SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI...

14
SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI KEBOCORAN GAS LPG DI DALAM GEDUNG BERBASIS SERIOUS GAME Eri Prasetyo Wibowo, Dani Mahardika, dan Bheta Agus Wardijono* Program Doktor Teknologi Informasi, Universitas Gunadarama Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya 100, Depok, 16424 Telp.: 021-78881112, 021-7863788, [email protected], [email protected] *[Program Studi Sistem Informasi, STMIK Jakarta STI&K Jln. BRI Radio Dalam, Jakarta Selatan, 12140 Telp: 021-7397973, 021-7210722 ext.114, [email protected]] Abstract One of dangerous that rises from leak of LPG gas is occurrence of fire. There are many several procedures, begin from prevent to fire until they save themselves in case of fire that caused by technical failure on LPG gas. This paper explained about make of three dimensional simulation safety procedure while leak of LPG gas which potential as fire in the building based on serious game. Serious game application using Openspace 3D. Openspace 3D is an application that is able to implement 3D objects based on OGRE 3D into a three dimensional simulation application, with pengguna-friendly concept and without having to write programming language code. Application which have been developed, tested by application running at 3 computer system hardware to obtain a minimum computer specification that the model of this application could run well. Results of testing saw that the minimum of system hardware requirements are computer system that have Graphic Card with 128 MB Video memory and 1024 MB of RAM. Keywords: OGRE, Openspace3D, Simulation, Safety, Gas, Serious Game. 1. PENDAHULUAN Teknologi komputer multimedia interaktif telah merambah ke segala macam aspek kehidupan umat manusia termasuk dalam penyampaian suatu informasi. Bukan hal baru bahwa penyampaian suatu informasi secara interaktif dan dilengkapi visualisasi serta elemen multimedia lainnya terbukti lebih tinggi tingkat efektifitasnya dibandingkan dengan cara konvensional, karena seperti diketahui bahwa manusia lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi dengan cara mendengar dan melihat secara berulang-ulang ditambah melakukan interaksi terhadap hal-hal baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Salah satu cara dalam memvisualisasikan sebuah representasi dari kehidupan nyata adalah dengan menggunakan teknologi grafik tiga dimensi ditambah dengan elemen multimedia lainnya, dimana dengan menggunakan grafik komputer bisa dengan mudah membuat suatu tampilan yang realistis meniru hal-hal yang ada didunia nyata. Tidak bisa dipungkiri belakangan ini telah terjadi kasuskasus besar yang berkaitan tentang kebocoran gas, khususnya gas LPG yang paling banyak penggunaannya, salah satu bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran gas adalah terjadinya kebakaran hebat yang tentu saja bisa memakan korban jiwa, terlebih jika musibah terjadi dalam suatu gedung yang tentunya tingkat bahayanya lebih besar dari pada kasus rumah tangga. Namun tanpa disadari sebenarnya terdapat beberapa prosedur yang bisa mengurangi kerusakan yang ditimbulkan dari kebocoran gas, mulai dari mencegah terjadinya kebakaran hingga menyelamatkan diri jika terjadi musibah kebakaran. Dengan alasan-alasan di atas dicoba diimplementasikan keselamatan dan pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh gas LPG pada suatu gedung yang berpotensi terjadinya kebakaran. Simulasi menggunakan sebuah aplikasi pengolah skenario tiga dimensi yaitu Openspace 3D, sehingga menjadi sebuah aplikasi 3D interaktif simulasi prosedur keselamatan ketika terjadi kebocoran gas LPG di dalam gedung. 2. METODE Pengenalan LPG Seperti pada umumnya setiap gas memiliki sifat-sifat tertentu, begitu juga dengan gas LPG. Sifat-sifat dari gas LPG yang utama dalah sebagai berikut: 1) cairan dan gasnya sangat mudah terbakar, 2) gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya tidak berbau kecuali telah ditambah zat tertentu, 3) gas Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono) 1

Transcript of SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI...

Page 1: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI KEBOCORAN GAS LPG DI DALAM GEDUNG BERBASIS SERIOUS GAME

Eri Prasetyo Wibowo, Dani Mahardika, dan Bheta Agus Wardijono*Program Doktor Teknologi Informasi, Universitas Gunadarama

Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya 100, Depok, 16424

Telp.: 021-78881112, 021-7863788, [email protected], [email protected]*[Program Studi Sistem Informasi, STMIK Jakarta STI&K

Jln. BRI Radio Dalam, Jakarta Selatan, 12140 Telp: 021-7397973, 021-7210722 ext.114, [email protected]]

Abstract

One of dangerous that rises from leak of LPG gas is occurrence of fire. There are many several procedures, begin from prevent to fire until they save themselves in case of fire that caused by technical failure on LPG gas.

This paper explained about make of three dimensional simulation safety procedure while leak of LPG gas which potential as fire in the building based on serious game. Serious game application using Openspace 3D. Openspace 3D is an application that is able to implement 3D objects based on OGRE 3D into a three dimensional simulation application, with pengguna-friendly concept and without having to write programming language code.

Application which have been developed, tested by application running at 3 computer system hardware to obtain a minimum computer specification that the model of this application could run well. Results of testing saw that the minimum of system hardware requirements are computer system that have Graphic Card with 128 MB Video memory and 1024 MB of RAM.

Keywords: OGRE, Openspace3D, Simulation, Safety, Gas, Serious Game.

1. PENDAHULUANTeknologi komputer multimedia interaktif

telah merambah ke segala macam aspek kehidupan umat manusia termasuk dalam penyampaian suatu informasi. Bukan hal baru bahwa penyampaian suatu informasi secara interaktif dan dilengkapi visualisasi serta elemen multimedia lainnya terbukti lebih tinggi tingkat efektifitasnya dibandingkan dengan cara konvensional, karena seperti diketahui bahwa manusia lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi dengan cara mendengar dan melihat secara berulang-ulang ditambah

melakukan interaksi terhadap hal-hal baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Salah satu cara dalam memvisualisasikan sebuah representasi dari kehidupan nyata adalah dengan menggunakan teknologi grafik tiga dimensi ditambah dengan elemen multimedia lainnya, dimana dengan menggunakan grafik komputer bisa dengan mudah membuat suatu tampilan yang realistis meniru hal-hal yang ada didunia nyata.

Tidak bisa dipungkiri belakangan ini telah terjadi kasuskasus besar yang berkaitan tentang kebocoran gas, khususnya gas LPG yang paling banyak penggunaannya, salah satu bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran gas adalah terjadinya kebakaran hebat yang tentu saja bisa memakan korban jiwa, terlebih jika musibah terjadi dalam suatu gedung yang tentunya tingkat bahayanya lebih besar dari pada kasus rumah tangga. Namun tanpa disadari sebenarnya terdapat beberapa prosedur yang bisa mengurangi kerusakan yang ditimbulkan dari kebocoran gas, mulai dari mencegah terjadinya kebakaran hingga menyelamatkan diri jika terjadi musibah kebakaran.

Dengan alasan-alasan di atas dicoba diimplementasikan keselamatan dan pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh gas LPG pada suatu gedung yang berpotensi terjadinya kebakaran. Simulasi menggunakan sebuah aplikasi pengolah skenario tiga dimensi yaitu Openspace 3D, sehingga menjadi sebuah aplikasi 3D interaktif simulasi prosedur keselamatan ketika terjadi kebocoran gas LPG di dalam gedung.

2. METODEPengenalan LPG Seperti pada umumnya setiap gas memiliki sifat-sifat tertentu, begitu juga dengan gas LPG. Sifat-sifat dari gas LPGyang utama dalah sebagai berikut: 1) cairan dan gasnya sangat mudah terbakar, 2) gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya tidak berbau kecuali telah ditambah zat tertentu, 3) gas

Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono) 1

Page 2: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder, 4) cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat, 5) gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.

Penggunaan LPG atau ELPIJI di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, LPG juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu) [8].

Salah satu risiko penggunaan LPG adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas LPG tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas [8]. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusukhidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan LPG cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.

Prosedur Keadaan Darurat Kebakaran di Gedung Keadaan darurat adalah situasi atau keadaan yang tidak normal[1][7]. Sifat dari keaadaan darurat adalah terjadi tiba-tiba, mengganggu, dan perlu segera ditanggulangi. Keadaan darurat bisa berubah menjadi bencana yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan.

Salah satu jenis keadaan darurat adalah kegagalan teknis[2], misalnya kebakaran. kebakaran bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya yang paling sering terjadi adalah arus pendek listrik dan terkontaminasinya bahan bakar baik cair ataupun gas dengan sumber api. Kebakaran bisa terjadi dimana saja, tapi yang paling berbahaya adalah kebakaran yang terjadi pada suatu gedung bertingkat. Biasanya kebakaran dalam gedung bertingkat menyebabkan kerusakan dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit, maka dari itu hampir semua gedung bertingkat memiliki sebuah prosedur keselamatan dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung biasanya berbeda-beda, namun memiliki beberapa poin yang kurang lebih sama. Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur keselamatan ketika terjadi kebakaran dalam suatu gedung adalah Fire

Alarm, yaitu sebuah alat yang dipasang untuk mendeteksi kebakaran seawal mungkin, sehingga tindakan pengamanan yang diperlukan dapat segera dilakukan. Fire alarm akan aktif bilamana adanya aktivasi manual, adanya aktivasi dari detektor panas maupun asap ataupun adanya aktivasi dari ruang kontrol. Setelah mendengar Fire Alarm, prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1)kunci semua lemari dokumen atau file, 2) keluar dari ruang tertutup, 3) berhenti memakai telepon intern dan extern, 4) matikan semua peralatan yang menggunakan listrik, 5) periksa daerah terbakar dan tentukan tindakan yang harus dilakukan, 6) pindahkan keberadaan benda-benda yang mudah terbakar. Selamatkan dokumen penting, 7) mengambil piranti keselamatan yang tersedia, 8) bersiaga dan siap untuk evakuasi.Sedangkan hal-hal utama yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya kebakaran adalah sebagai berikut: 1) jangan meninggalkan sumber api dalam keadaan menyala, misalnya kompor atau puntung rokok yang menyala, 2) bila meninggalkan ruangan dalam waktu lama, matikan peralatan listrik, 3) sebelum meninggalkan ruangan yang berpotensi kebakaran misalnya dapur, pastikan terdapat ventilasi udara yang cukup, 4) pastikan sebelum menyalakan alat-alat elektronik ataupun kompor dan sejenisnya tidak tercium bau gas.

Prosedur Simulasi dan Serious Game Serious Game adalah satu penerapan simulasi dalam bidang aplikasi grafik komputer tiga dimensi. Serious game merupakan salah satu dari jenis-jenis game yang beredar dalam dunia komputer. Serious game merupakan jenis game yang memfokuskan pada edukasi dan pelatihan [3][4].

Serious game dianggap mampu melakukan edukasi yang lebih interaktif dan tentunya lebih menarik bagi pengguna, hal ini dikarenakan konsep dasar dari Serious game adalah tetap sebuah game, namun nilai lebih dari serious game mampu memberikan pengguna kesenangan dalam memainkan game namun juga memberikan sarana edukasi yang tidak dimiliki oleh konvesional game lainnya. Caspian Learning [5] adalah pengembang dari serious game dan penyedia aplikasi simulasi untuk pembelajaran dan edukasi. Caspian Learning membuat sebuah penggambaran dari hubungan antara game, simulasi dan dunia virtual tiga dimensi dalam suatu diagram venn yang merepresentasikan ketiga hal tersebut. Berikut ini adalah diagram venn yang dibuat oleh Caspian Learning:

2 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol.7 No.2 Maret 2011:

Page 3: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

Gambar 1. Konsep Belajar dalam Serious Game [3]

Dari gambar di atas terlihat terdapat 3 buah kelompok yang memiliki elemen-elemen yang berbeda, Serious game ditunjukan pada irisan yang menghubungkan kelompok-kelompok yang terdiri dari 3D World, Game, dan Simulation.

Tidak ada definisi tunggal dari serious game, walaupun demikian, secara umum serious game mengacu kepada tujuan, yaitu pendidikan, latihan, dan simulasi [3]. Definisi lainnya meliputi aplikasi dari konsep game, teknologi yang digunakan dan ide-ide untuk aplikasi-aplikasi yang bukan bersifat hiburan [3][4].

Inti utama dari tujuan serious game adalah menumbuhkan, mengedukasi, dan memotivasi pemain untuk satu tujuan tertentu. Tujuan lain bisa juga untuk kepentingan marketing dan advertising. Di Amerika sendiri, serious game ini banyak diterapkan di kalangan pemerintahan serta para profesional kesehatan. Membuat suatu simulasi yang berbasiskan serious game dibutuhkan arsitektur utama yang menggambarkan suatu alur dari simulasi, hal ini dimaksudkan agar mempermudah dalam implementasi ke tools yang akan digunakan, berikut ini adalah contoh dari arsitektur serious game dalam membuat simulasi penanganan kebakaran dalam sebuah tools game engine [5]:

Gambar 2. Arsitektur Simulasi Penanganan Kebakaran [3]

Game Engine Game Engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan mengembangkan video game [8]. Fungsi intinya dari game engine mencakup rendering engine (renderer) untuk 2D atau 3D graphics, physics engine atau collision detection (dan collision response), sound, scripting, animation, artificial intelligence, networking, streaming, memory management, threading, localization support, dan scene graph. Proses pengem-bangan game sering dihemat oleh sebagian besar development menggunakan kembali game engine yang sama untuk menciptakan game yang berbeda. Game Engine terbagi menjadi dua, yaitu Open Source dan Commercial. Berikut ini adalah contoh dari game engine yang bersifat open source: Ogre 3D, Delta 3D, Aleph One, jMonkeyEngine (jME), Panda3D, Sphere. Sedangkan untuk game engine yang bersifat commercial antara lain: DXStudio, Dunia Engine, Source Engine, RPG Maker XP, Vision Engine.

