sesi 2
Transcript of sesi 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
atau yang sering disebut Iptek memang memberikan dampak yang positif bagi
kehidupan, yaitu dapat menyederhanakan dan mempermudah aktivitas-aktivitas
dalam kehidupan. Namun, tidak hanya dampak positif saja yang diberikan oleh
kemajuan di bidang iptek ini, tetapi juga dampak-dampak negatif. Misalnya saja,
berkat adanya kemajuan iptek manusia tak perlu lagi berjalan kaki untuk
menempuh perjalanan yang jauh ataupun dekat. Karena saat ini sudah banyak
sepeda motor dan mobil yang mempercepat dan memudahkan kita menuju ke
suatu tempat. Namun asap dari kendaraan bermotor ini dapat menyebabkan polusi
dan gas rumah kaca apabila kadarnya telah berlebih. Tidak hanya itu, pembakaran
fosil seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC,
komputer, pembakaran hutan juga menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca
meningkat.
Salah satunya adalah yang menghasilkan kontributor pemanasan global
yaitu carbondioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan
peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), nitrogen
oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin
ruangan (CFC). Diamana gas-gas tersebut sangat sulit untuk diuraikan di
atmosfer bumi. Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai
1
1
penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang
mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Berdasarkan latar belakang tadi, penulis dapat mengambil judul tentang “ EFEK
RUMAH KACA TERHADAP LAPISAN OZON “.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tadi, penulis dapat mengambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa keterkaitan efek rumah kaca dengan lapisan ozon ?
2. Apa dampak dari efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon ?
3. Bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca dan penipisan
lapisan ozon ?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tadi, maka penulisan ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui keterkaitan efek rumah kaca dengan lapisan
ozon.
2. Untuk mengetahui dampak dari efek rumah kaca dan menipisnya
lapisan ozon.
3. Untuk mengetahui cara menanggulangi efek rummah kaca dan
menipisnya lapisan ozon.
2
1.4. Manfaat Penulisan
Dengan adanya tujuan diiharapkan nantinya hasil penulisan ini bisa
dimanfaatkan sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Untuk memperkaya wacana ilmu pengetahuan tentang efek
rumah kaca terhadap lapisan ozon.
2. Secara praktis
Mendorong semua kalangan untuk dapat memahami
penyebab efek rumah kaca dan akibat yang ditimbulkannya,
sehingga dapat dicarikan solusi.
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup karya tulis ilmiah ini akan melingkupi efek rumah kaca
terhadap lapisan ozon.
1.6. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini, agar karya ilmiah ini mudah dimengerti oleh para
pembaca, maka penulis bermaksud untuk membatasi penulisan ini yang berfokus
pada “ EFEK RUMAH KACA TERHADAP LAPISAN OZON “.
1.7. Definisi Istilah
untuk menyamakan konsep atau istilah yang dipakai dalam penelitian ini,
maka akan dijabarkan definisi yang ada, diambil dari KBBI.
3
efek : 1 akibat; pengaruh: kenaikan harga bensin mempunyai -- thd harga
barang kebutuhan sehari-hari; 2 kesan yg timbul pd pikiran penonton,
pendengar, pembaca, dsb (sesudah mendengar atau melihat sesuatu);
rumah : 1 bangunan untuk tempat tinggal; 2 bangunan pd umumnya (spt
gedung);-- gedang ketirisan, pb istri yg tidak mampu mendatangkan
kebahagiaan kpd suami; -- sudah, tukul berbunyi, pb memajukan
keterangan dsb sesudah perkara diputuskan; dl -- membuat -- , pb mencari
keuntungan untuk diri sendiri ketika bekerja pd orang lain;
kaca :1 benda yg keras, biasanya bening dan mudah pecah (untuk jendela,
botol, dsb); 2 cermin; kaca muka; 3 ki contoh; teladan:tokoh itu dapat kita
jadikan -- dl kehidupan kita;
lapisan susunan; deretan; bagian;
ozon n 1 Kim lapisan udara yg terdapat di atmosfer berasal dr oksigen yg
mengalami perubahan akibat adanya aliran listrik setelah petir dan guruh
silih berganti atau krn pengaruh sinar ultraviolet matahari; O3; 2 udara
murni
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Lapisan Ozon
Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan
ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich
Schonbein pada tahun 1839. Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar
ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar
ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua.
Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni
air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap molekul ozon
mengandung 3 atom oksigen dengan rumus kimia O3. Ozon ditemukan terutama
di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon atmospheric terdapat di
Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan bumi (mulai dari
permukaan bumi hingga 10-16 Km).
Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas
pencemar hasil aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap system kehidupan.
Sisanya sebanyak 90% terdapat di Stratosfir, terutama antara bagian puncak
lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km. Ozon di stratosfir ini terbentuk secara
alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan sangat berguna bagi system
kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat
perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang'
di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga
5
5
matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah
menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya
diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.
Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B)
yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang
mempunyai panjang gelombang 280-315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon,
dengan demikian jumlah UV-B yang mencapai bumi jumlahnya sangat sedikit.
Paparan UV-B terhadap manusia dapat mengakibatkan penyakit kanker kulit,
katarak dan mengurangi system kekebalan tubuh. Paparan UV-B juga dapat
merusak kehidupan tanaman, organisme bersel satu dan ekosistem perairan.
Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap
oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi.
Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih
pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara
280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua
kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan
bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
2.2. Efek Rumah Kaca
Secara alamiah cahaya matahari (radiasi gelombang pendek) yang
menyentuh permukaan bumi akan berubah menjadi panas dan menghangatkan
6
bumi. Sebagian dari panas ini akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke
angkasa luar sebagai radiasi infra merah gelombang panjang.
Sebagian panas sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-
gas di atmosfer yang menyelimuti bumi (disebut gas rumah kaca seperti : uap air,
karbon-dioksida/CO2 dan metana ) sehingga panas sinar tersebut terperangkap di
atmosfer bumi.
Peristiwa ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK) karena
peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan
terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat
menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati
manusia, karena jika tidak ada Efek Rumah Kaca maka suhu permukaan bumi
akan 33 derajat Celcius lebih dingin.
Semua kehidupan di Bumi tergantung pada efek rumah kaca ini, karena
tanpanya, planet ini akan sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh
permukaan Bumi.
Akan tetapi, bila gas-gas ini semakin berlebih di atmosfer dan berlanjut,
akibatnya pemanasan bumi akan berkelebihan dan akan semakin berlanjut !
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada
tahun1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama
pada planetatau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan
keadaan atmosfernya.Efek rumah kaca hanya terjadi pada planet-planet yang
7
mempunyai lapisanatmosfer seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami
Saturnus (Titan).
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Keterkaitan Efek Rumah Kaca terhadap Lapisan Ozon
Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke
bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di
atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi
menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman
untuk berfotosintesis. Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari
matahari yang tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi
karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua
radiasi panas inframerah dari permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di
atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari
bumi.
Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah
kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca.
Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar
inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah
kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang
disebut efek rumah kaca atau green house effect. Gas-gas yang berfungsi bagaikan
pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau green house gases.
9
Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang
jumlahnya meningkat dengan radiasi matahari. Meskipun sinar matahari terdiri
atas bermacam-macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai
permukaan bumi terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang
terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar
ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari pembusukan – mengabsorpsikan
sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas.
Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan
kembali ke atmosfer.
Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan
hidup semua makhluk di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, seperti
karbondioksida (CO2), metana (CH4), atau dinitrooksida (N2O), suhu permukaan
bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Sejak awal jaman industrialisasi, awal
akhir abad ke-17, konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat drastis. Diperkirakan
tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0.5 – 0.6 derajat Celcius akibat
emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur.
Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon
terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi,
perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Di beberapa negara
berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media
pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan
ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet).
10
9
. Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC sifat tidak
mudah terbakar dan tidak mempunyai beracun. CFC amat stabil sehingga dapat
digunakan dalam berbagai peralatan. Mulai digunakan secara luas setelah Perang
Dunia II. Chloro fluoro carbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama
dagang Freon. Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah CFC
R-11 dan CFC R-12. CFC menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari
CO2. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, misalnya dengan :AC,kulkas, bahan dorong dalam penyembur
(aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot
rambut atau parfum pembuatan busa bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang
elektronik. Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun
dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC
bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC
terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai lapisan stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon (O3) lebih
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon mengakibatkan masuknya lebih banyak radiasi
sinar ultraviolet yang berbahaya masuk ke permukaan bumi. Namun,
meningkatnya radiasi ultraviolet bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan
Global, melainkan kanker kulit, penyakit katarak, menurunnya kekebalan tubuh
11
manusia, dan menurunnya hasil panen. Penipisan lapisan ozon terutama
disebabkan oleh chlorofluorcarbon (CFC).
3.2. Dampak dari efek rumah kaca dan menipisnya lapisan ozon
Dampak dari efek rumah kaca
- Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan
adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga
mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer.
- Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es
di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
- Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya
suhuair laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
- Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan
perubahan iklim. Iklim di bumi menjadi tak menentu dan susah
diprediksikan, sehingga mengganggu sistem penerbangan dan petani
dalam menentukan masa panen.
Dampak dari menipisnya lapisan ozon
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan
menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak
12
pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi
plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan
meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat
berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon
di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap,
yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit
pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah
kardiopulmoner.
Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini
dan berupaya untuk mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan
ozon di alam ini dengan cara meminimalkan penggunaan bahan-bahan
yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang dapat
mewarisi alam sekitar yang masih baik. Lubang ozon di Antartika
disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu
seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut
terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada
lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang
luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60%
pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon.
Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang
pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
13
3.3. Cara menanggulangi efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon
Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan
sehari-hari antara lain :
Mengubah perilaku setiap orang
Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah
kaca, tentunya harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang.
Kepedulian setiap individu untuk melakukan perubahan perilaku pada
dirinya akan berdampak bagi generasi penerus di kemudian hari.
Penggunaan alat listrik
Listrik tidak sebersih yang dikira, karena letak pembangkit yang jauh,
sehingga asap polusinya tidak kita rasakan. Pembangkit listrik
merupakan penyumbang emisi yang besar karena masih menggunakan
bahan bakar fosil untuk prosesnya. Sekitar 27% pembangkit listrik di
Jawa-bali menggunakan batubara, batubara sendiri adalah bahan bakar
yang paling kotor karena mengeluarkan emisi paling besar. Perlu
diketahui juga, listrik menyumbang 26 % total emisi yang dihasilkan
di Indonesia.
Penggunaan kendaraan bermotor
- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
- Mendukung petani lokal
Dengan membeli produk-produk lokal, maka sama halnya dengan
menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang digunakan dan
14
dihasilkan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk
dari luar kota dan luar negeri. Selain itu juga, produk lokal tidak kalah
kualitas dan desainnya dibandingkan produk impor. Semakin banyak
membeli makanan impor, maka semakin besar kontribusi emisi CO2.
- Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan
merawat kendaraan bermotor dengan baik.
Pengelolaan sampah
Untuk mengatasi masalah sampah, yang dapat dilakukan adalah :
- Mengurangi penggunaan sampah
- Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non
organik. Memisahkan antara sampah organik, plastik dan kertas, maka
akan mempermudah dalam proses mendaur ulang sampah. Sampah
organik bisa dijadikan kompos. Sampah plastik bisa dijadikan
kerajinan tangan atau didaur ulang kembali menjadi plastik.
Sedangkan sampah kertas bisa didaur ulang kembali menjadi kertas
daur ulang dan kertas yang biasa digunakan (HVS).
- Menghemat penggunaan kertas. Setiap harinya sampah kertas di
seluruh dunia berasal dari 27.000 batang kayu. Pada tahun 2005,
Indonesia mengonsumsi kertas sebanyak 5,6 juta ton. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sebanyak 22,4 juta m3 kayu
yang diambil dari hutan alam atau sama dengan menebang hutan
seluas 640 ribu hektar per hari. Kegiatan penebangan dan kebakaran
hutan merupakan penyumbang emisi terbesar, yaitu sekitar 64% dari
15
total emisi di Indonesia. Diantaranya diakibatkan oleh kegiatan pabrik
kertas. (Kementerian Lingkungan Hidup, 1999)
- Mengurangi penggunaan tisu
- Mengurangi konsumsi daging sapi. Dengan banyaknya
masyarakat yang mengonsumsi sapi, maka akan semakin banyak pula
sapi di peternakan sapi. Kotoran sapi menghasilkan emisi NO2 dan
pembusukan kotorannya mengeluarkan gas CH4. Sehingga semakin
banyak sapi, maka akan semakin banyak jumlah kotorannya.
- Mendaur ulang kertsa, plastik, logam dan mendaur ulang kertas
bekas untuk dijadikan kertas kembali ataupun kerajinan tangan akan
sangat membantu jumlah sampah kertas. Hal tersebut juga dapat
dilakukan untuk sampah plastik dan logam.
- Membuat kompos
4R (melakukan : reduce, reuse, recycle, replace/replant).
Kurangi pemakaian barang-barang yang memiliki bahan . Di rumah
dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang digunakan.
Perlukah semua ruangan kantor memiliki ada AC, bahkan sering
dijumpai jumlahnya lebih dari satu? Atau perlukah setiap kamar tidur
dipasang AC hanya karena kita punya uang dan mampu membelinya?
Pemborosan yang tidak perlu, disamping kita harus menghemat
energi.
16
Solusinya antara lain : diperlukan desain arsitektur yang lebih baik
sehingga udara segar dapat masuk dengan leluasa ke dalam ruangan
kantor atau kamar tidur sehingga keperluan AC bisa dikurangi.
Sesuaikan kapasitas AC dengan luas ruangan sehingga lebih efektif.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Bahwa kerusakan lapisan Ozon juga disebabkan oleh Efek Rumah Kaca
yang dipengaruhi naiknya konsntrasi gas rumah kaca, khususnya gas CFC.
CFC adalah sekelompok gas buatan sifat tidak mudah terbakar dan tidak
mempunyai beracun. CFC amat stabil sehingga dapat digunakan dalam
berbagai peralatan. Mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II.
Chloro fluoro carbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama
dagang Freon. Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah
CFC R-11 dan CFC R-12. CFC menghasilkan efek pemanasan hingga
ribuan kali dari CO2. . Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50
hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-
kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 –
50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan
membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan
17
ozon dan menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon
mengakibatkan masuknya lebih banyak radiasi sinar ultraviolet yang
berbahaya masuk ke permukaan bumi. Namun, meningkatnya radiasi
ultraviolet bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global, melainkan
penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia,
merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan
berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida
(lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton.
Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu
terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran
pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita
masalah kardiopulmoner.Oleh karena itu, kita semua harus memandang
serius masalah ini dan berupaya untuk mencegah atau meminimalkan
penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara meminimalkan penggunaan
bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang
dapat mewarisi alam sekitar yang masih baik.
4.2. Saran
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka penulis menyarankan :
Agar kita peduli tentang alam sekitar kita dan mau melakukan
perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak bagi generasi
penerus di kemudian hari.
18
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum
makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan
bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai
pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita
menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang
untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan
yang sempurna ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://amoee.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-efek-rumah-kaca.html
https://www.google.co.id/search?q=efek+rumah+kaca+terhadap+lapisan+ozon&aq=0&oq=efek+rumah+kaca+terhadap+lapisan+&aqs=chrome.1.57j0l2j60j0.23045j0&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://tridewipangestika95.blogspot.com/2011/11/efek-rumah-kaca-dan-menipisnya-lapisan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
http://portal.paseban.com/popular_science/127791/efek-rumah-kaca
http://www.g-excess.com/pengertian-lapisan-ozon-dalam-atmosfer-dan-strukturnya.html
20
RIWAYAT HIDUP
Moh. Syahril Falaqul Syakhroin, lahir di Desa Sendangharjo, Brondong, Lamongan. Pada tanggal 20 Mei 1997. Anak pertama dari pasangan suami isteri yang bernama Bapak Muswadi dan Ibu Nikmatul Kusniyah. Sejak TK sampai MTs ia menimba ilmu di desanya Sendangharjo.
TK di tempuh di Mslimat NU 01 Sendangharjo sejak tahun 2002-2004, SD ditempuh di SDN Sendangharjo 01 sejak tahun 2004-2010, dan MTs ditempuh di Darul Afkar sendangharjo sejak tahun 2010-2013. Setelah lulus MTs ia melanjutkan pendidikannya ke MA NU Mazro’atul Ulum Paciran-lamongan sejak 2013 sampai sekarang.
Untul menimba ilmu agama yang lebih dalam, maka ia menimba ilmu di Pondok pesantren mazro’atul Ulum Paciran.
Disana ia merasa cukup banyak mengalami perubahan dari hal kepribadian maupun kebiasaan. Semenjak di kelas XI, ia mengambil jurusan IPA dan ia bercita-cita menjadi arsitek dan ahli agama yang sukses yang bisa menjadi kebanggaan orang tua.
Untuk pegangan motivasi hidunya Falaq sanagat mengidolakan Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari yang selaku pendiri organisasi Nahdlotul Ulama’ (NU). Dan sebagai suri tauladannya ia sangat mencintai baginda Rosululloh Muhammad SAW. Agar dalam hidupnya kelak senantiasa bisa menjadi kekasihya yang bisa bijaksana sebagaimana artinya.
Sebagai persyaratan untuk lulus dalam pendidikan dari MA NU Mazro’atul Ulum Paciran,
Maka pada tahun 2015, ia telah melakukan penulisan karya tulis ilmiah ini dengan judul “ EFEK RUMAH KACA TERHADAP LAPISAN OZON “ . Ia sangat bangga bisa mengenyam masa pendidikan di MA NU Mazro’atul Ulum Paziran, dan mempunyai harapan untuk menjadi insan yang baik, sehingga pada
21
akhirnya nanti bisa menjadi manusia yang bermanfaat dalam kehidupan didunia maupun diakhirat untuk selamanya.
22