SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN...

169
PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE, PROMOTION, PLACE, PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) DAN SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : ALFI AYU TANTRIYANI NIM : 63010150018 PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN...

  • PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE,

    PROMOTION, PLACE, PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) DAN

    SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI

    NASABAH BANK SYARIAH

    (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    ALFI AYU TANTRIYANI

    NIM : 63010150018

    PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2019

  • i

    PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE,

    PROMOTION, PLACE, PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) DAN

    SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI

    NASABAH BANK SYARIAH

    (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    ALFI AYU TANTRIYANI

    NIM : 63010150018

    PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “Jadilah orang yang bermanfaat, jika tidak bisa, jadilah orang yang

    menyenangkan. Jika tidak bisa juga, minimal jadilah orang yang tidak

    merugikan”

    (Ridwan Kamil)

    “Kalau hidup itu adalah sebuah panggung sandiwara, maka mainkanlah

    dengan baik. Tidak harus menjadi yang terbaik dalam setiap moment dalam

    hidup. Tidak perlu bertanya seberapa besar peran yang sedang kita

    mainkan, tapi apa yang bisa kita berikan dalam peran itu. Profesional,

    responsibility, tanggung jawab, integritas itu untuk mencapai suatu

    kesuksesan”

    (Penulis)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Untuk kedua orang tuaku Bapak Suyatman dan Ibu Budi Handayani,

    terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang yang tak terhingga dan

    selalu memberikan yang terbaik untuk penulis

    Kakakku tersayang Yusuf Wahyu Widoyo, adikku tercinta Sultan Ibrahim

    Al-Fajar dan Aisyah Ayudia Inara yang selalu mendukungku dan

    memberikan semangat untuk membahagiakan kedua orang tua

    Seluruh keluarga besar penulis yang terus memberikan motivasi dan

    dukungan kepada penulis

    Sahabatku Pungky, Winda, Rika, Dessy, Anisa, Amalia, Yuli, dan Arum

    yang menjadi tempat curahan isi hati penulis

    Teman-teman seperjuangan hidup di Kota Salatiga

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

    Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,

    puji syukur hanya bagi Allah SWT atas segala nikmat serta hidayah-Nya,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Strategi

    Marketing Mix (Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical

    Evidence) dan Shariah Compliance Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

    Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium) ini

    dengan baik. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi

    Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di hari akhir kelak.

    Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,

    bimbingan, dukungan, nasehat dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi

    ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

    kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam IAIN Salatiga.

    3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan

    Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

    4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A. selaku pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan, dorongan, dan mengarahkan penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    5. Bapak/Ibu pimpinan cabang pembantu BRI Syariah KCP Sragen Atrium atas

    pemberian izin penelitian skripsi kepada penulis.

    6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah dan seluruh staff IAIN

    Salatiga.

  • ix

    7. Kedua Orang Tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendoakan,

    memberikan pengorbanan, perjuangan, nasehat, kasih sayang, kesabaran

    serta dukungan yang tiada henti.

    8. Teman-teman mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Program Studi S1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi

    rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga

    karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan

    bersama.

    Dengan segala rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

    banyak kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

    penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis. Dan akhirnya, tidak

    ada kata selain rasa syukur atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.

    Sehingga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

    umumnya.

    Salatiga, 31 Juli 2019

    Penulis

    Alfi Ayu Tantriyani

  • x

    ABSTRAK

    Tantriyani, Alfi Ayu. 2019. Pengaruh Strategi Marketing Mix (Product, Price,

    Promotion, Place, People, Process, Physical Evidence) dan Shariah

    Compliance terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi

    Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium). Skripsi, Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S-1 Perbankan Syariah IAIN

    Salatiga. Pembimbing: Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Strategi

    Marketing Mix (Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical

    Evidence) dan Shariah Compliance terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank

    Syariah (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium). Metode

    pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada nasabah

    tabungan Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium. Sampel yang digunakan dalam

    penelitian ini sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan purposive

    sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan alat analisis SPSS

    versi 23. Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji

    statistik melalui uji koefisien determinasi (R2) dan uji statistik t.

    Berdasarkan hasil uji t menunjukkan hasil bahwa variabel product, price,

    promotion, place, people dan shariah compliance tidak berpengaruh terhadap

    keputusan menjadi nasabah. Sedangkan variabel process dan physical evidence

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah Bank BRI

    Syariah KCP Sragen Atrium.

    Kata Kunci: Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical

    Evidence, Shariah Compliance, Keputusan nasabah

  • xi

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.

    PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............. Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    ABSTRAK .............................................................................................................. x

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

    D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

    E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 13

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 15

    A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 15

    B. Kerangka Teori........................................................................................... 25

    1. Theori of Reasoned Action ..................................................................... 25

    2. Keputusan Nasabah (Y) ......................................................................... 26

    3. Bauran Pemasaran (X) ........................................................................... 34

    C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 58

    D. Hipotesis ..................................................................................................... 59

    1. Pengaruh Product terhadap keputusan nasabah ..................................... 59

    2. Pengaruh price terhadap keputusan nasabah.......................................... 60

    3. Pengaruh promotion terhadap keputusan nasabah ................................. 60

    4. Pengaruh place terhadap keputusan nasabah ......................................... 61

    5. Pengaruh people terhadap keputusan nasabah ....................................... 62

    6. Pengaruh process terhadap keputusan nasabah...................................... 63

    7. Pengaruh physical evidence terhadap keputusan nasabah ..................... 64

  • xii

    8. Pengaruh shariah compliance terhadap keputusan nasabah .................. 65

    BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 66

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 66

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 67

    C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 67

    D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 69

    E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 70

    F. Instrumen Penelitian................................................................................... 71

    G. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 72

    H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 75

    1. Analisis Regresi Linear Berganda ......................................................... 75

    2. Analisis Data .......................................................................................... 76

    I. Alat Analisis ............................................................................................... 82

    BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 83

    A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 83

    1. Profil Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium ....................................... 83

    2. Produk Tabungan BRI Syariah KCP Sragen Atrium ............................. 84

    3. Visi BRI Syariah KCP Sragen Atrium ................................................... 88

    4. Misi BRI Syariah KCP Sragen Atrium .................................................. 88

    B. Deskripsi Responden .................................................................................. 88

    1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 89

    2. Profil Responden Berdasarkan Agama .................................................. 89

    3. Profil Responden Berdasarkan Status .................................................... 90

    4. Profil Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 91

    5. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............................. 92

    6. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................................. 93

    7. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ............................ 93

    C. Analisis Data .............................................................................................. 94

    1. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 94

    2. Uji Statistik ............................................................................................ 97

    3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 103

    D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 110

    BAB V PENUTUP .............................................................................................. 115

    A. KESIMPULAN ........................................................................................ 115

  • xiii

    B. SARAN .................................................................................................... 116

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 119

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 140

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 147

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga ........................................... 4

    Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................................... 19

    Tabel 3 1 Contoh Skala Likert .......................................................................................... 71

    Tabel 3 2 Definisi Konsep dan Operasional ..................................................................... 72

    Tabel 4 1 Jenis Kelamin Responden ................................................................................. 89

    Tabel 4 2 Agama Responden ............................................................................................ 89

    Tabel 4 3 Status Responden .............................................................................................. 90

    Tabel 4 4 Usia Responden ................................................................................................ 91

    Tabel 4 5 Pendidikan Terakhir Responden ....................................................................... 92

    Tabel 4 6 Pekerjaan Responden ........................................................................................ 93

    Tabel 4 7 Pendapatan Responden ..................................................................................... 93

    Tabel 4 8 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................................... 95

    Tabel 4 9 Hasil Uji Validitas ............................................................................................ 96

    Tabel 4 10 Hasil Uji Determinasi (R²) .............................................................................. 98

    Tabel 4 11 Hasil Uji Statistik t .......................................................................................... 99

    Tabel 4 12 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................................... 103

    Tabel 4 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 105

    Tabel 4 14 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................... 108

    Tabel 4 15 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 114

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2 1 Kerangka Teori.............................................................................................. 58

    Gambar 4 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 106

    Gambar 4 2 Gambar Normal Plot ................................................................................... 109

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Lembaga perbankan dan keuangan syariah saat ini mengalami

    perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut berawal dari

    berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991. Berdirinya Bank

    Muamalat Indonesia yang sejalan dengan kesadaran masyarakat atas

    pelayanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah telah memotivasi

    lahirnya lembaga keuangan syariah lainnya. Pada tahun 1998, dual system

    bank diterapkan dengan diamandemennya UU Perbankan No. 7 Tahun

    1992 dengan UU No. 10 Tahun 1998. Sistem perbankan ini mengizinkan

    bank-bank konvensional untuk beroperasi menggunakan prinsip syariah

    dengan cara membuka Unit Usaha Syariah (UUS) sehingga mempercepat

    pertumbuhan perbankan syariah. Selain itu, Undang-Undang Republik

    Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 9 tentang Perbankan

    Syariah juga menjelaskan bahwa Bank Umum Konvensional yang akan

    melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib membuka

    kantor pusat bank dengan izin Bank Indonesia.

    Bank Syariah merupakan salah satu bagian dari aplikasi ekonomi

    syariah yang telah mengalami banyak kemajuan. Hal tersebut tentunya

    mendorong perbankan syariah untuk terus bersaing dalam mendapatkan

    pangsa pasar. Perbankan syariah ini melakukan berbagai upaya untuk

    menarik nasabah dan mempertahankan nasabahnya. Dalam upaya tersebut

  • 2

    bank syariah harus bisa mengerti keinginan dan kebutuhan nasabah

    sehingga mampu memenuhi harapan nasabah.

    Dewasa ini bank syariah juga tidak hanya dilirik oleh masyarakat

    muslim tetapi masyarakat non muslim juga sudah mulai melirik bank

    syariah seperti Bank BRI Syariah yang sudah memiliki nasabah non

    muslim dan memang pada dasarnya Bank BRI Syariah tidak menutup

    kemungkinan bagi calon nasabah non muslim.

    Jasa perbankan syariah semakin diminati nasabah non muslim karena

    dinilai lebih memberikan keadilan. Pertumbuhan nasabah di bank syariah

    bukan hanya dari kelompok muslim tapi juga non muslim. Nasabah non

    muslim itu mengaku tertarik karena bank syariah dinilai lebih memberikan

    keadilan kepada nasabahnya ketimbang bank konvensional.

    Sistem perbankan syariah memiliki kesamaan dengan sistem

    perbankan konvensional dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan

    masyarakat dalam bisnis keuangan. Namun keduanya memiliki perbedaan

    dalam hal sistem balas jasa yang diberikan kepada para nasabah. Dengan

    berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem

    perbankan ini bersaing bebas di pasar uang dimana jutaan nasabah

    diperebutkan dengan berbagai strategi bisnis perbankan syariah yang tidak

    saja dilakukan oleh bank-bank yang murni berbasis syariah, tetapi hampir

    seluruh Bank Konvensional juga membuka bisnis perbankan syariah ini.

    Baik Bank Syariah maupun Bank Konvensional menawarkan bagitu

    banyak fasilitas pelayanan, kepercayaan dan strategi yang digunakan serta

  • 3

    bagaimana kualitas produk yang sangat memanjakan para nasabahnya.

    Kondisi persaingan bisnis perbankan ini mendorong setiap bankir untuk

    mencari berbagai strategi pelayanan terbaik agar dapat menarik nasabah

    baru dan mempertahankan nasabah yang telah ada.

    Pemasaran sangatlah penting dilakukan oleh setiap perusahaan-

    perusahaan yang berorientasi profit maupun non profit. Tujuannya agar

    perusahaan mampu bertahan di tengah-tengah persaingan yang sangat

    ketat. Pemasaran juga digunakan untuk menghadapi pesaing-pesaing yang

    dari waktu ke waktu semakin meningkat seiring dengan perkembangan

    zaman. Salah satu unsur penting dalam strategi pemasaran terpadu adalah

    strategi bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan di

    setiap perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahan

    menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Marketing mix

    merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari

    sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan perusahaan untuk

    mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen (Assauri, 1998:180).

    Strategi pemasaran yang tepat memiliki implikasi yang besar dalam

    keberhasilan meraup pangsa pasar. Pelaku perbankan syariah harus

    memahami komponen-komponen yang mampu menjadi nilai tambah

    dalam perkembangan bisnisnya. Faktor-faktor dalam bauran pemasaran

    jasa yang terdiri dari product, price, promotion, place, people, process,

    physical evidence dan shariah compliance menjadi pertimbangan utama

  • 4

    dalam memutuskan strategi yang tepat dalam menawarkan produk

    perbankan syariah kepada masyarakat.

    Dari banyaknya lembaga keuangan yang ada di indonesia membuat

    keadaan perbankan syariah akhir-akhir ini semakin memperlihatkan

    tingkat persaingan yang sangat ketat. Berdasarkan laporan yang termuat

    dalam Statistik Perbankan Syariah (SPS) menunjukan bahwa hingga bulan

    Desember 2018, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 14

    bank dengan jumlah kantor sebanyak 1.875 kantor, Unit Usaha Syariah

    (UUS) tercatat sebanyak 20 unit dengan jumlah kantor sebanyak 354

    kantor, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tercatat sebanyak

    167 bank dengan jumlah kantor sebanyak 495 kantor (www.ojk.co.id).

    Selain itu, minat masyarakat terhadap perbankan syariah juga

    mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh jumlah

    rekening dana pihak ketiga pada bulan Desember 2018 yang lebih banyak

    daripada bulan Desember 2017. Di bawah ini adalah tabel perbandingan

    jumlah rekening dana pihak ketiga pada tahun 2017 dan 2018 berdasarkan

    laporan yang termuat dalam Statistik Perkembangan Syariah (SPS).

    Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga

    Tahun BUS UUS BPRS Total

    2017 21,34 juta 4,50 juta 6,99 juta 32,83 juta

    2018 24,07 juta 5,00 juta 8,13 juta 37,20 juta

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Desember 2018

    Dari peningkatan minat masyarakat terhadap bank syariah,

    menunjukan bahwa bank syariah berpotensi besar untuk menjadi pilihan

  • 5

    utama masyarakat, baik untuk melakukan penyimpanan uang, pembiayaan

    maupun transaksi.

    Kotler dan Armstrong (2001:196), menjelaskan mengenai model

    perilaku konsumen yang diawali dengan adanya rangsangan pemasaran

    dari perusahaan dan rangsangan dari luar perusahaan. Rangsangan

    pemasaran terdiri dari 4P bagi perusahaan manufaktur dan 7P bagi

    perusahaan jasa. Sedangkan, rangsangan lain terdiri dari ekonomi,

    teknologi, politik dan budaya. Rangsangan tersebut akan masuk ke dalam

    kotak hitam pembeli yang nantinya akan menciptakan karakteristik

    pembeli yang mempengaruhi bagaimana pembeli tersebut bersikap dan

    bereaksi terhadap rangsangan. Setelah itu, akan terjadi proses keputusan

    pembelian melalui 5 tahap yang terdiri dari pengenalan kebutuhan,

    pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku

    pasca pembelian. Sehingga nantinya akan menghasilkan tanggapan

    pembeli yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan

    dealer, waktu pembelian dan jumlah pembelian. Jadi, keputusan menjadi

    nasabah sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan pemasaran yang

    diberikan oleh perusahaaan melalui marketing mix.

    Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang dipakai

    perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya (Kotler, 2009:23).

    Marketing mix untuk perusahaan jasa terdiri dari 7P, yaitu Product

    (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), Process

    (proses), Physical Evidence (bukti fisik), dan People (orang). Menurut

  • 6

    Kotler (2000:428), produk merupakan segala sesuatu yang dapat

    ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan

    atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar

    yang bersangkutan. Menurut Kotler (2001:439), harga merupakan

    sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Menurut

    Kasmir (2004:145), tempat atau lokasi bank merupakan lokasi dimana

    diperjual belikannya produk bank. Menurut Swastha (2000:222), promosi

    merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

    mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

    menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong

    (2012:62), proses merupakan semua prosedur aktual, mekanisme, dan

    aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Menurut

    Zeithaml dan Bitner (2003:282), bukti fisik merupakan dimana jasa

    disalurkan melalui interaksi dengan pelanggan dan dimana setiap

    komoditas yang memfasilitasi performa dan komunikasi jasa itu sendiri.

    Menurut Hurriyati (2010:62), bagi beberapa perusahaan jasa, orang adalah

    semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga

    dapat mempengaruhi persepsi pembeli.

    Menurut penelitian yang dilakukan Huseini (2017), mengungkapkan

    bahwa diantara semua variabel 7P dalam marketing mix, yang berpengaruh

    secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menabung, yaitu variabel

    produk, harga, tempat dan lokasi. Sedangkan dalam penelitian Musnaini

    (2014) mengungkapkan bahwa yang berpengaruh secara parsial terhadap

  • 7

    keputusan nasabah hanya variabel produk, harga, promosi, tempat,

    pegawai, proses dan bukti fisik.

    Selain rangsangan pemasaran 7P dari perusahaan, shariah compliance

    (kepatuhan syariah) juga bisa dijadikan rangsangan yang dapat

    mempengaruhi keputusan pembeli. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia

    Nomor 13/ 2/ PBI/ 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank

    Umum, maka yang dimaksud dengan kepatuhan adalah nilai, perilaku,

    tindakan yang membantu terbentuknya kepatuhan terhadap ketentuan

    Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

    termasuk prinsip syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

    Syariah. Jadi shariah compliance merupakan penerapan prinsip-prinsip

    syariah dalam semua kegiatan perbankan syariah. Dari hasil penelitian

    Zamroni, (2016) mengungkapkan bahwa shariah compliance berpengaruh

    terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Umum Syariah.

    Bank Rakyat Indonesia Syariah atau selanjutnya disingkat dengan BRI

    Syariah, Merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia, yang

    merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia. BRI Syariah merupakan

    anak perusahaan yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakat di

    Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. BRI Syariah juga

    merupakan salah satu Bank Umum Syariah di Indonesia yang kinerjanya

    bagus dan mampu bersaing dengan bank-bank syariah lainnya yang ada di

    Indonesia. Kinerja bagus tersebut dapat dinilai berdasarkan laporan

    keuangan Bank BRI Syariah pada tahun 2018 mengalami peningkatan

  • 8

    yaitu asetnya sebesar Rp. 34,73 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK)

    sebesar Rp. 28,3 triliun sedangkan di tahun 2017 aset BRI Syariah sebesar

    Rp. 31,54 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp. 26,31 triliun.

    Selain itu Bank BRI Syariah juga memperoleh beberapa penghargaan

    pada tahun 2018 BRI Syariah juga mendapatkan penghargaan dari Badan

    Wakaf Indonesia (BWI) atas komitmen dan partisipasinya pada program

    Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) senilai Rp. 1,5 miliar di ISEF 2018 dan

    juga mendapatkan kategori Best Acquirer Bank Category Tier 2 Islamic

    Bank, Best Issuer Bank Category Tier 2 Islamic Bank, The Highest E-

    Channer Transactions Bank Category Tier 2 Islamic Bank, 2nd Best

    Transaction Growth as Acquirer Bank dari Jaringan PRIMA. Tahun 2018

    juga mendapatkan Top 5 Customer Choice Sharia Commersial Bank 2018.

    Di tahun 2017 mendapatkan penghargaan yaitu The Winner of Indonesia

    Sharia Finance Awart 2017.

    Bank BRI Syariah tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

    Salah satunya Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 24 kantor yaitu

    BRIS KC Solo Veteran, BRIS KC Tegal Sudirman, BRIS KC Semarang

    MT. Haryono, BRIS KCP Banyumas Ajibarang, BRIS KCP Brebes

    jatibarang, BRIS KCP Brebes Ketanggungan, BRIS KCP Cilacap Gatot

    Subroto, BRIS KCP Demak Sultan Fattah, BRIS KCP Karanganyar Palur,

    BRIS KCP Kebumen Ahmad Yani, BRIS KCP Kendal Weleri, BRIS KCP

    Klaten Pemuda, BRIS KCP Kudus Ahmad Yani, BRIS KCP Magelang

    Singosari, BRIS KCP Pati Diponegoro, BRIS KCP Pekalongan Yagis,

  • 9

    BRIS KCP Pemalang Sudirman, BRIS KCP Purbalingga M.T. Haryono,

    BRIS KCP Purwodadi Ahmad Yani, BRIS KCP Semarang Majapahit,

    BRIS KCP Sragen Atrium, BRIS KCP Tegal Banjaran, BRIS KCP

    Ungaran Diponegoro, BRIS KCP Wonogiri RM Said.

    Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium yang beralamat di Komplek

    Plaza Atrium Blok H, Jl. Sukowati, Kecamatan Sragen Tengah, Kabupaten

    Sragen, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu bank yang memiliki

    lokasi strategis. Bank tersebut dekat dengan jalan raya sehingga mudah

    untuk dijangkau oleh calon nasabah, selain itu, BRI Syariah KCP Sragen

    Atrium terletak di Kecamatan Sragen Tengah yang memiliki jumlah

    penduduk 70.975 jiwa.

    Berdasarkan research problem dan research gap di atas, maka perlu

    dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh strategi marketing

    mix (product, price, promotion, place, people, process, physical evidence)

    dan shariah compliance terhadap keputusan nasabah. Peneliti ingin

    mencari tahu apakah strategi marketing mix dan shariah compliance yang

    diterapkan di bank syariah tersebut dapat mempengaruhi peningkatan

    jumlah nasabah tabungan atau tidak. Berdasarkan latar belakang tersebut,

    maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH

    STRATEGI MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE, PROMOTION,

    PLACE, PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) DAN

    SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI

  • 10

    NASABAH BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah

    KCP Sragen Atrium)’’

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

    diambil dalam penelitian ini, yaitu:

    1. Bagaimana pengaruh variabel product terhadap keputusan menjadi

    nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

    2. Bagaimana pengaruh variabel price terhadap keputusan menjadi

    nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

    3. Bagaimana pengaruh variabel promotion terhadap keputusan menjadi

    nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

    4. Bagaimana pengaruh variabel place terhadap keputusan menjadi

    nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

    5. Bagaimana pengaruh variabel people terhadap keputusan menjadi

    nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

    6. Bagaimana pengaruh variabel process terhadap keputusan menjadi

    nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

    7. Bagaimana pengaruh variabel physical evidence terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

    8. Bagaimana pengaruh variabel shariah compliance terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?

  • 11

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

    oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk menjelaskan pengaruh variabel product terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

    2. Untuk menjelaskan pengaruh variabel price terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

    3. Untuk menjelaskan pengaruh variabel promotion terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

    4. Untuk menjelaskan pengaruh variabel place terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

    5. Untuk menjelaskan pengaruh variabel people terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

    6. Untuk menjelaskan pengaruh variabel process terhadap keputusan

    menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

    7. Untuk menjelaskan pengaruh variabel physical evidence terhadap

    keputusan menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

    8. Untuk menjelaskan pengaruh variabel shariah compliance terhadap

    keputusan menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.

  • 12

    D. Manfaat Penelitian

    Kegunaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

    perusahaan maupun pihak yang terlibat didalamnya, diantaranya adalah:

    1. Manfaat teoritis

    Peneliti berharap dari penelitian ini dapat memberikan ilmu

    pengetahuan bagi masyarakat mengenai perbankan syariah dan juga

    sebagai sumbangan pemikiran mengenai pengembangan penelitian

    yang sudah ada. Serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian

    tentang marketing.

    2. Manfaat praktis

    a. Bagi perbankan

    Peneliti berharap dari penelitian ini bisa bermanfaat sebagai

    bahan masukan bagi perbankan yaitu dalam meningkatkan dan

    membenahi strategi pemasaran yang sudah ada.

    b. Bagi mahasiswa

    Peneliti berharap dari penelitian ini bisa bermanfaat dan

    menambah pengetahuan serta masukan agar penelitiannya dapat di

    fokuskan dan lebih baik lagi.

    c. Bagi peneliti dan akademis

    Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan

    referensi bagi peneliti selanjutnya bagi yang berminat untuk

    memperdalam masalah pengetahuan masyarakat terhadap

    perbankan syariah.

