SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR...

13
SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI TENTANG PELUANG KERJA PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: ERMA ALFIANA HIDAYAH A 210 100 019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR...

Page 1: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI TENTANG PELUANG KERJA PADA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2013/2014

JURNAL PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

ERMA ALFIANA HIDAYAH

A 210 100 019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

2

Page 3: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

3

Page 4: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

1

ABSTRAK

SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI TENTANG PELUANG KERJA PADA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2013/2014

Erma Alfiana Hidayah A210100019, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa, 2) pengaruh persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa, 3) pengaruh motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yang kesimpulannnya diperoleh berdasarkan pada hasil analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta angkatan 2013/2014 yang berjumlah 180 siswa dengan sampel 119 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Data yang diperlukan, diperoleh melalui metode angket dan metode dokumentasi. Sebelumnya angket telah diujicobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier ganda, uji t, uji F, sumbangan efektif dan relatif.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai berikut Y = 10,543 + 0,603 X1 + 0,199 X2, artinya sikap belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) motivasi belajar berpengaruh terhadap sikap belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel motivasi belajar sebesar 8,904 sehingga thitung > ttabel atau 8,904 > 1,981 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (2) persepsi tentang peluang kerja berpengaruh terhadap sikap belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel persepsi tentang peluang kerja sebesar 2,184 sehingga thitung > ttabel atau 2,184 > 1,981 dengan nilai signifikansi 0,031 < 0,05. (3) motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung sebesar 91,300 sehingga Fhitung > Ftabel atau 91,300 > 3,047 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (4) Hasil perhitungan untuk nilai R2 sebesar 0,612, dengan motivasi belajar sebesar 51,5% dan kontribusi persepsi tentang peluang kerja sebesar 9,7%, berarti 61,2% sikap belajar siswa dipengaruhi oleh variabel motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja, sisanya sebesar 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Sikap Belajar Siswa, Motivasi Belajar, Persepsi tentang Peluang Kerja.

Page 5: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

2

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sesuatu hal yang dinamis. Dikatakan dinamis

karena pendidikan mengikuti perkembangan zaman yang meliputi

perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan. Seiring penelitian yang

dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

Pendidikan Indonesia terus mengalami inovasi sebagai perwujudan sikap

tanggap dari perkembangan zaman. Dalam rangka memperoleh hasil dari

pendidikan yang berkualitas maka dewasa ini inovasi terus dilakukan.

Pendidikan vokasional merupakan pendidikan kejuruan yang telah ada sejak

dulu, namun dewasa ini semakin dipublikasikan oleh pemerintah. Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) merupakan perwujudan dari pendidikan

vokasional yaitu pendidikan dengan pembelajaran 40% teori dan 60%

ketrampilan. Berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

2010 pasal 1 ayat 15 yang menyatakan bahwa:

Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

Sikap belajar siswa merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan pembelajaran siswa. Menurut Syah (2010:132), “Sikap adalah

gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi

atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap

objek orang, barang, dan sebagainya”. Dalam hubungannya dengan belajar

Syah (2010:132) juga mengemukakan bahwa sikap siswa yang positif dapat

terlihat ketika guru mengajar serta mata pelajaran yang diajarkan. Sebaliknya,

sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang diajarkan akan

berdampak pada kesulitan belajar pada siswa itu sendiri. Menurut Djaali

(2008:114), “Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku

seseorang tatkala ia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik”. Sikap

belajar positif bisa dimunculkan dari luar diri siswa misalnya dari seorang

guru yang mampu memberikan hal yang menarik dalam proses pembelajaran.

Page 6: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

3

Siswa yang tertarik dengan guru tersebut akan bersikap positif selama proses

pembelajaran.

Faktor lain yang mampu membuat siswa memiliki sikap belajar positif

adalah motivasi belajar. Sugihartono,dkk (2007:78) mengemukakan,

“Motivasi belajar memegang peran yang sangat penting dalam pencapaian

prestasi belajar”. Motivasi belajar sering dikaitkan dengan dorongan agar

siswa senantiasa melakukan KBM dengan baik. Menurut Syah (2010:134),

motivasi dibedakan menjadi 2 yaitu motivasi intrinsik atau yang berasal dari

dalam diri siswa serta motivasi ekstrinsik atau yang berasal dari luar diri

siswa. Motivasi timbul bahkan dari hal-hal yang kecil hingga besar.

