SERTIFIKASI KONSELOR

17
PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KONSELOR DALAM JABATAN A. Pendahuluan Sertifikasi konselor adalah pengakuan terhadap seseorang yang telah memiliki kompetensi untuk melak- sanakan pelayanan bimbingan dan konseling, setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tenaga pendidikan (LPTK) program studi Bimbingan dan Kon-seling yang terakreditasi. Kompetensi yang diases adalah penguasaan kemampuan akademik sebagai landasan keilmuan dari segi penyelenggaraan layanan ahli bidang Bimbingan dan Konseling. Sertifikat kompetensi konselor dianugerahkan oleh lembaga penyelenggara pendidikan yang memiliki kapasitas dalam pembentukan penguasaan kompetensi yang dimaksud. B. Tujuan Program 1. Meningkatkan profesionalitas konselor . 2. Melakukan asesmen awal untuk Pemetaan klasifikasi latar pendidikan konselor di sekolah/madrasah. 3. Meningkatkan proses dan mutu hasil bimbingan dan konseling. 4. Menghasilkan Konselor yang tersertifikasi. 5. Menyediakan program lanjutan dari hasil sertifikasi, berupa: a. Remidiasi dan latihan bagi konselor yang tidak lulus. b. Pengayaaan untuk konselor tersertifikasi. C. Persyaratan Peserta Sertifikasi Penyelenggaraa n Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 1

Transcript of SERTIFIKASI KONSELOR

Page 1: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 1/17

PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KONSELORDALAM JABATAN

A. Pendahuluan

Sertifikasi konselor adalah pengakuan terhadap

seseorang yang telah memiliki kompetensi untuk melak-

sanakan pelayanan bimbingan dan konseling, setelah yang

bersangkutan dinyatakan lulus uji kompetensi yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tenaga pendidikan

(LPTK) program studi Bimbingan dan Kon-seling yang

terakreditasi. Kompetensi yang diases adalah penguasaan

kemampuan akademik sebagai landasan keilmuan dari segi

penyelenggaraan layanan ahli bidang Bimbingan dan

Konseling. Sertifikat kompetensi konselor dianugerahkan oleh

lembaga penyelenggara pendidikan yang memiliki kapasitas

dalam pembentukan penguasaan kompetensi yang dimaksud.

B. Tujuan Program

1. Meningkatkan profesionalitas konselor .

2. Melakukan asesmen awal untuk Pemetaan klasifikasi latarpendidikan konselor di sekolah/madrasah.

3. Meningkatkan proses dan mutu hasil bimbingan dan

konseling.

4. Menghasilkan Konselor yang tersertifikasi.

5. Menyediakan program lanjutan dari hasil sertifikasi,

berupa:

a. Remidiasi dan latihan bagi konselor yang tidak lulus.

b. Pengayaaan untuk konselor tersertifikasi.

C. Persyaratan Peserta Sertifikasi

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 1

Page 2: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 2/17

1. Memiliki ijazah Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang

Bimbingan dan Konseling

2. Terdaftar sebagai anggota Asosiasi Bimbingan dan

Konseling Indonesia (ABKIN) dengan menunjukkan KartuTanda Anggota ABKIN yang masih berlaku.

3. Bertugas sebagai konselor sekolah/madrasah dan

menyatakan diri tetap memilih tugas sebagai Konselor

dengan menunjukkan Surat Tugas dari Kepala

sekolah/madrasah.

4. Diusulkan melalui Dinas Pendidikan (Kota/ Kabupaten/ 

Provinsi) setempat.

D. Prosedur Pelaksanaan Sertifikasi

Penyelenggaraan program Sertifikasi Konselor dalam

Jabatan mengacu kepada Standar Kompetensi Konselor

sebagaimana tertuang dalam Buku Standar Kompetensi

Konselor. Dalam rangka menjaga keseim-bangan antara

pemenuhan rasa keadilan bagi sejumlah besar jajaran

Konselor yang tengah bertugas di lapangan dengan upaya

pembakuan standar kompetensi konselor, maka Program

Sertifikasi Konselor dalam Jabatan perlu dirancang secara

kreatif dan bertanggung jawab, dengan alur penyelenggaraan

sebagai berikut. Selanjutnya, dalam Rambu-Rambu

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan ini

tercakup ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Asesmen Awal Kompetensi Akademik BawaanPara peserta Program Sertifikasi Konselor yang

