Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

11

Click here to load reader

description

Deskripsi baik batuan maupun mineral kesemuanya dilakukan dengan alat maupun tanpa alat (megaskopis).

Transcript of Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

Page 1: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

Nama: Edi Setiawan UTS Petrologi. Kamis, 25 April 2013

NIM/BP: 1102405/2011

1) Deskripsikan lima buah sampel batuan beku dari warna hingga genesanya!

a. Granit

Warna : Abu-abu keputihan

Jenis Batuan: Batuan beku asam

Struktur: Masif

Tekstur: - Kristalinitas : Hipokristalin

- Granularitas : Afanitik

- Bentuk kristal : Subhedral

- Relasi : Equigranular

Komposisi Mineral: Orthoklas: 41% Hornblende: 5%

Plagioklas: 9% Piroksen: 2 %

Kuarsa: 20% Biotit: 10 %

Muscovit: 13%

Genesa: Granit adalah batuan beku intrusif, terbentuk di bawah permukaan bumi dari kristalisasi

magma. Magma pembentuk granit bersifat kental dan mengandung sedikit gas.

b. Basalt Vesikuler

Warna : Abu-abu gelap

Jenis Batuan: Batuan beku basa

Struktur: Vesikuler

Tekstur: - Kristalinitas : Holokristalin

- Granularitas : Fanerik halus

- Bentuk kristal : Euhedral

- Relasi : Equigranular

Page 2: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

Komposisi Mineral: Plagioklas: 43% Olivine: 15%

Orthoklas: 7% Hornblende: 5%

Piroksen: 20% Kuarsa: 6%

Uralit: 4%

Genesa: Terbentuk di luar bumi dari magma yang mengalami  pembekuan langsung. Magma

pembentuk batuan basalt bersifat encer, basa dan mengandung banyak gas.

c. Andesit

Warna : Abu-abu kehijauan

Jenis Batuan: Batuan beku intermediet

Struktur: Masif

Tekstur: - Kristalinitas : Holokristalin

- Granularitas : Fanerik Halus

- Bentuk kristal : Euhedral

- Relasi : Equigranular

Komposisi Mineral: Plagioklas: 42% Hornblende: 20%

Orthoklas: 8% Biotit: 15%

Kuarsa: 5% Piroksen: 10%

Genesa: Andesite merupakan batuan beku ekstrusif. Magma andesit menghasilkan letusan

seperti bahan peledak yang kuat yang kemudian membentuk arus piroclastik dan surges

dalam suatu kolom letusan yang sangat besar.  

d. Diorit

Warna : Putih bercorak hitam keabu-abuan

Jenis Batuan: Batuan beku intermediet

Struktur: Masif

Tekstur: - Kristalinitas : Holokristalin

- Granularitas : Fanerik sedang

- Bentuk kristal : Euhedral

- Relasi : Equigranular

Page 3: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

Komposisi Mineral: Plagioklas: 45% Piroksen: 17%

Orthoklas: 5% Kuarsa: 7%

Hornblende: 16% Biotit: 10%

Genesa: Batuan hasil terobosan batuan beku yang terbentuk dari hasil peleburan lantai samudera

yang bersifat mafic pada suatu subduction zone.

e. Diabas

Warna : Abu-abu

Jenis Batuan: Batuan beku basa

Struktur: Masif

Tekstur: - Kristalinitas : Holokristalin

- Granularitas : Fanerik sedang

- Bentuk kristal : Euhedral

- Relasi : Equigranular

Komposisi Mineral: Plagioklas: 47% Piroksen: 17%

Orthoklas: 3% Kuarsa: 7%

Olivine: 23% Uralit: 3%

Genesa: Diabas merupakan batuan terobosan yang terbentuk dari magma yang bersifat kental,

basa dan mengandung sedikit gas.

2) Deskripsikan sepuluh (10) mineral penyusun batuan!

a. Olivine, (Mg,Fe)2SiO4

Tempat ditemukan : Cipanas, Garut, Jawa Barat

Sistem kristal : Orthorombik

Goresan : Putih atau Abu-abu

Belahan dan pecahan : {010} Tak Jelas ; Konkoidal

Warna : Hijau-pudar (olive-green), putih dan cokelat sampai hitam

Kekerasan : 6,5 – 7 skala Mohs

Berat jenis : 3,27 - 4,37

Page 4: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

Genesa : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, khususnya dalam lingkungan batuan beku

basa dan ultra basa. Dapat menjadi penyusun utama dalam batuan beku ultra basa,

yaitu dunit.

Manfaat: Dibuat batu permata, khususnya varietas hijau cerah disebut juga peridot, dan dibuat

pasir refraktori yang dipakai dalam industri pengecoran.

b. Kuarsa, SiO2

Tempat ditemukan : Sampit, Kalimantan Tengah

Sistem kristal : Trigonal

Goresan : Putih

Belahan dan pecahan : Tidak Ada ; Conchoidal

Kekerasan : 7 skala Mohs

Warna : Tak berwarna sampai putih, terkadang berwarna karena ada pengotor.

Berat jenis : 2,65

Genesa : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit, hidrotermal, metamorfik dan

sedimen.

Manfaat: Dipakai dalam industri konstruksi.

c. Hornblende, K(Mg,Fe)3(Si3Al)O10(OH,F)2

Warna : Hitam, Hijau Tua, Coklat Tua

Cerat : Putih Abu-Abu

Kilap : Seperti Kaca

Belahan : Sempurna

Kekerasan : 2,5 - 3

Berat jenis : 2,7 - 3,3

Sistem kristal : Monoklin

Genesa : Terbentuk karena proses pembekuan magma pada suhu sekitar 700oC. Merupakan

mineral penting dengan penyebaran luas dan merupakan mineral pembentuk batuan

beku seperti diorite, gabro, atau basalt.

Page 5: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

d. Biotit, K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(OH)2

Berat jenis : 2,7 - 3,3

Sistem kristal : Monoklin

Belahan            : Sempurna

Warna                   : Hijau, Coklat, atau Hitam

Goresan               : Putih Abu-Abu

Kekerasan             : 2,5 – 3 skala Mohs

Keterangan: Biotit adalah mineral silikat pembentuk batuan umum. Mika merupakan contoh

mineral ini ditemukan diberbagai jenis batuan beku dan metamorf. Mineral ini

mudah dikenali karena pembelahannya yang sempurna.

Manfaat : Biotit terkadang digunakan sebagai perawatan permukaan pada beton dekoratif

plester dan bahan konstruksi lainnya.

e. Barit, BaSO4

Tempat ditemukan : Kalimantan Barat

Sistem kristal : Ortorombik

Goresan : Putih

Belahan dan pecahan : {001} dan {210} Sempurna

Kekerasan : 3 – 3,5 skala Mohs

Berat jenis : 4,5

Warna : Tak-berwarna, kuning, coklat, kemerahan, abu-abu, kehijauan, atau biru.

Genesa : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah sampai menengah, dan

terdapat dalam urat-urat bersama bijih perak, timbal, tembaga, kobalt, mangan,

antimon. Dapat juga berasosiasi dengan fluorit, kalsit, siderit, dolomit dan kuarsa.

Manfaat : Digunakan sebagai van untuk membuat lumpur bor (drilling mud) yang dipakai pada

pemboran minyak bumi dan gas.

Page 6: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

f. Gipsum, CaSO4.2H2O

Tempat ditemukan : Besuku, Jawa Timur

Sistem kristal : Monoklin.

Goresan : Putih

Kekerasan : 2 skala Mohs

Berat jenis : 2,32

Belahan dan pecahan : {010} sempurna ; {100} dengan permukaan konkoidal, dan {011}dengan

pecahan yang fibrus.

Warna : Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu-abu,dan kekuningan

bila masif

Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping,

serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat

metalik sebagai mineral gang.

Manfaat : Digunakan dalam industri konstruksi, sebagai pembenah tanah dan pupuk.

g. Kalsit , CaCo3

Tempat ditemukan : Kliripan, Yogyakarta

Sistem kristal : Trigonal

Goresan : Putih sampai keabuan

Belahan dan pecahan : {10 11} Sempurna

Kekerasan : 3 skala Mohs

Berat jenis : 2,71

Warna : Tak-berwarna sampai putih, abu-abu, merah, hijau, biru, kuning, bahan

coklat sampai hitam bila tidak murni

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan melalui proses

hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping atau pualam (marble).

Dapat juga diendapkan di sekeliling mata air atau aliran air, berupa travertin, tufa, atau

sinter-gamping.

Manfaat: Kalsit merupakan sumber senyawa CaO yang digunakan untuk membuat semen,

campuran adukan semen, pupuk, kapur tohor, industri kimia, industri besi baja dan

pembenah tanah.

Page 7: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

h. Kaolinit, Al4Si4O10(OH)8

Tempat ditemukan : Flores, NTT

Sistem kristal : Triklin

Goresan : Putih

Kekerasan : 2 skala Mohs

Berat jenis : 2,6

Warna : Putih, kadangkala berwarna coklat atau abu-abu karena ada pengotor

Belahan dan pecahan :{001} Sempurna, tetapi tidak terlihat dengan mata biasa karena berukuran

sangat kecil.

Genesa: Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilikat, khususnya feldspar, baik oleh

aktivitas pelapukan atau hidrotermal. Suatu deposit yang besar dapat terbentuk dari

alterasi hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit, pegmatit granit atau oleh

proses erosi terhadap granit terkaolinisasi yang mengendapkan kaolinit.

i. Muskovit, KAl2(AlSi3O10)(OH)2

Tempat ditemukan : Sulawesi Selatan

Sistem kristal : Monoklin

Goresan : Putih

Belahan dan pecahan : {001} Sempurna

Kekerasan : 2 - 2,5 skala Mohs

Berat jenis : 2,8 - 2,9

Warna : Tak berwarna, hijau pucat, abu-abu, atau coklat pada lembaran tipis

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit (dalam pegmatit granit),

lingkungan metamorfik berderajat rendah dan menengah (dalam sekis dan genes), atau

pada lingkungan sedimen.

Manfaat : Dipakai dalam pembuatan alat-alat listrik, kertas dinding, bahan isian (filter), minyak

pelumas dan material tahan panas.

Page 8: Deskripsi 5 Batuan dan 10 Mineral Umum Pembentuk Batuan

j. Piroksen, (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti)Si2O6

Warna : Gelap

Sistem kristal : Monoklin dan Triklin

Kekerasan : 5 – 6 skala Mohs

Berat jenis : 2,9 - 3,6

Kilap : Kaca

Genesa : Piroksen adalah mineral yang terbentuk langsung dari kristalisasi magma. Piroksen

umum dijumpai terutama pada batuan beku intermediet.

Keterangan: Beberapa varietas piroksen masih mengandung besi dan alumunium atau mangan,

natrium dan litium. Urutan mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma seiring

dengan penurunan suhu dapat dilihat pada Bowen’s reaction series.