simpuldemokrasi-50

16
Membangun Wacana Kritis Rakyat SIMPUL DEMOKRASI SEMUA KEPUTUSAN ADA KONSEKUENSINYA MENCAIRKAN KEBEKUAN DEMOKRASI LOKAL BICARAdemokrasi . . . Hal 10 Oleh karena itu pendidikan demokrasi bagi masyarakat mutlak dilakukan. Memberikan pendidikan demokrasi bukan saja melalui pemilihan ketua RT/RW di kampung dan ketua OSIS di sekolah, tetapi melalui penyadaran dan pendewasan dalam praktik- praktik berdemokrasi. SAPAsosok . . . Hal 14 namun yang lebih disayangkan lagi adalah ketidaksadaran mas- yarakat saat dibeli hak politiknya, karena baginya hak politik adalah sesuatu yang sangat mahal harganya. DINAMIKA PEMILIHAN KEPALA DUSUN DI KOTA BATU MEJAredaksi PRAKTIK DEMOKRASI DI DESA LAPORANutama DINAMIKA PEMILIHAN KEPALA DUSUN DI KOTA BATU RESENSIdemokrasi ...DEMOKRASI DELIBERATIF Hal 2 Hal 3 ... MARET 2010 PROGRESSreport Hal 8 ...FALSAFAH DEMOKRASI BERSAMA ROMO ARMADA BICARAdemokrasi ...Buku karya Budi Hardiman ini adalah satu- satunya referensi di Indonesia yang paling memadai untuk membahas konsep demokrasi deliberatif Jurgen Habermas Hal 7 ...Berbicara mengenai demokrasi tidak pernah luput dari mem-persoalkan hakikat negara. Hal 11 MENENGOK PERSIAPAN KPUD KAB. MALANG MENJELANG PEMILUKADA JELAJAHmalang SUARApublik MINTA ALAMAT WEB DOWNLOAD ONLINE NEWSLETTER SIMPUL GALERIkegiatan Hal 12 Hal 15 Hal 16 EDISI L/MARET/2010

description

Membangun Wacana Kritis Rakyat

Transcript of simpuldemokrasi-50

Page 1: simpuldemokrasi-50

M e m b a n g u n W a c a n a K r i t i s R a k y a tSIMPUL DEMOKRASI

SEMUA KEPUTUSANADA KONSEKUENSINYA

MENCAIRKAN KEBEKUANDEMOKRASI LOKAL

BICARAdemokrasi . . . Hal 10

Oleh karena itu pendidikan demokrasibagi masyarakat mutlak dilakukan.Memberikan pendidikan demokrasibukan saja melalui pemilihan ketuaRT/RW di kampung dan ketua OSIS disekolah, tetapi melalui penyadarandan pendewasan dalam praktik-praktik berdemokrasi.

SAPAsosok . . . Hal 14

namun yang lebih disayangkanlagi adalah ketidaksadaran mas-yarakat saat dibeli hak politiknya,karena baginya hak politik adalahsesuatu yang sangat mahalharganya.

DINAMIKA PEMILIHANKEPALA DUSUN DI KOTA BATU

MEJAredaksi

PRAKTIK DEMOKRASIDI DESALAPORANutama

DINAMIKA PEMILIHANKEPALA DUSUNDI KOTA BATU

RESENSIdemokrasi

...DEMOKRASI DELIBERATIFHal 2

Hal 3

... MARET 2010PROGRESSreport

Hal 8

...FALSAFAH DEMOKRASIBERSAMA ROMO ARMADA

BICARAdemokrasi

...Buku karya Budi Hardiman ini adalah satu-satunya referensi di Indonesia yang palingmemadai untuk membahas konsep demokrasideliberatif Jurgen Habermas

Hal 7

...Berbicara mengenai demokrasi tidak pernahluput dari mem-persoalkan hakikat negara.

Hal 11

MENENGOK PERSIAPANKPUD KAB. MALANGMENJELANG PEMILUKADA

JELAJAHmalang

SUARApublik

MINTA ALAMAT WEBDOWNLOAD ONLINENEWSLETTER SIMPUL

GALERIkegiatan

Hal 12

Hal 15

Hal 16

EDISI L/MARET/2010

Page 2: simpuldemokrasi-50

PENANGGUNG JAWAB:

PEMIMPIN REDAKSI: SEKRETARIS

REDAKSI:

KOORDINATOR PROGRAM SEKOLAH DEMOKRASI

M NURUN NAJIBSYAMSUD DHUHA

DEWAN REDAKSI:

REPORTER:

TATA ARTISTIK:

ALAMAT REDAKSI:

WEBSITE: EMAIL:

SAIFUL ARIF, LEVI RIANSYAH, HAPPY BUDI FEBRIASIH,SUTOMO E PUTRO

IDEN ROBERT ULUM, AHMADYAZID, HALIK KUSUMA, JAMALUDDIN IWAN IRAWAN W.

PONDOK ABM PERMAI JL. MANUNGGAL KAV. A3MOJOLANGU LOWOKWARU MALANG JAWA TIMUR 65142 TELP/FAX 0341-472473. http: / /www.simpuldemokrasi [email protected]

Untuk mendapatkan Newsletter Simpul Demokrasi (NSD) secara gratis setiap bulan, silakan kirim SMS berisi nama terang dan alamat anda ataulembaga/komunitas ke 081-334-222-933 (Edi Purwanto). Atau anda dapat mendowload gratis di www.issuu.com/sekolahdemokrasi , atau email kami.Redaksi menerima kiriman artikel/opini atau resensi buku atau film. Ditulis dengan lugas kurang lebih 5000 karakter. Tulisan dapat juga dikirim ke email:[email protected]

Merupakan media informasi-sosialisasi demokrasi yang diterbitkansetiap bulan oleh Public Policy Analysis and Community Develop-ment Studies (PLaCIDS) Averroes dan Komunitas Indonesia untukDemokrasi (KID) dalam Program Sekolah Demokrasi di Kota Batu

MEJAredaksi2

PEMILIHAN kepala dusun (pilkasun) menarikuntuk dibincangkan. Salah satunya karenaantara yang dipilih dengan yang memilih tidak

ada sekat pemisah, langsung berhadap-hadapansehingga peran kepala dusun langsung dirasakanrakyat. Namun demikian tidak sedikit konflik dalampilkasun mulai dari adanya (bandar taruhan).Antara pendukung pemenang dan yang kalah seringterjadi gesekan.

Pilkasun di Tutup yang diselenggarakan tanggal 8Februari 2010 bisa merepresentasikan kenyataan diatas. Walaupun demikian terdapat banyak nilai-nilaidemokrasi yang diterapkan dalam kegiatan ini. Misal-nya pada saat kandidat melakukan kampanyebersama-sama dengan mendatangi kegiatan sosialwarga, antara lain istighotsah, tahlil, kerja bakti danlain sebagainya.