dirancang khusus ini adalah Guru Pembimbing / Guru

Bimbingan dan Konseling memiliki latar belakang pen-

didikan Bimbingan dan Konseling dan Non Bimbingan dan

Konseling yang telah berpengalaman melak-sanakan tugas

di lapangan. Oleh karena itu penyelenggaraan program

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 2

Page 3: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 3/17

dimulai dengan asesmen kompetensi bawaan yang sudah

dikuasai oleh para peserta baik yang merupakan hasil

pendidikan formal sebelumnya maupun hasil pertumbuhan

sebagai dampak dari akumulasi pengalaman kerja. Dengandemikian, apabila memang ada, tambahan pendidikan

yang diperlukan untuk menguasai sosok utuh kompe-tensi

konselor berdasarkan ketentuan perundang-undangan

agar mampu menampilkan unjuk kerja penyelenggaraan

pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan,

yang juga dipersyaratkan bagi lulusan Program Sertifikasi

Konselor dalam Jabatan. Demi transparansi, Ujian Tertulis

disusun secara terpusat, dan penilaian terhadap setiap

bukti penguasaan kompe-tensi yang dipersyaratkan,

dilaku-kan dengan melibatkan Dosen/Asesor yang telah

memenuhi persyaratan.

Asesmen terhadap kompetensi akademik bawaan

peserta Program Sertifikasi Konselor dalam Jabatan itu

dilakukan dengan menggunakan berbagai alternatif

prosedur asesmen sebagai berikut:a. Verifikasi Ijazah : Bagi peserta yang telah memiliki

Ijazah Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang

Bimbingan dan Konseling, dan apabila dinyatakan

absah, peserta dapat langsung menempuh Asesmen

Penguasaan Kompetensi Konselor.

b. Survei awal : Untuk memetakan penguasaan Kom-

petensi bawaan peserta program, dilakukan dengan

menggunakan: (1) sarana ujian konvensional yangdikembangkan terpusat, (2) asesmen bukti-bukti

penguasaan Kompetensi Konselor dengan Pendekatan

Penilaian Hasil Belajar Melalui Pengalaman (HBMP,

(assessment of   experiential learning ) dengan

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 3

Page 4: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 4/17

menggunakan Portofolio. Portofolio berisi bukti-bukti

yang relevan dengan kompetensi.

Sebagaimana telah diisyaratkan, hasil asesmen

penguasaan kompetensi bawaan ini berpeluang untukmenghasilkan 2 jenis keputusan, yaitu:

1) Peserta dinyatakan telah menguasai Kompe-tensi

Akademik yang dipersyaratkan, sehingga berhak

langsung menempuh Asesmen Kompe-tensi

Profesional melalui penampilan unjuk kerja.

2) Peserta dinyatakan masih menunjukkan defisiensi

dalam penguasaan Kompetensi Akademik,

sehingga masih perlu mengikuti Pendidikan

Tambahan (Diklat Profesi) sesuai dengan

kebutuhan belajar masing-masing peserta,

meskipun demi efisiensi dapat dibentuk kelompok

peserta dengan kebutuhan belajar yang kurang

lebih sama.

2. Pengembangan Program Pelatihan ProfesiProgram Pendidikan dan Pelatihan Profesi Dalam

Jabatan dikembangkan dengan alur pikir berikut ini.

a. Agar benar-benar membuahkan dampak menum-

buhkan penguasaan kompetensi yang telah ditetap-

kan, proses pembentukan penguasaan setiap

kompetensi dijabarkan menjadi pengalaman belajar

yang memungkinkan tercapainya penguasaan

kompetensi yang telah ditetapkan sebagai sasaran

pembentukan.b. Pengalaman belajar tersebut harus memfasilitasi:

1) Perolehan pengetahuan dan pemahaman (acquiring 

and integrating knowledge), perluas-an dan

penajaman pemahaman (expanding and refining 

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 4

Page 5: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 5/17

knowledge ) dan penerapan pengeta-huan secara

bermakna (applying knowledge meaningfully ), yang

dilakukan melalui pengkaji-an dengan berbagai

modus dalam berbagai konteks,2) Penguasaan keterampilan baik kognitif dan

personal-sosial maupun psikomotorik, yang

dilakukan melalui berbagai bentuk latihan disertai

balikan, dan

3) Penumbuhan sikap dan nilai yang bermuara pada

pembentukan karakter, dilakukan melalui

penghayatan secara pasif (vicarious learning )

berbagai peristiwa sarat-nilai dan keterlibatan

secara aktif (gut learning ) dalam berbagai kegiatan

sarat-nilai.

