SIA
description
Transcript of SIA
RMK Pertemuan 12
PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Ruang : EII1
Oleh:KELOMPOK 2
Putu Setia Ariningsih 1315351099 / 28I Gusti Ayu Laksmi Indraswari 1315351112 / 31Luh Gede Ira Pratiwi Swara 1315351136 / 34
PROGRAM EKSTENSI (NON REGULER)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA
FIELD, ITEM DATA, ATRIBUT, DAN ELEMEN
Istilah field, item data, atribut, dan elemen sering digunakan bergantian untuk
menggambarkan bagian terkecil dalam data yang akan disimpan dan dimunculkan kembali
dalam sebuah sistem informasi. Jika hanya beberapa bagian field yang dibutuhkan oleh
pengguna, field tersebut harus dibagi kedalam beberapa item data. Sebuah field mungkin
hanya merupakan sebuah karakter tunggal atau angka, atau terdiri dari banyak karakter atau
angka.
Data Occurence
Struktur record memiliki occurence, juga disebut instance. Record occurence
merupakan satu set khusus nilai data untuk record tersebut. Sebagai contoh, untuk record:
EMPLOYE (NAME, NUMBER, AGE)
Fixed – Length Record dan Variable – Length Record
Dalam sebuah fixed-length record, baik jumlah field dan panjangnya tiap field
sudah tetap/tertentu. Fixed-length record lebih mudah dimanipulasi dalam aplikasi
computer dibandingkan dengan variable-length record karena ukuran fixed-length record
terstandarisasi. Kelemahan fixed-length record adalah tiap field harus cukup besar untuk
memuat perkiraan entri paling maksimum dalam fiel tersebut. Dalam variable-length
record, lebar field dapat disesuaikan untuk tiap data occurence. Jumlah actual field dapat
bervariasi dari satu data occurence dengan data occurence yang lain. Variable-length record
mampu menggunakan secara efisien ruang penyimpanan yang tersedia, namun manipulasi
record tersebut sedikit lebih sulit.
Record Key dan Urutan File
Key atau record key adalah item data atau kombinasi item data yang secara unik
mengidentifikasi sebuah record tertentu dalam sebuah file.
SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN ARSITEKTURNYA
Dalam upaya mengimplementasikan sebuah database yang telah ditentukan pada
tingkat konseptual, field dengan data-data dan record khusus harus ditentukan. Juga perlu
menentukan cara record dan field akan dilihat atau dilaporkan, dan bagaimana keduanya
terkait satu sama lain. Sebagai contoh, akan lebih mudah untuk menampilkan catatan
rekening pelanggan dengan pesanan yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, field dan
record dalam database distruktur dan diorganisasi dalam cara yang logis, yang kemudian
berkembang menjadi struktur data logika. Tiga jenis dasar struktur data logika dapat
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, yakni hierarkis, jaringan dan relasional.
Arsitektur database tingkat fisik sangat erat kaitannya dengan teknik implementasi khusus
dan hal-hal yang terkait dengan metode akses data.
Arsitektur Konseptual
Model data entity-relationship (E-R) merupakan salah satu pendekatan yang
popular. Model E-R secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen
yang ada. Metode konseptual lainnya yang biasa digunakan yaitu teknik pemodelan
beroerientasi objek (OMT), yang pada awalnya dikembangkan untuk pemrograman
berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh blaha, premerlani, dan
rumbaugh.
Arsitektur Database pada Tingkat Logika: Struktur Data Logika
Tugas utama yang dihadapi oleh seorang analis ketika mendesain sebuah database
adalah mengidentifikasi dan mendesain hubungan yang sistematis diantara setiap segmen.
Database harus distruktur sedemikian rupa sehingga mampu menyediakan bagi para
penggunanya informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang efektif.
Hubungan yang timbul antara segmen-segmen dalam database ditentukan oleh struktur data
logika, yang juga disebut skema atau model database.
1. Struktur Pohon atau Hierarkis
Struktur pohon adalah representasi langsung proses segmentasi yang dijelaskan di
bagian terdahulu. Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set
field, setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih
tinggi dalam pohon tersebut.
2. Struktur Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki
lebih dari satu orangtua. Oleh karena itu, sebuah jaringan merupakan sebuah struktur
data yang lebih bersifat umum daripada model pohon.
3. Struktur Data Relasional
Model relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi
daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan.
Arsitektur Database: Tingkat Fisik
1) File Akses Sekuensial
Pada sebuah file akses-sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens
merekaa sebelumnya. Pengorganisasian file sekuensial tidak menjadi sarana yang
bermanfaat jika record yang perlu diakses hanya sedikit, padahal file berisi banyak
record. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan bentuk batch, yang biasanya
mengakses seluruh record dalam sebuah file.
2) File Berindeks
Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file primer dan digunakan
untuk membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah indeks
untuk file aslinya. Bentuk file seperti ini disebut file berindeks atau file terinversi.
3) File Sekuensial Berindeks
Jenis file berindeks yang penting adalah file sekuensial berindeks. File ini
merupakan sebuah file sekuensial yang disimpan dalam sebuah DASD dan diberi
indeks serta disimpan secara fisik dalam field yang sama.
4) File Akses-Langsung
File akses-langsung memungkinkan record secara individu dimunculkan dengan
segera tanpa menggunakan indeks. Hal ini dilakukan dengan menempatkan tiap
record dengan lokasu penyimpanan yang menyediakan hubungan dengan nilai
record kunci. Oleh karena itu, dengan metode akses-langsung, satu hal yang
dibutuhkan untuk menempatkan sebuah record hanyalah nilai kuncinya.
Aspek Ekonomis Pada Teknik Pengorganisasian File
Pertimbangan ekonomis paling mendasar dalam pemrosesan file ditentukan
sepenuhnya oleh rasio aktivitas dan waktu respons yang diinginkan untuk pemrosesan dan
penempatan. Pertimbangan ekonomis selanjutnya adalah yang berhubungan dengan waktu.
Berkaitan dengan database, waktu respoms adalah lama waktu yang harus dihabiskan oleh
pengguna untuk menyelesaikan sebuah operasi. File-file akses langsung dibutuhkan untuk
waktu respons yang sangat cepat karena waktu respons yang lebih lama dapat ditangani
dengan lebih ekonomis dengan menggunakan file-file yang bersifat sekuensial.
Arsitektur Fisik, Perangkat Keras, dan Waktu Respons
Waktu respons dapat menjadi sebuah permasalahan besar pada database besar yang
mungkin diakses oleh ratusan atau bahkan ribuan pengguna pada saat yang sama. Jika
sistem database dan perangkat keras komputer tidak sesuai dengan permintaan, maka
pengguna akan menunggu dengan sia-sia dalam waktu yang lama untuk queri mereka. Oleh
karena itu, sistem database harus didesain dengan baik bagi penggunanya, dan perangkat
keras harus cukup cepat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diminta.
SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN DATABASE DALAM PRAKTIK
Sistem manajemen database (DBMS) adalah program komputer yang
memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbarui file-file, menyeleksi
dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan beragam output dan laporan-laporan.
Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum berikut ini untuk mengelola dan
mengorganisasi data, yaitu:
(1) Data Description Language (DDL)
DDL memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika
database, yang disebut skema. Pada umumnya hal-hal berikut ini perlu ditentukan
ketika menentukan skema : Nama elemen data, Jenis data (numerik, alfabetik, tanggal,
dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data tersebut bersifat numerik,
Posisi angka (misalnya sembilan posisi untuk Nomor Jaminan Sosial)
(2) Data Manipulation Language (DML)
DML terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating),
pengeditan, manipulasi, dan ekstraksi data. Dalam banyak kasus pengguna tidak perlu
tahu atau menggunakan DML. Namun demikian, program aplikasi (seperti program
pembayaran gaji atau sistem akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan
laporan DML untuk memenuhi permintaan pengguna. Structured Query Language
(SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam pengaturan relasional.
(3) Data Query Language (DQL)
DQL adalah bahasa atau antarmuka yang ramah-pengguna (user-friendly) yang
memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari database. Salah satu
antarmuka yang friendly ini adalah QBE (query by example), yang memungkinkan
bagi pengguna untuk meminta informasi hanya dengan mengisi tempat-tempat yang
kosong.
SQL Data Manipulation Language
Structured Query Language (SQL) adalah teknologi yang digunakan untuk
memunculkan informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman
nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya untuk fokus pada menentukan data
apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut.
Empat bentuk pernyataan DML (data manipulation language) yang merupakan
komponen SQL adalah :
SELECT Memunculkan baris tabel
UPDATE Memodifikasi baris tabel
DELETE Memindahkan baris dari tabel
INSERT Menambahkan baris baru pada tabel
Queri SELECT
SELECT biasanya adalah kalimat pertama dalam pernyataan SQL yang
dimaksudkan untuk mengekstrak data dari sebuah database. SELECT menentukan field-
field mana saja (misal item-item dalam sebuah database) atau ekspresi-ekspresi dalam field
yang ingin anda munculkan. Klausa FROM mengindikasikan tabel mana yang berisi item-
item tersebut. FROM diperlukan dan mengikuti SELECT.
Perlunya Sistem Manajemen Database
DBMS mengintegrasikan, menstandarisasi, dan menyediakan keamanan untuk
beragam aplikasi akuntansi. Bila tidak terdapat integrasi, tiap jenis aplikasi akuntansi
seperti penjualan, pembayaran gaji, dan piutang akan menyimpan terpisah file-file data
independen dan program komputer untuk mengelola file-file tersebut. Walaupun
menyimpan file-file independen adalah hal yang sederhana, terdapat beberapa kelemahan di
dalamnya.
a. Independensi Data
Solusi untuk masalah penyimpanan file-file independen terletak pada pemisahan
secara fisik penanganan data dari penggunaan logis file-file tersebut. Hal ini
menuntut dua perubahan mendasar: Pertama, penyimpanan data terintegrasi dalam
suatu database tunggal; dan kedua, seluruh akses untuk file (database) yang
terintegrasi ini dilakukan melalui suatu sistem perangkat lunak tunggal yang didesain
untuk mengelola aspek-aspek fisik penanganan dan penyimpanan data. Hal tersebut
merupakan karakteristik penting dalam pendekatan database terhadap pemrosesan
data.
b. Keamanan
Keunggulan DBMS lainnya adalah kemampuan memberikan kode keamanan untuk
item data dan atribut-atribut pemrosesnya. Salah satu bagian file kamus data berisi
sebuah daftar pengguna sistem terotorisasi dan kode akses dan keamanan.
Dokumentasi dan Administrasi Database
Kamus database digunakan baik terpisah maupun dengan DBMS untuk
mensentralisasi, mendokumentasi, mengontrol, dan mengoordinasi penggunaan data dalam
sebuah organisasi. Kamus data merupakan sebuah urutan file yang memiliki catatan
occurrence yang berisi deskripsi item data. Tujuan utama sebuah kamus data adalah
mengurangi atau paling tidak mengawasi inkonsistensi penggunaan yang dihasilkan dari
pemrosesan alias dan mengurangi kelebihan data sejauh mungkin.
Kamus data dapat dikelola secara manual, namun biasanya ia terkomputerisasi dan
diproses seperti halnya file-file komputer lainnya. Jika kamus digunakan bersama-sama
dengan sebuah DBMS, ia akan disimpan dalam DBMS. Di kasus yang lain, kamus data
adalah prosedur tentang penggunaan kamus, dan juga berfungsi sebagai kamus bagi dirinya
sendiri, yang membuat hal tersebut merupakan elemen penting dalam administrasi
database.