SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR...
Transcript of SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR...
SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI TENTANG PELUANG KERJA PADA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
JURNAL PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
ERMA ALFIANA HIDAYAH
A 210 100 019
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
2
3
1
ABSTRAK
SIKAP BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI TENTANG PELUANG KERJA PADA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
Erma Alfiana Hidayah A210100019, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa, 2) pengaruh persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa, 3) pengaruh motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yang kesimpulannnya diperoleh berdasarkan pada hasil analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta angkatan 2013/2014 yang berjumlah 180 siswa dengan sampel 119 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Data yang diperlukan, diperoleh melalui metode angket dan metode dokumentasi. Sebelumnya angket telah diujicobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier ganda, uji t, uji F, sumbangan efektif dan relatif.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai berikut Y = 10,543 + 0,603 X1 + 0,199 X2, artinya sikap belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) motivasi belajar berpengaruh terhadap sikap belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel motivasi belajar sebesar 8,904 sehingga thitung > ttabel atau 8,904 > 1,981 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (2) persepsi tentang peluang kerja berpengaruh terhadap sikap belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel persepsi tentang peluang kerja sebesar 2,184 sehingga thitung > ttabel atau 2,184 > 1,981 dengan nilai signifikansi 0,031 < 0,05. (3) motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung sebesar 91,300 sehingga Fhitung > Ftabel atau 91,300 > 3,047 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (4) Hasil perhitungan untuk nilai R2 sebesar 0,612, dengan motivasi belajar sebesar 51,5% dan kontribusi persepsi tentang peluang kerja sebesar 9,7%, berarti 61,2% sikap belajar siswa dipengaruhi oleh variabel motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja, sisanya sebesar 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Sikap Belajar Siswa, Motivasi Belajar, Persepsi tentang Peluang Kerja.
2
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sesuatu hal yang dinamis. Dikatakan dinamis
karena pendidikan mengikuti perkembangan zaman yang meliputi
perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan. Seiring penelitian yang
dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.
Pendidikan Indonesia terus mengalami inovasi sebagai perwujudan sikap
tanggap dari perkembangan zaman. Dalam rangka memperoleh hasil dari
pendidikan yang berkualitas maka dewasa ini inovasi terus dilakukan.
Pendidikan vokasional merupakan pendidikan kejuruan yang telah ada sejak
dulu, namun dewasa ini semakin dipublikasikan oleh pemerintah. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan perwujudan dari pendidikan
vokasional yaitu pendidikan dengan pembelajaran 40% teori dan 60%
ketrampilan. Berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 pasal 1 ayat 15 yang menyatakan bahwa:
Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
Sikap belajar siswa merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan pembelajaran siswa. Menurut Syah (2010:132), “Sikap adalah
gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi
atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek orang, barang, dan sebagainya”. Dalam hubungannya dengan belajar
Syah (2010:132) juga mengemukakan bahwa sikap siswa yang positif dapat
terlihat ketika guru mengajar serta mata pelajaran yang diajarkan. Sebaliknya,
sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang diajarkan akan
berdampak pada kesulitan belajar pada siswa itu sendiri. Menurut Djaali
(2008:114), “Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku
seseorang tatkala ia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik”. Sikap
belajar positif bisa dimunculkan dari luar diri siswa misalnya dari seorang
guru yang mampu memberikan hal yang menarik dalam proses pembelajaran.
3
Siswa yang tertarik dengan guru tersebut akan bersikap positif selama proses
pembelajaran.
Faktor lain yang mampu membuat siswa memiliki sikap belajar positif
adalah motivasi belajar. Sugihartono,dkk (2007:78) mengemukakan,
“Motivasi belajar memegang peran yang sangat penting dalam pencapaian
prestasi belajar”. Motivasi belajar sering dikaitkan dengan dorongan agar
siswa senantiasa melakukan KBM dengan baik. Menurut Syah (2010:134),
motivasi dibedakan menjadi 2 yaitu motivasi intrinsik atau yang berasal dari
dalam diri siswa serta motivasi ekstrinsik atau yang berasal dari luar diri
siswa. Motivasi timbul bahkan dari hal-hal yang kecil hingga besar.
Lingkungan keluarga termasuk orang tua merupakan penyumbang terbesar
motivasi dari luar diri siswa.
Peluang memiliki arti sama dengan kesempatan, dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) offline, peluang berarti kesempatan. Kesempatan
merupakan celah yang dapat dimanfaatkan oleh seseorang yang memiliki
kriteria sesuai dengan yang ditetapkan. Menurut Gilarso (2008:93),
“Kesempatan kerja adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia untuk
angkatan kerja”.
Data BPS yang dirilis di Jakarta, Senin, 6 Mei 2013 menyebutkan,
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2013
mencapai 5,92%. Prosentase ini mengalami penurunan dibanding TPT
Agustus 2012 sebesar 6,14% serta TPT Februari 2012 sebesar 6,32%.
Sementara itu jumlah tenaga kerja formal bertambah sedangkan tenaga kerja
informal berkurang, meskipun jumlah tenaga kerja informal tersebut masih
mendominasi. Data ini merupakan gambaran mengenai peluang kerja.
Sumber: http://www.neraca.co.id/harian/article/28193/Angkatan.Kerja.
Indonesia.Meningkat
Dengan adanya fakta angka pengangguran yang berkurang serta
terserapnya tenaga kerja menjadi buruh wirausaha memberikan dorongan
bagi siswa untuk memiliki persepsi tentang peluang kerja. Persepsi mengenai
peluang kerja ini harus lebih dikembangkan siswa sehingga mengerti
4
peluang-peluang kerja yang ternyata sulit untuk ditembus. Pengetahuan
mengenai hal tersebut akan mempengaruhi siswa dalam mengambil sikap
khususnya sikap belajar ketika proses pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh
motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2
Surakarta Tahun 2013/2014, (2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang
peluang kerja terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta
Tahun 2013/2014, (3) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan
persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa SMK
Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam suatu penelitian digunakan untuk
mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan, mengatasi
masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan
keputusan harus dilakukan dengan cepat. Menurut Nawawi (2005:4),
“Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan”.
Menurut Hadi (2004:3) mengemukakan, “Penelitian adalah suatu usaha untuk
membuka, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha
mana yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah, ilmu
yang membicarakan tentang ilmiah untuk penelitian”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian adalah cara untuk membuka, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan menggunakan metode-metode ilmiah. Metode
penelitian membantu sebuah penelitian mencapai tujuan-tujuannya untuk
menghasilkan keputusan-keputusan yang berguna untuk mengatasi masalah
yang terjadi di lingkungan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif,
karena penelitian ini berusaha untuk menganalisis data dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Sedangkan
pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang
menggunakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
5
diangkakan, dimana data yang diperoleh dari sampel penelitian kemudian
dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian
diinterpretasikan.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh siswa SMK Muhammadiyah 2
Surakrta tahun ajaran 2013/2014 yang populasinya berjumlah 180 siswa.
Menurut Sugiyono (2006:81), apabila jumlah populasi 180 dengan taraf
signifikansi 5% maka sesuai dengan tabel penentuan jumlah sampel yang
dikembangkan oleh Isaac dan Michael, sampel yang digunakan dalam
penelitian yaitu berjumlah 119 siswa. Teknik sampling yang digunakan
adalah proportional random sampling cara undian, dan teknik pengumpulan
data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik pengumpulan
data berasal dari data primer yaitu angket sikap belajar siswa, angket motivasi
belajar dan angket persepsi tentang peluang kerja. Penelitian ini terdiri dari
dua variabel penelitian, variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat
penelitian ini yaitu sikap belajar siswa (Y), sedangkan variabel bebas atau
yang mempengaruhi adalah motivasi belajar (X1) dan persepsi tentang
peluang kerja (X2). Instrumen penelitian berupa item-item pernyataan dalam
bentuk angket yang sebelumnya sudah diujicobakan pada subyek uji coba
yang berjumlah 20 siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran
2013/2014 dengan pernyataan masing-masing variabel 20 butir pernyataan.
Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas, yang mana variabel sikap belajar siswa dinyatakan valid 17 butir
pernyataan, variabel motivasi belajar dinyatakan valid 18 butir pernyataan,
sedangkan variabel persepsi tentang peluang kerja dinyatakan valid 16 butir
pernyataan. Item-item soal dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai rhitung
< rtabel dan nilai signifikansi > 0,05. Dengan demikian soal angket yang valid
dapat digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk
angket yang tidak valid dikeluarkan. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap
angket memperoleh koefisien reliabilitas (r11) 0,897, 0,902, dan 0,923. Harga
r11 untuk semua variabel lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi () = 5%
yaitu sebesar 0.444 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel (andal).
6
Hasil pengumpulan data inilah yang kemudian dianalisis. Tahap pertama
yaitu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji
linearitas. Setelah memenuhi kriteria pada uji prasyarat analisis langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan dan besarnya sumbangan relatif dan efektif variabel X1 dan X2
terhadap Y. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier ganda
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
SMK Muhammadiyah 2 Surakarta terletak di Banjarsari, Kotamadya
Surakarta. Sekolah ini berada di bawah naungan Majelis Dikdasmen PDM
Surakarta, dengan visi “Mewujudkan SMK Muhammadiyah 2 Surakarta
sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan kompetitif dalam prestasi,
dedikasi dan religi untuk terciptanya sumber daya manusia yang cerdas,
terampil dan berkarakter” dan memiliki misi sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pendidikan yang islami, efektif, kreatif dan efisien
untuk menumbuhkan jiwa akhlaqul karimah dan semangat global di
lingkungan sekolah.
2) Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam
menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif.
3) Mengembangkan kualitas dan kompetisi pendidik dan tenaga
kependidikan dalam mewujudkan pelayanan yang optimal di berbagai
bidang.
4) Memberdayakan secara optimal sarana dan prasarana pendidikan dalam
mendukung penguasaan IPTEK.
5) Mewujudkan lulusan yang memiliki prestasi, dedikasi dan ketrampilan
yang unggul dan berkarakter kuat.
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis yang pertama yaitu uji normalitas
yang digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang
memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian
ini menggunakan metode Lilliefors melalui uji Kolmogrov-Smirnov dalam
7
program SPSS 15.0 for windows. Untuk menolak atau menerima hipotesis
dengan cara membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikansi (α)
=5%. Jika nilai probabilitas > 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa data
berdistribusi normal. Adapun ringkasan hasil uji normalitas menyimpulkan
bahwa ketiga data yaitu sikap belajar siswa, motivasi belajar, dan persepsi
tentang peluang kerja semuanya berdistribusi normal, dengan nilai
signifikansi untuk variabel sikap belajar siswa yaitu 0,080 > 0,05. Variabel
motivasi belajar dengan nilai signifikansi yaitu 0,200 > 0,05, sedangkan
variabel persepsi tentang peluang kerja dengan nilai signifikansi yaitu 0,200 >
0,05.
Hasil uji prasyarat analisis yang kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji
linearitas adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat berupa garis lurus (hubungan linear) atau tidak.
Adapun ringkasan hasil uji linearitas dan keberartian regresi linier yang
dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS 15.0 for windows adalah
variabel motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa memberikan hasil yang
linier. Dengan Fhitung < Ftabel yaitu 0,755 < 1,603 dan nilai signifikansi 0,799 >
0.05. Sedangkan untuk variabel persepsi tentang peluang kerja terhadap sikap
belajar siswa memberikan hasil yang linier dengan Fhitung < Ftabel yaitu 1,245 <
1,667 dan nilai signifikansi 0,233 > 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar dan persepsi
tentang peluang kerja mempunyai pengaruh terhadap sikap belajar siswa. Hal
ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 10,543 +
0,603X1 + 0,199X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien
regresi dari masing-masing variabel independent bernilai positif, artinya
motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja mempunyai pengaruh
terhadap sikap belajar siswa.