c. Pengembangan materi kurikuler dari setiap

pengalaman belajar mencakup rincian kompetensi/ 

sub-kompetensi, bentuk kegiatan belajar yang harus

diacarakan, materi pembelajaran, dan asesmen tagihan

penguasaannya.d. Berdasarkan bentuk kegiatan belajar serta muatan

substantif dan tingkatan serta cakupan kompetensi

yang telah ditetapkan sebagai sasaran pemben-tukan

sebagaimana dinyatakan dalam butir (c), dapat

diperkirakan jumlah waktu yang diperlukan untuk

penguasaan setiap sub-kompetensi, yaitu dengan

menggunakan kerangka pikir dua dimensi yaitu:

1) Berdasarkan isinya dilakukan pemilahan menjadipengalaman belajar yang bermuatan (i) Teoretik, (ii)

Praktik, dan (iii) Penghayatan Lapangan.

2) Berdasarkan Keterawasannya menjadi kegiatan (i)

Terjadwal, (ii) Terstruktur, dan (iii) Mandiri, masing-

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 5

Page 6: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 6/17

masing dengan perbandingan alokasi waktu yang

berbeda.

e. Berdasarkan substansi dari perangkat pengalaman

belajar yang telah dikembangkan, kemudian dilakukanpemilahan yang menghasilkan cikal-bakal mata

pelatihan, masing-masing disertai dengan besaran

waktu, sehingga merupakan langkah awal dalam

penetapan mata pelatihan lengkap dengan taksiran

bobot waktu, yang secara keseluruhan membangun

kurikulum utuh Program Diklat Profesi Konselor dalam

Jabatan.

3. Rambu-Rambu Proses Pembelajaran

Agar standar kompetensi konselor yang telah

ditetapkan itu terpenuhi, proses pembelajaran yang

diterapkan pada Program Diklat Profesi Konselor Dalam

Jabatan diselenggarakan dengan mengupayakan hal-hal

sebagai berikut:

a. Proses pembelajaran yang digelar untuk memfasilitasi

pembentukan perangkat kompetensi lulusan yang telahditetapkan, dispesifikasikan dalam 2 dimensi yang ber-

beda namun terjalin, yaitu penetapan bentuk kegiatan

belajar seperti mengkaji, berlatih, dan menghayati yang

relevan dan senantiasa mengacu kepada pencapaian

kompetensi/sub-kompetensi yang telah ditetapkan

sebagai sasaran pembentukan kompetensi

sebagaimana telah dikemukakan butir Alur Pikir

Pengembangan Kurikulum.b. Penguasaan keterampilan seperti keterampilan dalam

menerapkan pengetahuan secara bermakna termasuk

keterampilan dalam pemecahan masalah, keterampilan

bekerja sama, keterampilan menjelas-kan termasuk

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 6

Page 7: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 7/17

memaparkan gagasan melalui media yang tepat,

keterampilan menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi dan keterampilan menggunakan bahasa

Inggris, serta pembentukan sikap, internalisasi nilai danpenumbuhan karakter. Sebahagian besar dari

keterampilan dimaksud terbentuk bukan sebagai hasil

langsung pem-belajaran (direct instruction ) atau melalui

penyediaan materi pembelajaran sebagaimana yang

secara de facto  teramati dalam praksis pem-belajaran

selama ini, melainkan sebagai dampak pengiring

(nurturant effects ) dari berbagai kegiatan pembelajaran

yang mengacara-kan penyampaian pesan berbagai

mata pelatihan yang diacarakan melalui kurikulum

Diklat.

c. Penyemaian dampak pengiring dalam berbagai

kegiatan pembelajaran yang dirancang secara tepat

dalam Program Diklat Profesi Konselor dalam Jabatan

sebagaimana dikemukakan dalam butir b, merupakan

model bagi konselor dalam menyelenggarakanlayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan.

Pembakuan penguasaan Kompetensi dan Verifikasi

penguasaan Kompetensi Konselor diseleng-garakan dalam

Program Sertifikasi Konselor Dalam Jabatan dengan,

dengan beban belajar setinggi-tingginya 36 SKS,

tergantung penguasaan Kompetensi Bawaan dari peserta

program Sertifikasi Dalam Jabatan.

4. Alternatif Penyelenggaraan Program Pendidikan danLatihan

Mengingat lokasi tugas peserta Program Sertifikasi

Konselor Dalam Jabatan ini tersebar di segenap pelosok

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 7

Page 8: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 8/17

tanah air, maka untuk membuka kesempatan yang sama

bagi tiap peserta, disediakan sejumlah alternatif modus

penyelenggaraan program Diklat Profesi Konselor dalam

 jabatan sebagai berikut.a. Program Tatap Muka Penuh Waktu, diperuntukkan bagi

para peserta yang diberi ijin belajar, baik yang

bertempat tinggal di sekitar Lembaga Penyelenggara,

maupun yang bertempat tinggal jauh dari Lembaga

Penyelenggara namun diberikan bantuan untuk tinggal

di sekitar lokasi Lembaga Penyelenggara. Para peserta

yang mengikuti Program Sertifikasi Konselor dalam

Jabatan secara penuh waktu, mengikuti kegiatan

pembelajaran sesuai dengan menu program yang telah

ditetapkan berdasarkan hasil Asesmen Awal

Kompetensi Bawaan, sampai dinilai layak untuk

mengikuti uji kompetensi.

b. Program Tatap Muka Paroh Waktu, yang diikuti oleh

para peserta yang dapat hadir di lokasi terpusat di luar

waktu menjalankan tugas pelayanan Bimbingan danKonseling pada hari-hari tertentu setiap minggu,

misalnya sore/malam hari atau setiap Sabtu dan

Minggu. Dengan cara ini, peserta memang tidak perlu

meninggalkan tugas fungsional di sekolah/ 

madrasahnya, meskipun masa belajar harus ditetapkan

secara proporsional lebih panjang dibandingkan masa

belajar peserta program Tatap Muka Penuh Waktu

dengan memperhitungkan sisa tenaga para pesertauntuk dapat memetik kemanfaatan maksimal dari sesi

pembelajaran tatap muka serta pelaksanaan tugas-

tugas terstruktur dan tugas mandiri yang juga sangat

penting sebagai wahana untuk menyemaikan kemam-

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 8

Page 9: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 9/17

puan serta kebiasaan meningkatkan kemampuan

profesional secara berkelanjutan.

c. Program Belajar Jarak Jauh (Program BJJ),

diperuntukkan bagi peserta yang bertempat tinggal jauhdari Lembaga Penyelenggara serta tidak mungkin

difasilitasi untuk mengikuti Program Tatap Muka Penuh

Waktu sebagaimana digambarkan dalam butir a atau

Program Tatap Muka Paroh Waktu sebagaimana

digambarkan dalam butir b di atas. Dengan mengikuti

Program BJJ, peserta memang tidak perlu

meninggalkan tugas pelayanan Bimbingan dan

Konseling sehari-hari, akan tetapi selain penyediaan

materi belajar berupa modul baik yang disampaikan

melalui jasa pos maupun yang dapat diakses melalui

internet, ke dalam program perlu dirajut secara

sitemastis kegiatan-kegiatan berupa tugas terstruktur

dan tugas mandiri yang juga sangat penting sebagai

wahana untuk menyemaikan kemampuan serta

kebiasaan meningkatkan kemampuan profesionalsecara ber-kelanjutan. Tutorial diadakan secara

periodik misalnya satu minggu sekali, 2 minggu sekali

atau sebulan sekali, yang di selenggarakan di tempat

yang mudah dijangkau oleh para peserta dengan

fasilitasi LPMP. Tutorial dilakukan oleh dosen LPTK

yang bekerja sama dengan rekan Konselor terdekat,

dan berfungsi sebagai forum untuk melakukan

pemantapan konseptual bertolak dari kajian terhadapbahan belajar yang telah dibaca oleh para peserta,

berbagi masalah-masalah penyelenggaraan bimbingan

dan konseling yang direkam secara sistematis. Tutorial

dibingkai alur pikir pembelajaran orang dewasa yang

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 9

Page 10: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 10/17

memetik pelajaran dari pekerjaannya dan mengkaji

percobaan atau rencana cara pemecahannya yang

difokuskan pada pengasahan kemampuan untuk

mendiagnosis akar permasalahan dan mengambilkeputusan situasional untuk merencanakan layanan

bimbingan dan konseling yang dinilai sebagai alternatif

terbaik untuk pemecahan masalah yang telah

diidentifikasi. Setelah sesi tutorial, persiapan kegiatan

layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan

yang disusun selama sesi tutorial itu dicoba-terapkan di

sekolah/ madrasah masing-masing disertai

penyesuaian sambil jalan berdasarkan keputusan

transaksional ketika melaksanakan kegiatan bimbingan

dan konseling. Pada akhir setiap sesi, peserta

diwajibkan melakukan refleksi sehingga mampu

menemukan sendiri kelemahan dan kelebihannya.

