Sesi 4 5
-
Upload
rully-indrawan -
Category
Education
-
view
365 -
download
10
description
Transcript of Sesi 4 5
• Guru Besar UNPAS (IVE) • Asdir I Pasca Sarjana Unpas• Staf Wantimpres bid.
Pembangunan dan Otda• Reviewer DP2M Dikti,
Depdikbud• Komite Perencana
Pemerintah Propinsi Jawa Barat
• Ketua Litbang Paguyuban Pasundan
• dll
• Dosen Kopertis Wil. IV Jabar untuk FKIP Unpas Bandung
• Lektor Kepala, Pembina/IVA• Doktor Pendidikan
Matematika• Sekretaris Prodi
Matematika Pasca Sarjana Unpas;
• Reviewer Penelitian Kopertis Wil. IV Jabar dan Banten
Proposal Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan data dan Pembahasan
Luaran
Pelaksanaan
Masalah
Teori
(tesis)
Misalnya peneliti menangkap masalah, pembelajaran matematika yang selama ini diajarkan melalui metode “pemahaman konsep” membutuhkan perubahan. Kemudian dia mengetahui adanya metode lain, yakni metode “pemecahan soal“ muncul pertanyaan: manakah di antara dua metode pembelajaran Matematika yang dapat menumbuhkan prestasi belajar lebih baik?
Pengambilan sampel secara sengaja namun tetap
mempertimbangkan keterwakilan dan
objektivitas
Pengambilan sampel dengan
memberi peluang yang sama kepada
unit populasi untuk ditetapkan
menjadi unit sampel
Pengambilan sampel dengan terlebih dahulu unit populasi
dikelompokan ke dalam beberapa kelas (N1, N2,
N3, dst)
Pengambilan sampel dengan menggunakan
tahapan dan dapat menggunakan
beberapa teknik penarikan sampel
sekaligus
•Susun “sampling frame”
•Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
•Tentukan alat pemilihan sampel
•Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi
• Siapkan “sampling frame”
• Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki
• Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum
• Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
• Susun sampling frame berdasarkan kluster –
• Tentukan berapa klaster yang akan diambil sebagai sampel
• Pilih kelas sebagai sampel dengan cara acak
• Teliti setiap unit yang ada dalam kelas sample
•Nonrandom sampling atau nonprobability sampling.
•Dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti.
• Dibedakan Judgement dan quota sampling.
Teknik Penarikan Sampel: PELUANG
Populasi (N) Sampel (n) Populasi
(N)
Sampel (n) Populasi
(N)
Sampel (n)
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
Krejcie dan Morgan (1970)
100 80
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah umum di kota A (menurut data dari dinas Pendidikan), yang berjumlah 45% dari seluruh lembaga pendidikan menengah sebesar 2.192 tersebar di seluruh wilayah. Sampel dalam studi ini adalah sebagian dari populasi sekolah menengah umum. Mekanisme pengambilan sampel, dibagi dalam 2 (dua) hal yaitu : Teknik pengambilan sampel dan besaran sampel.Berdasarkan kondisi populasi yang terdiri dari beberapa klaster yang berbeda, maka teknik penarikan sampel dengan Multi Stage Cluster Sampling (Ferdinand 2006) caranya adalah mula-mula menarik sampel dari area yang besar dipilih, kemudian secara progresif area yang lebih kecil dari area yang lebih besar dipilih. Besaran Sampel, Analisis SEM membutuhkan sampel sebanyak paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang digunakan (Ferdinand 2006)
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah umum di kota A (menurut data dari dinas Pendidikan), yang berjumlah 45% dari seluruh lembaga pendidikan menengah sebesar 2.192 tersebar di seluruh wilayah. Sampel dalam studi ini adalah sebagian dari populasi sekolah menengah umum. Mekanisme pengambilan sampel, dibagi dalam 2 (dua) hal yaitu : Teknik pengambilan sampel dan besaran sampel.Berdasarkan kondisi populasi yang terdiri dari beberapa klaster yang berbeda, maka teknik penarikan sampel dengan Multi Stage Cluster Sampling (Ferdinand 2006) caranya adalah mula-mula menarik sampel dari area yang besar dipilih, kemudian secara progresif area yang lebih kecil dari area yang lebih besar dipilih. Besaran Sampel, Analisis SEM membutuhkan sampel sebanyak paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang digunakan (Ferdinand 2006)
Contoh
Data sedikit, monografis, atau kasus-kasus
Data besar, dapat diklasifikasikan, terstruktur
Pengolahan dan Penyajian Data
Pengumpulan
DATA
Pengolahan
KUANTITATIF
KUALITATIF
Hukum, Sastra Antropologi, Manajemen, Pendidikan
dlsb.
Ekonomi, Pendidikan, Administrasi, Manajemen dlsb
Analisis Kuantitatif
Analisis Kualitatif
2) Klasifikasi dan Pengkodean Data
Klasifikasi data, adalah proses mengelompokan data berdasarkan jenis data
Data Kualitiatif yang bisa dikuantitatifkan
Data Kualitiatif yang tidak bisa dikuantitatifkan
Pengkodean data, adalah proses memberikan identitas kuantitatif
Identitas responden
Jawaban responden
Data Kuantitatif
4) Tabulasi Data
Tabulasi Frekwensi
Tabulasi Silang
Pendidikan Frekwensi
SD
SMP
SMA
PekerjaanPendidikan
PNS NON-PNS
SD
SMP
SMA
17%
58%
0
10
20
30
40
50
60
70
Perc
en
tag
e o
f le
sson
tim
e
Percent of Time Devoted to Review
Hong
Kong
24%
Japa
n
Switz
erla
nd
Austra
lia
Nethe
rland
sUS
Czech
Rep
ublic
34% 36% 37%
53%58%
24%24%
OC(Other
Countries)
Highest Country
Indonesia
Lowest Country
WAKTU BELAJAR
Contoh
Perbedaan Metode Kuantitatif dengan Kualitatif(diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)
Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.
...Sebagaimana pada pengujian hipotesis ketiga, terdapat pengaruh signifikan dari kinerja karyawan terhadap mutu layanan yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini di atas selaras dengan pendapat Bowen, Siehl dan Schneider (1996,54), yang menyatakan bahwa, kepuasan layanan yang dirasakan pelanggan dipengaruhi oleh sifat dari interaksi yang terjadi dengan front line staff. Demikian pula dengan pendapat Sutjipto (1996,65) yang menyatakan terdapat pengaruh dari karakteristik tertentu dari penanganan masalah kepegawaian terhadap kepuasan pelanggan. Hal senada juga dinyatakan oleh Webster (1994,43), Fandy (1996,54) maupun Wellington (1989,124). Dari temuan tersebut implikasi kebijaksanaan yang seyogyanya diambil antara lain adalah:
Pertama, mengembangkan kepemimpinan berorentasi pada bawahan, oleh pimpinan pada berbagai level. Karena berdasarkan temuan, peran pimpinan dominan mempengaruhi kinerja individu. Dengan melihat kemungkinan dinamika serta ke-butuhan yang relatif tinggi pada pengakuan sosial, maka konsep kepimimpinan yang perlu dikembangkan dalam organisasi bisnis, khususnya pada usaha jasa, adalah konsep kepemimpinan transformasional dan transaksional. Konsep ini me-nempatkan bawahan sebagai orentasi dan sumber dinamika kebijaksanaan sebagaimana dikemukakan oleh Burns (1978,12) dan Bass (1985,23)…
...Sebagaimana pada pengujian hipotesis ketiga, terdapat pengaruh signifikan dari kinerja karyawan terhadap mutu layanan yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini di atas selaras dengan pendapat Bowen, Siehl dan Schneider (1996,54), yang menyatakan bahwa, kepuasan layanan yang dirasakan pelanggan dipengaruhi oleh sifat dari interaksi yang terjadi dengan front line staff. Demikian pula dengan pendapat Sutjipto (1996,65) yang menyatakan terdapat pengaruh dari karakteristik tertentu dari penanganan masalah kepegawaian terhadap kepuasan pelanggan. Hal senada juga dinyatakan oleh Webster (1994,43), Fandy (1996,54) maupun Wellington (1989,124). Dari temuan tersebut implikasi kebijaksanaan yang seyogyanya diambil antara lain adalah:
Pertama, mengembangkan kepemimpinan berorentasi pada bawahan, oleh pimpinan pada berbagai level. Karena berdasarkan temuan, peran pimpinan dominan mempengaruhi kinerja individu. Dengan melihat kemungkinan dinamika serta ke-butuhan yang relatif tinggi pada pengakuan sosial, maka konsep kepimimpinan yang perlu dikembangkan dalam organisasi bisnis, khususnya pada usaha jasa, adalah konsep kepemimpinan transformasional dan transaksional. Konsep ini me-nempatkan bawahan sebagai orentasi dan sumber dinamika kebijaksanaan sebagaimana dikemukakan oleh Burns (1978,12) dan Bass (1985,23)…
Contoh :