Sikap Dan Keseimbangan

11
SIKAP DAN KESEIMBANGAN TUJUAN Tujuan Instruksional Umum Memahami pegaturan sikap dan keseimbangan tubuh melalui a.at verstibuler dan indera penglihatan. Tujuan Perilaku Khusus 1.Menguraikan peranan mata dan kedudukan kepala dalam mempertahankan sikap dan keseimbangan badan pada manusia dengan berjalan mengikuti garis lurus dengan mata tertutup atau terbuka, serta dengan berbagai kedudukan kepala. 2.Menerangkan pengaruh percepatan sudut serta cara mendemonstrasikannya. a. Dengan OP yang diputar di atas kursi Barany, terhadap -Terjadinya nistagmus -Tes penyimpangan penunjukkan -Tes jatuh -Kesan ( sensasi ) yang dirasakan OP b. Dengan OP yang berjalan mengelilingi statif, terhadap kemampuan

description

faal

Transcript of Sikap Dan Keseimbangan

Page 1: Sikap Dan Keseimbangan

SIKAP DAN KESEIMBANGAN

TUJUAN

Tujuan Instruksional Umum

Memahami pegaturan sikap dan keseimbangan tubuh melalui a.at verstibuler dan

indera penglihatan.

Tujuan Perilaku Khusus

1.Menguraikan peranan mata dan kedudukan kepala dalam mempertahankan sikap

dan keseimbangan badan pada manusia dengan berjalan mengikuti garis lurus dengan

mata tertutup atau terbuka, serta dengan berbagai kedudukan kepala.

2.Menerangkan pengaruh percepatan sudut serta cara mendemonstrasikannya.

a. Dengan OP yang diputar di atas kursi Barany, terhadap

-Terjadinya nistagmus

-Tes penyimpangan penunjukkan

-Tes jatuh

-Kesan ( sensasi ) yang dirasakan OP

b. Dengan OP yang berjalan mengelilingi statif, terhadap kemampuan

mengikuti garis lurus.

3.Menerangkan pengaruh aliran endolimfe pada krista ampularis dengan

menggunakan model kanalis sirkularis.

ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Model-model kanalis semisirkularis

2. Kursi Barany dan tongkat atau statif yang panjang

Page 2: Sikap Dan Keseimbangan

TATA KERJA

I. Model Kanalis Semisirkularis

1.Pelajari pengaruh berbagai kedudukan kepala terhadap posisi setiap kanalis

semisirkularis

2.Pelajari pengaruh pemutaran terhadap aliran endolimfe dan perubahan posisi

krista ampularis.

Percobaan II.

Pengaruh Kedudukan kepala dan mata yang normal terhadap kesimbangan badan

Percobaan 1=

OP berjalan mengikuti garis lurus di lantai dengan mata terbuka, kepala dan

badan dalam sikap yang biasa, jalan OP lurus dan tidak sempoyongan, OP

juga tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti garis lurus.

Percobaan 2=

Mengulang percobaan pertama dengan mata tertutup, maka OP akan berjalan

miring tidak mengikuti garis lurus, tetapi tidak mengalami sempoyongan pada

gerak tubuh

Percobaan 3=

Mengulang percobaan pertama dengan kepala dimiringkan dengan kuat ke

kiri, maka OP akan berjalan miring dan sempoyongan kearah kiri, begitu pula

sebaliknya, saat percobaan pertama diulangi dan kepala dimiringkan dengan

kuat ke kanan maka OP akan berjalan miring dan sempoyongan kea rah kanan.

QUESTION?

Mengapa demikian? Dikarenakan adanya Neck Reflex dari Vestibulo Spinal Reflex

yang menjaga koordinasi gerakan kepala dan leher dengan tubuh yang memiliki

tujuan untuk menjaga kepala pada posisi yang tegak, berperan juga sebagai kerja

sinergis atau berkebalikan dengan reflex regangan pada otot leher yang

mengakibatkan posisi leher tetap tegak.

2 sistem yang memiliki alur dan fungsi yang berbeda:

a. Lateral Vestibulospinal= adanya perubahan postur tubuh untuk

mengkompensasi gerakan dan kemiringan tubuh.

b. Medial Vestibulospinal= menstabilkan posisi kepala saat berjalan

Page 3: Sikap Dan Keseimbangan

Percobaan III.

Nistagmus

Tujuan : Mengetahui maksud nistagmus pemutaran dan nistagmus pasca pemutaran

Alat :

1. Kursi Barany

2. Lup

Cara Kerja :

1. Mempersilahkan orang percobaan duduk tegak dikursi Barany dengan kedua

tangannya memegangerat tangan kursi.

