Silsilah Para Sultan Kanoman

download Silsilah Para Sultan Kanoman

of 7

Transcript of Silsilah Para Sultan Kanoman

SILSILAH PARA SULTAN KANOMAN1. Sunan Gunung Jati Syech Hidayahtullah 2. Panembahan Pasarean Muhammad Tajul Arifin 3. Panembahan Sedang Kemuning 4. Panembahan Ratu Cirebon 5. Panembahan Mande Gayem 6. Panembahan Girilaya 7. Para Sultan :1. Sultan Kanoman I (Sultan Badridin)2. Sultan Kanoman II ( Sultan Muhamamad Chadirudin)3. Sultan Kanoman III (Sultan Muhamamad Alimudin)4. Sultan Kanoman IV (Sultan Muhamamad Chadirudin)5. Sultan Kanoman V (Sultan Muhamamad Imammudin)6. Sultan Kanoman VI (Sultan Muhamamad Kamaroedin I)7. Sultan Kanoman VII (Sultan Muhamamad Kamaroedin )8. Sultan Kanoman VIII (Sultan Muhamamad Dulkarnaen)9. Sultan Kanoman IX (Sultan Muhamamad Nurbuat)10. Sultan Kanoman X (Sultan Muhamamad Nurus)11. Sultan Kanoman XI (Sultan Muhamamad Jalalludin)

SILSILAH SULTAN KASEPUHAN CIREBON 1. Pangeran Pasarean 2. Pangeran Dipati Carbon 3. Panembahan Ratu 4. Pangeran Dipati Carbon 5. Panembahan Girilaya 6. Sultan Raja Syamsudin 7. Sultan Raja Tajularipin Jamaludin 8. Sultan Sepuh Raja Jaenudin 9. Sultan Sepuh Raja Suna Moh Jaenudin 10. Sultan Sepuh Safidin Matangaji 11. Sultan Sepuh Hasanudin 12. Sultan Sepuh I 13. Sultan Sepuh Raja Samsudin I 14. Sultan Sepuh Raja Samsudin II 15. Sultan Sepuh Raja Ningrat 16. Sultan Sepuh Jamaludin Aluda 17. Sultan Sepuh Raja Rajaningrat 18. Sultan Pangeran Raja Adipati H. Maulana Pakuningrat, SH 19. Sultan Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat

SILSILAH SULTAN KERATON KECERIBONAN 1. Pangeran Pasarean 2. Pangeran Dipati Carbon 3. Panembahan Ratu Pangeran Dipati Anom Carbon 4. Pangeran Dipati Anom Carbon 5. Panembahan Girilaya 6. Sultan Moh Badridini Kanoman 7. Sultan Anom Raja Mandurareja Kanoman 8. Sultan Anom Alimudin 9. Sultan Anom Moh Kaerudin 10. Sultan Carbon Kaeribonan 11. Pangeran Raja Madenda 12. Pangeran Raja Denda Wijaya 13. Pangeran Raharja Madenda 14. Pangeran Raja Madenda 15. Pangeran Sidek Arjaningrat 16. Pangeran Harkat Nata Diningrat 17. Pangeran Moh Mulyono Ami Natadiningrat 18. KGPH Abdulgani Nata Diningrat Dekarangga

SILSILAH PANEMBAHAN CIREBON1. Sunan Gunung Jati Syech Hidayatullah 2. Panembahan Pasarean Muhammad Tajul Arifin 3. Panembahan Sedang Kemuning 4. Panembahan Ratu Cirebon 5. Panembahan Mande Gayem 6. Panembahan Girilaya 7. Pangeran Wangsakerta (Panembahan Cirebon I) 8. Panembahan Cirebon II (Syech Moch. Abdullah) 9. Panembahan Cirebon III (Syech Moch. Abdullah II) 10. Panembahan Syech Kalibata 11. Panembahan Syech Moch. Abdurrohman 12. Panembahan Syech Moch. Yusuf 13. Panembahan Moch. Abdullah 14. Panembahan Jaga Raksa 15. K.H Moch. Syafei 16. K.H Moch. Muskawi 17. H. Moch. Parma 18. H. Salimmudin 19. Hj. Siti Ruqoyah

1. SEJARAH INDRAMAYU

1.1 Pendahuluan

Menurut Tim Panitia Peneliti Sejarah Kabupaten Indramayu bahwa hari jadi Indramayu jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527 M yang telah disahka pada sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu pada tanggal 24 Juni 1977 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu Nomor 02 Tahun 1977 tentang Penetapan Hari Jadi Indramayu, dimana dalam Peraturan Daerah tersebut disebutkan bahwa hari jadi Indramayu ditetapkan jatuh pada tanggal 7 (tujuh) Oktober 1527 M hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharam 934 H.Dalam menentukan hari jadi tersebut tim panitia peneliti sejarah Indramayu berpegang pada sebuah patokan peninggalan jaman dulu dan atas dasar beberapa fakta sejarah yang ada, yaitu prasasti, penulisan-penulisan masa lalu, benda-benda purbakala/benda pusaka, legenda rakyat serta tradisi yang hidup ditengah-tengah masyarakat.

1.2 Proses Sejarah Indramayu

Menurut Babad Dermayu penghuni partama daerah Indramayu adalah Raden Aria Wiralodra yang berasal dari Bagelen Jawa Tengah putra Tumenggung Gagak Singalodra yang gemar melatih diri olah kanuragan, tirakat dan bertapa.

Suatu saat Raden Wiralodra tapa brata dan semedi di perbukitan melaya di kaki gunung sumbing, setelah melampau masa tiga tahun ia mendapat wangsit Hai wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah tiba disana berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana, kelak tempat itu akan menjadi subur makmur serta tujuh turunanmu akan memerintan disana.

Dengan didampingi Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana berangkatlah mereka ke arah barat untuk mencari sungai Cimanuk. Suatu senja sampailah mereka di sebuah sungai, Wiralodra mengira sungai itu adalah Cimanuk maka bermalamlah disitu dan ketika pagi hari bangun mereka melihat ada orang tua yang menegur dan menanyakan tujuan mereka. Wiralodra menjelaskan apa maksud dan tujuan perjalanan mereka, namun orang tua itu berkata bahwa sungai tersebut bukan cimanuk karna cimanuk telah terlewat dan mereka harus balik lagi ke arah timur laut. Setelah barkata demikian orang tarsebut lenyap dan orang tua itu menurut riwayat adalah Ki Buyut Sidum, Kidang Penanjung dari Pajajaran. Ki Sidum adalah seorang panakawan tumenggung Sri Baduga yang hidup antara tahun 1474 - 1513.

Kemudian Raden Wiralodra dan Ki Tinggil melanjutkan perjalanan menuju timur laut dan setelah berhari-hari berjalan mereka melihat sungai besar, Wiralodra berharap sungai tersebut adalah Cimanuk , tiba-tiba dia melihat kebun yang indah namun pemilik kebun tersebut sangat congkak hingga Wiralodra tak kuasa mengendalikan emosinya ketika ia hendak membanting pemilik kebun itu, orang itu lenyap hanya ada suara Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa hamba adalah Ki Sidum dan sungai ini adalah sungai Cipunegara, sekarang teruskanlah perjalanan kearah timur, manakala menjumpai seekor Kijang bermata berlian ikutilah dimana Kijang itu lenyap maka itulah sungai Cimanuk yang tuan cari..

Saat mereka melanjutkan perjalanan bertemulah dengan seorang wanita bernama Dewi Larawana yang memaksa untuk di persunting Wiralodra namun Wiralodra menolaknya hingga membuat gadis itu marah dan menyerangnya. Wiralodra mengelurkan Cakranya kearah Larawana, gadis itupun lenyap barsamaan dengan munculnya seekor Kijang. Wiralodra segera mengejar Kijang itu yang lari kearah timur, ketika Kijang itu lenyap tampaklah sebuah sungai besar. Karena kelelahan Wiralidra tertidur dan bermimpi bertemu Ki Sidum , dalam mimpinya itu Ki Sidum berkata bahwa inilah hutan Cimanuk yang kelak akan menjadi tempat bermukim.

Setelah ada kepastian lewat mimpinya Wiralodra dan Ki Tinggil membuat gubug dan membuka ladang, mereka menetap di sebelah barat ujung sungai Cimanuk. Pedukuhan Cimanuk makin hari makin banyak penghuninya. diantaranya seorang wanita cantik paripurna bernama Nyi Endang Darma. Karena kemahiran Nyi Endang dalam ilmu kanuragan telah mengundang Pangeran Guru dari Palembang yang datang ke lembah Cimanuk bersama 24 muridnya untuk menantang Nyi Endang Darma namun semua tewas dan dikuburkan di suatu tempat yang sekarang terkenal dengan Makam Selawe.

Untuk menyaksikan langsung kehebatan Nyi Endang Darma, Raden Wiralodra mengajak adu kesaktian dengan Nyi Endang Darma namun Nyi Endang Darma kewalahan menghadapi serangan Wiralodra maka dia meloncat terjun ke dalam Sungai Cimanuk dan mengakui kekalahannya. Wiralodra mengajak pulang Nyi Endang Darma untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan pedukuhan namun Nyi Endang Darma tidak mau dan hanya berpesan, Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini maka namakanlah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan karena hamba ikut andil dalam usaha membangun daerah ini.

Untuk mengenang jasa orang yang telah ikut membangun pedukuhannya maka pedukuhan itu dinamakan DARMA AYU yang di kemudian hari menjadi INDRAMAYU.

Berdirinya pedukuhan Darma Ayu memang tidak jelas tanggal dan tahunnya namun berdasarkan fakta sejarah Tim Peneliti menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada jumat kliwon, 1 sura 1449 atau 1 Muharam 934 H yang bertepatan dengan tanggal 7 Oktober 1527 M.

1.3 Catatan proses Indramayu lainnya

Cerita pedukuhan Darma Ayu adalah salah satu catatan sejarah daerah Indramayu namun ada beberapa catatan lainnya yang juga berkaitan dengan proses pertumbuhan daerah Indramayu antara lain:

a. Berita yang bersumber pada Babad Cirebon bahwa seorang saudagar China beragama islam bernama Ki Dampu Awang datang ke Cirebon pada tahun 1415. Ki Dampu Awang sampai di desa Junti dan hendak melamar Nyi Gedeng Junti namun ditolak oleh Ki Gedeng Junti, disini dapat disimpulkan bahwa Desa Junti sudah ada sejak tahun 1415 M .

b. Catatan dalam buku Purwaka Caruban Nagari mengenai adanya Desa Babadan,dimana pada tahun 1417 M Sunan Gunung Jati pernah datang ke Desa Babadan untuk mengislamkan Ki Gede Babadan bahkan menikah dengan puteri Ki Gede Babadan .

c. Di tengah kota Indramayu ada sebuah desa yang bernama Lemah Abang, nama itu ada kaitannya dengan nama salah seorang Wali Songo Syeikh Siti Jenar yang dikenal dengan nama Syeikh Lemah Abang, mungkin dimasa hidupnya (1450 - 1406) Syeikh Lemah Abang pernah tinggal di desa tersebut atau setidak-tidaknya dikunjungi olehnya untuk mengajarkan agama islam.

Setelah bangsa Portugis pada tahun 1511 menguasai Malaka antara 1513-1515 pemerintah Portugis mengirimkan Tom Pires ke Jawa . Dalam catatan harian Tom Pires terdapat data- data bahwa :

> Tahun 1513-1515 pedukuhan Cimanuk sudah ada bahkan sudah mempunyai pelabuhan> Pedukuhan Cimanuk ada dalam wilayah kerajaan sunda (Pajajaran) .

Melihat bukti-bukti atau sumber di atas diperkirakan pada akhir abad XVI M daerah Indramayu sekarang atau sebagian dari padanya sudah dihuni manusia.

*Sumber: Buku Sejarah Indramayu (cetakan ke 2) terbitan pemerintah Kabupaten DT II Indramayu

2. PRASASTI ARIA WIRALODRANanging Benjing Allah NyukaniKerahmatan Kang LinuwihDarma Ayu Mulih HarjaTan Ana Sawiji - wijiPertelaneYen Wonten Taksana Nyabrang Kali CimanukSumur Kejayaan Deres MiliDlupak Murub Tanpa PatraSadaya Pan Mukti MalihSomahan Lawan PrajuritRowang Lawan PriagungSamya Tentram AtineSadaya Harta TumuliIng Sekehing Negara Pada RaharjaArtinya :Akan tetapi Allah melimpahkanRAhmatNya yang berlimpahDarma Ayu kembali makmur tiada ada suatu hambatanTandaJika ada ular menyebrangi sungai cimanukSumur kejayaan mengalir derasLampu menyala tanpa minyakSemua hidup makmurBekerja sama dengan tentaraMembantu penguasaSemua hidup aman dan tentramGemah ripah loh jinawi Seluruh negara hidup makmur

3. PETA KABUPATEN INDRAMAYU

4. BUPATI INDRAMAYU DARI MASA KE MASA1. Raden Singalodra ------> (WIRALODRA I)2. Raden Wirapati ------> (WIRALODRA II)3. Raden Sawedi ------> (WIRALODRA III)4. Raden Banggala ------> (WIRALODRA IV)5. Raden Banggali ------> (WIRALODRA V)6. Raden Samaun ------> (WIRALODRA VI)7. Raden Krestal8. Raden Warngali9. Raden Wiradibrata I10. Raden T. Suraneggala11. Raden Dilari (Purbadi Negara I) ------> 190012. Raden Rolat (Purbadi Negara II) ------> 1900 - 191713. Raden Sosrowardjoyo ------> 1917 - 193214. Raden AA. Moch. Soediono ------> 1933 - 194415. Dr. Raden Murdjani ------> 1944 - 194616. Raden Wiraatmaja ------> 1946 - 194717. M. I. Syafiuddin ------> 1947 - 194818. Raden Wachyu ------> 1949 - 195019. Tikol Al moch. Ichlas ------> 1950 - 195120. Tb. Moch. Cholil ------> 195121. Raden Djoko Said Prawirawidjoyo ------> 1952 - 195622. Raden Hasan Surya satjakusumah ------> 1956 - 195823. Raden Firman Ranuwidjoyo ------> 1958 - PJ24. Entol Djunaedi Satiawiharja ------> 1958 - 196025. H. A. Dasuki ------> 1960 - 196526. M. Dirlam Sastro Mihardjo ------> 1965 - 197327. Raden Hadian Suria Adiningrat ------> 1974 - 197528. H. A. Djahari, SH ------> 1975 - 198529. H. Adang Suryana ------> 1985 - 199030. H. Ope Mustofa ------> 1990 - 200031. H. Irianto MS Syafiuddin ------> 2000 - 201032. Hj. Anna Sopanah ------> 2010 - 2015