SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian...

183
SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA SOSIAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Progam Studi Psikologi Disusun oleh : Filibertus Vanio Christanda NIM : 149114177 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian...

Page 1: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA

DAN HOAKS DI MEDIA SOSIAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Progam Studi Psikologi

Disusun oleh :

Filibertus Vanio Christanda

NIM : 149114177

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

w-

lot

,:i .i,r{&1.

ilt&4J

-rt

"p?r -:

rif'

ilt

ti

!I\I

[1

Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi

IIALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

.$IKAP MAHASISWA TERSADAP S&*ITADAN HOAKS DI MEDIA SOSIAL

.i * tr".''.' /*\. rd \\/,"..

ar"a.-r )"'j'tKi*Pembimbins skri

4//rWTanggal 2 0 ocT 201s

s %roruck

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

HALAIUAN PENGESAIIAN SKRIPSI

SIKAP MAIIASISWA TERT{ADAP BERITA

DAN HOAKS DI MEDIA SOSIAL

Ditulis oleh

Filibertus Vanio Christanda

NIM: 149114177

Telah diujikan di hadapan panitia penguji

pada tanggai 13 November 2019

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Penguji 2 :Prof. Augustinus Supratiknya, Ph.D.

Penguji 3 : Maria Magdalena Nimas Eki Suprawati, M.Si., psi.

Tanda Tansan

Yogyakarta, ll 5 JAii 7$7J

Fakultas Psikolcsi

iversitas Sanata Dharma

.:4L f r^\

1J#;:i:u#

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

iv

HALAMAN MOTO

Semua yang kita berikan akan kembali

Sebaik-baiknya, setepat-tepatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk

Tuhan beserta alam semestanya yang ajaib

Keluarga, sahabat, dan teman-teman yang memberi semangat

serta cinta kasih

Responden yang membantu penelitian hingga titik ini

Serta dunia pendidikan dengan segala jasanya atas kemajuan

umat manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan jika skripsi yang saya tulis ini dikerjakan dengan sejujur-

jujurnya dan tidak memuat hasil karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, selayaknya ketentuan karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Januari2020

Penulis

Y{Filibertus Vanio Christanda

vt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

vii

SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS

DI MEDIA SOSIAL

Progam Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Filibertus Vanio Christanda

ABSTRAK

Penelitian ini berusaha mengetahui sikap mahasiswa terhadap berita di

media sosial dan hoaks yang ada di dalamnya. Sikap adalah derajat

positif atau negatif yang bersifat menetap dalam hal pendapat,

evaluasi, ataupun respon terhadap suatu objek di lingkungannya.

Sikap seseorang terhadap suatu objek melibatkan aspek kognitif,

afektif, dan konatif. Jenis penelitian ini adalah survei kuantitatif

dengan kuesioner terbuka. Responden dalam penelitian ini adalah 115

mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika para

responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap berita dan

hoaks di media sosial. Sikap negatif tersebut cenderung dominan di

semua aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif.

Kata kunci : sikap, mahasiswa, berita, hoaks, media sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

viii

STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS NEWS AND HOAX ON

SOCIAL MEDIA

Department of Psychology

Faculty of Psychology

Sanata Dharma University

Filibertus Vanio Christanda

ABSTRACT

This research aimed to acknowledge students’ attitude towards news

on social media and the hoax within it. Attitude is a positive and

negative degree which is permanent in terms of opinions, evaluations,

or responses toward an object in its environment. Someone’s attitude

towards an object involves cognitive, affective, and conative aspects.

The type of this research was quantitative survey with an open

questionnaire. Respondents in this research were 115 students of X

University. Furthermore, the results of this research showed that the

respondents intended to have negative attitudes toward news and hoax

on social media. The negative attitudes tended to be dominant in all

aspects, namely cognitive, affective, and conative aspects.

Keywords: attitude, students, news, hoax, social media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

LEMBAR PER}ryATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIKARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini. saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Filibertus Vanio Christanda

NIM :149114177

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SIKAP MAHASISWA TERHADAP BtrRITA

DAN HOAKS DI MEDIA SOSIAL

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta rjin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebrenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 1 6 Januari 2020

Yang menyatakan,

t/r/Filibertus Vanio Christanda

tL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Skripsi ini

diselesaikan dengan tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari

seharusnya. Skripsi ini tidak hanya mengajarkan penulis tentang karya ilmiah

yang baik, tetapi skripsi ini juga mengajarkan saya banyak hal tentang perjuangan,

doa, harapan, tolong-menolong, dan arti sebuah dukungan. Atas semua yang

kebaikan yang ada, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta alam semesta yang agung.

2. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing

sekaligus Dekan Fakultas Psikologi yang menjadi Ibu bagi para

mahasiswa-mahasiswinya. Terima kasih atas ilmu, waktu, dan

kesabarannya.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si. sebagai Wakil Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas kesabaran dan

ilmu yang diberikan selama ini.

4. Ibu Monica E. Madyaningrum, M. App., Ph. D. sebagai Ketua Progam

Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas waktu

dan bimbingannya selama ini.

5. Ibu Diana Permata Sari, M. Psi. selaku Wakil Ketua Progam Studi

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas

ilmunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

xi

6. Ibu Dr. Tjipto Susana, M. Si. sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing saya sejak menginjakkan kaki pertama kali di

Psikologi.

7. Bapak Timotius Maria Raditya Hernawa, M. Psi. selaku dosen yang

membimbing selama menjadi asisten inventori dan PMB.

8. Semua dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

mendidik penulis selama ini.

9. Kepada seluruh staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Terutama Mas Muji yang membimbing penulis selama menjadi asisten

di laboratorium psikologi, serta Mas Sidiq dan Mas Gandung yang

banyak membantu proses administrasi hingga penulis lulus.

10. Kepada keluarga saya, terutama kedua orangtua saya yang terkasih,

serta Mbak Dona, Mas Agni, Dek Tio, dan Dek Gio. Terima kasih

selalu mendukung dan memberi rasa cinta kasih, hingga penulis bisa

mencapai titik ini.

11. Bolo kentel dari Madiun, si Ega, Rudi, Dedi, Tanto, Aji, Dewandha,

Pongki, Raka, Edo, Thezar, Hanes, dan Theo.

12. Teman-teman kelas saya yang berjuang bersama mulai dari 2014.

Terutama sahabat saya yang sering bersama ketika japok, sambat

kuliah, dolan, dan guyon bersama, yaitu Yus, Teguh, Felik, Wulan,

Rizka, Merry, Dhea, Ima, Jati, Devina, Ita, Rudy, Cila, Denty, Keket,

Ivan, Ara, dan Dimi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

xii

13. Adik tingkat saya yang memberi dukungan dan bantuan selama ini,

Dora, Galuh, Yola, Tyas, Rachel, dan Etha.

14. Teman-teman kepanitiaan, terutama kepanitiaan USD Menanam 1000

Pohon yang menjadi kepanitiaan pertama, Psychofest, serta Aksi 2018

yang menjadi penutup masa perkuliahan.

15. Rekan asisten laboratorium psikologi, asisten PMB, dan para rekan di

biro Detail Consulting. Terima kasih telah memberi banyak ilmu dan

pengalaman.

16. Anak kos Pak Hasan, terutama Wisnu dan Bram yang banyak

membantu selama ini.

17. Kelompok KKN yang menjadi teman susah dan senang selama 1 bulan,

Nata, Elsa, Rosma, Yuka, Esta, Ari, dan Jenti.

18. Teman-teman seperjuangan skripsi, terima kasih sudah saling

mendukung selama ini.

19. Responden yang membantu penelitian ini hingga selesai, penulis

mengucapkan terima kasih. Semoga kebaikan kalian segera kembali.

20. Tanah tercinta yang telah menjadi kota nyaman bagi para perantaunya,

Yogyakarta.

Ucapan terima kasih di atas mungkin tidak bisa menggambarkan betapa

bersyukurnya penulis atas segala kebaikan yang diterima selama ini. Semoga

segala kebaikan yang diberikan segera kembali ke semua orang pada waktu yang

tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

Melalui skripsi ini, penulis berharap dapat ikut memberikan sumbangsih

terhadap ilmu pengetahuan, khususnya ilmu psikologi. Semoga skripsi ini juga

dapat berguna bagi orang yang membacanya.

Yogyakarta. 1 6 Januari 2020

Filibertus Vanio Christanda

x111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTO .............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

BAB I-PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 14

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 14

BAB II-TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 16

A. Media Sosial ................................................................................................ 16

1.Pengertian Media Sosial ................................................................................. 16

2.Jenis Media Sosial .......................................................................................... 17

3.Berita dan Hoaks di Media Sosial .................................................................. 20

4.Jenis Hoaks ..................................................................................................... 24

B. Sikap ............................................................................................................ 25

1. Pengertian Sikap ..................................................................................... 25

2. Komponen Sikap ..................................................................................... 26

3. Ciri-ciri Sikap.......................................................................................... 29

4. Faktor-faktor Pembentuk Sikap .............................................................. 31

C. Mahasiswa ................................................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

xv

1. Pengertian Mahasiswa ............................................................................ 34

2. Tahapan Perkembangan .......................................................................... 34

D. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 37

BAB III-METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 47

A. Fokus Penelitian........................................................................................... 47

B. Jenis dan Desain Penelitian ......................................................................... 47

C. Definisi Operasional .................................................................................... 48

D. Responden Penelitian................................................................................... 48

E. Alat Pengumpulan Data ............................................................................... 49

F. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................................... 53

G. Metode Analisis Data .................................................................................. 53

H. Kredibilitas Penelitian ................................................................................ 55

BAB IV-HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 57

A. Gambaran Responden .................................................................................. 57

B. Pelaksanaan Penelitian................................................................................. 60

C. Hasil Penelitian ............................................................................................ 61

a. Sikap terhadap Berita di Media Sosial .................................................... 62

b. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial ................................................... 67

D. Pembahasan ................................................................................................. 71

a. Sikap terhadap Berita di Media Sosial .................................................... 71

b. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial ................................................... 82

BAB V-KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 95

A. Kesimpulan .................................................................................................. 95

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 95

C. Saran ............................................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97

LAMPIRAN ........................................................................................................ 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pertanyaan tentang Sikap terhadap Berita di Media Sosial .................. 51

Tabel 2. Pertanyaan tentang Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial .................. 52

Tabel 3. Pertanyaan tentang Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial .................. 55

Tabel 4. Deskripsi Prodi Responden ................................................................... 58

Tabel 5. Deskripsi Tahun Angkatan Responden ................................................. 59

Tabel 6. Deskripsi Usia Responden .................................................................... 60

Tabel 7. Deskripsi Jenis Kelamin Responden ..................................................... 60

Tabel 8. Sikap terhadap Berita di Media Sosial berdasarkan Aspek Kognitif .... 62

Tabel 9. Sikap terhadap Berita di Media Sosial berdasarkan Aspek Afektif ...... 64

Tabel 10. Sikap terhadap Berita di Media Sosial berdasarkan Aspek Konatif ..... 65

Tabel 11. Sikap terhadap Berita di Media Sosial Secara Keseluruhan ................. 66

Tabel 12. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial berdasarkan Aspek Kognitif ... 67

Tabel 13. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial berdasarkan Aspek Afektif ..... 68

Tabel 14. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial berdasarkan Aspek Konatif ..... 69

Tabel 15. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial Secara Keseluruhan................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir 1 ................................................................ 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang ada saat ini telah membuat manusia semakin

mudah mengakses internet. Akses internet yang telah berkembang pesat

tersebut membawa banyak perubahan dalam hal komunikasi dan informasi

melalui media sosial. Media sosial dapat diartikan sebagai aplikasi atau

layanan berbasis web yang memungkinkan serangkaian koneksi dibuat secara

online melalui profil atau konten media (Bossio, 2017). Munculnya internet

dan media sosial dapat memberi kebebasan individu untuk ikut menyebarkan

informasi (Nasrullah, 2018). Contoh media sosial adalah facebook, twitter,

youtube, ataupun wikipedia (Nasrullah, 2018).

Salah satu hal yang menjadi ciri dari media sosial adalah penggunanya

dapat membuat profil pribadi untuk berbagi pengalaman, informasi, ataupun

berita (Heggde & Shainesh, 2018). Berita adalah segala informasi yang

disampaikan dan didengarkan manusia tentang hal-hal yang berkaitan dengan

seluk-beluk kehidupan (Azwar, 2018). Oleh karena itu, berita di media sosial

dapat disimpulkan sebagai informasi, cerita, atau keterangan mengenai suatu

hal terbaru, yang menyebar melalui aplikasi atau layanan web.

Saat ini media sosial memang dapat memberi kemudahan dalam hal

mencari berita yang terbaru. Ada begitu banyak berita bermanfaat yang bisa

kita terima di media sosial. Berita tersebut sangat beragam mulai dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

2

pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga politik. Bahkan Presiden RI Joko

Widodo juga memiliki akun Youtube yang kini telah menembus 1 juta

subscriber (Clinten, 2019). Menurut Jokowi, membuat akun media sosial

merupakan cara yang baru dan penting dalam menyampaikan informasi

terhadap masyarakat (Deliusno, 2016).

Manfaat media sosial dalam menyebarkan informasi memang dapat

dirasakan oleh banyak orang. Sayangnya, media sosial juga ikut berperan

dalam maraknya penyebaran informasi palsu. Perbedaan antara informasi yang

menyebar di media sosial dengan informasi dari media profesional adalah

dalam hal mekanisme penyuntingan. Media profesional seperti surat kabar,

majalah, maupun televisi akan melakukan verifikasi informasi dan

pemeriksaan ulang sehingga informasi yang dipublikasikan kepada publik

merupakan informasi yang valid. Sebaliknya, informasi yang menyebar di

media sosial tidak memiliki mekanisme penyuntingan yang terstruktur

sehingga belum terverifikasi kebenarannya. Hal tersebut mengakibatkan

terjadinya ledakan informasi “sampah” yang dibuat oleh para pengguna media

sosial, apalagi teknologi media sosial tidak memiliki instrumen untuk

memeriksa kebenaran suatu informasi. Akibatnya, muncul fenomena berita

palsu yang menyebar melalui media sosial. Informasi dalam berita palsu

direkayasa sedemikian rupa demi tujuan tertentu (politik, ekonomi, sosial)

sehingga bisa bersifat bias dan menyesatkan (Wisnuhardana, 2018).

Berita palsu yang tersebar di media sosial biasa disebut sebagai hoaks.

Kata hoaks merupakan serapan dari kata “hoax” yang ramai digunakan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

3

media sosial (Wahyu, 2017). Kata tersebut kini sudah terdaftar di dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi V yang tersedia secara online.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hoaks diartikan sebagai berita

bohong (KBBI, 2016). Selain itu, berita bohong atau berita palsu dapat

diartikan sebagai berita yang dapat dibuktikan salah, dibuat secara sengaja, dan

dapat menyesatkan para pembaca (Shu, Sliva, Wang, Tang, & Liu, 2017). Di

sisi lain, Barclay (2018) mengartikan berita palsu (Hoaks) sebagai informasi

yang sengaja dibuat seolah-olah kredibilitasnya dapat dipercaya, padahal

kenyataannya tidak.

Hoaks yang menyebar di media sosial sangatlah beragam. Di Sulsel

sempat tersebar hoaks tentang penemuan emas milik Soekarno yang

menghebohkan warga (Mappiwali, 2019). Ada juga hoaks tentang

perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sudah mati tanpa perlu

melalui proses pembuatan ulang (Priyantoro, 2019). Di sisi lain, ada pula hoaks

bersifat negatif yang menyebar di media sosial. Contohnya adalah kasus

penyebaran hoaks oleh Saracen.

Saracen merupakan sindikat yang menyebarkan hoaks secara sengaja.

Saracen menyebarkan hoaks berisi konten SARA yang dibuat sesuai pesanan.

Bahkan, kelompok tersebut memiliki sekitar 800.000 akun dalam jaringannya

(Movanita, 2017). Tugas anggota saracen meliputi perekrutan anggota,

memulihkan akun yang diblokir, koordinator grup, menyebarkan foto yang

telah diedit, hingga membuat akun anonim dan memberi komentar provokatif

dalam postingan yang telah diunggah Saracen (Aziz, 2017). Di sisi lain, ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

4

pula individu yang menyebarkan konten hoaks negatif secara tidak sengaja. Di

Sukabumi, seorang pelajar ditangkap oleh pihak kepolisian karena ikut

menyebarkan informasi hoaks tentang adanya 10 ribu orang yang akan

membunuh ulama di facebook. Pelajar tersebut terpancing untuk menyebarkan

postingan tentang pembunuhan ulama dan tidak mengetahui jika isinya

merupakan informasi hoaks. Bahkan dirinya baru saja mengetahui arti dari

“hoaks” setelah ditangkap oleh pihak kepolisian. (Alamsyah, 2018).

Revisi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik (ITE) yang diberlakukan sejak 28 November 2016

bertujuan untuk menangani para pelaku penyebar berita hoaks dan fitnah di

internet (Pratama, 2016). UU ITE tersebut berkaitan dengan larangan membuat

dan menyebarkan informasi yang berkaitan dengan tuduhan, fitnah, ataupun

SARA yang mengarahkan kebencian (Fauzi, 2016). Setelah direvisi, orang

yang terjerat UU ITE dapat dihukum penjara paling lama 4 tahun dan denda

maksimal 750 juta rupiah (Deliusno & Hakim, 2016).

Selain melakukan revisi undang-undang, pemerintah juga telah berupaya

menangani hoaks dengan cara melakukan pemblokiran. Pemerintah telah

memblokir sekitar 6000 situs atau akun yang menyebarkan ujaran kebencian,

fitnah, dan hoax (Adiyudha, 2017). Sayangnya pemblokiran terhadap akun

hoaks di media sosial lebih sulit apabila dibandingkan dengan situs web

(Santoso, 2018). Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya hukum di negara

asal aplikasi yang mewajibkan melakukan peradilan terlebih dahulu atas akun

bermasalah (Santoso, 2018). Kini ada 9 media yang sudah menyetujui aturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

5

pemblokiran akun di Indonesia, tetapi masalahnya adalah akun yang baru akan

terus bermunculan meskipun telah diblokir (Santoso, 2018).

Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) tahun 2017 menunjukkan jika mayoritas penggunaan internet

dimanfaatkan untuk layanan chatting, yaitu sebanyak 89,35 persen.

Selanjutnya diikuti oleh media sosial, seperti instagram atau facebook

sebanyak 87,13 persen (Setiawan, 2018). Padahal hasil survei Masyarakat

Telematika Indonesia (Mastel) menunjukkan bahwa media sosial menjadi

sumber utama peredaran hoaks (berita palsu), yaitu sejumlah 92,40 persen

(Librianty, 2017). Apalagi rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 3

jam 23 menit dalam sehari untuk mengakses media sosial, tertinggi nomor 3 di

dunia (Pertiwi, 2018). Selain itu, pertumbuhan pengguna media sosial

Indonesia merupakan tertinggi nomor 3 di dunia pula, yaitu sebanyak 23 persen

(Jamaludin, 2018). Data tentang tingginya pertumbuhan dan akses terhadap

media sosial tersebut membuat orang Indonesia memiliki resiko tinggi terpapar

berita hoaks.

Maraknya hoax yang bersifat negatif di media sosial dapat memiliki

dampak buruk pada psikis individu. Wawancara yang dilakukan oleh Herwanto

dan Febyani (2015) terhadap millenial mom menunjukkan jika terdapat lima

dari enam subjek yang merasa khawatir dan takut terhadap berita hoaks negatif

yang mengancam keselamatan anaknya. Sehubungan dengan hal tersebut,

survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan jika 75

persen publik merasa khawatir terhadap maraknya hoaks (Sukmana, 2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

6

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Johnston dan Davey (1997)

menunjukkan jika buletin berita televisi yang bersifat negatif dapat

meningkatkan perasaan cemas dan sedih dalam diri seseorang. Bahkan

kekhawatiran yang bersifat personal pada individu pun juga ikut meningkat.

Dari hasil penelitian tersebut dapat muncul kemungkinan jika berita hoaks

yang bersifat negatif juga dapat menimbulkan efek serupa pada kondisi

psikologis individu. Di sisi lain, hoaks juga dapat memunculkan kembali

trauma lama seseorang (Kurnia, 2017). Hal ini dapat dilihat dari kasus seorang

perempuan yang mengalami ketakutan dan teringat pengalaman traumatik

tahun 1998 akibat dari berita tentang gejolak demo dan hoaks berkaitan dengan

etnis Tionghoa di media sosial (Kurnia, 2017).

Berita hoaks dapat pula mengancam keselamatan jiwa seseorang. Hal ini

dapat dilihat dari kasus pengeroyokan terhadap orang yang mengidap

gangguan jiwa karena adanya isu penyerangan ulama dan PKI (Rifa’i, 2018).

Selain itu, ada pula kasus tewasnya seorang lelaki di Kalimantan Barat karena

dikeroyok warga yang terhasut hoaks penculikan anak (Irawan, 2017).

Hal lain yang membuat hoaks semakin berbahaya adalah penyebarannya

yang lebih cepat diketahui masyarakat dibandingkan berita sesungguhnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Vosoughi, Roy, dan Aral (2018) di twitter

menunjukkan jika berita palsu menyebar lebih cepat dan luas dibandingkan

berita asli di semua kategori informasi. Hasil penelitian tersebut juga

menunjukkan jika berita palsu di bidang politik memiliki efek yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

7

signifikan dibandingkan berita palsu tentang terorisme, bencana alam,

informasi keuangan, ataupun ilmu pengetahuan.

Tingginya penggunaan media sosial dan banyaknya hoaks yang

menyebar di dalamnya membuat peneliti ingin mengetahui bagaimana sikap

penggunanya. Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang terhadap

objek atau situasi yang relatif tetap, mengandung perasaan tertentu, dan

menjadi dasar manusia untuk memberikan respon atau berperilaku sesuai

pilihannya (Walgito, 1991). Sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu kognitif,

afektif, dan konatif (Azwar, 2005).

Sikap dapat diartikan pula sebagai derajat positif atau negatif dalam hal

pendapat ataupun respon terhadap suatu objek (Berkowitz, 1972 dalam Azwar,

2005 & Ajzen, 2005). Ketika seseorang memiliki sikap yang positif terhadap

suatu objek, maka ia akan menunjukkan perilaku mendekati atau mendukung

objek sikap (Sarwono & Meinarno, 2009). Sebaliknya ketika seseorang

memiliki sikap yang negatif terhadap objek sikap, maka ia akan cenderung

menjauhi dan menolaknya.

Salah satu faktor pembentuk sikap manusia adalah media massa (Azwar,

2005). Media massa sebagai sarana komunikasi membawa pesan yang dapat

mengarahkan opini seseorang, sehingga dapat menjadi dasar kognitif dalam

pembentukan sikap individu. Serupa dengan media massa, tentunya isi berita

media sosial juga membawa suatu pesan yang dapat membentuk sikap

seseorang. Padahal berita di media sosial dapat berisi hoaks yang berisi hal

negatif dan menyesatkan. Oleh karena itu, penting mengetahui ke mana arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

8

sikap seseorang terhadap berita dan hoaks di media sosial. Hal ini dikarenakan

individu yang memiliki sikap positif terhadap berita-berita di media sosial bisa

saja termakan hoaks yang ada di dalamnya. Di sisi lain, individu yang memiliki

sikap positif terhadap hoaks dapat ikut mendukung penyebarannya, sedangkan

individu yang memiliki sikap negatif terhadap hoaks dapat menolak dan

menghindarinya.

Salah satu faktor yang menyebabkan manusia memercayai berita palsu

adalah confirmation bias (Shu, Sliva, Wang, Tang, & Liu, 2017). Confirmation

bias tersebut bisa diartikan sebagai kondisi saat seorang individu lebih suka

menerima informasi yang menguatkan pandangan dalam diri mereka

(Nickerson, 1998 dalam Shu, Sliva, Wang, Tang, & Liu, 2017). Hal tersebut

sesuai dengan pandangan Myers (2014) yang menyatakan bahwa orang

cenderung tidak mencari informasi yang berbeda dengan keyakinannya.

Manusia memang memiliki kecenderungan untuk memercayai informasi

yang dapat menguatkan opini atau sikapnya tentang kelompok, produk, atau

kebijakan tertentu (Respati, 2017). Oleh karena itu, ketika seseorang menerima

informasi yang sesuai dengan kepercayaannya, niat untuk mencari tahu

kebenarannya akan berkurang (Respati, 2017). Selain itu, semua orang

memiliki resiko menjadi korban berita hoaks. Tinggi rendahnya resiko

seseorang menjadi korban berita hoaks ditentukan oleh kemampuan berpikir

kritis dan mengevaluasi informasi yang diterimanya (Respati, 2017). Selain itu,

Ekopriyono (2018) juga menyatakan jika pendekatan kritis merupakan jawaban

atas hoaks yang saat ini merajalela. Sikap kritis terhadap suatu informasi akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

9

membuat seorang individu tidak mudah dipengaruhi informasi yang simpang

siur (Ekopriyono, 2018).

Kemampuan berpikir kritis dalam menyikapi informasi yang diterimanya

seharusnya dimiliki oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi

merupakan tempat mahasiswa tumbuh dan mendapat kecerdasan khususnya

dalam hal penalaran moral dan berpikir kritis (Montgomery & Core, 2003

dalam Feldman & Papalia, 2014). Selain itu, Piaget menyatakan bahwa pada

umur 11 hingga 15 tahun, remaja akan memasuki tahap perkembangan kognitif

operasional formal (Santrock, 2012). Pada tahapan operasional formal, seorang

individu sudah memiliki pemikiran yang lebih logis dibandingkan tahapan

operasional konkret (Santrock, 2012). Oleh karena itu, seorang mahasiswa

yang rata-rata berusia 18-22 tahun sudah memasuki tahap operasional formal

dan memiliki pemikiran yang lebih logis pula. Piaget (Santrock, 2012) juga

menyatakan bahwa orang dewasa muda memiliki pemikiran yang lebih baik

secara kuantitatif, sehingga mereka mempunyai pengetahuan yang lebih

banyak apabila dibandingkan dengan remaja. Oleh karena itu, seharusnya

mahasiswa mampu menyikapi berita dan hoaks di media sosial dengan lebih

baik.

Kenyataannya saat ini sikap mahasiswa terhadap berita di media sosial

yang marak akan hoaks masih belum jelas. Di Bandung, tiga mahasiswa asal

salah satu PTN menciptakan aplikasi anti hoax bernama Hoax Analyzer. Hoax

Analyzer dapat digunakan sebagai alat untuk mengecek kebenaranan suatu

informasi. Aplikasi tersebut dibuat karena mereka merasa gelisah serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

10

menganggap media sosial telah menjadi tidak sehat dan tidak nyaman (Agung,

2017). Di sisi lain, ada mahasiswa yang justru menimbulkan keresahan publik

dengan menyebarkan berita palsu di media sosial tentang penculikan anak

(Ruslan, 2018). Selain itu, ada pula mahasiswa yang menyebarkan berita palsu

di grup WhatsApp kampusnya tentang peristiwa pembegalan sebagai alasan

tidak masuk. Bahkan rekan-rekan sesama mahasiswanya memercayai infomasi

tersebut hingga diimbau untuk waspada (Yulianto, 2018). Hal-hal tersebut

menunjukkan jika ada mahasiswa yang merasa resah terhadap informasi di

media sosial yang penuh dengan hoaks, tapi ada pula mahasiswa yang justru

menyebarkan hoaks dan dengan mudah terhasut informasi yang diterimanya di

media sosial.

Di sisi lain, hasil survei pendahuluan yang disebarkan secara online

kepada 167 mahasiswa Universitas X di Yogyakarta menunjukkan jika

sebanyak 98,2% cenderung menerima informasi melalui media sosial

dibandingkan dengan media cetak. Alasan mereka mulai dari media sosial

lebih mudah diakses, praktis, penyebaran informasi yang lebih cepat, terbaru,

hingga tampilan dan bahasa yang lebih menarik. Masalahnya adalah 63,5%

mahasiswa tersebut pernah memercayai sebuah informasi yang ternyata adalah

hoaks. Hoaks yang mereka terima pun beragam entah itu tentang bencana

alam, perceraian artis, kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet, kerusuhan orang

timur di daerah Yogyakarta, ujaran kebencian tentang agama, hingga politik.

Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan pada beberapa mahasiswa

juga menunjukkan jika mereka pun bisa termakan oleh sebuah hoaks. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

11

seorang mahasiswa menyatakan jika dirinya pernah merasa takut dan tidak mau

pergi ke mall yang ada di Jogja karena ada informasi tentang adanya bom yang

menyebar melalui grup WhatsApp keluarganya (Komunikasi pribadi, 26

September 2018). Selain itu, wawancara dengan T (Komunikasi pribadi, 25

Februari 2019) juga menunjukkan jika dirinya pernah memercayai sebuah

berita dari akun instagram “Info Cegatan Jogja” tentang adanya pencuri yang

dihakimi massa di Bantul. Kemudian barulah dia mengetahui jika informasi itu

merupakan hoaks.

Hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya menunjukkan pentingnya

mengetahui gambaran sikap mahasiswa terhadap berita dan hoaks di media

sosial. Berita di media sosial memang dapat berisi berita yang benar dan

bermanfaat. Di satu sisi, hoaks juga marak menyebar dan tidak dapat

dipisahkan dari media sosial. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui

gambaran sikap terhadap berita di media sosial secara umum dan berita yang

sudah terbukti merupakan hoaks. Sikap terhadap kedua hal tersebut dipisahkan

karena keduanya merupakan hal yang berbeda.

Saat ini sudah ada beberapa penelitian tentang fenomena penggunaan

media sosial. Seperti misalnya penelitian yang memiliki tujuan untuk

mengetahui hubungan antara kesepian dan kecenderungan narsisistik di

jejaring sosial instagram (Sembiring, 2017). Hasil penelitian tersebut

menunjukkan jika tinggi atau rendahnya kesepian yang dialami pengguna

media sosial tidak berhubungan dengan tingkat narsisistik seseorang. Adapula

penelitian yang membahas perilaku pengguna media sosial melalui perspektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

12

psikologi sosial (Mulawarman & Nurfitri, 2017). Perilaku pengguna media

sosial tersebut meliputi swafoto, cyberwar, belanja daring, personalisasi diri

pengguna, dan budaya share.

Sebelumnya juga sudah ada penelitian tentang hoaks di media sosial.

Salah satunya adalah penelitian yang berusaha mengetahui intensi individu

menyebarkan hoaks berdasarkan kepribadiannya (Gumelar, Erik, & Robbany,

2019). Hasil penelitian itu menunjukkan jika individu dengan dimensi

kepribadian extraversion dan neuroticism memiliki pengaruh signifikan

terhadap intensi menyebarkan hoaks. Di sisi lain, ada pula penelitian lain yang

berusaha mengetahui sikap mahasiswa terhadap suatu fenomena. Diantaranya

adalah penelitian tentang pengaruh harga diri, komitmen, dan juga sikap

mahasiswa terhadap perilaku seks pranikah (Rahardjo, Citra, Saputra,

Damariyanti, Ayuningsih, & Siahay, 2017). Hasil penelitian menunjukkan jika

sikap positif mahasiswa terhadap perilaku seks pranikah menjadi salah satu

faktor utama perilaku seks pranikah.

Sejauh yang peneliti telah telusuri, saat ini belum ada penelitian dalam

bidang psikologi tentang sikap mahasiswa terhadap berita di media sosial dan

hoaks yang sedang marak. Peneliti merasa penting untuk mengetahui

bagaimana sikap mahasiswa terhadap berita di media sosial karena hasil survei

menunjukkan jika 98,2% dari 167 mahasiswa Universitas X menyatakan

cenderung menerima informasi melalui media sosial. Padahal saat ini hoaks

marak menyebar di media sosial. Berita di media sosial memang tidak bisa

dipisahkan dari hoaks. Oleh karena itu peneliti juga ingin mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

13

bagaimana sikap mahasiswa Universitas X terhadap hoaks tersebut. Sikap yang

dimiliki oleh seorang individu akan memberi warna atau corak pada

perilakunya. Dari sikap tersebut dapat diketahui bagaimana respon atau

perilaku seseorang terhadap keadaan yang dihadapinya. Oleh karena itu, dapat

diketahui pula gambaran kemungkinan perilaku yang muncul (Walgito, 1991).

Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam

bidang psikologi sosial. Para psikolog sosial memandang sikap sebagai sesuatu

yang penting karena sikap sangat memengaruhi pemikiran sosial individu

(Baron & Byrne, 2004). Sikap sebagai evaluasi terhadap dunia di sekitar invidu

mewakili kognisi sosial yang sangat mendasar (Baron & Byrne, 2004).

Penelitian ini juga dapat memberi gambaran tentang sikap mahasiswa. Dengan

mengetahui gambaran sikap tersebut, mahasiswa dapat melakukan evaluasi

atas sikapnya terhadap informasi di media sosial yang marak akan hoaks.

Selain itu, universitas juga dapat menjadikan penelitian ini sebagai alasan

pentingnya melakukan literasi digital terhadap mahasiswanya. Di sisi lain,

penelitian ini juga dapat memberikan referensi bagi para peneliti selanjutnya

yang ini meneliti tentang sikap mahasiswa terhadap berita di media sosial dan

hoaks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

14

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini berusaha

menjawab pertanyaan :

1. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa terhadap berita di media

sosial?

2. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa terhadap hoaks yang marak di

media sosial?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah mendeskripsikan secara kuantitatif sikap

mahasiswa terhadap berita dan hoaks di media sosial.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberi tambahan pengetahuan

terkait ilmu psikologi, khususnya di bidang psikologi sosial. Hasil

penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberi gambaran yang lebih

jelas tentang sikap mahasiswa terhadap informasi di media sosial dan

hoaks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

15

2. Manfaat Praktis

2.1. Penelitian ini dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi mahasiswa

yang ingin meneliti lebih jauh mengenai sikap mahasiswa terhadap

berita dan hoaks di media sosial.

2.2. Bagi para mahasiswa, penelitian ini dapat menjadi bahan reflektif

dalam menyikapi informasi di media sosial yang marak akan hoaks.

2.3 Bagi pihak universitas, penelitian ini diharapkan dapat membantu

untuk lebih memahami sikap mahasiswanya terhadap berita di media

sosial dan hoaks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Saat ini media sosial berkembang melalui teknologi web 2.0.

Teknologi web 2.0 diartikan sebagai platform yang memungkinkan

penggunanya untuk ikut berpartisipasi dalam membuat dan

mendistribusikan kontennya (Wisnuhardana, 2018). Perbedaannya dengan

teknologi web 1.0 adalah penyediaan informasinya masih berpusat pada

orang yang mengelola platform tersebut (Wisnuhardana, 2018).

Media sosial adalah aplikasi atau layanan berbasis web yang ada untuk

memungkinkan serangkaian koneksi dibuat secara online melalui profil atau

konten media (Bossio, 2017). Selain itu, media sosial dapat diartikan

sebagai media di internet yang memungkinkan penggunanya untuk

merepresentasikan diri serta melakukan interaksi, komunikasi, kerja sama,

membagikan sesuatu, dan menciptakan ikatan sosial secara virtual

(Nasrullah, 2018). Ciri khas dari media sosial adalah pengguna dapat

membuat halaman profil pribadi sehingga dapat terhubung dengan teman,

keluarga, kenalan atau membuat koneksi baru untuk membagi pengalaman,

informasi, ataupun berita (Heggde & Shainesh, 2018).

Oleh karena itu media sosial dapat disimpulkan sebagai suatu aplikasi

atau layanan web yang memungkinkan penggunanya berinteraksi secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

17

online dalam bentuk komunikasi, kerja sama, berbagi konten, serta

menciptakan ikatan sosial melalui profil pribadi yang dibuat penggunanya.

2. Jenis Media Sosial

Nasrullah (2018) membagi media sosial menjadi 6 bagian, yaitu:

2.1. Media Jejaring Sosial (Social Networking)

Jejaring sosial adalah medium yang dapat menjadi sarana

penggunanya untuk melakukan hubungan sosial. Karakter utama dari

situs jejaring sosial adalah para penggunanya dapat membuat jaringan

pertemanan, entah itu dengan orang yang sudah dikenalnya di dunia

nyata maupun dengan orang baru di dunia maya. Banyak kasus

menunjukkan jika pembentukan jaringan pertemanan baru terjadi

ketika pengguna tersebut memiliki suatu persamaan, seperti hobi,

pandangan politik, asal sekolah, ataupun pekerjaan.

Contoh dari jejaring sosial adalah facebook. Facebook adalah

media sosial yang dapat digunakan untuk memublikasikan konten,

seperti profil, aktivitas, ataupun pendapat penggunanya. Selain itu,

facebook juga dapat digunakan untuk melakukan interaksi dan

komunikasi dengan orang lain.

2.2. Jurnal Online (Blog)

Blog adalah media sosial yang dapat digunakan penggunanya

untuk mengunggah aktivitas sehari-hari, saling mengomentari, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

18

berbagi tautan, informasi, ataupun situs web lainnya. Karakter lain

dari blog adalah kontennya yang berhubungan dengan pengalaman

pemilik blog tersebut. Blog dibedakan menjadi dua, kategori yang

pertama adalah yang menggunakan domain pribadi, seperti “.com”

atau “.net”. Kategori yang kedua adalah yang memakai penyedia

halaman blog gratis, seperti wordpress (www.wordpress.com) atau

blogspot (www.blogspot.com).

Pada awalnya memang blog dibuat oleh individu, tetapi kini

perusahaan maupun institusi bisnis pun mulai masuk ke dalam blog

(Cross, 2011 dalam Nasrullah, 2018). Konten yang ada di blog

perusahaan biasanya berhubungan dengan aktivitas perusahaan

dengan sudut pandang orang ketiga. Berbeda dengan blog pribadi

yang cenderung berkaitan dengan pengalaman penggunanya.

2.3. Jurnal Online Sederhana (Microblogging)

Tidak jauh berbeda dengan blog, microblogging adalah jenis

media sosial yang dapat menjadi tempat bagi penggunanya untuk

memublikasikan aktivitas ataupun menulis pendapatnya. Munculnya

microblogging ditandai dengan hadirnya Twitter yang saat itu dibatasi

140 karakter tulisan sekali tweet. Twitter merupakan media sosial

yang dapat digunakan untuk menjalin jaringan dengan pengguna lain,

membagikan informasi, membagikan pandangan orang lain, hingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

19

membahas isu terhangat (trending topic) dengan membuat tweet

menggunakan tagar tertentu.

2.4. Media Berbagi (Media Sharing)

Media sharing merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi

penggunanya untuk membagikan media seperti dokumen, video,

audio, ataupun gambar secara online. Mayoritas media sharing dapat

diakses secara gratis, tetapi ada pula yang menerapkan biaya

keanggotaan tergantung dari fitur dan layanan yang ditawarkan

(Saxena, 2014 dalam Nasrullah, 2018). Contoh dari jenis media ini

adalah Youtube, Flickr, ataupun Photobucket.

2.5. Penanda Sosial (Social Bookmarking)

Penanda sosial merupakan jenis media sosial yang dapat

dimanfaatkan penggunanya untuk mengorganisasi, menyimpan,

mengelola, serta mencari suatu informasi atau berita secara online.

Istilah social bookmarking muncul pada tahun 2003 ditandai dengan

hadirnya situs Delicious. Situs tersebut mempopulerkan penandaan

menggunakan tagar sehingga pengguna di internet dapat mencari

informasi melalui kata kunci. Contoh situs penanda sosial yang

populer adalah Delicious.com, Digg.com, ataupun Reddit.com.

Informasi yang ada di media sosial jenis ini tidak hadir dalam

bentuk yang utuh. Informasi yang tersedia entah itu teks, video, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

20

foto hanyalah sebagai pengantar yang akan mengarahkan pengguna ke

tautan sumber informasi itu berada. Situs penanda sosial bisa

diibaratkan sebagai lemari katalog di perpustakaan. Lemari tersebut

menyediakan berbagai informasi tentang buku dan nomor panggil

yang disesuaikan dengan bidang ilmu ataupun karakter buku itu.

Pengguna berperan sebagai pemberi label atau tanda tagar (hastag)

pada situs penanda sosial agar informasi yang ada terpublikasikan.

2.6. Media Konten Bersama atau (Wiki)

Wiki disebut sebagai media konten bersama karena konten yang

dihasilkan merupakan hasil kolaborasi dari penggunanya. Serupa

dengan kamus atau ensiklopedi, wiki menyajikan pengertian, sejarah,

rujukan buku, hingga tautan suatu kata kepada para penggunanya.

Wiki merujuk pada media sosial Wikipedia yang dikenal sebagai

media kolaborasi konten bersama. Di wiki setiap pengguna dapat

berperan dalam hal mengisi, menyunting, atau mengomentari sebuah

penjelasan. Pengguna dalam wiki juga dapat melihat kronologis

perubahan yang terjadi dalam suatu konten dan mengetahui data

terakhir yang ditambahkan oleh orang lain.

3. Berita dan Hoaks di Media Sosial

Ciri khas dari media sosial adalah penggunanya dapat membuat

halaman profil pribadi untuk membagi pengalaman, informasi, ataupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

21

berita (Heggde & Shainesh, 2018). Segala informasi yang disampaikan dan

didengarkan manusia tentang hal-hal yang berkaitan dengan seluk-beluk

kehidupan dapat diartikan sebagai berita (Azwar, 2018). Di sisi lain, media

sosial merupakan aplikasi atau layanan berbasis web yang ada untuk

memungkinkan serangkaian koneksi dibuat secara online melalui profil atau

konten media (Bossio, 2017). Oleh karena itu, berita di media sosial dapat

disimpulkan sebagai informasi, cerita, atau keterangan mengenai seluk-

beluk kehidupan, yang menyebar melalui aplikasi atau layanan web.

Saat ini berita di media sosial memang mudah untuk diakses dan dapat

menyebar dengan cepat. Salah satu karakteristik lain dari media sosial

adalah penyebaran (Nasrullah, 2018). Semua informasi yang menyebar

melalui media sosial memiliki kemungkinan untuk berkembang dengan

tambahan data, revisi informasi, komentar, hingga opini setuju atau tidak

setuju dari pengguna lain. Selain itu, teknologi media sosial yang ada saat

ini memiliki fitur “share” untuk memperluas penyebaran konten. Contohnya

adalah fitur “share” di youtube yang memfasilitasi penyebaran konten ke

platform media sosial yang lain. Kini, budaya menyebarkan suatu konten

sudah menjadi semacam kebiasaan baru bagi pengguna media sosial. Oleh

karena itu saat ini ada banyak sekali berita yang menyebar di media sosial.

Salah satu karakteristik lain dari media sosial adalah konten oleh

pengguna atau biasa disebut user generated content (Nasrullah, 2018). Hal

tersebut merujuk pada pengertian jika konten di media sosial dimiliki dan

dibentuk oleh pemilik akun. Berbeda dengan media lama yang khalayaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

22

hanya menjadi objek penerima pesan yang pasif. Budaya yang ada dalam

media sosial memberikan kesempatan bagi para penggunanya untuk ikut

berpartisipasi dalam konten. Oleh karena itu, setiap pengguna media sosial

dapat ikut serta dalam membuat dan menyebarkan berita. Selain berperan

sebagai pembuat konten, pengguna media sosial juga menjadi konsumen

dari konten yang dibuat oleh pengguna lain dalam ruang online.

Memang saat ini internet dan media sosial dapat memberi kebebasan

individu untuk ikut menyebarkan informasi (Nasrullah, 2018). Hal tersebut

membuat ada begitu banyak informasi bermanfaat yang menyebar di media

sosial. Di satu sisi, manfaat media sosial dalam menyebarkan berita

bagaikan pisau bermata dua. Hal tersebut dikarenakan media sosial juga ikut

berperan dalam maraknya penyebaran informasi palsu. Media sosial tidak

memiliki mekanisme penyuntingan yang sama seperti media profesional.

Sebaliknya, media profesional seperti surat kabar, radio, ataupun televisi

memiliki proses verifikasi informasi terlebih dahulu sebelum

menyebarkannya ke publik. Akibatnya, saat ini banyak sekali muncul

fenomena berita palsu yang menyebar melalui media sosial. Informasi

dalam berita palsu direkayasa sedemikian rupa demi tujuan tertentu (politik,

ekonomi, sosial) sehingga bisa bersifat bias dan menyesatkan

(Wisnuhardana, 2018).

Hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya menunjukkan jika media

sosial tidak dipisahkan dari maraknya penyebaran berita, entah itu berita

yang benar ataupun palsu. Berita palsu yang tersebar di media sosial biasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

23

disebut sebagai hoaks. Kata hoaks merupakan serapan dari kata “hoax” yang

ramai digunakan di media sosial (Wahyu, 2017). Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, hoaks diartikan sebagai berita bohong (KBBI, 2016).

Lebih lanjut, hoaks dapat pula diartikan sebagai usaha untuk menipu atau

mengakali pembacanya untuk memercayai sesuatu dengan menggunakan

berita palsu (Rahadi, 2017). Di sisi lain, Barclay (2018) mengartikan berita

palsu (Hoaks) sebagai informasi yang sengaja dibuat seolah-olah

kredibilitasnya dapat dipercaya, padahal kenyataannya tidak. Dari hal

tersebut dapat disimpulkan jika hoaks merupakan berita bohong yang dibuat

seakan-akan dapat dipercaya kredibilitasnya, dan dibuat oleh seseorang

dengan tujuan menipu.

Hal lain yang menyebabkan hoaks marak di media sosial adalah tidak

adanya instrumen untuk memeriksa kebenaran suatu berita di media sosial

(Wisnuhardana, 2018). Selain itu, sebenarnya media sosial merupakan suatu

simulasi sosial (Nasrullah, 2018). Media sosial tidak lagi menampilkan

realitas, bahkan sudah menjadi realitasnya sendiri. Realitas yang ada di

media sosial merupakan proses simulasi, sehingga apa yang terlihat di

media sosial terkadang berbeda dengan kehidupan nyata. Di media sosial,

identitas seseorang bukanlah suatu hal yang tetap. Media sosial memberi

kemungkinan bagi individu untuk menjadi siapa saja yang berbeda dengan

realitasnya, entah itu jenis kelamin, keanggotaan suatu kelompok, hingga

foto profil. Oleh karena itu, suatu akun yang menyebarkan berita di media

sosial bisa saja bukanlah identitas asli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

24

Hoaks memang sulit dipisahkan dari berita yang menyebar di media

sosial. Ciri-ciri hoaks yang paling banyak ditemukan adalah penggunaan

bahasa tidak baku (Fatmawati, Salzabila, Rizkitama, & Nugroho, 2019).

Selain itu, hoaks juga memiliki ciri-ciri lain seperti huruf kapital yang tidak

tepat, tidak memiliki narasumber yang jelas, tidak memiliki wartawan yang

jelas, penulis tidak melihat konteks, tidak ada gambar pendukung berita,

tidak ada hubungan antara berita dan gambar pendukung, serta waktu dan

tempat kejadian yang tidak jelas (Fatmawati, Salzabila, Rizkitama, &

Nugroho, 2019).

4. Jenis Hoaks

Rahadi (2017) membagi informasi hoaks menjadi 7 jenis, yaitu :

4.1. Fake news: Berita bohong yang bertujuan untuk memalsukan atau

memasukkan ketidakbenaran dalam suatu berita.

4.2. Clickbait: Clickbait muncul di tempat strategis dalam suatu situs

dengan tujuan untuk menarik orang masuk ke situs yang lain.

Clickbait akan membuat pembaca terpancing untuk membukanya

karena judulnya yang dibuat berlebihan dan berisi tampilan gambar

yang menarik.

4.3. Confirmation bias: Confirmation bias atau bias konfirmasi adalah

kecenderungan seseorang untuk menginterpretasikan kejadian yang

baru saja terjadi dengan mencari bukti-bukti yang sesuai dengan

kepercayaan atau pendapat yang dimilikinya. Oleh karena itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

25

interpretasi yang dibuat akan mengabaikan bukti-bukti yang

berlawanan dengan kepercayaan seseorang tersebut.

4.4. Misinformation: Sebuah informasi yang salah atau tidak akurat,

terutama apabila informasi tersebut dipakai untuk melakukan

penipuan.

5.5. Satire: Sebuah tulisan yang berisikan humor, ironi, atau hal-hal yang

dilebih-lebihkan untuk mengomentari kejadian yang sedang menjadi

tren.

5.6. Post-truth: Kondisi ketika informasi yang ada didominasi oleh emosi

daripada fakta dengan tujuan membentuk opini publik.

5.7. Propaganda: Kegiatan yang bertujuan untuk menyebarluaskan

informasi, fakta, pendapat, isu, hingga kebohongan untuk

memengaruhi opini publik.

B. Sikap

1. Pengertian Sikap

Terdapat berbagai macam pengertian sikap menurut tokoh yang

berbeda-beda. Ada beberapa tokoh yang mengartikan sikap sebagai derajat

positif atau negatif maupun baik atau buruk terhadap suatu objek. Salah

satunya adalah Berkowitz (dalam Azwar, 2005) yang mengartikan sikap

sebagai perasaan mendukung atau memihak maupun tidak mendukung atau

tidak memihak suatu objek yang bersangkutan. Selain itu, Thurstone (dalam

Edwards, 1957) mengartikan sikap sebagai tingkat pengaruh positif atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

26

negatif sehubungan dengan hal yang menjadi objek psikologis. Di sisi lain,

sikap juga bisa diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk merespon

secara baik atau buruk terhadap objek, individu, lembaga, atau suatu

peristiwa (Ajzen, 2005).

Ada pula beberapa tokoh yang menghubungkan sikap dengan aspek

kognitif, afektif, dan konatif. Secord dan Backman (dalam Azwar, 2005)

mengartikan sikap sebagai keteraturan dalam diri individu berkaitan dengan

perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi)

terhadap aspek tertentu yang ada di lingkungannya. Selain itu, sikap dapat

didefinisikan sebagai hasil evaluasi terhadap suatu objek yang ditunjukkan

melalui proses kognitif, afektif, dan perilaku (Eagly & Chaiken, 1993 dalam

Wawan & Dewi, 2010). Di samping itu, Walgito (1991) berpendapat bahwa

sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan individu terhadap objek atau

situasi yang relatif tetap, mengandung suatu perasaan, dan menjadi dasar

seseorang untuk memberikan respon atau berperilaku sesuai cara pilihannya.

Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan derajat

positif atau negatif yang bersifat menetap dalam hal pendapat, evaluasi,

ataupun respon terhadap suatu objek di lingkungannya, serta melibatkan

aspek kognitif, afektif, dan konatif.

2. Komponen Sikap

Menurut Azwar (2005), sikap dibedakan menjadi 3 komponen, yaitu :

2.1. Komponen kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

27

Komponen kognitif merupakan kepercayaan seseorang terhadap

suatu hal yang berlaku atau apa yang benar terhadap objek sikap.

Kepercayaan tersebut muncul dari apa yang telah dilihat ataupun

diketahui manusia. Dari hal-hal yang telah diketahui oleh seseorang

tersebut akan tercipta ide mengenai sifat atau karakteristik umum suatu

objek.

Kepercayaan yang telah terbentuk dalam diri manusia akan

menjadi dasar pengetahuan bagi apa yang diharapkan dari suatu objek.

Oleh karena itu, interaksi seseorang dengan pengalamannya di masa

yang akan datang lebih memiliki arti dan keteraturan. Contohnya,

ketika dalam diri seseorang sudah terbentuk ide negatif tentang

pelacuran, maka dasar kepercayaannya tentang segala sesuatu yang

menyangkut pelacuran selalu buruk.

Kepercayaan seorang manusia dapat terus berkembang. Hal-hal

seperti pengalaman pribadi, cerita orang lain, dan kebutuhan emosional

individu adalah determinan utama dalam terbentuknya kepercayaan. Di

sisi lain, kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat.

Terkadang suatu kepercayaan terbentuk karena kurang atau tidak

adanya informasi yang tepat mengenai objek yang bersangkutan. Oleh

karena itu, orang yang belum pernah mencicipi atau mendengar cerita

tentang rasa daging kuda akan mempunyai anggapan jika rasa daging

kuda itu buruk. Lalu orang tersebut akan tidak menyukai makanan yang

berasal dari daging kuda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

28

2.2. Komponen afektif

Komponen afektif berhubungan dengan emosi subjektif seseorang

terhadap suatu objek sikap. Dapat diartikan pula sebagai perasaan

seseorang terhadap suatu hal. Contohnya, orang yang memiliki sikap

negatif terhadap pelacuran akan mewujudkan ketidaksukaannya dalam

bentuk rasa takut akan akibat dari perbuatan pelacuran. Di sisi lain, ada

pula orang yang mewujudkan sikap negatifnya dalam bentuk rasa benci

atau jijik pada hal-hal yang berkaitan dengan pelacuran.

Pada dasarnya, reaksi emosional dari komponen afektif banyak

dipengaruhi oleh kepercayaan individu tentang apa yang dianggap

benar dan berlaku bagi objek yang bersangkutan. Oleh karena itu,

ketika seseorang memiliki kepercayaan bahwa pelacuran membawa

ancaman pada kesehatan, maka dirinya akan memiliki perasaan yang

negatif pula terhadap pelacuran.

2.3. Komponen konatif

Komponen konatif berkaitan dengan kecenderungan perilaku atau

bagaimana seseorang berperilaku terhadap objek sikap. Suatu perilaku

banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaan yang dimiliki

seseorang. Orang yang percaya bahwa daging kuda memiliki rasa yang

buruk akan merasa tidak suka daging kuda, sehingga dirinya akan

menunjukkan perilaku menolak daging kuda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

29

Komponen konatif tidak hanya meliputi perilaku yang dapat

dilihat secara langsung saja. Bentuk perilaku seperti perkataan ataupun

pernyataan seseorang juga termasuk dalam komponen konatif. Oleh

karena itu, individu yang memiliki sikap positif terhadap model rambut

remaja masa kini tidak harus ditunjukkan oleh perilaku memotong

rambut sesuai tren. Akan tetapi, hal itu dapat disimpulkan dari

pernyataannya yang menyatakan bahwa ia bersedia untuk dipotong

menurut model terbaru apabila ia masih remaja.

3. Ciri-ciri Sikap

Walgito (1991) menyatakan bahwa sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

3.1. Sikap manusia bukanlah bawaan dari lahir

Manusia belum memiliki sikap tertentu terhadap suatu objek

ketika lahir di dunia ini. Sikap terbentuk sesuai perkembangan hidup

manusia, serta dapat diubah dan juga dipelajari. Meskipun dapat

mengalami perubahan, sikap seorang individu memiliki sifat cenderung

stabil.

3.2. Sikap selalu berhubungan dengan hal yang menjadi objek sikap

Proses manusia mempelajari dan membentuk sikap selalu

berhubungan dengan suatu objek, yaitu melalui proses persepsi

terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif atau negatif antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

30

seseorang dengan suatu objek akan memengaruhi sikap individu yang

bersangkutan.

3.3. Sikap dapat berhubungan dengan satu atau sekumpulan objek sekaligus

Manusia memiliki tendensi untuk menggeneralisasikan objek

sikap. Oleh karena itu ketika seorang individu memiliki sifat negatif

terhadap individu lain, maka dirinya juga cenderung memiliki sikap

negatif terhadap kelompok individu yang bersangkutan.

3.4. Sikap dapat berlangsung dalam waktu yang singkat ataupun lama

Secara relatif suatu sikap akan bertahan lama dalam diri manusia

apabila sikap tersebut telah menjadi nilai dalam diri seseorang. Hal ini

membuat sikap tersebut sulit untuk berubah dan akan memakan waktu

yang relatif lama untuk merubahnya. Sebaliknya, sikap yang belum

melekat dalam diri individu lebih mudah untuk berubah dan secara

relatif tidak menetap dalam waktu yang lama.

3.5. Sikap memiliki faktor perasaan dan motivasi

Sikap seorang individu selalu diliputi oleh perasaan positif

ataupun negatif terhadap objek yang bersangkutan. Selain itu, dalam

sikap juga terdapat motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk

berperilaku tertentu terhadap suatu objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

31

4. Faktor-faktor Pembentuk Sikap

Berikut adalah beberapa faktor pembentuk sikap menurut Azwar (2005) :

4.1. Pengalaman pribadi

Semua hal yang pernah dialami manusia akan membentuk

penghayatan dan tanggapan manusia ketika menerima stimulus sosial.

Sehubungan dengan itu, tanggapan merupakan salah satu dasar

pembentukan sikap.

Pembentukan kesan atau tanggapan seorang individu terjadi

melalui proses yang kompleks. Proses yang kompleks tersebut

melibatkan individu itu sendiri, situasi, dan atribut atau ciri-ciri objektif

suatu stimulus. Selain itu, pengalaman pribadi dapat menjadi dasar

pembentukan sikap apabila melibatkan faktor emosional dan

meninggalkan kesan yang kuat.

4.2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Kehadiran orang lain yang penting bagi seorang individu

merupakan salah satu faktor yang memengaruhi sikapnya ketika

dihadapkan pada suatu stimulus sosial. Orang yang penting tersebut

bisa saja merupakan orang yang tidak ingin kita kecewakan, orang yang

memiliki arti khusus (significant others), ataupun orang yang kita

harapkan persetujuannya bagi tingkah dan pendapat kita. Contoh orang

yang dianggap penting tersebut adalah orangtua, teman sebaya, sahabat,

guru, pasangan, ataupun orang yang mempunyai status sosial lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

32

tinggi. Oleh karena itu, manusia cenderung mempunyai sikap yang

selaras dengan orang yang dianggapnya penting. Sikap yang cenderung

selaras tersebut dipengaruhi oleh keinginan untuk berafiliasi dan

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

4.3. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia akan memengaruhi

sikapnya pula. Contohnya, orang yang memiliki budaya hidup

berkelompok akan cenderung memiliki sikap negatif terhadap orang

yang memiliki kehidupan individualisme. Manusia memiliki pola sikap

dan perilaku tertentu karena mendapat reinforcement (penguatan,

ganjaran) dari masyarakat atas hal yang dilakukannya.

4.4. Media massa

Media massa memiliki pengaruh yang besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayaan manusia. Hal ini dikarenakan

sebagai sarana komunikasi, media massa membawa pula pesan yang

mengarahkan opini seseorang. Masuknya informasi baru dalam diri

manusia dapat menjadi dasar kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap

suatu hal. Selain itu, Pesan-pesan yang cukup sugestif dalam sebuah

informasi dapat menjadi dasar afektif seseorang ketika menilai sesuatu,

sehingga membentuk arah sikap tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

33

Berita yang tersebar melalu media massa seharusnya berisikan

informasi yang faktual dan objektif. Akan tetapi, justru banyak berita

yang di dalamnya terdapat unsur subjektif penulisnya. Oleh karena itu,

unsur subjektif tersebut dapat memengaruhi pembaca atau

pendengarnya sehingga terbentuklah sikap tertentu.

4.5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agama dapat memengaruhi

sikap seseorang karena lembaga tersebut turut memberikan konsep

moral dalam diri individu. Konsep moral tersebut dapat berupa

pemahaman akan baik dan buruk ataupun pemahaman tentang sesuatu

yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

4.6. Pengaruh faktor emosional

Sikap yang ditunjukkan seseorang dapat berlandaskan emosi yang

bertujuan untuk menyalurkan frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego. Sikap tersebut dapat bersifat sementara

karena frustasi yang ada dalam diri seseorang telah hilang. Akan tetapi,

sikap tersebut juga dapat menjadi lebih persisten dan menetap dalam

diri seseorang. Prasangka adalah salah satu bentuk sikap yang didasari

oleh faktor emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

34

C. Mahasiswa

1. Pengertian Mahasiswa

Menurut KBBI (2016), mahasiswa adalah orang yang belajar di

perguruan tinggi. Sementara Sarwono (1978) mendefinisikan mahasiswa

sebagai suatu kelompok masyarakat yang mendapatkan statusnya karena

menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Definisi perguruan tinggi yang

dimaksud oleh Sarwono (1978) adalah lembaga pendidikan formal di atas

sekolah lanjutan dan mengadakan pendidikan gelar sarjana di bawah

naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, baik yang berstatus

swasta maupun negeri.

2. Tahapan Perkembangan

Mahasiswa masuk dalam masa emerging adulthood. Emerging

adulthood (beranjak dewasa) merupakan istilah yang saat ini digunakan

para ahli untuk menyebut masa transisi dari remaja menuju dewasa.

Rentang usia masa tersebut adalah 18 hingga 25 tahun (Arnett, 2006; 2007

dalam Santrock, 2012). Tahap perkembangan ini ditandai dengan eksplorasi

hal-hal seperti karier, gaya hidup, hingga hidup melajang ataupun hidup

dengan seseorang.

Lima ciri orang yang memasuki tahap emerging adulthood menurut

Arnett (2006, dalam Santrock, 2012) yaitu :

a. Eksplorasi identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

35

Eksplorasi identitas yang terjadi terutama dalam hal relasi romantis

dan pekerjaan. Masa beranjak dewasa adalah masa ketika sebagian besar

individu mengalami perubahan penting menyangkut identitas (Cote,

2009; Kroger, Martinussen, & Marcia, 2010, dalam Santrock 2012).

b. Ketidakstabilan

Individu yang memasuki tahap beranjak dewasa akan sering

mengalami perubahan tempat tinggal. Selain itu, pada masa ini akan

terjadi ketidakstabilan dalam hal relasi romantis, pekerjaan, dan

pendidikan.

c. Self-focused (terfokus pada diri)

Pada masa ini, individu akan cenderung fokus pada dirinya sendiri.

Hal tersebut diartikan sebagai kurang terlibatnya dalam kewajiban sosial,

ataupun melakukan tugas dan komitmen terhadap orang lain, sehingga

mereka mempunyai otonomi yang besar dalam mengatur kehidupannya.

d. Feeling in-between (merasa seperti di masa peralihan)

Ketika memasuki tahapan ini, kebanyakan individu tidak lagi

menganggap dirinya sebagai remaja. Di satu sisi, mereka juga belum

menganggap dirinya sudah dewasa dan berpengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

36

e. Usia dengan berbagai kemungkinan

Tahapan ini adalah masa ketika individu memiliki peluang untuk

mengubah kehidupan mereka. Kemungkinan yang pertama adalah

banyak orang beranjak dewasa merasa optimis dengan masa depannya.

Di satu sisi, bagi individu yang pernah mengalami kesulitan dalam hidup,

masa beranjak dewasa dapat menjadi kesempatan untuk mengarahkan

kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.

Piaget menyatakan bahwa remaja yang berumur 11 hingga 15 tahun

akan memasuki tahap perkembangan kognitif operasional formal. Pada

tahapan tersebut, seorang individu memiliki pemikiran yang lebih logis

dibandingkan tahapan operasional konkret (dalam Santrock, 2012). Oleh

karena itu, mahasiswa yang rata-rata memiliki usia 18 tahun ke atas sudah

memasuki tahap perkembangan kognitif operasional formal. Piaget juga

berpendapat bahwa remaja dan orang dewasa berpikir secara kualitatif

dengan cara yang sama (dalam Santrock, 2012). Akan tetapi, Piaget (dalam

Santrock, 2012) mengungkapkan jika orang dewasa muda mempunyai

pemikiran yang lebih baik secara kuantitatif daripada remaja. Oleh karena

itu, orang dewasa muda mempunyai pengetahuan yang lebih banyak apabila

dibandingkan dengan remaja.

Remaja seringkali memandang dunia sebagai sebuah polaritas, seperti

baik atau buruk, kami atau mereka, serta benar atau salah. Kemudian saat

remaja tersebut beranjak dewasa, mereka akan mulai meninggalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

37

pemikiran absolut tersebut dan menyadari adanya perbedaan pendapat

dengan orang lain (Perry, 1999 dalam Santrock, 2012). Gisela Labouvie-

Vief (2006, dalam Santrock, 2012) juga menekankan jika aspek penting dari

perkembangan kognitif remaja yang beranjak dewasa mencakup

menentukan pandangan tentang dunia, mengenali dunia bersifat subjektif,

dan memerlukan berbagai pandangan dunia yang berbeda-beda untuk

memahaminya.

D. Kerangka Berpikir

Sikap merupakan derajat positif atau negatif yang bersifat menetap dalam

hal pendapat, evaluasi, ataupun respon terhadap suatu objek di lingkungannya,

serta melibatkan aspek kognitif, afektif, dan konatif. (Secord & Backman, 1964

dalam Azwar, 2005; Thurstone, 1946 dalam Edwards, 1957; Ajzen, 2005;

Eagly & Chaiken, 1993 dalam Wawan & Dewi, 2010; Walgito, 1991). Salah

satu faktor pembentuk sikap adalah media massa (Azwar, 2005). Hal ini

dikarenakan media massa merupakan sarana komunikasi yang dapat

mengandung suatu pesan. Masuknya informasi baru ke dalam diri individu

dapat menjadi dasar kognitif dalam pembentukan sikap. Serupa dengan media

massa, berita dalam media sosial juga membawa suatu pesan yang juga dapat

membentuk sikap seseorang.

Media sosial merupakan aplikasi atau layanan berbasis web yang ada

untuk memungkinkan serangkaian koneksi dibuat secara online melalui profil

atau konten media (Bossio, 2017). Perkembangan teknologi saat ini mendorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

38

kebebasan individu dalam menyebarkan informasi di media sosial (Nasrullah,

2018). Hal ini dikarenakan media sosial memiliki ciri dapat membuat halaman

profil pribadi untuk membagi pengalaman, informasi, ataupun berita (Heggde

& Shainesh, 2018). Berita tersebut dapat didefinisikan sebagai segala informasi

yang disampaikan dan didengarkan manusia tentang seluk-beluk kehidupan

(Azwar, 2018).

Saat ini berita di media sosial memang mudah untuk ditemukan. Salah

satu karakteristik dari media sosial adalah penyebaran (Nasrullah, 2018).

Menyebarkan konten telah menjadi semacam budaya baru dalam media sosial.

Teknologi media sosial yang ada saat ini memiliki fitur “share” untuk

memperluas penyebaran konten. Contohnya adalah fitur “share” di youtube

yang memfasilitasi penyebaran konten ke platform media sosial yang lain.

Selain itu, karakteristik lain dari media sosial adalah konten oleh pengguna

atau biasa disebut user generated content (Nasrullah, 2018). Hal tersebut

merujuk pada pengertian jika konten di media sosial dimiliki dan dibentuk oleh

pemilik akun. Media sosial memberikan kesempatan bagi para penggunanya

untuk ikut berpartisipasi dalam konten, sehingga pengguna media sosial juga

dapat terlibat dalam membuat berita-berita baru. Hal tersebut membuat ada

banyak sekali berita yang menyebar di media sosial.

Salah satu manfaat dari banyaknya berita yang menyebar di media sosial

adalah kemudahan bagi penggunanya untuk mengaksesnya. Di media sosial

ada begitu banyak berita yang bermanfaat. Ada berita tentang info-info

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

39

kesehatan yang dibuat oleh para dokter, ada berita tentang keuangan, ataupun

berita-berita terbaru tentang dunia hiburan.

Memang di media sosial terdapat berita yang benar dan terpercaya. Di

sisi lain, media sosial juga ikut berperan dalam maraknya penyebaran berita

palsu. Penyebabnya adalah tidak adanya mekanisme penyuntingan yang sama

seperti media profesional. Media profesional seperti surat kabar, radio, ataupun

televisi memiliki proses verifikasi informasi terlebih dahulu sebelum

menyebarkannya ke publik. Akibatnya, saat ini banyak sekali muncul

fenomena berita palsu yang menyebar melalui media sosial. Informasi dalam

berita palsu direkayasa sedemikian rupa demi tujuan tertentu (politik, ekonomi,

sosial) sehingga bisa bersifat bias dan menyesatkan (Wisnuhardana, 2018).

Hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya menunjukkan jika media

sosial tidak dipisahkan dari maraknya penyebaran berita, entah itu berita yang

benar ataupun palsu. Berita palsu yang tersebar di media sosial biasa disebut

sebagai hoaks. Kata hoaks merupakan serapan dari kata “hoax” yang ramai

digunakan di media sosial (Wahyu, 2017). Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, hoaks diartikan sebagai berita bohong (KBBI, 2016). Lebih lanjut,

hoaks dapat pula diartikan sebagai usaha untuk menipu atau mengakali

pembacanya untuk memercayai sesuatu dengan menggunakan berita palsu

(Rahadi, 2017). Di sisi lain, Barclay (2018) mengartikan berita palsu (Hoaks)

sebagai informasi yang sengaja dibuat seolah-olah kredibilitasnya dapat

dipercaya, padahal kenyataannya tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

40

Salah satu faktor lain yang membuat hoaks marak di media sosial adalah

tidak adanya instrumen untuk memeriksa kebenaran suatu berita di media

sosial (Wisnuhardana, 2018). Selain itu, sebenarnya media sosial merupakan

sebuah simulasi sosial (Nasrullah, 2018). Realitas yang ada di media sosial

merupakan proses simulasi, sehingga apa yang terlihat di media sosial

terkadang berbeda dengan kehidupan nyata. Identitas seseorang di media sosial

dapat berubah-ubah. Di media sosial seseorang bisa menjadi sesuai

keinginannya, entah itu jenis kelamin, status, hingga foto profil. Oleh karena

itu, suatu akun yang menyebarkan berita di media sosial bisa saja bukanlah

identitas asli.

Hoaks memang sulit dipisahkan dari berita yang menyebar di media

sosial. Ciri-ciri hoaks yang paling banyak ditemukan adalah penggunaan

bahasa tidak baku (Fatmawati, Salzabila, Rizkitama, & Nugroho, 2019). Selain

itu, hoaks juga memiliki ciri-ciri lain seperti huruf kapital yang tidak tepat,

tidak memiliki narasumber yang jelas, tidak memiliki wartawan yang jelas,

penulis tidak melihat konteks, tidak ada gambar pendukung berita, tidak ada

hubungan antara berita dan gambar pendukung, serta waktu dan tempat

kejadian yang tidak jelas (Fatmawati, Salzabila, Rizkitama, & Nugroho, 2019)

Memang tak semua hoaks bermuatan negatif, seperti misalnya hoaks

tentang penemuan emas milik Soekarno yang menghebohkan warga

(Mappiwali, 2019). Ada pula hoaks tentang perpanjangan Surat Izin

Mengemudi (SIM) yang sudah mati tanpa perlu melalui proses pembuatan

ulang (Priyantoro, 2019). Di sisi lain ada pula hoaks bersifat negatif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

41

menyebar di media sosial. Contohnya adalah kasus penyebaran hoaks berisi

SARA yang dibuat oleh Saracen. Orang Indonesia menduduki peringkat

tertinggi nomor 3 di dunia dalam hal mengakses media sosial (Pertiwi, 2018).

Padahal sebanyak 92,40% hoaks menyebar melalui media sosial (Librianty,

2017). Hal tersebut membuat orang Indonesia memiliki resiko tinggi terpapar

berita hoaks. Hasil penelitian menunjukkan jika hoaks dapat menimbulkan rasa

khawatir, takut, menimbulkan trauma lama, hingga mengancam nyawa

seseorang (Herwanto & Febyani, 2015; Kurnia, 2017; Suksmana, 2018; Rifa’I,

2018).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pesan yang ada dalam media

massa dapat membentuk sikap seseorang karena pesan-pesan yang ada di

dalamnya. Oleh karena itu semua berita yang ada di media sosial, entah itu

benar atau salah juga dapat mengarahkan sikap seorang individu pula.

Mahasiswa pun memiliki resiko terkena dampak berita hoaks, karena tinggi

rendahnya resiko seseorang terkena dampak hoaks ditentukan oleh kemampuan

berpikir kritis, mengevaluasi informasi yang diterimanya, dan literasi media

(Respati, 2017). Mahasiswa sebagai individu yang telah memasuki tahap

operasional formal sudah memiliki pemikiran yang lebih logis dan pemikiran

yang lebih baik daripada tahap perkembangan sebelumnya (Santrock, 2012).

Perguruan tinggi juga menjadi tempat mahasiswa tumbuh dan mendapat

kecerdasan khususnya dalam hal penalaran moral dan berpikir kritis

(Montgomery & Core, 2003 dalam Feldman & Papalia, 2014). Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

42

mahasiswa harusnya tidak mudah termakan informasi palsu yang menyebar di

media sosial.

Kenyataannya, sikap mahasiswa dalam menyikapi informasi yang

menyebar di media sosial berbeda-beda. Ada mahasiswa yang resah dengan

gelisah dengan banyaknya hoaks di media sosial dan menciptakan aplikasi anti

hoax untuk mengecek kebenaran suatu informasi (Agung, 2017). Di satu sisi

ada sekelompok mahasiswa yang menerima mentah-mentah informasi yang

diterimanya di media sosial dan termakan berita hoaks (Yulianto, 2018).

Bahkan ada mahasiswa yang menyebarkan hoaks di media sosial tentang

penculikan anak hingga menimbulkan keresahan publik (Ruslan, 2018). Hal

tersebut menunjukkan jika sikap mahasiswa terhadap berita dan hoaks yang

diterimanya di media sosial masih belum jelas.

Pada dasarnya sikap seorang mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor selain media massa. Faktor lain tersebut adalah pengalaman pribadi,

pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, pengaruh

faktor emosional, serta lembaga pendidikan dan lembaga agama (Azwar,

2005).

Sikap seorang manusia tidak dibawa dari lahir dan dibentuk oleh faktor

yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang ada dalam diri individu dapat

membentuk sikap yang berbeda-beda dalam diri individu. Faktor yang pertama

adalah pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi seseorang dapat menjadi dasar

pembentukan sikap apabila melibatkan faktor emosional (Azwar, 2005).

Misalnya, seorang mahasiswa yang selama hidupnya merasa terbantu akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

43

berita di media sosial akan memiliki sikap positif terhadap berita di media

sosial. Sebaliknya, apabila dia pernah menerima berita di media sosial yang

ternyata adalah sebuah hoaks, dapat membuatnya memiliki sikap yang negatif.

Di sisi lain, bisa jadi orang yang selama ini sering menerima hoaks di media

sosial akan memiliki sikap positif terhadap hoaks karena melatihnya untuk

kritis.

Sosok yang dianggap penting juga dapat berpengaruh dalam membentuk

sikap manusia (Azwar, 2005). Manusia memiliki kecenderungan untuk

memiliki sikap yang selaras dengan orang yang disukainya. Hal tersebut dapat

membuat seorang individu langsung memercayai ataupun menyebarkan berita

yang diterimanya dari seseorang tanpa bersikap kritis. Hal ini dapat

berpengaruh buruk jika ternyata berita tersebut adalah hoaks. Di sisi lain,

seorang individu dapat bersikap negatif dengan mengabaikan berita yang

diterimanya karena berasal dari orang yang tidak penting baginya.

Faktor lain yang berperan dalam membentuk sikap manusia adalah

kebudayaan (Azwar, 2005). Manusia memiliki sikap tertentu karena mendapat

reinforcement dari masyarakat atas perilakunya. Oleh karena itu, bisa saja

orang yang terbiasa hidup dalam budaya tidak kritis akan menerima secara

langsung semua informasi yang diterimanya di media sosial. Contoh lain yang

ekstrem yaitu orang yang terbiasa hidup dalam budaya tidak jujur bisa saja

menggunakan hoaks sebagai sarana menyebarkan kebohongan.

Faktor berikutnya yang dapat memengaruhi sikap seseorang adalah

lembaga pendidikan dan agama (Azwar, 2005). Hal tersebut dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

44

lembaga tersebut turut memberi konsep moral dalam diri individu. Mahasiswa

yang mendapat pendidikan kritis di universitas seharusnya dapat menyikapi

berita yang diterimanya di media sosial dengan lebih baik. Selain itu, agama

selalu mengajarkan manusia untuk berbuat baik. Oleh karena itu, bisa saja

seseorang melaporkan berita bohong yang menyesatkan di media sosial atas

dorongan moral agama. Sehubungan dengan hal itu, orang yang memiliki

pendidikan agama yang baik pasti memiliki sikap negatif terhadap hoaks yang

menyebarkan kebohongan.

Kemudian ada pula faktor emosional. Sikap seorang individu dapat

berlandaskan emosi dengan tujuan menyalurkan frustasi (Azwar, 2005). Oleh

karena itu, seseorang yang sedang frustasi dapat terpancing hoaks yang ada di

media sosial dan ikut bersikap negatif, seperti misalnya membenci kelompok

tertentu, hingga melakukan agresi. Sikap tersebut dapat bersifat sementara

ketika frustasi dalam diri seseorang telah hilang.

Sikap seorang individu dapat berupa derajat positif atau negatif dalam hal

pendapat ataupun respon terhadap suatu objek (Berkowitz, 1972 dalam Azwar,

2005 & Ajzen, 2005). Ketika seseorang memiliki sikap yang positif terhadap

suatu objek, maka ia akan menunjukkan perilaku mendekati atau mendukung

objek sikap (Sarwono & Meinarno, 2009). Sebaliknya ketika seseorang

memiliki sikap yang negatif terhadap objek sikap, maka ia akan cenderung

menjauhi dan menolaknya. Oleh karena itu, sikap mahasiswa terhadap berita

dan hoaks di media sosial dapat berupa derajat positif dan negatif pula. Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

45

seseorang terhadap suatu objek tersebut dapat digambarkan melalui aspek

kognitif, afektif, dan konatif (Azwar, 2005).

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti akan

berusaha menggambarkan bagaimana sikap mahasiswa terhadap berita dan

hoaks melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif merupakan

kepercayaan seseorang terhadap suatu hal yang berlaku atau apa yang benar

terhadap objek sikap. Kepercayaan yang telah terbentuk dalam diri manusia

akan menjadi dasar pengetahuan bagi apa yang diharapkan dari suatu objek.

Selain itu, komponen afektif berhubungan dengan emosi subjektif seseorang

terhadap suatu objek sikap. Dapat diartikan pula sebagai perasaan seseorang

terhadap suatu hal. Terakhir adalah komponen konatif, yang berkaitan dengan

kecenderungan perilaku atau bagaimana seseorang berperilaku terhadap objek

sikap. Perilaku tersebut banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaan

yang dimiliki seseorang (Azwar, 2005).

Berikut adalah skema yang memberikan gambaran terhadap kerangka

berpikir di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

46

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir 1

Sikap Mahasiswa

terhadap Berita

dan Hoaks

Faktor sikap

Pengalaman pribadi

Pengaruh orang lain

yang dianggap penting

Pengaruh kebudayaan

Lembaga pendidikan

dan lembaga agama

Pengaruh faktor

emosional

Media Massa

-Berita benar

-Hoaks

Aspek Sikap

Kognitif

Afektif

Konatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Fokus Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sikap mahasiswa

terhadap berita di media sosial dan hoaks yang menyertainya.

B. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei. Penelitian ini tergolong

dalam survei karena pertanyaan yang diajukan kepada responden berkaitan

dengan keyakinan, pendapat, serta perilaku di masa lalu ataupun sekarang

(Neuman, 2016). Penelitian ini juga tergolong penelitian survei karena

memiliki ciri dikumpulkan dari banyak responden dengan menggunakan

kuesioner (Singarimbun & Effendi, 1989). Menurut Neuman (2016), survei

dapat digunakan untuk penelitian deskriptif.

Penelitian ini memiliki desain survei kuantitatif dengan kuesioner

terbuka. Data yang dihasilkan dari kuesioner terbuka berupa kata dan tulisan

dari responden. Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner tersebut akan

diidentifikasi tema dan kategorinya melalui proses coding. Kemudian tema

yang telah terkumpul akan dihitung persentasenya. Data akan disajikan dalam

bentuk tabel dan dibahas dari yang tertinggi hingga terendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

48

C. Definisi Operasional.

1. Berita di Media Sosial

Berita di media sosial adalah informasi, cerita, atau keterangan

mengenai seluk-beluk kehidupan, yang menyebar melalui aplikasi atau

layanan web.

2. Hoaks di Media Sosial

Hoaks di media sosial adalah berita bohong yang dibuat seakan-akan

dapat dipercaya kredibilitasnya, dibuat oleh seseorang dengan tujuan

menipu, dan menyebar melalui aplikasi atau layanan web.

3. Sikap Mahasiswa

Sikap mahasiswa merupakan derajat positif atau negatif individu yang

menempuh pendidikan di perguruan tinggi, bersifat menetap dalam hal

pendapat, evaluasi, ataupun respon terhadap suatu objek, serta melibatkan

aspek kognitif, afektif, dan konatif.

D. Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiwa tingkat akhir

Universitas X. Kriteria mahasiswa tingkat akhir yang digunakan tersebut

adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Dengan pandangan bahwa

mahasiswa tingkat akhir seharusnya dapat menyikapi berita dan hoaks dengan

lebih baik karena telah menempuh jenjang pendidikan pendidikan yang lebih

lama di perguruan tinggi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa

perguruan tinggi merupakan tempat mahasiswa tumbuh dan mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

49

kecerdasan khususnya dalam hal penalaran moral dan berpikir kritis

(Montgomery & Core, 2003 dalam Feldman & Papalia, 2014).

Responden yang digunakan untuk penelitian ini memiliki kriteria sebagai

berikut :

1. Memiliki status sebagai mahasiswa aktif

2. Memiliki akun media sosial dan aktif menggunakannya dalam

kehidupan sehari-hari

Alasan kriteria responden harus memiliki akun media sosial dan aktif

menggunakannya adalah supaya lebih mampu memberikan informasi tentang

topik yang sedang diteliti. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

teknik quota sampling. Pada teknik ini sampel diambil dengan cara

memberikan jumlah tertentu pada setiap kelompok populasi. Lalu peneliti

langsung mengambil data dari setiap anggota kelompok populasi yang ditemui.

Ketika jumlah untuk setiap kelompok terpenuhi, maka pengambilan data akan

dihentikan (Nawawi, 2005). Sampel dalam penelitian berjumlah 115 orang.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner.

Kuesioner merupakan alat pengumpul data berupa informasi atau pertanyaan

dalam bentuk gambar atau tulisan yang dijawab responden dengan cara

memberi tanda cek, melingkari jawaban yang dipilih, atau menulis sendiri

jawaban dalam bentuk kata, kalimat, atau rangkaian kalimat tertentu

(Henerson, Morris, & Fits-Gibbon, 1978 dalam Supratiknya, 2015). Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

50

Nawawi (2005) menyatakan bahwa kuesioner merupakan usaha

mengumpulkan informasi melalui pertanyaan tertulis dan dijawab secara

tertulis pula oleh responden.

Format kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah pertanyaan

terbuka. Kuesioner dengan pertanyaan terbuka tidak menyediakan pilihan

jawaban yang bisa dipilih responden, sehingga responden diminta untuk

menjawab dengan kata-kata mereka sendiri (Henerson, Morris, & Fitz-Gibbon,

1978; Rea & Parker, 2014, dalam Supratiknya, 2015). Survei dengan

pertanyaan tertutup memang bisa dilakukan dalam skala lebih besar dan lebih

cepat (Neuman, 2016). Sayangnya survei dengan pertanyaan tertutup dapat

membuat peneliti kehilangan sesuatu yang penting setiap kali memaksakan

keyakinan dan perasaan individu dalam beberapa kategori yang telah

ditetapkan sebelumnya (Neuman, 2016). Aspek sikap berkaitan dengan

keyakinan dan perasaan terhadap suatu objek (Azwar, 2005), sehingga peneliti

memilih menggunakan pertanyaan terbuka yang lebih dapat membantu

mengungkap temuan yang tidak diantisipasi memberi kesempatan responden

untuk menjawab secara lebih rinci (Neuman, 2016).

Berikut adalah pertanyaan yang akan digunakan dalam kuesioner :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

51

Tabel 1

Pertanyaan tentang Sikap terhadap Berita di Media Sosial

Aspek Pertanyaan

Kognitif

Bagaimana pandangan anda terhadap banyaknya

berita yang menyebar di media sosial saat ini?

Jelaskan.

Afektif Bagaimana perasaan anda terhadap banyaknya

berita yang menyebar di media sosial saat ini?

Konatif Apa yang biasa anda lakukan pertama kali ketika

menerima berita di media sosial? Jelaskan.

Tabel pertama berisi tiga pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui

sikap responden terhadap berita di media sosial. Masing-masing aspek sikap

(kognitif, afektif, dan konatif) diwakili oleh satu pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

52

Tabel 2

Pertanyaan tentang Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial

Aspek Pertanyaan

Kognitif

1. Menurut anda apakah hoaks itu?

Jelaskan.

2. Apa pandangan anda terhadap

hoaks yang semakin marak saat

ini? Mengapa anda memiliki

pandangan seperti itu?

Afektif

3. Bagaimana perasaan anda

terhadap banyaknya hoaks yang

anda terima di media sosial saat

ini? Kenapa anda merasa seperti

itu?

4. Perasaan apa yang muncul

dalam diri anda saat mengetahui

suatu hoaks viral dan dipercayai

masyarakat? Kenapa anda

merasa seperti itu?

Konatif

5. Apa yang anda lakukan ketika

mengetahui sebuah berita yang

anda terima adalah hoaks?

Jelaskan.

6. Apa yang anda lakukan ketika

menemui akun-akun yang secara

sengaja menyebarkan hoaks di

media sosial? Jelaskan.

Tabel kedua merupakan pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui

sikap responden terhadap hoaks yang ada di media sosial. Pertanyaan dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

53

berdasarkan aspek sikap menurut Azwar (2005), yaitu kognitif, afektif, dan

konatif.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Langkah yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan metode pengambilan data dan menyusun kuesioner

2. Menentukan subjek penelitian

3. Menyebar kuesioner secara acak kepada 115 orang mahasiswa tingkat

akhir di 23 prodi

4. Menganalisis data yang telah dikumpulkan

G. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner terbuka akan dianalisis

terlebih dahulu menggunakan metode analisis isi kualitatif, atau bisa disebut

AIK. AIK memiliki tujuan untuk menafsirkan secara subjektif isi data berupa

teks dengan cara melakukan coding atau identifikasi tema dan pola (Hsieh &

Shannon, 2005 dalam Supratiknya, 2015). Setelah tema ditemukan, tema

tersebut akan dihitung persentasenya dan disajikan dalam bentuk tabel mulai

dari yang tertinggi hingga terendah.

Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam

menganalisis data:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

54

1. Menyiapkan data dengan mengetik semua jawaban yang diberikan

responden. Lalu jawaban dari tiap responden tersebut akan dipilah

sesuai urutan pertanyaan yang diberikan.

2. Membaca keseluruhan data untuk mendapat gambaran data secara

umum.

3. Peneliti mulai melakukan coding. Diawali dengan mencari kata kunci

dari jawaban responden. Satu jawaban responden bisa menghasilkan

lebih dari satu kata kunci.

4. Mengidentifikasi tema dari tiap kata kunci. Setelah itu setiap kata

kunci akan dikelompokkan dalam tema yang sesuai.

5. Menganalisis kategorisasi dari tema yang telah ditemukan. Kemudian

tiap tema akan dikelompokkan dalam kategorisasi yang sama.

6. Menghitung frekuensi dan persentase dari tema serta kategorisasi yang

telah ditemukan. Kemudian data akan disajikan dalam bentuk tabel.

7. Menuliskan hasil penelitian dalam bentuk naratif, yang meliputi

penjabaran tema dari setiap kategori. Selain itu disajikan pula

hubungan antar tema yang telah ditemukan.

8. Langkah terakhir adalah membuat interpretasi dan memaknai data.

Interpretasi ini berupa penjelasan hasil penelitian melalui literatur atau

teori yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

55

Berikut adalah contoh coding yang dilakukan peneliti:

Tabel 3

Gambaran Proses Coding

Respon Kata kunci Tema Kategori

Setiap menerima

berita di medsos,

saya akan

membaca kembali

berita yang lain,

karena berita di

medsos belum

tentu benar.

Membaca kembali dari

berita lain

Memastikan

kebenaran Konatif

Belum tentu benar

Tingkat

kebenaran

rendah

Kognitif

H. Kredibilitas Penelitian

Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti haruslah memiliki langkah-

langkah tertentu untuk memeriksa kredibilitas penelitiannya. Oleh karena itu,

peneliti melakukan upaya validitas dan reliabilitas agar hasil penelitian dapat

dipercaya. Validitas kualitatif adalah upaya pemeriksaan akurasi hasil

penelitian yang dicapai dengan cara melakukan prosedur-prosedur tertentu

(Gibbs, 2007 dalam Creswell, 2017). Cara yang dilakukan oleh peneliti untuk

meningkatkan validitas penelitian adalah berdiskusi dengan dosen pembimbing

selaku professional judgement. Melibatkan interpretasi orang lain dalam

penelitian selain pandangan peneliti dapat menambah validitas penelitian

(Creswell, 2017).

Reliabilitas yang dimaksudkan dalam penelitian kualitatif adalah tingkat

kesesuaian antara data yang dikumpulkan subjek dengan kondisi yang ada di

lapangan (Herdiansyah, 2010). Reliabilitas dalam penelitian ini dicapai dengan

cara mengecek hasil transkripsi. Melakukan pengecekan kembali hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

56

transkrip wawancara bertujuan untuk memastikan tidak ada kesalahan selama

proses transkripsi (Gibbs, 2007 dalam Creswell, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 115 mahasiswa Universitas X.

Universitas X berdiri sejak tahun 1955, tetapi saat itu masih berbentuk

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Kemudian pada tahun 1958

bentuk PTPG tersebut berubah bentuk menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan) karena adanya ketentuan baru dari pemerintah. Selanjutnya, dari

FKIP berubah bentuk lagi menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan) pada tahun 1965. Akhirnya, untuk menyesuaikan tuntutan zaman

dan kebutuhan masyarakat, pada tahun 1993 IKIP tersebut dikembangkan

menjadi bentuk universitas hingga sekarang.

Saat ini Universitas X memiliki 5 kampus yang berada di lokasi terpisah

di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas X memiliki total 8 fakultas dan 25

prodi. Berdasarkan data pelaporan tahun 2018/2019 Universitas X memiliki

12.742 mahasiswa dan 364 dosen tetap.

Berikut adalah gambaran prodi, angkatan, usia dan jenis kelamin

responden yang disajikan dalam bentuk tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

58

Tabel 4

Deskripsi Prodi Responden

Fakultas Prodi Jumlah

Ekonomi 1. Akuntansi 5

2. Manajemen 5

Psikologi 3. Psikologi 5

Farmasi 4. Farmasi 5

Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

5. Bimbingan dan Konseling 5

6. Pendidikan Agama 5

7. Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

5

8. Pendidikan Bahasa Inggris 5

9. Pendidikan Biologi 5

10. Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi

5

11. Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan

Ekonomi

5

12. Pendidikan Fisika 5

13. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 5

14. Pendidikan Matematika 5

15. Pendidikan Sejarah 5

Sains dan Teknologi

16. Matematika 5

17. Teknik Elektro 5

18. Teknik Informatika 5

19. Teknik Mesin 5

Sastra

20. Sastra Indonesia 5

21. Sastra Inggris 5

22. Sejarah 5

Teologi 23. Ilmu Teologi 5

Total 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

59

Responden dalam penelitian diambil sebanyak 5 orang dari tiap prodi di

Universitas X. Dari tabel tersebut dapat dilihat jika responden penelitian berasal

dari 7 fakultas dan 23 prodi yang ada di Universitas X, sehingga total responden

dalam penelitian adalah 115 orang. Mayoritas prodi yang ada di Universitas X

berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Hal tersebut dikarenakan

status Universitas X sebelumnya adalah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(IKIP).

Tabel 5

Deskripsi Tahun Angkatan Responden

Angkatan Jumlah Persentase

2016 4 3,5%

2015 103 89,6%

2014 6 5,2%

Tak diketahui 2 1,7%

Total 115 100%

Tabel 4 tersebut menunjukkan jika mayoritas responden berasal dari

angkatan 2015. Hal tersebut dikarenakan mayoritas mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi saat proses pengambilan data adalah angkatan 2015. Selain

itu ada sekitar 5,2% mahasiswa angkatan 2014 dan 3,5% mahasiswa angkatan

2016 yang menjadi responden penelitian. Di sisi lain, ada 1,7% mahasiswa yang

tidak diketahui tahun angkatannya karena tidak dituliskannya keterangan tahun

dalam kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

60

Tabel 6

Deskripsi Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

24 tahun 2 1,7%

23 tahun 9 7,8%

22 tahun 57 49,6%

21 tahun 42 36,5%

20 tahun 4 3,5%

Tak diketahui 1 0,9%

Total 115 100%

Hasil dari tabel 5 menunjukkan jika responden dalam penelitian didominasi

oleh usia 22 tahun, yaitu sebanyak 49,6%, lalu diikuti oleh usia 21 tahun sebanyak

36,5%. Responden penelitian didominasi usia 21 hingga 22 tahun karena memang

lazimnya mahasiswa angkatan 2015 berada di kisaran usia tersebut. Di sisi lain,

ada satu responden (0,9%) yang tidak menuliskan usianya di kuesioner sehingga

tidak diketahui datanya.

Tabel 7

Deskripsi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 39 33,9%

Perempuan 76 66,1%

Total 115 100%

Mayoritas subjek dalam penelitian ini adalah perempuan, dengan persentase

66,1%. Kemudian sisanya adalah laki-laki dengan persentase 33,9%.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan uji coba pertanyaan untuk melihat

apakah pertanyaan dapat dipahami dengan baik dan dapat menggali topik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

61

diukur. Uji coba pertanyaan dilakukan tanggal 24 April hingga 26 April 2019

pada 10 orang responden.

Setelah uji coba selesai dilakukan, peneliti langsung menyebar kuesioner

kepada perwakilan satu orang tiap prodi yang ada. Lalu perwakilan dari tiap

prodi tersebut yang akan menyebarkannya. Selain itu, ada 17 orang responden

yang mengisi kuesioner secara online dikarenakan keterbatasan waktu dan

tempat.

Jumlah responden yang dicari peneliti adalah 115 orang. Ketika kuota

responden sudah dipenuhi, peneliti langsung melakukan pengolahan data.

Pengumpulan data dimulai pada tanggal 17 Mei hingga 19 Juni 2019.

C. Hasil Penelitian

Pertanyaan nomor 1 hingga 3 di kuesioner dikhususkan untuk menggali

sikap terhadap berita media sosial secara umum, sementara pertanyaan nomor

4 hingga 9 dikhususkan untuk mengetahui sikap responden terhadap hoaks.

Hasil dari penelitian ini akan dijelaskan secara terpisah, karena di media sosial

terdapat berita yang benar dan hoaks. Ciri-ciri hoaks di media sosial adalah

penggunaan bahasa tidak baku, huruf kapital yang tidak tepat, tidak memiliki

narasumber yang jelas, tidak memiliki wartawan yang jelas, penulis tidak

melihat konteks, tidak ada gambar pendukung berita, tidak ada hubungan

antara berita dan gambar pendukung, serta waktu dan tempat kejadian yang

tidak jelas (Fatmawati, Salzabila, Rizkitama, & Nugroho, 2019).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

62

Hasil penelitian menunjukkan jika satu respon dari responden bisa

menghasilkan beberapa kata kunci. Lalu kata kunci tersebut akan

dikelompokkan ke dalam beberapa tema. Kemudian tema tersebut akan

dikelompokkan lagi ke dalam kategori aspek kognitif, afektif, ataupun konatif.

Setelah dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, tema-tema tersebut akan

diukur frekuensinya dan persentasenya dari tiap aspek untuk memberi

gambaran sikap yang lebih jelas.

a. Sikap terhadap Berita di Media Sosial

Sikap terhadap berita di media sosial didapat dari jawaban pertanyaan

nomor 1 hingga 3 di kuesioner. Berikut adalah tema-tema yang ditemukan

setelah proses analisis data dalam bentuk tabel.

Tabel 8

Sikap terhadap Berita di Media Sosial berdasarkan Aspek Kognitif

Tema Frekuensi Persentase Kategori

Bermanfaat 86 31.7%

Asp

ek K

ognitif

Tingkat kebenaran rendah 63 23.2%

Perlu disikapi kritis 45 16.6%

Berpengaruh negatif 25 9.2%

Berita yang benar dan salah sulit

dibedakan 21 7.7%

Menarik 8 3.0%

Berita berpihak 5 1.8%

Berita berkualitas rendah 5 1.8%

Digunakan untuk mencari

kepopuleran 4 1.5%

Berisi hal negatif 4 1.5%

Bentuk kebebasan individu 3 1.1%

Konten seragam 2 0.7%

Total 271 100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

63

Berdasarkan hasil analisis data, muncul beberapa tema dari aspek

kognitif. Tema yang paling sering muncul dari aspek kognitif adalah

pandangan tentang berita di media sosial yang bermanfaat (31,7%). Tema

kedua yang paling sering muncul adalah anggapan tentang tingkat

kebenaran berita yang rendah (23,2%).Tema dengan jumlah respon

terbanyak nomor 3 adalah perlunya bersikap kritis terhadap berita di media

sosial (16,6%). Berikutnya diikuti oleh tema berpengaruh negatif (9,2%)

dan sulit untuk dibedakan mana berita yang benar ataupun salah (7,7%). Di

sisi lain, responden memandang berita di media sosial merupakan hal yang

menarik (3%).

Selain itu, responden beranggapan jika berita di media sosial memiliki

kualitas yang rendah (1,8%). Ada pula responden yang merasa berita

cenderung berpihak (1,8%) dan digunakan untuk mencari kepopuleran

(1,5%). Selanjutnya, responden merasa jika berita di media sosial berisi hal

negatif (1,5%). Di samping itu, subjek memandang berita di media sosial

sebagai bentuk kebebasan individu (1,1%), tetapi responden juga

menganggap konten yang ada terasa seragam (0,7%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

64

Tabel 9

Sikap terhadap Berita di Media Sosial berdasarkan Aspek Afektif

Tema Frekuensi Persentase Kategori

Senang 30 21.0%

Asp

ek A

fektif

Skeptis 22 15.4%

Cemas 21 14.7%

Prihatin 19 13.3%

Merasa biasa 18 12.6%

Bingung 11 7.7%

Resah 8 5.6%

Kecewa 7 4.9%

Penasaran 3 2.1%

Lelah 2 1.4%

Kesal 2 1.4%

Total 143 100.0%

Hasil penelitian menunjukkan jika mayoritas responden merasa

senang terhadap berita yang ada di media sosial (21%). Sebaliknya ada pula

yang merasa cemas (14,7%), prihatin (13,3%), resah (5,6%), kecewa

(4,9%), lelah (1,4%) dan kesal (1,4%). Selain itu, sebanyak 15,4%

responden merasa skeptis terhadap berita di media sosial. Sehubungan

dengan itu, sebanyak 7,7% responden merasa bingung terhadap berita di

media sosial yang tidak dapat diketahui mana yang benar. Ada pula

sebagian kecil responden (2,1%) yang merasa penasaran terhadap berita

yang ada di media sosial. Di sisi lain, ada sebanyak 12,5% responden yang

tidak merasa apa-apa terhadap berita di media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

65

Tabel 10

Sikap terhadap Berita di Media Sosial berdasarkan Aspek Konatif

Tema Frekuensi Persentase Kategori

Memastikan kebenaran 78 40.4% Asp

ek K

onatif

Memahami berita 66 34.2%

Mengabaikan 21 10.9%

Menerima 14 7.3%

Mewaspadai 10 5.2%

Menyebarkan 4 2.1%

Total 193 100.0%

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, perilaku yang

mayoritas responden lakukan adalah memastikan kebenaran (40,4%).

Responden juga menyatakan berusaha memahami berita di media sosial

dengan cara membaca dan menelaah berita yang diterimanya (34,2%). Ada

pula 7,3% responden yang bersikap menerima berita yang ada di media

sosial. Selain itu, sebanyak 2,1% respon menunjukkan jika responden akan

menyebarkan berita yang diterimanya. Sebaliknya, tema lain yang muncul

adalah perilaku mengabaikan (10,9%) dan mewaspadai (5,2%) berita di

media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

66

Tabel 11

Sikap Mahasiswa terhadap Berita di Media Sosial Secara Keseluruhan

Tema Kategori

Bermanfaat

Asp

ek K

ognitif

Tingkat kebenaran rendah

Perlu disikapi kritis

Berpengaruh negatif

Berita yang benar dan salah sulit dibedakan

Menarik

Berita berpihak

Berita berkualitas rendah

Digunakan untuk mencari kepopuleran

Berisi hal negatif

Bentuk kebebasan individu

Konten seragam

Senang

Asp

ek A

fektif

Skeptis

Cemas

Prihatin

Merasa biasa

Bingung

Resah

Kecewa

Penasaran

Lelah

Kesal

Memastikan kebenaran Asp

ek K

on

atif

Memahami berita

Mengabaikan

Menerima

Mewaspadai

Menyebarkan

Sikap mahasiswa terhadap berita di media sosial terdiri dari 3 kategori

dan 29 tema. Tema yang paling banyak berasal dari aspek kognitif dan yang

paling sedikit berasal dari aspek konatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

67

b. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial

Sikap terhadap hoaks didapat dari analisis jawaban pertanyaan nomor

4 hingga 9 di kuesioner. Berikut adalah hasil analisis data yang disajikan

dalam bentuk tabel untuk memberi gambaran yang lebih jelas.

Tabel 12

Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial berdasarkan Aspek Kognitif

Tema Frekuensi Persentase Kategori

Berakibat negatif 128 26.6%

Asp

ek K

og

nitif

Mudah menyebar 109 22.7%

Berita bohong 90 18.7%

Memiliki kepentingan pihak

tertentu 52 10.8%

Berita yang belum tentu benar 23 4.8%

Menyebar karena kurangnya

pendidikan 19 4.0%

Hal yang buruk 11 2.3%

Dimanipulasi 11 2.3%

Sumber tidak jelas 8 1.7%

Digunakan untuk menarik

perhatian 7 1.5%

Mendorong untuk kritis 5 1.0%

Perlu adanya penanganan lebih

terhadap hoaks 4 0.8%

Disebarkan oleh orang dengan

kepribadian buruk 3 0.6%

Bentuk suara masyarakat 3 0.6%

Berkaitan dengan politik 3 0.6%

Menarik 2 0.4%

Membuat lebih waspada 2 0.4%

Disebarkan oleh orang kurang

kerjaan 1 0.2%

Total 481 100.0%

Hasil penelitian menunjukkan jika tema berakibat negatif memiliki

persentase paling tinggi, yaitu 26,6%. Kemudian diikuti oleh tema mudah

menyebar (22,7%), berita bohong (18,7%), memiliki kepentingan tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

68

(10,8%), berita yang belum tentu benar (4,8%), menyebar karena kurangnya

pendidikan (4%), hal yang buruk (2,3%), dimanipulasi (2,3%) dan sumber

tidak jelas (1,7%). Selain itu ada pula tema lain seperti digunakan untuk

menarik perhatian (1,5%), dan mendorong untuk kritis (1%). Di sisi lain

terdapat juga tema tentang perlu adanya penanganan lebih (0,8%),

disebarkan oleh orang dengan kepribadian buruk (0,6%), bentuk suara

masyarakat (0,6%), berkaitan dengan politik (0,6%), menarik (0,4%),

membuat lebih waspada (0,4%), dan disebarkan oleh orang yang kurang

kerjaan (0,2%).

Tabel 13

Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial berdasarkan Aspek Afektif

Tema Frekuensi Persentase Kategori

Prihatin 130 39.3%

Asp

ek A

fektif

Kesal 47 14.2%

Kecewa 39 11.8%

Merasa biasa 28 8.5%

Marah 22 6.6%

Resah 22 6.6%

Heran 19 5.7%

Cemas 16 4.8%

Bosan 6 1.8%

Senang 2 0.6%

Total 331 100.0%

Hasil analisis data menunjukkan jika respon yang paling sering

muncul dari kategori afektif adalah perasaan prihatin (39,3%). Kemudian

diikuti oleh perasaan negatif lainnya seperti kesal (14,2%), kecewa (11,8%),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

69

marah (6,6%), resah (6,6%), heran (5,7%), cemas (4,8%), dan bosan (1,8%).

Sebaliknya, ada beberapa respon yang menunjukkan perasaan senang

(0,6%). Di sisi lain, sebanyak 8,5% respon menunjukkan perasaan biasa.

Tabel 14

Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial berdasarkan Aspek Konatif

Tema Frekuensi Persentase Kategori

Mengurangi penyebaran 135 42.2%

Asp

ek K

on

atif

Membiarkan 84 26.3%

Menghindari 75 23.4%

Mencari kebenaran 19 5.9%

Menolak 7 2.2%

Total 320 100%

Respon yang paling sering muncul terkait perilaku responden adalah

mengurangi penyebaran hoaks (42,2%). Selain itu, sebanyak 26,3% respon

menunjukkan perilaku membiarkan. Ada pula tema lain dari aspek konatif

seperti menghindari (23,4%), mencari kebenaran (5,9%), dan menolak

(2,2%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

70

Tabel 15

Sikap Mahasiswa terhadap Hoaks di Media Sosial Secara Keseluruhan

Tema Kategori

Berakibat negatif

Asp

ek K

ognitif

Mudah menyebar

Berita bohong

Memiliki kepentingan pihak tertentu

Berita yang belum tentu benar

Menyebar karena kurangnya pendidikan

Hal yang buruk

Dimanipulasi

Sumber tidak jelas

Digunakan untuk menarik perhatian

Mendorong untuk kritis

Perlu adanya penanganan lebih terhadap hoaks

Disebarkan oleh orang dengan kepribadian buruk

Bentuk suara masyarakat

Berkaitan dengan politik

Menarik

Membuat lebih waspada

Disebarkan oleh orang kurang kerjaan

Prihatin

Asp

ek A

fektif

Kesal

Kecewa

Merasa biasa

Marah

Resah

Heran

Cemas

Bosan

Senang

Mengurangi penyebaran

Asp

ek K

on

atif

Membiarkan

Menghindari

Mencari kebenaran

Menolak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

71

Secara keseluruhan, aspek kognitif menghasilkan paling banyak tema,

yaitu sebanyak 18 tema. Kemudian diikuti aspek afektif sebanyak 10 tema

dan aspek konatif sebanyak 5 tema.

D. Pembahasan

Sikap terhadap berita di media sosial secara umum dan hoaks akan

dibahas secara berbeda. Alasannya adalah di media sosial juga terdapat berita

yang benar, tetapi tidak bisa dipisahkan dari hoaks. Pembahasan dari sikap

terhadap berita secara umum dianalisis dari respon pertanyaan nomor 1 hingga

3 di kuesioner, sementara pertanyaan nomor 4 hingga 9 dikhususkan untuk

mengetahui sikap responden terhadap hoaks. Hoaks di media sosial memiliki

ciri-ciri menggunakan bahasa tidak baku, huruf kapital yang tidak tepat, tidak

memiliki narasumber yang jelas, tidak memiliki wartawan yang jelas, penulis

tidak melihat konteks, tidak ada gambar pendukung berita, tidak ada hubungan

antara berita dan gambar pendukung, serta waktu dan tempat kejadian yang

tidak jelas (Fatmawati, Salzabila, Rizkitama, & Nugroho, 2019).

a. Sikap terhadap Berita di Media Sosial

Sikap seorang individu dapat berupa derajat positif atau negatif

terhadap suatu objek. Berkowitz (dalam Azwar, 2005) mengartikan sikap

sebagai perasaan mendukung atau memihak maupun tidak mendukung atau

tidak memihak terhadap suatu objek. Selain itu, Ajzen (2005) mengartikan

sikap sebagai kecenderungan seseorang untuk merespon secara baik atau

buruk terhadap objek, individu, lembaga, atau suatu peristiwa. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

72

penelitian menunjukkan jika mayoritas subjek cenderung memiliki sikap

yang negatif terhadap berita di media sosial. Sikap negatif itu cenderung

lebih dominan di semua aspek sikap (kognitif, afektif, & konatif).

Hasil analisis data menunjukkan jika mayoritas responden memiliki

sikap yang cenderung ke arah negatif di kategori kognitif. Berdasarkan

aspek kognitif, sebanyak 64,2% subjek memiliki sikap negatif terhadap

berita di media sosial. Hal tersebut terlihat dari tema yang condong ke arah

negatif, seperti tingkat kebenaran rendah (23,2%), perlu disikapi kritis

(16,6%), berpengaruh negatif (9,2%), serta sulit dibedakan mana berita yang

benar ataupun salah (7,7%). Selain itu, tema negatif lain yang muncul

adalah berita berkualitas rendah (1,8%), berpihak (1,8%), digunakan untuk

mencari kepopuleran (1,5%), berisi hal negatif (1,5%), serta konten seragam

(0,7).

Pandangan responden terhadap tingkat kebenaran yang rendah di

media sosial dikarenakan banyaknya hoaks yang bertebaran di media sosial

itu sendiri. Para responden menganggap berita di media sosial disajikan

terlalu berlebihan, tidak sesuai fakta, dan sumber tidak jelas. Tingkat

kebenaran yang rendah tersebut dikarenakan banyak berita di media sosial

yang tidak melakukan proses verifikasi informasi seperti media profesional

(Wisnuhardana, 2018). Berita yang ada di media sosial menyebar tanpa

adanya proses penyaringan informasi terlebih dahulu, sehingga berita yang

menyebar belum terverifikasi kebenarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

73

Responden juga merasa berita yang ada di media sosial perlu disikapi

secara kritis. Alasannya masih berhubungan dengan hoaks yang marak di

sosial media. Para responden beranggapan jika berita di media sosial dapat

menyesatkan dan dapat terkena hoaks jika tidak hati-hati. Sebagian respon

menunjukkan jika berita di media sosial harus disaring, diseleksi, dan harus

dipastikan kebenarannya terlebih dahulu. Pandangan responden tersebut

dapat dianggap benar karena berpikir kritis dapat membantu dalam

menggunakan internet dengan lebih baik (Wade, Tavris, & Garry, 2014).

Para responden dalam penelitian merupakan mahasiswa yang memang

sudah sewajarnya memiliki pemikiran kritis. Hal ini dikarenakan perguruan

tinggi adalah tempat bagi mahasiswa untuk tumbuh dan mendapat

kecerdasan khususnya dalam hal penalaran moral dan berpikir kritis

(Montgomery & Core, 2003 dalam Feldman & Papalia, 2014).

Tema lainnya adalah tentang pengaruh negatif berita di media sosial.

Para responden meyakini jika berita di media sosial dapat menyesatkan,

memprovokasi orang lain, hingga menimbulkan keresahan dan perpecahan.

Salah satu faktor pembentukan sikap adalah media massa, karena setiap

media membawa suatu pesan yang dapat mengarahkan opini seseorang

(Azwar, 2005). Banyak berita di media sosial yang berisi hoaks bermuatan

negatif. Pesan yang ada dalam hoaks tersebut dapat menjadi dasar kognitif

dalam terbentuknya sikap negatif individu terhadap sesuatu. Entah itu dalam

hal politik ataupun sesuatu yang menyinggung SARA. Oleh karena itu

hoaks dapat menyesatkan dan memprovokasi seorang individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

74

Tema selanjutnya adalah pandangan bahwa berita di media sosial sulit

dibedakan mana yang benar dan salah. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa alasan seperti berita yang rancu, simpang siur, sulit disaring karena

banyaknya informasi.

Kemudian ada pula tema tentang berita yang berpihak. Berita di media

sosial dianggap berpihak karena mengandung kepentingan, terdapat berita

politik yang berkubu-kubu, hingga menjatuhkan pihak tertentu. Saat ini

cyberwar merupakan salah satu perilaku pengguna media sosial

(Mulawarman & Nurfitri, 2017). Dalam kasus Pilpres di Indonesia tahun

2014, kelompok pendukung kedua belah pihak saling berlomba mengusung

masing-masing calon. Tiap kubu menggunakan stereotipe yang dimiliki

pihak lawan sebagai “senjata”. Contohnya adalah kubu A yang dicap

sebagai pro-komunis dan kubu B dicap sebagai pelanggar HAM. Stereotipe

tersebut dapat menjadi dasar belief dalam diri individu atau kelompok.

Dalam kondisi tertentu, belief tersebut dapat menjadi prasangka yang

mendorong perilaku diskriminasi ataupun tindakan non-kooperatif seperti

fitnah dan permusuhan antar kelompok. Perwujudan perilaku pendukung

kedua belah pihak tersebut terjadi secara masif dalam dunia online, sehingga

ajang debat kusir dan adu berita hoaks tersebut mudah ditemui di media

sosial.

Berita yang ada di media sosial juga dianggap memiliki kualitas yang

rendah. Para responden memandang berita yang ada kurang mendalam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

75

kritis. Selain itu, berita di media sosial juga tidak mempunyai kualitas dan

apa yang disampaikan tidak bermutu.

Selain itu, beberapa responden meyakini jika berita di media sosial

digunakan untuk mencari kepopuleran. Alasannya adalah berita digunakan

untuk mencari pengikut dan terlalu membesar-besarkan sesuatu yang

seharusnya tidak dilakukan demi popularitas.

Tema lain yang mengarah ke sikap negatif adalah berita berisi hal

negatif. Respon yang berhubungan dengan tema tersebut adalah anggapan

tentang berita yang hanya mengkritik, menjelek-jelekkan, menyinggung isu

SARA, serta selalu terdapat komentar negatif. Selain itu, berita politik dan

hiburan juga tidak memberi cerminan yang baik karena banyak drama.

Tema terakhir yang mengarah sikap negatif adalah konten di media

sosial yang seragam. Salah satu responden menganggap ketika suatu berita

viral maka semua akun akan memposting hal yang sama. Selain itu, salah

satu responden memandang berita yang ada hanya mengutamakan sensasi

tanpa esensi karena banyak akun memiliki konten seragam.

Berbeda dengan tema sebelumnya, tema kategori kognitif yang

mengarah ke sikap positif memiliki persentase sebanyak 35,8%. Tema yang

muncul adalah bermanfaat (31,7%), menarik (3%), dan bentuk kebebasan

individu (1,1%).

Tema dengan persentase paling banyak adalah pandangan tentang

berita di media sosial yang bermanfaat. Hal ini dikarenakan melalui media

sosial responden dapat mengetahui berita dengan cepat dan mudah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

76

diakses. Memang salah satu perubahan yang dibawa media sosial dalam

praktik jurnalisme adalah kecepatan (Nasrullah, 2018). Di media sosial,

sebuah peristiwa yang terjadi di suatu tempat dapat langsung diakses tanpa

melalui prosedur media profesional. Bahkan berita yang diunggah suatu

akun dapat menyebar dengan lebih luas dan cepat karena disebarkan oleh

akun pengguna lainnya dalam sebuah jaringan. Di sisi lain, responden

menganggap berita di media sosial dapat menambah wawasan, memperluas

sudut pandang, hingga memberi informasi bermanfaat seperti lowongan

pekerjaan.

Selain itu, para responden menganggap berita di media sosial lebih

menarik. Beberapa respon menyatakan jika berita di media sosial menarik

jika ditulis dengan gaya seperti cerita dan diulas dengan cara modern.

Tema terakhir adalah bentuk kebebasan individu. Tema tersebut

berasal dari pandangan responden tentang berita di media sosial yang dapat

menjadi tempat untuk bebas menulis maupun membaca. Selain itu, salah

satu responden menganggap jika saat ini merupakan masa orang bebas

berpendapat dan berita di media sosial termasuk kebebasan berekspresi.

Kini media sosial memang menyediakan ruang bagi penggunanya untuk

menyuarakan pikiran dan opininya (Nasrullah, 2018). Kemunculan media

sosial telah membawa nilai-nilai baru dalam kehidupan masyarakat. Media

sosial tidak hanya digunakan untuk menceritakan diri (self disclosure),

tetapi telah menjadi medium aspirasi warga secara daring (Jordan, 1999;

Saco, 2002; & Wilhelm, 2000 dalam Nasrullah, 2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

77

Hasil penelitian menunjukkan jika tema dari aspek afektif cenderung

ke arah negatif, yaitu sebanyak 64,3%. Tema dari aspek afektif atau

perasaan yang negatif adalah skeptis (15,4%), cemas (14,7%), prihatin

(13,3%), bingung (7,7%), resah (5,6%), kecewa (4,9%), lelah (1,4%), dan

kesal (1,4%).

Aspek afektif dipengaruhi oleh kepercayaan individu tentang objek

yang bersangkutan (Azwar, 2005). Oleh karena itu tema-tema dari aspek

afektif banyak dipengaruhi oleh aspek kognitif responden itu sendiri.

Tema dari kategori afektif yang pertama adalah perasaan skeptis.

Respon yang menggambarkan perasaan skeptis tersebut muncul karena

responden menganggap berita di media sosial berasal dari orang tidak

bertanggung jawab serta bisa saja hoaks. Perasaan skeptis tersebut juga

memiliki kaitan dengan pandangan para responden tentang berita di media

sosial yang memiliki tingkat kebenaran rendah. Perasaan skeptis tersebut

dapat dibenarkan karena berita di media sosial banyak yang tidak melewati

proses penyaringan informasi seperti media profesional, sehingga

kredibilitasnya rendah (Wisnuhardana, 2018).

Tema selanjutnya adalah perasaan cemas. Perasaan cemas tersebut

dapat dipengaruhi oleh anggapan responden tentang berita di media sosial

yang memiliki tingkat kebenaran rendah ataupun berisi hal negatif.

Kecemasan merupakan perasaan negatif yang melibatkan rasa khawatir

tentang kemungkinan ancaman atau bahaya di masa depan (Hooley,

Butcher, Nock, & Mineka, 2018). Hal tersebut sesuai dengan hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

78

menunjukkan jika salah satu responden merasa harus berhati-hati karena ia

dapat terkena bullying akibat hoaks di media sosial yang cenderung

mengutamakan mayoritas. Ada pula responden yang merasa cemas karena

bisa saja berita yang diterimanya merupakan berita yang salah. Selain itu,

responden lain merasa cemas karena bisa saja berita untuk kepentingan

tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Johnston dan Davey (1997)

menunjukkan jika buletin berita televisi yang bersifat negatif dapat

meningkatkan rasa cemas pada diri individu. Hal tersebut sesuai dengan

hasil penelitian, sebab responden merasa cemas terhadap berita yang ada di

media sosial dikarenakan berita berisi hal negatif.

Kemudian ada pula tema perasaan prihatin. Perasaan prihatin tersebut

muncul karena responden merasa banyak berita yang belum tentu benar,

cenderung menjatuhkan pihak tertentu, serta dapat membuat masyarakat

salah persepsi.

Selanjutnya adalah perasaan bingung. Perasaan bingung responden

diakibatkan beberapa berita terindikasi hoaks dan mereka tidak mengetahui

mana berita yang benar.

Tema berikutnya adalah perasaan resah. Salah satu responden

menyatakan jika salah satu asalannya merasa adalah sebagian berita berisi

informasi tidak benar yang mudah dipercaya oleh beberapa kalangan.

Ada pula tema yang menunjukkan perasaan kecewa responden.

Perasaan kecewa tersebut didasari atas banyaknya berita politik dan berita

negatif seperti perang, fitnah, hingga hoax. Salah satu respon juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

79

menunjukkan alasan mereka merasa kecewa adalah tidak dapat mendapat

berita yang sesungguhnya.

Kemudian ada tema yang berhubungan dengan perasaan lelah. Salah

satu responden merasa lelah karena dikepung banyak berita yang sumbernya

tidak jelas. Apalagi ada individu yang menyebarkan berita tersebut tanpa

melihat sumbernya.

Tema terakhir yang mengarah ke sikap negatif adalah perasaan kesal.

Perasaan kesal tersebut muncul karena berita di media sosial memiliki

tingkat kebenaran yang rendah. Responden juga merasa kesal karena

banyaknya hoaks yang menyebar di media sosial.

Lalu, tema yang mengarah ke arah sikap positif adalah sebesar 23,1%.

Tema yang termasuk di dalamnya adalah senang (21%) dan penasaran

(2,1%). Responden merasa senang apabila berita yang diterimanya

merupakan berita yang baik dan benar. Selain itu, responden merasa senang

karena berita di media sosial lebih mudah diakses, informatif, dan dapat

menambah pengetahuan. Di sisi lain, ada pula responden yang merasa

penasaran terhadap berita di media sosial. Salah satu responden merasa

penasaran karena ingin mengetahui kebenaran dari berita yang diterimanya.

Di sisi lain ada satu tema yang tidak mengarah ke sikap positif

ataupun negatif, yaitu merasa biasa (12,6%). Perasaan biasa saja tersebut

muncul karena ada responden yang kurang tertarik terhadap berita di media

sosial. Ada pula responden yang menganggap tidak semua berita penting

untuk diketahui. Selain itu ada responden yang merasa biasa karena terbiasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

80

membaca dari sumber yang terpercaya. Di sisi lain, beberapa responden

memiliki perasaan seperti itu karena menganggap kontrol ada dalam dirinya

sendiri, yang penting cerdas dalam menerima berita. Ada pula yang dapat

mengetahui mana berita yang bisa dipercaya.

Tema yang muncul dari aspek konatif atau perilaku cenderung ke arah

negatif, yaitu sebanyak 56,5%. Tema yang tergolong sikap negatif tersebut

adalah memastikan kebenaran (40,4%), mengabaikan (10,9%), dan

mewaspadai (5,2%). Sisanya adalah tema yang mengarah ke sikap positif,

yaitu sebesar 43,5%. Tema-tema tersebut adalah memahami berita (34,2%),

menerima (7,3%), dan menyebarkan (2,1%).

Tema yang paling tinggi persentasenya dari aspek konatif adalah

memastikan kebenaran. Respon perilaku yang muncul dari tema ini

beragam. Mulai dari membaca dari sumber lain, menanyakan kebenaran

berita kepada orang lain, membandingkan dengan berita di televisi, hingga

melihat komentar untuk menganalisis hoaks. Perilaku responden dalam

memastikan kebenaran berita tersebut dapat dihubungan dengan perasaan

skeptis yang tinggi terhadap berita di media sosial. Hal ini dapat

dihubungkan pula dengan pandangan responden tentang berita di media

sosial yang memiliki tingkat kebenaran rendah dan perlu disikapi kritis.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pada dasarnya perilaku kritis

tersebut berasal dari perguruan tinggi yang menjadi tempat bagi mahasiswa

untuk tumbuh dan mendapat kecerdasan dalam hal berpikir kritis

(Montgomery & Core, 2003 dalam Feldman & Papalia, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

81

Tema selanjutnya adalah perilaku mengabaikan. Respon-respon yang

muncul terkait dengan tema ini adalah tidak menanggapi, menghapus,

ataupun menutup berita. Ketika seseorang memiliki keyakinan dan perasaan

yang buruk terhadap objek sikap, maka individu tersebut cenderung akan

menjauhi, menolak, dan menghindari objek tersebut (Sarwono & Meinarno,

2009). Oleh karena itu, tema ini cenderung mengarah ke sikap yang negatif.

Ada pula tema mewaspadai. Hasil analisis data menunjukkan jika

beberapa responden bersikap berhati-hati terhadap berita yang diterimanya

di media sosial. Kecenderungan perilaku ini berasal dari pandangan

responden tentang berita di media sosial yang memiliki tingkat kebenaran

rendah.

Di sisi lain, ada pula tema dari aspek konatif yang mengarah ke sikap

yang positif. Sikap positif yang paling tinggi ditunjukkan melalui perilaku

memahami berita. Responden berusaha memahami berita yang diterimanya

di media sosial dengan cara membaca hingga tuntas, mencari inti informasi,

hingga mencermati isi, sumber, dan kata dari berita. Pada dasarnya tujuan

orang membaca adalah memahami isi bacaan (Ampuni, 1998). Oleh karena

itu perilaku membaca bukan hanya sekedar aktivitas mengeja ataupun

merangkai kata-kata. Membaca adalah proses kognitif kompleks dalam hal

mengolah isi bacaan, yang bertujuan untuk memahami ide dan pesan penulis

serta menjadikannya bagian dari pengetahuan individu (Ampuni, 1998).

Oleh karena itu, perilaku responden dalam membaca berita secara seksama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

82

dan berusaha mencari inti informasi dapat digolongkan dalam perilaku

memahami berita, bukan sekedar membaca berita secara sekilas.

Selanjutnya, beberapa respon juga menunjukkan jika responden

bersikap menerima berita yang ada di media sosial. Mereka beranggapan

jika berita di media sosial merupakan hal yang positif dan baik. Hanya saja

beberapa responden bersikap menerima berita di media sosial bila berita

tersebut sesuai dengan fakta dan digunakan dengan tepat. Ada pula yang

menyatakan mendukung penyebaran berita di media sosial.

Kemudian tema terakhir yang memiliki persentase paling kecil adalah

perilaku menyebarkan. Respon yang ada menunjukkan jika responden akan

menyebarkan berita tersebut apabila berita tersebut baik dan benar. Selain

itu, ada salah satu respon yang menyatakan jika berita yang ada akan ia

sebarkan ke orang terdekat. Tema ini mengarah ke sikap positif karena

ketika individu mengenali dan memiliki perasaan positif terhadap objek

sikap, maka akan muncul perilaku mendekati objek sikap (Sarwono &

Meinarno, 2009). Dalam hal ini perilaku mendekati objek sikap terlihat dari

perilaku menyebarkan. Perilaku mendekati objek sikap dapat pula terlihat

dalam bentuk dukungan ataupun bantuan (Sarwono & Meinarno, 2009).

b. Sikap terhadap Hoaks di Media Sosial

Seperti telah dibahas sebelumnya, sikap seorang individu terhadap

suatu objek dapat mengarah ke derajat positif atau negatif. Berkowitz

(dalam Azwar, 2005) mengartikan sikap sebagai perasaan mendukung atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

83

memihak maupun tidak mendukung atau tidak memihak terhadap suatu

objek. Selain itu, Ajzen (2005) mengartikan sikap sebagai kecenderungan

seseorang untuk merespon secara baik atau buruk terhadap objek, individu,

lembaga, atau suatu peristiwa. Analisis data yang dilakukan menunjukkan

jika mayoritas tema mengarah ke sikap yang negatif terhadap hoaks. Sikap

negatif itu cenderung lebih dominan di semua kategori sikap (kognitif,

afektif, & konatif).

Hasil analisis data pada kategori kognitif menunjukkan jika sebanyak

97,5% respon mengarah ke sikap negatif. Tema yang mengarah ke sikap

negatif adalah berakibat negatif (26,6%), mudah menyebar (22,7%), berita

bohong (18,7%), memiliki kepentingan pihak tertentu (10,8%), berita belum

tentu benar (4,8%), menyebar karena kurangnya pendidikan (4%), hal yang

buruk (2,3%), dimanipulasi (2,3%), sumber tidak jelas (1,7%), digunakan

untuk menarik perhatian (1,5%), perlu adanya penanganan lebih (0,8%),

disebarkan oleh orang dengan kepribadian buruk (0,6%), berkaitan dengan

politik (0,6%), dan disebarkan oleh orang kurang kerjaan (0,2%).

Tema yang memiliki persentase paling tinggi adalah pandangan

tentang hoaks yang dapat mengakibatkan hal negatif. Beberapa akibat dari

hoaks menurut para responden adalah dapat menimbulkan perpecahan,

menyesatkan, memprovokasi, menakuti masyarakat, hingga membodohi

masyarakat. Faktanya saat ini hoaks memang memiliki banyak dampak

negatif, seperti menimbulkan rasa khawatir, takut, menimbulkan trauma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

84

lama, hingga mengancam nyawa seseorang (Herwanto & Febyani, 2015;

Kurnia, 2017; Suksmana, 2018; Rifa’I, 2018).

Tema selanjutnya adalah hoaks yang mudah menyebar. Hal ini

berkaitan dengan pandangan responden tentang hoaks yang diterima dengan

mentah-mentah oleh banyak orang tanpa dicari kebenarannya terlebih

dahulu. Apalagi ada beberapa individu yang menyebarkan berita tersebut

tanpa menyaringnya terlebih dahulu, sehingga banyak hoaks viral. Saat ini

memang banyak pengguna media sosial yang malas membaca. Banyak

orang yang mudah terprovokasi oleh judul yang menarik dan langsung

membagikannya tanpa menelaah terlebih dahulu (Mulawarman & Nurfitri,

2017).

Para responden mengartikan hoaks sebagai berita bohong. Hal ini

dikarenakan hoaks tidak sesuai dengan fakta dan tidak bisa

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pemahaman responden terhadap

hoaks tersebut sesuai dengan pengertian hoaks menurut KBBI (2016), yaitu

berita bohong.

Responden juga memandang hoaks memiliki kepentingan pihak

tertentu. Respon yang berkaitan dengan tema tersebut adalah hoaks dibuat

demi kepentingan kelompok, terdapat keberpihakan, dan menguntungkan

suatu oknum. Selain itu, para responden juga beranggapan bahwa hoaks

berusaha menggiring opini, bertujuan menimbulkan konflik, menjatuhkan

orang lain, hingga alat mencari kekuasaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

85

Sebelumnya telah dibahas jika beberapa responden mengartikan hoaks

sebagai berita bohong. Hampir serupa dengan hal tersebut, ternyata

beberapa responden mengartikan hoaks sebagai berita yang belum tentu

benar. Dari hal tersebut dapat disimpulkan jika beberapa responden belum

memahami arti hoaks yang benar. Hal ini dikarenakan hoaks merupakan

berita bohong (KBBI, 2016), bukan berita yang belum tentu benar.

Hoaks yang marak juga dapat menggambarkan kurangnya pendidikan

di masyarakat. Beberapa responden beranggapan hoaks marak karena

dipercaya oleh orang yang minim pendidikan dan hal tersebut dapat

menggambarkan bodohnya masyarakat. Menurut para responden hal itu

tidak akan tercipta jika para pengguna media sosial lebih cerdas. Selain itu,

salah satu responden beranggapan jika hoaks bukan masalah apabila

penggunanya selektif dan kritis. Hal ini sesuai dengan pendapat Ekopriyono

(2018) yang menyatakan jika pendekatan kritis merupakan jawaban atas

hoaks yang merajalela. Selain itu, ada pula responden yang menyatakan jika

masyarakat minim pendidikan mudah termakan hoaks dan perlu edukasi

lebih dalam. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu responden

menganggap maraknya hoaks menandakan literasi masyarakat rendah. Saat

ini literasi digital memang perlu ditingkatkan untuk menanggulangi masalah

hoaks (Sabrina, 2019). Melalui literasi digital seorang individu dapat

mengenali tanda-tanda hoaks, prosedur verifikasi informasi, hingga

menindaklanjuti informasi yang tergolong hoaks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

86

Selanjutnya adalah tema hal yang buruk. Tema tersebut didasari oleh

pandangan bahwa hoaks merupakan hal tidak terpuji dan tindak kejahatan

yang tidak bisa ditoleransi.

Selain itu, hasil analisis respon juga memunculkan tema manipulasi.

Para responden menganggap berita yang ada dibuat seolah-olah benar dan

dimanipulasi faktanya. Selain itu, para responden juga merasa hoaks yang

ada terlalu melebih-lebihkan peristiwa yang terjadi dan tidak masuk akal.

Hal ini sesuai dengan pendapat Barclay (2018) yang mengartikan hoaks

sebagai informasi yang dibuat seolah-olah kredibilitasnya dapat dipercaya,

padahal kenyataannya tidak.

Selain itu, hoaks dianggap para responden berasal dari sumber tidak

jelas. Hoaks memang bertujuan untuk menipu atau mengakali orang yang

menerimanya (Rahadi, 2017). Oleh karena itu pastinya sumber yang

digunakan bukan berasal dari media terpercaya.

Beberapa responden beranggapan jika hoaks digunakan untuk menarik

perhatian. Hal ini disebabkan responden merasa banyak orang yang ingin

mencari sensasi lewat hoaks. Mereka melakukan itu hanya untuk membuat

media sosialnya lebih populer. Pola pemberitaan dalam berita hoaks relatif

sama, yaitu berusaha menarik perhatian pembaca melalui judul yang

bombastis dan tidak sesuai dengan isi beritanya (Mulawarman & Nurfitri,

2017)

Tema berikutnya adalah perlu adanya penanganan lebih terhadap

hoaks. Tema ini muncul karena responden merasa pemerintah kurang tegas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

87

sehingga banyak orang tertipu oleh hoaks. Salah satu responden juga

beranggapan jika hoaks merajalela karena kurangnya pengawasan dan

konsekuensi terhadap penyebarnya. Di sisi lain, ada satu responden yang

beranggapan jika perlu adanya pembinaan untuk menumbuhkan jiwa

patriotisme. Pemblokiran terhadap akun hoaks di media sosial memang

lebih sulit apabila dibandingkan dengan pemblokiran situs penyebar hoaks

(Santoso, 2018). Penyebabnya adalah adanya hukum di negara asal aplikasi

yang mewajibkan peradilan terlebih dahulu terhadap akun tersebut. Saat ini

ada 9 media yang sudah menyetujui aturan pemblokiran akun di Indonesia,

tetapi masalahnya adalah akun yang baru akan terus bermunculan meskipun

telah diblokir (Santoso, 2018). Walaupun begitu, pemerintah kini dapat

menjerat penyebar berita hoaks jika terbukti melanggar Pasal 28 ayat 1 UU

Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE (Berlian, 2017). Pasal tersebut berbunyi

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong

dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi

elektronik”. Individu yang terbukti melanggar pasal tersebut dapat diancam

hukuman pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun serta denda paling

banyak Rp. 1.000.000.000 (Berlian, 2017).

Selanjutnya adalah tema tentang hoaks yang disebarkan oleh orang

dengan kepribadian buruk. Para responden menganggap hoaks disebarkan

oleh orang yang kualitas dirinya tidak baik, tidak bertanggung jawab dan

tidak memiliki jiwa nasionalisme. Saat ini belum ada banyak penelitian

tentang kepribadian penyebar hoaks. Salah satu penelitian yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

88

oleh Gumelar, Erik, dan Robbany (2019) menunjukkan jika individu dengan

dimensi kepribadian extraversion dan neuroticism cenderung memiliki

kemungkinan lebih tinggi untuk menyebarkan berita palsu. Orang dengan

kepribadian neurotisme memiliki kecenderungan penuh kecemasan,

temperamental, emosional, dan rentan terhadap stres. Di sisi lain, orang

dengan kepribadian ekstraversi cenderung penuh kasih sayang, ceria, senang

berkumpul, dan berbicara (Feist & Feist, 2010).

Kemudian responden juga menganggap jika hoaks berkaitan dengan

politik. Respon yang berkaitan dengan tema tersebut adalah keyakinan

responden terhadap hoaks yang marak dan semakin berkembang di tahun

politik. Selaras dengan hal tersebut, Mulawarman dan Nurfitri (2017)

menyatakan jika cyberwar terjadi antar kedua belah pihak pendukung calon

Presiden di Pilpres 2014. Saat itu perilaku pendukung para calon tersebut

terjadi secara masif di lingkungan daring dalam bentuk debat kusir dan adu

berita hoax.

Tema negatif terakhir berkaitan dengan hoaks yang disebarkan oleh

orang kurang kerjaan. Tema ini merupakan tema yang memiliki persentase

paling rendah diantara lainnya.

Selain tema yang mengarah ke arah negatif, ada pula beberapa tema

yang mengarah ke sikap positif. Tema tersebut adalah mendorong untuk

kritis (1%), hoaks bentuk suara masyarakat (0,6%), menarik (0,4%), dan

membuat lebih waspada (0,4%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

89

Tema dengan persentase paling tinggi adalah mendorong untuk kritis.

Tema ini berasal dari pandangan responden tentang hoaks yang

membuatnya lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Selain itu,

beberapa responden beranggapan jika hoaks dapat mengasah membedakan

kebenaran suatu berita, serta membuat seseorang makin selektif dan kritis.

Di sisi lain, ada satu responden yang menganggap hoaks di media sosial

justru menantangnya untuk membaca dan menemukan sumber asli.

Tema selanjutnya adalah bentuk suara masyarakat. Hal ini

dikarenakan hoaks dianggap responden sebagai bentuk keresahan

masyarakat. Responden merasa hoaks merupakan cara masyarakat

menyuarakan pikirannya, namun dengan cara yang salah. Di sisi lain, hoaks

juga merupakan tanda masyarakat ingin diakui kelompoknya.

Selain itu, ada tema menarik yang muncul dari hasil analisis data. Hal

itu dapat dilihat dari salah satu responden yang menganggap hoaks dapat

dijadikan hiburan. Selain itu, ada pula yang menganggap hoaks seru karena

komentar pro dan kontra pembaca sambung menyambung.

Tema kategori kognitif yang terakhir adalah membuat lebih waspada.

Responden merasa hoaks dapat membuatnya lebih waspada terhadap

fenomena di sekitar.

Tema yang muncul dari aspek afektif menunjukkan sebanyak 90,9%

responden memiliki perasaan yang negatif terhadap hoaks. Tema-tema

tersebut adalah prihatin (39,3%), kesal (14,2%), kecewa (11,8%), marah

(6,6%), resah (6,6%), heran (5,7%), cemas (4,8%), dan bosan (1,8%). Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

90

sikap negatif, ada sebanyak 0,6% tema yang mengarah ke sikap positif,

yaitu perasaan senang (0,6%). Di sisi lain, ada tema aspek afektif yang

mengarah ke sikap netral, yaitu merasa biasa (8,5%).

Tema yang memiliki persentase paling tinggi adalah prihatin. Salah

satu alasan responden merasa prihatin karena banyak orang yang ingin

membuat masalah dengan hoaks, dan seharusnya masyarakat menggunakan

media sosial untuk hal positif. Ada pula yang merasa prihatin karena banyak

orang yang mudah terpengaruh hoaks, padahal seharusnya berita berisi

kebenaran.

Tema berikutnya adalah kesal. Perasaan kesal muncul dikarenakan

masih ada orang yang memercayai hoaks. Responden juga kesal karena

merasa ditipu dan berita tidak sesuai fakta.

Selanjutnya adalah tema kecewa. Respon yang menunjukkan

kekecewaan tersebut muncul dalam respon dikarenakan fakta yang ada

ditutupi dan orang dengan tega memalsukan berita. Salah satu responden

juga menyayangkan para penerima yang menelan mentah-mentah informasi.

Berikutnya adalah perasaan marah. Salah satu responden merasa

marah karena menurutnya banyak orang yang belum siap terhadap

perkembangan dunia. Selain itu, ada pula rasa marah yang muncul

dikarenakan responden merasa dibohongi dan dibodohi. Hal tersebut sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti, Husni, dan Fitriyani

(2015). Penelitian tersebut menunjukkan jika faktor utama yang

menyebabkan individu merasa marah adalah perasaan terluka. Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

91

dalam penelitian tersebut merasa marah ketika terluka akibat dikhianati,

dihina, diremehkan, dikecewakan, dan dibohongi.

Ada pula respon yang berkaitan dengan perasaan resah. Salah satu

responden merasa resah karena masyarakat menjadi sasaran yang diadu

domba. Selain itu, responden juga merasa tidak nyaman dan terganggu.

Selain itu, ada pula tema perasaan heran. Perasaan heran tersebut

diakibatkan responden merasa bingung terhadap penyebar hoaks yang tidak

melihat dampaknya. Responden juga merasa bingung kenapa hoaks masih

dipercaya.

Selanjutnya adalah perasaan cemas. Salah satu responden merasa

cemas karena merasa memikirkan hal yang negatif secara berlebihan. Selain

itu, ada pula responden yang merasa cemas karena dirinya berasal dari

minoritas. Salah satu faktor pembentuk sikap adalah pengalaman pribadi

(Azwar, 2005). Kemungkinan responden tersebut merasa cemas

dikarenakan pernah menemukan hoaks yang mengancam masalah minoritas.

Di samping itu ada tema perasaan bosan. Perasaan bosan yang muncul

dikarenakan responden merasa hoaks mudah menyebar dan banyak orang

yang tertipu. Selain itu, salah satu respon menyatakan bosan karena mental

masyarakat memang sulit untuk belajar maju.

Hasil penelitian menunjukkan jika ada 0,6% tema yang mengarah ke

sikap positif, yaitu perasaan senang. Salah satu responden merasa senang

karena hoaks dapat mendorongnya untuk lebih kritis. Selain itu, salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

92

responden merasa senang karena orang yang terlibat dalam hoaks menarik

untuk dinilai sifatnya.

Lalu ada sebanyak 8,5% respon yang tidak mengarah ke sikap netral,

tidak mengarah ke arah positif ataupun negatif. Hal ini dikarenakan para

responden merasa biasa saja terhadap hoaks yang ada di media sosial. Para

responden merasa biasa saja karena menurut mereka semua kembali ke

pribadi masing-masing dalam hal memfilter berita. Selain itu, salah satu

responden merasa biasa saja karena menurutnya pemerintah memiliki sistem

untuk mendeteksi ketersebaran hoaks.

Hasil analisis data menunjukkan jika sebanyak 100% respon aspek

konatif mengarah ke sikap yang negatif terhadap hoaks. Urutan tema yang

muncul dari yang paling besar hingga kecil adalah mengurangi penyebaran

(42,2%), membiarkan (26,3%), menghindari (23,4%), mencari kebenaran

(5,9%), dan menolak (2,2%).

Pada dasarnya, kecenderungan perilaku seorang individu akan

dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaannya (Azwar, 2005). Oleh karena

itu tema yang muncul dalam aspek konatif dapat dipengaruhi oleh aspek

kognitif dan afektif.

Tema yang memiliki persentase paling banyak adalah perilaku

mengurangi penyebaran. Perilaku tersebut ditunjukkan melalui respon

menghapus, menegur orang yang menyebarkan, memperingatkan orang lain,

tidak ikut menyebarkan, hingga melaporkan hoaks ke pihak media sosial.

Beberapa responden yang memiliki kecenderungan perilaku mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

93

penyebaran memiliki pandangan jika hoaks mudah menyebar. Salah satu

respon unik yang muncul adalah mendoakan orang lain agar tidak menerima

hoaks. Salah satu faktor pembentuk sikap adalah lembaga agama (Azwar,

2005). Hal tersebut dikarenakan agama turut memberi konsep moral dalam

diri individu. Jawaban responden tersebut dapat dipengaruhi oleh konsep

moral dalam agama tentang melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain.

Perilaku mengurangi penyebaran tersebut dapat dianggap sebagai upaya

menolong orang lain supaya tidak terkena dampak hoaks. Menurut Baron

dan Byrne (2005), orang melakukan perilaku prososial untuk mengurangi

perasaan negatif dalam dirinya. Oleh karena itu, perilaku prososial

responden dapat didorong oleh perasaan negatif seperti resah dan prihatin

terhadap hoaks yang semakin marak.

Setelah itu diikuti oleh tema membiarkan. Tema membiarkan

ditunjukkan melalui respon seperti diam, melewati berita dan mengabaikan.

Selain membiarkan, tema lain yang hampir serupa adalah menghindari.

Tema menghindari ditunjukkan melalui perilaku unfollow akun, menghapus

berita, memblokir, hingga mematikan notifikasi dari akun tersebut. Tema ini

tergolong ke sikap negatif karena ketika seseorang memiliki keyakinan

negatif dan perasaan tidak senang terhadap suatu objek, maka ia akan

cenderung menjauhi, menghindar, dan menolak (Sarwono & Meinarno,

2009).

Berikutnya adalah tema menolak. Tema tersebut muncul dari respon

keberatan dari responden. Selain itu, beberapa respon menyatakan jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

94

hoaks tidak patut diterima, harus dilawan dan diberantas hingga akarnya.

Serupa dengan sebelumnya, tema ini juga mengarah ke sikap negatif karena

terdapat perilaku menentang dan menolak (Sarwono & Meinarno, 2009).

Selanjutnya, ada pula tema mencari kebenaran. Perilaku tersebut

berasal dari respon seperti melakukan klarifikasi, mempertanyakan

kebenaran berita, ataupun mengecek sumber lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini berusaha mengetahui sikap mahasiswa Universitas X

terhadap berita di media sosial dan hoaks. Sikap tersebut digambarkan melalui

aspek kognitif, afektif, dan konatif. Hasil penelitian menunjukkan jika

mahasiswa Universitas X memiliki sikap yang cenderung ke arah negatif

kepada berita di media sosial dan hoaks. Sikap negatif tersebut tampak

dominan tiap aspek sikap. Secara tidak langsung pemikiran kritis yang dimiliki

oleh mahasiswa muncul dalam sikap negatif tersebut.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah adanya beberapa responden

yang tidak memahami pertanyaan yang diberikan, sehingga beberapa jawaban

kurang sesuai dengan apa yang ingin digali di penelitian. Kekurangan lain dari

penelitian ini adalah tidak adanya probing untuk menggali lebih dalam jawaban

dari responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

96

C. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan jika beberapa responden belum

memahami arti hoaks yang sebenarnya. Selain itu, banyak responden yang

menganggap sulit membedakan antara berita yang benar dan hoaks di

media sosial. Oleh karena itu, penting bagi para mahasiswa untuk

memahami lebih dalam tentang hoaks dan mencari tahu ciri-cirinya,

sehingga dapat mengurangi resiko terkena hoaks dan dapat menyikapi berita

di media sosial dengan lebih baik.

2. Bagi Universitas

Universitas dapat melakukan pendidikan literasi digital terhadap

mahasiswanya. Melalui literasi digital mahasiswa akan mengetahui

bagaimana cara verifikasi informasi hingga prosedur pelaporan informasi

hoaks.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Topik tentang berita di media sosial dan hoaks masih sangat terbuka

untuk diteliti. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan kepada kelompok

responden yang lain, seperti jurnalis, aparat pemerintah, ataupun anggota

partai politik. Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan

metode penelitian yang lain seperti wawancara untuk menggali data lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

97

dalam. Di sisi lain, peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih dari satu

coder agar hasil penelitian lebih reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

98

DAFTAR PUSTAKA

Adiyudha, R. (2017, 26 Agustus). Kominfo Blokir 6 Ribu Situs Penyebar Hoax

dan Ujaran Kebencian. Republika. Diunduh 25 November, 2018, dari

https://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/08/26/ovakgy-kominfo-

blokir-6-ribu-situs-penyebar-hoax-dan-ujaran-kebencian

Agung, B. (2017, 27 April). Kegelisahan Mahasiswa Bandung Berbuah Aplikasi

Anti-Hoax. CNN Indonesia. Diunduh 28 November, 2018, dari

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170426111022-185-

210180/kegelisahan-mahasiswa-bandung-berbuah-aplikasi-anti-hoax

Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior. United Kingdom:

McGraw-Hill Education.

Alamsyah, S. (2018, 3 Maret). Jadi Tersangka Penyebaran Hoax, Pelajar di

Sukabumi Menyesal. Detik News. Diunduh 14 Agustus, 2018, dari

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3896505/jadi-tersangka-

penyebaran-hoax-pelajar-di-sukabumi-menyesal

Ampuni, S. (1998). Proses kognitif dalam pemahaman bacaan. Buletin Psikologi,

6(2). DOI: 10.22146/bpsi.7395

Aziz, A. (2017, 24 Agustus). Grup Saracen: Sindikat Penyebar Konten SARA

Pesanan. Tirto. Diunduh 17 September, 2018, dari https://tirto.id/grup-

saracen-sindikat-penyebar-konten-sara-pesanan-cveG

Azwar. (2018). 4 Pilar Jurnalistik : Pengetahuan Dasar Belajar Jurnalistik.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Azwar, S. (2005). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi Kedua.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Barclay, D, A. (2018). Fake News, Propaganda, and Plain Old Lies : How to

Find Trustworthy Information in the Digital Age. United States of America:

Rowman & Littlefield Publishing Group.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial, Edisi Sepuluh, jilid I. Jakarta:

Erlangga.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial, Edisi Sepuluh, Jilid II.

Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

99

Berlian, C. (2017). Sanksi pidana pelaku penyebar berita bohong dan

menyesatkan (hoax) melalui media online. Journal Equitable, 2(2).

Bossio, D. (2017). Journalism and Social Media: Practitioners, Organisations

and Institutions. Switzerland: Springer Nature.

Clinten, B. (2019, 4 April). Akun YouTube Presiden Jokowi Tembus 1 Juta

"Subscriber". Kompas Tekno. Diunduh 1 Desember, 2019, dari

https://tekno.kompas.com/read/2019/04/15/07300057/akun-youtube-

presiden-jokowi-tembus-1-juta-subscriber

Creswell, J. W. (2017). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuanitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Deliusno. (2016, 28 Mei). Presiden Jokowi Kini Punya Akun YouTube Resmi.

Kompas Tekno. Diunduh 1 Desember, 2019, dari

https://tekno.kompas.com/read/2016/05/28/10335477/presiden.jokowi.kini.p

unya.akun.youtube.resmi

Deliusno, & Hakim, R.N. (2016, 28 November). 4 Poin Perubahan UU ITE Hasil

Revisi yang Mulai Berlaku Hari Ini. Kompas Tekno. Diunduh 7 Agustus,

2018, dari

https://tekno.kompas.com/read/2016/11/28/10350337/4.poin.perubahan.uu.i

te.hasil.revisi.yang.mulai.berlaku.hari.ini

Edwards, A. L. (1957). Techniques of Attitude Scale Construction. New York:

Appleton Century Crofts, Inc.

Ekopriyono, A. (2018). Pendekatan kritis menangkal hoax. IPTEK Journal of

Proceedings Series, (5), 290-297. DOI:

http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4448

Fatmawati, S., Salzabila, R., Rizkitama, G. A., & Nugroho, R. A. (2019). Analisis

berita hoaks di korpus sosial media guna mengembangkan model “KAPAK

HOAKS”(kemandirian pembaca menganalisis konten hoaks) studi analisis

wacana kritis. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 15(2), 113-135.

Fauzi, G. (2016, 28 November). Revisi UU ITE Berlaku Hari Ini, Salah Bicara

Bisa Masuk Bui. CNN Indonesia. Diunduh 8 Agustus, 2018, dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20161128072837-12-

175708/revisi-uu-ite-berlaku-hari-ini-salah-bicara-bisa-masuk-bui

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

100

Feldman, R.D., & Papalia, D.E. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia,

Edisi kedua belas, Buku Dua. Jakarta: Salemba Humanika.

Gumelar, G., Erik, E., & Robbany, M. A. (2019). Intensi menyebarkan berita

palsu ditinjau dari model kepribadian lima besar pada mahasiswa psikologi.

JPPP-Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 8(1), 48-58. DOI:

https://doi.org/10.21009/JPPP.081.07

Heggde, G., & Shainesh, G. (2018). Social Media Marketing: Emerging Concepts

and Applications. Singapura: Springer Nature.

Herdiansyah, H. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Herwanto, & Febyani, S. (2015). Kecemasan terhadap berita hoax ditinjau dari

strategi emosi pada millennial mom. Jurnal Penelitian dan Pengukuran

Psikologi, 4(1), 12-17. DOI: https://doi.org/10.21009/JPPP.041.03

Hooley, J. M., Butcher, J. N., Nock, M. K., & Mineka, S. (2018). Psikologi

Abnormal. Jakarta: Salemba Humanika

Irawan, Y. K. (2017, 13 Juni). Keroyok Tertuduh Penculik hingga Tewas, Warga

Satu Kecamatan Dihukum Adat Dayak. Kompas. Diunduh 28 November,

2018, dari

https://regional.kompas.com/read/2017/06/13/17252271/keroyok.tertuduh.p

enculik.hingga.tewas.warga.satu.kecamatan.dihukum.adat.dayak.

Jamaludin, F. (2018, 5 Maret). Media sosial merajai pengguna internet di dunia.

Merdeka. Diunduh 24 November, 2018, dari

https://www.merdeka.com/teknologi/media-sosial-merajai-pengguna-

internet-di-dunia.html

Johnston, W. M., & Davey, G. C. (1997). The psychological impact of negative

TV news bulletins: The catastrophizing of personal worries. British Journal

of Psychology, 88(1), 85-91. DOI: https://doi.org/10.1111/j.2044-

8295.1997.tb02622.x

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). Diunduh 30 April 2019 dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hoaks

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). Diunduh 30 April 2019 dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

101

Kurnia, E. (2017, 28 Agustus). Stres karena Berita Hoax Bisa Bangkitkan Trauma

Lama. Detik. Diunduh 29 November, 2018, dari

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3618557/stres-karena-berita-

hoax-bisa-bangkitkan-trauma-lama

Librianty, A. (2017, 13 Februari). Survei: Media Sosial Jadi Sumber Utama

Penyebaran Hoax. Liputan6. Diunduh 24 November, 2018, dari

https://www.liputan6.com/tekno/read/2854713/survei-media-sosial-jadi-

sumber-utama-penyebaran-hoax

Mappiwali, H. (2019, 27 November). Ini Penampakan Emas Batangan-Koin

Sukarno Hoax Kades di Bone. Detik. Diunduh 29 November, 2019, dari

https://news.detik.com/berita/d-4800952/ini-penampakan-emas-batangan-

koin-sukarno-hoax-kades-di-

bone?_ga=2.254588299.2058071554.1574962301-683559696.1574962301

Movanita, A. N. K. (2017, 24 Desember). 11 Kasus Ujaran Kebencian dan Hoaks

yang Menonjol Selama 2017. Kompas. Diunduh 17 September, 2018, dari

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/24/23245851/11-kasus-ujaran-

kebencian-dan-hoaks-yang-menonjol-selama-2017?page=all

Mulawarman, & Nurfitri, A. D. (2017). Perilaku pengguna media sosial beserta

implikasinya ditinjau dari perspektif psikologi sosial terapan. Buletin

Psikologi, 25(1), 36-44. DOI: 10.22146/buletinpsikologi.22759

Myers, D. G. (2014). Psikologi Sosial, Edisi Sepuluh, Buku Satu. Jakarta: Salemba

Humanika.

Nasrullah, R. (2018). Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Nawawi, H. H. (2005). Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Neuman, W. L. (2016). Metodologi Penelitian Sosial : Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif. Jakarta: Permata Puri Media.

Pertiwi, W. K. (2018, 1 Maret). Riset Ungkap Pola Pemakaian Medsos Orang

Indonesia. Kompas. Diunduh 24 November, 2018, dari

https://tekno.kompas.com/read/2018/03/01/10340027/riset-ungkap-pola-

pemakaian-medsos-orang-indonesia.

Pratama, F. (2016, 28 November). UU ITE Baru Bisa Jadi Senjata Lawan Hoax,

Tapi Jangan Sampai Kebablasan. Detik News. Diunduh 8 Agustus, 2018,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

102

dari https://news.detik.com/berita/d-3356724/uu-ite-baru-bisa-jadi-senjata-

lawan-hoax-tapi-jangan-sampai-kebablasan

Priyantoro, D. D. (2019, 10 September). Viral Pemutihan SIM yang Sudah Mati,

Polisi Sebut Hoax. Kompas. Diunduh 29 November, 2019, dari

https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/10/133325815/viral-pemutihan-

sim-yang-sudah-mati-polisi-sebut-

hoax?_ga=2.92730781.1296081282.1574962315-1849049257.1574962303.

Rahadi, D. R. (2017). Perilaku pengguna dan informasi hoax di media sosial.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(1), 58-70. DOI:

https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1342

Rahardjo, W., Citra, A. F., Saputra, M., Damariyanti, M., Ayuningsih, A. M., &

Siahay, M. M. (2017). Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa: Menilik

Peran Harga Diri, Komitmen Hubungan, dan Sikap terhadap Perilaku Seks

Pranikah. Jurnal Psikologi, 44(2), 139-152. DOI: 10.22146/jpsi.23659

Respati, S. (2017, 23 Januari). Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Berita

"Hoax"?. Kompas. Diunduh 2 April, 2018, dari

https://nasional.kompas.com/read/2017/01/23/18181951/mengapa.banyak.or

ang.mudah.percaya.berita.hoax

Rifa’i, B. (2018, 2 Maret). Akibat Hoax, Terjadi 6 Kasus Orang Gila Dikeroyok di

Banten. Detik News. Diunduh 2 April, 2018, dari

https://news.detik.com/berita/d-3895203/akibat-hoax-terjadi-6-kasus-orang-

gila-dikeroyok-di-banten

Ruslan, W. (2018, 6 November). Sebar Hoaks Penculikan Anak di Medsos,

Mahasiswi di Makassar Ditangkap. Inews. Diunduh 30 November, 2018,

dari https://www.inews.id/daerah/sulsel/sebar-hoaks-penculikan-anak-di-

medsos-mahasiswi-di-makassar-ditangkap/320146

Sabrina, A. R. (2019). Literasi digital sebagai upaya preventif menanggulangi

hoax. Communicare, 5(2), 31-46.

Santoso, A. (2018, 7 Maret). Menkominfo Cerita Sulitnya Tindak Akun Medsos

Bermasalah. Detik News. Diunduh 29 November, 2018, dari

https://news.detik.com/berita/d-3903792/menkominfo-cerita-sulitnya-

tindak-akun-medsos-bermasalah

Santrock, J. W. (2012). Life-span Development: Perkembangan Masa Hidup.

Edisi 13. Penerbit: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

103

Sarwono, S. W. (1978). Perbedaan antara Pemimpin dan Aktivis dalam Gerakan

Protes Mahasiswa. Jakarta: Bulan Bintang.

Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Sembiring, K. D. R. (2017). Hubungan antara kesepian dan kecenderungan

narsisistik pada pengguna jejaring sosial media instagram. Jurnal Psikologi

Undip, 16(2), 147-154. DOI : https://doi.org/10.14710/jp.16.2.147-154

Setiawan, S. R. D. (2018, 19 Februari). Hampir 90 Persen Penggunaan Internet di

Indonesia untuk "Chatting". Kompas. Diunduh 30 November, 2018, dari

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/171500926/hampir-90-

persen-penggunaan-internet-di-indonesia-untuk-chatting-

Shu, K., Sliva, A., Wang, S., Tang, J., & Liu, H. (2017). Fake news detection on

social media: A data mining perspective. ACM SIGKDD Explorations

Newsletter, 19(1), 22-36.

Singarimbun, M., & Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES.

Sukmana, Y. (2018, 23 Oktober). Survei LSI: 75 Persen Publik Khawatir Hoaks.

Kompas. Diunduh 25 November, 2018, dari

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/23/17372461/survei-lsi-75-

persen-publik-khawatir-hoaks.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam

Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Susanti, R., Husni, D., & Fitriyani, E. (2015). Perasaan terluka membuat marah.

Jurnal Psikologi, 10(2), 103-109. DOI:

http://dx.doi.org/10.24014/jp.v10i2.1188

Vosoughi, S., Roy, D., & Aral, S. (2018). The spread of true and false news

online. Science, 359(6380), 1146-1151. DOI: 10.1126/science.aap9559

Wade, C., Garry, M., & Tavris, C. (2014). Psikologi, Edisi Sebelas, Jilid Satu.

Jakarta: Erlangga.

Wahyu, D. (2017, 28 Februari). Kata "Hoaks" dan "Meme" Sudah Tercatat di

Kamus Bahasa Indonesia. Kompas. Diunduh 19 November, 2019, dari

https://nasional.kompas.com/read/2017/02/28/13203281/kata.hoaks.dan.me

me.sudah.tercatat.di.kamus.bahasa.indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

104

Walgito, B. (1991). Psikologi Sosial: Suatu Pengantar (edisi revisi). Yogyakarta:

Andi Offset.

Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran: Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wisnuhardana, A. (2018). Anak Muda & Medsos: Memahami Geliat Anak Muda,

Media Sosial, dan Kepemimpinan Jokowi dalam Ekosistem Digital. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Yulianto, B. (2018, 18 September). Mahasiswi Penyebar Berita Begal Hoax

Diciduk Polda Kalteng. Borneo News. Diunduh 30 November, 2018, dari

https://www.borneonews.co.id/berita/104076-mahasiswi-penyebar-berita-

begal-hoax-diciduk-polda-kalteng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

105

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

106

Lampiran 1. Kuesioner

KUESIONER SIKAP MAHASISWA TERHADAP

BERITA DI MEDIA SOSIAL DAN HOAKS

Disusun Oleh :

Nama : Filibertus Vanio Christanda

NIM : 149114177

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

107

Perkenalkan saya Filibertus Vanio Christanda, selaku mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma yang mengerjakan tugas akhir dengan topik

“Sikap Mahasiswa terhadap Berita di Media Sosial dan Hoaks”. Saya meminta

kesediaan saudara/saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini

memiliki tujuan untuk mengetahui dan memberi gambaran bagaimana sikap yang

dimiliki mahasiswa terhadap informasi di media sosial yang dipenuhi hoaks. Data

dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan metode kuesioner terbuka. Dalam

kuesioner ini akan terdapat 12 pertanyaan yang harus Anda jawab secara lengkap.

Informasi yang Anda berikan akan menjadi informasi yang sangat berguna

bagi penelitian saya apabila Anda memberikan jawaban yang jujur, lengkap, dan

jelas. Oleh karena itu saya sangat berharap saudara/saudari tidak menjawab

pertanyaan yang diberikan secara singkat. Tidak ada jawaban yang benar ataupun

salah, maka saya harap Anda menjawab dengan jujur dan sesuai dengan diri

Anda. Kemudian apabila data yang terkumpul masih perlu digali lebih dalam,

maka peneliti akan meminta kesediaan saudara/saudari untuk melakukan

wawancara.

Saya memahami bahwa mungkin saja jawaban yang Anda berikan bersifat

rahasia. Oleh karena itu, identitas dan jawaban yang telah Anda berikan akan

dijaga kerahasiaannya sesuai dengan Kode Etik Psikologi. Sebagai ucapan terima

kasih, akan ada hadiah pulsa sebesar Rp.10.000 bagi 5 orang yang beruntung.

Apabila ada pertanyaan terkait dengan penelitian silahkan hubungi nomor

085649172221 atau email ke [email protected].

PENGANTAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

108

1. Mahasiswa aktif Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi

2. Aktif menggunakan media sosial

3. Pernah membaca berita di media sosial

4. Pernah menemui hoaks di media sosial

Setelah membaca dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian

ini, saya bersedia berpartisipasi secara sukarela dan tanpa paksaan atau tekanan

dari pihak tertentu. Semua jawaban yang saya berikan merupakan jawaban yang

jujur dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Saya juga mengijinkan peneliti untuk menggunakan jawaban-jawaban

yang saya berikan untuk kepentingan penelitian ini. Dengan ini saya menyetujui

untuk menjadi subjek penelitian ini.

Menyetujui,

Yogyakarta, 2019

(Paraf/Tanda Tangan)

KRITERIA PARTISIPAN

LEMBAR PERSETUJUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

109

IDENTITAS

Nama/Inisial :

Usia :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Fakultas :

Prodi :

Angkatan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

110

Silahkan mengisi jawaban Anda pada kolom jawaban yang

telah disediakan. Hal-hal yang perlu diingat dalam mengerjakan

kuesioner ini adalah :

1. Saudara-saudari diminta menjawab pertanyaan nomor 1a,

2, dan 3 di bagian 1 dengan cara memberi tanda centang (√)

pada kotak pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Selain itu,

khusus pertanyaan nomor 1b silahkan mengisi jawaban

Anda pada kolom jawaban yang tersedia. Apabila Anda

memberi tanda centang (√) pada kotak pilihan jawaban

“Ya” di nomor 1a, 2, dan 3, silahkan lanjutkan ke

pertanyaan bagian 2.

2. Saudara-saudari diminta untuk menjawab secara lengkap

dan jelas di kolom jawaban yang tersedia pada setiap

pertanyaan yang ada di bagian 2. Oleh karena itu saya

sangat berharap saudara/saudari tidak menjawab

pertanyaan yang diberikan secara singkat.

3. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pertanyaan

yang diberikan, oleh karena itu silahkan kerjakan sesuai

keadaan Anda yang sebenarnya. Skala ini tidak

berpengaruh terhadap penilaian pribadi Anda.

4. Pastikan Anda telah mengisi lembar persetujuan, identitas,

serta menjawab semua pertanyaan yang diberikan

PETUNJUK PENGERJAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

111

1. a. Apakah anda aktif menggunakan media sosial?

Ya

Tidak

b. Jika anda menjawab ya, media sosial apa yang sering anda gunakan?

2. Apakah anda pernah membaca berita di media sosial?

Ya

Tidak

3. Apakah Anda pernah menemui hoaks di media sosial?

Ya

Tidak

PERTANYAAN

BAGIAN I

Jika di pertanyaan bagian pertama Anda menjawab ya di

tiga pertanyaan yang diberikan, lanjutkan ke bagian kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

112

1. Bagaimana pandangan anda terhadap banyaknya berita (Entah itu tentang

politik, isu sosial-ekonomi, olahraga, dunia hiburan, dll) yang menyebar di

media sosial saat ini? Jelaskan alasan Anda memiliki pandangan tersebut.

2. Bagaimana perasaan Anda terhadap banyaknya berita yang menyebar di

media sosial saat ini? Kenapa Anda merasa seperti itu?

3. Apa yang biasa anda lakukan pertama kali ketika menerima berita di media

sosial? Jelaskan.

4. Menurut anda apakah hoaks itu? Jelaskan.

PERTANYAAN

BAGIAN II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

113

5. Apa pandangan anda terhadap hoaks yang semakin marak saat ini? Mengapa

anda memiliki pandangan seperti itu?

6. Bagaimana perasaan anda terhadap banyaknya hoaks yang anda terima di

media sosial saat ini? Kenapa anda merasa seperti itu?

7. Perasaan apa yang muncul dalam diri anda saat mengetahui suatu hoaks viral

dan dipercayai masyarakat? Kenapa anda merasa seperti itu?

8. Apa yang anda lakukan ketika mengetahui sebuah berita yang anda terima

ternyata adalah hoaks? Jelaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

114

9. Apa yang anda lakukan ketika menemui akun-akun yang secara sengaja

menyebarkan hoaks di media sosial? Jelaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

115

Lampiran 2. Tabel Respon

Data responden

A : Pendidikan Sejarah

B : Sastra Sejarah

C : Farmasi

D : Pendidikan Bahasa Inggris

E : Pendidikan Ekonomi

F : Pendidikan Fisika

G : Sastra Indonesia

H : Akutansi

I : Psikologi

J : Sastra Inggris

K : Pendidikan Biologi

L : Pendidikan Bahasa Indonesia

M : Teknik Elektro

N : Matematika

O : Teologi

P : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Q : Teknik Mesin

R : Pendidikan Matematika

S : Manajemen

T : Pendidikan Akutansi

U : Pendidikan Agama

V : Teknik Informatika

W : Bimbingan Konseling

Pertanyaan 1

Responden Respon

A1 Ya tidak masalah, malah ini menambah

pengetahuan kita tentang informasi tertentu

A2 Perlu dikritisi dengan sungguh-sungguh karena

jika tidak dikritisi bisa menyesatkan

A3

Pandangan saya positif aja karena itu juga

bagian dari realita yang sekarang ini bisa saja terjadi dan juga mengenai hal-hal

baru maupun berita yang bisa menambah segi wawasan maupun ilmu

pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

116

A4

Berita-berita yang ada di medsos, memang saya baca, akan tetapi saya kembali

membaca dari berita lain, karena berita yang saya baca di medsos belum tentu

benar adanya

A5

Pendapat saya kita harus benar-benar mencari

informasi dengan baik dan jangan mudah percaya sebelum mendapat informasi

yang akurat sebab banyak tersebar berita-berita hoaks.

B1 Manusia semakin bodoh, karena menyebarkan berita hoax

B2

Menurut saya silahkan saja sih, malah

bagus, karena itu termasuk kebebasan berekspresi. Tinggal kita yang

menyaringnya

B3 Semakin menurunnya kualitas orang

Indonesia, karena orang penyebar hoax tidak punya kualitas diri yang baik

B4

Jika berita yang beredar merupakan

berita fakta menurut saya itu hal yang baik, tetapi jika berita itu hoaks itu akan

merusuh, sekarang orang sulit membedakan opini dan fakta dan terkadang opini-

opini tersebut dianggap fakta

B5

Sangat cepat tapi tidak akurat, mungkin

karena pengolahan data yang tidak matang dan lemah juga secara editing

(tergantung sumber)

C1 Cukup baik, karena dengan adanya media sosial, maka sumber informasi yang

kita dapat juga semakin banyak

C2

Banyaknya berita yang ada di media sosial sangat penting bagi pengetahuan para

pengguna medsos, namun sangat disayangkan karena begitu banyak berita yang

belum pasti kebenarannya

C3 Menurut saya berita di sosmed adalah suatu hal yang positif dan baik, karena

internet (sosmed) memberikan pengetahuan tambahan bagi penggunanya

C4

Banyak berita yang dapat tersebar itu baik

karena kita dapat semakin cepat dan mudah untuk mendapatkan informasi dari

berbagai tempat dan bidang kehidupan

C5 Banyaknya berita yang beredar terkadang

membuat jenuh dan bingung, karena tidak semua berita dapat dipercaya

D1

Berita-berita ini memudahkan kita untuk

menambah pengetahuan dan memperlebar sudut pandang namun dibutuhkan

critical thinking dari tiap individu

D2 Baik karena berita kini mudah diakses hanya

dengan menyentuh layar smartphone

D3 Beberapa berita cukup membantu saya dalam

mendapatkan informasi yang saya rasa penting bagi saya

D4 Sebetulnya bagus karena informasi tersebar

dengan cepat sehingga orang-orang lebih teredukasi dengan berita-berita terbaru

D5

Saya sangat mendukung penyebaran berita di

media sosial karena hal tersebut membantu saya memahami apa yang terjadi di

sekitar saya

E1 Tidak dapat disaring sehingga jika tidak

berhati-hati memilih berita dapat terkena hoaks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

117

E2 Kurang efektif, karena medsos hanya digunakan

untuk hal-hal yang tidak bermoral dan beretika

E3 Pandangan saya mengenai hal ini, masyarakat

terlalu mudah terhasut

E4

Dengan banyaknya berita yang disajikan dapat

membantu saya mengetahui lingkungan sekitar, baik perkembangan tentang

politik, ekonomi, dan lain-lain

E5 Masyarakat terlalu terburu-buru untuk

menyebar luaskan, tanpa mengetahui berita itu benar atau tidak

F1

Sebenarnya miris. Tetapi itulah salah satu

fungsi dari media sosial. Tinggal bagaimana kita menyikapi berbagai berita yang

dibaca, didengar maupun dilihat

F2 Menarik. Karena berita menjadi lebih mudah

dijangkau

F3

Pandangan saya tentang berita-berita yang

menyebar di media sosial itu sebenarnya baik, karena kita tidak

kekurangan/tertinggal dengan berita-berita. Namun beda halnya dengan berita

hoaks, akan membuat kita percaya hal-hal yang tidak benar

F4

Pandangan saya terhadap berita-berita yang

menyebar di media sosial banyak mengandung hoaks. Saya kurang percaya pada

berita-berita yang beredar di media sosial sekarang ini karena berasal dari orang-

orang yang tidak bertanggung jawab

F5 Sebenarnya baik, karena kita dapat mengetahui berita dengan cepat sehingga

kita tidak ketinggalan info mengenai apa yang terjadi di luar sana

G1 Kurang jelas/pasti karena sekarang lebih

mengutamakan sensasi daripada kebenaran

G2

Untuk saat ini isu politik sedang marak dan

menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Demokrasi saat ini sedang jatuh

karena maraknya hoax yang menyebar di media sosial

G3

Pandangan saya ya terkadang bingung dan

heran saja, mengapa begitu banyak isu yang tidak sesuai dengan faktanya. Tidak

ada gunanya

G4 Berita di media sosial terlalu rancu dan

berkubu-kubu. Seperti berita politik yang saling menyerang dan menjatuhkan

G5

Pandangan saya adalah bahwa media sosial

sekarang ini justru disalah gunakan oleh masyarakat sehingga banyak berita

hoax

H1 Berita jaman sekarang terlalu banyak dan

kadang tidak jelas sumbernya dari mana

H2

Bersikap skeptis (hati-hati) terhadap berita

yang ada di medsos karena banyak orang yang mengganti berita aslinya menjadi

berita hoax demi kepentingan kelompok/pribadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

118

H3

Pandangan saya terhadap berita saat ini

adalah kurang aktual dan tidak disertai dengan data atau fakta yang

sesungguhnya terjadi. Hal tersebut cukup meresahkan bagi para pembaca karena

kualitas berita tidak aktual yang menimbulkan perspektif yang salah

H4 Berita yang terlalu dilebih-lebihkan, dan tidak

pasti kebenarannya. Sebaiknya harus mencek kebenaran beritanya

H5 Beberapa berita terkadang tidak sesuai dengan

kenyataan. Mungkin hanya untuk mendapatkan rating

I1

Saya merasa bingung menentukan berita yang

benar itu seperti apa karena beberapa sumber berita yang terpercaya justru

mempunyai indikasi menyebarkan berita hoax

I2

Menurut saya berita-berita di media sosial

sangat membantu para pembaca/masyarakat karena semakin mudah

mendapatkan informasi. Tapi perlu berhati-hati tidak asal percaya

I3 Lelah, dikepung banyak berita enggak jelas

sumbernya. Biasanya orang asal share aja, ngga dilihat sumbernya

I4

Menurut saya saat ini banyak sekali berita

hoaks yang muncul, hal ini terlihat dari banyaknya sumber-sumber yang tidak

terpercaya yang banyak menyebarkan berita

I5

Masih terlalu tidak beragam, ketika ada suatu

pemberitaan semua akan melaporkan yang sama bahkan ada yang tidak penting

atau dilebih-lebihkan

J1 Baik" saja. Media massa berjalan dgn baik

J2 Arus informasi yang menyebar dengan

cepat di media sosial harus disaring dengan benar

J3

Sekarang, saya pribadi susah untuk

percaya saat membaca berita di medsos. Mudah sekali untuk orang2 mengupload

sesuatu di medsos dan yang bacapun bisa berjuta2 orang. Namun di lain sisi,

saya bersyukur juga dapat membaca berita lewat medsos karena lebih praktis.

J4

Semakin banyaknya berita kita dapatkan

membuat kita harus lebih selektif dan tidak mudah terpancing hoax yg belum

tentu kebenarannya apalagi jika membahas isu politik yang membuat orang

geram, untuk itu kita harus tetap crosscheck supaya menghindari hoax

J5 Terkadang sulit mempercayai, karena bs

jadi berita tsb adalah hoax, terutama berita politik, sosial, dan agama

K1 Merasa senang karena bisa mendapatkan

informasi dari hal-hal yang tidak bisa saya lihat secara langsung

K2 Pembaca harus pandai dalam menyaring

berita

K3

Pandangan saya prihatin, karena berita

yang menyebar di media sosial cenderung bukan memberi informasi tetapi

cenderung menjatuhkan pihak tertentu serta memberikan efek negatif sehingga

orang-orang yang menerima informasi menjadi terprovokasi

K4 Menakutkan, karena berita mengenai

politik dan dunia hiburan khususnya tidak memberikan cerminan yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

119

Banyak drama dibalik setiap kejadian yang ditayangkan

K5

Media sosial memiliki peranan penting

dalam menyampaikan berita dan dapat mempengaruhi penggunanya yang

sebagian besar merupakan anak muda. Tetapi masih cukup banyak anak muda

yang kurang dapat menggunakan medsos dengan baik sehingga dapat merubah

berita itu sendiri

L1

Menurut pandangan saya berita-berita

tersebut sangat membantu saya untuk mengetahui berbagai perkembangan yang

ada

L2

Sedikit terbantu untuk mengetahui apa

yang sedang hangat dibicarakan. Namun lebih banyak was-was karena sebagian

berita tersebut mengandung hoaks

L3 Sangat membantu saya untuk lebih cepat

mendapatkan informasi

L4 Menurut saya sebagai orang yang terdidik

harus lebih efektif dan selektif dalam menanggapi sebuah berita

L5 Berita di media sosial lebih menarik

daripada media cetak tetapi banyak sekali hoax yang bertebaran

M1 Mereka hanya ingin mencari pengikut di

akun mereka

M2 Jangan mudah percaya dengan isu-isu

yang tidak masuk akal

M3 Berita tersebut dapat mengganggu

stabilitas politik, sosial, dan budaya

M4

Menurut saya itu bagus, hanya saja untuk

dikonsumsi harus berhati-hati karena banyak hoaks yang tersebar jadi harus

mengkroscek kebenarannya terlebih dahulu

M5

Menurut saya pandangan mengenai berita

terkait pertanyaan di atas, saya sangat suka karena banyak info-info penting,

baik di luar dan di dalam negeri. Di sisi lain sangat bermanfaat apalagi untuk

mencari lowongan pekerjaan

N1 Baik sebab memberikan informasi yang

bermanfaat serta pengetahuan terbaru

N2 Pandangan saya, jika itu penting saya

baca, jika tidak terlalu penting tidak saya hiraukan

N3

Pandangannya baik-baik saja, karena jika

ada berita ya saya cari tau kebenarannya

dulu

N4

Pandangan saya terhadap banyaknya

berita yang menyebar di media sosial adalah baik, karena kita bisa mengetahui

banyak informasi

N5

Pandangan saya baik karena dengan

adanya media sosial kita dapat memperoleh berita dengan cepat tanpa harus

melihat versi cetak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

120

O1

Berita yang marak di media sosial sering

kurang akurat dan cenderung berita sekilas. Ulasan mengenai berita kurang

mendalam dan kritis. Kerapkali berita hanya headline

O2 Berita memang begitu banyak. Bukan hal

yang ganjil karena ini masa dimana orang-orang bebas berpendapat

O3

Bagi saya hal tersebut bagus, karena

banyaknya berita di sosmed membuat pengguna dapat dengan mudah

mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang sedang terjadi (di Indonesia

maupun di luar negeri). Kalau saya sih lebih suka berita olahraga

O4 Ada 2 hal : 1.membantu dapat informasi

atau hiburan 2. berita di sosmed menarik

O5

Baik-baik saja. Alasannya tentu saja

karena lebih memudahkan siapa saja untuk mengakses berita. Siapa saja dapat

menuliskan berita secara lebih mudah dibandingkan harus mengirimkan berita

ke media massa tradisional (koran dan televisi). Siapa saja dapat menggunakan

kebebasannya yang dasariah untuk mengakses berita, baik untuk menulis

maupun untuk membaca. Dibandingkan dengan koran, berita di media sosial

membuat siapa saja menjadi lebih praktis untuk membawa berita ke manapun.

Dibandingkan dengan televisi, berita di media sosial membuat siapa saja

menjadi lebih praktis untuk membaca (menonton) berita kapan saja.

Bagaimanapun juga, tidak semua akun di media sosial termasuk dalam anggota

pers yang resmi. Tidak semua berita di media sosial memiliki kebenaran yang

tekstual dan yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka, kebenaran yang

diperoleh dari kemudahan untuk mengakses berita tersebut tetap berada dalam

batasan-batasan tertentu dan tidak dapat direlativir menjadi kebenaran yang

mutlak.

P1 Prihatin, karena banyaknya berita hoax

yang meresahkan

P2 Ya tidak apa-apa asal beritanya benar

adanya dan tidak hoaks

P3 Berita saat ini sangat cepat dalam

penyebarannya, namun kadang banyak yang tidak sesuai dengan apa yang ada

P4

Sebaiknya kita jadi pengguna medsos yang

baik dan benar ketika melihat berita-berita tersebut jangan langsung percaya dan

turut berkomentar yang tidak-tidak.

P5

Berita yang ada terlalu banyak sehingga banyak juga hoax yang muncul.

Masyarakat banyak yang kurang bisa menyaring berita yang sehat sehingga

banyak pula terpengaruh tentang isu hoax.

Q1 Sangat informatif sebenarnya namun

sedikit sulit untuk memilih berita yang benar dan salah

Q2

Pandangan saya terhadap berita-berita

yang beredar selama ini kebanyakan yang saya temui baik, kebanyakan berita

yang beredar di sosmed sesuai dengan apa yang ditayangkan di TV

Q3 Saya tidak pernah mengurusi berita

seperti itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

121

Q4

Menurut saya berita yang terunggah di

media sosial tidak ada salahnya. Entah itu hoaks atau tidak semuanya

bergantung dari penerima. Bagi saya yang lebih berbahaya bukanlah si pembuat

berita hoaks, tapi justru pembaca atau penerima berita.

Q5 Lebih skeptis dan selektif terhadap berita

dan media yang menyebar tersebut.

R1

Menurut saya, dengan adanya berita yang

menyebar dengan cepat dapat memberikan akses informasi yang cepat pula.

Namun semua berita itu perlu disaring lagi dan melakukan crosscheck sehingga

kita tidak menerima berita yang salah

R2

Menurut saya berita-berita yang menyebar

di sosial media merupakan sesuatu yang

positif karena sosial media ternyata tidak hanya untuk sosialisasi tetapi juga

dapat menjadi sumber informasi

R3

Karena saya tidak memiliki TV, menurut

saya berita di media sosial cukup berguna

agar tidak terlalu ketinggalan berita

terkini

R4

Cukup menarik dengan berbagai berita

saat ini sebab memberikan informasi terkini untuk suasana diluar sana namun

tetap memilah berita yang akan dibaca/dilihat

R5

Menurut saya banyaknya berita sekarang

banyak yang tidak benar. Alasannya karena banyak berita yang judulnya tidak

sesuai dengan isi berita tersebut

S1

Menurut saya berita tersebut sangat

informatif sehingga masyarakat yang ingin mengetahui/ingin mencari berita

lebih dipermudah dengan adanya berita tersebut

S2 Menurut saya banyaknya berita di media

sosial sangat bagus karena mempermudah informasi diperoleh

S3

Saat ini banyak berita yang beredar di

media sosial, entah berita benar atau berita hoax. Jadi sebagai orang cerdas, kita

harus bisa memilih dan memilah berita mana yang benar atau hoax, dan jangan

asal menyebarkan berita yang belum tahu kebenarannya

S4

Sebagai orang yang cerdas, kita perlu

memilah-milah dengan baik dan benar berita yang muncul. Tidak mudah

terpengaruh dengan cepat karena harus mencerna berita dengan baik

S5 Sangat bagus karena bisa menambah

wawasan dari banyaknya berita yang menyebar di media sosial

T1

Setiap berita yang ada harus diperhatikan

terlebih dahulu jangan langsung diterima mentah-mentah, harus diperhatikan

sumbernya juga agar kita tidak menjadi penerima kabar hoak

T2 Membuat kita update, tidak ketinggalan

berita

T3 Berita jadi mudah ditemukan tanpa harus

membeli koran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

122

T4

Banyaknya berita tentu menambah

wawasan dan cara pandang saya, tapi berita-berita itu belum bisa saya bedakan

mana yang benar adanya dengan berita hoax

T5

Menarik, karena media sosial selalu

merekomendasikan berita yang paling populer dan terpanas serta yang terbaru di

halaman terdepan

U1

Menurut saya berita sekarang terlalu

berlebihan dan banyak bohongnya sehingga terkadang membuat orang salah

paham

U2 Pandangan saya biasa saja tentang

berita yang menyebar tetapi terkadang banyak berita yang tidak sesuai fakta

U3

Media sosial tempat untuk berkomunikasi,

mengeksplor dunia, dan menemukan berita online. Menurut saya bagus-bagus

saja asalkan digunakan secara tepat

U4

Menurut saya, berita yang ditampilkan

oleh media terkadang agak lebay atau melebih-lebihkan karena banyak sekali

berita yang hanya mencari ketenaran semata

U5 Pengetahuan semakin bertambah

V1

Berita yang dipublikasikan tidak atau

kurang bisa diterima masyarakat karena masyarakat menyikapi berita yang

tersiar tidak dipelajari terlebih dahulu

V2

Banyak menemui berita di media sosial

baik hoax maupun bukan. Mudahnya mengakses sosmed harus bisa menerima

berita dengan bijak

V3 Pandangan saya yaitu lebih menyikapinya

dengan pandangan positif dan memfilter semua berita apakah benar adanya

V4 Hanya sensasi tak memiliki esensi. Karena

banyaknya akun yang berkontent sama

V5

Banyaknya berita yang ada di sosmed

membuat sosmed itu sendiri menarik. Hal-hal yang sebelumnya saya tidak tahu

menjadi tahu melalui sosmed

W1 Sangat mengganggu.. Apalagi berita² yg isinya hanya bisa mengkritik dan

menjelek²kan

W2 Banyak orang kurang kerjaan buat berita

hoax untuk menjatuhkan pihak tertentu

W3

Pandangan saya ya, itu hal wajar sih.

soalnya buat ksh informasi ke masyarakat juga. tapi kalo sudah buat hoax terlalu

lebay sih

W4

Semakin banyak berita hoax tersebar.