Simpul Demokrasi edisi XLX kali ini menurunkanlaporan utama tentang praktik demokrasi di desadalam hal ini Pilkasun. Dalam waktu yang hampir ber-samaan, kami juga menghadirkan laporan persiapanpenyelenggaraan Pemilukada di Kabupaten Malang.Melengkapi berbagai rubrik yang disajikan kali ini,

botoh

kami juga menurunkan profil Bambang GW, salahseorang aktivis demokrasi yang juga merupakan pesertaSekolah Demokrasi Kota Batu 2010, dalam rubrik sapasosok

Kritik dan saran yang membangun selalu kaminantikan untuk menghadirkan informasi dan wacanademokrasi yang berkualitas.

.

Selamat Membaca!

DEMOKRASIPRAKTIK

DI DESA

PRAKTIK

EDISI L/MARET/2010

SIMPUL DEMOKRASI

Page 3: simpuldemokrasi-50

LAPORANutama 3

EDISI L/MARET/2010

DINAMIKA PEMILIHAN

PESTA DEMOKRASI “ala rakyat”baru saja digelar di Dusun Tutup,Desa Torongrejo, Kecamatan

Bumiaji, Kota Batu (8/10). Bertajukpemilihan kepala dusun (pilkasun), wargaTutup menyalurkan aspirasinya untukmenentukan siapa yang akan mengganti-kan Suwaji (60) sebagai (kepaladusun) yang baru. Pergantian kepaladusun ini menurut beberapa pihak dilaku-kan sebagai wujud kepatuhan warga atasaturan pembatasan usia bagi kepaladusun sebagaimana diatur dalam per-aturan daerah (perda). Suwaji, kepaladusun lama menyatakan bahwa dalamperda tersebut diatur mengenai usiakepala dusun yang tidak boleh melebihi60 tahun. “Peraturan itu ' untuk di-jalankan. Ini demi kebaikan bersama juga

Pak Wo

kan

KEPALA DUSUN DI KOTA BATU

demi keberlang-sungan proses regenerasi di dusun ini,” paparSuwaji.

Bagi warga Tutup, pilkasun ini merupakan kali pertama.Sebelumnya, penentuan kepala dusun dilakukan melaluipenunjukan langsung oleh kepala desa dengan cara musya-warah bersama dengan Badan Perwakilan Desa (BPD) danperangkat desa setempat. Dengan mekanisme pemilihanlangsung ini, siapapun yang menjadi Kepala Dusun Tutup yangbaru diharapkan lebih dan semakin mampu menjadisaluran aspirasi warganya.

Dalam prosesnya, pembentukan panitia pemilihan kepaladusun difasilitasi oleh Kepala Desa Torongrejo. Ada beberapaunsur yang dilibatkan dalam proses ini meliputitim asistensi, tokoh masyarakat, BPD, dan pe-rangkat desa. Tim asistensi bertugas melaku-kan musyawarah mufakat untuk memilihketua panitia pilkasun. Selanjutnya, ketuapanitia pilkasun ini diberi surat keputusan olehkepala desa untuk melaksanakan tugasnya.

legitimate

Oleh: Ahmad Yazid

..... Bersambung ke Hal 4

Page 4: simpuldemokrasi-50

LAPORANutama4

EDISI L/MARET/2010

Kateni Warno Raharjo, Kepala Desa Torongrejomengatakan bahwa penentuan mekanisme dantahapan pemilihan dilakukan dengan cara musyawarahdengan warga desa. “Ini kami lakukan karenaperaturan tentang teknis pemilihan kepala dusunbelum diatur dalam peraturan daerah (perda),” jelasKateni.

Pelaksanaan Pilkasun di Dusun Tutup ini men-dapatkan respon positif dari warga. Hal ini terlihat dariantusiasnya warga mendatangi Tempat PemungutanSuara (TPS) untuk menyalurkan aspirasinya. Terdapatlima calon yang bertarung, yakni Suprayitno, Sumarno,Suprianto, Dono, dan Supriadi. Pemenang dalampilkasun ini adalah Suprianto dengan perolehan suara502 dari 1675 suara jumlah pemilih. Dari seluruh jumlahhak pilih, warga yang tidak menyalurkan aspirasinyasebanyak 200 orang.

Proses kampanye dari seluruh calon kandidatcukup menarik dicermati, karena dilakukan secara ko-lektif. Kelima calon secara bersama-sama mendatangimasyarakat langsung seperti jama'ah tahlil, ,diba'an

istighotsah, karang taruna dan lain sebagainya. Modelkampanye seperti ini bisa dilakukan karena proses ko-munikasi politik dalam pilkasun langsung bersentuhandengan basis. Sebagai Kepala Desa, Kateni mengawalbetul proses pilkasun tersebut agar bisa berjalandengan tertib dan demokratis. Kateni juga menyadaribahwa pilkasun kali ini tidak saja sekedar untuk prosespergantian kepala dusun. Lebih dari itu, pilkasun ini jugadiharapkan menjadi pembelajaran bagi warga tentangbudaya politik yang baik. “Karena itulah dalam proseskampanye kita tunjukkan kampanye yang sehat danjauh dari ” ujar Kateni.

Meski demikian, dalam proses pilkasun ini jugadisinyalir keterlibatan bandar judi atau yang lazimdisebut . Para ini menjadi kekuatan yangikut menentukan bagaimana hasil pilkasun. Hal ter-sebut dilakukan dengan cara membeli suara pemilih.

Dari penelusuran keberadaanbandar sudah lama mewarnai perhelatan pemilihankepala desa di Torongrejo. Dalam pilkasun di Tutup ini,menurut beberapa sumber, para botoh nampakanya

money politic,

botoh botoh

Simpul Demokrasi,

Page 5: simpuldemokrasi-50

5

juga ikut “berpartisipasi”.Potret pilkasun di Dusun Tutup Desa Torongrejo ini

memang memiliki kekhasan tersendiri. Nuansa partisipasidan komunikasi politik berlangsung secara alamiah dankultural. Dengan mencermati fenomena demokrasi desaseperti itu, bisa disimpulkan betapa momen pilkasunbersentuhan dengan berbagai aspek. Selain aspek politik,momentum pilkasun ini juga sangat terkait dengan aspekekonomi, budaya, agama dan norma sosial.

Satu hal yang pasti, keberadaan pilkasun ini sedikitbanyak akan menambah nuansa dan geliat partisipasiwarga dalam membangun dinamika politik di DesaTorongrejo. Karena itulah Nur Sholeh, Ketua BPDTorongrejo berharap geliat partispasi warga dan budayapolitik yang telah terbangun bisa menjadi pendorong bagiperbaikan kualitas hidup masyarakat di desa. Untuk itu,sebagai desa yang 90 persen kehidupan warganyaditopang dari lahan pertanian, Nur Sholeh berharap agarnasib petani mendapatkan perhatian utama. (*/jib)

DEMOKRASI, PERTUNJUKAN, ATAU PERJUDIAN?PILKASUN

Demokrasi menghendaki adanya kesetaraan hak antara satu manusia dengan manusia lainnya. Salah

satunya adalah hak untuk mengeluarkan pendapat. Selain itu seorang pemimpin dalam sebuah negara

demokrasi seharusnya adalah bentuk representasi dari kehendak rakyat.

