”Si PA IJO” (KREASI KUE PUNAKAWAN IJO) -...
Transcript of ”Si PA IJO” (KREASI KUE PUNAKAWAN IJO) -...
LAPORAN AKHIR
PKM-KEWIRAUSAHAAN
”Si PA-IJO” (KREASI KUE PUNAKAWAN IJO):
JAJANAN SEHAT BERKLOROFIL TANPA GLUTEN SEBAGAI
SARANA EDUKASI WAYANG DAN BUDI PEKERTI BAGI ANAK-ANAK
OLEH:
Rosyid Ulil Albab (105100513111003/angkatan 2010)
Rochmad Chusaini M. (105100501111030/angkatan 2010)
Ulul Musyhidah (125100507111015/angkatan 2012)
Ervin Lutfiana (125100500111009/angkatan 2012)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : ”Si Pa-Ijo” (Kreasi Kue Punakawan Ijo):
Jajanan Sehat Berklorofil Tanpa Gluten Sebagai
Sarana Edukasi Wayang dan Budi Pekerti Bagi
Anak-Anak
2. Bidang Kegiatan : PKMK
3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap : Rosyid Ulil Albab
b) NIM : 105100513111003
c) Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan
d) Universitas : Universitas Brawijaya
e) Alamat Rumah HP : Perum. Taman Kusuma 1 kav 01, Jl. Simp. KH.
Yusuf RT 04 RW 06 Tasikmadu Malang/
081259737577
f) Alamat email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana : 3 orang
6. Dosen Pendamping
a) Nama lengkap dan gelar : Dr.Ir. Elok Zubaidah, MP
b) NIDN : 0021085903
c) Alamat Rumah, Telp./ HP : Jalan Ikan Arwana No. 16 Malang 0341-471388 /
081931891954
6. Biaya Kegiatan Total
a) DIKTI : Rp. 8.000.000
b) Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Malang, 20 Juli 2014
ii
ABSTRAK
Jajanan anak sekolah saat ini banyak yang tidak sehat yang beredar
dipasaran. Disisi lain anak-anak juga cenderung tidak suka mengkonsumsi klorofil
dari bentuk sayuran segar. Pada saat ini, wayang mulai dilupakan oleh anak-anak
dan hanya dikenalkan atau dilestarikan melalui seni lukis, kerajinan tangan,
ataupun pementasan. Belum banyak dilakukan inovasi terkait pelestarian wayang
tersebut. Oleh karena itu, kami membuat jajan sehat namun dengan harga yang
terjangkau yaitu “Si Pa-ijo” (Kreasi Kue Punakawan Ijo) yang berbahan baku labu
kuning, tepung ganyong, tanpa menggunakan tepung terigu serta ditambahkan
ekstrak daun singkong sebagai sumber klorofil yang memberi manfaat untuk
kesehatan yang diharapkan dapat membuat diversifikasi pangan baru yang
memiliki edukasi budaya wayang dan budi pekerti bagi anak-anak. Metode
pelaksanaan yang digunakan dibagi menjadi 5 tahap meliputi persiapan awal,
pemantapan riset pasar, pelaksanaan produksi, pemasaran dan penjualan, dan
sertifikasi akad halal dan P-IRT. Produk “Si Pa-ijo” disajikan dengan unik, khas,
dan menarik dengan penambahan toping kreasi rasa yang dibentuk menyerupai
tokoh-tokoh punakawan di atasnya. Pada kemasan Si Pa-ijo bagian depan
ditambahkan gambar salah satu Punakawan dan pada bagian belakangnya
diberikan sejarah atau profil singkat tentang Punakawan yang ada pada bagian
depan tersebut. Saat ini Si Pa-Ijo telah bekerjasama dengan 2 (dua) SDN di Kota
Malang dan telah memiliki 2 outlet tetap yaitu di SDN Tunjungsekar 1 Malang
dan di SDN Penanggungan Malang dan telah memilki 2 orang karyawan dengan
omset selama 4 bulan sebesar Rp 23.118.000. Si Pa-Ijo telah mendapatkan
sertifikat P-IRT dari Dinas Kesehatan kota Malang dan sertifikat akad Halal MUI
kota Malang.
Kata kunci : Jajanan Sehat Berklorofil, Pa-Ijo, Tanpa Gluten, Anak-anak,
Edukasi Budaya Wayang dan Budi Pekerti,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
anugerah-Nya tim kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Kewirausahaan yang berjudul “Si Pa-Ijo” (Kreasi Kue
Punakawan Ijo): Jajanan Sehat Berklorofil Tanpa Gluten Sebagai Sarana Edukasi
Wayang Dan Budi Pekerti Bagi Anak-Anak” dengan baik. Penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu mendukung baik moril, materiil serta do’a.
2. Dr. Ir. Elok Zubaidah, MP., selaku dosen pendamping PKM-K.
3. Seluruh staff PD3 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang
selalu memfasilitasi kegiatan ini.
4. DIKTI yang membiayai kegiatan PKM-K demi tercapainya tujuan dalam
program ini.
5. Seluruh teman-teman dan sahabat yang selalu membantu, mendukung dan
memberi semangat.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan Laporan Akhir
Program Kreativitas Mahasiswa ini. Semoga laporan akhir PKM-K ini dapat
bermanfaat dan memberikan penjelasan yang lengkap.
Malang, 20 Juli 2014
Penulis
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Jajanan anak sekolah saat ini banyak yang tidak sehat bahkan mengandung
Bahan Tambahan sintetik yang berbahaya. BPOM dalam kurun waktu lima tahun (2006-
2010) menemukan bahwa sebanyak 48% jajanan anak sekolah mengandung bahan kimia
yang berbahaya. Bahan tambahan tersebut seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan
metanil yellow (pewarna kuning pada tekstil). Dalam jangka panjang, apabila zat
berbahaya tersebut dikonsumsi oleh anak-anak, bisa terakumulasi dan dapat menyebabkan
penyakit kanker dan tumor, serta dapat mempengaruhi fungsi otak (BIN, 2011).
Disisi lain anak-anak jarang suka mengkonsumsi sayuran hijau yang banyak
mengandung klorofil. Menurut Prof. dr. Made Astawan, klorofil dapat menghambat reaksi
pengikatan senyawa karsinogen (penyebab kanker) dengan DNA, dan dapat menangkal
reaksi senyawa radikal. Klorofil juga dapat melindungi sistem kekebalan tubuh. Oleh
karena itu, klorofil diolah menjadi suplemen dalam bentuk kapsul, cair, atau tablet namun
harganya yang relatif mahal, sehingga tidak dapat dijangkau oleh seluruh kalangan
masyarakat. Padahal Indonesia memiliki potensi hasil alam yang belum termanfaatkan
secara maksimal. Diantaranya adalah labu kuning, umbi ganyong, dan sayuran hijau daun
singkong sebagai tanaman asli Indonesia. Melalui bahan baku dari labu kuning, tepung
ganyong, dan daun singkong diharapkan dapat membuat diversifikasi pangan baru.
Selain itu tepung ganyong dan labu kuning memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat.
Labu kuning kaya akan β-karoten. Dan tepung ganyong juga memiliki prospek sebagai
substitusi tepung terigu karena memiliki kelebihan seperti kandungan karbohidrat 80%
(Wulansari, 2004).
Indonesia juga adalah negara yang kaya akan seni dan budaya. Salah satu
kesenian khas Indonesia yang memiliki nilai historis yang cukup kuat dan filosofi
kehidupan yang dalam adalah seni wayang. Namun saat ini kesenian wayang mulai
banyak dilupakan karena munculnya budaya-budaya asing yang semakin berkembang di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan permasalahan
yang coba diangkat adalah dengan cara memproduksi jajanan sehat “Si Pa-Ijo” dalam
kemasan modern sebagai usaha yang prospektif dan profitable serta berkelanjutan dalam
rangka melestarikan budaya Indonesia berupa wayang.
1.3 Tujuan Program Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari program ini adalah :
1. Mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan
2. Mendapat profit dari usaha produksi dan pemasaran Si-Paijo
3. Menciptakan jajanan yang sehat dari bahan baku lokal Indonesia dengan citra rasa yang
enak dan bernilai edukasi dan pelestari budaya wayang
4. Membangun bidang usaha yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar
dengan membuka lapangan kerja
1.4 Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dapat membuka usaha produksi dan
pemasaran Si Pa-Ijo (Kreasi Kue Punakawan Ijo) yang profitable dan berkelanjutan. Selain
itu, jajanan ini dapat menambah diversifikasi pangan baru yang berbahan baku lokal dan
bernilai edukasi dan pelestari budaya wayang. Diharapkan pula akan tercipta Brand Image
yang baik dan mendukung produk Si Pa-Ijo, sehingga dapat menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat.
1.5 Kegunaan Program 1) Bagi Masyarakat
2
a. Dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani ganyong dan labu kuning melalui
pembelian komoditas tersebut untuk bahan baku.
b. Adanya produk ini akan memberikan alternatif jajanan sehat dan bernilai edukatif
untuk anak-anak
2) Bagi Pemerintah
a. Menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Dapat mendukung program pemerintah dalam menambah produktivitas petani umbi
ganyong dan labu kuning.
3) Bagi Mahasiswa
a. Melatih kemandirian melalui perolehan profit yang didapat.
b. Sebagai sarana untuk melatih kemampuan bekerjasama dalam tim dan mengolah jiwa
kewirausahaaan yang akan menjadi bekal untuk berwirausaha.
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Sumber Bahan Baku
Labu Kuning
Labu kuning (Cucurbita moschata) merupakan jenis sayuranbuah yang memiliki daya
awet tinggi, mempunyai aroma dan cita rasayang khas. Labu kuning per 100 g
mengandung 86,8% air; energi 51 kkal; protein1,7 g; lemak 0,5 g; karbohidrat 10 g;
serat 2,7 g; kalsium 40 mg; pospor180 mg; natrium 280 mg; kalium 220 mg; β-caroten
1569μg; danvitamin C 2 mg (Puslitbang Gizi Depkes RI, 2001).Di Indonesia produksi
labu kuning sebesar 11400 ton padatahun 2004.
Tepung Ganyong
Menurut Damayanti (2002), ditinjau dari sifat fungsional dan komposisi kimia, tepung
ganyong dapat dimanfaatkan sebagai tepung komposit atau campuran dalam pembuatan
produk pangan. Pati dari umbi ganyong dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat
yang banyak digunakan sebagai produk antara untuk dijadikan produk olahan lanjutan.
Klorofil Daun Singkong
Klorofil merupakan pigmen hijau pada tumbuhan. Rerata kandungan klorofil singkong
adalah 27,4467mg/g, dengan rincian kandungan klorofil a 19,6592 mg/g,dan klorofil b
7,8033mg/g. Makin tua umur tanaman singkong akan menghasilkan kandungan klorofil
yang semakin tinggi. Klorofil pada umumnya digunakan sebagai food supplement yang
berguna sebagai detoksifikasi, penangkal radikal bebas, dan juga sebagai penambah
setamina tubuh.
2.2 Gambaran Produk dan Logo Produk
“Si Pa-ijo”(Kreasi Kue Punakawan Ijo) merupakan camilan sehat tanpa gluten
yang mengandung klorofil alami yang terbuat dari perpaduan tepung ganyong, labu
kuning, ekstrak klorofil dari daun singkong dan beberapa bahan pengisi lainnya. Bentuk
dan tekstur Si Paijo ini menyerupai kue brownies kukus berwarna hijau dengan toping
aneka rasa yang dicetak menyerupai bentuk tokoh Punakawan dalam budaya wayang.
Setiap salah satu tokoh wayang akan diwakili oleh satu rasa. Misalnya tokoh Semar akan
diwakilkan olehtoping coklat yang berbentuk seperti tokoh Semar.
Gambar 1. Produk Pa-Ijo Gambar 2. Logo Pa-Ijo
3
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
2.3 Kemasan Produk
Gambar 3. Kemasan Si Pa-ijo
Pada kemasan “Si Pa-ijo” bagian depan ditambahkan gambar salah satu tokoh
punakawan dan pada bagian belakangnya diberikan sejarah atau profil singkat tentang
tokoh tersebut. setelah digunakan sebagai bungkus produk, kemasan Si Paijo juga dapat
digunakan kembali sebagai hiasan dinding, tempat ATK, tempat kunci, tempat uang
koin, pigora foto, atau hanya sekedar untuk koleksi saja. Seperti contoh pada gambar
berikut.
Gambar 4. Kegunaan Lain Kemasan (a) tempat uang koin, (b) hiasan dinding, (c)
koleksi, (d) pigora foto, (e) tempat ATK, (f) tempat kunci
2.4 Gambaran Outlet/rombong
Gambar 5. Outlet Si Pa-ijo
Pada outlet “Si Pa-ijo juga dilengkapi dengan gambar-gambar tokoh punakawan
sebagai penambah media edukasi budaya wayang kepada pembeli khususnya anak-anak.
2.6 Gambaran Potensi Pasar
Pasar yang dibidik untuk mengawali bisnis ini adalah anak-anak SD di area Kota
Malang. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Malang menyatakan bahwa
4
(a) (b) (c)
jumlah SD Negeri berjumlah 199 sekolah. Jumlah potensi pasar yang sangat besar, dan
ditambah tingkat konsumsifitas anak-anak terhadap camilan sangat tinggi menjadi
peluang andalan bagi kami utuk mengembangkan usaha tersebut. selain itu, terdapat
nilai tambah dari produk tersebut yaitu unik, sehat, inovatif, dan terjangkau harganya
menjadi kekuatan tersendiri bagi kami. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan
merambah pasar anak-anak remaja dan orang tua sebagai camilan.
III. METODE PENDEKATAN
3.1 Persiapan
Persiapan dalam melaksanakan program ini meliputi diskusi kelompok dan dosen
pembimbing, pengadaan alat dan bahan, percobaan dan pemantapan produk, pengadaan
rumah produksi, pemesanan gerobak, pemantapan desain dan pemesanan kemasan, dan
penetapan tempat dan strategi penjualan.
Gambar 6. Persiapan (a) Konsultasi, (b) Riset Produk, (c) Pesan Rombong
3.2 Pemantapan Riset Pasar
Pemantapan riset pasar dilakukan dengan cara penyebaran sample, dan testimoni
kepada anak-anak SD, orang tua siswa, dan mahasiswa di sekitar kampus Universitas
Brawijaya. Riset pasar juga dilakukan dengan cara online yaitu dengan membuat fans
page pada facebook. Hal tersebut akan dapat menentukan banyaknya jumlah peminat
produk yang ditawarkan.
Gambar 7. Penyebaran Sampel Si Pa-Ijo
3.3 Pelaksanaan Produksi
Produksi dimulai sejak bulan April 2014 dan dilaksanakan setiap hari dan jam kerja.
Yaitu Senin sampai Sabtu pada jam 07.00 hingga 16.00 WIB. Produksi dilaksanakan di
rumah produksi yang telah disiapkan. Dalam proses produksi, pelaksana program juga
dibantu oleh 2(dua) orang karyawan dari masyarakat sekitar rumah produksi.
3.4 Promosi dan Penjualan
Pemasaran produk dilakukan dengan sistem direct selling. yaitu dengan
menggunakan gerobak/rombong dan produk disajikan dalam kondisi hangat. Pamasaran
ini secara permanen dilakukan di SDN Tunjungsekar 1 Malang, SDN Penanggungan
Malang, dan pada pasar murah Universitas Brawijaya setiap hari minggu. Untuk
meningkatkan penjual dilakukan promosi melalui media online yaitu melaui facebook,
twitter, dan BBM. Selain itu juga aktif dalam berbagai pameran pangan seperti pada acara
Dies Natalis XV FTP UB, pasar murah setiap minggu Universitas Brawijaya dan juga
aktif memberikan promo kepada orang tua siswa/siswi.
5
(b)
Gambar 8. Sistem Pemasaran Si Pa-Ijo (a) bazar pangan, (b) promosi ke orang tua siswa,
(c) penjualan secara langsung
3.5 Sertifikasi Akad Halal dan P-IRT
Sertifikasi Akad halal dan P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dilakukan demi
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Si Pa-Ijo. Sertifikat akad Halal
diperoleh dari MUI (Majelis Ulama’ Indonesia) Kota Malang pada tanggal 12 Juni 2014
dengan nomor MUI 0213.220601014. Sedangkan sertifikat P-IRT (Pangan Industri
Rumah Tangga) diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Malang pada tanggal 08 April 2014
dengan nomor P-IRT 3063573011731-19.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan program dimulai dari Bulan Februari 2014 dan tetap berjalan hingga saat
ini yaitu bulan Juli 2014. Sesuai dengan hari dan jam kerja yang telah terjadwal. Yaitu hari
Senin sampai Sabtu mulai jam 07.00 hingga 15.00 WIB. Sedangkan tempat pelaksanaan
program dibagi menjadi dua tempat yaitu rumah produksi dan outlet penjualan. Rumah
produksi Si Pa-Ijo (Kreasi Kue Punakawan Ijo) ini terletak di Perum. Taman Kusuma 1
Kav. 01 Tasikmadu Malang dan untuk outlet penjualan Si Pa-Ijo ini tersebar di 2 (dua)
outlet yaitu di SDN Tunjung Sekar 1 Malang dan SDN Penanggungan Malang
4.2 Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
Tabel 1. Target Luaran dan Penanggung Jawab
Keterangan BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
Pj 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan awal
Diskusi kelompok dan dosen All
Survei (lapang) + studi literature All
Persiapan Rumah Produksi R
Pembuatan desain kemasan Rc
Pengadaan Alat dan Bahan R
Percobaan produksi E
Pemantapan Riset Pasar
Penyebaran sampel All
Pembukaan Stand Rc
Penyebaran angket U
Survey bahan baku R
Pelaksanaan Produksi
Produksi Si Pa-Ijo sekala besar All
Analisa kandungan Nutrisi Produk E
Promosi dan Penjualan
Pembukaan Outlet I R
Penjualan Si Pa-Ijo All
(a)
(c)
6
4.3 Instrumentasi Pelaksanaan
Rumah Produksi
Rumah Produksi digunakan sebagai tempat proses produksi Si Pa-Ijo yang selanjutnya
akan di sebar di seluruh outlet penjualan. Selain itu rumah produksi juga digunakan
sebagai tempat diskusi dan evaluasi juga sebagai tempat meletakkan peralatan produksi.
Rumah produksi ini terletak di Perum. Taman Kusuma 1 Kav. 01 Tasikmadu Malang.
Gambar 9. Rumah Produksi Si Pa-Ijo
Alat-alat produksi
Alat-alat produksi Si Pa-Ijo diantaranya kompor, dandang, wajan, cetakan kue, baskom,
mixer, dan lain-lain.
Rombong/outlet penjualan
Rombong didesain sangat menarik dan edukatif dengan nuansa budaya wayang.
Rombong/outlet Si Pa-Ijo dibuat dari bahan dasar kayu dan triplek sehingga ringan dan
mudah dipindah-pindahkan.
4.4 Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya
a. Pemasukan
No. Sumber Jumlah (Rp)
1. DIKTI 8.000.000
Total 8.000.000
b. Pengeluaran
1. Barang Habis Pakai
No. Nama Barang Jumlah Harga
Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Kemasan 6.000 buah 600 3.600.000
2. Labu Kuning 20 kg 4.500 90.000
3. Tepung Ganyong 5 kg 14.000 70.000
4. Tepung MOCAV 10 kg 6.000 60.000
Keterangan BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6
Pj 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan Produksi
Produksi Si Pa-Ijo sekala besar All
Analisa kandungan Nutrisi Produk E
Promosi dan Penjualan
Penjualan Si Pa-Ijo All
Pembukaan Outlet II Rc
Sertifikasi
Akad halal MUI R
P-IRT Dinas Kesehatan R
Peninjauan Kegiatan
Eavaluasi All
MONEV U
Presentasi U
Ket : All = semua, R= Rosyid, U= Ulul, E=Ervin, Rc=Rochmad
7
5. Gula 10 kg 10.000 100.000
6. Telur 3 kg 16.000 48.000
7. Ovalet 10 biji 1.200 12.000
8. Kertas nasi 100 biji 250 25.000
9. Garam 5 bungkus 1.500 15.000
10. Daun singkong 5 ikat 1.500 15.000
11. Margarin 5 bungkus 3.500 17.500
12. Toping coklat 1 bungkus 10.000 10.000
13. Toping strawberry 1 bungkus 7.500 7.500
14. Toping vanilla 1 bungkus 7.500 7.500
15. Toping talas 1 bungkus 7.500 7.500
16. Susu bubuk 1 bungkus 15.000 15.000
17. Vanili bubuk 5 bungkus 500 2.500
TOTAL 4.102.500
2. Peralatan Penunjang
No. Nama Barang Jumlah Harga
Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Rombong 1 buah 1.300.000 1.300.000
2. Loyang 3 buah 8.500 25.500
3. Dandang 1 buah 75.000 75.000
4. Mixer 1 buah 250.000 25.000
5. Pisau 1 buah 8.000 8.000
6. Piring 3 buah 5.000 15.000
7. Kompor+regulator 1 set 250.000 250.000
8. Tabung LPG 1 buah 115.000 115.000
9. Blender 1 buah 200.000 200.000
10. Sewa rumah produksi 1 tahun 750.000 750.000
TOTAL 2.763.500
3. Perjalanan
No. Nama Keperluan Jumlah Harga
Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Pengurusan P-IRT 3 kali 10.000 30.000
2. Pengurusan MUI 2 kali 10.000 20.000
3. Penawaran kerjasama 5 kali 10.000 50.000
4. Memindahkan rombong 2 kali 80.000 160.000
TOTAL 260.000
4. Lain-lain
No. Nama Barang Jumlah Harga
Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Biaya P-IRT 1 kali 300.000 300.000
2. Biaya Akad Halal MUI 1 kali 150.000 150.000
3. Biaya Analisis Pangan 1 Kali 245.000 245.000
4. Cetak banner 6 meter 13.000 78.000
5. Print draf laporan kemajuan 2 kali 9.500 19.000
6. Cetak X-Banner 1 kali 80.000 80.000
7. Scan sertifikat 2 kali 1.000 2.000
TOTAL 874.000
c. Saldo
Pemasukan = Rp 8.000.000
Pengeluaran = Rp 8.010.000 -
SALDO = - Rp 10.000
8
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan program ini diperoleh hasil akhir sebagai berikut:
1. Telah terjalinnya kerjasama dengan petani labu kuning di daerah Singosari Malang guna
menunjang ketersediaan bahan baku Si Pa-Ijo.
Gambar 10. Kerjasama dengan Petani Labu Kuning
2. Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar telah mempekerjakan 2
orang karyawan masing masing menjaga outlet.
3. Telah dibukanya 2 (dua) outlet penjualan Si Pa-Ijo dengan total omset selama 4 bulan
mencapai Rp 23.118.000. Dua outlet tersebut tersebar di dua SDN yaitu SDN
Tunjungsekar 1 Malang dan SDN Penanggungan Malang.
4. Telah memiliki rumah produksi (production house) sebagai sentra kegiatan yang
meliputi produksi, diskusi, dan evaluasi. Juga telah mendapatkan sertifikasi Halal dari
MUI Kota Malang dan P-IRT Dinas Kesehatan Kota Malang
5. Si Pa-Ijo telah diproduksi secara masal dengan sistem kerjasama dengan SD-SD. Si Pa-
Ijo dijual dengan harga Rp 1.500,00 per kemasan. Harga pokok produksi Si Pa-Ijo
adalah Rp 500 per kemasan. Sehingga margin keuntungan mencapai 200% per produk.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Si Pa-Ijo (Kreasi Kue Punakawan Ijo) diproduksi dari labu kuning, tepung ganyong,
ektrak klorofil dari daun singkong dan bahan pengisi lain yang dikemas secara edukatif
sebagai alternatif dalam pelestarian budaya wayang dan budi pekerti bagi anak-anak.
2. Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar dan telah memanfaatkan
bahan baku lokal
3. Baik produksi, pemasaran maupun penjualan telah berjalan sebagaimana mestinya dan
telah memiliki jangkauan pasar yang luas.
b. Saran
1. Produk Si Pa-Ijo (Kreasi Kue Punakawan Ijo) ini memiliki peluang untuk dikembangkan
menjadi suatu bisnis waralaba.
2. Perlu adanya bantuan dari pihak investor dan stake holder dalam pengembangan skala
industri dan pemasaran secara luas.
Gambar 11.
Outlet SDN
Tunjungsekar 1
Gambar 12.
Outlet SDN
Penanggungan
Gambar 13.
Sertifikat P-IRT
Gambar 13.
Sertifikat Akad
Halal MUI
9
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
10
Lampiran 2. Bukti Kuitansi Realisasi Biaya