Pengenalan OGRE OGRE 3D (Object Orien-ted Graphics Rendering Engine), engine yang object oriented dan flexible 3D rendering padagame engine yang ditulis dalam bahasa C++ serta didesain untuk mampu mengembangkan dengan intuitif dan mudah kepada aplikasi produksi dengan menggunakan utility hardware accelerated 3D graphic [8]. Saat ini aplikasi tiga dimensi yang menggunakan OGRE tidaklah terbatas terhadap aplikasi yang hanya berorientasi terhadap C++ saja, melainkan dapat juga dijalankan pada aplikasi yang berbasis JAVA, PYTHON, SCOL dan lain-lain.

OGRE pada umumnya hanya sebagai graphic rendering engine bukan complete game engine. Tujuan utamanya dari OGRE adalah untuk

Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono) 3

Page 4: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

memberikan solusi umum untuk grafis rendering. Dengan kata lain fitur OGRE hanya khusus menangani vector dan matrix classes, memory handling, dan lain-lain yang berhubungan dengan grafis. Namun hal ini hanya merupakan tambahan saja. OGRE bukanlah salah satu dari semua solusi dalam istilah game development atau simulasi karena OGRE tidak menyediakan audio atau physics, oleh karena itu masih harus menggunakan beberapa library lain untuk GUI, sound, dan lain-lain. Hal ini menjadi salah satu dari kelemahan OGRE.

Dibalik kelemahannya tersebut, tentu saja OGRE juga punya kelebihan diantaranya adalah kemampuan grafis dari engine ini, yaitu bisa memberikan para developer sebuah kebebasan untuk menggunakan physics apapun, input, audio, dan library lainnya.

Pengenalan Openspace 3D Aplikasi ini adalah sebuah editor atau scene manager objek tiga dimensi yang bersifat open source dengan menggunakan OGRE sebagai Graphic Rendering [7]. Dengan Openspace 3D aplikasi game atau simulasi tiga dimensi bisa dibuat secara mudah tanpa terlibat secara langsung dengan programing. Aplikasi Openspace 3D bersifat sebagai sebuah scene manager dan editor dalam pengaturan skenario sehingga pengguna hanya perlu memasukan resource atau sumber daya yang dibutuhkan seperti objek tiga dimensi dalam bentuk mesh OGRE, material, texture dan multimedia lainnya mencakup audio dan video. Untuk menghindari pemrograman yang sulit, Openspace 3D menyediakan sebuah hubungan relasional antar objek yang terdiri dari plugin yang cukup lengkap dalam membuat suatu aplikasi tiga dimensi baik simulasi atau game dan masih banyak lagi fitur yang di sediakan oleh aplikasi Openspace 3D ini.

Gambar 3. Alur Kerja Openspace 3D

Aplikasi Openspace 3D ini berbasiskan bahasa pemrograman SCOL, yang merupakan bahasa pemrograman yang berasal dari Perancis dan

baru-baru ini dikembangkan. Openspace 3D menggunakan graphic engine OGRE 3D yang mempunyai komunitas cukup banyak tapi tidak di Indonesia. Kelemahan Openspace 3D adalah output-nya yang tidak kompatibel, untuk menjalankan aplikasi, diharuskan menginstal SCOLVOY@GER, yaitu sebuah runtime dari SCOL. Ada alasan mengapa harus menginstal Scol, karena sebenarnya Openspace 3D ditujukan untuk browser, jadi aplikasi atau simulasi yang dibuat bisa ditampilkan dalam suatu website pribadi, meskipun demikian pada versi terbaru dari Openspace 3D telah menyediakan fasilitas untuk membuat file eksekusi sehingga menjadi sebuah aplikasi stand alone untuk Windows. Kelebihan lainnya dari Opensapace 3D adalah kompatibilitas dengan file multimedia lainnya seperti Video Youtube, Chating, Mp3, Wav, SWF dan lain-lain. Openspace 3D juga mendukung input controler dari joypad, keyboard, mouse, Wii Nintendo joystick, dan juga voice controler.

3. DISKUSISkenario Aplikasi Dalam aplikasi simulasi ini memiliki dua buah modus simulasi, yaitu modus prosedur darurat dan modus pencegahan. Skenario masing-masing modus memiliki dua tujuan yang berbeda, pada prosedur darurat merupakan sebuah prosedur apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran, sedangkan pada modus pencegahan bertujuan untuk mensimulasikan hal apa saja yang harus dilakukan untuk menghindari kebakaran yang nantinya akan mendapatkan sebuah hasil padaakhir aplikasi.

File Pendukung File pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini haruslah mempunyai kompabilitas dengan file yang dibutuhkan oleh Openspace 3D. File tersebut mencakup objek 3D yang dilengkapi dengan tekstur objek, material objek, skeleton, sedangkan file multimedia lainnya seperti audio dan swf (shockwave flash). Rincian dari file yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Objek tiga dimensi dalam bentuk OGRE 3D mesh. Objek tiga dimensi ini mencakup bangunan atau gedung beserta kelengkapannya yang telah dibuat menggunakan aplikasi pengolah grafik tiga dimensi seperti 3D Studio Max. Nantinya objek tiga dimensi yang digunakan akan diekspor menggunakan OGREMAX sehingga menghasilkan suatu OGRE SCENE yang terdiri dari kumpulan objek tiga dimensi

4 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol.7 No.2 Maret 2011:

Page 5: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

sehingga dapat digunakan oleh Openspace 3D. Contoh dari hasil objek 3D yang digunakan dapat dilihat pada pembahasan-pembahasan berikutnya.

2. Audio file. Untuk dapat memasukan suara ke dalam aplikasi dibutuhkan sebuah file audio dalam format MP3 atau WAV. File tersebut nantinya akan dimasukan ke dalam scene Openspace 3D dan dihubungkan dengan kondisi dan aksi tertentu sehingga aplikasi menjadi menarik dan realistis.

3. SWF (Shockwave Flash) hanya digunakan untuk membuat tampilan antar muka sehingga end pengguna dapat menggunakan aplikasi yang dihasilkan dari Openspace dengan mudah. Contoh dari interface swf yang digunakan dalam aplikasi ini dapat dilihat pada pembahasan-pembahasan berikutnya.

Implementasi Skenario dan File Pendukung Sebelum memulai implementasi dan membuka Openspace 3D hal yang harus dilakukan adalah memasukan semua file pendukung ke dalam folder scol yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Jika semua file pendukung atau resource sudah dimasukan ke dalam folder kerja scol maka selanjutnya dapat membuka aplikasi utama yaitu Openspace 3D. tampilan area kerja pada saat aplikasi Openspace 3D dibuka adalah seperti terlihat pada gambar 4.

Gambar 4. Area kerja Openspace 3D

Berikut ini adalah penjelasan dari Gambar Area kerja Openspace 3D menurut keterangan nomor yang ada secara terurut:1. Menu utama yang terdiri dari membuat

aplikasi baru, membuka file yang tersimpan, mengambil scene OGRE atau scene Openspace 3D yang sudah ada, menyimpan aplikasi, dan terakhir mengekspor aplikasi dalam bentuk scol file (local), FTP atau dalam

bentuk webpage, stand alone dalam bentuk exe.

2. Scene tree dan resource management atau file pendukung adalah tempat semua file pendukung dimasukan ke dalam scene.

3. 3D edition menu atau kumpulan dari tools dasar pengolah objek tiga dimensi yang telah dimasukan ke dalam 3D viewport. Terdiri dari play atau stop untuk menjalankan dan menghentikan aplikasi saat testing, select untuk memilih objek tiga dimensi, move untuk memindahkan objek tiga dimensi, rotate untuk memutar objek tiga dimensi, scale untuk mengatur ukuran objek tiga dimensi, grid untuk menampilkan atau menyembunyikan garis bantu, wire atau polygon untuk melihat struktur objek secara real atau kerangka, 3D infos untuk menampilkan atau menyembunyikan informasi pada viewport, walk untuk mengubah posisi kamera secara first person (Orang pertama).

4. 3D Viewport yang merupakan area kerja utama untuk melakukan pengaturan atau tata letak terhadap objek tiga dimensi.

5. PlugIT edition merupakan area dimana semua scenario dirancang dengan menggunakan hubungan relasional serta kondisi dan aksi terhadap objek yang ada pada viewport dan scene tree.

6. Log Information berisi tentang status yang terjadi dalam setiap aksi yang terjadi pada keseluruhan area kerja.

7. Help dan about berisi tentang bantuang baik secara online atau keterangan tentang Openspace 3D.

Implementasi OGRE Scene Pada Openspace 3D Langkah berikutnya adalah menentukan objek tiga dimensi apa saja yang akan dimasukan ke viewport. Pada aplikasi simulasi tiga dimensi ini, objek tiga dimensi yang digunakan adalah berupa sebuah lokasi perkantoran tepatnya suatu lantai pada satu gedung bertingkat. Pada objek yang berbentuk scene OGRE ini sudah terisi objek-objek tiga dimensi lainnya seperti perangkat-perangkat yang biasa ditemukan di sebuah kantor, misalnya komputer, televisi, sofa, kursi, meja dan lain-lainnya.

Ruangan-ruangan pada Scene OGRE ini juga sudah diatur sedemikian rupa pada saat pembuatan menggunakan 3D Studio Max yang dikonversi menjadi OGRE scene menggunakan plugin OGREMAX, ruangan-ruangan ini meliputi ruang kerja pribadi, ruang staf, ruang rapat,

Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono) 5

Page 6: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

dapur, toilet, lift, ruang santai dan beberapa ruang lainnya. Untuk lebih jelas mengenai scene OGRE yang akan dimasukan ke Openspace 3D adalah seperti gambar 5.

Gambar 5. Scene OGRE

Berikut ini adalah penjelasan dari Gambar Scene OGRE (gambar 5) menurut keterangan nomor yang ada pada setiap ruangansecara terurut:1. Ruang kontrol utama, yaitu ruang yang

digunakan untuk memonitor semua ruangan yang ada dan mengatur jalannya simulasi serta objek-objek tiga dimensi pada saat aplikasi berjalan.

2. Ruang bos, yaitu ruang yang nantinya akan dijadikan awal pada saat simulasi prosedur darurat.

3. Ruang rapat, ruang ini nantinya tidak digunakan dalam simulasi tetapi masuk ke dalam viewport sebagai pelengkap.

4. Lobby utama, yaitu tempat dimana kejadian-kejadian pada saat simulasi berjalan, di lobby utama terdapat beberapa elemen yang akan berinteraksi dengan pengguna, yaitu puntung rokok pada saat simulasi prosedur pencegahan dijalankan.

5. Ruang santai, yaitu tempat dimana terdapat sebuah puntung rokok yang akan berguna pada saat simulasi prosedur pencegahan dan pada ruang ini terdapat sebuah perangkat elektronik yaitu televisi LCD yang berguna pada saat prosedur darurat.

6. Lift yang akan digunakan pada prosedur pencegahan sebagai awal dari simulasi dan tidak digunakan pada saat prosedur darurat.

7. Toilet, ruang ini nantinya tidak digunakan dalam simulasi tetapi masuk ke dalam viewport sebagai pelengkap.

8. Ruang manager, ruang ini nantinya tidak digunakan dalam simulasi tetapi masuk ke dalam viewport sebagai pelengkap.

9. Pintu darurat, digunakan pada saat modus darurat.

10. Dapur, ruang ini digunakan pada modus pencegahan untuk memeriksa perangkat-perangkat yang ada didalamnya. Sedangkan ruang ini tidak digunakan pada modus darurat karena dijadikan lokasi terjadinya kebakaran akibat kegagalan teknis pada tabung gas LPG.

11. Gudang, ruang ini nantinya tidak digunakan dalam simulasi tetapi masuk ke dalam viewport sebagai pelengkap.

12. Ruang staf, pada ruang ini terdapat telepon yang tidak boleh digunakan dalam modus darurat.

Selanjutnya tinggal memilih file scene yang telah ada yaitu gedung. Scene selanjutnya menentukan letak file material, texture, skeleton dan lain-lain jika ada. Jika proses import telah selesai maka akan tampil dalam viewport objek-objek tiga dimensi yang telah diatur sedemikian rupa dengan scene OGRE. Hasil dari proses import OGRE scene dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 6. Ogre Scene pada Viewport

Jika semua objek telah masuk ke dalam viewport maka selanjutnya objek-objek tersebut nantinya akan disusun secara terstruktur dan terdapat dalam scene tree. Di dalam scene tree dapat dilihat semua mesh Ogre yang memiliki nama-nama yang berbeda. Jika terdapat objek-objek tiga dimensi atau mesh-mesh yang tidak pada tempatnya maka bisa mengaturnya kembali menggunakan 3D edition menu, sehingga posisi dan orientasi setiap mesh berada pada posisi yang seharusnya. Selain menggunakan 3D edition menu, mesh pada viewport juga bisa diatur dengan cara lain, misalnya untuk mendapatkan posisi koordinat atau orientasi yang tepat maka bisa menggunakan pilihan yang ada pada scene tree,caranya adalah dengan cara klik kanan pada mesh yang akan diatur. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini:

6 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol.7 No.2 Maret 2011:

Page 7: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

Gambar 7. Pengaturan Mesh Ogre menggunakan klik kanan scene tree

Implementasi Prosedur Pencegahan Pada PlugIT Openspace 3D Sebelum mengimple-mentasikan kedua buah skenario yaitu prosedur pencegahan dan prosedur darurat ke dalam PlugIT Openspace 3D, perlu diketahui kembali bahwa Openspace 3D tidaklah menyediakan fasilitas scripting dalam mengatur segala yang terjadi dalam scene ataupun viewport, melainkan sebuah hubungan relasional antara PlugIT atau fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh Openspace 3D.

Pertama-tama akan diimplementasikan prosedur pencegahan ke dalam hubungan relasional Openspace 3D. Kemudian menambahkan beberapa group baru dalam PlugIT, yaitu GEDUNG yang merupakan sebuah group yang berisi dari OGRE Scene dan mesh lainnya yang terdapat dalam viewport, group Scene yang berisi file multimedia pendukung seperti audio, group interface yang berisi file swf yang nantinya digunakan sebagai interface, group key input yang berisi beberapa nutan dari keyboard untuk mengontrol jalannyaaplikasi nanti. Cara untuk membuat group baru adalah dengan cara klik kanan pada Scene yang terdapat dalam scene tree, kemudian pilih add new group dan berikan nama.

Berikutnya melakukan pergerakan antar objek yang terjadi di viewport. Setiap pergerakan yang terjadi dalam scene akan dikontrol dengan PlugIT Goto, yaitu sebuah PlugIT yang berfungsi sebagai suatu kondisi dimana objek sumber bergerak ke objek tujuan. Hal ini mendukung terhadap objek sumber yang berbentuk Mesh, Camera dan objek-objek nyata lainnya yang terdapat didalam viewport, sedangkan objek tujuan mencakup Dummy, Camera, Mesh dan objek tujuan lainnya. Sedangkan untuk pergerakan sebuah karakter agar terlihat seolah-olah hidup maka ditambahkan PlugIT Animaton, yaitu PlugIT yang mendukung animasi skeleton pada suatu karakter. Berikut ini adalah contoh

karakter tiga dimensi yang digunakan dan telah memiliki beberapa animasi skeleton yang akan digunakan:

Gambar 8. Karakter yang digunakan bernama Human

Dalam prosedur pencegahan ini objek yang paling banyak melakukan pergerakan adalah objek human, objek human memiliki sebuah animasi-animasi yang jika digabungkan denganPlugIT Goto maka akan terlihat seolah-olah berjalan dan mampu melakukan gerakan idle jika karakter diam, sehingga terlihat hidup.

Pada langkah pertama yang dilakukan dalam prosedur pencegahan adalah mematikan sumber api seperti puntung rokok yang masih menyala, puntung rokok yang harus dimatikan terdapat di ruang lobby dan ruang santai. Pada bagian ini sebuah karakter akan keluar dari lift dan menuju ke Lobby, pada bagian lobby telah diberikan beberapa Dummy tambahan pada viewport sehingga karakter bergerak dari lift kearah lobby dengan menggunakan PlugIT Goto perlu dibuat.. Agar karakter terlihat seolah berjalan maka pada saat karakter berjalan, PlugIT Animation akan dimulai atau Play mode, sedangkan pada saat akhir atau end dari PlugIT Goto atau end, aksi yang terjadi adalah animation akan berhenti atau stop. Nantinya pada hubungan relasional akan dibuat sedemikian mungkin sehingga karakter seolah-olah berjalan ke arah lobby dan ruang santai untuk mematikan rokok.

Dummy adalah sebuah objek yang tidak terlihat yang berguna menjadi objek tujuan dari pergerakan. Tentunya jumlah dummy yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dari pergerakan karakter, untuk lebih jelasnya dimana harus meletakan dummy agar objek berjalan ke tempat tujuan dapat melihat contoh viewport dibawah ini:

Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono) 7

Page 8: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

Gambar 9. Dummy tempat tujuan dari karakter

Pada gambar terlihat ada dua buah meja dan asbak yang nantinya akan menjadi tujuan dari karakter, sedangkan pada viewport terlihat kotak-kotak kuning kecil yang menandakan sebuah dummy menjadi tujuan dari pergerakan atau perpindahan karakter ke satu dummy dan ke dummy lainnya.

Langkah selanjutnya karakter akan menuju dapur untuk mematikan regulator pada tabung gas, kompor dan membuka saluran ventilator. Cara kerjanya sama dengan mematikan rokok yaitu karakter akan diarahkan kepada dummy yang sudah diletakan ke dapur, namun nantinya akan sedikit bervariasi yaitu dengan menggunakan kamera tambahan yang diletakan pada objek sehingga ketika karakter berjalan maka seolah-olah menjadi modus orang pertama. Cara kerja orang pertama ini dengan cara mengaktifkan kamera yang terletak pada tubuh karakter, atau dalam Openspace 3D dinamakan Set active camera yang terdapat dalam PlugIT. Contoh dari viewport saat berada di dapur adalah sebagai berikut:

Gambar 10. Viewport dapur

Langkah terakhir dari prosedur pencegahan ini adalah menutup aliran listrik secara keseluruhan dengan mematikan saklar utama yang terdapat di area belakang. Langkah daripergerakan karakterpun masih sama seperti cara sebelumnya. Berikut ini adalah viewport dari saklar utama:

Gambar 11. Viewport saklar utama

Dalam prosedur pencegahan ini terdapat beberapa interaksi yang nantinya akan dilakukan oleh pengguna, yaitu bilamana pengguna memeriksa benda-benda yang telah disebutkan dalam skenario yaitu puntung rokok, regulator gas, kompor, ventilator dan saklar utama dengan cara melakukan klik pada benda-benda tersebut, maka pada akhir simulasi akan diberikan sebuah hasil berupa interface flash. Metode yang digunakan adalah dengan cara memberikan PlugIT Object Click pada setiap mesh yang telah ditentukan. Kemudian setiap aksi akan disimpan dalam sebuah variabel yang terdapat pada PlugIT Counter yang berfungsi untuk menghitung banyaknya PlugIT Objek Click yang telah terjadi dan menyimpannya untuk dihubungkan dengan interface pada hasil akhir.