Proses dan hasil belajar menyeleng-garakan layanan

bimbingan dan konseling yang memandirikan secara

mandiri ini direkam dalam suatu jurnal yang memuattanggal dan tempat kegiatan, nama peserta yang

terlibat dan rekan konselor yang terlibat (kalau ada),

kelas yang dijadikan arena latihan mandiri, pokok

kegiatan yang digarap, diagnosis serta pemecahan

masalah terkait kegiatan pelayanan bimbingan dan

konseling yang dilaksanakan, butir-butir pemahaman

baru yang diperoleh, permasalahan baru yang

diangkat, kalau ada, serta pemecahan yang dipikirkan.Apabila dilakukan tindak lanjut sesuai dengan alur pikir

penelitian tindakan kelas, proses serta hasil

penerapannya juga direkam sebagai entri baru dengan

spesifikasi yang sama dengan yang sebelumnya,

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 10

Page 11: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 11/17

dalam jurnal yang telah dibuat. Jurnal yang merekam

keseluruhan episode-episode pelayanan bimbingan

dan konseling yang memandirikan yang

diselenggarakan secara mandiri ini, diajukan dalam tiappertemuan tutorial tatap muka berikutnya untuk dikaji

bersama-sama. Rekam jejak berupa jurnal ini

dikumpulkan dalam suatu portofolio sehingga dapat

dijadikan salah satu butir perolehan belajar melalui

pengalaman (experiential learning ) yang dinilai dengan

pendekatan Penilaian HBMP. Panduan teknis

pelaksanaan Program BJJ disiapkan oleh Lembaga

Penyelenggara Program Sertifikasi Konselor Dalam

Jabatan, sedangkan Panduan Penilaian HBMP

seyogyanya disiapkan secara terpusat dengan

menggunakan berbagai rujukan baku yang ada.

5. Asesmen Ulang Penguasaan Kompetensi

a. Asesmen Penguasaan Kompetensi AkademikAsesmen Ulang Penguasaan Kompetensi Aka-demik,

atau secara konseptual, diselenggarakan secara

transparan dan berpeluang menghasilkan 2 jenis

keputusan yaitu:

1) Peserta dinyatakan lulus, dan berhak melanjutkan

ke tahap Asesmen Penguasaan Kompetensi

Profesional melalui uji Unjuk Kerja.

2) Peserta dinyatakan masih menunjukkan defisiensi

penguasaan Kompetensi Akademik, sehingga

harus kembali menempuh Pendidikan Tambahan(Diklat). Kesempatan mengulang Asesmen

Penguasaan Kompetensi Akademik hanya

diberikan paling banyak 2 (dua) kali.

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 11

Page 12: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 12/17

b. Asesmen Penguasaan Kompetensi ProfesionalAsesmen Penguasaan Kompetensi Unjuk Kerja

dilakukan melalui unjuk kerja Penyelenggaraan

Bimbingan dan Konseling yang memandirikan,dilakukan dalam konteks otentik di sekolah/ madrasah,

dan terdiri atas:

1) Penyusunan Persiapan Kegiatan Pelayanan

Bimbingan dan Konseling. Sebagai contoh karya

(product samples ), Persiapan Kegiatan pelayanan

Bimbingan dan Konseling dinilai secara transparan

oleh Dosen Pembimbing, dan kalau perlu teman

sejawat (peer).

2) Asesmen Unjuk Kerja Penyelenggaraan Pelayanan

Bimbingan dan Konseling, dilakukan melalui

pengamatan ahli sebagaimana telah dipaparkan

sebelumnya. Demi transparansi, Unjuk Kerja

Penyelenggaraan Pelayanan Bimbingan dan

Konseling dinilai oleh Pengamat Ahli yang terdiri

atas Dosen Pembimbing dan, jika perlu, disertai

Penguji Luar.

