Sifat-sifat mineral.doc

download Sifat-sifat mineral.doc

of 12

Transcript of Sifat-sifat mineral.doc

Sifat-Sifat Fisik Mineral

Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia tersendiri. Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal, sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu (Graha,1987)

Sifat-sifat fisik yang dimaksudkan adalah: 1. Kilap (luster)

2. Warna (colour)

3. Kekerasan (hardness)

4. Cerat (streak)

5. Belahan (cleavage)

6. Pecahan (fracture)

7. Bentuk (form)

8. Berat Jenis (specific gravity)

9. Sifat Dalam

10. Kemagnetan

11. Kelistrikan

12. Daya Lebur Mineral

KilapMerupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya (Sapiie, 2006)

Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis:

a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam:

Gelena

Pirit

Magnetit

Kalkopirit

Grafit

Hematit

b. Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:

Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan.

Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.

Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkanolit, dan gips.

Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada spharelit.

Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada serpentin,opal dan nepelin.

Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan limonit.

Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu tegas (Danisworo 1994).

WarnaWarna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat berwarna lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak berwarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas, seperti:

Putih : Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz (Kuarsa Susu) (SiO2)

Kuning : Belerang (S)

Emas : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)

Hijau : Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2)

Biru : Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18))

Merah : Jasper, Hematit (Fe2O3)

Coklat : Garnet, Limonite (Fe2O3)

Abu-abu : Galena (PbS)

Hitam : Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), AugitKekerasan Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .

Skala Kekerasan MohsSkala KekerasanMineralRumus Kimia

1TalcH2Mg3 (SiO3)4

2GypsumCaSO4. 2H2O

3CalciteCaCO3

4FluoriteCaF2

5ApatiteCaF2Ca3 (PO4)2

6OrthoklaseK Al Si3 O8

7QuartzSiO2

8TopazAl2SiO3O8

9CorundumAl2O3

10DiamondC

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan kekerasan dari alat penguji standar :

Alat PengujiDerajat Kekerasan Mohs

Kuku manusia2,5

Kawat Tembaga3

Paku5,5

Pecahan Kaca5,5 6

Pisau Baja5,5 6

Kikir Baja6,5 7

Kuarsa7

CeratCerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :

Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak berwarna hitam.

Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.

Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan

Biotite : Ceratnya tidak berwarna

Orthoklase : Ceratnya putih

Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan, sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral (Sapiie, 2006).

BelahanBelahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan teratur (Danisworo, 1994).

Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga arah belahan sedang kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut contoh mineralnya:

a. Belahan satu arah, contoh : muscovite.

b. Belahan dua arah, contoh : feldspar.

c. Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit.

PecahanPecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur (Danisworo, 1994).

Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:

Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.

Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos, augit, hipersten

Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus, contoh pada kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.

Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang kasar, contoh: magnetit, hematite, kalkopirite, garnet. Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.

Bentuk Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut mineral kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas disebut amorf (Danisworo, 1994).

Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:

a. Bangun kubus : galena, pirit.

b. Bangun pimatik : piroksen, ampibole.

c. Bangun doecahedon : garnet

Mineral amorf misalnya : chert, flint.

Kristal dengan bentuk panjang dijumpai. Karena pertumbuhan kristal sering mengalami gangguan. Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang disesuaikan dengan kondisi sekelilingnya mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk kristal yang khas, baik yang berdiri sendiri maupun di dalam kelompok-kelompok. Kelompok tersebut disebut agregasi mineral dan dapat dibedakan dalam struktur sebagai berikut:

Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-butiran mineral yang mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal ini berdasarkan ukuran butirnya dapat dibedakan menjadi kriptokristalin/penerokristalin (mineral dapat dilihat dengan mata biasa). Bila kelompok kristal berukuran butir sebesar gula pasir, disebut mempunyai sakaroidal.

Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping. Bila prisma tersebut begitu memanjang, dan halus dikatakan mempunyai struktur fibrous atau struktur berserat. Selanjutnya struktur kolom dapat dibedakan lagi menjadi: struktur jarring-jaring (retikuler), struktur bintang (stelated) dan radier.

Struktur Lembaran atau lameler, terdiri dari lembaran-lembaran. Bila individu-individu mineral pipih disebut struktur tabuler,contoh mika. Struktur lembaran dibedakan menjadi struktur konsentris, foliasi.

Sturktur imitasi : kelompok mineral mempunyai kemiripan bentuk dengan benda lain. Mineral-mineral ini dapat berdiri sendiri atau berkelompok.

Bentuk kristal mencerminkan struktur dalam sehingga dapat dipergunakan untuk pemerian atau pengidentifikasian mineral (Sapiie, 2006).

Berat Jenis Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat miberal dikurangi dengan berat air yang volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.

Sifat DalamAdalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong, menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini adalah

Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.

Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas, tembaga.

Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh gypsum.

Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk, selenit.

Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh: muskovit.

KemagnitanAdalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic. Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.

Kelistrikan Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.

Daya lebur mineral Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.

JENIS DAN KLASIFIKASIMINERALPosted on 27 April 2009 by

MINERALYaitu suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, yang terbentuksecara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu danmemiliki atom-atom yang tersusun secara teratur.2.2.1 Sifat sifat MineralMineral didasarkankan berbagai sifat, diantaranya :1. Sifat fisik2. Bentuk kristal3. Sifat optik1. Sifat Fisika. Warna MineralBanyaknya mineral mempunyai warna khusus, misalnya : mineral klopitberwarna hijau dan meneral epidot berwarna kuning hijau.b. KilapGejala ini terdapat apabila pada mineral di jatuhkan cahaya refleksi.c. Bentuk________________________________________

Umumnya khas untuk mineral tertentu, misalnya : asbestos bentuk serat,mika berbentuk daun.d. BelahanBanyaknya mineral yang terbelah pada jurusan tertentu dan membentukbidang belahan.e. KekerasanAdalah ketahanan yang terdapat pada mineral apabila permukaannyadigores dengan benda tajam.Tingkat kekerasan mineral :1. Talk 6. Ortoklas2. Gipsum7. Kuarsa3. Kalsit 8. Topas4. Fluorit 9. Kolorondum5. Apatit 10. Intan2. Bentuk KristalPada wujudnya sebuah kristalseluruhnya dapat ditentukan secara ilmuukur dengan mengetahui sudut-sudut bidangnya. Dalam ilmu Kristalografi,geometri dipakai enam jenis sistem sumbu, yaitu :a. Sistem sumbu isometrikKetiga sumbu kristal terletak tegak lurus satu dengan yang lain,mempunyai panjang yang sama. Contohnya : mineral yang mempunyaisistem, kordinat demikian adalah pirit, magnetik, garam dapur.b. Sistem sumbu TetragonalJumlah sumbu 3 buah, 2 buah sumbu mendatar sama panjang, satu tegaklurus dengan kesatuan sumbu lain, ketiga -tiganya saling tegak lurussesamanya. Contohnya sirkon atau keseterit.________________________________________

c. Sitem sumbu OrtorombikJumlah sumbu tiga bsaling tegak lurus, ketiganya mempunyai panjangyang berbeda. Contohnya : Olivim atau Topas.d. Sistem Sumbu MonoklinJumlah sumbu 3 buah, mempunyai panjang tidak sama, salah satu sumbuterletak tegak lurus pada sebuah sumbu mendatar. Contohnya : Ortoklas,horenblenda, mika, gipsum.e. Sistem Sumbu TriklinJumlah sumbu 3 buah tidak sama panjang, tidak tegak lurus sesamanya.Contohnya : Plagioklasf. Sistem Sumbu HeksagonalJumlah sumbu 4 buah, 3 buah sumbu herizontal dan sama panjangmembuat sudut-sudut yang sama besarnya. Contohnya : Kalsit, kuarsa,aparit.3. Sifat OptikPengenalan mineral yang terdapat pada batuan umumnya dilakukandengan mikroskopis polarisasi cahaya yang dipakai dipolarisasi, yaitu cahayayang bergetas dalam sebuah bidang saja. Jenis cahaya yang demikian didapatdengan memakai dua prisma polarisasi/polarisator.2.2.2 Pembagian MineralDari hasil analisis kimia yang dilakukan pada batuan, ada 8 unsur yangmembentuk kerak bumi. Unsur-unsur tersebut ternyata memebentuk berbagaimacam silikat dan oksida, sebagian besar membentuk mineral utama yangterdapat dalam batuan yang disebut mineral pembentukan batuan. Unsur-unsurpembentuk kerak bumi tersebut yaitu:O2= 47 % Ca = 3,5 %Si = 27 % Na = 2,5 %Al = 8 % K = 2,5 %Fe = 5 % Mg = 2,5 %________________________________________

Berdasarkan peranannya dalam ilmu batuan, mineral-mineral pembentukbatuan dibagi menjadi:Mineral utama.Mineral sekunder.Mineral aksesori atau mineral tambahan.1. Mineral UtamaAdalah komponen mineral dari batuan yang diperlukan untukmenggolongkan dan menamakan batuan, tetapi tidak perlu terdapat dalam jumlahyang banyak. Beberapa mineral penting yang sering terdapat dalam batuan:FelsparAdalah suatu kumpulan dari sejumlah mineral pembentuk batuan.Rumus umum = MAI (Al Si)3O8, M= K, Na, Ca, Ba, Rb, Sr, Fe.Felspar berwarna putih atau keputih-putihan. tidak mempunyai warnatersendiri tetapi sering diwarnai oleh pengotoran-pengotoran zat lain.

PlagioklasAdalah jumlah mineral dengan sistem kristal triklin.Rumus umum : (Na, Ca) Al (Si, Al)) Si2O8Warna : putih, putih kelabu, kadang keijauan, kebiru-biruan.Komposisi plagioklas dibagi 3 :1. Plagioklas asam2. Plagioklas medium3. Plagioklas basaOrtoklasAdalah mineral dari kumpulan feldspar alkali. Feldspar pembentukbatuan granit atau batuan asam.Berwarna putih, putih-kuning, kemerah-merahan, keabu-abuan.MikaAdalah sejumlah mineral dengan rumus (K, Na, Ca) (Mg, Fe, Li, Al)2-3(Al, Si )4O1O (OH F)2. Warnanya mulai dari tak berwarna, putihperak, cokelat muda, kuning kehijauan atau hitam.________________________________________

MuskovitAdalah salah satu mineral dari kumpulan mika. Berwarna cokelat dantak berwarna. Mineral yang umum terdapat dalam batuan malihan,batuan asam, batuan endapan.Rumus umum : KAl2 (OH)2 AlSi3 O10)BiotitAdalah satu mineral dari kumpulan mika tesebar luas, merupakanmineral pembentuk batuan yang penting. Berwarna cokelat tua, hitam,atau hijau tua.Rumus umum : K2(Mg, Fe)2(OH)2(AlSi3O10)AmfibolAdalah kumpulan sejumlah mineral pembentuk batuan. Berwarnagelap.Rumus : A2-3B5(Si, Al)8O22(OH)2A = Mg, Fe+2, Ca atau NaB + Mg, Fe+2, Al atau Fe+3HorenblendaAdalah salah satu mineral penting dari kumpulan amfibol. Berwarnahitam, hijau tua cokelat. Terdapat pada batuan asam atau batuanentermedier.Misalnya : granit, sianit, diorit, andesit.PiroksenAdalah kumpulan dari sejumlah mineral yang berwarna gelap.Rumus umum : ABSi2O6 A = Ca, Na, Mg atau Fe-2B = Mg, Fe+3, AlAugitAdalah salah satu mineral dari kumpulan piroksen. Umumnyaberwarna hitam, hijau tua. Merupakan mineral pembentuk batuan basa.Misalnya : gabro, basal, peridotit.Olivin________________________________________

Adalah mineral berwarna kuning kehijauan, kelabu kehijauan, ataucokelat. merupakan mineral pembentuk batuan beku basa, ultra basadan batuan beku dengan kadar silikat rendah.Rumus : (Mg, Fe)2SiO4KuarsaMerupakan mineral pembentuk batuan penting. Tidak berwarna dantembus pandang, kadang-kadang berwarna cokelat, kuning ungumerah, hijau, biru atau hitam. Hal ini disebabkan oleh adanyapengotoran. Kuarsa juga terdapat sebagai mineral-mineral kecil dalamberbagai macam batuan, yaitu batuan beku, batuan endapan, batuanmalihan. dalam industri kuarsa digunakan oleh pabrik kaca, semen,keramik, dll.Rumus : SiO2b. Mineral sekunderYaitu mineral yang dibentuk kemudian kemudian dari mineral primer olehproses pelapukan, sirkulasi larutan atau metamorfosis. Selain pada batuan yangtelah lapuk juga pada batuan malihan.Contoh : Klorit, terbentuk dari mineral biotit oleh proses pelapukan.c. Mineral aksesori atau mineral tambahanAdalah mineral yang terbentuk oleh kristalisisi magma, terdapat dalamjumlah sedikit, umumnya kurang dari 5%. Mineral zirkon juga merupakan mineralaksesor yang umum terdapat dalam batuan asam (granit).2.2.3 Klasifikasi mineralMineral dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yakni :a. Mineral anorganikAdalah senyawa kimia yang ada secara alami kaecuali senyawa organik.b. Mineral organik________________________________________Mineral organik________________________________________

Umumnya berupa senyawa karbon, kecuali karbonat dan karbida yangdimasukkan ke dalam kelompok mineral anorganikKlasifikasi mineral secara garis besar digambarkan sebagai berikut :Divisi I : unsur-unsur alami dan senyaawa intermetalikDivisi II : Karbida, nitrida dan fosfidaDivisi III : Sulfida, garam sulfon, dan senyawa turunannya.Kelas 1 : Sulfida sederhana dan bine dan senyawanya.Kelas 2 : Garam sulfan.Divisi IV : OksidaKelas 1 : Oksida sederhanaKelas 2 : HidroksidaDivisi V : Garam oksigenKelas 1 : IodateKelas 2 : NitratKelas 3 : KarbonatKelas 4 : Sulfat dan selenatKelas 5 : KhromatKelas 6 : Molibdat dan tungstatkelas 7 : Fosfat, arsenat, vanadatKelas 8 : ArsenitKelas 9 : BoratKelas 10 : Mineral silikat, terdiri atas :a. Nesosilikat, dimana dua SiO4tetrahendraberdiri sendiri-sendiri.b.Sorosilikat,dimanaduaSiO4berpolimerisasic. Siklosilikat, dimana tetrahedra SiO4membentuk rantai siklis.d. Inosilikat, dimana tetrahedra SiO4membentuk lembaran kontinyu.________________________________________Page 22e. filosilikat, dimana polimerasisasi SiO4membentuk struktur tiga dimensi.f.tekrosilikat, dimana tetrahedra SiO4berpolimerisasi membentuk struktur tigadimensi yang kompleks.2.2.4 Manfaat mineralDigunakan untuk kosmetikDigunakan sebagai perhiasan (emas, perak,dll)Bumb

SUMBER pendgeografiupi.co.cc/images/MATERI%20PELAJARAN