Lingkungan keluarga termasuk orang tua merupakan penyumbang terbesar

motivasi dari luar diri siswa.

Peluang memiliki arti sama dengan kesempatan, dalam KBBI (Kamus

Besar Bahasa Indonesia) offline, peluang berarti kesempatan. Kesempatan

merupakan celah yang dapat dimanfaatkan oleh seseorang yang memiliki

kriteria sesuai dengan yang ditetapkan. Menurut Gilarso (2008:93),

“Kesempatan kerja adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia untuk

angkatan kerja”.

Data BPS yang dirilis di Jakarta, Senin, 6 Mei 2013 menyebutkan,

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2013

mencapai 5,92%. Prosentase ini mengalami penurunan dibanding TPT

Agustus 2012 sebesar 6,14% serta TPT Februari 2012 sebesar 6,32%.

Sementara itu jumlah tenaga kerja formal bertambah sedangkan tenaga kerja

informal berkurang, meskipun jumlah tenaga kerja informal tersebut masih

mendominasi. Data ini merupakan gambaran mengenai peluang kerja.

Sumber: http://www.neraca.co.id/harian/article/28193/Angkatan.Kerja.

Indonesia.Meningkat

Dengan adanya fakta angka pengangguran yang berkurang serta

terserapnya tenaga kerja menjadi buruh wirausaha memberikan dorongan

bagi siswa untuk memiliki persepsi tentang peluang kerja. Persepsi mengenai

peluang kerja ini harus lebih dikembangkan siswa sehingga mengerti

Page 7: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

4

peluang-peluang kerja yang ternyata sulit untuk ditembus. Pengetahuan

mengenai hal tersebut akan mempengaruhi siswa dalam mengambil sikap

khususnya sikap belajar ketika proses pembelajaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh

motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2

Surakarta Tahun 2013/2014, (2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang

peluang kerja terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta

Tahun 2013/2014, (3) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan

persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa SMK

Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam suatu penelitian digunakan untuk

mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan, mengatasi

masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan

keputusan harus dilakukan dengan cepat. Menurut Nawawi (2005:4),

“Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan”.

Menurut Hadi (2004:3) mengemukakan, “Penelitian adalah suatu usaha untuk

membuka, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha

mana yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah, ilmu

yang membicarakan tentang ilmiah untuk penelitian”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian adalah cara untuk membuka, mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan menggunakan metode-metode ilmiah. Metode

penelitian membantu sebuah penelitian mencapai tujuan-tujuannya untuk

menghasilkan keputusan-keputusan yang berguna untuk mengatasi masalah

yang terjadi di lingkungan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif,

karena penelitian ini berusaha untuk menganalisis data dengan

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Sedangkan

pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang

menggunakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

Page 8: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

5

diangkakan, dimana data yang diperoleh dari sampel penelitian kemudian

dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian

diinterpretasikan.

Penelitian ini dilakukan pada seluruh siswa SMK Muhammadiyah 2

Surakrta tahun ajaran 2013/2014 yang populasinya berjumlah 180 siswa.

Menurut Sugiyono (2006:81), apabila jumlah populasi 180 dengan taraf

signifikansi 5% maka sesuai dengan tabel penentuan jumlah sampel yang

dikembangkan oleh Isaac dan Michael, sampel yang digunakan dalam

penelitian yaitu berjumlah 119 siswa. Teknik sampling yang digunakan

adalah proportional random sampling cara undian, dan teknik pengumpulan

data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik pengumpulan

data berasal dari data primer yaitu angket sikap belajar siswa, angket motivasi

belajar dan angket persepsi tentang peluang kerja. Penelitian ini terdiri dari

dua variabel penelitian, variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat

penelitian ini yaitu sikap belajar siswa (Y), sedangkan variabel bebas atau

yang mempengaruhi adalah motivasi belajar (X1) dan persepsi tentang

peluang kerja (X2). Instrumen penelitian berupa item-item pernyataan dalam

bentuk angket yang sebelumnya sudah diujicobakan pada subyek uji coba

yang berjumlah 20 siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran

2013/2014 dengan pernyataan masing-masing variabel 20 butir pernyataan.

Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji

reliabilitas, yang mana variabel sikap belajar siswa dinyatakan valid 17 butir

pernyataan, variabel motivasi belajar dinyatakan valid 18 butir pernyataan,

sedangkan variabel persepsi tentang peluang kerja dinyatakan valid 16 butir

pernyataan. Item-item soal dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai rhitung

< rtabel dan nilai signifikansi > 0,05. Dengan demikian soal angket yang valid

dapat digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk

angket yang tidak valid dikeluarkan. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap

angket memperoleh koefisien reliabilitas (r11) 0,897, 0,902, dan 0,923. Harga

r11 untuk semua variabel lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi () = 5%

yaitu sebesar 0.444 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel (andal).

Page 9: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

6

Hasil pengumpulan data inilah yang kemudian dianalisis. Tahap pertama

yaitu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji

linearitas. Setelah memenuhi kriteria pada uji prasyarat analisis langkah

selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan dan besarnya sumbangan relatif dan efektif variabel X1 dan X2

terhadap Y. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier ganda

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SMK Muhammadiyah 2 Surakarta terletak di Banjarsari, Kotamadya

Surakarta. Sekolah ini berada di bawah naungan Majelis Dikdasmen PDM

Surakarta, dengan visi “Mewujudkan SMK Muhammadiyah 2 Surakarta

sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan kompetitif dalam prestasi,

dedikasi dan religi untuk terciptanya sumber daya manusia yang cerdas,

terampil dan berkarakter” dan memiliki misi sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pendidikan yang islami, efektif, kreatif dan efisien

untuk menumbuhkan jiwa akhlaqul karimah dan semangat global di

lingkungan sekolah.

2) Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam

menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif.

3) Mengembangkan kualitas dan kompetisi pendidik dan tenaga

kependidikan dalam mewujudkan pelayanan yang optimal di berbagai

bidang.

4) Memberdayakan secara optimal sarana dan prasarana pendidikan dalam

mendukung penguasaan IPTEK.

5) Mewujudkan lulusan yang memiliki prestasi, dedikasi dan ketrampilan

yang unggul dan berkarakter kuat.

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis yang pertama yaitu uji normalitas

yang digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang

memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian

ini menggunakan metode Lilliefors melalui uji Kolmogrov-Smirnov dalam

Page 10: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

7

program SPSS 15.0 for windows. Untuk menolak atau menerima hipotesis

dengan cara membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikansi (α)

=5%. Jika nilai probabilitas > 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa data

berdistribusi normal. Adapun ringkasan hasil uji normalitas menyimpulkan

bahwa ketiga data yaitu sikap belajar siswa, motivasi belajar, dan persepsi

tentang peluang kerja semuanya berdistribusi normal, dengan nilai

signifikansi untuk variabel sikap belajar siswa yaitu 0,080 > 0,05. Variabel

motivasi belajar dengan nilai signifikansi yaitu 0,200 > 0,05, sedangkan

variabel persepsi tentang peluang kerja dengan nilai signifikansi yaitu 0,200 >

0,05.

Hasil uji prasyarat analisis yang kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji

linearitas adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat berupa garis lurus (hubungan linear) atau tidak.

Adapun ringkasan hasil uji linearitas dan keberartian regresi linier yang

dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS 15.0 for windows adalah

variabel motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa memberikan hasil yang

linier. Dengan Fhitung < Ftabel yaitu 0,755 < 1,603 dan nilai signifikansi 0,799 >

0.05. Sedangkan untuk variabel persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap

belajar siswa memberikan hasil yang linier dengan Fhitung < Ftabel yaitu 1,245 <

1,667 dan nilai signifikansi 0,233 > 0.05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar dan persepsi

tentang peluang kerja mempunyai pengaruh terhadap sikap belajar siswa. Hal

ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 10,543 +

0,603X1 + 0,199X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien

regresi dari masing-masing variabel independent bernilai positif, artinya

motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja mempunyai pengaruh

terhadap sikap belajar siswa.

Hasil uji hipotesis yang pertama yaitu ”ada pengaruh yang signifikan

motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa”. Berdasarkan perhitungan hasil

uji t regresi memperoleh thitung variabel motivasi belajar (X1) sebesar 8,904

lebih besar dari ttabel (1,981) dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan hasil

Page 11: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

8

perhitungan Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR), variabel

motivasi belajar memberikan Sumbangan Efektif (SE) sebesar 51,5% dan

Sumbangan Relatif (SR) sebesar 84,2%. Berdasarkan kesimpulan tersebut

membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dari motivasi belajar, artinya

semakin tinggi motivasi belajar maka sikap belajar siswa akan semakin

meningkat. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar, maka semakin

menurun pula sikap belajar siswa.

Hasil uji hipotesis kedua yaitu ”ada pengaruh yang signifikan persepsi

tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa”. Berdasarkan hasil

perhitungan uji t regresi memperoleh thitung variabel persepsi tentang peluang

kerja (X2) sebesar 2,184 lebih besar dari ttabel 1,981 dengan nilai signifikansi

0,031 < 0,05. Dengan hasil perhitungan Sumbangan Efektif (SE) dan

Sumbangan Relatif (SR), variabel persepsi tentang peluang kerja memberikan

Sumbangan Efektif (SE) sebesar 9,7% dan Sumbangan Relatif (SR) sebesar

15,8%. Berdasarkan kesimpulan tersebut membuktikan bahwa terdapat

pengaruh positif dari persepsi tentang peluang kerja, artinya semakin tinggi

persepsi tentang peluang kerja maka sikap belajar siswa semakin meningkat,

sebaliknya semakin rendah persepsi tentang peluang kerja maka sikap belajar

siswa yang dimiliki siswa menurun.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan: (1) Analisis regresi linear

ganda digunakan untuk memprediksi variabel (Y) yang dipengaruhi oleh

variabel (X), dan dari hasil analisi regresi linear ganda yang telah diuji,

membuktikan bahwa ada pengaruh motivasi belajar dan persepsi tentang

peluang kerja terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta.

(2) Berdasarkan uji signifikansi secara parsial (uji t1) pada lampiran 23

terdapat pengaruh yang signifikan yang ditimbulkan oleh motivasi belajar

terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. (3)

Berdasarkan uji signifikansi secara parsial (uji t2) pada lampiran 23 terdapat

Page 12: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

9

pengaruh yang signifikan yang ditimbulkan oleh persepsi tentang peluang

kerja terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. (4)

Berdasarkan uji signifikansi secara simultan (Uji F) pada lampiran 23

terdapat pengaruh yang signifikan yang ditimbulkan dari motivasi belajar dan

persepsi tentang peluang kerja secara bersama-sama terhadap sikap belajar

siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. (5) Hasil perhitungan Sumbangan

Efektif (SE) pada lampiran 24 menunjukkan bahwa kontribusi motivasi

belajar terhadap sikap belajar siswa adalah sebesar 51,5% dan variabel

persepsi tentang peluang kerja memberikan kontribusi sebesar 9,7% sehingga

total sumbangan motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja dalam

meningkatkan sikap belajar siswa adalah sebesar 61,2%. Berdasarkan hasil

perhitungan tersebut maka disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar

mempunyai pengaruh yang dominan terhadap sikap belajar siswa

dibandingkan variabel persepsi tentang peluang kerja.

Page 13: SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR …eprints.ums.ac.id/30501/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfBerdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

10

DAFTAR PUSTAKA

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Gilarso, T. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Hadi, Sutrisno. 2004. Penelitian Research. Yogyakarta : BPFE

Harian Neraca. 2013. “Angkatan Kerja Indonesia Meningkat Februari 2013”. (online). http://www.neraca.co.id/harian/article/28193/Angkatan.Kerja.n Indonesia.Meningkat (Diunduh 4 November 2013)

Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiharto, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta