Sia Database Relasional

17
KATA PENGANTAR Kami panjatkan rasa syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan, karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Namun karena berkat dari usaha dan bantuan dari beberapa pihak, makalah ini dapat terselesaikan meski masih banyak terdapat kekurangan. Ucapan terima kasih kami kepada dosen materi kuliah system informasi akuntansi Ibu Rt. Erlina yang telah memberikan motivasi dan dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap tersalurkan kepada kami, dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat, sehingga dapat menjadi panutan ilmu pengetahuan. Amin. Serang, Oktober 2015 Penulis Kelompok 1 1

description

database relasional

Transcript of Sia Database Relasional

Page 1: Sia Database Relasional

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan rasa syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya sehingga makalah

ini dapat kami selesaikan.

Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan, karena

keterbatasan ilmu yang kami miliki. Namun karena berkat dari usaha dan bantuan dari

beberapa pihak, makalah ini dapat terselesaikan meski masih banyak terdapat kekurangan.

Ucapan terima kasih kami kepada dosen materi kuliah system informasi akuntansi Ibu

Rt. Erlina yang telah memberikan motivasi dan dorongan sehingga makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap tersalurkan kepada kami,

dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat, sehingga dapat menjadi panutan ilmu

pengetahuan.

Amin.

Serang, Oktober 2015

Penulis

Kelompok 1

1

Page 2: Sia Database Relasional

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3

SISTEM DATABASE.................................................................................................................................4

Tampilan Logis dan Fisik Data................................................................................................................4

Skema......................................................................................................................................................4

Kamus Data.............................................................................................................................................5

Bahasa DBMS.........................................................................................................................................5

DATABASE RELASIONAL......................................................................................................................6

Jenis-Jenis Atribut...................................................................................................................................7

Persyaratan Dasar Untuk Model Data Relasional....................................................................................7

Dua Pendekatan dalam Desain Database.................................................................................................8

Contoh Database Relasional....................................................................................................................9

SISTEM DATABASE DAN MASA DEPAN AKUNTANSI.....................................................................9

KESIMPULAN.........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

2

Page 3: Sia Database Relasional

PENDAHULUAN

            Agar dapat benar-benar memahami secara menyeluruh kelebihan database,

merupakan hal yang penting untuk memahami terlebih dahulu beberapa prinsip dasar tentang

bagaimana data disimpan dalam sistem komputer.

            Ada dua jenis file dasar, pertama adalah file utama (master file) yang konsepnya

hampir sama dengan buku besar dalam SIA manual. File utama menyimpan informasi

kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku-pelaku dengan siapa mereka

berinteraksi.

Jenis file dasar yang kedua adalah file transaksi, yang konsepnya sama dengan jurnal

dalam SIA manual. File-file transaksi berisi catatan mengenai setiap transaksi bisnis (event)

yang terjadi dalam periode fiskal tertentu.

Sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan

pertumbuhan file utama. Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan

dengan pertumbuhan file utama. Pendekatan database memperlakukan data sebagai sumber

daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian organisasi

tersebut, bukan hanya oleh suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah

integrasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya.

Integrasi data dicapai dengan mengkombinasikan beberapa file utama ke pool data yang

dapat diakses oleh berbagai program aplikasi. Program database management system

(DBMS) bertindak sebagai interface antara database dengan berbagai program aplikasi.

Kombinasi database DBMS dan program aplikasi yang mengakses database melalui DBMS

disebut sebagai sistem database.

3

Page 4: Sia Database Relasional

SISTEM DATABASE

Tampilan Logis dan Fisik Data

Sistem database memisahkan tampilan logis dan fisik data.

- Tampilan logis adalah bagaimana pemakai atau programer secara konseptual

mengatur dan memahami data.

- Tampilan fisik merujuk pada bagaimana dan dimana data secara fisik diatur dan

disimpan dalam disk, tape, CD-ROM, atau media lainnya.

            Memisahkan tampilan logis dan fisik memungkinkan pengembangan aplikasi baru

karena programer dapat berkonsentrasi untuk memasukkan kode ke dalam logika aplikasi dan

tidak perlu mermusatkan perhatian pada bagaimana dan dimana berbagai data disimpan atau

diakses.

            Memisahkan tampilan fisik dan logis data juga berarti para pemakai dapat mengubah

konsep hubungan antara berbagai bagian data tanpa mengubah cara data tersebut secara fisik

disimpan. Dengan cara yang sama seorang administrator database dapat mengubah

penyimpanan fisik data untuk meningkatkan kinerja sistem, tanpa menimbulkan pengaruh

atas para pemakainya atau program aplikasinya.

Skema

            Skema menggambarkan struktur logis database. Terdapat tiga skema yaitu

konseptual, eksternal, dan internal.

- Skema tingkat konseptual adalah tampilan seluruh database pada tingkat

organisasi. Skema ini mendaftar elemen-elemen data dan hubungan antara

mereka.

- Skema tingkat eksternal terdiri dari satu set tampilan individual bagi pemakai

dari berbagai bagian database, yang setiap bagiannya merupakan subskema.

4

Page 5: Sia Database Relasional

- Skema tingkat internal menyediakan tampilan tingkat rendah dari database.

Skema ini mendeskripsikan bagaimana data sebenarnya disimpan dan diakses,

termasuk informasi mengenai petunjuk (pointer), indeks, panjang catatan dan

seterusnya.

            Para akuntan sering terlibat dalam pengembangan skema pada tingkat konseptual dan

eksternal, sehingga penting untuk mengetahui perbedaan antara keduanya.

Kamus Data

            Salah satu komponen kunci dari DBMS adalah kamus data, yang mencakup informasi

mengenai struktur database. Setiap elemen data yang disimpan dalam database, seperti nomor

pelanggan, memiliki catatan di kamus data yang mendeskripsikan elemen tersebut.  

DBMS biasanya memelihara kamus data. Bahkan, kamus data ini sering kali

merupakan salah satu aplikasi pertama dari sistem database yang baru diimplementasikan.

Masukan untuk kamus data mencakup elemen data yang baru atau yang sudah dihapus, serta

perubahan nama, deskripsi, atau penggunaan elemen data yang ada. Keluaran mencakup

berbagai laporan yang berguna bagi programer, perancang database dan pemakai sistem

informasi.

Laporan sampel mencakup:

(1) daftar dari semua program dimana suatu data digunakan,

(2) daftar dari semua sinonim untuk elemen data dalam file tertentu,

(3) daftar dari semua elemen data yang digunakan oleh pemakai tertentu, dan

(4) daftar dari seluruh laporan output dimana elemen data digunakan.

Bahasa DBMS

            Ada beberapa bahasa DBMS, antara lain:

Bahasa definisi data (DDL) digunakan untuk membangun kamus data, mengawali atau

menciptakan database, mendeskripsikan pandangan logis untuk setiap pemakai atau

programer, dan memberikan batasan untuk keamanan field atau catatan pada database.

5

Page 6: Sia Database Relasional

Bahasa manipulasi data (DML) digunakan untuk perawatan data, yang mencakup operasi

seperti pembaruan, penyisipan dan penghapusan suatu bagian dari database, memudahkan

program penulisan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan hanya menanyakan suatu

nama dari bagian data, bukan meminta lokasi  penyimpanan fisiknya.

Bahasa permintaan data (DQL) dipergunakan untuk menyelidiki database. DQL hanya

dipergunakan untuk mengambil data, menyortir data, menyusun data dan menyajikan suatu

bagian dari database sebagai respon atas permintaan data.

DATABASE RELASIONAL

Pada pembuatan sistem informasi yang dinamis, diperlukan sebuah media

penyimpanan yang terstruktur untuk menyimpan data dari setiap aktifitas bisnis yang ada,

yang bernama database. Untuk  membuat database yang baik, diperlukan pula suatu cara

untuk memanajemen database tersebut agar dapat digunakan secara efisien.

Basis Data Relasional merupakan suatu cara untuk mengelola data secara fisik

kedalam memori.

Basis Data Relasional ditemukan oleh E.F.Codd. Basis Data Relasional merupakan tael dua

dimensi,dimanaterdiri lajur mendatar,disebut dgbaris data

(row/record) dan lajur vertikal yang disebut dg kolom (column/field).

Untuk menerapkan sebuah basis data yang terdiri atas sejumlah tabel yang

saling berhubungan, 

dibutuhkan perangkat lunak (software) khusus.

Perangkat lunak ini disebut Sistem Pengelola Basis Data (DBMS). Seperti: dBaseIII+, MS-

Acces, Borland-Paradox, Oracle. 

Prinsip pemakaian semua perangkat

lunak tersebut hampir sama,hanya pada teknis pemakaian 

dan kelengkapan fungsi (feature) yang dimiliki masing-masing perangkat lunak yang

berbeda.

6

Page 7: Sia Database Relasional

Berikut adalah karakteristik Basis Data yang baik: 

Struktur basis data (tabel-tabel & relasi antar tabel) lebih kompak 

Struktur masing-masing tabel lebih efisien & sistematis.

Kebutuhan ruang penyimpanan data lebih efisien.

Semakin kecil ukuran tabel, maka akan semakin cepat operasi basis data

yang kita lakukan. Karena data yang diambil tidak terlalu besar ukurannya.

Salah satu cara untuk mengukur efisiensi database yaitu dengan sedikitnya redundansi

data (data rangkap).

Tidak ada ambiguitas data di semua tabel dalam basis data, sehingga penggunaan memori

dapat dimanfaatkan secara efisien.

Jenis-Jenis Atribut

Tabel-tabel dalam database relasional memiliki tiga jenis atribut yakni

1. kunci utama adalah atribut, atau kombinasi dari beberapa atribut yang secara unik

mengidentifikasi baris tertentu dalam sebuah tabel.

2. Kunci luar adalah atribut yang muncul dalam suatu tabel, yang juga merupakan kunci

utama dalam tabel lainnya. Kunci-kunci luar digunakan untuk menghubungkan tabel-

tabel.

3. Atribut lainnya yang bukan berupa atribut kunci di dalam setiap tabel, menyimpan

informasi penting mengenai entitasnya.

Persyaratan Dasar Untuk Model Data Relasional

Model data rasional menekankan beberapa persyaratan untuk struktur tabel-tabelnya.

Persyaratan yang mewakili database dengan struktur yang baik yaitu:

1. Setiap kolom dalam sebuah baris harus berlainan nilainya.

2. Kunci utama tidak boleh bernilai nol. Kunci utama adalah atribut atau kombinasi dari

beberapa atribut yang secara unik mengidentifikasi baris dalam suatu tabel. Agar

syarat ini terwujud, kunci utama dari suatu baris dalam sebuah hubungan tidak boleh

7

Page 8: Sia Database Relasional

bernilai nol. Karena nantinya tidak akan ada jalan untuk secara unik mengidentifikasi

baris tersebut dan menarik data yang disimpan dalamnya.

3. Kunci luar, jika tidak bernilai nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai kunci

utama di hubungan yang lain.

4. Seluruh atribut yang bukan merupakan kunci dalam sebuah tabel harus

mendeskripsikan objek yang diidentifikasi oleh kunci utama.

Keempat syarat ini akan menghasilkan database yang terstruktur dengan baik yang

memungkinkan konsistensi data, dan meminimalkan serta mengendalikan pengulangan data.

Bagian berikutnya menggambarkan manfaat-manfaat tersebut, dengan memperlihatkan

contoh berbagai jenis masalah yang dapat muncul apabila keempat syarat tersebut dilanggar.

 Dua Pendekatan dalam Desain Database

Terdapat dua cara dasar untuk mendesain database relasional yang terstruktur dengan

baik. Salah satunya dinamakan normalisasi, yang dimulai dengan asumsi bahwa semua data

pada awalnya disimpan dalam satu tabel besar. Pendekatan ini kemudian diikuti dengan

serangkaian peraturan untuk memisah-misahkan tabel awal tadi menjadi serangkaian tabel

yang dinormalisasi. Tujuannya adalah menghasilkan serangkaian tabel awal yang dapat

dikatagorikan sebagai bentuk normal ketiga (third normal form-3NF), karena tabel-tabel

seperti ini bebas dari masalah anomaly pembaruan, penyisipan, serta penghapusan, seperti

yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Cara alternatif untuk mendesain database relasional yang terstruktur dengan baik

adalah dengan menggunakan pembuatan model data semantik. Dalam pendekatan ini,

desainer database menggunakan pengetahuan mereka mengenai bagaimana proses bisnis

biasanya berlangsung dan mengenai bagaimana proses bisnis biasanya berlangsung dan

mengenai kebutuhan informasi yang berhubungan dengan proses transaksi, untuk membuat

gambar grafis mengenai hal-hal yang seharusnya dimasukkan dalam database yang

didesainnya. Gambar yang dihasilkan kemudian dapat langsung digunakan untuk membuat

serangkaian tabel relasional yang termasuk dalam katagori 3NF.

Pembuatan model data semantik memiliki dua kelebihan utama daripada membangun

database hanya dengan mengikuti peraturan-peraturan proses normalisasi. Pertama, cara ini

memfasilitasi desain yang efisien atas database proses transaksi, karena cara ini

8

Page 9: Sia Database Relasional

mempergunakan pengetahuan desainer sistem mengenai proses transaksi dan kegiatan bisnis.

Kedua, cara ini memfasilitasi komunikasi dengan para calon pemakai sistem tersebut, karena

model grafis yang dihasilkan secara eksplisit mewakili informasi mengenai proses bisnis dan

kebijakan organisasi. Komunikasi semacam ini sangat penting untuk memastikan bahwa

sistem yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan para pemakai yang sebenarnya.

Contoh Database Relasional

SISTEM DATABASE DAN MASA DEPAN AKUNTANSI

Sistem database dapat sangat mempengaruhi sifat dasar akuntansi. Contohnya sistem

database dapat mengarah pada ditinggalkannya model akuntansi pembukuan berpasangan

(doble entry). Alasan dasar sistem pembukuan berpasangan adalah pengulangan pencatatan

jumlah suatu transaksi sebanyak dua kali, yang berfungsi sebagai alat pemeriksa proses data

yang akurat. Setiap transaksi menghasilkan masukan debit dan kredit yang sama besar,

9

Nama tabel SISWAPrimary key NOMHSForeign key KODE_WALI

Contoh Sederhana Basis Data Relasional

Hubungan

Page 10: Sia Database Relasional

kemudian persamaan debit dan kredit yang sama besar, kemudian persamaan debit dan kredit

diperiksa lagi dan lagi dengan berbagai cara, dalam suatu proses akuntansi. Akan tetapi,

pengulangan data berlawanan dengan konsep database. Apabila jumlah yang berhubungan

dengan sebuah transaksi dimasukkan ke dalam sistem database dengan benar, maka jumlah

tersebut hanya perlu disimpan sekali saja, bukan dua kali. Proses data terkomputerisasi sudah

cukup akurat tanpa harus mempergunakan sistem pemeriksaan dan pemeriksaan ulang, yang

merupakan ciri khas dari model akuntansi pembukuan berpasangan.

Sistem database juga memiliki potensi untuk mengubah sifat pelaporan eksternal

secara signifikan. Pengaruh sistem database yang paling signifikan mungkin dalam hal cara

informasi akuntansi akan dipergunakan dalam pengambilan keputusan. Kesulitan

merumuskan permintaan khusus dalam sistem akuntansi berdasarkan pendekatan file atau

sistem DBMS yang tidak rasional, membuat akuntan bertindak seolah-olah sebagai penjaga

gerbang informasi. Informasi keuangan tersedia hanya dalam format yang belum tetap dan

dalam waktu tertentu saja. Akan tetapi, database rasional menyediakan bahasa permintaan

yang luas dan mudah dipergunakan. Jadi para manajer tidak perlu lagi terhalang dengan

berbagai detail prosedur mengenai cara mendapatkan informasi. Sebagai gantinya, mereka

dapat berkonsentrasi hanya untuk menspesifikasikan informasi apa yang mereka inginkan.

Hasilnya, laporan keuangan dapat dengan mudah dipersiapkan untuk mencakup periode

waktu manapun yang ingin dipelajari oleh para manajer, bukan hanya dalam periode yang

secara tradisional dipergunakan oleh para akuntan.

DBMS relasional juga dapat mengakomodasi berbagai pandangan atas suatu

fenomena yang sama. Sebagai contoh, tabel-tabel yang menyimpan informasi mengenai aset

dapat berisi kolom-kolom yang bukan hanya berdasarkan biaya historis, tetapi juga biaya

pergantian dan nilai pasar. Jadi para manajer tidak lagi dipaksa melihat data dalam cara yang

telah ditetapkan oleh para akuntan.

Terakhir, DBMS relasional menyediakan kemampuan untuk mengintegrasikan data

keuangan dan operasional. Sebagai contoh data mengenai kepuasan pelanggan yang

dikumpulkan melalui survey atau wawancara, dapat disimpan di dalam tabel yang sama yang

juga dipergunakan untuk menyimpan informasi mengenai saldo saat ini dan batas kredit. Jadi,

manajer akan memiliki akses ke serangkaian data yang lebih luas untuk membuat keputusan

taktis dan strategis.

Melalui cara-cara ini, DBMS relasional memiliki potensi untuk meningkatkan

penggunaan dan nilai informasi akuntansi dalam membuat keputusan yang taktis dan strategis

untuk menjalankan perusahaan. Akan tetapi, para akuntan harus memiliki pengetahuan lebih

10

Page 11: Sia Database Relasional

banyak mengenai sistem database agar mereka dapat berpartisipasi dalam mendesain sistem

informasi akuntansi di masa mendatang.

11

Page 12: Sia Database Relasional

KESIMPULAN

Database relasional adalah sebuah data yang menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri

atas baris dan kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data.

Database relational terdiri dari satu atau lebih tabel yang tabel-tabel itu sendiri terdiri dari

kolom-kolom dan baris-baris, seperti sebuah spreadsheet. Kolom-kolom pada tabel itu sendiri

terdiri dari bagian-bagian yang mencerminkan tabel tersebut, bagian-bagian tersebut di sebut

sebagai field., sedangkan kumpulan data-data yang tercantum dalam kolom-kolom tersebut

akan membentuk sebuah record. Didalam sebuah database relational akan terdapat satu atau

lebih field yang akan menjadi kunci utama untuk tabel itu, kunci utama itu biasa disebut

sebagai Key, key itu sendiri bisa berupa Primary atau Foreign Key

Model ini diperlukan untuk mendapatkan penyederhanaan dari kenyataan dan memungkinkan

desainer aplikasi bereksperimen dengan berbagai macam variable.

12

Page 13: Sia Database Relasional

DAFTAR PUSTAKA

- Buku Sistem Informasi Akuntansi, Marshall B. Romney, Paul John Steinbart 

- Buku Sistem Informasi Akuntansi, Samiaji Sarosa

- http://library.um.ac.id/free-contents/downloadpdf.php/buku/sistem-informasi-

akuntansi-krismiaji-33719.pdf

- http://mandailingjulu.blogspot.co.id/2012/05/data-base-relasional-sia_09.html

- https://24farhan.wordpress.com/2013/11/07/64/

13