Hasil uji hipotesis yang pertama yaitu ”ada pengaruh yang signifikan
motivasi belajar terhadap sikap belajar siswa”. Berdasarkan perhitungan hasil
uji t regresi memperoleh thitung variabel motivasi belajar (X1) sebesar 8,904
lebih besar dari ttabel (1,981) dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan hasil
8
perhitungan Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR), variabel
motivasi belajar memberikan Sumbangan Efektif (SE) sebesar 51,5% dan
Sumbangan Relatif (SR) sebesar 84,2%. Berdasarkan kesimpulan tersebut
membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dari motivasi belajar, artinya
semakin tinggi motivasi belajar maka sikap belajar siswa akan semakin
meningkat. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar, maka semakin
menurun pula sikap belajar siswa.
Hasil uji hipotesis kedua yaitu ”ada pengaruh yang signifikan persepsi
tentang peluang kerja terhadap sikap belajar siswa”. Berdasarkan hasil
perhitungan uji t regresi memperoleh thitung variabel persepsi tentang peluang
kerja (X2) sebesar 2,184 lebih besar dari ttabel 1,981 dengan nilai signifikansi
0,031 < 0,05. Dengan hasil perhitungan Sumbangan Efektif (SE) dan
Sumbangan Relatif (SR), variabel persepsi tentang peluang kerja memberikan
Sumbangan Efektif (SE) sebesar 9,7% dan Sumbangan Relatif (SR) sebesar
15,8%. Berdasarkan kesimpulan tersebut membuktikan bahwa terdapat
pengaruh positif dari persepsi tentang peluang kerja, artinya semakin tinggi
persepsi tentang peluang kerja maka sikap belajar siswa semakin meningkat,
sebaliknya semakin rendah persepsi tentang peluang kerja maka sikap belajar
siswa yang dimiliki siswa menurun.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan: (1) Analisis regresi linear
ganda digunakan untuk memprediksi variabel (Y) yang dipengaruhi oleh
variabel (X), dan dari hasil analisi regresi linear ganda yang telah diuji,
membuktikan bahwa ada pengaruh motivasi belajar dan persepsi tentang
peluang kerja terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta.
(2) Berdasarkan uji signifikansi secara parsial (uji t1) pada lampiran 23
terdapat pengaruh yang signifikan yang ditimbulkan oleh motivasi belajar
terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. (3)
Berdasarkan uji signifikansi secara parsial (uji t2) pada lampiran 23 terdapat
9
pengaruh yang signifikan yang ditimbulkan oleh persepsi tentang peluang
kerja terhadap sikap belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. (4)
Berdasarkan uji signifikansi secara simultan (Uji F) pada lampiran 23
terdapat pengaruh yang signifikan yang ditimbulkan dari motivasi belajar dan
persepsi tentang peluang kerja secara bersama-sama terhadap sikap belajar
siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. (5) Hasil perhitungan Sumbangan
Efektif (SE) pada lampiran 24 menunjukkan bahwa kontribusi motivasi
belajar terhadap sikap belajar siswa adalah sebesar 51,5% dan variabel
persepsi tentang peluang kerja memberikan kontribusi sebesar 9,7% sehingga
total sumbangan motivasi belajar dan persepsi tentang peluang kerja dalam
meningkatkan sikap belajar siswa adalah sebesar 61,2%. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut maka disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap sikap belajar siswa
dibandingkan variabel persepsi tentang peluang kerja.
10
DAFTAR PUSTAKA
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Gilarso, T. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Hadi, Sutrisno. 2004. Penelitian Research. Yogyakarta : BPFE
Harian Neraca. 2013. “Angkatan Kerja Indonesia Meningkat Februari 2013”. (online). http://www.neraca.co.id/harian/article/28193/Angkatan.Kerja.n Indonesia.Meningkat (Diunduh 4 November 2013)
Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiharto, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta