SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL...

86
SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013 BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Skripsi) Oleh Elin Eliawati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL...

Page 1: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016

DI SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(Skripsi)

OlehElin Eliawati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

ABSTRAK

SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016

DI SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

OlehELIN ELIAWATI

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan Sikap Guru Terhadap Penilaiankurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun. Metode penelitianini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 60responden. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket skala likertsebagai teknik pokok, dan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknikpenunjang.

Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa sikap guru mendukung StandarPenilaian Kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016yaitu ditunjukkan dengan hasil penelitian indikator pemahaman yakni guru setujudan kesulitan guru terletak pada guru tidak mengetahui Permendikbud Nomor 23Tahun 2016 yang mengatur tentang standar penilaian kurikulum 2013. Indikatortanggapan guru yang ditimbulkan yaitu sikap positif meskipun guru mengalamikesulitan dalam pembuatan soal yang beranekaragam, kemudian Indikatorkecenderungan bertindak guru cenderung mendukung dan kesulitan guru terletakpada waktu tambahan dalam pembelajaran ulang bagi siswa remedial.

Kata kunci: kurikulum 2013, permendikbud nomor 23 tahun 2016, sikap

Page 3: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016

DI SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

OlehElin Eliawati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

Judul Skripsi : SIKAP GURU TERHADAP STANDARPENILAIAN KURIKULUM 2013BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 23TAHUN 2016 DI SMA YP UNILA TAHUNAJARAN 2016/2017

Nama Mahasiswa : Elin Eliawati

No. Pokok Mahasiswa : 1313032022

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI1. Komisi Pembimbing

Pembimbing 1, Pembimbing II,

Drs. Berchah Pitoewas, M.H. Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.NIP 19611214 199303 1 001 NIP 19820727 200604 1 002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi PPKnPendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Drs. Zulkarnain, M.Si. Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.NIP 19600111 198703 1 001 NIP 19820727 200604 1 002

Page 5: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Berchah Pitoewas, M.H. ……………………..

Sekertaris : Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. ……………………..

PengujiBukan Pembimbing : Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. ……………………..

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Muhammad Fuad, M.Hum.NIP 19590722 198603 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 02 Juni 2017

Page 6: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, adalah :

Nama : Elin EliawatiNPM : 1313032022Prodi/Jurusan : PPKn/Pendidikan IPSFakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanAlamat : Jl. Lintas Liwa Desa Suka Jaya Kecamatan Sumber Jaya

Kabupaten Lampung Barat.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya orang lainyang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruantinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapatyang tidak pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secaratertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juni 2017Penulis

Elin EliawatiNPM 1313032022

Page 7: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Elin Eliawati dilahirkan di Desa Mayus,

pada 11 September 1995 yang merupakan Anak pertama

dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Kana dan Ibu

Erni.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Suka Jaya

Lampung Barat lulus pada Tahun 2006, kemudian Sekolah Menengah Pertama

Negeri 3 Sumber Jaya lulus pada Tahun 2009, dan Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Jurusan Teknik Komputer dan

Jaringan lulus pada Tahun 2012.

Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi PPKn

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN.

Penulis juga telah melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan tujuan

Jakarta, Bandung, Yogyakarta pada bulan Maret 2015. Kemudian melaksanakan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP PGRI Seputih Raman dan

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rama Dewa Kecamatan

Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Juli-Agustus 2016.

Page 8: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

MOTTO

“Kemajuan tidak diciptakan oleh keahlian, tetapioleh kemauan”

(Elin Eliawati)

Page 9: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

PERSEMBAHAN

Berlandaskan rasa Syukur kepada Allah SWT yang telahmemberi karunia dan hidayah-Nya, yang telah memberikan

banyak warna dalam penyelesaian skripsi ini,kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan

sayangku kepada:

Kedua orang tuaku,Ayahanda Kana dan Ibunda Erni

Yang amat sangat kusayangi, kucintai,terima kasih atas kasih sayang, do’a, dukungan, semangat

dan pengorbanan demi keberhasilanku.

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 10: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Sikap Guru Terhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di SMA YP Unila Tahun Pelajaran

2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Didalam penulisan ini penulis banyak mengalami kesulitan hingga menuju tahap

penyelesaian. Berkat bimbingan, saran serta bantuan baik moril maupun spiritual

serta arahan dan motivasi dari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan dapat

terlewati dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada

Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H., selaku pembimbing I, dan Bapak Hermi

Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II.

Ucapan terima kasih juga kepada :

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., Wakil Dekan II Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

4. Bapak Wakil Dekan Drs. Supriyadi, M.Pd., III Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M. Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., sebagai Pembahas I terimakasih atas segala

masukan, dukungan, motivasi, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Abdu Halim, S.Pd., M.Pd. sebagai Pembahas II terimakasih atas segala

masukan, dukungan, motivasi, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung, Dr. Irawan Suntoro, M.Si., Yunisca

Nurmalisa, S.Pd., M.Pd., Dayu Rika Perdana, S.Pd., M.Pd., Rohman, S.Pd.,

M.Pd., Abdul Halim, S.Pd., M.Pd., Putut Ari Sadewo, S.Pd., M.Pd., Edi

Siswanto, S.Pd., M.Pd., Elisa Septiani, S.Pd., Muklas Nurrahman, S.Pd.

terimakasih atas ilmu dan dukungan selama perkuliahan.

9. Bapak dan Ibu staf Tata Usaha dan Karyawan Universitas Lampung.

10. Adikku sayang, Ali Mustofa serta keluarga besarku yang senantiasa

menyayangi, mencintai, dan mendoakan untuk keberhasilanku, terimakasih

telah memberi motivasi dan menjadi penyemangat dalam hidupku.

11. Saudariku tersayang, Nurhasanah. Terimakasih atas perhatian, motivasi, dan

dukungan yang telah diberikan selama.

12. Sahabat-sahabat tercinta, Endang Sri Lestari, Ersa Susanti, Triana Desita Sari,

Sinta Ronauli Sitinjak, Yesi Suryanti, Lindawati, Jubaidah, Jihat Lillah, Dian

Nur Linda Sari, Yeyen Tresiyana, Emi Wahyuni, Lusi Herwilita, Zaeni

Page 12: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

Hasanah, Dian, Eca, Hamzah Hinandar, Terimakasih atas kebersamaan selama

ini baik dalam suka maupun duka.

13. Sahabat-sahabat tersayang, Anis Kurnia, Tri Yukanti, Eka Apriyani, Febi

Purnama Sari, Atika Dwi Lestari, Terimakasih atas kebersamaan selama ini

baik dalam suka maupun duka.

14. Seluruh teman-teman seperjuanganku angkatan 2013 Ganjil dan Genap yang

tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih untuk kekeluargaan dan

kebersamaan selama ini.

15. Teman-teman KKN (Kuliah Kerja Lapangan) Desa Rama Dewa : Noviani

Lukita Ning Tyas, Marisa, Ana Pratiwi Mardatilla, Vivi Setyawati, Anisa

Nurul Hilya, Ulva Nurul Madihah, Nengah Sara Dwi Saputri, Katarina

Noviana, Rifki Dimastian, terimakasih atas dukungan dan kebersamaan

selama 40 hari.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Semoga kebaikan dan ketulusan hati kalian semua mendapat imbalan dari Allah

SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Juni 2017Penulis,

Elin Eliawati

Page 13: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................................ i HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iv SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... v RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. vi MOTTO ................................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................................... viii SANWACANA ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah ......................................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 8 E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8 F. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 8

a. Kegunaan Teoritis ......................................................................................... 8 b. Kegunaan Praktis .......................................................................................... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 9 a. Ruang Lingkup Ilmu ..................................................................................... 9 b. Subyek Penelitian ......................................................................................... 9 c. Obyek Penelitian ........................................................................................... 9 d. Wilayah Penelitian ........................................................................................ 9 e. Waktu Penelitian ........................................................................................... 9

II. TINJUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ................................................................................................. 10 1. Tinjauan Sikap .............................................................................................. 10

a. Ciri-Ciri Sikap atau Attitude..................................................................... 12 b. Pembentukan Sikap .................................................................................. 13 c. Fungsi sikap ............................................................................................. 14

2. Tinjauan Guru ............................................................................................... 15 a. Persyaratan Guru ...................................................................................... 17 b. Tugas Guru............................................................................................... 19 c. Peranan Guru ............................................................................................ 22

Page 14: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

3. Tinjauan Standar Penilaian ........................................................................... 27 a. Penilaian ................................................................................................... 27 b. Sifat-sifat Penilaian Pendidikan ............................................................... 29 c. Tujuan dan Fungsi Penilaian .................................................................... 32 d. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ........................................................ 34

4. Tinjauan Kurikulum...................................................................................... 35 1. Kajian Berbagai Kompetensi dalam Kurikulum 2013 ............................. 37

a. Penilaian dalam Kurikulum 2013 ........................................................ 38 b. Ruang Lingkup Penilaian Kurikulum 2013 ........................................ 40 c. Prosedur dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013 ........................... 47 d. Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 ......................................... 48

2. Tinjauan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ..................................... 51 B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................................ 51 C. Kerangka Pikir .................................................................................................. 53 D. Hipotesis ........................................................................................................... 54

III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ....................................................................................... 55 B. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 56

a. Populasi ......................................................................................................... 56 b. Sampel .......................................................................................................... 57

C. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ................ 57 a. Variabel Penelitian ........................................................................................ 57 b. Definisi Konseptual ...................................................................................... 58 c. Definisi Operasional ..................................................................................... 58

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 59 a. Teknik Pokok ................................................................................................ 59

1. Angket Skala Likert ................................................................................. 59 b. Teknik Penunjang ......................................................................................... 60

1. Wawancara ............................................................................................... 60 2. Dokumentasi ............................................................................................ 60

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................................... 60 a. Uji Validitas .................................................................................................. 60 b. Uji Reliabilitas .............................................................................................. 61

F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 62 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Rencana Pengajuan Judul ................................................................................. 64 a. Langkah-Langkah Penelitian ....................................................................... 64 b. Penelitian Pendahuluan ................................................................................ 65 c. Pengajuan Rencana Penelitian ..................................................................... 65 d. Persiapan Administrasi ................................................................................ 65 e. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 66 f. Analisis Uji Coba Angket ............................................................................ 66 g. Analisis Uji Coba Reliabilitas ...................................................................... 67

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................. 71 a. Sejarah Berdirinya SMA YP Unila .............................................................. 71 b. Profil SMA YP Unila .................................................................................. 72

Page 15: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

1. Identitas Sekolah ..................................................................................... 72 2. Lokasi Sekolah ........................................................................................ 72 3. Data Pelengkap Sekolah .......................................................................... 73

c. Data Siswa SMA YP Unila TP 2016/2017 .................................................. 73 d. Visi, Misi dan Tenaga Kependidikan SMA YP Unila ................................. 74

1. Misi SMA YP Unila ................................................................................ 74 2. Visi SMA YP Unila ................................................................................ 74 3. Tenaga Kependidikan .............................................................................. 75

e. Sarana dan Prasarana Sekolah ..................................................................... 77 C. Analisis Data ..................................................................................................... 78

a. Pengumpulan Data ....................................................................................... 78 b. Penyajian Data ............................................................................................. 79

1. Indikator Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ................................................................................................................. 79

2. Indikator Perasaan/Tanggapan Guru Terhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ................................................................................................................. 83

3. Indikator Kecenderungan Bertindak Guru Terhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ................................................................................................................. 87

c. Pembahasan.................................................................................................. 91 1. Indikator Pemahaman Guru Tentang Standar Penilaian Kurikulum

2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ...................... 92 2. Indikator Perasaan/Tanggapan Guru Tentang Standar Penilaian

Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ................................................................................................................. 96

3. Indikator Kecenderungan Bertindak Guru Tentang Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 ................................................................................................................. 100

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 104 B. Saran ................................................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 16: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Kesulitan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)..................5

2.1 Standar Kompetensi Lulusan SMA/SMK/MAK/ SMALB/Paket C ...........34

3.1 Data Guru SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017..............................56

4.1 Hasil dari uji coba angket 10 orang di luar responden tentang Sikap GuruTerhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan PermendikbudNomor 23 Tahun 2016 di SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017 untukitem ganjil (X)..............................................................................................67

4.2 Hasil dari uji coba angket 10 orang di luar responden tentang Sikap GuruTerhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan PermendikbudNomor 23 Tahun 2016 di SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017 untukitem genap (Y) .............................................................................................68

4.3 Distribusi Antara Soal Kelompok Item Ganjil (X) dan Soal Item Genap (Y).....................................................................................................................68

4.4 Data Siswa SMA Unila TP 2016/2017........................................................73

4.5 Daftar Nama Guru SMA YP Unila..............................................................75

4.6 Data karyawan TU SMA YP Unila 2017 ....................................................76

4.7 Kegiatan Ekstrakurikuler SMA SMA YP Unila 2017.................................77

4.8 Sarana dan Prasarana SMA YP Unila 2017 ................................................77

4.9 Distribusi Skor Angket Dari Indikator Pemahaman Guru Terhadap StandarPenilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun2016 .............................................................................................................80

4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Pemahaman Guru Terhadap StandarPenilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun2016 .............................................................................................................82

Page 17: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

4.11 Indikator Tentang Perasaan/Tanggapan Guru Terhadap Standar PenilaianKurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016........83

4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Tentang Perasaan / Tanggapan GuruTerhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan PermendikbudNomor 23 Tahun 2016.................................................................................86

4.13 Indikator Kecenderungan Bertindak Guru Terhadap Standar PenilaianKurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.... ....88

4.14 Distribusi Frekuensi Indikator Kecenderungan Bertindak Guru TerhadapStandar Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23Tahun 2016 ..................................................................................................90

Page 18: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Komponen-Komponen Utama Pendidikan ..................................... 3

Gambar 2.1 Keenam Jenjang Berpikir pada Ranah Kognitif.............................. 43

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian................................................................ 53

Page 19: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Keterangan Judul dari Dekan III FKIP UNILA

2. Surat Izin Penelitian Pendahuluan

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Pendahuluan

4. Surat Izin Penelitian

5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

6. Salinan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

7. Kisi-Kisi Angket Penelitian

8. Angket Penelitian

Page 20: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk

mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa hal

tersebut tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-IV

yakni untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Indonesia menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat bangsa dan Negara.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) digunakan sebagai acuan utama

pengembangan standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan

terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan

Page 21: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

2

dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar kompetensi lulusan

SD, SMP, dan SMA berbeda-beda kualifikasi kemampuannya.

Standar Penilaian Pendidikan merupakan standar penilaian yang dijadikan

sebagai pedoman seorang guru dalam mencapai tujuan, manfaat, prinsip,

mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Acuan yang digunakan dalam proses penilaian yaitu Standar Kompetensi

Lulusan (SKL). Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara

formal dalam lembaga pendidikan guru. Setiap praktik pendidikan diarahkan

pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, seperti penguasaan pengetahuan,

pengembangan pribadi, kemampuan sosial, ataupun kemampuan bekerja.

Untuk menyampaikan bahan pelajaran, ataupun pengembangan kemampuan-

kemampuan tersebut diperlukan metode penyampaian serta alat-alat bantu

tertentu.

Untuk menilai hasil dan proses pendidikan, juga diperlukan cara-cara dan

alat-alat penilaian yang merupakan komponen utama dari kurikulum. Dengan

berpedoman pada kurikulum, interaksi pendidikan antara guru dan siswa

berlangsung. Pertautan antara satu komponen dan komponen pendidikan

lainnya dapat dilihat pada bagan menurut Nana S. Sukmadinata (2008:3)

Page 22: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

3

Gambar 1.1 Komponen-komponen utama pendidikan.

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan.

Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya

tujuan-tujuan pendidikan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Dengan demikian kurikulum itu merupakan program pendidikan bukan

program pengajaran, yaitu program yang direncanakan diprogramkan dan

dirancangkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik

yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang maupun yang akan datang.

Berbagai bahan tersebut direncanakan secara sistemik; artinya direncanakan

dengan memperhatikan keterlibatan berbagai faktor pendidikan secara

harmonis. Berbagai bahan ajar yang berlaku sekarang, diantaranya harus

Isi Tujuan Proses Pendidikan Evaluasi

Pendidik

Peserta Didik

KURIKULUM

Lingkungan

Alam-Sosial-Budaya-Politik-Ekonomi-Religi

Page 23: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

4

sesuai dengan norma-norma yang berlaku sekarang, diantaranya harus sesuai

dengan Pancasila, UUD 1945, UU SISDIKNAS, dan sebagainya. Program

tersebut akan dijadikan pedoman bagi tenaga pendidik maupun peserta didik

dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar dapat mencapai cita-cita yang

diharapkan sesuai dengan tertera pada tujuan pendidikan.

Diberlakukannya Kurikulum 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan dan Kebudayaan No.

374/KEP/D/KR/2016 tentang perubahan atas Keputusan Direktur Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah No. 305/KEP/D/KR/2016 tentang

penetapan kesatuan pendidikan pelaksanaan kurikulum 2013, untuk merevisi

kurikulum 2013 yang sebelumnya sudah diterapkan pada semester genap

Tahun Pelajaran 2014/2015. Kunandar (2015: 16) Kurikulum 2013 bertujuan

untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,

dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Masalah yang terjadi pada kurikulum 2013 sebelum revisi, salah satunya

penilaian dengan menggunakan sistem satuan (1-4). Berdasarkan hasil

wawancara dengan beberapa orang tua, penilaian dengan menggunakan

sistem satuan (1-4) justru membuat mereka tidak mengerti, bahkan guru pun

tidak mengerti dengan sistem penilaian tersebut. Mereka lebih mengerti dan

paham menggunakan sistem puluhan (1-100). Orang tua hanya melihat siswa

naik kelas atau tidak naik kelas tanpa mengetahui makna dari sistem penilaian

Page 24: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

5

satuan (1-4). Selain itu, implementasi kurikulum 2013 belum matang

sehingga banyak sekali guru yang kurang siap dalam melaksanakan

kurikulum 2013 tersebut. Berikut ini adalah hasil wawancara guru mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terkait kesulitan yang dialami dalam

penilaian Kurikulum 2013 (sebelum revisi).

Tabel 1.1 Kesulitan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

No Mata

Pelajaran

Kesulitan Kurikulum 2013

(sebelum revisi)

Keterangan

1 Fisika Guru bingung saat melakukan penilaian

sistem satuan (1-4).

2 Matematika

Kesulitan guru memikirkan konsep

diawal pelajaran, menambah pekerjaan

guru dalam menilai sikap.

3 Biologi Sulit dalam menilai sikap siswa.

Sumber: Hasil Wawancara Peneliti Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMA YP Unila Tahun 2017 Kurikulum 2013 revisi mengalami perubahan yang signifikan, Adapun

Perubahannya terletak pada pembelajaran, penilaian dan ketuntasan belajar.

Beberapa perubahan penilaian dalam Kurikulum 2013 yang akan diterapkan

dalam tahun ini antara lain yaitu penilaian sikap, ketuntasan belajar,

mekanisme dan prosedur, pengolahan, penilaian otentik, dan laporan hasil

belajar. Rincian perubahan pada penilaian yaitu:

1. Kurikulum sebelumnya guru harus menilai beberapa aspek yang cukup

memberatkan, seperti penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan

keterampilan secara detail disetiap mata pelajaran. Sedangkan kurikulum

revisi Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata

Page 25: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

6

pelajaran hanya mata pelajaran Agama dan PPKn namun KI tetap

dicantumkan dalam penulisan RPP.

2. Jika ada 2 nilai praktik dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai yang

tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan dalam 1 KD ditotal (praktek,

produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata. untuk pengetahuan, bobot

penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.

3. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS

menjadi penilaian akhir semester untuk semester I (satu) dan penilaian

akhir tahun untuk semester 2 (dua). Dan sudah tidak ada lagi UTS,

langsung ke penilaian akhir semester.

4. Penilaian otentik (Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang

menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam

melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya).

5. Skala penilaian mengalami perubahan kembali, dari sistem satuan (1 - 4)

dikembalikan menjadi puluhan (0 - 100) seperti pada sistem sebelumnya.

Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi.

6. Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa

diberikan pembelajaran ulang.

7. K13 revisi sudah menggunakan Aplikasi Ms. excel yang mempermudah

guru dalam mengolah nilai.

Dilihat dari permasalahan diatas, guru merupakan salah satu komponen

terpenting dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Faktor yang mempengaruhi

terlaksananya kurikulum 2013 salah satunya adalah faktor guru, apabila guru

Page 26: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

7

memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan syarat tertentu maka

akan mudah dalam menerapkan kurikulum tersebut. Dengan keahlian,

keterampilan, dan kemampuan seni lainnya guru mampu menciptakan situasi

belajar yang aktif dan mampu merubah pola berpikir peserta didik.

Untuk dapat berjalannya sistem kurikulum tersebut, maka perlu ditinjau

kembali bagaimanakah sikap guru terhadap pelaksanaan standar penilaian

kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016. Untuk

dapat menjalankan peraturan tersebut, bukan hanya sekolah dan pemerintah

saja yang perlu dipersiapkan, namun guru juga harus mendapatkan perhatian

penuh dari pemerintah misalnya seperti adanya pelatihan kurikulum 2013

disetiap penjuru daerah agar rencana kurikulum 2013 sebagai kurikulum

Nasional dapat terlaksana. Oleh karena itu, untuk sebelum mengetahui

bagaimana sikap guru terhadap standar penilaian Kurikulum 2013

berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana sikap guru terhadap

standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 di SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perubahan sistem penilaian pada kurikulum 2013.

2. Kualifikasi pendidikan guru berdasarkan dengan sikap guru terhadap

standar penilaian kurikulum 2013.

Page 27: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

8

3. Sikap guru terhadap standar penilaian pendidikan kurikulum 2013

berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada Sikap Guru Terhadap Standar Penilaian

Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 di SMA

YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimanakah Sikap Guru Terhadap Standar Penilaian

Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 di SMA

YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017?”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Sikap Guru Terhadap Standar

Penilaian Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 di SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017.

F. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan konsep, teori, prinsip dan

prosedur keilmuan khususnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam hal

proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di

sekolah.

Page 28: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

9

b. Kegunaan Praktis

1. Secara praktis penelitian ini bermanfaat memberikan pemahaman guru

terhadap sistem penilaian siswa dalam proses pembelajaran sesuai

perkembangan kurikulum.

2. Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan untuk pemerintah tentang

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.

G. Ruang Lingkup Penelitian

a. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran khususnya dalam wilayah

kajian Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru di SMA YP Unila Tahun Pelajaran

2016/2017.

c. Obyek Penelitian

Objek penelitian ini adalah sikap guru terhadap standar penilaian

kurikulum 2013 di SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017.

d. Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini adalah SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017.

e. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam penelitian ini adalah setelah dikeluarkannya surat

izin penelitian Nomor 6592/UN26/3/PL/2016 oleh Wakil Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada tanggal 25

Oktober 2016 s/d selesai.

Page 29: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Tinjauan Sikap

Sikap dalam arti sempit adalah pandangan atau kecenderungan mental.

Menurut Gerungan dalam Ahmadi (2002:164), “Pengertian attitude dapat

diterjemahkan dengan kata sikap terhadap obyek tertentu, yang dapat

merupakan sikap, pandangan, atau sikap perasaan, tetapi sikap mana

disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap

obyek”.

Menurut Zimbardo dan Ebbesen dalam Ahmadi (2002: 163)

mengungkapkan bahwa “sikap adalah suatu predisposisi (keadaan mudah

terpengaruh) terhadap seseorang. Ide atau obyek yang berisi komponen-

komponen cognitive, affective, dan behavior atau conative. Sedangkan

menurut Ahmadi (2002:162) “Sikap ialah suatu hal yang menentukan

sikap sifat, hakekat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan

datang”.

Sedangkan menurut Travers, Gagne dan Cronbach dalam Ahmadi

(2002:164) sikap melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan

yaitu:

1). Komponen Cognitive : berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran

yang didasarkan pada informasi, yang berhubungan dengan obyek.

Page 30: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

11

2). Komponen affective : menunjuk pada dimensi emosional dari sikap yaitu

berhubungan dengan obyek. Obyek disini dirasakan sebagai

menyenangkan atau tidak menyenangkan.

3). Komponen behavior atau conative : melibatkan salah satu disposisi untuk

bertindak terhadap obyek.

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ada

asumsi bahwa sikap seseorang terhadap sesuatu dipengaruhi dari

pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu itu. Dengan

demikian, antara sikap dan pengetahuan memiliki hubungan yang sangat

erat dan saling mempengaruhi. Ranah afektif mencangkup watak perilaku

seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai. Ketiga ranah tersebut

merupakan karakteristik manusia sebagai hasil belajar dalam bidang

pendidikan. Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap

yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerja sama, disiplin, komitmen,

percaya diri, jujur, menghargai orang lain, dan kemampuan mengendalikan

diri. Semua kemampuan ini harus menjadi bagian dari tujuan pembelajaran

di sekolah, yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang tepat.

Komponen behavior ini dipengaruhi oleh komponen kognitif. Komponen

ini berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak (action tendency),

sehingga dalam beberapa literatur komponen ini disebut action tendency.

Page 31: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

12

Sikap menentukan keberhasilan seseorang. Orang yang tidak memiliki

minat pada pembelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan

belajar secara optimal.

Berdasarkan pendapat di atas, sikap adalah sikap, pandangan, atau sikap

perasaan, tetapi sikap mana disertai oleh kecenderungan untuk bertindak

sesuai dengan sikap terhadap obyek. Sikap terdiri dari tiga komponen,

yakni: afektif, kognitif, dan konatif.

a. Ciri-Ciri Sikap atau Attitude

1. Attitude tidak dibawa orang sejak ia dilahirkan, tetapi dibentuk atau

dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan

dengan objeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif

biogenetis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat, dan lain-lain

penggerak kegiatan manusia yang menjadi bawaan baginya, dan

yang terdapat padanya sejak dilahirkan.

2. Attitude dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari

orang; atau sebaliknya, attitude- attitude dapat dipelajari sehingga

attitude- attitude dapat berubah pada seseorang bila terdapat

keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah

berubahnya attitude pada orang itu. Mengenai cara-cara perubahan-

perubahan attitude akan dibicarakan pada suatu pasal tersendiri.

3. Attitude tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi

tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, attitude terbentuk,

Page 32: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

13

dipelajari, atau berubah senantiasa berkaitan dengan suatu objek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

4. Objek attitude dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi, attitude dapat

berkaitan dengan satu objek saja tetapi juga berkaitan dengan

sederetan objek yang serupa.

5. Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat

inilah yang membedakan attitude dari kecakapan-kecakapan atau

pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.

b. Pembentukan Sikap

Sikap manusia bukan sesuatu yang melekat sejak ia lahir, tetapi

diperoleh melalui proses pembelajaran yang sejalan dengan

perkembangan hidupnya. Seorang anak tumbuh dan berkembang di

lingkungan keluarga serta sikapnya terbentuk bersama interaksi

orang-orang sekitarnya. Sikap dibentuk melalui proses belajar sosial,

yaitu proses dimana individu memperoleh informasi tingkah laku

atau sikap baru dari orang lain. Sikap dibentuk melalui empat macam

pembelajaran sebagai berikut :

1. Pengondisian Klasik

Proses pembelajaran dapat terjadi jika suatu stimulus selalu

diikuti oleh stimulus lainnya, sehingga stimulus/rangsangan yang

pertama menjadi suatu isyarat bagi rangsangan yang kedua.

Lama-kelamaan orang akan belajar jika stimulus pertama

muncul, maka akan diikuti oleh stimulus kedua.

Page 33: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

14

2. Pengondisian Instrumen

Proses pembelajaran terjadi apabila suatu prilaku mendatangkan

hasil yang menyenangkan bagi seseorang, maka perilaku tersebut

akan diulang kembali. Sebaliknya, bila perilaku tersebut

mendatangkan hasil yang tidak menyenangkan bagi seseorang,

maka perilaku tersebut tidak akan diulang lagi atau dihindari.

3. Belajar Melalui Pengamatan

Proses pembelajaran dengan cara mengamati perilaku orang lain,

kemudian dijadikan sebagai contoh untuk berperilaku serupa.

Banyak perilaku yang dilakukan seseorang hanya karena

mengamati perbuatan orang lain.

4. Perbandingan Sosial

Proses pembelajaran dengan membandingkan diri kita dengan

orang lain untk mengecek apakah pandangan kita mengenai

suatu hal adalah benar atau salah disebut perbandingan sosial.

c. Fungsi Sikap

Menurut Baron, Byrne, dan Branscombe dalam Sarlita dan Eko A.

Meinarno (2012: 86) terdapat lima fungsi sikap sebagai berikut:

1. Fungsi Pengetahuan

Sikap membantu kita menginterpretasikan stimulus baru dan

menampilkan respon yang sesuai.

2. Fungsi Identitas

Sikap terhadap kebangsaan Indonesia yang kita nilai tinggi,

mengekspresikan nilai dan keyakinan serta mengkomunikasikan

Page 34: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

15

“siapa kita”. Fungsi identitas digunakan untuk mengenali

seseorang melalui sikap.

3. Fungsi Harga Diri

Sikap kita miliki mampu menjaga atau meningkatkan harga diri.

4. Fungsi Pertahanan Diri

Sikap berfungsi melindungi diri dari penilaian negatif tentang

diri kita. Misalnya menggunakan barang ber merk agar tidak

dinilai rendah oleh teman-teman arisan.

5. Fungsi Memotivasi Kesan

Sikap berfungsi mengarahkan orang lain untuk memberikan

penilaian atau kesan yang positif tentang diri kita.

2. Tinjauan Guru

Program kelas tidak akan berarti bila mana tidak diwujudkan menjadi

kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena

kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid dalam

suatu kelas. Secara etimologis atau dalam arti sempit guru yang

berkewajiban mewujudkan program kelas adalah orang yang kerjanya

mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah/kelas. Secara lebih luas

guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran

yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai

kedewasaan masing-masing.

Page 35: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

16

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005: 1) “guru adalah orang yang

memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik”.

UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen, guru adalah seorang pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Menurut pandangan dan harapan Soeharto mantan Presiden Republik

Indonesia dalam pidato pelantikan anggota BPPN (1993) bahwa :

Guru merupakan titik sentral yang strategis dalam kegiatan pendidikan. Guru yang diperlukan bukan hanya sekedar guru yang cerdas dan mampu mengajar, melainkan juga guru yang mempunyai karakter yang dapat menjadi teladan bagi peserta didik. Hal tersebut mencerminkan bahwa seorang guru karena kepadaian, kepiawaian, dan kewibawaannya diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Di dalam harapan tersebut dimaksud agar guru senantiasa dapat mempertahankan ketauladanan dan profesionalismenya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Menurut Hamzah B. Uno (2007: 15) menyatakan bahwa “guru adalah

orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik,

mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah

orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta

mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar”.

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai guru tersebut, maka dapat

disimpulkan guru adalah seorang yang bertugas mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik,

dan menjadi tauladan yang baik bagi anak didik.

Page 36: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

17

a. Persyaratan Guru

Dengan kemuliaannya, guru rela mengabdikan diri di desa terpencil

sekalipun. Dengan segala kekurangan yang ada guru berusaha

membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia yang

berguna bagi nusa dan bangsanya di kemudian hari. Gaji yang kecil,

jauh dari pemandaian, tidak membuat guru berkecil hati dengan sikap

frustasi meninggalkan tugas dan tanggung jawab sebagai guru.

Karenanya sangat wajar di pundak guru diberikan atribut sebagai

“pahlawan tanpa tanda jasa”.

Menjadi guru berdasarkan tuntutan hati nurani tidaklah semua orang

dapat melakukannya, karena orang harus merelakan sebagian besar

seluruh hidup dan kehidupannya mengabdi kepada negara dan bangsa

guna mendidik anak didik menjadi manusia susila yang cakap,

demokratis, dan bertanggung jawab atas pembangunan dirinya dan

pembangunan bangsa dan negara.

Menjadi guru menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat dan kawan-kawan

dalam Syaiful Bahri Djamarah (2000: 32-33) tidak sembarangan, tetapi

harus memenuhi beberapa persyaratan seperti di bawah ini:

1. Takwa Kepada Allah S.W.T.

Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendiidkan islam, tidak mengkin

mendidik anak didik agar bertakwaa kepada Allah, jika ia sendiri

tidak bertakwa kepada-Nya. Sebab ia adalah teladan bagi anak

Page 37: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

18

didiknya sebagaimana Rasulullah menjadi teladan bagi umatnya.

Sejauhmana seorang guru mempu memberi teladan yang baik

kepada semua anak didiknya, sejauh itu pulalah ia diperkirakan

akan berhasil mendidik mereka agar menjadi generasi penerus

bangsa yang baik dan mulia.

2. Berilmu

Ijazah bukan semata-mata secarik kertas tetapi suatu bukti bahwa

pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan

tertentu yang diperlukannya untuk suatu jabatan. Guru harus

mempunya ijazah agar ia diperbolehkan mengajar. Kecuali dalam

keadaan darurat, misalnya jumlah anak didik sangat meningkat,

sedang jumlah guru jauh dari mencukupi, maka terpaksa

menyimpang untuk sementara yakni menerima guru yang belum

berijazah. Tetapi dalam keadan normal ada patokan bahwa semakin

tinggi pendidikan guru makin baik pendidikan dan pada gilirannya

makin tinggi pula derajat masyarakat.

3. Sehat Jasmani

Kesehatan jasmani kerap sekali dijadikan salah satu syarat bagi

mereka yang melamar untuk menjadi guru. Guru yang mengidap

penyakit menular umpamanya, sangat membahayakan kesehatan

anak-anak. Kesehatan guru sangat mempengaruhi semangat bekerja.

4. Berkelakuan Baik

Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak anak didik. Guru

harus menjadi teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru. Di

Page 38: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

19

antara tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada

diri pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika

pribadi guru berakhlak mulia pula. Sifat guru berakhlak mulia

tersebut seperti bersikap adil terhadap semua anak didiknya, berlaku

sabar dan tenang, berwibawa, gembira, bersifat manusiawi,

bekerjasama dengan guru-guru lain, bekerjasama dengan

masyarakat.

Di Indonesia untuk menjadi guru diatur dengan beberapa persyaratan,

yakni berijazah, profesional, sehat jasmani dan rohani, takwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan kepribadian yang luhur, bertanggung jawab,

dan berjiwa Nasional.

b. Tugas Guru

Guru dalah figur seorang pemimpin. Guru mempunyai kekuasaan untuk

membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang

yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru bertugas

mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dpaat diharapkan

membangun dirinya dan membangun bangsa dan Negara. Jabatan guru

memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar

dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas guru tidak hanya sebagai suatu

profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan

kemasyarakatan.

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk

mengembangkan keprofesionalitas diri sesuai dengan perkembangan

Page 39: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

20

ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak

didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai

pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup

kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik.

Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan

menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.

Di bidang kemasyarakatan merupakan tugas guru yang tidak kalah

pentingnya. Pada bidang ini guru mempunyai tugas mendidik dan

mengajar masyarakat untuk menjadi warga Negara Indonesia yang

bermoral Pancasila. Memang tidak dapat dipungkiri bila guru mendidik

anak didik sama halnya guru mencerdaskan bangsa Indonesia.

Bila dipahami, maka tugas guru tidak hanya sebatas dinding sekolah,

tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.

Menurut Roestiyah N.K dalam Syaiful Bahri Djamarah (2000: 36-39)

guru dalam mendidik anak didik bertugas untuk:

1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian,

kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.

2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai dengan cita-

cita dan dasar Negara serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan

Undang-Undang Pendidikan yang merupakan Keputusan MPR No.

II Tahun 1983.

Page 40: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

21

4. Sebagai perantara dalam belajar.

Di dalam proses belajar guru hanya sebagai perantara/medium, anak

harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight

sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku dan

sikap.

5. Guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik ke

arah pendewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat

membentuk anak menurut sekehendaknya.

6. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.

Anak nantinya akan hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri

dalam masyarakat dengan demikian anak harus dilatih dan

dibiasakan di sekolah di bawah pengawasan guru.

7. Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal,

tata tertib dapat berjalan apabila guru dapat menjalani terlebih

dahulu.

8. Guru sebagai adminisator dan manajer.

Di samping mendidik, guru harus dapat mengerjakan urusan tata

usaha seperti pembuatan buku kas, daftar induk, rapor, daftar gaji,

dan lain sebgainya, serta dapat mengkoordinasikan segala pekerjaan

disekolah secara demokratis sehingga suasana pekerjaan penuh

dengan rasa kekeluargaan.

Page 41: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

22

9. Pekerjaan guru sebagai profesi.

Orang yang menjadi guru karena terpaksa tidak dapat bekerja

dengan baik, maka harus menyadari benar-benar pekerjaannya

sebagai suatu profesi.

10. Guru sebagai perencana kurikulum.

Guru menghadapi anak-anak setiap hari, gurulah yang paling tahu

kebutuhan anak-anak dan masyarakat sekitar, maka dalam

penyusunan kurikulum, kebutuhan ini tidak boleh ditinggalkan.

11. Guru sebagai pemimpin (guidance worker)

Guru amempunyai kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak

situasi untuk membimbing anak ke arah pemecahan soal,

membentuk keputusan, dan menghadapkan anak-anak pada

problem.

12. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.

Guru harus turut aktif dalam segala aktifitas anak, misalnya dalam

ekstrakurikuler membentuk kelompok belajar dan sebagainya.

c. Peranan Guru

Banyak peranan yang diperlukan guru sebagai pendidik, atau siapa saja

yang telah menerjunkan diri mejadi guru. Semua peranan yang

diharapkan dari guru diuraikan dibawah ini (Syaiful Bahri Djamarah,

2000: 43-48)

1. Korektor

Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang

baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai ini harus dipahami

Page 42: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

23

dalam kehidupan di masyarakat. Koreksi yang dilakukan tidak

hanya disekolah, tetapi di luar sekolah pun harus dilakukan. Sebab

tidak jarang di luar sekolah anak didik justru lebih banyak

melakukan pelanggaran terhadap norma-norma susila, moral, sosial

dan agama yang hidup di masyarakat. Lepas dari pengawasan guru

dan kekurangannya anak didik terhadap perbedaan nilai kehidupan

menyebabkan anak didik mudah larut di dalamnya.

2. Inspirator

Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik

bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah

utama anak didik. Guru harus memberikan petunjuk bagaimana cara

belajar yang baik. Petunjuk itu tidak hanya bisa dijadikan petunjuk

bagaimana cara belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya,

tapi bagaimana melepaskan masalah yang dihadapi oleh anak didik.

3. Informator

Sebagai informator, guru harus dapat memberikan informasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah

bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah

diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif

diperlukan dari guru. Kesalahan informasi adalah racun bagi anak

didik. Untuk menjadi informator yang baik dan efektif, penguasaan

bahasa sebagai kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahan yang

akan diberikan kepada anak didik.

4. Organisator

Page 43: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

24

Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan

dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan

kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun

kalaender akademik, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan

sehingga dapat mencapai efektivitas dan efesiensi dalam belajar

pada diri anak didik.

5. Motivator

Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik

agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan

motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang

melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya

di sekolah. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam

interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan pendidik

yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut perfomance

dalam personalisasi dan sosialisasi diri.

6. Inisiator

Dalam perananya sebagai inisiator, guru harus dapat emenjadi

pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proes

interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai

perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi di bidang

pendidikan.

7. Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas

yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik.

Page 44: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

25

Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas

yang pengap, meja dan kursi berantakan, fasilitas belajar yang

kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh

karena itu menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas,

agar tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik.

8. Pembimbing

Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran guru di

sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia

dewasa susila yang cakap. Tanpa bimbingan, anak didik akan

mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.

Kekurangmampuan anak didik menyebabkan lebih banyak

bergantung pada bantuan guru.

9. Demonstrator

Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat anak

didik pahami. Apalagi anak didik yang memiliki intelegensi yang

sedang. Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami anak didik,

guru harus berusaha untuk membantunya, dengan cara

memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis, sehingga apa

yang diinginkan guru sejalan dengan pemahaman anak didik.

10. Pengelola Kelas

Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas

dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak

didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru.

Page 45: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

26

Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi

edukatif.

11. Mediator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai

bentuk dan jenisnya, baik materiil maupun non material. Media

berfungsi sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses

interaksi edukatif. Sebagai mediator, guru dapat diartikan sebagai

penengah, sebagai pengatur lalu lintas jalannya diskusi. Kemacetan

jalannya diskusi dikarenakan anak didik kurang mampu mencari

jalan keluar dari pemecahan masalahnya, dapat guru tengahi

bagaimana menganalisis permasalahan agar dapat diselesaikan.

Guru sebagai mediator juga diartikan sebagai penyedia media.

12. Supervisor

Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki,

dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. Teknik-teknik

supervisi harus guru kuasai dengan baik agar dapat melakukan

perbaikan terhadap situasi belajar mengajar menjadi lebih baik.

Untuk itu kelebihan yang dimiliki supervisor bukan hanya posisi

atau kedudukan yang ditepatinya, akan tetapi juga karena

pengalamannya, pendidikannya, kecakapannya, atau keterampilan-

keterampilan yang dimilikinya, atau karena memiliki sifat-sifat

kepribadian yang menonjol daripada orang-orang disupervisinya.

Page 46: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

27

13. Evaluator

Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator

yang baik dan jujur dengan memberikan penilaian yang menyentuh

aspek eksterinsik dan interinsik. Penilaian terhadap aspek interinsik

lebih menyentuh pada aspek kepribadian anak didik, yakni aspek

nilai (value). Berdasarkan ini, guru harus bisa memberikan

penilaian dalam dimensi yang luas.

3. Tinjauan Standar Penilaian

Menurut Permendibud, Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria

mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

peserta didik. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta

didik.

a. Penilaian

Kegiatan guru setelah melakukan proses belajar mengajar adalah

melakukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar secara esensial

bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru sekaligus pengukuran keberhasilan peserta didik dalam

penguasaan kompetensi yang ditentukan. Dengan demikian, penilaian

hasil belajar siswa sangat penting agar guru bisa merefleksi dan

evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah ditentukan. Apakah

metode, strategi, media, model pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran itu tepat dan efektif. Jika nilai peserta didik dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka dapat dikatakan proses

Page 47: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

28

pembelajaran yang diterapkan oleh guru gagal. Dan jika hasil peserta

didik diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka dapat dikatakan

proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru berhasil.

Menurut Ground & Linn dalam Kusaeri Suprananta, (2012: 8)

“penilaian sebagai suatu proses yang sistematis dan mencangkup

kegiatan pengumpulan, menganalisis, serta menginterpretasikan

informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang siswa atau

sekelompok siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,

baik aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan”. Kemudian

Kunandar (2015: 35) mengatakan bahwa “penilaian adalah proses

pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran

perkembangan belajar siswa”.

Penilaian memiliki beberapa prinsip dalam menilai, Depdiknas (Kusaeri

Suprananto, 2012: 9)

Beberapa hal yang menjadi prinsip dalam penilaian adalah: (1) Proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not a part from instruction); (2) Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real word problem), bukan dunia sekolah (school work-kond of problem); (3) Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan criteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; dan (4) Penilaian harus bersifat holistik yang mencangkup semua aspek dari tujuan pembelajaran (kognitif, afektif, dan sensori-motorik).

Page 48: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

29

Tujuan penilaian hendaknya diarahkan pada empat hal berikut (Kusaeri

Suprananto, 2012: 9)

1. Penelusuran (keep track) yaitu menelusuri agar proses pembelajaran

tetap sesuai dengan rencana.

2. Pengecekan (checking up) yaitu untuk mengecek adakah

kelemahan-kelemahan yang dialami oleh siswa selama proses

pembelajaran.

3. Pencarian (finding out) yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal

yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan tersebut.

4. Penyimpulan (summing up) yaitu untuk menyimpulkan apakah

siswa telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam

kurikulum atau belum.

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai penilaian tersebut, maka

dapat disimpulkan penilaian adalah suatu proses yang sistematis dan

mencangkup kegiatan pengumpulan, menganalisis, mengolah informasi

melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut yang

menggambarkan perkembangan belajar siswa.

b. Sifat-sifat Penilaian Pendidikan

Sifat-sifat ini diadopsi dari Cohen dan Swerdlik dalam Kusaeri

Suprananto (2012: 13-15). Pertama, terdapat konstruk psikologis dalam

pendidikan. Dalam terminologi penilaian, konstruk merupakan bentuk

sederhana dari atribut atau karakteristik suatu tes yang didesain untuk

Page 49: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

30

mengukur. Sebagai contoh, prestasi merupakan suatu konstruk yang

mencerminkan pengetahuan seseorang atau pencapaian pada bidang

tertentu yang diterima seorang siswa setelah pembelajaran. Sifat ini

secara sederhana menegaskan bahwa konstruk dapat berbentuk

intelegensi, prestasi, atau sikap.

Kedua, meskipun konstruk dapat diukur, hasil pengukuran konstruk itu

tidak sempurna. Walaupun para ahli penilaian yakin bahwa mereka

dapat mengukur psikologis, mereka juga mengakui bahwa proses

pengukurannya tidak sempurna. Hal ini biasanya dibingkai dalam

istilah kesalahan pengukuran (meansurement error) yang dapat

mempengaruhi reliabilitas skor. Beberapa kesalahan (error) yang sering

terjadi dalam mengukur dapat mengurangi kebermanfaatan pengukuran.

Dalam hal ini, para ahli pengukuran telah berupaya untuk melakukan

estimasi dan meminimalisir pengaruh kesalahan pengukuran.

Ketiga, terdapat beragam cara untuk mengukursuatu konstruk. Sebagai

ilustrasi adalah pada prestasi akademik. Prestasi siswa pada mata

pelajaran tertentu dapat diukur dengan menggunakan berbagai cara

yang berbeda. Walaupun pendekatan yang digunakan berbeda, biasanya

ditunjukan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan siswa masing-masing memiliki karakteristik unik.

Keempat, semua prosedur penilaian memiliki kelebihan dan kelemahan.

Diakui bahwa terdapat beragam pendekatan untuk mengukur

Page 50: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

31

sembarang konstruk, dan para ahli penilaian mengakui bahwa masing-

masing prosedur memiliki kelemahan dan kelebihan. Suatu pendekatan

penilaian mungkin menghasilkan reliabilitas skor yang tinggi, namun

pendekatan ini tidak dapat mengukur beberapa aspek dari konstruk

sebagaimana pendekatan lainnya yang menghasilkan skor lebih rendah.

Akibatnya, menjadi penting bagi guru agar memahami kelebihan dan

kekurangan secara khusus yang dimiliki oleh setiap prosedur penilaian

yang digunakan.

Kelima, berbagai sumber informasi seharusnya menjadi bagian proses

penilaian. Diketahui bahwa terdapat pendekatan yang berbeda untuk

mengukur suatu konstruk dan setiap pendekatan memiliki kelebihan

dan kelemahan. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian seharusnya

melibatkan informasi dari pendekatan yang berbeda. Keputusan penting

seharusnya tidak dapat menjadi kurang tepat atau kurang akurat bila

hanya berdasarkan pada sumber informasi.

Keenam, penilaian dapt dilakukan dengan cara yang adil. Walaupun

banyak kritik terhadap sifat ini, namun para ahli penilaian mencurahkan

waktu dan energinya untuk mengembangkan instrumen yang adil dan

mampu meminimalisir bias. Hal ini dapat dilakukan bila intrumen

tersebut dilaksanakan dan diinterpretasikan sesuai dengan petunjuk.

Namun demikian, bila mereka mengabaikan prosedur-prosedur

penilaian secara umum maka penggunaan instrumen menjadi kurang

tepat.

