Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

14
Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan Kamis, 13 Desember 2012 22:09:39 WIB Kategori : Al-Qur'an : Tafsir SETIAP MUSLIM AKAN MENGHADAPI UJIAN DAN COBAAN Oleh Ustadz Sa’id Yai, Lc واُ رِ بْ صَ تْ نِ اَ ا وً ر بِ ثَ ك ىً ذَ وا اُ كَ رْ شَ اَ ن يِ ذَ ّ الَ نِ مَ وْ مُ كِ لْ بَ قْ نِ مَ ابَ تِ كْ ل وا اُ ت وُ اَ ن يِ ذَ ّ الَ نِ مَ ّ نُ عَ مْ سَ تَ لَ وْ مُ كِ سُ فْ نَ اَ وْ مُ كِ ل اَ وْ مَ ا يِ فَ ّ نُ وَ لْ تُ > تَ لِ ورُ مُ ْ الِ مْ زَ عْ نِ مَ F كِ لَ ذَ ّ نِ اَ وا فُ قَ ّ تَ > تَ وKamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli 'Imrân/3 : 186] SEBAB TURUNNYA Ayat ini diturunkan berhubungan dengan kisah yang terjadi di pemukiman al-Hârits bin al-Khazraj (Madinah) sebelum perang Badar. Kaum Muslimin ketika itu sedang berkumpul dengan kaum musyrikin dan orang-orang Yahudi. Datanglah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke tempat itu dan memberi salam.

description

Tausiyah

Transcript of Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

Page 1: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

Kamis, 13 Desember 2012 22:09:39 WIB

Kategori : Al-Qur'an : Tafsir

SETIAP MUSLIM AKAN MENGHADAPI UJIAN DAN COBAAN

Oleh

Ustadz Sa’id Yai, Lc

أشركوا ذين ال ومن قبلكم من الكتاب أوتوا ذين ال من ولتسمعن وأنفسكم أموالكم في لتبلوناألمور عزم من ذلك فإن قوا وتت تصبروا وإن كثيرا أذى

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-

benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-

orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika

kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang

patut diutamakan [Âli 'Imrân/3 : 186]

SEBAB TURUNNYA

Ayat ini diturunkan berhubungan dengan kisah yang terjadi di pemukiman al-Hârits bin al-

Khazraj (Madinah) sebelum perang Badar. Kaum Muslimin ketika itu sedang berkumpul

dengan kaum musyrikin dan orang-orang Yahudi. Datanglah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi

wa sallam ke tempat itu dan memberi salam. Di majlis tersebut, ada 'Abdullâh bin Ubai bin

Salûl, dia berkata, "Janganlah kalian mengotori kami!" Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa

sallam pun mengajak mereka untuk masuk ke dalam Islam dan membacakan al-Qur'ân

kepada mereka. 'Abdullâh bin Ubai menyahut, "Wahai lelaki! Apa yang engkau katakan

bukanlah sesuatu yang bagus. Jika itu adalah sesuatu yang haq, maka janganlah kamu

mengganggu kami dengan perkataan itu! Kembalilah ke hewan tungganganmu! Barang siapa

mendatangimu, maka ceritakanlah perkataan itu!"

Perkataan itu sangat menyakitkan hati kaum Muslimin, sehingga terjadilah pertengkaran di

majlis itu antara mereka dengan orang-orang kafir. Akhirnya, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi

wa sallam menenangkan mereka. Setelah mereka tenang, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa

Page 2: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

sallam pun kembali ke tunggangannya dan pergi. Setelah itu, Allâh Azza wa Jalla

menurunkan ayat ini yang berisi perintah untuk bersabar atas gangguan-gangguan orang-

orang kafir.[1]

TAFSIR RINGKAS

Syaikh 'Abdurrahmân as-Sa'di rahimahullah berkata, "Allâh Azza wa Jalla mengabarkan dan

mengatakan kepada kaum Mukminin bahwa mereka akan diuji pada harta mereka melalui

(perintah untuk) mengeluarkan nafkah-nafkah wajib dan yang sunat serta terancam hilang

harta untuk (berjuang) di jalan Allâh Azza wa Jalla . (Mereka juga akan diuji) pada jiwa-jiwa

mereka dengan diberi berbagai beban berat bagi banyak orang, seperti jihad di jalan Allah

atau tertimpa penyakit.

(Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab

sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak

yang menyakitkan hati) berupa celaan terhadap kalian, agama, Kitab dan Rasul kalian … oleh

karena itu, Allâh Azza wa Jalla berkata, 'Jika kamu bersabar dan bertakwa' maksudnya, jika

kalian bersabar atas segala kejadian pada harta dan diri kalian berupa ujian, cobaan dan

gangguan dari orang-orang zhalim, serta kalian dapat bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla

dalam kesabaran itu dengan niat mengharap wajah Allâh Azza wa Jalla dan mendekatkan diri

kepada-Nya, dan kalian tidak melampaui batas kesabaran yang ditentukan oleh syariat,

maksudnya tidak boleh bersabar atau menahan diri pada saat syari’at mengharuskan

membalas perlakuan musuh-musuh Allâh Azza wa Jalla . (Maka sesungguhnya yang

demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan) artinya itu termasuk perkara yang

harus didahulukan dan dimeraihnya dengan berlomba-lomba. Tidak ada yang diberi taufik

untuk dapat melakukan ini kecuali orang-orang yang memiliki tekad kuat dan semangat

tinggi. Allah k berfirman, (artinya): 'Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan

kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang

mempunyai keuntungan yang besar.[2][3]' ."

Ujian Adalah Sunnah Kauniyah Pada Setiap Muslim

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وأنفسكم أموالكم في لتبلون

Page 3: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu [Âli 'Imrân/3: 186]

Ujian adalah sunnah kauniyah (ketetapan Allâh Azza wa Jalla yang pasti terjadi) bagi setiap

Muslim. Seorang Muslim tidak mungkin mengelak dari ujian tersebut. Oleh karena itu, Allâh

memberi penekanan pada firman-Nya لتبلون dengan menggunakan dua huruf (yaitu huruf

lam dan nun yang bertasydid, sehingga makna kalimat tersebut, kamu sungguh sungguh atau

benar-benar akan diuji)."[4]

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, "Firman Allâh (yang artinya), “Kamu sungguh-

sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu” seperti firman-Nya (yang artinya) : Dan

sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang

yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan 'Inna

lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn'[5] . Seorang Mukmin pasti akan diuji pada harta, jiwa, anak dan

keluarganya."[6]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

ببعض بعضكم ليبلو ولكن منهم النتصر ه الل يشاء ولو ذلك

Demikianlah, apabila Allâh menghendaki niscaya Allâh akan membinasakan mereka, tetapi

Allâh hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain [Muhammad/47: 4]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

: كنت ليتني يا ويقول عليه غ فيتمر القبر على جل الر يمر ى حت الدنيا تذهب ال بيده نفسي ذي والالبالء إال الدين به وليس القبر هذا صاحب مكان

Demi yang jiwaku berada di tangannya! Dunia ini tidak akan fana, kecuali setelah ada

seseorang yang melewati sebuah kuburan dan merenung lama di dekatnya seraya berkata,

'Seandainya aku dulu seperti penghuni kubur ini.” Bukan agama yang mendorong dia

melakukan ini namun hanya ujian saja" [7]

Kekokohan Iman Dan Kadar Ujian Selalu Berbanding Lurus

Page 4: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

Semakin kuat iman seseorang, maka ujian yang akan diberikan oleh Allâh akan semakin

besar. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa'd bin Abî Waqqâsh

Radhiyallahu anhu :

دينه حسب على جل الر فيبتلى فاألمثل األمثل ثم األنبياء قال بالء أشد اس الن أى ه الل رسول يادينه حسب على ابتلى رقة دينه فى كان وإن بالؤه اشتد صلبا دينه كان فإن

“Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?" Beliau menjawab, "Para Nabi

kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan

diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah

berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” [8]

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

سخط ومن ضا الر فله رضي فمن ابتالهم قوما أحب إذا ه الل وإن البالء عظم مع الجزاء عظم إنخط الس فله

Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila

Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu,

maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan

kemurkaan-Nya[9]

Mengapa Allâh Azza wa Jalla Mengabarkan Bahwa Ujian Ini Pasti Akan Terjadi?

Ada beberapa faedah yang bisa dipetik dari berita tentang kepastian ujian pada kita, di

antaranya:

1. Kita akan mengetahui bahwa ujian tersebut mengandung hikmah Allâh Azza wa Jalla .

Yakni, dapat dibedakan siapa Muslim yang imannya benar dengan yang tidak.

2. Kita akan mengetahui bahwa Allâhlah yang menakdirkan semua ini.

3. Kita bisa bersiap-siap untuk menghadapi ujian itu dan akan bisa bersabar serta akan merasa

lebih ringan dalam menghadapinya.[10]

Ujian Tidak Hanya Dengan Sesuatu Yang Buruk

Allâh Azza wa Jalla tidak hanya menguji seseorang dengan sesuatu yang buruk. Akan tetapi,

Page 5: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

juga menguji seseorang dengan sesuatu yang baik. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ترجعون وإلينا فتنة والخير ر بالش ونبلوكم الموت ذائقة نفس كل

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan

dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu

dikembalikan [al-Anbiyâ'/21 : 35]

Terkadang seorang Muslim apabila ditimpa dengan musibah dan kesusahan, ia sanggup

bersabar.Namun, begitu diberi kenikmatan yang berlebih, terkadang ia tidak bisa lulus dari

ujian tersebut. 'Abdurrahmân bin 'Auf Radhiyallahu anhu pernah berkata:

نصبر فلم بعده اء ر بالس ابتلينا ثم فصبرنا اء بالضر م وسل عليه ه الل صلى ه الل رسول مع ابتلينا

Kami diuji dengan kesusahan-kesusahan (ketika) bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa

sallam dan kami dapat bersabar. Kemudian kami diuji dengan kesenangan-kesenangan

setelah beliau wafat dan kami pun tidak dapat bersabar[11]

Ujian Adalah Rahmat Dari Allâh Azza Wa Jalla

Ujian yang diberikan oleh Allâh Azza wa Jalla adalah rahmat (kasih sayang) Allah Azza wa

Jalla kepada seluruh manusia terlebih lagi untuk kaum Muslimin.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

أخباركم ونبلو والصابرين منكم المجاهدين نعلم ى حت كم ولنبلون

Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang

yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya)

hal ihwalmu [Muhammad/47:31]

Dengan adanya ujian itu, akan tampak orang yang benar-benar beriman dengan yang tidak.

Ini adalah rahmat dari Allâh Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla berfirman:

يفتنون ال وهم ا آمن يقولوا أن يتركوا أن اس الن أحسب

Page 6: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami Telah

beriman', sedang mereka tidak diuji lagi? [al-'Ankabût/29:2]

Ujian Lain Yang Lebih Berat

Ternyata ada ujian yang lebih berat dari ujian pada harta dan jiwa. Allâh Azza wa Jalla

berfirman:

كثيرا أذى أشركوا ذين ال ومن قبلكم من الكتاب أوتوا ذين ال من ولتسمعن

Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar gangguan yang banyak yang menyakitkan hati

dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang

mempersekutukan Allâh [Âli 'Imrân/3 : 186]

Dengan penggalan ayat di atas, dapat diketahui ujian yang lebih berat daripada ujian yang

telah disebutkan. Ujian yang lebih berat dari hal-hal tersebut adalah ujian yang menimpa

agama (keyakinan) kita. Kalau kita memperhatikan makna ayat yang kita bahas ini, maka kita

akan menemukan bahwa Allâh Azza wa Jalla telah mengurutkan ujian-ujian tersebut mulai

dari yang cobaan yang lebih ringan dan dilanjutkan ke cobaan yang lebih berat. Ujian pada

harta lebih ringan daripada ujian pada jiwa. Ujian pada jiwa lebih ringan daripada ujian pada

agama. Seseorang bisa saja memiliki harta yang melimpah dan badan yang sehat, tetapi jika

dia keluar dari agama Islam karena tidak tahan menghadapi cemoohan, gangguan serta teror

orang-orang kafir. Ini merupakan satu bentuk kerusakan yang sangat besar baginya, baik di

dunia maupun di akhirat.

Orang-Orang Kafir Tidak Akan Berhenti Mengganggu Kaum Muslimin

Gangguan dari orang-orang kafir, baik berupa ejekan maupun gangguan fisik, pasti akan terus

ada. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ن تبي ما بعد من أنفسهم عند من حسدا كفارا إيمانكم بعد من يردونكم لو الكتاب أهل من كثير ودالحق لهم

Sebagian besar Ahli kitab karena kedengkian mereka menginginkan agar mereka dapat

mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, setelah nyata bagi mereka

Page 7: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

kebenaran. [al-Baqarah/2:109] [12]

Cara Menghadapi Segala Ujian

Allâh Azza wa Jalla tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya terbengkalai, tidak terurus.

Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla mengajarkan kepada kaum Muslimin bagaimana cara

menghadapi ujian tersebut. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

األمور عزم من ذلك فإن قوا وتت تصبروا وإن

Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan

yang patut diutamakan [Âli 'Imrân/3 : 186]

Menghadapi semua ujian harus dengan kesabaran dan ketakwaan. Hukum bersabar dan

bertakwa dalam menghadapi ujian bukan sunat, tetapi sesuatu yang wajib dikerjakan oleh

seluruh orang Muslim. Setidaknya, dalam al-Qur'ân ada enam tempat di mana Allâh Azza wa

Jallak menggabungkan kata kesabaran dan ketakwaan dalam konteks yang sama. Yaitu,

dalam surat Ali 'Imrân ayat 118, 125, dan 186, dalam surat Yûsuf ayat 90, dalam surat an-

Nahl ayat 125 hingga 128 dan surat Thâhâ ayat 132.[13] Ini menunjukkan bahwa kesabaran

memiliki hubungan yang sangat erat dengan ketakwaan.

Hasil Yang Didapatkan Dengan Bersabar

Orang yang dapat bersabar menghadapi semua ujian akan memperoleh hal-hal yang terpuji,

di antaranya [14] :

1. Dia akan mendapatkan pahala seperti para nabi yang memiliki keteguhan hati (ulul-'azm).

[15]

2. Dia akan mendapatkan keberkatan yang sempurna, rahmat dan petunjuk dari Allah. Allâh

Azza wa Jalla berfirman yang artinya: "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang

sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat

petunjuk." [al-Baqarah/2:157]

3. Dia akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Allâh Azza wa Jalla berfirman yang

artinya: "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang

Page 8: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan

yang besar" [Fushshilat/41: 35]

4. Dia akan mendapatkan pahala tanpa batas. Allâh Azza wa Jalla berfirman yang artinya:

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa

batas." [az-Zumar/39 : 10]

5. Dosa-dosanya akan diampuni oleh Allâh Azza wa Jalla. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda:

خطيئة من عليه وما األرض على يمشي يتركه ى حت بالعبد البالء يبرح فما

Ujian itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allâh membiarkannya berjalan di atas

bumi dengan tidak memiliki dosa [16]

KESIMPULAN DAN FAIDAH DARI AYAT

1. Ujian pada harta, diri dan agama adalah sunnah kauniyahpada setiap Muslim.

2. Orang-orang kafir akan selalu mengganggu kaum Muslimin, baik dengan perkataan

ataupun perbuatan

3. Allâh Azza wa Jalla memerintahkan kaum Muslimin agar mereka bersabar dan bertakwa

untuk menghadapi seluruh ujian tersebut.

4. Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) berbeda dengan kaum musyrikin. Meski demikian,

mereka memiliki kesamaan, yaitu kekufuran dan tempat kembali mereka di akhirat nanti

adalah neraka. Na'ûdzu billâh min dzâlik.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIV/1431H/2010M. Penerbit Yayasan

Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183

Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]

_______

Footnote

[1]. Penulis meringkas dengan bahasa bebas dari Shahîh al-Bukhâri no. 4577 (Kitabut Tafsîr,

Page 9: Setiap Muslim Akan Menghadapi Ujian Dan Cobaan

surat Âli 'Imrân)

[2]. Fushshilat/41 : 35

[3]. Taisîrul Karîmir Rahmân fî Tafsîr Kalâmil Mannân hlm. 160

[4]. Syaikh Ibnu 'Âsyûr rahimahullah berkata, "Allah Azza wa Jalla memberi penekanan pada

kata kerja ini dengan lâm al-qasam dan nûn at-taukîd asy-syadîdah untuk menunjukkan

bahwa ujian itu akan benar-benar terjadi. Karena nûn at-taukîd asy-syadîdah (bertasydid)

lebih kuat dari segi pendalilan daripada (nûn) at-taukîd alkhafîfah (yang sukun)." (at-Tahrîr

wat Tanwîr IV/189)

[5]. al-Baqarah/2:155-156

[6]. Tafsîr al-Qur'ân al-'Azhîm II/179

[7]. HR. Muslim no. 7302

[8]. HR. at-Tirmidzi no. 2398, an-Nasâi no. 7482, Ibnu Mâjah no. 4523 (ash-Shahîhah no.

143)

[9]. HR. at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031 (Ash-Shahîhah no. 146).

[10]. Lihat Taisîr Al-Karîm Ar-Rahmân fî Tafsîr Kalâm Al-Mannân hal. 160.

[11]. HR. at-Tirmidzi no. 2464 (Hadits hasan. Shahih wa Dha'îf Sunan at-Tirmidzi V/464)

[12]. Lihat juga surat al-Baqarah/2:120

[13]. Lihat Daqâiqut Tafsîr al-Jâmi' li Tafsîr Ibni Taimiyah II/299-300.

[14]. Poin ke-2 sampai ke-4 dari Adhwâ'ul Bayân I/187

[15]. Lihat at-Tahrîr wat Tanwîr IV/190

[16]. HR. at-Tirmidzi no.2398 , an-Nasâ'i di as-Sunan al-Kubrâ no. 7482 dan Ibnu Mâjah no.

4523 (Hadits shahîh. Ash-Shahîhah no. 143)