Nur Sholeh, ketua Badan Perwakilan Desa (BPD)Torongrejo, menilai bahwa pemilihan secara lang-sung tidak selalu menghasilkan seorang pemimpinyang dikehendaki oleh masyarakat. Bisa jadipemilihan langsung bisa menghasilkan seorangpemimpin yang dikehendaki oleh sebagian besarpemilih yang mendukungnya saja.

Dia mencontohkan Pemilihan Kepala Dusun(Pilkasun) yang baru saja dilaksanakan beberapa hariyang lalu di Dusun Tutup. Meskipun dilakukan secarademokratis dengan pemilihan langsung yang di-lakukan dengan 1.672 jumlah pemilihnya, namunhasil dari pemilihan tersebut bukan berarti yangterbaik dan yang menjadi keinginan rakyat.

Oleh: Halik Kusuma

Permasalahannya adalah bahwa yangmenentukan jadi atau tidaknya seorang calon kepaladusun itu ditentukan oleh banyak tidaknya(sanak saudara dalam bahasa Jawa). Selain itu juga,tidak sedikit para pemilik uang yang ingin meman-faatkan momentum tersebut untuk mengambilkeuntungan.Mereka biasanya mereka disebut

Nur Sholeh mengatakan bahwa hadirnya parayang melakukan juga turut menen-

tukan hasil dari Pilkasun tersebut. Mereka bisa sajamembeli suara masyarakat hanya demi me-menangkan calon yang dia pegang. Tujuan akhirnyaadalah tetap untuk mengambil keuntungan pribadi

bolo

botho.botho taruhan

EDISI L/MARET/2010

LAPORANutama

Page 6: simpuldemokrasi-50

LAPORANutama6

ataupun keuntungan kelompoknya. Bila demikian,apakah hasil pemilihan itu merupakan keinginanmasyarakat? Itulah yang membuat Nur Sholehmengatakan bahwa dalampemilihan langsungsering terjadi penyimpangan.

“Saya lebih sepakat kalau Kepala Dusun itud t bukan Dalam Perda dan PerwaliKota Batu yang member hal tersebut memberikewenangan bagi Kepala Desa untuk mengangkatdan memberhentikan perangkat desa, dan kepaladusun, “imbuhnya. Dengan demikian, pengang-katanpun akan dilakukan dengan mempertim-bangkan kapasitas dan kemampuan orang yangakan diangkat tersebut. Seorang Kepala Desa tidakmungkin mengangkat Kepala Dusun serta mertatanpa alasan.

Nur Sholeh menegaskan dengan prosesdemikian maka pilkasun tidak agi dijadikan sebuahpertunjukan maupun ajang perjudian olehmasyarakat kita. Karena diakui atau tidak,perjudian-perjudian serupa juga dilakukan dibanyak desa lainnya. Kita semua tentunya tidakingin demokrasi dijadikan sebuah pertunjukan

iangka dipilih.

seperti halnya lomba pacuan kuda yang disaksikanpenonton di pinggir-pinggir tribun denganmemegang kupon nomor kuda jagoannya. (*)

EDISI L/MARET/2010

Page 7: simpuldemokrasi-50

DALAM dekade terakhir, demokrasi deliberatif (demokrasi

permusyawaratan) menjadi wacana yang cukup sering

diperbincangkan. Ada beberapa nama yang bisa disebut

sebagai pengusung wacana ini, diantaranya adalah John Rawls, J.K.

Dryzek, J. Elster, Axel Honneth, James Bohman, Cheryl Misak, Henry

Richardson, James Tully, Judith Baker dan Jurgen Habermas. Nama

terakhir, secara aktual paling sering dirujuk oleh kalangan intelek-

tual kritis dalam membincang konsep ini. Barangkali, buku karya

Budi Hardiman ini adalah satu-satunya referensi di Indonesia yang

paling memadai untuk membahas konsep demokrasi deliberatif

Jurgen Habermas.

Setidaknya ada tiga titik tekan Habermas yang agak berbeda

dibandingkan dengan pemikir lain mengenai demokrasi deliberatif.

, demokrasi deliberatif menjamin adanya hak-hak sipil dan

politik tanpa diskriminasi. Sementara, Habermas menekankan

kepada diskursivitas publik dan ruang publik dimungkinkan oleh

struktur-struktur komunikasi. Ruang publik bagi Habermas bersifat

dinamis, terbuka dan faktual (hal 130).

, demokrasi deliberatif memiliki karakter kontekstual.

Namun bagi Habermas, kontekstual di sini tidak berarti diinjeksikan

dari luar ke dalam. Demokrasi adalah

praktik yang berkembang dari mas-

yarakat itu sendiri dan didorong

oleh sistem politik yang sudah ada.

Habermas meyakini bahwa rasio

komunikatif yang menggerakkan

proses-proses demokrasi sudah

tersedia dalam praktik negara hu-

kum dan institusi-institusi komu-

nikatif dan sosial (hal 131).

, dalam demokrasi

deliberatif, proses komunikasi

berlangsung secara diskursif dan

argumentatif, serta berorientasi

pada konsensus. Tidak hanya itu,

Habermas menekankan bahwa

prosedur deliberasi politik tidak

hanya berada di jalur politik formal,

namun juga berada jalur formasi

opini di ruang publik (di luar sis-

tem). Keduanya merupakan pro-

sedur komunikasi yang diakui oleh

hukum dan demokrasi (hal 131).

Pertama

Kedua

Ketiga

7RESENSIdemokrasi

Judul Buku : Demokrasi Deliberatif:Menimbang ''Negara Hukum'' dan

''Ruang Publik'' dalam TeoriDiskursus Jurgen HabermasPenulis : F. Budi Hardiman

Peresensi: L. RiansyahPenerbit : Kanisius, JogjakartaCetakan: Edisi Pertama, 2009

Tebal : 246 Halaman

Ruang publik adalah sebuah tempat dimanarakyat berkomunikasi sehari-hari dan mem-bangun opini-opininya. Jika negara ingin men-dapatkan legitimasi atas setiap tindakan politik-nya maka ia harus terus menimba legitimasi itudengan cara membuka sambungan komunikasilangsung ke ruang publik. Dalam perspektifdemokrasi deliberatif, keputusan politik yangtidak menyertakan proses diskusi publik yang ter-buka, maka keputusan tersebut dianggap cacatlegitimasi. Meski secara institusional keberadaanberbagai opini ruang publik ini nampak acak,komplek dan tidak menyentuh langsung terhadapsistem, namun bagi Habermas ruang publik ada-lah tempat dimana kedaulatan sejati rakyat adadan hidup.