Page 51: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

32

c. Tujuan dan Fungsi penilaian

Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam

sistem pendidikan, maka denan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan

atau fungsi penilaian ada beberapa hal (Suharsimi Arikunto, 2008: 10-

11)

1. Penilaian berfungsi selektif

Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk

mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu

sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain: untuk memilih siswa

yang dapat diterima di sekolah tertentu, untuk memilih siswa yang

dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya, untuk memilih siswa

yang seharusnya mendapatkan beasiswa, dan untuk memilih siswa

yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.

2. Penilaian berfungsi doagnostik

Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi

persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui

kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab-musabab

kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru

mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan

kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini,

akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.

Page 52: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

33

3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan

Sistem baru yang kini dipopulerkan di Negara barat adalah sistem

belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara

mempelajari sebuah paket belajar, baik bentuk modul maupun paket

belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah

adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual.

Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri

sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan

pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan

sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat dingin kadang-kadang

sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani

perbedaan kemampuan adalah pengajaran secara kelompok. Untuk

dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa

harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa

yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam

kelompok yang sama dalam belajar.

4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan

Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Telah disinggung

pada sebagian sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh

beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum,

sarana, dan sistem administrasi.

Page 53: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

34

d. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) digunakan sebagai acuan utama

pengembangan standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar

Kompetensi Kelulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan

peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan

masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah.

Berikut ini Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk jenjang

SMA/SMK/MAK/ SMALB/Paket C (Kunandar, 2015: 59)

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan SMA/SMK/MAK/ SMALB/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual, dan prosedural ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Page 54: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

35

5. Tinjauan Kurikulum

Kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah currere,

secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada

batas start dan ada garis finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian

tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan secara pasti,

dari mana mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk

menguasai bahan agar dapat mencapai gelar. Menurut Dakir (2004 : 3)

kurikulum ialah “suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan

ajar dan pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan

dirancangkan secara sistematis atas dasar norma-norma yang berlaku yang

dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan

dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan”.

Selain itu, S. Nasution (2008: 8) mengungkapkan “kurikulum adalah

sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan

pendidikan. Apa yang direncanakan biasanya bersifat idea, suatu cita-cita

tentang manusia atau warga Negara yang akan dibentuk”. Sedangkan

menurut Henry Guntur Tarigan (1993: 4) mengungkapkan bahwa

“kurikulum mencangkup maksud, tujuan, isi, proses, sumber daya, dan

sarana-sarana evaluasi bagi semua pengalaman belajar yang direncanakan

bagi para pembelajar baik di dalam maupun di luar sekolah dan

masyarakat melalui pengajaran kelas dan program-program terkait”.

Kurikulum pendidikan bagian penting dalam pendidikan yang menjadi

patokan dalam pelaksanaan pendidikan. Perubahan kurikulum tidak hanya

Page 55: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

36

terjadi pada saat ini saja, namun sudah beberapa kali mengalami

perubahan atau perkembangan kurikulum sejak tahun 1947 hingga 2016.

Menurut Oemar Hamalik (2008: 183) “perubahan kurikulum adalah proses

perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas

dan spesifik”. ganda lainnya, untuk memudahkan proses belajar-mengajar.

Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai alat, maka hal

ini berarti sebagai alat pendidikan kurikulum memiliki bagian-bagian

penting dan menunjang yang dapat mendukung operasinya dengan baik.

Bagian-bagian ini disebut dengan komponen, penunjang yang saling

berkaitan, berinteraksi dalam dukungannya untuk mencapai tujuan.

Berikut akan diuraikan secara singkat komponen tersebut:

1. Komponen Tujuan

Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh sekolah secara

keseluruhan, meliputi tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal

ini dicapai dalam rangka mewujudkan lulusan dalam satuan

pendidikan sekolah yang sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional.

2. Komponen Isi/Materi

Komponen isi berupa materi yang diprogramkan untuk mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Isi atau materi tersebut

biasanya berupa materi bidang-bidang studi. Bidang studi tersebut

disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.

3. Komponen Media (Sarana dan Prasarana)

Media merupakan sarana perantara dalam pengajaran. Media

merupakan perantara untuk menjabarkan isi kurikulum agar lebih

Page 56: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

37

mudah dipahami oleh peserta didik. Pemilihan media yang digunakan

guru akan membantu kelancaran dalam pencapaian tujuan pengajaran.

4. Komponen Strategi

Strategi menunjukkan pada pendekatan dan metode serta peralatan

mengajar yang digunakan dalam pengajaran. Tetapi pada hakikatnya

strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Strategi

pengajaran mengatur seluruh komponen, baik pokok maupun

penunjang, dalam sistem pengajaran.

5. Komponen Proses Belajar Mengajar

Komponen ini sangat penting dalam sistem pengajaran, sebab

diharapkan melalui proses belajar mengajar akan terjadi perubahan

tingkah laku pada peserta didik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, kondusif.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum

suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan

pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan dirancangkan

secara sistematis atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan

pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta

didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

1. Kajian Berbagai Kompetensi dalam Kurikulum 2013

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 (UU Sisdiknas) dijelaskan, kurikulum

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman

Page 57: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

38

penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan beberapa faktor

diantaranya yaitu tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan

pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, dan penguatan materi.

Landasan filosofis dalam pengembangan Kurikulum 2013 menentukan

kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari

kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil

belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat sekitar dan lingkungan

alam. Kunandar (2015: 33) “pendidikan untuk membangun kehidupan

masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai

kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,

kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat

dan bangsa yang lebih baik”. Dengan filosofi ini kurikulum 2013

bermaksud untuk mengembangkan kompetensi peserta didik menjadi

kemampuan dalam berfikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di

masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis

yang lebih baik.

a. Penilaian dalam Kurikulum 2013

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor

23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar

penilaian bertujuan untuk menjamin: (1) perencanaan penilaian peserta

didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan

prinsip-prinsip penilaian; (2) melaksanakan penilaian peserta didik

Page 58: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

39

secara profesional, edukatif, efektif, efesien, dan sesuai dengan konteks

sosial budaya; dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara

objektif, akuntabel, dan informatif. Standar penilaian pendidikan ini

disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan

pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

Berikut ini penjelasan dari prinsip penilaian dalam Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, yakni:

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur;

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar

belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,

dan gender.

4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang

tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan;

Page 59: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

40

6. Menyeluruh dan Berkesinambungan, berarti penilaian mencakup

semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan

kemampuan peserta didik;

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;

8. Beracuan Kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

b. Ruang Lingkup Penilaian Kurikulum 2013

Ruang lingkup penilaian dalam Kurikulum 2013 meliputi ranah sikap

(Afektif), pengetahuan (Kognitif) dan keterampilan (Psikomotorik).

1. Ranah Kognitif adalah ranah yang mencangkup kegiatan mental

(otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas

otak termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat

enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai

dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang dimaksud

adalah: (1) Pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman

(comprehension), (3) penerapan (application); (4) analisis

(analysis); (5) sintesis (synthesis); dan (6) Penilaian (evaluation).

Page 60: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

41

Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk

mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang

nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya, tanpa

mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan

atau ingatan ini adalah merupakan proses berpikir yang paling

rendah.

Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan

diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang

sesuatu dan dapt melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta

didik dikatakan memahami sesuatu apaabila ia dapat memberikan

penjelasan atau memberi uraian lebih rinci tentang hal itu dengan

menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan

jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari

ingatan atau hafalan.

Penerapan (application) adalah kesanggupan seseorang untuk

menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun

metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan

sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret. Aplikasi atau

penerapan ini adalah merupakan proses berpikir setingkat lebih

tinggi dari pemahaman.

Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci

atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian

Page 61: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

42

yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan antara bagian-

bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor yang lainnya.

Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi dari jenjang

penerapan.

Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan

kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu

proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara

logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau

terbentuk pola baru. Kedudukan sintesis adalah setingkat lebih

tinggi dari analisis.

Penilaian (evaluasi) adalah merupakan jenjang berpikir paling

tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Penilaian

merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan

terhadap suatu situasi, nilai atau ide.

Keenam jenjang berpikir yang terdapat pada ranah kognitif

menurut Taksonomi Bloom itu, diurutkan secara hierarki piramidal

adalah sebagaimana terlukis pada gambar 2.1

Page 62: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

43

Penilaian (Evaluation)

Sintesis (Synthesis)

Analisis (Analysis)

Penerapan (Application)

Pemahaman (Comprehension)

Pengetahuan (Knowledge)

Gambar 2.1 Enam Jenjang Berpikir pada Ranah Kognitif

Penilaian kompetensi pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan

oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan

peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau

hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Dalam kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi

kompetensi inti 3 (KI 3).

Dalam penyusunan instrumen aspek kompetensi pengetahuan ini,

seorang guru berpatokan pada Kata Kerja Operasional ranah

kognitif. Guru menilai kompetensi pengetahuan melalui (1) tes

tertulis dengan butir soal; (2) tes lisan dengan bertanya langsung

terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan; (3)

penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus

dikerjakan oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

2. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Beberapa pakar mengatakan bahwa seseorang dapat diramalkan

Page 63: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

44

perubahannya apabila seseorang memiliki penguasaan kognitif

tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak dalam

berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap mata pelajaran,

kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran disekolah, motivasinya

yang tinggi untuk mengetahuio lebih banyakmengenai pelajaran

yang diterimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru

di sekolah, dan sebagainya.

Penilaian kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan guru

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta

didik. Ranah afektif oleh Krathwohl dan kawan-kawan ditaksonomi

menjadi lebih rinci lagi dalam lima jenjang, yaitu: (1) Receiving;

(2) Responding; (3) Valuing; (4) Organization; Dan (5)

Characterization.

Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan) adalah

kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari

luar yang datang pada dirinya dalam bentuk masalah, situasi,

gejala, atau lainnya. Termasuk dalam jenjang ini misalnya

kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontril dan

menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar.

receiving atau attending juga sering diberi pengertian sebagai

kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek.

Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia

menerima nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka, dan mereka

Page 64: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

45

mau menggabungkan diri kedalam nilai itu atau mengidentikkan

diri dengan nilai itu.

Responding (menanggapi) mengandung arti adanya partisipasi

aktif. Jadi kemampuan menanggapi ialah kemampuan yang dimiliki

oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam

fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah

satu cara. Jenjang ini setingkat lebih tinggi dari receiving.

Valuing (menilai/menghargai), menilai atau menghargai artinya

memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu

kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan,

dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Valuing

adalah merupakan tingkatan afektif yang lebih tinggi daripada

receiving dan responding. Dalam kaitan proses belajar mengajar,

peserta didik tidak hanya mau mau menerima nilai yang diajarkan

tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau

fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah

mampu mereka nilai dan telah mampu untuk menyatakan “itu

adalah baik”, maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani

proses penilaian. Nilai itu telah mulai dicamkan (internalized)

dalam dirinya.

Organization (mengatur atau mengorganisasikan) artinya

mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru

yang lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum.

Page 65: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

46

Mengatur dan mengorganisasi merupakan pengembangan dari nilai

ke dalam suatu sistem dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas

nilai yang telah dimilikinya.

Characterization by value or value complex (karakterisasi dengan

suatu nilai atau komplek nilai), yakni keterpaduan semua sistem

nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian

dan tingkah lakunya. Proses internalisasi merupakan tingkat afektif

yang tertinggi dalam suatu hierarki nilai.

Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua yaitu sikap

spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi masuk menjadi

kompetensi inti (KI), yakni kompetensi 1 (KI 1) untuk sikap

spiritual dan kompetensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial. Khusus

penilaian sikap spiritual dan sosial dipegang oleh guru Agama dan

PPKn.

Kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial tidak

diajarkan dalam proses belajar mengajar. Artinya, kompetensi

sikap spiritual dan sosial meskipun memiliki Kompetensi Dasar

(KD), tetapi tidak dijabarkan dalam materi atau konsep yang harus

disampaikan kepada peserta didik melalui kegiatan pembelajaran.

Namun, kompetensi sikap spiritual dan sosial harus

diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar melalui

pembiasaan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh peserta didik

Page 66: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

47

dalam keseharian melalui dampak mengiring (nurturant effect) dari

pembelajaran.

3. Ranah Psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Menurut Kunandar (2015:

165) “ Ranah pengetahuan merupakan konsep-konsep keilmuan

yang harus dikuasai peserta didik melalui proses belajar mengajar”.

Hasil belajar psikomotorik sebenarnya merupakan kelanjutan dari

hasil belajar kognitif dan hasil afektif. Hasil belajar kognitif dan

afektif akan menjadi hasil psikomotorik apabila peserta didik telah

menunjukkan prilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna

yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektifnya.

Penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang

dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi

keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi, yaitu

keterampilan dari peserta didik melalui aspek imitasi,manipulasi,

presisi, artikulasi, dan naturalisasi. Dalam kurikulum 2013

kompetensi keterampilan menjadi kompetensi inti 4 (KI 4).

c. Prosedur, dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013

Prosedur dan instrumen penilaian sikap yaitu melalui beberapa

tahapan diantaranya pendidik melakukan pengamatan kepada peserta

didik selama pembelajaran kemudian mencatat perilaku peserta didik

Page 67: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

48

dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan, pendidik

menindaklanjuti hasil dari pengamatan tersebut dan mendeskripsikan

perilaku peserta didik.

Prosedur dan instrumen penilaian pengetahuan yaitu melalui beberapa

tahapan diantaranya pendidik menyusun sebuah penilaian melalui tes

tertulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen tes tertulis berupa pilihan

ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Instrumen tes lisan berupa pertanyaan, serta instrumen penugasan

berupa pekerjaan rumah dan atau proyek yang dikerjakan secara

individu maupun kelompok. Setelah memperoleh hasil dari peserta

didik, kemudian memanfaatkan penilaian serta melaporkan hasil

penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

Prosedur dan instrumen penilaian keterampilan yaitu melalui beberapa

tahapan diantaranya pendidik menyusun perencanaan penilaian.

Pendidik menilai kompetensi melalui kinerja, yaitu penilaian yang

menuntuk peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu

dengan menggunakan tes praktik, proyek, dan portofolio. Setelah

memperoleh hasil dari peserta didik, kemudian memanfaatkan

penilaian serta melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan

skala 0-100 dan deskripsi.

d. Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 yang ditekankan adalah penilaian autentik

yakni mengukur kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Page 68: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

49

berdasarkan proses dan hasil. Dalam penilaian autentik peserta didik

diminta untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata.

Autentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu kemampuan dalam

menerapkan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Misalnya,

peserta didik diberi tugas proyek atau melihat kompetensi peserta

didik dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian autentik mengacu pada

Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu pencapaian hasil belajar

didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal

(maksimum). Dengan demikian, pencapaian kompetensi peserta didik

lainnya, tetapi dibandingkan dengan standar atau kriteria tertentu,

yakni Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Ciri-ciri penilaian autentik adalah :

1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan

hasil atau produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap

peserta didik harus mengukur aspek kinerja (perfomance) dan

produk atau hasil yang dikerjakan oleh peserta didik. Dalam

melakukan penilaian pastikan bahwa kinerja dan produk tersebut

merupakan cerminan kompetensi daru peserta didik tersebut secara

nyata.

2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran

berlangsung. Artinya dalam melakukan penilaian terhadap peserta

didik, guru dituntut untuk melakukan penilaian terhadap

kemampuan atau kompetensi proses (kemampuan peserta didik

Page 69: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

50

dalam kegiatan pembelajaran) dan kemampuan peserta didik

setelah melakukan kegiatan pembelajaran.

3. Menggunakan berbagai cara dan sumber. Artinya, dalam

melakukan penilaian terhadap peserta didik harus menggunakan

berbagai penilaian (disesuaikan dnegan tuntutan kompetensi dan

menggunakan berbagai sumber atau data yang bisa digunakan

sebagai informasi yang menggambarkan penguasaan kompetensi

peserta didik).

4. Tes hanya salah satu alat pengumpulan data penilaian. Artinya,

dalam penilaian terhadap peserta didik dalam pencapain

kompetensi tertentu harus secara komprehensif dna tidak hanya

mengandalkan hasil tes saja. Infrmasi-informasi lain yang

mendukung pencapaian kompetensi peserta didik dapat dijadikan

dalam penilaian.

5. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus

mencerminkan bagian-bagian kehidupan peserta didik yang nyata

setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau

kegiatan yang mereka lakukan setiap hari.

6. Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian

peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas). Artinya, dalam

penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi harus

mengukur kedalaman terhadap pencapaian kompetensi harus

mengukur kedalaman terhadap penguasaan kompetensi tertentu

secara objektif.

Page 70: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

51

2. Tinjauan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Kurikulum 2013 merupakan sebuah pedoman bagi guru dalam menilai

hasil belajar peserta didik, didalamnya sudah tercantum peraturan sistem

penilaian. Aspek penilaian kurikulum 2013 yaitu sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Tujuan dikeluarkannya Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan adalah untuk mengevaluasi

implementasi kurikulum 2013 sebelum revisi dan melatih guru tentang

penilaian dalam kurikulum 2013.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Haris Fajrin (2011) mahasiswa Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),

Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan judul “Persepsi

Guru Terhadap Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 Tentang

Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1

Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini meneliti bagaimanakah Persepsi Guru Terhadap

Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum

2006 dan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Seputih Agung Kabupaten

Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data

Page 71: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

52

yang digunakan yaitu dengan angket dan wawancara, sementara teknik

analisis data yang digunakan yaitu rumus Spearmen Brown.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa guru setuju dengan

adanya Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan

Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Seputih Agung

Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015. Sebanyak 49%

menyatakan setuju, dan sebesar 53,19% memiliki harapan tinggi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Amelia Hani Saputri mahasiswa Program

Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, dengan judul

“Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran

Seni Tari Di SMP Negeri 1 Labuhan Ratu Lampung Timur”. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

pendekatan kualitatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian

autentik kurikulum 2013 pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan dalam pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Labuhan

Ratu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. sementara teknik analisis data yang

digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Page 72: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

53

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa pelaksanaan

penilaian autentik kurikulum 2013 pada kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan dalam pembelajaran seni tari di kelas VII.3 SMP Negeri

1 Labuhan Ratu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan penilaian

autentik dalam kurikulum 2013.

C. Kerangka Pikir

Pembaharuan Kurikulum 2013 revisi ini merupakan hal yang baik dalam

dunia pendidikan dalam penyempurnaan kurikulum sebelumnya.

Diberlakukannya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian Pendidikan ini dianggap mempermudah dan dijabarkan lebih rinci

penilaian kurikulum 2013. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat

dijelaskan pada bagan dibawah ini :

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir

Sikap Guru (X)

Indikatornya:

1. Kognitif

2. Afektif

3. Konatif

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan (Y)

Indikatornya:

1. Isi

2. Sistem penilaian

3. pelaksanaan

Page 73: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

54

D. Hipotesis

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis,

tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Menurut Sugiyono (2014:

64) menyatakan “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk pertanyaan”.

Berdasarkan teori dan kerangka pikir di atas, maka dalam penelitian ini

hipotesis penelitian ditetapkan sebagai berikut:

Hi : Sikap Guru setuju terhadap standar penilaian kurikulum 2013

berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 di SMA YP Unila

Tahun Pelajaran 2016/2017.

Ho : Sikap Guru tidak setuju terhadap standar penilaian kurikulum 2013

berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 di SMA YP Unila

Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 74: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Hal ini selaras dengan

pendapat Muhammad Nasir (1998: 63) mengatakan bahwa “metode deskriptif

adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti suatu kelompok, suatu

objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, atau suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang”.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena akan memberikan

gambaran tentang permasalahan melalui analisis dengan menggunakan

pendekatan ilmiah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tujuan metode

deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, akurat, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Sugiyono (2014: 7) menyatakan bahwa “metode kuantitatif

dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Data

penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan statistik”.

Page 75: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

56

Berdasarkan pendapat tersebut, metode deskriptif merupakan metode yang

akan memberikan gambaran tentang permasalahan melalui analisis dengan

menggunakan pendekatan ilmiah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Sedangkan metode kuantitatif merupakan data penelitian berupa angka-angka

dan analisis dengan menggunakan statistik. Penggunaan metode deskriptif

pendekatan kuantitatif ini sudah tepat karena dalam penelitian ini bertujuan

menjelaskan bagaimana sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum

2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2014: 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah

yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh guru di SMA YP Unila, dengan jumlah sebanyak 60 guru.

Tabel 3.1 Data Guru SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017

No Nama Sekolah Jumlah Guru Jenis Kelamin

Keterangan L P

1 SMA YP Unila 60 22 38

Sumber : Tata Usaha SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 76: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

57

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2014: 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk

itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representif atau

mewakili”.

Suharsimi Arikunto (2002: 107) mengatakan bahwa apabila subjeknya

kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar, dapat

diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau tergantung setidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal itu

menyangkut sedikit banyaknya dana.

c. Besar kecilnya resiko ditanggung oleh hasilnya yang akan lebih baik.

Berdasarkan pendapat tersebut, karena populasi dalam penelitian ini

sebanyak 60 guru, maka penelitian ini adalah penelitian populasi.

C. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

a. Variabel Penelitian

Sugiyono (2014: 38) mengatakan bahwa “variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Page 77: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

58

Variabel di dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi disebut

dengan variabel X. Variabel bebas pada penelitian ini adalah sikap guru

terhadap standar penilaian pendidikan kurikulum 2013.

b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi disebut dengan

variabel Y. Variabel terikat pada penelitian ini adalah Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan.

b. Definisi Konseptual

Sikap adalah pemahaman, perasaan, dan kesediaan bertindak guru

terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016.

c. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk memahami objek permasalahan

dalam penelitian ini secara jelas maka definisi operasional adalah:

1. Sikap (attitude) adalah pemahaman, perasaan, dan kesediaan bertindak

guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.

2. Standar penilaian Kurikulum 2013 adalah penilaian terhadap standar

proses, dan berpedoman pada standar penilaian pendidikan dalam

kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.

Page 78: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

59

D. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Pokok

1. Angket Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian dan fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket skala Likert dalam

bentuk Pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan

skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif,

yang dapat berupa kata-kata antara lain:

a) Sangat Setuju a) Selalu

b) Setuju b) Sering

c) Ragu-Ragu c) Kadang-kadang

d) Tidak Setuju d) Tidak Pernah

e) Sangar Tidak Setuju

a) Sangat Positif a) Sangat Baik

b) Postitif b) Baik

c) Negatif c) Tidak Baik

d) Sangat Negatif d) Sangat Tidak Baik

Page 79: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

60

b. Teknik Penunjang

1. Wawancara

Wawancara yaitu proses memperoleh data atau informasi dengan cara

Tanya jawab secara langsung antara pewawancara dan informan.

Wawancara dilakukan terhadap guru SMA YP Unila Tahun Pelajaran

2016/2017.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan agar mendapatkan data dari dokumen (catatan

peristiwa masa lalu) yang berkaitan dengan standar penilaian kurikulum

2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 yaitu data-data

tentang penilaian siswa, dan perbedaan sistem penilaian kurikulum

sebelum dan sesudah revisi.

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) mengatakan bahwa “validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkah-tingkah kevalidan atau

kesahihah sesuatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sebuah mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentangg validitas yang

dimaksud.

Page 80: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

61

Menurut pendapat tersebut, validitas merupakan tingkat kepercayaan dan

kekuatan instrumen penelitian yang dilakukan dengan indikator faktor.

Untuk uji validitas dilihat dari logical validity yaitu dengan cara

mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing dan berdasarkan konsultasi

tersebut maka dilakukan perbaikan.

b. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006: 178) mengatakan bahwa “reliabilitas

menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data, dikarenakan instrumen tersebut

sudah baik”.

Uji reliabilitas angket dapat ditempuh dengan cara:

1. Melakukan uji coba angket kepada 10 orang diluar responden.

2. Hasil uji coba dikelompokkan dalam belahan 1 (x) dan belahan 2 (y).

3. Hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan rumus product

moment, yaitu:

Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

X = Skor butir soal

Y = Skor total

N = Banyaknya responden (Suharsimi Arikunto, 2010: 333)

Page 81: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

62

4. Kemudian untuk mengetahui Reliabilitas seluruh kuisioner digunakan

rumus Spearman Brown sebagai berikut:

Keterangan : = Koefisien Reliabilitas seluruh tes

Rgg = Koefisien Reliabilitas item ganjil genap

5. Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,90 – 1,00 = Reliabilitas Tinggi

0,50 – 0,89 = Reliabilitas Sedang

0,00 – 0,49 = Reliabilitas Rendah

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah semua data terkumpul,

yaitu dengan mengidentifikasi data kemudian langkah selanjutnya mengolah

data tersebut. Adapun penggolongan data ini adalah menggunakan rumus

interval yaitu :

Keterangan :

I = Interval kelas

NT = Nilai tertinggi

NR = Nilai terendah

K = Kategori interval

Page 82: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

63

Kemudian disajikan dalam bentuk persentase pada setiap tabel kesimpulan.

rumus persentase yang digunakan adalah :

Keterangan :

P = Persentase

F = Jumlah alternatif jawaban

N = Jumlah antar item dengan responden

Page 83: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

tentang sikap guru terhadap Standar Penilaian Kurikulum 2013

berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 di SMA YP Unila

Tahun Pelajaran 2016/2017, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

sikap guru mendukung Standar Penilaian Kurikulum 2013 berdasarkan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, yaitu ditunjukkan dengan hasil

penelitian indikator pemahaman yakni guru setuju dan kesulitan guru

terletak pada guru tidak mengetahui Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 yang mengatur tentang standar penilaian kurikulum 2013.

Indikator tanggapan guru yang ditimbulkan yaitu sikap positif

meskipun guru mengalami kesulitan dalam pembuatan soal yang

beranekaragam, kemudian Indikator kecenderungan bertindak guru

cenderung mendukung dan kesulitan guru terletak pada waktu

tambahan dalam pembelajaran ulang bagi siswa remedial.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, maka hal yang dapat dijadikan masukan adalah

sebagai berikut :

Page 84: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

105

1. Bagi Pemerintah

Setelah dikeluarkannya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

pemerintah harus meninjau ulang apakah standar penilaian tersebut

sudah terealisasi sesuai dengan yang diharapkan. Untuk menjadikan

pendidikan yang bermutu, pemerintah juga harus menerima kritik

maupun saran dari berbagai pihak untuk membangun cita-cita

Negara Indonesia.

2. Bagi Sekolah

Sekolah memiliki peranan yang sangat penting juga sebagai wadah

atau tempat bagi siswa untuk menimba ilmu, pihak sekolah telah

melaksanakan sosialisasi kurikulum 2013 guna membantu guru

dalam memahami Standar Penilaian kurikulum 2013, harapan untuk

kedepannya pihak sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana

penunjang proses belajar dan mengajar dengan baik.

3. Bagi Guru

Dengan adanya peraturan ini, guru memiliki peranan penting dalam

melakukan penilaian siswa. Oleh karena itu, diharapkan kepada guru

yang memiliki pemahaman yang cukup tentang Standar Penilaian

Pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 lebih

ditingkatkan lagi dalam memahami isi dari peraturan tersebut dan

dapat menyesuaikan diri terhadap standar penilaian kurikulum yang

sedang berlaku.

Page 85: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : PT RinekaCipta.

. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : PT RinekaCipta.

Djamarah B. Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fajrin Haris. 2011. Persepsi Guru Terhadap Permendikbud Nomor 160 Tahun2014 Tentang Pembelakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 Di SMANegeri 1 Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran2014/2015. di akses pada 15 November 2016 pukul 15:38:36

Gerungan, W.A. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Hamalik Oemar. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PTRajaGrafindo Persada.

.2015. Penilaian Otentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nawawi, H. 1985. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai LembagaPendidikan. Jakarta : PT Gunung Agung.

Nasution S.2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan danKebudayaan No. 374/KEP/D/KR/2016 Tentang Penetapan KesatuanPendidikan Pelaksanaan Kurikulum 2013.

Page 86: SIKAP GURU TERHADAP STANDAR PENILAIAN KURIKULUM …digilib.unila.ac.id/26900/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sikap guru terhadap standar penilaian kurikulum 2013 berdasarkan

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Saputri H. Amelia. 2011. Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 DalamPembelajaran Seni Tari Di SMP Negeri 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.di akses pada 15 November 2016 pukul 15:40:12

Sarwono S.W., Meinarno Eko A. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: SalembaHumanika.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudijono Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :Penerbit Alfabeta.

Suhandijah. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PTRajaGrafindo.

Sriyanti Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sukmadinata, N.S. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Suprananto, Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta :Graha Ilmu.

Syah Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Tarigan H. Guntur. 1994. Dasar-Dasar Kurikulum Bahasa. Bandung: Angkasa.

Uno B. Hamzah. 2007. Profesi Keguruan Problema, Solusi, dan ReformasiPendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.