SHEET KD 1

6
TERMINAL: Daerah pertemuan utama antara lapangan udara dan bagian bandar udara lainnya. Semua bentuk bangunan yang menjadi penghubung sistem transportasi darat dan sistem transportasi udara yang menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses dari darat ke pesawat udara atau sebaliknya; pemprosesan penumpang datang, berangkat maupun transit dan transfer serta pemindahan penumpang dan bagasi dari dan ke pesawat udara. Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi dan komersial serta harus memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan operasi penerbangan, disamping persyaratan lain yang berkaitan dengan masalah bangunan. TUJUAN UTAMA SISTEM TERMINAL PENUMPANG: untuk memberikan daerah pertemuan antara penumpang dan cara jalan masuk bandar udara, guna memroses penumpang yg memulai ataupun memngakhiri suatu perjalanan udara dan untuk mengangkut bagasi dan penumpang ke dan dari pesawat. BAGIAN” SISTEM TERMINAL 1. Daerah pertemuan dengan jalan masuk dimana penumpang berpindah dari cara perjalanan pada jalan masuk ke bagian pemrosesan penumpang, sirkulasi, parkir dan naik turunnya penumpang di pelataran. Fasilitas yg ada di jalan masuk: Pelataran depan bagi penumpang untuk naik dan turun dari kendaraan yg menyediakan posisi bongkar muat bagi kendaraan untuk menuju atau meninggalkan gedung terminal. Fasilitas parkir mobil yg menyediakan parkir untuk jangka pendek dan panjang bagi penumpang dan pengunjung, serta fasilitas untuk mobil sewaan, angkot dan taksi. Jalan yg menuju pelataran terminal, pelataran parkir dan jaringan jalan umum dan tol. Fasilitas untuk menyebrangi jalan bagi pejalan kaki, termasuk terowongan. Jalan lingkungan dan lajur bagi kendaraan pemadam kebakaran yg menju ke berbagai fasilitas dalam terminal dan ke tempat fasilitas bandara lainnya. Dalam buku Time-Saver Standards For Building Types, terdapat lima tipe jalan akses utama di bandar udara, yaitu: Akses Jalan Utama Bandar Udara (Primary Airport Access Road)= Jalan ini menyediakan akses menuju bandar udara dari sistem jalan kota. Akses Jalan Area Terminal (Terminal Area Access Road)= Jalan ini melayani penumpang bandar udara, pengunjung, dan pekerja. Jalur ini menghubungkan antara Akses Jalan Bandar Udara Utama dengan fasilitas parkir. Akses Jalan Area Terminal harus cukup memungkinkan untuk melancarkan penyaluran lalu lintas menuju pelataran terminal, area parkir, dan fasilitas publik lainya. Jalan Bagian Depan Terminal (Terminal Frontage Road)= Jalan ini mendistribusi kendaraan secara langsung menuju gedung terminal. Karena pertemuan dari jalur menuju dan dari pelataran terminal bertemu disini, setidaknya harus tersedia dua jalur berdampingan menuju trotoar terminal. Jalan Memutar (Recirculation Road)= Jalan ini memengizinkan semua lalu lintas, private dan komersil untuk berputar menuju jalan pelataran terminal di depan terminal. Akses Pelayanan (Service Road)= Jalan ini terbagi menjadi dua kategori pengguna yaitu umum dan terbatas (terlarang untuk umum). Akses pelayanan pengguaan secara umum digunakan untuk mengantar barang, pelayanan, kargo, stok dapur pesawat, Akses jalan dan lalu lintas untuk penggunaan secara terbatas, untuk pemadam kebakaran, bahan bakar. 2. Bagian pemrosesan dimana penumpag diproses dalam persiapan untuk memulai/mengakhiri suatu perjalanan udara, kegiatan yg dilakukan, penjualan tiket, lapor masuk bagasi, pengambilan bagasi, pemesanan tempat duduk, pelayanan pengawasan federal dan keamanan. Fasilitas yg ada di sistem pemrosesan: Tempat pelayanan tiket (gerai tiket penerbangan (Airline Ticket Counter/Office (ATO)) adalah lokasi utama bagi penumpang untuk menyelesaikan transaksi tiket (penyerahan nomor kursi) dan untuk check-in bagasi untuk keberangkatan. ATO terdiri atas gerai maskapai, sistem bagasi, area agen pelayanan, dan administrasi/ kantor), lapor masuk bagasi, informasi penerbangan. Terdapat tiga konfigurasi gerai tiket maskapai: linier (Konfigurasi ini sangat sering digunakan. Konfigurasi yang serba guna seperti dapatmelakukan kegiatan seperti ticketing, check-in bagasi, dan kegiatan lainnya. Saat jam sibuk, konfigurasi ini bisa digunakan untuk satu kegiatan pelayanan untuk mempercepat proses. Untuk bandar udara dengan volume penumpang yang tinggi, satu kegitan dalam satu gerai dapat deberlakukan secara permanen), flow-through counters (Konfigurasi ini digunakan maskapai dengan persentase kegiatan bagasi yang sangat tinggi. Konfigurasi ini memberi izin penumpang untuk check-in bagasi sebelum menyelesaikantransaksi tiket dan meningkatkan kemampuan penanganan kegiatan bagasi dengan conveyor belt tambahan), island counter (Konfigurasi ini adalah gabungan beberapa ciri dari konfigurasi linear dan Flow- Through Counters. Bentuk gerai seperti huruf "U" dengan conveyor belt. Sama seperti Flow-Through Counters konfigurasi ini terbatas dalam pengaplikasiannya.) Ruang pelayanan terminal terdiri dari fasilitas penumpang dan pengunjung, ruangan untuk menyiapkan makanan. Lobi untuk sirkulasi penumpang dan ruang tunggu bagi tamu. Daerah sirkulasi umum bagi penumpang dan pengunjung seperti tangga, lift. Ruangan untuk bagasi yg tidak boleh dimasuki umum untuk menyortir dan memroses bagasi yg akan dimasukkan ke pesawat. Ruangan bagasi untuk memroses bagasi yg dipindahkan dari satu pesawat ke pesawat lain dari perusahaan penerbangan yg sama/ berbeda. Ruangan untuk menerima bagasi dari pesawat yg tiba dan untuk menyerahkan bagasi kepada penumpang. Daerah pelayanan dan administrasi bandara yg digunakan untuk manajemen, operasi dan fasilitas pemeliharaan bandara. Fasilitas pelayanan federal untuk memroses penumpang yg tiba pada penerbangan internasional dan kadang” digabungkan sebagai bagian dari elemen penghubung. Layanan inpeksi atau dikenal di dunia kebandar udaraan dengan CIQ (custom, immigration, and Quarantine): bea cukai, imigrasi, karantina(Pembatasan aktivitas yang ditujukan terhadap orang atau binatang yang telah kontak dengan orang atau binatang yang menderita penyakit menular pada masa penularan). 3. Pertemuan dengan pesawat dimana penumpang berpindah dari bagian pemrosesan ke pesawat. Kegiatan yg terjadi, pemindahan muatan ke dan dari pesawat serta naik dan turunnya penumpang dan barang ke dan dari pesawat. Fasilitas yg ada di pertemuan dengan pesawat: Ruangan terbuka untuk sirkulasi menuju ke ruang tunggu keberangkatan, yg digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan. Ruang tunggu yg digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan. Bagian dari ruang tunggu: - Ruang untuk satu atau lebih untuk pegawai maskapai untuk pengecekan tiket - Check-in bagasi - Ruang duduk - Ruang mengantri untuk boarding (3m didepan posisi pegawai maskapai) - Area untuk menurunkan penumpang dari pesawat .Peralatan keberangkatan penumpang yg digunakan untuk naik dan turun dari pesawat dari dan ke ruang tunggu keberangkatan. Pengangkutan Dari dan Menuju Pesawat (Penggunaan Tangga, jembatan penumpang/garbarata,transporter). Ruang operasi perusahaan penerbangan yg digunakan untuk pegawai, peralatan dan kegiatan: yg berhubungan dengan kedangan dan keberangkatan pesawat. Fasilitas keamanan untuk memeriksa penumpang dan bagasi serta memeriksa jalan masuk untuk umum yg menuju ke daerah keberangkatan penumpang. Daerah pelayanan terminal yg memberikan fasilitas kepada umum dan daerah” bukan untuk umum yg digunakan untuk operasi seperti gedung untuk utilitas. Bongkar Muat Bagas=Secara normal tipe dari sistem ini dipilih oleh pihak maskapai berdasarkan volume lalu lintas dan karakteristik perusahaan. Terdapat empat tipe sistem bongkar muat bagasi ini, yaitu: Manual (dapat menangani hingga 200 bagasi saat jam sibuk), Recirculation devices, accumulators, dan indexing belts (dapat menangani 150-1500 bagasi saat jam sibuk), Semi-automated sorting: Linear belt sorter (dapat menangani 300-800 bagasi saat jam sibuk) Tilt tray sorter (dapat menangani 800-5000 bagasi saat jam sibuk), Destination-coded vehicles (dapat menangani 1500-5000 bagasi saat jam sibuk). 6 jenis bandar udara: Bandar Udara Umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum. Bandar Udara Khusus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya. Bandar Udara Domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri. Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri. Bandar Udara Pengumpul (hub) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi. Bandar Udara Pengumpan (spoke) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas. Bentuk layanan yang disediakan bandar udara ada 2: Bandar udara umum yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala bentuk kepentingan umum atau lebih dikenal dengan bandar udara komersial. Bandar udara khusus yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala sesuatu yang tidak dilayani pada bandar udara komersial, misal bandar udara khusus militer yang tentunya hanya akan dipakai oleh kalangan tertentu saja. Penggunaan bandar udara ada 2: Bandar udara domestik= bandar udara yang melayani penerbangan komersial di dalam negeri. Bandar udara internasional= bandar udara yang melayani penerbangan komersial ke luar negeri.

