Setting Agenda dalam Kebijakan Publik

14
The Presentation SETTING AGENDA DALAM KEBIJAKAN PUBLIK

description

Analisis Kebijakan Publik

Transcript of Setting Agenda dalam Kebijakan Publik

Slide 1

The PresentationSETTING AGENDA DALAMKEBIJAKAN PUBLIKSETELAN AGENDADALAM KEBIJAKAN PUBLIK

Penyaji:LYDIASTUTI MONOARFAFERNANDO MAMAHITNINA SUDARWATIMARARUSLI TINUWO

Agenda Proses SetelanHilgartner & Bosk (1998): Setting agenda adalah proses atau solusi ketika perhatian masyarakat dan pemerintah pada setiap kelompok sama adanya akibat ketatnya persaingan pada satu masa.EE Schattschneider (1960/1975) memberi penegasan bahwa solusi atau alternatif yang dilakukan sebuah kelompok akan mendapatkan perhatian/ keunggulan dibanding kelompok lain oleh masyarakat dan pemerintah.Agenda harus dilakukan mengingat ketatnya pertarungan antar kelompok untuk merebut hati masyarakat dan pemerintah. Dengan demikian, berdasarkan yang dikemukakan Schattschneider, Hilgartner-Bosk, dan didukung Cobb-Ross (1997), agenda adalah proses atau rangkaian permasalahan yang bahkan muncul di internal kelompok/organisasi itu sendiri, kemudia muncul solusi-solusi, keputusan, kebijakan, simbol-simbol, dan elemen lain, yang kemudian dibawa keluar, dan ketika direspon publik dan pemerintah, maka kelompok itulah yang menjadi solusi. Dan karena menjadi solusi yang dibutuhkan, kelompok ini survive.Agenda SistemikDalam penetapan sebuah gagasan untuk menjadi sebuah agenda, harus dipertimbangkan faktor sosio-kultural lingkungan, wilayah dan negara yang akan dilaksanakannya agenda kelompok. Misalnya, walau demokratisasi dan liberalisasi telah berlangsung lama, namun masih terdapat perbedaan, hukum dan kultural, misalnya antara di AS dan Kanada dalam soal rasisme. AS lebih longgar dibanding di Kanada.Cobb & Penatua (1983): Agenda sistemik adalah masalah yang yang menyedot tanggapan luas di masyarakat dan karenanya masuk dalam yurisdiksi (wilayah hukum-kekuasaan) dari otoritas pemerintah. Misalnya soal kemiskinan, perburuhan, dan kenaikan BBM, khususnya di Indonesia.Demo Buruh di Indonesia

Daya Politik dalam Agenda SetelanBerkaitan dengan bagaimana sebuah kelompok mendapatkan keunggulan di mata publik dan pemerintah, kelompok/organisasi kerapkali juga membangun koalisi dengan kelompok yang lain. Terutama ketika kelompok yang lebih kecil, berkoalisi dengan kelompok yang lebih berpengaruh dan kelompok atau koalisi kelompok itu masuk ke elit pemerintah. Kelompok-kelompok dan Setting untuk Mobilisasi AgendaEE Schattschneider mengemukakan teori tentang mobilisasi kelompok dalam setting agenda dan penyiapan untuk meningkatkan agenda itu dalam skala yang lebih luas jika diperlukan. Misalnya isu tentang lingkungan hidup. Jika pada mulai tahun 1970-an, kampanye tentang kerusakan lingkungan dilakukan dengan simbolisasi, maka pada millenium baru, kampanye tersebut telah masuk pada lembaga-lembaga pengambilan keputusan politik.Pola ini makin berkembang setiap tahun, terutama agar kelompok idealis mempengaruhi pemerintah, terutama di negara-negara liberal-demokratis untuk memerangi kemiskinan, mereduksi tingkat kerusakan lingkungan, mengatasi pengangguran dan kemiskinan, transformasi atau reformasi politik, sektor pendidikan dan kesehatan, isu hak azasi manusia (HAM), dan kesetaraan gender, atau menambah atau mengurangi belanja militer.Kelomp0k-kelompok ini kemudian membangun koalisi atau aliansi dengan kelompok sealiran untuk menderaskan kampanye dan melakukan tekanan secara politik. Contoh kelompok Greenpeace yang sangat gigih memperjuangkan isu lingkungan hidup, atau Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Indonesia, pasca Pilpres 2014 lalu.Contoh salah satu kampanyeKelompok Greenpeace

KESIMPULAN:Schattschneider berpendapat yang intinya: kelompok-kelompok ini melokalisir isu, mengelola, mengampanyekan, dan bahkan kemudian meluaskan agenda ke lintas negara untuk mendesakkan solusi atau alternatif itu untuk terterima. Sementara itu, kelompok lain juga menggagendakan substansi yang berbeda untuk kepentingannya dan di lempar ke publik dan pemerintah. Jadi konteksnya adalah rivalitas; Dan atau, antar kelompok saling membuka akses untuk bersama-sama tampil dengan agenda mereka.

SementaraElmer Eric (EE) SchattschneiderSekian..