Model Sinergitas Pengarusutamaan Gender dalam Mewujudkan ...
Sinergitas Pengembangan KUMKM melalui Penguatan Peran ... · • Dari sisi pembiayaan, pemerintah...
Transcript of Sinergitas Pengembangan KUMKM melalui Penguatan Peran ... · • Dari sisi pembiayaan, pemerintah...
@Kemenkopukm
Sinergitas Pengembangan KUMKM melalui Penguatan Peran AntarLembaga
Disampaikan dalam acara:
Rapat Kerja Nasional
Oleh:
Prof. Dr. Rully Indrawan, M.SiSekretaris Kementerian Koperasi dan UKM
Sanur, 23 Agustus 2019
Penghargaan.Dosen Teladan I Kopertis Wilayah IV dan Finalis Dosen Teladan Nasional (1991). SatyalencanaKesetiaan 10 Tahun (2000). Bakti Koperasi dari Menteri KUMKM sebagai Rektor IKOPIN (2011).Satya Lencana Pembangunan bidang Perkoperasian dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN(2012). Satyalencana Kesetian 20 Tahun dari Presiden RI (2013).
PengalamanDeputi Kelembagaan Kementerian KUKM RI (2018-
2019); Wakil Ketua Umum Dekopin (2015-2018); Staf Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI (2010-2014); Rektor IKOPIN (2007-2011); Universitas Pasundan,
Pembantu Rektor II (2004-2008); Pembantu Rektor I (2003-2004); Ketua Lembaga Penelitian (1994-2004); Sekretaris Lembaga Penelitian (1991-1994); Sekprod
Ekonomi Koperasi di FKIP (1985-1991); Anggota Komite Perencana Jabar (2009-2012); Profesor Assistent Waseda University (2008-2010); Waket Forum PT
Perumahan di Kemenpera RI (2008-2010); Staf Ahli Ketua DPD RI (2007-2010); Ketua Korpri Kopertis
Wilayah Jabar-Banten (2007-2010).
RULLY INDRAWAN Sekretaris Kementerian KUKM RI
Dosen PNS Kopertis Wilayah IV dpk di Unpas (gol IVE) Guru Besar (sejak 2001). Wadir Bidang Akademik Pasca Sarjana Unpas, Ketua Dewan Penasehat Dekopinwil
Jabar, Ketua Persatuan Guru Besar Indonesia Jabar.
Problem Struktural
Pertumbuhan ekonomimelambat1
CAD melebar2
BOP defisit3
Neraca perdagangan defisit4
Inequality masih tinggi5
Job creation terbatas dan takberkualitas6
Gambaran Struktur Pelaku Ekonomi dan ProporsiKekayaan Nasional di Indonesia saat ini
Telah terjadi ketidakadilan dalam pembagian kue ekonomi
Dengan struktur seperti ini, sejak 2014, Indonesia terjebak dalam
pertumbuhan 5%
5% Growth Trap!!!
Sumber:
* Kementerian Koperasi dan UKM (2017)
** Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia
*** Global Wealth Databook Credit Suisse
Pelaku EkonomiKomposisi
Pelaku*
Serapan
Tenaga
Kerja*
Kontribusi
thd PDB*
Distribusi
Pembiayaan
Perbankan*
1 2 3 4 5
Large Enterprises 0,01% 3% 40% 80%
Micro, Small and
Medium Enterprises99,99% 97% 60% 20%
46,6
65,475,3
20
40
60
80
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Proporsi Kekayaan Nasional yang dikuasi oleh 1%, 5% dan 10% Rumah Tangga (%)***
4
Source: Statistic Indonesia 2016
Sumber: Sensus Ekonomi BPS 2016
Profil UMKM di IndonesiaKEMENTERIAN KOPERASI
DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
97% total tenaga kerja
99% total lapangankerja
60,34 % total PDB Nasional
14,17% total ekspor
58,18% total investasi
Kontribusi UMKM dalam Angka
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM – 2018
Struktur Usaha di Indonesia
Aset >Rp 500 juta – 10 milyar
Omset >Rp 2,5 milyar – 50 milyar
Aset >Rp 50 juta – 500 juta
Omset >Rp 300 juta – 2,5 milyar
Aset maksimum Rp 50 juta
Omset maksimum Rp 300 juta
5.550 unitBesar
60.702 unit
783.132 unit
63.5 juta unit
Definisi UMKM sesuaiUndang-Undang No. 20/2008
Menengah
Kecil
Mikro
5
Sumber: Statistic Indonesia 2016