description

lapter

Transcript of SHEET KD 1

Page 1: SHEET KD 1

TERMINAL: Daerah pertemuan utama antara lapangan udara dan bagian bandar udara lainnya. Semua bentuk bangunan yang menjadi penghubung sistem transportasi darat dan sistem transportasi udara yang menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses dari darat ke pesawat udara atau sebaliknya; pemprosesan penumpang datang, berangkat maupun transit dan transfer serta pemindahan penumpang dan bagasi dari dan ke pesawat udara. Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi dan komersial serta harus memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan operasi penerbangan, disamping persyaratan lain yang berkaitan dengan masalah bangunan. TUJUAN UTAMA SISTEM TERMINAL PENUMPANG: untuk memberikan daerah pertemuan antara penumpang dan cara jalan masuk bandar udara, guna memroses penumpang yg memulai ataupun memngakhiri suatu perjalanan udara dan untuk mengangkut bagasi dan penumpang ke dan dari pesawat.BAGIAN” SISTEM TERMINAL1. Daerah pertemuan dengan jalan masuk dimana penumpang berpindah dari cara perjalanan pada jalan masuk ke bagian pemrosesan penumpang, sirkulasi, parkir dan naik turunnya penumpang di pelataran.Fasilitas yg ada di jalan masuk: Pelataran depan bagi penumpang untuk naik dan turun dari kendaraan yg menyediakan posisi bongkar muat bagi kendaraan untuk menuju atau meninggalkan gedung terminal. Fasilitas parkir mobil yg menyediakan parkir untuk jangka pendek dan panjang bagi penumpang dan pengunjung, serta fasilitas untuk mobil sewaan, angkot dan taksi. Jalan yg menuju pelataran terminal, pelataran parkir dan jaringan jalan umum dan tol. Fasilitas untuk menyebrangi jalan bagi pejalan kaki, termasuk terowongan. Jalan lingkungan dan lajur bagi kendaraan pemadam kebakaran yg menju ke berbagai fasilitas dalam terminal dan ke tempat fasilitas bandara lainnya.Dalam buku Time-Saver Standards For Building Types, terdapat lima tipe jalan akses utama di bandar udara, yaitu:Akses Jalan Utama Bandar Udara (Primary Airport Access Road)= Jalan ini menyediakan akses menuju bandar udara dari sistem jalan kota. Akses Jalan Area Terminal (Terminal Area Access Road)= Jalan ini melayani penumpang bandar udara, pengunjung, dan pekerja. Jalur ini menghubungkan antara Akses Jalan Bandar Udara Utama dengan fasilitas parkir. Akses Jalan Area Terminal harus cukup memungkinkan untuk melancarkan penyaluran lalu lintas menuju pelataran terminal, area parkir, dan fasilitas publik lainya. Jalan Bagian Depan Terminal (Terminal Frontage Road)= Jalan ini mendistribusi kendaraan secara langsung menuju gedung terminal. Karena pertemuan dari jalur menuju dan dari pelataran terminal bertemu disini, setidaknya harus tersedia dua jalur berdampingan menuju trotoar terminal. Jalan Memutar (Recirculation Road)= Jalan ini memengizinkan semua lalu lintas, private dan komersil untuk berputar menuju jalan pelataran terminal di depan terminal. Akses Pelayanan (Service Road)= Jalan ini terbagi menjadi dua kategori pengguna yaitu umum dan terbatas (terlarang untuk umum). Akses pelayanan pengguaan secara umum digunakan untuk mengantar barang, pelayanan, kargo, stok dapur pesawat, Akses jalan dan lalu lintas untuk penggunaan secara terbatas, untuk pemadam kebakaran, bahan bakar.2. Bagian pemrosesan dimana penumpag diproses dalam persiapan untuk memulai/mengakhiri suatu perjalanan udara, kegiatan yg dilakukan, penjualan tiket, lapor masuk bagasi, pengambilan bagasi, pemesanan tempat duduk, pelayanan pengawasan federal dan keamanan.Fasilitas yg ada di sistem pemrosesan: Tempat pelayanan tiket (gerai tiket penerbangan (Airline Ticket Counter/Office (ATO)) adalah lokasi utama bagi penumpang untuk menyelesaikan transaksi tiket (penyerahan nomor kursi) dan untuk check-in bagasi untuk keberangkatan. ATO terdiri atas gerai maskapai, sistem bagasi, area agen pelayanan, dan administrasi/ kantor), lapor masuk bagasi, informasi penerbangan. Terdapat tiga konfigurasi gerai tiket maskapai: linier (Konfigurasi ini sangat sering digunakan.

Konfigurasi yang serba guna seperti dapatmelakukan kegiatan seperti ticketing, check-in bagasi, dan kegiatan lainnya. Saat jam sibuk, konfigurasi ini bisa digunakan untuk satu kegiatan pelayanan untuk mempercepat proses. Untuk bandar udara dengan volume penumpang yang tinggi, satu kegitan dalam satu gerai dapat deberlakukan secara permanen), flow-through counters (Konfigurasi ini digunakan maskapai dengan persentase kegiatan bagasi yang sangat tinggi. Konfigurasi ini memberi izin penumpang untuk check-in bagasi sebelum menyelesaikantransaksi tiket dan meningkatkan kemampuan penanganan kegiatan bagasi dengan conveyor belt tambahan), island counter (Konfigurasi ini adalah gabungan beberapa ciri dari konfigurasi linear dan Flow- Through Counters. Bentuk gerai seperti huruf "U" dengan conveyor belt. Sama seperti Flow-Through Counters konfigurasi ini terbatas dalam pengaplikasiannya.)Ruang pelayanan terminal terdiri dari fasilitas penumpang dan pengunjung, ruangan untuk menyiapkan makanan. Lobi untuk sirkulasi penumpang dan ruang tunggu bagi tamu. Daerah sirkulasi umum bagi penumpang dan pengunjung seperti tangga, lift. Ruangan untuk bagasi yg tidak boleh dimasuki umum untuk menyortir dan memroses bagasi yg akan dimasukkan ke pesawat. Ruangan bagasi untuk memroses bagasi yg dipindahkan dari satu pesawat ke pesawat lain dari perusahaan penerbangan yg sama/ berbeda. Ruangan untuk menerima bagasi dari pesawat yg tiba dan untuk menyerahkan bagasi kepada penumpang. Daerah pelayanan dan administrasi bandara yg digunakan untuk manajemen, operasi dan fasilitas pemeliharaan bandara. Fasilitas pelayanan federal untuk memroses penumpang yg tiba pada penerbangan internasional dan kadang” digabungkan sebagai bagian dari elemen penghubung.Layanan inpeksi atau dikenal di dunia kebandar udaraan dengan CIQ (custom, immigration, and Quarantine): bea cukai, imigrasi, karantina(Pembatasan aktivitas yang ditujukan terhadap orang atau binatang yang telah kontak dengan orang atau binatang yang menderita penyakit menular pada masa penularan).3. Pertemuan dengan pesawat dimana penumpang berpindah dari bagian pemrosesan ke pesawat. Kegiatan yg terjadi, pemindahan muatan ke dan dari pesawat serta naik dan turunnya penumpang dan barang ke dan dari pesawat.Fasilitas yg ada di pertemuan dengan pesawat: Ruangan terbuka untuk sirkulasi menuju ke ruang tunggu keberangkatan, yg digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan. Ruang tunggu yg digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan. Bagian dari ruang tunggu: -Ruang untuk satu atau lebih untuk pegawai maskapai untuk pengecekan tiket - Check-in bagasi - Ruang duduk- Ruang mengantri untuk boarding (3m didepan posisi pegawai maskapai) - Area untuk menurunkan penumpang dari pesawat .Peralatan keberangkatan penumpang yg digunakan untuk naik dan turun dari pesawat dari dan ke ruang tunggu keberangkatan. Pengangkutan Dari dan Menuju Pesawat (Penggunaan Tangga, jembatan penumpang/garbarata,transporter).Ruang operasi perusahaan penerbangan yg digunakan untuk pegawai, peralatan dan kegiatan: yg berhubungan dengan kedangan dan keberangkatan pesawat. Fasilitas keamanan untuk memeriksa penumpang dan bagasi serta memeriksa jalan masuk untuk umum yg menuju ke daerah keberangkatan penumpang. Daerah pelayanan terminal yg memberikan fasilitas kepada umum dan daerah” bukan untuk umum yg digunakan untuk operasi seperti gedung untuk utilitas.Bongkar Muat Bagas=Secara normal tipe dari sistem ini dipilih oleh pihak maskapai berdasarkan volume lalu lintas dan karakteristik perusahaan. Terdapat empat tipe sistem bongkar muat bagasi ini, yaitu: Manual (dapat menangani hingga 200 bagasi saat jam sibuk), Recirculation devices, accumulators, dan indexing belts (dapat menangani 150-1500 bagasi saat jam sibuk), Semi-automated sorting: Linear belt sorter (dapat menangani 300-800 bagasi saat jam sibuk) Tilt tray sorter (dapat menangani 800-5000 bagasi saat jam sibuk), Destination-coded vehicles (dapat menangani 1500-5000 bagasi saat jam sibuk).6 jenis bandar udara: Bandar Udara Umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum. Bandar Udara Khusus

adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya. Bandar Udara Domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri. Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri. Bandar Udara Pengumpul (hub) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi. Bandar Udara Pengumpan (spoke) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas. Bentuk layanan yang disediakan bandar udara ada 2: Bandar udara umum yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala bentuk kepentingan umum atau lebih dikenal dengan bandar udara komersial. Bandar udara khusus yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala sesuatu yang tidak dilayani pada bandar udara komersial, misal bandar udara khusus militer yang tentunya hanya akan dipakai oleh kalangan tertentu saja.Penggunaan bandar udara ada 2: Bandar udara domestik= bandar udara yang melayani penerbangan komersial di dalam negeri. Bandar udara internasional= bandar udara yang melayani penerbangan komersial ke luar negeri.Perbedaan penerbangan transit dan transfer adalah transit berhenti sejenak tanpa berganti pesawat dan transfer berhenti sejenak ,tetapi berangkat kembali dengan jenis pesawat berbeda.Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat di bandara yaitu:Security check point 1. Ketika memasuki area ini, prosedur yang harus dilalui antara lain: Pemeriksaan identitas dan tiket; Pemeriksaan bawaan dengan x-ray. Termasuk benda logam seperti handphone, kunci, dll. Seluruh calon penumpang juga harus melalui pemeriksaan dengan Walk Through Metal Detector (WTMD). Bisa pula dilakukan pemeriksaan secara manual. Kemudian, check in counter. Prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut: Pemeriksaan identitas dan tiket; Laporkan bagasi Anda yang beratnya lebih dari 5 kg. Untuk bagasi yang beratnya kurang dari 5 kg bisa dibawa masuk ke dalam kabin pesawat. Lalu, fiskal. Prosedur ini khusus ditujukan untuk keberangkatan penumpang internasional. Jika Anda memiliki NPWP dengan tujuan ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara, maka Anda cukup melaporkan ke counter Pelayanan Pajak. Selanjutnya, pembayaran Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U/Air Port Tax). Untuk penumpang domestik seharga Rp. 30 ribu sedangkan penumpang internasional sebesar Rp. 150 ribu. Tarif ini diluar harga tiket. Khusus untuk penumpang yang transit, air crew, bayi, dan tamu negara tidak dikenai tarif ini. Lalu, pemeriksaan imigrasi berupa paspor dan fiskal. Yakni khusus untuk kedatangan penumpang internasional. Lalu, security check point 2. Yakni pemeriksaan tiket (boarding pass), kupon PJP2U. Untuk menjalani serangkaian prosedur tersebut dengan nyaman dan tidak tergesa-gesa, Anda disarankan untuk melakukan check in tepat waktu.Alur naik pesawat: 1. Datang 2 jam sebelum keberangkatan2. Pemeriksaan keamanan: biasanya berlangsung sampai 2 kali. Saat masuk ke dalam bandara untuk check in, Anda harus melalui metal detector dan koper Anda harus melalui mesin sinar X. Terkadang, Anda diminta melepas semua logam dari tubuh, mulai dari arloji, ponsel, sampai uang koin. Semua dimasukan ke nampan khusus.Pemeriksaan keamanan yang kedua adalah menjelang masuk ke ruang tunggu sebelum naik ke pesawat. Lagi-lagi ada metal detektor dan pemeriksaan barang bawaan. Biasanya pemeriksaan kedua fokus pada benda cair yang Anda bawa. Jangan membawa benda cair melebihi 100 ml, misalnya parfum. 3. Check in: Ini adalah prosedur resmi dimana pihak maskapai mencatat setiap penumpang yang datang ke dalam data manifes penerbangan. Carilah loket check in sesuai nama maskapai. Anda akan dimintai tiket atau print out tiket elektronik. Anda juga dimintai tanda bukti identitas diri seperti KTP atau paspor untuk yang mau terbang ke luar negeri. Bagasi Anda juga

akan ditimbang di sini, sesuai batas atau malah overweight alias kelebihan beban. Dalam proses check in, setiap penumpang akan diberikan boarding pass sebagai tanda bisa masuk ke dalam pesawat dan nomor tempat duduk. Anda juga bisa memesan mau duduk di sebelah mana. Pada maskapai full service, proses check in ini juga menentukan apakah Anda bisa masuk pesawat duluan karena naik di kelas bisnis, atau karena sakit, hamil, tua, atau membawa anak-anak.Setelah itu membayar airport tax Rp 40.000 per orang untuk penerbangan domestik dan Rp 150.000 per orang untuk penerbangan internasional di Bandara Soekarno Hatta. 4. Imigrasi: Untuk mereka yang akan terbang ke luar negeri, tahapan selanjutnya adalah proses imigrasi. Anda akan kembali menghadapi loket-loket dan diminta mengantre dengan tertib. Proses imigrasi dilakukan satu persatu kecuali Anda membawa anak kecil. Anda tidak boleh berdiri dekat loket saat mengantre. Perhatikan garis kuning di lantai. Berdirilah di garis kuning, sambil menunggu orang di depan Anda selesai melakukan proses imigrasi. Saat imigrasi, data paspor Anda akan disalin petugas, bisa discan atau lembar data paspor biometrik Anda digesek petugas. Sekali gesek, muncullah semua data Anda di layar komputer. Petugas imigrasi mencocokan foto paspor dan wajah Anda. Selanjutnya mereka akan memberikan cap stempel keberangkatan pada buku paspor Anda.5. Boarding: Perhatikan betul boarding pass Anda. Di situ ada petunjuk ruang mana dan gate mana Anda harus menunggu pesawat. Perhatikan juga jam boarding dan jam terbang pesawat. 6. Duduk di pesawat: Yang naik duluan adalah penumpang kelas bisnis dan penumpang prioritas seperti manula, orang sakit atau yang membawa anak-anak. Anda masuk ke pesawat bisa dengan garbarata, turun ke landasan kemudian naik tangga khusus, atau naik bus terlebih dahulu jika pesawat Anda parkirnya jauh. Carilah tempat duduk Anda sesuai nomor pada boarding pass. Letakan ransel atau tas tenteng Anda di kompartemen di atas tempat duduk.

Page 2: SHEET KD 1
Page 3: SHEET KD 1

Soekarno-Hatta airport map

Page 4: SHEET KD 1

PENDAHULUAN LAPANGAN TERBANG Pengertian; Sistim bandar udara; Faktor yang mempengaruhi perencanaan bandar udara; Aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan bandar udara; Faktor pemilihan/penentuan lokasi bandar udara; Faktor dimensi lapangan terbang

LAPANGAN TERBANG Suatu kumpulan dari beberapa fasilitas pendukung yang saling

berhubungan dan melayani aktivitas transportasi udara seperti landasan pacu (runway), landasan penghubung (taxiway), apron, gedung terminal, ATC-tower, dan hanggar

Rutinitas dari aktivitas penerbangan pada lapangan terbang membentuk suatu sistem bandar udara

SISTEM BANDAR UDARA PENDUKUNG UTAMA 1. Gedung Terminal Utama yang terdiri atas terminal keberangkatan (Departure Terminal) untuk mengatur proses keberangkatan penumpang dan terminal kedatangan (Arrival Terminal) untuk mengatur proses kedatangan penumpang; 2. Apron merupakan area parkir pesawat terbang dengan struktur perkerasan kaku (rigid pavement) pada masing-masing jalur terminal yakni terminal kedatangan maupun terminal keberangkatan.3. ATC (Air Traffic Control) Tower merupakan menara pengatur dan pengawasan lalu lintas udara, yang mengatur sistem keamanan penerbangan serta berwenang untuk memberikan ijin dalam proses tinggal landas (take-off) maupun pendaratan (landing) dari pesawat terbang. 4. Landasan pacu (runway) merupakan jalur utama dengan struktur perkerasan lentur (flexible pavement) bagi pesawat terbang untuk melakukan tinggal landas (take-off) dan pendaratan (landing).; 5. Landasan penghubung merupakan jalur penghubung untuk mobilitas pesawat terbang dari apron ke landasan pacu dan sebaliknya, yakni terdiri atas jalur penghubung masuk landasan pacu (entrance taxiway) dan jalur penghubung keluar landasan pacu (exit taxiway)

SISTEM BANDAR UDARA PENDUKUNG TAMBAHAN 1.Hanggar adalah tempat perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang sebelum dan sesudah melakukan penerbangan. 2.Airport Security and Safety Division atau divisi keamanan dan keselamatan otorita bandar udara berwenang untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jasa transportasi udara selama berada di bandar udara.

ASPEK PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG1. Peraturan-peraturan atau pedoman yang disyaratkan/ direkomendasikan dalam perencanaan lapangan terbang dari FAA (Federal Aviation Administration) dan ICAO (International Civil Aviation Organization) serta dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; 2.Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis daerah, curah hujan tahunan, peta topografi daerah dan peta aliran angin3.Studi tentang perkiraan prospek eksistensi bandar udara untuk jangka pendek (5 tahun) menengah (10 tahun) dan jangka panjang (15-20 tahun) berdasarkan kebutuhan pelayanan transportasi udara.;4.Kebutuhan pengembangan dan pengadaan fasilitas pendukung pada bandar udara.

FAKTOR PEMILIHAN & PENENTUAN LOKASI LAPANGAN TERBANGa.Tipe pengembangan daerah di sekitar lapangan terbang b.Kondisi geologi, geografi dan klimatologi dari daerah setempat, hal ini mempengaruhi dalam desain geometris landasan pacu maupun landasan penghubung dan perencanaan drainase dari bandar udara. c.Ketersediaan lahan untuk perluasan wilayah/ kawasan lapangan terbang. d.Kemudahan untuk dicapai dengan sarana transportasi darat.Hal ini dipengaruhi oleh jumlah distribusi harian kendaraan bermotor, alternatif penggunaan sarana transportasi darat yang ada dan penentuan jumlah kemungkinan cara penggunaan moda transportasi darat yang tersedia. e.Ada

tidaknya bandar udara/ lapangan terbang lain dan tersedianya wilayah penerbangan/ jalur terbang. Hal ini menentukan jarak antar lapangan terbang dan kapasitas dasar dari bandar udara yang dapat melayani pengguna jasa transportasi udara, sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam proses operasional lapangan terbang. f.Keberadaan halangan terhadap pandangan pilot maupun dari pengawas menara ATC. Hal ini dapat secara alami (keadaan asli daerah yang direncanakan untuk lapangan terbang berupa pegunungan atau perbukitan) maupun buatan (gangguan asap dari industri). g.Tersedianya sumber daya pendukung operasional lapangan terbang seperti suplai kebutuhan air, tenaga listrik, dan jangkauan distribusi bahan bakar untuk pesawat terbang dapat dicapai dengan mudah.h.Rencana penggunaan lahan lapangan terbang. Hal ini dipengaruhi oleh 2 tipe pembagian wilayah lapangan terbang, yaitu : Pembagian wilayah menurut ketinggian daerah kawasan lapangan terbang dan kemungkinan bahaya kecelakaan pesawat terbang yang dapat terjadi. Pembagian

wilayah tata guna lahan lapangan terbang.FAKTOR BERPENGARUH PADA PERENCANAAN BANDAR UDARAa. tingkat kebutuhan pelayanan jasa transportasi udara di daerah pada suatu negara. b. pengembangan wilayah / daerah dalam tinjauan aspek ekonomi dan kepentingan otonomi regional c. kepentingan strategis dari pemerintah daerah setempat d. kondisi geografis dari daerah setempat

FAKTOR DIMENSI LAPANGAN TERBANG a. Karakteristik dan spesifikasi pesawat terbang rencana berpengaruh pada perencanaan ukuran panjang dan lebar dari landasan pacu dan landasan penghubung.b. Kepadatan lalu lintas penerbangan yang dilayani mempengaruhi jumlah landasan pacu dan susunan landasan penghubung c. Kondisi iklim dan cuaca pada lokasi lapangan terbang, aspek temperatur udara berpengaruh pada ukuran panjang landasan pacu dan aspek arah angin berpengaruh pada jumlah dan konfigurasi landasan pacu.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN:Tujuan Umum:1. Pengembangan dan penetapan ukuran untuk memeuhi tujuan dari bandar udara yang dinyatakan dalam bentuk parameter-parameter

yang ditetapkan dalan rencana induk // 2.Kemampuan untuk memenuhi permintaan jangka panjang dan menengah // 3.Kelayakan keuangan finansial,praktikal dan fungsional // 4.Memaksimumkan penggunaan fasilitas2 yg ada // 5.Pencapaian keseimbangan arus lalu lintas diantara jalan masuk, terminal dan fasilitas lapangan udara saat jam puncak // 6.Pertimbangan mengenai kepekaan lingkungan // 7.Pemeliharaan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan2 masa depan // 8.Kemampuan untuk memperkirakan dan menerapkan perkembangan2 yang penting dalam teknologi penerbangan

TUJUAN-TUJUAN BAGI KEPERLUAN PENUMPANG1.Tanggap terhadap kebutuhan penumpang sehubung dengan persyaratan kemudahan, kenyamanan, dan pribadi // 2.Penyediaan tanda petunjuk yang efektif pada jalan masuk danbagi penumpang melalui gambar2 petunjuk arah yang singkat tetapi jelas // 3.Pemisahan jalan2 dan pelataran bagi mereka yang hendak naik ke pesawat dan yang turun dari pesawat untuk menjamin efisiensi operasional yang maksimum // 4.Penyediaan jalan menuju tempat parkir yang umum bagi karyawan

TUJUAN-TUJUAN BAGI KEPERLUAN PERUSAHAAN PENERBANGAN1.Pengakomodasian armada pesawat saat ini dan masa datang dengan efisiensi operasional maksimum 2.Penyediaan cara penanganan secara efisien dan langsung3.Adanya fasilitas keamanan yang efektif, efisien, ekonomis4.Adanya fasilitas yg akan mencakup cara pengukuran terbaru ttg tindakan penghematan energi

TUJUAN BAGI KEPERLUAN MANAJEMEN BANDAR UDARA1.Pemeliharaan operasi terminal yg ada, sistem jalan masuk, sistem landasan pacu dan fasilitas2 penunjang selama seluruh tahap konstrukti // 2.Penyediaan fasilitas yang menghasilkan pendapatan maksimum dari para pemegang konsesi dan sumber2 lainnya // 3.Penyediaan fasilitas2 yang mengurangi biaya operasi dan pemeliharaan

TUJUAN-TUJUAN BAGI KEPERLUAN MASYARAKAT UMUM1.Memberikan kesan dan ekspresi yang unik dan tepat bagi masyarakat umum // 2.Adanya keharmonisan dengan unsur2 arsitektur yang ada pada keseluruhan kompleks terminal // 3.Koordinasi dengan sistem jalan raya bebas hambatan untuk keluar dari bandar udara yang sudah ada dan yang direncanakan

PARAMETETER2 PERMINTAAN TERMINALLangkah2 berikut harus diikuti dalam menentukan kebutuhan2 ruang fasilitas terminal:1.Penentuan pembagi cara dan model jalan masuk. Biasanya berupa volume kendaraan didarat didapatkan dari proyeksi peramalan penumpang dan pesawat. // 2.Penetapan jumlah dan tipe penumpang. Bisa didapatkan dari peramalan yang ada umumnya dilakukan sehubungan dengan telaah2 perencanaan bandar udara. // 3.Penetapan permintaan komponen penumpang dan jalan masuk. Dilakukan dengan membandingkan tipe2 penumpang dan kendaraan dengan fasilitas2 yg ada didalam daerah terminal. // 4.Penggolongan fasilitas. Dapat digolongkan menurut karakteristik utamanya sehubungan dengan peranan fungsionalnya // 5.Perkiraan kebutuhan ruangan keseluruhan. prosesMungkin untuk menghitung secara pendekatan ukuran keseluruhan suatu fasilitas terminal sebelum membuat perhitungan yg lebih terinci untuk kebutuhan2 ruangan tertentu

PROSES PERENCANAAN TERMINALDigunanakan kriteria avaluasi berikut untuk mempertimbangkan alternatif2 yg ada:

1.Kemampuan untuk menangani permintaan yang diharapkan // 2.Kesesuaian dengan tipe2 pesawat yg diharapkan // 3.Keluwesan dan ketanggapan terhadap pertumbuhan dan perubahan teknologi // 4.Kesesuaian dengan rencana induk bandar udara // 5.Kesesuaian dengan tata guna lahan disekitar bandar udara // 6.Analisis rute manuver dan pemrosesan penumpang // 7.Kemunduran orientasi dan pemrosesan penumpang // 8.Penundaan kendaraan darat, penumpang dan pesawat, yg mungkin terjadi // 9.Kelayakan keuangan dan ekonomi

DALAM TAHAP SKEMATIK DAN PENGEMBANGAN RANCANGAN DITETAPKAN KRITERIA RANCANGAN YG LEBIH BAIK SEPERTI:1.Biaya pemrosesan per penumpang // 2.Jarak berjalan kaki untuk berbagai tipe penumpang // 3.Penundaan penumpang dalam pemrosesan // 4.Tingkat pengisian dan kemacetan // 5.Penundaan dan biaya manuver pesawat // 6.Pemakaian bahan bakar pesawat dalam melakukan manuver di bandar udara antara landasan pacu dan terminal // 7.Biaya konstruksi // 8.Biaya2 administrasi, operasi dan pemeliharaan // 9.Sumber-sumber pendapatan yang potensial dan tingkat pendapatan yang diharapkan dari setiap sumber

LANGKAH2 BERIKUT DIANJURKAN DALAM PERMINTAAN SUATU MODEL SIMULASI UNTUK PEMAKAIAN PADA PROYEK TERMINAL BANDAR UDARA:1. Tetapkan ruang lingkup simulasi sehubungan dengan

pertanyaan2 yg harus dijawab, bagian2 yg harus tercakup, dan tingkat kerincian yg dibutuhkan

2. Tentukan hasil yg dibutuhkan sehingga suatu penafsiran dari hasil akan menjawab pertanyaan yg akan diajukan

3. Bentuk model sehingga penyajian yang abstrak dari bagian2 dalam model dan peristiwa2 serta pengaruh2 timbal balik diantara bagian2 itu merupakan petunjuk bagi unjuk kerja terminal

4. Tetapkan data masukan dan keanekaragamannya5. Setelah model telah dikembangkan, ujilah melalui

pengujianpada sistem2 sebenarnya6. Tetapkan pada model dan ubahlah rancangan fasilitas sesuai

dengan hasil model7. Tinjau hasil dan rancangan yang didapat sehubungan dengan

tingkat keragaman dalam hasil yang yang diperoleh dan memalui pemeriksaan2 yg wajar