SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak...

10
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 23 SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK DAN SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 (STUDI KASUS PADA BPLH MAJALENGKA) Tri Ferga Prasetyo 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,Universitas Majalengka Jl. K.H Abdul Halim No. 103 Majalengka 45418 Telp. (0233) 8187177, 082215559400 E-mail: [email protected] ABSTRAKS Simulasi pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan sampah organik merupakan sebuah sistem informasi tentang bagaimana cara pembuatan Biogas dan bertujuan untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan tentang pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan sampah organik yang memiliki keuntungan lebih dibandingkan gas produksi masal yang lain. BPLH Majalengka menjadikan media sosialisasi pemberian informasi tentang pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan sampah organik. Simulasi ini ditujukan untuk para kelompok ternak di Majalengka yang mana mendapatkan sebuah informasi tentang pemanfaatan kotoran ternak menjadi sebuah Biogas dan cara pembuatan Biogas. Penelitian ini menggunakan metode Perancangan Model Dan Pemilihan Program yang akan digunakan dalam pemodelan simulasi dengan menggunakan software language graph (Macromedia Flash 8) serta eksperimen model simulasi yang telah melalui tahap verifikasi dan kemudian akan melalui tahap validasi model agar model dapat dipakai sebagai dasar untuk menganalisis. Simulasi ini terdiri dari dua faktor yaitu pembuatan Biogas dan pengaplikasiannya terhadap kompor gas dan generator listrik. Kata Kunci: Simulasi, Biogas, Kotoran Ternak Dan Sampah Organik 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan komponen penting untuk menunjang aktivitas dan usaha produktif, dalam menghasilkan barang dan jasa. Sumber energi dapat berasal dari energi fosil, energi matahari, air, angin atau energi dari sumber daya hayati (bioenergi). Kelangkaan bahan bakar minyak sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Persediaan minyak bumi di dunia makin lama makin menipis dan harganya makin melonjak. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan sumber energi makin meningkat, terutama dari minyak bumi. (Wahyuni, 2011 : 34). Untuk itu, sumber energi selain minyak bumi sangat diperlukan salah satunya adalah bioenergi. Bioenergi merupakan sumber energi (bahan bakar) yang dihasilkan oleh sumber daya hayati seperti tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, dan limbah peternakan dan pertanian. Jenis energi yang dihasilkan berupa energi dalam bentuk gas (biogas), cair (biofuel), atau padat (biomass). Energi tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan panas (kalor), gerak (mekanik), dan listrik tergantung pada alat yang digunakan dan kebutuhan dari pengguna. (Burhani, 2009). Dengan kekayaan dan keragaman sumber daya hayati yang ada di Indonesia, pemanfaatan bioenergi merupakan pilihan yang tepat dalam rangka penyediaan energi yang terbarukan, murah, dan ramah lingkungan. Salah satu sumber energi terbarukan yang berasal dari sumber daya alam hayati adalah biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob). Sumber bahan baku untuk menghasilkan biogas yang utama adalah kotoran ternak, dapat juga berasal dari sampah organik. (Hermawan, 2007). Namun sampai saat ini pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dalam bentuk biogas ataupun bioarang sangat kurang karena teknologi dan produk tersebut merupakan hal yang baru di masyarakat. Padahal biogas merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan, dapat dibakar seperti gas elpiji (LPG) dan dapat digunakan sebagai sumber energi penggerak generator listrik. Prospek pengembangan teknologi biogas ini sangat besar terutama di daerah pedesaan dimana sebagian besarnya masyarakat bekerja dibidang peternakan dan pertanian. Pada umumnya masyarakat yang berprofesi sebagai petani mempunyai hewan ternak seperti unggas, kambing, sapi, kerbau, dan lain-lain. Selama ini limbah kotoran ternak hanya dimanfaatkan sebagai pupuk itupun kurang optimal. Limbah kotoran ternak yang menumpuk menimbulkan efek pencemaran seperti pencemaran terhadap air tanah, pencemaran terhadap udara, dan memicu timbulnya efek rumah kaca. (Mochammad, 2007). Untuk itu dikembangkan teknologi baru untuk memanfaatkan dan menaikkan nilai keekonomisan dari limbah tersebut salah satunya dengan jalan memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan biogas. (Wahyuni, 2011: 46). Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa merupakan suatu tantangan tersendiri akibat

Transcript of SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak...

Page 1: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

23

SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK DAN SAMPAH

ORGANIK MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

(STUDI KASUS PADA BPLH MAJALENGKA)

Tri Ferga Prasetyo 1Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,Universitas Majalengka

Jl. K.H Abdul Halim No. 103 Majalengka 45418

Telp. (0233) 8187177, 082215559400

E-mail: [email protected]

ABSTRAKS

Simulasi pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan sampah organik merupakan sebuah sistem informasi tentang

bagaimana cara pembuatan Biogas dan bertujuan untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan tentang

pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan sampah organik yang memiliki keuntungan lebih dibandingkan gas

produksi masal yang lain. BPLH Majalengka menjadikan media sosialisasi pemberian informasi tentang

pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan sampah organik. Simulasi ini ditujukan untuk para kelompok ternak

di Majalengka yang mana mendapatkan sebuah informasi tentang pemanfaatan kotoran ternak menjadi sebuah

Biogas dan cara pembuatan Biogas. Penelitian ini menggunakan metode Perancangan Model Dan Pemilihan

Program yang akan digunakan dalam pemodelan simulasi dengan menggunakan software language graph

(Macromedia Flash 8) serta eksperimen model simulasi yang telah melalui tahap verifikasi dan kemudian akan

melalui tahap validasi model agar model dapat dipakai sebagai dasar untuk menganalisis. Simulasi ini terdiri dari

dua faktor yaitu pembuatan Biogas dan pengaplikasiannya terhadap kompor gas dan generator listrik.

Kata Kunci: Simulasi, Biogas, Kotoran Ternak Dan Sampah Organik

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan komponen penting untuk

menunjang aktivitas dan usaha produktif, dalam

menghasilkan barang dan jasa. Sumber energi dapat

berasal dari energi fosil, energi matahari, air, angin

atau energi dari sumber daya hayati (bioenergi).

Kelangkaan bahan bakar minyak sudah tidak dapat

dipungkiri lagi. Persediaan minyak bumi di dunia

makin lama makin menipis dan harganya makin

melonjak. Seiring dengan perkembangan teknologi,

kebutuhan akan sumber energi makin meningkat,

terutama dari minyak bumi. (Wahyuni, 2011 : 34).

Untuk itu, sumber energi selain minyak bumi

sangat diperlukan salah satunya adalah bioenergi.

Bioenergi merupakan sumber energi (bahan bakar)

yang dihasilkan oleh sumber daya hayati seperti

tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, dan limbah

peternakan dan pertanian. Jenis energi yang

dihasilkan berupa energi dalam bentuk gas (biogas),

cair (biofuel), atau padat (biomass). Energi tersebut

selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan

panas (kalor), gerak (mekanik), dan listrik

tergantung pada alat yang digunakan dan kebutuhan

dari pengguna. (Burhani, 2009).

Dengan kekayaan dan keragaman sumber daya

hayati yang ada di Indonesia, pemanfaatan bioenergi

merupakan pilihan yang tepat dalam rangka

penyediaan energi yang terbarukan, murah, dan

ramah lingkungan. Salah satu sumber energi

terbarukan yang berasal dari sumber daya alam

hayati adalah biogas. Biogas adalah gas yang

dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan

organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang

relatif kurang oksigen (anaerob). Sumber bahan

baku untuk menghasilkan biogas yang utama adalah

kotoran ternak, dapat juga berasal dari sampah

organik. (Hermawan, 2007).

Namun sampai saat ini pemanfaatan limbah

kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dalam

bentuk biogas ataupun bioarang sangat kurang

karena teknologi dan produk tersebut merupakan hal

yang baru di masyarakat. Padahal biogas merupakan

sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan

terbarukan, dapat dibakar seperti gas elpiji (LPG)

dan dapat digunakan sebagai sumber energi

penggerak generator listrik. Prospek pengembangan

teknologi biogas ini sangat besar terutama di daerah

pedesaan dimana sebagian besarnya masyarakat

bekerja dibidang peternakan dan pertanian. Pada

umumnya masyarakat yang berprofesi sebagai petani

mempunyai hewan ternak seperti unggas, kambing,

sapi, kerbau, dan lain-lain. Selama ini limbah

kotoran ternak hanya dimanfaatkan sebagai pupuk

itupun kurang optimal. Limbah kotoran ternak yang

menumpuk menimbulkan efek pencemaran seperti

pencemaran terhadap air tanah, pencemaran

terhadap udara, dan memicu timbulnya efek rumah

kaca. (Mochammad, 2007).

Untuk itu dikembangkan teknologi baru untuk

memanfaatkan dan menaikkan nilai keekonomisan

dari limbah tersebut salah satunya dengan jalan

memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan

biogas. (Wahyuni, 2011: 46).

Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat

desa merupakan suatu tantangan tersendiri akibat

Page 2: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

24

rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan

dan wawasan yang mereka miliki. Terlebih lagi pada

penerapan teknologi biogas. Tidak pernah

terbayangkan bahwa kotoran lembu bisa

menghasilkan api. (Wahyuni, 2011: 47).

Perlu waktu untuk mensosialisasikan Biogas

kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat

mengetahui manfaat menggunakan energi alternatif

seperti biogas ini. Metode yang dipergunakan untuk

mensosialisasikan Biogas adalah dengan memilih

sebuah keluarga sebagai Khalayak Sasaran Antara

(KSA) yang diharapkan menjadi pelopor dan bisa

mengembangkan Biogas itu kepada Masyarakat

sebagai khalayak Sasarannya. (Wahyuni, 2011: 47).

2. PEMBAHASAN

2.1 Formulasi Masalah

Formulasi masalah merupakan suatu langkah

yang sangat penting dalam perancangan model

simulasi. Formulasi masalah yang tidak tepat tidak

akan mungkin menghasilkan model yang tepat

(akurat). (Andianto, 2011). Formulasi masalah

merupakan suatu kegiatan untuk memilih satu

permasalahan yang dianggap paling penting untuk

diselesaikan saat itu dari sekian banyak

permasalahan. Hal-hal berikut diungkapkan dalam

formulasi masalah :

a. Identifikasi Keputusan Dari Keadaan

Masalah yang Ada :

1. Masyarakat tidak menghiraukan kondisi gas

bumi yang tiba-tiba bisa langka dan akan

semakin hilang.

2. Kelompok ternak/masyarakat ingin

mencoba memiliki terobosan terbaru untuk

mengurangi kelangkaan gas bumi dan

kenaikan harga minyak dunia yang

berakibat besar terhadap gas yang

digunakan. Dengan adanya Biogas yang

terbuat dari bahan organik yang baik untuk

menghasilkan gas yang berguna dan aman,

maka hal inilah yang diinginkan, tetapi hal

ini belum ada tuntunan pasti dan kelebihan-

kelebihan yang diketahui dari pembuatan

Biogas dan pemakaiannya.

3. Pada dasarnya kelompok ternak/masyarakat

masih awam untuk membuat Biogas yang

mana bahan-bahan, alat-alat serta cara

pembuatannya belum mengetahui pasti.

4. Masyarakat Majalengka yang berprofesi

sebagai peternak atau kelompok ternak

didaerahnya tidak dapat memanfaatkan

hasil dari kotoran yang dapat dijadikan

Biogas yang mana dapat bermanfaat bagi

kehidupan keluarga ataupun pembangkit

listrik.

5. Masyarakat masih kurang sadar dengan

keberadaan sampah organik di

lingkungannya yang dapat di manfaatkan

menjadi Biogas.

6. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

kurang merata mensosialisasikan

bagaimana pemanfaatan sampah organik

dan kotoran ternak menjadi Biogas kepada

masyarakat yang khususnya berprofesi

sebagai peternak ataupun home industry

pembuat gas alami dilingkungannya karena

keterbatasan media informasi. (BPLH

Majalengka, 2010) b. Spesifikasi Pembatas Masalah Keputusan.

Spesifikasi batasan ini berfungsi untuk

bagaimana keharusan sebuah aktifitas yang harus

mengikuti prosedur yang harus dijalani agar

sistem tersebut berjalan sesuai dengan aturan

awal. Oleh karena itu, batasan ini dapat di

kelompokan sebagai berikut:

1. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

sampah organik ini harus memiliki bahan-

bahan yang sudah dipilah-pilah dahulu dan

dicacah hingga hanya sampah organik saja

dan kotoran yang baik adalah yang

berkarakter seperti berbau busuk atau fisik

yang busuk (bertubuh lapuk atau lembek).

2. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

sampah organik ini harus memiliki kotoran

ternak yang baik dan sudah ditentukan

dalam contoh simulasi ini yaitu kotoran

sapi karena zat-zat hara yang terkandung

banyak dibandingkan dengan kotoran-

kotoran ternak lainnya (kambing, kerbau,

ayam, babi, itik dan lain-lain).

3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

sampah organik ini harus memiliki alat-alat

yang sudah ditentukan dan tidak usang agar

dapat berjalan sesuai yang di contohkan

dalam simulasi.

4. Tempat pembuatan Biogas dari kotoran

ternak dan sampah organik ini harus sesuai

dengan yang diperintahkan oleh BPLH

Majalengka yaitu dekat dengan kandang

ternak dan jauh dari hiruk pikuk kota.

5. Proses penyimpanan yang baik adalah

penyimpanan menggunakan bantuan cahaya

matahari (Aerob).

6. Tambahan zat pengurai untuk

memepercepat fermentasi. (BPLH

Majalengka, 2010)

c. Mendefinisikan Ukuran Kinerja Sistem dan

Fungsi Tujuan :

Didalam simulasi ini ada beberapa

tahapan yang meliputi lajunya proses

simulasi berjalan. Beberapa faktor yang

mempengaruhinya adalah menu, iklan dari

instansi terkait, proses pembuatan Biogas

dari kotoran ternak dan proses pembuatan

Biogas dari sampah organik. Oleh karena

itu inilah proses cara-cara Pembuatan

Biogas dari kotoran ternak dan sampah

organik seperti gambar 1. Alur Proses

Pembuatan Biogas Dari Kotoran Ternak

Page 3: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

25

dan gambar 2. Alur Proses Pembuatan

Dari Sampah Organik :

Bak

Penampungan

Air Kotoran

Ternak

Aktifator

(M4)

Digester

Aduk

Plastik

Penampung gas

Mesin dieselKompor Gas

Kompresor

Rumah

Tangga

Gambar 1. Alur Proses Pembuatan Biogas Dari

Kotoran Ternak

(Sumber : BPLH Majalengka, 2010)

a. Siapkan bahan berupa kotoran ternak.

b. Masukan kotoran ternak tersebut kedalam bak

penampungan.

c. Tambahkan air untuk campuran agar mudah

masuk kedalam digester

d. Tambahkan cairan bakteri pada saat awal

pembuatan untuk mempercepat fermentasi

pada kotoran tersebut.

e. Mengaduk bahan-bahan tersebut hingga

tercampur rata.

f. Membuka penutup lubang dan memasukan

bahan campuran tersebut kedalam digester

hingga penuh melalui lubang pemasukan.

g. Diamkan selama 1 minggu atau 7 hari agar

terbentuk gas yang diinginkan, lakukan

pengadukan bahan setiap lima hari sekali

melalui lubang pemasukan.

h. Setelah 1 minggu atau 7 hari, Biogas terbentuk

dan di tampung ditempat penampungan gas

yang terbuat dari plastik transparan.

i. Setelah gas yang telah ditampung ditempat

penampungan gas plastik cukup banyak dan

sebelum di salurkan ke kompor atau diesel

maka gas akan di salurkan terlebih dahulu ke

composer agar penggunaan gas tersebut stabil.

j. Setelah dari Komposer gas akan di salurkan ke

kompor gas dan mesin disel sementara dari

mesin diesel akan menghasilkan listrik untuk

kepentingan sehari-hari begitu juga dengan

kompor gas.