Memicu perpecahan di masyarakat luas. Terkadang terlalu pintar membuat

pernyataan hingga orang yang benar2membutuhkan berita atau informasi bisa

salah menerima informasi atau berita.

W5 Sangat membantu, karena akses informasi

lebih mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

123

Pertanyaan 2

Responden Respon

A1 Menarik, efisien, dan efektif. Dari medsos kita

bisa langsung melihat video yang berisi audio visual

A2 Perasaan saya was-was karena berita saat ini

mengandung kepentingan tertentu jadi benar-benar harus kritis

A3

Perasaan saya dengan banyaknya berita

tersebut merupakan pelajaran atau hal baru yang mengajari atau mengasah saya

membedakan apakah berita tersebut benar atau tidak

A4 Perasaan ada senangnya, karena menjadi

mengetahui berita yang sedang diperbincangkan

A5 Banyak berita hoaks. Media sosial dijadikan

alat menebar kebohongan demi kepentingan tertentu

B1 Sedih, tidak mempunyai kualitas

B2

Baik-baik saja, karena saya juga

menghargai apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka ingin sampaikan, dan

apa maksud di belakangnya

B3 Terkadang merasa kesal, karena sedikit berita

yang disebarkan mempunyai tingkat kebenaran yang tinggi

B4 Selama berita tersebut sesuai fakta yang

ada saya tidak merasa keberatan, tetapi jika berita itu hoaks saya keberatan

B5 Biasa saja (bukan berarti apatis) karena

sumber yang saya baca memiliki informasi yang valid

C1 Cukup senang, karena makin banyak macam

informasi yang dapat kita baca melalui media sosial

C2

Merasa senang dan selalu penasaran dengan

berita yang ada karena melalui medsos kita dapat dengan gampang untuk

mendapat berita

C3

Perasaan saya biasa saja, karena saya sebagai

pembaca saya harus bisa membedakan mana yang bermanfaat dan tidak

bermanfaat bagi diri saya

C4

Biasa saja, karena tidak semua berita penting

untuk diketahui, kita cukup mengakses konten yang dianggap penting atau

menarik minat kita saja

C5 Biasa saja, toh tidak semua berita dapat

dipercaya dan dinalar secara logika

D1 Anxious, karena info-info saat ini sangat mudah

menyebar baik yang hoax maupun tidak

D2 Menarik jika diulas dengan cara yang menarik

dan modern menyesuaikan media sosial saat ini

D3

Sedikit risau. Karena sebagian berita berisi

informasi yang tidak benar dan hal tersebut mudah dipercayai oleh beberapa

kalangan

D4

Saya merasa senang karena tidak perlu beli

koran atau akses web-web tertentu untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang

up to date. Sambil mainan IG, saya bisa sekalian lihat berita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

124

D5 Senang karena dapat mengakses berita dengan

lebih mudah

E1 Sedih, karena banyak orang yang masih minim

mengenai kebenaran berita jadi mudah sekali terkena imbasnya

E2 Kecewa karena medsos yang seharusnya

membawa manfaat yang baik justru malah sebaliknya

E3 Biasa aja, tidak mudah terpengaruh

E4 Merasa senang. Karena banyak pengetahuan

yang didapatkan. Sedih karena apa yang disampaikan tidak bermutu

E5 Biasa saja, selama berita tersebut tidak

berpengaruh bagi saya

F1

Miris. Karena media sosial yang seharusnya

dapat digunakan untuk hal-hal positif, malah menjadi salah satu "alat" untuk

merusak dan memperdaya orang lain

F2 Cukup senang karena tetap update berita

terbaru walaupun tidak bisa nonton di TV

F3

Perasaan saya terhadap berita yang menyebar

di sosmed saat ini biasa saja, dengan lebih banyak berita politik tentang pemilu

2019 karena saya tidak suka

F4

Saya kurang senang terhadap berita-berita yang

menyebar di media sosial saat ini karena banyak berita yang nantinya

menyebabkan perpecahan antar warga negara, antar umat beragama karena

kebanyakan berita yang beredar adalah berita menyudutkan pihak lain,

menyudutkan agama lain. Menyudutkan kelompok lain

F5 Biasa saja

G1 Kurang percaya karena banyaknya hoax

G2

Dengan banyaknya berita yang menyebar di

media sosial sangat membantu saya untuk mengetahui kondisi atau keadaan

terkini tentang sesuatu yang diberitakan. Ketika saya membaca berita saya harus

memastikan itu hoax atau fakta

G3 Perasaan saya kesal dan heran saja. Di zaman

yang serba canggih ini, begitu mudahnya menyebarkan hoaks

G4 Perasaan saya membaca berita di media sosial

adalah muak

G5 Saya biasa saja. Tidak perlu ditanggapi

H1

Kadang menjadi sedikit cemas karena ada

ketakutan tersendiri jika membayangkan hal tersebut benar-benar terjadi dan

dampaknya akan membahayakan bagi kita yang merasakannya

H2 Takut, memiliki sikap skeptis yang tinggi karena

banyak berita hoax yang tersebar

H3

Perasaan saya khawatir. Karena banyak berita

yang tidak sesuai dengan fakta yang dapat menyebabkan masyarakat

memberikan pandangan buruk terhadap hal yang belum tentu buruk pada

kenyataannya

H4 Senang karena informasi lengkap. Sedih karena

kadang berita tidak benar yang diberitakan

H5 Sedih. Karena banyak masyarakat menjadi

salah persepsi terhadap berita-berita yang salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

125

I1 Bingung karena beberapa yang saya baca/lihat

terindikasi menyebarkan hoax

I2

Perasaan saya jadi semakin was-was dalam

membaca berita, lebih berhati-hati karena bisa saja berita-berita tersebut hanya

untuk kepentingan pihak tertentu

I3 Sedih, karena menunjukkan rendahnya literasi

baca di Indonesia

I4

Saya merasa kesal karena kalau kita tidak

pandai memilah-milah berita yang benar dan hoaks maka kita dapat terbawa

atau terjerumus lalu kemudian suasana malah semakin memanas

I5 Miris. Karena sumber informasi banyak yang

percaya dari situ dan banyak juga yang menanggapi

J1 Biasa saja. Saya kadang ignorant dgn

kabar" tsb

J2 Saya tidak masalah, karena saya terbiasa

melakukan cek ulang untuk memastikan kebenarannya

J3

Sekarang saya merasa agak khawatir

dengan berita2 yang tersebar di media. Setiap saya lihat sesi komentar, pasti

akan ada yang membuat komentar negative. Pantas saja mudah bagi masyarakat

untuk terprovokasi karena banyak pihak yang tidak bijak dalam menggunakan

medsos.

J4

Kita tidak bisa menyetop berita hoax tp

sebagai pelajar yg berpendidikan kita harus smart dlm menyikapi berita yg

belum tentu benar dan jgn mudah terusulut emosi yg bisa memecah belah.

J5

Heran dan cemas. Cemas karena hoax yg

beredar kadang berasal dari media yang sudah terkenal, jadi kadang sedikit sulit

untuk mempercayai, dan heran karena terkadang berasal dari media terkenal,

apakah tidak melewati proses pengecekan yang baik

K1 Merasa senang karena bisa mendapatkan

informasi dari hal-hal yang tidak bisa saya lihat secara langsung

K2 Biasa saja, yang penting cerdas dalam

menyikapi

K3

Perasaan saya prihatin, karena berita yang

disajikan terkadang tidak memiliki nilai guna yang bisa diambil. Berita yang

muncul di media sosial hanya membuat perpecahan sehingga saling menghujat

satu sama lain yang tidak mereka kenal

K4

Miris, karena berita yang menyebar di

medsos tidak semestinya seperti itu yang meracuni setiap orang sehingga

muncul tindakan-tindakan yang tidak baik

K5

Senang karena banyak anak muda yang

menggunakan media sosial jadi dapat mengetahui isu-isu yang sedang hangat di

masyarakat dan dapat lebih mudah dalam mengakses info-info di dalam maupun

luar negeri

L1

Perasaan saya terhadap banyaknya berita

yang menyebar di media sosial sebenarnya biasa saja, karena saya membaca

berita untuk menghilangkan rasa bosan

L2

Merasa terganggu apalagi banyak orang di

negara kita yang masih sering percaya berita-berita hoaks tanpa mencari

kebenarannya terlebih dahulu

L3 Senang, karena sekarang informasi terkait

berita terkini lebih mudah ditemukan dimana-mana tanpa harus membaca koran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

126

L4

Perasaan saya sedikit khawatir

dikarenakan takut orang-orang tertipu oleh berita yang belum benar hingga

akhirnya jatuhnya fitnah

L5

Perasaan saya lebih was-was dan

hati-hati. Karena terkadang berita tidak sesuai fakta atau berita yang satu

dengan yang lain berbeda

M1 Senang jika berita itu merupakan sebuah

fakta. Karena zaman sekarang memperoleh informasi sangat mudah

M2 Karena terlalu banyak berita yang ada, dan

mudah viral sehingga sulit untuk membedakan mana yang hoax dan tidak hoax

M3 Sangat menyayangkan sikap orang-orang

yang menyebar hoaks yang dapat mengacaukan kehidupan masyarakat

M4

Kebanyakan sedih sih, karena kebanyakan

berita yang tersebar di media sosial hanyalah hoaxs dan isinya tentang SARA

sehingga menimbulkan perpecahan di

masyarakat

M5

Perasaan saya, ada beberapa berita yang

sangat baik untuk diketahui, ada juga berita yang sedikit memprihatinkan terkait

isu-isu hoax, isu-isu seperti ini yang sangat meresahkan

N1 Baik, sebab saya senang menerima

informasi terbaru

N2 Biasa saja, karena saya kurang tertarik.

Karena banyak yang belum tentu benar

N3 Merasa prihatin karena banyak berita yang

tidak benar beredar

N4

Perasaan saya senang karena dengan

berita yang menyebar di media sosial saya jadi mengetahui berbagai informasi

yang sedang banyak menjadi perbincangan

N5

Perasaan saya terhadap banyaknya berita

yang menyebar di media sosial saat ini adalah bingung dengan adanya

kesimpangsiuran berita yang ada, tidak tahu mana berita yang benar dan tidak

O1

Perasaan yang muncul kurang puas karena

berita-berita di media sosial kurang mendalam pada ulasannya. Selain itu, berita

hanya sekilas

O2

Karena yang dibahas adalah banyaknya

berita di medsos secara umum saya apresiasi. Tidak semua berita itu hoaks, dan

berita itu sedikit banyak juga membantu menambah wawasan

O3

Perasaan saya yang dominan adalah

khawatir, karena tidak semua berita yang tersebar adalah berita yang baik dan

benar. Mungkin orang "bijak" dapat memilah-milah berita yang ada, tapi

masyarakat kita banyak yang kurang bijak dalam hal ini

O4 Skeptis : kroscek kebenaran dari berita,

tidak langsung percaya begitu saja

O5

Cemas. Saya merasa bahwa belum

semua lapisan dalam masyarakat mampu untuk melihat sesuatu yang berada di

balik teks-teks berita. Pembaca menjadi terkurung dalam teks-teks. Apa yang

tertulis, sesuai dengan kenyataan atau tidak, dengan mudah menjadi suatu

kebenaran.

P1 Gelisah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

127

P2 Ya tidak apa-apa. Dengan semakin

canggihnya teknologi berita dapat menyebar dengan cepat di media sosial

P3

Senang namun khawatir, senang karena

dapat menerima informasi secara cepat namun khawatir karena sedikit banyak

saat ini berita dibumbui dengan hoaks atau kalimat yang berlebihan. saya sering

hanya membaca lalu memilih kemudian mengkaji mengenai berita tersebut dan

cenderung tidak menanggapinya jika berita tersebut berlebihan. jadi saya baca

berita dengan perbandingan percaya dan tidak sebanyak 50:50

P4 Biasa saja, tergantung jenis beritanya.

P5

Terlalu banyaknya berita membuat sebagian orang mudah terpengaruh, dan

sebagian dari mereka hanya memahami dari judul berita tanpa membaca isinya.

Padahal, judul berita yang tersaji biasanya mengandung hal yang berlebihan.

Saya merasa seperti itu karena saya menemukan sendiri bahwa banyak berita

dengan judul yang memang bertujuan untuk menarik pembaca namun terlalu

berlebihan, sedangkan ketika saya membaca isinya ya judul tersebut kurang pas

dengan isi yang dijabarkan.

Q1 Kadang merasa senang, kadang pula

merasa biasa saja karena kadang berita yang diterima kurang berpengaruh

Q2

Senang dan tidak senangnya jika melihat

berita-berita yang baik-baik, tidaknya ketika melihat berita yang tidak baik

misal peperangan, fitnah bahkan hoak

Q3 Ya saya cuma membaca saja dan tidak

pernah saya pikirkan karena saya tidak mementingkan seperti itu

Q4

Saya merasa penyebaran berita lewat

media sosial itu sebenarnya adalah sebuah jalan yang baik. Karna perlu kita

akui, berita-berita yang tersebar di media sosial akan lebih mudah untuk dibaca,

karna waktu kita banyak tercurah di medsos daripada harus membaca artikel

yang khusus menyajikan berita-berita terbaru.

Q5

Biasa aja. sebenernya kita mau melihat apa

dan melakukan apa kontrol itu yang punya ya cuman diri kita. kita lihat berita

isinya hoaks, bencana dan pembunuhan atau berita isinya pengetahuan,

kemajuan teknologi dll. itu semua tergantung media sosial apa yang kita pilih

dan kita bisa memfilter itu sendiri

R1

Saya cukup senang dan khawatir. Senang

karna mendapatkan info dengan cepat namun juga khawatir karena bisa saja

berita itu salah dan mungkin kita sudah mempercayainya yang menyebabkan

kebingungan

R2

Sangat senang karena semakin mudah

untuk mendapatkan berita-berita baru di media sosial namun saya tetap harus

waspada dalam menyaring berita

R3 Saya merasa cukup senang membaca

berita-berita di media sosial karena cukup memberikan berita terkini

R4

Terkesan dengan hal ini, sebab hal kecil

pun terkadang dapat menjadi besar dan bodoh, hal yang tidak seharusnya

dilakukan tetapi dilakukan dan dibesar-besarkan demi sebuah popularitas

R5

Saya merasa sedikit terbantu dengan

adanya berita-berita yang menyebar di medsos saat ini, karena beberapa berita

sangat berkaitan erat dengan kegiatan saya sehari-hari

S1 Saya merasa bahagia, bangga dikarenakan

saya dapat mengakses berita/informasi dengan mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

128

S2

Senang, sedih campur aduk karena ada

berita yang benar dan ada juga yang hoaks yang membuat masyarakat menjadi

bingung memilah mana informasi yang harus dipercaya

S3

Bingung, karena kita belum tahu berita itu

benar atau hoax. Jadi kita harus mencari tahu kebenarannya dulu baru

menyebarkan

S4 Sedih dan kecewa karena banyaknya orang

yang menyebarkan berita-berita tanpa tahu sumbernya

S5

Sangat senang apabila berita tersebut

update dan terpercaya, tetapi bila berita tersebut hoaks atau bohongan, saya

sangat kecewa

T1 Biasa-biasa saja karena tergantung dengan

diri kita bagaimana menerima berita tersebut

T2 Senang karena dapat membantu dan

memudahkan kita dalam mengetahui berita tersebut

T3 Antara bahagia atau bingung. Bahagia

karena bisa update berita, bingungnya adalah berita tersebut hoax apa tidak

T4

Saya merasa senang dan kagum karena

semakin banyak orang tertarik menulis berita dan gaya penulisannya sekarang

ini seperti cerita (tidak terlalu formal)

T5

Senang, saya dapat mengakses berita

dengan mudah dan bisa memilih berita yang saya suka untuk

dibaca/didengarkan

U1 Saya merasa jarang percaya dengan berita

yang beredar karena banyak bohongnya dan terlalu alay berita jaman sekarang

U2

Perasaan saya mengenai berita sekarang

yang banyak beredar banyak yang tidak sesuai dengan realita terkadang saya

tidak percaya

U3 Bingung, karena harus teliti dan memilih

mana yang hoaks, mana yang benar

U4

Saya senang tapi juga khawatir, karena

banyak berita yang terkadang hoax dan bisa mempengaruhi masyarakat untuk

memiliki pandangan yang barbar dalam artian bisa diadu domba oleh berita itu

U5 Informasi lebih cepat diketahui lupa kapan

V1

Kasihan karena saya merasa khawatir

dengan perkembangan generasi-generasi muda yang akan terpengaruh berita

saat ini

V2

Banyaknya berita di sosmed belum tentu

kebenarannya. Mudahnya membaca menyebar berita membuat kita harus lebih

bisa menyaring isi dari berita tersebut

V3

Perasaan saya lebih ke arah miris

sebenarnya ketika melihat banyaknya berita yang masih belum tentu

kebenarannya

V4 Pusing. Terlalu banyak informasi, sulit

untuk difilter

V5 Semakin penasaran terhadap berita

tersebut. Penasaran berita yang termuat memang benar adanya atau hanya hoax

W1 Terganggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

129

W2 Risih, banyak berita klickbait yg gampang

mempengaruhi orang

W3 Sedikit sedih, soalnya nyebar beritanya

gak bener

W4 Kecewa. Berita yang menyebar sebagian

besar hoax. Saya kecewa karna tidak mendapat informasi yang sesungguhnya.

W5 Biasa saja. Karena saya tahu berita mana

yg bisa saya percaya

Pertanyaan 3

Responden Respon

A1 Mengecek apakah berita tersebut benar/tidak

dengan mencari sumber lain

A2 Membaca kembali dan membandingkannya

dengan sumber yang lain agar dapat melihat dari sudut pandang yang lebih luas

A3

Pertama-tama saya tidak langsung mengambil

keputusan bahwa berita yang saya dapatkan itu benar, artinya saya mencari tahu

lagi informasi yang lainnya apakah berita tersebut bisa dipercaya atau tidak

A4 Setelah membaca, saya membuka berita lain

untuk meyakinkan apakah berita yang saya baca benar adanya atau hoax

A5 Cari tahu kebenarannya

B1 Membaca dengan seksama kemudian

mencari berita yang sama dari sumber yang berbeda

B2 Lihat dulu, lalu memfilter berita yang

marak dengan cara melihat sumber-sumber yang tercantum lalu cocokan

B3 Mencari berita yang sama di halaman yang

beda. Karena jika mengandalkan satu berita saja tidak bisa dipercaya

B4

Membacanya dan mencari berita lain

yang memiliki topik sama untuk mengecek valid atau tidaknya berita tersebut

karena saya anak sejarah jadi fakta sangat penting

B5 Membacanya , lalu menelaah berita

tersebut

C1

Membacanya hingga habis, lalu mencoba

membaca berita lain yang berhubungan dengan berita itu, sehingga informasi

yang didapat juga banyak

C2 Menonton sampai habis atau dibaca dengan

baik

C3 Pertama-tama melihat judul artikel atau berita

yang saya terima. Berdasarkan judul, bisa dilihat berita yang saya ingin baca

C4

Memutuskan untuk percaya atau tidak, dengan

melihat sumber berita yang menyebarkan karena satu dua sumber sudah dicap

sebagai tukang melebih-lebihkan berita atau kurang objektif. Tapi ada kalanya

langsung menerima begitu saja tanpa pertimbangan

C5

Tentu saja membaca berita tersebut, kemudian

mencari berita lain yang mirip-mirip jika dirasa berita tersebut tidak dapat

dipercaya

D1 Browsing topik tersebut dan mencari info

berkaitan untuk melihat berita secara keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

130

D2 Membaca sumber berita, membaca isi,

membandingkan dengan sumber lain

D3 Crosscheck. Melihat sumber berita tersebut

apakah cukup reliable atau tidak

D4 Tidak terlalu menanggapi karena tidak bisa

langsung percaya

D5 Cross-check sumber berita tersebut

E1 Memperhatikan sumber

E2 Membaca terlebih dahulu, ketika tidak

bermanfaat di skip saja

E3 Dibaca, dicari sumbernya supaya jelas tidak

menipu

E4

Tergantung berita yang disampaikan jika yang

disampaikan tentang kekerasan atau kejahatan akan membuat kita lebih berhati-

hati

E5 Saya baca, lalu saya mencari info lain. Setelah

itu abaikan

F1 Mencari tahu lebih dalam dan berpikir secara

realistis. Jika tertarik, maka saya akan membaca artikel-artikel lain yang terkait

F2 Baca judul

F3 Kadang saya membaca kadang tidak

F4

Saya biasanya hanya membaca dan menyimak

kemudian saya mencari berita yang berhubungan dengan berita yang saya baca.

Kalau beritanya kurang menyenangkan ya saya tutup beritanya

F5 Cross-check, biar tahu berita hoaks atau bukan

G1 Mencoba memahami dan bertanya-tanya

apakah berita itu benar atau salah

G2 Membaca dengan seksama untuk mengetahui

kebenaran dari berita tersebut

G3 Diam saja. Kalau saya ikut menyebarkan, saya

tidak ada bedanya dengan mereka yang menyebarkan di media sosial

G4 Menanyakan berita/isu tersebut kepada orang

lain asli/benar atau tidak

G5 Saya diam saja. Cukup membaca saja

H1 Membacanya berkali-kali untuk mengantisipasi

diri saya sendiri agar tidak salah tafsir terhadap berita tersebut

H2 Bertanya ke teman untuk memastikan bahwa

berita tersebut hoax atau tidak

H3 Meminta orang yang menyebar berita untuk

mengirimkan sumber berita

H4 Mencari sumber lain untuk memastikan

kebenarannya, jadi tidak lihat berita tersebut dari satu sumber saja

H5 Hapus. Karena bisa menyesatkan

I1

Mencermati isi berita dan sumbernya. Selain

itu, mencermati kata yang digunakan karena dari beberapa berita yang saya baca

penggunaan kalimat kadang-kadang menyudutkan suatu orang/tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

131

I2 Membaca dan mencari sumber-sumber lain

I3 Cek sumber beritanya. Kalau benar dari portal

berita terpercaya, tidak perlu baca

I4

Saya cek dari sumber lain yang terpercaya

misalkan kompas.com/the jakarta post. Lalu saya juga membandingkan dengan

berita yang ada di televisi

I5 Kalau berita itu benar (setelah dilakukan

konfirmasi) akan saya bagikan. Apabila bohong maka akan saya report

J1 Membaca saja

J2 Melakukan cek ulang

J3

Saya check dulu pihak mana yang

mengupload berita tsb. Saya pribadi lebih percaya jika berita di upload oleh

stasiun tv.

J4 Crosscheck kebenaran berita

J5 Jika dirasa kurang masuk akal dan tidak

ada media lain yg memberitakan, langsung tutup halaman tersebut

K1 Membaca hingga selesai dan

membandingkan dengan berita lainnya

K2 Membaca

K3

Pertama kali saya mengecek kebenaran

tersebut melalui sumber yang lebih bisa dipercaya seperti berita yang disajikan

di stasiun tv

K4 Membaca dari awal hingga akhir

K5

Tidak langsung terpancing untuk percaya

dan melihat sumber-sumber yang lebih terpercaya dan sudah dikonfirmasi

kebenarannya

L1 Yang saya lakukan pertama kali ketika

menerima berita hanya sekedar membaca berita tersebut

L2

Cross check terlebih dahulu misalnya

mencari dari sumber terpercaya lainnya agar bisa memastikan berita tersebut

benar atau tidak

L3 Pertama dilihat atau dibaca dan disimak.

Kedua, mencari kebenaran

L4 Mencari sumber berita tersebut. Membaca

dengan teliti isi dari berita tersebut

L5 Membacanya lalu memfilternya baik-baik

M1 Mencari kebenaran dari sumber berita

tersebut. Tidak menelan mentah-mentah

M2 Membaca terlebih dahulu dengan cermat

M3 Saya diam saja dan tidak berkomentar

M4

Membaca lalu mengecek kebenarannya

terlebih dahulu dengan mencari pada situs-situs yang terpercaya dan bisa

dipertanggungjawabkan kebenarannya

M5 Langsung membaca dan melihatnya dan

rasa ingin tau itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

132

N1 Mencari sumber lain untuk mencari

kebenarannya

N2 Membaca dengan seksama jika tertarik

N3 Dibaca dulu, lalu cari kebenaran tentang

berita itu dari sumber yang terpercaya

N4

Yang saya lakukan adalah membaca berita

tersebut dan mencari tahu kebenarannya agar tidak terjadi penyebaran berita

yang hoaks

N5

Hal yang pertama kali saya lakukan

adalah membaca dengan seksama berita yang ada di media sosial dan mengecek

dengan seksama berita yang diperoleh

O1

Biasanya mengecek berita dari media

sosial dengan sumber-sumber berita yang lain seperti koran, info televisi, dan

masuk akun berita surat kabar online

O2 Prinsip saya, berita di medsos bukanlah

acuan utama. Maka saya baca sambil lalu saja

O3

Membacanya (jika beritanya menarik).

Saya hanya tertarik dengan berita tentang olahraga dan masalah kemanusiaan

(bencana, dll). Di luar dari berita itu, saya tidak terlalu memberi perhatian

O4 Cari tahu kebenarannya ; cek dari siapa dan

juga faktanya. Tidak terburu-buru disampaikan ke orang lain

O5

Tentu saya membacanya terlebih dahulu

lalu membandingkannya dengan berita-berita dari lembaga yang berkualitas dan

independen. Satu sumber tidak cukup. Saya tidak pernah menuliskan berita atau

mengomentarinya di media sosial. Saya memilih langkah yang lebih sulit

daripada menuliskan berita di media sosial. Misalnya, koran. Saya ingin tulisan

saya teruji sehingga tidak ada pembaca yang jatuh dalam kesesatan yang berasal

dari saya.

P1 Mencari sumber lain melalui komentar

yang ada

P2 Mencari kebenarannya

P3

Membacanya, karena saat ini menurut

saya kalimat yang ada pada berita sering kali ada yang berlebihan dan tidak

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

P4 Membaca dan mencari tahu benar atau

salah, terkadang melewatinya.

P5

Tergantung topik dan waktu saya. Misal

ketika sedang luang dan topik beritanya cukup menarik bagi saya, saya klik dan

membacanya. Saya tipe orang yang rasa ingin tahunya tinggi, jadi apa yang saya

temui dan sekiranya itu menarik, pasti akan saya telusuri.

Q1 Kadang langsung melewatkan jika berita

kurang menarik

Q2 Yang saya lakukan yaitu membacanya

sampai tuntas dan menyikapinya dengan sebagaimananya

Q3 Ya cuma bisa membaca saja dan tidak

pernah saya pikirkan

Q4 Saya scroll ke bagian bawah, liat sumber,

bila ada saya akan membaca berita itu, bila tidak saya akan abaikan.

Q5 Membacanya dan jika ingin tau lebih dalam

lalu tidak langsung percaya dan melihat referensi lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

133

R1

Yang saya lakukan pertama kali adalah

membacanya namun tidak langsung percaya, saya menunggu berita lain yang

relevan

R2 Memeriksa kebenarannya dari berbagai

sumber misalnya : google atau diskusi dengan teman yang lebih tau

R3

Melihat gambarnya, apakah gambarnya

menarik atau tidak. Setelah itu membaca secara cepat baru membaca full

beritanya di caption

R4 Pertama melihat judul, jika menarik lanjut

membaca jika tidak lewati

R5

Pertama yang saya lakukan adalah

membaca berita tersebut dengan seksama, lalu jika saya menemukan hal-hal

yang ganjil dan tidak sesuai dengan berita tersebut saya akan mencari tahunya

sendiri dengan searching di media-media

terpercaya

S1 Yang pertama saya lakukan ialah tentunya

membaca dan ngeshare ke orang-orang terdekat

S2

Pertama pastinya saya akan membaca

berita tersebut. Lalu mencari sumbernya dan setelah itu saya mencari kebenaran

dari berita tersebut di youtube

S3 Baca berita itu dari awal sampai akhir.

Lalu mencari informasi lain tentang itu untuk mencari kebenarannya

S4 Membacanya sampai habis

S5 Memikirkan secara logika apakah berita

tersebut baik atau tidak

T1 Perhatikan sumber beritanya dan pastikan

kebenarannya agar kita tidak termakan hoak

T2 Membacanya

T3 Membacanya

T4 Saya baca dari atas sampai selesai

T5 Membaca, melihat/mendengarnya dengan

seksama dan berusaha memahami isi dari berita tersebut

U1 Melihat sumber berita itu berasal , dibaca

lebih cermat agar bisa dicari kebenarannya

U2

Yang saya rasakan pertama kali biasa saja

namun jika ada berita yang hoax dan tidak sesuai saya langsung aktif

menanggapinya

U3 Membaca dan mencermatinya supaya tidak tertipu

U4

Melihat darimana sumber berita itu

dahulu, dicari kebenarannya supaya tidak menelan mentah-mentah. Mencari

sumber berita lain untuk dijadikan perbandingan.

U5 Kalau baik bisa kembali disebarkan

V1

Pelajari lebih lanjut. Saya tidak akan

menerima mentah-mentah berita yang saya terima tetapi saya akan mempelajari

lebih lanjut jika saya tertarik

V2 Membaca kemudian mencari

sumber-sumber lain. Tidak hanya menerima berita begitu saja

V3 Tidak gampang percaya terlebih dahulu

sebelum melihat berita dari orang yang terpercaya kebenarannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

134

V4 Skip, kalau besok masih heboh, baru

dicari dan dibaca

V5 Mencari tahu kebenaran berita tersebut.

Cek sumbernya apakah bisa dipercaya atau tidak

W1 Dibaca

W2 Tergantung judul berita dan fenomena,

kalau sesuai dengan fenomena dibaca

W3 Saya baca semuanya, kemudian lihat

komen. baru bisa analisis ini hoax apa tidak.

W4

Bersikap tidak peduli. Saat ini apapun bisa

menimbulkan perpecahan di media sosial. Harus benar2berhati2. Maka saya

memilih tidak peduli.

W5 Membacanya dan mencari inti informasi

yg disampaikan

Pertanyaan 4

Responden Respon

A1 Berita bohong yang bertujuan mempengaruhi

pandangan pembaca

A2 Berita-berita yang belum terbukti keabsahannya

dan berita-berita yang jelas berisi kebohongan

A3

Hoaks adalah suatu berita maupun informasi

yang mudah didapatkan saat ini. Artinya berita bohong yang disampaikan demi

kepentingan tertentu

A4 Hoaks adalah suatu informasi yang belum tentu

kebenarannya

A5 Berita bohong yang jangan dipercaya

B1

Hoaks merupakan berita bohong atau

kebohongan publik yang disebarluaskan oleh orang-orang yang tidak

bertanggung jawab

B2

Hoaks adalah kebohongan dan

sebenarnya kalau menurut saya kita harus melihat pesan apa yang sebenarnya

ingin disampaikan

B3 Berita yang tidak mempunyai kekuatan

kebenaran, bahkan berita yang tidak benar sama sekali

B4 Berita bohong yang tidak sesuai fakta

B5 Berita palsu. Rekayasa

C1 Hoaks adalah berita palsu yang telah terbukti

tidak benar

C2 Suatu berita/isu yang dibuat dan disebarkan

tanpa ada kebenaran yang pasti

C3

Hoaks adalah berita yang tidak diketahui

kebenarannya. Hoax itu adalah suatu informasi yang dikemas secara rapi dan

menarik perhatian tetapi diragukan kebenaran informasinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

135

C4

Berita yang tidak sesuai dengan kenyataan,

tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan atau menggiring opini ke

arah yang subjektif

C5

Berita yang disebarkan dengan tujuan untuk

mengancam atau memfitnah seseorang atau golongan tertentu melalui media

sosial

D1 Berita yang tidak berdasar bahkan tidak benar

D2 Hoaks adalah berita yang dengan sengaja

dibuat-buat untuk kepentingan tertentu

D3

Suatu berita yang belum tentu benar, tersebar

secara luas, tidak diketahui kebenarannya, dan berasal dari sumber yang tidak

jelas

D4 Hoaks adalah berita bohong/yang

kebenarannya tidak bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan

D5 Berita bohong yang ditujukan untuk

menguntungkan suatu pihak

E1 Hoaks adalah berita bohong yang tidak jelas

sumber dan kebenarannya

E2 Berita palsu yang hanya ingin mencari sensasi

buruk

E3 Kebohongan

E4 Hoaks berita yang disampaikan untuk

kepentingan individu yang memberikan pengaruh kepada orang lain

E5 Hoaks adalah berita yang tidak sesuai dengan

apa yang terjadi sesungguhnya

F1 Informasi yang tidak benar, tetapi dibuat

seolah-olah benar adanya

F2 Berita atau informasi yang tidak sesuai dengan

fakta

F3 Hoaks itu berita-berita tidak jelas, yang

menyebarkan ketidakbenaran sebuah berita

F4 Menyebarkan berita yang belum tau

kebenarannya

F5

Penyebar berita yang tidak benar, yang akan

menimbulkan perpecahan atau isu-isu palsu untuk menakut-nakuti orang

lain/mengintimidasi orang lain

G1 Berita burung/berita yang tidak benar hanya

untuk menarik perhatian

G2 Hoaks adalah berita bohong atau tidak benar

yang tidak diketahui sumber aslinya

G3 Hoaks adalah berita bohong yang bisa menjadi

fitnah

G4 Sesuatu yang disebarluaskan untuk tujuan yang

tidak baik

G5 Berita yang sumbernya belum jelas

H1

Hoaks adalah penyebaran informasi yang

sumber, waktu, tempat, kronologinya belum dapat dipastikan kebenarannya dan

biasanya disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk

mencapai tujuan-tujuan yang dapat meresahkan penerimanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

136

H2 Berita bohong, berita yang direkayasa oleh

pihak tertentu untuk kepentingan pribadi/kelompok

H3

Berita/kabar yang tidak sesuai dengan fakta.

Selain itu terdapat keberpihakan kepada pihak/hal tertentu yang meresahkan

masyarakat

H4 Berita bohong. Berita yang tidak tahu

kejelasannya sumbernya darimana tapi sudah disebarluaskan

H5 Berita yang tidak sesuai dengan kenyataan

I1

Hoaks adalah berita yang belum tentu

kebenarannya dan cenderung menyudutkan salah satu pihak. Menurut saya

hoaks juga salah satu media untuk mengadu domba antar pihak satu dan pihak

yang lain

I2 Informasi yang tidak benar keberadaannya

I3 Berita yang belum tahu kebenarannya

I4 Berita yang tidak sesuai dengan fakta dan

berusaha untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu

I5 Berita bohong. Tidak benar dan ditujukan untuk

merugikan pihak tertentu

J1 Berita bohong

J2 Berita palsu yang bertujuan untuk

memecah belah atau memicu konflik

J3 Hoaks adalah berita atau informasi palsu

yang tersebar di publik.

J4 Berita yg belum tentu kebenarannya

J5 Berita yang belum jelas kebenarannya

K1 Berita yang tidak benar atau berita yang

tersebar tanpa diketahui sumber kebenarannya

K2 Berita yang belum jelas kebenarannya

K3

Hoaks merupakan informasi yang

diberikan bukan berdasarkan fakta. Informasi yang disajikan terlalu berlebihan

sehingga menjatuhkan pihak tertentu

K4 Penyebar informasi yang tidak benar atau

fitnah

K5 Kabar berita yang tidak benar adanya atau

tidak sesuai dengan fakta yang ada

L1 Menurut saya hoaks itu merupakan berita

bohong yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya

L2

Hoaks itu adalah berita-berita yang tidak

benar atau mengandung ketidakbenaran dan tidak sesuai dengan kejadian atau

fakta yang sebenarnya

L3 Berita bohong, berita yang tidak benar

atau tidak sesuai fakta

L4 Hoaks itu berita yang belum benar

kebenarannya dan biasanya berisi berita yang bohong

L5

Hoaks adalah berita yang memberikan

fakta-fakta yang bukan sebenarnya untuk meningkatkan pamor tertentu atau

tujuan tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

137

M1 Berita yang dibuat-buat untuk menyebar

kebencian

M2 Hoax adalah sebuah kebohongan yang

menyebar ke publik dan merugikan pihak tertentu

M3 Berita bohong yang bermaksud

menyalahkan suatu pihak

M4 Hoaks adalah berita palsu dan ditujukan

untuk suatu kepentingan tertentu

M5 Hoaxs itu berita yang dibuat atau

disebarkan dengan tujuan merusak dan tanpa ada fakta yang jelas

N1 Informasi yang tidak jelas dan kebenarannya tidak dapat

dipertanggungjawabkan

N2 Omong kosong

N3 Berita yang belum tentu kebenarannya

N4 Hoaks adalah suatu berita yang

disebarkan tanpa adanya kebenaran

N5

Hoaks itu adalah salah satu bentuk

penyebaran berita yang belum diketahui dengan pasti berita yang disebarkan itu

benar atau tidak

O1

Hoaks adalah penyebaran berita yang

tidak sesuai dengan fakta dan bukti yang real. Seringkali berita hanya

mementingkan kelompok tertentu

O2 Berita yang sengaja dibuat palsu dan

sengaja disebarkan

O3 Hoaks adalah fakta alternatif yang dibuat

demi kepentingan tertentu

O4

Hoaks : berita palsu. Hoaks adalah berita

yang sengaja direkayasa demi sensasi atau

menarik perhatian dan menipu orang

O5

Secara sederhana, hoaks adalah berita

yang tidak mengandung kebenaran yang tekstual, bahkan faktual. Namun, lebih

dari itu, hoaks memiliki kehendak dalam dirinya sendiri, yaitu menjadikan

pembacanya percaya terhadap sebuah ketidakbenaran sebagai sebuah kebenaran

secara perlahan-lahan.

P1 Berita yang belum diketahui kebenarannya

P2 Hoaks adalah berita tidak benar

P3 Hoaks adalah berita bohong

P4 Berita yang salah dan bohong.

P5 Menurut saya, hoax adalah berita yang

diberluaskan dengan kepalsuan/ tanpa data dan bukti nyata.

Q1 Berita bohong yang tidak jelas asal

mulanya

Q2 Berita yang tidak sesuai dengan faktanya

Q3 Berita yang tidak nyata

Q4 Bagi saya, hoaks adalah berita atau

kabar yang tidak terbukti kebenarannya.

Q5 Berita bohong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

138

R1 Menurut saya hoaks adalah berita yang

tidak sesuai dengan fakta yang ada

R2 Berita bohong; sesuatu yang tidak terbukti kebenarannya

R3 Berita yang keliru atau tidak benar yang

dengan sengaja disebar dengan maksud tertentu

R4

Berita palsu, berita palsu/hoaks ini tidak

terbukti kebenarannya yang kebanyakan memiliki tujuan untuk membuat heboh

dikalangan masyarakat dan tujuan lain adalah untuk memecah belah masyarakat

R5

Hoaks adalah sebuah berita yang tidak

benar tetapi dimasyarakat sudah dianggap benar padahal belum terbukti

faktanya

S1 Hoaks adalah berita bohong/informasi

yang tidak benar yang dishare di media sosial ataupun dari mulut ke mulut

S2 Menurut saya hoaks itu berita bohong

yang sengaja dibuat untuk membangun opini publik agar terarah pada tujuannya

S3 Berita bohong yang belum tahu

kebenarannya

S4 Berita bohong yang menyebar cepat

S5 Hoaks adalah suatu kebohongan

T1 Hoaks adalah berita bohong

T2 Berita palsu yang tidak jelas kepastiannya

T3 Berita bohong

T4 Berita tentang suatu hal yang berbeda

dari faktanya

T5 Hoaks adalah informasi yang

sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar adanya

U1

Hoaks adalah berita yang palsu. hoaks

adalah sebuah kepalsuan yang dibuat oleh seseorang yang membuat orang

merasa tertipu

U2 Hoaks adalah berita yang palsu atau berita

bohong yang tidak sesuai realita

U3 Berita kurang benar

U4

Hoaks itu semacam donat yang tengahnya

bolong. Dalam artian hoaks itu didapat

terasa enak tapi tidak nyata, lebih tepatnya kebohongan atau omong kosong atau

kepalsuan

U5 Segala informasi yang tidak benar

V1 Berita yang dibuat oleh segelintir

orang-orang kurang kerjaan yang hanya ingin mencari sensasi

V2 Hoaks adalah berita yang belum tentu

kebenarannya

V3 Menurut saya hoaks adalah kabar berita

bohong yang belum tentu kebenarannya

V4 Berita bohong/tidak benar/dimanipulasi

V5 Berita bohong. Tidak sesuai dengan fakta

W1 Berita bohong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

139

W2 Hoaks = berita bohong

W3 Berita yang tidak bener, hanya kebohongan

yg dilebih lebihkan

W4

Informasi atau berita yang tidak jelas asal

usulnya. Tidak ada kepastian bahwa itu berita atau informasi nyata. Kalimatnya

berlebihan.

W5 Berita yang tidak bisa dipertanggung

jawabkan kebenarannya

Pertanyaan 5

Responden Respon

A1

Hoaks tidak perlu dipercaya. Kalau mau baca

berita harus dari akun yang sudah

terpercaya

A2 Benar-benar merugikan karena pihak-pihak

pembaca yang tidak kritis akan tersesat setelah membaca hoaks tersebut

A3

Pandangan saya tentang hoaks saat ini, adanya

oknum yang memiliki kepentingan tertentu hanya saja sekarang ini bagaimana

cara menyikapi atau membedakan suatu berita yang kadangkala membuat si

penerima tidak bisa membedakan mana yang fakta mana yang hoaks

A4

Sangat disayangkan. Karena kita penerima

informasi tidak semua dapat berpikir jernih, ada yang menelan informasinya

mentah-mentah tanpa mencari info lain

A5 Hoaks harus dilawan sebab banyak yang

terkena tipuan berita hoaks

B1 Indonesia tidak akan maju

B2

Menurut saya biasa saja. Kembali ke kita

bagaimana memfilternya. Karena hal tersebut juga menantang kita untuk

membaca dan menemukan sumber asli

B3

Banyak orang bodoh yang mengandalkan

berita hoax, orang yang menyebarkan atau percaya sama saja seperti orang

bodoh

B4 Saya menolak, karena dapat menimbulkan

masalah ke depannya

B5 Perlu ditindak lanjuti tapi saya memaklumi

karena beberapa sumber berita kadang-kadang memiliki kepentingan

C1 Cukup miris, karena makin ke sini semakin

buruk cara seseorang/suatu media berita untuk menjadi terkenal

C2 Hoax akan memberi dampak yang buruk bagi

penonton berita tersebut

C3

Saya turut prihatin terhadap berita hoaks saat

ini, karena tidak sedikit dapat mengidentifikasi suatu informasi adalah hoaks

atau tidak. Selain itu masyarakat hanya menerima secara mentah informasi dan

membagikannya kepada orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

140

C4

Hoaks memang sulit untuk dicegah karena hal

itu tergantung dari kualitas mental pembuat hoaks itu sendiri. Jadi yang bisa

dilakukan adalah kita sebagai penerima berita harus menjadi lebih kritis dan

bijak dalam mencerna informasi baru

C5 Biasa saja, kalau semua berita dapat dipercaya

maka tidak akan mencari berita lain untuk dicari kebenarannya

D1 Marah. Karena berita hoaks hanya membuat

sesuatu hal menjadi buruk

D2 Sungguh miris karena menggunakan media

sebagai media penyebar hoaks

D3

Sangat merisaukan. Berita hoax saat ini

gampang sekali menyebar dan terkadang karena hal tersebut orang-orang susah

membedakan mana berita benar dan mana berita hoax

D4

Dari opini saya, saya sendiri tidak terlalu

terganggu karena saya kalau baca berita tidak langsung percaya dengan berita-

berita itu. Paling cuma kayak "oh" kalau ada berita hoaks

D5 Ikut melaporkan dan report berita-berita

tersebut

E1 Sangat memprihatinkan karena semakin tidak

disaring media yang dikonsumsi oleh masyarakat

E2 Tidak merespon jika itu berita yang tidak

bermanfaat

E3 Miris melihat masyarakat Indonesia mudah

terpengaruh

E4

Dengan adanya hoaks kita lebih berhati-hati

dalam menggunakan media sosial dengan baik dan benar dan jangan mudah

terpengaruh

E5 Memprihatinkan. Karena masyarakat tidak

memilah-milah berita tersebut dan langsung menyebarkan ke banyak orang

F1

Miris. Karena saat ini hoaks tidak lagi marak

digunakan dalam menunjang sensasi, melainkan sudah digunakan sebagai alat

untuk menjatuhkan orang lain. Apalagi saat ini yang marak terjadi dalam dunia

politik

F2 Hoaks merupakan kejahatan yang seharusnya

tidak bisa ditoleransi

F3 Biasa saja, karena kadang saya tidak membaca

berita yang ada, kadang saya melihat dari judul beritanya saja saya tidak suka

F4

Orang-orang yang menyebarkan hoaks orang

yang tidak memiliki jiwa nasionalisme jadi menurut saya perlu adanya

pembinaan atau penyuluhan terhadap warga negara agar jiwa cinta negara

tumbuh di hati warga negara Indonesia

F5 Biasa saja, yang penting harus dicrosscheck,

jangan mudah terpengaruh

G1 Kecewa, karena orang hanya

mementingkan sensasi bukan kebenaran

G2 Sangat memprihatinkan karena berita

hoaks bisa merusak masa depan anak bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

141

G3

Pandangan saya masyarakat sekarang

diperalat oleh hoaks. Mereka langsung memakan mentah-mentah berita hoaks

tanpa mencari tahu faktanya

G4

Pandangan saya terhadap hoaks itu

sebenarnya biasa saja, tapi saya bingung dengan orang yang menyebarluaskan

hoaks tersebut, karena orang tersebut tidak melihat dampak jeleknya

G5 Pandangan saya biasa saja dan dijadikan

hiburan saja

H1

Hoaks yang semakin marak membuat keadaan

lingkungan masyarakat menjadi tidak kondusif karena adanya kecemasan-

kecemasan yang dibawa selama beraktivitas. Namun sisi positifnya kita lebih

waspada terhadap fenomena di sekitar kita

H2 Miris. Tidak percaya kalau orang-orang jaman

sekarang memiliki sikap yang di luar akal sehat

H3

Berita hoaks bisa mengubah pandangan

masyarakat menjadi salah yang berdampak pada sikap individu terhadap orang

lain/kelompok tertentu menjadi kurang tepat

H4

Sangat buruk, karena netizen gampang

dibohongi dan situasi menjadi kacau karena fitnah. Yang paling parah bisa

terprovokasi

H5 Mungkin kurang baik bagi masyarakat

I1

Saya merasa miris dan kurang nyaman dengan

maraknya berita hoaks karena itu dapat memecah belah masyarakat padahal

kebenaran berita tersebut belum tentu tepat dan akurat

I2

Menurut saya hoaks saat ini semakin marak

karena semakin banyak pihak-pihak yang licik/mencari keuntungan dengan

memanfaatkan segala cara dan tanpa memikirkan dampaknya

I3 Menunjukkan bahwa literasi media orang

Indonesia saat ini sangat rendah

I4

Saya sangat sedih karena kebebasan

berpendapat saat ini malah dijadikan ajang untuk menjatuhkan orang lain

dengan menggiring opini masyarakat sehingga suasana akan semakin memanas

I5 Miris. Karena masih ada yang percaya dan

terpengaruh

J1 Semakin aneh. Karen makin kesini

hoaxnya makin ga jelas dan TDK substansial.

J2

Hoaks semakin sering berkembang

terutama di tahun" politik saat ini dan kita sebagai pengguna media sosial harus

melakukan "penyaringan" dari berbagai sumber supaya terhindar dari hoaks

J3

Hoaks yang tersebar sekarang sangat

berbahaya, khususnya mengenai politik. Banyak masyarakat yang menelan

mentah2 informasi lalu disebar luaskan dengan mudah. Setelah itu bisa saja

orang2 termakan hoaks dan melakukan tindakan anarkis.

J4 Bijaklah dalam menanggapi berita

di sosial media

J5 Mencemaskan. Karena dapat menjadi

provokator dan sarana adu domba di masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

142

K1

Saya merasa heran dan bingung mengapa

orang-orang mau dengan mudah menyebarluaskan berita yang tidak benar dan

tidak sesuai fakta

K2 Biasa saja. Penerima berita harus bijak

K3

Pandangan saya terhadap hoaks miris.

Saya miris melihat hoaks karena mereka yang menyediakan hoaks seperti tidak

memiliki kegiatan yang lebih positif dan tidak bisa menemukan kebahagiaannya

sehingga ingin menjatuhkan pihak lain dengan hoaks yang disebarkan

K4 Sedih, karena dengan hoak banyak sekali

masalah yang ditimbulkan

K5

Hoaks dapat memicu kesalahpahaman

masyarakat dan memicu pertengkaran karena banyak masyarakat yang masih

kurang mengkritisi suatu berita dan merasa dirinyalah yang paling benar

L1

Pandangan saya terhadap hoaks yang

semakin marak adalah merasa terganggu, karena dapat menimbulkan berbagai

masalah

L2

Hoaks itu bisa menjadi pemicu

terpecahnya kedamaian dan menyebabkan kesalahpahaman antar masyarakat,

itulah sebabnya hoaks sangat tidak baik

L3

Saya melihat hoaks itu sesuatu yang

membuat orang sangat terganggu dan menjajah secara tidak terlihat. Maksudnya

karena hoaks menciptakan perbedaan pendapat dan kelahi

L4 Harus menjadi masyarakat yang cerdas dan

teliti dalam menyaring dan menerima berita

L5 Buruk. Karena hoaks dapat mengubah

pandangan seseorang

M1 Sedih karena seharusnya pada masa yang

modern ini kita mudah mendapatkan suatu informasi

M2

Harus semakin berhati-hati dan bersikap

kritis dalam menyikapi berita yang ada, karena sebagai mahasiswa tentunya

saya tidak mau dengan mudah terjerumus dalam hoax

M3 Hoaks harus dihentikan, dimulai dari diri

sendiri supaya kita dapat hidup bernegara dengan baik

M4

Miris sih karena itu menandakan

bagaimana masyarakat hanya menerima mentah-mentah informasi yang di dapat

tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu

M5 Pandangan saya mengenai hoaxs saat ini

sangat meresahkan

N1 Sangat tidak terpuji, sebab memberikan

informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

N2 Yang menyebarkan hoaks kurang kerjaan

N3 Miris dan sedih karena bisa membuat

perselisihan

N4

Hoaks saat ini semakin marak, banyak

sekali orang yang selalu percaya dengan hoaks yang disebar tanpa mencari

kebenaran dan pada akhirnya menimbulkan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

143

N5

Menurut saya orang-orang yang percaya

pada hoaks yang beredar saat ini adalah orang-orang yang mudah terhasut dan

termakan oleh berita yang tidak benar

O1

Berita hoaks yang marak merupakan

tindak kejahatan dan manipulasi realita. Hal ini karena hoaks tidak

menampilkan data-data real tetapi mengubah fakta-fakta demi kepentingan

tertentu

O2

Sebenarnya menandakan gejala dalam

masyarakat. Fenomena yang terjadi menunjukkan masyarakat ingin diakui

kategori-kategorinya (kelompok). Maka, jika kategori ini diserang, masyarakat

tertentu merasa direndahkan

O3

Sama seperti jawaban sebelumnya,

perasaan saya khawatir, karena masyarakat kita banyak yang kurang bijak.

Kalau masyarakat sudah bijak, maka hoaks tidak akan membuat kekacauan

O4

Hoaks itu meresahkan karena

menyebarkan kebohongan, tapi juga membuat orang semakin dewasa karena

harus selektif terhadap berita

O5 Hoaks adalah bagian dari zaman post-truth.

Hoaks dapat menjadikan kebenaran terlihat sangat kabur.

P1 Kuatir, banyak orang yang dengan mudah

percaya berita yang beredar

P2 Cukup prihatin karena akan banyak orang

yang terhasut dengan berita yang tidak benar

P3 Sangat menyayangkan hal tersebut karena

seharusnya berita itu memperjelas keadaan yang terjadi bukan memperkeruhnya

P4 Miris, karena sekarang banyak orang yang

langsung percaya bahkan turut menyebarkan tanpa tau benar atau salah.

P5

Hoax itu tidak penting, hanya menjadi

provokator untuk orang-orang, karena jelas sudah banyak orang yang

terprovokator dengan berita yang ada padahal berita tersebut jelas-jelas tak ada

buktinya.

Q1 Merasa miris karena tidak malu para

pembuat berita bohong dan dengan bangga menyebarkan

Q2 Pandangan saya buruk sekali karena bisa

memicu peperangan dan permusuhan

Q3 Saya mah tidak pernah mementingkan

selagi tidak mengganggu saya

Q4

Saya berprinsip bahwa berita-berita

yang tersebar melalui media sosial, tidak akan saya sebarluaskan entah itu benar

ataupun tidak. Karna sulit bagi kita untuk bisa mendeteksi persebaran berita di

medsos yang begitu masif.

Q5 lebih skeptis dan selektif dalam memilih

media yang memberitakan tersebut.

R1 Menurut saya hoaks sangat meresahkan

karena banyak orang yang mudah "dibodohi" dengan berita berita palsu

R2

Menurut saya berita hoax sangat

mengganggu karena biasanya berita hoax berupa "spam" yang dikirim dalam

jumlah banyak. Saya juga merasa bahwa berita hoax sangat meresahkan saya

karena berita tersebut dapat diterima benar oleh orang lain padahal berita itu

salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

144

R3

Sangat disayangkan banyaknya

penyebaran hoaks saat ini karena menurut saya di Indonesia masih banyak

masyarakat yang tidak dapat memilah informasi dengan benar

R4

Semakin marak karena semakin banyak

orang yang menebarkan sensasi. Ingin populer namun lewat jalur yang salah.

Orang-orang seperti ini berlomba-lomba menikmati kesenangan dalam

kebohongan

R5

Menurut saya hoaks itu tidak tercipta jika

para pengguna media sosial lebih cerdas dalam menyebarkan berita dan hanya

ingin media sosialnya lebih populer

S1

Pandangan saya terhadap hoaks saat ini,

saya merasa kurangnya pengawasan/konsekuensi terhadap orang yang

melakukan penyebaran hoaks. Pandangan saya seperti itu karena sampai saat ini

masih merajalela berita-berita hoaks. Orang dengan gampangnya melakukan

penyebaran hoaks

S2

Menurut saya banyaknya hoaks yang

tersebar sangat meresahkan masyarakat karena masyarakat selalu menjadi

sasaran yang seolah-olah diadu domba yang berpotensi menimbulkan kerusuhan

S3 Jangan terlalu percaya dengan hoaks yang

beredar, karena bisa saja kita salah paham tanpa tahu kebenarannya

S4 Saya tidak terlalu percaya dan

mempedulikan hoaks yang muncul

S5 Saya tidak percaya terhadap semua hoaks

tersebut

T1

Hoaks yang ada bisa membuat kekacauan,

perpecahan, kesalahpahaman, dan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan masih

banyak orang yang mudah termakan oleh berita-berita yang beredar tanpa

memperhatikan kebenarannya terlebih dahulu

T2 Miris, karena hoaks berhasil membuat

orang-orang percaya padanya

T3 Banyak pihak yang dirugikan, perlu

dipidana

T4

Banyak orang cenderung membaca berita

hanya bagian judulnya saja, judulnya menarik langsung dishare tanpa melihat

dulu kontennya

T5 Seru, karena komentar pro dan kontra

pembaca berita saling sambung menyambung

U1 Menurut saya hoaks itu sangat alay dan

berlebihan karena hoaks dapat membuat seseorang tertipu daya

U2 Pandangan saya akan hoak sangat kacau,

membuat orang yang membaca terkadang percaya akan berita tersebut

U3 Prihatin, karena mereka ingin

mempengaruhi otak masyarakat

U4

Dimusnahkan atau dipersempit ruang

geraknya untuk hadirnya hoaks. Karena hoaks banyak memakan korban dan

bisa membuat hubungan terpecah belah.

U5 Bisa memperkeruh suasana bangsa

V1 Semakin tidak teratur. Semakin banyak

orang yang menyebarkan hoaks untuk mencari sensasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

145

V2 Hoaks semakin mudah dibuat dan banyak

pula yang menerima berita tanpa mencari keadaan yang benar-benar terjadi

V3

Semakin miris karena akan sulit mencari

kebenaran berita yang sesungguhnya dan karena banyaknya hoaks akan

mengakibatkan menjadi takut untuk menyebar berita yang belum tentu benar

V4 Kepentingan politik. Karena berita hoaks

isinya tentang politik semua

V5 Hanya menguntungkan satu pihak

merugikan banyak pihak lain. Harus hati-hati ketika membaca berita

W1 Memecah belah..

W2 Hoaks meresahkan masyarakat, karena

menyebabkan perubahan pola pikir masyarakat (contohnya berita hoaks politik)

W3 Kurang mencerdaskan bangsa

W4

Semakin maraknya hoax justru disengaja

menurut saya. Mereka penyebar hoax mungkin senang dengan tersebarnya hoax

yang mereka buat, ramainya komentar2yang muncul, bahkan menimbulkan

perpecahan.

W5 Tidak terlalu ikut campur

Pertanyaan 6

Responden Respon

A1 Kurang senang sebab hanya menghabiskan

waktu untuk membacanya

A2

Was-was karena banyak orang yang

menggunakan medsos dan tidak mau menyaring informasi tersebut. Sehingga

ketika membicarakannya dengan orang lain, yang dibicarakan adalah hoax

A3

Perasaan kadang marah, kesal sendiri akan

berita hoaks, belum lagi ada teman, sesama yang melanjutkan informasi itu ke

yang lainnya

A4 Sedih sekali. Karena menerima berita seperti

itu, padahal berita adalah salah satu informasi yang harus benar

A5 Saya prihatin tetapi saya selalu mencari

kebenarannya

B1 Jengkel, karena sama sekali tidak ada

keuntungan yang diambil

B2 Biasa saja, karena hoaks mungkin kadang

kala adalah bentuk keresahan masyarakat. Kembali ke diri kita lagi

B3

Sedih dan merasa semakin banyak

manusia yang bodoh. Hoax dijadikan alat untuk mencari kekuasaan dan

kebenaran yang palsu

B4 Kecewa dan saya akan mencari faktanya,

karena hoak akan menimbulkan masalah

B5 Malas, menjadi sulit mencari berita yang

valid

C1 Cukup sedih, karena dengan banyaknya hoaks

yang ada, berarti pemikiran masyarakat semakin "bodoh", karena semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

146

banyaknya hoaks yang ada di media sosial

C2

Prihatin. Karena medsos yang sekarang menjadi

sarana bagi pembaca untuk mendapatkan berita dengan biaya yang murah

untuk disajikan berita/isu yang belum pasti

C3

Saya merasa prihatin, karena hoaks lebih bisa

diterima oleh masyarakat secara umum dan membuat orang beradu argumen

antar kebohongan dan kebenaran informasi

C4

Bosan, malas, dan menjadi lebih sulit untuk

langsung percaya saat menerima informasi sekecil apapun dari media sosial,

karena akhir-akhir ini hal kecil saja bisa menjadi hoaks yang besar di media

sosial

C5

Kesal, karena kebenarannya dapat tenggelam

dalam kebohongannya . Tergantung masing-masing individu yang menerima

berita tersebut

D1

Prihatin dan juga sedih karena hal ini

menunjukkan rendahnya kemampuan berpikir kritis pada mayoritas masyarakat

Indonesia

D2 Harus cek lagi sumber berita. Biasa aja tetapi

miris. Karena akan banyak orang yang tertipu

D3

Capek, karena begitu mudahnya berita tersebut

menyebar dan tidak sedikit pula orang yang percaya dan termakan berita-berita

tersebut

D4 Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada

hidup saya sehingga saya tidak merasa bagaimana-bagaimana

D5 Kecewa dengan berita hoaks karena berita

tersebut memberi efek negatif kepada mereka yang tertipu

E1 Sedih, karena banyak masyarakat minim

pendidikan mudah termakan hoaks

E2 Biasa saja karena berita yang disampaikan

hanya palsu dan saya perlu memilah mana yang baik dan tidak

E3 Perasaan saya biasa saja

E4

Sedih karena mereka menggunakan media untuk

merusak kesatuan bangsa dan moral anak-anak. Sehingga membuat anak-anak

mudah terpengaruh

E5 Biasa saja, karena tidak berpengaruh bagi saya

F1

Ada perasaan kesal dan ada perasaan senang.

Kesal karena isi berita hoaks tersebut sering menyudutkan salah satu pihak

yang mungkin tidak ada kaitannya. Senang karena dapat memberikan

pembelajaran untuk lebih selektif dan berpikir kritis dalam menerima informasi

apapun

F2 Prihatin karena merugikan banyak orang demi

kepentingan pribadi

F3 Biasa saja, karena saya tidak peduli dengan

berita-berita hoaks

F4

Saya sangat risih, khawatir, takut, marah

(dominan) karena berita bohong dampaknya sangat besar yaitu bisa dapat

memecah belah persatuan dan kesatuan. Saya ingin Indonesia hidup dalam

kedamaian dan persatuan

F5 Biasa saja

G1 Biasa saja, karena sudah menjadi hal umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

147

G2

Sangat kecewa karena hoaks adalah

berita bohong yang mampu mempengaruhi masyarakat sehingga menimbulkan

masalah pro dan kontra terhadap berita tersebut

G3 Perasaan saya kesal, tapi berusaha diam

saja

G4 Perasaan saya kesal karena saya ditipu

G5 Perasaan saya biasa saja. Asal kita bisa

mengontrol diri kita saja

H1

Sedikit cemas tapi juga melatih diri untuk lebih

waspada terhadap lingkungan. Sedikit merasakan cemas karena terlalu mikir

kejauhan

H2 Miris, kecewa dan skeptis karena kebohongan

sudah banyak dibuat maka kita perlu menyaring berita tersebut

H3

Merasa sedih karena berita hoaks mampu

mempengaruhi sudut pandang orang dan menggiring opini ke arah yang tidak

baik

H4 Waspada, jangan sampai salah informasi

H5 Marah dan sedih. Banyak masyarakat yang

terkadang terbawa arus

I1 Saya merasa sangat tidak nyaman karena isi

berita hoaks yang saya baca cenderung melebih-lebihkan peristiwa yang terjadi

I2 Sedih, karena bisa memicu perpecahan atau

masalah di masyarakat

I3

Sedih. Soalnya berita yang belum tahu

bener atau enggaknya disebar dan diunggah kembali. Sehingga masyarakat

awam berpikir bahwa hoaks tersebut benar adanya

I4

Kesal karena sampai saat ini masih ada orang

yang percaya dan dengan santainya menyebarkan hal tersebut ke orang lain,

padahal jika orang lain menerima dengan mentah-mentah maka itu akan

berbahaya

I5 Sedih. Karena itu menampakkan masih banyak

orang Indonesia yang mudah sekali terpengaruh hoaks

J1 Ya cukup prihatin kadang memecah belah

bangsa

J2 Saya merasa miris, karena hoaks

merupakan alat yg efektif untuk memicu konflik

J3

Saya merasa kesal. Kenapa konten2 hoaks

selalu saja dibagikan oleh banyak orang. Apakah orang2 yang membuat atau

membagikan hoaks tidak berpikir panjang? Saya selalu berharap orang2 tidak

sembarangan menyebarkan berita yang tidak terkonfirmasi.

J4

Hoax dapat memecah belah bangsa

seperti contohnya judul berita di sosial media dpt di edit dan orang yg tidak

bertanggung jawab menyebarkannya lalu timbul lah perpecahan yg

menyudutkan suatu kubu

J5

Cemas. Karena disaat seseorang benar2

terlanjur mempercayai hoax, akhirnya Bisa menyebabkan salah paham satu

dengan yg lain

K1 Saya merasa risih karena tidak seharusnya

hoaks disebarluaskan kemana-mana

K2 Bingung karena beritanya simpang siur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

148

K3 Perasaan saya sedih karena hoaks lebih

unggul dari pada berita yang lebih mutu

K4 Sedih, karena saya merasa dibodohi

K5

Perasaan saya miris melihat maraknya

hoaks saat ini. Seharusnya masyarakat menggunakan media sosial untuk hal-

hal positif sehingga dapat mengembangkan potensi atau bakat dirinya sendiri

sehingga berguna bagi bangsa dan negara

L1

Saya merasa miris, karena itu berarti

banyak orang yang ingin membuat masalah seperti fitnah sampai pada

memecah-belah orang-orang

L2

Saya merasa khawatir apabila hoaks

semakin banyak karena masih banyak warga Indonesia yang mempercayai

semua berita yang mereka terima. Hal ini bisa menguntungkan orang-orang

atau oknum-oknum yang ingin menggunakan hoaks untuk keuntungan pribadi

L3 Kesal, karena tidak sesuai fakta dan

setiap berita hoaks menimbulkan ancaman

L4 Perasaan saya merasa khawatir dan

terbohongi oleh berita hoaks tersebut

L5 Lebih was-was dan hati-hati karena berita

hoaks dapat membodohi pikiran masyarakat secara luas

M1 Marah karena ada oknum yang

menyalahgunakannya

M2

Saya sedih, karena era digital ini dengan

teknologi yang semakin berkembang tentunya diciptakan untuk hal-hal yang

positif bukan negatif

M3 Saya merasa sedih dan kesal dengan

orang-orang yang menyebarkan hoaks karena saya suka kejujuran

M4 Sedih, khawatir karena bisa mengancam

kedamaian di masyarakat bahkan bisa mengancam keutuhan suatu negara

M5

Kecewa dan agak marah, ya dikarenakan

misalnya lowongan pekerjaan, nyatanya pihak perusahaan tidak membuka

lowongan, apalagi terkait isu teroris, justru membuat kita menjadi takut dan

down

N1 Kecewa, sebab merupakan hal yang tidak

terpuji

N2 Biasa saja, karena saya tidak percaya

begitu saja

N3 Sedih karena bisa membuat perselisihan

N4

Perasaan saya sangat prihatin karena

sebenarnya berita hoaks tersebut tidak

perlu disebarkan seperti itu tanpa mencari tahu kebenaran dari berita itu

N5 Saya merasa kesal akan hoaks yang saya

terima kenapa ada orang yang bersusah payah menyebarkan berita hoaks

O1

Prihatin dan cemas karena media sosial

merupakan sarana yang paling mudah untuk menyebarkan informasi. Apalagi

pengguna medsos kebanyakan usia muda yang kurang kritis dan cenderung

menerima dan menyebarkan berita tersebut

O2

Tentu saja prihatin, namun lebih dari itu

saya pribadi lebih mensoroti masyarakat yang mudah percaya hoaks daripada

pembuat hoaksnya. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat masih kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

149

O3 Saya merasa resah karena hoaks ini dapat

menjadi biang kekacauan di masyarakat

O4

Tenang, lalu cari tahu. Karena kalau

terbawa hoaks, nanti jadi asal-asalan dan

tidak terkontrol tindakannya

O5

Biasa-biasa saja. Pemerintah melalui

kementrian yang terkait memiliki sistem untuk mendeteksi ketersebaran berita

hoaks.

P1 Sedih, kecewa, galau. Terkadang susah

membedakan berita hoax atau tidak

P2

Cukup prihatin, karena kurang tegasnya

peraturan dari pemerintah sehingga banyak orang yang mempercayai berita

tidak benar tersebut

P3

Sangat menyayangkan hal tersebut karena

seharusnya berita itu memperjelas keadaan yang terjadi bukan

memperkeruhnya

P4 Bikin kita bingung itu benar atau salah.

P5

Saya sampai malas dengan hoax yang ada.

Maraknya hoax membuat saya menjadi sulit percaya dengan berita-berita yang

ada.

Q1 Sedih dan prihatin, karena kadang berita

hoaks seperti itu diterima mentah-mentah oleh pembaca

Q2 Miris, karena alasannya kembali ke no 5

Q3 Ya saya cuma biasa saja

Q4

Saya pribadi tidak begitu risau, tidak takut

meskipun berita hoaks banyak menyebar di medsos. Karna berita hoaks akan

berhasil menipu orang atau tidak itu tergantung dari kita sebagai pembaca

berita. Selama kita bisa selektif dan kritis terhadap berita-berita itu, berita

hoaks bukan menjadi masalah.

Q5 Tertawain aja. karena hal seperti tidak perlu

dianggap serius

R1 Perasaan saya cukup geregetan karna

banyak orang yang mudah percaya dan menjadi anarkis (contohnya pemilu)

R2 Kesal karena mengganggu sekali

R3 Saya merasa kesal dan harus lebih

berhati-hati dalam menanggapi berita

R4

Miris, sedih melihat fenomena ini. Misal

ada salah satu artis digosipkan berpacaran dengan artis lain kemudian fans dari

masing-masing artis tidak setuju. Berujung menghujat, menghitung, memberi

teror. Hal itu sangat merugikan korban, hal itu pula dapat membuat korban

terintimidasi. Oleh karena itu berita hoaks membuat sedih dan miris saat

menerimanya

R5

Saya merasa saya harus lebih berhati-hati,

karena berita hoaks yang menyebar sekarang lebih mengutamakan kaum

mayoritas sehingga jika tidak hati-hati maka kita akan diserang dengan

bullying di media sosial

S1

Dengan adanya hoaks saya merasa

terganggu/tidak nyaman, karena dapat memunculkan kepanikan ataupun

tindakan yang tidak diinginkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

150

S2

Saya merasa sedih, karena hoaks ini

sangat mudah mempengaruhi opini publik dan membuat masyarakat menjadi

bingung harus percaya pada informasi yang mana

S3 Prihatin karena terlalu banyak orang

mudah percaya terhadap hoaks

S4

Prihatin karena banyak orang yang

menerima berita secara mentah dan mudah percaya pada hal yang negatif

sehingga timbul profokasi

S5 Sedih dan kecewa apalagi kalau berita

tersebut membuat perpecahan

T1 Sungguh sangat memprihatinkan karena

ada orang yang ingin membuat kekacauan, perpecahan, dan yang lainnya

T2 Kesal, karena merasa ditipu/dibodohi

T3 Sedih, banyak pihak dirugikan

T4

Saya merasa khawatir karena orang

dengan mudahnya meneruskan hoaks tanpa disadari, bagaimana kehidupan

sosialisasi kita 10 tahun mendatang

T5 Kesal, saya butuh informasi yang tepat

dan akurat

U1 Saya merasa prihatin dan kecewa karena

adanya hoaks orang semakin lebih tidak percaya

U2 Perasaan saya kesal, marah, karena hoak

membuat orang mudah terpengaruh berita yang tidak sesuai fakta

U3 Sedih, karena hoaks tidak ada gunanya

U4 Prihatin dan sedih, karena ini telah

membuat saya menjadi orang yang tidak terbuka akan kebenaran

U5 Cuek aja, masa bodoh toh sebaiknya

berita hoaks diteliti lebih dahulu

V1 Tertarik karena melihat orang-orang yang

terlibat berita tersebut menarik untuk dinilai sifatnya

V2 Merasa miris. Banyak yang tidak sadar

dalam menyebarkan hoax dan banyak pula yang menerima begitu saja

V3 Perasaan lebih berhati-hati dan tidak

gampang menerimanya secara mentah-mentah

V4 Muak. Ya karena buat apa gitu

V5

Penasaran dan kesal. Biasanya saya

mencari tahu kebenaran berita tersebut

setelah saya tahu berita tersebut hoax saya kesal

W1 Jengkel

W2 Tidak nyaman karena membuat keresahan

W3 Sedih dan kasihan, kasian yang baca kalo

sampe itu dipercaya, nanti akan jadi masalah

W4 Kecewa. Hoax bisa menimbulkan

perpecahan dan kesalahpahaman.

W5 Sangat prihatin, karena media sosial

sangat cepat dan mudah untuk menyebarkan hoaks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

151

Pertanyaan 7

Responden Respon

A1 Sangat prihatin. Karena banyak masyarakat

yang tidak bisa mengecek kebenaran suatu berita

A2 Sedih karena banyak orang yang belum mampu

berpikir kritis sehingga dengan mudah percaya pada hoaks tersebut

A3

Merasa sedih sih sebenarnya dalam pikiran

saya berpikirnya kalau masyarakat mudah termakan berita hoaks, karena

kurangnya mendapatkan atau mencari tahu informasi yang lebih valid lagi

untuk dipercaya

A4

Sangat sedih, kecewa, karena berita yang

disebarkan harusnya untuk sebuah info yang benar, tetapi malah berita hoaks

dipercayai menjadi dipercayai masyarakat

A5 Prihatin, karena malah banyak masyarakat

yang pemikirannya belum maju

B1 Kesal, karena masyarakat mudah

mempercayai hal itu

B2

Kalau menurut saya cukup prihatin, bila

dipercayai mungkin ada kesalahan tersendiri pada diri kita. Dan menurut saya

ini juga ada permasalahan di dalam pendidikan kita. Di mana kita kurang

diajarkan untuk menjadi pembaca yang baik

B3 Jengkel, karena saya merasa banyak orang

gampang dibodohi oleh hoax

B4 Sedih dan malu. Karena banyak orang yang

malas membaca dan malas mengecek kebenaran

B5 Kesal karena masyarakat kita terlalu

mudah terhasut hoaks

C1

Sangat sedih, karena makin ke sini, pemikiran

masyarakat semakin "mundur" karena semakin banyak hoaks viral dan

dipercaya masyarakat

C2

Prihatin dan sangat disayangkan. Kita sebagai

pengguna medsos merasa kecewa karena media sosial yang sangat diharapkan

memberi ilmu/isu yang menarik malah memberi berita yang tidak benar

C3 Terus terang sedih ya, karena hoaks bisa

meracuni pikiran orang-orang dan mengadu domba orang-orang

C4

Awalnya marah dan heran, tapi lama-kelamaan

biasa saja dan bosan. Marah dan heran karena mereka bisa-bisanya langsung

percaya tanpa berpikir dari banyak sudut pandang terlebih dahulu, tapi lama-

lama bosan sendiri karena mental masyarakatnya memang masih seperti itu

dan sulit sekali untuk belajar maju, jadi mau bagaimana lagi

C5 Lucu dan kesal, karena masyarakat mudah

sekali percaya pada berita viral yang belum tentu benar

D1 Prihatin, karena ini menunjukkan rendahnya

kualitas pikiran masyarakat dan akan menurunkan kekuatan negara

D2 Sedih karena masih banyak masyarakat yang

mudah percaya pada berita hoaks dari sumber tak jelas

D3

Prihatin. Banyak masyarakat sumbu pendek

yang mempercayai hoaks bahkan menyebarkannya tanpa cross check terlebih

dahulu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

152

D4 Sedih banget, harusnya orang-orang tidak boleh

langsung percaya tapi harus dikonfirmasi/dicari kebenarannya dulu

D5 Merasa lebih pintar karena orang lain tertipu

tapi saya tidak

E1 Merasa kesal, karena harusnya masyarakat

bisa melihat kebenaran yang ada

E2 Marah, karena sebagai masyarakat harus bisa

memilah berita yang baik dan tidak sehingga tidak mengakibatkan hal buruk

E3 Emosi, karena masyarakat mudah terpengaruh.

Ibaratnya tong kosong berbunyi nyaring

E4 Sedih karena akan merusak moral dan sikap

masyarakat juga terhadap lingkungan sekitarnya

E5 Bingung, kenapa masyarakat bisa mempercayai

berita hoaks dengan mudah, bahkan sampai memviralkan

F1

Miris. Karena sebegitu mudahnya masyarakat

percaya dengan hal-hal yang mungkin di luar akal sehat. Menunjukkan betapa

rendahnya kemampuan berpikir mereka

F2 Saya merasa masyarakat terlalu bodoh dan

gampang percaya

F3 Biasa saja, karena semua tergantung pribadi

masing-masing yang mempercayai berita hoaks

F4

Karena hoaks yang saya lihat selama ini

berdampak memecah belah persatuan rakyat jadi setiap ada berita hoaks (yg

dampaknya besar bagi kesatuan rakyat) saya khawatir dan takut mungkin

karena saya berasal dari minoritas

F5 Biasa saja, kalau emosi ndak bakal selesai,

paling minta mereka baca berita/kasus dari tempat terpercaya

G1 Marah, karena orang-orang tidak mau

mencari kebenaran

G2

Kecewa, kesal karena begitu mudahnya

orang-orang percaya pada berita bohong tanpa mengetahui kebenaran dari

berita tersebut

G3 Saya hanya tertawa. Begitu mudahnya

masyarakat termakan hoaks tanpa mencari tahu faktanya terlebih dahulu

G4 Merasa aneh, karena masih banyak orang

yang mudah percaya terhadap sesuatu orang lain

G5 Heran kenapa masyarakat mudah sekali

percaya

H1

Sedih juga, karena itu berarti si oknum tidak

bertanggung jawab itu sudah berhasil mempengaruhi kondisi psikologis

sebagian besar masyarakat (buktinya sampai bisa viral), bukan sekedar satu

atau dua orang saja

H2 Sedih, karena membohongi publik dan mungkin

publik/masyarakat menjadi resah karena berita tersebut

H3 Merasa resah karena dapat menimbulkan

pandangan yang salah

H4 Sedih, karena membuat masyarakat menjadi

kacau, khawatir terhadap berita hoax tersebut

H5 Marah. Karena menurut saya banyak orang

belum siap terhadap perkembangan dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

153

I1

Kesal karena masyarakat menjadi marah dan

terpancing setelah membaca berita tersebut dan menghina salah satu

objek/subjek yang diberitakan

I2 Miris, karena heran mengapa ada orang yang

tega memberikan informasi yang tidak benar

I3 Sedih. Contohnya kasus Audrey. Orang-orang

menghakimi massal tanpa tahu cerita yang sebenarnya

I4 Kesal karena harusnya masyarakat di jaman ini

bisa selektif dalam menerima berita

I5 Sedih. Karena menunjukkan masih banyak

masyarakat yang perlu edukasi lebih dalam

J1 Bingung. Ga paham sama orang"

J2 Sedih sejujurnya, karena masyarakat

harusnya bisa lebih berhati" dan pandai dalam memilah kabar" yang beredar

J3

Saya merasa marah. Alasannya adalah

kenapa orang2 dengan mudahnya membagi konten2 yang tidak terkonfirmasi.

Apakah mereka tidak memikirkan efek yang bisa terjadi dengan berita hoaks?

Opini publik itu sangat berbahaya. Kita bisa menyakiti orang yang tidak

bersalah. Sebegitu susahnya kah untuk menahan diri menanti konfirmasi

sebuah issue?

J4 Sungguh disayangkan karna mereka tidak

tahu yg sebenarnya terjadi tanpa mencari sumber berita yg jelas

J5 Miris. Karena akhir2 ini banyak salah

paham yg terjadi di masyarakat hanya karena hoax

K1

Miris karena masyarakat seharusnya bisa

lebih bijak untuk menggunakan media sosial dengan mencari kebenaran

terhadap suatu berita

K2 Heran, belum jelas kok udah disebar-sebar

K3

Perasaan sedih, karena masyarakat sudah

tidak bisa menilai berita atau hoaks sehingga mempercayai hoaks begitu saja

dan masyarakat bisa terpecah karena hoaks

K4 Sedih, karena saya merasa masyarakat

tidak cerdas dalam mengonsumsi informasi

K5

Saya merasa kesal karena ketika saya bisa

melihat bahwa suatu kabar merupakan hoax mengapa orang lain masih ada

yang percaya dan mungkin belum ada sanksi hukum yang tegas sehingga

penyebar-penyebar hoaks belum merasa jera

L1

Saya merasa sedih dan juga marah. Sedih

karena merasa dibohongi dan marah karena masih banyak orang yang berniat

memecah belah

L2

Miris karena itu menandakan bahwa

masyarakat kita masih belum aware terhadap hoaks yang mana hal tersebut

sangat berbahaya

L3 Sedih. Minimnya pengetahuan orang

terhadap hoaks

L4 Perasaan saya miris karena banyak yang

percaya dan tertipu

L5 Sedih, karena masyarakat tidak mampu

berpikir lebih jernih lagi tentang peristiwa yang terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

154

M1 Kecewa karena masyarakat terlalu mudah

dibodohi dengan berita hoax tersebut

M2 Saya sedih, karena banyak masyarakat

yang percaya begitu saja tanpa melihat sumber berita yang ada

M3

Ingin menjelaskan ke masyarakat bahwa

itu semua salah. Karena berita bohong dapat menyebabkan masalah di

masyarakat

M4 Kecewa karena itu menandakan bahwa

kecerdasan masyarakat masih kurang

M5

Kecewa saja, apalagi isu-isu politik yang

membenarkan bahwa paslon no 02 sudah menang, padahal nyatanya tidak

benar. Perhitungan suara saja belum selesai, malah deklarasi menang

N1 Kecewa pada pihak yang menyebarkan

hoax dan masyarakat percaya sebab dapat menimbulkan perpecahan

N2 Perasaan tidak habis pikir bisa percaya

begitu saja

N3 Kasihan dan sedih karena mereka

mempercayai hoaks begitu saja tanpa mencari kebenaran

N4 Perasaan saya kesal karena seharusnya

berita tersebut harus dicari tahu kebenarannya terlebih dahulu

N5

Merasa kesal dan marah kepada

masyarakat yang mudah percaya dan terhasut oleh suatu berita yang tidak

benar

O1

Geram terhadap pembuat berita dan

pembaca yang percaya karena pembaca tidak memiliki daya kritis dalam

membaca fakta-fakta berita. Pembaca dengan mudahnya menerima berita

tanpa klarifikasi terlebih dahulu

O2

Jengkel sekaligus geli. Jengkel karena

hoaks viral lebih banyak memecah belah. Geli karena beritanya kadang tidak

masuk akal namun tetap saja masih dipercaya

O3

Marah dan menyesal. Saya marah dengan

orang-orang pintar yang membodohi masyarakat. Saya pikir yang membuat

hoak itu adalah orang pintar tapi dia menyalahgunakan kepintarannya demi

kepentingan tertentu, dengan memanipulasi fakta yang ada

O4

Pengin meluruskan tapi juga harus kuat

bukti, maka pertama-tama saya perlu kroscek hoaks itu dulu, baru

memberitahu pada yang lain

O5

Biasa-biasa saja. Sekalipun hoaks telah

menimbulkan konflik dalam masyarakat, bukankah untuk menuju pada kohesi

masyarakat perlu untuk mengalami konflik terlebih dahulu.

P1 Sedih, orang cenderung lebih percaya

berita yang sudah menyebar padahal belum tentu benar

P2 Sedih karena banyak masyarakat yang

tertipu

P3

Sangat menyayangkan hal tersebut karena

seharusnya berita itu memperjelas keadaan yang terjadi bukan

memperkeruhnya

P4 Prihatin, karena mereka kurang memilah

berita yang belum pasti kebenarannya serta banyak yang berkomentar jahat.

P5 Rasa 'jengkel' dan dongkol. Saya heran

juga kenapa banyak orang yang percaya dengan hoax-hoax tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

155

Q1 Prihatin, karena masyarakat terasa kurang

pandai dalam memilih berita dan sering menerima mentah-mentah

Q2 Miris, karena mudah terprovokasi

Q3 Ya saya biasa aja tidak pernah

memperhatinkan

Q4

Saya merasa miris saja. Yang muncul

dalam diri saya adalah pertanyaan mengapa orang Indonesia begitu mudahnya

untuk menerima sesuatu yang belum terbukti kebenarannya.

Q5

Terkadang sedih jika yang memberitakan

tersebut orang yang sangat berpengaruh bagi banyak orang dan banyak orang

yang mempercayainya tanpa mencari tahu kebenarannya.

R1 Perasaan yang muncul adalah sedih

karena masyarakat mudah ditipu dengan berita bohong

R2 Prihatin karena ternyata masih banyak

orang yang tidak kritis dalam menerima informasi terutama "hoaks"

R3

Saya merasa masyarakat Indonesia terlalu

"bodoh" untuk memviralkan hoaks karena seharusnya kita dapat lebih bijak

menanggapinya

R4

Lebih bertanya saja "kok bisa?" karena

sudah pasti tidak terbukti kebenarannya masih dipercaya. Inilah masyarakat

yang hanya sekedar menikmati teknologi namun tidak diimbangi budaya kritis

R5

Saya merasa sebal (marah) karena saya

merasa pengguna media-media sosial tidak cerdas dalam memilah berita yang

beredar

S1

Saya merasa jengkel karena saya merasa

geram terhadap orang yang menyebar hoaks tersebut dan pikiran masyarakat

menjadi terganggu

S2

Sedih, karena hal tersebut dapat

memecah belah masyarakat. Bisa berupa kerusuhan, saling membenci,

masyarakat dijadikan sasaran adu domba oleh oknum-oknum

S3 Sedih dan prihatin, karena kita belum

tahu kebenarannya tapi sudah percaya dan menyebarkannya

S4 Prihatin karena banyak orang yang percaya

hoaks lalu dengan rasa tidak bersalah menyebarkannya

S5 Sangat kesal, karena mungkin mereka

yang percaya hanya mengikuti teman atau atasannya

T1 Sungguh sangat memprihatinkan karena

masih ada orang yang mudah sekali termakan berita hoaks

T2 Kesal, karena hoaks membuat orang

berdebat akan keyakinan berita

T3 Sedih, banyak yang terhasut atau tertipu

dan sudah ada korban

T4

Saya merasa sedih karena berita hoaks

bisa membuat beberapa orang lupa diri

seperti melakukan tindakan kriminal ataupun anarkis

T5 Merasa sadar akan betapa bodohnya

masyarakat kita

U1 Prihatin dan kesal. Karna dapat merugikan

U2 Sedih dan miris karena masyarakat mudah

percaya akan berita hoax.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

156

U3 Miris, karena begitu mudahnya mereka

percaya

U4

Khawatir, karena bisa membuat orang

terbawa pada situasi yang telah dirancang oleh media-media yang tidak

bertanggung jawab untuk mengadu domba satu dengan yang lain

U5 Kesal aja dengan masyarakat yang begitu

V1 Miris. Karena merasa masyarakat semakin

mudah dibohongi

V2 Saya terheran-heran. Karena masih ada

orang yang sempat membuat berita bohong dan banyak yang percaya

V3 Miris karena masyarakat gampang sekali

percaya sebelum mengetahui kebenaran yang sesungguhnya

V4

Gobloknya masyarakat kita. Masyarakat

kita memang suka sesuatu yang heboh dan juga suka mengheboh-hebohkan

sesuatu

V5

Saya kesal mengapa ada orang banyak

yang sangat mudah percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya.

Mereka tak mencari tahu namun langsung menganggap berita itu benar

W1 Kecewa..

W2 Orang2 yg percaya hoaks menandakan

indonesia darurat membaca

W3 Pertama kaget terus anggap biasa aja

W4 Kesal. Masyarakat sudah percaya tapi

yang diterima hoax. Pembohodohan untuk masyarakat.

W5 Sangat prihatin, karena banyak orang yg

mudah terpengaruh

Pertanyaan 8

Responden Respon

A1 Saya akan berhenti mengikuti akun penyebar

hoaks tersebut

A2 Menolaknya dengan sepenuh hati karena hoaks

bukanlah hal yang patut diterima apalagi dipercaya

A3

Saya tidak bisa melakukan hal yang besar cukup

pribadi saya saja mendoakan semoga yang lainnya tidak menerima berita

hoaks tersebut

A4 Tidak ikut menyebarkan berita ke orang lain

A5 Mencari tahu berita yang benar

B1 Kesal karena mendapatkan berita bohong

B2 Saya pasti akan mengevaluasi diri dan

kenapa hal itu dapat terjadi

B3 Saya tidak akan menyebarkan berita

tersebut

B4 Mencoba untuk menghapusnya karena

mengganggu

B5 Biarkan atau mereport dengan keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

157

"berita ini hoax"

C1 Langsung tidak membaca berita itu dan tidak

memikirkan berita itu lagi

C2 Melaporkan akun medsos yang menyebarkan

berita hoax tersebut melalui pihak medsos secara online

C3 Tetap saya baca apa isi hoaks tersebut dan

menghapus notifikasinya dari sosial media saya

C4

Kaget, karena saya pikir saya sudah cukup

kritis dalam menerima informasi baru, tapi ternyata masih belum cukup dan

bisa tertipu. Kemudian saya mengevaluasi diri agar lebih berhati-hati lagi

dalam menerima berita/informasi apapun jenisnya.

C5 Klarifikasi dan menyebarkan berita yang benar

D1 Tidak menyebarkan dan mencoba menyadarkan

orang lain mulai dari orang terdekat, bahwa berita tersebut tidak benar

D2 Cek lagi sumber berita. Report sumber berita

D3 Tidak mempedulikannya apalagi

menyebarkannya

D4 Biasanya saya diam saja, tidak melaporkannya

karena saya tidak tahu caranya

D5 Tidak akan menyebarkan berita tersebut

dan mereport

E1 Merasa ditipu, langsung tidak saya tanggapi

E2 Biasa saja karena saya sudah tahu bahwa itu

hanya hoaks

E3 Menghapus berita tersebut, dan membetulkan

bahwa itu hoaks

E4 Memberikan komentar dan mengatakan jangan

menyebarkan gosip

E5 Saya abaikan dan mencoba untuk lebih memilah

mana berita yang bermutu dan mana berita yang hanya hoax

F1

Cukup tahu dan tidak menyebarkannya. Jika

saya ikut menyebarkan berita yang sudah saya ketahui bahwa itu hoaks, maka

sama saja saya sendiri si penyebar hoaks tersebut

F2 Mencari kebenaran dari berita tersebut

F3 Cukup tahu saja, karena saya hanya membaca

berita yang perlu saya baca

F4 Saya tidak melakukan apa-apa (cukup tau)

F5 Biasa saja, soalnya kalo sekarang hoaks udah

kayak udara yang kita hirup tiap saat

G1 Marah karena merasa dibodohi dan dibohongi

G2

Memberitahu kepada orang-orang sekitar bahwa

berita tersebut bohong dengan memaparkan bukti berita itu bohong.

Memberitahu atau mengunggah di sosial media agar orang tahu kalau berita

itu bohong

G3 Diam saja. Tidak usah disebarkan lebih luas lagi

G4 Delete. Berita hoaks tidak penting dan tidak benar

jadi harus dihapus agar tidak semakin meluas

G5 Tidak menyebarluaskannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

158

H1 Menyampaikan kebenaran berita dari sumber

yang sudah kredibilitas tentunya

H2 Kecewa, karena fakta sudah ditutupi dan

menyadari bahwa ada orang yang dengan tega memalsu berita tersebut

H3 Menghapus berita tersebut dan tidak

membagikan ke teman dan sosial media

H4 Saya mencari tahu kebenaran berita atau

kadang membiarkannya

H5 Hapus biar tidak tersebar

I1 Dibaca sampai selesai lalu melihat sumber

berita agar jika menemukan berita yang sama terindikasi hoaks saya akan skip

I2 Kesal karena merasa tertipu

I3 Report/tinggalkan berita semacam itu

I4

Kesal karena orang-orang yang membuat atau

menyebarkan berita tersebut ingin menjatuhkan kelompok lain dengan cara

yang tidak baik dan hanya menakuti masyarakat

I5 Laporkan sebagai spam

J1 Ya biasa aja. Sudah sering terjadi.

J2 Segera meninggalkan berita tersebut dan

memperingatkan orang" terdekat untuk tidak mempercayainya

J3 Tentunya saya akan membagikan temuan

itu ke orang2 terdekat. Supaya tidak percaya dan membagikan konten hoaks.

J4 Tidak perlu ditanggapi

J5

Bertanya kepada orang sekitar, apakah

berita tsb benar atau tidak, jika memang terbukti hoax, saya diamkan, saya

hapus

K1 Mencari tahu yang sebenarnya dan tidak

ikut menyebarkan berita tersebut

K2 Tidak percaya

K3 Saya diam saja. Lain kali lebih berhati-hati

dalam menerima berita

K4 Menutup berita dan tidak mengomentari

K5

Memberitahukan kepada teman atau

kerabat agar ke depannya melalui contoh tersebut tidak mudah percaya setiap

kabar yang beredar dan menggunakan media sosial yang saya miliki dengan

sepatutnya

L1 Saya merasa marah, tetapi tidak tahu

harus melakukan apa dan marah pada siapa

L2

Apabila berita tersebut sudah terbukti

hoaks, saya akan membiarkannya saja. Saya juga akan menegur orang yang

membagikan berita tersebut bahwa itu hanyalah hoaks

L3 Marah. Langsung bertanya apa faktanya

dan menegur "Jangan menyebar berita tanpa tahu kebenarannya

L4 Merasa tidak selektif dalam menerima

berita

L5 Biasa saja dan menanggapinya dengan

bodo amat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

159

M1 Saya biasanya mereport berita tersebut

jika ada fitur report ada medsos tersebut

M2 Saya tentunya kesal ketika menerima

berita hoax dan saya percaya

M3 Saya berusaha menjelaskan bahwa itu

hoaks

M4 Mereplay dan memberikan informasi

bahwa ini hoaks agar teman sosmed tau

M5

Tidak mau mengetahui lebih lanjut,

karena berita tersebut nyatanya hoaks ngapain difokusin lagi. Yang ada malah

dikira tambah kesel tau

N1 Mengabaikan

N2 Membiarkan saja

N3

Saya biarkan saja, dan saya ceritakan

kepada orang terdekat saya supaya kalau mereka mendapatkan berita tersebut

jangan langsung percaya harus mencari kebenaran dari berita tersebut

N4 Yang saya lakukan adalah membiarkan

berita tersebut dan tidak akan menyebarkan kepada orang lain

N5 Menghapus berita yang saya peroleh atau

diskip di bagian berita itu

O1 Setelah membaca, saya tidak menyebarkan

berita tersebut dan menghapus berita yang diterima

O2 Setidaknya berhenti menyebarkannya

lebih jauh

O3 Saya hanya mengabaikannya

O4

Cari tahu yang sebenarnya dan keep dulu

untuk pribadi, jangan disebarkan ke orang lain. Biar saya sendiri dulu yang

tahu

O5

Membiarkannya dengan begitu saja. Saya

tidak perlu untuk melawan berita yang tidak benar, tetapi cukup untuk terus

menghadirkan berita yang benar.

P1 Kecewa

P2 Sebal sehingga saya sulit merasa percaya

lagi dengan berita yang saya baca

P3

Sangat menyayangkan hal tersebut karena

seharusnya berita itu memperjelas keadaan yang terjadi bukan

memperkeruhnya

P4 Melewatinya serta tidak usah terlibat

untuk berkomentar yang tidak baik.

P5

Tidak menyebarluaskannya, mencari tahu

kebenaran berita dengan mencari dari referensi lain. Hal ini saya lakukan ya

agar saya tidak jadi penyebar hoax juga. Menyebarkan berita hoax adalah hal

yang memalukan.

Q1

Langsung meninggalkan berita itu dan

melupakan dan juga jika tau kebenaran dari berita akan memberikan info yang

benar

Q2 Saya report mungkin, atau biasanya saya

diamkan dan hapus kalau bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

160

Q3 Tidak saya gubris selagi masih bisa makan

saya

Q4

Jika berita itu saya dapatkan di kolom

media sosial atau di grup medsos, saya tidak akan muncul sebagai seorang

yang menyatakan bahwa itu adalah berita bohong. Karna hal itu sama saja

akan menyulut permasalahan lain yang bisa menyebabkan perseteruan yang

lain. Bagi saya, saya cukup untuk tidak memberikan respon apa pun, karna

jika berita hoaks itu tidak disebarluaskan, maka berita hoaks itu akan mati di

situ.

Q5

Selama kita tidak pernah menyebarkan

berita tersebut dan merugikan orang lain yaudah disimpan buat diri sendiri aja

dan lebih berhati-hati lagi kedepannya.

R1

Memberitahukan orang-orang terdekat

bahwa itu berita hoaks dan sebisa mungkin menyampaikan untuk tidak mudah

percaya pada berita

R2

Tidak menyebarkannya dan kadang ikut

berkomentar di kolom komentar tentang

fakta yang sebenarnya

R3

Saya akan memberi tahu teman sekitar

dan juga menyebar berita tersebut, bahwa berita itu hoaks dan tidak perlu

disebarluaskan

R4

Tertawa sebab kalau ditindaklanjuti

dengan memahami beritanya itu adalah hal yang mustahil kemudian untuk

memastikan dengan mencari berita serupa di sumber yang berbeda

R5 Saya akan menanggapinya dengan tenang

supaya tidak tersulut emosi

S1 Tentu yang saya lakukan ialah sharing

terhadap orang-orang terdekat bahwa berita tersebut bohong/hoaks

S2

Saya akan berusaha mencari tahu

kebenarannya dengan harapan agar saya tidak mudah dipengaruhi dan

memberi tahu orang terdekat mengenai hal tersebut

S3 Membacanya saja tanpa harus

menyebarkannya

S4 Membacanya saja tapi tidak menyebarkan

S5 Membacanya saja dan membiarkannya

T1

Beritanya tidak disebarkan dan memberi

tahu kepada yang mengirim bahwa berita itu hoaks agar hoaks itu tidak

semakin menyebar

T2 Mengacuhkannya

T3 Kecewa dan marah. Karena merasa ditipu

T4 Saya baca beritanya dan menghapusnya

T5 Saya akan hapus dan blokir penyedia

berita tersebut

U1

Saya sebarkan pada orang-orang dan saya

beri keterangan bahwa itu berita tidak benar dengan memberikan bukti

kebenarannya

U2 Memberitahu kepada orang-orang dan

memberikan info pada orang berwajib

U3 Hanya saya baca, tidak saya tindak lanjuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

161

U4

Tidak mengikuti berita itu lagi atau bahkan tidak membagikan kepada orang

lain supaya tidak bertambah banyak korbannya atau memberi informasi

kepada yang lan bahwa itu berita hoaks

U5 Iya masa bodoh, cuek aja

V1

Pelajari tentang berita tersebut dan

instropeksi diri, kenapa saya bisa melakukan statement bahwa berita hoaks

tersebut dapat saya terima

V2

Merasa kecewa dengan si pembuat hoaks.

Tapi saya tidak ikut comment di medsos karena hanya akan memperburuk

keadaan dan kondisi

V3

Kesal karena ketika menerima berita yang

menurut saya penting dan sudah sangat waspada dan ternyata itu cuma hoaks

jadi takut untuk menyebarkan berita lebih dulu

V4 Geleng-geleng kepala

V5 Diam saja

W1 Tidak akan saya sebar

W2 Didiamkan saja, karena dgn menanggapi

berita hoaks juga menyebar luaskan berita itu scr tdk langsung

W3 Tidak saya pedulikan

W4 Jika memang ada kebenaran dan

buktinya akan saya klarifikasi. Tergantung konteksnya.

W5 Membiarkannya. Tidak ikut menyebarkan

Pertanyaan 9

Responden Respon

A1 Unfollow sebab hanya akan merugikan

A2 Saya report daripada merugikan orang lain

yang membaca hoaks itu

A3

Tentang akun saya akan berusaha memberikan

informasi melalui group kalau akun tersebut menyebarluaskan berita atau

informasi yang salah

A4 Memblock akun-akun medsos yang

menyebarkan hoaks, atau melaporkan ke pihak medsos

A5

Saya block, hal itu saya lakukan karena

akun-akun tersebut hanya membawa dampak negatif. Saya juga report biar

akunnya non aktif

B1 Memblokir dan mereport akun-akun

tersebut

B2 Biasa saja, mungkin mereka ingin

menyuarakan pikirannya. Namun salah dalam pelaksanaannya

B3 Saya akan block, karena saya tidak ingin

tau tentang berita hoax

B4 Mereport dan ngeblock karena

mengganggu dan buat resah diri sendiri

B5 Report untuk menjernihkan lagi timeline

di media sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

162

C1

Dapat dengan cara melaporkan akun tersebut.

Seperti di Instagram sekarang sudah ada fitur untuk melaporkan bila akun

tersebut menyebarkan berita hoaks/menyinggung perasaan orang lain

C2 Saya akan blokir akun tersebut, dan melaporkan

akun tersebut pada pihak berwajib

C3 Hal yang saya lakukan mematikan notifikasi

dari akun tersebut

C4

Kalau hanya sesekali hanya report per postnya

saja, kalau terus-menerus report akunnya atau diblok supaya saya sendiri tidak

perlu melihat akun itu lagi

C5 Untuk apa mengikuti akun-akun tersebut?

Lagipula ada fitur "block" dan "report"

D1 Report dan block

D2 Report akunnya. Share agar dibantu report oleh

teman-teman dekat

D3 Jika saya rasa akun tersebut telah menyebar

hoaks dan saya merasa terganggu, saya akan "report" akun tersebut

D4

Biasanya saya tidak papa dengan akun-akun

seperti itu, dalam artian saya tidak mengambil tindakan seperti report account

atau something like that

D5 Unfollow dan report

E1 Saya senyapkan

E2 Di skip saja

E3 Blokir, karena tidak bermutu menyebarkan

berita hoaks

E4 Menghapus dan memberitahukan kepada teman

jangan percaya dengan berita yang akan merusak

E5 Saya blokir akun tersebut karena jika dibiarkan

akan semakin menyebarkan hoax

F1

Yang saya lakukan adalah tidak mengikuti

akun itu lagi. Alasannya ya sudah jelas. Untuk apa saya mengikuti sesuatu

yang salah

F2 Biarkan saja. Tidak perlu diviralkan

F3 Saya tidak suka akun yang menyebarkan

hoaks

F4 Saya tidak melakukan apa-apa

F5 Ndak lakukan apa-apa (jujur) paling ndak mau

baca lagi kalo dia buat berita

G1 Report agar tidak menyebarkan hoax lagi

G2 Blokir biar tidak menambah banyak masalah.

Blokir dan laporkan kepada pihak aplikasi agar diboikot

G3 Saya blokir atau report, jangan sampai mereka

menyebarluaskan lagi berita-berita hoaks

G4 Block. Akun-akun seperti itu harus diberantas

habis hingga ke akar-akarnya

G5 Saya laporkan dan blokir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

163

H1 Blokir dan laporkan, karena dengan tindakan

seperti itu saya rasa bisa membatasi ruang gerak oknum penyebar hoax

H2 Kalau terbukti hoaks. Saya tidak akan percaya

lagi berita yang dipost oleh akun tersebut

H3 Melakukan report untuk sosial media

tersebut

H4 Tidak membuka akun tersebut, karena tidak

percaya

H5 Report dan block. Supaya menghentikan

penyebaran hoaks

I1 Saya report

I2 Mengabaikan dan memblokir karena dapat

menyesatkan banyak orang

I3 Report. Agar akun tersebut tidak muncul

lagi

I4 Saya akan report dan block sehingga bisa

meminimalisir munculnya hoaks

I5 Laporkan sebagai akun spam. Apabila sangat

parah berita maupun efeknya, akan saya informasikan pada rekan lainnya

J1 Diam saja. Ada pihak yg berwajib yg harus meluruskan

J2 Blokir dan memperingatkan orang"

terdekat untuk waspada dengan akun" tersebut

J3 Cukup saya block akunnya.

J4 Tidak akan saya tanggapi

J5 Dilaporkan, supaya diberhentikan dan

diberhentikan dari aktifitas di media sosial

K1 Melaporkan akun atau memblokir akun-akun tersebut

K2 Biarkan saja, mereka yang dosa. Ada

hukumannya juga kan

K3 Memblock akun tersebut atau mereport

akun tersebut

K4 Akunnya saya block karena tidak bermutu

K5

Menegur pemilik akun tersebut agar

mawas diri. Apabila dirasa kurang berarti saya akan melaporkan akun tersebut

ke pihak pengembang media sosial yang bersangkutan

L1 Kalau saya bisa saya ingin menonaktifkan

akun-akun tersebut dan melaporkan kepada pihak berwajib

L2

Saya akan memblokir akun tersebut dan

memberitahukan kepada orang-orang terdekat saya bahwa akun tersebut

hanya menyebarkan hoaks

L3 Langsung komen aja

L4 Biasanya selalu saya skip atau saya report

L5 Mengabaikan dan tidak mau untuk

membukanya

M1 Tidak melakukan apa-apa karena jika saya

menyebarkan atau memberitakannya bisa membuat si pembuat berita senang

M2 Saya laporkan/report dengan fitur yang

ada di medsos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

164

M3 Cuek dan diem saja

M4 Melaporkan biar dibanned oleh pihak

sosial media akun-akun penyebar hoaks

M5 Kalau bisa/kalau ada kolom komentar di

akun tersebut. Saya maki aja deh. Akun-akun perusak bangsa itu namanya

N1 Laporkan

N2 Hanya membaca saja berita-berita hoaks

tersebut

N3 Saya tidak peduli karena menurut saya itu

membuang-buang waktu saya

N4 Blokir akun tersebut karena akun tersebut

menyebarkan hoaks yang akan menimbulkan opini tidak baik

N5

Blok dan laporkan akun-akun yang secara

sengaja menyebarkan hoaks. Agar akun-akun yang ingin menyebarkan hoaks

berpikir panjang sebelum menyebarkan

O1

Menginformasikan kepada kenalan nama

akun-akun yang menyebarkan hoaks di medsos agar tidak terpengaruh dan

menghindari akun tersebut

O2

Sampai saat ini saya belum melakukan

tindakan apa-apa. Jika hoaknya sampai ke saya, maka jawaban kembali ke no.

8

O3 Gak berbuat apa-apa, cukup mendiaminya

saja

O4 1.Abaikan

2.Unfollow/delete

O5

Membiarkannya dengan begitu saja.

Pemerintah melalui kementrian yang terkait memiliki sistem untuk

mendeteksi penyebar berita hoaks.

P1 Tidak melihat postingannya lagi

P2 Memblokirnya

P3

Sangat menyayangkan hal tersebut karena

seharusnya akun tersebut memperjelas keadaan yang terjadi bukan

memperkeruhnya

P4 Melewatinya dan tidak usah mempercayai

berita yang disampaikan

P5

Saya lihat di 'replay'annya. Biasanya

beberapa orang sudah tahu bahwa itu adalah hoax kemudian meluruskan, saya

hanya membaca-baca balasannya namun terkadang saya menggunakan fitur

report yang telah tersedia agar akun-akun semacam itu tidak dengan mudah

melakukan hal negatif sejenis.

Q1 Membiarkan, karena sudah ada pihak yang

lebih berhak mengurus hal tersebut

Q2 Report

Q3 Bodo amat tidak saya gubris

Q4

Tentu saya akan memutuskan hubungan

dengan akun-akun tersebut, dan sebisa mungkin mengajak orang-orang

terdekat untuk berhati-hati dengan akun-akun tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

165

Q5

lihat seberapa besar dampaknya berita

tersebut kalo dampaknya besar memblokir atau mereportnya. karena menurut

saya akun tersebut sudah tidak berkompeten dalam menyebarkan berita.

R1 Melaporkannya supaya tidak menyebarkan

berita hoaks lebih banyak

R2 Report akun atau report content yang mengandung hoax

R3 Biasanya saya report atau block dan

memberitahu yang lain agar tidak terjadi hoaks tidak jelas

R4

"Wah gak bener nih" biasanya saya

berkata demikian, kemudian tidak meneruskan melihat/eksplore lebih jauh

untuk akun tersebut

R5 Saya akan melaporkan akun-akun tersebut

melalui fasilitas pelaporan yang ada di media sosial tersebut

S1

Jika akun tersebut sangat berpengaruh

negatif maka saya akan memberitahu/share ke orang-orang terdekat dan

sebaliknya jika akunnya tidak terlalu berpengaruh negatif terhadap

masyarakat, saya hanya diam saja

S2

Saya akan membagikan kepada orang

terdekat untuk tidak mempercayai akun tersebut sehingga akan lebih mudah

mengantisipasi/mengurangi berita hoaks yang beredar agar tidak mudah

dipercayai

S3 Tidak saya perhatikan dan langsung

unfollow

S4 Saya akan unfriend atau tidak mengikuti

akun tersebut

S5 Tidak mengikutinya

T1 Tidak saya ikuti agar saya tidak termakan

berita hoaks

T2 Membiarkan saja atau terkadang

mengomentarinya agar stop sebar hoaks

T3 Melaporkan dan blokir

T4

Biasanya saya komentar di postingannya

"Apakah anda terlibat langsung dengan kejadian tersebut?" atau pertanyaan

sejenis itu. Dan saya unfollow akun-akun seperti itu

T5 Melaporkan akun tersebut dan

memblokirnya

U1

Saya delete atau saya tandai agar saya

tidak membacanya lagi dan hafal dengan akun-akun hoaks sehingga ketika

menemuinya lagi saya dapat lebih cermat

U2 Melaporkannya ke orang yang pintar dalam

media sosial atau melaporkan ke polisi

U3 Blokir

U4

Saya langsung memblokir dan tidak

mengikuti lagi dan membagikan info ini kepada sesama, supaya tidak ada

korban lain

U5 Ya udah gak usah dipikirkan gak usah

disebarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: SIKAP MAHASISWA TERHADAP BERITA DAN HOAKS DI MEDIA … · mahasiswa Universitas X. Hasil penelitian menunjukkan jika par a responden cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap

166

V1

Saya biarkan karena tidak ada sangkut

paut dengan saya dan saya tidak suka mencampuri urusan rumah tangga orang

lain

V2 Saya mengabaikan dan tidak peduli

dengan akun-akun hoaks. Kadang baca commentnya sih

V3 Akunnya direport atau diblock aja biar

tidak meresahkan orang-orang yang melihat berita hoaks

V4 Tidak akan saya baca lagi akun-akun itu

V5 Saya diam saja. Hanya memberi tahu

teman-teman terdekat bahwa akun tersebut menyebarkan berita hoax

W1 Memostingnya di story ig supaya org lain

tau

W2 Report atau block, buat toxic dan tidak

nyaman

W3 Saya biarkan

W4

Saya tidak begitu tertarik untuk ikut campur.

Saya tidak akan melakukan apapun pada akun tersebut namun untuk

orang2sekitar saya akan memberi tahu bahwa itu akun penyebar hoax agar

mereka berhati2

W5 Tidak perlu mengikutinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI