Session 1

10

Click here to load reader

Transcript of Session 1

Page 1: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

MATLAB TUTORIAL

Matlab (matriks laboratory) adalah suatu paket yang beroperasi sebagai

pemrograman interaktif. Program matlab dan file script selalu diakhiri dengan

nama file “.m”; bahasa pemrograman ini sangat mudah karena hampir setiap data

objek diasumsikan sebagai array.

1. Pengantar Vektor di Matlab

Pengantar vektor ini merupakan pengenalan matlab yang paling dasar. Pada

topik ini membahas tentang definisi vektor dan cara mengakses elemen-elemen

dalam vektor.

a. Definisi Vektor

Matlab adalah paket perangkat lunak yang memudahkan kita untuk

memasukkan dan memanipulasi matriks dan vektor. Setiap baris yang dimulai

dengan tanda “>>” menunjukkan baris perintah pada matlab atau biasanya disebut

dengan prompt, di sinilah kita akan memasukkan perintah pada matlab. Dalam

matlab, vektor merupakan suatu larik satu dimensi dari sejumlah data yang terdiri

dari bagian kolom dan baris. Contoh pembuatan vektor dalam matlab:

Misal kita memiliki suatu vektor V, dimana komponen nilai dari vektor V

pada kolom pertama adalah 5, kedua adalah 4, ketiga adalah 6,dan keempat adalah

3, maka pada command window ditulis sebuah perintah V = [5 4 6 3] kemudian

klik enter. Adapun tampilan pada matlabnya adalah:

Gambar 1. Tampilan dari Vektor V

Page 2: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Dari gambar diatas, kita dapat memanggil vektor V hanya dengan menulis

perintah >>V lalu dienter, dari perintah itu maka akan muncul suatu nilai vektor V

yang berbentuk baris. Kita juga dapat merubah vektor tersebut kedalam bentuk

kolom dengan cara menambahkan tanda aksen („) pada akhir penulisan perintah

seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas.

Matlab juga dapat membaca sejumlah angka yang berurutan misalkan angka

pertama= 1, angka kedua= 2, angka ketiga= 3, dst. Perintahnya ditulis dengan

menambahkan tanda ( : ) diantara nilai awal dan nilai akhirnya.

Gambar 2. Pembacaan angka secara berurutan pada matlab

Selain itu kita juga dapat memunculkan angka yang berurutan namun antara

angka yang pertama dan selanjutnya terdapat selisih, misalkan selisih 0,5; 0,25;

dll. Perintah yang digunakan adalah dengan cara menambahkan nilai selisih

diantara angka pertama dan angka terakhir.

Gambar 3. Pembacaan angka yang berurutan dengan selisih 0,5 pada matlab

Page 3: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Selanjutnya kita dapat mengetahui nilai vektor yang berada pada kolom

atau baris tertentu dengan cara menulis perintah V(2) pada command window

untuk memunculkan nilai pada kolom ke dua dari hasil vektor V sebelumnya, jadi

angka 2 pada perintah tersebut dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 4. Menentukan nilai vektor pada kolom atau baris tertentu.

2. Pengantar Matriks di Matlab

Pada sub bab ini akan diberikan sebuah pengenalan dasar untuk

mendefinisikan dan memanipulasi matriks. Cara penulisan perintah untuk

memunculkan sebuah matriks pada matlab adalah:

>>V = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 9 ]

Lalu tekan enter.

Atau dapat menggunakan perintah ini:

>>V = [ [1 4 7]‟ [2 5 8]‟ [3 6 9]‟]

Lalu tekan enter.

Maka output yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 5.

Page 4: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Gambar 5. Tampilan matriks pada matlab

3. Loops

Dengan pernyataan kontrol loop, kita dapat mengeksekusi program berulang

kali.

a. Loop for

Loop for memungkinkan suatu pernyataan atau sekelompok laporan

dieksekusi berkali-kali.

Contoh:

Pada tampilan editor dari matlab kita tulis perintah berikut:

for m = 1:5

for n = 1:100

A(m, n) = 1/(m + n - 1);

end

end

setelah itu kita save kemudian pada tampilan command window kita ketik:

>>A(m,n)

Dengan nilai m diganti dengan 1 ≤ m ≤ 5 dan nilai n diganti dengan 1 ≤ n ≤ 100

kemudian enter, maka akan muncul penyelesaian (ans) dari persamaan tersebut

ketika nilai m dan n tertentu. Berikut adalah tampilan dari editor dan command

window pada matlab:

Page 5: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Gambar 6. Tampilan dari editor pada matlab

Gambar 7. Tampilan dari commond window

b. Continue

Berikut ini adalah contoh yang menunjukkan sebuah loop continue yaitu

menghitung baris kode dalam file, magic.m, yang meliputi semua baris kosong

dan komentar. Pernyataan continue digunakan untuk maju ke baris berikutnya di

magic.m tanpa penambahan nilai.

Gambar 8. Tampilan eksekusi penggunaan continue

Page 6: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Gambar 9. Tampilan hasil penggunaan continue

4. Plotting

plot linier 2-D plot Syntaxplot(Y)

plot(X1,Y1,....)

plot(X1,Y1,LineSpec,....)

Keterangan:

plot (Y) = plot kolom Y terhadap indeksnya jika Y adalah bilangan riil. Jika

adalah bilangan kompleks, maka plot (Y) setara dengan plot (riil(Y), image(Y)).

Dalam hal ini biasanya komponen imajinernya diabaikan.

plot (X1,Y1) = plot semua garis yang didefinisikan oleh pasangan Xn terhadap

Yn. Jika salah satu dari nilai Xn atau Yn adalah suatu matriks, maka vektor

diplotkan terhadap baris atau kolom dari matriks tergantung pada apakah dimensi

baris atau kolom dari vektor tersebut sesuai dengan matriks.

plot (X1,Y1,LineSpec,....) = plot semua garis yang didefinisikan oleh Xn, Yn, tiga

kali lipat LineSpec, dimana LineSpec adalah spesifikasi baris yang menentukan

jenis garis, simbol penanda, dan warna garis yang diplot.

Contoh implementasi:

Gambar 10. Contoh plotting

Page 7: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Gambar 11. Hasil plotting

a. Menentukan Lokasi Tick-Mark dan Pelabelan

Anda dapat mengatur lokasi sumbu Tick-Mark dan label muncul di setiap

tick. Sebagai contoh, ini plot dari fungsi sinus terhadap sumbu x dengan nilai-nilai

yang dapat mewakili.

Gambar 12. Perintah menentukan lokasi Tick-Mark pada matlab

Gambar 13. Output dari penentuan lokasi Tick-mark

Page 8: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Kita juga dapat menambahkan judul, nama sumbu x, dan nama sumbu y

dari grafik diatas dengan menambahkan koding berikut:

>>xlabel('-\pi \leq \Theta \leq \pi')

>>ylabel('sin(\Theta)')

>>title('Plot of sin(\Theta)')

>>text(-pi/4,sin(-pi/4),'\leftarrow sin(-\pi\div4)','HorizontalAlignment','left')

Sehingga outputnya menjadi:

Gambar 14. Output penambahan judul grafik

b. Subplot

Dapat mencetak dan mengontrol beberapa grafik.

Gambar 15. Perintah untuk penggunaan subplot

Page 9: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

Gambar 16. Output penggunaan subplot

Letak grafik dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan, berikut adalah contoh untuk

merubah letak grafik:

- subplot(2,2,[1 3]) subplot(2,2,2) subplot(2,2,4)

Gambar 17. Output peletakan tiga grafik

- subplot(2,2,1:2) subplot(2,2,3) subplot(2,2,4)

Gambar 18. Output peletakan tiga grafik

Page 10: Session 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA

Session 1

5. Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat kita simpulkan bahwa matlab merupakan suatu

program yang dapat menyelesaikan perhitungan matematis mulai dari yang

sederhana hingga perhitungan kompleks. Selain itu juga matlab dapat digunakan

untuk looping dan plotting grafik.