave zone

shoaling wave zone

zon pemecah (breaker zone)

zon luruan (surf zone)

'swash zone'.

Page 2: Sirkulasi Air Laut

Bila gelombang ombak melalui pelantar dan muka pesisir (beach face), ia

bertindak dengan permukaan sedimen di bahagian bawah dan akhirnya membentuk

beberapa siri zon hidrodinamik (hydrodynamic zone) yang selari dengan garis pesisir,

seperti;

Gelombang yang datang ke arah pantai mula condong apabila dasar

gelombang mula bersentuh dengan dasar lautan dan akhirnya akan "oversteepered"

dan pecah (break up) di kawasan zon pemacah (breaker zone).

Page 3: Sirkulasi Air Laut

Zon pemacah ini diikuti oleh zon luruan (surf zone) dan zon swash (swash

zone). Semasa ribut, panjang gelombang ombak akan bertambah besar dan

gelombang ini akan bertindak hingga ke dasar lautan yang dalam. panjang dan lebar

zon luruan ini dipengaruhi oleh sudut kemiringan pesisir dan juga fasa pasang surut.

Pesisir yang mempunyai sudut kemiringan tinggi jarang mempunyai zon luruan,

sebaliknya pesisir yang landai akan mempunyai zon luruan yang lebar.

Di kawasan zon luruan, arus "backwash" membawa sedimen kasar ke arah

zon pemacah dan pada masa yang sama, sedimen dari lautan juga diangkut ke arah

zon pemacah ini. Ini menyebabkan di kawasan zon pemacah ini banyak mengandung

sedimen-sedimen kasar dan pengasingan serta pengangkutan juga boleh berlaku.

Sedimen-sedimen yang mencapai keseimbangan di dalam zon luruan dan

dengan arus susur tepi pantai akan diangkut di sepanjang pesisir, sambil bergerak ke

depan dan belakang.

Butiran-butiran sedimen yang lain akan diangkut ke zon pemacah atau zon

swash. Di zon swash juga berlaku pergerakan ke depan dan belakang serta pergerakan

sejajar dengan pesisir.

Page 4: Sirkulasi Air Laut

Gelombang yang menuju garis pesisir membentuk dua jenis arus; arus susur

tepi pantai (longshore current) dan juga arus karau (rip current).

Proses Pergerakan Arus

Arus susur tepi pantai (longshore current)

Arus susur tepi pantai terbentuk bila gelombang menuju pesisir dengan arah

yang menyerong atau tidak bersudut tepat. Arus ini bergerak selari dengan garis

pesisir iaitu melalui 'longshore troughs', yang terletak di antara beting pasir dengan

garis pesisir, yaitu di kawasan zon luruan. Kecepatan arus susur tepi pantai ini

bergantung kepada tinggi gelombang dan juga sudut antara gelombang dengan garis

pesisir.

Arus karau (rip urrent)

Arus susur tepi pantai yang mengalir antara beting pasir dan garis pesisir ini

tidak boleh pulang ke lautan sehingga ia bertemu dengan topografi rendah di antara

Page 5: Sirkulasi Air Laut

beting pasir. Arus yang menghala kearah lautan ini dipanggil arus karau (rip current).

Arus karau ini mempunyai kecepatan yang sangat tinggi dan ia boleh menghakis

membentuk alur yang cetek.

Arus susur tepi pantai sangat penting dalam proses pengangkutan kerana

tenaganya yang tinggi. Arus susur tepi pantai dan arus karau boleh melebihi

kecepatan 1 m/s dan kecepatan ini cukup untuk menghasilkan megeripple dan juga

mengangkut sedimen.

Proses Pasang Surut

Pasut laut (ocean tide) adalah fenomena naik dan turunnya muka air laut secara

periodikakibat pengaruh gravitasi bulan dan matahari. Kedudukan bulan (dan

matahari) terhadap bumi mengakibatkan pengangkatan badan air pada satu bagian

bumi yang berada pada sumbu bumi-bulan dan penurunan badan air pada bagian

bumi yang berada tegak lurus terhadap sumbu bumi-bulan. Akibatnya, muka air laut

di pantai akan mengalami 1 kali pasang dan 1 kali surut yang kerapatannya

tergantung dari sifat pasut setempat. Pasang dan surut pada suatu pantai umumnya

dapat terjadi masing-masing sekali dalam sehari (diurnal tide) atau 2 kali sehari

(semi-diurnal tide).

Pada lokasi pantai tertentu dapat pula terjadi bahwa sifat pasut terletak di

antara keduanya, yang disebut sebagai pasut campuran (mixed tide). Hari yang

dimaksud adalah hari bulan yang waktunya kurang lebih 24 jam 50 menit. Naik dan

Page 6: Sirkulasi Air Laut

turunnya muka air laut di pantai membangkitkan arus pasut yang bergerak mendekati

dan menjauhi pantai bersamaan dengan naik dan turunnya muka air laut. Kecepatan

arus pasut dapat mencapai 1 m per detik. Jika dibandingkan dengan gelombang laut,

empasan badan air ke pantai karena pasut laut memiliki intensitas yang jauh lebih

rendah dibandingkan gelombang laut. Karenanya, pantai yang didominasi pasut

digolongkan sebagai pantai berenergi render (low energy coast).

Ada dua macam pasang surut :

1. Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut

tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender

bulan)dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut

posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan

gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi.

Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar.

2. Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah

(kecil). Pasang kecil ini terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua

tanggal tersebut posisi matahari – bulan – bumi membentuk susut 90 °. Gaya tarik

bulan dan matahari terhadap bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya

menjadi berkurang (saling melemahkan).