Simulasi Ecotect Untuk Analisis RT_Ario Dkk
Click here to load reader
Transcript of Simulasi Ecotect Untuk Analisis RT_Ario Dkk
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK ANALISIS WAKTU DENGUNG
1
January, 2012
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK
ANALISIS WAKTU DENGUNG
1 aArio Bharata (34807)
2 bBinar L Suroto
(35059) 3 c
M Baghir F (35358) 4 d
Razdrizal Rizki
E (35122)
abcdJurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada
ABSTRAK
Selain bersifat teoritis, pembelajaran
akustik juga dapat dilakukan dengan melakukan
pengukuran langsung ataupun mensimulasikan
data menggunakan software-software tertentu.
Salah satu studi simulasi akustik yang mudah
adalah menggunakan software Ecotect yang
berbeda dari software simulasi yang sudah ada
sebelumnya. Ecotect sebagai software simulasi
akustik, cukup memadai untuk melakukan
pendekatan desain akustik ruang. Validasi hasil
simulasi terhadap hasil pengukuran lapangan
dilakukan pada tahap pertama untuk menguji
keandalan program. Ecotect mampu
menawarkan desain konstruksi 3D yang lebih
fleksibel dan melakukan beragam analisis mulai
dari yang sederhana sampai pada enclosure yang
kompleks bahkan sampai pada aspek biaya.
Dasar pengetahuan yang perlu diketahui dalam
analisis akustik suatu ruang adalah mengenai
waktu dengung (reverberation time). Dengan
mengetahui waktu dengung suatu ruangan dapat
diketahui sound pressure level dan directivity
patternnya dengan menggunakan beragam
metode, salah satunya metode ray tracing.
PENDAHULUAN
Ecotect adalah suatu software analisis bangunan
yang paling komperhensif dan inovatif dewasa
ini. Banyak fitur-fitur yang ditawarkan pada
Ecotect semakin mempermudah para perancang
bangunan di dalam pemodelan 3D yang
terintegrasi dengan berbagai analisis kerja dan
fungsi simulasi. Perancang bangunan dapat
terlebih dahulu mendapatkan informasi penting
terkait dengan performa vital dari suatu desain
bangunan sebelum benar-benar membangun
bangunan tersebut. Dapat dimulai dari analisis
iklim terperinci yang digunakan untuk
menghitung efektivitas potensi dari bermacam-
macam teknik desain pasif atau untuk optimasi
penggunaan sumber energi pencahayaan dan
angin. Selain itu Ecotect juga mampu
mengembangkan ide-ide desain yang ada dengan
melakukan beberapa pemodelan sketsa
sederhana sebelum sampai pada tahap desain
akhir.
Fitur sigfinikan yang ditawarkan dari
Ecotect antara lain adalah tampilan analisisnya
yang menarik. Mengganti tipe dari karpet yang
digunakan untuk lantai dan membandingkan
setiap penggantian bahannya terhadap respon
akustik ruang, waktu dengung, level
pencahayaan, dan suhu internal ruangan itu
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK ANALISIS WAKTU DENGUNG
2
sendiri, merupakan salah satu fitur yang
ditawarkan Ecotect. Dapat juga dilakukan
penambahan jendela yang kemudian dengan
segera dapat diketahui efek termal yang
ditimbulkan akibat penambahan itu, melihat
pengaruhnya terhadap pencahayaan daylighting,
radiasinya, serta total biaya pembangunannya.
Selain itu dalam hal akustik, dapat diketahui
juga persebaran partikel suara pada suatu
ruangan tertutup dan melihat pantulan
gelombang balik yang dihasilkan serta slowly
decay dalam 3D. Ecotect juga merupakan satu-
satunya software aplikasi untuk sejenisnya yang
mencantumkan analisis kenyamanan, emisi dari
efek rumah kaca, serta ketersediaan sumber
energi dan perbandingan langsung terhadap
biaya yang harus dikeluarkan.
Bagian penting dari Ecotect lainnya yaitu
pengembangan tampilan 3Dnya yang inovatif.
Sebuah sistem geometris CAD tradisional
sebelumnya melakukan pengembangan desain
awal 3D yang tidak sesuai. Spesifikasi
persyaratan inputan yang diberikan terlalu berat
sehingga menyulitkan dan memaksa para
desainer berpikir secara matematis untuk
mendapatkan hasil sketsa yang sesuai dengan
keinginan mereka. Oleh karena itulah dibuat
sistem konstruksi relational 3D yang fleksibel
dan intuituf yang mampu menghasilakan
hubungan antara elemen suatu bangunan mulai
dari yang sederhana sampai pada geometri yang
paling kompleks dan meningkatkan
pengembangan itu secara berkelanjutan.