Asesmen Unjuk Kerja Penyelenggaraan Pelayanan

Bimbingan dan Konseling berpeluang

menghasilkan 2 jenis kesimpulan yaitu:

a) Peserta dinyatakan lulus, dan oleh karena itu

berhak memperoleh Sertifikat Konselor sebagai

bukti penguasaan kemampuan menyeleng-

garakan Pelayanan Bimbingan dan Konselingsesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

b) Peserta dinyatakan tidak lulus, dan harus

menempuh ulang Asesmen Unjuk Kerja

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 12

Page 13: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 13/17

Penyelenggaraan Pelayanan Bimbingan dan

Konseling. Kesempatan menempuh ulang

Asesmen Penguasaan Kompetensi Unjuk Kerja

hanya diberikan paling banyak 2 (dua) kali.

E. Penyelenggara Sertifikasi

1. Lembaga Penyelenggara

Penyelenggara sertifikasi adalah Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang ditetapkan

oleh Menteri Pendidikan Nasional, bekerjasama dengan

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN)

sebagai asosiasi profesi. Dalam pembinaan selanjutnya

dapat melibatkan P4TK, LPMP, dan Dinas Pendidikan

ditingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Tugas Lembaga Penyelenggara

Uraian tugas dari masing-masing lembaga yang

terlibat adalah sebagai berikut :a. LPTK

LPTK yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional

dalam hal ini jurusan/prodi Bimbingan dan Konseling,

mempunyai peran dan tugas sebagai berikut :

1) Membentuk tim kerja sertifikasi konselor.

2) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan uji kompetensi

sertifikasi Profesi konselor.

3) Menyelenggarakan program peningkatan kualifi-kasi guru bimbingan dan konseling/konselor.

4) Bersama ABKIN mengembangkan pedoman

penilaian portofolio dan SOP.

b. ABKIN

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 13

Page 14: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 14/17

1) Bersama LPTK mengembangkan persyaratan

administrasi uji kompetensi untuk sertifikat profesi,

pedoman penilaian portofolio dan SOP.

2) Mendorong anggota ABKIN untuk segera mengikutisertifikasi konselor.

3) Memfasilitasi konselor untuk menjadi anggota

ABKIN.

4) Mengawasi pelaksanaan pelaksanaan program Uji

Kompetensi sertifikasi konselor.

c. P4TK

1) Bersama LPTK menyelenggarakan pembinaan dan

peningkatkan kompetensi.

2) Bersama ABKIN menyelenggarakan pelatihan

secara periodik bagi konselor.

d. Dinas Pendidikan Nasional Propinsi dan atau

Kabupaten/Kota

1) Mengusulkan calon peserta uji sertifikasi kepada

LPTK setempat.

2) Memfasilitasi pelaksanaan pembinaan danpeningkatan kompetensi bagi konselor.

3) Memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan secara

periodik bagi konselor.

4) Memfasilitasi pelaksanaan uji kompetensi sertifikasi

bagi konselor.

5) Menyediakan anggaran pembinaan untuk

pelaksanaan peningkatan kompetensi, pelatihan

dan sertifikasi bagi konselor.

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 14

Page 15: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 15/17

 

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 15

Page 16: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 16/17

F. Alur Kerja Proses Sertifikasi Konselor

S1 BK

S-1 Non

BK

S1 BK

S1 BK

Portofolio

Tahap I Tahap

LULUS

TIDAK LULU

Pelatiha

ingan d an KBimb

DIPLOMA

Seleksi

Administra

 

Page 17: SERTIFIKASI KONSELOR

8/14/2019 SERTIFIKASI KONSELOR

http://slidepdf.com/reader/full/sertifikasi-konselor 17/17

DAFTAR RUJUKAN

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2007. PenataanPendidikan Profesional Konselor dan Layanan

Bimbingan dan Konseling dalam Jalur PendidikanFormal. Naskah Akademik ABKIN  

Brooks, JG dan MG Brooks, 1993. The Case for ConstructivistClassrooms. Alexandria, VA: Association for Supervisionand Curriculum Development.

Cobia, Debra C. & Henderson, Donna A. 2003. Handbook ofSchool Counseling. New Jersey, Merrill Prentice Hall

Engels, D.W dan J.D. Dameron, (Eds). 2005. The Professional

Counselor Competencies: Performance Guidelinesand Assessment. Alexandria, VA: AACD.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang StandarNasional Pendidikan. Jakarta: Departemen PendidikanNasional.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 18 tahun 2007tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta:Departenem Pendidikan Nasional

Sciarra, D. T. 2004. School counseling: Foundations andContemporary Issues. Belmont, CA: Brook/Cole-Thomson Learning.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru danDosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional. Jakarta: Departemen PendidikanNasional. 

Penyelenggaraan Sertifikasi Konselor dalam Jabatan 17