SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN...
Transcript of SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN...
-
PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE,
PROMOTION, PLACE, PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) DAN
SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI
NASABAH BANK SYARIAH
(Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
ALFI AYU TANTRIYANI
NIM : 63010150018
PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
-
i
PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE,
PROMOTION, PLACE, PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) DAN
SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI
NASABAH BANK SYARIAH
(Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
ALFI AYU TANTRIYANI
NIM : 63010150018
PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Jadilah orang yang bermanfaat, jika tidak bisa, jadilah orang yang
menyenangkan. Jika tidak bisa juga, minimal jadilah orang yang tidak
merugikan”
(Ridwan Kamil)
“Kalau hidup itu adalah sebuah panggung sandiwara, maka mainkanlah
dengan baik. Tidak harus menjadi yang terbaik dalam setiap moment dalam
hidup. Tidak perlu bertanya seberapa besar peran yang sedang kita
mainkan, tapi apa yang bisa kita berikan dalam peran itu. Profesional,
responsibility, tanggung jawab, integritas itu untuk mencapai suatu
kesuksesan”
(Penulis)
-
vii
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku Bapak Suyatman dan Ibu Budi Handayani,
terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang yang tak terhingga dan
selalu memberikan yang terbaik untuk penulis
Kakakku tersayang Yusuf Wahyu Widoyo, adikku tercinta Sultan Ibrahim
Al-Fajar dan Aisyah Ayudia Inara yang selalu mendukungku dan
memberikan semangat untuk membahagiakan kedua orang tua
Seluruh keluarga besar penulis yang terus memberikan motivasi dan
dukungan kepada penulis
Sahabatku Pungky, Winda, Rika, Dessy, Anisa, Amalia, Yuli, dan Arum
yang menjadi tempat curahan isi hati penulis
Teman-teman seperjuangan hidup di Kota Salatiga
-
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur hanya bagi Allah SWT atas segala nikmat serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Strategi
Marketing Mix (Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical
Evidence) dan Shariah Compliance Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium) ini
dengan baik. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di hari akhir kelak.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,
bimbingan, dukungan, nasehat dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi
ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A. selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, dorongan, dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu pimpinan cabang pembantu BRI Syariah KCP Sragen Atrium atas
pemberian izin penelitian skripsi kepada penulis.
6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah dan seluruh staff IAIN
Salatiga.
-
ix
7. Kedua Orang Tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendoakan,
memberikan pengorbanan, perjuangan, nasehat, kasih sayang, kesabaran
serta dukungan yang tiada henti.
8. Teman-teman mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi S1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi
rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga
karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan
bersama.
Dengan segala rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis. Dan akhirnya, tidak
ada kata selain rasa syukur atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.
Sehingga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 31 Juli 2019
Penulis
Alfi Ayu Tantriyani
-
x
ABSTRAK
Tantriyani, Alfi Ayu. 2019. Pengaruh Strategi Marketing Mix (Product, Price,
Promotion, Place, People, Process, Physical Evidence) dan Shariah
Compliance terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi
Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium). Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S-1 Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing: Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Strategi
Marketing Mix (Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical
Evidence) dan Shariah Compliance terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank
Syariah (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium). Metode
pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada nasabah
tabungan Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan purposive
sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan alat analisis SPSS
versi 23. Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji
statistik melalui uji koefisien determinasi (R2) dan uji statistik t.
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan hasil bahwa variabel product, price,
promotion, place, people dan shariah compliance tidak berpengaruh terhadap
keputusan menjadi nasabah. Sedangkan variabel process dan physical evidence
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah Bank BRI
Syariah KCP Sragen Atrium.
Kata Kunci: Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical
Evidence, Shariah Compliance, Keputusan nasabah
-
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 15
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 15
B. Kerangka Teori........................................................................................... 25
1. Theori of Reasoned Action ..................................................................... 25
2. Keputusan Nasabah (Y) ......................................................................... 26
3. Bauran Pemasaran (X) ........................................................................... 34
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 58
D. Hipotesis ..................................................................................................... 59
1. Pengaruh Product terhadap keputusan nasabah ..................................... 59
2. Pengaruh price terhadap keputusan nasabah.......................................... 60
3. Pengaruh promotion terhadap keputusan nasabah ................................. 60
4. Pengaruh place terhadap keputusan nasabah ......................................... 61
5. Pengaruh people terhadap keputusan nasabah ....................................... 62
6. Pengaruh process terhadap keputusan nasabah...................................... 63
7. Pengaruh physical evidence terhadap keputusan nasabah ..................... 64
-
xii
8. Pengaruh shariah compliance terhadap keputusan nasabah .................. 65
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 66
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 66
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 67
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 67
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 69
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 70
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 71
G. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 72
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 75
1. Analisis Regresi Linear Berganda ......................................................... 75
2. Analisis Data .......................................................................................... 76
I. Alat Analisis ............................................................................................... 82
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 83
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 83
1. Profil Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium ....................................... 83
2. Produk Tabungan BRI Syariah KCP Sragen Atrium ............................. 84
3. Visi BRI Syariah KCP Sragen Atrium ................................................... 88
4. Misi BRI Syariah KCP Sragen Atrium .................................................. 88
B. Deskripsi Responden .................................................................................. 88
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 89
2. Profil Responden Berdasarkan Agama .................................................. 89
3. Profil Responden Berdasarkan Status .................................................... 90
4. Profil Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 91
5. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............................. 92
6. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................................. 93
7. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ............................ 93
C. Analisis Data .............................................................................................. 94
1. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 94
2. Uji Statistik ............................................................................................ 97
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 103
D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 110
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 115
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 115
-
xiii
B. SARAN .................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 119
LAMPIRAN ........................................................................................................ 140
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 147
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga ........................................... 4
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................................... 19
Tabel 3 1 Contoh Skala Likert .......................................................................................... 71
Tabel 3 2 Definisi Konsep dan Operasional ..................................................................... 72
Tabel 4 1 Jenis Kelamin Responden ................................................................................. 89
Tabel 4 2 Agama Responden ............................................................................................ 89
Tabel 4 3 Status Responden .............................................................................................. 90
Tabel 4 4 Usia Responden ................................................................................................ 91
Tabel 4 5 Pendidikan Terakhir Responden ....................................................................... 92
Tabel 4 6 Pekerjaan Responden ........................................................................................ 93
Tabel 4 7 Pendapatan Responden ..................................................................................... 93
Tabel 4 8 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................................... 95
Tabel 4 9 Hasil Uji Validitas ............................................................................................ 96
Tabel 4 10 Hasil Uji Determinasi (R²) .............................................................................. 98
Tabel 4 11 Hasil Uji Statistik t .......................................................................................... 99
Tabel 4 12 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................................... 103
Tabel 4 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 105
Tabel 4 14 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................... 108
Tabel 4 15 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 114
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Kerangka Teori.............................................................................................. 58
Gambar 4 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 106
Gambar 4 2 Gambar Normal Plot ................................................................................... 109
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga perbankan dan keuangan syariah saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut berawal dari
berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991. Berdirinya Bank
Muamalat Indonesia yang sejalan dengan kesadaran masyarakat atas
pelayanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah telah memotivasi
lahirnya lembaga keuangan syariah lainnya. Pada tahun 1998, dual system
bank diterapkan dengan diamandemennya UU Perbankan No. 7 Tahun
1992 dengan UU No. 10 Tahun 1998. Sistem perbankan ini mengizinkan
bank-bank konvensional untuk beroperasi menggunakan prinsip syariah
dengan cara membuka Unit Usaha Syariah (UUS) sehingga mempercepat
pertumbuhan perbankan syariah. Selain itu, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 9 tentang Perbankan
Syariah juga menjelaskan bahwa Bank Umum Konvensional yang akan
melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib membuka
kantor pusat bank dengan izin Bank Indonesia.
