SERANGGA PERMUKAAN TANAH

9
BAB II SERANGGA PERMUKAAN TANAH I. Latar belakang Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang hidup di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah suatatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan hasil proses pelapukan batu-batuan dan bahan organic yang terdiri dari organisme tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan lainnya. Jelaslah bahwa hewan tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah. Dengan denikian, kehidupan hewan tanah sangatdi tentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena itu dalam mempelajari ekologi hewan tanah faktor fisika- kimia tanah selalu diukur. II. Tujuan Untuk mengamati serangga serta aktifitas-aktifitas yang dilakukan pada permukaan tanah. III. Dasar Teori Fauna tanah atau hewan tanah adalah hewan yang hidup di dalam tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang di dalam tanah. Tanah itu sendiri

description

-

Transcript of SERANGGA PERMUKAAN TANAH

Page 1: SERANGGA PERMUKAAN TANAH

BAB II

SERANGGA PERMUKAAN TANAH

I. Latar belakang

Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di

permukaan tanah maupun yang hidup di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah

suatatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan

hasil proses pelapukan batu-batuan dan bahan organic yang terdiri dari organisme

tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan lainnya. Jelaslah bahwa

hewan tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah. Dengan denikian, kehidupan

hewan tanah sangatdi tentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena itu dalam

mempelajari ekologi hewan tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur.

II. Tujuan

Untuk mengamati serangga serta aktifitas-aktifitas yang dilakukan pada

permukaan tanah.

III. Dasar Teori

Fauna tanah atau hewan tanah adalah hewan yang hidup di dalam tanah,

baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang di dalam tanah. Tanah itu

sendiri adalah suatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-bahan mineral yang

merupakan hasil proses pelapukan batu-batuan dan bahan organik yang terdiri dari

organisme tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan lainnya.

Jelaslah bahwa hewan tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah. Dengan

demikian kehidupan hewan yanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor fisika-

kimia tanah, karena itu dalam mempelajari ekologi hewan tanah selalu diukur

(Suin, 1997).

Suhu tanah merupakan salah satu faktor fisika tanah yang sangat sulit

menentukan kehadiran dan kepadatan organisme tanah, dengan demikian suhu

tanah akan sangat menentukan tingkat dekomposisi material organik tanah.

Page 2: SERANGGA PERMUKAAN TANAH

Terhadap pelapukan bahan induk tanah suhu juga sangat besar perannya.

Fluktuasi suhu tanah lebih rendah daripada suhu udara dan suhu tanah sangat

bergantung pada suhu udara. Suhu tanah lapisan atas mengalami fluktuasi dalam

suatu hari satu malam dan tergantung musim. Fluktuasi itu juga bergantung pada

keadaan cuaca, topografi, daerah dan keadaan tanah (Suin, 1997).

IV. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Pelubang tanah/ cangkul

2. Seperangkap pitfall trap

3. Gelas bekas aqua

4. Karton atau plastik

5. Bambu ukuran 1 meter

b. Bahan

1. Larutan gula dan deterjen

V. Cara Kerja

1. Dipilih tempat serangga misalnya pekarangan atau kebun.

2. Buat lubang sedalam dan sebesar gelas aqua.

3. Masukan campuran gula dengan deterjen ke dalam gelas aqua.

4. Tanamkan gelas aqua yang berisi larutan gula dan deterjen kedalam

lubang dan sejajarkan mulut gelas dengan permukaan tanah.

5. Tutup lubang yang tersisa dengan tanah bekas galian.

6. Pada bagian atas berikan karton atau plastik, untuk menghindari

masuknya air jika terjadinya hujan.

7. Biarkan dalam waktu tertentu (1 hari).

8. Pada waktu ini dilakukan pencatatan tentang suhu tanah dan suhu

lingkungan, pH tanah, tumbuhan dan tekstur tanah.

9. Amati apa yang terjadi dan lakukan identifikasi hewan yang diperoleh.

Page 3: SERANGGA PERMUKAAN TANAH

10. Catat dalam tabel pengamatan.

VI. Hasil Pengamatan

Plot I

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

1. Arthropoda  Insecta Diptera Calliphoridae  Stomorhina Stomorhina lunata

3

2 Arthropoda Insecta Hymenoptera

Formicidae Dolichoderus Dolichoderus sp

5

jumlah 8

Plot 2

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

1. Arthropoda  Insecta Diptera Calliphoridae  Stomorhina Stomorhina lunata

4

Jumlah 4

Plot 3

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

1. Arthropoda Insecta Diptera Calliphoridae Stomorhina Stomorhina lunata

2

2 Arthropoda Insecta Orthoptera Grylludae Gryllus Gryllus assimilis

1

Jumlah 3

Plot 4

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

1. Arthropoda Insecta Diptera Calliphoridae Stomorhina Stomorhina lunata

2

2 Arthropoda Insecta Orthoptera Grylludae Gryllus Gryllus assimilis

3

3 Arthropoda  Insecta Hymenoptera Formicidae Dolichoderus Dolichoderus sp

1

Jumlah 6

Page 4: SERANGGA PERMUKAAN TANAH

Plot 5

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

1. Arthropoda Insecta Diptera Calliphoridae Stomorhina Stomorhina lunata

3

2 Arthropoda  Insecta Hymenoptera Formicidae Dolichoderus

Dolichoderus sp

2

jumlah 5

Plot 6

No Filum Kelas Ordo Famili Genus species ∑ individu

1. Anthropoda Insecta Hemiptera Alydidae Leptocorisa Leptocorisa acuta

1

jumlah 1

Plot 7

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

2 Arthropoda  Insecta Hymenoptera Formicidae Dolichoderus

Dolichoderus sp

3

jumlah

Plot 8

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

1 Arthropoda Insecta Orthoptera Grylludae Gryllus Gryllus assimilis

2

Jumlah

Plot 9

No Filum Kelas Ordo Famili Genus species ∑ individu

1. Anthropoda Insecta Hemiptera Alydidae Leptocorisa Leptocorisa acuta

2

jumlah 1

Page 5: SERANGGA PERMUKAAN TANAH

Plot 10

No Filum Kelas Ordo Famili Genus Species ∑ individu

1. Arthropoda Insecta Diptera Calliphoridae Stomorhina Stomorhina lunata

3

2 Arthropoda  Insecta Hymenoptera Formicidae Dolichoderus Dolichoderus sp

1

Jumlah 4

VII. Pembahasan

Pada pengamatan ini dilakukan dengan cara melubangi tanah dan memasukan

potongan aqua yang telah berisi deterjen dan gula sehingga dapat membuat serangga

data dan mati didalamnya. Dalam pengamatan ini dapat di amati bahwa jumlah

serangga sangat sedikit, dikarenakan faktor hujan yang membuat pegerakan

serangga untuk mendekati plot yang telah dibuat menjadi sedikit.

VIII. Kesimpulan

Dalam pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa serangga akan mendekati

plot jika potongan botol aqua di isi dengan gula yang akan membuat serangga

tertarik,sedangkan deterjen berfungsi sebagai pembunuh serangga agar tidak bisa

meloloskan diri dari potongan aqua yang ada pada setiap plot 1 sampai 10

Page 6: SERANGGA PERMUKAAN TANAH

DAFTAR PUSTAKA