SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

6
Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Masa Bakti 2020-2025 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam enam pekan sebelum kebijakan PPKM Mikro Darurat ditetapkan oleh pemerintah, lonjakan kasus terkonfirmasi, kasus aktif, angka kematian penderita Covid-19 meningkat signifikan hingga 381%. Rekor angka baru bahkan terjadi beberapa kali dalam sepekan akhir semester satu 2021 bulan lalu. Keputusan pemerintah menetapkan situasi kedaruratan pandemi Covid-19 sangat relevan dan bermakna untuk mengendalikan angka kenaikan kasus. Utamanya dalam pengendalian mobilitas melalui pembatasan aktivitas masyarakat yang cenderung semakin kurang disiplin melaksanakan Prokes pencegahan wabah. Gambar Data no.1.Penentuan Gelombang Kedua Indonesia Sejak Akhir Juni 2021 1 Situasi emergency paling nyata terlihat pada respon kedaruratan teknis medis di area kab/kota dengan status zona merah. Kedaruratan yang nyata terlihat adalah respon pertolongan situasi darurat pada pasien-pasien Covid-19 yang mengalami gejala sedang sampai berat. Khususnya di banyak kota zonasi merah seperti Ibu Kota Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan beberapa kota lain di Jawa Timur serta Sumatera memperlihatkan luapan pengunjung RS yang datang ke IGD untuk mendapatkan pertolongan kedaruratan. Kasus dengan gejala sesak napas disertai demam dan sebagian dehidrasi akibat diare menyebabkan pasien memerlukan terapi oksigenasi dan infus cairan fisiologis. Namun luapan pasien tidak terkendali karena umumnya RS pemerintah dan RS rujukan Covid-19 di area terdekat telah kehabisan tempat tidur, keterisian ICU, dan yang lebih menyedihkan adalah tabung oksigen tidak memenuhi tuntutan situasi kedaruratan. Media massa melaporkan situasi krisis fasilitas pelayanan kesehatan dan kurangnya Nakes akibat luapan masalah emergency klinis pasien Covid-19. Masyarakat melalui media sosial dan jejaring informal media online saling berbagi pengalaman menyedihkan terkait kekosongan oksigen dan penuhnya tempat tidur di banyak RS. Kasus kematian meningkat seiring dengan situasi tersebut. Keterbatasan fasilitas kesehatan yang mengemuka dalam sepekan ini mendorong DPP PIKI untuk mengajukan suatu pendekatan alternatif guna dipertimbangkan dan disediakan oleh pemerintah secara berjenjang sesuai kondisi kedaruratan wilayahnya masing-masing. Gagasan dalam dokumen ini disasarkan terutama kepada pemerintah provinsi dan jajaran pemerintah kab/kota di tingkat lokal, pemerintah pusat khususnya Kemenkes, dan lembaga Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi. Pendekatan yang dimaksud merupakan strategi “shortcut” mengatasi Krisis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sepanjang situasi Emergency atau Kedaruratan akibat pandemi Covid-19 belum terkendali. 1 Sumber: www. covid19.go.id Policy Brief #01 / 5 Juli 2021 Dewan Pengurus Pusat Persatuan Inteligensi Kristen Indonesia (DPP PIKI) Masa Bakti 2020 - 2025 SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS KESEHATAN AKIBAT LONJAKAN KASUS COVID-19 PADA GELOMBANG KEDUA DI INDONESIA

Transcript of SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

Page 1: SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Masa Bakti 2020-2025 1

RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam enam pekan sebelum kebijakan PPKM Mikro Darurat ditetapkan oleh pemerintah, lonjakan kasus terkonfirmasi, kasus aktif, angka kematian penderita Covid-19 meningkat signifikan hingga 381%. Rekor angka baru bahkan terjadi beberapa kali dalam sepekan akhir semester satu 2021 bulan lalu. Keputusan pemerintah menetapkan situasi kedaruratan pandemi Covid-19 sangat relevan dan bermakna untuk mengendalikan angka kenaikan kasus. Utamanya dalam pengendalian mobilitas melalui pembatasan aktivitas masyarakat yang cenderung semakin kurang disiplin melaksanakan Prokes pencegahan wabah.

Gambar Data no.1.Penentuan Gelombang Kedua Indonesia Sejak Akhir Juni 20211

Situasi emergency paling nyata terlihat pada respon kedaruratan teknis medis di area kab/kota dengan status zona merah. Kedaruratan yang nyata terlihat adalah respon pertolongan situasi darurat pada pasien-pasien Covid-19 yang mengalami gejala sedang sampai berat. Khususnya di banyak kota zonasi merah seperti Ibu Kota Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan beberapa kota lain di Jawa Timur serta Sumatera memperlihatkan luapan pengunjung RS yang datang ke IGD untuk mendapatkan pertolongan kedaruratan. Kasus dengan gejala sesak napas disertai demam dan sebagian dehidrasi akibat diare menyebabkan pasien memerlukan terapi oksigenasi dan infus cairan fisiologis. Namun luapan pasien tidak terkendali karena umumnya RS pemerintah dan RS rujukan Covid-19 di area terdekat telah kehabisan tempat tidur, keterisian ICU, dan yang lebih menyedihkan adalah tabung oksigen tidak memenuhi tuntutan situasi kedaruratan. Media massa melaporkan situasi krisis fasilitas pelayanan kesehatan dan kurangnya Nakes akibat luapan masalah emergency klinis pasien Covid-19. Masyarakat melalui media sosial dan jejaring informal media online saling berbagi pengalaman menyedihkan terkait kekosongan oksigen dan penuhnya tempat tidur di banyak RS. Kasus kematian meningkat seiring dengan situasi tersebut. Keterbatasan fasilitas kesehatan yang mengemuka dalam sepekan ini mendorong DPP PIKI untuk mengajukan suatu pendekatan alternatif guna dipertimbangkan dan disediakan oleh pemerintah secara berjenjang sesuai kondisi kedaruratan wilayahnya masing-masing. Gagasan dalam dokumen ini disasarkan terutama kepada pemerintah provinsi dan jajaran pemerintah kab/kota di tingkat lokal, pemerintah pusat khususnya Kemenkes, dan lembaga Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi. Pendekatan yang dimaksud merupakan strategi “shortcut” mengatasi Krisis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sepanjang situasi Emergency atau Kedaruratan akibat pandemi Covid-19 belum terkendali.

1 Sumber: www. covid19.go.id

Policy Brief #01 / 5 Juli 2021

Dewan Pengurus Pusat

Persatuan Inteligensi Kristen Indonesia

(DPP PIKI) Masa Bakti 2020 - 2025

SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS KESEHATAN AKIBAT LONJAKAN KASUS COVID-19 PADA GELOMBANG KEDUA DI INDONESIA

Page 2: SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Masa Bakti 2020-2025 2

PERMASALAHAN

Rekor-rekor baru lonjakan kasus terkonfirmasi terjadi dalam sepekan sejak 23 Juni 2021, luapan pasien Covid-

19 terkonfirmasi dengan gejala maupun tanpa konfirmasi terjadi di semua RS pemerintah di wilayah zona

merah. Media massa mempublikasikan temuan fakta situasi “collapsed” fasilitas pelayanan kesehatan, baik di

Puskesmas dengan antrian pengambilan sampel Tes Swab PCR dan pasien gejala ringan, sementara di RS

kewalahan menangani pasien dengan keluhan utama sesak napas, diare, hingga penurunan kesadaran.

Laporan Kemenkes menunjukkan data BOR rata-rata di semua wilayah zona merah telah melebihi batas BOR

maksimal menurut standar WHO (60%). Uraian fakta di atas relevan dengan meningkatnya “death rate”

sehingga angka persentase kesembuhan (dari rerata 96% di awal Juni 2021 turun menjadi 85.8%) di akhir

semester satu 2021. Kasus pasien Covid-19 meninggal tertinggi 504 orang sampai dokumen ini ditulis.2

Meninggalnya Nakes di bulan Juni 2021akibat Covid-19 bertambah, 26 dokter (data IDI) dan 34 perawat (data

PPNI). Dengan demikian, Indonesia mencatatkan kehilangan SDM Nakes total sejak Maret 2020 seluruhnya

mencapai 949 orang (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, farmasis, dan laboratorium klinik).

Masalah keterisian “bed” dan ICU/ICCU-set menjadi masalah krusial di lima provinsi kategori zona merah

berdasarkan indikator yang saling relevan, yaitu:

1. Angka persentase BOR per Juni 2021

2. Sebaran lonjakan angka aktif per Juni 2021

Kelima provinsi dengan situasi krisis tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa

Tengah.

Gambar Data 2. Lonjakan Kebutuhan Bed RS Gambar Data 3. Posisi BOR per Provinsi Juni 20213

Fokus perhatian disasarkan pada wilayah zonasi merah di 5 provinsi dengan angka BOR > 73% yaitu :

1. DKI Jakarta (93%)

2. Banten (91%)

3. Jawa Barat (89%)

4. Jawa Tengah (87%)

5. DIY (86%).4

Indikator keberhasilan : angka BOR turun sampai mendekati 60%, sesuai standar WHO selama situasi

pandemi Covid-19 gelombang kedua masih berlangsung dan pasien Isoman krisis Oksigen selamat dan

saturasi stabil normal guna melanjutkan proses pengobatan.

Kasus aktif meningkat signifikan di tujuh provinsi, yang menandakan populasi penduduk yang hidup dengan

Covid-19, baik dalam proses perawatan/pengobatan maupun yang diketahui berbasis Test masih terinfeksi

SARS-COV2 namun tanpa gejala, sehingga potensial menularkan kepada orang lain. Ketujuh provinsi tersebut

adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Banten, Papua, dan Jawa Timur. Dengan data di

3 Sumber: Kementerian Kesehatan. https://infeksiemerging.kemkes.go.id

Page 3: SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Masa Bakti 2020-2025 3

bawah ini, dapat dipahami bahwa wilayah ini berpeluang menjadi wilayah dengan situasi krisis kesehatan

akibat pandemi Covid-19

Gambar Data 4. Data Kasus Aktif Nasional dan Nilai BOR Per Provinsi5

KEBIJAKAN TEKNIS STRATEGIS ALTERNATIF DPP PIKI menawarkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, suatu resolusi berbasis kebijakan teknis strategis sebagai pendekatan alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk disediakan dalam waktu singkat. Pendekatan ini adalah “shortcut” penanggulangan krisis kesehatan dalam hal ini akibat lonjakan kasus luar besar tinggi sejak gelombang pertama di bulan Februari 2021 lalu (lihat gambar data 1). Strategi shortcut ini menempatkan layanan kesehatan primer lini pertama yaitu Puskesmas sebagai tanggul bencana (crisis center) yang berada dekat dengan jangkauan warga masyarakat. Tujuannya agar masyarakat yang sedang menjalani Isoman di rumah, seketika mengalami serangan kedaruratan klinis yang membahayakan jiwa seperti Desaturasi yang ditandai dengan sesak berkelanjutan dan Dehidrasi Akut akibat serangan gejala diare berat, mendapat pertolongan emergency dari petugas kesehatan di area yang dekat dengan tempat tinggalnya. Dengan demikian tindakan pertolongan terapi Oksigenasi dan Rehidrasi tidak terlambat, sehingga terhindar dari kematian. Selain itu, petugas Nakes dapat mengambil sampel untuk Tes Swab PCR pada waktu pasien berada di area pos crisis center (Pos Klaster Kesehatan). Sesudah kedaruratan klinis ditangani, apabila situasi klinis memerlukan penanganan lanjutan, pasien dapat dirujuk dan dibawa dengan ambulans ke RS Rujukan Covid-19 sesuai jalur rujukan di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Prinsip strategi ini adalah mendekatkan layanan primer dengan masyarakat guna menyediakan pertolongan kedaruratan cepat sehingga kematian pasien Covid-19 tidak sampai terjadi. Lokasi crisis center bencana bidang kesehatan yang diusulkan antara lain taman kota atau Ruang Hijau Terbuka di pusat pemukiman padat, area gedung sekolah yang sangat dekat dengan pemukiman, rumah ibadah di sekitar pemukiman, dan balai desa. Prinsip lokasi, dekat dengan Puskesmas Tingkat Kelurahan setempat.

5 Sumber: Data KPCPE berdasarkan data RS Online

Page 4: SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Masa Bakti 2020-2025 4

Layanan Respon Tanggap Krisis Kesehatan tersebut disediakan dalam waktu yang singkat dan efektif sehingga dapat segera diaktivasi sesuai tujuannya. Durasi layanan crisis center tersebut sepanjang status Darurat masih diberlakukan di wilayah kabupaten/kota tersebut. Pengampu kebijakan dan stakeholder pendekatan alternatif ini adalah Pemerintah dan area teknis secara berjenjang dengan unsur - unsur terkait sebagai berikut: Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan lembaga Komite Penanggulangan Covid-19

dan Pemulihan Ekonomi - pengampu payung hukum kebijakan

Pemerintah Provinsi - pengampu kebijakan daerah, kepemimpinan, dan jaminan anggaran

Pemerintah Kab/Kota bersama Satgas Covid Kab/Kota dan SKPD terkait utamanya Dinas Kesehatan,

Dinasi Sosial, Dinas Keamanan - pemangku kepentingan yang menjalan fungsi perencanaan teknis,

asesmen, penyediaan sarana dan pra-sarana, implementasi, koordinasi hour by hour, dan aspek

monitoring & evaluasi.

Puskesmas Kelurahan di lingkungan pemukiman setempat dengan pimpinan koordinatif dari

Puskesmas Kecamatan dan Dinas Kesehatan

Kelurahan bersama RW - RT - Satgas Covid di lingkungan pemukiman

Jejaring RS Rujukan dan perangkat terkait lainnya

Masyarakat melalui bagian-bagian terkait langsung

Keunggulan pendekatan “shortcut” ini adalah:

1. Mempercepat akses mendapat pertolongan oksigenasi dan rehidrasi bagi pasien Covid-19 yang

mengalami serangan kritis desaturasi dan dehidrasi di rumah, termasuk mengurangi beban finansial

pasien dalam kebutuhan pertolongan kedaruratan klinis yang mengancam jiwa

2. Mencegah kematian pada pasien Covid-19 dengan gejala serangan klinis yang membahayakan jiwa

3. Mengatasi masalah krisis Oksigen di kota-kota zonasi merah

4. Sentralisasi sasaran distribusi Oksigen, mengendalikan dan mengatasi masalah krisis Oksigen, dan

memudahkan sistem monitoring suplay tabung dan zat asam di tiap wilayah zonasi merah

5. Dengan segera mengendalikan krisis kekurangan tempat tidur di rumah sakit, dengan membagi

beban kedaruratan klinis ke layanan primer Puskesmas

6. Dengan segera mengendalikan krisis kekurangan SDM Nakes dalam proses tanggap darurat krisis

bidang kesehatan

7. Mengendalikan kekacauan registrasi pasien Covid-19 di RS dan masalah jalur layanan ambulans kota

milik pemerintah

8. Mentransformasikan secara langsung teknis tanggap darurat dengan core activity dalam

penanggulangan rutin Covid-19 yaitu testing, contact tracing, dan treatment (3T)

9. Membantu mekanisme pencatatan pelaporan dalam mekanisme surveylans tepat waktu pada situasi

kedaruratan lonjakan luar biasa kasus wabah

10. Memelihara mekanisme normatif dalam alur sistem rujukan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama).

Page 5: SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Masa Bakti 2020-2025 5

11. Membantu Pemerintah Daerah mengoptimalisasikan fungsi-fungsi dukungan anggaran kesehatan dan

penanggulangan Covid-19 sesuai sasaran yang ditetapkan, dengan langsung merespon tantangan

mendasar di bidang penanggulangan pandemi yakni mengatasi ancaman kematian massal.

12. Membantu memudahkan asesmen situasi kedaruratan, sasaran koordinasi lintas stakeholder,

pelaporan kedaruratan, dan penilaian-penilaian fungsional tanggap bencana di kab/kota terkait.

Landasan payung hukum kebijakan teknis: 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 145/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 / 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan Kutipan Pasal 1 ayat 1-3 dari PMK 75/2019 (sebagai batasan definisi operasional) 1. Krisis Kesehatan adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, korban luka/sakit,

pengungsian, dan/atau adanya potensi bahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat yang membutuhkan respon cepat di luar kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan tidak memadai.

2. Penanggulangan Krisis Kesehatan adalah serangkaian upaya yang meliputi kegiatan prakrisis kesehatan, tanggap darurat Krisis Kesehatan, dan pascakrisis kesehatan.

3. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Gambar skematik

Gambar Skema Plan shortcut Respon Tanggap Krisis Kesehatan

RUJUKAN

KESEHATANN

Page 6: SHORTCUT RESPON TANGGAP KRISIS

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Masa Bakti 2020-2025 6

REKOMENDASI 1. Meminta Pemerintah secara berjenjang, di tingkat Pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Komite

Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, di tingkat daerah melalui Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota untuk segera menyediakan Pos Klaster Kesehatan untuk respon tanggap darurat

krisis bidang kesehatan yang mengancam jiwa masyarakat yang berada di pumukiman kota/desa zonasi

merah.

2. Meminta kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai berikut :

2.1. Provinsi DKI Jakarta

2.2. Provinsi Banten

2.3. Provinsi Jawa Barat

2.4. Provinsi DI Yogyakarta

2.5. Provinsi Jawa Tengah

Untuk segera melakukan asesmen kilat dan pemetaan tanggap darurat terkait respon medis pada

issue penanganan medis emergency per area kota dan kelurahan guna menentukan wilayah yang

memerlukan upaya kuat pengendalian krisis dengan pendekatan Klaster Bidang Kesehatan,

sehingga pos-pos krisis senter dapat segera tersedia guna menolong masyarakat sesuai kondisi

kedaruratan Covid-19 yang mengancam jiwa.

3. Mengajak semua masayakat di berbagai tempat seluruh tanah air, terutama wilayah zonasi merah agar

sepenuhnya mendukung upaya sungguh-sungguh dan kerjakeras pemerintah bersama

stakeholder terkait, bersikap positif, dan patuh pada ketentuan kedaruratan sesuai arahan kebijakan

PPKM Mikro Darurat.

4. Mengajak semua aliansi koordinasi teknis dan awak media massa agar memberi muatan-muatan

informasi yang positif, efektif, dan responsif untuk membuka jalur informasi pertolongan

kedaruratan yang sesuai dengan tujuan kebijakan nasional PPKM Mikro Darurat.

5. Mendorong setiap lembaga keagamaan dan para tokoh agama agar membantu umat memiliki rasa

percaya diri, sikap optimisme, dan semangat menolong sesama manusia dalam perjuangan

bersama mengatasi krisis selama periode kedaruratan dua minggu ke depan.

REFERENSI

1. Kementerian Kesehata, 2017. Pedoman Penanggulngan Bencana Bidang Kesehatan. Sesuai Kepmenkes Nomor 145/Menkes/SK/I/2007

2. Dokumen Negara, Kementerian Kesehatan. Sesuai PMK Nomor 75/2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan.

3. Norwegian Refugee Council, 2008. Perangkat Manajemen KAMP (camp). 4. Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Analisis Data Covid-19 Indonesia Update Per 27 Juni 2021.

https://www.covid19.go.id/analisis 5. IdNews media edisi 29 Juni 2021. https://www.inews.id/news/megapolitan/ditolak-rs-pasien-covid-19-

di-tangsel-meninggal-tak-kebagian-tabung-oksigen 6. Kompas media edisi 30 Juni 2021. https://www.kompas.id/baca/metro/2021/06/30/fasilitas-kesehatan-

perawatan-pasien-covid-19-bekasi-kritis 7. CNN Indonesia media edisi 4 Juli 2021. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210704125230-20-

662985/rs-sardjito-diy-buka-suara-soal-oksigen-63-pasien-meninggal 8. Pikiran Rakyat media edisi 5 Juli 2021. iran-rakyat.com/internasional/pr-102165463/keganasan-covid-

19-indonesia-disorot-media-asing-33-pasien-meninggal-akibat-rumah-sakit-kehabisan-oksigen