Bak

Penampungan

AirKotoran

Ternak

Aktifator

(M4)

Digester

Aduk

Plastik Penampung

gas

Rumah Tangga

Untuk Masak

Sampah

Organik

Pengolahan

Amplas

Pupuk

PadatPupuk Cair

Digester

Gambar 2. Alur Proses Pembuatan Biogas Dari

Sampah Organik

(Sumber : BPLH Majalengka, 2010)

a. Siapkan bahan berupa kotoran ternak (sapi)

dan sampah organik yang telah dicacah.

b. Masukan kotoran ternak kedalam tempat

penampungan sementara untuk proses awal

pembuatan Biogas.

c. Tambahkan air kedalam tempat penampungan

sementara dan aduk hingga rata untuk

mempermudah masuknya kotoran ternak

kedalam digester.

d. Membuka penutup lubang yang ada dibagian

dasar tempat penampungan sementara agar

kotoran ternak dan air yang telah tercampur

masuk kedalam digester.

e. Masukan sampah organik hasil pencacahan

kedalam tempat penampungan sementara.

f. Tambahkan air kedalam tempat penampungan

sementara agar mempermudah masuknya

bahan organik kedalam digester.

g. Masukan M4 (bakteri pengurai) untuk

mempercepat fermentasi sampah organik saat

didalam digester.

h. Aduk campuran bahan tersebut yang ada

didalam tempat penampungan sementara

hingga merata sebelum dimasukan kedalam

digester.

Page 4: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

26

i. Buka penutup lubang yang ada didasar

penampungan sementara lalu bahan tercampur

dengan kotoran ternak yang berada didalam

digester.

j. Diamkan selama 7 hari agar terbentuk gas

yang diinginkan, bakteri pengurai melakukan

fermentasi pada bahan-bahan yang ada

didalam digester proses ini dilakukan selama 7

hari.

k. Setelah 7 hari gas terbentuk dan akan masuk

ketempat penampungan gas plastik, sebelum

masuk ke tempat penampungan gas, gas akan

masuk kedalam tangki pengontrol

l. Setelah gas tertampung cukup banyak maka

gas tersebut siap untuk digunakan dalam artian

dapat langsung ke kompor gas. d. Mengembangkan model struktur awal yang

menghubungkan masalah sistem dan ukuran

kinerja. Hasil dari semua yang telah dikembangkan

menghasilkan model struktur yang sesuai

dengan varibel sistem dan ukuran kinerja

sistem yaitu:

1. Simulasi ini dijadikan sebagai media

informasi yang dapat disosilisasikan

oleh instansi Majalengka yang

bergerak dibidang pengelolaan

lingkungan hidup (BPLH).

2. Simulasi ini bertujuan untuk

memberikan informasi yang bertitik

beratkan terhadap kesadaran

masyarakat khususnya masyarakat

Majalengka pada masalah pengelolaan

sampah dan pemanfaatannya menjadi

lebih bermanfaat terlebih kedalam

memanfaatkan energi alternatif gas

bumi buatan (Biogas).

3. Hambatan yang didapat dalam

pembuatan Biogas, dapat dijauhkan

dari hasil informasi simulasi ini.

4. Memberikan software media informasi

multimedia kepada BPLH Majalengka

untuk keperluan sosialisasi tentang

pengelolaan lingkungan hidup.

Ke empat hal ini menyimpulkan bahwa

semua yang telah dibahas sesuai dengan

model yang dikembangkan dengan varibel

dan ukuran kinerja sistem yang dibuat

dalam tahap identifikasi hingga tahap

perancangan ini. (BPLH Majalengka, 2010)

2.2 Pengumpulan Data dan Analisis Data

2.2.1 Pengumpulan Data

Data diperlukan untuk percobaan model.

Verifikasi dan validasi model dapat dilakukan

dengan adanya data. Dalam validasi dan verifikasi,

analisis menguji seberapa dekat model yang dibuat

dapat meniru sistem aslinya dengan membandingkan

output model dengan kinerja sistem. Output akan

diperoleh jika simulasi dijalankan untuk data

tertentu. Data bisa diperoleh dengan pengamatan dan

pelaporan pribadi, atau dengan membangkitkan

bilangan acak jika data historisnya sudah ada. Cara

kedua ini khususnya digunakan untuk model

probabilistik. Ukuran sampel tergantung dari biaya

yang bersedia dikeluarkan untuk keakuratan tertentu.

Tabel 1. Data Sampah

Komponen Sampah

Jumlah

(Juta

Ton/Tahun)

Komposisi

Rata-Rata

Organik

Sampah Dapur 22,4 58

Sampah Kertas 3,6 9

Sampah Kayu 1,4 4

Sampah Karet/Kulit 0,7 2

Sampah Kain 0,7 2

Sampah Organik Lainnya 2,3 6

Jumlah Sampah Organik 31,1 81

Anorganik

Sampah Plastik 5,4 14

Sampah Kaca 0,7 2

Sampah Metal/Logam 0,7 2

Sampah Anorganik Lainnya 0,5 1

Jumlah Sampah

Anorganik 7,4 19

Jumlah Total Sampah 38,5 100

(Sumber : BPLH Majalengka, 2010)

Peran sampah yang sering digunakan untuk

dijadikan Biogas dari sampah organik adalah

sampah dapur karena didalam sampah dapur

terdapat daun lapuk bekas bungkus makanan, buah

busuk dan lain-lain. Sampah ini dapat mempercepat

peran fermentasi zat-zat hara yang sudah

terfermentasi sebagian oleh bakteri menguntungkan

untuk itulah sampah dapur ini dijadikan bahan dasar

sampah organik yang baik. Seperti pada tabel 1.

Tabel 2. Data Kotoran Ternak

(Sumber : GAPOKTAN Majalengka, 2010)

Jenis

Pupuk

Wujud

Bahan (%)

H2O

(%) N (%)

P2O5

(%) K2O

Pupuk

Kuda

Padat 80 75 0,55 0,30 0,40

Cair 20 90 1,35 - 1,25

Total - 78 0,70 0,25 0,55

Pupuk

Sapi

Padat 70 85 0,40 0,20 0,10

Cair 30 92 1,00 0,20 1,35

Total - 86 0,60 0,15 0,45

Pupuk

Kambing

Padat 67 60 0,75 0,50 0,45

Cair 33 85 1,35 0,05 2,10

Total - 69 0,95 0,35 1,00

Pupuk

Babi

Padat 60 80 0,55 0,50 0,45

Cair 40 97 0,40 0,10 0,45

Total - 87 0,50 0,35 0,40

Pupuk

Ayam Total - 55 1,00 0,80 0,40

Page 5: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

27

Peran kotoran ternak yang sering digunakan

untuk dijadikan bahan pencampur biogas dari

kotoran ternak salah satunya adalah kotoran sapi

karena kotoran sapi memiliki kandungan yang

seimbang dan dapat mempercepat pembentukan

biogas. Biasanya kotoran sapi ini dijadikan zat

fermentasi organik yang bisa dijadikan bahan utama

dalam pembutan biogas. Seperti pada tabel 2.

2.2.2 Analisis Data

1. Rumusan Penyelesaian Masalah

Berdasarkan observasi lapangan terhadap

pengelolaan lingkungan hidup, maka masyarakat

harus mengetahui tentang pelestarian lingkungan

seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak

hanya itu masyarakat pun harus dapat memanfaatkan

sampah tersebut menjadi produk yang berguna

terlebih produk yang membantu dibidang

pemanfaatan energi alternatif (Biogas). Badan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) pun masih

direpotkan dengan pemilhan sampah tong organik

dan tong anorganik masih tercampur tidak sesuai

dengan kapasitas dan fungsinya. Maka dirumuskan

beberapa masalah untuk diselesaikan, yaitu :

1. Apakah simulasi yang dibuat akan memenuhi

informasi masyarakat tentang pemanfaatan

sampah dan kotoran ternak menjadi biogas ?

2. Apakah simulasi yang dibuat memenuhi

Aspek pembuatan biogas sesuai dengan

pembuatan yang nyata ?

3. Apakah dengan diimplementasikannya

simulasi ini, proses sosialisasi BPLH dalam

pengelolaan lingkungan menjadi lebih baik

dan dapat memenuhi tingkat pengetahuan

masyarakat terhadap pembuatan biogas ? dan

apakah juga simulasi ini menambah nilai

kepraktisan bagi BPLH Majalengka dengan

para staf untuk melakukan sosialisasi ?

2. Evaluasi Permasalahan

Dari analisa sistem permasalahan tersebut, maka

penulis mengemukakan beberapa kekurangan sistem

yang ada. Adapun kekurangannya tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Proses pembuangan sampah masih belum

sadar merata untuk memasukannya kedalam

tong yang sudah disediakan (BPLH) dan

masih keliru sampah yang mana yang harus

dimasukan ke tong contoh (sampah organik

daun-daun sisa pembungkus makanan malah

dimasukan kedalam tong anorganik yang

seharusnya dimasukan kedalam tong

organik).

2. Proses sosilisasi masih kurang memadai

mendekati tujuan untuk dilakukan dilapangan

tentang pembuatan biogas dari kotoran ternak

dan sampah organik.

3. Proses pemberian materi sosialisasi masih

menggunakan teori-teori tulisan saja yang

mana tidak dapat mengerti sepenuhnya pada

saat nanti di uji dilapangan. 3. Usulan Penyelesaian Masalah

Pemberian sosialisasi BPLH menggunakan

media simulasi yang dibuat meliputi pengelolaan

sampah yang baik terhadap fungsi dan cakupannya,

pemberian informasi berbentuk simulasi kepada para

kelompok ternak ataupun masyarakat yang ingin

bergerak untuk memanfaatkan energi alternatif lebih

memahami lagi dalam pembuatan biogas dari

kotoran ternak dan sampah organik, masyarakat

Majalengka membantu BPLH dalam pengelolaan

sampah dan membantu kelompok ternak untuk

memanfaatkannya menjadi biogas begitupula

sebaliknya masyarakat dapat memanfaatkan data-

data dari pengelolaan sampah dan kotoran ternak

menjadi bisnis rumahan untuk membuat biogas dari

kotoran ternak dan sampah organik.

Adapun keuntungan-keuntungan yang dapat

diperoleh sebagai berikut :

1. Proses pembuangan sampah disadarkan

untuk memasukannya kedalam tong yang

sudah disediakan (BPLH) dan mengerti

sampah yang mana yang harus dimasukan

ke tong contoh (sampah organik daun-daun

sisa pembungkus makanan dimasukan

kedalam tong organik yang sebelumnya

dimasukan kedalam tong anorganik).

2. Proses sosilisasi sudah memadai mendekati

tujuan untuk dilakukan dilapangan tentang

pembuatan biogas dari kotoran ternak dan

sampah organik karena dapat dilihat proses

pembuatannya di simulasi ini yang mudah

diserap dan dipahami para pelaku akan

mengerti bagaimana cara pembuatan biogas

tersebut.

3. Proses pemberian materi sosialisasi sudah

menggunakan media simulasi yang mana

akan dapat mengerti sepenuhnya pada saat

nanti di uji coba pembuatanya oleh masing-

masing peserta sosialisasi tentang

pembuatan biogas tersebut.

