SIFAT FISIK ZAT.doc
-
Upload
zulhiyatiputri -
Category
Documents
-
view
181 -
download
2
Transcript of SIFAT FISIK ZAT.doc
botol semprot berisi aquadest
SIFAT FISIK ZAT
Putri Rizqi Zulhiyati123020169
Asissten : Ganjar Ginanjar Arifin
Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui titik leleh zat dan titik beku suatu zat.
Untuk menentukan viskositas atau kekentalan suatu zat cair dan mengetahui jenis
alat-alat viskometer.
Prinsip Percobaan : Berdasarkan hukum Poiseville yaitu “Kecepatan fluida
kental yang mengalir melalui pipa tidak sama diseluruh titik penampang
lintasnya”. Berdasarkan hukum Stokes yaitu “Bila fluida sempurna yang
viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola dalam fluida yang diam, baris-
baris arusnya akan membentuk pola yang sempurna”.
Metode Percobaan :
Pipa kapiler dibilas dengan aquadest.
Masukkan naftalen ke dalam salah satu ujung pipa dengan cara diketuk-
ketukkan ± 1 cm.
Pipa kapiler
Naftalen 1 gram
kertas
Praktikum Kimia Dasar 2012
Pipa kapiler diikat bersama termometer digantung pada statif.
Masukkan ke dalam gelas kimia berisi aquadest dan panaskan.
Gambar 1. Metode Percobaan Penentuan Titik Leleh
Viskometer dijepit pada sampel
Sampel dimasukkan ke dalam wadah sampel
termometer
Pipa kapiler
Gelas kimia berisi aquadest 60 ml
viskometer
sampel
Praktikum Kimia Dasar 2012
Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas
Hasil Pengamatan :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Penentuan Titik LelehPercobaan Hasil Pengamatan
Titik LelehTawal aquadest = 27CTawal lelehan = 78CTakhir lelehan = 82C
(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)
Tabel 2. Hasil Pengamatan Percobaan ViskositasPercobaan Hasil Pengamatan Gambar SpindelViskositas Sampel = Sirup Markisa
Spindel = No. 3
Hasil = 0,6 dPas
Spindel No.3
Sampel = Kecap Sedap
Spindel = No. 1
Hasil = 20 dPas
Spindel No.1
berputar
wadah sampel
Praktikum Kimia Dasar 2012
Sampel = Selai Blueberry
Pasar
Spindel = No. 2
Hasil = 300 dPas
Spindel No.2
(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)
Pembahasan :
Penentuan Titik Leleh
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan
penentuan titik leleh, didapatkan suhu awal aquadest 27C. Kemudian suhu
awal lelehan 78C dan suhu akhir lelehannya 82C. Suhu lelehan tersebut
berbeda dengan titik leleh naftalen yang sebenarnya. Titik leleh naftalen yang
sebenarnya yaitu 75-80C.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam percobaan ini yaitu karena
ketidak telititan dan kelalaian praktikan dalam melakukan percobaan. Pada
saat pemanasan, praktikan tidak melihat dengan teliti suhu pada termometer.
Sehingga menyebabkan perbedaan titik leleh yang sebenarnya dengan titik
leleh yang dihasilkan dari percobaan yang telah dilakukan.
Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur
atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa sifat
intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah
materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut.
Sifat-sifat fisik juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang dapat
dilihat tanpa mengubah sifat-sifat kimia dari zat tersebut (Brady, 1999).
Contoh sifat fisik yaitu warna, titik leleh, titik didih, wujud zat dan kelarutan.
Titik leleh adalah suatu temperatur dimana terjadi keadaan setimbang
antara fase padat dan fase cair, atau suhu dimana suatu benda mencapai
keadaan meleleh. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang
berarti dengan adanya perubahan tekanan. Pada umumnya titik leleh senyawa
Praktikum Kimia Dasar 2012
organik mudah diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi
hampir bersamaan dengan temperatur dimana zat telah meleleh semuanya.
Naftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan
berwarna putih dengan rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin
benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau
dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar.
Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit dari
sisa fraksionasi minyak bumi. Seperti benzena, naftalena dapat mengalami
substitusi aromatik elektrofilik. Pada sebagian besar reaksi substitusi aromatik
elektrofilik, naftalena bereaksi dalam kondisi lebih ringan daripada benzena.
Naftalena digunakan sebagai reaksi intermediet dari berbagai reaksi kimia
industri, seperti reaksi sulfonasi, polimerisasi, dan netralisasi. Selain itu,
naftalena juga berfungsi sebagai kamper, surfaktan, dsb.
Viskositas
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan
viskositas, pada sampel sirup markisa yang diukur menggunakan spindel
nomor 3 karena tidak terlalu kental, nila kekentalan sirup tersebut yaitu 0,6
dPas. Kemudian pada sampel kecap sedap yang kekentalannya sedang,
memiliki nilai kekentalan 20 dPas. Lalu yang terakhir pada sampel blueberry
pasar ynag sangat kental, nilai kekentalannya yaitu 300 dPas.
Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dalam percobaan ini yaitu jika
viskometer yang digunakan rusak, sehingga nilai viskositasnya tidak tepat.
Kemudian ketika praktikan salah menggunakan spindel, tidak akan bisa
menunjukkan nilai viskositas bahan yang diuji dengan benar.
Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu,
viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas
akan turun dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya
gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan
dan menurunkan kekentalannya. Kemudian konsentrasi larutan, viskositas
berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi
Praktikum Kimia Dasar 2012
tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula. Karena konsentrasi larutan
menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin
banyak partikel terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula. Faktor berikutnya yaitu berat molekul
solute, viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena
dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang
berat pada cairan sehingga menaikkan viskositasnya. Dan yang terakhir yaitu
tekanan, jika viskositas betambah, maka tekanannya pun akan bertambah.
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu zat cair.
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang
bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan menyentuh benda itu.
Apabila F = gaya (newton) dan L = panjang (m), maka tegangan permukaan S
dapat ditulis, S = . Tegangan permukaan zat cair diakibatkan karena gaya
yang bekerja pada zat cair tersebut. Dalam keadaan diam, permukaan zat cair
akan membuat gaya tarik ke segala arah, kecuali ke atas. Hal itulah yang
menyebabkan adanya tegangan permukaan.
Spindel adalah sebuah alat yang merupakan bagian dari viskometer,
digunakan untuk pengukuran kekentalan suatu cairan. Viskometer cup and
bob yang digunakan dalam percobaan memiliki 3 jenis spindel. Spindel nomor
1 berfungsi untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat kekentalannya
sedang dan memiliki nilai kekentalan mulai dari 3-150 dPas. Spindel nomor 2
berfungsi untuk mengukur viskositas zat yang sangat kental dan memiliki nilai
kekentalan mulai dari 100-4000 dPas. Dan spindel nomor 3 berfungsi untuk
mengukur viskositas zat yang encer (tidak terlalu kental), spindel ini memiliki
nilai kekentalan mulai dari 0,3-13 dPas.
dPas yaitu singkatan dari desi Pascal second. dPas merupakan satuan yang
digunakan dalam viskositas. Sedangkan mPas yaitu singkatan dari mili Pascal
second. mPas merupakan satuan dalam SI (Satuan Internasional). Desi dan
Praktikum Kimia Dasar 2012
mili merupakan satuan pada kerapatan, sedangkan Pascal merupakan satuan
tekanan, dan second menyatakan satuan waktu.
Sampel yang digunakan pada percobaan viskositas yaitu sirup, kecap dan
selai. Sirup adalah cairan yang mengadung kadar gula tinggi. Untuk rasa gula
sirup dilarutkan dengan sari buah atau larutan gula ditambahkankan dengan
sari buah. Kecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil
fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisis) kacang kedelai (Glycine max L.)
dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan
makanan yang diizinkan. Kecap kedelai diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
kecap kedelai asin dan manis. Kecap kedelai dikemas dalam wadah yang
tertutup rapat, tidak dipengaruhi dan mempengaruhi isi, aman selama
penyimpanan dan pengangkutan (SNI, 1999). Selai buah adalah produk
makanan semi basah yang dapat dioleskan yang dibuat dari pengolahan buah-
buahan, gula dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan
pangan tambahan yang diijinkan. Seperti pada kecap kedelai, selai buah
dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi dan
mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan (SNI, 2008).
Viskositas diartikan sebagai aliran fluida yang merupakan gesekan antara
molekul-molekul yang satu dengan yang lainnya. Pada kehidupan sehari-hari
viskositas adalah ketebalan dan pergesekan internal. Oleh karena itu air yang
tipis memilki viskositas yang lebih rendah dibandingkan dengan madu yang
tebal, yang memiliki viskositas lebih tinggi. Semakin rendah viskositas suatu
fluida, semkin besar pula pergerakan dari fluida tersebut.seluruh fluida kecuali
superfluida memilki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental.
Viskometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur
viskositas atau kekentalan suatu cairan. Ada beberapa viskometer yang sering
digunakan untuk menentukan viskositas suatu cairan, yaitu:
Praktikum Kimia Dasar 2012
1. Viskometer Kapiler / Ostwald
Viscometer ini digunakan untuk menentukan laju aliran kuat kapiler. Pada
viskometer otswald yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh
sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya
yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri
Gambar 3. Viskometer Ostwald
2. Viskometer Hoppler
Pada viskometer hoppler yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah bola untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip
kerjanya adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca. Karena
gaya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas
dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum.
Gambar 4. Viskometer Hoppler
Praktikum Kimia Dasar 2012
3. Viscometer Cup and Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari
bob dan dinding dalam dari cup, dimana bob masuk persis ditengah-
tengah. Kelemahan viskometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang
disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube, sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini
menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini
disebut aliran sumbat.
Gambar 5. Viskometer Cup and Bob
4. Viskometer Cone and Plate
Viskometer cone and plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan
peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin
viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil.
Gambar 6. Viskometer Cone and Plate
Aplikasi viskositas dalam bidang pangan yaitu untuk pembuatan jelly,
pembuatan es krim, pembuatan kecap, pembuatan sirup, pembuatan susu
kental, dan pembuatan selai
Praktikum Kimia Dasar 2012
Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan penentuan titik leleh dapat disimpulkan bahwa
praktikan dapat menentukan titik leleh dari naftalen, dengan menggunakan 60 ml
air untuk melelehkan ±1 cm naftalen. Suhu lelehan naftalen yaitu 75-80C.
Sedangkan berdasarkan percobaan viskositas dapat disimpulkan bahwa selai
blueberry pasar (300 dPas) lebih kental daripada kecap sedap (20 dPas) dan sirup
markisa (0,6 dPas). Dan kecap lebih kental daripada sirup. Sirup memiliki
kekentalan yang paling rendah diantara ketiga sampel yang diuji.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Naftalena, www.kimia-master.blogspot.com/2011/11/definisi-naftalena-adalah-hidrokarbon.html?m=1, Acessed : 14 Desember 2012
Anonim, Sifat Fisik, www.id.m.wikipedia.org/wiki/Sifat_fisik, Acessed : 14 Desember 2012
Anonim, Tegangan Permukaan, www.id.m.wikippedia.org/wiki/Tegangan_permukaan, Acessed : 14 Desember 2012
Brady, E.J, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.
Manday, Nanna, 2012, Viskometer, www.nannananot.blogspot.com/2012/10/viskometer.html?m=1, Acessed : 14 Desember 2012
SNI, 1999, Kecap Kedelai, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
SNI, 2008, Selai Buah, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Wibowo, Fredi, 2009, Titik Leleh dan Titik Didih, www. fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/titik-leleh-dan-titik-didih.html?m=1, Acessed : 14 Desember 2012