  • 13

    E. Sistematika Penulisan

    Penyusunan skripsi ini akan disajikan dalam sistematika penulisan

    yang terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:

    BAB I Pendahuluan. Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang

    berisi landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta

    yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Rumusan masalah

    berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep

    yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan

    penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu

    pada latar belakang, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada

    bagian terakhir dari bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai

    ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam

    skripsi.

    BAB II Landasan Teori. Bab ini menguraikan tinjauan teori, yang berisi

    jabaran teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta

    membantu dalam analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan

    penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang

    berhubungan dengan penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang

    disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara

    atas masalah penelitian.

    BAB III Metode Penelitian. Bab ini di dalamnya berisikan penjelasan

    mengenai jenis penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel

    penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan

  • 14

    data, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian dan teknik

    analisis data.

    BAB IV Analisis Data. Bab ini di dalamnya terdiri dari hasil analisis

    pengolahan data, baik pengolahan data secara deskriptif maupun analisis

    hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, serta pembahasan mengenai

    pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang teliti.

    BAB V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang menjelaskan tentang

    hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan

    tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran

    merupakan himbauan kepada pembaca dan instansi terkait agar saran yang

    dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat

    dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Telaah Pustaka

    Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai marketing mix dan

    shariah compliance terhadap keputusan nasabah memilih bank syariah.

    Beberapa penelitian terdahulu dalam penelitian ini akan dijadikan bahan

    acuan agar peneliti dapat memperoleh informasi mengenai topik pembahasan.

    Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan product dilakukan

    oleh:

    Shofwa (2016), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas

    Produk dan Religiusitas terhadap Keputusan Nasabah Produk Simpanan pada

    Bank Syariah Mandiri Cabang Purwokerto”. Hasil penelitian variabel product

    berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian yang

    dilakukan oleh Bawono dan Oktaviani (2016), dengan judul “Analisis

    Pemahaman, Produk, dan Tingkat Religiusitas terhadap Keputusan

    Mahasiswa IAIN Menjadi Nasabah Bank Syariah Cabang Salatiga”

    menyimpulkan bahwa variabel product berpengaruh positif signifikan

    terhadap keputusan mahasiswa.

    Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan price dilakukan oleh:

    Husaeni (2017), melakukan penelitian dengan judul “The Influence Of

    Marketing Mix On Decisions To Be A Islamic Banking Customer In Cianjur

    Regency”. Hasil penelitian variabel price berpengaruh signifikan terhadap

    keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah (2011),

  • 16

    dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

    Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Cabang

    Jember)” menyimpulkan bahwa variabel price berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah mandiri.

    Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan promotion dilakukan

    oleh:

    Siregar (2018), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Produk dan

    Promosi terhadap Keputusan menjadi Nasabah Tabungan Marhamah pada PT

    Bank Sumut Cabang Syariah Padangsidimpuan”. Hasil penelitian variabel

    promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi

    nasabah tabungan di PT Bank Sumut Cabang Syariah Padangsidimpuan.

    Penelitian yang dilakukan oleh Indratama dan Artanti (2014), dengan judul

    “Pengaruh Citra Merek dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Nasabah

    Memilih Tabungan Bank Syariah Mandiri” menyimpulkan bahwa variabel

    promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.

    Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan place dilakukan oleh:

    Wahab (2013), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing

    Mix terhadap Keputusan Masyarakat Menggunakan Bank Syariah”. Hasil

    penelitian variabel place berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita dan Nurhayati

    (2013), dengan judul” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

    Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah di Kota Padang”

    menyimpulkan bahwa variabel place berpengaruh positif dan signifikan

  • 17

    terhadap keputusan konsumen dalam memilih jasa perbankan syariah di Kota

    Padang.

    Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan people dilakukan oleh:

    Alfrian, dkk (2013), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran

    Pemasaran Terhadap Keputusan Menabung (Survei pada Nasabah Bank

    Muamalat Cabang Malang)”. Hasil penelitian people berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh

    Musnaini (2010), dengan judul “Perilaku Nasabah Non Muslim dalam Bauran

    Pemasaran terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk Bank

    Syariah di Kota Jambi” menyimpulkan bahwa variabel people berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih produk bank

    syariah di Kota Jambi.

    Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan process dilakukan

    oleh:

    Suprijati (2013), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-

    faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Islamic Banking”.

    Hasil penelitian variabel process berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Mustakim (2013), dengan

    judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah dalam Memilih Bank

    Syariah” menyimpulkan bahwa variabel process berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah.

    Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan physical evidence

    dilakukan oleh:

  • 18

    Amirur (2017), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran

    Pemasaran Jasa terhadap Keputusan menjadi Nasabah di Bank Syariah

    Mandiri”. Hasil penelitian variabel physical evidence berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh

    Santika (2016), dengan judul “Pengaruh Kepercayaan dan Bauran Pemasaran

    terhadap Keputusan Masyarakat Non Muslim Menjadi Nasabah di BNI

    Syariah” menyimpulkan bahwa variabel physical evidence berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah non muslim menjadi

    nasabah di BNI Syariah.

    Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan shariah compliance

    dilakukan oleh:

    Zamroni (2016), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing

    Mix dan Shariah Compliance terhadap Keputusan Nasabah Memilih Bank

    Umum Syariah di Kudus”. Hasil penelitian variabel shariah compliance

    berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih Bank Umum Syariah di

    Kudus. Penelitian yang dilakukan oleh Iin (2018) dengan judul “Pengaruh

    Persepsi Anggota Pada Shariah Compliance, Komitmen Agama dan Atribut

    Produk Islam terhadap Customer’s Trust yang Berdampak pada Keputusan

    Menggunakan Jasa Lembaga Keuangan Syariah di BMT Amanah Kota

    Sukoharjo” menyimpulkan bahwa variabel shariah compliance berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.

  • 19

    Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

    No Penelitian Variabel Hasil

    PRODUCT

    1. Shofwa (2016) Variabel

    independen: produk

    dan religiusitas

    Variabel Dependen:

    Keputusan nasabah

    Product terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    2. Sumantri (2014) Variabel

    independen:

    pelayanan dan

    produk

    Variabel dependen:

    Keputusan nasabah

    Product terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    3. Bawono dan Oktaviani (2016) Variabel

    independen:

    pemahaman, produk

    dan religiusitas

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Product terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    4. Lemiyana (2018) Variabel

    independen: produk

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Product terhadap

    keputusan nasabah

    (-) signifikan

    PRICE

    5. Husaeni (2017) Variabel

    independen: produk,

    harga, tempat dan

    lokasi

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Price terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    6. Qomariyah (2013) Variabel

    independen: produk,

    harga, promosi,

    saluran distribusi,

    dan perilaku

    Price terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

  • 20

    konsumen

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    7. Hafidz, dkk (2013) Variabel

    independen: produk,

    harga, promosi,

    tempat, orang,

    proses, dan bukti

    fisik

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Price terhadap

    keputusan nasabah

    (-) signifikan

    PROMOTION

    8. Siregar (2018) Variabel

    independen: produk

    dan promosi

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Promotion terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    9. Sangen dan Rivani (2016) Variabel

    independen: Nilai-

    nilai agama, kualitas

    layanan, promosi

    dan kepercayaan

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Promotion terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    10. Indrama dan Artanti (2014) Variabel

    independen: citra

    merek dan promosi

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Promotion terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    11. Yupitri (2012) Variabel

    independen: fasilitas

    layanan, promosi

    dan produk

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Promotion terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    12. Kaluku, dkk (2018) Variabel

    independen: promosi

    Promotion terhadap

    keputusan nasabah

  • 21

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    (-) signifikan

    PLACE

    13. Wiliasih dan Shadrina (2017) Variabel

    independen:

    promosi, kredibilitas,

    pelayanan, prinsip

    syariah, lingkungan

    dan lokasi

    Place terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    14. Wahab (2013) Variabel

    independen: produk,

    harga, tempat,

    promosi, dan religi

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Place terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    15. Yunita dan Nurhayati (2013) Variabel

    independen: faktor

    agama/prinsip

    syariah, reputasi

    bank, nilai bagi

    hasil, prosedur cepat

    dan lokasi

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Place terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    16. Tyas dan Setiawan (2012) Varaibel

    independen: lokasi,

    dan kualitas

    pelayanan

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Place terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    17. Utomo (2014) Variabel

    independen:

    pelayanan,

    pengetahuan, harga,

    karakteristik bank,

    lokasi, dan promosi

    Variabel dependen:

    Place terhadap

    keputusan nasabah

    (-) signifikan

  • 22

    keputusan nasabah

    PEOPLE

    18. Alfrian, dkk (2013) Variabel

    independen: produk,

    harga, promosi,

    tempat, orang,

    proses, dan bukti

    fisik, ekuitas merek,

    karakteristik dan

    perilaku nasabah

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    People terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    19. Musnaini (2014) Variabel

    independen: produk,

    harga, promosi,

    tempat, pegawai,

    proses, dan bukti

    fisik

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    People terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    20. Wundi (2014) Variabel

    independen: produk,

    harga, tempat,

    promosi, pegawai,

    proses, dan bukti

    fisik

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    People terhadap

    keputusan nasabah

    (-) signifikan

    PROCESS

    21. Suprijati (2013) Variabel

    independen: bukti

    fisik, proses, lokasi,

    produk, harga, dan

    individu

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Process terhadap

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    22. Mustakim (2013) Variabel Process terhadap

  • 23

    independen: faktor

    kepercayaan atau

    agama, kejelasan

    produk bank,

    fasilitas dan proses,

    peran dalam

    keluarga

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    keputusan nasabah

    (+) signifikan

    23. Hanik dan Handayani (2014) Variabel

    independen: produk,

    harga, tempat,

    promosi, orang,

    proses, bukti fisik,

    faktor budaya, faktor

    sosial, faktor

    psikologi dan faktor

    persnal

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Process terhadap

    keputusan nasabah

    (-) signifikan

    PHYSICAL EVIDENCE

    24. Amirur (2017) Variabel

    independen: produk,

    harga, tempat,

    promosi, pegawai,

    proses, dan bukti

    fisik

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Physical evidence

    terhadap keputusan

    nasabah (+)

    signifikan

    25. Santika (2016) Variabel

    independen:

    kepercayaan, dan

    bauran pemasaran

    (produk, harga,

    tempat, promosi,

    pegawai, proses, dan

    bukti fisik)

    Physical evidence

    terhadap keputusan

    nasabah (+)

    signifikan

  • 24

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    26. Yulianto (2010) Variabel

    independen: produk,

    harga, tempat,

    promosi, pegawai,

    proses, dan bukti

    fisik

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Physical evidence

    terhadap keputusan

    nasabah (-)

    signifikan

    SHARIAH COMPLIANCE

    27. Zamroni (2016) Variabel

    independen: produk,

    harga, lokasi,

    promosi, dan shariah

    compliance

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Shariah compliance

    terhadap keputusan

    nasabah (+)

    signifikan

    28. Prastiwi (2018) Variabel

    independen: shariah

    compliance,

    komitmen agama,

    dan atribut produk

    islam

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Shariah compliance

    terhadap keputusan

    nasabah (+)

    signifikan

    29. Martasari dan Mardian (2015) Variabel

    independen: shariah

    compliance

    Variabel dependen:

    keputusan nasabah

    Shariah compliance

    terhadap keputusan

    nasabah (-)

    signifikan

  • 25

    B. Kerangka Teori

    Teori-teori yang digunakan sebagai dasar pemikiran yaitu diambil dari

    studi literatur yang dilakukan melalui buku-buku teks kuliah, jurnal-jurnal

    ekonomi, media cetak, maupun internet.

    1. Theori of Reasoned Action

    Theory of Reasoned Action adalah teori yang menghubungkan antara

    keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku

    (behavior). Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya jika

    ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah

    mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah

    mengetahui kehendak orang tersebut. Namun, seseorang dapat membuat

    pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang sama sekali berbeda (tidak

    selalu berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam teori ini adalah

    fokus perhatian (salience), yaitu mempertimbangkan sesuatu yang

    dianggap penting. Kehendak (intention) ditentukan oleh sikap dan norma

    subyektif (Jogiyanto, 2007).

    Theory of Reasoned Action atau Teori Tindakan Beralasan atau Teori

    Aksi Beralasan mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui

    suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan

    dampaknya terbatas hanya pada tiga hal. Pertama, perilaku tidak banyak

    ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap yang spesifik terhadap

    sesuatu. Kedua, perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap tetapi juga

    oleh norma subyektif (subjective norms) yaitu keyakinan kita mengenai

  • 26

    apa yang orang lain inginkan agar kita lakukan. Ketiga, sikap terhadap

    sesuatu perilaku bersama-sama norma subyektif membentuk suatu intensi

    atau niat untuk berperilaku tertentu.

    2. Keputusan Nasabah (Y)

    Keputusan menurut Anwar P.M dalam Sunyoto (2014:19), teknik

    pendekatan keputusan konsumen menggunakan Teori Teknik Komunikasi

    Persuasif, teknik pendekatan ini merupakan teknik menggunakan

    komunikasi persuasi melalui rumus AIDDAS (Attention = perhatian,

    Interest = minat, Desire = hasrat, Decision = keputusan, Action =

    tindakan, Satisfaction = kepuasan). Pertama kali perlu membangkitkan

    perhatian konsumen terhadap suatu produk agar timbul minatnya,

    kemudian kembangkan hasratnya untuk membeli produk tersebut. Setelah

    itu konsumen diarahkan untuk mengambil keputusan membeli produk

    yang sesuai dengan kebutuhannya, dengan harapan konsumen merasa

    puas setelah membelinya.

    Menurut Kotler dan Keller (2008:240), keputusan pembelian adalah

    keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di

    dalam kumpulan pilihan .

    Menurut Kotler dan Armstrong (2008:157), “Cunsumer buyer

    behavior refers to the buying behavior of final consumers-individuals and

    household the buy goods and services for personal consumption”

    pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian

    mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual,

  • 27

    maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi

    pribadi. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009:240), menyatakan

    bahwa, keputusan pembelian adalah konsumen membentuk niat untuk

    membeli merek yang paling disukai.

    Kotler (2012:134), menyampaikan faktor yang mempengaruhi perilaku

    konsumen, terdiri dari beberapa karakteristik yakni budaya, sosial,

    pribadi, dan psikologis.

    a. Faktor Budaya

    1) Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan dan

    perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga

    dan instansi penting lainnya.

    2) Subkultur merupakan sekelompok orang dengan sistem nilai

    bersama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang ada.

    3) Kelas sosial adalah kelompok masyarakat dimana para anggota

    relatif memiliki nilai, minat dan perilaku yang sama.

    b. Faktor Sosial

    Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti

    kelompok kecil konsumen, keluarga, peran sosial dan status. Faktor

    ini dapat mempengaruhi seseorang untuk memilih produk yang sesuai

    dengan lingkungannya. Pengaruh kelompok ini dapat mempengaruhi

    seseorang untuk membeli atau tidaknya produk tersebut. Faktor sosial

    terdiri dari:

  • 28

    1) Kelas sosial, kelompok masyarakat yang relatif memiliki minat

    serta perilaku yang sama dalam melakukan pembelian.

    2) Kelompok, dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai

    tujuan individu atau timbal balik.

    3) Anggota keluarga, anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi

    perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi konsumen yang

    paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara

    ekstensif. Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri,

    dan anak pada pembelian berbagai produk dan layanan.

    4) Kelompok sosial, keluarga, klub, organisasi, komunitas online.

    Posisi orang di setiap kelompok dapat didefinisikan dalam hal

    peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan orang

    tampil sesuai dengan orang disekitarnya. Setiap peran membawa

    status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan

    kepadanya oleh masyarakat.

    c. Faktor Pribadi

    Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

    seperti usia pembeli dan siklus hidup panggung, pekerjaan, situasi

    ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian serta konsep diri. Faktor pribadi

    ini meliputi:

    1) Tahap Umur dan Siklus Hidup, setiap orang mengubah barang dan

    jasa yang mereka beli selama hidup mereka. Selera makanan,

    pakaian, furnitur, dan rekreasi sering dikaitkan dengan usia.

  • 29

    Membeli juga terbentuk pada tahap siklus hidup keluarga, tahapan

    dimana keluarga bisa lulus saat mereka dewasa dari waktu ke

    waktu.

    2) Kedudukan pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

    yang dibeli. Pemasar mencoba mengindentifikasi kelompok

    pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk

    dan layanan mereka.

    3) Situasi Ekonomi, situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi

    pilihan toko dan produknya. Pemasar melihat tren pendapatan

    pribadi, tabungan, dan tingkat suku bunga. Setelah resesi baru-

    baru ini, sebagian besar perusahaan telah mengambil langkah

    untuk merancang ulang, memposisikan, dan mengembalikan

    produk mereka.

    4) Gaya Hidup, pola hidup seseorang seperti yang diungkapkan

    dalam aktivitas, minat, dan pendapatnya.

    5) Kepribadian dan Konsep Diri, kepribadian masing-masing orang

    mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadian mengacu pada

    karakteristik psikologis unik yang ingin membedakan dirinya dari

    seseorang atau kelompok lainnya. Kepribadian biasanya

    digambarkan dalam hal sifat seperti kepercayaaan diri, dominasi,

    keramahan, otonomi, defensif, kemampuan beradaptasi, dan

    agresivitas. Kepribadian dapat berguna dalam menganalisis

    perilaku konsumen terhadap pilihan produk atau merek tertentu.

  • 30

    d. Faktor Psikologis

    Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lebih lanjut oleh empat

    faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, dan

    kepercayaan dan sikap.

    1) Motif (drive) suatu kebutuhan yang cukup menekan untuk

    mengarahkan orang tersebut untuk mencari kepuasan dari

    kebutuhan.

    2) Persepsi proses dimana orang memilih, mengatur, dan

    menafsirkan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang

    berarti.

    3) Belajar perubahan dalam perilaku individu yang timbul dari

    pengalaman.

    4) Keyakinan sebuah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang

    tentang sesuatu.

    5) Sikap evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang

    konsisten baik atau tidak menguntungkan terhadap suatu objek

    atau gagasan.

    Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai

    preferensi atas merek-merek yang ada didalam kumpulan pilihan

    (Kotler dan Keller, 2008:240), proses keputusan pembelian adalah

    sebagai berikut: pertama, pengenalan kebutuhan dimana konsumen

    menyadari suatu masalah atas kebutuhan. Kedua, pencarian informasi

    dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak tentang objek

  • 31

    yang dibutuhkan. Ketiga, evaluasi alternatif dimana konsumen

    menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi merek alternatif

    dalam berbagai pilihan. Keempat, keputusan pembelian dimana

    konsumen mengambil keputusan pembeli tentang merek mana yang

    dipilih atau dibeli. Kelima, perilaku pasca pembelian dimana

    konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian

    berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan.

    Kotler dan Armstrong (2010:222) menjelaskan bahwa keputusan

    pembelian merupakan kegiatan penentuan pemilihan produk atau jasa

    oleh konsumen yang umumnya terdiri dari lima tahapan yaitu:

    a. Pengenalan masalah

    Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah

    masalah atau kebutuhan yang saat dicetuskan oleh rangsangan

    internal atau eksternal. Rangsangan internal dapat timbul apabila

    konsumen merasa bahwa kebutuhan tersebut harus dipenuhi dan

    telah mencapai titik tertentu sehingga menjadi sebuah dorongan.

    Sedangkan rangsangan eksternal dapat timbul di luar kebutuhan

    konsumen. Nasabah menyadari bahwa terdapat perbedaan antara

    keadaan yang sebenarnya dengan kebutuhan yang diinginkan,

    maka dari itu nasabah akan memikirkan bagaimana keinginan

    tersebut dapat dipenuhi. Strategi pemasaran sangat dibutuhkan

    untuk memicu minat konsumen. Pemasar perlu mengidentifikasi

    keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan cara

  • 32

    mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen dan

    mengidentifikasi rangsangan yang dapat membangkitkan minat

    konsumen terhadap suatu produk.

    b. Pencarian informasi

    Konsumen akan mencari informasi terhadap kebutuhan

    yang diinginkan, aktif tidaknya konsumen mencari informasi

    tergantung dengan seberapa kuat atau lemahnya dorongan

    kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan dalam

    mencari , dan kepuasan yang diperoleh dalam kegiatan mencari

    informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi dari keluarga,

    teman, iklan, media massa, atau pengalaman konsumen terhadap

    suatu produk. Melalui informasi yang telah dikumpulkan,

    konsumen akan mengetahui tentang merek-merek dan

    keistimewahan dati tiap merek selanjutnya konsumen dapat

    membuat keputusan akhir untuk melakukan suatu pembelian

    (Kotler, 2002:215). Pemasar harus menerapkan strategi agar

    produk yang ditawarkan dapat menarik minat konsumen dengan

    cara menonjolkan keistimewahan produk yang ditawarkan, selain

    itu pemasar harus mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang

    didapat oleh konsumen sehingga akan membantu perusahaan untuk

    mempersiapkan komunikasi yang efektif dengan pasar sasaran.

  • 33

    c. Evaluasi Alternatif

    Evaluasi alternatif digunakan untuk menggambarkan secara

    lebih jelas dalam menentukan preferensi atas merek tertentu

    dengan alternatif-alternatif lain. Konsumen akan membentuk

    penilaian atas produk yang ditawarkan pada merek-merek tertentu.

    Para konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam

    memandang atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka

    akan memberikan perhatian yang besar pada atribut yang dapat

    memberi manfaat yang diinginkan. Selanjutnya konsumen akan

    mengembangkan keyakinan terhadap merek tertentu.

    d. Keputusan Pembelian

    Dalam tahap evaluasi, konsumen akan menentukan

    peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya,

    keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang

    paling disukai, tetapi dua faktor bisa mempengaruhi antara niat

    pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap

    orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alernatif yang

    disukai akan tergantung pada intensitas sikap negatif orang lain

    terhadap alternatif yang disukai dan motivasi konsumen untuk

    menuruti keinginan orang lain. Semakin banyak sikap negatif dari

    orang lain terhadap merek maka semakin besar konsumen

    mengubah niat pembeliannya. Sebaliknya apabila semakin banyak

    sikap positif orang lain terhadap suatu merek maka akan

  • 34

    meningkatkan preferensi konsumen terhadap merek. Faktor kedua

    adalah faktor situasi yang tidak diharapkan yang dapat muncul dan

    mengubah niat pembelian konsumen. Pemasar harus memahami

    cara konsumen mempelajari informasi yang didapat sehingga akan

    mengurangi alternatif-alternatif lain yang harus dipilih untuk

    menentukan keputusan pembelian.

    e. Perilaku Pasca Pembelian

    Akan ada dua kemungkinan yang terjadi terhadap perilaku

    konsumen pasca pembelian. Apabila konsumen merasa puas

    dengan produk atau jasa yang ia pakai maka keinginan untuk

    membeli produk atau jasa yang ditawarkan akan semakin kuat.

    Sebaliknya apabila konsumen tidak merasa puas dengan produk

    atau jasa yang ditawarkan, maka konsumen akan merubah

    sikapnya terhadap merek tertentu menjadi sikap negatif.

    3. Bauran Pemasaran (X)

    Menurut Kotler dan Armstrong (2003:78), Bauran pemasaran adalah

    perangkat alat pemasaran taktis dan dapat dikendalikan produk, harga,

    distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk

    menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar

    sasaran. Pendekatan pemasaran 4P tradisional (product, place, price,

    promotion) seperti yang diungkapkan di atas berhasil dengan baik untuk

    barang, tetapi elemen-elemen atau variabel-variabel tambahan perlu

    pemasaran jasa yaitu, orang (people), bukti fisik (physical evidence),

  • 35

    proses (process) (Kotler, 2005:116). Ada beberapa unsur bauran

    pemasaran antara lain:

    a. Produk / product (X1)

    1) Pengertian Produk

    Produk menurut Kotler (2000:428), merupakan “segala

    sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

    diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai

    pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.”

    produk yang diinginkan oleh nasabah adalah produk yang

    mempunyai kualitas baik dan dapat dipercaya. Produk tersebut

    diharapkan mampu memberikan manfaat serta kegunaan dan

    juga dapat memenuhi kebutuhannya. Produk yang ditawarkan

    meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi,

    dan ide. Jadi produk dapat berupa tangible maupun intangible

    yang dapat memuaskan pelanggan. Produk jasa merupakan suatu

    kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat

    dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat

    berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

    Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi

    membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan.

    Menurut Mc Charty dan Perrefault (2003:107), produk

    merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar kepada

  • 36

    konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen

    untuk memenuhi kebutuhannya.

    2) Strategi Produk

    Menurut Kasmir (2004:141-142), dalam dunia perbankan

    strategi produk yang dilakukan adalah mengembangkan suatu

    produk:

    a) Penentuan logo dan moto

    Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan moto

    merupakan serangkaian kata-kata yang berisi visi dan misi

    bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto sering

    disebut sebagai ciri produk.

    Terdapat pertimbangan pembuatan logo dan moto yaitu

    memiliki arti (dalam arti positif), menarik perhatian, dan

    mudah diingat.

    b) Menciptakan merek

    Jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus

    memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat

    pembeli. Dalam menciptakan merek harus

    mempertimbangkan beberapa faktor yaitu, mudah diingat,

    terkesan hebat dan modern, memiliki arti (dalam arti yang

    positif), menarik perhatian.

  • 37

    c) Menciptakan kemasan

    Kemasan merupakan pembungkus produk. Dalam dunia

    perbankan diartikan pada pemberian pelayanan atau jasa

    kepada nasabah dan juga sebagai pembungkus untuk

    beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet

    giro atau kartu kredit.

    d) Keputusan label

    Label adalah sesuatu yang dilengketkan pada produk yang

    ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Dalam

    label dijelaskan juga mengenai siapa yang membuat, dimana

    dibuat, kapan dibuat, cara menggunakan, waktu

    kadaluwarsa, komposisi isi, dan informasi lainnya.

    b. Harga / Price (X2)

    1) Pengertian Harga

    Menurut Swastha (1997:211), “ Harga adalah sejumlah

    uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang

    dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang

    beserta pelayanannya.”

    Menurut Kasmir (2000:227-228), penentuan harga

    merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan

    marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk

    diperhatikan karena harga sangat menentukan laku tidaknya

  • 38

    produk dan jasa perbankan. Jika salah dalam menentukan harga

    akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan.

    Menurut Kotler (2001:439), harga adalah sejumlah uang

    yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari

    nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

    memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

    Menurut Tjiptono (2012:371), harga merupakan aspek yang

    tampak jelas (visible) bagi para pembeli. Harga adalah persepsi

    konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

    menggunakan suatu produk atau jasa. Indikator harga adalah:

    a) Harga sesuai dengan kualitas produk

    b) Perbandingan harga produk dengan produk pesaing

    c) Harga yang relatif murah

    Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli.

    Harga merupakan salah satu unsur penting yang menentukan

    pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan dan merupakan satu-

    satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan

    pendapatan, sedangkan elemen-elemen yang lain justru

    menimbulkan biaya.

    Menurut Kotler (2002:297), terdapat enam prosedur

    langkah untuk menetapkan harga sebagai berikut:

  • 39

    a) Memilih tujuan penetapan harga

    b) Menentukan permintaan

    c) Memperkirakan biaya

    d) Menganalisa biaya, harga, dan penawaran pesaing

    e) Memilih metode penetapan harga

    f) Memilih harga akhir

    2) Tujuan Penentuan Harga

    Menurut Kasmir (2004:153-154), dalam penentuan harga

    secara umum adalah:

    a) Untuk bertahan hidup

    Dalam kondisi tertentu, terutama dalam kondisi persaingan

    yang tinggi. Bank menentukan harga semurah mungkin

    dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku

    dipasaran, misalnya untuk bunga pesaing dan bunga

    pinjaman rendah, tetapi dalam kondisi masih

    menguntungkan.

    b) Untuk memaksimalkan laba

    Tujuannya dengan mengharapkan penjualan yang meningkat

    sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentu harga biasanya

    dilakukan dengan harga murah atau tinggi.

    c) Untuk memperbesar market share

    Penentuan harga ini dengan harga yang murah, sehingga

    diharapkan jumlah nasabah meningkat dan diharapkan

  • 40

    nasabah pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.

    Misalnya penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi

    dari pesaing serta ditambah juga dengan kelebihan lainnya

    seperti hadiah.

    d) Mutu produk

    Untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang

    ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga

    ditentukan setinggi mungkin dan untuk bunga simpanan

    ditawarkan dengan suku bunga rendah.

    e) Karena pesaing

    Penentuan harga dengan cara melihat harga pesaing. Karena

    dengan tujuan agar harga ditawarkan jarang melebihi harga

    pesaing.

    c. Promosi / Promotion (X3)

    1) Pengertian Promosi

    Promosi merupakan suatu kegiatan untuk mengenalkan

    barang atau jasa suatu perusahaan. Promosi merupakan salah satu

    faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Meskipun

    berkualitasnya suatu produk bila konsumen belum pernah

    mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan

    berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah

    membelinya (Kasmir, 2005: 175).

  • 41

    Menurut Swastha (2000:222), promosi dipandang sebagai

    arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

    mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

    menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Terdapat empat

    sarana promosi yang biasa dilakukan oleh bank, yaitu:

    a) Periklanan (Advertising)

    Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank

    guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon

    nasabah. Media yang dapat dilakukan seperti pencetakan

    brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pasar

    pembelanjaan, pemasangan spanduk, melalui koran,

    majalah, televisi, dan media lainnya.

    b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

    Tujuan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan

    atau meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan atau

    sales promotion dilakukan untuk menarik nasabah untuk

    segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan.

    Oleh karena itu, agar nasabah tertarik untuk membeli maka

    perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik

    mungkin. Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan

    melalui:

    1. Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah

    dana yang relatif besar, walaupun hal ini akan

  • 42

    meningkatkan persaingan tidak sehat (misalnya untuk

    simpanan yang jumlahnya besar),

    2. Pemberian insensif kepada setiap nasabah yang

    memiliki jumlah simpanan dengan saldo tertentu,

    Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan

    lainnya kepada nasabah yang loyal, dan promosi

    penjualan lainnya.

    c) Publisitas (publicity)

    Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing

    nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, dan

    kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas

    dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya,

    baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

    itu, kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi tujuannya

    adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat. Dengan ikut

    kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat bank

    tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah.

    d) Penjualan Pribadi (Personal Selling)

    Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum

    dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning

    service, satpam sampai pejabat bank. Penjualan secara

    personal selling akan memberikan beberapa keuntungan

    bank, antara lain yaitu:

  • 43

    1. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah

    atau calon nasabah, sehingga dapat langsung

    menjelaskan tentang produk bank kepada nasabah

    secara rinci.

    2. Petugas bank dapat secara langsung mempengaruhi

    nasabah dengan berbagai argument yang kita miliki.

    3. Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara bank

    dengan nasabah.

    4. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah

    mendengarkan, memperhatikan, dan menanggapi bank.

    Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas

    Customer Service.

    2) Tujuan Promosi

    Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,

    mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan

    sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara

    rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai

    berikut:

    a) Menginformasikan (informing), dapat berupa

    menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu

    produk baru, menyampaikan perubahan harga kepada pasar,

    menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan

    jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan

  • 44

    kesan yang keliru, mengurangi ketakutan dan kekhawatiran

    pembeli dan membangun citra perusahaan.

    b) Membujuk pelanggan sasaran (persuading), untuk

    membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek

    tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut

    produk, mendorong pembeli untuk belanja saat ini juga dan

    mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

    (salesmen).

    c) Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas mengingatkan

    pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

    dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-

    tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli

    tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan dan

    menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

    perusahaan.

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi

    adalah suatu upaya yang merubah pandangan (image)

    konsumen terhadap suatu produk yang dipasarkan sehingga

    konsumen memiliki keinginan untuk membeli dan memakai

    produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang

    bersangkutan.

  • 45

    d. Lokasi / Place (X4)

    1) Pengertian Lokasi

    Menurut Swastha (2002:24), tempat merupakan berbagai

    kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat

    produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen

    sasaran. Distribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam

    membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini

    dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang

    dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada

    waktu dan tempat yang tepat.

    Menurut Kasmir (2004:145), tempat merupakan lokasi

    dimana diperjual belikannya produk bank.

    Menurut Rambat Lupiyoadi (2013:42), lokasi merupakan

    salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi perkembangan

    suatu bisnis, termasuk minimarket. Lokasi yang strategis akan

    mendatangkan banyak konsumen sehingga mampu menaikkan

    grafik penjualan maupun omzet. Dalam pemilihan lokasi dapat

    dipertimbangkan beberapa hal penting yaitu:

    a) Akses, misalnya kemudahan lokasi yang dijangkau oleh

    transportasi umum.

    b) Visibilitas, yaitu lokasi yang dapat dilihat jelas dalam jarak

    pandang normal.

    c) Tempat parkir yang luas dan nyaman

  • 46

    2) Interaksi Lokasi

    Menurut Lupiyoadi (2001:261), pemilihan lokasi sangat

    penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan

    berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya.

    Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah

    untuk berhubungan dengan bank. Dalam hal ini ada tiga jenis

    interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:

    a) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan)

    Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat

    penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan

    konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus

    strategis.

    b) Pemberi jasa mendatangi konsumen

    Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus

    diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap

    berkualitas.

    c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung

    Berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui

    saran tertentu seperti telepon, internet atau surat. Dalam hal

    ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi

    antara kedua belah pihak dapat terlaksana.

  • 47

    e. Orang / People (X5)

    1) Pengertian Orang

    Orang merupakan sumber daya manusia yang perlu

    dipelihara dan dikembangkan agar dapat memberikan

    sumbangsih bagi perusahaan. Dalam perusahaan jasa, orang atau

    karyawan merupakan bagian kerja dari sebuah perusahaan yang

    dapat memberikan pelayanan bagi konsumen. Menurut Kotler

    dan Armstrong (2012:62), orang adalah semua pelaku yang

    memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat

    mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah

    pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua

    sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan, dan

    penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan

    penyampaian jasa.

    Menurut Hurriyati (2010: 62), definisi orang (people)

    dalam bauran pemasaran jasa ialah semua pelaku yang

    memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat

    mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari “people”

    adalah karyawan perusahaan, konsumen dan konsumen lain

    dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan

    bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan

    mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau

    keberhasilan penyampaian jasa (service encounter).

  • 48

    People dalam jasa ini adalah orang-orang yang terlibat

    langsung dalam menjalankan aktivitas perusahaan dan

    merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua

    organisasi. Oleh perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya

    memegang peranan penting dalam bidang produksi atau

    operasional saja, tetapi dalam melakukan hubungan kontak

    langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat

    langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang

    ditawarkan dan image perusahaan yang bersangkutan.

    2) Sifat-sifat Yang Harus Dimiliki Karyawan

    Dalam menjalankan tugasnya terutama dalam melayani

    konsumen, maka seorang karyawan (people) harus memiliki

    sifat-sifat sebagai berikut:

    a) Tanggung Jawab

    Dalam menjalankan kegiatan pelayanan, Customer Service

    Officer harus mampu bertanggung jawab melayani setiap

    nasabah dari awal hingga selesai. Nasabah akan merasa puas

    jika mereka merasakan adanya tanggung jawab dari

    Customer Service Officer tersebut. Apabila ada nasabah

    yang tidak dilayani secara tuntas akan menjadi citra yang

    buruk bagi bank. Nasabah yang tidak puas tersebut selalu

    membicarakan hal-hal yang negatif tentang bank, dan

  • 49

    biasanya suatu keburukan akan lebih cepat berkembang

    daripada kebaikan.

    b) Responsif

    Seorang Customer Service Officer harus mampu melayani

    secara cepat dan tepat. Dalam melayani nasabah, Customer

    Service Officer harus melakukannya sesuai prosedur layanan

    yang ditetapkan bank. Layanan yang diberikan harus sesuai

    jadwal dan jangan membuat kesalahan (sesuai prosedur bank

    dan keinginan nasabah).

    Melayani secara cepat artinya melayani dalam batasan waktu

    yang normal. Pelayanan untuk setiap transaksi sudah

    memiliki standar waktu. Namun karyawan juga harus pandai

    mengatur waktu dan jangan berbicara hal-hal diluar konteks

    pekerjaan secara berlebihan pada saat melayani nasabah.

    Sedangkan melayani secara tepat artinya jangan sampai

    terjadi kesalahan baik dalam hal pembicaraan maupun

    pekerjaan. Proses yang terlalu lama dan berbelit-belit akan

    membuat nasabah menjadi tidak betah dan malas

    berhubungan kembali.

    c) Komunikatif

    Mampu berkomunikasi artinya Customer Service Officer

    harus mampu dengan cepat memahami keinginan nasabah.

    Selain itu, Customer Service Officer harus dapat

  • 50

    berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah

    dimengerti.

    Komunikasi harus dapat membuat nasabah senang sehingga

    jika nasabah mempunyai masalah, nasabah tidak segan-

    segan mengemukakannya kepada Customer Service Officer.

    Mampu berkomunikasi dengan baik juga akan membuat

    setiap permasalahan menjadi jelas sehingga timbul salah

    paham.

    d) Keamanan

    Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi artinya

    Customer Service Officer harus menjaga kerahasiaan

    informasi data nasabah, terutama yang berkaitan dengan

    uang dan pribadi nasabah. Dalam perusahaan perbankan

    kerahasiaan nasabah sangat dijunjung tinggi. Bank tidak

    boleh sembarangan memberikan informasi kecuali memang

    dipersyaratkan oleh undang-undang. Menjaga rahasia

    nasabah merupakan ukuran kepercayaan nasabah kepada

    bank.

    e) Kecakapan

    Untuk menjadi Customer Service Officer yang khusus

    melayani nasabah, Customer Service harus memiliki

    kemampuan dan pengetahuan tertentu, karena tugas

    Customer Service selalu berhubungan dengan nasabah.

  • 51

    Customer Service Officer harus dididik khusus mengenai

    kemampuan dan pengetahuan untuk nasabah maupun

    kemampuan dalam bekerja.

    f) Keramahan

    Keramahan adalah sikap positif dan perilaku terhormat yang

    harus ditunjukan kepada setiap nasabah. Karyawan bank

    harus menjalin keramahan dan keakraban kepada nasabah,

    agar nasabah merasa senang dan nyaman ketika berhadapan

    dengan karyawan bank.

    f. Proses / Process (X6)

    1) Pengertian Proses

    Menurut Kasmir (2008:120), proses merupakan keterlibatan

    pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar

    pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur kerja yang

    ada di bank yang bersangkutan.

    Menurut Kotler dan Armstrong (2012:62), proses adalah

    semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang

    digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini

    memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam

    jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa

    seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan

    jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.

  • 52

    Penting untuk memahami bagaimana proses penciptaan dan

    penyampaian jasa karena pelanggan sering mempersepsikan

    kualitas jasa dari kemudahan, kecepatan dan fleksibilitas proses

    tersebut. Sebagaimana pernyataan Payne (2001:33), proses

    diartikan seluruh prosedur, mekanisme, serta kebiasaan sebuah

    jasa diciptakan dan disampaikan ke pelanggan, termasuk

    keputusan kebijakan mengenai beberapa keterlibatan pelanggan

    dan persoalan keleluasan karyawan.

    g. Bukti Fisik / Physical Evidence (X7)

    1) Pengertian Bukti Fisik

    Menurut Zeithaml dan Bitner (2003:282), bukti fisik adalah

    dimana jasa disalurkan melalui interaksi dengan pelanggan dan

    dimana setiap komoditas yang memfasilitasi performa dan

    komunikasi jasa itu sendiri. Bukti fisik terdiri atas:

    a) Service scape / wujud jasa nyata yang dapat mempengaruhi

    pelanggan:

    1. Fasilitas eksterior (desain eksterior, penanda, parkir,

    pemandangan, lingkungan sekitar)

    2. Fasilitas interior (desain interior, peralatan, penanda,

    layout, susunan tata ruang, kualitas udara/

    temperatur/suhu).