Interface akhir dari prosedur pencegahan ini adalah berupa swf yang dimasukan ke dalam PlugIT Flash Interface, dimana swf telah diatur untuk menerima kondisi berupa hasil dari PlugIT Counter. Kondisi yang terjadi adalah sebanyak enam kondisi, semakin banyak kondisi yang telah terpenuhi dengan cara klik setiap objek maka semakin besar pula penilaian yang akan dihasilkan. Berikut ini adalah salah satu contoh dari enam interface akhir dari prosedur pencegahan:

Gambar 12. Contoh Interface Hasil

8 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol.7 No.2 Maret 2011:

Page 9: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

Agar lebih terstruktur maka perlu dibuat sendiri group interface yang berisi dari kumpulan PlugIT interface flash, dan akan dibuatkan hubungan relasional antara group interface dan group gedung yang telah memiliki counter dan output jika kondisi telah terpenuhi, dan pada interface telah dibuatkan pilihan untuk kembali kemenu utama. Contoh dari hubungan relasional antara PlugIT yang berada pada group gedung sehingga menghasilkan simulasi pencegahan adalah seperti gambar berikut ini:

Gambar 13. Contoh hubungan relasi pencegahan pada group Gedung

Satu hal yang perlu diketahui bahwa setiap objek yang telah berpindah menggunakan PlugIT Goto, maka pada saat prosedur dijalankan kembali objek sumber tidaklah kembali pada posisi awal, maka dari itu perlu dibuat sebuat objek klik agar semua PlugIT Goto akan kembali pada posisi awal dan prosedur dapat dilakukan seperti semula.

Implementasi Prosedur Darurat Pada PlugIT Openspace 3D Pada bagian ini mirip dengan prosedur pencegahan, hanya sudut pandang dalam menjalankan karakter adalah orang pertama. Teknik yang dipakai pada prosedur ini juga sama dengan prosedur pencegahan, dimana karakter terus bergerak mengikuti arah yang menunjuk pada sebuah lobby, hanya saja teknik kamera diubah menjadi orang pertama yang mengaktifkan sebuah kamera yang terdapat pada karakter. Untuk lebih jelas mengenai camera dalam karakter dapat melihat gambar berikut ini:

Gambar 14. Kamera dalam karakter

Pada gambar tersebut terlihat terdapat sebuah kamera yang diletakan pada karakter, dan kamera tersebut akan terus mengikuti kemanapun karakter akan pergi, sehingga pada saat kamera tersebut aktif, maka tampilan aplikasi akan seolah-olah dalam modus orang pertama Perbedaan pada prosedur darurat dengan prosedur pencegahan adalah tidak adanya interaksi pengguna dengan objek. Disini pengguna lebih ditekankan dengan instruksi-instruksi melalui sebuah dialog box yang dibuat dengan PlugIT dialog. Setiap pengguna menjawab semua dialog box yang diberikan maka secara otomatis karakter akan terus bergerak hingga prosedur keadaan darurat selesai. Berikut ini adalah contoh pengaturan dialog box pada PlugIT:

Gambar 15. Pengaturan Dialog box

Dialog box yang digunakan adalah jenis OK button, hal ini dimaksudkan agar simulasi yang dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat. Berikut ini adalah kalimat-kalimat

Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono) 9

Page 10: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

yang akan digunakan pada PlugIT Dialog Box secara berurut dari awal simulasi berjalan hingga simulasi selesai:1. anda dalam modus prosedur ketika terjadi

kebocoran gas di ruang dapur. Apakah anda ingin lanjut?

2. dalam modus ini anda akan menjadi orang pertama camera. selanjutnya user akan mendapatkan instruksi-instruksi untuk mendapatkan prosedur keselamatan.

3. dalam modus ini anda akan menjadi orang pertama camera. selanjutnya anda akan mendapatkan instruksi-instruksi untuk mendapatkan prosedur keselamatan.

4. kunci lemari berisi file penting.5. bila tanda bahaya kebakaran berbunyi

pastikan anda segera keluar dari ruang tertutup.

6. Jangan menggunakan LIFT ketika tanda bahaya menyala!

7. berhenti menggunakan telepon intern atau extern.

8. matikan peralatan elektronik.9. dapat mengetahui sumber api, tapi tidak

perlu menuju lokasi.10. matikan sumber listrik utama untuk

mencegah arus pendek.11. Mengambil perangkat keselamatan yang

tersedia.12. anda dapat keluar melalui pintu darurat.13. Prosedur Keselamatan Selesai.14. semua scene akan reset.

Semua dialog box akan dimunculkan setelah objek-objek memenuhi kondisinya, yaitu pada saat karakter selesai menuju dummy tertentu. Pada akhir dari pertanyaan akan dilakukan reset pada semua scene agar bisa dilakukan simulasi kembali, hal ini juga berlaku pada simulasi pencegahan yang akan mereset semua scene yang ada pada viewport agar bisa dilakukan simulasi-simulasi berikutnya. Contoh dari hubungan relasional antara PlugIT yang berada pada group gedung sehingga menghasilkan simulasi darurat adalah seperti gambar dibawah ini:

Gambar 16. Hubungan Relasional pada simulasi darurat

Dari hubungan relasional di atas terlihat bahwa terdapat beberapa PlugIT yang saling terhubung satu sama lain, dimana setiap PlugIT mewaliki dari setiap kondisi dan aksi yang akanterjadi pada scene. PlugIT yang terdapat pada prosedur darurat meliputi hal-hal sebagai berikut:1) Kamera. Dalam scene terdapat beberapa

kamera yang diatur sedemikian rupa secara berurut. Dimana setiap kamera akan aktif ketika beberapa kondisi terpenuhi meliputi kondisi-kondisi dari plugIT sebelumnya. Kamera dapat diaktfikan dengan cara menggunakan plugIT set active camera, dimana dalam plugIT ini akan dimasukan kamera-kamera yang telah terpasang dalam scene, kamera-kamera tersebut meliputi dua jenis kamera, yaitu kamera statis yaitu kamera yang terletak pada ruangan-ruangan yang berguna untuk memantau segala objek yang terletak pada ruangan, dan kamera yang terletak pada karakter yang akan selalu bergerak mengikuti karakter berjalan ke arah tertentu.

2) Animasi. PlugIT ini adalah sebuah aksi yang berupa animasi dari karakter pada scene, dimana karakter telah memiliki skeleton yang mewakili dari setiap gerakan karakter. PlugIT animasi akan selalu aktif dimana setiap karakter melakukan kondisi-kondisi tertentu.

3) Dialog. PlugIT ini adalah sebuah aksi berupa dialog box yang akan muncul bila kondisi dar plugIT lainnya telah terpenuhi. Pada dialog box terdapat pesan-pesan yang berkaitan tentang prosedur darurat yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Dialog box pada scene ini adalah jenis OK, dimana pada jenis ini interface dari dialog hanya meliputi button OK, sehingga pengguna akan selalu mengikuti prosedur dan arahan dari informasi yang diberikan oleh dialog box. Aksi yang dihasilkan dari dialog box akan melanjutkan aksi-aksi lain yang terdapat pada plugIT lainnya sehingga tidak akan terjadi aksi apapun sebelum pengguna menjawab dialog box sebelumnya. Dialog box merupakan sumber informasi utama yang akan terus muncul hingga proses simulasi prosedur darurat selesai.

4) Timer. PlugIT ini berfungsi sebagai waktu tunggu atau jeda yang akan mulai berjalan jika suatu kondisi pada plugIT sebelumnya terpenuhi. Dengan plugIT timer ini maka

10 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol.7 No.2 Maret 2011:

Page 11: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

setiap aksi atau kondisi pada plugIT berikutnya akan memiliki waktu jeda yang dapat diatur sesuai kebutuhan pada scene. Contoh penerapan timer pada scene prosedur darurat adalah sebagai jeda pada dialog box dan kamera yang ada pada scene.

5) Object GoTo. PlugIT ini berfungsi sebagai aksi perpindahan objek-objek tiga dimensi yang terdapat pada scene dari suatu posisi ke posisi lainnya. Pada prosedur darurat Object goto digunakan untuk perpindahan karakter dan kamera sehingga pada scene terlihat efek dari orang pertama camera.

6) Particle. PlugIT ini merupakan bagian dari scene yang berfungsi untuk mengatur efek dari partikel yang berupa efek dari api. Partikel diletakan pada beberapa objek tiga dimensi sesuai kebutuhan, kemudian dengan menggunakan PlugIT particle maka munculnya partikel yang berupa sebuah efek api akan diatur sesuai kondisi pada PlugIT sebelumnnya.

Sedangkan untuk melihat lebih spesifik mengenai hubungan relasional yang terjadi dapat dilihat dengan cara klik lingkaran yang terdapat pada garis penghubung diantara kedua PlugIT. Contohnya seperti pada gambar berikut:

Gambar 17. Hubungan antar PlugIT dalam prosedur darurat

4. HASILSetelah semua file pendukung di

implementasikan pada PlugIT masing-masing dan telah dirangkai sesuai dengan skenario dan prosedur yang telah ditetapkan, maka aplikasi simulasi sudah bisa dijalankan dengan cara

testing melalui menu play atau bisa juga dengan cara ekspor ke scol file.

Pada saat pertama kali aplikasi dijalankan maka akan muncul interface yang berisi menu utama. Pada menu utama ini terdapat tiga buah pilihan menu, yaitu PLAY untuk mulai masuk ke dalam modus simulasi, kemudian menu CREDIT adalah sebuah keterangan mengenai pembuat dari aplikasi, dan terakhir menu EXIT untuk keluar dari aplikasi. Berikut ini adalah contoh tampilan utama atau menu interface:

Gambar 18. Tampilan Utama atau Menu Interface

Setelah memilih PLAY maka selanjutnya pengguna akan dihadapkan pada sebuah scene tiga dimensi dalam ruang control dalam sebuah gedung. disini terdapat beberapa pilihan yang bisa dilakukan dengan cara klik pada monitor-monitor pada ruang kontrol. Pilihan tersebut adalah EXIT untuk kembali ke menu utama, PROSEDUR untuk memulai simulasi prosedur darurat, PENCEGAHAN untuk memulai simulasi pencegahan, RESET1 untuk me-reset semua scene yang telah dijalankan setelah simulasi, RESET2 untuk me-reset karakter setelah dilakukan simulasi.

Penjelasan Simulasi Darurat Jika memilih PROSEDUR maka simulasi darurat akan dimulai, disini pengguna akan mendapatkan pemberitahuan melalui dialog box dan mendengar sirine bahwa keadaan darurat telahdimulai. Sebelum lebih lanjut kepada tahapan berikutnya, pengguna akan ditanya apakah ingin lanjut atau kembali keruang kontrol. Jika pengguna kembali keruang kontrol maka sirine dan scene lainnya akan diberhentikan dan reset ke posisi semula, namun jika ingin melanjutkan simulasi pengguna akan dihadapkan pada tahapan-tahapan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 19.

Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono)11

Page 12: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

Gambar 19. Tampilan Situasi Darurat

Berikutnya pengguna akan selalu dihadapkan dengan dialog box secara berurutan ditambah dengan pergerakan karakter secara orang pertama ke ruangan dan benda-benda yang telah ditentukan pada gedung hingga simulasi darurat benar-benar berakhir, kemudian pengguna akan diminta untuk reset semua scene yang ada. Untuk lebih jelas dapat melihat gambar 20.

Gambar 20. Tampilan reset dari situasi darurat

Penjelasan Simulasi Pencegahan Selanjutnya pada simulasi pencegahan pertama-tama pengguna akan dihadapkan pada kamera pihak ketiga, kemudian sebuah karakter akan muncul keluar dari lift dan menuju lobby utama, selanjutnya karakter akan menuju ke rokok yang terdapat pada meja. Setelah karakter berada persis di depan meja, maka pandangan kamera akan berubah menjadi first person, dan pengguna diharuskan klik objek rokok untuk mendapatkan hasil untuk diakumulasikan pada hasil dari simulasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 21. Tampilan orang Pertama pada Objek Rokok

Perpindahan karakter ke objek-objek selanjutnya ditentukan oleh waktu, maka pengguna hanya diberi waktu sekitar beberapa saat agar segera klik objek yang telah ditentukan. Gambar 22 adalah gambar pada saat karakter berjalan menuju objek-objek lainnya.

Gambar 22. Tampilan pada saat karakter berjalan

Setelah karakter selesai menyelesaikan tugasnnya dalam memeriksa objek-objek yang telah ditentukan, maka akan tampil sebuah result dari apa saja yang telah diperiksa pengguna pada saat simulasi. Hasil dari simulasi terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:1. "AWAS.. Sangat berpotensi terjadi

kebakaran!!!"2. "Tingkat keamanan terlalu rendah!!!"3. "Perhatikan benda-benda pemicu kebakaran"4. "Masih ada pemicu kebakaran, tetap

waspada."5. "Potensi kebakaran berkurang."6. "Selamat, Tidak ada potensi kebakaran..."

Hasil-hasil tersebut adalah pengaruh dari klik setiap objek yang telah ditentukan pada saat simulasi, jadi setiap objek akan terhubung ke sebuah interface flash dan memberikan nilaimelalui PlugIT Counter. Gambar 23 adalah salah satu contoh dari interface hasil dari aplikasi.

Gambar 23. Tampilan Hasil Akhir pada Prosedur Pencegahan

12 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol.7 No.2 Maret 2011:

Page 13: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

Yang harus diperhatikan adalah jika simulasi telah selesai dan tampilan kamera kembali pada ruang kontrol, maka pastikan pengguna memilih RESET1 dan RESET2 untuk mengembalikan semua scene yang terjadi pada saat simulasi. Jika hal ini tidak dilakukan maka simulasi tidak akan berjalan dengan semestinya.

Uji Coba Kinerja Sistem Untuk mendapatkan sebuah informasi mengenai kebutuhan minimum guna mendapatkan unjuk kerja terbaik dari aplikasi tiga dimensi ini adalah dengan cara menguji ke beberapa sistem komputer yang mempunyai spesifikasi perangkat keras yang berbeda untuk mendapat perbandingan unjuk kerja.

Metode yang digunakan untuk menguji unjuk kerja adalah ;1. Waktu eksekusi aplikasi berjalan2. Kecepatan aplikasi dalam navigasi antar menu3. Stabilitas aplikasi terhadap kinerja memori

dan CPU4. Kualitas grafik dalam render objek bergerak5. Kualitas grafik dalam render objek statis.

Uji coba dilakukan dengan 3 buah sistem komputer yang mempunyai spesifikasi berbeda. Seperti tampak pada tabel 1.

Tabel 1. Spesifikasi Komputer UjiKomputer 1 Komputer 2 Komputer 3Spesifikasi Spesifikasi SpesifikasiProsesor intel Celeron 1.4 GHz

Prosesor Intel Atom 1.6 GHz

Prosesor Intel Celeron M 2.4 GHz

DDR2 RAM 1024 Mb

DDR2 RAM 1024 MB

DDR1 RAM 512

Graphic Card ATI Radeon Xpress, 128 MB Video memori

Graphic Card intel GMA 64 MB Video memori

Graphics card NVIDIA Gforce MX 4000 , 64 MB Video memori

HD 80 GB HD 160 GB HD 40 GBWindows XP SP2 Windows Xp SP3 Windows XP SP2

scol runtimeSoundcard, Keyboard, Mouse

Soundcard, Keyboard, Mouse

-

Hasil dari ketiga uji coba tiga buah sistem komputer sebagai berikut, seperti tampak pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji 3 Sistem KomputerKomputer 1 Komputer 2 Komputer 3

Waktu eksekusi 3 detik 6 detik 10 detikKecepatan aplikasi

Tidak ada jeda

Jeda 2 detik Jeda 2 detik

Stabilitas Stabil Stabil StabilKualitas grafik rendeingr untuk objek bergerak

Bagus Tidak ter-render keseluruhan

Tidak ter-render keseluruhan

Kualitas grafik rendeing untuk objek statis

Bagus Bagus Bagus

Dari tabel 2, terlihat bahwa komputer uji 1 mampu menjalankan semua tes. Dari sisi hasil, maka faktor video memori sangatlah berpengaruh. Untuk Clock CPU tidak begitu berpengaruh terhadap kecepatan eksekusi, tetapi faktor RAM yang berpengaruh. Untuk Harddisk dan sistem operasi tidak ada pengaruh yang signifikan. Sistem komputer minimal yang bisa menjalankan aplikasi model simulasi ini adalah komputer dengan graphic card Video memori 128 MB dan RAM 1024 MB.

Kesimpulan Dari pemaparan artikel ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan Openspace 3D maka dapat menghasilkan suatu aplikasi berbasiskan simulasi tiga dimensi dengan tahap-tahap pembuatan yang mudah dan murah, hal ini dikarenakan Openspace 3D tidak memerlukan scripting dan juga dapat digunakan secara gratis karena Openspace 3D adalah Open source. Dengan mengimplementasikan prosedur keselamatan ketika terjadi kebocoran gas LPG didalam gedung, diharapkan akan memberikan sebuah sarana informasi yang interaktif bagi masyarakat. Sayangnya dalam proses pembuatan dan pengujian terdapat beberapa hal yang mungkin menjadi kelemahan dari sebuah aplikasi tiga dimensi, salah satunya adalah keterbatasan hardware, dimana setelah pengujian diketahui bahwa salah satu perangkat keras yang paling berpengaruh adalah Graphic Card, kemampuan Graphic Card sangat berpengaruh terhadap Performa akhir dari aplikasi tiga dimensi yang dihasilkan, padahal tidak semua komputer memiliki kemampuan Graphic Card yang bagus karena harganya yang mahal.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Anizar, Teknik Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di Industri, Graha Ilmu, 2009.[2] J. Ridley, Ikhtisar Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Edisi Ketiga, Erlangga, 2004.

[3] B. A. Wardijono, Pengembangan prototipe serious game untuk penanganankebakaran, DISERTASI S3 Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2010.

[4] Edward Angel, Interactive Computer Graphics, Pearson International edition, Boston 2009.

Website

Simulasi Prosedur Keselamatan... (E. P. Wibowo, D. Mahardika, B. A. Wardijono)13

Page 14: SIMULASI PROSEDUR KESELAMATAN KETIKA TERJADI …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1410/1/... · dalam menangani keadaan darurat kebakaran. Prosedur keselamatan setiap gedung

[5] CASPIAN, Serious games in defence education, Juli 2010, homepage: http://www.caspianlearning.co.uk/

[6] Y. Effendi, Prosedur Keadaan Darurat Kebakaran, Juli 2010, homepage: http://d.yimg.com/kq/groups/1051902/1151782672/name/ Darurat+kebakaran.ppt.

[7] D. Mahardika, Simulasi 3d dengan openspace 3d, Juli 2010, homepage: http://condetcity.wordpress.com/2010/07/17/bikin-gamesimulasi-3ddengan- openspace-3d-mudah/

[8] Wartawarga, “Ogre 3d vs delta 3d,” Juni 2010, homepage: http://wartawarga. gunadarma.ac.id/2010/06/ogre-3d-vs-delta-3d/

[9] Wikipedia, Elpiji, Juli 2010, homepage: http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji.

14 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol.7 No.2 Maret 2011: