sidiq new

5
1. CIRI-CIRI ORANG YANG BERSIFAT SIDDIQ Orang-orang yang siddiq memiliki beberapa fitur, di antara fitur-fitur mereka yang Allah gambarkan dalam Al-Quran adalah: 1. Teguh pendiriannya terhadap apa yang dicita-citakan (diyakininya). Firman Allah SWT: “Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati (membenarkan) apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya). ” (QS Al-Ahzab: 23) 2. Tidak ragu untuk berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: “Sesungguhnya orang- orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul- Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. ”(QS Al- Hujurat: 15) 3. Memiliki keimanan kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, bersedekah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati janji dan sabar. FirmanNya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang- orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan , penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. ”(QS Al- Baqarah: 177) 4. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap Islam. Firman Allah SWT: “… barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh

description

siddiq

Transcript of sidiq new

1. CIRI-CIRI ORANG YANG BERSIFAT SIDDIQOrang-orang yang siddiq memiliki beberapa fitur, di antara fitur-fitur mereka yang Allah gambarkan dalam Al-Quran adalah:1.Teguh pendiriannya terhadap apa yang dicita-citakan (diyakininya).Firman Allah SWT:Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati (membenarkan) apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur.Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya). (QS Al-Ahzab: 23)2.Tidak ragu untuk berjihad dengan harta dan jiwa mereka.Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.(QS Al-Hujurat: 15)3.Memiliki keimanan kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, bersedekah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati janji dan sabar.FirmanNya:Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan , penderitaan dan dalam peperangan.Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.(QS Al-Baqarah: 177)4.Memiliki komitmen yang tinggi terhadap Islam.Firman Allah SWT: barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh ia telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus (QS Ali Imran: 101).1. CARA MENCAPAI SIFAT SIDIQ Setelah kita melihat urgensitas sifat sidiq ini, maka setidaknya muncul dalam hati kita keinginan untuk melengkapi diri dengan sifat ini. Karena sifat ini benar-benar merupakan intisari dari kebaikan. Dan sifat ini pulalah yang dimiliki oleh sahabat yang paling dicintai Rasulullah SAW yaitu Abu Bakar Asidiq. Penulis melihat ada beberapa cara yang semoga dapat membantu menumbuhkan sifat ini:1. Senantiasa memperbaharui keimanan dan keyakinan kita (baca; ketsiqahan) kepada Allah SWT. Karena pondasi dari sifat sidiq ini adalah kuatnya keyakinan kepada Allah.2. Melatih diri untuk bersikap jujur diamana saja dan kapan saja serta kepada siapa saja. Karena kejujuran merupakan karakter mendasar sifat sidiq.3. Melatih diri untuk senantiasa membenarkan sesuatu yang datang dari Allah (Al-Quran dan sunnah) , meskipun hal tersebut terkesan bertentangan dengan rasio. Karena kebenaran mutlak hanyalah milik Allah. Sementara ijtihad manusia masih sangat memungkinkan adanya kesalahan.4. Senantiasa melatih diri untuk komitmen dengan Islam dalam segala aspeknya; aqidah, ibadah, akhlaq dan syariah. Karena salah satu ciri siddiqin adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap Islam: barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh dia telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus5. Sering mentadaburi ayat-ayat Allah, hadits-hadits Rasulullah SAW mengenai sifat sidiq. Karena mentadaburi ayat dan hadits juga merupakan cara tersendiri yang sangat membekas dalam jiwa manusia.6. Senantiasa membuka-buka lembaran-lembaran sejarah kehidupan salafu shaleh, terutama pada sikap-sikap mereka yang menunjukkan kesiddiqannya.7. Memperbanyak dzikir dan amalan-amalan sunnah. Karena dengan hal-hal tersebut akan menjadikan hati tenang dan tentram. Hati yang seperti ini akan mudah dihiasi sifat sidiq.1. RUANG LINGKUP SIFAT SIQIDImam Ghazali menyebutkan ada 6 jenis sidik yang perlu direalisasikan dalam diri seorang mumin agar menjadi mumin yang sebenarnya.(Ihya Vol4. :375 380).A. Sidqul Lisan (Benar dalam ucapan). Ucapan manusia adalah ekspresi yang ada dihatinya. Hati yang baik melahirkan ucapan yang baik. Sebaliknya hati yang buruk mengeluarkan ucapan yang buruk. Perbaikan ucapan harus dimulai dari perbaikan hati. Apabila hati baik, ucapan yang keluar menjadi baik dan selanjutnya akan mengikuti oleh prilaku yang baik. Dan prilaku yang baik akan dibalas dengan ampunan dosa yang dapat membersihkan diri manusia.Hai orang-orang yang beriman bertaubatah kepada Allah dan berkatalah yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal perbuatan dan mengampuni dosa-dosamu(QS.33: )B. Sidqul Niyah dan Irodah (Benar dalam keyakinan dan motivasi). Nilai perbuatan seseorang tergantung motivasi dan niatnya. Manakala perbuatan yang baik dilandasi denga niat yang baik, mangharap ridho Allah maka nilai perbuatan itu menjadi baik, sebaliknya manakala motivasi dan niatnya buruk sekaligus tampak lahiriahnya kelihatan baik, seperti apa-apa yang kadang-kadang dilakuakan oleh orang munafik.Nabi bersabda : sesungguhnya amal perbuatan manusia tergantung niatnya. Dan amal setiap orang mendapatkan balasan perbuatan yang tergantung niatnya.C. Sidqul Wafa (Benar dalam Kesetiaan). Untuk melakukan perbuatan yang baik dan benar tidak cukup dengan adanya keinginan dan motivasi, tetapi harus ditopang dengan tekad yang kuat untuk merealisasikan perbuatan tersebut banyak rintangan, tantangan dan kedalanya.Suksesnya Abu Bakar dalam memerangi orang-orang yang murtad, tidak mau membayar zakat, karena tekadnya yang luar biasa untuk memerangi orang-orang murtad sekalipun sendirian tanpa dukungan sahabat-sahabatnya yang lain. Tekad inilah yang kemudian mendapatkan dukungan dan simpati Umar dan seluruh sahabat yang lain.D.Sidqul Wafa (Benar dalam kesetiaan) Wafa (setia) adalah sifat ulul albab, orang-orang suci, orang-orang mumin dan mutaqin yang dipuji didalam Al Quran. Ulul albab adalah orang-orang yang setia memenuhi janjinya kepada Allah dan tidak merusak janji (13 : 20) orang-orang Abror (suci) adalah yang setia menunaikan nazarnya dan takut akan sesuatu hari (kiamat) yang azabnya tersebar dimana-mana (76:7)E. Sidqul Amal (Benar dalam Perbuatan) : Risalah manusia adalah untuk beramal, berbuat yang shaleh dan positif. Dan katakanlah : Bekerjalah kamu maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mumin akan melihat amal perbuatannya.(9 : 105). Amal perbuatan yang benar yang akan menjadi bekal yang membahagiakan manusia kelak di akhirat. Barang siapa yang lebih berat timabangan amal baiknya maka dia akan mendapatkan kehidupan yang menyenangkan (101 :7)F. Sidik dalam merealisir tingkatan-tingkatan terpuji. Mumin sejati adalah yang dapat mengembangkan seluruh pontensi dan sifat-sifatnya. Seperti yang digamabrkan dalam surat Attaubah (9: 111-112) Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mumin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau terbunuh. Sesungguhnya itu telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain dari pada Allah ? maka bergembiralah dengan jual beli yang elahkamu lakukan. Dan itulah kemenangan yang besar . mereka itulah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yangmemuji Allah, yang melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau berjihad, yang ruku, yang sujud, yang menyuruh berbuat maruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihar hukum hukum Allah dan gembiralah orang-orang mumin itu.Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatanya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang khusu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memlihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Alla. Allah telah menyediakan untuk menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yanSiddiq / siddik / sidiq / sidikSiddiq berarti benar dan perkataan dan perbuatan. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.g besar.(33:35).