Bank Syariah merupakan salah satu bagian dari aplikasi ekonomi
syariah yang telah mengalami banyak kemajuan. Hal tersebut tentunya
mendorong perbankan syariah untuk terus bersaing dalam mendapatkan
pangsa pasar. Perbankan syariah ini melakukan berbagai upaya untuk
menarik nasabah dan mempertahankan nasabahnya. Dalam upaya tersebut
-
2
bank syariah harus bisa mengerti keinginan dan kebutuhan nasabah
sehingga mampu memenuhi harapan nasabah.
Dewasa ini bank syariah juga tidak hanya dilirik oleh masyarakat
muslim tetapi masyarakat non muslim juga sudah mulai melirik bank
syariah seperti Bank BRI Syariah yang sudah memiliki nasabah non
muslim dan memang pada dasarnya Bank BRI Syariah tidak menutup
kemungkinan bagi calon nasabah non muslim.
Jasa perbankan syariah semakin diminati nasabah non muslim karena
dinilai lebih memberikan keadilan. Pertumbuhan nasabah di bank syariah
bukan hanya dari kelompok muslim tapi juga non muslim. Nasabah non
muslim itu mengaku tertarik karena bank syariah dinilai lebih memberikan
keadilan kepada nasabahnya ketimbang bank konvensional.
Sistem perbankan syariah memiliki kesamaan dengan sistem
perbankan konvensional dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan
masyarakat dalam bisnis keuangan. Namun keduanya memiliki perbedaan
dalam hal sistem balas jasa yang diberikan kepada para nasabah. Dengan
berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem
perbankan ini bersaing bebas di pasar uang dimana jutaan nasabah
diperebutkan dengan berbagai strategi bisnis perbankan syariah yang tidak
saja dilakukan oleh bank-bank yang murni berbasis syariah, tetapi hampir
seluruh Bank Konvensional juga membuka bisnis perbankan syariah ini.
Baik Bank Syariah maupun Bank Konvensional menawarkan bagitu
banyak fasilitas pelayanan, kepercayaan dan strategi yang digunakan serta
-
3
bagaimana kualitas produk yang sangat memanjakan para nasabahnya.
Kondisi persaingan bisnis perbankan ini mendorong setiap bankir untuk
mencari berbagai strategi pelayanan terbaik agar dapat menarik nasabah
baru dan mempertahankan nasabah yang telah ada.
Pemasaran sangatlah penting dilakukan oleh setiap perusahaan-
perusahaan yang berorientasi profit maupun non profit. Tujuannya agar
perusahaan mampu bertahan di tengah-tengah persaingan yang sangat
ketat. Pemasaran juga digunakan untuk menghadapi pesaing-pesaing yang
dari waktu ke waktu semakin meningkat seiring dengan perkembangan
zaman. Salah satu unsur penting dalam strategi pemasaran terpadu adalah
strategi bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan di
setiap perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahan
menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Marketing mix
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan perusahaan untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen (Assauri, 1998:180).
Strategi pemasaran yang tepat memiliki implikasi yang besar dalam
keberhasilan meraup pangsa pasar. Pelaku perbankan syariah harus
memahami komponen-komponen yang mampu menjadi nilai tambah
dalam perkembangan bisnisnya. Faktor-faktor dalam bauran pemasaran
jasa yang terdiri dari product, price, promotion, place, people, process,
physical evidence dan shariah compliance menjadi pertimbangan utama
-
4
dalam memutuskan strategi yang tepat dalam menawarkan produk
perbankan syariah kepada masyarakat.
Dari banyaknya lembaga keuangan yang ada di indonesia membuat
keadaan perbankan syariah akhir-akhir ini semakin memperlihatkan
tingkat persaingan yang sangat ketat. Berdasarkan laporan yang termuat
dalam Statistik Perbankan Syariah (SPS) menunjukan bahwa hingga bulan
Desember 2018, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 14
bank dengan jumlah kantor sebanyak 1.875 kantor, Unit Usaha Syariah
(UUS) tercatat sebanyak 20 unit dengan jumlah kantor sebanyak 354
kantor, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tercatat sebanyak
167 bank dengan jumlah kantor sebanyak 495 kantor (www.ojk.co.id).
Selain itu, minat masyarakat terhadap perbankan syariah juga
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh jumlah
rekening dana pihak ketiga pada bulan Desember 2018 yang lebih banyak
daripada bulan Desember 2017. Di bawah ini adalah tabel perbandingan
jumlah rekening dana pihak ketiga pada tahun 2017 dan 2018 berdasarkan
laporan yang termuat dalam Statistik Perkembangan Syariah (SPS).
Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga
Tahun BUS UUS BPRS Total
2017 21,34 juta 4,50 juta 6,99 juta 32,83 juta
2018 24,07 juta 5,00 juta 8,13 juta 37,20 juta
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Desember 2018
Dari peningkatan minat masyarakat terhadap bank syariah,
menunjukan bahwa bank syariah berpotensi besar untuk menjadi pilihan
-
5
utama masyarakat, baik untuk melakukan penyimpanan uang, pembiayaan
maupun transaksi.
Kotler dan Armstrong (2001:196), menjelaskan mengenai model
perilaku konsumen yang diawali dengan adanya rangsangan pemasaran
dari perusahaan dan rangsangan dari luar perusahaan. Rangsangan
pemasaran terdiri dari 4P bagi perusahaan manufaktur dan 7P bagi
perusahaan jasa. Sedangkan, rangsangan lain terdiri dari ekonomi,
teknologi, politik dan budaya. Rangsangan tersebut akan masuk ke dalam
kotak hitam pembeli yang nantinya akan menciptakan karakteristik
pembeli yang mempengaruhi bagaimana pembeli tersebut bersikap dan
bereaksi terhadap rangsangan. Setelah itu, akan terjadi proses keputusan
pembelian melalui 5 tahap yang terdiri dari pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
pasca pembelian. Sehingga nantinya akan menghasilkan tanggapan
pembeli yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan
dealer, waktu pembelian dan jumlah pembelian. Jadi, keputusan menjadi
nasabah sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan pemasaran yang
diberikan oleh perusahaaan melalui marketing mix.
Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang dipakai
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya (Kotler, 2009:23).
Marketing mix untuk perusahaan jasa terdiri dari 7P, yaitu Product
(produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), Process
(proses), Physical Evidence (bukti fisik), dan People (orang). Menurut
-
6
Kotler (2000:428), produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan
atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan. Menurut Kotler (2001:439), harga merupakan
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Menurut
Kasmir (2004:145), tempat atau lokasi bank merupakan lokasi dimana
diperjual belikannya produk bank. Menurut Swastha (2000:222), promosi
merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong
(2012:62), proses merupakan semua prosedur aktual, mekanisme, dan
aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Menurut
Zeithaml dan Bitner (2003:282), bukti fisik merupakan dimana jasa
disalurkan melalui interaksi dengan pelanggan dan dimana setiap
komoditas yang memfasilitasi performa dan komunikasi jasa itu sendiri.
Menurut Hurriyati (2010:62), bagi beberapa perusahaan jasa, orang adalah
semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga
dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Menurut penelitian yang dilakukan Huseini (2017), mengungkapkan
bahwa diantara semua variabel 7P dalam marketing mix, yang berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan nasabah untuk menabung, yaitu variabel
produk, harga, tempat dan lokasi. Sedangkan dalam penelitian Musnaini
(2014) mengungkapkan bahwa yang berpengaruh secara parsial terhadap
-
7
keputusan nasabah hanya variabel produk, harga, promosi, tempat,
pegawai, proses dan bukti fisik.
Selain rangsangan pemasaran 7P dari perusahaan, shariah compliance
(kepatuhan syariah) juga bisa dijadikan rangsangan yang dapat
mempengaruhi keputusan pembeli. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia
Nomor 13/ 2/ PBI/ 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Umum, maka yang dimaksud dengan kepatuhan adalah nilai, perilaku,
tindakan yang membantu terbentuknya kepatuhan terhadap ketentuan
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk prinsip syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah. Jadi shariah compliance merupakan penerapan prinsip-prinsip
syariah dalam semua kegiatan perbankan syariah. Dari hasil penelitian
Zamroni, (2016) mengungkapkan bahwa shariah compliance berpengaruh
terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Umum Syariah.
Bank Rakyat Indonesia Syariah atau selanjutnya disingkat dengan BRI
Syariah, Merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia, yang
merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia. BRI Syariah merupakan
anak perusahaan yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakat di
Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. BRI Syariah juga
merupakan salah satu Bank Umum Syariah di Indonesia yang kinerjanya
bagus dan mampu bersaing dengan bank-bank syariah lainnya yang ada di
Indonesia. Kinerja bagus tersebut dapat dinilai berdasarkan laporan
keuangan Bank BRI Syariah pada tahun 2018 mengalami peningkatan
-
8
yaitu asetnya sebesar Rp. 34,73 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
sebesar Rp. 28,3 triliun sedangkan di tahun 2017 aset BRI Syariah sebesar
Rp. 31,54 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp. 26,31 triliun.
Selain itu Bank BRI Syariah juga memperoleh beberapa penghargaan
pada tahun 2018 BRI Syariah juga mendapatkan penghargaan dari Badan
Wakaf Indonesia (BWI) atas komitmen dan partisipasinya pada program
Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) senilai Rp. 1,5 miliar di ISEF 2018 dan
juga mendapatkan kategori Best Acquirer Bank Category Tier 2 Islamic
Bank, Best Issuer Bank Category Tier 2 Islamic Bank, The Highest E-
Channer Transactions Bank Category Tier 2 Islamic Bank, 2nd Best
Transaction Growth as Acquirer Bank dari Jaringan PRIMA. Tahun 2018
juga mendapatkan Top 5 Customer Choice Sharia Commersial Bank 2018.
Di tahun 2017 mendapatkan penghargaan yaitu The Winner of Indonesia
Sharia Finance Awart 2017.
Bank BRI Syariah tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Salah satunya Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 24 kantor yaitu
BRIS KC Solo Veteran, BRIS KC Tegal Sudirman, BRIS KC Semarang
MT. Haryono, BRIS KCP Banyumas Ajibarang, BRIS KCP Brebes
jatibarang, BRIS KCP Brebes Ketanggungan, BRIS KCP Cilacap Gatot
Subroto, BRIS KCP Demak Sultan Fattah, BRIS KCP Karanganyar Palur,
BRIS KCP Kebumen Ahmad Yani, BRIS KCP Kendal Weleri, BRIS KCP
Klaten Pemuda, BRIS KCP Kudus Ahmad Yani, BRIS KCP Magelang
Singosari, BRIS KCP Pati Diponegoro, BRIS KCP Pekalongan Yagis,
-
9
BRIS KCP Pemalang Sudirman, BRIS KCP Purbalingga M.T. Haryono,
BRIS KCP Purwodadi Ahmad Yani, BRIS KCP Semarang Majapahit,
BRIS KCP Sragen Atrium, BRIS KCP Tegal Banjaran, BRIS KCP
Ungaran Diponegoro, BRIS KCP Wonogiri RM Said.
Bank BRI Syariah KCP Sragen Atrium yang beralamat di Komplek
Plaza Atrium Blok H, Jl. Sukowati, Kecamatan Sragen Tengah, Kabupaten
Sragen, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu bank yang memiliki
lokasi strategis. Bank tersebut dekat dengan jalan raya sehingga mudah
untuk dijangkau oleh calon nasabah, selain itu, BRI Syariah KCP Sragen
Atrium terletak di Kecamatan Sragen Tengah yang memiliki jumlah
penduduk 70.975 jiwa.
Berdasarkan research problem dan research gap di atas, maka perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh strategi marketing
mix (product, price, promotion, place, people, process, physical evidence)
dan shariah compliance terhadap keputusan nasabah. Peneliti ingin
mencari tahu apakah strategi marketing mix dan shariah compliance yang
diterapkan di bank syariah tersebut dapat mempengaruhi peningkatan
jumlah nasabah tabungan atau tidak. Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH
STRATEGI MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE, PROMOTION,
PLACE, PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) DAN
SHARIAH COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI
-
10
NASABAH BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah
KCP Sragen Atrium)’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
diambil dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh variabel product terhadap keputusan menjadi
nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
2. Bagaimana pengaruh variabel price terhadap keputusan menjadi
nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
3. Bagaimana pengaruh variabel promotion terhadap keputusan menjadi
nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
4. Bagaimana pengaruh variabel place terhadap keputusan menjadi
nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
5. Bagaimana pengaruh variabel people terhadap keputusan menjadi
nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
6. Bagaimana pengaruh variabel process terhadap keputusan menjadi
nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
7. Bagaimana pengaruh variabel physical evidence terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
8. Bagaimana pengaruh variabel shariah compliance terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen?
-
11
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengaruh variabel product terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
2. Untuk menjelaskan pengaruh variabel price terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
3. Untuk menjelaskan pengaruh variabel promotion terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
4. Untuk menjelaskan pengaruh variabel place terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
5. Untuk menjelaskan pengaruh variabel people terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
6. Untuk menjelaskan pengaruh variabel process terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
7. Untuk menjelaskan pengaruh variabel physical evidence terhadap
keputusan menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
8. Untuk menjelaskan pengaruh variabel shariah compliance terhadap
keputusan menjadi nasabah Bank BRI Syariah di Sragen.
-
12
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
perusahaan maupun pihak yang terlibat didalamnya, diantaranya adalah:
1. Manfaat teoritis
Peneliti berharap dari penelitian ini dapat memberikan ilmu
pengetahuan bagi masyarakat mengenai perbankan syariah dan juga
sebagai sumbangan pemikiran mengenai pengembangan penelitian
yang sudah ada. Serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian
tentang marketing.
2. Manfaat praktis
a. Bagi perbankan
Peneliti berharap dari penelitian ini bisa bermanfaat sebagai
bahan masukan bagi perbankan yaitu dalam meningkatkan dan
membenahi strategi pemasaran yang sudah ada.
b. Bagi mahasiswa
Peneliti berharap dari penelitian ini bisa bermanfaat dan
menambah pengetahuan serta masukan agar penelitiannya dapat di
fokuskan dan lebih baik lagi.
c. Bagi peneliti dan akademis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan
referensi bagi peneliti selanjutnya bagi yang berminat untuk
memperdalam masalah pengetahuan masyarakat terhadap
perbankan syariah.
-
13
E. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini akan disajikan dalam sistematika penulisan
yang terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:
BAB I Pendahuluan. Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang
berisi landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta
yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Rumusan masalah
berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep
yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan
penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu
pada latar belakang, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada
bagian terakhir dari bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai
ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam
skripsi.
BAB II Landasan Teori. Bab ini menguraikan tinjauan teori, yang berisi
jabaran teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta
membantu dalam analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang
berhubungan dengan penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang
disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara
atas masalah penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Bab ini di dalamnya berisikan penjelasan
mengenai jenis penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel
penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan
-
14
data, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian dan teknik
analisis data.
BAB IV Analisis Data. Bab ini di dalamnya terdiri dari hasil analisis
pengolahan data, baik pengolahan data secara deskriptif maupun analisis
hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, serta pembahasan mengenai
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang teliti.
BAB V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang menjelaskan tentang
hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran
merupakan himbauan kepada pembaca dan instansi terkait agar saran yang
dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai marketing mix dan
shariah compliance terhadap keputusan nasabah memilih bank syariah.
Beberapa penelitian terdahulu dalam penelitian ini akan dijadikan bahan
acuan agar peneliti dapat memperoleh informasi mengenai topik pembahasan.
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan product dilakukan
oleh:
Shofwa (2016), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas
Produk dan Religiusitas terhadap Keputusan Nasabah Produk Simpanan pada
Bank Syariah Mandiri Cabang Purwokerto”. Hasil penelitian variabel product
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian yang
dilakukan oleh Bawono dan Oktaviani (2016), dengan judul “Analisis
Pemahaman, Produk, dan Tingkat Religiusitas terhadap Keputusan
Mahasiswa IAIN Menjadi Nasabah Bank Syariah Cabang Salatiga”
menyimpulkan bahwa variabel product berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan mahasiswa.
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan price dilakukan oleh:
Husaeni (2017), melakukan penelitian dengan judul “The Influence Of
Marketing Mix On Decisions To Be A Islamic Banking Customer In Cianjur
Regency”. Hasil penelitian variabel price berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah (2011),
-
16
dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Cabang
Jember)” menyimpulkan bahwa variabel price berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah mandiri.
Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan promotion dilakukan
oleh:
Siregar (2018), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Produk dan
Promosi terhadap Keputusan menjadi Nasabah Tabungan Marhamah pada PT
Bank Sumut Cabang Syariah Padangsidimpuan”. Hasil penelitian variabel
promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi
nasabah tabungan di PT Bank Sumut Cabang Syariah Padangsidimpuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Indratama dan Artanti (2014), dengan judul
“Pengaruh Citra Merek dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Nasabah
Memilih Tabungan Bank Syariah Mandiri” menyimpulkan bahwa variabel
promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.
Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan place dilakukan oleh:
Wahab (2013), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing
Mix terhadap Keputusan Masyarakat Menggunakan Bank Syariah”. Hasil
penelitian variabel place berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita dan Nurhayati
(2013), dengan judul” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah di Kota Padang”
menyimpulkan bahwa variabel place berpengaruh positif dan signifikan
-
17
terhadap keputusan konsumen dalam memilih jasa perbankan syariah di Kota
Padang.
Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan people dilakukan oleh:
Alfrian, dkk (2013), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Menabung (Survei pada Nasabah Bank
Muamalat Cabang Malang)”. Hasil penelitian people berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh
Musnaini (2010), dengan judul “Perilaku Nasabah Non Muslim dalam Bauran
Pemasaran terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk Bank
Syariah di Kota Jambi” menyimpulkan bahwa variabel people berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih produk bank
syariah di Kota Jambi.
Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan process dilakukan
oleh:
Suprijati (2013), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Islamic Banking”.
Hasil penelitian variabel process berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Mustakim (2013), dengan
judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah dalam Memilih Bank
Syariah” menyimpulkan bahwa variabel process berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah.
Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan physical evidence
dilakukan oleh:
-
18
Amirur (2017), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa terhadap Keputusan menjadi Nasabah di Bank Syariah
Mandiri”. Hasil penelitian variabel physical evidence berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh
Santika (2016), dengan judul “Pengaruh Kepercayaan dan Bauran Pemasaran
terhadap Keputusan Masyarakat Non Muslim Menjadi Nasabah di BNI
Syariah” menyimpulkan bahwa variabel physical evidence berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah non muslim menjadi
nasabah di BNI Syariah.
Adanya penelitian terdahulu yang berkaitan dengan shariah compliance
dilakukan oleh:
Zamroni (2016), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing
Mix dan Shariah Compliance terhadap Keputusan Nasabah Memilih Bank
Umum Syariah di Kudus”. Hasil penelitian variabel shariah compliance
berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih Bank Umum Syariah di
Kudus. Penelitian yang dilakukan oleh Iin (2018) dengan judul “Pengaruh
Persepsi Anggota Pada Shariah Compliance, Komitmen Agama dan Atribut
Produk Islam terhadap Customer’s Trust yang Berdampak pada Keputusan
Menggunakan Jasa Lembaga Keuangan Syariah di BMT Amanah Kota
Sukoharjo” menyimpulkan bahwa variabel shariah compliance berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.
-
19
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Penelitian Variabel Hasil
PRODUCT
1. Shofwa (2016) Variabel
independen: produk
dan religiusitas
Variabel Dependen:
Keputusan nasabah
Product terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
2. Sumantri (2014) Variabel
independen:
pelayanan dan
produk
Variabel dependen:
Keputusan nasabah
Product terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
3. Bawono dan Oktaviani (2016) Variabel
independen:
pemahaman, produk
dan religiusitas
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Product terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
4. Lemiyana (2018) Variabel
independen: produk
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Product terhadap
keputusan nasabah
(-) signifikan
PRICE
5. Husaeni (2017) Variabel
independen: produk,
harga, tempat dan
lokasi
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Price terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
6. Qomariyah (2013) Variabel
independen: produk,
harga, promosi,
saluran distribusi,
dan perilaku
Price terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
-
20
konsumen
Variabel dependen:
keputusan nasabah
7. Hafidz, dkk (2013) Variabel
independen: produk,
harga, promosi,
tempat, orang,
proses, dan bukti
fisik
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Price terhadap
keputusan nasabah
(-) signifikan
PROMOTION
8. Siregar (2018) Variabel
independen: produk
dan promosi
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Promotion terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
9. Sangen dan Rivani (2016) Variabel
independen: Nilai-
nilai agama, kualitas
layanan, promosi
dan kepercayaan
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Promotion terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
10. Indrama dan Artanti (2014) Variabel
independen: citra
merek dan promosi
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Promotion terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
11. Yupitri (2012) Variabel
independen: fasilitas
layanan, promosi
dan produk
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Promotion terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
12. Kaluku, dkk (2018) Variabel
independen: promosi
Promotion terhadap
keputusan nasabah
-
21
Variabel dependen:
keputusan nasabah
(-) signifikan
PLACE
13. Wiliasih dan Shadrina (2017) Variabel
independen:
promosi, kredibilitas,
pelayanan, prinsip
syariah, lingkungan
dan lokasi
Place terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
14. Wahab (2013) Variabel
independen: produk,
harga, tempat,
promosi, dan religi
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Place terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
15. Yunita dan Nurhayati (2013) Variabel
independen: faktor
agama/prinsip
syariah, reputasi
bank, nilai bagi
hasil, prosedur cepat
dan lokasi
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Place terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
16. Tyas dan Setiawan (2012) Varaibel
independen: lokasi,
dan kualitas
pelayanan
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Place terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
17. Utomo (2014) Variabel
independen:
pelayanan,
pengetahuan, harga,
karakteristik bank,
lokasi, dan promosi
Variabel dependen:
Place terhadap
keputusan nasabah
(-) signifikan
-
22
keputusan nasabah
PEOPLE
18. Alfrian, dkk (2013) Variabel
independen: produk,
harga, promosi,
tempat, orang,
proses, dan bukti
fisik, ekuitas merek,
karakteristik dan
perilaku nasabah
Variabel dependen:
keputusan nasabah
People terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
19. Musnaini (2014) Variabel
independen: produk,
harga, promosi,
tempat, pegawai,
proses, dan bukti
fisik
Variabel dependen:
keputusan nasabah
People terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
20. Wundi (2014) Variabel
independen: produk,
harga, tempat,
promosi, pegawai,
proses, dan bukti
fisik
Variabel dependen:
keputusan nasabah
People terhadap
keputusan nasabah
(-) signifikan
PROCESS
21. Suprijati (2013) Variabel
independen: bukti
fisik, proses, lokasi,
produk, harga, dan
individu
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Process terhadap
keputusan nasabah
(+) signifikan
22. Mustakim (2013) Variabel Process terhadap
-
23
independen: faktor
kepercayaan atau
agama, kejelasan
produk bank,
fasilitas dan proses,
peran dalam
keluarga
Variabel dependen:
keputusan nasabah
keputusan nasabah
(+) signifikan
23. Hanik dan Handayani (2014) Variabel
independen: produk,
harga, tempat,
promosi, orang,
proses, bukti fisik,
faktor budaya, faktor
sosial, faktor
psikologi dan faktor
persnal
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Process terhadap
keputusan nasabah
(-) signifikan
PHYSICAL EVIDENCE
24. Amirur (2017) Variabel
independen: produk,
harga, tempat,
promosi, pegawai,
proses, dan bukti
fisik
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Physical evidence
terhadap keputusan
nasabah (+)
signifikan
25. Santika (2016) Variabel
independen:
kepercayaan, dan
bauran pemasaran
(produk, harga,
tempat, promosi,
pegawai, proses, dan
bukti fisik)
Physical evidence
terhadap keputusan
nasabah (+)
signifikan
-
24
Variabel dependen:
keputusan nasabah
26. Yulianto (2010) Variabel
independen: produk,
harga, tempat,
promosi, pegawai,
proses, dan bukti
fisik
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Physical evidence
terhadap keputusan
nasabah (-)
signifikan
SHARIAH COMPLIANCE
27. Zamroni (2016) Variabel
independen: produk,
harga, lokasi,
promosi, dan shariah
compliance
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Shariah compliance
terhadap keputusan
nasabah (+)
signifikan
28. Prastiwi (2018) Variabel
independen: shariah
compliance,
komitmen agama,
dan atribut produk
islam
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Shariah compliance
terhadap keputusan
nasabah (+)
signifikan
29. Martasari dan Mardian (2015) Variabel
independen: shariah
compliance
Variabel dependen:
keputusan nasabah
Shariah compliance
terhadap keputusan
nasabah (-)
signifikan
-
25
B. Kerangka Teori
Teori-teori yang digunakan sebagai dasar pemikiran yaitu diambil dari
studi literatur yang dilakukan melalui buku-buku teks kuliah, jurnal-jurnal
ekonomi, media cetak, maupun internet.
1. Theori of Reasoned Action
Theory of Reasoned Action adalah teori yang menghubungkan antara
keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku
(behavior). Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya jika
ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah
mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah
mengetahui kehendak orang tersebut. Namun, seseorang dapat membuat
pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang sama sekali berbeda (tidak
selalu berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam teori ini adalah
fokus perhatian (salience), yaitu mempertimbangkan sesuatu yang
dianggap penting. Kehendak (intention) ditentukan oleh sikap dan norma
subyektif (Jogiyanto, 2007).
Theory of Reasoned Action atau Teori Tindakan Beralasan atau Teori
Aksi Beralasan mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui
suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan
dampaknya terbatas hanya pada tiga hal. Pertama, perilaku tidak banyak
ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap yang spesifik terhadap
sesuatu. Kedua, perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap tetapi juga
oleh norma subyektif (subjective norms) yaitu keyakinan kita mengenai
-
26
apa yang orang lain inginkan agar kita lakukan. Ketiga, sikap terhadap
sesuatu perilaku bersama-sama norma subyektif membentuk suatu intensi
atau niat untuk berperilaku tertentu.
2. Keputusan Nasabah (Y)
Keputusan menurut Anwar P.M dalam Sunyoto (2014:19), teknik
pendekatan keputusan konsumen menggunakan Teori Teknik Komunikasi
Persuasif, teknik pendekatan ini merupakan teknik menggunakan
komunikasi persuasi melalui rumus AIDDAS (Attention = perhatian,
Interest = minat, Desire = hasrat, Decision = keputusan, Action =
tindakan, Satisfaction = kepuasan). Pertama kali perlu membangkitkan
perhatian konsumen terhadap suatu produk agar timbul minatnya,
kemudian kembangkan hasratnya untuk membeli produk tersebut. Setelah
itu konsumen diarahkan untuk mengambil keputusan membeli produk
yang sesuai dengan kebutuhannya, dengan harapan konsumen merasa
puas setelah membelinya.
Menurut Kotler dan Keller (2008:240), keputusan pembelian adalah
keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di
dalam kumpulan pilihan .
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:157), “Cunsumer buyer
behavior refers to the buying behavior of final consumers-individuals and
household the buy goods and services for personal consumption”
pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian
mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual,
-
27
maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi
pribadi. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009:240), menyatakan
bahwa, keputusan pembelian adalah konsumen membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai.
Kotler (2012:134), menyampaikan faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen, terdiri dari beberapa karakteristik yakni budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis.
a. Faktor Budaya
1) Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan dan
perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga
dan instansi penting lainnya.
2) Subkultur merupakan sekelompok orang dengan sistem nilai
bersama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang ada.
3) Kelas sosial adalah kelompok masyarakat dimana para anggota
relatif memiliki nilai, minat dan perilaku yang sama.
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti
kelompok kecil konsumen, keluarga, peran sosial dan status. Faktor
ini dapat mempengaruhi seseorang untuk memilih produk yang sesuai
dengan lingkungannya. Pengaruh kelompok ini dapat mempengaruhi
seseorang untuk membeli atau tidaknya produk tersebut. Faktor sosial
terdiri dari:
-
28
1) Kelas sosial, kelompok masyarakat yang relatif memiliki minat
serta perilaku yang sama dalam melakukan pembelian.
2) Kelompok, dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai
tujuan individu atau timbal balik.
3) Anggota keluarga, anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi
perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara
ekstensif. Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri,
dan anak pada pembelian berbagai produk dan layanan.
4) Kelompok sosial, keluarga, klub, organisasi, komunitas online.
Posisi orang di setiap kelompok dapat didefinisikan dalam hal
peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan orang
tampil sesuai dengan orang disekitarnya. Setiap peran membawa
status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan
kepadanya oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti usia pembeli dan siklus hidup panggung, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian serta konsep diri. Faktor pribadi
ini meliputi:
1) Tahap Umur dan Siklus Hidup, setiap orang mengubah barang dan
jasa yang mereka beli selama hidup mereka. Selera makanan,
pakaian, furnitur, dan rekreasi sering dikaitkan dengan usia.
-
29
Membeli juga terbentuk pada tahap siklus hidup keluarga, tahapan
dimana keluarga bisa lulus saat mereka dewasa dari waktu ke
waktu.
2) Kedudukan pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa
yang dibeli. Pemasar mencoba mengindentifikasi kelompok
pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk
dan layanan mereka.
3) Situasi Ekonomi, situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi
pilihan toko dan produknya. Pemasar melihat tren pendapatan
pribadi, tabungan, dan tingkat suku bunga. Setelah resesi baru-
baru ini, sebagian besar perusahaan telah mengambil langkah
untuk merancang ulang, memposisikan, dan mengembalikan
produk mereka.
4) Gaya Hidup, pola hidup seseorang seperti yang diungkapkan
dalam aktivitas, minat, dan pendapatnya.
5) Kepribadian dan Konsep Diri, kepribadian masing-masing orang
mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadian mengacu pada
karakteristik psikologis unik yang ingin membedakan dirinya dari
seseorang atau kelompok lainnya. Kepribadian biasanya
digambarkan dalam hal sifat seperti kepercayaaan diri, dominasi,
keramahan, otonomi, defensif, kemampuan beradaptasi, dan
agresivitas. Kepribadian dapat berguna dalam menganalisis
perilaku konsumen terhadap pilihan produk atau merek tertentu.
-
30
d. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lebih lanjut oleh empat
faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
kepercayaan dan sikap.
1) Motif (drive) suatu kebutuhan yang cukup menekan untuk
mengarahkan orang tersebut untuk mencari kepuasan dari
kebutuhan.
2) Persepsi proses dimana orang memilih, mengatur, dan
menafsirkan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang
berarti.
3) Belajar perubahan dalam perilaku individu yang timbul dari
pengalaman.
4) Keyakinan sebuah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
tentang sesuatu.
5) Sikap evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang
konsisten baik atau tidak menguntungkan terhadap suatu objek
atau gagasan.
Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai
preferensi atas merek-merek yang ada didalam kumpulan pilihan
(Kotler dan Keller, 2008:240), proses keputusan pembelian adalah
sebagai berikut: pertama, pengenalan kebutuhan dimana konsumen
menyadari suatu masalah atas kebutuhan. Kedua, pencarian informasi
dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak tentang objek
-
31
yang dibutuhkan. Ketiga, evaluasi alternatif dimana konsumen
menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi merek alternatif
dalam berbagai pilihan. Keempat, keputusan pembelian dimana
konsumen mengambil keputusan pembeli tentang merek mana yang
dipilih atau dibeli. Kelima, perilaku pasca pembelian dimana
konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian
berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan.
Kotler dan Armstrong (2010:222) menjelaskan bahwa keputusan
pembelian merupakan kegiatan penentuan pemilihan produk atau jasa
oleh konsumen yang umumnya terdiri dari lima tahapan yaitu:
a. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah
masalah atau kebutuhan yang saat dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal. Rangsangan internal dapat timbul apabila
konsumen merasa bahwa kebutuhan tersebut harus dipenuhi dan
telah mencapai titik tertentu sehingga menjadi sebuah dorongan.
Sedangkan rangsangan eksternal dapat timbul di luar kebutuhan
konsumen. Nasabah menyadari bahwa terdapat perbedaan antara
keadaan yang sebenarnya dengan kebutuhan yang diinginkan,
maka dari itu nasabah akan memikirkan bagaimana keinginan
tersebut dapat dipenuhi. Strategi pemasaran sangat dibutuhkan
untuk memicu minat konsumen. Pemasar perlu mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan cara
-
32
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen dan
mengidentifikasi rangsangan yang dapat membangkitkan minat
konsumen terhadap suatu produk.
b. Pencarian informasi
Konsumen akan mencari informasi terhadap kebutuhan
yang diinginkan, aktif tidaknya konsumen mencari informasi
tergantung dengan seberapa kuat atau lemahnya dorongan
kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan dalam
mencari , dan kepuasan yang diperoleh dalam kegiatan mencari
informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi dari keluarga,
teman, iklan, media massa, atau pengalaman konsumen terhadap
suatu produk. Melalui informasi yang telah dikumpulkan,
konsumen akan mengetahui tentang merek-merek dan
keistimewahan dati tiap merek selanjutnya konsumen dapat
membuat keputusan akhir untuk melakukan suatu pembelian
(Kotler, 2002:215). Pemasar harus menerapkan strategi agar
produk yang ditawarkan dapat menarik minat konsumen dengan
cara menonjolkan keistimewahan produk yang ditawarkan, selain
itu pemasar harus mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang
didapat oleh konsumen sehingga akan membantu perusahaan untuk
mempersiapkan komunikasi yang efektif dengan pasar sasaran.
-
33
c. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif digunakan untuk menggambarkan secara
lebih jelas dalam menentukan preferensi atas merek tertentu
dengan alternatif-alternatif lain. Konsumen akan membentuk
penilaian atas produk yang ditawarkan pada merek-merek tertentu.
Para konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam
memandang atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka
akan memberikan perhatian yang besar pada atribut yang dapat
memberi manfaat yang diinginkan. Selanjutnya konsumen akan
mengembangkan keyakinan terhadap merek tertentu.
d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen akan menentukan
peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya,
keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang
paling disukai, tetapi dua faktor bisa mempengaruhi antara niat
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap
orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alernatif yang
disukai akan tergantung pada intensitas sikap negatif orang lain
terhadap alternatif yang disukai dan motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain. Semakin banyak sikap negatif dari
orang lain terhadap merek maka semakin besar konsumen
mengubah niat pembeliannya. Sebaliknya apabila semakin banyak
sikap positif orang lain terhadap suatu merek maka akan
-
34
meningkatkan preferensi konsumen terhadap merek. Faktor kedua
adalah faktor situasi yang tidak diharapkan yang dapat muncul dan
mengubah niat pembelian konsumen. Pemasar harus memahami
cara konsumen mempelajari informasi yang didapat sehingga akan
mengurangi alternatif-alternatif lain yang harus dipilih untuk
menentukan keputusan pembelian.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Akan ada dua kemungkinan yang terjadi terhadap perilaku
konsumen pasca pembelian. Apabila konsumen merasa puas
dengan produk atau jasa yang ia pakai maka keinginan untuk
membeli produk atau jasa yang ditawarkan akan semakin kuat.
Sebaliknya apabila konsumen tidak merasa puas dengan produk
atau jasa yang ditawarkan, maka konsumen akan merubah
sikapnya terhadap merek tertentu menjadi sikap negatif.
3. Bauran Pemasaran (X)
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:78), Bauran pemasaran adalah
perangkat alat pemasaran taktis dan dapat dikendalikan produk, harga,
distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar
sasaran. Pendekatan pemasaran 4P tradisional (product, place, price,
promotion) seperti yang diungkapkan di atas berhasil dengan baik untuk
barang, tetapi elemen-elemen atau variabel-variabel tambahan perlu
pemasaran jasa yaitu, orang (people), bukti fisik (physical evidence),
-
35
proses (process) (Kotler, 2005:116). Ada beberapa unsur bauran
pemasaran antara lain:
a. Produk / product (X1)
1) Pengertian Produk
Produk menurut Kotler (2000:428), merupakan “segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.”
produk yang diinginkan oleh nasabah adalah produk yang
mempunyai kualitas baik dan dapat dipercaya. Produk tersebut
diharapkan mampu memberikan manfaat serta kegunaan dan
juga dapat memenuhi kebutuhannya. Produk yang ditawarkan
meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi,
dan ide. Jadi produk dapat berupa tangible maupun intangible
yang dapat memuaskan pelanggan. Produk jasa merupakan suatu
kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat
dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat
berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.
Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan.
Menurut Mc Charty dan Perrefault (2003:107), produk
merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar kepada
-
36
konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen
untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Strategi Produk
Menurut Kasmir (2004:141-142), dalam dunia perbankan
strategi produk yang dilakukan adalah mengembangkan suatu
produk:
a) Penentuan logo dan moto
Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan moto
merupakan serangkaian kata-kata yang berisi visi dan misi
bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto sering
disebut sebagai ciri produk.
Terdapat pertimbangan pembuatan logo dan moto yaitu
memiliki arti (dalam arti positif), menarik perhatian, dan
mudah diingat.
b) Menciptakan merek
Jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus
memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat
pembeli. Dalam menciptakan merek harus
mempertimbangkan beberapa faktor yaitu, mudah diingat,
terkesan hebat dan modern, memiliki arti (dalam arti yang
positif), menarik perhatian.
-
37
c) Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan pembungkus produk. Dalam dunia
perbankan diartikan pada pemberian pelayanan atau jasa
kepada nasabah dan juga sebagai pembungkus untuk
beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet
giro atau kartu kredit.
d) Keputusan label
Label adalah sesuatu yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Dalam
label dijelaskan juga mengenai siapa yang membuat, dimana
dibuat, kapan dibuat, cara menggunakan, waktu
kadaluwarsa, komposisi isi, dan informasi lainnya.
b. Harga / Price (X2)
1) Pengertian Harga
Menurut Swastha (1997:211), “ Harga adalah sejumlah
uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya.”
Menurut Kasmir (2000:227-228), penentuan harga
merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan
marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan karena harga sangat menentukan laku tidaknya
-
38
produk dan jasa perbankan. Jika salah dalam menentukan harga
akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan.
Menurut Kotler (2001:439), harga adalah sejumlah uang
yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari
nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Menurut Tjiptono (2012:371), harga merupakan aspek yang
tampak jelas (visible) bagi para pembeli. Harga adalah persepsi
konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Indikator harga adalah:
a) Harga sesuai dengan kualitas produk
b) Perbandingan harga produk dengan produk pesaing
c) Harga yang relatif murah
Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli.
Harga merupakan salah satu unsur penting yang menentukan
pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan dan merupakan satu-
satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, sedangkan elemen-elemen yang lain justru
menimbulkan biaya.
Menurut Kotler (2002:297), terdapat enam prosedur
langkah untuk menetapkan harga sebagai berikut:
-
39
a) Memilih tujuan penetapan harga
b) Menentukan permintaan
c) Memperkirakan biaya
d) Menganalisa biaya, harga, dan penawaran pesaing
e) Memilih metode penetapan harga
f) Memilih harga akhir
2) Tujuan Penentuan Harga
Menurut Kasmir (2004:153-154), dalam penentuan harga
secara umum adalah:
a) Untuk bertahan hidup
Dalam kondisi tertentu, terutama dalam kondisi persaingan
yang tinggi. Bank menentukan harga semurah mungkin
dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku
dipasaran, misalnya untuk bunga pesaing dan bunga
pinjaman rendah, tetapi dalam kondisi masih
menguntungkan.
b) Untuk memaksimalkan laba
Tujuannya dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentu harga biasanya
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
c) Untuk memperbesar market share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah, sehingga
diharapkan jumlah nasabah meningkat dan diharapkan
-
40
nasabah pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
Misalnya penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi
dari pesaing serta ditambah juga dengan kelebihan lainnya
seperti hadiah.
d) Mutu produk
Untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga
ditentukan setinggi mungkin dan untuk bunga simpanan
ditawarkan dengan suku bunga rendah.
e) Karena pesaing
Penentuan harga dengan cara melihat harga pesaing. Karena
dengan tujuan agar harga ditawarkan jarang melebihi harga
pesaing.
c. Promosi / Promotion (X3)
1) Pengertian Promosi
Promosi merupakan suatu kegiatan untuk mengenalkan
barang atau jasa suatu perusahaan. Promosi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Meskipun
berkualitasnya suatu produk bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan
berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya (Kasmir, 2005: 175).
-
41
Menurut Swastha (2000:222), promosi dipandang sebagai
arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Terdapat empat
sarana promosi yang biasa dilakukan oleh bank, yaitu:
a) Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank
guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon
nasabah. Media yang dapat dilakukan seperti pencetakan
brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pasar
pembelanjaan, pemasangan spanduk, melalui koran,
majalah, televisi, dan media lainnya.
b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Tujuan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan
atau meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan atau
sales promotion dilakukan untuk menarik nasabah untuk
segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan.
Oleh karena itu, agar nasabah tertarik untuk membeli maka
perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik
mungkin. Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan
melalui:
1. Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah
dana yang relatif besar, walaupun hal ini akan
-
42
meningkatkan persaingan tidak sehat (misalnya untuk
simpanan yang jumlahnya besar),
2. Pemberian insensif kepada setiap nasabah yang
memiliki jumlah simpanan dengan saldo tertentu,
Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan
lainnya kepada nasabah yang loyal, dan promosi
penjualan lainnya.
c) Publisitas (publicity)
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, dan
kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas
dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu, kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi tujuannya
adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat. Dengan ikut
kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat bank
tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah.
d) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning
service, satpam sampai pejabat bank. Penjualan secara
personal selling akan memberikan beberapa keuntungan
bank, antara lain yaitu:
-
43
1. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah
atau calon nasabah, sehingga dapat langsung
menjelaskan tentang produk bank kepada nasabah
secara rinci.
2. Petugas bank dapat secara langsung mempengaruhi
nasabah dengan berbagai argument yang kita miliki.
3. Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara bank
dengan nasabah.
4. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah
mendengarkan, memperhatikan, dan menanggapi bank.
Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas
Customer Service.
2) Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan
sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara
rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a) Menginformasikan (informing), dapat berupa
menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu
produk baru, menyampaikan perubahan harga kepada pasar,
menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan
jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan
-
44
kesan yang keliru, mengurangi ketakutan dan kekhawatiran
pembeli dan membangun citra perusahaan.
b) Membujuk pelanggan sasaran (persuading), untuk
membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek
tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut
produk, mendorong pembeli untuk belanja saat ini juga dan
mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
(salesmen).
c) Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas mengingatkan
pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-
tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli
tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan dan
menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk
perusahaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi
adalah suatu upaya yang merubah pandangan (image)
konsumen terhadap suatu produk yang dipasarkan sehingga
konsumen memiliki keinginan untuk membeli dan memakai
produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang
bersangkutan.
-
45
d. Lokasi / Place (X4)
1) Pengertian Lokasi
Menurut Swastha (2002:24), tempat merupakan berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen
sasaran. Distribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam
membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini
dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat.
Menurut Kasmir (2004:145), tempat merupakan lokasi
dimana diperjual belikannya produk bank.
Menurut Rambat Lupiyoadi (2013:42), lokasi merupakan
salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi perkembangan
suatu bisnis, termasuk minimarket. Lokasi yang strategis akan
mendatangkan banyak konsumen sehingga mampu menaikkan
grafik penjualan maupun omzet. Dalam pemilihan lokasi dapat
dipertimbangkan beberapa hal penting yaitu:
a) Akses, misalnya kemudahan lokasi yang dijangkau oleh
transportasi umum.
b) Visibilitas, yaitu lokasi yang dapat dilihat jelas dalam jarak
pandang normal.
c) Tempat parkir yang luas dan nyaman
-
46
2) Interaksi Lokasi
Menurut Lupiyoadi (2001:261), pemilihan lokasi sangat
penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan
berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya.
Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah
untuk berhubungan dengan bank. Dalam hal ini ada tiga jenis
interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:
a) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan)
Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat
penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan
konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus
strategis.
b) Pemberi jasa mendatangi konsumen
Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus
diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap
berkualitas.
c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung
Berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui
saran tertentu seperti telepon, internet atau surat. Dalam hal
ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi
antara kedua belah pihak dapat terlaksana.
-
47
e. Orang / People (X5)
1) Pengertian Orang
Orang merupakan sumber daya manusia yang perlu
dipelihara dan dikembangkan agar dapat memberikan
sumbangsih bagi perusahaan. Dalam perusahaan jasa, orang atau
karyawan merupakan bagian kerja dari sebuah perusahaan yang
dapat memberikan pelayanan bagi konsumen. Menurut Kotler
dan Armstrong (2012:62), orang adalah semua pelaku yang
memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua
sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan, dan
penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
penyampaian jasa.
Menurut Hurriyati (2010: 62), definisi orang (people)
dalam bauran pemasaran jasa ialah semua pelaku yang
memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari “people”
adalah karyawan perusahaan, konsumen dan konsumen lain
dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan
bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan
mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau
keberhasilan penyampaian jasa (service encounter).
-
48
People dalam jasa ini adalah orang-orang yang terlibat
langsung dalam menjalankan aktivitas perusahaan dan
merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua
organisasi. Oleh perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya
memegang peranan penting dalam bidang produksi atau
operasional saja, tetapi dalam melakukan hubungan kontak
langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat
langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang
ditawarkan dan image perusahaan yang bersangkutan.
2) Sifat-sifat Yang Harus Dimiliki Karyawan
Dalam menjalankan tugasnya terutama dalam melayani
konsumen, maka seorang karyawan (people) harus memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
a) Tanggung Jawab
Dalam menjalankan kegiatan pelayanan, Customer Service
Officer harus mampu bertanggung jawab melayani setiap
nasabah dari awal hingga selesai. Nasabah akan merasa puas
jika mereka merasakan adanya tanggung jawab dari
Customer Service Officer tersebut. Apabila ada nasabah
yang tidak dilayani secara tuntas akan menjadi citra yang
buruk bagi bank. Nasabah yang tidak puas tersebut selalu
membicarakan hal-hal yang negatif tentang bank, dan
-
49
biasanya suatu keburukan akan lebih cepat berkembang
daripada kebaikan.
b) Responsif
Seorang Customer Service Officer harus mampu melayani
secara cepat dan tepat. Dalam melayani nasabah, Customer
Service Officer harus melakukannya sesuai prosedur layanan
yang ditetapkan bank. Layanan yang diberikan harus sesuai
jadwal dan jangan membuat kesalahan (sesuai prosedur bank
dan keinginan nasabah).
Melayani secara cepat artinya melayani dalam batasan waktu
yang normal. Pelayanan untuk setiap transaksi sudah
memiliki standar waktu. Namun karyawan juga harus pandai
mengatur waktu dan jangan berbicara hal-hal diluar konteks
pekerjaan secara berlebihan pada saat melayani nasabah.
Sedangkan melayani secara tepat artinya jangan sampai
terjadi kesalahan baik dalam hal pembicaraan maupun
pekerjaan. Proses yang terlalu lama dan berbelit-belit akan
membuat nasabah menjadi tidak betah dan malas
berhubungan kembali.
c) Komunikatif
Mampu berkomunikasi artinya Customer Service Officer
harus mampu dengan cepat memahami keinginan nasabah.
Selain itu, Customer Service Officer harus dapat
-
50
berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti.
Komunikasi harus dapat membuat nasabah senang sehingga
jika nasabah mempunyai masalah, nasabah tidak segan-
segan mengemukakannya kepada Customer Service Officer.
Mampu berkomunikasi dengan baik juga akan membuat
setiap permasalahan menjadi jelas sehingga timbul salah
paham.
d) Keamanan
Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi artinya
Customer Service Officer harus menjaga kerahasiaan
informasi data nasabah, terutama yang berkaitan dengan
uang dan pribadi nasabah. Dalam perusahaan perbankan
kerahasiaan nasabah sangat dijunjung tinggi. Bank tidak
boleh sembarangan memberikan informasi kecuali memang
dipersyaratkan oleh undang-undang. Menjaga rahasia
nasabah merupakan ukuran kepercayaan nasabah kepada
bank.
e) Kecakapan
Untuk menjadi Customer Service Officer yang khusus
melayani nasabah, Customer Service harus memiliki
kemampuan dan pengetahuan tertentu, karena tugas
Customer Service selalu berhubungan dengan nasabah.
-
51
Customer Service Officer harus dididik khusus mengenai
kemampuan dan pengetahuan untuk nasabah maupun
kemampuan dalam bekerja.
f) Keramahan
Keramahan adalah sikap positif dan perilaku terhormat yang
harus ditunjukan kepada setiap nasabah. Karyawan bank
harus menjalin keramahan dan keakraban kepada nasabah,
agar nasabah merasa senang dan nyaman ketika berhadapan
dengan karyawan bank.
f. Proses / Process (X6)
1) Pengertian Proses
Menurut Kasmir (2008:120), proses merupakan keterlibatan
pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar
pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur kerja yang
ada di bank yang bersangkutan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:62), proses adalah
semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang
digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini
memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam
jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa
seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan
jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.
-
52
Penting untuk memahami bagaimana proses penciptaan dan
penyampaian jasa karena pelanggan sering mempersepsikan
kualitas jasa dari kemudahan, kecepatan dan fleksibilitas proses
tersebut. Sebagaimana pernyataan Payne (2001:33), proses
diartikan seluruh prosedur, mekanisme, serta kebiasaan sebuah
jasa diciptakan dan disampaikan ke pelanggan, termasuk
keputusan kebijakan mengenai beberapa keterlibatan pelanggan
dan persoalan keleluasan karyawan.
g. Bukti Fisik / Physical Evidence (X7)
1) Pengertian Bukti Fisik
Menurut Zeithaml dan Bitner (2003:282), bukti fisik adalah
dimana jasa disalurkan melalui interaksi dengan pelanggan dan
dimana setiap komoditas yang memfasilitasi performa dan
komunikasi jasa itu sendiri. Bukti fisik terdiri atas:
a) Service scape / wujud jasa nyata yang dapat mempengaruhi
pelanggan:
1. Fasilitas eksterior (desain eksterior, penanda, parkir,
pemandangan, lingkungan sekitar)
2. Fasilitas interior (desain interior, peralatan, penanda,
layout, susunan tata ruang, kualitas udara/
temperatur/suhu).