sintesis asam oksalat

8
Nama : Lutfi Rizky Fauzi NIM : 1112096000020 Kelompok : IV Sintesis Asam Oksalat Dari Gula Pasir Senin, 10 Maret 2014 I. Pendahuluan A. Dasar Teori Asam oksalat (Ethanedioic Acid) merupakan salah satu anggota dari asam karboksilat yang mempunyai rumus molekul C 2 H 2 O 4 . Secara komersial, asam oksalat dikenal dalam bentuk padatan dihidrat yang mempunyai rumus molekul C 2 H 2 O 4 .2H 2 O. Kegunaan asam oksalat sangat banyak antara lain bahan pencampur zat warna dalam industry tekstil dan cat, menetralkan kelebihan alkali pada pencucian, dan sebagai bleaching. Asam oksalat pada industry logam dipakai sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak, sedangkan dalam pabrik polimer digunakan sebagai inisiator. Asam Oksalat pertama kali disintesis oleh Carl W. Scheele pada tahun 1776 dengan cara mengoksidasi gula dengan asam nitrat (Kirk-Othmer, 1996). Pada tahun 1784 telah

description

Praktikum Kimia Organik II

Transcript of sintesis asam oksalat

Page 1: sintesis asam oksalat

Nama : Lutfi Rizky Fauzi

NIM : 1112096000020

Kelompok : IV

Sintesis Asam Oksalat Dari Gula Pasir

Senin, 10 Maret 2014

I. Pendahuluan

A. Dasar Teori

Asam oksalat (Ethanedioic Acid) merupakan salah satu anggota dari asam

karboksilat yang mempunyai rumus molekul C2H2O4. Secara komersial, asam oksalat

dikenal dalam bentuk padatan dihidrat yang mempunyai rumus molekul C2H2O4.2H2O.

Kegunaan asam oksalat sangat banyak antara lain bahan pencampur zat warna dalam

industry tekstil dan cat, menetralkan kelebihan alkali pada pencucian, dan sebagai

bleaching. Asam oksalat pada industry logam dipakai sebagai bahan pelapis yang

melindungi logam dari kerak, sedangkan dalam pabrik polimer digunakan sebagai

inisiator.

Asam Oksalat pertama kali disintesis oleh Carl W. Scheele pada tahun 1776

dengan cara mengoksidasi gula dengan asam nitrat (Kirk-Othmer, 1996). Pada tahun

1784 telah dibuktikan asam oksalat terdapat pada tanaman sorrel. Pada tahun 1829, Gay-

Lussac menemukan bahwa asam oksalat dapat diproduksi dengan meleburkan serbuk

gergaji dalam larutan alkali. Asam oksalat merupakan turunan dari karboksilat yang

mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai karbon yang

lurus dan mempunyai rumus molekul C2H2O4. Senyawa ini tidak berbau, higroskopis,

berwarna putih sampai tidak berwarna, dan mempunyai berat molekul 90 g/mol.

Page 2: sintesis asam oksalat

Sifat fisik dan kimia asam oksalat dihidrat (C2H2O4.2H2O)

Berwarna putih, berbentuk Kristal, dan tidak berbau

Melting point 107,5oC

Densitas 1,653 g/cm3

∆Hf (18oC) -1422 kJ/mol

Berat molekul 126 g/mol

pH (0,1M) 1,3

Asam oksalat merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan pada industry,

yang mempunyai kegunaan sebagai berikut:

Sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak

Menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleaching

Bahan pencampur zat warna pada industry tekstil dan cat

Sebagai inisiator dalam pabrik polimer

II. Metode Praktikum

A. Tujuan Praktikum

Mahasiswa diharapkan dapat mensintesis asam oksalat dengan menggunakan

bahan baku gula pasir dan mengembangkannya kearah penelitian dengan mengganti bahan

baku dengan koran bekas dan sekam padi

B. Alat dan Bahan

Pada praktikum kali ini, alat-alat yang dipergunakan antara lain gelas beaker 50

mL dan 600mL, Erlenmeyer 100mL, batang pengaduk, penanggas air, corong, kertas

saring

Sedangkan untuk bahan-bahan yang dipergunakan pada praktikum ini antara lain

gula pasir, HNO3 pekat, es batu, dan aquades

Page 3: sintesis asam oksalat

C. Metode Kerja

Gula pasir ditimbang seberat 2 gram, lalu ditambahkan 10mL HNO3 pekat.

Larutan lalu dipanaskan selama 15 menit di lemari asam karena reaksi ini menghasilkan

gas NO2 yang berbahaya bagi pernapasan. Setelah dipanaskan,larutan diangkat dan

ditambahkan 2mL aquades dingin dan lalu ditambahkan lagi 2mL HNO3 pekat.Larutan lalu

dipanaskan lagi hingga larutan tersisa lebih kurang 2mL. Kemudian ditambahkan lagi

aquades dingin dan dipanaskan kembali hingga bersisa 2mL. Larutan lalu didinginkan

dengan air es sambil diaduk dan terbentuk Kristal asam oksalat. Kristal kemudian disaring

dan lalu direkristalisasi dengan dilarutkan di air panas lalu didinginkan. Kristal lalu

disaring dan Kristal lalu diuji untuk diketahui titik lelehnya.

Mekanisme Reaksi

Page 4: sintesis asam oksalat

III. Hasil dan Pembahasan

Asam oksalat adalah asam dikarboksilat yang hanya terdiri dari dua atom C pada masing-

masing molekul, sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan. Karena letak gugus

karboksilat yang berdekatan, asam oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar

daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10-

5). Dengan keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih kuat daripada senyawa

homolognya dengan rantai atom karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam

kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi menurun.

Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia membentuk senyawa

yang tak larut dan tak dapat diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan kalsium yang

juga terdapat dalam produk-produk yang mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari

kalsium yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut menekan mineralisasi kerangka dan

mengurangi pertambahan berat badan.

Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena senyawa tersebut

bersifat toksis. Pada dosis 4-5 gram asam oksalat atau kalium oksalat dapat menyebabkan

kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah

antara 10 dan 15 gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan muntah-muntah)

dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat

menyebabkan kematian.

Pada praktikum ini, dilakukan

percobaan untuk mensintesis asam oksalat

dengan menggunakan gula pasir. Hampir

seluruh rangkaian praktikum ini dilakukan

di dalam lemari asam. Ini dikarenakan

reaksi yang terjadi pada praktikum ini

Terbentuk Gas NO2

Page 5: sintesis asam oksalat

menghasilkan gas NO2 yang mana bila terhirup oleh manusia dapat mengakibatkan kerusakan

pada paru-paru.

Dalam sintesis asam oksalat ini, larutan dari gula dan asam nitrat pekat dipanaskan

berulang-ulang dengan ditiap-tiap selang pemanasan ditambahkan sejumlah aquades dan asam

nitrat pekat. Pemanasan ini dilakukan agar larutan menjadi jenuh dan gas NO2 yang dihasilkan

saat reaksi berkurang. Setelahnya, reaksi dilanjutkan pada keadaan dingin. Ini dilakukan agar

Kristal asam oksalat tidak larut. Selain itu, hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan dari

struktur asam oksalat dan kemungkinan dari terbentuknya asam etanadiot. Adapun reaksi yang

terjadi pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

C6H12O6 + 12 HNO3 → 3 C2H2O4. 2 H2O + 3 H2O + 3 NO + 9 NO2

Dari 2 gram gula pasir yang digunakan pada

proses sintesis asam oksalat ini dihasilkan 1,58 gram

asam oksalat. Asam oksalat yang dihasilkan memiliki

titik leleh sebesar 102oC dan memiliki nilai rendemen

(jumlah produk reaksi yang dihasilkan pada reaksi

kimia) sebesar 79%

IV. Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan:

1. Sintesis asam oksalat dapat dilakukan dengan menggunakan gula pasir dan asam nitrat pekat.

Adapun reaksi yang terjadi antara gula pasir dan asam nitrat pekat adalah reaksi oksidasi

2. Asam oksalat yang dihasilkan dari praktikum ini sejumlah 1,58 gram dengan nilai rendemen

79% dan titik leleh sebesar 102oC

Asam Oksalat

Page 6: sintesis asam oksalat

V. Daftar Pustaka

Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2 Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga

Lehninger. 1984. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga

http://geasy.wordpress.com/2007/06/15/kenali-zat-anti-gizi-5-asam-oksalat/ (diakses pada

15/03/14 pukul 14.05)

http://icheanindita.blogspot.com/2013/03/pembuatan-senyawa-oragnik-asam-oksalat.html

(diakses pada 15/03/14 pukul 14.34)