Perdagangan
Akomodasi dan Makanan Minuman
Industri
Transportasi &Pergudangan
Jasa Lainnya
Informasi dan Komunikasi
Pendidikan
Properti
Layanan Perusahaan
Jasa Konstruksi
Layanan Sosial dan Kesehatan
Pertambangan
Jasa Keuangan & Asuransi
Air
Listrik & Gas
Distribusi Sektor dan Tenaga Kerja UMKM
menurut hasil SE 2016
Distribusi
SektorDistribusi
TK
Sumber: Sensus Ekonomi BPS 2016
Profil UMKM di IndonesiaKEMENTERIAN KOPERASI
DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Distribusi Sektor Pertanian dan
Tenaga Kerja menurut ST 2013
0,28 %
0,35 %
2,45 %
1,33 %
2,21 %
5,45 %
2,49 %
1,08 %
9,16 %
1,69 %
3,47 %
3,51 %
22,75 %
11,97 %
31,81 %
0,13 %
0,36 %
0,56 %
0,65 %
0,91 %
0,97 %
1,44 %
1,48 %
2,32 %
2,42 %
4,35 %
5,00 %
16,53 %
16,72 %
46,17 %Tanaman Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Kehutanan 10,26 %
3,14 %
20,86 %
19,98%
16,91 %
28,87 %
-10,14 %
-39,94%
33,89 %
19,01 %
-17,78%
31,03%
Distribusi
SektorDistribusi
TK
6
Fact: Keterlibatan Sektor UKM Indonesia dalam Rantai Nilai Global Masih Sangat Rendah
Dari 5 (lima) negara terpilih, keterlibatan sektor UKM Indonesia dalam rantai nilaiglobal paling rendah. Hanya 6,3 persen dari total UKM yang ada di Indonesia yang
mampu terlibat dalam rantai perdagangan di wilayah Asia Tenggara.
Sumber: Wignaraja , G., (2013), “Can SMEs particapate in global production networks”, in Elms, D., and Low P., (ed) Global Value Chains in a Changing World,
World Trade Organization: Geneva
22
46,2
29,6
20,1
6,3
21,4
72,1
82,4
91,1
51,1 52
64,6
Seluruh NegaraTerpilih
Malaysia Thailand Filipina Indonesia Vietnam
Peran UKM dalam Rantai Nilai Global (GVC) di Wilayah Asia Tenggara
Persentase UKM yangterlibat dalam GVC
Persentase PerusahaanBesar yang terlibatdalam GVC
7
Fact : Kontribusi Sektor UMKM terhadap Ekspor Nasional di Indonesia Masih Rendah Dibandingkan Negara Lain
55,90%
53,80%
40,00%
33,70%
30,90%
29,50%
25,00%
20,00%
20,00%
20,00%
19,00%
15,80%
11,30%
0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00%
Jerman
Jepang
India
Amerika Serikat
Korea Selatan
Thailand
Pakistan
Filipina
Vietnam
Sri Lanka
Malaysia
Indonesia
Bangladesh
Kontribusi Sektor UMKM terhadapEkspor Nasional
Defisit neraca perdagangan yang terjadipada 2018 menuntut pemerintah untukmelakukan langkah strategis agarkondisi ekonomi nasional lebih stabil.Salah satu langkah yang bias dilakukanoleh pemerintah adalah denganmendorong kegiatan ekspor produkpelaku usaha Mikro, Kecil, DanMenengah (UMKM).
Namun faktanya, kontribusi UMKMterhadap ekspor nasional masih rendahyaitu sebesar 15.80% atau sekitarUS$23 miliar dari total ekspornonmigas. Angka tersebut juga lebihrendah dibandingkan dengan negaraAsean lainnya seperti Vietnam 20.00%dan Thailand 29.50%
Sumber : Yoshino dan Wignaraja (2015)
8
Fact : Masih Rendahnya Kucuran Kredit yang Ditujukanuntuk Sektor UMKM
21,7721,44
19,87
18,9
20,31
19,89 19,9820,28
19,63
17
17,5
18
18,5
19
19,5
20
20,5
21
21,5
22
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sep-18
Kredit UMKM terhadap Total Kredit Perbankan (%)
Indonesia memiliki sekitar 58 juta unit usaha mikro, kecil, danmenengah (UMKM), mencapai 99.90% dari total unit usaha yangtersebar di seluruh negeri ini. Ini adalah usaha-usaha yang dimilikidan dijalankan oleh para petani, nelayan, perempuan di pelosokdaerah, tukang sayur di pasar tradisional dan semacamnya.Banyak diantara mereka yang belum memiliki akses pinjaman kebank.
Terkonsentrasinya pelaku ekonomi di sector ini tidak serta mertadiikuti dengan kucuran kredit yang mencukupi. Dari Rp 5.300triliun total kredit yang dikucurkan oleh bank umum di Indonesiatahun lalu, kurang dari 20 persen atau sekitar Rp 1.000 triliun sajayang ditujukan bagi UMKM.
Pemberian kredit masih didominasi oleh Bank UmumNasional, yang memeng telah diinstrusikan oleh Pemerintahuntuk lebih memperhatikan UKM melalui isntrumen kebijakanekonomi “Paket 4”. Perbankan lain, terutama Bank Asing perludidorong untuk berpartisipasi aktif dalam pemberianpermodalan bagi UMKM dan mempermudah proses administrasinya agar UMKM mampu meningkatkan kapasitasusahanya.
Sumber : Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia (diolah), data per September 2018; https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150512151359-78-52811/50-juta-ukm-masuk-daftar-negatif-kredit-perbankan?
KeteranganPenyaluran KreditUMKM (Miliar Rp)
Persentase
Bank Persero (BUMN) 536,924.30 51.70%
Bank Swasta Nasional Devisa
318,208.60 30.70%
Bank Swasta Nasional Non Devisa
46,526.50 4.50%
BPD 75,872.10 7.30%
Bank Campuran 6,686.70 0.60%
Bank Asing 967.2 0.10%
BPR-BPRS 52,433.80 5.10%
Total 1,037,619.10 100%
9
Finding: Dampak Simulasi Mendorong Omset UMKM
Jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UMKM, dengan target kenaikanomset usaha mikro sebesar 30%, usaha kecil sekitar 10% maka perekonomian nasional
setidaknya dapat tumbuh 7%, bahkan mencapai 9% (yoy).
Kenaikan
Omset
OmsetAkhir
(RpJuta)
PDBHargaBerlaku
(Rp.Triliun)
2 3 4 5 6 7
UsahaMikro,KecildanMenengah(UMKM) 62,922,617 7,705 122 30% 147 9,246
- UsahaMikro(Umi) 62,106,900 4,728 76 10% 99 6,146
- UsahaKecil(UK) 757,090 1,234 1,630 0% 1,793 1,358
- UsahaMenengah(UM) 58,627 1,742 29,721 0% 29,721 1,742
UsahaBesar(UB) 5,460 5,136 940,700 940,700 5,136
Total 62,928,077 12,841 204 229 14,383
PertumbuhanPDBNominal 12%
PertumbuhanPDBRill 7%
1
KelompokUsaha UnitUsahaPDBHargaBerlaku
(Rp.Triliun)
Rata-rataOmset
PerUnitUsaha
(RpJuta)
SimulasiKenaikanOmsetUMKM
Sumber: Hasil analisis KLEIN terhadap data Kementerian KUKM (2017)
Catatan:Kenaikan rata-rata omset usaha mikro sebesar 300% setara dengan kenaikan omset sekitar Rp.23 juta per tahun atau sebesar Rp.63 ribu/hariDefinisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, tentang Usaha Mikro, Kecil dan MenengahMikro : omset per tahun sampai dengan Rp.300 jutaKecil : omset per tahun lebih dari Rp.300 juta s.d. Rp.2,5 miliarMenengah : omset per tahun lebih dari Rp.2,5 miliar s.d Rp.50 miliar
11
Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Perekonomian
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong UMKM naik kelas. Jika 10%saja dari UMKM yang ada mengalami kenaikan kelas, hal tersebut dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional tembus 7%, bahkan mencapai 9,3% (yoy).
Sumber: Hasil analisis terhadap data Kementerian KUKM (2017)
Jumlah Unit
Usaha Pindah
Kelas
Jumlah Unit
Usaha Akhir
PDB Harga Berlaku
(Rp. Triliun)
2 3 4 5 6 7
A Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 62.922.617 7.705 122 6.292.262 62.916.754 8.987
- Usaha Mikro (Umi) 62.106.900 4.728 76 6.210.690 55.896.210 4.255
- Usaha Kecil (UK) 757.090 1.234 1.630 75.709 6.892.071 2.974
- Usaha Menengah (UM) 58.627 1.742 29.721 5.863 128.473 1.757
B Usaha Besar (UB) 5.460 5.136 940.700 11.323 5.429
Total 62.928.077 12.841 204 6.292.262 62.928.077 14.416
Pertumbuhan PDB Nominal 12,3%
Pertumbuhan PDB Rill 7,3%
Kelompok Usaha Unit UsahaPDB Harga Berlaku
(Rp. Triliun)
Rata-rata Omset
Per Unit Usaha
(Rp Juta)
Simulasi Kenaikan UMKM Naik Kelas
Sebanyak 10%
1
12
Benchmarking
Kontribusi UKM Terhadap
PerekonomianStrategi Kebijakan Program Kebijakan
• Jumlah UKM di Jepang mencapai99,7% dari total unit usaha di Jepang dan menyerap tenagakerja hingga 70,2%dari total orang yang bekerja
• Kontribusi sektorUKM mencapai 50%terhadap PDB Nasional dan 54%terhadap ekspornasional.
• Pemerintah Jepang berupayamengurangi konflik yang terjadi antarapelaku usaha besar dan pelaku UKM serta menindak tegas thd setiappraktik-praktik persaingan tidak sehatyang dapat mematikan UKM. Pemerintah juga mendorong kerjasamaantara perusahaan skala besar dan UKM melalui skema linkages.
• UU promosi sub-kontrak (Sub-Contracting Promotion Act) disahkanuntuk mencegah penyalahgunaan yang dilakukan perusahaan besar sepertimenunda atau mengurangipembayaran atas kerjasama yang dilakukan dengan UKM
• Pemerintah Jepang melarangmasuknya perusahaan besar untuksektor usaha-sektor usaha yang dirasacocok untuk digarap UKM.
• Dari sisi pembiayaan, pemerintah membangunberbagai skema untuk membantumasalah pembiayaan, termasukmelalui pembiayaan langsung(direct financing).
• Center of Excellence (CoE),tempat bagi UMKM untukberkonsultasi thd setiappermasalahan yang dihadapi, dibangun di setiap daerah di Jepang. CoE menjadi konsultanbagi industri dan perusahaanlocal untuk mengupgradeteknologi yang digunakan, memperbaiki manajemen tata kelola, quality control produk, hingga melatih tenaga kerja.
JEPANG
13
Benchmarking
Sumber:
1. Zhu Xueyi & Fang Cunchao, China Institue for Science and Technology Policy, School of Public Polic and Management Tsinghua;
2. Yoshino dan Wignaraja, 2015;
3. Joo-Yong Kim, Director of The APEC SME Innovation Center in TIPA, Korea
Kontribusi UKM TerhadapPerekonomian
• Jumlah UKM di Korea mencapai 99,2% dari total unit usaha di Korea danmenyerap tenaga kerjahingga 87,5% dari total orang yang bekerja;
• Kontribusi sektor UKM mencapai 49% terhadapPDB Nasional dan 31 % terhadap Ekspor Nasional
Strategi Kebijakan
PEMBIAYAAN• Di tahun 2006, pemerintah menginisiasi 102
perusahaan pembiayaan khusus untuk UKM (venture capital firms) dan 366 kerjasamamodal usaha (venture capital partnerships). Sedangkan untuk pembiayaan tidaklangsung, pemerintah memberikan program kredit khusus bagi UKM yang tidakmemenuhi syarat untuk pinjaman bank karena kurangnya jaminan.
PENCIPTAAN INOVASI• Pemerintah Korea aktif mencari UKM yang
sukses menghasilkan inovasi produk yang belum ada di market serta memiliki kelebihandibandingkan produk sebelumnya. Misalnya, produk yang dihasilkan dapat mengurangipenggunaan energi, mengurangi emisi ataumemiliki performa yang lebih unggul. Agar inovasi tsb dapat diterima oleh market, pemerintah menerapkan berbagai skema, diantaranya: labelling, market promotion hingga pemberian insentif bagi pelakuekonomi yang mau menerapkan inovasi tsb.
KOREA
14
Moving ForwardsKebijakan Perpajakan• Tarif pajak tidak dapat disamaratakan antara usaha
mikro, kecil, dan menengah. Ada threshold bagi UMKM
yang tidak perlu dikenai pajak. Rentang omset unit
usaha yang wajib dikenakan pajak UMKM adalah : Rp
1.1 Miliar – Rp 4.8 Miliar.
• Unit usaha mikro tidak boleh ada yang dikenai pajak.
• Ekstensifikasi pajak melalui pemberin NPWP secara
cuma-cuma dan sistem jemput bola bagi seluruh UMKM
yang ada di Indonesia.
Kebijakan Inovasi• Menerapkan berbagai skema insentif bagi UMKM
untuk mendorong penciptaan inovasi produk danteknologi yang lebih baik, seperti R&D taxincentive dan dana hibah/grants.
Kebijakan Sumber Daya Manusia• Dalam rangka meningkatkan skill TK di sektor
UMKM, pemerintah perlu menerapkan berbagaiskema mengumpulkan budger untuk pelaksanaankegiatan pendidikan dan pelatihan.
• Salah satu strategi yang banyak diadopsi olehberbagai negara adalah training levies yangmembebankan iuran/potongan dari total upahyang harus dibayarkan oleh setiap usaha denganbesaran yang berbeda di setiap negara. Iurantersebut akan diserahkan kepada Lembagapelatihan nasional untuk memobilisasi kegiatanpelatihan untuk selutuh TK.
Kebijakan Finansial• Meningkatkan skema dan penyaluran
pembiayaan untuk mendorong UMKM
berkembang dan berinovasi melalui venture
capital firms dan melalui kerjasama modal
usaha (venture capital partnership)
• Skema pembiayaan harus fleksibel dan variatif
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi UMKM
Kebijakan Pemasaran• Mengusulkan UU promosi sub-kontrak (Sub-
Contracting Promotion Act) untuk mencegah praktikpenyimpangan yang dilakukan perusahaan besar sepertimenunda atau mengurangi pembayaran atas kerjasamayang dilakukan dengan UMKM
• Menetapkan skema “Jual Lepas” agar perputaran uangdalam usaha UMKM terus terjadi (dengan tetapmenggunakan merk dagang UMKM)
Kebijakan Sumber Daya• Melarang masuknya perusahaan besar untuk
sektor usaha-sektor usaha yang layak untukdigarap UMKM
tax
16
PENURUNAN SUKU BUNGA KUR
7%
2018
22% 12% 9%
2014 2015 2017
Suku Bunga KUR turun sejak tahun 2014
sebesar 22% menjadi 12% pada tahun 2015 dan
turun sebesar 9% pada tahun 2017 serta padatahun 2018 turun kembali menjadi 7%.
17Sumber :
Kemenko Bidang Perekonomian, 2018
PENURUNAN TARIF PAJAK UMKM DAN KOPERASI
Tahun 2018 tarif PPh Final UMKM turun
dari 1% menjadi 0,5% bagi UMKM termasuk
koperasi yang memiliki omset/peredaran
bruto maksimal sebesar Rp.4,8 miliar per
tahun.
18
Sumber :
Ditjend Pajak, Kemenkeu : 2018
19
KONTRIBUSI UMKM TERHADAP RASIO KEWIRAUSAHAAN NASIONAL
2014 2018
1,65%
3,47 %
Tingkat Rasio Kewirausahaantahun 2014 sebesar 1,65%meningkat pada tahun 2018sebesar 3,47%.
Keterangan:
1. Pada tahun 2012-2015 perhitungan kewirausahaan didasarkan pada pendekatan 1 (satu) pelaku usaha mempunyai1 (satu) tenaga kerja tetap/buruh tetap yang dibayar, dibanding dengan jumlah penduduk pada tahun yangbersangkutan;
2. Pada tahun 2016-2018 menggunakan pendekatan 1 (satu) pelaku usaha yang mempunyai bangunan tetap ataupermanen, dibanding dengan jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan
Sumber :
Data Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS, diolah: 2019
KONTRIBUSI PDB KOPERASI TERHADAP PDB NASIONAL
1,71%
2014 2018
5,1%
Reformasi Total Koperasi telah berhasil
meningkatkan PDB Koperasi terhadap
PDB Nasional. PDB koperasi sampai
tahun 2014 sebesar 1,71% pada tahun
2018 meningkat menjadi 5,1%.
