Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

19
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah dikenal beberapa tipe diantaranya tipe liat. Dalam tipe liat ini terbagi dua kelompok yaitu kelompok silikat, meliputi montmorilonit, illit, vermikulit, dan kaolinit. Diantara bagian-bagian silikat diatas montmorilonit dan vermikulit yang dikenal dengan tipe 2:1, dimana ukuran tanah ini sangat halus sehingga sangat mudah menyerap air melalui retakan-retakan tanah disertai dengan bertambahnya volume dan luas permukaan tanah. Salah satu sifat fisik tanah adalah mengembang dan mengerut. Sifat mengembang ditandai dengan terisinya semua ruang pori-pori tanah baik pori makro maupun pori mikro oleh molekul-molekul air dan gejala ini terjadi ketika tanah dalam keadaan basah. Sedangkan sifat mengerut tanah terjadi ketika tanah dalam keadaan kering setelah basah yang ditandai dengan semakin mengecilnya pori-pori tanah pada waktu mengerut. Sifat

Transcript of Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

Page 1: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah dikenal beberapa tipe diantaranya tipe liat. Dalam tipe liat ini terbagi dua

kelompok yaitu kelompok silikat, meliputi montmorilonit, illit, vermikulit, dan

kaolinit. Diantara bagian-bagian silikat diatas montmorilonit dan vermikulit yang

dikenal dengan tipe 2:1, dimana ukuran tanah ini sangat halus sehingga sangat

mudah menyerap air melalui retakan-retakan tanah disertai dengan bertambahnya

volume dan luas permukaan tanah.

Salah satu sifat fisik tanah adalah mengembang dan mengerut. Sifat

mengembang ditandai dengan terisinya semua ruang pori-pori tanah baik pori

makro maupun pori mikro oleh molekul-molekul air dan gejala ini terjadi ketika

tanah dalam keadaan basah. Sedangkan sifat mengerut tanah terjadi ketika tanah

dalam keadaan kering setelah basah yang ditandai dengan semakin mengecilnya

pori-pori tanah pada waktu mengerut. Sifat mengembang dan mengerutnya tanah

disebabkan oleh kandungan mineral liat montmorilonit yang tinggi.

Tanah yang banyak mengandung mineral liat memperlihatkan sifat

mengembang dan mengerut. Kation-kation dan molekul-molekul air sudah masuk

antara unit kristal mineral sehingga mineral akan mengembang saat basa dan

mengerut saat kering, karena banyaknya air yang hilang pada tanah tersebut.

Dalam proses mengembang dan mengerut, bahan-bahan di dalam tanah di

permukaan tanah sangat memegang peranan penting.

Page 2: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

Selain itu iklim juga mempengaruhi proses mengembang dan mengerut,

semua energi di alam raya yang digunakan dalam proses genesis dan differensiasi

tanah bersumber dari energi pada panas matahari. Jumlah energi yang sampai ke

permukaan bumi tergantung pada kondisi bumi dan cuaca. Curah hujan yang

tinggi juga mempengaruhi proses mengembang mengerut tanpa curah hujan

proses mengembang dan mengerut tidak akan terjadi.

Dalam praktek, sifat mengembang dan mengerut dilakukan dengan 2 cara.

Cara pertama, tanah terlebih dahulu dibasahi, kemudian dikeringkan 2 x 24 jam,

setelah itu mencatat keretakan tanah tersebut. Cara yang kedua, yaitu tanah yang

kering kemudian membandingkan volume tanah waktu kering dan sesudah basah.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu melaksanakan praktikum

mengembang dan mengerut untuk mengetahui persentase pengerutan dan

pengembangan tanah sehingga dapat diperoleh teknik pengolahan tanah yang

efektif.

1.2. Tujuan dan Kegunaan 

Tujuan praktikum sifat mengembang dan mengerut adalah untuk mengetahui

persentase pengerutan dan pengembangan pada tanah lapisan I dan II serta faktor-

faktor yang mempengaruhinya.

Kegunaan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengolahan dan

penanganan pada tanah-tanah yang memiliki sifat mengembang dan mengerut,

sehingga kita dapat mengetahui jenis tanah yang cocok untuk lahan pertanian.

Page 3: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proses terjadinya Mengembang dan Mengerut

Pengembangan tanah adalah penjenuhan air sehingga menutupi celah–celah

retakan tanah yang diakibatkan oleh pengerutan. Pengerutan biasanya terjadi pada

musim kemarau atau musim kering. Pengerutan adalah keadaan dimana tanah

mengalami retakan–retakan, yang disebabkan oleh karena ruang atau pori tanah

tersebut tidak terisi oleh air yang cukup.

Sifat mengembang dan mengerut disebabkan oleh kandungan air relatif,

terutama yang berda diantara satuan–satuan struktural misel. Jika kisi hablur

lempung mengembang akan terjadi pengerutan pada waktu terjadi pembahasan

oleh air. Setelah mengalami kekeringan, suatu tanah yang cukup lama akan

mengalami retak yang cukup dalam, sehingga hujan pertama mudah masuk ke

dalam tanah.

Pengembangan juga terjadi karena beberapa sebab, sebagian pengembangan

terjadi karena penetrasi air ke dalam lapisan kristal liat, yang menyebabkan

pengembangan dalam kristal. Akan tetapi, sebagian besar terjadi karena

tertariknya air ke dalam koloid–koloid dan ion–ion yang teradsobsi pada liat dan

karena udara yang terperangkap di dalam pori mikro ketika memasuki pori tanah.

Pengerutan biasanya terjadi pada musim kemarau atau musim kering.

Pengerutan adalah keadaan dimana tanah mengalami retakan–retakan, yang

disebabkan oleh karena ruang atau pori tanah tersebut tidak terisi oleh air yang

cukup. Pengerutan pada tanah akan mengakibatkan terjadinya pematahan pada

akar tanaman.

Page 4: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

2.2. Hubungan Mengembang dan Mengerut Dengan Tanaman

Pengembangan tanah menyebabkan tanah mudah terdispersi dan pori-pori tanah

tersumbat, sehingga permeabilitas tanahnya menjadi rendah, sehingga

ketersediaan air bagi tanaman dapat terhambat . Pengerutan tanah membentuk

retakan-retakan lebar dan dalam. Bagi tanaman, pengerutan tanah dapat

menghambat pertumbuhan akar, bahkan memutuskannya.

2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mengembang dan Mengerut

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengembang yaitu, sebagian

pengembangan terjadi karena penetrasi air ke dalam lapisan kristal liat, yang

menyebabkan pengembangan tanah dalam kristal. Akan tetapi, sebagian besar

terjadi karena tertartiknya air ke dalam koloid-koloid dan ion-ion yang terabsorpsi

pada liat dan karena udara yang terperangkap di dalam pori mikro ketika

memasuki pori tanah.

Sifat mengembang dan mengerut disebabkan oleh kandungan air relatif,

terutama yang berada di satuan-satuan struktural misel. Jika kisi habrul lempung

mengembang akan terjadi pengerutan pada waktu terjadi pembasahan oleh air.

Setelah mengalami kekeringan sesuatu tanah yang cukup lama akan mengalami

retak yang cukup dalam, sehingga hujan pertama mudah masuk ke dalam tanah.

Page 5: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum Mengembang Mengerut ini dilaksanakan di laboratorium kimia tanah,

Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar, pada

hari  Rabu, 28 November 2012 pukul 15.00 – 17.00 WITA.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum mengembang dan mengerut adalah :

1) Timbangan

2) Gelas ukur

3) Oven.

4) Cawan petri

Bahan yang digunakan dalam praktikum mengembang dan mengerut adalah :

1) Sampel tanah

2) Air

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1. Pengerutan Tanah

1. Memasukkan tanah pada cawan Petridis hingga hampir penuh.

2. Menambahkan air sehingga menimbulkan sedikit genangan, kemudian di

ovenkan selama 1 X 24 jam ( 1 hari).

3. Mengeluarkan cawan Petridis dan tanah kemudian dinginkan.

4. Peningkatan pengerutan dapat dinyatakan dengan memperkirakan luas

retakan- retakan dengan luas  permukaan tanah semula dalam keadaan basah.

Page 6: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

Retakan–retakan dibagi dalam segmen–segmen yang diukur panjang dan

lebarnya.

Perhitungan:

Luas permukaan tanah = …….. cm2

Persentase pengerutan tanah = x 100 %

3.3.2. Pengembangan Tanah

1. Memasukkan tanah kering ( < 2 mm ) ke dalam gelas ukur 50 ml hingga

volume tanah 15ml . Gelas ukur ini dihentak – hentakkan beberapa kali untuk

memadatkan tanah.

2. Mengeluarkan tanah dari gelas ukur tersebut ke wadah lain.

3. Memasukkan air sebanyak 25 ml ke dalam gelas ukur, kemudian masukkan

lagi tanah sedikit demi sedikit hingga semua masuk ke dalam air. Air di

dalam gelas ditambah bila ada bagian tanah yang belum basah.

4. Membiarkan tanah membasah selama sekitar 30 menit, kemudian gelas ukur

dihentak-hentakkan supaya tanah lebih padat.

5. Membaca volume tanah yang telah basa tersebut. Menghitung besarnya

persentase pertambahan volume tanah yang telah basah dibandingkan dengan

yang kering.

6. Menghitung nilai pengembangan tanah dengan persamaan :

Persentase pengembangan = x100%

Page 7: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum sifat mengembang dan

mengerut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 8 : Hasil Persentase PengerutanSampel Tanah (%) Pengerutan

Lapisan I 18,36

Lapisan II 33,16

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2012

Tabel 9 : Hasil Persentase PengembanganSampel

Tanah

Volume Tanah

Kering (ml)

Volume Tanah

Basah (ml)

Persentase

Pengembangan

Lapisan I 25 32 28%

Lapisan II 25 32,5 30 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2012

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tanah lapisan I memiliki persen

pengembangan 28 % dan pada tanah lapisan II memiliki persen pengembangan

30%. Perbedaan persentase pengembangan ini disebabkan oleh penyerapan air

oleh kedua lapisan tanah ini yang dipengaruhi oleh tekstur, struktur, jumlah pori-

pori yang dimiliki, serta banyak tidaknya mengandung mineral montmorillonit

Page 8: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

yang tinggi, sebab tanah selalu mengalami pencucian pada musim hujan

sedangkan pada musim kemarau hasil pencucian tanah yang berupa liat akan

mengendap pada lapisan bawahnya sehingga sangat mempengaruhi tekstur tanah.

Tetapi dari hasil praktikum, terlihat bahwa lapisan II memiliki persentase

pengembangan lebih besar dibanding lapisan I. Kesalahan yang mungkin terjadi

adalah praktikan tidak terlalu teliti dalam mengukur persentase pengembangan

tersebut atau tidak teliti dalam memberikan takaran air.

Pada percobaan pengerutan tanah lapisan I adalah 18,36%; lapisan II

adalah 33,16%. Hal ini disebabkan oleh kandungan liat yang dimiliki sehingga

pada saat tanah dalam keadaan kering, tanah mudah retak atau mengerut,sebab

tanah yang tinggi kandungan liatnya mempunyai daya mengembang dan mengerut

yang tinggi. Dengan demikian, tanah ini mudah lembek ketika basah dan mudah

keras ketika kering. Kondisi tanah seperti ini dapat mengganggu perkembangan

akar tanaman. Dan juga dapat disebabkan oleh perubahan mendadak kandungan

air dalam tanah, air  yang tekandung dalam ruang tanah atau pori tanah berkurang

sehingga kepadatan tanahnya juga berkurang yang nantinya akan menyebabkan

pelebaran pada ruang atau pori tanah, sebab pengerutan terjadi pada waktu

terjadinya pembebasan air, setelah mengalami kekeringan suatu tanah yang cukup

lama akan mengalami retak yang cukup dalam.

Page 9: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan mengembang dan mengerut ini adalah:

1. Persentase pengembangan pada tanah lapisan I adalah 28% dan lapisan II

adalah 30%.

2. Persentase pengerutan lapisan I senilai 18,36% dan lapisan II senilai 33,16%.

3. Faktor–faktor yang mempengaruhi mengembang mempengaruhi mengembang

dan mengerut adalah kadar air dalam tanah, luar ruang atau pori tanah serta

kandungan mineral liat.

5.2. Saran

Dalam pengolahan lahan-lahan pertanian sebaiknya diperhatikan kapankah 

pengembangan dan pengerutan tanah terjadi serta mengetahui faktor–faktor yang

mempengaruhi pengembangan dan pengerutan tanah tersebut, guna

penanggulangan lebih lanjut pada tanaman yang menggunakan tanah sebagai

media tumbuh karena hal ini akan mempengaruhi suatu lahan.

Page 10: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah.2011.Mengembang Mengerut.dari:http://nurakmalabdullah.blogspot.com/2011/10/mengembang-mengerut.html diakses tanggal 6 Desember 2012

pukul 18.00 WITA.

Djusar,Desmayanty.Aplikasi Polimer Hidroksi Aluminium Sebagai Alternatif Perbaikan Beberapa Sifat Fisik Tanah Vertisol. dari:http://www.reocities.com/collegepark/lab/3493/Jurnal_html/ISK1.htm diakses tanggal 6 Desember 2012 pukul 18.15 WITA.

Khaeriyah.2012.Laporan Mengembang dan Mengerut. http://khaeriyah-indahnyaberbagi.blogspot.com/2012/05/laporan-mengembang-dan-mengerut.html diakses tanggal 6 Desember 2012 pukul 19.00 WITA.

Mutmainna.2012.Mengembang Mengerut. dari:http://iinmutmainna.blogspot.com/ 2012/05/mengembang-mengerut.html diakses tanggal 6 desember 2012 pukul 18.30 WITA.

Tim Asisten, 2012. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian.Universitas Hasanuddin : Makassar.

Page 11: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

LAMPIRAN

1.Perhitungan Persentase Pengembangan :

Tanah Lapisan 1

Volume tanah kering = 25 ml

Volume tanah basah = 32 ml

Persentase Pengembangan = x100%

= x 100 %

= 28 %

Tanah Lapisan 2

Volume tanah kering = 25 ml

Volume tanah basah = 32,5 ml

Persentase Pengembangan = x100%

= x 100 %

= 30 %

2. Perhitungan Persentase Pengerutan:

Page 12: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc

Tanah lapisan I :

Total luas retakan = 13

r (jari-jari) = 4,75 cm

Luas permukaan tanah = πr2

= 3,14 x (4,75)2

= 70,84 cm2

Persentase pengerutan tanah = x 100 %

= x 100 %

= 18,36 %

Tanah lapisan II :

Total luas retakan = 25

r(jari-jari) = 4,90 cm

Luas permukaan tanah = πr2

= 3,14 x (4,90)2

= 75,39 cm2

Persentase pengerutan tanah = x 100 %

= x 100 %

= 33,16 %

Page 13: Sifat Mengembang Mengerut ati.doc