sinarkatoda-111201091154-phpapp01
-
Upload
edi-prasetyo -
Category
Documents
-
view
23 -
download
4
description
Transcript of sinarkatoda-111201091154-phpapp01
-
1
SINAR KATODA
Veetha Adiyani Pardede (M0209054)
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
J.J. Thomson dalam penelitiannya mempelajari bahwa tabung katoda pada
kondisi vakum parsial (hampir vakum) yang diberi tegangan tinggi akan
mengeluarkan berkas sinar katoda. Berkas sinar katoda ini apabila didekatkan dengan medan listrik negatif maka akan dibelokan (berkas sinar katoda ini
tertolak oleh medan negatif). Berkas sinar katoda merupakan berkas distribusi
elektron yang terbentuk di dalam tabung sinar katoda. Pelucutan elektron
menciptakan garis kolom berwarna ungu pada tabung. Sinar warna ungu tersebut
merupakan peristiwa elektron yang bertumbuk dengan elektron atom di udara.
Dimana menghasilkan elektron yang tereksitasi dan gelombang elektromagnetik.
Kata kunci: sinar katoda, elektron, gelombang elektromagnetik
PENDAHULUAN
Tabung sinar katoda (Cathode
Ray Tube atau CRT) banyak digunakan
dalam layar komputer, monitor video,
televisi dan osiloskop. Tabung sinar
katoda adalah tabung hampa udara
yang dibuat dengan memanfaatkan
teknik pevakuman Geisler yang dapat
memancarkan elektron dalam bentuk
sinar katoda sebagai sinar hijau ketika
saklar dihubungkan. Percobaan ini
dilakukan oleh Julius plocker.
Kemudian peristiwa ini dijelaskan oleh
Sir William Crockes pada tahun 1879
yang berhasil menunjukkan bahwa
sinar katoda adalah berkas sinar
bermuatan negatif yang oleh Thompson
disebut sebagai elektron.
Sir Joseph John Thomson
(1856-1940) dalam penelitiannya
mempelajari bahwa tabung katoda pada
kondisi vakum parsial (hampir vakum)
yang diberi tegangan tinggi akan
mengeluarkan berkas sinar (berkas sinar katoda) disebabkan berkas sinar ini berasal dari katoda (elektroda
negative).
Berkas sinar katoda ini apabila
didekatkan dengan medan listrik
negatif maka akan dibelokan (berkas
sinar katoda ini tertolak oleh medan
negatif), berdasarkan hal ini maka
Thomson menyatakan bahwa berkas
sinar katoda itu adalah partikel-partikel
yang bermuatan negatif yang ia sebut
sebagai corpuscle. Dia juga meyakini bahwa
corpuscle itu berasal dari atom-atom
logam yang dipakai sebagai elektroda
pada tabung katoda. Dengan
menggunakan jenis logam yang
berbeda-beda sebagai elektroda yang
dia gunakan pada tabung katoda maka
percobaan Thomson tetap
menghasilkan berkas sinar katoda yang
sama.
TINJAUAN PUSTAKA
Sinar katoda merupakan berkas
distribusi elektron yang terbentuk di
dalam tabung sinar katoda. Tabung
sinar katoda memiliki ruang yang di
dalam tabungnya sangat vakum.
Katoda sebelah kiri sangat ditinggikan
temperaturnya dengan alat pemanas,
dan elektrn-elektronnya menguap dari
permukaannya. Penguapan elektrn ini
-
2
disebut sinar katoda. Sinar-sinar katoda
dipercepat melalui tegangan tinggi
yang dikendalikan dengan medan
magnet yang dibangkitkan oleh
sepasang koil. (Sears Zemansky: 1986)
Sinar katoda timbul karena
adanya lecutan listrik melalui gas di
dalam tabung bertekanan rendah untuk
menimbulkan bunga api listrik antara
katoda dan anoda di udara pada
tekanan 1 atmosfer (atm) diperlukan
beda potensial yang sangat besar, kira-
kira 30.000 volt. (Tim Eksperimen
Fisika: 2011)
Jika partikel bermuatan
(elektron) jika bergerak dengan
kecepatan v di daerah dengan kuat
medan , maka pertikel tersebut akan mengalami pembelokkan yang
diakibatkan oleh timbulnya gaya
magnetik ( ). Jika muatan elektron adalah e dan kecepatannya v, maka elektron
akan mengalami gaya magnetik yang
besarnya:
Persamaan di atas disebut formula
siklotron, karena persamaan tersebut
menggambarkan gerak partikel di
dalam sebuah siklotron (alat
pemercepat partikel). (Wiyanto: 2008)
TUJUAN
1. Mengetahui proses terjadinya sinar katoda
2. Mengetahui prinsip kerja tabung sinar katoda
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan pada
pukul 11.00 WIB di lantai 2 Gedung
Lab. Pusat FMIPA Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Alat
1. Tabung Sinar Katoda 1 buah 2. Barometer 1 buah 3. Pompa Udara 1 buah 4. Power Supply 1 buah 5. Kabel secukupnya
Cara Kerja
1. Alat dirangkai alat seperti gambar di bawah
2. Barometer, power supply, dan
pompa udara dihubungkan
dengan sumber tegangan (PLN).
3. Tegangan pada power supply diatur hingga 4 KV
4. Pengatur tekanan gas diputar sehingga tekanan gas turun
sedikit demi sedikit.
5. Amati dan gambar perubahan yang terjadi pada tabung sinar
katoda setiap terjadi penurunan
tekanan dalam tabung
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabung Katoda kecil
P
(mmHg)
V
(Volt)
Gejala yang
timbul pada
tabung
Pada katoda warna keunguan dan pada
tabung muncul
kolom secara
diskrit berwarna
keunguan (3
kolom)
-
3
Kolom semakin terang
Pada ujung tabung berwarna
hijau,kolom
semakin terang
Terlihat warna hijau pada ujung
tabung,kolom
menjadi 1
Warna hijau semakin
menghilang,warna
sinar merah muda
dan kontinu
Sinar ungu makin merapat dan
bersifat kontinu
Tidak ada sinar yang tampak
Tabel.1 Hasil data pengamatan 1
Tabung Katoda besar
P
(mmHg)
V
(Volt)
Gejala yang
timbul pada
tabung
Pada katoda berwarna keunguan
Terlihat percikan-percikan elektron
Warna pada katoda cerah merata,dan
timbul kolom
secara diskrit
Kolom semakin menengah,mulai
secara kontinu
kolom secara kontinu
Kolom secara kontinu
Kolom mulai menipis
Kolom mulai hilang dan sinar
ungu pada katoda
berputar putar
Tak ada sinar yang tampak
Tabel.2 Hasil data pengamatan 2
Sinar katoda merupakan berkas
distribusi elektron yang terbentuk di
dalam tabung sinar katoda. Proses kerja
dalam percobaan yakni, tabung sinar
katoda diberi tegangan dan dialiri oleh
arus listrik. Pada tabung terdapat udara
dimana udara tersebut terdiri dari atom-
atom yang menyebar.
Percobaan pertama
menggunakan tabung kecil yang
memiliki flourecent pada kedua ujung
elektrodanya. Tabung sinar katoda dan
pompa udara dihubungkan dengan
selang karet. Penggunaan selang karet
memungkinkant udara yang disedot
untuk lolos karena karet memiliki pori-
pori, sehingga tabung tidak sepenuhnya
vakum.
Percobaan kedua menggunakan
tabung besar dimana pompa udara
langsung terhubung dengan tabung.
Pada percobaan ke 2, tabung dianggap
lebih vakum dari tabung pertama
dikarenakan langsung terhubung
dengan pompa udara.
Pemvakuman dengan pompa
udara yang dilakukan pada tabung
membuat udara semakin sedikit,
sehingga ketika electron yang mengalir
dari katoda menuju anoda akan
semakin sedikit pula pelucutan
elektronnya. Pelucutan electron
menciptakan kolom pada tabung yang
berwarna ungu, sinar ungu tersebut
merupakan peristiwa electron yang
bertumbuk dengan electron pada atom
di udara. Kolom-kolom yang terlihat di
dalam tabung dapat terlihat
merenggang atau tidak, tergantung dari
besar tekanan dan tegangan.
Elektron pada atom di udara akan
terlepas dari kulitnya, ketika kembali
ke kulit semula maka akan muncul
gelombang elektromagnetik.
-
4
Kolom udara yang merenggang
berarti berkas sinar tersebut berbentuk
diskrit. Kolom udara yaPng semakin
merapat berarti berkas sinar tersebut
berbentuk kontinyu. Semakin besar
tegangan, berarti energy akan semakin
kuat, sehingga warna sinar akan
semakin terlihat jelas dan sinar
semakin kontinyu. Semakin besar
pemvakuman, maka udara akan
semakin sedikit. Dengan tegangan
(energy) yang terbatas, maka energy
tidak akan cukup untuk mengeksitasi
electron pada atom di udara, sehingga
bentuk kolom akan semakin memendek
dan merapat.
KESIMPULAN
1. Sinar katoda timbul karena adanya lecutan listrik melalui gas di dalam tabung bertekanan rendah. Diperlukan tegangan untuk menimbulkan
bunga api listrik antara katoda dan anoda.
2. Pelucutan electron menciptakan garis kolom berwarna ungu pada tabung. Sinar warna ungu tersebut merupakan peristiwa electron yang bertumbuk
dengan electron atom di udara. Dimana menghasilkan electron yang
terkesitasi dan gelombang elektromagnetik. DAFTAR PUSTAKA
Tim Eksperimen Fisika. 2008. Buku Petunjuk Eksperimen Fisika 1. Surakarta:
Fisika FMIPA UNS.
Wiyanto, 2008. Elektromagnetika. Yogyakarta: Graha Ilmu
Zemansky, Sears, 1986. Fisika Untuk Universitas 2: Listrik Magnet. Bandung:
Binacipta.