Si Linder

download Si Linder

of 15

description

pneumatik

Transcript of Si Linder

Silinder (mesin)Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ilustrasi dari sebuah silinder mesin dengan piston, connecting rod, katup dan spark plug.Sebuahsilinderdalammesin pembakaran dalamdanpompaadalah bagian utama tempatpistonbekerja. Pemakaian beberapa silinder biasanya disusun sejajar dalam satu garis di dalamblok mesin. Silinder bisa dilapisi (coating) denganNikasil.Volume dari sebuah silinder dapat dihitung dengan mengkalikan kuadrat jari-jari silinder denganpidan jarak piston berpindah di dalam silinder (disebutstrokeatau langkah). Maka, kapasitas mesin dari seuatu mesin mobil dapat dihitung dari banyaknya jumlah silinder dari mesin itu.Sebuah piston terletak di dalam silinder bersama denganring piston.Piston, Silinder dan Fungsinya pada Kendaraan BermotorBelum lama saya menyajikan artikel tentangJenis-jenis dan Istilah Roda gigipada kendaraan bermotor. Dan selanjutnya untuk melengkapi pemahaman kita seputar suku cadang kendaraan bermotor dan fungsinya, maka erikut adalah akan menyajikan penjelasan tentang Piston , Silinder dan Fungsinya pada kendaraan bermotor.

PISTON

Piston adalah sumbat geser yang terpasang didalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidrolik, pneumatik dan silinder pompa.Adapun tujuan dari piston dalam silinder ialah :

1. Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston yang menerima tekanan dari fluida da akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya linear.2. Membuka -tutup jalur aliran.3. Kombinasi dari hal diatas.

Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa cincin atau ring seher dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder pada temperatur kerja menengah keatas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston ( Piston Ring ). Sedangkan pada silinder pada temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil ( seal ring ).

PISTON MESIN

Piston pada mesin juga di senut juga dengan Torak, adalah bagian dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crank shaft)melalui setang piston (connecting rod). Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan akan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu misalalumunium alloy,piston meiliki muaian yang lebih besar dibandingkan dengan rumahnya ( cylinder block ). Hal tersebut harus diantisipasi dengan clearence silinder blok dan piston atau selisih diameter piston dengan diameter silinder blok . Clearence ini bervariasi untuk tiap-tiap piston. Banyak salah pengertian diantara para mekanik bahwa piston harus sesak atau pas dengan silinder blok. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya macet ( jammed ) pada saat mesin panas ( overheat ). Yang seharusnya piston longgar terhadap silinder blok.Banyak orang mengira bahwa bentuk piston adalahbulat !. Padahal sesunggunya bentuk piston adalah oval dengan bagian terkecil terletak pada lubang pen piston. Bagian atas dari piston yaitu tempat ring piston , selalu lebih kecil dari bagian bawah piston ( bagian ekor ). Pada saat dimasukkan kedlam silinder blok yang terbentuk bulat sempurna, bentuk oval dari piston ini akan mengakibatkan bagian yang lebih kecil terlihat lebih ranggang.

RING PISTON ( RING SEHER )

Ring piston memiliki dua type, yaitu ring kompresi dan ring oli. Fungsi dari ring kompresi adalah pemampatan volume dalam silinder serta menghapus oli pada dinding silinder. Kemampuan kompresi ring piston yang sudah menurun akan mengakibatkan performa mesin menurun juga. sedangkan ring oli berfungsi untuk menampung dan membawa oli serta melumasi parts dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada mesin 4 tak, karena pelumasan mesin 2 tak menggunakan oli samping.

SILINDER ( MESIN )

Ilustrasi dari sebuah silinder mesin deng piston, setang seherklep dan busi ( spark plug )

Sebuah silinder dalam sebuah mesin pembakaran dalam dan pompa adalah bagian utama tempat piston bekerja. Pemakaian beberapa silinder biasanya disusun sejajar dalam satu garis didalam blok mesin. Silinder bisa dilapisi ataucoatingdengan nikasil. Volume dari sebuah silinder dapat dihitung dengan mengkalikan kuadrat jari-jari silinder dengan pi dan jarak piston berpindah didalam silinder disebutstrokeataulangkah. Maka, kapasitas mesindari suatu mesin mobil dapat dihitung dari banyaknyajumlah silinder dari mesin itu.Sebuah piston terletak didalam silinder bersama dengan ring piston.

Komponen yangDiam(statis):Cylinder head (silinder kop/krepala silinder) ylinder body (boring), Crankcase dll.Komponen yangbergerak (dinamis) :Piston, Sprocket, Katup/valve,, Rocker arm, Cam chai (rantai kamprat), Camshaft (Noken AS), Connecting rod dll.

eumatic itu apasih

Solenoid valve pneumaticadalah katup yang digerakan oleh energi listrik melalui solenoida, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust.Lubang masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), sedangkan lubang keluaran berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic, dan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.

Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam fluidics. Tugas dari solenoid valve dalah untuk mematikan, release, dose, distribute atau mix fluids. Solenoid Valve banyak sekali jenis dan macamnya tergantung type dan penggunaannya, namun berdasarkan modelnya solenoid valve dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu solenoid valve single coil dan solenoid valve double coil keduanya mempunyai cara kerja yang sama.

Solenoid valve banyak digunakan pada banyak aplikasi. Solenoid valve menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi, awet/masa service yang cukup lama, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan desain yang kompak.

Solenoid valve mempunyai banyak variasi dalam hal kegunaan atau kebutuhan dari mesin tersebut, diantara kegunaan solenoid valve adalah: Digunakan untuk menggerakan tabung cylinder. Digunakan untuk menggerakan piston valve. Digunakan untuk menggerakan blow zet valve. Dan masih banyak lagi.Prinsip Kerja Solenoid Valve

Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.Keterangan Gambar :A - Input sideB - DiaphragmC - Pressure chamberD - Pressure relief passageE - SolenoidF - Output side

Cara Kerja Sistem Pneumatic

Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak awal umumnya motor listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah/inlet port pneumatic). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic35Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan, lubang jebakan udara (exhaust) dan lubang Inlet Main. Lubang Inlet Main, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (Outlet Port) dan lubang masukan (Outlet Port), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (exhaust), berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.

Prinsip KerjaPrinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Berikut keterangan gambar Solenoid Valve Pneumatic:1. Valve Body2. Terminal masukan (Inlet Port)3. Terminal keluaran (Outlet Port)4. Manual Plunger5. Terminal slot power suplai tegangan6. Kumparan gulungan (koil)7. Spring8. Plunger9. Lubang jebakan udara (exhaust from Outlet Port)10. Lubang Inlet Main11. Lubang jebakan udara (exhaust from inlet Port)12. Lubang plunger untuk exhaust Outlet Port13. Lubang plunger untuk Inlet Main14. Lubang plunger untuk exhaust inlet PortDibawah ini dapat dilihat cara kerja plunger selenoid valve pneumatic dalam menyalurkan udara bertekanan kedalam tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal), yang telah saya animasikan.

Cara Kerja Sistem Pneumatic

Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).

Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah/inlet port pneumatic). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.

Sistem PneumaticPneumatics adalah merupakan pengembangan teknologi dengan cara kerja memanfaatkan udara bertekanan untuk mempengaruhi kerja suatu peralatan mekanikal agar menghasilkan gerakan maju mundur, naik turun, berputar dan sebagainya. Pneumatic sistem secara intensif dan luas telah banyak digunakan hampir diseluruh kehidupan yang berhubungan dengan peralatan yang menghasilkan gerakan gerakan dengan aplikasi yang disesuaikan dengan jenis pneumatic serta cara kerja pneumatics.Sedangkan sebagai Power Pneumatic digunakan compressor yang menghasilkan udara bertekanan. Besarnya Pneumatic power baik secara tekanan dan kapasitas pneumatic ditentukan oleh jenis dan kegunaan peralatan mekanik yang dituju. Dipakai actuator udara bertekanan tersebut melalui sistem pengaturan, filterasi, lubrikasi dan masuk ke dalam katup katup pengatur atau selenoid dan sebagainya sebagaimana layaknya hidraulic.Bagian dari pneumatic :1. Air PowerUdara bertekanan sebagai energi utama dalam sistem hidraulis dihasilkan oleh compressor. Jenis dan kapasitas compressor yang diperlukan sesuai dengan kapasitas pneumatic atau jumlah kebutuhan udara yang bekerja dalam sistem pneumatic. Yang perlu diperhatikan pada sistem pneumatic adalah kualitas dari udara bertekanan yang mengalir pada sistem, seperti yang kita ketahui karena Imdonesia berada didaerah garis khatulistiwa dan dikelilingi lautan yang berakibat udara di wilayah Indonesia cukup basah, dimana Relative Humadity bisa berkisar hingga 90% saat musim hujan dan 50% pada saat musim kering. Karena RH Ambient Air yang terlalu ekstrim tersebut mengakibatkan compress air yang dihasilkan compressor menjadi basah dan membentuk molekul air (H20). Komponen air ini yang akan membuat sistem pneumatik menemui banyak masalah dimana akan menyebabkan life time dari peralatan sitem pneumatik seperti solenoid valve, actuator, speed control, regulator dan yang lainnya cepat rusak.Karena itu sebelum compress air ini masuk kedalam sistem pneumatik hendaknya dilakukan treatment sehingga kualitas compress air sesuai dengan standar agar umur dari sistem pneumatik menjadi tahan lama. Treatment dari compress air ini pada dasarnya terdapat dua sistem yang sering digunakan, yaitu : Sistem Refrigasi dan sistem absorber. Compress air treatment dengan menggunakan sistem refrigasi pada umumnya seperti halnya cara kerja air conditioner dimana udara yang mempunyai RH terlalu tinggi dilewatkan kedalam sistem evaporasi dimana partikel partikel H2O yang terdapat dalam compress air berkurang menjadi sekitar 40% 50%, sehingga untuk jarak sistem pneumatic yang jauh dari tangki penampungan akan menyebabkan molekul molekul air akan membentuk partikel air karena terjadinya kondensasi. Untuk sistem Absorber dengan cara menyerap molekul molekul air yang terkandung dalam udara bertekanan tersebut saat ini cukup banyak digemari karena disamping mampu menurunkan kandungan H2O dalam compress air hingga dibawah 25%, mampu menurunkan konsumsi energi karena energi/power yang digunakan dalam sistem ini hanya untu sistem penggerak alat treatment dan heater guna regenerasi alat absorbernya. Hal ini cukup mencolok pada penggunaan sistem refrigasi karena energi untuk compressor refrigasi cukup boros. Hanya bedanya hasil treatment dari compress air pada sistem absorber temperaturnya leih tinggi dari ambient temperaturnya sehingga perlu dilengkapi sistem pendingin agar udara hasil proses treatment menjai normal kembali.2. RFLFRL adalah kepanjangan dari Filter, Regulator dan Lubricator. Filter ini berfungsi untuk menyaring kualitas udara bertekanan yang mengalir ke actuator, sedangkan regulator berfungsi untuk meregulasi besarnya compress udara yang akan mengalir sehingga besarnya tekanan udara yang menuju ke actuator sesuai dengan design. Yang biasa terdapat di instalasi pneumatic sistem dimana lubricator berfungsi untuk lubrikasi kedalam actuator sehingga mampu melancarkan gerakan dari actuator dan juga untuk mencegah komponen actuator yang bergerak dan bergesekan agar tidak cepat aus dan biasanya cukup dengan menggunakan oli yang tidak terlalu pekat. Jika kita mengamati bentuk filter dalam pneumatic karena mempunyai sifat penyaring biasanya ada bagian dari rumah filter selalu terisi air dan ini harus rajin dibuang / didrain agar kualitas udara yang mengalir ke actuator tidak mengandung air.3. Solenoid ValveSolenoid Valve merupakan solenoid atau katup untuk mengatur aliran udara dengan sistem penggerak berupa coil electric atau pneumatic. Solenoid ini mempunyai bentuk dan jenis yang beragam sebagaimana fungsi solenoid hydraulic.4. Switch5. Tubing6. Actuator (Cylinder, Motor, Gear, Breaker, dll)Filter Regulator Lubricator

Pada sistem pneumatik udara yang dihisap dan ditekan masih mengandung partikel debu dan uap air. partikel ini akan menyebabkan gangguan pada silinder dan katup kontrol. uap air akan mengembun dan menyebabkan karat, debu akan mengakibatkan gesekan pada piston dan karet seal. oleh karena itu sebelum di hantarkan ke sistem udara terlebih dahulu melalui unit air service.

Air service terdiri dari Filter (Penyaring), Regulator(Pengatur tekanan) dan Lubricator(Pelumasan) atau disingkat FRL. filter menyaring udara dari partikel debu dan uap air, regulator mengatur tekanan yang di salurkan ke sistem, Lubricator memberikan pelumasan agar udara yang disalurkan mengandung minyak pelumas untuk memperlancar gerakan.