Siapa sebenarnya istri

11
Siapa Sebenarnya ISTRI?

Transcript of Siapa sebenarnya istri

Page 1: Siapa sebenarnya istri

Siapa Sebenarnya

ISTRI?

Page 2: Siapa sebenarnya istri

Istri, ya, siapa yang tak menginginkan memiliki seorang istri. Istri adalah bagian jiwa seorang suami. Sejatinya, bila istri sakit maka seorang suami pun merasakan sakit seorang istri. Pun sebaliknya, bila seorang istri bahagia, seorang suami pun harus bisa merasakan kebahagiaan yang dialami seorang istri. Istri dan suami ibaratkan dua sisi mata uang yang saling membutuhkan satu sama lain. Bukan suami bila ia tak beristri dan tidak disebut istri bila tak bersuami.

Bicara tentang istri, banyak orang selalu berkata, “ada bekas istri/suami, tapi tidak ada bekas anak atau bekas orang tua”.

Seorang professor melakukan riset kecil kepada mahasiswa-mahasiswanya yang sudah berkeluarga. Dia lalu meminta 1 orang mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis.

Profesor itu berkata, “Tuliskan 10 nama orang yang paling dekat denganmu.”

Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama, ada nama tetangga, orang tua, teman kerja, istri, anaknya, saudara, dan sebagainya.

MUSLIMAH

Page 3: Siapa sebenarnya istri

Profesor itu lalu berkata lagi, “Sekarang pilih 7 orang di antara 10 nama itu yang kamu benar-benar ingin hidup terus bersamanya.“ Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama. Profesor itu pun berkata lagi, “silahkan coret 2 nama lagi.” tinggalah 5 nama tersisa.

Profesor itu lalu berkata lagi, “Coret lagi 2 nama.” Tersisalah 3 nama yaitu, nama ibu, istri dan anaknya. Suasana kelas jadi hening. Mereka mengira semuanya sudah selesai dan tak akan ada lagi yang dipilih untuk dicoret.

Tiba-tiba Profesor itu berkata, “Silahkan coret 1 nama lagi!” Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu. Lalu ia dengan perlahan mengambil pilihan yang amat sulit itu dan mencoret nama ibunya.

Profesor itu berkata lagi, “Silahkan coret 1 nama lagi!”

Hati sang mahasiswa makin bingung. Suasana kelas makin tegang. Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan yang terbaik. Mahasiswa itu kemudian mengangkat spidolnya dan dengan sangat lambat ia mencoret nama anaknya. Pada saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis. Awan kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah.

Page 4: Siapa sebenarnya istri

Setelah keadaan lebih tenang, Sang Profesor akhirnya bertanya kepada mahasiswa itu, “Kamu tidak memilih orang tua yang membesarkanmu, tidak juga memilih anak yang dia adalah darah dagingmu; kenapa kamu memilih istrimu? Toh istri bisa dicari lagi kan?”

Semua orang di dalam ruang kuliah terpana menunggu jawaban dari mulut mahasiswa itu. Lalu mahasiwa itu berkata lirih, “Seiring waktu berlalu, orang tua saya harus pergi dan meninggalkan saya. Begitu juga dengan anak saya. Jika dia sudah dewasa lalu menikah. Artinya dia pasti meninggalkan saya juga. Akhirnya orang yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan yang dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan terseok-seok berjalan menghadapi himpitan hidup untuk meraih karir hanyalah istri saya.”

Setelah menarik nafas panjang dia melanjutkan, “Orangtua dan anak bukan saya yang memilih, tapi Allah yang menganugerahkannya. Sedangkan istri, saya sendirilah yang memilihnya dari sekian milyar wanita yang ada di dunia ini.”

Seorang suami adalah partner untuk istrinya. Begitu juga dengan seorang istri, partner untuk suaminya. Atas dasar itu, maka seorang suami juga patut kiranya tidak segan membantu pekerjaan-pekerjaan istrinya. Apa alasannya?

Page 5: Siapa sebenarnya istri

Pertama, suami yang mencuci baju sendiri bukan karena ingin menyenangkan hati istrinya, bukan pula karena takut tangan istrinya menjadi kasar, tapi karena Rasulullah saw. pun melakukannya.

Kedua, seorang suamitidak bersuara keras kepada istrinya bukan karena takut dengan istrinya, atau karena istrinya akan marah dan pergi dari rumah, tapi karena Rasulullah saw. pun melakukannya.Ketiga, suami sabar dan diam

ketika istrinya menuntut hal-hal di luar batas kemampuannya bukan karena takut ditinggalkan sang istri, tapi karena Rasulullah saw. pun melakukannya.

Keempat, seorang suami tersenyummelihat istrinya cemburu kepada perempuan lain bukan karena takut kepada istrinya, tapi karena Rasulullah saw. pun melakukannya.Kelima, seorang suami memakan

makanan istrinya yang asin atau yang keras bukan karena mencoba romantis di depan istrinya, tapi karena Rasulullah saw. pun melakukannya.

Keenam, seorang suami mengumpulkan sejumlah dana untuk disimpan istri bukan karena bodoh dalam mengatur keuangan, tapi karena Rasulullah saw. pun melakukannya.Ketujuh, seorang suami merawat

anak-anaknya yang masih kecil ketika mereka sakit bukan karena mereka cocok jadi perawat pribadi, tapi karena Rasulullah saw. pun melakukannya.

…mari bertaubat wahai para suami… Bertaubatlah untuk

menjadi lebih lembut lagi dalam bertutur kata kepada istri-istri

kita…

Page 6: Siapa sebenarnya istri

Karena itu duhai para suami, sayangi istri dengan sepenuh hati semata-mata karena mencontoh Rasulullah saw. Cintai

istri apa yang dicintainya selama itu tak menyalahi aturan Allah dan Rasul-Nya. Jangan membenci istrimu, dengarkan suarahatinya.

Duhai para suami, jangan bersikap cuek pada istrimu. Hargailah keluarga istrimu seperti ia menghargai keluargamu.

Jadikanlah keterbukaan di antaramu sebagai jalan untuk menyiram dan menyuburkan komitmen bersaama dalam membesarkan anak-

anak untuk menggapa keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.

Istri adalah partner utama yang akan selalu setia menemani dan menanti kedatanganmu saat kau pulang

bekerja di tengah malam. Lihatlah, ia tidak akan mendahuluimu makan sebelum engkau makan. Lihatlah, pagi-pagi buta sebelum seisi rumah bangun, ia sudah bangun dan menyiapkan sarapan

untukmu dan anak-anakmu.

Karena itu sayangilah istri wahai para suami. Jangan khianati cinta dan kasih sayangnya yang tulus itu. Bila istrimu

bersalah, maka carilah jalan yang lebih santun dan ruhama untuk menasihatinya. Bukankah ia berasal dari tulang rusukmu yang

bengkok? Pelan-pelanlah dalam membimbingnya sebab jika tidak, ia bisa patah.

Page 7: Siapa sebenarnya istri

BELAHAN JIWASaat ia sudah menjadi wanita yang halal bagimu, maka peliharalah ia dengan sebaik-baik akhlak. Jangan kau keraskan suaramu kepadanya,

apalagi kau daratkan tanganmu yang kekar itu ke mukanya. Ingat, istri yang kau pilih adalah satu dari puluhan juta bahkan milyaran

wanita yang ada di muka bumi ini. Ia adalah pilihan hatimu dan kini menjadi belahan jiwamu.

Jauh sebelum menikahinya, bukankah kau begitu semangat mendatangi kedua orang tuanya untuk meminta anak gadisnya

menjadimenjadi istrimu? Tak sedikit perjuangan susah payah dialami seorang lelaki untuk menikahi seorang wanita. Tapi apa yang terjadi setelah si waita itu menjadi pasangan yang sah dan halal baginya? Ternyata, banyak di antara suami yang sadar atau tidak sering kali

membuat air mata istrinya mengalir.

Apakah karena kurang harta si istri menangis? Apakah karena menyesal menjadi istrinya si istri itu menangis? Ternyata tidak. Bukan

karena kurang harta atau menyesal seorang istri sering kali menangis. Tapi ia menangis karena hatinya terluka. Ya, perasaannya

yang lembut dan halus itu sudah tergores sembilu keangkuhan seorang suami. Kata-kata dan perilaku suamilah justru yang sering membuat istri menangis. Sadisnya, si suami banyak yang tak mau menyadari kalau kata-kata dan perilakunya sudah membuat luka

yang dalam dan berkali-kali di hati istrinya. Astagfirullahal’adziim…

Page 8: Siapa sebenarnya istri

Mari bertaubat wahai para suami… Bertaubatlah untuk menjadi lebih lembut lagi dalam bertutur kata

kepada istri-istri kita. Jangan sakiti istrimu, sayangi ia, karena ia adalah belahan jiwamu. Ia adalah separuh jiwamu yang kelak akan membawamu ke surga-Nya.

Maafkan, jika ia salah dalam bertutur dan melayanimu sehari-hari.

Istri adalah belahan jiwa sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya wanita adalah belahan tak terpisahkan dari laki-laki.” (H.R.

Ahmad)

Page 9: Siapa sebenarnya istri

Untuk semua kaum Adam yang bergelar suami berikut adalah pesan singkat yang mungkin bisa direnungkan bersama:

1. Hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.

2. Jika engkau marah boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengata-ngatainya, dan memukulnya).

3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istrimu tak bahagia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia dan kau akan merasa seperti di surga.

4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.

5. Dua orang yang tinggal satu atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.

6. Ajarkan anak-anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.

Page 10: Siapa sebenarnya istri

Akhirnya, bahagiakanlah istrimu… sayangi istrimu dengan kata yang lemah lembut dan

akhlak nan mulia… semoga bermanfaat. Wallahua’lam

(sumber grup WA “keluarga Sukses” dengan editan seperlunya)

Page 11: Siapa sebenarnya istri

SEKIAN & TERIMA KASIH