Tabel 1. Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang optimal selama awal masa kanak-kanak

Penyakit Metode pencegahan

Alergi, Dermatitis atopi, AsmaPengenalan berbagai macam makanan dianjurkan antara minggu ke 17 dan 26. Pertimbangkan formula pada bayi yang tidak disusui ASI dan kerabat dekat pasien dengan penyakit atopi.

CeliacPengenalan gluten antara minggu ke 17 dan 26 saat bayi masih menyusu

Hiperlipidemia, aterosklerosis, dan HipertensiKurangi lemat jenuh dan lemak trans. Diet tinggi serat dan biji-bijian

Obesitas Pemberian ASI eksklusif sampai 4 bulan

Diabetes tipe 1Pengenalan terhadap gluten setelah berumur 3 bulan pada bayi dengan orang tua penderita diabetes tipe 1

Penelitian memperlihatkan pengenalan makanan padat ( di bawah 4 bulan) menaikkan kejadian beberapa alergi- 2,5 kali untuk eczema dan 5 kali untuk alergi makanan. Adapun AAP ( American Academy of Pediatrics) komite anjuran nutrisi pada tahun 2000 menganjurkan pelarangan makanan padat sampai umur 6 bulan dan penggunaan formula pada riwayat keluarga yang atopi. Komite juga melarang alergen makanan sampai usia nanti- produk susu sapi setelah umur 1 tahun, telur setelah umur 2 tahun dan ikan setelah 3 tahun. Anjuran ini nantinya akan diterima secara luas. Pada tahun 2001, WHO mengeluarkan anjuran pemberian ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dengan maksud untuk menunda pengenalan makanan padat.Setelah melaporkan kejadian dari peningkatan alergi. ESPGHAN ( European Society of Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition) komite anjuran nutrisi tahun 2008 mulai mengekspos bayi pada makanan padat termasuk alergen yang diketahui, diantara umur 17-26 minggu. Ini di dukung oleh karya du toit et al. Yang memperlihatkan kejadian alergi kacang di UK sebesar 1,85 % dan kejadian di Israel 0,17 %. Disesuaikan dengan perbandingan resiko pada PA di sekolah dasar anak adalah 9,8 diantara negara. Kacang diperkenalkan lebih awal dan dimakan lebih sering serta dalam jumlah besar di Israel daripada di UK.Penelitian lebih lanjut diterbitkan setelah pernyataan ini di demonstrasikan menunda pengenalan makanan padat tidak mencegah gejala dari berbagai macam alergi tetapi lebih berkontribusi terhadap peningkatan kejadian dermatitis atopi, asma, rinitis alergi, dan kecendurungan alergi. Khususnya menunda mengenalkan makanan seperti gandum, oat, susu sapi, ikan dan telur. Selanjutnya ini tidak nampak bahwa paparan awal dapat meningkatkan kejadian dari berbagai macam alergi.Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa mengenalkan makanan nanti seperti kentang ( > 4 bulan), oat ( > 5 bulan), gandum ( > 6 bulan), daging ( > 5,5 bulan), ikan ( > 8 bulan) dan telur ( > 10,5 bulan) berhubungan dengan pengembangan makanan dan alergi yang terhirup.Alasan di balik penelitian di atas berdasarkan penelitian hewan yang mana demonstrasi terhadap toleransi makanan yang berbeda adalah proses yang memperantai pengenalan secara awal dengan oral. Faktor lingkungan berpengaruh pada prose di atas dan waktu serta interaksi mereka dalam bermain peran: usus besar dikoloni oleh berbagai macam bakteri, perawatan dan terpapar imunodulator yang berbeda selama awal tahun program pelatihan.Ada bukti yang muncul pada perkembangan proses alergi sebelum usia 4 bulan, baik dari protein yang di transfer dari plasenta, ASI, dan debu. Baru-baru ini di terbitkan ulasan hubungan diet tinggi vitamin D, vitamin E, dan pre atau probiotik yang diberikan pada ibu selama kehamilan dapat mengurangi perkembangan asma nantinya dalam hidup. Ada bukti yang berkembang bahwa pemberian probiotik selama kehamilan dapat menurunkan kejadian penyakit atopi saat lahir. Dampak yang menguntungkan tersebut masih diperdebatkan dan mungkin bergantung pada beberapa faktor ( regangan bakteri,dosis, dan faktor host yang berpengaruh)Kesimpulannya, pengenalan awal berbagai makanan termasuk alergen yang diketahui dianjurkan antara 17-26 minggu. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan sampai saat itu dan terus disusui saat pengenalan lebih luas berbagai macam makanan memang sangat dianjurkan.