4. BPLH memiliki media sosialisasi tentang

pembuatan biogas dari kotoran ternak dan

sampah organik dengan memiliki unsur

multimedia.

5. Menghemat waktu dalam pemberian

sosialisasi.

6. Meningkatkan taraf infromasi yang sadar

akan perkembangan teknologi di BPLH

Majalengka.

4. Alur Proses Simulasi Dalam alur proses ini dibagi dua yaitu alur

proses simulasi utama dan alur proses sub sistem

simulasi. (Bambang, 2009 : 45), dapat digambarkan

pada gambar 3 dan gambar 4 :

Page 6: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

28

START

MENU

UTAMA

KELUARINFOSUARAMULAI

PILIHAN

INFORMASI

MENJALANKAN

SIMULASI

PENGATURAN

SUARA

BIOGAS DARI

SAMPAH

ORGANIK

BIOGAS DARI

KOTORAN

TERNAK

PEPIL

IHAN

AUTOMATIK

USER

INTERAKTIF

USER

IKLAN

PEMANFAATN

SAMPAH

PROSES

TAHAPAN-TAHAPAN

SIMULASI

PEMILIHAN

KEMBALI

LANJUT

DAN

SETERUSNYA

TAHAP 5

TAHAP 4

TAHAP 3

TAHAP 2

TAHAP 1

Gambar 3. Alur Proses Simulasi Utama

START

TAMPILAN

UTAMA

BIOGAS DARI

SAMPAH

ORGANIK

BIOGAS DARI

KOTORAN

TERNAK

AUTOMATIK

USER

INTERAKTIF

USER

AUTOMATIK

USER

INTERAKTIF

USER

PEMILIHAN PEMILIHAN

IKLAN

PEMANFAATAN

SAMPAH

PROSES

TAHAPAN-TAHAPAN

SIMULASI SECARA

INTERAKTIF

PROSES

TAHAPAN-TAHAPAN

SIMULASI SECARA

AUTOMATIK

KEMBALI LANJUT

PEMILIHAN

KEMBALI

DAN

SETERUSNYA

TAHAP 2

TAHAP 1

Gambar 4. Alur Simulasi Subsistem

3. HASIL PEMBAHASAN

Implementasi dari simulasi sistem pembuatan

Biogas dari kotoran ternak dan sampah organik ini

di desain dengan menggunakan macromedia flash 8.

Dalam implementasi antarmuka ini terdapat menu

yang menjelaskan tentang menu utama, menu suara,

menu info, menu tampilan utama, menu pilihan,

menu simulasi Biogas kotoran ternak dan sampah

organik.

3.1 Menu Utama

Menu Utama ini merupakan tampilan awal dalam

simulasi pembuatan biogas dan didalam tampilan

tersebut terdapat beberapa tombol yang berfungsi

sesuai dengan kerjanya, untuk tampilan dilihat pada

gambar 5.

Gambar 5. Menu Utama

(Sumber : Zainul, 2007: 112)

Tampilan ini adalah tampilan Menu Utama

dimana fungsi ini dianjurkan untuk User yang ingin

menjalankan simulasi dengan cara memilih 4 button

menu yang disediakan. Button mulai untuk masuk ke

tampilan berikutnya, Button Suara untuk masuk

kedalam tampilan pengaturan suara, Button info

untuk masuk kedalam tampilan informasi langkah-

langkah menjalankan proses simulasi dan Button

keluar berfungsi untuk keluar dari simulasi ini.

Adapun Event-event yang dapat dijelaskan seperti

tabel 3.

Tabel 3 Event Menu Utama No Komponen Event

1 Button

Mulai

Up dan Over disaat User menggunakan

mouse mendekati tombolnya maka

tombolnya pun berubah warna dari

hijau ke warna biru dan ketika diklik

masuk ke menu tampil utama yaitu

Kotoran ternak dan sampah organik.

2 Button

Suara

Up dan Over disaat User menggunakan

mouse mendekati tombolnya maka

tombolnya pun berubah warna dari

hijau ke warna biru dan ketika diklik

masuk ke menu pengaturan suara.

Disana User dapat melakukan

penaraikan interval suara yang

Page 7: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

29

No Komponen Event

diinginkan berbentuk tabung biogas

yang ditarik dari ujung batang sebelah

kanan ke kiri untuk memperbesar,

begitu pula sebaliknya untuk

memperkecil suara. Patokan suara

dapat dilihat dari simbol api yang

bergerak saat simbol itu sedikit maka

suara kecil begitupula sebaliknya

memperbesar.

3 Button Info Up dan Over disaat User menggunakan

mouse mendekati tombolnya maka

tombolnya pun berubah warna dari

hijau ke warna biru dan ketika diklik

masuk ke menu informasi penggunaan

simulasi.

4 Button

Keluar

Up dan Over disaat User menggunakan

mouse mendekati tombolnya maka

tombolnya pun berubah warna dari

hijau ke warna biru dan ketika diklik

keluar dari simulasi.

3.2 Menu Suara

Menu suara ini adalah tampilan yang

menerangkan tentang pengaturan suara dimana

terdapat tombol atau panel suara untuk memperbesar

dan memperkecil suara, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Menu Suara

(Sumber : Zainul, 2007: 112)

Tampilan ini adalah tampilan Menu Suara

dimana fungsi ini dianjurkan untuk User yang ingin

memperkecil/memperbesar suara backsound dari

simulasi dengan cara mengklik tombol tabung

biogas dimana cara kerjanya tabung tersebut diklik

drag sesuai dengan interval yang diinginkan,

semakin ditarik kesebelah kiri maka sumber suara

semakin mengecil, semakin ditarik kesebalah kanan

maka sumber suara semakin membesar. Adapun

Event-event yang dapat dijelaskan seperti tabel 4.