Pencapaian kedaulatan dan legitimasi rakyatbagi Habermas adalah proses yang tidak akan ter-batasi oleh ruang dan waktu atau hanya sekedarterwakilkan dalam mandat institusi birokrasi yangada dalam eksekutif, legislatif dan yudikatif. Tigainstitusi itu bagi Habermas, tak lebih dari bentukpenalaran dan bagian kecil dari proses komunikasipolitik. Gagasan Habermas tentang demokrasideliberatif ini memang terkesan melakukan desa-kralisasi terhadap konsep yang sudahlama dipahami sebagai konsep dasar demokrasi.Namun sebenarnya Habermas mencoba men-yelamatkan prinsip-prinsip dan nilai demokrasi se-jati yang ada dalam konsep tersebut(hal, 101).

Seperti buku-buku sebelumnya, karya F. BudiHardiman ini memang mengasyikkan untuk di-baca. Ulasannya sangat tajam dan mudah di-pahami khususnya bagi pembaca yang terbiasadengan bacaan-bacaan filsafat dan ilmu sosial.Penulis buku ini juga memberikan beberapakonteks kecil yang aktual dengan kondisi sosialpolitik di Indonesia. Di akhir buku ini, F. Budi Har-diman juga melampirkan rekaman wawancara-nya dengan Jurgen Habermas. Sehingga buku inimenjadi semakin mantap untuk mengelaborasilanskap pemikiran Habermas tentang teori dis-kursus dan wacana demokrasi deliberatif yang iakembangkan.(*/jib)

trias politica

trias politica

DEMOKRASI DELIBERATIF

MenyelamatkanKEDAULATAN RAKYAT Melalui

EDISI L/MARET/2010

Page 8: simpuldemokrasi-50

PROGRESSreport8

Kegiatan yang telah dilakukan Program Sekolah

Demokrasi Kota Batu pada Februari 2010, adalah:

1. BriefingBriefing

briefing

Peserta dan Pertemuan I Sekolah DemokrasiKegiatan dan Pertemuan I Sekolah

Demokrasi dilaksanakan pada Sabtu - Minggu, 27 – 28Februari 2010. Diawali dengan kegiatan untukmenjelaskan rangkaian kegiatan Program SekolahDemokrasi Kota Batu 2010 selama satu tahun ke depan.

Pengenalan Averroes Community sebagai pelaksanaProgram Sekolah Demokrasi disampaikan oleh YoyokAmin (Ketua Averroes Community) dan Heri Setiyono(Koordinator Program Sekolah Demokrasi Batu). Dalammengenalkan Averroes Community, Yoyok Amin mulaimenceritakan bagaimana awal berdirinya Averroesberikut berbagai visi, misi, dan kegiatan yang telahdilakukan selama ini. Yoyok juga menjelaskan bagaimanadinamika organisasi dan nilai-nilai yang selama inidipegang teguh oleh anggota dan pengurus Averroes.Penjelasan ini cukup memberikan informasi yanggamblang khususnya kepada peserta tentang AverroesCommunity.

Heri Setiyono kemudian melanjutkan denganmemaparkan tentang kegiatan Sekolah Demokrasi KotaBatu 2010. Ulasan Hesti nampaknya lebih banyak ber-muatan substansial sehingga respon dan diskusi denganpeserta berlangsung dengan hangat dan men-dalam.Peserta banyak sekali menyampaikan pemikiran, per-tanyaan dan masukan yang berkenaan dengan optima-lisasi dampak kegiatan sekolah demokrasi khususnyabagi Kota Batu.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor KelurahanNgaglik Kota Batu. Sesi ini tidak saja dihadiri oleh peserta

PROGRESS REPORT MARET 2010namun juga alumni Sekolah Demokrasi tahun 2009 danperwakilan lembaga-lembaga yang anggotanyaditerima di Sekolah Demokrasi 2010. Anita Lie yangmerupakan kegiatan Sekolah Demo-krasi, mem-berikan penjelasan singkat tentang sejarahterbentuknya KID berikut orang-orang yang terlibat didalamnya. Guru Besar Universitas Kristen WidyaMandala ini juga mengenalkan profil singkat beberapalembaga mitra KID di berbagai wilayah di Indonesia yangmelaksanakan kegiatan Sekolah Demokrasi. Dalamkesempatan ini pula, anggota BP KID ini juga memberigambaran mengapa Program Sekolah Demokrasi diang-gap perlu dan bagaimana dinamika perdebatan konsepdemokrasi di internal BP KID. Ada beberapa pesertayang memunculkan perdebatan tentang konsep demo-krasi seperti apa yang akan dikembangkan dalam ke-giatan Sekolah Demokrasi. Salah satunya adalah ten-tang demokrasi Barat dan demokrasi Pancasila.

Pada sesi malam, Ibnu Tricahyo selaku pengamatpolitik dari FH UB menyampaikan pandangannya.Menurutnya ada problem mendasar dalam memper-debatkan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasilaadalah nilai-nilai. Secara politik istilah demokrasiPancasila kemudian banyak dilekatkan kepada modelOrde Baru karena Soeharto menggunakan istilah iniuntuk menjelaskan kepemimpinan rezimnya. Namun,terlepas itu semua bahwa negara dijalankan ber-dasarkan hukum. Bagaimana nilai-nilai pancasila yangseharusnya di-ejawantahkan dalam menjalankan negarahukum menjadi poin yang penting.

Kemudian ia juga mengupas satu persatu tentangproblem tata negara dan otonomi daerah. Banyakproblem yang diulas olehnya berkenaan dengan tata

Course Designer

EDISI L/MARET/2010

Page 9: simpuldemokrasi-50

PROGRESSreport 9

negara sehingga posisi kontrol dan kewenangan masing-masing pilar demokratis menjadi rancu, misalnya ketidak-jelasan antara sistem yang dipakai dalam pemerintahanapakah presidensiil atau parlementer. Banyak pergeseransistem politik pemerintahan yang kelihatannya diusungdengan semangat demokratis namun pada ujungnyamalah melemahkan posisi warga sipil. Proses pileg lang-sung misalnya, telah menyebabkan posisi anggota dewansemakin arogan dan sulit untuk dikontrol oleh rakyat.Sementara praktik politik uang menjadi satu-satunya carayang ditempuh dalam mendapatkan suara pada prosespemilihan langsung tersebut.

Pada Minggu, dihadiri oleh Prof. Kacung Maridjan Ph.Dselaku narasumber menjelaskan dengan sekilas beberapapemikiran filsafat Yunani dan ide demokrasi. Penjelasan inicukup penting untuk membawa pembahasan demokrasipada konteks yang akademis dengan memahami danmendalam aspek pemikiran filsafat. Kacung mempre-sentasikan tentang . Kacunglebih menekankan untuk memberi batasan dan kata kuncidalam memahami demokrasi, dengan merujuk RobertDahl. Kacung menjelaskan ada dua prasyarat demokrasi,yakni kebebasan dalam berkompetisi dan adanya hak-hakpartisipasi untuk publik.

Kegiatan Talkshow Gardu Demokrasi bekerja samadengan ATV yang disiarkan secara langsung pada Kamis,04 Februari 2010 pukul 16.00-17.00 WIB. Narasumber yanghadir, adalah: Heri Setiyono, Koordinator ProgramSekolah Demokrasi Kota Batu dan Rurid Rudianto dariMadewa ( ). Tema talkshow kaliini adalah peran masyarakat dalam mengawasi dan men-gontrol APBD.

Pada Program Talkshow Gardu Demokrasi kedua, timpelaksana bekerjasama dengan KBD (Komunitas Batuuntuk Demokrasi) yaitu alumni sekolah demokrasi 2009.Kegiatan Talkshow Televisi Gardu Demokrasi II dilaksana-kan pada Kamis, 18 Februari 2010 di Studio ATV pukul 16.00– 17.00 WIB secara

Pada Talkshow Radio I mengangkat tema tentangperan serta masyarakat dalam mengontrol danmengawasi APBD. Hadir sebagai narasumber Fajar S,aktivis (Parwi) dan Bambang G.Wahyudi, perwakilan masyarakat dengan presenterHappy B.F dari RRI Malang. Kegiatan ini dilak-sanakan pada Kamis , 1 1

Demokrasi dan Demokratisasi

Malang Budgeting Wacth

live.

Parlemen Watch Indonesia

2. Talkshow Televisi Gardu Demokrasi

Talkshow Gardu Demokrasi I

Talkshow Gardu Demokrasi II

3. Talkshow Radio

Talkshow Radio I

Februari 2010 di Sekretariat Program SekolahDemokrasi pukul 08.00 – 09.00 WIBKegiatan ini diawali dengan pengantar bahwaAPBD merupakan dokumen penting untukdiketahui semua pihak agar tercipta trans-paransi dan akuntabilitas dalam menyeleng-garakan pemerintahan. Bambang G. Wah-yudi, menyatakan bahwa dalam proses pen-yusunan APBD peran masyarakat harusdiperhatikan. Sedangkan Fajar Santosa,menjelaskan bahwa secara legal formal hakmasyarakat untuk berpartisipasi dalampenyusunan APBD sebenarnya di-jaminoleh undang-undang.

Kegiatan Talkshow Radio II dilaksana-kan pada Kamis, 25 Februari 2010 diSekretariat Program Sekolah Demokrasipukul 08.00 – 09.00 WIB Hadirsebagai narasumber adalah Nutfi Atmojodari Ketua Asosiasi Petani Apel, SuwitoPamungkas dari petani apel dan EkoYudianto dari pemerhati petani apelBatu. Tema talkshow kali ini adalahprogram revitalisasi produktivitas tana-man apel Kota Batu. Dalam pembahasandiketahui bahwa memang di Kota Batuproduktivitas apel semakin hari semakinmemprihatinkan kondisinya. Para nara-sumber menyatakan bahwa penyebab daripermasalahan ini antara lain terkait cuacayang sudah mulai berubah, bertambahnyapenduduk, diiringi kurangnya sumberdayamanusia dalam mengelola produktivitaspertanian apel.

Diharapkan dengan beberapa programawal yang telah dilaksanakan memberikansemangat baru bagi peserta pada khusus-nya dan masyarakat secara umum.

on air.

on air.

Talkshow Radio II

4. Penutup

SALAM DEMOKRASI

EDISI L/MARET/2010

Page 10: simpuldemokrasi-50

BICARAdemokrasi10

SENTRALISASI politik dan ekonomiyang sangat kuat menjadi ciriutama kekuasaan rezim Orde

Baru. Dalam konteks hubungan pusatdaerah, sudah menjadi rahasia umumbahwa daerah hanya menjadisemata, di mana segala potensi wilayahdiambil alih oleh pemerintah pusatdengan alasan pembangunan nasional.Kehendak rakyat seringkali dinafikan,suara arus bawah dibungkam, oposisidianggap makar dengan dalih untukmenjaga stabilitas nasional. Demok-ratisasi berjalan tanpa arti sebatassebagai alat legitimasi penguasa. Alhasilrakyat pun tak merdeka. Ayam mati di

sapi perah

lumbung padi, kiranya ungkapan itulahyang pas untuk menggambarkan ke-hidupan bangsa kita saat itu. Lantas,setelah 12 tahun reformasi apakahbangsa kita sudah beranjak sejahtera?Apakah kehidupan demokrasi tingkatlokal telah berjalan mandiri? Pentingbagi kita untuk merefleksikan danmengkaji bagaimana perkembangandemokrasi pada aras lokal sebagai ba-gian integral untuk mendukung proyekdemokratisasi yang lebih luas.

Tuntutan desentralisasi yangmengemuka telah memaksa penguasauntuk memberikan kekuasaan sosial-politik dan sosial-ekonomi lebih luas

Mencairkan Kebekuan

Oleh: Yogi Eka C*

kepada daerah. Munculnya UU No. 22/1999 dan UU No.25/1999 yang kemudian diperbarui dengan UU No.32/2004 merupakan jawaban atas problematikahubungan pusat-daerah yang tidak adil. Memang tidakdapat dimungkiri bahwa kehidupan demokrasi telahtumbuh lebih baik dibanding zaman Orde Baru.Pemilihan kepala daerah (Pemilukada) secara langsungadalah satu kemajuan yang perlu dicatat. MusyawarahRencana Pembangunan (Musrenbang) menjadi wahanapartisipasi warga untuk menyampaikan ide-idepembangunan di lingkungannya. Di samping itu,munculnya menjadi area baru dalampembelajaran dan advokasi masyarakat.

Permasalahannya adalah apakah daerah mampuuntuk mengimplementasikan desentralisasi secara baikdan benar. Temuan-temuan penting selama inimemberikan gambaran yang bertolak belakang denganyang dicita-citakan. Kemandirian daerah, kesejahteraanrakyat, juga belum terwujud secara nyata.Justru yang mencuat adalah munculnya aristokrat danfeodalisme lokal, inefisiensi dan inefektivitaspemerintah daerah dan juga maraknya praktik KKN diaras lokal.

Jika diasumsikan bahwa pemilihan langsung akanmenghasilkan pemimpin yang mampu membawamasyarakat kepada kehidupan yang lebih baik, makaseharusnya dalam beberapa tahun ke depan Indonesiaakan mengalami peningkatan taraf kesejahteraan

civil society

civil society

*Penulis adalah pesertaSekolah Demokrasi

angkatan V, selain aktif diberbagai organisasi

kepemudaan, ia jugatercatat sebagai salah

satu mahasiswa dijurusan Sosiologi

Universitas Brawijaya.

masyarakat. Namun hal ini belum terjadi secara signi-fikan. KKN masih mengakar, ditambah lagi kolaborasiantara penguasa dan pengusaha di aras lokal semakinmenjauhkan harapan bagi kemajuan daerah. Prosespemilihan seorang kepala daerah saja, masih belumterlepas dari jerat politik uang . Parahnya,dengan kondisi kesadaran yang masih lemah, uangditerima sebagai tawaran menggembirakan karenakemiskinan masyarakat yang akut. Musrenbang punhanya sebagai alat legitimasi untuk sebatas menelurkanproyek-proyek fisik semata, tanpa adanya peningkatkankualitas SDM daerah.

Oleh karena itu pendidikan demokrasi bagimasyarakat mutlak dilakukan. Memberikan pendidikandemokrasi bukan saja melalui pemilihan ketua RT/RW dikampung dan ketua OSIS di sekolah, tetapi melalui pen-yadaran dan pendewasan dalam praktik-praktik ber-demokrasi. Berkaitan dengan itu, membangun keman-dirian masyarakat agar lebih sejahtera secara sosial-ekonomi dapat membantu mempercepat tumbuhnyakehidupan demokrasi di tingkatan daerah.

Mengelaborasikan kekuatan khasanah lokal dan nilai-nilai demokrasi yang universal kiranya mampu lebih di-terima di tengah-tengah rakyat. Untuk itu maka sudahmenjadi kewajiban kita bersama baik parpol, ornop,intelektual, maupun pemerintah untuk mengembalikan

(money politic)

Demokrasi Lokal

... Bersambung ke Hal 15

EDISI L/MARET/2010

Page 11: simpuldemokrasi-50

EKSPLORASI yangcukup mendalamt e r s e b u t d i -

sampaikan oleh Romo Ar-mada Riyanto, CM, diBatu (13/3/2010). Denganpendekatan fi lsafat,Romo Armada menje-laskan bahwa negaratidak bisa hanya dijelas-kan dalam konteks ke-wilayahan semata. Lebihdari itu memahami se-buah negara perlu untuk

terlebih dahulu mengetahui hakikat, esensi dan kodratidari manusia. Romo Armada mensinyalir banyakpemimpin negara di berbagai belahan dunia harus jatuhdikarenakan kesalahan dalam memahami danmemperlakukan manusia. Banyak kasus-kasus dis-kriminasi yang terjadi pada negara-negara di duniaseperti diskriminasi warna kulit, agama, dan ideologiyang membuat sebuah negara itu mengalami kegagalandalam membangun negara demokrasi.

Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya SasanaMalang dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwasetiap manusia memiliki kedudukan sederajat. Karenamanusia adalah subyek otonom dan seharusnya tidakada yang mengalami diskriminasi. Karenanya pengajarS3 di Universitas Airlangga Surabaya ini mencatatbahwa dalam pendirian sebuah bangsa selalumenegaskan kesederajatan manusia ini dalam asasnya.Seperti dalam

, Semboyan. Dalam

penegasan tentangkesederajatan manusia juga tersurat dalam kalimatpertama.

Declaration of Independent of America(AS) Fraternite, Liberte, Egalite (Perancis),dan Pembukaan UUD 1945 (Indonesia)Declaration Of Human Right,

Adakalanya saat manusia mengukir sejarah dan padasaat yang bersamaan dia juga terguling dan terjungkalpada momen sejarah yang dilakoninya. “

terangalumnus Universitas Gregoriana, Roma ini. Peradabanmodern nyatanya tidak selalu bisa dikelola. Hal ini karenaadanya kegagalan manusia dalam memahami hakikatdirinya sendiri.

Sesuai pen-galaman kesejarahan Prancis ketika itu yang sedangmengalami revolusi industri, di satu sisi revolusi ini yangmembangkitkan asas modernisasi dan kebangkitan politiknamun di sisi lain produk revolusi industri menyebabkanrevolusi sosial berupa eksploitasi manusia, kesenjangan,kerusuhan, kemiskinan, dan ketidaksejahteraan,”

MEMAHAMI FALSAFAH DEMOKRASIBERSAMA ROMO ARMADA

11BICARAdemokrasi

Berbicara mengenai demokrasi tidak pernah luput dari mem-persoalkan hakikat negara. Hakikat negara adalah manusia yangmenjadi elemen dan subyek yang ada di dalam tubuh sebuah negara.Karena itulah, sebelum memahami apa hakikat negara (bangsa), perluuntuk menemukan hakikat manusia.

Oleh: Sri Kusumastuti*

EDISI L/MARET/2010

Ulasan di atas adalah sebagian kecil dari materi“Falsafah Demokrasi” yang dipresentasikan oleh RomoArmada di depan peserta Sekolah Demokrasi Kota Batu2010. Presentasi ini menjadi salah satu sesi dalamkegiatan Sekolah Demokrasi Pertemuan I bertajuk“Stadium General”. Secara khusus, dalam materi ini,Romo Armada ingin mengajak peserta Sekolah Demo-krasi mempertajam pemahaman nilai-nilai demokrasisebelum menjelajah dalam aksi-aksi demokrasi. Denganmemahami falsafah demokrasi dan hakikat manusiapara penggerak demokrasi akan bisa menempatkanpengetahuan demokrasi sebagai alat untuk membentuklingkungan politik, sosial, serta kehidupan beragamasecara lebih baik dan memegang prinsip-prinsipkemanusiaan.

*Sri Kusumastuti adalah tim pelaksana sekolah demokrasiKota Batu

Page 12: simpuldemokrasi-50

JELAJAHmalang12

Berdasarkan Undang-UndangNomor 22 Tahun 2007, pe-milihan kepala daerah dan

wakil kepala daerah (pilkada) dilaku-kan secara langsung. Peraturan inimenjadi landasan hukum dalampelaksanaan Pemilihan Umum Ke-pala Daerah (Pemilukada) di ber-bagai daerah di tanah air.

Kabupaten Malang tahun iniberkesempatan melaksanakanPemilukada setelah tahun 2005 lalu.Dengan demikian tahun ini me-rupakan pengalaman yang kedua kalibagi KPUD Kabupaten Malang men-jalankan tugasnya sebagai pen-yelenggara Pemilukada. Tentunyadari evaluasi dan masukan padaPemilukada 2005 bisa dijadikan pen-galaman KPUD Kabupaten Malangdalam menyukseskan Pemilukadakali ini.

Dalam melihat kesiapan KPUDKabupaten Malang melaksanakanPemilukada yang akan dilaksanakanpada 5 Agustus 2010 nanti, tim

men-coba menelisik lebih dalam tentangapa saja yang sudah dilakukan dandipersiapkan oleh KPUD KabupatenMalang, meliputi kesiapan teknismaupun strategis dalam pelak-sanaannya.

Persiapan teknis yang sudahdilakukan diantaranya adalahrekrutmen panitia pemungutansuara di tingkat Kecamatan (PPK),Desa (PPS) dan tempat pemungutansuara (KPPS) dengan berbagaipersyaratan yang sudah ditetapkanKPU. Rekrutmen panitia pemun-gutan suara ini sudah dilakukanmulai Januari 2010 yang lalu. Hinggakini peserta yang terdaftar sebanyak

Newsletter Simpul Demokrasi

314 orang. Kesemuanya itu sudahterseleksi melalui seleksi tulis mau-pun wawancara. Tes tulis dilakukanpada 16-17 Februari 2010. Hasil testulis itu diplenokan KPUD pada 18Februari 2010 dan diumumkan pada27 Februari 2010. Setelah itu merekaakan dilantik. Selanjutnya merekasudah bisa menjalankan tugas danf u n g s i n y a d i m a s i n g - m a s i n gwilayah.

Menurut Abdul Holik selakuketua KPU Kabupaten Malang,

Pemilukada dilaksanakanpada 25 Februari 2010. Sedangkanpendaftaran resmi pasangan calonbupati dan wakil bupati dibuka mulai19 hingga 20 Mei 2010. “Pasangancalon harus mendaftar sesuaidengan jadwal yang sudah diten-tukan dan melengkapi persyaratanyang sudah ditetapkan oleh KPUD

launching

KPUD KABUPATEN MALANGMENJELANG PEMILUKADA

MENENGOK PERSIAPAN

Oleh: Jamalludin

EDISI L/MARET/2010

Page 13: simpuldemokrasi-50

13JELAJAHmalang

Kabupaten Malang,” tambahnya.Laki-laki asal Bantur ini menam-

bahkan bahwa sejauh ini tidak adahambatan pendanaan, “Sampai saatini, persiapan KPUD menjelangPilbup belum ada hambatan yangberarti, terutama masalah anggaran,karena sudah ditangani oleh Pe-merintah Kabupaten (Pemkab) Ma-lang,” ujarnya.

Umar Khayan selaku anggotaKPUD Kabupaten Malang memberi-kan penjelasan tentang pelaksanaancoblosan. Menurutnya tidak adaperingatan khusus dalam pen-coblosan 5 Agustus nanti. Pada saatrapat pleno muncul usulan pen-coblosan pada 3, 4 dan 5 Agustus.Setelah berbagai argumentasidisampaikan maka anggota KPUDmenyepakati pada 5 Agustuspelaksanaan coblosannya.

Abdul Holik menambahkanbahwa pengambilan jadwal Agustus

itu mengacu pada aturan pen-yelenggaraan pilkada. Denganasumsi ada dua putaran, maka jadwalcoblosan dihitung mundur dua bulandari waktu berakhirnya masa jabatanBupati Sujud Pribadi. Sesuai dataKPUD, Sujud akan lengser per 26Oktober. “Dua putaran diasumsikandua bulan. Kami mundurkan duabulan dari Oktober,” ungkapnya.

Dalam mengantisipasi terjadinyagolput (golongan putih) dan untukmeningkatkan partisipasi mas-yarakat dalam Pemilukada ini, KPUDmenyelenggarakan pendidikanpemilih. Kegiatan ini akan dilakukanselama enam bulan dimulai dari 26Februari sampai 4 Agustus 2010.Pendidikan pemilih ini ditujukan keseluruh masyarakat KabupatenMalang. Sebagaimana dijelaskanoleh Ketua KPUD, tujuan pendidikanpemilih ini adalah untuk memberikanpemahaman terhadap masyarakat

tentang sah atau tidak sahnyapencoblosan dan kertas suara, selainitu juga memberikan pemahamanterhadap masyarakat tentang artipenting dan manfaat Pilkada. Man-faat lainnya adalah untuk mem-berikan pemahaman bahwa mas-yarakat akan memilih pemimpin yangnantinya akan menjadi wakil darirakyat untuk menyuarakan kepen-tingannya. Terlebih dalam menentu-kan berbagai kebijakan di KabupatenMalang. Tidak cukup sampai di sini,KPUD juga memotivasi kepada

masyarakat agar ikut serta dalam menentukanpemimpinnya lima tahun ke depan. Hal ini dilakukanguna mendongkrak partisipasi masyarakat dalamPemilukada nanti.

Tentang daftar penduduk potensi pemilih KPUDselalu berkoordinasi dengan dinas catatan sipil. Pihaknyaakan melakukan pemutakhiran data pemilih dan akanmelakukan verifikasi kembali sebelum pendaftarancalon bupati dan wakil bupati Kabupaten Malang.“Paling lambat kita akan melakukan pemutakhiran datapemilih sebelum pendaftaran calon bupati dan wakilbupati ke KPUD. Sehingga hal ini bisa dijadikan patokanjumlah pemilih termasuk jumlah tempat pemungutan

suara nantinya,” ucap laki-laki yang akrab dipanggil Holikitu.

Selain persiapan di atas, KPUD sejauh ini juga sudahmempersiapkan dan menyusun produk-produk hukumyang berkaitan dengan Pemilukada, misalnya produkhukum pencalonan, kampanye dan tentang tata kerjaKPUD. Mengenai kampanye secara teknis akan dibahasdengan calon kepala daerah yang lolos seleksi.

Terakhir, Holik berharap agar partisipasi masyarakatdalam pemilihan tetap dan kalau bisa ada peningkatan.“Kalau melihat dari pengalaman tahun kemarin dalampemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan gubernur(pilgub) tingkat partisipasi masyarakat sebanyak 70%,”tuturnya.

Selain itu, tingginya konstelasi politik yang ada saat inimenjadikan pemilukada tahun ini rawan konflikantarcalon maupun pendukung dari masing-masingcalon. Diharapkan semua pihak bisa bersikap dewasa,termasuk KPUD sendiri maupun ma-sing-masing timsukses dari masing-masing calon, sehingga cita-cita kitauntuk mem-bangun demokrasi di Kabupaten Malang bisaterwujud. (*/sam)

EDISI L/MARET/2010

Page 14: simpuldemokrasi-50

SAPAsosok14

Drs. Bambang G.W, lelaki yang sehari-hari kiniberwiraswasta ini ternyata memiliki cita-cita yangtinggi dalam memaknai arti sebuah kata 'demokrasi'.Pengalamannya dalam hal berorganisasi danmelakukan pergerakan, khususnya pengalamannyaberjuang menyuarakan aspirasi masyarakat di eraOrde Baru (Orba) memang tidak bisa dipandangsebelah mata. “Bahkan mungkin di Jawa Timur inihanya saya seorang PNS yang berani terang-teranganlangsung berorasi di tengah masyarakat menentangkebijakan Orde Baru,” tutur pria yang memiliki hobibermain gitar ini.

Pria berumur 40 tahun ini mengawali peng-alamannya berorganisasi ketika ia duduk di bangkukuliah di IKIP Malang (kini berubah nama menjadiUniversitas Negeri Malang). Semasa kuliahnya ia aktifdi teater. Hal ini tentunya tidak lepas dari keilmuanyang di ambilnya yaitu Sastra Indonesia. “Saya dulubersama teman-teman di kampus sampai mendirikankomunitas teater sendiri yang bernama

” demikian Bambang menceritakan semasakuliahnya.

Selain di dunia pementasan, semasa kuliah ia jugaaktif di salah satu organisasi mahasiswa, yaitu GerakanMahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Keaktifannyadi beberapa organisasi juga mengantarkannyamenjadi pengurus DPC PDI Kota Malang sejak maha-siswa, yaitu pada 1984. Karirnya di dunia perpolitikanbahkan mencapai posisi Sekretaris Umum DPC PDI-PKota Malang semasa diketuai oleh Peni Suparto yangkini menjabat sebagai Wali Kota Malang. Meskipunakhirnya karena pergulatan politik ia juga harustersingkir dari jabatan Sekretaris Umum.

Tanggung jawabnya sebagai insan akademikmembuat Bambang menjadi seorang guru, ia sempatmengajar di SMPN 1 Prigen dan SMA Sejahtera Prigen.Menjadi guru yang berstatus PNS bukan berartimenjadikannya bungkam, ia tetap getol melawankekuasaan Orde Baru kala itu. Bahkan teman-temanseperjuangnya menjadikannya Ketua DPC SerikatBuruh Sejahtera Indonesia (SBSI), sebuah organisaiburuh yang dilarang di zaman Orde Baru. “Tentu sajatak mudah sebagai seorang PNS, saya seringmendapatkan tekanan dan ancaman, bahkan dikejar-kejar kepolisian,” cerita salah satu peserta Sekolah

Teater Angan-Angan,

Demokrasi ini. Namun pada 2004, statusnya sebagaiPNS dicopot karena mencalonkan diri sebagai anggotalegislatif Kota Malang melalui Partai Pelopor.

Mengenai konsep demokrasi saat ini, ia sangatmenyayangkan adanya fenomena politik uang dalamberbagai proses pemilihan. ”Kalau tetap seperti ini,tidak akan ada yang namanya anak tukang becak bisajadi pemimpin, karena ukurannya uang,” ucapBambang. Menurutnya merupakan bentuk pembodoh-an masyarakat. Namun yang lebih disayangkan lagiadalah ketidaksadaran masyarakat saat dibeli hakpolitiknya, karena baginya hak politik adalah sesuatuyang sangat mahal harganya.

“Revolusi sikap berpolitik rakyat harus dimulai, jikarakyat ingin keluar dari kesengsaraan ini,” ujarBambang. Ia berpendapat bahwa untuk menyadarkanmasyarakat perlu adanya ruang-ruang publik lokaltempat rakyat berdiskusi, khususnya kaum muda.Menurut Bambang masyarakat sudah saatnyamelakukan investasi politik yang benar dengan memilihorang-orang yang berkualitas dan tetap memegangidealismenya, bukan calon pemimpin yang pragmatis.

“Saya ingin bersama-sama peserta SekolahDemokrasi yang lain, sehingga kita bisa menemukankonsep demokrasi yang benar yang harus kita terapkandi masyarakat,” jawabnya ketika ditanya motivasimendaftar sebagai peserta Sekolah Demokrasi. Bahkania berharap nantinya kegiatan Gardu Demokrasi yangmenjadi salah satu agenda Sekolah Demokrasi bisadilakukan di tengah-tengah masyarakat. Harapannyaagar masyarakat dapat berperan aktif di sana, karena ituia benar-benar berharap suatu saat nanti akan munculkekuatan-kekuatan kecil rakyat yang justru muncul daridesa.(*/jib)

sharing

SEMUA KEPUTUSANADA KONSEKUENSINYAOleh: Iden Robert Ulum

EDISI L/MARET/2010

Page 15: simpuldemokrasi-50

Apa kabar SIMPUL? semoga tetap menjadi media yang mencerahkan wawasan masyarakat terutama MalangRaya. Saya Dahlia asli Kota Batu, mau tanya nih apa ada web download online newsletter simpul demokrasi?

agar kami yang tidak dapat membaca rubrik tiap bulan ini bisa didapatkan melalui website, karena saya sudahmeminta via email agar kami juga bisa dikirim newsletter tersebut alamat kami, tapi kami mendapat balasan

karena adanya keterbatasan jumlah newsletter jadi tidak bisa dikirim via. Mohon infonya. Terimakasih.

Dahlia 08125256xxxx

SimpulTerimakasih atas doanya. silakan download Newsletter edisi terbaru di www.issuu.com/sekolahdemokrasi.

15

Sekolah Demokrasi IV dan V

Penerbitan Newsletter Edisi LI

Talkshow Televisi IV dan V

Talkshow Radio VII dan VIII

Coaching Peserta Sekolah Demokrasi

SIMPUL DEMOKRASI

AGENDA APRIL 2010

EDISI APRIL

Kami menerima kreativitas Anda!!Kirimkan Opini, Resensi, serta karikatur

ke: [email protected]

MENGURAI PROBLEM

KEMACETAN DI KOTA BATU

demokrasi yang lebih substansial dari jebakandemokrasi yang minimalis dan prosedural.

Demikian halnya di Kota Batu, sebagai daerahotonom yang relatif baru, di sana-sini masih munculkegagapan dan kegugupan dalam menerjemahkandemokrasi. Tak pelak lagi, kepentingan pragmatiskerap muncul menghancurkan tatanan yang ada.Oleh karena itu, peran aktor-aktor demokrasi harusbisa mereplikasikan pemahaman dan kemampuandemokrasinya kepada publik. Komunitas Batu untukDemokrasi (KBD) dan peserta Sekolah Demokrasiharus juga mampu mengambil peran untuk mem-berikan pendidikan demokrasi kepada masyarakatdalam membangun semangat kritis. Menjadipenting kiranya bahwa bangunan demokrasi ditingkat lokal akan mampu menjadi penopangpembangunan demokratisasi pada skala yang lebihluas. Semoga wacana ini menjadi refleksi danrenungan kita bersama. (*/jib)

...Sambungan Hal 10

Kami Hanya Memberitakan Kebenaran

MINTA ALAMATWEB DOWNLOAD ONLINENEWSLETTER SIMPUL DEMOKRASI

SUARApublik

Page 16: simpuldemokrasi-50

TALKSHOWtelevisi BREIFINGsekolahdemokrasi

SEKOLAHdemokrasi

GALERIkegiatan