Ecotect bisa digunakan antara lain untuk
melakukan pekerjaan sebagai berikut :
1. Menampilkan animasi bayangan dan
pantulan secara kompleks
2. Meng-generate diagram berkas
cahaya matahari secara menarik untuk
analisis pencahayaan alami (day
lighting)
3. Menghitung radiasi surya pada
beberapa permukaan dan pensentase
dari ”bayangan”
4. Menghitung beban panas bulanan dan
grafik temperatur tiap jam untuk zona
apapun
5. Melakukan trace terhadap berkas
partikel akustik pada bentuk ruang
tertutup apapun
6. Melihat persebaran partikel suara
disekeliling ruang tertutup dan
melihat kecepatan decaynya.
7. Secara cepat melakukan perhitungan
statistik dan raytraced terhadap waktu
dengung untuk space apapun, dan
masih banyak lagi.
DEFINITION
Waktu Dengung (Reverberation Times)
Dengung (reverberation) barangkali
merupakan suatu ciri akustik yang sangat jelas
dalam suatu ruangan tertutup. Hampir tiap orang
mungkin dengan tidak sengaja mengamati suara
dalam suatu ruangan besar yang ditimbulkan
oleh suatu sumber suara yang kemudian tiba-tiba
sumber suara tersebut distop. Yang terjadi
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK ANALISIS WAKTU DENGUNG
3
adalah suara di dalam ruangan tersebut tidak
langsung menghilang, melainkan masih dapat
terdengar untuk sementara waktu (setelah
sumber suara distop) secara perlahan kekerasan
suaranya akan menurun hingga akhirnya
menghilang. Hal ini terjadi karena adanya
refleksi dan porsi pelambatan suara yang sampai
ke telinga.
Dari uraian singkat di atas dapat diketahui
bahwa definisi Reverberation Time adalah
interval waktu dimana energi total suara yang
turun sebesar satu juta kali dari nilai awalnya.
Hal ini berkaitan dengan berkurangnya tingkat
suara dengung sebesar 60dB dari kondisi steady
state. Penurunan tingkat suara yang terjadi baik
pada suara langsung yang terpengaruh oleh jarak
(energi suara terserap oleh udara), maupun
merupakan hasil dari multi refleksi suara yang
mengandung fungsi penyerapandan pemantulan.
Reverberation Time atau yang biasa disingkat
RT dapat dihitung dari data ruangan yang
diketahui dengan rumus sederhana :
RT60 = 0,161
satuan dalam meter (m)
= 0,161
dimana
V : volume ruang (m3)
A : besar absorbs ruangan
( A = S1. + S2. + S3. + … )
: koefisien absorbsi rata-rata
Gambar 1. Ilustrasi definisi waktu dengung (RT)
Directivity pattern
Directivity pattern adalah uraian grafis
dari respon sebuah transduser yang digunakan
untuk menggambarkan emisifitas atau
penerimaan gelombang atau partikel suara
sebagai fungsi dari arah gelombang suara yang
ditransmisikan pada bidang tertentu dan pada
frekuensi tertentu. Contoh jenis-jenis dari pola-
pola ini adalah omni directional, cardiodid,
hyper-cardioid microphone polar.
Directivity pattern digunakan untuk
mengetahui ukuran pola radiasi dari sumber
yang menunjukkan berapa banyak energi total
dari sumber yang memancar dalam arah tertentu.
Dengan mengetahui banyaknya energi total dari
sumber, maka kita dapat menghitung banyaknya
energi yang diserap oleh permukaan dinding
(objek). Jika dimungkinkan untuk mengetahui
banyaknya energi yang diserap, maka kita bisa
melakukan variasi nilai-nilai koefisien absorbsi
dari material. Selain untuk mengetahui
banyaknya energi yang dipancarkan dan diserap,
kita secara visual dapat mengetahui arah
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK ANALISIS WAKTU DENGUNG
4
persebaran dari partikel-partikel tersebut. Hal ini
dapat memudahkan kita untuk menganalisis
akustika suatu ruangan dengan bermacam
sumber dan jenis material.
Ray tracing method
FORMULATION OF THE EMPIRICAL
THEORY
Rumus perhitungan waktu dengung yang
biasa digunakan dalam analisa akustik adalah
metode Sabine, metode Eyring dan Millington
Eksekusi Simulasi Ecotect
Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perubahan koefisien absorbsi terhadap
waktu dengung pada suatu ruangan. Kami
menggunakan contoh ruang sederhana dengan
dimensi 14m x 6,5m x 3m dengan material
pelapis dinding, ceiling dan lantai yang seragam.
Masing-masing bahan memiliki nilai koefisien
absorbsi untuk setiap frekuensinya.
Sumber suara yang dipakai adalah speaker
dengan jenis Column_Speaker_1000Hz dengan
intensitas keluaran 60 dB dan memiliki
directivity pattern sebagai berikut
Ada dua metode yang digunakan untuk
menganalisis nilai waktu dengung, yaitu
“Statistical Reverberation Time” dan “Acoustics
Response”. “Statistical Reverberation Time”
hanya bergantung terhadap faktor volumetrik
dan koefisien absorbsi bahan pelapis ruangan.
Perhitungan waktu dengungnya menggunakan
rumus Sabine yang dipengaruhi oleh volume,
luas permukaan, dan koefisien absorbsi material.
Sedangkan “Acoustics Response”, perhitungan
waktu dengungnya tidak berdasarkan
perhitungan rumus, tapi berdasarkan perhitungan
dengan ray tracing (menyebarkan partikel bunyi
ke ruangan). Jumlah partikel yang digunakan
sebanyak 1000 partikel. Hasil analisis metode ini
dianggap mendekati nilai sebenarnya, karena
nilai waktu dengung yang dihasilkan
berdasarkan simulasi. Semakin banyak jumlah
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK ANALISIS WAKTU DENGUNG
5
partikel yang digunakan, maka hasil analisis
mendekati nilai sebenarnya.
Analisis
Setelah melakukan simulasi, kami mendapatkan
berbagai macam data keluaran untuk setiap jenis
material yang kami variasikan. Disini kami
menggunakan tiga jenis material yang telah
sebelumnya kami seleksi dengan perbandingan
koefisien absorbs yang sedikit ekstrim. Setelah
hasil kami peroleh, kami membandingkan
reverberation time pada material antara
perhitungan dengan menggunakan Sabine untuk
RT60 dengan perhitungan yang telah
disimulasikan pada acoustic response.
Perbandingan reverberation time menunjukkan
perbedaan yang cukup besar pada tiap material.
Perbedaan ekstrim terjadi pada material Conc
Block Plaster dimana pada frekuensi 500 Hz
hingga 16000 Hz. Pada perhitungan RT60
menunjukkan nilai RT yang cukup rendah,
namun pada acoustic response menunnjukkan
nilai yang besar hingga mencapai belasan detik.
Untuk kedua material lain, perbedaan yang
muncul tidak terlalu besar.
Statistical Reverberation time
Ray Tracing
Untuk membandingkan nilai reverberation time
antar material, kita harus mengetahui factor –
factor yang mempengaruhi nilai reverberation
time. Salah satu yang mempengaruhi adalah
koefisien absorbs. Kami menggunakan koefisien
absorbsi yang berbeda cukup besar untuk
mengetahui respon dari ruangan yang kami uji.
Kami membandingkan material Conc Block
Plaster dengan material Framed Plasterboard.
Ditunjukkan pada tabel tersebut bahwa nilai
koefisien absorbsi untuk tiap frekuensi pada
material no 2 dan no 3 memiliki perbedaan yang
cukup besar.
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK ANALISIS WAKTU DENGUNG
6
Material 3
Statistical Reverberation time
Ray Tracing
Grafik material kedua menunjukkan tingkat
lamanya waktu dengung dalam ruangan tersebut
jauh lebih besar dibandingkan dengan material
ketiga yang hanya sepersepuluh dari material
kedua khususnya pada frekuensi 500 Hz sampai
16 kHz. Selain itu, perbandingan banyaknya
terjadi refleksi hampir dua kalinya. Pada
material kedua dengan 327 kali refleksi dan
material ketiga dengan 181 kali refleksi.
Banyaknya terjadi pantulan dapat menjadi
ekuivalen dengan lamanya partikel suara yang
merambat di dalam ruangan.
Dapat disimpulkan dari hasil yang kami telah
peroleh bahwa nilai reverberation time untuk
tiap material dengan koefisien absorbsi yang
berbeda, maka akan berbeda pula hasilnya.
Selain itu hasil dari perhitungan simulasi
menggunakan ray tracing dengan perhitungan
menggunakan metode Sabine dapat
memunculkan hasil yang berbeda. Perbedaan ini
STUDI SIMULASI ECOTECT UNTUK ANALISIS WAKTU DENGUNG
7
ditimbulkan dari adanya pengikutsertaan faktor
nilai volume efektif, banyaknya refleksi, dan
perhitungan lainnya yang tercantum pada
perhitungan acoustic response (ray tracing) yang
tidah ditemukan pada metode sederhana Sabine.
Simpulan
Berdasarkan simulasi ecotect yang telah
dilakukan, semakin besar koefisien absorpsi
suatu material, reverbration time yang terjadi
pada ruangan akan semakin cepat. Fungsi
koefisien absorpsi suatu material adalah untuk
menyerap suara yang mengenai permukaan.
Semakin besar koefisien absorpsi, maka proses
penyerapan suara akan semakin banyak,dan
berakibat suara yang direfleksikan oleh suatu
permukaan akan semakin kecil, sehingga
reverbration time terjadi dengan cepat.
Referensi
Kinsler E, Lawrance, Fundamental of Acoustic