SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN...

92
Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG Disusun dan diusulkan oleh AL-FITRI Nomor Stambuk : 105640213115 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020 SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

Transcript of SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN...

Page 1: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

1

Skripsi

SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN

KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO

KABUPATEN ENREKANG

Disusun dan diusulkan oleh

AL-FITRI

Nomor Stambuk : 105640213115

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DENGAN

KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO

KABUPATEN ENREKANG

Page 2: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

2

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan Oleh

Al-fitri

Nomor Stambuk: 105640213115

Kepada

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG
Page 4: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG
Page 5: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG
Page 6: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

6

ABSTRAK

AL-FITRI, 2020. Sinergitas Badan Permusyawaratan Desa dengan

Kepala Desa dalam Perencanaan Pembangunan Desa Mekkala Kecamatan

Curio Kabupaten Enrekang. (di bimbing oleh Anwar Parawangi dan Ansyari

Mone)

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui sinergitas Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) dengan Kepala Desa dalam perencanaan pembangunan Desa

Mekkala Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang yang berfokus bentuk

perencanaan pembangunan desa dan tiga indikator yaitu koordinasi, komunikasi,

dan sinkronisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Adapun hasil penelitian dari sinergitas yaitu bagaimana hubungan

sinergitas BPD dengan Kepala Desa dalam pembuatan perencanaan pembangunan

desa serta kendala yang muncul antara BPD dengan Kepala Desa dalam

pembangunan desa, selanjutnya pembagian struktur organisasi atau pembagian

tugas diperoleh dari suara yang tertinggi, serta terlibatnaya masyarakat dalam

perencanaan pembangunan desa. Adapun jenis bentuk sinergitas yaitu koordinasi

merupakan suatu hubungan kerja antara BPD dengan Kepala Desa dalam

penyusunan pembuatan perencanaan pembangunan desa, komunikasi dalam

bersinergitas sangat penting karena dengan adanya komunikasi yang baik

pembangunan di desa Mekkala akan lebih maju. Sinkronisasi, dengan adanya

sinkronisai sebuah kerjasama atau sinergitas dapat tercapai.

Page 7: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

7

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata terindah yang patut di ucapkan oleh peneliti selain puji syukur

yang sebesar-besarnya kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah

melimpahkan nikmat kesehatan, kesabaran, kekuatan serta ilmu pengetahuan

kepada hambaNya. Atas perkenaannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan dan

mempersembahkan skripsi ini, bukti dari perjuangan yang panjang nan

melelahkan dan jawaban atas do’a dan senantiasa mengalir dari orang-orang

terkasih. Sholawat serta salam “Allahumma Sholli ala Sayyidina” juga peneliti

sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sang pejuang sejati

yang telah membawa kita menuju zaman perdamaian.

Skripsi dengan judul “SINERGITAS BADAN

PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DENGAN KEPALA DESA DALAM

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN

CURIO KABUPATEN ENREKANG” sebagai salah satu syarat untuk meraih

gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa mulai dari awal hingga akhir proses pembuatan

skripsi ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak drama, rintangan dan hambatan

yang selalu menyertainya. Hanya dengan kesabaran dan kerja keraslah sehingga

membuat penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga dengan

Page 8: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

8

adanya berbagai bantuan baik berupa moril dan materil dari berbagai pihak

sehingga mempermudah penyelesaian penulisan skripsi ini.

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada kedua orang tua tercinta dan saudara-saudaraku serta keluarga besar yang

selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang yang menjadi pelita terang

dan semangat yang luar biasa bagi penulis.

Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,

diantaranya:

1. Bapak DR.Anwar Parawangi,M.Si dan Drs.Ansyari Mon, M.Pd selaku

pembimbing I dan II yang selalu memberikan arahan dan motivasi atas

penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE, M.M selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

dan Bapak Ahmad Harakan, S.IP., M.H.I selaku sekretaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Dr.Muhammad Tahir,M.Si selaku dosen Penasehat Akademik yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis selama 4 tahun menjalani jenjang

pendidikan di bangku kuliah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 9: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG
Page 10: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

10

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ......................................................................................... i

Halaman Pengajuan Skripsi ........................................................................ ii

Halaman Persetujuan ................................................................................... iii

Halaman Penerima Tim............................................................................... iv

Halaman Pernyataan Keaslian Ilmiah ......................................................... v

Abstrak ........................................................................................................ vi

Kata pengantar ............................................................................................ vii

Daftar Isi...................................................................................................... x

Daftar Tabel ................................................................................................ xii

Daftar Bagan ............................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Sinergitas ...................................................................... 7

B. Konsep Badan Permusyawaratan Desa ..................................... 11

C. Konsep Kepala Desa ................................................................. 17

D. Konsep Koordinasi, Komunikasi, dan Sinkronisasi .................. 19

E. Konsep Perencanaan Pembangunan Desa ................................. 20

F. Kerangka Pikir........................................................................... 22

G. Fokus Penelitian ........................................................................ 25

Page 11: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

11

H. Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................... 26

B. Jenis dan Tipe Penelitian ........................................................... 26

C. Sumber Data .............................................................................. 27

D. Informan Penelitian ................................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 30

G. Teknik Keabsahan Data ............................................................ 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang ................................... 34

B. Sejarah Desa Mekkala ............................................................... 38

C. Kondisi Pemerintah Desa .......................................................... 45

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan.............................................. 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 65

B. Saran .......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 67

LAMPIRAN

Page 12: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

12

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 informan penelitian…………………………………………………28

Page 13: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

13

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Fikir……………………………………………………. 23

Page 14: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

14

Page 15: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan salah satu wujud dari kemauan dan

kemampuan suatu Negara untuk dapat lebih berkembang ke arah yang lebih

baik. Pembangunan nasional pada hakikatnya bertujuan untuk me-wujudkan

masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat, memusatkan masyarakat

atau rakyat sebagai pusat perhatian dan sasaran sekaligus pelaku utama dalam

pembangunan. Tujuan pembangunan yang paling hakiki adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dalam upaya melaksanakan pembangunan diperlukan adanya

perencanaan pembangunan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Oleh

karena itu, keberhasilan di dalam melaksanakan pembangunan tidak lepas dari

adanya suatu perencanaan pembangunan. Mekanisme perencanaan

pembangunan di Indonesia pada dasarnya merupakan hasil perencanaan dari

bawah ke atas dan dari atas ke bawah (bottom up and top down).

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga perwujudan

demokrasi dalam peyelenggaraan pemerintahan desa yang bertugas

mengesahkan rencana anggaran pendapatan dan belanja desa untuk

mesejahterahkan masyarakat desa bersama dengan Kepala Desa. BPD

mempunyai pengaruh yang sangat penting dlam pemerinttah desa yaittu untuk

menggali, menampung, menghimpun dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

1

Page 16: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

16

Sehingga BPD di tingkat desa menjadi tumpuan harapan masyarakat terhadapat

program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah, khususnya bagi

kesejahteraan masyarakat dan pembangunan itu sendiri.

Pemerintahan Desa sangat berperan penting dalam pembangunan Desa

dalam hal ini Kepala Desa beserta jajarannya diberikan wewenang untuk

mengurus wilayahnya. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun

2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014,

dijelaskan bahwa Desa memiliki organisasi pemerintahan sendiri, yaitu Kepala

Desa beserta perangkat Desa. Kepala Desa merupakan pimpinan pemerintah

desa yang dibantu oleh perangkat Desa sebagai unsur pembantu Kepala Desa.

Dalam Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 61, BPD merupakan

lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa

yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat,

melaksanakan tugas pengawasan kinerja Kepala Desa, serta bersama-sama

dengan Kepala Desa membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa

(Perdes).

Selain itu, pemerintah desa dalam melaksanakan tugas pembangunan dan

penyelenggaraan pelayana pada masyarakat harus benar-benar memperhatikan

sinergitas kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan desa itu sendiri.

Sinergitas dalam penyelenggaraan pemerintah desa disini berarti bahwa dalam

melaksanakan tugas pembangunan maupun pemberian pelayanan kepada

masyarakat, semua aparatur pemerintah desa, baik itu Kepala Desa, Sekretaris

Page 17: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

17

Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa harus benar-benar memahami

kapasitas yang menjadi kewenangan maupun tugasnya masing-masing.

Namun, aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang telah mampu digali dan

di tampung oleh BPD tidak akan mampu di salurkan jika tidak terdapat

kerjasama antar BPD dan pemerintah yang harmonis. Dalam upaya memenuhi

kebutuhan masyarakat yang kemudian berimbas kepada pembangunan itu

sendiri.

Jika dilihat dari tugas pokoknya, kepala desa selaku pemerintah desa dan

BPD memiliki kedudukan yang sama, yakni sama-sama merupakan

kelembagaan desa yang sejajar dengan lembaga kemasyarakatan desa dan

lembaga adat. Dalam UU ini pun tidak membagi atau memisahkan kedudukan

keduanya pada suatu hierarki. Ini artinya, keduanya memang memiliki

kedudukan yang sama, namun dengan fungsi yang berbeda. Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai mitra Kepala Desa belum mampu

menjembatani aspirasi masyarakat tentang perencanaan pembangunan desa

untuk kemudian disalurkan ke pemerintah desa dan juga masih terlihat jarak

antara pemerintah desa dengan BPD terutama Kepala Desa.

Selain dengan hasil observasi awal penelitian di desa Mekkala kabupaten

Enrekang lembaga BPD yang terdapat di desa tersebut masih kurang

menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Masyarakat masih

mengeluhkan kinerja dari BPD terutama dalam menampung aspirasi dari

masyarakat yang ada di desa, BPD di desa tersebut hanya hanya sebatas

organisasi semata yang anggotannya hanya menerima gaji namun tidak

Page 18: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

18

menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. Singga hal ini yang menyebabkan

hubungan yang tidak harmonis antara BPD dengan Kepala Desa selaku mitra

kerja, yang seharusnya bekerjasama dalam melaksanakan proses penyusunan

dan penetapan peraturan desa, penyusunan dan penetapan anggaran pendapatan

dan belanja desa (APBD) serta pelaksanaan pertanggungjawaban desa.

Hubungan kerjasama antara BPD denga Kepala Desa menunjukan

adanya saling ketergantungan dalam proses tersebut, dengan melihat kondisi

tersebut dpat menimbulkan ketidaksinkronan antara BPD dengan Kepala Desa.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BPD dengan Kepala Desa sering

terjebak dalam perbedaan maupun ketidaksamaan pendapat yang biasanya

dapat memicu terjadinya konflik, yaitu adanya sikap perilaku khusus Kepala

Desa yang masih ingin mempertahankan kekuasaannya, terbatasnya kualitas

sumber daya manusia, lemahnya kominukasi dan koordinasi, dan juga

rendahnya partisipasi dari masyarakat setempat. Selain itu kuranggnya

pengetahuan dari anggota BPD dalam hal undang-undang yang mengatur

tentang tugas dan pokok dari anggota BPD itu sendiri

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan kajian

terkait dengan perencanaan pembangunan desa, oleh karena itu judul penelitian

yang digunakan adalah “Sinergitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Dengan Kepala Desa Dalam Perencanaan Pembangunan Desa Mekkala

Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang”

Page 19: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

19

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian

ini, yaitu :

1. bagaimana sinergitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Kepala

Desa dalam perencanaan pembangunan desa di desa Mekkala kecamatan

curio kabupaten Enrekang

2. Bagaimana bentuk koordinasi, sinkronisasi, dan komunikasi dari sinergitas

BPD dengan Kepala Desa dalam perencanaan pembangunan di desa

Mekkala kecamatan Curio Kabupaten Enrekang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka penelitian ini ,

yaitu :

1. Untuk mengetahui sinergitasBadan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan

kepala desa dalam perencanaan pembangunan.

2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk koordinasi, komunikasi, dan

sinkronisasi BPD dengan Kepala Desa dalam perencanaan

pembangunandesa

D. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan kajian, rujukan untuk menambah khazanah ilmu

pengetahuan

b. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan cakrawala berfikir

Page 20: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

20

c. Dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran tentang sinergitas

badan permusyawaratan desa dengan kepala desa dalam perencanaan

pembangunan desa.

Page 21: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

21

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Konsep Sinergitas

Sinergitas berasal dari kata sinergi, dapat disebut pula dengan

sinergisme ataupun sinergitas. Sinergitas merupakan proses memadukan

beberapa aktivitas dalam rangka mencapai satu hasil yang berlipat. Sinergitas

memang banyak digunakan, namun adapula yang menyebutnya dengan

sinergisme.

Sinergitas dalam capaian hasil berarti kerjasama berbagai unsur atau

bagian atau kelompok atau fungsi atau instansi attau lembaga untuk mendapat

capaian hasil yang lebig baik dan lebih besar. Banyak yang dihasilkan dari

bersinergi diantaranya adalah terciptanya saling menghargai dan pelaksanaan

tugas atau kewajiban menjadi lebih maksimal dan efisien. Ber-sinergi berarti

saling menghargai perbedaan ide, pendapat dan bersedia saling berbagi.

Ber-sinergi tidak mementingkan diri sendiri, namun berfikir menang-

menang dan tidak ada pihak yang dirugikan. Melalui sinergi, kerjasama dari

paradigma (pole pikir) yang berbeda akan mewujudkan hasil lebih besar dan

efektif sehubungan proses yang dijalani menunjukan tujuan yang sama dan

kesepakatan demi hasil positif. Sinergi akan membangun kerjasama-

kerjasama kreatif dengan cara menghormati perbedaan, membangunan

kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan.

Menurut Deardroff dan Williams (2006) sinergi bukanlah sesuatu

yang dapat kita pegang oleh tangan kita tapi suatu istilah yang berarti melipat

7

Page 22: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

22

gandakan pengaruh (multiplier effect) yang memungkinkan energi pekerjaan

atau jasa individu berlipatganda secara eksponensial melalui usaha bersama.

Sedangkan menurut Stephen R. Covey dalam bukunya 7 Habits of

HighlyEffective People (2004), senergi (synergy) adalah saling mengisi dan

melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar daripada jemlah

bagian per bagian, konsep bersinergi menurut covey yaitu berorientasi pada

hasil dan positif, perspektif beragam mengganti atau melengkapi paradigma,

saling bekerjasama, bertujuan sama, serta adanya kesepakatan, dan sangat

efektif diusahakan dan merupakan suatu proses. Kemudian Bachtiar dalam

Abdulsyani (2012) menggemukakan bahwa kerjasama merupakan sinergisitas

kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan yang diinginkan.

Dalam setiap kelompok kerja dalam organisasi, kualitas sinergi efektif

pada hakekattnya adalah hasil dari suatu prosesperpaduan dari cara-cara

bagaiman mengatasi masalah dan perpaduan gagasan yang dijalankan oleh

pihak-pihak yang saling percaya dan bersikap saling mendukung

menghasilkan suatu gagasan baru yang benar-benar memberikan kepuasan

secara intrinsik bagi semua belah pihak. Timbulnya gagasan baru dan

kepuasan yang mengikutinya ttidak akan dapat diperoleh tanpa kerjasama

efektif dari semua pihak.

Najiyati dalam Rahmawati et al. (2014), mengartikan sinergi sebagai

kombinasi atau paduan unsur atau bagian yang dapat menghasilkan keluaran

lebih baik dan lebih besar. Jadi sinergi dapat dipahami sebagai operasi

gabungan atau perpaduan unsur untuk menghasilkan output yang lebih baik..

Page 23: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

23

Sinergi merupakan hasil dari suatu relasi dialogik antara berbagai sumber

pengetahuan yang berbeda, dan merupakan suatu proses yang

mengakumulasikan berbagai macam pengetahuan.

Menurut Slamet Mulyana (2008) dalam tulisannya sinergitas dan

kemitraan perencanaan program bentuk dari sinergitas yakni:

a. Koordinasi

Koordinasi tersebut perlu ditetapkan hubungan antara stakeholder

terkait apakah bersifat hubungan vertical, hubungan horizontal,

komando, koordinasi maupun hubungan kemitraan. Sinergitas juga

membutuhkan koordinasi yang merupakan inttegrasi dari kegiata-

kegiatan individual dan unit-unit kedalam satu usaha bersama yaitu

bekerja kearah tujuan bersama. (silalahi,2011). Menurut Stooner dalam

Ni’matin (2013:17) mengatakan koordinasi merupakan aktifitas dan

fungsi manajemen yang dilakukan untuk mengusahakan terjadinya kerja

sama yang selaras dan tertib mengarah kepada tercapainya tujuan

koordinasi secara menyeluruh, jika koordinasi berjalan dengan baik maka

tidak akan terjadi semerautan, kekacauan, tumpang tindih atau

kekosongan kerja serta unsur-unsurnya terdiri dari: Perencanaan,

komunikasi, pembagian tugas dan pengawasan.

Selanjutnya menurut Siagian (2008:110) koordinasi adalah

pengaturan tata hubungan usaha bersam untuk memperoleh kesatuan

tindakan dalam usaha pencapaian tujuan bersama pula. Sementa menurut

Hasibuan (2009:85) mendefinisikan koordinasi adalah kegiatan

Page 24: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

24

mengarahkan, mengintegrasikan dan mengsingkronisasikan unsur-unsur

manajemen (man, money, material, machine, methode, market) dan

pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan

Awaluddin (2009:86) mendefiniskan koordinasi adalah suatu usaha

kerjasama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas

tertentu sedemikian rupa, sehingga terdapat saling mengisi, seling

membantu dan saling melengkapi. Manager yang sukses adalah manager

yang dapat melakukan koordinasi, integrasi dan singkronisasi dengan

baik.

b. Komunikasi,

Dalam komunikasi pertukaran informasi anatara dua lebih yang

juga meliputi pertukaran informasi antara pihak satu dengan pihak

lainnya.Menurut Edwards (dalam Widodo, 2011), ada setidaknya 4

(empat) faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan

dalam implementasi kebijakan. Keempat faktor itu adalah: komunikasi

(communication), sumber daya manusia (resource), sikap (disposision),

dan struktur birokrasi (beureucratic structure).

c. Sinkronisasi,

Sinkronisasi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan,

menyelaraskan kegiatan-kegiatan, tindakan-tindakan pada unit-unit

sehingga diperoleh keserasian dalam pelaksanaan tugas atau kerja.

Adanya kejelasan pembagian tugas merupakan petunjuk

pelaksanaan sinkronisasi. Sinkronisasi akan menurunkan tugas-tugas

Page 25: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

25

yang saling tumpang tindih sehingga menurunkan duplikasi kegiatan,

bahkan meniadakan kegiatan yang tidak perlu.

Sinkronisasi menjadi penting dalam koordinasi karena terbukti

dalam menejemen pemerintahan di Indonesia, banyak ditemui tumpang

tindih pekerjaan karena tidak adanya koordinasi kendati keseluruhannya

itu dapat disinkronisasikan, diatur demi tujuan dan kepentingan bersama

(Syafiie, 2005). Sinkronnya rencana kelola dengan kondisi faktual di

lapangan yang berazaskan kelestarian, keserasian serta azas pemanfaatan

yang optimal dapat memberikan manfaat secara ekonomi, ekologi serta

sosial dan berimbang (Rizal, dkk, 2011).

B.KonsepBadan Permusyawaratan Desa(BPD)

BPD adalah Badan permusyawaratan rakyat di desa yang terdiri dari ketua

RW, pemangku adat, tokoh masyarakat atau agama dan lainnya. Badan ini

adalah sebagai badan permusyawaratan di desa yang merupakan wahana

untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan Pancasila.

Sesuai dengan fungsinya, maka BPD ini dapat dikatakan sebagai lembaga

kemasyarakatan. Karena berkisar pada pemikiran pokok yang dalam

kesadaran masyarakat. Hal ini sejalan dengan ungkapan Soekanto (2004)

sebagai berikut, BPD adalah suatu lembaga kemasyarakatan yang bertujuan

untuk memenuhi kedudukan pokok manusia pada dasarnya mempunyai

berbagai fungsi yaitu: Memberikan pedoman pada anggota masyarakat,

bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap sesuai dengan

Page 26: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

26

kedudukannya menghadapi masalah dalam masyarakat yang menyangkut

kebutuhan mesyarakat.

Menurut Widjaja (2002) BPD adalah lembaga pemerintah desa untuk

memperkuat penyelenggaraan pemerintahan desa serta mewadahi perwujudan

pelaksanaan demokrasi pancasila di Desa. BPD berfungsi melaksanakan

kegiatan

musyawaratan/mufakat dalam rangka penyusunan berbagai keputusan desa.

Sedangkan menurut Ruzhanul Ulum (2013) menyatakan Badan

permusyawaratan Desa (BPD) selalu bermesraan dengan kepala Desa serta

lembaga Desa lainya, ini sebagai langkah dalam meningkatkan kualitas serta

kapabilitas pemerintahan desa itu sendiri, BPD sendiri di bentuk sesuai

undang –undang yang bertujuan untuk menjadi mitra kerja kepala desa dalam

penyelenggarakan pemerintahan.

Anggota BPD terdiri dari tokoh-tokoh agama, adat, organisasi sosial

politik, golongan profesi dan unsur pemuka masyarakat lainnya yang

memenuhi persyaratan untuk dipilih oleh penduduk desa. Untuk

melaksanakan pemilihan anggota BPD, kepala desa membentuk panitia

pemilihan yang ditetapkan dengan keputusan kepala desa, keanggotanya

sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) yang terdiri dari 1 orang ketua merangkap

anggota, 1 orang sekretaris merangkap anggota, dan 7 orang anggota.

Dalam Permendagri nomor 16 tahun 2014 Badan Permusyawaratan

Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melakukan

fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa

Page 27: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

27

berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Badan

Permusyawaratan Desa merupakan badan permusyawaratan di tingkat Desa

yang turut membahas dan menyepakati berbagai kebijakan dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Dalam upaya meningkatkan kinerja

kelembagaan di tingkat Desa, memperkuat kebersamaan, serta meningkatkan

partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Desa dan/atau Badan

Permusyawaratan Desa memfasilitasi penyelenggaraan Musyawarah Desa.

Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah forum

musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan

unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa

untuk memusyawarahkan dan menyepakati hal yang bersifat strategis dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Hasil Musyawarah Desa dalam bentuk

kesepakatan yang dituangkan dalam keputusan hasil musyawarah dijadikan

dasar oleh Badan Permusyawaratan Desa dan Pemerintah Desa dalam

menetapkan kebijakan Pemerintahan Desa.

Adapun fungsi BPD pada perencanaan pembangunan desa dalam

Peremendagri Nomor 110 tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa

sebagai berikut

a. Membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama Kepala

Desa.

Peraturan desa adalah produk hukum tertinggi yang di keluarkan

pemerintah desa yang bersifat mengatur, yang di buat baik oleh usul

Page 28: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

28

kepala desa maupun usul BPD yang disetujui bersama dan di tetapkan oleh

kepala desa dan di umumkan dalam berita desa yang dibuat baik sebagai

pelaksanaan/penjabaran peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi

maupun untuk penyelenggaraan pemerintahan desa. Perumusan Peraturan

desa layaknya dilaksanakan melalui mekanisme sebagai berikut :

1) Rancangan peraturan desa baik yang disiapkan oleh BPD maupun oleh

Kepala Desa, disampaikan oleh pimpinan BPD kepada seluruh anggota

BPD selambat-lambatnya tujuh hari sebelum rancangan peraturan desa

tersebut di bahas dalam rapat.

2) Pembahasan rancangan kepala desa dilakukan oleh BPD bersama

kepala desa.

3) Rancangan dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh BPD

dan kepala desa.

4) Rancangan peraturan desa yang telah disetujui bersama BPD dengan

Kepala desa disampaikan oleh pimpinan BPD kepada desa untuk di

tetapkan menjadi peraturan desa dalam jangka waktu paling lambat

tujuh hari terhitung tanggal penetapan bersama.

5) Rancangan Peraturan desa tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih

tinggi.

6) Peraturan desa berlaku setelah diundangkan dalam berita desa.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai wakil rakyat di desa

adalah sebagai tempat bagi masyarakat desa untuk menyampaikan

Page 29: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

29

aspirasinya dan untuk menampung segala keluhankeluhan dan kemudian

menindak lanjuti aspirasi tersebut untuk disampaikan kepada instansi atau

lembaga terkait. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan oleh masyarakat

tentang keberadaan dan peranan BPD, setelah suatu Peraturan desa

ditetapkan, selanjutnya peraturan tersebut diserahkan kepala desa kepada

Bupati melalui Camat sebagai bahan pengawasan dan pembinaan.

Kemudian untuk menindaklanjuti peraturan tersebut Kepala Desa

kemudian menetapkan Peraturan Kepala desa atau Keputusan Kepala Desa

yang berfungsi sebagai petunjuk teknis pelaksanaan di lapangan.

b. Menampung dan Menyalurkan aspirasi masyarakat

Penyelenggaraan pemerintahan desa agar mampu menggerakkan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan penyelenggaraan

administrasi desa, maka setiap keputusan yang di ambil harus berdasarkan

atas musyawarah untuk mencapai mufakat. Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) merupakan wadah bagi aspirasi masyarakat desa. Wadah aspirasi

dapat di artikan sebagai tempat dimana keinginan atau aspirasi masyarakat

di sampaikan, ditampung kemudian disalurkan.

Setelah aspirasi masyarakat desa ditampung, maka langkah

selanjutnya adalah BPD menyalurkan aspirasi masyarakat tersebut dalam

pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh BPD. Setelah

memperolehaspirasi dan kemudian membahasnya, BPD kemudian

meneruskan dan menyampaikan sebagaimana maksud yang diharapkan

oleh masyarakat. Namun pada kesempatan ini pihak pemerintah desa tetap

Page 30: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

30

diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan atas aspirasi yang

disampaikan oleh masyarakat.

BPD sebagai wakil rakyat di desa adalah sebagai tempat bagi

masyarakat untuk menampung segala keluhan-keluhannya dan kemudian

menindak lanjuti aspirasi tersebut untuk disampaikan kepada instansi atau

lembaga yang terkait. Banyak cara yang dilakukan untuk menampung

segala keluhan-keluhan yang kemudian ditindak lanjuti yaitu dengan cara

tertulis dan secara lisan. Cara tertulis misalnya masalah-masalah tersebut

terkait dengan pembangunan dan kemajuan desa maka akan dibahas dan

dibicarakan lebih lanjut dalam bentuk peraturan-peraturan desa, dan

dengan cara lisan yaitu masyarakat menyampaikan aspirasinya langsung

kepada BPD pada saat ada pertemuan desa atau rembug desa dan ketika

ada rapat BPD.

c. BPD sebagai Pengawasan Kinerja Kepala Desa

BPD mempunyai peran membuat dan menetapkan Peraturan Desa

bersama-sama dengan pemerintah desa, selain itu BPD juga Berperan

dalam mengawasi jalannya pemerintah desa.Fungsi dalam bidang

pengawasan ini meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan

Desa, pengawasan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDes), dan pengawasan terhadap keputusan Kepala Desa. Pelaksanaan

pengawasan yang dilakukan oleh BPD Desa, adalah sebagai berikut :

a) Pengawasan terhadap Pelaksanaan Peraturan Desa.

Page 31: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

31

Badan Permusyawaratan Desa dalam menjalankan fungsinya

mengawasi peraturan desa dalam hal ini yaitu mengawasi segala

tindakan yang dilakukan oleh pemerintah desa. Segala bentuk tindakan

pemerintah desa, selalu dipantau dan diawasi oleh pihak BPD baik

secara langsung ataupun tidak langsung, hal ini dilakukan untuk melihat

apakah terjadi penyimpangan peraturan atau tidak.

Beberapa cara pengawasan yang dilakukan oleh BPD Desa

Mekkala terhadap pelaksanaan peraturan desa, antara lain :

(1) Mengawasi semua tindakan yang dilakukan oleh pelaksana

peraturan desa.

(2) Jika terjadi penyelewengan, BPD memberikan teguran untuk

pertama kali secara kekeluargaan.

(3) BPD akan mengklarifikasi dalam rapat desa yang dipimpin oleh

Ketua BPD.

(4) Jika terjadi tindakan yang sangat sulit untuk dipecahkan, maka BPD

akan memberikan sanksi atau peringatan sesuai yang telah diatur di

dalam peraturan seperti melaporkan kepada Camat serta Bupati

untuk ditindaklanjuti.

b) Pengawasan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pengawasan terhadap APBDes ini dapat dilihat dalam laporan

pertanggungjawaban Kepala Desa setiap akhir tahun anggaran. Adapun

bentuk pengawasan yang dilakukan oleh BPD yaitu :

(1) Memantau semua pemasukan dan pengeluaran kas desa.

Page 32: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

32

(2) Memantau secara rutin mengenai dana-dana swadaya yang digunakan

untuk pembangunan desa.

BPD melakukan pengawasan terhadap jalannya peraturan desa di

masyarakat. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh BPD terhadap

penyimpangan peraturan yaitu memberikan teguran-teguran secara langsung

ataupun arahan-arahan. Apabila hal tersebut tidak dapat diselesaikan, maka

BPD akan membahas masalah ini bersama dengan pemerintah desa dan

tokoh-tokoh masyarakat lain.

C. Konsep Kepala Desa

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

petunjuk pelaksanaan undang-undang desa, dalam struktur organisasi

pemeritahan desa, disebutkan bahwa: “Kepala Desa adalah pemimpin

Pemerintah Desa tertinggi yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh

perangkat desa. Kepala Desa diangkat dan dilantik oleh bupati melalui

pemilihan langsung oleh penduduk desa warga negara Republik Indonesia

dengan masa jabatan 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1

(satu) kali masa jabatan berikutnya”. Kepala Desa adalah kepala organisasi

pemerintahan desa yang berkedudukan strategis dan mempunyai tanggung

jawab yang luas, tanggung jawab meliputi urusan tugas pekerjaan yang

terpisah dan terbagi kepada pejabat instansi pemerintah berdasarkan asas

dekonsentrasi dan desentraliasi, sedangkan di desa tanggung jawab urusan

tugas pelayanan itu terpusat pada Kepala Desa.

Page 33: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

33

Menurut Widjaja (2003) “Kepala Desa yaitu penguasa tertinggi di desa

dan sebagai pemimpin formal maupun informal, pemimpin yang setiap waktu

berada di tengah-tengah rakyat yang dipimpinnya. Pada pasal 1 ayat 6

peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 2005 tentang Desa disebutkan bahwa,”

Pemerintah desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah

desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

setempat yang diikuti dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan

Republik Indonesi”.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, kepala desa

mempunyai wewenang menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan

dan kemasyarakatan. Pelaksanakan tugasnya kepala desa mempunyai

wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama BPD, mengajukan rancangan peraturan

desa, menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama

BPD, menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDes

untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD, membina kehidupan masyarakat

desa, membina perekonomian desa, mengoordinasikan pembangunan desa

secara partisipatif, mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan melaksanakan wewenang lain sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Page 34: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

34

Pada Permendagri Nomor 6 Tahun 2014, tugas kepala desa disebut

dalam Pasal 26 ayat (1) UU Desa yaitu menyelenggarakan pemerintahan desa,

melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),

yakni lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya

merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan

ditetapkan secara demokratis, demikian yang disebut dalam Pasal 1 angka 4 UU

Desa.

Jadi, jika dilihat dari hubungannya, memang kepala desa selaku

pemerintah desa dan BPD memiliki kedudukan yang sama, yakni sama-sama

merupakan kelembagaan desa yang sejajar dengan lembaga kemasyarakatan

desa dan lembaga adat. Dalam UU ini pun tidak membagi atau memisah

kedudukan keduanya pada suatu hierarki. Ini artinya, keduanya memang

memiliki kedudukan yang sama, namun dengan fungsi yang berbeda. Anggota

BPD harus bias bekerja sama dengan Kepala Desa untuk merencanakan

pembangunan dan menjalin komunikasi agar penggunaan dan program

pembangunan dapat tepat sasaran, anggota BPD diibaratkan DPRD-nya desa

yang memiliki fungsi legislasi, yakni penganggaran dana desa dan pengawasan

terhadap perangkat desa. Sehingga, para anggota BPD harus memiliki

kompetensi yang memadai agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Anggota BPD sangat berperan penting dalam menentukan program

pembangunan desa. Mereka merupakan wakil warga desa yang mengetahui

persis kondisi dan kebutuhan mereka. Melalui mekanisme musyawarah

Page 35: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

35

perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes), anggota BPD dapat

merumuskan program pembangunan desa dan anggarannya. Keberhasilan

pembangunan di desa tidak hanya mengandalkan peran kepala desa dan

perangkatnya saja. Para anggota BPD juga memiliki peran penting sebagai

penyerap dan penyampai aspirasi warga

D. Konsep Koordinasi, Komunikasi, dan Sinkronisasi

1. Koordinasi

Istilah koordinasi dalam bahasa Inggris disebut “coordination”.

Istilah coordination terdiri dari dua kata yaitu “co”yang artinya “bersama”,

dan “ordination” yang berarti “memerintah”. Jadi, coordination berarti

memerintah bersama. Secara etimologis istilah coordination berasal dari

bahasa Latin yaitu “cum” yang berarti berbeda-beda, dan “ordinare” yang

artinya menyusun atau menempatkan sesuatu pada keharusannya (Pariata

Westra, 2001). Menurut Fayol bahwa fungsi koordinasi memungkinkan

adanya kesatuan, keterpaduan antar unit, antar pejabat, serta keharmonisasi

organisasi (Sugandha,2000).

Koordinasi perencanaan pembangunan dilaksanakan melalui forum

musyawarah pembangunan (musrembang) yang dilaksanakan menurut

jenjang pemerintahan (nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan

desa). Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor. 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2. Sinkronisasi

Page 36: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

36

Sinkronisasi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan,

menyelaraskan kegiatan-kegiatan, tindakan-tindakan pada unit-unit

sehingga diperoleh keserasian dalam pelaksanaan tugas atau kerja.Adanya

kejelasan pembagian tugas merupakan petunjuk pelaksanaan sinkronisasi.

Sinkronisasi akan menurunkan tugas-tugas yang saling tumpang tindih

sehingga menurunkan duplikasi kegiatan, bahkan meniadakan kegiatan

yang tidak perlu.

Sinkronisasi menjadi penting dalam koordinasi karena terbukti

dalam menejemen pemerintahan di Indonesia, banyak ditemui tumpang

tindih pekerjaan karena tidak adanya koordinasi kendati keseluruhannya

itu dapat disinkronisasikan, diatur demi tujuan dan kepentingan bersama

(Syafiie, 2005)

3. Komunikasi

Komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat

intensional, mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan

dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu,

bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada

komunikan yang dijadikan sasaran’ (Effendy, 2000: 5).

komunikasi dipandang sebagai sarana, alat atau saluran

penyampaian ide dan gagasan pembangunan. Tidak sedikit proses

pembangunan menghadapi kegagalan dalam menumbuhkan partisipasi

masyarakat, hanya karena kurangnya aspek komunikasi dalam

penerapannya.

Page 37: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

37

Page 38: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

38

E.KonsepPerencanaanPembangunan Desa

1. Definisi Perencanaan

Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan

atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk

melaksanakan tindakan-tindakan kemudian. Siagian (1994), Perencanaan

adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada

hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka

pencapaian yang telah ditentukan. Terry (1975), Perencanaan adalah

pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan

asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang

diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

Perencanaan yaitu suatu proses yang sistematis dalam pengambilan

keputusan tentang tindakakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan

datang. Disebut sistematis karena perencanaan itu dilaksanakan dengan

menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut mencakup

proses pengambilan keputusan. Penggunaan pengetahuan dan teknik

secara ilmiah, serta tindakan atau kegiatan yang terorganisasi. Menurut

Erly Suandy (2001) perencanaan adalah suatu prose penentuan organisasi

dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik, dan

oprasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara

menyeluruh.

Page 39: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

39

2. Definisi Pembangunan

Menurut Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah,( 2005)

Pembangunan adalah sumua proses perubahan yang dilakukan melalui

upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah

proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya

pem­bangunan. Siagian (1994) Memberikan pengertian tentang

pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan

dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu

bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka

pembinaan bangsa (nation building)”. Portes (1976) mendefinisikan

pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya, jdi

pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk

memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Pada hakekatnya pembangunan itu dilaksanakan oleh pemerintah

bersama rakyat dengan tujuan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan

pada rakyat. Desa/kelurahan dan masyarakatnya mempunyai kedudukan

yang penting dilihat dari nilai-nilai positif yang dimiliki sebagai sumber

tenaga kerja, kekayaan alam yang merupakan pendapatan negara, serta

sifat umum masyarakat Desa yang sederhana dalam tingkah laku dan

masih menjunjung tinggi azas kejujuran yang perlu dibangun dan dibina

usaha pembangunan Negara. Pembangunan saat ini bukan hanya

terbatas pada pembangunan infrastruktus saja, tetpi sudah mencakup

kepada pembangunan dalam kehidupan masyarakat.

Page 40: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

40

F. Kerangka Pikir

Sinergitas adalah kerjasama unsur atau bagian fungsi atau instansi atau

lembaga yang menghasilkan suatu tujuan lebih baik dan lebih besar daripada

dikerjakan sendiri, sinergitas justru muncul dari adanya kebutuhan untuk

membangun masyarakat atas dasar kerjasama.

Dalam Perencanaan Pembangunan Desa Mekkala Kecamatan Curio

Kabupaten Enrekang. Dapat digambarkan dalam bagan kerangka pikir

sebagaimana gambar 1 berikut.

Gambar 2.1. Bagan Kerangka pikir

SINERGITAS

BPD-KEPALA DESA

KOORDINASI KOMUNIKASI

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

SINKRONISASI

Page 41: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

41

G. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu supaya

tidak terjadi perluasan masalah nantinya. Maka peneliti, ingin memfokuskan

untuk bagaimana Sinergitas BPD dengan Kepala Desa dalam Perencanaan

Pembangunan Desa Mekkala Kecamatan Curio Kabupaten Enrekeng.

H. Deskripsi Fokus Penelitian

Konsep sinergitas muncul dari adanya kebutuhan untuk membangun

masyarakat atas dasar kerjasama yang saling menguntungkan dan dilandasi

pemikiran-pemikiran yang rasional, terbuka, dan demokratis. Sinergi adalah

saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar

daripada Jumlah bagian per bagian. Melalui Sinergi, kerjasama dari

Paradigma (Pola Pikir) yang berbeda akan mewujudkan hasil Lebih Besar dan

Efektif sehubungan Proses yang dijalani menunjukkan tujuan yang sama dan

kesepakatan demi hasil positif.

Sinergitas BPD dengan Kepala Desa sangat dibutuhkan dalam

pembangunan masyarakat, karena BPD mempunyai peran yang besar dalam

dalam membantu Kepala Desa untuk menyusun perencanaan desa dan

pembangunan desa secara keseluruhan. Untuk mewujudkan kerjasama yang

lebih baik dalam pembangunan desa, diperlukan 3(tiga) bentuk sinergitas,

yaitu komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi. Bentuk sinergitas ini dapat

membantu BPD dengan Kepala Desa perencanaan pembangunan.

Page 42: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

42

Perencanaan pembangunan ini memberikan arahan bagi kebijakan melalui

terjemahan dari tujuan umum pembangunan kedalam target-target fisik dan

sasaran spesifik bagi kegiatan ekonomi sosial.Perencanaan adalah seleksi dan

upaya untuk memelihara dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta

menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk

mencapai hasil yang diinginkan.Pembangunan merupakan suatu proses

perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan

dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

manusia atau masyarakat suatu bangsa, Ini berarti bahwa pembangunan

senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang

baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan

nasional suatu bangsa.

Jadi perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses

perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang di dasarkan

pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk

melaksanakan suatu rangkaian kegiatan/aktivitas kemsyarakatan, baik yang

bersifat fisik (material) maupun nonfisik (mental dan spritual) dalam rangka

mencapai tujuan yang lebih baik.

Page 43: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

43

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata

penelitian, kata metode penelitian berasal dari bahasa yunani methodos yang

berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek atau

subjek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Dari definisi

di atas dapat kita ketahui bahwa metode penelitian adalah suatu cara untuk

memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan

menggunakan metode ilmiah.

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Berdasarkan judul penelitian,”Sinergitas Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) dengan Kepala Desa dalam perencanaan pembangunan Desa Mekkala

kec. Curio kab. Enrekang “. Penelitian ini di laksanakan selama kurang lebih 2

bulan di desa Mekkala kec. Curio kab. Enrekang

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif yaitu memberikan gambaran bagaimana sinergitas antara BPD

dengan Kepala Desa dalam perencanaan pembangunan desa Mekkala.

26

Page 44: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

44

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, kegiatan dalam

penelitian ini akan mengambil data dari informan-informan yang

mengetahui dengan jelas tentang perencanaan pembangunan desa yang ada

di Desa Mekkala, serta pihak-pihak terkait yang bisa memberikan

penjelasan yang valid untuk kemudian dijabarkan oleh peneliti dalam

bentuk kata-kata baik dalam bentuk lisan dan tulisan, agar penelitian ini

dengan mudah demengerti oleh para pembaca.

C. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data

dalam penelitian terdapat dua macan, yaitu:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul

data dari objek risetnya, peneliti dalam hal ini adalah meneliti secara

langsung tentang bentuk kemitraan dalam perencanaan pembangunan desa

di Desa Mekkala. Perolehan data primer ini berupa wawancara dengan

Ketua BPDdesa Mekkala, Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa,

Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda. Juga dapat berupa

catatan lapangan dari hasil observasi peneliti.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek yang diteliti. Misalnya perencanaan pembangunan desa

yang informasinya diperoleh dari luar Desa Mekkala.

Page 45: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

45

Di samping peneliti mengambil sumber peneliti dari lapangan,

peneliti juga mengambil sumber data kepustakan (library research).

Penelitian kepustakaan (library research) yaitu peneliti berusaha

mengumpulkan data melalui perpustakaan dengan cara membaca,

menyimpulkan dari buku-buku yang relevan dengan pembahasan ini.

Melalui penelitian ini peneliti berusaha mengumpulkan teori-teori dan

konsep yang ditawarkan oleh para ahli lalu dianalisis dan diambil sebagai

landasan teori dalam pembahasan ini.

D. Informan Penelitian

Dalam penelitian ini pengambilan informan secara purposive sampling.

Pusposive sampling adalah teknik memilih seseorang yang dipilih secara acak

dan mengetahui benar bagaimana kondisi yang ada di desa tersebut. Peneliti

telah menetapkan informan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu:

No Jabatan Keterangan

1 Kepala Desa Mekkala 1

2 Sekretaris Desa Mekkala 1

3 Bendahara Desa Mekkala 1

4 Ketua BPD Desa Mekkala 1

5 Tokoh Masyarakat Desa Mekkala 3

6 Lembaga kemasyarakatan Desa(LKD) 1

Tabel 3.1 informan penelitian

Page 46: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

46

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan adalah data primer

dan sekunder. Untuk mengumpulkan data primer dan sekunder peneliti

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat

informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Dalam

observasi melibatkan dua komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih

dikenal sebagai observer, dan objek yang diobservasi dikenal sebagai

observe (W. Gulo, 2002:116). Dalam konteks penelitian ini observasi

dilakukan untuk mengamati pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa

Mekkala.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan (Cholid dan Abu, 2008:83). Tteknik wawancara dilkukan

dengan membuat pedoman wawancara yang sesuai dengan permasalahan

yang akan digunakan untuk tanya jawab.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu data yang ditujukan kepada subyek

penelitian. Dokumentasi pada penelitian ini lebih pada pengumpulan

dokumentasi pendukung data-data penelitian yang dibutuhkan (Handi

Page 47: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

47

Irawan, 2002). Pada penelitian kualitatif, dokumentasi berguna sebagai

penggunaan teknik pengumpulan data dengan observasi maupun

wawancara.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan sejalan dengan pelaksanaan peneliti di

lapangan. Data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi terlebih dahulu

dianalisis sebelum dijadikan acuan dalam penelitian. Hasil analisis ini sangat

bermanfaat terutama dalam menentukan rencana penelitian selanjutnnya.

Moleang, Lexy J, (2014), mengemukakan bahwa analisis data adalah

proses mengorganisasikan dan menguraiakan data ke dalam pole, kategori

dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat

merumuskan hipitesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis data model interaktif

dalam proses pelaksanaanyan terdiri dari atas reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Reduksi Data

Reduksi data dimaksudkan untuk memudahkan dalam membuat

kesimpulan terhadap data yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang bertujuan

menajamkan, menonjolkan hal-hal yang penting, mengarahkan,

membuang data yang tidak dibutuhkan. Reduksi data dilakukan dengan

terlebih dahulu melakukan analisis secara teliti dan cermat terhadap semua

catatan dan data lapangan, sebab sangat mungkin terjadi bahwa tidak

Page 48: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

48

semua data yang diperoleh dari lapangan relevan dengan fokus penelitian

sehingga data yang tidak memiliki relevansi dengan fokus penelitian harus

disisihkan dari kumpulan data.

2. Penyajian Data

Setelah reduksi data yang dilakukan, kegiatan selanjutnya yang perlu

dilakukan adalah menyajikan data hasil analisis. Miles menjelaskan

penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa penyajian data dimaksudkan

untuk membantu peneliti dalam memahami fenomena yang terdapat dalam

ruang penelitian sekaligus merencanakan tindakan untuk

mengantisipasinya.

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk grafik, jaringan kerja,

matriks, tabel atau bentuk lainnya yang sesuai dengan data yang disajikan

serta mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi

selanjutnya diproses dan dianalisis sehingga menjadi data yang siap

disajikan yang akhirnya menjadi kesimpulan hasil penelitian. Miles dan

Huberman menjelaskan bahwa kesimpulan pada awalnya masih longgar,

tetap terbuka skeptis dan belum jelas namun kemudian menjadi

kesimpulan yang lebih rinci, mendalam dan mengakar dengan kokoh

Page 49: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

49

seiring dengan bertambahnya data sehingga kesimpulan merupakan suatu

konfigurasi yang utuh.

G. Teknik Keabsahan Data

Data penelitian yang dikumpulkan diharapkan dapat menghasilkan

penelitian yang bermutu atau data yang kredibel, oleh karena itu peneliti

melakukan pengabsahan data dengan berbagai hal. Sugiyono (2012) sebagai

berikut :

1. Perpanjangan Masa Penelitian

Peneliti akan melakukan perpanjangan masa pengamatan jika data

yang dikumpulkan dianggap belum cukup, maka dari itu peneliti dengan

melakukan pengumpulan data, pengamatan dan wawancara kepada informan

baik dalam bentuk pengecekan data maupun mendapatkan data yang belum

diperoleh sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti menghubungi kembali para

informan dan mengumpulkan data sekunder yang masih diperlukan.

2. Meningkatkan ketekunan: melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan.

3. Triangulasi: pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan banyak waktu. Untuk keperluan triangulasi maka dilakukan tiga cara

yaitu:

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah membandingkan cara mengecek ulang

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang

berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara,

Page 50: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

50

membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan

pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini akan

menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk mengecek data yang

diperoleh dengan teknik pengumpulan data sebelumnya.

c. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan

dengan pengecekan data berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu. Perubahan suatu proses dan perilaku manusia mengalami

perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang sah

melalui obeservasi pada penelitian ini akan diadakan pengamatan tidak

hanya satu kali saja.

Page 51: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

51

BAB IV

HASIL PENELITTIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis penjelaskan tentang gambaran umum kabupaten

Enrekang, profil Desa Mekkala, serta hasil penelitian dan pembahasan.

A. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang

Kabupaten Enrekang secara georafis adalah Kabupaten yang

terletak di sebelah utara Propinsi Sulawesi Selatan dengan jarak ± 240

Km yang berupa wilayah pegunungan dataran tinggi, dengan luas

wilayah 1.786,01 Km2 (lebih kurang 2,86 % dari luas Propinsi Sulawesi

Selatan). Batas wilayah Kabuapten Enrekang adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : kabupaten Tana Toraja

b. Sebelah Timur : Kabupaten Luwu

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap

d. Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang

1. Letak dan kondisi geografis

Ditinjau dari kerangka pengembangan wilayah maupun secara

geografis kabupaten Enrekang juga dapat dibagi dalam dua kawasan yaittu

kawasan barat Enrekang (KBE) dan kawasan timur Enrekang (KTE). KBE

meliputi kecamatan Alla, Anggeraja, Enrekang, dan Cendana, sedangkan

KTE meliputi kecamatan Curio, Malua, Baraka, Bungin dan Maiwa. Luas

KBE kurang lebih 69,03 km2

atau 36,90% dari luas kabupaten Enrekang

34

Page 52: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

52

sedangkan luas KTE kerang lebih 1.126,89km2atau 63,10% dari luas

wilayah kabupaten Enrekang.

Kabupaten Enrekang merupakan salah satu wilayah strategis

di Sulawesi Selatan dengan penetapan menurut Rencana Tata Ruang

Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Kawasan Strategis untuk

pengembangan Tanaman Hortikultura dan Kopi.

Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan diperlihatkan

Pada Tabel berikut 4.1:

No Kecamatan Luas Daerah (km2) %

1 Maiwa 392,87 21,00

2 Bungin 236,83 13,26

3 Enrekang 291,19 16,30

4 Cendana 91,01 5,10

5 Baraka 19,1 8,91

6 Bunttu batu 126,65 7,09

7 Anggeraja 125,34 7,02

8 Malua 40,36 2,26

9 Alla 75,74 2.24

10 Curio 178,51 9,99

11 Masalle 40,36 2,26

12 Baroko 28,04 1,57

Jumlah 1.786,06 100

Page 53: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

53

2. Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Enrekang pada tahun 2013 adalah

sebanyak 194.401 jiwa yang terdiri dari 98.791 penduduk laki-laki dan

97.610 penduduk perempuan dengan sex ratio sebesar 101,21. Kepadatan

penduduk Kabupaten Enrekang mencapai 109,97 jiwa/km2. Mayoritas

penduduk Kabupaten Enrekang atau hampir sebesar 99, 68 persen

menganut agama islam. Penduduk asli Kabupaten Enrekang terdiri dari

suku Bugis dengan karakteristik bahasa yang dapat dibedakan atas 2 (dua)

yaitu bahasa Duri dan bahasa Enrekang. Wilayah-wilayah yang

menggunakan karakteristik bahasa Duri yaitu(Kecamatan Anggeraja, Alla,

Baraka ,Malua, Buntubatu,Curio, Baroko, Masalle) sedangkan wilayah

dengan bahasa Enrekang yaitu (Kecamatan Enrekang, Cendana, Maiwa,

Bungin). Sedangkan untuk penduduk pendatang, menunjukkan

keanekaragaman suku dan bahasa di Indonesia dimana sebagian besar

suku yang ada di Indonesia turut mewarnai dinamika sosial budaya

Kabupaten Enrekang. Sebagian besar penduduk pendatang menempati

wilayah perkotaan atau pusat-pusat pertumbuhan.

3. Sektor Ekonomi Unggulan

Kabupaten Enrekang telah dikenal sebagai daerah penghasil

Hortikultura yang telah mensuplay keberbagai daerah baik skala

regional maupun nasional seperti komditi Bawang Merah, Kentang,

Kol/Kubis dll, bahkan salah satu komoditi seperti wortel telah

Page 54: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

54

diekspor ke luar negeri. Keenam kecamatan yang ditampilkan pada

tabel 2.5. diatas merupakan wilayah penghasil Hortikultura. Potensi

luasan berada di Kecamatan Malua, Baroko dan Curio, namun untuk

Kecamatan Alla, Anggeraja dan Masalle diperlukan peningkatan

produktivitas melalui aplikasi teknologi. Selain Enam kecamatan

sebagaimana pada tabel 2.5 diatas, potensi pengembangan

Hortikultura juga diarahkan pada wilayah kecamatan Baraka dan

Kecamatan Buntu Batu yang selama ini sebagian wilayahnya telah

dikembangkan tanaman Hortikultura Tantangan yang dihadapi untuk

komoditi Hortikulutura adalah daya saing kualitas produk yang terindikasi

mengandung residu zat kimia dan telah menjadi isu tingkat konsumen atau

.pasar. Oleh karena itu penggunaan aplikasi teknologi serta penerapan

sistem pertanian ramah lingkungan perlu lebih digalakkan secara nyata dan

berkesinambungan untuk mengembalikan image pasar yang baik

terhadap produk Hortikultura di Kabupaten Enrekang.

4. Visi dan Misi

adapun visi dan misi kabupaten Enrekang, yaitu

a. Visi

Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS) Yang Berkelanjutan

Dan Religius

Page 55: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

55

b. Misi

1. meningkatkan kualitas dan ketersedian infrastruktur pelayanan

publik

2. Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing, penguasaan

teknologi, bermoral, dan berimtaq.

3. mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan disertai dengan

jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat

tanpa diskriminasi gender

4. Meningkatkan skala usaha ekonomi karakyatan dan pendapatan

masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri

5. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengelolaan sumber

daya alam secara optimal dan berwawasan lingkungan

B. Sejarah Desa Mekkala

Untuk menggali sumber data berdirinya Desa Mekkala, Pemerintah Desa

bersama Tokoh Masyarakat mengundang para sesepuh dan beberapa warga

masyarakat yang setidaknya mengetahui sejarah berdirinya Desa Mekkala.

Para sesepuh dan tokoh masyarakat menuturkan berdasarkan dengan apa yang

mereka saksikan dan yang mereka ketahui, bahwa Desa Mekkala pada awalnya

merupakan bagian dari desa Buntu Pema dan terbentuk menjadi sebuah Desa

Persiapan sejak Tahun 1997 dengan Kepala Desa Persiapan bernama Bapak

Page 56: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

56

Drs. Samur Efendi yang anak keturunannya saat ini ada yang masih berada di

Kelurahan Kambiolang yaitu Keluarga Hj. Madaning.

Selanjutnya Kepala Desa berikutnya secara bergilir masing – masing

adalah :

Nama : Drs.Samur Efendi

Menjabat tahun : 1999 s/d 2002

Nama : Plt.Nasaruddin

Menjabat tahun : 2003

Nama : Aziz Sawati

Menjabat tahun : 2004 s/d 2008

Nama : Plt.Nasaruddin

Menjabat tahun : 2009

Nama : Aziz Sawati

Menjabat tahun : 2010 s/d 2015

Nama : Addin

Menjabat tahun : 2017 s/d sekarang

Dari mulai berdirinya menjadi sebuah desa yang diakui oleh

pemerintah dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan walaupun

belum sampai pada pemenuhan kebutuhan dasar, sehingga kepada

Pemerintah Desa bersama masyarakat dan tokoh tokoh yang ada di Desa

Page 57: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

57

Mekkala mempunyai kewajiban untuk menghargai pendiri desa dengan

melanjutkan membangun bersama – sama, saling bahu membahu dengan

semangat kegotong royongan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Secara geografis Desa Mekkala merupakan kawasan yang potensial

terbukti keberadaan kawasan perkebunan dan areal pertanian yang subur,

dengan curah hujan sedang.

Secara Administratif Desa Mekkala berada di wilayah Kecamatan

Curio Kabupaten Enrekang sehingga posisi Desa Mekkala berbatasan

dengan :

Sebelah Utara : Desa Buntu Pema

Sebelah Timur : Desa Sumbang, Desa Buntu Batuan Kecamatan

Malua

Sebelah Selatan: Kelurahan Malua Kecamatan Malua.

Sebelah Bara :Desa Buntu Pema, Desa Taulo Kecamatan Alla.

Jarak Desa Mekkala dengan Kantor Kecamatan ± 9 Km dan jarak

dengan Kantor Kabupaten sekitar 49 km. Apabila ukuran dari permukaan

laut maka posisi Desa Mekkala berada di Ketinggian antara 740-983 dari

permukaan laut.

luas wilayah Desa Mekkala seluas 710 Hektar terdiri dari :

Luas lahan Pertanian : 284,310 Ha

Luas lahan Perkebunan : 378 Ha

Page 58: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

58

Luas lahan permukiman : 25,915 Ha

Luas lahan tanah lapang: 1,000 Ha

Luas Tanah kuburan : 3,211 Ha

Luas lahan untuk umum: 2,491 Ha

Luas lahan kritis : 4,573 Ha

Luas lahan belum tergarap: 10,5 Ha

C. Kondisi Pemerintah Desa

1. Pembagian Wilayah dam Sturktur Pemerintah Desa

Wilayah Desa Mekkala terdiri dari 3 Dusun yaitu: Dusun Sarussu,

Dusun Pekajo, dan Dusun Bere yang masing-masing dipimpin oleh

seorangKepala Dusun. Posisi Kepala dusun menjadi sangat strategis seiring

banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini.Dalam rangka

memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Mekkala,

dari ketiga Dusun diharapkan mampu melakukan kerjasama yang baik

dengan aparat pemerintah desa yang lain.Keberadaan Dusun sebagai bagian

dari satuan wilayah pemerintahan Desa Mekkala memiliki fungsi yang

sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut,

terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya.

Dari kumpulan Dusun inilah sebuah Padukuhan Desa terbentuk.

Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa

Mekkala tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level

di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam struktur organisasi berikut ini:

Page 59: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

59

Susunan pengurusan Badan Permusyawaratan Desa

1. ketua : Dasruddin, S.Pd

2. Bahtiar : sekretaris

3. Burhanuddin : Bendahara

Kepala desa

Addin, S.Pd

Sekretaris

Sumardi

Ari suhardi

Kaur pemerintahan Kaur Pelayanan

kasmin

Rusli

Kaur kesra

Jursia,S.E

Kaur perencanaan

Irpan

Kaur keuangan

Syukur

Kadus sarussu

Kadus Pekajo

Abd Halim

Sulaiman

Kadus Bere

BPD

Page 60: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

60

4. Sukman : Anggota

5. Sapri : Anggota

6. Sarifuddin : Anggota

7. Muslimin : Anggota

Susunan pengurus LKMD Desa Mekkala

1. Ruslan :Ketua

2. Amri : Sekretaris

3. Sudarman : Bendahara

4. Rinong : Seksi Agama

5. Maryam : Seksi Pendidikan dan Penerangan

6. Robeng : Seksi Lingkungan Hidup

7. Saharuddin : Seksi Pemb. Olaraga dan Kesenian

8. Nurhidaya : Seksi PKK

2. Jumlah Penduduk

Penduduk Desa Mekkala terdiri dari 284 kepala keluarga (KK)

dengan total jumlah jiwa 1.224 jiwa

Page 61: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

61

Tabel 4.2 Penduduk Desa

No Dusun Jumlah

Penduduk

Jumlah KK

1. Dusun Sarussu 410 99

2. Dusun Pekajo 299 67

3. Dusun Bere 515 118

Jumlah 1.224 284

3. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Desa dan Lembaga Desa

Tugas pokok Pemerintah Desa dan BPD serta LKMD adalah :

a. Memberikan dukungan pembiayaan RPJM Desa yang dianggarkan

dalam APBDesa

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi LKMD dengan

berbagai instasi dan lembaga lain sesuai kebutuhan .

c. Mengkoodinasikan fasilitas penyelenggaraan Musrenbangdes

untuk jarring aspirasi

d. Mengakomodir sebagian / keseluruhan hasil RPJM Desa dalam

APBDesa

e. Bersama sama BPD dan LKM D memperjuangkan sebagian hasil

RPJM Desa agar masuk daftar usulan masyarakat se Kecamatan,

Page 62: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

62

melalui Forum Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (

musrenbang Kecamatan.

f. Bekerjasama dengan berbagai pelaku yang peduli terhadap

pemberdayaan masyarakat ( LSM, Swasta / Dunia Usaha ).

4. Visi dan Misi

a. Visi

Proses penyusunan RPJM Desa Mekkala sebagai pedoman

program kerja Pemerintah Desa Mekkala ini dilakukan oleh

lembaga-lembaga tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat desa

Mekkala maupun para pihak yang berkepentingan. RPJM Desa

adalah pedoman program kerja untuk masa enam tahun yang

merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai di masa

depan oleh segenap warga masyarakat Desa Mekkala. Cita-cita

masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Desa

Mekkala merupakan arah kebijakan dari RPJM Desa yang

dirumuskan setiap enam tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa

Mekkala disebut juga sebagai Visi Desa Mekkala.

Walaupun visi Desa Mekkala secara normatif menjadi

tanggung jawab Kepala Desa, namun dalam penyusunannya

melibatkan segenap warga melalui rangkaian panjang diskusi-diskusi

formal dan informal. Visi Desa Mekkala semakin mendapatkan

bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan

musyawarah yang dilakukan untuk penyusunan RPJM Desa tahun

Page 63: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

63

2016-2021. Dalam momentum inilah visi Desa Mekkala yang

merupakan harapan dan doa semakin mendekatkan dengan

kenyataan yang ada di desa dan masyarakat. Kenyataan dimaksud

merupakan potensi, permasalahan, maupun hambatan yang ada di

desa dan masyarakatnya, yang ada pada saat ini maupun ke

depan.Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Mekkala

dirumuskan dan ditetapkan juga Visi Desa Mekkala

yaitu“TERCIPTANYAMASYARAKATMANDIRI,BERADAB

DAN BERKWALITAS”

Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di

masa mendatang oleh segenap warga Desa Mekkala. Dengan visi ini

diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Mekkala yang mandiri

dalam upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya,

melalui pembangunan dan pengembangan pendidikan serta pertanian

yang berwawasan tehnologi,terciptanya peluang usaha baru dengan

memanfaatkan sumber daya alam yang ada ,terciptanya lapangan

kerja untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,meningkatnya usaha

sektor riil masyarakat sehingga bisa mengantarkan kehidupan

masyarakat yang sejahtera. Untuk mewujudkannya perlu didukung

dengan pembangunan infrastruktur yang memadai, kelembagaan

desa yang kuat serta sumber daya manusia masyarakat desa yang

terampil dan mampu menguasai tehnologi. Di samping itu,

diharapkan juga akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam

Page 64: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

64

berbagai bidang utamanya pertanian, perkebunan, peternakan,

pertukangan, industri rumah tangga dan kebudayaan yang ditopang

oleh nilai-nilai keagamaan.

b. Misi

Hakekat Misi Desa Mekkala merupakan turunan dari Visi

Desa Mekkala. Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi

yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan

kata lain Misi Desa Mekkala merupakan penjabaran lebih operatif

dari Visi. Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan

mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi

lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai

Visi Desa Mekkala.

Untuk meraih Visi Desa Mekkala seperti yang sudah

dijabarkan di atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan

baik internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa Mekkala

sebagai berikut:

1. Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk

menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur Pemerintah

Desa sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsinya

secaraoptimaluntuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat.

Page 65: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

65

3. Meningkatkan peran lembaga keuangan desa dalam pengelolaan

aset desa untuk meningkatkan pendapatan asli desa.

4. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik

formal maupun informal sehingga mampu menghasilkan insan

intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan) untuk

mewujudkan kemandirian masyarakat.

5. Meningkatkan peran posyandu dan kader dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

6. Membangun dan mendorong tumbuhnya usaha ekonomi

produktif melalui pokmas dengan memanfaatkan sumber daya

alam dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan

penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani,

pemupukan, dan pola tanam yang baik dengan mengoptimalkan

peran Kelompok Tani untuk memfasilitasi kebutuhan petani .

8. Meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai

untuk mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat.

9. Meningkatkanperanlembaga lembaga desa dan kader

pemberdayaan untuk mewujudkansemangatkegotong

royonganmasyarakatsebagai wujud partisipasidalam

pembangunan.

Page 66: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

66

Berikut daftar hasil usulan Pembangunan Desa sesuai hasil perencanaan

BPD 2019 :

Jenis kegiataan

Lokasi

Volume

Sasaran

Waktu

pelaksanaa

n

Biaya dan Sumber

Pembiayaan

Jlh(Rp) Sumb

er

Pembangunan

infrasturuktur

(lanjutan

pengecoran

jalan tani

Pekajo-Kacacca)

Dusun

Pekajo

150X2.6

X0.15 m

Petani

Tahun

2019

190.000.000

DD

Pengecoran

jalan pekuburan

Maro

Dusun

pekajo

250X2.6

X0,15m

Petani Tahun

2019 150.000.000

DD

Pembangunan

infrastruktur(pen

gadaan Dekker

jalan tani

Pekajo-Lepen)

Dusun

Pekajo

3 Paket

Petani

Tahun

2019

25.000.0000

DD

Pembangunan

Drainase Jalan

Mekkala-Bere

Desa

Mekkal

a

2500 M Masyarak

at

Mekkala

Tahun

2019 100.000.000 DD

Pembangunan

gedung serba

guna

Desa

Mekkal

a

1 Buah Masyarak

at

Mekkala

Tahun

2019 200.000.000 DD

Pembangunan

Infrastruktur

(Pengecoran

Jalan Setapak

Bere - Saremoe )

Dusun

Bere

350X0,8

0X0,10

m

Petani Tahun

2019 60.000.000 DD

Pembangunan

Infrastruktur

(Lanjutan

Pembangunan

Gedung Paud

Al Aqsa Bere)

Dusun

Bere

1 Paket Masyarak

at Dusun

Bere

Tahun

2019 25.000.000 DD

Page 67: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

67

Pembangunan

infrastuktur

(lanjutan

pengecoran

setapak

Mekkala-

Tolamba)

Dusun

sarussu

350 X

0.80 X

0.10 M

masyarakat

Tahun

2019

60.000.000

DD

Pembangunan

infrastuktur

(gudang

barang

pekuburan)

Dusun

pekajo

dan Bere

2 Paket masyarakat Tahun

2019

50.000.000 ADD

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Sinergitas Badan Permusyawaratan

Desa dengan Kepala Desa Dalam Perencanaan Pembangunan Desa

Mekkala

Sinergitas merupakan aspek penting untuk meningkatkan performa

aparatur dalam menjalankan tugas negara. Sinergitas adalah suatu proses

untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok, organisasi atau

masyarakat yang bertujuan untuk menganalisa lingkungannya,

mengidentifikasi masalah, isu-isu, ataupun strategi peluang dengan

merangcang sebuah strategi yang efektif untuk mencapai tujuan yang dicita-

citakan. Sama halnya dengan konteks pembangunan secara keseluruhan,

sinergitas juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

Sinergitas juga memiliki 3 bentuk perencanaan, dalam upaya program

pembangunan desa yang harus dilakukan secara efektif dan

berkesinambungan (Mulyana, 2008), yang peniliti gunakan sebagai indikator

pembahasan yaitu : koordinasi, sinkronisasi, dan komunikasi.

Page 68: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

68

Badan Permusyawaratan Desa (BPD ) mempunyai peran yang besar

dalam membantu Kepala Desa untuk menyusun perencanaan dan

pembangunan desa secara keseluruhan. Hubungan PemerintahDesadan BPD

itu dalam menjalankan program desa, BPD dan pemerinttah desa saling

bekerjasama dengan mengadakan rapat atau musyawarah dalam membuat

program desa yaitu tentan pembangunan desa akan dilaksanakan agar

program desa berjalan dengan baik. Meskipun kadang ada beda pendapat

tetapi masih bisa diselesaikan secara musyawarah mencapai mufakat.

Musyawarah desa merupakan perwujudan demokrasi permusyawaratan, yakni

model pengambilan keputusan dengan menggunakan musyawarah untttuk

mencapai secara kolektif seperti halnya musrembang desa atau musyawarah

keputusan atas masalah-masalah strategis desa terutama masalah pembanguna

di Desa.

Dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa, kepala desa dan BPD

mempunyaitugas bersama yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat. Aspirasi masyarakat yang telah diakomodasi atau di tampung

oleh kepala desa dan BPD akan ditetap kan dalam bentuk peraturan desa dan

APBdes. Fungsi Kepala Desa dan BPD dalam pembangunan yakni membuat

perencanaan pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud disusun oleh

Pemerintah Desa Mekkala secara partisipasif dengan melibatkan seluruh

masyarakat.

Page 69: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

69

Kemudian dalam pengawasan alokasi dana desa peningkatan kapasitas

organisasi yang dilaksanakan oleh BPD yaitu mengawasi, tidak hanya kepala

desa secara individu namun juga pengawasan bagi aparata desa maupun

stekholder lainnya yang ikut berpastisipsi dalam pengelolaan dana desa. BPD

sebagai perwakilan desa memiliki hak untuk mengkritik ataupun memberikan

masukan bagi kepala desa dalam kinerjanya mengelola dana desa seperti

dalam hal kapasitas system, tinggkatan system dilakukan baik melalui

pengembangan kebijakan, peraturan (regulasi/deregulasi ) agar system yang

ada dapat berjalan berjalan secara efektif dan efisien untuk menjamin

tercapainnya tujuan individu maupun organisasi.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai wakil rakyat untuk

mencapai tujuan masyarakat secara efektif serta efisien dan perlu mengetahui

apa yang mencaji keinginan masyarakat, yaitu denagn menampung aspirasi

masyarakat maupun keluhan yang dimiliki oleh masyarakat, sesuia dengan

wawancara peneliti dengan mantan ketua BPD, yaitu :

“kami selaku anggota BPD rutin mengadakan kegiatan untuk terjun

langsung ke masyarakat yang ada di setiap dusun di Desa

Mekkala untuk menampung masukan, saran ataupun keluhan

mereka”(wawancara dengan DS,05 desember 2019)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, untuk menampung aspirasi

masyarakat para anggota BPD rutin untuk terjun langsung ke masyarakat di setiap

dusun yang ada di desa Mekkala yang bertujan agar keluhan ataupun masukan

yang ingin disampaikan masyarakat ke aparat desa bias tersalurkan dengan

kegiatan rutin BPD bersama dengan kepala desa .

Page 70: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

70

Keberadaan Badan Permusyawaratan Desa ditingkat pedesaan diyakini

mampu mendorong laju pembangunan di desa. Mengingat pentingnya Badan

Permusyawaratan Desa, maka Badan Permusyawaratan Desa harus mampu

memperhatikan kondisi rill di masyarakat yang meliputi antara lain: luas

desa, jumlah penduduk, potensi sosial budaya dan politik serta dengan

memperhatikan kualitas sumber daya manusia, tidak kalah pentingnya adalah

dalam hal merekrut pembentukan anggota Badan Permusyawaratan Desa

yang harus dilaksanakan secara transparan dan demokratis sehingga

keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa dapat dipertanggung jawabkan

dihadapan hukum, pemerintah dan juga masyarakat itu sendiri, dan anggota

Badan Permusyawaratan Desa tersebut dapat melaksanakan kewajibannya

dengan baik yaitu sebagai wakil masyarakat dalam penyelenggaraan

Pemerintah Desa. Dan pada konsepnya, BPD memberi akses partisipasi pada

rakyat, melalui mekanisme perwakilan dan selanjutnya memungkinkan rakyat

untuk melakukan kontrol terhadap gerak langkah eksekutif.

Penulis melakukan wawancara dengan Kepala Desa Mekkala mengenai

bagaimana hubungan sinergitas kepala desa dengan BPD dalam pembuatan

perencanaan pembangunan desa, yang mengatakan bahwa:

“Sebenarnya hubungan kerjasama antara BPD dengan Kepala Desa

sudah sangat baik, tetapi BPD yang tebentuk di Desa

Mekkalamasih kurang memahami tugas dan fungsi BPD termasuk

dalam pembuatan perencanaan pembangunan desa, sehingga

mereka perlu mengikuti sosialisai yang berkaitan dengan tugas dan

fungsi BPD tersebut.

(Wawancara dengan AN,04 Desember 2019)

Page 71: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

71

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui disimpulkan bahwa,

hubungan kerjasama antara BPD dengan Kepala Desa sudah baik, tetapi disini

BPD masih belum memahami betul tentang tugas dan fungsinya. Maka dari itu

BPD perlu mengikuti sosialisasi-sosialisasi atau pelatihan yang berkaitan

dengan tugas dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa selaku pendamping

desa,yang bertujuan agar mampu meningkatkan skill kerja merekaserta dapat

mengembangkan kapasitas individu selaku anggota BPD agar mampu

menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik .Sehingga dapat tercapai

perencanaan pembangunan desa yang maju.

Penulis juga melakukan wawancara dengan sekretaris BPD desa

Mekkala tentang bagaimana hubungan sinergitas kepala desa dengan BPD

dalam pembuatan perencanaan pembangunan desa yang mengatakan bahwa “

“selama ini hubungan kepala desa dengan BPD itu, tidak pernah

ada perselisihan dari tahun 2017 sampai saat ini”(wawancara

dengan AS,05 Desember 2019 )

Berdasarkan hasil wawancara, disimpulakan bahawa dalam menciptakan

pemerintah desa yang lebih profesional dituntut adanya hubungan dan

kerjasama yang harmonis antara BPD dengan Kepala Desa, hal ini dimaksud

agar terciptanya pelayanan pemerintah yang lebih baik. Pola hubungan antara

BPD dengan Kepala Desa bersifat timbal balik dimana keduanya saling

membutuhkan demi terciptanya pemerintahan yang lebih baik, keterkaitan

antara Kepala Desa dengan BPD akan mempengaruhi daya tampung ,sebagai

objek dalam pelaksanaan pemerintahan di lingkup pemerintah Desa. Maka dari

itu BPD dengan Kepala Desa harus saling menjalin kerjasama yang harmonis

Page 72: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

72

di dalam membangunan desa, sehingga tidak akan muncul perselisihan antara

BPD dengan Kepala Desa ketika menjalin hubungan kerjasama yang baik.

BPD juga tidak akan bisa menjalankan pembangunan desa dengan baik tanpa

adanya kerja sama yang harus terjalin dengan Kapala Desa.

Selaku mitra kerja, keduanya harus saling berkomunikasi agar tujuan

yang ingin dicapai bersama bisa terlaksana dengan baik. Seperti yang

disampaikan oleh ketua BPD yaitu :

“Kami selaku BPD dengan Kepala Desa itu saling bekerjasama

atau sebagai mitra kerja. Badan Permusyawaratan Desa berhak

memberikan arahan atau saran kepada Kepala Desa tentang

tindakan yang baiknya diambil dalam menjalankan tugasnya,

namun disampaikan secara baik-baik. Agar desa itu hidup,jadi

kalau dalam suatu desa BPD dengan Kepala Desanya tidak

bersinergitas maka pembangunan yang ada di desa tersebut tidak

akan berjalan dengan baik. Bentuk kerjasama yang kita jalin

mengenai perencanaan pembangunan di desa, untuk urusan

anggaran kita selaku BPD yang meberikan arahan serta masukan

atau istilahnya sebagai penasehatlah. Dari semua itu, kami tetap

menjalin hubungan yang baik dengan kepala desa. karena

terkadang ada yang ingin mendominasi atau mengatur Kepala

Desanya, padahal hubungan BPD dengan Kepala Desa itu hanya

sebatas mitra kerja saja”(Wawancara dengan DA,05 Desember

2019)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka disimpulkan bahwa Badan

Permusyawaratan Desa berhak memberikan arahan atau saran kepada Kepala

Desa tentang tindakan yang baik dilakukan dalam pembangunan desa.Jika BPD

dengan Kepala Desa tidak bersinergitas,maka pembangunan di desa tidak akan

berjalan dengan baik.Maka dari itu bentuk kerjasama yang terjalin harus

berljalan dengan baiksehinggapembangunan yang ada di Desa Mekkala lebih

meningktatt

Page 73: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

73

Walaupun Badan Permusyawaratan Desa memiliki tugas dan fungsi

yang dapat mendorong kelancaran pelaksanaan pembangunan desa. Namun,

dalam pelaksanaanya masih sering dijumpai kendala dalam pelaksanaanya.

Biasanya terdapat kendala antara para anggota BPD dengankepala desa,

biasanya terjadi ketidakseleraan pendapat antara kedua lembaga tersebu,

namun masih bisa diatasi, seperti yang disampaikan Kepala Desa, bahwa :

“kendala yang muncul dalam perencanaan pembangunan desa

adalahketika BPD melaksanakan pengawasan terhadap peraturan

desa yang dibuat dan harus melalui evaluasi dari masyarakat,karena

semua peraturan desa yang akan dibuat harus disampaikan kepada

masyarakat untuk diuji kelayakannya, jika ada usulan masyarakat

yang tidak masuk/ tidak ada dalam peraturan perUUan, perbup,

maupun perda dalam kaitannya pembuatan Peraturan Desa hal itu

menjadi penghambat dalam pembuatan peraturan desa yang dibuat

oleh pihak pemerintah desa maupun BPD.” (wawancara dengan AN,

04 Desember 2019)

Dalam hal ini, penulis menyimpulkan bahwa kendala atau hambatan

yang muncul antara BPD dengan Kepala Desa adalah ketika BPD

melaksanakan pengawasan terhadap pembuatan pereturan desa dan harus

melalui evaluasi dari masyarakat, karena di dalam pembuatan peraturan desa

harus disampaikan kepada masyarakat desa. Agar masyarakat dapat

mengetahui dan lebih mengerti dari pembuatan peraturan desa, sehingga tidak

menimbulkan kecurigaan terhadap masyarakat .

Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara dengan perwakilan

dari kaur di Desa Mekkala,bahwa:

“Hubungan kerjasama antara BPD dengan aparat desa memang

terjalin dengan baik, namun terkadang dalam beberapa hal BPD

Page 74: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

74

kurang berkoordinasi kepada desa. Misalnya dalah hal pengawasan

serta kegiatan dengan msyarakat setempat, Badan

Permusyawaratan Desa lebih berkomunikasi dengan kepala desa.

Padahal banyak dari kami aparat desa yang seharusnya dilibatkan

dan dapat membantu peyelenggaraan kegiatan tersebut. Namun,

setelah disampaikan kepada BPD permasalahan tersebut sudah

tidak terjadi lagi. Sehingga terjadi hubungan yang harmonisdengan

BPD, tdak hanya dengan kepala desa namun juga dengan aparat

desa lainnya”(wawancaradengan AS,06 desember 2019)

Jadi, kendala-kendala yang dialami kepala desa dengan BPD dan aparat

desa denga BPD dalam perencanaan pembangunan tidaklah terlalu serius,

mungkin hanya ada beberapa faktor yaitu evaluasi dari masyarakat karena

Dengan diadakannya public hearing dalam pembuatan rancangan peraturan

desa dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut memberikan

masukan dalam rancangan tersebut tidak jarang masyarakat memberikan

masukan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan kurangnya komunikasi antara BPD dengan aparat desa. sejalan

dengan hasil wawancara diatas, wawancara dengan sekretaris desa juga

mengatakan bahwa :

“ sala satu kendala penghambat pembangunan desa yaitu masih

lemahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk berpartisifasi

dalam bidang Pembangunan baik mulai perencanaan,

pelaksanaann maupun pemeliharaan hasil Kegiatan ”(wawancara

dengan SM, 04 Desember 2019)

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa partisipasi

masyarakat dalam pembangunan desa itu masih sangat kurang, maka dari itu

kepala desa dan BPD harus memberikan pemahaman tentang pentingnya

berpartisipasi dalam pembangunan desa agar masyarakat kedepannya lebih

aktif dalam pembangunan desa. Sehingga masyarakat desa akan lebih terlibat

Page 75: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

75

dalam pembangunan maupun pengembangan desa.Sesuai yang di sampaikan

oleh Ibu Andalia selaku masyarakat setempat Desa Mekkala, bahwa :

“kendala yang sering muncul saat BPD turun ke masyarakat yaitu,

kebanyakan masyarakat masih kurang faham akan tugas dan fungsi

BPD. Untuk masyarakat yang sudah faham akan fungsi dan tugas

BPD akan mengerti, tapi bagi kami yang masih buta tentang polittik

terkadang kurang faham dengan tujuan dari Kepala Desa dengan

BPD datang bersosialisasi tujuannya apa. Yaa mereka memang

menyampaikan bahwa ingin mendegarkan pendapat atau masukan

dari kami terhadap jalannya pembangunan desa. Namun ada baiknya

jika kami selaku masyarakat biasa disampaikannya dengan baik

tugas dan fungsi mereka seperti apa. (wawancara dengan AN, 07

Desember 2019)

Jadi kendala yang sering muncul dikalangan masyarakat yaitu salah

satunya masih ada masyarakat yang kurang faham tentang BPD itu sendiri.

Seperti di Desa Mekkala yang lebih didominasi oleh masyrakat petani yang

umumya tidak terlalu mengetahui tentang politik pemerintahan desa. Maka

dari itu perlu adanya sosialisasi yang dilakukan pihak BPD serta Kepala Desa

secara merata diseluruh elemen masyarakat agar mereka bisa memahami

ttugas dan fungsi BPD dal pelaksanaan pembangunan itu sendiri.

Berdasarkan semua hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

tujun dalam perencanaan pelaksanaan pembangunan desa secara langsung

oleh BPD dengan Kepala Desa adalah unutuk mendegarkan keluhan serta

masukan dari masyarakat mengenai pembangunan desa .

Dalam sebuah desa dibutuhkan pemerintahan untuk menata dan

mengurus setiap hal yang berkaitan dengan desa. Struktur Pemerintahan Desa

terdiri dari beberapa tingkatan yang setiap tingkatannya memiliki porsinya

Page 76: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

76

sendiri. Pemerintah desa ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk mengatur

masyarakat pedesaan setempat berdasarkan dengan undang-undang yang ada

demi mewujudkan pembangunan pemerintah diwilayah desa.

Setiap desa dikepalai oleh seorang kepala desa yang dibantu oleh

jajaran perangkat desa lainnya dalam mengurus setiap keperluan desa. Setiap

jajaran memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. Dengan pembagian

tugas diharapkan setiap jajaran bisa memaksimalkan kinerjanya, terutama

dalam pembagian kerja BPD yang disampaikan oleh ketua BPD dari kepala

desa bahwa:

”Jadi untuk pembagian struktur organisasi serta pembagian tuganya,

setalah setiap calon anggota selesai melakukan musyawarah maka

dilihat dari perolehan suara yang dimiliki. Jadi jumlah suara yang

tertinggi merangkap ketua, kemudian dilanjutkan berikutnya

dilanjutkan dengan tingkatan perolehan suara berikutnta untuk

merangkap menjadi sekrataris dan anggota-anggota. (Wawancara

dengan DS, 05 Desember 2019)

Sesuai dengan hasil wawancara diatas bahawa penentuan susunan

anggotaBadan Permusyawaratan Desa dilihatt dari perolehan suaranya, tidak

harus dilihat dari tingkat jenjang pendidikan yang dimiliki, sehingga posisi

yang diterima para anggota tidak akan dilihat dari jenjang pendidikan yang dia

miliki, tetapi hanya dilihat dari perolehan suara yang diperoleh. Kemudian

yang ditentukan menjadi ketua yaitu mendapatkan perolehan suara terbanyak

kemudian dilanjutkan oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan anggota-

anggota secara berurutan dengan urutan suara yang dimiliki.

Page 77: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

77

Dengan adanya sinergitas antara Badan Permusyawaratan Desa dengan

Kepala Desa ini, berharap dapat memudahkan dan melancarkan pembuatan

pembangunan di Desa Mekkala. Sejalan dengan itu maka untuk mengukur

kerjasama ini berjalan dengan efektif atau tidak, terdapat beberapa indikator di

antaranya:

Page 78: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

78

1. Koordinasi

Koordinasi dimaksudkan sebagai usaha menyatukan kegiatan-kegiatan

dari satuan-satuan kerja (unit-unit) organisasi, sehingga organisasi bergerak

sebagai kesatuan yang bulat guna melaksanakan seluruh tugas organisasi

untuk mencapai tujuannya.

Koordinasi memainkan peranan yang penting dalam merumuskan

pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Penataan pembagian

tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam kesatuan organisasi sekaligus

melahirkan jaringan-jaringan hubungan kerja/komunikasi yang diperlukan

oleh organisasi. Jaringan hubungan kerja tersebut berbentuk saluran

hubungan kerja/komunikasi yang membutuhkan berbagai pusat

pengambilan keputusan dalam organisasi. Jaringan hubungan

kerja/komunikasi ini perlu dipelihara dan usahakan supaya terhindar dari

berbagai rintangan yang mungkin timbul yang dapat merusak keseluruhan

proses hubungan kerja/komunikasi dan koordinasi, yang pada akhirnya

membawa organisasi tersebut ke dalam suatu situasi yang tak berfungsi

(disfuntional). Dalam suatu organisasi yang tak berfungsi ini, tidak dapat

diharapkan adanya tindakan, langkah dan sikap yang terpadu serta serasi

dari para pejabat pengambil keputusan dan para pelaksana, berkotak-

kotaknya tugas dan fungsi sebagai akibat tidak jalannya koordinasi, berarti

organisasi tidak akan berjalan secara efektif dan efesien.

Page 79: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

79

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Mekkala terlihat

masih kurang berjalannya koordinasi atau hubungan kerja antara Kepala

Desa dengan BPD baik dalam penyusunan pembuatan perencanaan desa

maupun dalam hubungan kerja lainnya.Seperti halnya dalam

menindaklanjuti pereaturan desa , Kepala Desa kemudian menetapkan

Peraturan Kepala desa atau Keputusan Kepala Desa yang berfungsi sebagai

petunjuk teknis pelaksanaan di lapangan.sebagaimana yang disampaikan

oleh Kepala Desa Mekkala bahwa:

“Sebagai Kepala Desa, hal yang saya lakukan dalam bidang

pembangunan yakni selalu memberi contoh yang baik terhadap

bawahan saya, dimana dalam pelaksanaan tugas selalu

berkoordinasi dan selalu menindaklanjuti semua hasil dari rapat

yang telah dilakukan, termasuk dalam kerjasama antara BPD

dengan Kepala Desa”. ( wawancara : 04 Desember2019)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa

selalu adanya koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam hal ini

kepala desa dengan pihak BPD dalam proses pembahasan dan pembuatan

rancangan peraturan desa. Secara konseptual, keterkaitan antara kepala desa

dan BPD lebih pada check and balance yang mana pada intinya merupakan

suatu mekanisme saling control di antara lembaga desa demi menghindari

terjadinya penyimpangan kekuasaan dalam rangka kesejahteraan

masyarakat. Dalam perspektif pembagian kekuasaan BPD merupakan badan

legislatif desa yang berfungsi sebagai pembuat peraturan desa, wadah bagi

aspirasi masyarakatdan juga mengawasi pelaksanaan peraturan desa dalam

rangka pemantapan pelaksanaan kinerja pemerintah desa sedangkan kepala

Page 80: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

80

desa merupakan badan eksekutif yang berfungsi sebagai pelaksana

peraturan desa.

Sama halnya yang dipaparkan oleh anggota BPD , yang menyatakan

bahwa :

“sebagai anggota BPD ,koordinasi antar BPD dengan Kepala

Desa dalam pembagian tugas di bidang pembangunan,

pelaksanaannya sudah sangat baik. Sehingga hubungan antara

Kepala Desa denga Anggota BPD dapat terjalin dengan

baik”(wawancara dengan AS, 07 Desember 2019)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka disimpulkan bahwa dalam

pembagian tugas antara Kepala desa dengan Anggota BPD sudah sangat

baik dan terkoordinasi. Sehingga hubungan mereka dapat terjalin dengan

baik. Selanjutnya penulis juga mewawancarai salah satu tokoh masyarakat

Desa Mekkala yang mnyatakan bahwa :

“Koordinasi yang dilakukan antara Kepala Desa dengan Anggota

BPD, itu sudah sangat transparan dan berjalan dengan baik dan

hasil dari koordinasi itu yang disampaikan oleh BPD kepada

masyarakat sudah lebih dipahami”(Wawancara dengan MA,07

Desember 2019)

Jadi koordinasi antara BPD dengan Kepala Desa dalam pelaksanaan

pembangunan desa menurut masyarakat, sudah tranparan dan apa yang

disampaikan oleh BPD ke masyarakat dalam hasil koordinasi ini sudah lebih

di pahami.

Seluruh hasil wawancara peneliti, dapat disimpulkan bahwa

koordinasi ini dilakukan karena adanya tujuan yang ingin dicapai yaitu

pelaksanaan pembangunan desa yang lebih baik dan lebih maju. Sehingga

Page 81: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

81

dapat berjalan sesuai yang diharapkan dalam perencanaan pembangunan

Desa Mekkala.

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses terjadinya interaksi penyampaian

pesan melalui mediator. Pengaruh komunikasi dalam proses pengambilan

keputusan adalah pada kejelasan dan isi pesan untuk dapat dipahami secara

utuh oleh penerima pesan. Komunikasi antara BPD dengan Kepala Desa

dalam pembangunan desa itu sangat diharapkan, agar bisa terwujud

pembangunan yang lebih baik. Dengan adanya komunikasi yang baik antara

BPD dengan Kepala Desa ini,pembangunan di desa akan lebih maju.hal ini

sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa informan sebagai berikut.

Berikut hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Mekkala yang menyatakan

bahwa:

“Komunikasi dalam perencanaan pembangunan desa antara Kepala

Desa dengan BPD ini adalah kepentingan bersama maksudnya dalam

perencanaan pembangunan kita saling bekerjasama dalam

menimbulkan kesadaran akan saling mamiliki rasa tanggung jawab

yang besar agar dalam perencanaan dapat berjalan dengan baik”,

(wawancara,SU 07 Desember 2019)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa sinergitas BPD dengan Kepala Desa dalam prencanaan

pembangunan Desa Mekkala, karena adanya rasa tanggung jawab untuk

saling bersinergi dalam proses perencanaan pembangunan sehingga dapat

memberikan hasil yang memuaskan kepada masyarakat. Sebagai

pengawas, BPD dituntut lebih profesional dan lebih memahami sistem

Page 82: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

82

pemerintahan desa. selaras dengan itu penulis juga mewawancarai Kepala

Desa yang menyatakan bahwa :

“kerjasama adalah kunci keberhasilan, keikhlasan bekerja adalah

kunci menuju kesuksesan. Dengan adanya komunikasi yang baik

antara BPD, Kepala Desa, dan Masyarakat dalam pembangunan

desa ini, maka akan berkuranggya kendala-kendala yang muncul

saat pembangunan.”(wawancara dengan AD,04 Desember 2019)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa

dengan adanaya komunikasi yang baik antara masyarakat dengan BPD dan

Kepala Desa dalam pembangunan, maka akan berkurang kendala yang

dihadapi dalam pembangunan desa. unttuk mencapai tujuan

mensejahterakan masyarakat Desa.

Sama halnya yang dipaparkan oleh Ketua BPD Desa Mekkala yang

menyatakan bahwa :

“selain untuk kepentingan tersendiri juga untuk kepentingan

bersama, dengan adanya perencanaan pembangunan desa Mekkala

ini sangat bermanfaat bagi kita semua”(wawancara DS, 07

Desember 2019)

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

sinergitas BPD dengan Kepala Desa dalam perencanaan pembangunan

desa berjalan dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan baik dari pihak

kepala desa maupun BPD untuk kepentigan bersama.Dari hasil wawancara

tersebut dapat disimpulkan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh BPD

dengan Kepala Desa dalam komunikasi sudah baik. Mereka sudah

bersinergitas dalam pembangunan desa dan menimbulkan kesadaran akan

saling memilikirasa tanggung jawab agar pembangunan tetap berkembang

dengan baik.

Page 83: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

83

3. Sinkronisasi

Keberhasilan dari sebuah kerjasama atau sinergitas ialah

tercapainyanya tujuan bersama dari kerjasama tersebut. Sinkronisasi dari

perencanaan pembangunan desa dapat dilihat dengan membandingkan

capaian-capaian dari tahun ketahun dari target yang dicanangkan

bersama. Adapun dalam sinronisasi perencanaan pembangunan Desa

Mekkala dilihat sudah efektif. Dikerenakan meningkatnya pembangunan

di desa mekkala dari tahun ketahun. Sebagaimana hasil wawancara

dengan beberapa informan, sebagai berikut.

Sebagaimana hasil wawancara dari Kepala Desa yang menyatakan

bahwa :

“sudah jelas kalau sinergitas ini dilakukan karena ada tujuan yang

ingin dicapai, baik dari kepala desa, BPD dan masyarakat yang

memiliki tujuan yang sama. Peran dari kepala desa itu sendiri

dalam sinergitas ini tidak lepas dari anggaran”(wawancara AD,

07 Desember 2017)

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka disimpulkan bahwa

senergitas BPD dengan Kepala Desa ini dilakukan oleh beberpa pihak

karena memilikintujuan yang sama yaitu perencanaan yang baik,

sehingga dapat mengembangkan pembangunan desa Mekkala. Sama

halnya yang dipaparkan oleh kaur pemerintahan yang mengatakan

bahwa:

“Sinergitas BPD dengan Kepala Desa memiliki tujuan yang sama

sehinggah dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang

diharapkan, yaitu mengembangkan pembangunan yang ada di Desa Mekkala”(wawancara AS, 05 Desember 2019)

Page 84: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

84

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sinergitas yang

dilakunan oleh kepala desa dengan BPD berjalan sesuai yang diharapkan

karna keduanya memiliki tujuan , yaitu mengembangkan pembangunan

Desa Mekkala. Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan

masyarakat Desa Mekkala yang menyatakan bahwa :

“Sinergitas BPD dengan Kepala Desa dalam perencanaan

pembangunan Desa Mekkala, sebagai masyarakat saya

mendukung, karena dengan adanaya sinergitas ini masyarakat

dapat menikmati pembanguan, dari hasil kerjasama BPD dengan

Kepala Desa”. (Wawancara HU, 07 Desember 2019)

Hasil wawancara diatas, disimpulkan bahawa dengan adanya

sinergitas yang dilakukan oleh BPD dengan Kepala Desa, sebagai

masyarakat sangat mendukung sinergitas ini, karena masyarakat dapat

menikmati pembangunan yang ada di desa.

Jadi berdasarkan seluruh hasil wawancara diatas, dapat

disimpulkan bahwa dalm bersinergitas,tujuan yang ingin dicapai yaitu

perencanaan pembangunan yang baik, sehingga dapat mengembangkan

pembangunan desa Mekkala dan memiliki kemajuan dalam bidang

pembangunan . sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas

pembangunan dengan nyaman.

Page 85: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai sinergitas

Badan Permusyawaratan Desa(BPD) dengan Kepala Desa dalam

perencanaan pembangunan Desa Mekkala kecamatan Cutio Kabupaten

Enrekang, maka dapat di simpulkan :

1. Badan Permusyawaratan Desa harus harus memiliki peran dan fungsi

yang lebih dan mampu mendorong kelancaran dab kelangsungan

pemerintah desa dan pembangunan desa. Selain itu, BPD sangat perlu

untuk tetap menjaga dan meningkatkan koordinasi anatara sesama

anggota Badan Permuyawaratan Desa dengan pemerintah desa dalam

setiap melaksanakan program perencanaan pembangunan.

2. BPD sebagai unsur dari pemerintah desa, dengan wewenang mangali

dan menghimpun masyarakat harus lebih meningkatkan sosialisasi serta

pemahaman, mengenai tugas dan fungsi BPD kepada masyarakat.

3. Kepala Desa dan BPD hendaknya lebih meningkattakan koordinasi satu

sama lain, agara penyelenggaraan pemerinttah dan pembangunan desa

tidak terhambat

B. Saran

berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai bahan pertimbanagan

dikemukakan beberapa saran bagi Badan Permusyawaratan Desa dengan

71

Page 86: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

86

Kepala Desa. Dalam sinergitas BPD dengan Kepala Desa dalam

perencanaan pembangunan Desa Mekkala Kecamatan Curio Kabupaten

Enrekang, diharapkan seterusnya bisa berjalan dengan baik. Serta

ditingkatkanya koordinasi, komunikasi, dan sinkronisasi antara BPD

dengan Kepala Desa dan harus terjalin harmonis agar aspirasi masyarakata

yang ditampung dari masyarakat bisa tersalurkan melalui rencana

pembangunan desa kedepannya. Kemudian kedekatan BPD dengan

mayarakat masih perlu ditingkatkan karena masih banyak masyarakat yang

bellum paham tugas dan fungsi dari BPD itu ssendiri. Sehingga sosialisasi

terhadap masyarakat akan hal tersebut perlu untuk ditingkatkan, agar agar

terjalin komunikasi yang harmonis.

Page 87: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

87

DAFTAR PUSTAKA

Abu dan Cholid, 2008:83. Wawancara,Proses Tanya-Jawab Dalam Penelitian

Yang Berlangsung Secara Lisan

Covey, Stephen.2004. The 7 of Highly Effective People Jakarta: Binarupa Aksara

Deardroff, D.S. & Williams, G. (2006). Synergy leadership in Quantum

Organizations. Fesserdirff Consultants

Effendy. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Erly Suandy, Perencanaan Pajak, Edisi 1, 2001, Jakarta: Salemba Empat.

Handi Irawan. (2002). 10 prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Moleang, Lexy J, 2014. Metode Penelitian Kualitatif Edisi revisi. Bandung PT

Remaja Rosdakarya

Nurcholis, Hanif. (2011). Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah

Desa.Jakarta: Erlangga

Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005. Perencanaan Pembangunan

Daerah. Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan OTONOMI

DAERAH. Jarkarta: Gramedia Pustaka Umum.

Siagan, 2008, Pokok pokok Pembangunan Masyarakat Desa, PT. Citra Aditya.

Silalahi, 2011. Asas-asas Manajemen. Bandung: Refika Aditama

Slamet Mulyana, 2008. Sinergitas dan Kemitraan Perencanaan Program

Pembangunan Kesehatan di Jawa Barat (The Synergy and Partnership of

Health Developmental Program in Jawa Barat)

Soekanto,S (2004). Sosiologi suatu Pengantar, Jakarta: Universitas Indonesia

Sugandha Dann, 2000, Koordinasi Alat Pemersatu Gerak Administrasi, Jakarta,

Gunung Agung.

Sutoro E, dkk. (2014). Desa Membangun Indonesia. Yogyakarta: Forum

Pengembangan Desa (FPPD)

Sulistiyani, Ambar Teguh, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, 2004,

hlm 130-131

Westra, Pariata, 2001 , Manajemen Pembangunan Daerah, Ghalia Indonesia,

Jakarta.

73

Page 88: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

88

W. Gulo. Observasi. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo

Widjaja, HAW,2003. Otonomi Desa. PT. Rajagraf Indo Persada, Jakarta

Zulkarimen, Nasution.2007. Kominikasi Pembangunan (Pengenalan Teori dan

Penerapannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Page 89: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

89

LAMPIRAN

Gambar kantor Desa Mekalla

Page 90: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

90

Gambar peta administrasi Desa Mekkala

Wawancara dengan Bendahara Desa Mekkala

Page 91: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

91

Wawancara dengan ketua BPD Desa Mekkala

Wawancara dengan Sekretaris Desa

Page 92: SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...1 Skripsi SINERGITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MEKKALA KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

92

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap Al Fitri, sering disapa Alfi. Lahir di Pekajo,

tanggal 27 Agustus 1997. Alamat Dusun Pekajo, Desa

Mekkala, Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Anak

Keempat dari pasangan suami istri Marcangi dan Andalia.

Penulis menempuh pendidikan di SDN. 99 Pekajo dan

selesai pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1

Alla dan selesai pada tahun 2012, pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Alla dan selesai

pada tahun 2015. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada Perguruan

Tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi Ilmu

Pemerintahan. Peneliti sangat bersyukur, karena telah diberikan kesempatan

untuk menambah ilmu pengetahuan yang nantinya dapat diamalkan dan

memberi manfaat.