Tabel 4. Event Menu Suara No Komponen Event

1 Button

Tabung

Biogas

Up disaat User menggunakan

mouse menekan tombolnya maka

tombolnya pun ikut dengan

lajunya mouse dan mengikuti drag

yang User lakukan memiliki 2

pilihan yaitu didrag kearah kanan

memperbesar suara, memperkecil

suara.

2 Button

Kembali

Up dan Over disaat User

menggunakan mouse mendekati

tombolnya maka tombolnya pun

berubah warna dari biru ke warna

hitam muda dan ketika diklik

masuk ke menu sebelumnya.

3 Movie Clip

Api Biru

Gambar ini merupakan parameter

User disaat melakukan pengaturan

interval suara semakin daunnya

sedikit semakin suara mengecil

semakin daunnya banyak semakin

suara besar.

4 Graphic

Batang

Gambar yang berfungsi

memberikan track/jalur button

suara untuk memberikan

fungsinya.

3.3 Menu Info

Menu info ini adalah tampilan tentang penjelasan

tata cara menjalankan simulasi pembuatan biogas

dan di dalamnya terdapat beberapa perintah untuk

menjalankan simulasi tersebut, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Menu Info

(Sumber : Zainul, 2007: 113)

Tampilan ini adalah tampilan Menu Info dimana

fungsi ini dianjurkan untuk User yang ingin

mengetahui langkah-langkah menjalankan simulasi.

Bagaimana cara user untuk mengklik mouse yang

ada sesuai fungsinya, penekanan tombol lanjut

sesuai fungsinya untuk melanjutkan proses simulasi

dan tombol kembali yang diklik sesuai dengan

Page 8: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

30

fungsinya yaitu kembali ke menu sebelumnya.

Adapun Event-event yang dapat dijelaskan seperti

tabel 5.

Tabel 5. Event Menu Info No Komponen Event

1 Gambar Button

Mouse

Memberikan informasi

kepada user bahwa mouse

yang diperlukan hanya klik

kiri pada tombol mouse yang

user genggam.

2 Gambar Button

Lanjut

Memberikan informasi

kepada user ketika diklik

bahwa fungsi dari tombol

lanjut untuk melanjutkan

proses simulasai ke tahapan

selanjutnya.

3 Gambar Button

Kembali

Memberikan informasi

kepada user ketika diklik

bahwa fungsi dari tombol

kembali untuk

mengembalikan kepada

menu sebelumnya.

3.4 Menu Tampil Utama

Gambar 8. Menu Tampil Utama

(Zainul, 2007: 114)

Tampilan ini adalah tampilan Menu Tampil

Utama dimana fungsi ini dianjurkan untuk User

memilih sistem simulasi yang diinginkan. Ada 2

pilihan Button Menu yang terdiri dari interaktif user

dan automatic user, dimana fungsi tertentu memiliki

kesamaan yang pasti dalam proses simulasinya

hanya perbedaan dalam bentuk fungsi interface yaitu

bahwa interaktif user memiliki 2 komponen penting

yaitu tombol lanjut dan kembali yang berfungsi

sebagaimana fungsi asal komponennya, jika

automatik user hanya memiliki 1 komponen penting

yaitu tombol kembali yang hanya berfungsi untuk

mengembalikan kepada menu sebelumnya karena

menu ini hanya dapat memperhatikan proses

simulasi tidak memiliki keterkaitan user untuk

mengatur jalanya simulasi. Adapun Event-event

yang dapat dijelaskan seperti tabel 6.

Tabel 6. Event Menu Tampil Utama No Komponen Event

1 Button

Interaktif

User

Up, Over dan Down disaat

User menggunakan mouse

mendekati tombolnya maka

tombolnya pun berubah

warna dari biru ke warna

putih dan ketika diklik pun

bergerak arah dan masuk ke

menu proses pembuatan

biogas.

2 Button

Automatik

User

Up, Over dan Down disaat

User menggunakan mouse

mendekati tombolnya maka

tombolnya pun berubah

warna dari biru ke warna

putih dan ketika diklik pun

bergerak arah dan masuk ke

menu proses pembuatan

biogas.

3 Button

Kembali

Up dan Over disaat User

menggunakan mouse

mendekati tombolnya maka

tombolnya pun berubah

warna dari biru ke warna

hitam dan ketika diklik

masuk ke menu sebelumnya.

4 Movie Clip

background

Gambar ini merupakan

gambaran dari latar tema

yang diusung yaitu

Pelestarian Lingkungan

Hidup sengaja warna biru

karena biasanya gas yang

ramah lingkungan yaitu

berwarna biru.

3.5 Menu Pilihan

Menu Pilihan ini adalah tampilan sesudah user

memilih tombol mulai yang didalamnya terdapat dua

tombol yang berfungsi untuk membuat biogas dari

bahan kotoran ternak atau sampah organik, Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9.

Page 9: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

31

Gambar 9. Menu Pilihan

(Astuti, 2006 : 65)

Tampilan ini adalah tampilan Menu Pilihan

dimana fungsi ini dianjurkan untuk User memilih

menu simulasi yang ingin dijalankan. Ada 2 pilhan

komponen yaitu Button kotoran ternak dan Button

sampah organik. Simulasi yang dipilih memiliki

beberapa proses pembutan dan pengaplikasian hasil

dari pembuatan biogas tersebut. Adapun Event-event

yang dapat dijelaskan pada tabel 7.

Tabel 7. Event Menu Pilihan No Komponen Event

1 Button

Kotoran

Ternak

Movie Clip Button yang mana

tombol yang diklik masuk

kedalam proses pemilihan

interaktif user dan automatic user

tidak hanya itu Button ini juga

bergerak karena menggunakan

kaidah simbol movie clip.

2 Button

Sampah

Organik

Movie Clip Button yang mana

tombol yang diklik masuk

kedalam proses pemilihan

interaktif user dan automatic user

tidak hanya itu Button ini juga

bergerak karena menggunakan

kaidah simbol movie clip.

3 Button

Kembali

Up dan Over disaat User

menggunakan mouse mendekati

tombolnya maka tombolnya pun

berubah warna dari biru ke warna

hitam dan ketika diklik masuk ke

menu sebelumnya.

4 Graphic

Background

Gambar ini merupakan gambaran

dari latar tema yang diusung yaitu

Pelestarian Lingkungan Hidup

sengaja warna biru karena

biasanya gas yang ramah

lingkungan yaitu berwarna biru.

3.6 Menu Simulasi (Sebagian)

Tampilan ini adalah tampilan proses memasukan

kotoran ternak kedalam tempat penampungan

sementara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 10.

Gambar 10. Simulasi Proses Pemasukan Kotoran

Ternak

(Astuti, 2006: 69)

Tampilan ini adalah tampilan proses memasukan

kotoran ternak kedalam tempat penyimpanan

sementara untuk diolah dan dimasukan kedalam

digester untuk dijadikan bahan pembuatan biogas

organik cair. Adapun Event-event yang dapat

dijelaskan seperti tabel 8.

Tabel 8. Simulasi Proses Pemasukan Kotoran

Ternak No Komponen Event

1 Gambar Movie

Clip Kotoran

Ternak

Gambar yang memberikan

penjelasan tentang kotoran

ternak dimasukan kedalam

tempat penyimpanan sementara

dengan cara di tuangkan

kedalam tempat itu.

2 Gambar Movie

Clip Digseter

Gambar ini menjelaskan

menunggu proses hasil

selanjutnya. Yang fungsinya

untuk proses fermentasi bahan

menjadi biogas.

3 Gambar Movie

Clip Tempat

Penyimpanan

Sementara

Gambar ini menjadi tempat

penyimpanan sementara bahan-

bahan sebelum diolah tempat

ini memiliki lubang klep

didasar permukaan yang bisa

dibuka untuk mengalirkan

bahan kedalam digester.

4 Gambar Button

Lanjut

Memberikan informasi kepada

user ketika diklik bahwa fungsi

dari tombol lanjut untuk

melanjutkan proses simulasai

ke tahapan selanjutnya.

5 Gambar Button

Kembali

Memberikan informasi kepada

user ketika diklik bahwa fungsi

dari tombol kembali untuk

mengembalikan kepada menu

sebelumnya.

Page 10: SIMULASI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN · PDF fileramah lingkungan. ... Limbah kotoran ternak yang ... ayam, babi, itik dan lain-lain). 3. Pembuatan Biogas dari kotoran ternak dan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

32

4. KESIMPULAN

Dari hasil uraian yang telah dijelaskan pada

pembahasan sebelumnya, maka dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Memanfaatkan fasilitas komputer diharapkan

mampu menghasilkan proses sosialiasi yang

lebih interaktif bagi user.

2. Mengetahui tingkat perkembangan pembuatan

biogas yang baik dengan memanfaatkan

sampah organik dan kotoran ternak terhadap

pengelolaan lingkungan hidup.

PUSTAKA

Astuti, Dwi. 2006. Teknik Membuat Animasi

Profesional Menggunakan Macromedia Flash 8.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Andianto. 2011. Aliran Slurry di dalam Digester

Biogas Tipe Aliran Kontinyu. Skripsi diterbitkan.

Depok: Fakultas Teknik Program Studi Teknik

Mesin Universitas Indonesia.

Bambang Sridadi. 2009 Pemodelan dan simulasi

sistem. Bandung : Informatika.

BPLH Majalengka. 2010. Draft Penyusunan Detail

Engineering Design (DED) Persampahan.

Majalengka: BPLH Majalengka.

Burhani Rahman, Biogas, Sumber Energi Alternatif,

http://www.energi.lipi.go.id (tgl 17 januari 2009)

Gapoktan Majalengka. 2010. Draft Laporan Kotoran

ternak perternakan dan pertanian. Majalengka:

Gapoktan Majalengka Dinas Perternakan

Majalengka.

Hermawan, Beni dkk. 2007. Pemanfaatan Sampah

Organik sebagai Sumber Biogas Untuk

Mengatasi Krisis Energi Dalam Negeri. Karya

Tulis Ilmiah Mahasiswa. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Mochammad, J. Ir., 2007, Teknik Membuat Dan

Memanfaatkan Unit Gas Bio, Gadjah Mada

University Press.

Wahyuni, Sri M.P. 2011. Biogas. Jakarta: Penerbit

Penebar Swadaya PT. Media Inovasi Transfer.

Penerbit Bandung: Informatika.

Zainul Fanani dan Diginnovac 2007. Bermain logika

action script Macromedia flash pro 8: Penerbit

PT Elex media komputindo kelompok gramedia,

Jakarta.