Sesi 4 5

56
Rully Indrawan R.Poppy Yaniawati UNPAS

description

Pendekatan Penelitian dan Pembahasan

Transcript of Sesi 4 5

Rully IndrawanR.Poppy Yaniawati

UNPAS

• Guru Besar UNPAS (IVE) • Asdir I Pasca Sarjana Unpas• Staf Wantimpres bid.

Pembangunan dan Otda• Reviewer DP2M Dikti,

Depdikbud• Komite Perencana

Pemerintah Propinsi Jawa Barat

• Ketua Litbang Paguyuban Pasundan

• dll

• Dosen Kopertis Wil. IV Jabar untuk FKIP Unpas Bandung

• Lektor Kepala, Pembina/IVA• Doktor Pendidikan

Matematika• Sekretaris Prodi

Matematika Pasca Sarjana Unpas;

• Reviewer Penelitian Kopertis Wil. IV Jabar dan Banten

Proposal Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan data dan Pembahasan

Luaran

Pelaksanaan

Masalah

Teori

(tesis)

Misalnya peneliti menangkap masalah, pembelajaran matematika yang selama ini diajarkan melalui metode “pemahaman konsep” membutuhkan perubahan. Kemudian dia mengetahui adanya metode lain, yakni metode “pemecahan soal“ muncul pertanyaan: manakah di antara dua metode pembelajaran Matematika yang dapat menumbuhkan prestasi belajar lebih baik?

Pengambilan sampel secara sengaja namun tetap

mempertimbangkan keterwakilan dan

objektivitas

Pengambilan sampel dengan

memberi peluang yang sama kepada

unit populasi untuk ditetapkan

menjadi unit sampel

Pengambilan sampel dengan terlebih dahulu unit populasi

dikelompokan ke dalam beberapa kelas (N1, N2,

N3, dst)

Pengambilan sampel dengan menggunakan

tahapan dan dapat menggunakan

beberapa teknik penarikan sampel

sekaligus

•Susun “sampling frame”

•Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil

•Tentukan alat pemilihan sampel

•Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi

• Siapkan “sampling frame”

• Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki

• Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum

• Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.

• Susun sampling frame berdasarkan kluster –

• Tentukan berapa klaster yang akan diambil sebagai sampel

• Pilih kelas sebagai sampel dengan cara acak

• Teliti setiap unit yang ada dalam kelas sample

•Nonrandom sampling atau nonprobability sampling.

•Dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti.

• Dibedakan Judgement dan quota sampling.

Teknik Penarikan Sampel: PELUANG

Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (1992)

Populasi (N) Sampel (n) Populasi

(N)

Sampel (n) Populasi

(N)

Sampel (n)

10 10 220 140 1200 291

15 14 230 144 1300 297

20 19 240 148 1400 302

25 24 250 152 1500 306

30 28 260 155 1600 310

35 32 270 159 1700 313

40 36 280 162 1800 317

45 40 290 165 1900 320

50 44 300 169 2000 322

55 48 320 175 2200 327

60 52 340 181 2400 331

65 56 360 186 2600 335

70 59 380 191 2800 338

75 63 400 196 3000 341

80 66 420 201 3500 346

85 70 440 205 4000 351

90 73 460 210 4500 354

95 76 480 214 5000 357

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 375

160 113 800 260 20000 377

170 118 850 265 30000 379

180 123 900 269 40000 380

190 127 950 274 50000 381

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 1000000 384

Krejcie dan Morgan (1970)

100 80

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah umum di kota A (menurut data dari dinas Pendidikan), yang berjumlah 45% dari seluruh lembaga pendidikan menengah sebesar 2.192 tersebar di seluruh wilayah. Sampel dalam studi ini adalah sebagian dari populasi sekolah menengah umum. Mekanisme pengambilan sampel, dibagi dalam 2 (dua) hal yaitu : Teknik pengambilan sampel dan besaran sampel.Berdasarkan kondisi populasi yang terdiri dari beberapa klaster yang berbeda, maka teknik penarikan sampel dengan Multi Stage Cluster Sampling (Ferdinand 2006) caranya adalah mula-mula menarik sampel dari area yang besar dipilih, kemudian secara progresif area yang lebih kecil dari area yang lebih besar dipilih. Besaran Sampel, Analisis SEM membutuhkan sampel sebanyak paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang digunakan (Ferdinand 2006) 

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah umum di kota A (menurut data dari dinas Pendidikan), yang berjumlah 45% dari seluruh lembaga pendidikan menengah sebesar 2.192 tersebar di seluruh wilayah. Sampel dalam studi ini adalah sebagian dari populasi sekolah menengah umum. Mekanisme pengambilan sampel, dibagi dalam 2 (dua) hal yaitu : Teknik pengambilan sampel dan besaran sampel.Berdasarkan kondisi populasi yang terdiri dari beberapa klaster yang berbeda, maka teknik penarikan sampel dengan Multi Stage Cluster Sampling (Ferdinand 2006) caranya adalah mula-mula menarik sampel dari area yang besar dipilih, kemudian secara progresif area yang lebih kecil dari area yang lebih besar dipilih. Besaran Sampel, Analisis SEM membutuhkan sampel sebanyak paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang digunakan (Ferdinand 2006) 

Contoh

Teknik Penarikan Sampel: NON-PELUANG

Teknik Pengumpulan Data

TerbukaTerbuka

TertutupTertutup

Data sedikit, monografis, atau kasus-kasus

Data besar, dapat diklasifikasikan, terstruktur

Pengolahan dan Penyajian Data

Pengumpulan

DATA

Pengolahan

KUANTITATIF

KUALITATIF

Hukum, Sastra Antropologi, Manajemen, Pendidikan

dlsb.