20Sumber : Data Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS, diolah: 2019
Munculnya Koperasi skala Besar
• Koperasi Penyalur KUR
• Koperasi Ranking Dunia
• Koperasi Masuk Bursa Efek
• Koperasi Berbasis Digital
• Koperasi dengan Layanan Usaha menyebar
• Cooperative Intercorporated
21
LPDB - KUMKM
LLP - KUKM
UNIT TEKNIS (DEPUTI)
UNIT NON TEKNIS (SEKRETARIAT)
DeputiSDM
UNIT PENDEKATAN TUJUAN (GOAL SETTING)
PembiayaanNon APBN
PemanfaatanAPBN
Pembiayaan
SKEMA
ALUR KEBIJAKAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM DALAM MENDUKUNG EKSPOR
ReformasiBirokrasi
SDM
Promosi danPemasaran Produk
LPDB-KUMKM LLP-KUKM
DeputiProPasar
23
Keterangan:
1. Unit teknis (deputi) memberikan fasilitasi sesuai dengan tupoksinya, antara lain:a. Deputi Bidang Pembiayaan memeberikan fasilitasi dan dukungan kebijakan pembiayaanb. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran memberikan fasilitasi dan dukungan kebijakan produksi dan pemasaran (standarisasi dan sertfikasi
produk, peningkatan dan perluasan akses pasar);c. Deputi Bidang Pengembangan SDM memberikan fasilitas dan dukungan kebijakan program peningkatan SDM UMKM orientasi ekspor.
2. Badan Layanan Umum (BLU), antara lain:a. LPDB-KUMKM memberikan dukungan perkuatan pembiayaan KUMKM khususnya yang berorientasi ekspor;b. LLP KUKM memberikan dukungan perkuatan promosi dan pemasaran produk KUMKM yang berorientas ekspor (promosi dan pemasaran
dalam dan luar negeri).
3. Sekretariat mendukung reformasi birokrasi, koordinasi serta monitoring dan evaluasi.
EKSPOR
Revitalisasi InternalKEMENTERIAN KOPERASI
DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Kelembagaan
•Perkuatan fungsihubungan kelembagaandan pendampingan
Pembinaan SDM
•Revitalisasi sistempembinaan
Restrukrisasi Usaha
•Penguatan hubunganHorizontal
Pembiayaan
•Penguatan aksessumber pembiayaan
Propasar
•Penguatan Hubunganvertikal
Kesekretariatan
•Penguatan Data danMutu Perencanaan
LPDB
LLP
24
Rp 1.500.000.000.000,-(Satu Trilyun Lima Ratus Milyar Rupiah)
KONVENSIONAL Rp 975 Milyar
SYARIAH Rp 525 Milyar
Target Penyaluran 2019
BUKAN DANA HIBAH/BANSOS
26
4,5% 5% 7% 60:40
Tarif Maksimal Pembiayaan LPDB-KUMKM
NAWACITA•Pertanian
•Perikanan
•Perkebunan
SEKTOR RILL
•KUMK SektorManufaktur
•Industri Kreatif
•Kerajinan
SIMPAN PINJAM
•Koperasi Simpan Pinjam
•LKB(Bank Umum,BPS/BPR)
•LKBB (Multifinance/Modal Ventura/Fintech)
•BLUD
SYARIAH•Koperasi Syariah
(KSPPS/USPPS)
•LKB Syariah (BUS,BPRS, BPD Syariah))
•LKBB Syariah (PBMT Ventura)
•Tarif Pembiayaan Syariah(PMK 75/2011). TarifPembiayaan Syariah di tetapkan dengan akadMudharabah dan akadMurabahah.
SUKU BUNGA SUKU BUNGA SUKU BUNGA BAGI HASIL
27
Strategi Kemitraan Komprehensif dan Inklusif K/LKEMENTERIAN KOPERASI
DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
PEMASARANPENGOLAHANKOMODITAS
Korporasi /Industrialisasi Koperasi
Kemendag, Kemen PUPR, BUMN, BNPP, Bekraf
KUKMPERUSAHAAN BESAR /PARTNER STRATEGIS
IIII
• Pameran DN/LN• Bimbingan E-commerce• Pasar Tematik• PKL / Dukungan Rest Area
KemenkumHAM, BSN, BPOM
• Fasilitasi ISO• Fasilitasi HACCP• Fasilitasi Merek• Fasilitasi Halal
Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR/BPN, BPS
Kemenperin, Kemenaker, Kemendes
PDT, BPS, BPPT
2 31
4 5
II
• Pertanian, Perkebunan
Pertanian (Beras, Jagung, Kedelai)
Perkebunan (Kelapa) Kehutanan (Rotan)
Perikanan Mozarella Rumput Laut
• Perikanan, Peternakan • Industri, Jasa
Komponen OVOP
• Layanan Promosi Online
• Layanan Promosi Offline (Product Gallery & Pameran)
Kemendag, Bekraft, Kominfo, Kemenpar
6
Kemen KKP, Kementan, BPS
Company/ Private Sector
Academia / University
Financial Institutions
NGO / Associations
Outcome yang Diharapkan
1. Memperkuat produk UKM di pasar domestik;
2. Peningkatan Ekspor Langsung oleh Koperasi dan UKM;
3. Peningkatan Partisipasi Koperasi dan UKM dalam Global Value Chain (GVC);
4. Peningkatan KontribusiPDB Koperasi dan UKM terhadap PDB Nasional.
Peningkatan GDP KUKM dalam ekspor
nasional
Kemenkop UKMLPEI, BKPM,
KPPU, Perbankan
Kemenkop UKM, Kemenaker, Kemensos,
Kemen KKP
1. Pendamping Koperasi2. Penyuluh Koperasi
1. Kredit Usaha Rakyat2. Skema Kredit Investasi3. Pembiayaan Ekspor
1. Balai Pelatihan TenagaKerja, PLUT
2. Pendampingan UMKM(Kelompok Pra Koperasi)
Kemenkop UKM
1. Pengawasan Koperasi
Kemen PPN/Bappenas, Kemenpora
1. Fungsi pendidikan2. Kewirausahaan
Kemenkop UKM, BKPM
1. Pembiayaan UKM
28
KERANGKA PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJPN 2005-2025 (UU NO. 17/2007)
Bangsa yang
berdaya saing
Pengembangan usaha kecil dan menengah
(UKM) yang berbasis iptek dan berdaya saing
MISI RPJPN
2005-2025ARAH KEBIJAKAN RPJPN
2005-2025
Koperasi:Meningkatkan posisi tawar dan efisiensi
kolektif para anggotanya
SASARAN
Pertumbuhan
Ekonomi
Pengurangan
Kesenjangan
Pemberdayaan usaha mikro:
Meningkatkan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah
Pemerataan
pembangunan
dan
berkeadilan
Ek
on
om
iK
etim
pa
ng
an
29
KEMENTERIAN KOPERASI
DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
RENCANA TINDAK LANJUT PELAKSANAANRAPAT KOORDINASI TERBATAS (RAKORTAS)
Pasca pelaksanaan penyelenggaraan Rapat Koordinasi Terbatas (RAKORTAS)bidang pemberdayaan UMKM ini, akan ditindaklanjuti beberapa agendasebagai berikut:
Sinkronisasi dan pemantapan penyusunan matriks Rencana Aksi (Renaksi)program dan kegiatan bidang Koperasi dan UMKM antar Kementerian/Lembaga(K/L), pembina Koperasi dan UMKM;
1
Kementerian Koperasi dan UMKM secara pararel juga menyusun strategipengembangan UMKM diharapkan hal-hal strategis dan poin-poin kesepakatanRAKORTAS ini menjadi bahan masukan penyusunan strategi pengembanganUMKM Tahun 2020-2024;
2
Langkah-langkah tersebut diatas diupayakan segera ditindaklanjuti sebagaikerangka regulasi penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentangpeningkatan Daya Saing dan UMKM Tahun 2020-2024.
3
34
www.depkop.go.id
@Kemenkopukm
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAHREPUBLIK INDONESIA
BIRO PERENCANAANJL. H.R RASUNA SAID, KAV 3-4 JAKARTA SELATAN, 12940