Silaturahim Ulama dan Umara Menyikapi Masalah...

1
17 MPA 307 / April 2012 Maraknya aliran-aliran baru yang menyimpang, menjadi kekhawa- tiran sendiri bagi para ulama di Jawa Timur. Mereka khawatir, jika dibiarkan berkembang, nantinya bisa menim- bulkan benturan antar masyarakat dan lebih fatal lagi konflik golongan. Apalagi pada penghujung tahun lalu meledak konflik Sunni-Syiah di Sampang Madura. Inilah yang melandasi digelarnya Silaturahim Ulama dan Uma- ra pada hari Selasa tanggal 6 Maret 2012 lalu. Kakanwil Kemenag Ja- tim Drs. H. Sudjak, M.Ag, dalam sambutannya me- nyampaikan di hadapan se- luruh perwakilan ulama ser- ta para pengasuh pondok pesantren, bahwa Jatim me- rupakan provinsi paling kondusif di antara provinsi lain di Indonesia. Meski de- mikian menurutnya perlu te- rus ditingkatkan agar suasana Jatim semakin kondusif. “Semoga dengan pertemuan ini bisa kita rumuskan ber- sama langkah-langkah kongkritnya,” harapnya. Dalam acara yang dimotori MUI Jawa Timur dan didukung Kanwil Ke- menag Prov. Jatim serta Pemprov Ja- tim ini, akhirnya menghasilkan bebe- rapa kesepakatan. Di antaranya ada- lah para ulama mendukung penuh apa yang telah difatwahkan MUI Jatim tentang kesesatan faham Syiah. Bah- kan ormas terbesar di Jatim seperti NU dan Mumammadiyah yang diha- diri oleh pucuk pimpinannya, juga mendukung sepenuhnya langkah- langkah antisipatif terhadap berkem- bangnya faham Syiah selama ini. Selain itu juga para ulama men- desak MUI Pusat segera mengukuh- kan fatwa tentang kesesatan faham Syiah, serta ajaran-ajaran yang memi- lki kesamaan dengan faham Syiah sebagai fatwa yang berlaku secara nasional. Sebab mengacu 10 kriteria sesatnya sebuah ajaran atau aliran yang telah dikeluarkan MUI Pusat, kesesatan Syiah sudah memenuhi syarat. Oleh sebab itu, para ulama pun mendesak adanya solusi konkrit dari Pemerintah Provinsi Jatim agar me- larang aktivitas Syiah. Karena pem- biaran terhadap aktivitas kelompok ini dapat mengancam stabilitas, keamanan dan ketertiban di Jatim. Menyikapi keinginan para ulama kharismatik di Jatim tersebut, Guber- nur Jatim Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum berjanji akan meng- ambil langkah-langkah demi terciptanya suasana damai dan kondusif di Jatim. “Se- belumnya, saya mohon ma- af, jika langkah yang diambil pemprov nantinya tak se- perti yang dikehendaki para kiai semua. Sebab kami akan mengambil posisi pada pe- negakan ketertiban. Sebab itulah yang bisa kami dilaku- kan,” tukas Pakde Karwo. “Sebab masalah Syiah saat ini sudah menjadi domain pemerintah pusat,” imbuh- nya. Untuk mengantisipasinya ke de- pan, Gubernur menyetujui dibentuk- nya kelompok kerja yang khusus me- nangani kasus-kasus aliran yang me- nyimpang, khususnya Syiah. Mereka beranggotakan seluruh perwakilan ulama dan pengasuh pondok pesan- tren di Jatim. Dan sebagai koordinator kelompok kerja ini, adalah MUI Jatim dan Kanwil Kemenag Prov. Jatim. pri Silaturahim Ulama dan Umara Menyikapi Masalah Syiah Para ulama mendukung penuh fatwa MUI Jatim tentang kesesatan faham Syiah Didampingi Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Sudjak, M.Ag, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum berjanji akan mengambil langkah-langkah demi terciptanya suasana damai dan kondusif di Jatim

Transcript of Silaturahim Ulama dan Umara Menyikapi Masalah...

Page 1: Silaturahim Ulama dan Umara Menyikapi Masalah Syiahjatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar307/pyca1336000319.pdfSyiah, serta ajaran-ajaran yang memi-lki kesamaan dengan faham Syiah sebagai

17MPA 307 / April 2012

Maraknya aliran-aliran baruyang menyimpang, menjadi kekhawa-tiran sendiri bagi para ulama di JawaTimur. Mereka khawatir, jika dibiarkanberkembang, nantinya bisa menim-bulkan benturan antar masyarakatdan lebih fatal lagi konflik golongan.Apalagi pada penghujung tahun lalumeledak konflik Sunni-Syiah diSampang Madura. Inilahyang melandasi digelarnyaSilaturahim Ulama dan Uma-ra pada hari Selasa tanggal6 Maret 2012 lalu.

Kakanwil Kemenag Ja-tim Drs. H. Sudjak, M.Ag,dalam sambutannya me-nyampaikan di hadapan se-luruh perwakilan ulama ser-ta para pengasuh pondokpesantren, bahwa Jatim me-rupakan provinsi palingkondusif di antara provinsilain di Indonesia. Meski de-mikian menurutnya perlu te-rus ditingkatkan agar suasana Jatimsemakin kondusif. “Semoga denganpertemuan ini bisa kita rumuskan ber-sama langkah-langkah kongkritnya,”harapnya.

Dalam acara yang dimotori MUIJawa Timur dan didukung Kanwil Ke-menag Prov. Jatim serta Pemprov Ja-tim ini, akhirnya menghasilkan bebe-rapa kesepakatan. Di antaranya ada-lah para ulama mendukung penuh apa

yang telah difatwahkan MUI Jatimtentang kesesatan faham Syiah. Bah-kan ormas terbesar di Jatim sepertiNU dan Mumammadiyah yang diha-diri oleh pucuk pimpinannya, jugamendukung sepenuhnya langkah-langkah antisipatif terhadap berkem-bangnya faham Syiah selama ini.

Selain itu juga para ulama men-

desak MUI Pusat segera mengukuh-kan fatwa tentang kesesatan fahamSyiah, serta ajaran-ajaran yang memi-lki kesamaan dengan faham Syiahsebagai fatwa yang berlaku secaranasional. Sebab mengacu 10 kriteriasesatnya sebuah ajaran atau aliranyang telah dikeluarkan MUI Pusat,kesesatan Syiah sudah memenuhisyarat.

Oleh sebab itu, para ulama pun

mendesak adanya solusi konkrit dariPemerintah Provinsi Jatim agar me-larang aktivitas Syiah. Karena pem-biaran terhadap aktivitas kelompokini dapat mengancam stabilitas,keamanan dan ketertiban di Jatim.

Menyikapi keinginan para ulamakharismatik di Jatim tersebut, Guber-nur Jatim Dr. H. Soekarwo, S.H,

M.Hum berjanji akan meng-ambil langkah-langkah demiterciptanya suasana damaidan kondusif di Jatim. “Se-belumnya, saya mohon ma-af, jika langkah yang diambilpemprov nantinya tak se-perti yang dikehendaki parakiai semua. Sebab kami akanmengambil posisi pada pe-negakan ketertiban. Sebabitulah yang bisa kami dilaku-kan,” tukas Pakde Karwo.“Sebab masalah Syiah saatini sudah menjadi domainpemerintah pusat,” imbuh-

nya.Untuk mengantisipasinya ke de-

pan, Gubernur menyetujui dibentuk-nya kelompok kerja yang khusus me-nangani kasus-kasus aliran yang me-nyimpang, khususnya Syiah. Merekaberanggotakan seluruh perwakilanulama dan pengasuh pondok pesan-tren di Jatim. Dan sebagai koordinatorkelompok kerja ini, adalah MUI Jatimdan Kanwil Kemenag Prov. Jatim. pri

Silaturahim Ulama dan UmaraMenyikapi Masalah Syiah

Para ulama mendukung penuh fatwa MUI Jatimtentang kesesatan faham Syiah

Didampingi Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Sudjak, M.Ag, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Humberjanji akan mengambil langkah-langkah demi terciptanya suasana damai dan kondusif di Jatim