2. Meminta OP enutup kedua matanya dan menundukkan kepala OP 30 derajat

ke depan.

3. Memutar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur dan tanpa

sentakan.

4. Menghentikan pemutaran kursi dengan tiba-tiba.

5. Meminta OP membuka matanya dan melihat jauh kedepan

6. Memerhatikan adanya nistagmus dengan menggunakan lup

7. Menetapkan arah komponen lambat dan cepat nistagmus tersebut

Hasil :

Setelah berputar ke kanan, terdapat nistagmus komponen cepat ke arah kiri dan

komponen lambat ke arah kanan. Hal ini disebabkan oleh adanya refleks vestibulo-

okular (VOR) yang merupakan refleks gerakan mata untuk menstabilkan

gambar pada retina selama gerakan kepala dengan memproduksi sebuah gerakan mata

ke arah yang berlawanan dengan gerakan kepala,sehingga mempertahankan gambar

untuk berada pada pusat bidang visual.

Pembahasan :

Pertanyaan 1 : Apa maksud tindakan penundukan o.p 30 derajat kedepan? 

Jawaban : Agar canalis semisirkularis anterior sejajar dengan bidang bumi.

Pertanyaan 2 : Apa yang dimaksud dengan nistagmus pemutaran dan nistagmus pasca

pemutaran ?

Page 4: Sikap Dan Keseimbangan

Jawaban : Nistagmuspemutaran: nistagmus yang

gerakannyaberadapadamatadisekitaraksisvisual. Nistagmus pasca pemutaran adalah

keadaan normal yang ditemukan pada OP pasca pemutaran yang terjadi akibat

pergerakan kupula sewaktu rotasi dihentikan memiliki arah berlawanan.

Kesimpulan :

Setiap kepala yang berpgan pemerutar tiba-tiba memiliki sinyal yang berasal dari

kanalis semisirkularis yang menyebabkan mata berputar dengan arah yang

berlawanan dengan arah putaran kepala. Keadaan ini timbul akibat adanya refleks

yang dijalarkaan melalui nuklei vestibular dan fasikulus longitudinalis medialmenuju

nuklei okulomotor.

*Tes Penyimpangan penunjukan

1. Suruh OP duduk tegak di kursi barany dan tutup kedua matanya dengan

saputangan.

2. Pemeriksa berdiri tepat di muka kursi barani sambil mengulurkan tangan kiri

kearah OP

3. Suruh OP meluruskan lengan kanannya ke depan sehingga dapat menyentuh

jari tangan pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya.

4. Suruh OP mengangkat lengan kanannya ke atas dan kemudian dengan cepat

menurunkannya kembali sehingga menyentuh jari pemeriksa lagi. Tindakan

nomor 1 s/d 4 merupakan persiapan untuk tes yang sesungguhnya, sebagai

berikut:

5. Suruh OP dengan kedua tangannya memegang erat lengan kursi. OP

menundukkan kepala 30 derajat ke depan.

6. Putar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan.

7. Segera setelah pemutaran, kursi dihentikan dengan tiba-tiba dan suruh OP

menegakkan kepalanya dan melakukan tes penyimpangan penunjukkan seperti

telah disebutkan diatas (butir 1-4).

8. Perhatikan apakah terjadi penyimpangan penunjukkan oleh OP. Bila terjadi

penyimpangan, tetapkanlah arah penyimpangannya. Teruskan tes tersebut

sampai OP tidak lagi salah menyentuh jari tangan pemeriksa.

Page 5: Sikap Dan Keseimbangan

Pada OP terjadi nistagmus dan OP menunjuk target dengan deviasi ke arah kanan.

Saat mata OP dalam keadaan tertutup, terdapat koordinasi yang salah dari OP karena

sensasi perputaran yang dialaminya. Namun, setelah mata dibuka, OP dapat

menyentuh jari tangan pemeriksa dengan tepat.

Deviasi penunjukan ini disebut juga sebagai dysmetria. Dysmetria merupakan

cerebellar ataxia, yang terjadi apabila ada disfungsi pada cerebrocerebellum atau

hemisphere lateral. Salah satu gejala dysmetria adalah ketidakmampuan dalam

menilai jarak atau jangkauan gerakan yang menyebabkan terjadinya undershooting

(hypometria) atau overshooting (hypermetria) pada saat menjangkau target. Hal ini

dapat terlihat pada saat pasien diminta untuk menyentuh jari seseorang atau saat

diminta menyentuh hidungnya sendiri.

Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty & Martin (1969)

menyatakan bahwa keseimbangan akan terus berkembang sesuai umur dan mata akan

membantu menjaga fokus pada titik utama untuk mempertahankan keseimbangan.

Selain itu mata juga berperan sebagai monitor tubuh selama melakukan gerakan statik

atau dinamik. Penglihatan juga merupakan sumber utama informasi tentang

lingkungan dan tempat kita berada dan memegang peran penting untuk

mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita berada.

Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap

perubahanbidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang

sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

Penjelasan:

Pengujian past pointing dilakukan untuk melihat adanya deviasi gerakan pada

ekstremitas yang dapat disebabkan oleh karena gangguan cerebellum ataupun

gangguan vestibular. Karena visual memegang peranan penting dalam keseimbangan

tubuh (vesitbuloocular reflexes), maka saat OP diputar di kursi Barany dan kursi

dihentikan secara tiba-tiba, maka terjadi acute vestibular imbalance. Hal ini

menyebabkan gangguan pada sistem vestibular (macule dari sacule dan utricle,

regulasi endolymph) yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan tubuh

dan juga koordinasi gerakan. Dikarenakan OP menutup matanya sepanjang percobaan

Page 6: Sikap Dan Keseimbangan

maka perbaikan visual (visual correction) tidak dapat terjadi. Kedua hal ini

menyebabkan deviasi pada saat OP diminta untuk menunjuk target spesifik dengan

gerakan cepat.

*TES JATUH

Apa maksud:

Penundukan kepala 120O dari posisi tegak? Ini dilakukan agar kanalis

semisirkularis posterior berada pada bidang horizontal.

Memiringkan kepala ke arah bahu kanan sehingga miring 90o terhadap posisi

normal? Ini dilakukan agar kanalis semisirkularis superior berada pada bidang

horizontal.

Menengadahkan kepala ke belakang sehingga membuat sudut 60o terhadap

posisi normal? Ini dilakukan agar kanalis semisirkularis lateral yang

terpengaruh.

Hubungan arah jatuh pada setiap percobaan dengan arah aliran endolimfe:

120o: Pada percobaan ini OP diputar ke arah kanan lalu diberhentikan dan posisi

kepala OP kembali tegak. Dengan begitu, endolimf di kanalis semisirkularis posterior

akan bergerak ke arah kanan pada awalnya namun ketika OP berhenti maka gerakan

endolimfe akan berbalik arah dan memberikan kesan akan jatuh ke kiri sehingga OP

akan menahan kepalanya ke kanan untuk menyeimbangkan.

90o: Pada percobaan ini, pada awal pemutaran cairan endolimf di kanalis

semisirkularis superior bergerak ke kanan dan ke belakang, namun setelah

diberhentikan cairan endolimfe bergerak sebaliknya sehingga OP merasa akan jatuh

ke kanan depan.

60o: Pada percobaan ini awalnya cairan endolimf di kanalis semisirkularis lateral

bergerak ke arah kanan depan, namun setelah diberhentikan akan berbalik arah

sehingga OP merasa akan jatuh ke kiri belakang.

Percobaan IV

Percobaan Sederhana untuk Kanalis Semisirkularis Horizontalis

1. Suruh OP dengan mata tertutup dan kepala ditundukkan 30o ke depan,

berhalan memutar sambil berpegangan pada tongkat atau statif, menurut arah

jaraum jam, sebanyak 10 kali dalam 30 detik

Page 7: Sikap Dan Keseimbangan

2. Suruh OP berhenti, kemudian membuka matanya dan berjalan lurus ke muka

3. Perhatikan apa yang terjadi

4. Ulangi percobaan ini dngan berputar menurut arah berlawanan dengan arah

jarum jam

Pertanyaan :

1. Apa yang saudara harapkan terjadi pada OP ketika berjalan mengikuti garis

lurus ke depan setelah berputar 10 kali mengelilingi statif, searah dengan

jarum jam ?

2. Terangkan jawaban saudara

Pembahasan :

1. Apa yang saudara harapkan terjadi pada OP ketika berjalan mengikuti garis

lurus ke depan setelah berputar 10 kali mengelilingi statif, searah dengan

jarum jam ?

OP seharusnya berjalan sempoyongan dan tidak dapat berjalan mengikuti

garis lurus.

2. Terangkan jawaban saudara !

Kanalis Semisirkularis berperan dalam mendeteksi gerakan akselerasi kepala

yang sedang berputar. Di dalam Kanalis semisirkularis terdapat sel-sel

rambut reseptif di ampula dan terbenam dalam lapisan gelatinosa diatasnya

yaitu kupula terdapat endomlimfe. Apabila terjadi rotasigerakan kepala,

maka endomlimfe di dalam kanalis semisirkularis akan ikut bergerak

berlawanan arah. Endomlimfe ini akan terus bergerak sampai nantinya

gerakan kepala terhenti dan sel-sel rambut yang ada akan berhenti pula.