Ekonomi, Pendidikan, Administrasi, Manajemen dlsb

Analisis Kuantitatif

Analisis Kualitatif

Langkah-Langkah:

1) Verifikasi Data

2) Klasifikasi dan Pengkodean Data

Klasifikasi data, adalah proses mengelompokan data berdasarkan jenis data

Data Kualitiatif yang bisa dikuantitatifkan

Data Kualitiatif yang tidak bisa dikuantitatifkan

Pengkodean data, adalah proses memberikan identitas kuantitatif

Identitas responden

Jawaban responden

Data Kuantitatif

3) Entry Data

4) Tabulasi Data

Tabulasi Frekwensi

Tabulasi Silang

Pendidikan Frekwensi

SD

SMP

SMA

PekerjaanPendidikan

PNS NON-PNS

SD

SMP

SMA

5) Teknik Statistik

6) Grafis

17%

58%

0

10

20

30

40

50

60

70

Perc

en

tag

e o

f le

sson

tim

e

Percent of Time Devoted to Review

Hong

Kong

24%

Japa

n

Switz

erla

nd

Austra

lia

Nethe

rland

sUS

Czech

Rep

ublic

34% 36% 37%

53%58%

24%24%

OC(Other

Countries)

Highest Country

Indonesia

Lowest Country

WAKTU BELAJAR

Contoh

Rully IndrawanR.Poppy Yaniawati

UNPAS

Perbedaan Metode Kuantitatif dengan Kualitatif(diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)

Observasi Partisipatori

Tujuan

Film

Wawancara

Prinsip

Hal-hal yang membantu lancarnya wawancara:

X

Masalah dalam wawancara :

Focus Group Discusion

Pengumpulan Dokumen

Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.

Grounded theory (Glaser dan Strauss)

Pembahasan, berisi:

PENGOLAHAN DATA

KERANGKA PEMIKIRAN

Tujuan Penelitian T e s i s

TEMUAN EMPRIKAL

JUSTIFIKASI TEORI

...Sebagaimana pada pengujian hipotesis ketiga, terdapat pengaruh signifikan dari kinerja karyawan terhadap mutu layanan yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini di atas selaras dengan pendapat Bowen, Siehl dan Schneider (1996,54), yang menyatakan bahwa, kepuasan layanan yang dirasakan pelanggan dipengaruhi oleh sifat dari interaksi yang terjadi dengan front line staff. Demikian pula dengan pendapat Sutjipto (1996,65) yang menyatakan terdapat pengaruh dari karakteristik tertentu dari penanganan masalah kepegawaian terhadap kepuasan pelanggan. Hal senada juga dinyatakan oleh Webster (1994,43), Fandy (1996,54) maupun Wellington (1989,124). Dari temuan tersebut implikasi kebijaksanaan yang seyogyanya diambil antara lain adalah:

Pertama, mengembangkan kepemimpinan berorentasi pada bawahan, oleh pimpinan pada berbagai level. Karena berdasarkan temuan, peran pimpinan dominan mempengaruhi kinerja individu. Dengan melihat kemungkinan dinamika serta ke-butuhan yang relatif tinggi pada pengakuan sosial, maka konsep kepimimpinan yang perlu dikembangkan dalam organisasi bisnis, khususnya pada usaha jasa, adalah konsep kepemimpinan transformasional dan transaksional. Konsep ini me-nempatkan bawahan sebagai orentasi dan sumber dinamika kebijaksanaan sebagaimana dikemukakan oleh Burns (1978,12) dan Bass (1985,23)…

...Sebagaimana pada pengujian hipotesis ketiga, terdapat pengaruh signifikan dari kinerja karyawan terhadap mutu layanan yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini di atas selaras dengan pendapat Bowen, Siehl dan Schneider (1996,54), yang menyatakan bahwa, kepuasan layanan yang dirasakan pelanggan dipengaruhi oleh sifat dari interaksi yang terjadi dengan front line staff. Demikian pula dengan pendapat Sutjipto (1996,65) yang menyatakan terdapat pengaruh dari karakteristik tertentu dari penanganan masalah kepegawaian terhadap kepuasan pelanggan. Hal senada juga dinyatakan oleh Webster (1994,43), Fandy (1996,54) maupun Wellington (1989,124). Dari temuan tersebut implikasi kebijaksanaan yang seyogyanya diambil antara lain adalah:

Pertama, mengembangkan kepemimpinan berorentasi pada bawahan, oleh pimpinan pada berbagai level. Karena berdasarkan temuan, peran pimpinan dominan mempengaruhi kinerja individu. Dengan melihat kemungkinan dinamika serta ke-butuhan yang relatif tinggi pada pengakuan sosial, maka konsep kepimimpinan yang perlu dikembangkan dalam organisasi bisnis, khususnya pada usaha jasa, adalah konsep kepemimpinan transformasional dan transaksional. Konsep ini me-nempatkan bawahan sebagai orentasi dan sumber dinamika kebijaksanaan sebagaimana dikemukakan oleh Burns (1978,12) dan Bass (1985,23)…

Contoh :