siklus batuan

9
Batuan Beku (Igneous Rock) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Menurut beberapa teori tentang terjadinya bumi, pada suatu waktu lalu bumi berupa massa cair yang dinamakan magma. Magma ini selanjutnya membeku membentuk lapisan kerak bumi, dan sebagian besar batuan kerak bumi menjadi jenis batuan beku. Pada kenyataannya, 80% batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku, batuan beku dibagi menjadi tiga macam. 1) Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik) Batuan beku dalam, terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro. 2) Batuan Beku Gang/Korok Batuan beku korok, terjadi dari magma yang membeku di lorong antara sarang magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok. 3) Batuan Beku Luar/Lelehan Batuan beku luar atau batuan beku lelehan terjadi dari sebagian magma yang membeku setelah sampai di permukaan bumi. Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, dan bumice atau batu apung. b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) Batuan beku yang telah terbentuk pada permukaan bumi mengalami pelapukan. Bagian- bagian yang lepas diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser, dan kemudian diendapkan. Endapan tersebut disebut sedimen dan masih lunak, karena proses diagenesis, sedimen menjadi keras dan disebut batuan sedimen. Berdasarkan proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, sebagai berikut. 1) Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi ukuran kecil, kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik. Contoh umum batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (Shale). 2) Batuan sedimen kimiawi yaitu batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara tidak langsung adalah batuan sedimen kapur yang dinamakan stalaktit dan stalagmit yang terdapat di gua-gua kapur, 3) Batuan sedimen organik yaitu batuan yang terjadi karena selama proses pengen- dapannya mendapat bantuan dari organis- me, yaitu sisa-sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, dan terumbu karang. Berdasarkan tenaga yang me- ngangkut, batuan sedimen dibe- dakan menjadi 4, sebagai berikut. a) Batuan sedimen aeris atau aeolis, terbentuk oleh tenaga angin, misalnya tanah los; b) Batuan sedimen glasial, ter- bentuk oleh tenaga es, misal- nya morena; c) Batuan sedimen aquatis, ter- bentuk oleh tenaga air, misal- nya breksi dan konglomerat; d) Batuan sedimen marine, ter- bentuk oleh tenaga air laut misalnya batu karang. c. Batuan Malihan (Metamorphic Rock) Batuan malihan terbentuk karena adanya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. Contoh batuan malihan adalah marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara. ialah batuan yang terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu: a) batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan magma di bagian dalam litosfer (di dalam bumi); b) batuan beku gang atau korok, tempat

Transcript of siklus batuan

Batuan Beku (Igneous Rock) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Menurut beberapa teori tentang terjadinya bumi, pada suatu waktu lalu bumi berupa massa cair yang dinamakan magma. Magma ini selanjutnya membeku membentuk lapisan kerak bumi, dan sebagian besar batuan kerak bumi menjadi jenis batuan beku. Pada kenyataannya, 80% batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku, batuan beku dibagi menjadi tiga macam. 1) Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik) Batuan beku dalam, terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro. 2) Batuan Beku Gang/Korok Batuan beku korok, terjadi dari magma yang membeku di lorong antara sarang magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok. 3) Batuan Beku Luar/Lelehan Batuan beku luar atau batuan beku lelehan terjadi dari sebagian magma yang membeku setelah sampai di permukaan bumi. Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, dan bumice atau batu apung. b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) Batuan beku yang telah terbentuk pada permukaan bumi mengalami pelapukan. Bagian-bagian yang lepas diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser, dan kemudian diendapkan. Endapan tersebut disebut sedimen dan masih lunak, karena proses diagenesis, sedimen menjadi keras dan disebut batuan sedimen. Berdasarkan proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, sebagai berikut. 1) Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi ukuran kecil, kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik. Contoh umum batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (Shale). 2) Batuan sedimen kimiawi yaitu batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara tidak langsung adalah batuan sedimen kapur yang dinamakan stalaktit dan stalagmit yang terdapat di gua-gua kapur, 3) Batuan sedimen organik yaitu batuan yang terjadi karena selama proses pengen- dapannya mendapat bantuan dari organis- me, yaitu sisa-sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, dan terumbu karang. Berdasarkan tenaga yang me- ngangkut, batuan sedimen dibe- dakan menjadi 4, sebagai berikut. a) Batuan sedimen aeris atau aeolis, terbentuk oleh tenaga angin, misalnya tanah los; b) Batuan sedimen glasial, ter- bentuk oleh tenaga es, misal- nya morena; c) Batuan sedimen aquatis, ter- bentuk oleh tenaga air, misal- nya breksi dan konglomerat; d) Batuan sedimen marine, ter- bentuk oleh tenaga air laut misalnya batu karang. c. Batuan Malihan (Metamorphic Rock) Batuan malihan terbentuk karena adanya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. Contoh batuan malihan adalah marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.

ialah batuan yang terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu: a) batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan magma di bagian dalam litosfer (di dalam bumi); b) batuan beku gang atau korok, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema) dan pada rekahan litosfer; c) batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya di permukaan bumi. Batuan sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin, atau cairan gletser kemudian diendapkan di tempat lain. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen menjadi keras. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi tiga, yaitu sebagai berikut. a) b) c) Batuan sedimen klastik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan batuan asal. Ketika diangkut hanya mengalami peng- hancuran dari besar menjadi kecil saja. Misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan saling membentur yang akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan asal). Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia, pelarutan, penguapan, dan oksidasi. Misalnya, batu gamping (CaCO3) menjadi larutan air kapur Ca (HCO3)2 yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2. Larutan kapur ini sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur di atas gua menjadi stalaktit dan di dasar gua menjadi stalagmit. Pembentukannya disebabkan pelarutan dan penguapan H2O dan CO2. Proses kimianya adalah

CaCO3 + H2O + CO2 Ca (HCO3)2. Contoh lainnya ialah garam dapur dan gipsum yang merupakan hasil penguapan air laut. Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung (guano) yang menggunung di Peru, dan lapisan humus di hutan. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, batuan sedimen dibagi 4 (empat), yaitu sebagai berikut. a) Batuan sedimen aeolik (aerik), yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya tanah los. b) Batuan sedimen akuatik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan konglomerat. Breksi adalah batuan sedimen yang terdiri dari puing-puing yang bersudut tajam dan terekat satu sama lainnya. Konglomerat adalah batuan yang bundar dan terekat satu sama lainnya. c) Batuan sedimen glasial, yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lereng gunung, terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung. d) Batuan sedimen marin, yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai. Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klastik diendapkan adalah sebagai berikut. a) Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai, misalnya endapan pasir di dasar dan kelokan alur sungai. b) Lingkungan delta, yaitu di muara sungai, misalnya macammacam delta (pasir dan lumpur). c) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir. d) Lingkungan glasial (daerah es), misalnya timbunan morena. e) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang, dan endapan lumpur dari darat. 3) Batuan metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah batuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (meta- morfosis). Penyebab perubahan itu adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penambahan zat lain ke dalam batuan asal. Ada beberapa macam metamorfosis, yaitu sebagai berikut. a) Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu, misalnya marmer terjadi dari batu kapur dan antrasit terjadi dari batu bara. Metamorfosis termal, terdiri dari: (1) pyrometamorfosis, yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya marmer dan antrasit; (2) pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas-gas dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan membentuk mineral-mineral baru, misalnya pembentukan biji timah di Bangka; (3) hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas, bukan gas yang memprosesnya, misal- nya andesit diubah menjadi propilit. Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya perubahan tekanan, misalnya batu sabak dan batu bara. Metamorfosis regional, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena faktor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama, misalnya batuan gneis, sabak, dan serpih. Batuan metamorf ini akan melebur (melting) menjadi magma kembali apabila suhu dan tekanan pada batuan metamorf meningkat terus. Demikian terus-menerus dan silih berganti, proses batuan ini disebut siklus atau daur batuan (lihat gambar 3.1). a. Batuan Beku (Igneous Rock) Batuan beku atau igneous rock berasal dari bahasa latin inis yang berarti api (fire). Batuan beku merupakan batuan hasil pembentukan cairan magma, baik di dalam maupun di atas permukaan bumi sehingga tekstur yang terbentuk sangat bergantung kondisi pembekuannya. Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan semakin lama semakin dingin dan pada akhirnya membeku. Batuan beku yang tidak mencapai permukaan bumi disebut batuan beku dalam atau batuan intrusi (plutonis). Proses pembekuan batuan plutonis berlangsung lambat sehingga menghasilkan bentuk kristal-krital besar yang sering disebut pula tekstur phaneritis. Sementara itu, ada pembentukan batuan setelah mencapai permukaan bumi sehingga dikenal dengan nama batuan beku luar atau batuan ekstrusi (batuan vulkanis). Batuan vulkanis dengan cepat sekali membeku sehingga jenis kristal batuannya besar, bersifat halus, dan sulit dilihat dengan mata telanjang. Batuan dengan mineral halus disebut tekstur aphanitis. Beberapa jenis batuan beku penting yang banyak terdapat di alam adalah granit, granodiorit, diorit, andesit, gabro, basal, batu kaca (obsidian), batu apung, dan konglomerat. b. BatuanSedimen Batuan endapan (sedimen) adalah jenis batuan yang terjadi karena adanya pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan juga ringan. Cara pengangkutannya

bermacam-macam, seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat- lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution). Klasifikasi batuan endapan bergantung kepada kriteria yang dipakai, yaitu sebagai berikut. 1) Berdasarkan Proses Pengendapannya a) Batuan Sedimen Klastik, adalah batuan sedimen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. Artinya, batuan tersebut ketika diangkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil. Batu gunung yang membukit akibat pelapukan, akan hancur berkeping-keping. Kepingan tersebut diangkut air hujan, longsor, atau berguling-guling di lereng dan masuk ke dalam sungai. Arus sungai membanting- banting batu itu sehingga menjadi bentukan kerikil, pasir, dan lumpur yang kemudian mengendapkannya di tempat baru. Inilah yang disebut batuan sedimen klastik. b) Batuan Sedimen Kimiawi, adalah batuan sedimen yang terbentuk jika dalam proses pengendapan tersebut terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi, dan dehidrasi. Contohnya hujan yang terjadi di gunung kapur. Air hujan yang mengandung CO2 meresap ke dalam retakan halus pada batu gamping (CaCO3). Air itu melarutkan gamping yang dilaluinya menjadi larutan air kapur atau Ca(HCO3)2. Aliran larutan kapur itu akhirnya sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur tersebut membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua. Terjadinya stalaktit dan stalagmit akibat adanya pelarutan dan penguapan H2O dan CO2 pada waktu air kapur menetes. Kedua bentukan sedimen kapur tersebut disebut batuan sedimen kimiawi. c) Batuan Sedimen Organik, adalah batuan sedimen yang terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme. Sisa rumah, atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung guano yang menggunung di Peru, lapisan humus di hutan, dan organisme-organisme lainnya. 2) Berdasarkan Perantara atau Mediumnya a) Batuan sedimen aeris (aeolis). Pengangkutan batuan ini adalah oleh angin. Misalnya: tanah los, tuff, dan pasir di gurun. b) Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui madia perantara es. Contohnya moraine. c) Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batubatu yang sudah direkat antara satu sama lain. c. Batuan Metamorf atau Malihan Batuan malihan adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal (batuan beku dan batuan endapan) akibat proses metamorfosis. Metamorfosis adalah suatu proses yang dialami batuan asal akibat dari adanya tekanan atau temperatur yang meningkat atau tekanan dan temperatur yang sama- sama meningkat. Perubahan batuan dapat terjadi karena bermacam-macam hal, antara lain sebagai berikut. 1) Suhu tinggi, berasal dari magma karena berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosis ini disebut metamorfosis kontak. Misalnya: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara. 2) Tekanan tinggi, berasal dari adanya endapan-endapan yang sangat tebal di atasnya. Contohnya batu pasir dari pasir. 3) Tekanan dan suhu tinggi, terjadi jika ada pelipatan dan geseran pada waktu terjadi pembentukan pegunungan. Metamorfosis ini disebut metamorfosis dinamo. Misalnya, batu asbak dan batu tulis. 4) Penambahan bahan lain, pada saat terjadi perubahan bentuk terkadang terdapat penambahan bahan lain. Jenis batuan metamorf tersebut dinamakan batuan metamorf pneumatalitis.

Keterangan: 1. = 2. = 3. = 4a. = 4b. = 5. = magma, batuan cair pijar di dalam litosfer, sebagai bentuk mula- mula dari siklus. batuan beku a. Karena pendinginan, makin lama magma makin padat, akhirnya membeku menjadi batuan beku. batuan sedimen klastis b. Batuan beku yang rusak hancur karena tenaga eksogen (air hujan, panas dingin, es, angin, dan sebagainya), diangkut serta diendapkan menjadi batuan sedimen klastis. batuan sedimen khemis c1. Larutan di dalam air dan langsung diendapkan menjadi batuan sedimen khemis. batuan sedimen organis c2. Larutan di dalam air kemudian diambil oleh organisme dan melalui organisme itu membentuk

batuan endapan organis. batuan metamorf a. Karena suhu tinggi, tekanan besar, dan waktu yang lama, batuan beku serta batuan sedimen berubah menjadi batuan metamorf. b. Ada kemungkinan karena terganggunya keseimbangan antara suhu dan tekanan batu-batuan mencair kembali menjadi magma.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. a. Batuan Beku 1) Berdasarkan Tempat Pembekuannya Jenis Batuan Ciri-ciri Contoh batuan

a) Batuan Beku Dalam

terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri dari kristal saja, karena proses pendinginnnya berjalan sangat lambat. Umumnya berbutir lebih kasar dan jarang menunjukkan adanya lubang-lubang gas.

Granit Granitdiorit gabro

b) Batuan Beku Korok(Gang)

batuan yang terbentuk di daerah korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Proses pendinginan cepat . Terdiri dari kristal besar, kristal kecil, dan ada yang tidak mengkristal

Porfirit granit Porfir diorit

c) Batuan Beku Luar

Terbentuk di permukaan bumi Proses pendinginan sangat cepat Tidak menghasilkan kristal-kristal batuan

Riolit Basalt Andesit Obsidian Scoria Pumice(batu apung)

2) Berdasarkan Mineral Penyusunnya a) Batuan Beku Mineral Ringan tersusun oleh mineral-mineral ringan biasanya berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga termasuk batuan yang bersifat asam b) Batuan Beku Mineral Berat tersusun atas mineral-mineral berat biasanya berwarna gelap, sulit pecah dan kandungan silikatnya sedikit sehingga termasuk batuan yang bersifat basa.

b.

Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses sedimentasi (pengendapan).

Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air. Butirbutir dari hasil dari pelapukan mengendap secara berlapis yang makin lama makin menebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu berat inilah yang menyebabkan batuan berbentuk padat. Tekanan yang lama membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi inilah berbagai endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok , yaitu sebagai berikut : 1) Berdasarkan tempat terbentuknya Berdasarkan tempat terbentuknya(lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari No Jenis Batuan Sedimen Tempat proses pengendapan a b c Glasial Fluvial Limnis/lakustre di daerah es atau gletser di Sungai di Danau, Rawa atau Waduk d e Marine Teristris di Laut di Darat

2) Berdasarkan tenaga yang Mengendapkan No Jenis Batuan Sedimen Tenaga pengendapnya oleh a b c Glasial Aeolis Akuatis Gletser Angin Air

3) Berdasarkan proses pengendapannya No Jenis Batuan Sedimen a Batuan Sedimen Klastika batuan sedimen yang susunan kimianya sama dengan batuan asalnya b Batuan Sedimen Kimiawi batuan sedimen yang diendapkan secara kimiawi dan proses pengendapannya terjadi perubahan susunan kimianya c Batuan Sedimen Organik batuan sedimen yang diendapkan melalui kegiatan organik Terumbu karang Batuan kapur Breksi Konglomerat Penjelasan Contoh

c.

Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun secara kimia sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan metamorf dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat dan waktu yan lama. Batuan metamorf terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut : No 1) Nama batuan Batuan Metamorf Kontak Keterangan batuan terbentuk akibat pengaruh suhu yang tinggi Contoh batuan Marmer (berasal dari batu gamping/ka pur)

2)

Batuan Metamorf Dinamo

batuan yang berubah karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama dan dihasilkan dari proses pembetukan kulit bumi oleh tenaga endapan. Batuan ini banyak ditemukan pada daerah- daerah patahan dan lipatan yang tersebar di seluruh dunia.

batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis (slate)

3)

Batuan Metamorf Pneumatolitis

batuan yang berubah karena pengaruh gas-gas dari magma.

kuarsa dengan gas boriium berubah menjadi furmalin (sejenis permata) kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas (permata berwarna

kuning)