Sepanjang tahun 2017, MNC Bank melakukan sejumlah langkah ... · mendapatkan apresiasi dari...

Sepanjang tahun 2017, MNC Bank melakukan sejumlah langkah strategis antara lain peningkatan kualitas aset produktif dengan pemulihan kredit bermasalah, pengembangan infrastruktur untuk mendukung fokus bisnis, inovasi produk dan layanan, konsolidasi jaringan kantor layanan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola. Pemulihan kredit bermasalah dilakukan dengan melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) secara signifikan.

Dengan kondisi yang jauh lebih sehat ini, diyakini MNC Bank akan berkembang lebih cepat dan siap memasuki tahapan transformasi yang akan dijalankan selanjutnya yaitu “focusing the business stage”.

MNC Bank conducted set of strategic measures during 2017, among others, improvement of earnings assets quality by the recovery of non performing loans, developing infrastructure to enhance business focus, product and services innovations, consolidating service office networks and improving human resources as well as corporate governance. The recovery of non-performing loans is carried out by setting significant allowance for impairment losses.

With improved sound condition, we confident to bring faster development for MNC Bank and ready to embarking into the next transformation of “focusing the business stage.”

Forward-Looking StatementsSeveral items contained in this Annual Report constitute “forward-looking statements” regarding the intention, expectation, or projection of PT Bank MNC Internasional Tbk or the Bank’s management when the Annual Report is issued. The statements may relate to the perception on business results or financial results of MNC Bank or MNC Financial Services and MNC Group. Statements mentioned in this annual report are not guarantees of future performance, as the actual results in the future may differ from the statements in this Annual Report and be affected by several factors out of the management’s control. Readers cannot fully depend their decisions on the forward-looking statements in this Annual Report, because the statements only apply when the statements were made. Unless the law requires, MNC Bank does not have any obligation to renew or announce publicly the revision of future events, conditions or circumstances reflected in the forward-looking statements.

This report is written in Indonesian and English. If there is any conflict or inconsistency between the Indonesian version and the English version, the Indonesian shall be the prevailing version.

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

2 PT MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KINERJAPerformance Highlights01 Sekapur Sirih

Intro

02 Daftar IsiTable of Contents

04 Ikhtisar UtamaHighlights

06 Kinerja Segmen Bisnis 20172017 Business Performance Highlights

11 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

15 Ikhtisar OperasionalOperational Highlights

16 Ikhtisar SahamShares Highlights

17 Aksi KorporasiCorporate Action

19 Peristiwa PentingEvent Highlights

LAPORAN MANAJEMENManagement Reports26 Laporan Presiden Komisaris

Report from the President Commissioner

34 Laporan Presiden DirekturReport from the President Director

46 Surat Pernyataan Anggota Direksi Dan Anggota Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2017 PT Bank Mnc Internasional TbkStatement of the Board of Directors and the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2017 Annual Report of PT Bank MNC Internasional Tbk

50 Identitas PerusahaanCompany Identity

52 Riwayat Singkat MNC BankMNC Bank in Brief

54 Bidang UsahaCore Business

58 Wilayah operasionalOperational Map

60 Jejak LangkahMilestones

62 Struktur OrganisasiOrganization Structure

64 Visi misi & nilai PerusahaanVision, Mission & Corporate Culture

66 Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

70 Profil DireksiProfile of the Board of Directors

74 Demografi KaryawanEmployees Demography

76 Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

77 Struktur Pemegang SahamShareholders Structure

78 Struktur PerusahaanCorporate Structure

80 Kronologi Penerbitan SahamShares Chronology

83 Jaringan DistribusiDistribution Network

90 Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

92 Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal GrupEducation and/or Training of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary and Internal Audit Group

3PT MNC Bank

Laporan Tahunan 2017 Annual Report

LAPORAN TATA KELOLAPERUSAHAANCorporate Governance Report

LAPORAN KEUANGAN 2017Financial Statements 2017

CHECKLIST ISI LAPORAN TAHUNANBERDASARKAN SURAT EDARAN OJK NO.30 TAHUN 2016 (“SEOJK 30/2016”)checklist of the Annual Report contents pursuant to the circular Letter of ojk no. 30/2016 (“Seojk 30/2016”)

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion & Analysis

154 Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

158 Roadmap Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGCG Roadmap

163 Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

174 Dewan KomisarisBoard of Commissioners

180 Komisaris IndependenIndependent Commissioners

181 DireksiBoard of Directors

189 Penilaian Penerapan Tata Kelola 2017 Terhadap Dewan Komisaris Dan Direksi2017 GCG Assessment for the Board of Commissioners and Board of Directors

191 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan DireksiRemuneration Policy of the Board of Commissioners and Board of Directors

194 Rapat Dewan KomisarisMeetings of the Board of Commissioners

206 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Dan PengendaliInformation on Ultimate Shareholders and Controling Shareholders

208 Komite Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Committees

218 Komite Nominasi Dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee

223 Komite Pemantau RisikoRisk Oversight Committee

231 Komite Tata Kelola TerintegrasiIntegrated Governance Committee

238 Komite DireksiBoard of Directors’ Committees

252 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

257 Audit InternalInternal Audit

263 Akuntan PublikPublic Accountant

264 Fungsi KepatuhanCompliance Function

267 Manajemen RisikoRisk Management

282 Sistim Pengendalian InternalInternal Control System

298 Kebijakan & Prosedur Anti KorupsiAnti Corruption Policy & ProceduresTINJAUAN OPERASIONAL

Operational Review136 Sumber Daya Manusia

Human Resources

146 Teknologi InformasiInformation Technology

342 Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial dan KemasyarakatanResponsibility Towards Social and Community Development

346 Lingkungan HidupEnvironmental Responsibility

347 Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaEmployment, Occupational Safety and Health

350 Pengembangan Sosial KemasyarakatanSocial And Community Development

352 Tanggung Jawab Sosial terhadap Produk dan NasabahResponsibility toward Products and Customers

98 Tinjauan Perekonomian dan IndustriEconomic and Industry Overview

102 Tinjauan UsahaBusiness Review

115 Tinjauan Keuanganfinancial review

356

377

IKHTISARUTAMAPERFORMANCE HIGHLIGHTS

CONSUMER LOANS RECORDED 52% OF THE TOTAL LOANS OR

AMOUNTING TO RP3.7 TRILLION.

KREDIT KONSUMER MENCAPAI 52% DARI TOTAL KREDIT ATAU SEBESAR RP3,7 TRILIUN.

01 Sekapur SirihIntro

02 Daftar IsiTable of Contents

04 Ikhtisar UtamaHighlights

06 Kinerja Segmen Bisnis 20172017 Business Performance Highlights

11 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

15 Ikhtisar OperasionalOperational Highlights

16 Ikhtisar SahamShares Highlights

17 Aksi KorporasiCorporate Action

19 Peristiwa PentingEvent Highlights

KINERJA 2017Performance Highlights

LAPORAN MANAJEMENManagement Reports



MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report6

KINERJA SEGMEN BISNIS 20172017 BUSINESS PERFORMANCE HIGHLIGHTS

DEPOSIT PRODUCTSPRODUK SIMPANAN

Rp9,03MNC Bank menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesarMNC Bank recorded Third Party Funds of

triliun | trillion

16%Dana MurahLow Cost Funds(CASA)

84%Dana Mahal High Cost(deposito | deposits)

sampai akhir tahun 2017.

with a composition of low cost funds (CASA) at 16.24%, increased compared to the 2016 position of 15.69%.

dengan komposisi dana murah (CASA) sebesar 16,24%, meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 15,69%.





PT MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report6

TINJAUAN OPERASIONALOperational Review

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance Report


MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report 7

KINERJA SEGMEN BISNIS 2017

LOAN PRODUCTS

2017 Business Performance Highlights

PRODUK KREDIT

MNC Bank menyalurkan kredit sebesarMNC Bank disbursed loan of

Pertumbuhan Mortgage mencapai sebesarMortgage business growth of

sampai akhir tahun 2017 dengan fokus pada kredit konsumer dan ritel.

until the end of 2017 focusing on consumer and retail loans.

Triliun | Trillion

Rp7,11 54%

MNC Bank menyalurkan kredit sebesar Rp7,11 triliun yang didominasi kredit konsumer sebesar 52% dari total penyaluran kredit di tahun 2017.

MNC Bank disbursed Rp7.11 trillion of loans, which was dominated by consumer loan of 52% from total loan disbursement in 2017.






SEGMENTASI NASABAH

Porsi kredit wholesale serta UKM mencapai 48% dari total kredit atau sebesar Rp3,42 triliun.

Kredit konsumer mencapai 52% dari total kredit atau sebesar Rp3,7 triliun. Salah satu produk konsumer adalah bisnis mortgage dimana sampai dengan akhir tahun 2017 mengalami pertumbuhan yang sangat baik mencapai 54% dari akhir tahun 2016 atau tumbuh sebesar Rp592 miliar. Penyaluran kredit baru sepanjang tahun 2017 mencapai Rp853 miliar atau meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2016.

Sementara untuk portofolio kartu kredit mencapai Rp416 miliar di tahun 2017, tumbuh 104% (YoY). Jumlah kartu kredit tahun 2017 ini telah mencapai 125 ribu kartu dibandingkan pada tahun 2016 sebanyak 6 ribu kartu.

Wholesale dan UKMWholesale and SME

Consumer loan reached 52% of total loans or amounted to Rp3.7 trillion. One of the consumer products is mortgage business whereby recorded very good growth of 54% at the end of 2017, or an increase of Rp592 billion from 2016. The new loan disbursement during 2017 reached Rp853 billion or increased twofold compared to 2016.

While credit card portfolio reached Rp416 billion in 2017, grew 104% (yoy). Total credit card in 2017 has reached 125,000 cards compared to 2016 figure of 6,000 cards.

Wholesale and SME laons accounted 48% of the total loans or amounting to Rp3.42 trillion

of the total loans or amounting

dari total kredit atau sebesar

Rp3,7Triliun | Trillon

CUSTOMER SEGMENTATION





Porsi kredit wholesale serta UKM mencapai

48%

Kredit ConsumerConsumer Loans

Consumer loans recorded

Kredit Konsumer mencapai

52%

Wholesale and SME Loans portions reached





RINGKASAN KINERJA KEUANGAN 20172017 FINANCIAL PERFORMANCE HIGHLIGHTS




menjadi Rp344,69 miliar di tahun 2017 dari tahun 2016 Rp366,85 miliar.

to Rp344.69 billion in 2017 from Rp366.85 billion in 2016.

6,04%

Rp685,19Pendapatan Operasional Selain Bunga sebesar Rp115,39 miliar, turun 7,99% YoY dari tahun 2016 sebesar Rp125,41 miliar.

Other Operating Income amounted to Rp115.39 billion, decreased by 7.99% YoY from Rp125.41 billion in 2016.

Rugi Operasional sebesar Rp917 miliar, dimana pada tahun 2016 mencatatkan Laba Operasional sebesar Rp52,76 miliar.

Operating loss amounted to Rp917 billion whereas in 2016 the Bank posted Operating Income of Rp52.76 billion.

Total aset Rp10,71 triliun, turun 18% dari akhir tahun 2016 sebesar Rp13,06 triliun.

Total assets amounted to Rp10.71 trillion, decreased by 18% YTD from Rp13.06 trillion at the end of 2016.

di tahun 2017, dimana pada tahun 2016 mencatat laba bersih Rp9,35 miliar. Sementara rugi komprehensif tahun 2017 sebesar Rp675,86 miliar, dibanding periode yang sama tahun 2016 laba komprehensif tercatat sebesar Rp9,85 miliar. Rugi Bersih karena MNC Bank membentuk cadangan penurunan kerugian yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas aset.

in 2017, whereas in 2016 the Bank booked net income of Rp9.35 billion. While comprehensive loss in 2017 amounted to Rp675.86 billion, compared with the same period of 2016 that posted comprehensive income Rp9.85 billion. Net loss was due to the setting of significant allowance for impairment losses by MNC Bank to improve assets quality.

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) turun Net interest income/NII decreased by

YOY

miliar | billion

Rugi bersih tercatat sebesarNet loss amounted to






STRATEGI USAHA TAHUN 2017BUSINESS STRATEGY IN 2017

Memperkuat struktur permodalan dengan target modal inti naik menjadi Rp2 triliun. MNC Bank telah mendapat restu dari pemegang saham untuk rights issue sebesar-besarnya Rp500 miliar.Strengthening capital structure, targeting to increase core capital to Rp2 trillion. MNC Bank has obtained shareholders’ approval to exercise rights issue for a total amount of Rp500 billion.

Meningkatkan porsi dana murah dan penyaluran kredit di

segmen konsumer dan ritel.

Increasing the portion of low-cost funds and loan disbursement in the

consumer and retail segments.

Pada tiga tahun pertama (2014-2017), MNC Bank telah membangun infrastruktur teknologi informasi, pengembangan jaringan kantor, pengembangan produk dan aktivitas baru berbasis digital. Kemudian, pengembangan aplikasi mobile, membangun kerja sama bisnis dengan pihak ketiga yang menunjang perkembangan bisnis MNC Bank serta tidak terlepas dari peningkatan kualitas SDM yang merupakan aset bagi perusahaan.

During the first three years (2014-2017), MNC Bank has developed information technology infrastructure, office network and digital-based new products and activities. The Bank also built mobile application, entered into business partnerships with third parties to support its growth and enhanced the quality of its human capital as the Bank’s asset.

MNC Bank masih terus melakukan perbaikan kualitas kredit melalui 3 strategi yaitu restrukturisasi, penjualan agunan dan proses litigasi. Selain hal tersebut, MNC Bank juga melakukan perbaikan atas kebijakan kredit dan meningkatkan monitoring. Perbaikan kualitas kredit dilakukan untuk meningkatkan kinerja Bank dalam jangka panjang. Pada tahun 2017, MNC Bank telah mengalokasikan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp840,18 miliar.

MNC Bank continues to improve credit quality through 3 strategies, which are restructuring, collaterals selling and litigation process. Moreover, MNC Bank also performs credit policy improvements and enhancing monitoring. Credit quality improvements was carried out by augmenting the Bank’s long term performance. In 2017, MNC Bank has allocated allowance for impairment losses amounted tor Rp840.18 billion.

Memasuki tahap kedua dari proses transformasi, yakni Focusing the Business. MNC Bank telah menyusun rencana strategis Bank untuk tahun 2018, di antaranya memperkuat struktur permodalan, akuisisi nasabah untuk menggenjot pertumbuhan dana murah, pemulihan kredit bermasalah dan pengembangan strategi yang telah diterapkan sebelumnya.

Continuing on to the second phase of transformation that focusing the business. MNC Bank has developed 2018 strategic plan that includes capital structure strengthening, customer acquisition to drive the growth of low-cost funds, recovery of non-performing loans and build upon previous strategies.










STRATEGI USAHA TAHUN 2017BUSINESS STRATEGY IN 2017

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Uraian 2017 2016 2015 2014 2013 Description

LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION

ASET ASSETSKas 121.769 144.975 108.955 91.556 72.732 Cash

Giro Pada Bank Indonesia 603.840 761.639 812.623 596.195 500.454 Current Accounts With Bank Indonesia

Giro Pada Bank Lain – Pihak Ketiga 192.564 292.470 1.266.474 203.246 78.568 Current Accounts With Other Banks - Third Parties

Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain – Pihak Ketiga

1.117.872 1.984.523 1.335.254 1.538.436 1.259.243 Placements With Bank Indonesia and Other Banks - Third Parties

Efek-Efek - Pihak Ketiga 1.101.137 1.375.817 1.173.954 503.806 519.254 Securities - Third Parties

Tagihan Derivatif – Pihak Ketiga 20 4.842 8.241 691 1.842 Derivative Receivables – Third Parties

Kredit – Bersih 6.783.806 7.941.795 7.047.265 6.128.833 5.378.179 Loans - Net

Tagihan Akseptasi – Pihak Ketiga 1.522 89.276 21.234 93.962 103.146 Acceptance Receivables – Third Parties

Biaya Dibayar di Muka 150.968 98.432 44.963 34.346 29.583 Prepaid Expenses

Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual - 2.407 - - - Non Current Assets Held For Sale

Aset Tetap – Bersih 55.113 54.151 50.041 19.016 25.045 Fixed Assets - Net

Aset Pajak Tangguhan – Bersih 276.842 59.075 63.028 86.002 76.030 Deferred Tax Assets - Net

Aset Tak Berwujud – Bersih 24.570 19.327 10.933 9.973 10.440 Intangible Assets - Net

Aset Lain-Lain – Bersih 276.071 228.820 194.039 124.654 110.157 Other Assets – Net

Jumlah Aset 10.706.094 13.057.549 12.137.004 9.430.716 8.164.673 Total Assets

ASETASSETS

EKUITASEQUITY

(Dalam Miliar Rupiah) | (In Billion Rupiah) (Dalam Miliar Rupiah) | (In Billion Rupiah)

2017 2017

10,706,094

1,252,548

13.057.549 1.860.405

12.137.0041.708.204

9.430.7161.233.215

8.164.673

2016 20162015 20152014 20142013 2013

767.461









LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas Segera 39.585 32.018 14.122 21.141 8.677 Obligation Due Immediately

Simpanan 9.027.709 10.339.407 9.766.527 7.734.434 6.834.891 Deposits

Simpanan dari Bank Lain – Pihak Ketiga 197.257 507.316 500.705 235.948 342.813 Deposits from Other Banks - Third Parties

Liabilitas Derivatif – Pihak Ketiga 95 3.576 3.714 112 1.009 Derivative Payable - Third Parties

Efek-Efek yang Dijual Dengan Janji Dijual Kembali

- 89.941 - - - Securities Sold with Agreements to Repurchase

Liabilitas Akseptasi – Pihak Ketiga 1.522 89.276 21.234 93.962 103.146 Acceptance Payable – Third Parties

Obligasi Konversi - - - - 16.370 Convertible Bonds

Utang Pajak 12.462 12.727 13.760 10.988 7.933 Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 53.355 47.997 37.331 44.917 37.827 Post-Employee Benefit Obligation

Beban yang Masih Harus Dibayar 110.878 64.365 62.865 44.415 36.695 Accruals

Liabilitas Lain-Lain 10.683 10.521 8.542 11.584 7.851 Other Liabilities

Jumlah Liabilitas 9.453.546 11.197.144 10.428.800 8.197.501 7.397.212 Total Liabilities

Modal Saham – Nilai Nominal Rp100 Per Saham

2.126.147 2.058.147 1.912.957 1.503.233 548.608 Share Capital - Nominal Value of Rp100 Per Share

Tambahan Modal Disetor – Bersih 722 720 3.555 6.360 457.207 Additional Paid In Capital - Net

Laba (Rugi) Komprehensif Lain 2.614 (6.720) (7.217) (67.109) (83.641) Other Comprehensive Income (Loss)

Saldo Laba (Defisit) (876.935) (191.742) (201.091) (209.269) (154.713) Retained Earnings (Deficit)

Jumlah Ekuitas 1.252.548 1.860.405 1.708.204 1.233.215 767.461 Total Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 10.706.094 13.057.549 12.137.004 9.430.716 8.164.673 Total Liabilities and Equity








PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON OPERATING INCOME (EXPENSES)

Pendapatan (Beban) Non Operasional – Bersih

10.930 (39.623) 241 1.270 (8.730) Non-Operating Income (Expenses) - Net

Laba (Rugi) Sebelum manfaat (Beban) Pajak (906.070) 13.135 11.188 (70.040) (66.541) Income (Loss) Before Tax Benefit (Expenses)

Manfaat (Beban) Pajak 220.877 (3.786) (3.010) 15.484 (15.199) Tax Benefit (Expenses)

Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan*** (685.193) 9.349 8.178 (54.556) (81.740) Net Income (Loss) For The Year***

Pendapatan Komprehensif Lain 9.334 497 59.892 16.532 (92.206) Other Comprehensive Income

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif*** (675.859) 9.846 68.070 (38.024) (173.946) Total Comprehensive Income (Loss)***

Laba Per Saham (Dalam Rupiah Penuh) Earnings Per Share (In Full Amount)

Dasar (33,19) 0,51 0,61 (5,91) (14,90) Basic

Dilusian (33,19) 0,47 0,57 (5,91) (14,90) Diluted

** Perusahaan tidak memiliki investasi pada entitas asosiasi.

*** Bank tidak memiliki anak perusahaan, dengan demikian rugi bersih dan rugi komprehensif tidak dikelompokkan menjadi diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan diatribusikan kepada kepentingan non pengendali.

** The Company does not have investments in any associated entities

*** MNC Bank has no subsidiaries and so the net loss and comprehensive loss are not categorized as attributable to the owners of the parent entity and thus is attributed to non-controlling interest.



LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

PENDAPATAN DAN PENGHASILAN LAIN STATEMENTS OF PROFIT/LOSS AND OTHER INCOMEPendapatan Bunga 1.021.547 1.060.551 950.521 760.698 670.093 Interest Income

Beban Bunga 676.858 693.697 663.414 524.417 384.026 Interest Expenses

Pendapatan Bunga – Bersih 344.689 366.854 287.107 236.281 286.067 Interest Income - Net

Pendapatan Operasional Lainnya 115.399 125.415 72.154 62.890 93.028 Other Operating Income

Beban Kerugian Penurunan Nilai 840.176 29.879 4.521 42.332 96.473 Provision For Impairment Losses

Beban Operasional Lainnya 536.912 409.632 343.793 328.149 340.433 Other Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya – Bersih 1.261.689 314.096 276.160 307.591 343.878 Other Operating Expenses - Net

Laba (Rugi) Operasional (917.000) 52.758 10.947 (71.310) (57.811) Operating Income (Loss)

PENDAPATAN BUNGAINTEREST INCOME

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALANNET INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

(Dalam Rp Juta Rupiah) | (In Million Rupiah) (Dalam Rp Juta Rupiah) | (In Million Rupiah)

2017

1,021,547 950.521

2015

760.698

2014

1.060.551

20162013

670.093

2017

(658.193)

8.178

2015

(54.556)

2014

9.349

20162013

(81.740)









RASIO KEUANGAN (%) FINANCIAL RATIO (%)

PERMODALAN CAPITALKPMM Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar

12,58 19,54 17,83 17,79 13,09 CAR By Calculating Credit Risk, Operational Risk And Market Risk

ASET PRODUKTIF PRODUCTIVE ASSETSAset Produktif Dan Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif

5,22 1,88 2,57 4,41 4,75 Non-Performing Productive and Non- Productive Assets to Total Productive

and Non-Productive Assets

Aset Produktif Bermasalahterhadap Total Aset Produktif

5,08 1,77 2,18 4,41 4,09 Non-Performing Productive Assets To Total Productive Assets

CKPN Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif

3,27 0,42 0,39 1,54 2,12 Impairment Losses To Productive Assets

NPL Gross 7,23 2,77 2,97 5,88 4,88 Gross Non Performing Loan (NPL)

NPL Net 2,82 2,38 2,43 3,86 2,36 Net Non Performing Loan (NPL)

PROFITABILITAS PROFITABILITYROA -7,47 0,11 0,10 -0,82 -0,93 Return On Assets (ROA)

ROE -48,91 0,62 0,74 -6,69 -16,28 Return On Equity (ROE)

NIM 3,04 3,28 3,32 3,43 4,84 Net Interest Margin (NIM)

BOPO180,62 95,61 98,97 108,54 107,77

Operating Expenses Tooperating Income (BOPO)

Rasio liabilitasTerhadap Jumlah aset 88,30 85,75 85,93 86,92 90,60 Liabilities To Total Assets Ratio

LIKUIDITAS LIQUIDITYLDR 78,78 77,20 72,29 80,35 80,14 Loan to Deposit Ratio (LDR)

KEPATUHAN COMPLIANCE

Persentase Pelanggaran BMPK 4,63 - - - - Percentage of Violation

Gwm 5,61 7,15 8,61 8,18 8,20 Minimum Reserve Requirements

Posisi Devisa Netto 6,95 3,70 6,82 6,10 4,04 Net Open Position

BOPOOPERATING EXPENSES TO OPERATING INCOME

NPL GROSSGROSS NON-PERFORMING LOANS


2017

180.62

98.97

2015

108.54

2014

95.61

20162013

107.77

2017

7.23

2.97

2015

5.88

2014

2.77

20162013

4.88

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIFTOTAL COMPREHENSIVE INCOME(Dalam Rp Juta Rupiah) | (In Million Rupiah)

2017

(675,859)

68.070

2015

(38.024)

2014

9.846

20162013

(173.946)





IKHTISAR OPERASIONAL

JARINGAN KANTOR

OPERATIONAL HIGHLIGHTS

NETWORK OFFICE


Produk 2017 2016 2015 2014 Products

PRODUK SIMPANAN SAVINGS PRODUCT

Giro 859.491 974.742 1.069.198 700.986 Current Account

Tabungan 606.961 647.786 567.339 675.756 Savings

Deposito Berjangka 7.561.257 8.716.879 8.129.990 6.357.691 Time Deposits

Total 9.027.709 10.339.407 9.766.527 7.734.433 Total

Produk Kredit Credit Product

Wholesale 2.954.878 3.271.522 3.154.129 3.460.007 Wholesale

Usaha Kecil Menengah (UKM) 460.243 686.826 351.768 498.763 Small-Medium Enterprise (SME)

Konsumer 3.699.801 4.035.968 3.579.332 2.298.465 Consumer

Total 7.114.922 7.994.316 7.085.228 6.257.235 Total

Jaringan 2017 2016 2015 2014 Network

kantor Pusat 1 1 1 1 Head Office

kantor Cabang 16 16 16 16 Branch

kantor Cabang Pembantu 32 34 33 34 sub Branch

kantor kas 23 22 26 40 Cash Office

Payment Point - - 2 2 Payment Point

Jumlah kantor 72 73 78 93 Number of Office

ATM 99 93 83 76 ATM

PRODUK KREDITCREDIT PRODUCT

PRODUK SIMPANANSAVING PRODUCT

2014

3.46

0.0

07

2.29

8.46

5

498.

763

700

.986

1.069

.198

974.

742

859.

491

675.

756

567.

339

647.

786

606.

961

6.35

7.69

1

8.12

9.99

0

8.71

6.87

9

7.56

1.257

351.7

68

686.

826

460

.243

3.15

4.12

9

3.57

9.33

2

3.27

1.522

2.95

4.87

8

4.0

35.9

68

3.69

9.80

1

20142015 20152016 2017 2016 2017


Wholesale Giro | Current AccountUKM | SME Tabungan | SavingsKonsumer | Consumer Deposito | Time Deposits






IKHTISAR SAHAMSHARES HIGHLIGHTS

BulanMonth

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClose

Volume Perdagangan Pasar Reguler

Trading Volume Regular Market

Volume Perdagangan Total Market

Trading Volume Total Market

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

2017

Triwulan 1Quarter 1 84 64 67 1.759.555.000 1.813.397.000 1.365.000.000.000

Triwulan 2Quarter 2

84 58 59 2.187.031.000 2.247.873.000 1.202.000.000.000

Triwulan 3Quarter 3

84 50 51 2.494.005.000 3.984.602.000 1.039.000.000.000

Triwulan 4Quarter 4

84 50 51 2.724.821.000 5.012.971.000 1.074.000.000.000

2016

Triwulan 1Quarter 1 87 54 78 383.548.000 456.385.000 1.477.000.000.000

Triwulan 2Quarter 2

80 69 70 413.426.000 421.588.000 1.326.000.000.000

Triwulan 3Quarter 3

98 65 75 1.281.385.000 1.306.442.000 1.420.000.000.000

Triwulan 4Quarter 4

85 61 68 1.219.278.000 1.267.319.000 1.386.000.000.000

PERGERAKAN HARGA SAHAM 2017 – 2016 SHARE PRICE MOVEMENTS 2017 - 2016

2016 2017

100

120

80

60

40

20

KINERJA HARGA SAHAM 2017 2017 SHARE PRICE PERFORMANCEHarga Penutupan (Rp)Closing Price (Rp)

Volume Transaksi (lembar)Transaction Volume (share)

Harga Tertinggi

Harga Terendah

Harga Penutupan

Q1 Q1Q3 Q3Q2 Q2Q4 Q4





AKSI KORPORASICORPORATE ACTIONS

Pemegang saham MNC Bank menyetujui pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan cara mengeluarkan sebanyak-banyaknya 1.912.956.307 saham atau 10% dari modal disetor Perseroan, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 per saham yang mencakup saham yang akan dikeluarkan untuk Management and Employee Stock Option Program (MESOP) sebanyak-banyaknya 286.943.446 saham dengan nilai nominal Rp100 atau 1,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan serta untuk Penambahan Modal Tanpa HMETD non MESOP sebanyak-banyaknya 1,626,012,861 saham dengan nilai Rp100 atau 8,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 38/POJK.04/2014, tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan efek Terlebih Dahulu, sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 3 Mei 2016 sebagaimana tertuang dalam akta notaris Aryani Artisari, SH, M.Kn No. 11 tanggal 3 Mei 2016.

Alokasi pemberian MESOP dilakukan dalam 2 tahap yaitu alokasi I sebesar 50% atau sejumlah 143.471.723 saham dilaksanakan pada periode 1 Juli 2016 dan 3 Oktober 2016, alokasi II sebesar 50% atau sejumlah 143.471.723 saham dilaksanakan pada periode 2 April 2017 dan 2 Oktober 2017. Program MESOP berjangka waktu lima tahun sejak tanggal pemberian opsi.

Sampai dengan berakhirnya periode pertama MESOP, belum ada yang melakukan konversi MESOP.

Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 15 Juli 2016, MNC Bank telah mengeluarkan saham dari portepel untuk penambahan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor sebanyak 4.782.390.768 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham serta menyetujui penerbitan Waran seri III sebanyak 4.782.390.768 waran yang dapat dikonversi menjadi saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.

MNC Bank berhasil memperoleh dana dari hasil Penawaran Umum Terbatas V sebanyak 1.451.901.709 saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham atau setara dengan Rp145,2 miliar. Dimana setiap 1 (satu) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran seri III yang dapat dikonversi menjadi saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham, sehingga bernilai sebesar Rp145,2 miliar.

MNC Bank shareholders approved the implementation of the Capital Increase Without Preemptive rights by issuing a maximum of 1,912,956,307 shares or 10% of the paid up capital of MNC Bank, each with a nominal value of Rp100 per share which includes stock that will be issued to as Management and employee stock option Program (MESOP) as much as 286 943 446 shares with nominal value of Rp100 or 1.5% of the paid up capital of MNC Bank and for Capital Increases Without rights non MESOP as much as 1,626,012,861 shares with a value of Rp100 or 8.5% of paid up capital of MNC Bank with regard to the provisions of the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 38/POJK.04/2014 regarding Public limited Companies’ Capital Increase Without Preemptive rights in accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) resolutions dated 3 May 2016 as stated in the notary deed of Aryani Artisari, SH, M.Kn No. 11 dated 3 May 2016.

The MESOP was allocated in 2 stages, which are 50% for first Allocation or a total of 143,471,723 shares executed at the period of 1 July 2016 and 3 October 2016. Second allocation of 50% or a total of 143,471,723 shares conducted on 2 April 2017 and 2 October 2017. The term of MESOP program was five years since the granted date.

Until the completion of first period of MESOP, there was no conversion that has been done.

Pursuant to the EGMS resolutions dated 15 July 2016, MNC Bank has issued shares from portepel for the addition of the Issued Capital and Paid-in Capital with Preemptive rights amounted to 4,782,390,768 shares with a nominal value of Rp100 per share and approved the issuance of Warant series III amounted to 4,782,390,768 warant that can be converted into new shares with a nominal value of Rp100 per share.

MNC Bank successfully obtained proceeds from the rights Issue V amounted to 1,451,901,709 shares with a nominal value of Rp100 per share or equal with Rp145.2 billion. Whereby every 1 (one) share of the rights Issue proceed was attached to 1 (one) Warrant series III that can be converted into new share with execution price of Rp100 per share, hence valued at Rp145.2 billion.






IKHTISAR OBLIGASI

AKSI KORPORASI

PENGHENTIAN SEMENTARA PERDAGANGAN SAHAM / PENGHAPUSAN PENCATATAN SAHAM

BONDS HIGHLIGHTS

Corporate Actions

SUSPENSION / DELISTING

Selama tahun 2017 MNC Bank tidak menerbitkan obligasi.

Selama tahun buku 2017 MNC Bank tidak dikenakan sanksi penghentian sementara perdaganan saham maupun penghapusan pencatatan saham oleh regulator Indonesia.

MNC Bank did not issued any bonds during 2017.

MNC Bank did not attain any suspension or delisting by the regulators in Indonesia during fiscal year 2017.

Pencatatan saham HMETD di Bursa dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2016. Masa perdagangan sertifikat HMETD berlangsung sejak tanggal 7 Oktober sampai dengan 20 Oktober 2016. Sedangkan periode perdagangan Waran seri III dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2016 dengan periode perdangangan untuk Pasar Reguler dan Negosiasi sampai dengan tanggal 30 September 2019 dan periode perdagangan untuk Pasar Tunai sampai dengan 3 Oktober 2019, dimana periode pelaksanaan Waran seri III baru akan dilaksanakan sejak 7 april 2017 hingga 4 oktober 2019, sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa efek Indonesia No. Peng-00766/BeI.PP2/10 2016 tanggal 6 oktober 2016.

Jumlah saham beredar MNC Bank sebelum dilaksanakan HMETD adalah sebanyak 19.129.563.072 saham. Jumlah tersebut meningkat menjadi 20.581.464.781 saham setelah pelaksanaan HMETD. Dimana harga saham MNC Bank sebelum dan sesudah pelaksanaan HMETD masing-masing sebesar Rp75 dan Rp69 per lembar saham.

The listing of rights Issue at the stock exchange was carried out on 7 October 2016. The transaction period of Rights Issue certificates was exercised since 7 October up to 20 October 2016. Whilst The trading period of the series III Warrants commenced on 7 October 2016 with a trading period for the Regular and Negotiated Market until September 30, 2019 and the trading period for the Cash Market until 3 October 2019, whereby the transaction period of new Warrant series III will be conducted since 7 April 2017 to 4 October 2019, as announced in the Indonesia stock exchange announcement No. Peng-00766/BeI.PP2/10-2016 dated 6 October 2016.

Total outstanding share of MNC Bank prior to the rights Issue was amounted to 19,129,563,072 shares. The total was increased to 20,581,464,781 shares after the rights Issue. Whereby MNC Bank’s share prices prior and after the rights Issue, each at Rp75 and Rp69 per share respectively.





MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Kas Pantai Indah KapukMNC Bank Inaugurates the Opening of Pantai Indah Kapuk Cash Office

MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Roxy MasMNC Bank Inaugurates the Opening of Roxy Mas Sub-Branch Office

Customer Gathering “Punya Optimisme di Tahun Ayam”Customer Gathering “Optimist in Rooster Year”

18 January 25 January 2 February

PERISTIWA PENTING EVENT HIGHLIGHTS




PT MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report 19

Peluncuran Aplikasi punyakartuLaunching of “punyakartu” Apps

10 February






MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Cabang SurabayaMNC Bank Inaugurates the Opening of Surabaya Branch Office

Peluncuran Aplikasi punyarumah dan KPR MudaLaunching of “punyarumah” Apps and KPR Muda

27 April 24 May

MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Kas Mangga DuaMNC Bank Inaugurates the Opening of Mangga Dua Cash Office

15 March

RUPS Tahunan MNC BankMNC Bank Annual GMS

30 May


Peluncuran Aplikasi punyacelenganLaunching of “punyacelengan” Apps

9 March

MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Pondok IndahMNC Bank Inaugurates the Opening of Pondok Indah Sub-Branch Office

23 February





MNC Bank dan Prioritas Land Indonesia Jalin Kerjasama PendanaanMNC Bank and Prioritas Land Indonesia Cooperates in Funding

6 April


MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Kas Alam Sutera (Kini Alam Sutera sudah menjadi KCP)MNC Bank Inaugurates the Opening of Alam Sutera Cash Office (Alam Sutera is now Sub-Branch Office)

MNC Bank Raih TOP CSR untuk 2 Kategori, Improvement dan Top Leader on CommitmentMNC Bank Received TOP CSR for 2 category, Improvement and Top Leader on Commitment

22 March 5 April

MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Cabang Pembantu SingarajaMNC Bank Inaugurates the Opening of Singaraja Sub-Branch Office

MNC Bank Raih “Digital Popular Brand” kategori yang pertama di IndonesiaMNC Bank Received “Digital Popular Brand” the first category in Indonesia

MNC Bank Raih “Indonesia Digital Innovation Award” untuk Kategori Bank BUKU IIMNC Bank Received “Indonesia Digital Innovation Award” for the Category of Bank BUKU II

7 June 8 June 16 June






MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Cabang MedanMNC Bank Inaugurates the Opening of Medan Branch Office

MNC Bank Raih Penghargaan Good Financial Performance dari Best Banking BrandMNC Bank Received The Good Financial Performance Award from Best Banking Brand

17 November 29 November


MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Kas Sawah BesarMNC Bank Inaugurates the Opening of Sawah Besar Cash Office

MNC Bank Kerjasama dengan SKY View SetiabudiMNC Bank Cooperates with SKY View Setiabudi

26 July

15 November

Partisipasi MNC Bank pada Eclectic Fun DayMNC Bank Participation at the Eclectic Fun Day

22 July

MNC Bank Resmikan Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Arifin Ahmad, PekanbaruMNC Bank Inaugurates the Opening of Arifin Ahmad Sub-Branch Office, Pekanbaru

21 July





MNC Bank Kerjasama dengan Bhakti TamaraMNB Bank Cooperates with Bhakti Tamara

MNC Bank Raih Top 6 Indonesia Corporate Reputation AwardMNC Bank Received The Top 6 Indonesia Corporate Reputation Award

12 December 14 December


MNC Bank Raih “Best Bank Kategori Bank BUKU II” dan “Best CEO” dari Anugrah Perbankan IndonesiaMNC Bank Received “The Best Bank Category Bank BUKU II” and “The Best CEO” from Anugrah Perbankan Indonesia

MNC Bank Raih “Bank dengan Pertumbuhan KPR Terbaik” dari Property & Bank AwardMNC Bank Received “Bank with the Best Mortgage Growth” from Property & Bank Award

MNC Bank Kerjasama dengan Harcourts IndonesiaMNC Bank Cooperates with Harcourts Indonesia

23 August 9 November 2 November






LAPORANMANAJEMENMANAGEMENT REPORTS

STRENGTHENING CAPITAL STRUCTURE, TARGETING TO INCREASE CORE CAPITAL

TO RP2 TRILLION. MNC BANK HAS OBTAINED SHAREHOLDERS’ APPROVAL TO

EXERCISE RIGHTS ISSUE FOR A TOTAL AMOUNT OF RP500 BILLION.

MEMPERKUAT STRUKTUR PERMODALAN DENGAN TARGET MODAL INTI NAIK MENJADI RP2 TRILIUN. MNC BANK TELAH MENDAPAT RESTU DARI PEMEGANG SAHAM UNTUK RIGHTS ISSUE SEBESAR

26 Laporan Presiden KomisarisReport from the President Commissioner

34 Laporan Presiden DirekturReport from the President Director

46 Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2017 PT Bank MNC Internasional TbkStatement of the Board of Directors and the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2017 Annual Report of PT Bank MNC Internasional Tbk





MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report26PT MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report26





LAPORAN PRESIDEN KOMISARISREPORT FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER

EKO B. SUPRIYANTO Presiden Komisaris (Independen) | President Commissioner (Independent)





PT MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report 27

LAPORAN PRESIDEN KOMISARISReport from the President Commissioner




KAMI MENILAI DIREKSI TELAH BERUPAYA AGAR KINERJA MNC BANK SESUAI DENGAN YANG DITARGETKAN. UNTUK MENJAGA PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN, KAMI MENDORONG KONSOLIDASI MENUJU KUALITAS ASET DENGAN DUKUNGAN SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN.WE BELIEVE THAT THE BOARD OF DIRECTORS HAS ENDEAVORED TO ENSURE THE ACCOMPLISHMENT OF MNC BANK TARGETS. TO SECURE SUSTAINABLE GROWTH, WE ADVISE THE BANK, WITH THE SUPPORT OF ITS STAKEHOLDERS, TO CONSOLIDATE ITS RESOURCES AND MAINTAIN ASSET QUALITY.

Pemegang Saham yang Kami Hormati,Perekonomian global mengalami cyclical recovery sepanjang tahun 2017 secara menyeluruh. Perekonomian negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa terus terkonsolidasi dibanding tahun sebelumnya akibat meningkatnya aktivitas manufaktur, investasi dan perdagangan. Bank Dunia merilis pertumbuhan ekonomi global sebesar 3% di tahun 2017, meningkat dibanding tahun 2016.

Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, seperti Amerika Serikat sebesar 2,3%, Uni Eropa 2,1%, Korea Selatan 3,8% dan Jepang 1,5%. Sementara pertumbuhan ekonomi di emerging market seperti Tiongkok 6,9%, India 6,7%, Malaysia 6,5% dan Thailand 3,1%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 mencapai 5,07%, meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 5,03%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah. Nilai tukar rupiah yang stabil, inflasi yang rendah (3,61% YoY), keseimbangan eksternal yang membaik ditandai oleh surplus neraca perdagangan sebesar US$11,8 miliar, defisit APBN yang terkendali di angka 2,42% terhadap PDB, dengan kecenderungan yang terus menurun.

Arus modal nonresiden yang masuk ke pasar saham dan pasar surat berharga negara tercatat sebesar Rp130,5 triliun. Inflow arus modal non residen yang cukup besar ini juga mendorong yield SBN selama tahun 2017 sebesar 141 bps. Sementara itu pergerakan Index Harga Saham gabungan (IHSG) dalam trend yang meningkat, ditutup level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 6.355,65 atau tumbuh 20% YoY, yang menempatkan IHSG masuk empat besar indeks utama dunia.

Dear Distinguished Shareholders,Global economy in 2017 experienced an overall cyclical recovery. Developed economies such as the United States (US) and Europe continued to be more consolidated compared to the previous year on the back of thriving manufacturing, investment and trade activities. According to the World Bank, global economy grew by 3% in 2017, or higher compared to 2016.

The US, European Union, South Korea and Japan as part of the developed economies grew by 2.3%, 2.1%, 3.8% and 1.5%, respectively, while emerging markets such as China, India, Malaysia and Thailand posted 6.9%, 6.7%, 6.5% and 3.1% growth, respectively.

In Indonesia, growth reached 5.07% in 2017 and was stronger compared to 5.03% in 2016. The government’s structural reform played an important part in this improvement, which results included stable exchange rate, low inflation (3.61% YoY), improved export performance indicated by trade balance surplus amounting to US$11.8 billion and a downtrend state budget deficit at 2.41% to the GDP.

In the capital market, investments in stocks and state bonds by non-residents amounted to Rp130.5 trillion. The considerable amount drove SBN yield to increase throughout 2017 by 141 bps. Meanwhile the Jakarta Composite Index (JCI) movement is in increasing trend, closed at the highest level in history at 6,355.65 or grew 20% YoY, which placed JCI into the top four main indices in the world.






Sementara stabilitas sistem keuangan tetap dalam kondisi aman dan terkendali. Hal itu tercermin dari kondisi permodalan dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) masih berada di angka 23,35%, likuiditas yang memadai dengan LFR sebesar 89,31% yang masih terkendali dan risiko yang masih dapat ditekan dengan penurunan angka nonperfoming loan (NPL) gross 2,59% dan NPL nett 1,11%.

Indikator perbankan secara keseluruhan masih menunjukan perkembangan. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Semester II tahun 2017 posisi kredit mencapai Rp4.782 triliun atau tumbuh 8,35% dari tahun sebelumnya. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 11,16% atau menjadi Rp5.196 triliun di akhir tahun 2017.

Dilihat dari rentabilitas perbankan masih memadai, Return on Asset (ROA) per Desember 2017 sebesar 2,48%, atau membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu 2,31%. Namun demikian terjadi sedikit penurunan pada angka Net Interest Margin (NIM) menjadi sebesar 5,31% dari 5,35% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bank-Bank menjadi relatif lebih efisien karena BOPO nya menurun dari 82,23% menjadi 79%. Dari indikator-indikator tersebut, kondisi perbankan masih terjaga dengan risiko kredit yang manageable, risiko likuiditas yang terjaga, profitabilitas yang stabil dan permodalan yang solid.

Tahun 2018 ekonomi global lebih optimis dibandingkan tahun 2017 lalu, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih baik. Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan membaik. Kenaikan harga komoditas dan batubara mendorong aktifitas ekonomi yang lebih baik. Tahun Pemilu juga telah memberi dampak pada peningkatan konsumsi dan tambahan stimulus ekonomi sekitar 0,2% tambahan bagi PDB.

Further, the financial system was stable and well under control. This was indicated by Capital Adequacy Ratio (CAR) level at 23.35%, sufficient liquidity where LFR stood at 89.31% and controllable risk with gross and net non-performing loans (NPL) ratio of 2.59% and 1.11%, respectively.

The overall Banking performance indicators also presented increasing trend. According to the Financial Services Authority (OJK), loans reached Rp4,782 trillion by the end of Semester II 2017, or grew by 8.35% from the previous year, while Third Party Funds (TPF) grew by 11.16% to Rp5,196 trillion as of the end of 2017.

Banking profitability was sound with Return on Asset (ROA) at 2.48% as of December 2017, an improvement from 2.31% during the same period in the previous year. Net Interest Margin (NIM), however, drop to 5.31% from 5.35% in the same period of the previous year. In terms of efficiency, Banks in general were more efficient as indicated by lower Operating Cost to Operating Income (BOPO) ratio at 79% from 82.23%. These indicate robust Banking industry with manageable credit risk, sufficient liquidity, stable profitability and solid capital position.

Looking forward to 2018, there is an overall confidence that the global economy will fare better than 2017, so does Indonesia’s growth. Increase in commodity and coal prices is expected to spur economic activities, while elections are expected to increase consumption and trigger economic stimulus that can contribute to an additional 0.2% to the GDP.

Index Harga Saham gabungan (IHSG) dalam trend yang meningkat, ditutup level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 6.355,65 atau tumbuh 20% YoYMeanwhile the Jakarta Composite Index (JCI) movement is in increasing trend, closed at the highest level in history at 6,355.65 or grew 20% YoY, which placed JCI into the top four main indices in the world.

Pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesarBanking loan growth was at 8.35%.

20%

8,35%

+

+






Meski demikian, perlu diwaspadai adanya potensi risiko dari eksternal seperti kebijakan Bank Sentral AS antara lain terkait dengan rencana-rencana kenaikan suku bunga antar Bank (Fed Fund Rate/FFR) dan ketidakpastian kebijakan fiskal. Dinamika pasar keuangan global yang dipengaruhi oleh kebijakan proteksionisme pemerintah Amerika Serikat dapat berpotensi menekan arus modal dan juga nilai tukar.

Beberapa faktor yang menambah ketidakpastian global diantaranya adalah ketidakpastian hasil kebijakan Brexit, figur presiden AS Donald Trump dan kebijakan-kebijakan geopolitiknya, gerakan populisme di Eropa, perubahan iklim dan terjadinya bencana alam di berbagai kawasan dunia serta volatilitas harga komoditas dunia.

PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI

Secara umum, Kami berpandangan bahwa Direksi telah melakukan upaya agar kinerja Bank dapat mencapai Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah ditetapkan, namun realisasinya sampai akhir tahun 2017 kurang mencapai target RBB (revisi Juni 2017).

Beberapa indikator utama yang kurang mencapai target seperti pencapaian kredit yang sebesar 83% dari target dan perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 85% dari target. Sementara rasio kecukupan permodalan (CAR) sebesar 12,62%, dari yang ditargetkan RBB sebesar 21,89%.

MNC Bank mengalami kerugian sebesar Rp685,19 miliar dibandingkan target rugi RBB sebesar Rp65,94 miliar. Hal ini disebabkan karena adanya pembukuan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang cukup besar selama tahun 2017 yakni sebesar Rp840,18 miliar, yang digunakan untuk mengcover pemburukan kualitas kredit yang terjadi pada beberapa kredit korporasi yang bermasalah. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut diharapkan akan menghasilkan rentabilitas yang lebih baik di masa mendatang sehingga laba Bank memiliki predikat rentabilitas yang sustainable.

Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi agar melakukan konsolidasi bisnis baik kredit maupun DPK dan fokus pada tindak lanjut hasil pemeriksaan OJK tahun 2017 dan yang menjadi komitmen manajemen pada exit meeting tanggal 18 Desember 2017 di OJK. Direksi juga harus tetap mengedepankan dan menjaga likuiditas (DPK), kecukupan


At the same time, we must be aware of potential external risks, such as the policy of the US’ central Bank as it is likely to increase its Fed Fund Rate (FFR) and uncertainty in fiscal policies. The dynamics in the global money market influenced by the US government’s lean toward protectionism may restrict the capital flow and affect exchange rate volatility.

Other global factors to take into account include uncertainty of policy outcomes of the ‘Brexit’, President Donald Trump of the US and his geopolitical policies, populism movement in Europe, climate change, natural catastrophes all over the world and volatile prices of global commodities.

BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCE ASSESSMENT Overall, we can report with confidence that the Board of Directors took all necessary measures to maintain the Bank’s performance and to realize the Bank Business Plan. We are also aware that, nevertheless, the Bank did not meet some of its targets (revised in June 2017) by the end of 2017.

There are some key indicators where the Bank performed below target, such as loan disbursement that achieved 83% of target and third party funds that achieved 85% of its target. Meanwhile, Capital Adequacy Ratio (CAR) stood at 12.62% compared to the target defined in the plan at 21.89%.

MNC Bank also recorded losses amounting to Rp685.19 billion compared to loss target of Rp65.94 billion. This was due to substantial amount of provisioning for impairment losses in 2017 that amounted to Rp840,18 billion, which the Bank used to cover low credit quality originating from non-performing corporate loans. These efforts are expected to lead to stronger profitability in the future, allowing the Bank to record sustainable profits.

The Board of Commissioners would like to advise the Board of Directors to carry out business consolidation measures in both loans and TPF areas and to focus on following-up OJK recommendations in 2017 that was also the management’s commitment during an exit meeting on 18 December 2017 at OJK. The Board of Directors is also expected to







modal yang kuat untuk ekspansi kredit konsumer/ wholesale yang sehat, menurunkan angka NPL gross hingga dibawah 5 % dan net pada level dibawah 3 % serta terus menjaga kualitas kredit-kredit baru realisasi tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA Proyeksi perekonomian Indonesia pada masa mendatang yang tetap positif berdampak pada kondusivitas industri perbankan. Pertumbuhan itu akan diikuti dengan meningkatnya jumlah kelas menengah yang memiliki kemampuan daya beli yang tinggi. Fokus bisnis MNC Bank pada segmen konsumer dan retail dengan didukung segmen korporasi dan komersial.

MNC Bank tetap mempunyai prospek yang lebih baik karena komitmen pemegang saham sangat besar dan berbagai upaya sudah dilakukan oleh Direksi. Diharapkan pada tahun 2018 dan tahun-tahun mendatang akan lebih bagus prospek bagi MNC Bank. Problem permodalan dan kualitas kredit menjadi pendorong prospek MNC Bank. Jika manajemen dapat menyelesaikan kredit bermasalah dan pemegang saham menambah kekuatan modal maka Bank akan membaik kinerjanya dan terus berperan bagi perekonomian.

PANDANGAN ATAS PENERAPAN WHISTLEBLOWING SYSTEM DALAM TATA KELOLA PERUSAHAANPelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik sangat penting dalam mendukung pencapaian MNC Bank saat ini dan pada masa mendatang. Kami memandang, implementasi tata kelola usaha yang baik merupakan kebutuhan dan lebih dari sekedar menjalankan kewajiban regulasi. Untuk itu, sangat penting bahwa semua prinsip tata kelola dijadikan hal yang melekat dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris, termasuk didalamnya Kode Etik yang diturunkan dari Anggaran Dasar Perseroan dan dijadikan rujukan kerja kami. Secara struktural, tata kelola usaha yang baik diwujudkan melalui pembentukan komite-komite pendukung Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite-komite Independen ini membantu Dewan Komisaris untuk memastikan dan mengingatkan Direksi selalu mengikuti koridor tata usaha dan mengingatkan bahwa setiap kegiatan operasional harus dilaksanakan dengan penuh integritas.

prioritize and maintain the Bank’s liquidity level (TPF), capital adequacy in order to be able to carry out sound consumer/wholesale loans expansion, to lower gross NPL to below 5% and net NPL below 3% and to maintain new credits quality realized in 2017 as well as in the future.

ASSESSMENT ON BUSINESS OUTLOOKIndonesia’s promising economy projections will favorably impact the Banking industry. Growth will be followed by the improving middle-class population with higher purchasing power. MNC Bank will focus its business on consumer and retail segment, supported by corporate and commercial segments.

MNC Bank also has positive estimates backed by shareholders’ strong commitment to the Bank’s growth and business measures taken by the Board of Directors. It is expected that 2018 and the subsequent years will be more favorable to MNC Bank. The capital position and credit quality will play a key role in MNC Bank’s prospects; provided that the management is able to resolve all non-performing loans and that shareholders are willing to strengthen the Bank’s capital, MNC Bank’s performance will improve and it will continue contributing to the economy.

WHISTLEBLOWING SYSTEM AND ITS ROLE IN CORPORATE GOVERNANCE

The implementation of good corporate governance is paramount in MNC Bank’s business performance and outcomes today and in the future. In our view, more than a regulatory mandate, corporate governance implementation is necessary and valuable. It is important that all governance principles are embedded in the Bank’s day-to-day operations.

The Board of Commissioners has and refers to the BOC Manual that outlines our work guidelines and procedures including Code of Conduct taken from the Bank’s Articles of Association. On the governance structure, good corporate governance is demonstrated through the presence of committees. Under the Board of Commissioners, we have established the Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee. These committees are independent units that assist the BOC in ensuring that and reminding the Board of Directors to remain within the corporate governance corridor and that all operating activities shall be implemented with strong integrity.






MNC Bank telah melaksanakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) dengan baik. Sosialisasinya terus disampaikan setiap waktu dengan baik dan efektif. Pada praktiknya penerapan WBS ini ditujukan untuk mendorong partisipasi karyawan dan debitur/masyarakat Bank agar lebih berani bertindak dalam mencegah terjadinya fraud dan korupsi dengan melaporkan kejadian/ pelaku pelanggaran (misconduct) kepada pihak yang dapat menangani menuju budaya kejujuran dan keterbukaan.

Peran Dewan Komisaris pada pelaksanaan WBS berkaitan dengan sisi pengawasan dan memonitor atas pelaksanaannya di lapangan dan evaluasi terhadap efektivitasnya. Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh Komite Audit yang berada di bawah Dewan Komisaris dan praktiknya tercermin pada reguler meeting di Komite Audit yang dihadiri Direksi dan karyawan terkait setiap bulan.

PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Sepanjang tahun 2017, tidak terjadi pergantian Dewan Komisaris MNC Bank. Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan

Eko B. Supriyanto Presiden Komisaris (Independen) | President Commissioner (Independent)

Purnadi Harjono* Komisaris | Commissioner

Rusli Witjahjono Komisaris Independen | Independent Commissioner

Pada praktiknya penerapan WBS ini ditujukan untuk mendorong partisipasi karyawan dan debitur/masyarakat Bank agar lebih berani bertindak dalam mencegah terjadinya fraud dan korupsi dengan melaporkan kejadian/ pelaku pelanggaran (misconduct) kepada pihak yang dapat menangani menuju budaya kejujuran dan keterbukaan.

In practice, this WBS is aimed at fostering employees’ and borrowers/public’s participation to have more courage in preventing fraud and corruption by reporting the misconducts to the parties in charge, towards integrity and transparency culture.

MNC Bank has also implemented sound Whistleblowing System (WBS). The Bank regularly and effectively promotes WBS to employees and customers; the aim is to encourage them to participate in preventing or intercepting fraud and corruption by reporting any incidence of misconduct to the responsible unit. The WBS ultimately intends to promote the culture of honesty and transparency.

In WBS, the Board of Commissioners holds oversight and monitoring role over its implementation and evaluates its effectiveness. The evaluation is carried out by the Audit Committee; monitoring and evaluation activities are reported during monthly meetings between the Audit Committee, Board of Directors and concerned employees.

CHANGES IN THE BOARD OF COMMISSIONERS STRUCTUREThere was no change in the Board of Commissioners’ structure in 2017, hence MNC Bank’s Board of Commissioners as of 31 December 2017 consists of:

*) Mengajukan pengunduran diri pada tanggal 11 Desember 2017, yang akan efektif yang akan efektif setelah diputuskan oleh RUPS | Resigned on 11 December 2017, which will be effective after being decided by the GMS.






Jakarta, April 2018Atas nama Dewan Komisaris

On Behalf of the Board of Commissioners

Eko B. SupriyantoPresiden Komisaris (Independen)

President Commissioner (Independent)

APRESIASISebagai penutup Laporan ini, Kami mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan kepada MNC Bank. Kepada Direksi, manajemen dan seluruh karyawan, kami sampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama dan sinergi sehingga dapat memberikan hasil yang baik pada tahun ini. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemangku kepentingan serta para nasabah MNC Bank atas kepercayaan yang diberikan. Semoga kepercayaan dan kerja sama ini akan terus terjalin untuk bersama-sama mengembangkan MNC Bank.


APPRECIATIONTo conclude this report, I wish to thank all shareholders and stakeholders for their support to MNC Bank. I would also like to express my highest appreciation to the Board of Directors, the management and all employees for the hard work and synergy contributed to the Bank’s performance this year. The Board of Commissioners also would like to convey appreciation to MNC Bank’s customers for their trust. We hope the trust and cooperation will continue and together we can support MNC Bank to continue growing.





Rusli WitjahjonoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Purnadi HarjonoKomisaris

Commissioner



DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS









LAPORAN PRESIDEN DIREKTURREPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR




MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report 35PT MNC BankLaporan Tahunan 2017 Annual Report 35

LAPORAN PRESIDEN DIREKTURREPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR

KAMI MELAKUKAN PROGRAM TRANSFORMASI YANG TELAH BERADA PADA JALUR YANG TEPAT SEHINGGA BISNIS PERSEROAN SEMAKIN BERKEMBANG. HAL INI ANTARA LAIN TERLIHAT DARI MENINGKATNYA JUMLAH NASABAH DAN SEMAKIN VARIATIFNYA PRODUK SEGMEN BISNIS KONSUMER DAN RETAIL YANG MENJADI FOKUS BISNIS PERSEROAN DENGAN DIDUKUNG SEGMEN KORPORASI DAN KOMERSIAL. KAMI JUGA TERUS MENGEMBANGKAN INFRASTRUKTUR GUNA MENDUKUNG FOKUS BISNIS, INOVASI PRODUK DAN LAYANAN, KONSOLIDASI JARINGAN KANTOR LAYANAN DAN MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA SERTA PRAKTEK TERBAIK PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAANTHE TRANSFORMATION PROGRAM IS CURRENTLY IN THE RIGHTS PATH AND IS EFFECTIVE FOR MNC BANK’S BUSINESS. THIS IS EVIDENCED BY THE INCREASING NUMBER OF CUSTOMERS AND VARIETY OF CONSUMER AND RETAIL PRODUCTS AS THE BANK’S MAIN FOCUS, SUPPORTED BY CORPORATE AND COMMERCIAL SEGMENTS. WE CONTINUE DEVELOPING OUR INFRASTRUCTURE TO SUPPORT BUSINESS FOCUS, BUILDING INNOVATIVE PRODUCTS AND SERVICES, CONSOLIDATING OUR OFFICE NETWORK, ENHANCING THE QUALITY OF OUR HUMAN RESOURCES AND IMPLEMENTING GOOD CORPORATE GOVERNANCE BEST PRACTICES.

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Kami Hormati,Tahun 2017 merupakan masa akhir dari tahap pertama dalam program transformasi MNC Bank yang berfokus pada penguatan fondasi. Kami konsisten dalam menjalankan agenda transformasi dengan menjadikan aset produktif Bank semakin sehat, infrastruktur pendukung bisnis semakin lengkap dan didukung SDM yang memiliki kompetensi. Hal ini menambah keyakinan kami untuk siap berkembang lebih cepat pada masa mendatang.

Implementasi program transformasi berada di jalur yang tepat sehingga bisnis MNC Bank semakin berkembang. Hal ini antara lain terlihat dari meningkatnya jumlah nasabah dan semakin variatifnya produk segmen bisnis konsumer dan retail yang menjadi fokus bisnis Bank dengan didukung segmen korporasi dan komersial.

Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders,

The year 2017 marked the end of phase one of MNC Bank’s transformation, where we focused on strengthening our foundation. In that respect, we improved the quality of our earning assets, expanded our key supporting infrastructures and developed the skills of our human capital. We believe the transformation process will allow us to pick up our growth pace in the future.

At this stage, we are pleased to report that the transformation program is in the rights path and is effective for MNC Bank’s business. We see this among others from the increasing number of customers and variety of our consumer and retail products, which are the Bank’s main focus and supported by corporate and commercial segments.

BENNY PURNOMO Presiden Direktur | President Director









KILAS BALIK KONDISI PEREKONOMIAN DAN INDUSTRIMelanjutkan tren pertumbuhan pada tahun sebelumnya, perekonomian global pada tahun 2017 menunjukkan peningkatan melebih ekspetasi dengan tumbuh sebesar 3%, meningkat dibanding tahun 2016 yang sebesar 2,4%. Pertumbuhan itu tidak lepas dari membaiknya perekonomian negara maju seperti Amerika Serikat dan Zona Eropa serta negara berkembang utama (emerging market).

Perekonomian Amerika Serikat terus membaik yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, manufaktur dan investasi serta penyerapan jumlah tenaga kerja yang lebih tinggi. Laju inflasi sesuai dengan yang ditargetkan. Hal itu mendorong Bank Sentral The Federal Reserve untuk melakukan normalisasi kebijakan moneter yang dimulai sejak Oktober 2017. The Fed menaikkan suku bunga Federal Fund Rate sebanyak tiga kali dan berakhir di level 1,25%-1,50% di akhir Desember 2017.

Kondisi serupa terjadi di negara emerging market utama seperti Tiongkok yang perekonomiannya tumbuh sebesar 6,9%, meningkat dibanding tahun 2016 yang sebesar 6,7%. Sumber pertumbuhan tersebut ditopang terutama oleh akselerasi ekspor berlandaskan permintaan global yang menguat, berhasil mengimbangi tingginya lonjakan impor akibat penguatan daya beli konsumtif dan industri. Selain itu ditopang juga oleh sektor jasa dan teknologi. Realisasi pertumbuhan ini terjadi di tengah kekhawatiran risiko finansial akibat kebijakan restrukturisasi oleh pemerintah Tiongkok.

Meski tumbuh positif, namun perekonomian global dibayangi risiko antara lain kebijakan proteksi ekonomi terutama dari negara maju yang dapat menghambat laju pertumbuhan dan ketegangan geopolitik di beberapa wilayah serta potensi kenaikan harga minyak dunia.

Terus berlanjutnya pertumbuhan ekonomi global dan regional memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Nilai ekspor meningkat sebesar 17% sejalan dengan naiknya sisi permintaan global terutama untuk komoditas primer. Indikator makro lain seperti investasi, cadangan devisa dan realisasi belanja pemerintah serta neraca pembayaran juga menunjukkan peningkatan. Begitu pula laju inflasi berada dalam level yang diharapkan. Sementara sisi konsumsi terutama untuk segmen masyarakat menengah bawah menghadapi tantangan.

ECONOMIC AND INDUSTRY REVIEW

Continuing the trend, global economy in 2017 grew stronger than expected at 3% from 2.4% in 2016. This growth cannot be separated from economic improvements in developed countries such as the United States, the Euro Zone and emerging markets.

In the United States, stronger trade, manufacturing and investment activities combined with the absorbed jobs indicated the country’s improved performance. Its inflation rate was also within target, which led the Federal Reserve as the central Bank to commence normalizing its monetary policy in October 2017. The Fed increased its Fed Fund Rate three times to 1.25%-1.50% by the end of December 2017.

The similar condition can be seen across key emerging markets such as China, which grew 6.9% from 6.7% in 2016. China’s growth was primarily propped by accelerated export activities responding to higher global demands, which successfully set off the country’s import hike as the household and industry purchasing power increased. Moreover, the role of the services and technology sectors was not to be undermined. It is worth noting that growth realization occurred despite concerns of financial risk due to the Chinese government’s restructuring policy.

In spite of the positive growth, the global economy remains at risk of decelerating; growth can still be restricted by economic protectionism policy exhibited by developing countries, geopolitical tension in some regions and the possibility of oil price increase. Nevertheless, the positive global and regional economic growth was favorable to Indonesian economy. Export value rose by 17% as global demands for primary commodities grew. Improvements could also be seen from other macro indicators, such as investments, foreign exchange reserves, realized public spending and balance of payment as well as inflation rate. The middle to lower society’s consumption level, however, decreased.

LAPORAN PRESIDEN DIREKTURReport from the president director





Meski sejumlah indikator menunjukkan perbaikan ekonomi nasional sepanjang tahun 2017, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 belum memenuhi target. Semula, pemerintah optimis menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2%, namun perekonomian Indonesia pada tahun 2017 hanya tumbuh 5,07% dibandingkan tahun 2016 yang tumbuh 5,03%.

Tren pertumbuhan diyakini akan terus berlanjut pada tahun 2018. Penyelenggaraan event Asian Games dan pelaksanaan pilkada serentak akan memberi dampak positif pada pergerakan perekonomian. Selain itu, permintaan global terhadap komoditas primer yang menjadi penggerak ekspor diyakini akan meningkat.

Kondisi makro yang tumbuh positif berdampak pada kinerja industri perbankan sepanjang tahun 2017. Untuk memacu pertumbuhan kredit di tengah tingkat konsumsi yang stagnan, Bank Indonesia tercatat dua kali menurunkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo masing-masing pada Agustus dan September 2017. Suku bunga acuan pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar 4,25%.

Namun, kinerja industri perbankan yang positif sepanjang tahun 2017 belum sama rata ke setiap kategori BUKU Bank. Pada tahun 2017, pertumbuhan kredit Bank Umum tumbuh sebesar 8,35%, meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 7,87%. Sementara pertumbuhan kredit Bank BUKU 2 di tahun 2017 mencatatkan pertumbuhan negatif 6,71%, menurun dibandingkan tahun 2016 yang tumbuh positif 6.09%. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Umum tahun 2017 tumbuh 9,35%, turun sedikit dibanding tahun 2016 sebesar 9,60%. Namun, pertumbuhan DPK Bank BUKU II tahun 2017 mengalami pertumbuhan negatif 7,93%, turun dibanding tahun 2016 yang tumbuh positif 15.41%. Begitupun dengan pertumbuhan laba bersih Bank Umum di tahun 2017 mencatatkan pertumbuhan 23,09%, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar 1,83%.Sementara pertumbuhan laba bersih Bank BUKU 2 di tahun 2017 tumbuh negatif 7,97%, menurun dibanding tahun 2016 yang masih tumbuh 3,81%.


Although the indicators showed that the national economy improved throughout 2017, Indonesia’s growth realization in 2017 was below target. The government, initially confident that the country will grow by 5.2%, recorded just 5.07% compared to 5.03% in 2016.

Growth trend is believed to continue in 2018. Asian Games that Indonesia will host and the simultaneous regional head elections are expected to positively affect the economy. Meanwhile, global demands for primary commodities are also estimated to increase.

The positive macro condition impacted the Banking industry performance in 2017. To spur loan growth amid stagnant consumption activities, Bank Indonesia raised the 7-day reverse repo rate two times, once in August and in September 2017. At the end of 2017, the benchmark interest rate stood at 4.25%.

While Banks performed robustly on average, growth was not evenly spread across Bank categories by core capital, or BUKU. In 2017, loan growth of conventional Banks overall stood at 8.35%, up from 7.87% in 2016. At the same time, loan in BUKU 2 Banks in 2017 experienced negative growth by 6.71% from 6.09% in 2016. Third Party Funds (TPF) of conventional Banks in 2017 rose by 9.35%, only a slight decline from 9.60% in 2016, however TPF of BUKU 2 Banks in the same year grew negatively by 7.92% compared to 15.41% in 2016. Similarly, in terms of net profits, conventional Banks in general grew by 23.09% in 2017 from 1.83% in 2016, while BUKU 2 Banks in 2017 posted negative growth of 7.97% compared to 3.81% in 2016.







LANGKAH STRATEGIS MNC BANK DI TAHUN 2017Implementasi strategi MNC Bank dilakukan dalam kerangka agenda transformasi yang berfokus pada segmen bisnis konsumer dan retail yang didukung segmen komersial dan korporasi. Sepanjang tahun 2017, MNC Bank melakukan sejumlah langkah strategis yaitu antara lain peningkatan kualitas aset produktif dengan pemulihan kredit bermasalah, pengembangan infrastruktur untuk mendukung fokus bisnis, inovasi produk dan layanan, konsolidasi jaringan kantor layanan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola. Pemulihan kredit bermasalah dilakukan dengan melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) secara signifikan. Hal ini bertujuan untuk mengcover kerugian yang timbul dari kredit bermasalah yang merupakan peninggalan Bank sebelumnya, sehingga meringankan beban Bank dimasa mendatang. Langkah ini diambil guna meningkatkan kinerja Bank agar berkembang dengan cepat. Sebagai konsekuensinya, MNC Bank membukukan kerugian karena kebijakan yang ditempuh ini.

Kami terus mengembangkan infrastruktur pendukung bisnis berbasis teknologi digital yang sejalan dengan perkembangan zaman. Beragam aplikasi dikembangkan antara lain aplikasi ‘punyarumah’, ‘punyacelengan’ dan ‘punyakartu’ yang bisa diunduh melalui Playstore maupun Appstore untuk mengakomodasi berbagai macam segmen nasabah. MNC Bank melakukan pengembangan ATM dengan memperluas keanggotaan Bank dalam jaringan Lintas Arta dan Prima sehingga mempermudah nasabah Bank bertransaksi melalui ATM. Selain itu MNC Bank juga mengembangkan kartu e-money bekerjasama dengan BCA dengan meluncurkan kartu co-brand MNC Flazz.

Dalam hal konsolidasi jaringan kantor cabang, MNC Bank menata ulang eksistensi kantor cabang, dengan merelokasi kantor cabang eksisting agar lebih produktif.

Selaras dengan agenda transformasi di bidang bisnis, Kami juga terus meningkatkan kompetensi SDM melalui beragam pelatihan dan peningkatan kualitas manajemen risiko sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik (Tata Kelola).

MNC BANK’S STRATEGIC MEASURES IN 2017MNC Bank’s strategies implemented in the previous year were integral to its transformation agenda that focuses on consumer and retail segments supported by commercial and corporate segments. In 2017, MNC Bank carried out a number of strategic actions, among others improved the quality of earning assets by recovering non-performing loans, developed key business infrastructures in line with our focus, designed innovative products and services, consolidated the office network and enhanced the quality of human capital and corporate governance. To recover non-performing loans, we provisioned a significant amount for impairment losses. The aim was to cover losses originating from non-performing loans recorded prior to the acquisition hence the Bank would secure rooms for growth in the future. We felt this was important in order to accelerate future growth. MNC Bank had to book losses in consequence but it was intended as part of our strategy.

We also continued to develop supporting infrastructures using digital-based technologies relevant with the current development. We have developed mortgage, savings account and credit card, “punyarumah”, “punyacelengan” and “punyakartu” applications available for download by our customers from all segments on Playstore and Appstore. Aiming at providing easy Banking access, MNC Bank also expanded its ATM presence by increasing our membership in Lintas Arta and Prima network. We also developed e-money card in collaboration with BCA and together launched the MNC Flazz under the co-branding agreement.

On office network consolidation, MNC Bank re-designed its branch and relocated existing branch offices to increase productivity.

Aligned with our business transformation agenda, we also enhanced the quality of our human capital by organizing various training. To improve good corporate governance implementation, we refined our risk management practices.






Walaupun pencapaian 2017 dibawah target yang ditetapkan, namun dengan kondisi Bank yang jauh lebih sehat akan mendorong MNC Bank lebih berkembang dimasa yang akan datang.

TANTANGANSecara umum kami menghadapi tantangan yang bersumber dari eksternal seperti tingkat konsumsi masyarakat terutama di level menengah ke bawah yang stagnan. Sebagai Bank yang fokus pada segmen bisnis konsumer dan retail, kondisi itu berpengaruh dalam penyaluran kredit. Sementara, sebagai Bank BUKU 2, kami juga harus menghadapi tekanan dari persaingan dengan Bank BUKU 3 dan 4 yang terus melakukan ekspansi.

Sementara untuk internal, tantangan kami adalah sebagai Bank hasil akuisisi membawa beban masa lalu yaitu kredit bermasalah. Untuk mengatasinya, Kami melakukan pemulihan kredit bermasalah guna memastikan kesiapan berkembang lebih cepat pada masa mendatang.

Although our actual 2017 performance was below the targets we had determined, however we are confident that we are in a better positioned today and that MNC Bank will grow strongly in the future.

OUR CHALLENGESIn general, we saw two key external challenges. On the consumption level, the stagnancy of consumption in middle to lower income society affected our loan disbursement as a Bank that focuses on consumer and retail segments. Secondly, as BUKU 2 Bank, we had to compete against BUKU 3 and BUKU 4 Banks that continued to expand.

Internally, our challenge was to address non-performing loans that we obtained prior to the acquisition. To that end, we took loan recovery measures to ensure that we will have ample rooms for growth in the coming years.

KINERJA TAHUN 2017Implementasi strategi MNC Bank tercermin dalam pencapaian kinerja sepanjang tahun 2017. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Kami mengambil kebijakan untuk pemulihan kredit bermasalah dengan menaikkan biaya CKPN yang signifikan dari Rp29,88 miliar di tahun 2016 menjadi Rp840,18 miliar pada tahun 2017. Kebijakan pemulihan kredit bermasalah yang merupakan beban dari akuisisi masa lalu itu bertujuan agar kami bisa berkembang lebih cepat pada masa mendatang. Konsekuensinya, MNC Bank mencatatkan rugi bersih sebesar Rp685,19 miliar, turun dibandingkan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp9,35 miliar.

Penyaluran kredit MNC Bank sebesar Rp7,11 triliun, turun 11,01% dibanding tahun 2016 sebesar Rp7,99 triliun. Faktor utama penurunan kredit ini adalah penghapusan kredit-kredit masa lalu yang bermasalah. Sementara perolehan DPK sebesar Rp9,03 triliun, lebih rendah 12,68% dari tahun 2016 sebesar Rp10,34 triliun. Penurunan DPK ini dilakukan untuk menjaga rasio likuiditas tetap stabil, sejalan dengan penurunan jumlah kredit.

TARGET DAN REALISASI 2017(Rp miliar)

Target 2017 Realisasi | Realization Keterangan | Remarks

Total Aset | Total assets 13.760 10.706 Di bawah target | Below target

Kredit | Credit 8.570 7.115 Di bawah target | Below target

DPK | Third Party Funds 10.662 9.028 Di bawah target | Below target

Laba (Rugi) Bersih | Net Income (Loss) (65.934) (685.193) Di bawah target | Below target

OUR PERFORMANCE IN 2017MNC Bank’s strategy implementation effectiveness was reflected from our performance in 2017. Earlier we mentioned our strategy to recover non-performing loans by increasing significantly the provisioning for impairment losses from Rp29.88 billion in 2016 to Rp840.18 billion in 2017. We recognized that recovering non-performing loans recorded pre-acquisition was important hence we could accelerate our growth going forward. Consequently, MNC Bank had to record net loss amounting to Rp685.19 billion from net profit of Rp9.35 billion in 2016.

MNC Bank loans disbursement was Rp7.11 trillion, decreased by 11.01% from Rp7.99 trillion in 2016. Write-off of non-performing loans contributed to this decline. Meanwhile, TPF amounted to Rp9.03 trillion, decreased by 12.68% from Rp10.34 trillion in 2016. The decrease of TPF was enacted to maintain stability of liquidity ratio, aligned with the decrease of total loans.

TARGET AND REALIZATION 2017 (Rp billion)






PROSPEK USAHABerdasarkan data yang dirilis oleh Bank Dunia, ekonomi global pada 2018 dapat tumbuh mencapai 3,1%. 2018 dapat menjadi tahun pertama sejak krisis finansial global dimana ekonomi global dapat beroperasi dengan kapasitas hampir atau pada kekuatan maksimal. Dengan memudarnya kelesuan ekonomi global, pembuat kebijakan seharusnya dapat melakukan persiapan lebih dari instrumen kebijakan moneter dan fiskal jangka pendek dan lebih pada inisiatif yang mampu mendorong ketahanan finansial dalam jangka panjang.

Berdasarkan riset lembaga-lembaga terkemuka dan proyeksi pemerintah diyakini makro ekonomi Indonesia pada tahun-tahun mendatang akan terus bertumbuh. Dalam jangka pendek yaitu pada tahun 2018, diprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%, jauh lebih tinggi dari realisasi tahun 2017.

Kondisi makro ekonomi yang kondusif didukung dengan meningkatnya populasi kelas menengah dan pendapatan per kapita yang terus meningkat. Berdasarkan data Bank Dunia, populasi kelas menengah Indonesia terus tumbuh, dari 6,5% pada tahun 2011 menjadi 141 juta orang pada tahun 2030. Kelompok masyarakat kelas menengah itu membutuhkan gaya hidup dan simbol modernitas seperti kartu kredit, kendaraan dan properti. Hal ini sesuai dengan fokus bisnis Kami yang menargetkan segmen konsumer dan retail yang didukung segmen komersial dan korporasi. Pada tahun 2018, sejalan dengan agenda Transformasi MNC Bank yang telah dicanangkan, untuk lebih meningkatkan penetrasi pasar utama segmen konsumer, kami akan fokus pada bisnis dengan mengeksekusi program-program unggulan yang sudah disiapkan dengan didukung oleh jaringan distribusi berbasis teknologi digital. Selain itu, Bank juga mempersiapkan berbagai inisiatif termasuk penguatan fondasi finansial dan peningkatan sinergi dengan dukungan MNC Grup, agar bisnis dan rentabilitas MNC Bank akan terus meningkat pada masa mendatang.


Ekonomi global pada 2018 dapat tumbuh mencapaiGlobal economy in 2018 grew 3.1%.

3,1%+

BUSINESS OUTLOOKBased on the data released by the World Bank, the global economy in 2018 could grow by up to 3.1%. It is possible that 2018 will be the first year since the global financial crisis started when the global economy could operate close to or even at its maximum capacity. As the vigor of the global economy returns, policy makers should be able to move away from designing short-term monetary and fiscal policy instruments and focus instead on initiatives that would provide long-term support to financial resiliency.

For Indonesia, research of leading institutions and the government projection believe that Indonesia’s macroeconomics will continue to grow in the future. In the short term, i.e. in 2018, the economy is predicted to climb as high as 5.45%, or considerably higher than 2017 position.

The increasing middle-class population and increasing per capita income also support favorable macroeconomic condition. The World Bank’s projection states that Indonesian middle class will grow from 6.5% in 2011 to 141 million people in 2030. We believe this direction bids well for our focus on consumer and retail segments supported by commercial and corporate segments, as the middle-class society is characterized by certain lifestyle and need for modernity such as credit card, vehicle and property ownership.

In 2018, consistent with MNC Bank Transformation Agenda, we will intensify our focus on further penetrating the consumer segment. We shall focus on executing our leading products equipped with digital technology-driven distribution network. In addition, the Bank has also prepared various initiatives including the ones that aim to strengthen our financial foundation and reinforce our synergy with the support from MNC Group to make sure that our business and profitability will continue growing in the future.





KOMITMEN PADA TATA KELOLA PERUSAHAANTata kelola Perusahaan yang baik (Tata Kelola) bagi Kami bukan sekedar memenuhi kewajiban tetapi sudah menjadi kebutuhan untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Komitmen Kami pada tata kelola diwujudkan dengan memastikan seluruh aktivitas operasional berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola dan kode etik MNC Bank. Kami juga telah membentuk semua komite yang dipersyaratkan regulator jasa keuangan dan memastikan komite bekerja sesuai dengan mandat yang diterima.

Pada tahun 2017, kegiatan tata kelola MNC Bank meliputi peningkatan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko, pemenuhan struktur dan komposisi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif, pemenuhan dan penyesuaian Kebijakan, sistem dan prosedur serta penyempurnaan kebijakan dan sistem & prosedur kredit konsumer.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Berdasarkan surat pengunduran diri Bapak Benny Helman dan sesuai dengan keterbukaan informasi yang disampaikan MNC Bank kepada OJK, efektif sejak tanggal 11 Desember 2017 telah mengunduran diri selaku Direktur MNC Bank.

Dengan pengunduran diri tersebut, maka susunan Direksi MNC Bank menjadi sebagai berikut:

Nama | Name Jabatan | Position

Benny Purnomo Presiden Direktur | President Director

Nerfita Primasari Direktur SDM & General Services | HR & General Service Director

Widiatama Bunarto Direktur Operasional & Teknologi | Operations & Technology Director

Chisca Mirawati Direktur Kepatuhan | Compliance Director

PENGEMBANGAN SDM DAN OPERASIONAL

MNC Bank melakukan pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) secara terus menerus untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Selama 2017 peningkatan kompetensi SDM dilaksanakan melalui program pelatihan yang difokuskan pada tiga hal utama yaitu mandatory (wajib), leadership dan Product, Technical dan Soft Skills.

Pelatihan yang sifatnya wajib dimana program pelatihan dirancang dan diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan regulator. Dalam program Leadership


COMMITMENT TO CORPORATE GOVERNANCEGood corporate governance (GCG) for us is a need and a tool to meet our obligations. We actualize our commitment to GCG by ensuring that all GCG principles and code of ethics are embedded in our operating activities. We have also established the committees required by the authorities and ensured that they work in accordance with their mandates.

In 2017, our GCG activities focused on improving the quality of compliance and risk management functions, completing the structure and composition of the Board of Commissioners, Directors and executive officers; completing and adjusting our policies, systems and procedures and refining the policies, systems and procedures applicable for consumer loans.

CHANGES IN THE BOARD OF DIRECTORS STRUCTUREPursuant to Mr. Benny Helman’s resignation and in accordance with information disclosure conveyed by MNC Bank to the Financial Services Authority (OJK), effective as of 11 December 2017 Mr. Helman resigned as a Director of MNC Bank.

MNC Bank’s Board of Directors structure following the resignation is as follows:

HUMAN CAPITAL AND OPERATIONAL DEVELOPMENTMNC Bank continuously enhances its human capital competence to enable sustainable business growth. In 2017, our employee training focused on key areas of mandatory, leadership and product, technical and soft skills.

Mandatory training consists of programs designed to meet regulatory requirements. Our leadership training enhances leadership skills, especially for those with subordinates,






(kepemimpinan), program pelatihan dirancang dan diselenggarakan untuk memenuhi skill kepemimpinan karyawan, khususnya bagi karyawan yang mempunyai bawahan. Sementara untuk Product, Technical dan Soft Skills, program pelatihan dirancang untuk mengenalkan produk serta mengajarkan karyawan keahlian teknis dan ketrampilan untuk menjual produk.

Selain melaksanakan program pendidikan dan pelatihan, MNC Bank juga menjalankan ketentuan regulasi berupa pemenuhan sertifikasi manajemen risiko, mulai dari Komisaris sampai empat level di bawah Direksi. Hal ini untuk mendukung pengelolaan MNC Bank yang sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

KOMITMEN PADA PEMBANGUNAN BERKELANJUTANKeberlangsungan usaha MNC Bank tidak lepas dari dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan. Untuk itu, Kami senantiasa menjalankan program tanggung jawab sosial dengan empat pilarnya yaitu tanggung jawab lingkungan; ketenagakerjaan, kesehatan dan keamanan kerja; sosial dan kemasyarakatan; serta barang, jasa dan konsumen.

Dalam tanggung jawab terhadap lingkungan, MNC Bank telah melakukan beberapa langkah diantaranya menghemat penggunaan kertas, menghemat penggunaan listrik dan penggunaan bahan bakar minyak.

MNC Bank juga telah melaksanakan tanggung jawab ketenagakerjaan, kesehatan dan keamanan kerja (K3). Dalam sub-bidang ketenagakerjaan, MNC Bank telah menerapkan kesetaraan baik dalam hal gender, kesempatan kerja dan program pendidikan dan pelatihan. Sedangkan untuk remunerasi MNC Bank berbasis pada merit system. Di sub-bidang kesehatan, MNC Bank menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungan. Fasilitas yang diberikan diantaranya rawat inap, rawat jalan, penggantian kacamata, medical check up dan penggantian biaya persalinan hingga anak ke-3. Sedangkan di sub-bidang keamanan kerja, MNC Bank mengutamakan lingkungan kerja yang aman seperti menggunakan gedung yang telah memiliki standar keselamatan yang dilengkapi dengan perangkat keselamatan seperti Apar, Smoke detector, Diesel Pump dan Tangga Darurat. Selain itu, seluruh karyawan diikutsertakan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.


while through Product, Technical and Soft Skills we provide product and technical knowledge to employees as well as selling skills.

In addition to education and training programs, MNC Bank also carries out risk management certification. A part of regulatory compliance and to fulfill good corporate governance principle, the certification applies to several levels of position in the Bank from Commissioners to four levels below Directors.

COMMITMENT TO SUSTAINABLE DEVELOPMENT

The support of the communities and stakeholders are indispensable from the MNC Bank’s business continuity. As such, we consistently implement corporate social responsibility programs under four pillars of environment; occupational health and safety; social and community development and consumers’ responsibility.

Under the environment pillar, MNC Bank has taken efforts to reduce the use of resources such as water, electricity and fuel.

MNC Bank also has programs for the employment, occupational health and safety (OHS). On employment, MNC Bank ensures equal work, education and training opportunities regardless of gender. MNC Bank also applies merit-based remuneration system and provides health benefits for employees and their dependants. The benefits cover inpatient and outpatient care, prescription glasses, medical check-up and child delivery up to the third child. On occupational safety, MNC Bank takes particular concern on ensuring the safety of its work environment; the Bank’s building meets safety standards and is equipped with safety facilities such as fire extinguishers, smoke detectors, diesel pump and emergency stairs. In addition, all employees are also registered to the government’s universal social security for employees, BPJS Employment.






Dalam tanggung jawab sosial kemasyarakatan, MNC Bank telah melaksanakan beragam aktivitas antara lain memperingati Hari Raya Idul Adha dengan menyalurkan hewan kurban, berbuka puasa bersama anak yaitu, sumbangan Hari Natal, pengobatan gratis dan menggelar donor darah “MNC Love Donation”. Kedepannya, MNC Bank akan lebih meningkatkan partisipasinya sebagai korporasi dengan wawasan tanggung jawab sosial. Hal tersebut dicapai dengan sinergi bersama unit bisnis lainnya di MNC Group dibawah payung MNC Peduli.

Sementara untuk tanggung jawab konsumen, MNC Bank berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada setiap nasabah. Bukan hanya dari segi produk tapi juga layanan yang terpercaya, konsisten, aman dan totalitas memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Hal tersebut di wujudkan dalam bentuk penyediaan layanan call center 24 jam, penyediaan media sosial dan website Bank yang dapat diakses oleh publik untuk memperoleh informasi hingga pengaduan nasabah. Selain itu MNC Bank telah melaksanakan program edukasi dan literasi keuangan agar tingkat literasi finansial dan akses masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan meningkat.

PENGHARGAANKerja keras Kami dalam mengembangkan bisnis MNC Bank mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak yang kredibel. Kami bangga atas seluruh apresiasi yang telah diberikan kepada kami. Pada tahun 2017, atas Penilaian kinerja MNC Bank antara lain meraih penghargaan Best Bank Kategori Bank BUKU II dari Majalah Economic Review dan Perbanas Institute dan penghargaan Good Financial Performance untuk kategori Private Foreign Exchange National Bank dari Warta Ekonomi. MNC Bank juga berhasil meraih penghargaan Pertumbuhan KPR Terbaik di Indonesia dalam Property & Bank Award 2017. Selain itu, MNC Bank berhasil menyabet Top 6 Corporate Reputation Award 2017 sektor perbankan yang digelar oleh Warta Ekonomi bekerjasama dengan Marketing Research Indonesia (MSI). Atas inovasi digital yang dikembangkan, MNC Bank juga memperoleh penghargaan Indonesia Digital Innovation Award for Financial Industry dari Warta Ekonomi dan penghargaan Digital Popular Brand “Pertama di Indonesia” dari Trans n Co Research. Komitmen MNC Bank dalam menjalankan kegiatan CSR juga memperoleh penghargaan Top CSR 2017 yang diselenggarakan oleh Business News dalam kategori Improvement 2017.

Under social and community responsibility pillar, MNC Bank has donated sacrificial animals to participate in celebrating Islamic day Eid-ul Adha, organized iftar event by inviting children, organized Christmas donation, held free medication event and held blood donation “MNC Love Donation”. Going forward, as a socially responsible corporation, MNC Bank plans to increase its participation in social and community activities and, under “MNC Peduli”, synergizes with other business units under the MNC Group.

In terms of our responsibility toward consumers, MNC Bank is committed to provide the best services to all customers. We aim at offering excellent products accompanied by trusted, consistent, secured and comprehensive services that meet the customers’ needs. To that end, we have set up 24-hour call center, provide social media contact and official website accessible by the public seeking for certain information or lodging complaints. In addition, MNC Bank delivers financial education and literacy program for the public to enhance their knowledge and awareness of financial products and services.

AWARDSOur hard work and dedication in building MNC Bank have been appreciated by various credible institutions, which we are honored and proud to receive. In 2017, based on our performance, MNC Bank received the Best Bank in BUKU II Bank category from Economic Review Magazine and Perbanas Institute. We also received the Good Financial Performance Award in Private Foreign Exchange National Bank category from Warta Ekonomi. In Property & Bank Award 2017, we received the Best Mortgage Growth in Indonesia award and received the Top 6 Corporate Reputation Award 2017 in the Banking sector category organized by Warta Ekonomi and Marketing Research Indonesia (MSI). For our digital innovation, we received Indonesia Digital Innovation Award for Financial Industry from Warta Ekonomi and Digital Popular Brand “First in Indonesia” from Trans & Co Research. Further, our commitment in CSR activities brought us the Top CSR 2017 award from Business News in Improvement 2017 category.






Jakarta, April 2018Atas Nama Direksi

On behalf of the Board of Directors

Benny PurnomoPresiden Direktur | President Director

APRESIASI DAN PENUTUPAkhir kata, atas nama Direksi, saya menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham dan Dewan Komisaris atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan. Saya juga berterima kasih kepada pemerintah, nasabah, mitra kerja dan pemangku kepentingan. Tak lupa, apresiasi tetinggi saya tujukan kepada manajemen dan semua karyawan MNC Bank yang telah bekerja keras dan bahu-membahu dalam memajukan MNC Bank. Saya yakin dengan kondisi yang lebih sehat ini, MNC Bank akan berkembang lebih cepat.


APPRECIATION AND CONCLUSIONTo conclude, on behalf of the Board of Directors, I would like to express appreciation to all of our shareholders and the Board of Commissioners for their trust and support. I also convey our appreciation to the government, customers, business partners and stakeholders. Last but not least, I wish to express my highest appreciation to the management and all employees of MNC Bank for their hard work and cooperation in advancing MNC Bank. I am confident that backed by improved sound condition, MNC Bank will record accelerate growth in the future.





Benny PurnomoPresiden DirekturPresident Director

Nerfita PrimasariDirektur SDM & General Services

Human Recourses & General Services Director

Chisca MirawatiDirektur KepatuhanCompliance Director

Widiatama BunartoDirektur Operasional & Teknologi

Operation & Technology Director

DEWAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS











SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2017 PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Bank MNC Internasional Tbk tahun 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan:

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, April 2018

Purnadi HarjonoKomisaris | Commissioner

Rusli WitjahjonoKomisaris Independen

Independent Commissioner





STATEMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS REGARDING RESPONSIBILITY FOR THE 2017 ANNUAL REPORT OF PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

We, the undersigned, hereby declare that all information in the annual report of PT Bank MNC Internasional Tbk for the year 2017 have been presented in their entirety and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of such Annual Report:

This statement is duly made in all integrity.

DireksiBoard of Directors

Jakarta, April 2018

Benny PurnomoPresiden Direktur | President Director

Nerfita PrimasariDirektur SDM & General Services

Human Recourses & General Services Director

Widiatama BunartoDirektur Operasional & TeknologiOperation & Technology Director

Chisca MirawatiDirektur KepatuhanCompliance Director






PROFILPERUSAHAANCOMPANY PROFILE

DIGITAL INNOVATION BY LAUNCHING MOBILE APPS OF

“PUNYACELENGAN”,“PUNYAKARTU” AND “PUNYARUMAH”

INOVASI DIGITAL PELUNCURAN MOBILE APPS PUNYACELENGAN, PUNYAKARTU DAN PUNYARUMAH

50 Identitas PerusahaanCompany Identity

52 Riwayat Singkat MNC BankMNC Bank in Brief

54 Bidang UsahaCore Business

58 Wilayah operasionalOperational Map

60 Jejak LangkahMilestones

62 Struktur OrganisasiOrganization Structure

64 Visi misi & nilai PerusahaanVision, Mission & Corporate Culture

66 Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

70 Profil DireksiProfile of the Board of Directors

74 Demografi KaryawanEmployees Demography

76 Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

77 Struktur Pemegang SahamShareholders Structure

78 Struktur PerusahaanCorporate Structure

80 Kronologi Penerbitan SahamShares Chronology

79 Alamat Kantor dan/atau Kantor Cabang atau Kantor PerwakilanOffice Address and/or Branch Office or Representative Office

90 Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

92 Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris Perusahaan dan Audit InternalEducation and/or Training of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary and Internal Audit






IDENTITAS PERUSAHAANCOMPANY IDENTITY

Nama Perusahaan | Company Name

PT Bank MNC Internasional Tbk

Nama Perusahaan Sebelumnya| Previous Name1990 : PT Bank Bumiputera Indonesia2009 : PT Bank ICB Bumiputera Tbk

Bidang Usaha | Line of BusinessBank Umum dan Bank DevisaCommercial Bank and Foreign Exchange Bank

Tanggal Pendirian | Date of Establishment

31 JULI 1989 | 31 JULY 1989

Alamat Kantor Pusat |Address of Head OfficeGedung MNC FinancialCenter, Lantai 6,7,8. Jl. Kebon Sirih Raya No 27,Jakarta Pusat 10340Fax: +6221 3983 6700 Telex. 65068 JKTBPIA

Kepemilikan | Ownership Pencatatan di Bursa Saham | Listing on the Stock ExchangeDicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Juli 2002Listed on the Indonesia Stock Exchange on 15 July 2002

Kode SahamTicker Code BABP

Kode SwiftSwift Code BUMIIDJA

31

41,43%MNC Kapital Indonesia

12,48%MARCO PRINCE CORP

46,09%Masyarakat (di bawah 5% | under 5%)

Modal Dasar | Authorized CapitalRp6.000.000.000.000 atau 60.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per sahamRp6,000,000,000,000 or 60,000,000,000 shares with nominal value of Rp 100 per share

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued And Fuly Paid CapitalRp2.126.147.334.700 atau 21.261.473.347 saham dengan nilai nominal Rp 100 per sahamRp2,126,147,334,700 or 21,261,473,347 shares with nominal value of Rp 100 per share





Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Andri LatifTelp. (021) 2980 5555Fax . (021) 318 6662

Corporate [email protected]

Jaringan Kantor | Office Network

Contact CenterCorporate [email protected]

Situs Web

www.mncbank.co.id

Call Center

1500188@officialmncbank

officialmncbank

@mncbank

@MNCbank

Media Sosial

Jumlah Pegawai | Total Employees

1.102Orang | Personnel

1Kantor PusatHead Office

16Kantor Cabang Branch Offices

32Kantor Cabang Pembantu

Sub Branch Offices

23Kantor Kas

Cash Offices

99ATMATMS






RIWAYAT SINGKAT MNC BANKMNC BANK IN BRIEF

PT Bank MNC Internasional Tbk (selanjutnya disebut “Bank”) didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia berdasarkan akta No 49 tanggal 31 Juli 1989 dari notaris Sri Rahayu, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-2.7223.HT.01.01.TH.89 tanggal 9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989. Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk, berdasarkan akta No. 57 tanggal 16 Juli 2014 yang telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal 24 Juli 2014. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 64 tanggal 20 Desember 2017 dibuat dihadapan Aryanti Artisari, S.H., MKn, notaris di Jakarta, mengenai Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan sehubungan Pelaksanaan Waran Seri II dan Waran Seri III dari 20.581.464.781 saham menjadi 21.261.473.347 saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0205497 tanggal 27 Desember 2017.

Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 16 kantor cabang. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. Jumlah rata-rata karyawan Bank masing-masing 1.102 dan 1.032 karyawan pada tahun 2017 dan 2016.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Bank telah mendapat persetujuan menjadi Bank devisa.

PT Bank MNC Internasional Tbk (the “Bank”) was established in Indonesia under the name PT Bank Bumiputera Indonesia based on notarial Deed No. 49 dated July 31, 1989 of notary Sri Rahayu, SH. The Minister of Justice in his Decision Letter No. C-2.7223.HT.01.01.TH.89 dated August 9, 1989 approved the Deed of Establishment and was published in Supplement No. 1917 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 75 dated September 19, 1989. The Bank’s name has been changed several times, most recently to PT Bank MNC Internasional Tbk, based on the Deed of Minutes of the General Shareholder Meeting No. 57 dated July 16, 2014. The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 06038.40.20.2014 dated July 24, 2014 approved this change. AHU-. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, most updated by Deed No. 64 dated December 20, 2017 of Aryanti Artisari, S.H., MKn, notary in Jakarta, concerning the increase in the Bank’s issued and paid up capital through Warrant Serie II and Warrant Serie III from 20,581,464,781 shares to 21,261,473,347 shares. The amendment of this deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0205497 dated December 27, 2017.

The Bank is domiciled in Jakarta and has 16 main branch offices. The Bank’s head office is located at Gedung MNC Financial Center levels 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. The Bank had average total number of employees in 2017 and 2016 of 1,102 and 1,032, respectively.

The Bank started its commercial operations on January 12, 1990 when it obtained its business license based on the Decree No. 10/KMK.013/1990 dated January 4, 1990 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia. In accordance with Bank Indonesia Decree No. 30/146/KEP/DIR dated 5 December 1997, the Bank is authorized to be a foreign exchange Bank.






BIDANG USAHACORE BUSINESS

Sesuai dengan Anggaran Dasar sebagaimana telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 Tambahan No. 18380/2009 tanggal 14 Juli 2009 pasal 3, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan segala penunjang usaha lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.

A. Kegiatan Usaha Utamaa. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

b. Memberikan kredit;c. Memindahkan uang baik untuk kepentingan

sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;d. Menempatkan dana pada, meminjam dana

dari, atau meminjamkan dana kepada Bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

e. Melakukan kegiatan dalam valuta asing sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

B. Kegiatan Usaha Penunjanga. Menerbitkan surat pengakuan hutang;b. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri

maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:i. Surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi

oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat dimaksud;

ii. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat dimaksud;

iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;

iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);v. Obligasi;vi. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan

1 (satu) tahun; danvii. Instrumen surat berharga lain yang berjangka

waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.

In accordance with the Articles of Association as published in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 56 Supplement no.18380/2009 dated July 14, 2009 article 3, the scope of Bank’s activities is to engage in the Banking field in accordance with existing laws and regulations. To carry out other legitimate Banking supporting businesses in which are in conformity with laws and regulations.

A. Main Business Activitiesa. Collecting funds from the public in the form

of deposits, namely in current accounts, time deposits, certificates of deposits, savings and/or other equivalent forms;

b. Providing credit;c. Transferring money for self-interest or for customer

interest;d. Placing funds, lent from, or lend funds to other

Banks, either by mail, telecommunications facilities and sight drafts, cheques, or other means;

e. Conduct activity in foreign currencies in accordance with the provisions of Financial Services Authority.

B. Supporting Business Activitiesa. Issuing debentures;b. Buying, selling and ensuring at its own risk and for

the benefit of and at the order of its customers:

i. Bill receivables including billing receivables that are accepted by the Bank with a validity period no longer than the trade practices for such letters;

ii. Debenture and other trading papers with validity periods no longer than the trade practices for such letters;

iii. Treasury Bills and Government Warranty letters;

iv. Bank Indonesia Certificates;v. Bonds;vi. Trading letters of up to a one-year period;

vii. Marketable securities instruments with up to a one-year period.





c. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;

d. Menyediakan tempat untuk penyimpanan barang dan surat berharga untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

e. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;

f. Membeli agunan baik seluruhnya maupun sebagian, melalui pelelangan atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi Kewajibannya kepada MNC Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;

g. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;

h. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, usaha kartu kredit, pembiayaan konsumen, Perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh OJK;

i. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK;

j. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku;

k. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Accept the payment of marketable securities and perform calculations with or among third parties;

d. Provide a place to store goods and marketable securities for the interests of other parties pursuant to a contract;

e. Place funds from customers to other customers in the form of marketable securities that are not listed on a stock exchange;

f. Purchase collateral either in full or partially, through the auction or otherwise, in the event that the borrowers does not meet its obligation to MNC Bank, provided that the purchased collateral shall be disbursed immediately;

g. Perform factoring, credit card business and trustee activities;

h. Conduct equity participation activities in Banks or other companies in the areas of finance, such as leasing, venture capital, securities companies, insurance and clearing institutions, settlement and storage by fulfilling provisions as set by Financial Services Authority;

i. Conduct a temporary equity participation to tackle credit default or failure of financing, with the terms to withdraw its investment in line with conditions set by Financial Services Authority;

j. Act as a founder of a pension fund in accordance with the provisions of prevailing regulations related with pension funds;

k. Perform other Banking activities as allowed by prevailing regulations

BIDANG USAHACore Business







PRODUK DAN JASAProduk dan Jasa MNC Bank terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:

PRODUK SIMPANANProduk Tabungan

• Tabungan MNC• Tabungan MNC Bisnis• Tabungan Rencana MNC• Tabunganku

Produk Giro• Giro MNC Rupiah• Giro MNC Valas

Produk Deposito• Deposito MNC Rupiah• Deposito MNC Valas

PRODUK PINJAMAN• Kredit Modal Kerja• Kredit Investasi• Kredit Multiguna Tanpa Agunan (KMG TA)• Kredit Pemilikan Properti (KPP)• KPR Muda MNC Bank• Kredit Konsumsi Beragun Properti (KKBP)

Kartu Kredit• Visa

o MNC Visa Gold Cardo MNC Visa Platinum Card

• Master Cardo Motion Credit Card

JASA LAINNYA Jasa Treasury

• Foreign Exchange Transaction (Today, Tom, Spot, Forward, Swap)

• Obligasi RetailProduk dan Jasa Trade Finance

• Transaksi Eksporo Advising L/Co L /C Negotiation

PRODUCT AND SERVICESMNC Bank products and services consisted of 3 (three) parts, which are:

DEPOSITS PRODUCTSSavings

• Tabungan MNC• Tabungan MNC Bisnis• Tabungan Rencana MNC• Tabunganku

Current Accounts• Giro MNC Rupiah• Giro MNC Valas

Deposits• Deposito MNC Rupiah• Deposito MNC Valas

LOANS PRODUCTS• Working Capital Loans• Investment Loans• Multiguna Unsecured Laons (KMG TA)• Property Ownership Loans (KPP)• KPR Muda MNC Bank• Property Backed Consumption Loan (KKBP)

Credit Card• Visa

o MNC Visa Gold Cardo MNC Visa Platinum Card

• Master Cardo Motion Credit Card

OTHER SERVICESTreasury

• Foreign Exchange Transaction (Today, Tom, Spot, Forward, Swap)

• Retail BondsTrade Finance

• Export Transactiono Advising L/Co L /C Negotiation

PRODUK DAN JASAPRODUCT AND SERVICES






o Non-L/C Financingo Transferable Letter of Credito Discounted Under Usance L/Co Pre Shipment Financingo Outward Documentary Collection

• Transaksi Impor dan Lokalo Penerbitan L/Co Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)o Usance Payable at Sight (UPAS)o Post Import Financing (PIF)o Shipping Guaranteeo Inward Documentary Collection / Billo Collection

• Bank Garansi dan Standby L/C

Layanan Lain• MNC Mobile Banking• MNC eBIZ Banking• Aplikasi punyacelengan• Aplikasi punyakartu• Aplikasi punyarumah• Bancassurance• Western Union• Layanan Elektronik Setoran Penerimaan Negara

ATMMerupakan fasilitas yang diberikan pada nasabah MNC Bank untuk kemudahan bertransaksi dengan kartu ATM. MNC Bank bekerjasama dengan jaringan ATM Bersama yang menyediakan akses pada lebih dari 77.000 ATM dan jaringan ATM Prima yang memiliki lebih dari 110.000 ATM berlogo PRIMA yang tersebar di seluruh Indonesia.

CALL CENTER 1500188MNC Bank menyediakan layanan perbankan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu yang dapat diakses dengan menghubungi nomor telepon 1500188 yang akan menghubungkan nasabah dengan Call Center.

o Non-L/C Financingo Transferable Letter of Credito Discounted Under Usance L/Co Pre Shipment Financingo Outward Documentary Collection

• Import and Local Transactionso L/C Issuanceo Local L/C (SKBDN)o Usance Payable at Sight (UPAS)o Post Import Financing (PIF)o Shipping Guaranteeo Inward Documentary Collection / Billo Collection

• Bank Guarantee and Standby L/C

Other Services• MNC Mobile Banking• MNC eBIZ Banking• “punyacelengan” Apps• “punyakartu” Apps• “punyarumah” Apps• Bancassurance• Western Union• Electronic Services for State Revenue

ATMA facility provided to MNC Bank’s customers for their convenience in performing transactions with an ATM card. MNC Bank cooperates with the ATM Bersama network, which provides access to more than 77,000 ATMs and ATM Prima network that has more than 110,000 ATMs with PRIMA branding spread across Indonesia.

CALL CENTER 1500188MNC Bank provides a 24-hour Banking services and 7 days a week, which can be accessed by calling a designated number, 1500188 that will connect the customers to the Call Center.

Produk & JasaProduct & Services

Produk PinjamanLoans Products

Jasa LainnyaOther Services






WILAYAH OPERASIONALOPERATIONAL MAP

Wilayah operasional MNC Bank meliputi:The operational areas of MNC Bank includes:

Medan, Batam-Kepri, Pekanbaru, Jambi, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Tarakan, Balikpapan, Samarinda, Makassar.





WILAYAH OPERASIONALOperational Map






JEJAK LANGKAH MILESTONES

PT Bank Bumiputera Indonesia DidirikanPT Bank Bumiputera Indonesia was Established

1990

Penawaran Umum Terbatas Rp 500 MiliarLimited Public Offering of IDR 500 Billion

2005

Perseroan mengganti nama menjadi PT Bank ICB Bumiputera TbkThe Company changed its name to PT Bank ICB Bumiputera Tbk

2009

• Penawaran Umum Terbatas mencapai sebesar Rp 145 miliar

• MNC Bank siap meluncurkan program-program unggulan

• Limited Public Offering reaching IDR 145 billion• MNC Bank is ready to launch the execution of superior

programs

2016

• Penawaran Umum Terbatas Rp 804 Miliar• PT MNC Kapital Indonesia sebagai Pemegang Saham

Pengendali• Perseroan mengganti nama menjadi PT Bank MNC

Internasional Tbk• Limited Public Offering of IDR 804 Billion• PT MNC Kapital Indonesia Tbk as Controlling Shareholder• The Company’s name changed to PT Bank MNC

Internasional Tbk

2014





JEJAK LANGKAH Milestones

Penawaran Umum Perdana PerseroanThe Company’s IPO

2002

ICB Financial Group Holdings AG sebagai pemegang saham mayoritasICB Financial Group Holdings AG as majority shareholder

2007


2010


2015

• Tahun terakhir ‘Tahap Foundation Building’ sebagai bagian dari Program Transformasi MNC Bank

• Inovasi digital peluncuran mobile apps punyacelengan, punyakartu dan punyarumah

• The last period of “Building Foundation State” as part of MNC Bank Transformation Program.

• Digital innovation by launching mobile apps of “punyacelengan”, “punyakartu” and “punyarumah”.

2017






STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHANORGANIZATION STRUCTURE

Board of Commissioner

Benny PurnomoPresident Director

VacantFinance Director

Widiatama BunartoOperation & Technology

Director

Andri LatifCorporate Secretary

Ramos LP Simatupang*Compliance Group

Integrated Risk Management Committee

Setiyani DiponegoroFinancial Control Group

Credit Committee

Irving Luntungan e-Channel & Centralized Banking Ops. Group

Risk Management Committee

Budi Satrio**Human Resources Group

IT Steering Committee

Riva Yan AbdillahInternal Audit Group

Evira TanuwidjayaLegal Group

Leonardi Widjaja**Risk Management Group

Yuriadi SulastomoTreasury & FI Group

Hermawan*Business Strategy & Planning Group

Susi EnitaCredit Administration Group

Teddy YusupInformation Technology Group

Donald BeeGeneral Services Group

Chisca MirawatiCompliance Director

Nerfita PrimasariHuman Resources & General

Services Director

* Efektif menjabat setelah 31 Desember 2017 | Serves effective after 31 December 2017** Efektif tidak menjabat lagi setelah 31 Desember 2017 | Does not serve effective after 31 December 2017





STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHANOrganization Structure

Rita Montagna SFunding Business Head

Nomination & Remuneration Committee

VacantSales, Service & Delivery Group

VacantBranch Management Group

Vincentius RizaMarketing Communication Group

Branches

ALCO

VacantWholesale & SME

Banking Business Head

Audit Committee

Vincentia M Djuni WijayaWholesale Banking Group

Vincentia M Djuni Wijaya (Plt)SME Banking Group

VacantCredit Review Group

Product Governance Committee

Budy SetiawanConsumer Lending

Business Head

Integrated Governance Committee

Agus Cahyo HConsumer Credit Group

VacantCard Business Group

Miemie MurniatiMortgage & Employee Benefit Group

Dian IrawanMulti Finance Group

SAM Committee

VacantCommercial, Product & Channel Business Head

Risk Oversight Committee

Platform Managers

Fraud Oversight Committee

Zainudin SamaludinSpecial Asset

Management & Recovery Business Head

Iwan IsmantoSpecial Asset Management Group-Corp. & Commercial

Budi S Kramadibrata**Special Asset Management Group-SME. & Consumer

VacantStrategic Development & Support Group






VISI MISI & NILAI PERUSAHAANVISION, MISSION & CORPORATE CULTURE

Menjadi Bank masa depan yang memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua transaksi keuangan menjadi mudah

Becoming a pioneering Bank of the future that provides superior services and stays current by using the latest technologies that ease financial transactions.

Visi | Vision

MNC Bank menawarkan layanan keuangan yang sesuai gaya hidup dengan membuat hidup nasabah menjadi lebih mudah, untuk nasabah retail dengan segmen menengah ke atas, termasuk di dalamnya para usaha kecil dan menengah, dengan memberikan pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui cabang dan electronic channels

MNC Bank offers modern and convenient financial services that make life easy for all customers of any income level and of any size or type of business by delivering service excellence through both conventional and electronic channels

Misi | Mission M





VISI MISI & NILAI PERUSAHAANVISION, MISSION & CORPORATE CULTURE

Budaya PerusahaanCorporate Culture

Passion to Perform:Semangat untuk Memberikan Hasil Kerja yang TerbaikP

Delivery with Delight :Menghasilkan Kinerja yang Memuaskan Para StakeholderD

Relationship Building: Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Seluruh Stakeholder

R

Empowerment for Progress : Memberdayakan Sumber Daya Secara Maksimal dan Bertanggung JawabE

Innovation with Integrity : Melakukan Inovasi dan Terobosan-Terobosan Baru yang Terukur Dengan Penuh Integritas

I

NILAI INTICORE VALUES

MNC Bank mempunyai satu core value yang terinternalisasi dalam setiap aktivitas karyawan yang dijelaskan dalam table di bawah ini | MNC Bank has one core value that is internalized in every activity of the employees. The core value is further explained below:

Passion to PerformTingkah laku karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan antusias, kreatifitas, fokus, mengerti dan melakukan pekerjaan dengan sangat baik | Employees’ behavior in conducting their work with enthusiasm, creativity, focus, understanding and excellence

Relationship BuildingBagaimana karyawan membina hubungan dengan individu lainnya baik dalam tim maupun tidak | How employees foster relationship with other individuals, for those in the team as well as those who are not in the team

Innovation with IntegrityKeinginan karyawan untuk berinovasi, memberikan ide dan masukan | The employees’ desire to innovate, deliver ideas and inputs

Delivery with DelightKomitmen dan profesionalisme karyawan dalam menjalankan tanggung jawab untuk menghasilkan servis yang delight | Employees’ commitment and professionalism in bearing their responsibility to provide services that delight

Empowerment for ProgressBagaimana karyawan dapat memberikan perpanjangan tangan atas tanggung jawab yang diberikan dengan transparan, adil dan mudah dimengerti | How employees can become an extension of responsibility handed over with transparency, fairness and relatively easy understanding






PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER’ PROFILE

Eko B. SupriyantoPresiden Komisaris (Independen) President Commissioner (Independent)

Warga Negara Indonesia, usia 53 tahun, berdomisili di IndonesiaIndonesian Citizen, 53 years old, based in Indonesia

Riwayat PendidikanBeliau menyelesaikan Program Pascasarjana di bidang studi Magister Ekonomi jurusan perbankan dan Pasar Modal dari Universitas Trisakti, Jakarta tahun 2014.

Riwayat JabatanBeliau diangkat sebagai Presiden Komisaris PT Bank MNC Internasional Tbk berdasarkan hasil RUPS Tahunan tanggal 3 Mei 2016 dan efektif menjabat berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-151/D.03/2016 tanggal 8 Agustus 2016.

Beliau juga menjabat sebagai Anggota Komite:• Ketua merangkap Anggota Komite Remunerasi dan

Nominasi• Ketua merangkap Anggota Komite Pemantau Risiko• Ketua merangkap Anggota Komite Tata Kelola

Terintegrasi Konglomerasi Keuangan • Anggota Komite Audit

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Info Artha Pratama (InfoBank) dan pemimpin redaksi InfoBank.

Pengalaman KerjaPada Periode 2009 – November 2014 sebagai Komisaris Independen yang juga menjadi ketua Komite Remunerasi PT Bank Mutiara Tbk dan Nominasi serta menjadi Ketua Komite Audit (2009-2011) dan anggota Komite Audit dan Pemantau Risiko (2011-2014).

Sebelumnya, karir alumnus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta tahun 1997 ini, (2006-2013) menjabat sebagai Direktur Utama PT Infoartha Pratama Penerbit dari Majalah InfoBank sekaligus

Educational BackgroundObtained Master of Economic degree majoring in Banking and Capital Markets from Trisakti University, Jakarta in 2014.

Professional BackgroundAppointed President Commissioner of PT Bank MNC Internasional Tbk pursuant to the resolution of the Annual GMS on 3 May 2016 and received the effective statement from the Financial Services Authority (OJK) No. SR-151/D.03/2016 dated 8 August 2016.

He also serves as Committees’ members:• Chairman and Member of Nomination and Remuneration

Committee• Chairman and Member of Risk Oversight Committee• Chariman and Member of Integrated Governance

Committee of Financial Conglomerate• Member of Audit Committee

He concurrently serves as President Director of PT Info Artha Pratama (InfoBank) and InfoBank Chief Editor.

Professional ExperienceIn the period of 2009 – November 2014 he served as Independent Commissioner and Chairman of the Remuneration and Nomination Committee of PT Bank Mutiara Tbk and the Chairman of the Audit Committee (2009-2011) and Member of the Audit and Risk Monitoring Committees (2011-2014).

Previously, the career of the National Development University (UPN) Veteran Jakarta alumnus (class of 1997), included as President Director of PT Infoartha Pratama, the publisher of InfoBank Magazine (2006-2013) and concurrently as





Eko B. SupriyantoPresiden Komisaris (Independen) President Commissioner (Independent)

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioner’ Profile

merangkap sebagai penanggung jawab dan Wakil Pimpinan Redaksi Majalah InfoBank. Karir di InfoBank dimulai sejak tahun 1987 dengan berbagai jenjang karir, antara lain Direktur Biro Riset Info Bank Sejak September 2013 sampai 2015 beliau menjabat sebagai Komisaris Majalah InfoBank. Sejak April 2015 sampai sekarang menjadi Direktur Utama dan merangkap Pimpinan Redaksi Info Bank.

Selain itu, beliau aktif di berbagai organisasi, seperti di Perbanas sebagai Anggota Bidang Publikasi dan Hubungan Masyarakat (2011-sekarang), di Ikatan Bankir Indonesia Anggota Bidang Publikasi dan Hubungan (2012-sekarang). Ia juga sejak tahun 2005 sebagai pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta dan Pengurus Pusat ISEI.

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2017Dapat dilihat pada halaman 92.

Hubungan AfiliasiBeliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

the responsible party and Deputy Chief Editor of InfoBank Magazine. His career in InfoBank started in 1987 with a variety of positions, including Director of Research Bureau of InfoBank. Since September 2013 until now, he has been serving as Commissioner of InfoBank Magazine.

In addition, he is active in various organizations, such as in Perbanas as Member of the Publications and Public Relations (2011-present), at the Indonesian Bankers Association as Member of the Publications and Public Relations (2012-present). He has also since 2005 been member of the board of the Indonesian Association of Bachelors of Economics (ISEI) Jakarta.

Workshops/Trainings in 2017:Can be viewed on page 92.

Affiliate RelationsHe does not have any affiliations with fellow members of the Board of Commissioners, or members of the Board of Directors, nor with the ultimate shareholder.







Riwayat PendidikanBeliau memperoleh Master of Business Administration (MBA) dari Virginia Commonwealth University (VCU) di Richmond, Virginia, Amerika Serikat pada tahun 1994.

Riwayat JabatanBeliau diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank MNC Internasional Tbk berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 3 Mei 2016 dan efektif menjabat berdasarkan surat OJK No. SR-150/D.03/2016 tanggal 8 Agustus 2016.

Beliau juga menjabat sebagai Anggota Komite:• Ketua merangkap Anggota Komite Audit• Anggota Komite Pemantau Risiko

Pengalaman KerjaBeliau mengawali karirnya di Bank BRI dan menduduki berbagai jabatan yaitu Wakil Pimpinan Wilayah Manado dan Denpasar, EVP Chief Auditor (Inspektur) wilayah Manado, Palembang, Bandung dan kantor pusat Jakarta. Selanjutnya beliau sempat berkarir sebagai Pengajar/Instruktur Internal Control dan Internal Audit Bank pada Indonesian Banking School (IBS). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit di Bank QNB Indonesia.

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2017Dapat dilihat pada halaman 92. Hubungan AfiliasiBeliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Educational BackgroundObtained Bachelor of Business Administration from Virginia Commonwealth University (VCU) Richmond, Virginia, United States in 1994.

Professional BackgroundAppointed Independent Commissioner of PT Bank MNC International Tbk pursuant to the Annual GMS on 3 May 2016 and effectively serves based on the letter of Financial Services Authority (OJK) No. SR-150/D.03/2016 on 8 August 2016.

He also serves as Committees’ members:• Chairman and Member of Audit Committee• Member of Risk Oversight Committee

Professional ExperienceBegan his career in Bank BRI and served as Vice President Regional of Manado and Denpasar, EVP Chief Auditor (Inspector) Manado, Palembang, Bandung region and Jakarta Head Office. He further has had a career as Lecturer/Instructor of Banking Internal Control and Internal Audit at Indonesian Banking School (IBS). Prior to joining the Company, he served as Member of Audit Committee of Bank QNB Indonesia.



Rusli WitjahjonoKomisaris Independen Independent Commissioner







Riwayat PendidikanBeliau menyelesaikan Bachelor of Business Administration dari Fakultas Bisnis University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat pada tahun 1985.

Riwayat JabatanBeliau diangkat sebagai Komisaris PT Bank MNC Internasional Tbk berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 16 Juni 2014 dan efektif menjabat berdasarkan surat OJK No. SR-92/D.03/2014 tanggal 9 Juni 2014.

Beliau juga menjabat sebagai Anggota Komite:• Anggota Komite Remunerasi & Nominasi• Anggota Komite Pemantau Risiko

Pengalaman KerjaBeliau pernah menjabat sebagai Bank Officer Program Trainee, Assistant Manager Credit Marketing dan Manager Corporate Banking PT Bank International Indonesia, Branch Manager dan Deputy General Manager – Credit Division PT Bank Danamon Indonesia, Senior Vice President – Credit and Marketing Division Head PT Bank Central Dagang, Head of Corporate Banking PT Bank UniBank Tbk, Kepala Biro Kredit dan Legal dan Kepala Biro Marketing and Business Development PT Bank UniBank Tbk. Selanjutnya beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT MNC Finance, Direktur PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Direktur Utama PT Inti Ragam Olefindo, Direktur Utama PT Iroland Mulia Bersama, Direktur Utama PT Pancaran Harapan Bangsa, Direktur Utama PT MNC Finance (dh PT Bhakti Finance), Komisaris PT MNC Life Assurance, Komisaris Utama PT MNC Asuransi Indonesia dan Direktur MNC Capital.

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2017Dapat dilihat pada halaman 92. Hubungan AfiliasiBeliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Educational BackgroundObtained Bachelor degree in Business Administration from the Business School of University of Wisconsin, Madison, USA in 1985.

Professional BackgroundAppointed Commissioner of PT Bank MNC International Tbk pursuant to the Annual GMS on 16 June 2014 and effectively serves based on the letter of Financial Services Authority (OJK) No. SR-92/D.03/2014 dated 9 June 2014.

He also serves as Committees’ members:• Member of Nomination and Remuneration Committee• Member of Risk Oversight Committee

Professional ExperienceHe has served as Bank Officer Trainee, Assistant Manager Credit Marketing and Manager of Corporate Banking of PT Bank International Indonesia, Branch Manager and Deputy General Manager – Credit Division of PT Bank Danamon Indonesia, Senior Vice President – Credit and Marketing Division Head of PT Bank Central Dagang, Head of Corporate Banking of PT Bank UniBank Tbk, Head of Credit and Legal and Head of Marketing and Business Development of PT Bank UniBank Tbk. Subsequently, he served as Vice President Director of PT MNC Finance, Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, President Director of PT Inti Variety Olefindo, President Director of PT Iroland Mulia Together, President Director of PT Arc of Hope Nation, President Director of PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance), Commissioner of PT MNC Life Assurance, President Commissioner of PT MNC Asuransi Indonesia and Director of MNC Capital.



Purnadi HarjonoKomisarisCommissioner







PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

Benny PurnomoPresiden DirekturPresident Director

Riwayat PendidikanBeliau menyelesaikan Program Pascasarjana di bidang studi Manajemen dari UNIKA Atmajaya pada tahun 2003.

Riwayat JabatanBeliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk berdasarkan RUPS Luar Biasa tanggal 12 November 2014 dan efektif menjabat berdasarkan surat OJK No. SR-93/D.03/2014 tanggal 9 Juni 2014

Rangkap JabatanTidak ada rangkap jabatan

Pengalaman KerjaBeliau diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk sejak tanggal 9 Juni 2014.

Memulai karir sebagai Programmer di Inti Salim Corpora tahun 1989 – 1991. Sejak tahun 1992 sampai dengan 2006 berkarir di PT Bank Central Asia, Tbk. dengan berbagai posisi yang pernah dijabat antara lain Branch Support Pro Manager, Branch Support Assistant Manager, System Development Deputy Manager, Product Management Deputy Manager, Special Account Management Deputy Manager, Priority Service Management Manager dan terakhir menjabat sebagai Product Management Senior Manager. Melanjutkan karir di PT Bank OCBC NISP Tbk sebagai Consumer Channel Division Head dari tahun 2006 – 2009 dan sebagai Direktur PT Bank Mutiara Tbk pada 2009 – 2014.

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2017Dapat dilihat pada halaman 92. Hubungan AfiliasiBeliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, maupun dengan anggota Dewan Komisaris, atau dengan pemegang saham utama.

Educational BackgroundObtained Master of Management degree from Atma Jaya Catholic University in 2003.

Profesional BackgroundAppointed President Director of PT Bank MNC International Tbk pursuant to the Extraordinary GMS on 12 November 2014 and effectively serves based on the letter of Financial Services Authority (OJK) No. SR-93/D.03/2014 dated 9 June 2014.

Concurrent PositionNone

Professional ExperienceHe was appointed Vice President Director of PT Bank MNC Internasional Tbk on 9 June 2014.

He started his career as Programmer at Inti Salim Corpora from 1989 to 1991. From 1992 to 2006 he worked at PT BCA Tbk, with the positions held including Branch Support Pro Manager, Branch Support Assistant Manager, System Development Deputy Manager, Product Management Deputy Manager, Special Accounts Management Deputy Manager, Priority Service Management Manager and most recently as Product Management Senior Manager. He continued his career at PT Bank OCBC NISP Tbk as Consumer Channel Division Head in 2006-2009 and Director of PT Bank Mutiara Tbk in 2009-2014.


Affiliate RelationsHe does not have any affiliations with fellow members of the Board of Directors, or members of the Board of Commissioners, nor with the ultimate shareholder.

51 tahun, Warga Negara Indonesia.51 years old, Indonesian Citizen.





PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

Nerfita PrimasariDirektur Sumber Daya Manusia dan General

Services Human Recourses & General Services Director

Riwayat PendidikanBeliau Menyelesaikan Master of Management di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2006.

Riwayat JabatanBeliau diangkat sebagai Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 21 April 2014 dan efektif menjabat berdasarkan surat OJK No. SR-123/D.03/2014 tanggal 24 Juli 2014.


Pengalaman KerjaMemulai berkarir sebagai Human Resources Representative di PT Digital Astra Nusantara tahun 1996 – 1998. Sejak tahun 1998 sampai dengan 2003 berkarir di Hewlett Packard Indonesia sebagai Human Resources Services Advisor. Melanjutkan karir sebagai Country Human Resource Manager di PT SAP Indonesia pada tahun 2003 – 2004.

Kemudian kembali berkarir di Hewlett Packard Indonesia pada 2004-2005 sebagai Human Resource Program Manager for South East Asia Total Reward. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Senior Vice President - Global Consumer Banking HR Head di Citibank, N.A. Indonesia.


Educational BackgroundObtained Master of Management degree from Gadjah Mada University in 2006.

Professional BackgroundAppointed Director of PT Bank MNC International Tbk pursuant to the Annual GMS on 21 April 2014 and effectively serves based on the letter of Financial Services Authority (OJK) No. SR-123/D.03/2014 dated 24 July 2014.


Professional ExperienceShe started her career as Human Resources Representative at PT Digital Astra Nusantara in 1996-1998. From 1998 to 2003 she worked at Hewlett Packard Indonesia as Human Resources Services Advisor. She continued her career as Country Human Resource Manager at PT SAP Indonesia in 2003-2004.

Subsequently she returned to work at Hewlett Packard Indonesia in 2004-2005 as Human Resource Program Manager for South East Asia Total Reward. She then served as Senior Vice President - Global HR Head of Consumer Banking at Citibank, N.A. Indonesia.


Affiliate RelationsShe does not have any affiliations with fellow members of the Board of Directors, or members of the Board of Commissioners, nor with the ultimate shareholder.

46 tahun, Warga Negara Indonesia.46 years old, Indonesian Citizen






52 tahun, Warga Negara Indonesia.52 years old, Indonesian Citizen

Widiatama BunartoDirektur Operasional dan TeknologiOperations and Technology Director, .

PROFIL DEWAN DIREKTURBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

Riwayat PendidikanBeliau menyelesaikan Pascasarjana Manajemen Umum dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta.

Riwayat JabatanBeliau diangkat sebagai Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk berdasarkan RUPS Luar Biasa tanggal 12 November 2014 dan efektif menjabat berdasarkan Surat OJK No. SR-174/D.03/2014 tanggal 6 Oktober 2014.


Pengalaman KerjaBeliau pernah berkarir di Schlumberger Wireline Services sebagai Junior Field Engineer Bulan Juni sampai dengan September 1990. Kemudian Desember 1990 sampai dengan Agustus 1999 beliau berkarir di IBM Indonesia dengan posisi jabatan sebagai System Engineer Banking, Finance and Securities. Posisi terakhir menjabat sebagai Global Services Resource Head. Pada Bulan Agustus 1999 sampai dengan Februari 2010 berkarir di Citibank Indonesia dengan posisi jabatan terakhir sebagai Corporate Banking Operations Department Head. Beliau melanjutkan karir di PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun 2010 sampai dengan 2014 dengan posisi jabatan awal sebagai Head of HR Service and Planning dan jabatan terakhir sebagai Head of National Branch Operations.


Educational BackgroundObtained Master in General Management degree from Management Development Institute Indonesia (IPMI), Jakarta.

Professional BackgroundHe was appointed as Director of PT Bank MNC International Tbk pursuant to the Extraordinary GMS on 12 November 2014 and effectively serves based on the letter of Financial Services Authority (OJK) No. 174/D.03/2014 dated 6 October 2014.


Professional ExperienceHe had a career at Schlumberger Wireline Services as Junior Field Engineer from June to September 1990. From December 1990 to August 1999 he worked at IBM Indonesia with the position as System Engineer Banking, Finance and Securities. His final position was Global Services Resource Head. From August 1999 to February 2010 he worked at Citibank Indonesia with the final position as Corporate Banking Operations Department Head. He continued to work at PT Bank CIMB Niaga Tbk from 2010 to the beginning of 2014 as Head of HR Service and Planning and his final position was as Head of National Branch Operations.


Affiliate RelationsHe does not have any affiliations with fellow members of the Board of Directors, or members of the Board of Commissioners, nor with the ultimate shareholder.





49 tahun, Warga Negara Indonesia.49 years old, Indonesian Citizen.

PROFIL DEWAN DIREKTURBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

Chisca MirawatiDirektur Kepatuhan

Compliance Director

Riwayat PendidikanBeliau menyelesaikan Master of Business Administration, Banking and Finance faculty di Maastricht School of Management Netherlands.

Riwayat JabatanBeliau diangkat sebagai Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 3 Mei 2016 dan efektif menjabat berdasarkan Surat OJK No. SR-110/D.03/2016 tanggal 27 Juni 2016.


Pengalaman KerjaBeliau memulai karirnya tahun 1991 di Bapindo sebagai administrasi kredit. Tahun 1994 sempat berkarir di PT Indomobil sebagai Legal Officer. Melanjutkan karirnya di BNI sejak tahun 1994 hingga 2006 diawali sebagai Asisten Manager Divisi Hukum & Penyeliaan Khusus, dilanjutkan sebagai Manager Divisi Hukum dan Kepatuhan dan posisi terakhir sebagai Manager Divisi Internasional. Tahun 2006 hingga 2012 beliau bergabung di Standard Chartered Bank Indonesia dan menduduki berbagai jabatan, diawali sebagai Assistant Vice President Legal & Compliance, selanjutnya beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan, sempat pula menjabat sebagai Head, Legal & Compliance Standard Chartered Bank Oman dan terakhir menjabat sebagai SEA Head Training & CB Legal & Compliance Indonesia. Sebelum bergabung di MNC Bank, beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Andara tahun 2012 hingga 2016.


Educational BackgroundObtained Master of Business Administration, Banking and Finance faculty in Maastricht School of Management Netherlands.

Professional BackgroundAppointed Director of PT Bank MNC International Tbk pursuant to the Annual GMS on 3 May 2016 and effectively serves based on the letter of Financial Services Authority (OJK) No. SR- 110/D.03/2016 dated 27 June 2016.


Professional ExperienceBegan her career in 1991 with Bapindo as the loan administration. In 1994 has had a career with PT Indomobil as Legal Officer. Continued her career with BNI from 1994 to 2006 as Assistant Manager of Legal & Specific Supervisory Division, continued as Manager of Legal and Compliance Division and last position as Manager of International Division. From2006 to 2012, she joined Standard Chartered Bank Indonesia and served in several positions, began as Assistant Vice President of Legal & Compliance, then served as Compliance Director, also served as Head, Legal & Compliance of Standard Chartered Bank in Oman and last position as SEA Head Training & CB Legal & Compliance Indonesia. Prior to joining MNC Bank, she served as Compliance Director of PT Bank Andara from 2012 to 2016.


Affiliate RelationsShe does not have any affiliations with fellow members of the Board of Directors, or members of the Board of Commissioners, nor with the ultimate shareholder.






INFORMASI PERUBAHAN PENGURUS SETELAH TAHUN BUKU BERAKHIR

DEMOGRAFI KARYAWAN

MANAGEMENT CHANGES INFORMATION AFTER THE ENDED OF FISCAL YEAR

EMPLOYEES DEMOGRAPHY

Susunan anggota Direksi Perseroan setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan kepada Regulator dan tersedia untuk pemegang saham mengalami perubahan, dengan efektifnya pengunduran diri Benny Helman, Direktur Keuangan Perseroan per tanggal 11 Desember 2017.

Per 31 Desember 2017, MNC Bank memiliki 1.102 karyawan, meningkat sebanyak 244 orang dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 1.060 karyawan.

Pengembangan KompetensiSelama 2017, MNC Bank menyelenggarakan pelatihan pengembangan kompetensi untuk 4.956 karyawan atau mencapai 2,88 training days per employee.

Biaya Pengembangan KompetensiTotal biaya yang telah dikeluarkan MNC Bank untuk pelatihan mencapai Rp10,49 miliar atau 4,5% dari staff cost.

Jumlah Karyawan berdasarkan Level Organisasi

Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian

There were changes in the composition of members of the Bank’s Board of Directors following the ending of fiscal year until the deadline of the Annual Report submission to the Regulators and publication for the shareholders, due to the effective resignation of Benny Helman, Finance Director of the Bank as of 11 December 2017.

As of December 31, 2017, MNC Bank recorded a total of 1.102 employees, an increase of 244 personnel compared with 1,060 employees in 2016.

Competence DevelopmentDuring 2017, MNC Bank organized the competence development training for 4,956 employees or reaching 2.88 training days per employee.

Competence Development CostMNC Bank has posted competence development cost of Rp10.49 billion or 4.5% from staff cost.

Total Employees based on Organization Level

Total Employees by Education Level

Total Employees based on Employment Status

Jenjang Kepangkatan 2016 2017 Organization Level

Dewan Komisaris 3 3 Board of Commissioners

Komite Audit 2 2 Audit Committee

Komite Pemantau Risiko 2 2 Risk Oversight Committee

Direksi 5 4 Board of Directors

Pejabat Eksekutif 41 37 Executives

Manager 231 253 Managers

Officer 286 277 Officers

Staff 490 524 Staffs

Jumlah 1.060 1.102 Total

Pendidikan 2016 2017 Education

Non Diploma 16 37 Non Diploma

Diploma 205 205 Diploma

Sarjana 839 860 Bachelor Degree


Status Karyawan 2016 2017 Employment Status

Tetap 896 907 Permanent

Kontrak 164 195 Contract






REALISASI PELAKSANAAN TRAINING KARYAWANEMPLOYEES TRAINING REALIZATION

Bulan | Month Aktivitas Pelatihan | Trainings Jumlah Peserta | Total Participants

Januari | January Program pelatihan wajib/mandatory training 30

Product, technical & soft skill 251

Februari | February Program pelatihan wajib/mandatory training 131


Maret | March Program pelatihan wajib/mandatory training 21


April Program pelatihan wajib/mandatory training 46


Leadership 81

Mei | May Program pelatihan wajib/mandatory training 236


Juni |June Program pelatihan wajib/mandatory training 156


Juli | July Program pelatihan wajib/mandatory training 97


Leadership 100

Agustus | August Program pelatihan wajib/mandatory training 63


September Program pelatihan wajib/mandatory training 131


Oktober | October Program pelatihan wajib/mandatory training 46


Leadership 64

November Program pelatihan wajib/mandatory training 64


Desember | December Program pelatihan wajib/mandatory training 216


Total 4.956






KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS COMPOSITION

20 Pemegang Saham Terbesar & Persentase Kepemilikan

Pemegang Saham Berdasarkan Klasifikasi

Rincian Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan

Per 31 Desember 201720 Biggest Shareholders & Ownership Percentage

Shareholders Based on Classification

Shareholders and Ownership

As of 31 December 2017

No. Pemegang SahamShareholders

Jumlah SahamTotal Stock

Persentase Kepemilikan SahamPercentage of Shareholding

1 PT MNC Kapital Indonesia Tbk 8.809.678.241 41,43%

2 Marco Prince Corporation 2.654.374.881 12,48%

3 Fields Equity Management Ltd 944.786.000 4,44%

4 Charlton Group Holding Limited 880.798.920 4,14%

5 Starlight Ltd 822.527.275 3,87%

6 Reliancever Holdings Inc 745.300.000 3,51%

7 Bank of Singapore Limited-2048834001 745.000.000 3,50 %

8 Winfly Ltd 744.350.000 3,50 %

9 Herst Investments Limited 743.250.000 3,50 %

10 Oxley Capital Investments Ltd 741.500.000 3,49 %

11 Smart Empire Group Ltd 578.718.446 2,72 %

12 Express Cyber Ltd 442.982.434 2,08 %

13 AJB Bumiputera 289.336.000 1,36 %

14 Reksa Dana Terproteksi Victoria 4 201.956.900 0,95 %

15 Bambang Pranowo 185.000.000 0,87 %

16 Lie Effendi Harsono 154.200.066 0,73 %

17 Reksa Dana Valbury Equity I 107.793.300 0,51 %

18 Reksa Dana OSO Andalas Equity Fund 106.722.100 0,50 %

19 Bank JULIUS BAER AND CO LTD SINGAPORE 102.268.000 0,48 %

20 Budianto M. Kurniawan 63.578.800 0,30 %

Pemegang SahamJumlah Investor

Number of InvestorsJumlah Saham

Number of SharesPersentase Kepemilikan Saham

Shareholding Percentage Shareholders

Pemodal Nasional National Investors

Perorangan 3.261 1.521.556.567 7,16% Individual

Perseroan Terbatas 8 8.825.393.241 41,51% Limited Liability Company

Asuransi 3 299.516.024 1,41% Insurance

Lain-lain 8 454.300.676 2,14% Others

Pemodal Asing Foreign Investors

Perorangan Asing 16 7.188.900 0,03% Individual Foreigner

Badan Usaha Asing 17 10.153.517.939 47,76% Foreign Entities

Total 3.280 21.261.473.347 100,00% Total

No. Pemegang SahamShareholders

Jumlah SahamNumber of Shares

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

a. Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham | Shareholders above 5% or Over

1 MNC Kapital Indonesia 8.809.678.241 41,43

2 MARCO PRINCE CORP 2.654.374.881 12,48

b. Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang Memiliki Saham

Shares Ownership by Members of the Board of Directors and Board of Commissioners

1 Board of Commissioners: Tidak ada | None -

2 Board of Directors: Tidak ada | None -

c. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat yang Memiliki Kurang Dari 5% Saham

Less than 5% Shares Ownership by Public

Publik Lainnya (masing-masing kurang dari 5%)

Other public shareholders (each less than 5%)

9.797.420.225 46,09

Total 21.261.473.347 100,00%





STRUKTUR PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS STRUCTURE

DAFTAR ENTITAS ANAK DAN/ATAU ENTITAS ASOSIASISUBSIDIARIES AND/OR ASSOCIATES

Sampai dengan 31 Desember 2017, MNC Bank tidak memiliki entitas anak maupun entitas asosiasi.

Up to 31 December 2017, MNC Bank had no subsidiaries or associates.

PT HT Investama PT Pratama Prima Investama Harry Tanoesoedibjo

UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd

PT MNC Finance PT MNC Life Assurance

PT Bhakti Panjiwira

PT MNC Guna Usaha Indonesia

HT Capital Investment Ltd

PT MNC Kapital Indonesia Tbk

HT Investment Development Ltd


PT MNC Sekuritas

PT MNC Investama Tbk

Marco Prince Corp.

Smart Empire Group Ltd

PT MNC Asuransi Indonesia


Publik

Publik

PT MNC Asset Management

Publik

46.09%

12.73%

13.76%

38.03% 10.80%

9.24%

27.88%

7.12% 69.88%

6.00%

48.00%

41.43%

20.00%

12.48%

32.00%

4.56%






STRUKTUR PERUSAHAANCORPORATE STRUCTURE


Funding Product Financial Advisory Services

FactoringConsumer Financing

Credit Card Brokerage Services

Loan Facility UnderwritingFinance & Operating Lease

Treasury Research Services

Trade Finance





STRUKTUR PERUSAHAANCorporate Structure

Motor Vehicle Insurance

Group Life Insurance

Investment Manager Services

Marine Cargo Insurance

Property Insurance Individual Life Insurance

Investment Advisory Services

Aviation Insurance






KRONOLOGI PENERBITAN SAHAMSHARES CHRONOLOGY

Penawaran Umum Perdana SahamPada tanggal 27 Juni 2002, MNC Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-1402/ PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham atas 500.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat. Nilai nominal per saham adalah sebesar Rp 100 dan harga penawaran adalah sebesar Rp 120 per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002, saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Penawaran Umum Saham Terbatas IPada tanggal 23 November 2005, MNC Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-3278/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I atas 3.000.000.000 saham Perseroan dengan harga penawaran sama dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham, disertai dengan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang memberikan hak pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 120 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 30 Juni 2006 sampai dengan 29 Desember 2010. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 2006.

Penawaran Umum Saham Terbatas IIPada tanggal 22 Juni 2010, MNC Bank memperoleh penyertaan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK melalui surat No. S-5539/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para pemegang saham perseroan dalam rangka penerbitan HMETD dengan penerbitan obligasi wajib konversi yang diberi nama obligasi wajib konversi Bank ICB Bumiputera tahun 2010 (“OWK”) dengan jumlah pokok sebesar Rp150.000 juta. Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00 WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) satuan OWK, dengan harga penawaran sebesar Rp 100 setiap 1 (satu) satuan OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan OWK.

Penawaran Umum Saham Terbatas IIIPada tanggal 20 Juni 2014, MNC Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisaris OJK No. S-291/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 8.046.248.527 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak 1.828.692.847 waran, dimana setiap 22 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 5 Waran Seri II yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Pelaksanaan Waran Seri II dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Juli 2014 sampai dengan tanggal 3 Juli 2017 dimana setiap pemegang 1

Initial Public Ofering of SharesOn 27 June 2002 MNC Bank received effective statement from Bapepam-LK Chairman with the letter No. S-1402/PM/2002 to conduct initial public offering of 500,000,000 shares of Company to the public. The share nominal price was Rp 100 and the offering price was Rp 120 per share. On 15 July 2002, MNC Bank’s shares were registered on the Indonesian Stock Exchange.

Rights Issue IOn 23 November 2005, MNC Bank received effective statement from Bapepam-LK Chairman with the letter No. S-3278/ PM/2005 to conduct Rights Issue I on 3,000,000,000 shares of MNC Bank with the offering price equal to the nominal price of Rp 100 per share, followed with the issuance of 666,666,654 Warrants Serie I that provide the rights to shareholders to purchase new shares with the execution price of Rp 120 per share. The purchase could be done during the execution period, i.e. from 30 June 2006 to 29 December 2010. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on 2 January 2006.

Rights Issue IIOn 22 June 2010, MNC Bank received effective statement from Bapepam-LK Chairman with the letter No. S-5539/PM/2010 to conduct Rights Issue II on 3,000,000,000 shares of MNC Bank to shareholders for the rights issue involved in the issuance of the obligatory convertible bonds called the Obligatory Convertible Bond Bank ICB Bumiputera 2010 (“OWK”) with a principal amount of Rp150,000 million. Each ownership of 10 (ten) shares of MNC Bank whose names were listed on MNC Bank’s Shareholders List on 2 July 2010 at 16.00 WIB has the rights to 3 (three) rights to purchase 1 (one) unit of OWK, with the offering price of Rp100 per unit of OWK that must be fully paid for when ordering the OWK.

Rights Issue IIIOn 20 June 2014, MNC Bank received effective statement from the Board of Commissioners of the Financial Services Authority with the letter No. S-291/D.04/2014 to conduct Rights Issue III on 8,046,248,527 shares of MNC Bank, with the offering price of Rp100 per share, accompanied by the issuance of Warrant Serie II amounting to 1,828,692,847 warrants, where on each 22 shares from the rights issue are attached 5 Warrant Serie II, which give the rights to shareholders to purchase the new shares with an execution price of Rp150 per share. The execution of Warrant Serie II could be conducted starting from 4 February 2015 to 3 July 2017, where each holder of 1 warrant has the rights to purchase 1 share of MNC Bank. By 31 December 2014,





KRONOLOGI PENERBITAN SAHAMShares Chronology

waran berhak untuk membeli 1 saham Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2014, sejumlah 14.882.003.797 saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 150.323.271 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.

Penawaran Umum Saham Terbatas IVPada tanggal 25 September 2015, MNC Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner OJK No. S-437/D.04/2015 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV (“PUT IV”) dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 6.744.407.924 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Hasil dari pelaksanaan PUT IV Perseroan menerbitkan 4.097.235.004 lembar saham dan sisanya dikembalikan ke portepel. Pada tanggal 31 Desember 2015, sejumlah 18.938.267.441 saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 191.295.631 saham yang merupakan saham tidak dicatatkan di bursa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Penawaran Umum Saham Terbatas VPada tanggal 23 September 2016, MNC Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisaris OJK No. S-531/D.04/2015 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V (“PUT V”) dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 4.782.390.768 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham, yang disertai dengan penerbitan Waran Seri III sebanyak 4.782.390.768 Waran, dimana setiap 1 (satu) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri III yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Pelaksanaan Waran Seri III dapat dilaksanakan mulai tanggal 7 April 2017 sampai dengan tanggal 4 Oktober 2019. Hasil dari pelaksanaan PUT V Perseroan menerbitkan 1.454.901.709 lembar saham dan sisanya dikembalikan ke portepel. Pada tanggal 31 Desember 2016, sejumlah 20.375.650.595 saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 205.814.652 saham yang merupakan saham tidak dicatatkan di bursa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

as many as 14,882,003,797 shares of MNC Bank had been registered on the Indonesia Stock Exchange and as many as 150,323,271 shares who are founders’ shares are not listed on the stock market.

Rights Issue IVOn 25 September 2015, MNC Bank received effective statement from the Board of Commissioners of the Financial Services Authority with the letter No. S-437/D.04/2015 to conduct Rights Issue IV on 6,744,407,924 shares with the offering price of Rp100 per share. From the proceeds from the Rights Issue IV, MNC Bank issued 4,097,235,004 shares and return the balance to the portfolio. By 31 December 2015, as many as 18,938,267,441 shares of MNC Bank had been registered on the Indonesia Stock Exchange and as many as 191,295,631 shares who are founders’ shares are not listed on the stock market.

Rights Issue VOn 23 September 2016, MNC Bank received effective statement from the Board of Commissioners of the Financial Services Authority with the letter No. S-531/D.04/2015 to conduct Rights Issue V with preemprive rights on 4,782,390,768 shares with the offering price of Rp 100 per share, accompanied by the issuance of Warrant Serie III amounting to 4,782,390,768 warrants, where on each 1 (one) share from the rights issue are attached 1 (one) Warrant Serie III, which give the rights to shareholders to purchase the new shares with an execution price of Rp 100 per share. The implementation of Warrant Serie III will be conducted starting from 7 April 2017 to 4 October 2019. From the result of Rights Issue V, MNC Bank issued 1,454,901,709 shares and the balance was returned to the portfolio. On 31 December 2016, a total of 20.375.650.595 shares of MNC Bank had been registered on the Indonesia Stock Exchange and a total of 205.814.652 shares were non-listed on the stock exchange in accordance with the prevailing laws and regulations.

KRONOLOGI PENERBITAN EFEK LAINOTHER STOCKS CHRONOLOGY

Jenis EfekType of Securities

Tangal PenerbitanIssuance Date

Total Efek Yang DiterbitkanTotal Securities Issued

Efek Yang Telah DikonversiTotal Securities Converted

Jumlah Efek Yang Belum Dikonversikan

Total Securities not yet ConvertedAmount Nilai | Value

Waran II

Warrant II

4 Juli 2014

July 4, 2014

1.828.692.847 9.557 Rp 1.433.550 1.828.683.290

Waran III

Warrant III

7 Oktober 2016

October 7, 2016

1.451.901.709 680.000.009 Rp 68.000.000.900 771.901.700






NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA DAN/ATAU PROFESI PENUNJANGNAME AND ADDRESS OF SUPPORTING INSTITUTION AND/OR PROFESSION

Nama & AlamatName & Address

JasaServices

FeeFees

Periode PenugasanAssignment Periods

PT Bursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTelepon: (021) 5150515Faksimili: (021) 5154153Email: [email protected]: www.idx.co.id

Informasi Perdagangan dan Pencatatan SahamTrading information and Share Listing

Rp 275.000.000 Sejak tahun 2002 hingga saat ini

Since 2002 to present

Satrio Bing Eny & RekanThe Plaza Office Tower, Lantai 32Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30Jakarta 10350, IndonesiaTelepon: (021) 29923100Faksimili: (0210 29928200/8300

Akuntan PublikPublic Accountant

Mengaudit Laporan KeuanganBank MNC Internasional untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 (Laporan Keuangan Tahun Buku 2017)

Public AccountantTo audit the Financial Statements of Bank MNC Internasional for fiscal year ended 31 December 2017 (Financial Statements of Fiscal Year 2017)

Rp 999.000.000 Untuk tahun buku2017

For financial year2017

PT BSR IndonesiaKomplek Perkantoran ITC Roxy Mas BlokE1 no.10-11Jl. K.H. Hasyim AshariJakarta 10150Telepon: (021) 631 7828Faksimili: (021) 631 7827

Biro Administrasi Efek Pengelolaan administrasi saham dan waran

Share RegistrarShares and warrants administration management

Rp 33.000.000 Sejak tahun 2014 hingga saat ini

Since 2014 to present





JARINGAN DISTRIBUSIDISTRIBUTION NETWORK

Nama KantorOfice Name

AlamatAddress

Kantor Pusat

Kantor Pusat Non Operasinonal Gedung MNC Financial Center Lantai 6,7,8 Jl. Kebon Sirih Raya No 27 Jakarta Pusat


AlamatAddress

Kantor Cabang /Branch Office

KC MNC Tower MNC Tower Lantai 201, GF, B1F, Jl. Kebon Sirih No 17-19

KC Bogor Jl. Raya Pajajaran No.41 Ruko No.5 Bogor

KC Bandung Jl. Ir. H. Juanda No.62 Bandung

KC Semarang Jl. Pandanaran No.2-6 Semarang

KC Yogyakarta Jl. P. Mangkubumi No. 113 Yogyakarta.

KC Solo Jl. Slamet Riyadi No.316 Surakarta

KC Surabaya MNC Tower, Jl. Taman Ade Irma Suryani No. 21, Surabaya

KC Denpasar Gedung Indovision Jl Diponegoro No.109 Denpasar

KC Samarinda Jl. KH. Abul Hasan No.61 Samarinda

KC Tarakan Jl. Jend. Sudirman No.02 Kr Balik, Tarakan

KC Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No.327 Balikpapan

KC Nangka Pekanbaru Pertokoan Mella, Jl.Tuanku Tembusai, PKB

KC Batam Jl. Engku Putri Batam Center, Batam

KC Medan Jl. Engku Putri Batam Center, Batam

KC Jambi Jl. Hayam Wuruk RT 06 No 119 F Kel. Talang Jauh Kec. Jelutung Kota Jambi

KC Makassar Jl. Gunung Bulusaraung, Gaddong, Makassar


AlamatAddress

Kantor Cabang Pembantu /Sub Branch Office

JABODETABEK

KCP Roxy Jl. K.H. Hasyim Ashari Blok E 1 No 7, Pusat Niaga Roxy Mas, Jakarta Pusat 10150

KCP Duta Merlin Jl. Gajah Mada No 3-5 Blok A13-14 Jakarta Pusat

KCP Cibubur Pertokoan Citra Gran, Jl. Alternatif Cibubur

KCP Glodok Plaza Glodok Plz Ground Fl No57 Jl Pinangsia Raya

KCP Tanjung Duren Jl. Tanjung Duren Raya 90 A Tj Duren Utara

KCP Meruya Rukan Kencana Niaga D1 No2M Jl Tmn Aries








AlamatAddress

Kantor Cabang Pembantu /Sub Branch Office

KCP Pondok Indah Jl Sultan Iskandar Muda ( d/h Jl Arteri ) No. 76 A, Kebayoran Lama

KCP Wolter Jl. Wolter Monginsidi No.88L Kebayoran Baru

KCP Soepomo Graha Alun lt Dasar Jl Prof Soepomo SH No233

KCP Wisma Bumiputera Wisma Bumiputera, Jl. Jend. Sudirman Kav.75

KCP Pluit Jl. Pluit Kencana No 83 Blok Kavling No 7A Jakarta Utara

KCP Alam Sutra Ruko Jalur Sutera Blok 29 D No. 30 Perum Alam Sutera Tangerang

KCP Tajur Jl. Raya Tajur No.65 C Tajur , Bogor

Bandung

KCP Banceuy Jl.Banceuy No.69 Bandung

KCP Sunda Jl. Sunda No. 52 B Bandung

Semarang

KCP Pekalongan Komplek Ruko KH. Mas Mansyur No. 5 Jl. KH. Mas Mansyur No 30 Bendan, Pekalongan

Yogyakarta

KCP Brigjend Katamso Jl. Ibu Ruswo No 61 C Kodya Yogyakarta

Surakarta

KCP Hartono Trade Centre Hartono Trade Centre Ground Floor Kav GR -AIE, Jl. Ir. Soekarno, Solo Baru Sukoharjo - Jawa Tengah

Surabaya

KCP Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No.45, Surabaya

KCP Sungkono Jl. Mayjen Sungkono No.75 Surabaya

KCP Kertajaya Indah Jl. Raya Kertajaya Indah No. 61

KCP JemurSari Jl. Raya Jemursari No.252E, Prapen

KCP Mojokerto Jl. Gajah Mada No.136 Kab. Mojokerto

Pekanbaru

KCP Kerinci Komp RAPP Pangkalan Kerinci, Riau

KCP Arifin Ahmad Jl. Arifin Ahmad No. 10, Pekanbaru

Medan

KCP Asia Jl. Asia No.182 Medan

KCP Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 19 C Medan

KCP Setiabudi Jl. Setiabudi No.126B Medan

Denpasar

KCP Gatot Subroto Jl.Gatot Subroto Timur No.279/I Pertokoan Ganesa, Denpasar

KCP Singaraja Komplek Ruko Singaraja Square Blok A 1, Jl. Surapati No. 12, Singaraja, Bali.

KCP Ubud Jl. Ida Bagus Manik, Br Kutuh Kelod Ubud







AlamatAddress

Kantor kas /Cash Office

JABODETABEK

KK Mangga Dua Ruko Arkade Belanja Mangga Dua No. 2, Jl. Mangga Dua Raya

KK Sawah Besar Jl. Sukaryo Wiryopranoto No. 52 B

KK Arkadia Gd Arkadia Tower Jl TB Simatupang

KK Bintaro Sentra Menteng Sentra Menteng Blok MN 24 Bintaro Sektor 7

KK Kebon Jeruk Gedung Global TV, Jl. Lapangan Bola Kebon Jeruk

KK Taman Palem Perumahan Taman Palem Lestari Ruko Blok D7 no.27 Cengkareng Jakarta

KK Puri Indah Ruko Ps Puri Jl Puri Indah Raya Blok A No18

KK Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Blok LC6 No.35

KK Tanjung Priok Ruko Enggano Megah Blok B N0 7-I Jl. Enggano Tanjung Priok

KK Sunter Jl. Danau Sunter Utara Blok C.1 No.3A Sunter

KK Pantai Indah Kapuk (PIK) Ruko The Gallery Blok 8 No. EB, Pantai Indak Kapuk (PIK)

KK Bekasi Kemang Pratama Ruko Kemang Pratama, Blok AL No.8 Bekasi

KK Bekasi SNK Jl. Jend. A. Yani Blok A8 No.12A Bekasi

KK Cikarang Jababeka Ctrl Business, Jl. Niaga Raya No.2H3

KK Pondok Gede Ruko Sangraha Danamas Blok G No 29 Mall Pondok Gede Bekasi

KK Depok Jl. Margonda Raya No.239 RT01/12 Kel Kemiri Muka Kec. Beji Depok

KK BSD CITY Sektor VII BSD City Sektor VII Blok RP No.96 Serpong

KK Gading Serpong Ruko Alexandrite ALX3 No.31, Gd Serpong

Denpasar

KK Tabanan Jl. Raya By Pass Ir. Soekarno, Kediri Kab. Tabanan

KK Kerobokan Jl. Raya Kerobokan 64 Seminyak, Badung

Medan

KK Medan Bandung Jl. Bandung No 17/82 Medan

Batam

KK Penuin Ruko Penuin Center Blok R No.04, Batam

Pekanbaru

KK RS Awal Bross Jl. Jend. Sudirman No.117 Pekanbaru







AlamatAddress

ATM

JABODETABEK

ATM Mangga Dua Ruko Arkade Belanja Mangga Dua No. 2, Jl. Mangga Dua Raya

ATM Duta Merlin Jl. Gajah Mada No 3-5 Blok A13-14 Jakarta Pusat

ATM Sawah Besar Jl. Sukaryo Wiryopranoto No. 52 B

ATM Fatmawati Komp.Duta Mas Blok A1 No.3 Jl. RS Fatmawati

ATM Wolter Jl. Wolter Monginsidi No.88L Kebayoran Baru

ATM Wisma Bumiputera Wisma Bumiputera, Jl. Jend. Sudirman Kav.75

ATM Soepomo Graha Alun lt Dasar Jl Prof Soepomo SH No233

ATM Arkadia Gd Arkadia Tower Jl TB Simatupang

ATM Bintaro Sentra Menteng Sentra Menteng Blok MN 24 Bintaro Sektor 7

ATM Pondok Indah Sentra Menteng Blok MN 24 Bintaro Sektor 7

ATM Meruya Rukan Kencana Niaga D1 No2M Jl Tmn Aries

ATM Gedung RCTI Jl. Raya Pejuang, Kebon Jeruk

ATM Gedung RCTI 2 Jl. Raya Pejuang, Kebon Jeruk







ATM Kebon Jeruk Gedung Global TV, Jl. Lapangan Bola Kebon Jeruk

ATM ROXY Jl. K.H. Hasyim Ashari Blok E 1 No 7, Pusat Niaga Roxy Mas

ATM Wisma Indovision 1 Jl. Raya Panjang Z/III, Gren Garden

ATM Wisma Indovision 2 Komp. Green Garden Blok A.8 No 1, Jl. Arteri Kedoya

ATM Puri Indah Ruko Ps Turi Jl Puri Indah Raya Blok A No18

ATM iNews Gd. iNews, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta 10340

ATM iNews Gd. iNews, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta 10341

ATM Tanjung Duren Jl. Tj Duren Raya 90 A, Tanjung Duren Utara

ATM MNC Financial Center - 1 Gd. Financial Center, Komp. Perkantoran MNC. Jl Kebon Sirih No 21-27

ATM MNC Financial Center – 2 Gd. Financial Center, Komp. Perkantoran MNC. Jl Kebon Sirih No 21-27

ATM MNC Plaza -1 MNC Plaza Lantai 1, Jl. Kebon Sirih No 17-19



ATM MNC Plaza - 4 MNC Plaza Lantai 1, Jl. Kebon Sirih No 17-19

ATM MNC Tower 1 MNC Plaza Lantai 1, Jl. Kebon Sirih No 17-19

ATM MNC Tower 2 MNC Plaza Lantai 1, Jl. Kebon Sirih No 17-19







AlamatAddress

ATM

ATM MNC Tower 3 MNC Tower Lantai 201, GF, B1F, Jl. Kebon Sirih No 17-19

ATM MNC Tower 4 MNC Tower Lantai 201, GF, B1F, Jl. Kebon Sirih No 17-19

ATM Glodok Plaza Glodok Plz Ground Fl No57 Jl Pinangsia Raya

ATM Cibubur Pertokoan Citra Gran, Jl. Alternatif Cibubur

ATM MNC TV TMII Jl. Pintu II TMII, Jakarta

ATM Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Blok LC6 No.35

ATM PIK Ruko The Gallery Blok 8 No. EB, Pantai Indak Kapuk (PIK)

ATM Pluit Jl. Pluit Kencana No 83 Blok Kavling No 7A Jakarta Utara

ATM Sunter Jl. Danau Sunter Utara Blok C.1 No.3A Sunter

ATM Tanjung Priok Ruko Enggano Megah Blok B N0 7-I Jl. Enggano Tanjung Priok

ATM Alam Sutra Ruko Jalur Sutera Blok 29 D No. 30 Perum Alam Sutera Tangerang

ATM Gading Serpong Ruko Alexandrite ALX3 No.31, Gd Serpong

ATM BSD CITY Sektor VII BSD City Sektor VII Blok RP No.96 Serpong

ATM Bogor Jl. Raya Pajajaran No.41 Ruko No.5 Bogor

ATM Tajur Jl. Raya Tajur No.65 C Tajur , Bogor

ATM Depok Jl. Margonda Raya No.239 RT01/12 Kel Kemiri Muka Kec. Beji Depok

ATM Bekasi Kemang Pratama Ruko Kemang Pratama, Blok AL No.8 Bekasi

ATM Bekasi SNK Jl. Jend. A. Yani Blok A8 No.12A Bekasi

ATM BNR Tabanan Jl. Raya By Pass Ir. Soekarno, Kediri Kab. Tabanan

ATM Taman Palem Perumahan Taman Palem Lestari Ruko Blok D7 no.27 Cengkareng Jakarta

ATM Cikarang Jababeka Ctrl Business, Jl. Niaga Raya No.2H3

ATM Pondok Gede Ruko Sangraha Danamas Blok G No 29 Mall Pondok Gede Bekasi

Bandung

ATM Bandung Jl. Ir. H. Juanda No.62 Bandung

ATM KCP Banceuy Jl.Banceuy No.69 Bandung

ATM Sunda Jl. Sunda No. 52 B Bandung

Semarang

ATM Pekalongan Komplek Ruko KH. Mas Mansyur No. 5 Jl. KH. Mas Mansyur No 30 Bendan, Pekalongan

ATM Semarang Jl. Pandanaran No.2-6 Semarang

Yogyakarta

ATM Brigjend Katamso Jl. Ibu Ruswo No 61 C Kodya Yogyakarta

ATM Yogyakarta Jl. P. Mangkubumi No. 113 Yogyakarta

Surakarta

ATM Solo Jl. Slamet Riyadi No.316 Surakarta

ATM Hartono Trade Centre JatengHartono Trade Centre Ground Floor Kav GR -AIE, Jl. Ir. Soekarno, Solo Baru Sukoharjo - Jawa Tengah

Surabaya








AlamatAddress

ATM

ATM Sungkono Jl. Mayjen Sungkono No.75 Surabaya

ATM Kertajaya Indah Jl. Raya Kertajaya Indah No. 61

ATM Surabaya MNC Tower, Jl. Taman Ade Irma Suryani No. 21, Surabaya

ATM Surabaya MNC Tower, Jl. Taman Ade Irma Suryani No. 21, Surabaya

Denpasar

ATM Gatot Subroto denpasa bali Jl.Gatot Subroto Timur No.279/I Pertokoan Ganesa, Denpasar

ATM Singaraja Komplek Ruko Singaraja Square Blok A 1, Jl. Surapati No. 12, Singaraja, Bali

ATM KK Kerobokan Jl. Raya Kerobokan 64 Seminyak, Badung

ATM The Westin Nusa Dua The Westin Resort Nusa Dua-Bali

ATM Ubud Jl. Ida Bagus Manik, Br Kutuh Kelod Ubud

ATM Denpasar Gedung Indovision Jl Diponegoro No.109 Denpasar

ATM Denpasar 2 Gedung Indovision Jl Diponegoro No.109 Denpasar

Jambi

ATM Jambi Jl. Hayam Wuruk RT 06 No 119 F Kel. Talang Jauh Kec. Jelutung Kota Jambi

Makassar

ATM Makassar Jl. Gunung Bulusaraung, Gaddong, Makassar

Samarinda

ATM Samarinda Jl. KH. Abul Hasan No.61 Samarinda

Pekanbaru

ATM Arifin Ahmad Jl. Arifin Ahmad No. 10, Pekanbaru

ATM Awal Bross Jl. Jend. Sudirman No.117 Pekanbaru

ATM Nangka Pertokoan Mella, Jl.Tuanku Tembusai, PKB

ATM Kerinci Komp RAPP Pangkalan Kerinci, Riau




Balikpapan

ATM Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No.327 Balikpapan

Medan

ATM Asia Jl. Asia No.182 Medan

ATM Setiabudi Jl. Setiabudi No.126B Medan

ATM Medan Jl. Kapten Maulana Lubis No. 12, Medan

ATM Medan Bandung Jl. Bandung No 17/82 Medan

ATM Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 19 C Medan

Batam

ATM Batam Jl. Engku Putri Batam Center, Batam

ATM Penuin Ruko Penuin Center Blok R No.04, Batam

ATM Kepri Batam Kepri Mall Batam, Jl. Jend. Sudirman, Batam






INFORMASI PADA WEBSITE PERUSAHAANCORPORATE WEBSITE INFORMATION

Berdasarkan POJK No. 8/POJK.04/2015 mengenai situs web emiten atau perusahaan publik, MNC Bank dalam upaya kepatuhan terhadap peraturan tersebut telah melengkapi website perusahaan dengan beberapa informasi penting sebagai berikut:• Informasi pemegang saham • Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),

termasuk mata acara dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS dan informasi tanggal penting

• Kode Etik• Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir)• Struktur Organisasi• Struktur Group• Profil Dewan Komisaris dan Direksi

• Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi

• Pedoman Tata Kelola Perusahaan• Pedoman Komite-Komite• Piagam Audit Internal• Anggaran Dasar

Pursuant to OJK Regulation No. 8/POJK.04/2015 concerning websites of issuers or public companies, the Company in its compliance toward this regulatory requirement has completed the company website with the following key information: • Shareholders information • Information on General Meeting of Shareholders,

including agenda, resolutions and important dates

• Code of Conduct• Annual financial reports – separately for the last 5 years• Organizational Structure• Group Structure• Profile of the Board of Commissioners and Board of

Directors• Charter of the Board of Commissioners and Board of

Directors• Corporate Governance Charter• Committees Charter• Internal Audit Charter• Articles of Association






PENGHARGAAN & SERTIFIKASIAWARDS & CERTIFICATIONS

No. Tanggal | Date Predikat | Awards Penyelenggara | Organizers Nama Awarding Event | Events

1 5 April Improvement BusinessNews TOP CSR

2 8 June Yang Pertama Di Indonesia Tras n Co Research Digital Popular Brand

3 16 June Digital Innovation untuk Kategori Bank BUKU II

Warta Ekonomi Indonesia Digital Innovation Award fo Financial Industry

4 23 August Best Bank Kategori Bank BUKU II

Economic Review & Perbanas Institute

Anugrah perbankan Indonesia

1

2

3

4









No. Tanggal | Date Predikat | Awards Penyelenggara | Organizers Nama Awarding Event | Events

5 9 November Bank dengan Pertumbuhan KPR Terbaik

Aliansi Jurnalis Property Property & Bank Award

6 29 November Good Financial Performance untuk Private Foreign Exchange National Bank

Warta Ekonomi Indonesia Best Banking Brand

7 14 December Top 6 Corporate Reputation Untuk Bank BUKU II

Warta Ekonomi Indonesia Corporate Reputation Award

5

5

6

7









PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN AUDIT INTERNALEDUCATION AND/OR TRAINING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS, COMMITTEES, CORPORATE SECRETARY AND INTERNAL AUDIT

No PelatihanTraining Title

PenyelenggaraOrganizers

TanggalDate

PesertaParticipants

1 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko (level 1 - KOMISARIS)Refreshment of Risk Management Certification (level 1- Commissioners) LSPP 12-Jan-17 Purnadi Harjono

2 Risk Management Refreshment – Cyber Security and Integrating Operation Risk with the Mitigating Facftors Ikatan Bankir Indonesia (IBI) 16-Feb-17 Eko B. Supriyanto

3 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko (level 2 - KOMISARIS)Refreshment of Risk Management Certification (level 2- Commissioners) LSPP 30-May-17 Eko B. Supriapto

4 Briefing mengenai PSAK-71 | Briefing on PSAK-71 PwC 17-Okt-17 Eko B. Supriyanto

5 Briefing mengenai PSAK-71 | Briefing on PSAK-71 PwC 17-Okt-17 Rusli Witjahjono



TanggalDate

PesertaParticipants

1 Executive Leadership Program "MNC One Spirit" ESQ Leadership Center 18 - 19 Feb 2017 Benny Purnomo

2 Executive Leadership Program "MNC One Spirit" ESQ Leadership Center 18 - 19 Feb 2017 Chisca Mirawati

3 Executive Leadership Program "MNC One Spirit" ESQ Leadership Center 18 - 19 Feb 2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

4 Executive Leadership Program "MNC One Spirit" ESQ Leadership Center 18 - 19 Feb 2017 Nerfita Primasari

5 How to Upgrade Your Company’s Judgement Intellectual Business Community 23-Feb-2017 Nerfita Primasari

6 Risk Awareness dan RiskOne ORM MNC Bank 28-Feb-2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

7 The Digital Banking Masterclass Singfin 13 - 15 Mar 2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

8 Manager Forum MNC Holding 7-Apr-2017 Benny Purnomo

9 Manager Forum MNC Holding 7-Apr-2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

11 Manager Forum MNC Holding 10-Jul-2017 Benny Purnomo

12 Manager Forum MNC Holding 10-Jul-2017 Chisca Mirawati

13 Manager Forum MNC Holding 10-Jul-2017 Nerfita Primasari

14 Driving successful Organizational Transformation & Alingning Leadership to make a Real Difference Knowcap 8-Aug-2017 Nerfita Primasari

15 Training Punya Benefit MNC Bank 8-Aug-2017 Chisca Mirawati

16 HR Workshop MNC Bank 7-Nov-2017 Chisca Mirawati

17 HR Workshop MNC Bank 7-Nov-2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

18 HR Workshop MNC Bank 7-Nov-2017 Nerfita Primasari

19 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Benny Purnomo

20 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Chisca Mirawati

21 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

22 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Nerfita Primasari

Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris

Pendidikan dan/atau pelatihan Direksi

Education and/or Training of the Board of Commissioners

Education and/or Training of the Board of Board of Directors





PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN AUDIT INTERNAL

Education and/or Training of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary and Internal Audit



TanggalDate

PesertaParticipants

1 Short Training IFRS 9/PSAK 71 PWC dan KAP Delloitte 2017

semua anggota Komite Independen Bank

Member of Independen committee Bank

2 GRC – A new face of creating value LPPI 2017

semua anggota Komite Audit Bank

Member of Audit committee



TanggalDate

PesertaParticipants

1

Refreshment manajemen risiko (cyber security and integrating operation risk with the mitigating factors).Refreshment risk management (cyber security and integrating operation risk with the mitigating factors).

Ikatan Bankir Indonesia (IBI) 2017 Eko B. Supriyanto

2 Refreshment sertifikasi manajemen risiko level 2.Refreshment risk management certification level 2.

Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan 2017 Eko B. Supriyanto

3 Penjelasan mengenai PSAK-71.Explanation on PSAK-71. Deloitte 2017 Eko B. Supriyanto

4 Workshop HR.HR Workshop. BOD MNC Bank 2017 Budi Satrio

5 Sertifikasi manajemen risiko level 1.Risk Management Certification level 1. Gemilang Prima Solusi (GPS) 2017 Budi Satrio

6 Finance for non-finance. MNC Group 2017 Budi Satrio

7 4DX (four disciplines of execution). Adi Saptono 2017 Budi Satrio

8 Refreshment sertifikasi manajemen risiko level 1.Refreshment risk management certification level 1.

Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan 2017 Purnadi Harjono



TanggalDate

PesertaParticipants

1 Be Responsible & Reliable Leaders MNC Group 2017 Seluruh Anggota Komite

2 Your Character Is The Key To Succeed MNC Group 2017 Seluruh Anggota Komite

3 Economic Outlook 2018 & Corporate Update The Consumer Banking School 2017 Seluruh Anggota Komite

Pendidikan dan/atau pelatihan Komite Audit

Pendidikan dan/atau pelatihan Komite Nominasi & Remunerasi

Pendidikan dan/atau pelatihan Komite Tatakelola Terintegrasi

Education and/or Training of the Audit Committee

Education and/or Training of the Nomination &Remuneration Committee

Education and/or Training of Integrated Governance Committee








TanggalDate

PesertaParticipants

1 Workshop Dukungan Pemegang Saham – Aspek Hukum Pinjaman Pemegang SahamShareholders Support Workshop – Legal Aspect of Shareholders Loan

ICSA 7 Februari | February 2017

Andri Latif

2 Sosialisasi Peraturan Pedoman Tata Kelola Perusahaan & Laporan Tahunan EmitenDissemination of Corporate Governance Guidelines & Annual Report of Issuers

AEI 23 Februari | February 2017

Andri Latif

3 Influencing Without Authority Workshop ICSA 19 Juni | June 2017

Andri Latif

4 Undangan Musyawarah Anggota Tahunan AEI 2017Annual Members Meeting of AEI 2017 Invitation

AEI 20 Juli | July 2017

Andri Latif

5 Undangan Sosialisasi POJK No. 13/POJK.03/2017 & POJK 51/POJK.03/2017Invitation of POJK No. 13/POJK.03/2017 & POJK 51/POJK.03/2017 Socialization

AEI & BEI 6 September 2017

Andri Latif

6 Dialog Corporate Secretary mengenai POJK 51/POJK.03/2017 tentang Keuangan BerkelanjutanCorporate Secretary Dialog on POJK 51/POJK.03/2017 regarding Sustainable Financial

ICSA 27 September 2017

Andri Latif

7 Undangan CEO Fokus 2017: Tantangan Dunia Usaha dan Pengembangan Pasar ModalInvitation of CEO Focus 2017: Business Challenges and Capital Market Development

AEI 6 November 2017

Andri Latif

8 Indonesia 2018; Sailing Through Economic and Political Trade KSEI 20 November 2017

Andri Latif

9 Penutupan Perdagangan BEI tahun 2017Closing of IDX Trading year 2017

BEI 29 December 2017

Andri Latif

PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN AUDIT INTERNALEDUCATION AND/OR TRAINING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS, COMMITTEES, CORPORATE SECRETARY AND INTERNAL AUDIT

Pendidikan dan/atau pelatihan Sekretaris Perusahaan Education and/or Training of Corporate Secretary







TanggalDate

PesertaParticipants

1 Banking Fraud: Never Ending Lesson Ikatan Auditor Intern Bank (AIB) 2017 2

2 APU PPT & Risk Awareness MNC Bank (Internal) 2017 3

3 Banking workshop: Teknik & Strategy untuk mengatasi manipulasi, kecurangan & fraud dalam pemberian kredit Institute of Banking and Finance (IBF) 2017 1

4 Quality Assurance dalam Internal Audit Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) 2017 1

5 Good Corporate Governance MNC Bank (Internal) 3

6 Persiapan dan Uji Kompetensi Manajemen Risiko tingkat 4 Gemilang Prima Solusi (GPS) 2017 1

7 Risk Based Audit Lembaga Pengembangan Fraud Auditing (LPFA) 12

8 Refreshment Manajemen Risiko level 2 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) 2017 1

9 4 Discipline of Execution Adi Saptono (Trainer) 2017 1

10 Seminar “Supporting The Achievement of Corporate Objective and Avoiding Potential Fraud” Asosiasi Auditor Internal (AAI) 2017 1

PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN AUDIT INTERNAL

EDUCATION AND/OR TRAINING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS, COMMITTEES, CORPORATE SECRETARY AND INTERNAL AUDIT

Pendidikan dan/atau pelatihan Audit Internal Grup Education and/or Training of Internal Audit Group






ANALISIS &PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

DURING THE FIRST THREE YEARS (2014-2017), MNC BANK HAS DEVELOPED

INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE, OFFICE NETWORK AND

DIGITAL-BASED NEW PRODUCTS AND ACTIVITIES.

PADA TIGA TAHUN PERTAMA (2014-2017), MNC BANK TELAH MEMBANGUN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI, PENGEMBANGAN JARINGAN KANTOR, PENGEMBANGAN PRODUK DAN AKTIVITAS BARU BERBASIS DIGITAL.

45%

96 Tinjauan Perekonomian dan IndustriEconomic and Industry Overview

102 Tinjauan UsahaBusiness Review

116 Tinjauan KeuanganFinancial Review






Perekonomian GlobalPada tahun 2017, perekonomian global tumbuh lebih solid dibanding tahun 2016. Bank Dunia dalam Laporan Global Prospek merilis pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3% di tahun 2017. Pertumbuhan terjadi di hampir seluruh wilayah baik negara maju maupun negara emerging market.

Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, seperti Amerika Serikat tumbuh sebesar 2,3%, Uni Eropa 2,1%, Korea Selatan 3,8% dan Jepang 1,5%. Pertumbuhan ini didorong meningkatnya aktivitas investasi, perdagangan dan manufaktur. Sementara pertumbuhan ekonomi di emerging market seperti Tiongkok sebesar 6,9%, India 6,7%, Malaysia 6,5% dan Thailand 3,1%.

Perekonomian AS yang semakin membaik dan diikuti laju inflasi yang sesuai ekspektasi mendorong Bank Sentral AS The Federal Reserve melakukan normalisasi kebijakan moneter yang dimulai sejak Oktober 2017. Akibatnya suku bunga antarBank (Fed Fund Rate/FFR) naik sebanyak 3 kali dan ditutup di level 1,25%-1,50% di akhir tahun 2017. Hal ini berdampak pada fluktuasi nilai tukar mata uang di seluruh dunia.

Sementara perekonomian Tiongkok meningkat sebesar 6,9% di tengah kekhawatiran risiko finansial akibat restrukturisasi yang dilakukan Pemerintah Tiongkok. Sumber pertumbuhan didorong sektor jasa dan teknologi sementara sektor properti dan industri alat berat melambat.

Pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan terus berlanjut pada tahun 2018. Nilai tukar mata uang dolar AS diperkirakan akan terus menguat terhadap hampir seluruh mata uang negara lain menyusul rencana Bank Sentral AS yang akan menaikkan FFR sebanyak tiga kali.

Perekonomian Indonesia Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 mencapai 5,07%, sedikit meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 5,03%. Meskipun belum memenuhi target pertumbuhan dari pemerintah sebesar 5,2%, ekonomi tetap tumbuh meningkat dipengaruhi reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah.

Indikator makro seperti ekspor, investasi dan realisasi belanja pemerintah menunjukkan perbaikan. Hal ini diiringi dengan nilai tukar rupiah yang stabil, inflasi yang sesuai ekspektasi. Keseimbangan eksternal yang membaik ditandai oleh surplus neraca perdagangan sebesar US$11,8 miliar, defisit APBN yang terkendali di angka 2,42% terhadap PDB dan kecenderungan yang terus menurun.

Global EconomyThe global economy in 2017 was more solid compared to 2016. In its Global Outlook Report, the World Bank had projected 3% growth in 2017. Growth also occurred across developed economies and the emerging markets.

The US, European Union, South Korea and Japan as part of the developed economies grew by 2.3%, 2.1%, 3.8% and 1.5%, respectively, on the back of thriving manufacturing, investment and trade activities. Meanwhile, emerging markets such as China, India, Malaysia and Thailand posted 6.9%, 6.7%, 6.5% and 3.1% growth, respectively.

Improved performance in the US and inflation rate that was within expectation led the Federal Reserve as the central Bank to begin normalizing its monetary policy in October 2017. The Fed increased its Fed Fund Rate three times to 1.25%-1.50% by the end of December 2017, which influenced the movement of exchange rates globally.

In China, the economy grew by 6.9% despite concerns of financial risk due to Chinese government’s restructuring policy. This growth was primarily propped by services and technology sectors, while property and heavy equipment sectors declined.

Growth trend is believed to continue in 2018. With the Fed planning to increase FFR three times, the USD exchange rate is estimated to gain against almost all other currencies.

Indonesia’s EconomyIn Indonesia, growth reached 5.07% in 2017, an uptick compared to 5.03% in 2016. Although lower than the initial growth target of 5.2%, the government’s structural reform successfully boosted the economy.

Macro indicators, such as exports, investments and realized public spending indicatd improvements. Exchange rate and inflation rate were also stable and within target. The favorable external conditions were indicated by trade balance surplus amounting to US$11.8 billion and a downtrend state budget deficit at 2.42% to the GDP.

TINJAUAN PEREKONOMIAN DAN INDUSTRI ECONOMIC AND INDUSTRY OVERVIEW





Selama tahun 2017, arus modal nonresiden yang masuk ke pasar saham dan pasar surat berharga negara tercatat sebesar Rp130,5 triliun. Inflow arus modal non residen yang cukup besar ini juga mendorong yield SBN selama tahun 2017 sebesar 141 basis point (bps). Sementara itu pergerakan IHSG dalam trend yang meningkat, ditutup level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 6.355,65 atau tumbuh 20%, yang menempatkan IHSG masuk empat besar indeks utama dunia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2018. Kenaikan harga komoditas dan batubara mendorong aktivitas ekonomi yang lebih baik. Tahun Pemilu juga telah memberi dampak pada peningkatan konsumsi dan tambahan stimulus ekonomi. Sesuai target Pemerintah dalam APBN 2018, ditargetkan ekonomi tumbuh sebesar 5,4%.

Tinjauan IndustriIndustri perbankan secara umum masih terus bertumbuh pada tahun 2017. Hal itu tercermin dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI). Dimana kondisi permodalan seperti Capital Adequacy Ratio (CAR) masih berada di angka 23,35%, likuiditas yang memadai dengan LFR sebesar 89,31% dan risiko yang masih dapat ditekan dengan penurunan angka non-perfoming loan (NPL) gross 2,59%, membaik dibanding tahun 2016 sebesar 2,93%.

Dari sisi rentabilitas perbankan sebagai Industri masih memadai, Return on Asset (ROA) sebesar 2,48%, atau membaik dibandingkan tahun 2016 sebesar 2,31%. Pertumbuhan laba tahun berjalan sesudah pajak sebesar 23,10%. Namun demikian terjadi sedikit penurunan pada angka Net Interest Margin (NIM) menjadi sebesar 5,31% dari 5,35% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Industri juga relatif lebih efisien karena biaya operasional atas pendapatan operasional (BOPO) menurun dari 82,23% menjadi 79%.

Pada tahun 2017, laba Bank tumbuh 23% (YoY) menjadi Rp131,14 triliun dari Rp106,54 triliun pada 2016. Meskipun penyaluran kredit perbankan yang seharusnya menjadi kontributor utama laba hanya tumbuh 8,35% (YoY) karena minimnya sisi permintaan. Selain itu, perbankan cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Berdasar data OJK, penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp4.782 triliun, meningkat 8,35% dibanding tahun 2016 sebesar Rp4.413 triliun. Perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5.289 triliun, tumbuh 9,35%, dibanding tahun 2016 sebesar Rp4.837 triliun.

In the capital market, investments in stocks and state bonds by non-residents throughout 2017 amounted to Rp130.5 trillion. The considerable amount of foreign capital inflow drove the increase in SBN yield in 2017 by 141 bps. Meanwhile, the Jakarta Composite Index (JCI) indicated an upward trend and was closed at an all-time high 6,355.65, representing 20% growth and placing the JCI as one of the world’s top four indices.

Indonesia’s growth is projected to continue in 2018. Increase in the prices of coal and other primary commodities will stimulate economic activities and elections are expected to boost consumption and to create stimulus. Citing the Government’s 2018 state budget target, economy is expected to grow by 5.4%.

Industry OverviewThe overall Banking performance indicators also showed rising trend in 2017 as shown by the Indonesian Banking Statistics (SPI). Capital Adequacy Ratio (CAR) level stood at 23.35%, liquidity was sufficient with LFR at 89.31%, and risks were well under control with gross non-performing loans (NPL) ratio of 2.59% from 2.93% in 2016.

Banking profitability was sound with Return on Assets (ROA) stood at 2.48%, an improvement from 2.31% in 2016. Profit after tax for the year also grew by 23.10%. Net Interest Margin (NIM), however, drop to 5.31% from 5.35% in the same period of the previous year. In terms of efficiency, Banks in general were more efficient as indicated by lower Operating Cost to Operating Income (BOPO) ratio from 82.23% to 79%.

In 2017, Banking industry profits grew 23% Year on Year (YoY) to Rp131.14 trillion from Rp106.54 trillion in 2016. Loan disbursement that in the past was the main profits contributor grew only by 8.35% (YoY) due to low demands. In addition, Banks tended to be more selective in disbursing loan. Financial Services Authority (OJK) data states that loan disbursed amounted to Rp4,782 trillion, up 8.35% from R4,413 trillion. Third party funds amounted to Rp5,289 trillion, rose by 9.35% compared to Rp4,837 trillion in 2016.







Namun, kinerja positif Bank secara keseluruhan Industri pada 2017 tidaklah merata. Terdapat ketimpangan antara Bank BUKU 3 dan BUKU 4, dengan Bank BUKU 1 dan BUKU 2 yang memiliki permodalan lebih kecil. Menurut SPI, laba Bank BUKU 1 tercatat turun 16,84% (YoY) dari Rp861 miliar pada 2016 menjadi Rp716 miliar pada 2017. Begitupun laba Bank BUKU 2 juga turun 7,94% dari Rp10,3 triliun pada 2016 menjadi Rp9,5 triliun pada 2017.

Sebaliknya terjadi dengan Bank yang memiliki permodalan lebih besar. Bank BUKU 3 mampu meningkatkan laba 33,73% dari Rp24,9 triliun pada 2016 menjadi Rp33,3 triliun pada 2017. Sedangkan laba Bank BUKU 4 meningkat 24,64% dari Rp69,5 triliun pada 2016 menjadi Rp86,6 triliun pada 2017.

Berdasarkan indikator-indikator tersebut diatas, meskipun kondisi perbankan secara industri menunjukkan peningkatan, namun terjadi ketimpangan antara Bank dengan permodalan besar dan Bank dengan permodalan kecil. Namun, secara keseluruhan industri masih terjaga dengan risiko kredit yang manageable, risiko likuiditas yang terjaga, profitabilitas yang stabil dan permodalan yang solid.

KINERJA MNC BANK DI INDUSTRI PERBANKANSebagai Bank BUKU 2, secara umum kinerja MNC Bank berada dibawah industri perbankan di tahun 2017. Hal ini disebabkan MNC Bank sedang fokus melakukan langkah langkah perbaikan dan pemulihan terhadap kredit bermasalah untuk meningkatkan kualitas kredit. Selain itu penyaluran kredit baru tetap dijalankan secara selektif dengan mempertimbangkan kehati-hatian. Kondisi tersebut berdampak pada penurunan jumlah kredit dan Bank membukukan kerugian bersih sebesar Rp685,19 miliar.

Although Banks performed robustly industry wise, growth in 2017 was not evenly spread across categories by core capital, or BUKU. There was a gap between BUKU 3 and BUKU 4 Banks and Banks with smaller amount of capital in BUKU 1 and BUKU 2 categories. According to SPI, profits of BUKU 1 Banks declined by 16.84% (YoY) from Rp861 billion in 2016 toRp716 billion in 2017, while profits of BUKU 2 Banks declined by 7.94% from Rp10.3 trillion in 2016 to Rp9.5 trillion in 2017.

BUKU 3 and BUKU 4 Banks, however, experienced the reverse. BUKU 3 Banks posted 33.73% of profit growth from Rp24.9 trillion in 2016 to Rp33.3 trillion in 2017, while BUKU 4 Banks boosted its profits by 24.64% from Rp69.5 trillion in 2016 to Rp86.6 trillion in 2017.

Based on the above indicators, although the industry as a whole recorded performance growth, gaps still occurred between categories. However, overall, the Banking industry was solid with manageable level of credit risk, stable liquidity risk, stable profitability and strong capital position.

MNC BANK PERFORMANCE IN BANKING INDUSTRYAs a Bank of BUKU 2, MNC Bank performance in general is below the banking industry in 2017. This was due to the Bank’s focus on credit improvement measures and recoveries of non performing loans to augment credit quality. Moreover, new credit is continuously acquired selectively by taking into account prudent measure. This condition impacted in the decrease of total loans and Bank recorded net losses of Rp685.19 billion.






Penurunan jumlah dana pihak ketiga merupakan strategi Bank dalam menjaga tingkat Loan to Funding Ratio (LFR) agar tetap stabil akibat penurunan jumlah kredit. Memasuki tahun 2018, MNC Bank berada pada fase kedua dari transformasi yaitu “focusing the business”. Pada tahap ini Bank akan fokus untuk meningkatkan jumlah nasabah (customer base) dan nilai transaksi pada segmen Konsumer dan UKM, dengan segmen korporasi dan komersial sebagai pendukung serta memperkuat sinergi dengan MNC Group. Dengan demikian, langkah-langkah perbaikan yang dijalankan di tahun 2017 akan memperkuat ketahanan Bank dalam menghadai tekanan industri di 2018 serta dalam memasuki proses transformasi yang akan dijalankan selanjutnya.

Decrease of third party funds represents the Bank’s strategy in maintaining stable Loan to Funding Ratio (LFR) due to the decrease of total loans. Embarking 2018, MNC Bank is under the second phase of transformation, which is “focusing the business stage”. The Bank in this stage will focus on increasing total customer base and transaction value from Consumer and SME segments, with supporting segments of Corporate and Commercial, as well as strengthening synergy with MNC Group. As such, improvement measures carried out in 2017 will strengthen the Bank’s resilience in addressing industry pressures in 2018 and in embarking the next transformation process.

KomponenComponent

2017 KeteranganRemarksMNC Bank Industri | Industry

Aset | Assets -18.01% 9.77% Di bawah industri | Below Industry

Kredit | Credit -11.00% 8.35% Di bawah industri | Below Industry

DPK | Third Party Funds -12.69% 9.35% Di bawah industri | Below Industry

Tabel pertumbuhan usaha MNC Bank vs Industri perbankan

MNC Bank growth vs. Industry












TINJAUAN USAHABUSINESS REVIEW

“MNC Bank terus mengembangkan inovasi produk dan layanan berbasis teknologi digital serta tetap fokus pada penyaluran kredit sektor konsumer yang didukung sektor korporasi dan komersial.MNC Bank continuously innovate by developing digital-backed product and service delivery and maintain its focus on loan disbursement to the consumer sector, supported by corporate and commercial segments.

MNC Bank memiliki kegiatan usaha antara lain penyaluran kredit, menghimpun dana dan layanan transaksi keuangan perbankan. Sepanjang tahun 2017, MNC Bank terus berinovasi mengembangan produk dan layanan yang didukung teknologi digital.

Kinerja usaha diukur berdasarkan kinerja produk dan layanan serta segmen nasabah. Kinerja produk dan layanan meliputi produk simpanan dan produk kredit. Sedangkan segmentasi nasabah meliputi segmen Wholesale, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Konsumer.

MNC Bank’s business activities include, among others, lending, funding and Banking transaction services. In 2017, MNC Bank continued to innovate by developing digital-backed product and service delivery.

Business performance is measured based on savings and credit product and service performance as well as customer segments consisting of Wholesale, Small and Medium Enterprises and Consumer.





Wholesale dan UKMPorsi kredit wholesale serta UMKM mencapai 48% dari total kredit atau sebesar Rp3,4 triliun. Kredit ConsumerKredit Konsumer mencapai 52% dari total kredit atau sebesar Rp3,7 triliun. Kredit Konsumer ini antara lain kredit KPR yang telah disalurkan sebesar Rp853 miliar dengan portofolio mencapai Rp1,7 triliun pada akhir tahun 2017 atau tumbuh 54% (YoY).

Sementara untuk portofolio Kartu Kredit mencapai Rp416 miliar pada tahun 2017 tumbuh 104% (YoY). Jumlah Kartu kredit tahun 2017 telah mencapai 125 ribu kartu dari tahun 2016 sesebanyak 6 ribu kartu.

Wholesale and SMEWholesale and SME loans reached 48% from total loans or amounted to Rp3.4 trillion.

Consumer LoansConsumer loan reached 52% of total loans or amounted to Rp3.7 trillion. This consumer loan represents among others Mortgage loan that has been disbursed at Rp853 trillion (grew 54% from the end of 2016) and credit card that reached 125,000 cards.

SEGMENTASI NASABAHCUSTOMER SEGMENTATION

• MNC Bank menghimpun DPK sebesar Rp9,03 triliun.• MNC Bank menargetkan Produk Simpanan Dana Murah atau Current

Account Saving Account (CASA) berupa Tabungan dan Giro mencapai 18% dan Dana Mahal (deposito) 82% sampai akhir tahun 2017.

• Saat ini rasio CASA dengan Deposito sebesar 16% berbanding 84%.

• MNC Bank acquired Third Party Funds (TPF) of Rp9.03 trillion.• By the end of 2017, MNC Bank targeted Low Cost Funds Saving Product or

Current Account Saving Account (CASA) in terms of Savings and Current Accounts by 185 and High Cost Funds (deposits) by 82%.

• CASA and Deposits currently reached 16% and 84%.

PRODUK SIMPANANDEPOSITS

$

$

$$

$

$$$

$$$

• MNC Bank menyalurkan kredit sebesar Rp7,11 triliun, turun 11% (YoY) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp7,99 triliun.

• Tahun 2017 MNC Bank fokus pada kredit konsumer dan ritel.

• MNC Bank loan disbursement was amounted to Rp7.11 trillion, decreased from the end of 2016 figure of Rp7.99 trillion (YTD).

• In 2017 MNC Bank focuses on consumer and retail loans.

PRODUK KREDITLOANS

MOTION

TINJAUAN USAHABUSINESS REVIEW









STRUKTUR BISNIS BUSINESS STRUCTURE

PRODUK SIMPANAN

IN 2017, MNC BANK WAS ABLE TO INCREASE ITS

CASA RATIO TO 16.24% FROM 15.69% IN 2016.

PADA TAHUN 2017, MNC BANK BERHASIL MENINGKATKAN RASIO DANA MURAH (CASA) SEBESAR

16,24%DIBANDING TAHUN 2016 SEBESAR

15,69%.

DEPOSITS





STRUKTUR BISNISBUSINESS STRUCTURE

Produk Simpanan merupakan DPK yang diperoleh oleh MNC Bank. Produk Simpanan terdiri dari produk Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka, baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Produk Giro dan Tabungan lazim disebut sebagai dana murah (CASA). Uraian produk Simpanan termuat dalam tabel berikut :

Tabel Jumlah Dana Pihak Ketiga(dalam Rp juta)

Sepanjang tahun 2017, MNC Bank berhasil meningkatkan rasio dana murah (CASA) menjadi 16,24% dibanding tahun 2016 sebesar 15,69%. Hal ini merupakan strategi Bank untuk meningkatkan komposisi dana murah, khususnya simpanan nasabah ritel.

GiroPada tahun 2017, perolehan Giro sebesar Rp859,49 miliar, turun 11,82% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp974,74 miliar. Penurunan terjadi dalam produk Giro rupiah, sedangkan Giro dalam mata uang valuta asing meningkat sebesar 20,74%.

Tabel Jumlah Dana Produk Giro(dalam Rp juta)

Savings products represent the third party funds acquired by MNC Bank. They consist of current account, savings account and time deposits in Rupiah or foreign currency. Current account and savings account products are also commonly referred to low-cost funds (CASA). The following table describes the performance of savings products:

Third Party Funds(in IDR million)

In 2017, MNC Bank was able to increase its CASA ratio to 16.24% from 15.69% in 2016. This was part of the Bank’s strategy to acquire low-cost funds composition, especially from retail customers.

Current AccountCurrent account in 2017 amounted to Rp859.49 billion, decreased by 11.82% from Rp974.74 billion in 2016. The decrease occurred in Rupiah current account, while current account in foreign currency grew by 20.74%.

Total Current Accounts(in IDR million)

Produk 2017 2016Perubahan I Change

ProductsRp %

Giro 859.491 974.742 (115.251) -11,82% Current Account

Tabungan 606.961 647.786 (40.825) -6,30% Saving Account

Deposito berjangka 7.561.257 8.716.879 (1.155.622) -13,26% Time Deposits

Total 9.027.709 10.339.407 (1.311.698) -12,69% Total

Rasio CASA 16,24% 15,69% 0,55% CASA Ratio

Keterangan 2017 KomposisiComposition 2016

KomposisiComposition

PertumbuhanGrowth Description

Giro Rupiah 717.446 83,47% 857.098 87,93% -16,29% Current Account in IDR

Giro Valas 142.045 16,53% 117.644 12,07% 20,74%Current Account in Foreign

Currency

Total 859.491 100,00% 974.742 100,00% -11,82% Total






TabunganPerolehan produk Tabungan MNC Bank pada tahun 2017 sebesar Rp606,96 miliar, turun 6,30% dibanding tahun 2016 sebesar Rp647,79 miliar. Penurunan terutama terjadi pada jenis produk Tabungan MNC Bisnis dan Tabungan Rencana MNC. Untuk meningkatkan produk tabungan, MNC Bank secara berkesinambungan melakukan inovasi terhadap produk tabungan termasuk program pemasaran untuk produk-produk unggulan serta meningkatkan infrastruktur dan layanan jasa perbankan.

Saat ini MNC Bank telah memiliki beberapa platform yang sudah diluncurkan dan diperkenalkan kepada nasabah yaitu aplikasi Mobile Banking dan Internet Banking Corporate (MNC eBizz). Bank juga meluncurkan aplikasi ”punyacelengan” yang menggunakan konsep gamafication untuk segmen nasabah keluarga dengan unsur pendidikan keuangan dan penanaman sifat disiplin kepada anak sejak dini.

Selain itu, Bank melakukan pengembangan ATM berupa implementasi co-brand dengan pihak ketiga dan keanggotaan Bank dalam jaringan Lintas Arta dan Prima ditujukan untuk mempermudah nasabah Bank bertransaksi melalui ATM.

Tabel Jumlah Dana Produk Tabungan(dalam Rp juta)

Savings Account MNC Bank’s savings account in 2017 stood at Rp606.96 billion, decreased by 6.30% from Rp647.79 billion in 2016. The decrease was primarily occurred in MNC Bisnis & Tabungan Rencana MNC products. To boost the performance of savings account, MNC Bank continuously innovate its products, including marketing programs for leading products and improve its Banking infrastructure services.

Presently, MNC Bank has launched and introduced several platforms, namely Mobile Banking and Corporate Internet Banking (MNC eBizz) applications. The Bank has also launched “punyacelengan” apps, the gamifications for family segment that include financial education and discipline elements for children.

Furthermore, in terms of ATM development, the Bank entered into co-branding cooperation with a third party and expanded its membership in Lintas Arta and Prima ATM network to provide easy Banking access for the customers.

Total Savings Products(in IDR million)




Tabungan MNC 434.709 71,62% 428.056 66,08% 1,55% Tabungan MNC

Tabungan Rencana MNC 19.685 3,24% 28.297 4,37% -30,43% Tabungan Rencana MNC

Tabungan MNC Junior 20.690 3,41% 23.611 3,64% -12,37% Tabungan MNC Junior

Tabungan MNC Program Hadiah

9.799 1,61% 10.864 1,68% -9,81% Tabungan MNC Program Hadiah

Tabungan MNC Bisnis 34.666 5,71% 70.328 10,86% -50,71% Tabungan MNC Bisnis

TabunganKu 13.813 2,28% 8.200 1,27% 68,45% TabunganKu

Tabungan MNC Lain-lain 73.599 12,13% 78.430 12,11% -6,16% Tabungan MNC Lain-lain

Total 606.961 100,00% 647.786 100,00% -6,30% Total






DepositoProduk Deposito berjangka MNC Bank pada tahun 2017 sebesar Rp7.561,26 miliar, menurun 13,26% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp8.716,88 miliar . Penurunan terutama terjadi pada produk Deposito berjangka untuk mata uang valuta asing. Sementara Deposito dalam mata uang Rupiah sedikit meningkat sebesar 0,28% di tahun 2017.

Tabel Jumlah Dana Produk Deposito(dalam Rp juta)

Time DepositsIn 2017, MNC Bank’s time deposits amounted to Rp7,561.26 billion, decreased by 13.26% from Rp8,716.88 billion in 2016. The decrease was mainly occurred in time deposits of foreign currency product, while time deposit in Rupiah slightly increased by 0.28% in 2017.

Total Deposits Products(in IDR million)




Deposito Rupiah 6.914.412 91,45% 6.895.317 79,10% 0,28% Deposito IDR

Deposito Valas 646.845 8,55% 1.821.562 20,90% -64,49% Deposito in foreign currency

Total 7.561.257 100,00% 8.716.879 100,00% -13,26% Tolal








PRODUK KREDITLOAN

IN 2017, LOAN DISBURSEMENT OF THE WHOLESALE

SEGMENT AMOUNTED TO RP2,954.88 BILLION

AND CONTRIBUTED 41.53% OF THE TOTAL LOAN

DISBURSED BY MNC BANK.

PADA TAHUN 2017, PENYALURAN KREDIT SEGMEN WHOLESALE MENCAPAI

RP2.954,88 MILIAR DENGAN KONTRIBUSI SEBESAR

41,53% DARI TOTAL KREDIT YANG DISALURKAN MNC BANK.






MNC Bank memiliki produk Kredit berdasarkan segmentasi nasabah yaitu Wholesale, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Konsumer. Penyaluran kredit MNC Bank pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp7.114,92 miliar, turun 11% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp7.994,32 miliar .

Penyaluran kredit berdasarkan segmen nasabah diuraikan dalam tabel sebagai berikut:(dalam Rp juta)

Segmen Nasabah 2017 2016Perubahan I Change

Customer SegmentRp %

Wholesale 2.954.878 3.271.522 (316.644) -9,68% Wholesale

UKM 460.243 686.826 (226.583) -32,99% SME

Konsumer 3.699.801 4.035.968 (336.167) -8,33% Consumer

Total 7.114.922 7.994.316 (879.394) -11,00% Total

WholesaleSegmen bisnis Wholesale menyediakan fasilitas pembiayaan untuk sektor korporasi. Pada tahun 2017, penyaluran kredit segmen Wholesale mencapai Rp2.954,88 miliar dengan kontribusi sebesar 41,53% dari total kredit yang disalurkan MNC Bank.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Penyaluran kredit di segmen UKM sebesar Rp460,24 miliar, turun 32,99% dibanding tahun 2016.

KonsumerSegmen Konsumer MNC Bank mempunyai beberapa produk utama seperti Mortgage, Multifinance, Kartu Kredit dan Implant Banking. Penyaluran kredit konsumer pada tahun 2017 sebesar Rp3.699,80 miliar, turun 8,33% dibanding tahun 2016 sebesar Rp4.035,97 miliar. Porsi kredit konsumer mencapai 52% dari total penyaluran kredit MNC Bank di tahun 2017.

MNC Bank pada tahun 2017 telah meluncurkan aplikasi “punyakartu” dan “punyarumah” untuk mendukung penetrasi pasar konsumer. Selain itu MNC Bank menawarkan program-program promosi dengan suku bunga, kemudahan proses, jangka waktu dan biaya kredit yang kompetitif, baik secara sendiri maupun bekerjasama dengan agen pemasaran serta perusahaan atau koperasi karyawan yang memiliki kerjasama Employee Benefit Program.

MNC Bank’s loan products are designed by customer segments, which are wholesale, small and medium enterprises (SMEs) and consumers. In 2017, MNC Bank disbursed a total loan of Rp7,114.92 billion, decreased by 11% from Rp7,994.32 billion in 2016.

The following table presents in details loan disbursement by segment: (in IDR Million)

WholesaleWholesale business segment offers financing facilities for the corporate sector. In 2017, loan disbursement of the Wholesale segment amounted to Rp2,954.88 billion and contributed 41.53% of the total loan disbursed by MNC Bank.

Small and Medium Enterprises (SMEs)For the SME segment, the Bank disbursed Rp460.24 billion, decreased by 32.99% compared to 2016.

ConsumerMNC Bank has a number of leading products under the consumer segment, such as Mortgage, Multifinance, Credit Card and Implant Banking. In total, consumer loan dibursed in 2017 amounted to Rp3,699.80 billion, decreased by 8.33% from Rp4,035.96 billion in 2016. Consumer loan accounted for 52% of the total MNC Bank’s loan disbursement in 2017.

To support the Bank’s penetration to the consumer market, MNC Bank launched punyakartu and “punyarumah” apps in 2017. MNC Bank also had internal promotional programs and in cooperation with marketing agents, companies, or employee cooperative that have employee benefit programs that offering competitive interest rate, process efficiency, time period and loan fees.






• Mortgage | KPR Produk Mortgage merupakan Kredit Pemilikan

Properti (KPP) dan Kredit Konsumsi Beragun Properti (KKBP). Pada akhir 2017, total portofolio Mortgage sebesar Rp1.683 miliar, meningkat 54% dibanding akhir tahun 2016 yang sebesar Rp1.091 miliar. Kredit baru yang diberikan senilai Rp853 miliar di tahun 2017 atau naik 87% dari tahun 2016. Peningkatan kredit ini diiringi dengan kualitas kredit yang tetap terjaga dengan angka gross kredit bermasalah dibawah 4%.

Pada tahun 2017, MNC Bank menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan penyaluran produk Mortgage diantaranya restrukturisasi tim sales di 6 area besar yang telah meningkatkan produktivitas sales sebesar 30%, peluncuran produk Kredit Multiguna Beragun Properti (KMG BP) sebagai salah satu alternatif produk refinancing dan peluncuran mobile application “punyarumah” sebagai sarana branding dan akuisisi untuk produk Mortgage. Di akhir tahun 2017 “punyarumah” telah diunduh oleh hampir 10.000 pengguna smartphone android dan iOS.

Tahun 2018, MNC Bank mentargetkan pertumbuhan portofolio Mortgage sebesar + 50%. Hal ini akan dicapai dengan penerapan strategi yang sama dengan tahun 2017 yaitu fokus kepada 6 area utama dan fokus pada produk refinancing.

• Multifinance Pada tahun 2017, MNC Bank telah menyalurkan kredit

Multifinance sebesar Rp1.407,74 miliar, menurun 38,97% dibanding tahun 2016 sebesar Rp2.306,47 miliar. Penurunan ini terjadi karena industri multifinance mengalami tantangan yang cukup besar dimana banyak perusahaan multifinance yang berguguran. Menghadapi kondisi tersebut, MNC Bank melalui Multifinance Group (MFG) melakukan konsolidasi dan hanya menyalurkan dana kepada/bersama Group (MNC Finance dan MNC Leasing).

Pada tahun 2018, MFG hanya fokus pada kerjasama

dengan 28 - 35 perusahaan multifinance (exsisting dan baru) dan bekerjasama dengan Treasury mengeluarkan produk Money Market Line (MLM) untuk perusahaan multifinance.


• Mortgage Mortgage product offers property ownership loan

and property-backed consumption loan. By end of 2017, Mortgage total portfolio amounted to Rp1.683 billion, up 54% compared to Rp1.091 billion in 2016. New loan in 2017 amounted to Rp853 billion or grew 87% from posted in 2016. This increase was accompanied by stable credit quality with gross NPL below 4%.

In 2017, MNC Bank carried out several strategies to boost its mortgage sales. The Bank, among others, restructured its sales teams in 6 main areas and successfully increased sales productivity by 30%; launched property-backed multipurpose loan as a refinancing option; and launched “punyarumah” apps as a branding and acquisition tool for Mortgage product. By the end of 2017, “punyarumah” has been downloaded by almost 10,000 Android and iOS users.

In 2017, MNC Bank’s target is to grow Mortgage portfolio by + 50%. The Bank plans to apply the same strategy it applied in 2017, namely focusing on 6 key areas and refinancing product.

• Multifinance In 2017, MNC Bank disrbused a total of Rp1,407.74

billion of multifinancing loan, decreased by 38.79% from Rp2,306.47 billion in 2016. The decrease was mainly due to the challenging market competition in mulifinance industry with many companies shutting down business. To address this situation, MNC Bank thorugh Multifinance Group (MFG) consolidated and only disbursed funds to/within the Group (MNF Finance and MNC Leasing).

In 2018, MFG only focus on its cooperation with 28-35 multifinancing companies (existing and new) and cooperating with Treasury to launch Money Market Line (MML) for multifinancing companies.





• Kartu Kredit MNC Bank berhasil mencatatkan pertumbuhan

penerbitan kartu kredit baru sebesar 54%, dari 68.269 kartu kredit di tahun 2016 menjadi 105.310 kartu kredit di tahun 2017. Pertumbuhan jumlah kartu juga dikuti dengan meningkatnya volume transaksi sebesar 164%, dari Rp435,2 miliar di tahun 2016 menjadi Rp1.149 miliar di tahun 2017. Pertumbuhan baki debet sebesar 104% dari Rp204,29 miliar di tahun 2016 menjadi Rp416,19 miliar di tahun 2017.

Segmen pasar kartu Motion sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2016, membukukan volume transaksi diatas 70% dari total keseluruhan volume belanja kartu di tahun 2017.

Pertumbuhan bisnis kartu kredit tidak lepas dari strategi yang dijalankan MNC Bank pada tahun 2017 dengan menargetkan nasabah muda/keluarga muda yang sudah relatif mapan (masa kerja diatas 2 tahun) dimana pemasaran menggunakan strategi ‘best value’ card dengan mengedepankan bebas 2 tahun annual fee dan cicilan 0% sampai 6 bulan (syarat dan ketentuan berlaku). Selain itu, dari segi desain kartu juga disesuaikan dengan desain yang relatif muda dan bernuansa digital (motion card) dengan dilengkapi aplikasi mobile yang mendukung (“punyakartu”).

Pada tahun 2018, MNC Bank akan memaksimalkan penggunaan kartu kredit nasabah terutama dalam hal pengaktifan kartu kredit dan pembelanjaan transaksi retail. Hal ini dilakukan melalui kerjasama dengan pelaku bisnis e-commerce, seperti program cash back, program early bird dan program cicilan bunga 0% untuk jangka waktu yang telah ditentukan.

• Implant Banking Produk kredit Implant Banking merupakan program

penyaluran kredit konsumsi yang diberikan kepada karyawan melalui kerja sama dengan perusahaan atau koperasi yang terafiliasi langsung. Produk Implant Banking meliputi kredit multiguna tanpa agunan, program kepemilikan kendaraan bermotor dan kredit kepemilikan rumah.


• Credit Card MNC Bank was able to record 54% growth of

new credit card issued from 68,269 cards in 2016 to 101,310 cards in 2017. Transaction volume also grew 164% from Rp435.2 billion in 2016 to Rp1,149 billion in 2017, while credit outstanding rose by 104% from Rp204.29 billion in 2016 to Rp416.19 billion in 2017.

Since its launch in 2016, the Motion card posted transaction volume above 70% of the total credit card transactions in 2017.

Credit card business growth was primarily enabled by MNC Bank’s strategy in 2017 that focused on young adults/families with relatively mature income (more than two years employment). In its marketing, the Bank applied ‘best value card’ strategy, offering two years free of annual fee and 0% interest rate installment for six months (T&C applied). The card design was also youthful and digital (motion card) and complemented with mobile application (“punyakartu”).

In 2018, MNC Bank will optimize credit card use by customers, especially in terms of card activation and in retail transactions by collaborating with e-commerce players to offer programs such as cash back, early bird purchase and 0% interest rate installment for a fixed period.

• Implant Banking Implant Banking credit product disburses consumption

loan to employees by cooperating with companies or their directly affiliated cooperatives. Implant Banking products include unsecured multipurpose loan, vehicle ownership loan and property ownership loan.







PANGSA PASARMARKET SHARE

MNC BANK’S TPF ACCOUNTED FOR 0.17% TO THE

TOTAL TPF OF THE CONVENTIONAL BANKS IN 2017.

MNC BANK MEMILIKI PANGSA PASAR DPK SEBESAR

0,17% TERHADAP TOTAL DPK INDUSTRI PERBANKAN UMUM DI TAHUN 2017.






Kinerja MNC Bank dalam perolehan Aset, DPK dan Kredit serta rasio-rasio keuangan dalam industri (Bank Umum) pada periode 2015-2017 adalah sebagai berikut:

Tabel Kinerja Pertumbuhan Bank dibanding Rata-Rata Industri(dalam Rp triliun)

Perbandingan Rasio Keuangan dengan Rata-rata Industri

Pangsa Pasar Berdasarkan AsetPada tahun 2017, pangsa aset MNC Bank terhadap total aset industri sebesar 0,14%. MNC Bank terus berupaya untuk meningkatkan pangsa aset seperti tercantum dalam Rencana Bisnis Bank.

Pangsa Pasar Berdasarkan Dana Pihak KetigaMNC Bank memiliki pangsa pasar DPK sebesar 0,17% terhadap total DPK industri perbankan umum di tahun 2017. Strategi yang akan dijalankan ditahun 2018 adalah fokus pada akuisisi nasabah baru untuk memperbesar customer base dan meningkatkan komposisi dana murah, khususnya simpanan nasabah ritel.

The following table presents MNC Bank’s performance in terms of assets, third party funds and laons as well as financial ratio (conventional Banks) for the period of 2015-2017:

Bank’s Performance Growth vs. Industry Average

(in Rp trillion)

Financial Ratio vs. Industry Average

Market Share by AssetsIn 2017, MNC Bank’s market share in assets accounted for 0.14% to the total industry assets. MNC Bank will continue to increase its share as stated in the Bank Business Plan.

Market Share by Third Party FundsMNC Bank’s TPF accounted for 0.17% to the total TPF of the conventional Banks in 2017. The Bank’s strategies for 2018 include focusing on new customer acquisition to expand customer base and to increase low-cost funds composition, especially retail customer deposits.

Uraian 2017 2016 2015 Description

Aset

Industri 7.387,14 6.729,80 6.095,91 Industry

AssetsMNC Bank 10,71 13,06 12,14 MNC Bank

Pangsa pasar 0,14% 0,19% 0,20% Market Share

Dana Pihak Ketiga


Third Party FundsMNC Bank 9,03 10,34 9,77 MNC Bank


Kredit


LoansMNC Bank 7,12 7,99 7,09 MNC Bank


Uraian 2017 2016 2015 Description

CARIndustri 23,36% 22,93% 21,39% Industry

CARMNC Bank 12,58% 19,54% 17,83% MNC Bank

BOPOIndustri 79,00% 82,22% 81,49% Industry

BOPOMNC Bank 180,62% 95,61% 98,97% MNC Bank

ROAIndustri 2,48% 2,23% 2,32% Industry

ROAMNC Bank -7,47% 0,11% 0,10% MNC Bank

LFRIndustri 89,31% 90,70% 92,11% Industry

LDRMNC Bank 78,78% 77,20% 72,29% MNC Bank

Sumber: Laporan Keuangan audited MNC Bank per 31 Desember 2017 dan OJK: Statistik perbankan Indonesia Desember 2017, diolah.






Pangsa Pasar Berdasarkan KreditPada tahun 2017, pangsa kredit MNC Bank sebesar 0,15% terhadap total kredit industri perbankan. MNC Bank bertekad untuk memperbesar pangsa kredit terutama melalui kredit sektor konsumer dan ritel yang didukung segmen korporasi dan komersial.

PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN DENGAN RATA-RATA INDUSTRIPada tahun 2017, rasio kecukupan modal (KPMM) MNC Bank sebesar 12,58%, atau dibawah industri perbankan sebesar 23,36% dan menurun dibanding tahun 2016. Penurunan rasio KPMM terutama disebabkan kerugian Bank di tahun 2017 sebesar Rp685,19 miliar. Untuk meningkatkan rasio KPMM dan memperkuat struktur permodalan Bank, maka di tahun 2018 MNC Bank berencana melakukan penambahan modal melalui proses rights issue.

Rasio biaya operasional atas pendapatan operasional (BOPO) MNC Bank sebesar 180,62%, sebagai dampak dari pembentukan biaya CKPN yang sangat besar di tahun 2017 dalam upaya memperbaiki kualitas kredit. MNC Bank terus berupaya menurunkan BOPO antara lain dengan melakukan efisiensi biaya operasional, meningkatkan marjin bunga bersih, pendapatan operasional dan recovery kredit hapus buku.

ROA MNC Bank juga menunjukkan angka negatif sebagai dampak dari penurunan aset serta kerugian Bank yang signifikan. Diharapkan ROA akan positif ditahun 2018, sejalan dengan penambahan modal dan peningkatan laba bersih Bank.

LFR MNC Bank pada tahun 2017 sebesar 78,78%, meskipun masih berada dibawah industri, fungsi intermediari dan tingkat likuiditas MNC Bank masih cukup baik dan stabil.

Market Share by LoansIn 2017, MNC Bank’s loan market share stood at 0.15% to the total Banking industry loan. MNC Bank is committed to increase its market share especially through consumer and retail loans supported by corporate and commercial segments.

BANK’S FINANCIAL RATIO VS. INDUSTRY AVERAGE

In 2017, MNC Bank’s capital adequacy ratio (CAR) stood at 12.58% or below industry average of 23.26% and lower compared to 2016 position. The decline in CAR was mainly due to the Bank recorded loss in 2017 for Rp685.19 billion. To increase CAR and strengthen its capital structure in 2018, MNC Bank plans to raise capital by exercising rights issue.

Operating expenses to operating income (BOPO) ratio of MNC Bank was at 180.62%, impacted from the large amount of allowance for impairment losses in 2017 in an effort to improve credit quality. MNC Bank continues to decrease the BOPO ratio among others by efficiency in operating expenses, improving net interest margin, operating income and recovery of write-off credit.

MNC Bank’s ROA indicated negative posting as an impact of reduced assets and significant losses. The Bank is expected to record positive ROA in 2018 with the increase capital and net profit.

In terms of LFR, MNC Bank posted 78.78% LFR in 2017; while the LFR was below industry average, the Bank’s intermediary function and liquidity level was sound and stable.






Analisa dan Pembahasan Manajemen mengenai tinjauan keuangan berikut disusun berdasarkan Laporan Keuangan MNC Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited) sesuai dengan laporan Auditor Independen No. GA118 0117 BMNC RW tanggal 14 Februari 2018 dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank MNC Internasional Tbk tanggal 31 Desember 2017 serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Keuangan MNC Bank juga disampaikan dalam bab terakhir Laporan Tahunan ini.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

The Management Discussion and Analysis of this financial review is developed based MNC Bank Financial Statements for the year ended on 31 December 2017 and 2016, which has been audited by the Public Accounting Firm Satrio Bing Eny & Rekan (a member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) in accordance with the Independent Auditor report No. GA118 0117 BMNC RW dated 14 February 2018 with the opinion of fairness, in all material respects, the financial position of PT Bank MNC Internasional Tbk dated 31 December 2017, including the financial and cash flows performance for the year ended on the said date, in accordance with the Financial Accounting Standard in Indonesia.

MNC Bank’s Financial Statements is attached at the last chapter of this Annual Report.

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

PADA TAHUN 2017, MNC BANK MEMFOKUSKAN PADA KONSOLIDASI DAN PENINGKATAN KUALITAS ASET DENGAN MEMBENTUK CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) SEBESAR RP840,18 MILIAR UNTUK MENGATASI KREDIT BERMASALAH PADA MASA LALU

MNC BANK FOCUSED ON CONSOLIDATION AND ASSETS QUALITY IMPROVEMENT IN 2017 BY SETTING THE ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES OF RP840.18 BILLION TO ADDRESS PREVIOUS NON-PERFORMING LOANS.

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

Perubahan I Change

Laporan Posisi Keuangan 2017 2016 Rp % Statement of Financial Position

ASET Assets

Aset Keuangan 9.922.530 12.595.337 (2.672.807) -21,22% Financial Assets

Aset Non Keuangan 783.564 462.212 321.352 69,52% Non Financial Assets

Total Aset 10.706.094 13.057.549 (2.351.455) -18,01% Total Assets

LIABILITAS Liabilities

Liabilitas Keuangan 9.266.168 11.061.534 (1.795.366) -16,23% Financial Liabilities

Liabilitas Non Keuangan 187.378 135.610 51.768 38,17% Non-Financial Liabilities

Total Liabilitas 9.453.546 11.197.144 (1.743.598) -15,57% Total Liabilities

Total Ekuitas 1.252.548 1.860.405 (607.857) -32,67% Total Equity

Total Liabilitas dan Ekuitas 10.706.094 13.057.549 (2.351.455) -18,01% Total Liabilities and Equity

(dalam Rp juta I in IDR million)






ASETPada tahun 2017, Aset MNC Bank sebesar Rp10.706,09 miliar, menurun 18,01% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp13.057,55 miliar. Penurunan disebabkan berkurangnya aset keuangan sebesar Rp2.672,81 miliar atau 21,22%, sementara aset non keuangan meningkat sebesar Rp321,35 miliar atau 69,52%.

ASSETSMNC Bank assets in 2017 was Rp10,706.09 billion, decreased by 18.01% from Rp13,057.55 billion in 2016. The decreased was due to the reduction of financial assets of Rp2,672.81 billion or 21.22%, while non financial assets was increased by Rp321.35 billion or 69.52%.

TINJAUAN KEUANGANTINJAUAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan 2017 2016Perubahan I Change

Statement of Financial PositionRp %

Kas 121.769 144.975 (23.206) -16,01% Cash

Giro pada Bank Indonesia 603.840 761.639 (157.799) -20,72% Demand Deposits with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain - Pihak Ketiga

192.564 292.470 (99.906) -34,16% Demand Deposits with Other Banks –

Third Parties

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain – Pihak Ketiga

1.117.872 1.984.523 (866.651) -43,67% Placements with BI and Other Banks –

Third Parties

Efek-efek Pihak Ketiga - Bersih 1.101.137 1.375.817 (274.680) -19,96% Securities Third Parties - Net

Tagihan Derivatif - Pihak Ketiga 20 4.842 (4.822) -99,59% Derivative Receivables – Third Parties

Kredit - Bersih 6.783.806 7.941.795 (1.157.989) -14,58% Loans - Net

Tagihan Akseptasi - Pihak Ketiga 1.522 89.276 (87.754) -98,30% Acceptances Receivable – Third Parties

Jumlah 9.922.530 12.595.337 (2.672.807) -21,22% Total






Aset KeuanganAset Keuangan MNC Bank pada tahun 2017 sebesar Rp9,922.53 miliar atau menurun sebesar Rp2.672,81 miliar (21,22%). Penurunan aset keuangan terdapat pada seluruh komponen aset keuangan.

• Kas MNC Bank memiliki kas sebesar Rp121,77 miliar, menurun

16,01% dibanding tahun 2016 sebesar Rp144,98 miliar. Kas sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Penurunan kas disebabkan penggunaan dana untuk kebutuhan aktivitas operasional.

• Kredit Pada tahun 2017, kredit MNC Bank sebesar Rp7.114,92

miliar, turun sebesar 11% dibanding tahun 2016 sebesar Rp7.994,32 miliar. Berdasarkan jenis pinjaman, penurunan terjadi pada kredit modal kerja sebesar Rp1.138,68 miliar (27,98%), sementara kredit konsumsi mengalami peningkatan sebesar Rp290,44 miliar (11,11%) dan kredit investasi meningkat Rp8,43 miliar (0,69%). MNC Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit sebesar Rp331,12 miliar di tahun 2017 untuk memperbaiki kualitas kredit.

Financial AssetsMNC Bank financial assets in 2017 of Rp9,922.53 billion or decreased by Rp2,672.81 billion (21.22%). The decrease of financial assets occurred in all financial assets components.

• Cash MNC Bank recorded cash of Rp121.77 billion, decreased

by 16.01% from Rp144.98 billion in 2016. Most of the cash are in Rupiah currency. The decrease of cash was due to the funding for operating activities.

• Loan MNC Bank disbursed total loan of Rp7,114.92 billion

in 2017, decreased by 11% from Rp7,994.32 billion. Based on lending types, the decrease was occurred in working capital loan of Rp1,138.68 billion (27.98%), however consumer loan was increased by Rp290.44 billion (11.11%) and investment loan increased by Rp8.43 billion (0.69%). MNC Bank sets the allowance for impairment losses for loan of Rp331.12 billion in 2017 to improve credit quality.







Aset Non Keuangan MNC Bank mencatatkan aset non keuangan sebesar Rp783,56 miliar di tahun 2017, meningkat 69,52% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp462,21 miliar. Peningkatan aset non keuangan terutama disebabkan kenaikan aset pajak tangguhan sebesar Rp217,77 miliar (368,63%). Hal ini disebabkan Bank membukukan rugi operasional sebesar Rp917 miliar.

LIABILITASPada tahun 2017, total liabilitas MNC Bank sebesar Rp9.453,55 miliar, menurun 15,57% dibanding tahun 2016 sebesar Rp11.197,14 miliar.

Non Financial AssetsMNC Bank recorded non financial assets of Rp783.56 billion in 2017, an increase of 69.52% compared to the 2016 figure of Rp462.21 billion. The increase of non financial assets was mainly due to the increase of deferred tax assets amounted to Rp217.77 billion (368.63%). This is due the operating losses recorded by the Bank amounted to Rp917 billion.

LIABILITIESMNC Bank total liabilities in 2017 amounted to Rp9,453.55 billion, decreased by 15.57% from Rp11,197.14 billion.

Kredit berdasarkan jenis pinjaman 2017 2016 % Kredit berdasarkan jenis pinjaman

Kredit Modal Kerja 2.930.495 4.069.172 -27,98% Working Capital Loans

Kredit Konsumsi 2.905.601 2.615.162 11,11% Consumer Loans

Kredit Investasi 1.238.028 1.229.602 0,69% Investment Loans

Pinjaman Sindikasi - 39.520 - Syndicated Loans

Pinjaman Karyawan 40.798 40.860 -0,15% Employee Loans

Jumlah 7.114.922 7.994.316 -11,00% Total

CKPN (331.116) (52.521) 530,44% Allowances For Impairment Losses

Jumlah Kredit - Bersih 6.783.806 7.941.795 -14,58% Total Loans - Net

Aset Non Keuangan 2017 2016Perubahan I Change

Aset Non KeuanganRp %

Biaya dibayar di muka 150.968 98.432 52.536 53,37% Prepaid Expenses

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual

- 2.407 (2.407) -100,00% Non current assets held for sale

Aset Tetap bersih 55.113 54.151 962 1,78% Premises and equipment - Net

Aset pajak tangguhan - Bersih 276.842 59.075 217.767 368,63% Deferred tax assets - Net

Aset Tak berwujud - Bersih 24.570 19.327 5.243 27,13% Intangible assets - Net

Aset Lain-lain - Bersih 276.071 228.820 47.251 20,65% Other assets - Net

Jumlah 783.564 462.212 321.352 69,52% Total








Liabilitas KeuanganMNC Bank mencatat penurunan liabilitas keuangan sebesar Rp1.795,37 miliar (16,23%) dari Rp11.061,53 miliar di tahun 2016 menjadi Rp9.266,17 miliar di tahun 2017. Kontribusi penurunan terutama dari simpanan nasabah sebesar Rp1.311,69 miliar (12,69%). Penurunan simpanan ini merupakan antisipasi manajemen dalam menjaga keseimbangan tingkat likuiditas agar tetap stabil akibat penurunan jumlah kredit.

Financial LiabilitiesMNC Bank financial liabilities decreased by Rp1,795.37 billion (16.23%) from Rp11,061.53 billion in 2016 to Rp9,266.17 billion in 2017. The decrease was contributed mainly from customer deposits amounted to Rp1,311.69 billion (12.69%). The decrease in deposits also represented the management’s anticipation in maintaining stable liquidity level balance due to the decrease of total loans.

Liabilitas Non KeuanganPada tahun 2017, liabilitas non keuangan sebesar Rp187,38 miliar, naik 38,17% dibanding tahun 2016 sebesar Rp135,61 miliar. Peningkatan terutama disebabkan naiknya beban yang masih harus dibayar lainnya sebesar Rp46,51 miliar atau 72,26%.

Non Financial LiabilitiesNon financial liabilities in 2017 was amounted to Rp187.38 billion, increased by 38.17% from Rp135.61 billion in 2016. The increase was due to of other accruals for Rp46.51 billion or 72.26%.

Liabilitas Keuangan 2017 2016Perubahan I Change

Financial LiabilitiesRp %

Liabilitas segera 39.585 32.018 7.567 23,63% Liabilities payable immediately

Simpanan 9.027.709 10.339.407 (1.311.698) -12,69% Deposits

Simpanan dari Bank lain - pihak ketiga

197.257 507.316 (310.059) -61,12% Deposits from other Banks – third

parties

Liabilitas derivatif - pihak ketiga 95 3.576 (3.481) -97,34% Derivative payables – third parties

Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

- 89.941 (89.941) -100,00% Payables from securities sold with the

agreement to repurchase

Liabilitas akseptasi - pihak ketiga 1.522 89.276 (87.754) -98,30% Acceptances payable - third parties

Jumlah 9.266.168 11.061.534 (1.795.366) -16,23% Total

Liabilitas Non Keuangan 2017 2016Perubahan I Change

Non Financial LiabilitiesRp %

Utang pajak 12.462 12.727 (265) -2,08% Taxes payable

Liabilitas imbalan pasca kerja 53.355 47.997 5.358 11,16% Employee benefits obligation

Beban yang masih harus dibayar 110.878 64.365 46.513 72,26% Accruals

Liabilitas lain-lain 10.683 10.521 162 1,54% Other liabilities

Jumlah 187.378 135.610 51.768 38,17% Total









Ekuitas 2017 2016Perubahan I Change

EquityRp %

Modal saham 2.126.147 2.058.147 68.000 3,30% Capital stock

Tambahan Modal Disetor- Bersih 722 720 2 0,28% Additional Paid-in Capital - Net

Laba (rugi) komprehensif lain 2.614 (6.720) 9.334 -138,90% Other comprehensive income (loss)

Saldo Laba (rugi) (876.935) (191.742) (685.193) 357,35% Retained earnings (loss)

Jumlah 1.252.548 1.860.405 (607.857) -32,67% Total


EquityRp %

Pendapatan Operasional 460.088 492.269 (32.181) -6,54% Operating Revenues

Pendapatan Bunga - Bersih 344.689 366.854 (22.165) -6,04% Interest Revenues - Net

Pendapatan Operasional Lainnya 115.399 125.415 (10.016) -7,99% Other Operating Revenues

Beban Operasional 1.377.088 439.511 937.577 213,32% Operating Expenses

Beban Kerugian Penurunan Nilai 840.176 29.879 810.297 2711,93% Provision for Impairment Losses

Beban Operasional lainnya 536.912 409.632 127.280 31,07% Other Operating Expenses

Laba (Rugi) Operasional (917.000) 52.758 (969.758) -1838,13% Income (Loss) From Operations

Pendapatan (Beban) Non

Operasional

10.930 (39.623) 50.553 -127,58% Non-Operating Revenues (Expenses)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (906.070) 13.135 (919.205) -6998,13% Income (Loss) Before Tax

Manfaat (Beban) Pajak 220.877 (3.786) 224.663 -5934,05% Tax Benefit (Expense)

Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan (685.193) 9.349 (694.542) -7429,05% Net Income (Loss) For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain 9.334 497 8.837 1778,07% Other Comprehensive Income

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif (675.859) 9.846 (685.705) -6964,30% Total Comprehensive Income (Loss)

Laba Per Saham Earnings (Loss) Per Share

Dasar (33.19) 0.51 (33.70) Basic

Dilusian (33.19) 0.47 (33.66) Diluted



Total ekuitas MNC Bank pada tahun 2017 sebesar Rp1.252,55 miliar, turun 32,67% dibanding tahun 2016 sebesar Rp1.860,41 miliar. Penurunan disebabkan pencatatan saldo defisit sebesar Rp876,94 miliar dibanding tahun 2016 sebesar Rp191,74 miliar.

MNC Bank total equity in 2017 amounted to Rp1,252.55 billion, decreased by 32.67% from Rp1,860.41 billin in 2016. The decreased was due to loss of Rp876.94 billion compared to the 2016 figure of Rp191.74 billion.

EKUITAS EQUITY

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME







EquityRp %

Pendapatan Bunga 1.021.547 1.060.551 (39.004) -3,68% Interest Revenues

Pinjaman yang diberikan dan piutang 911.412 942.054 (30.642) -3,25% Loans and receivable

Efek-efek 82.227 98.444 (16.217) -16,47% Securities

Komisi dan provisi kredit 27.908 20.053 7.855 39,17% Loans commission and provision

Beban Bunga 676.858 693.697 (16.839) -2,43% Interest Expense

Simpanan 613.286 633.162 (19.876) -3,14% Deposits

Simpanan dari Bank lain 22.210 35.764 (13.554) -37,90% Deposits from other Banks

Lainnya 20.574 4.745 15.829 333,59% Others

Provisi dan komisi yang dibayar 20.788 20.026 762 3,81% Provisions and fees

Jumlah 344.689 366.854 (22.165) -6,04% Total

Pendapatan Bunga BersihMNC Bank mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp344,69 miliar, turun 6,04% dibanding tahun 2016 sebesar Rp366,85 miliar. Hal ini disebabkan menurunnya jumlah pendapatan bunga sebesar 3,68% dari Rp1.060,55 miliar di tahun 2016 menjadi Rp1.021,55 miliar di tahun 2017. Komponen pendapatan bunga yaitu kredit, efek-efek maupun penempatan dana pada Bank lain juga mengalami penurunan. Sementara jumlah beban bunga turun sebesar 2,43%, dari Rp693,70 miliar di tahun 2016 menjadi Rp676,86 miliar di tahun 2017. Hal ini sejalan dengan penurunan kredit yang disalurkan dan penghimpunan dana oleh MNC Bank.

Net Interest RevenuesMNC Bank recorded net interest revenues of Rp344.69 billion, decreased by 6.04% compared to the 2016 figure of Rp366.85 billion. The decrease was due to the decrease of interest revenues by 3.68% from from Rp1,060.55 billion in 2016 to Rp1,021.55 billion in 2017. The components of interest revenues including loans, securities and placements in other Banks were also decreased. While interest expenses decreased by 2.43% from Rp693.70 billion in 2016 to Rp678.86 billion in 2017. This is aligned with the decreased of loans disbursement and funding acquisition by MNC Bank.

Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan operasional lainnya menurun Rp10,02 miliar (7,99%) dari Rp125,42 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp115,40 miliar di tahun 2017. Kontribusi penurunan berasal dari penerimaan kembali kredit yang dihapus buku yang turun sebesar Rp29,28 miliar (90,20%) serta pendapatan dari transaksi valuta asing. Sementara Provisi dan komisi selain kredit meningkat sebesar Rp15,95 miliar (83,13%), terutama dari komisi kartu kredit. Selain itu keuntungan bersih dari penjualan efek juga meningkat sebesar Rp9,90 miliar atau 111,21% di tahun 2017.

Other Operating RevenuesOther operating revenues decreased by Rp10.02 billion (7.99%) from Rp125.42 billion in 2016 to Rp115.40 billion in 2017. The decreased was contributed by the decrease of recovery of loans previously written-off amounted to Rp29.28 billion (90.20%) and foreign currencies transaction revenues. While the non-loans provisions and fees increased by Rp15.95 billion (83.13%), mainly from credit card fees. In addition net gain from trading securities also increased by Rp9.90 billion or 111.21% in 2017.








Keterangan 2017 2016Perubahan I Change

DescriptionRp %

Pendapatan transaksi valuta asing - Bersih 8.437 22.939 (14.502) -63,22% Gain on foreign exchange transactions

– Net

Keuntungan bersih penjualan efek 18.806 8.904 9.902 111,21% Net gain on sale of securities

Provisi dan komisi selain kredit - Bersih 35.134 19.185 15.949 83,13% Commissions and fees from transactions

other than loans – Net

Penerimaan kembali kredit yang dihapusbuku

3.183 32.465 (29.282) -90,20% Recovery of loans previously written-off

Keuntungan (kerugian) yang belum

direalisasi dari efek-efek yang

diperdagangkan

1.478 2.322 (844) -36,35% Interest Expense Recovery of loans

previously written-off

Lainnya 48.361 39.600 8.761 22,12% Others

Jumlah 115.399 125.415 (10.016) -7,99% Total


DescriptionRp %

Beban Operasional Operating Expenses

Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai

840.176 29.879 810.297 2711,93% Provision for (reversal of provision) for

impairment losses

Aset Keuangan 826.180 39.880 786.300 1971,66% Financial assets

Aset Non Keuangan 13.996 (10.001) 23.997 -239,95% Non-financial assets

Beban Operasional Lainnya 536.912 409.632 127.280 31,07% Other Operating Expenses

Beban Umum dan Administrasi 253.088 179.549 73.539 40,96% General and administrative expenses

Beban Tenaga Kerja 228.264 194.298 33.966 17,48% Personnel expenses

Beban Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja 17.629 14.612 3.017 20,65% Pension and employee benefits

Beban Lainnya 37.931 21.173 16.758 79,15% Other expenses

Jumlah 1.377.088 439.511 937.577 213,32% Total



Beban OperasionalBeban operasional meningkat sebesar Rp937,58 miliar (213,32%) dari Rp439,51 miliar di tahun 2016 menjadi Rp1.377,09 miliar di tahun 2017. Peningkatan beban operasional yang signifikan berasal dari beban kerugian penurunan nilai yang mencapai Rp840,18 miliar. Kenaikan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan merupakan langkah-langkah perbaikan yang diambil Perseroan untuk pemulihan kredit bermasalah serta memperbaiki kualitas kredit yang diberikan. Beban operasional lainnya juga meningkat sebesar Rp127,28 miliar (31,07%). Kenaikan tersebut terutama dari kenaikan beban umum dan administrasi dan beban tenaga kerja. Beban Umum dan Administrasi naik sebesar 40,96% atau Rp73,54 juta yang disebabkan oleh kenaikan biaya pengembangan kartu kredit, kenaikan biaya promosi dan iklan. Beban tenaga kerja juga mengalami peningkatan sebesar 17,48% atau Rp33,97 juta, yang disebabkan peningkatan beban gaji akibat penambahan jumlah karyawan dan penyesuaian gaji karyawan.

Operating ExpensesOperating expenses increased by Rp937.58 billion (213.32%) from Rp439.51 billion in 2016 to Rp1,377.09 billion in 2017. The signinficant increase of operating expenses was derived from provision of impairment losses amounted to Rp840.18 billion. The increase of provision of impairment losses on financial assets was the improvement measures by the Bank for the recovery of non-performing loans as well as improving disbursed credit quality. The increase was mainly due to the increase of general and administrative expenses by 40.96% or Rp73,54 million, which was due to the increase of credit card development expenses, advertising and promotion expenses. Personnel expenses also increased by 17.48% or Rp33,97 million, which was due to the increase of salaries expenses resulted from new employees recruitment and employees salaries’ adjustments.







DescriptionRp %

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba rugi

553 (3.436) 3.989 116,09% Net gain on sale of securities Item that will

not be reclassified subsequently to profit

or loss

Pengukuran kembali atas kewajibanImbalan pasti

736 (4.581) 5.317 116,07% Recovery of loans previously written-off

Remeasurement of defined benefits

obligation

Pajak penghasilan terkait pos yang Tidak

akan direklasifikasi ke laba rugi

(183) 1.145 (1.328) -115,98% Recovery of loans previously written-off

Income tax relating to item that will not

be reclassified subsequently to profit or

loss

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 8.781 3.933 4.848 123,26% Item that will be reclassified subsequently

to profit or loss

Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk

dijual

11.708 5.245 6.463 123,22% Changes in fair value of available

securities for sale

Pajak penghasilan terkait pos yang akan

direklasifikasi ke laba rugi

(2.927) (1.312) (1.615) 123,09% Income tax relating to item that will be

Reclassified subsequently to profit or loss

Jumlah penghasilan komprehensif lain

periode berjalan setelah pajak

9.334 497 8.837 1778,07% Total other comprehensive income for the

year after tax

Total Laba (Rugi) Komprehensif (675.859) 9.846 (685.705) -6,964,30% Total Comprehensive Income (Loss)


Laba (Rugi) OperasionalRugi operasional tahun 2017 sebesar Rp917 miliar, sementara di tahun 2016 laba operasional sebesar Rp52,76 miliar. Rugi operasional terutama disebabkan beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan yang meningkat signifikan hingga mencapai Rp840,18 miliar.

Jumlah Laba Komprehensif

Income (Loss) From OperationsOperating loss in 2017 was amounted to Rp917 billion, while in 2016 operating income was Rp52.76 billion. The operating loss was mainly due to the provision of impairment losses on financial and non financial assets which significantly increased to Rp840.18 billion.

Laba (Rugi) per SahamRugi bersih per saham MNC Bank mencapai Rp33,19 akibat pembukuan rugi bersih Bank tahun 2017 sebesar Rp685,19 miliar. Sementara di tahun 2016 laba bersih per saham MNC Bank tercatat sebesar Rp0,51.

Earnings (Loss) Per ShareMNC Bank net earnings (loss) per share reached Rp33.19 due to net loss in 2017 amounted to Rp685.19 billion. While net earnings per share in 2016 was Rp0.51.







RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO

Rasio Keuangan 2017 2016 Financial Ratio

RASIO KINERJA PERFORMANCE RATIO

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 12,58% 19,54% Capital Adequacy Ratio (CAR)

Aset produktif dan non produktif bermasalah terhadap Total Aset produktif dan non produktif

5,22% 1,88% Non-performing Earning and non-earning assets to the

total non-performing earning and non-earning assets

Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif

5,08% 1,77% Non-performing earning-assets to total earning assets

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif

3,27% 0,42% Allowance for impairment losses to earning assets

NPL Gross 7,23% 2,77% Gross NPL

NPL Net 2,82% 2,38% Net NPL

ROA -7,47% 0,11% ROA

ROE -48,91% 0,62% ROE

NIM 3,04% 3,28% NIM

BOPO 180,62% 95,61% BOPO

LFR 78,78% 77,20% LFR

RASIO KEPATUHAN COMPLIANCE RATIO

Persentase pelanggaran BMPK Percent of LLL violation

- pihak terkait - - - Related party

- pihak tidak terkait 4,63% - - Non-related party

Persentase pelampauan BMPK Percent of LLL exceed

- pihak terkait - - - Related party

- pihak tidak terkait 6,64% - - Non-related party

Giro Wajib Minimum (GWM) Statutory Reserve

- GWM Utama Rupiah 5,61% 7,15% - Main Statutory Reserve in Rupiah

- GWM Valuta Asing 8,29% 8,79% - Statutory Reserve in Foreign Currency

Posisi Devisa Netto 6,95% 3,70% Net Open Position

Uraian rasio keuangan penting MNC Bank:Kecukupan Modal Rasio Kecukupan Modal Minimum Bank (KPMM) tahun 2017 turun menjadi 12,58% dari tahun sebelumnya yang sebesar 19,54%. Penurunan ini disebabkan oleh kerugian signifikan yang dialami Bank di tahun 2017. Dengan rencana penambahan modal di tahun 2018 serta peningkatan kualitas aset dan recovery yang semakin baik, diharapkan rasio kecukupan modal MNC Bank akan kembali meningkat di tahun depan.

Kualitas AsetRasio aset produktif dan non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan non produktif meningkat dari 1,88% menjadi 5,22%. Rasio NPL gross dan NPL nett juga meningkat masing-masing menjadi 7,23% dan 2,82%. Hal ini disebabkan manajemen melakukan evaluasi dan perbaikan kualitas kredit ditahun 2017.

ProfitabilitasRugi bersih yang dialami MNC Bank di tahun 2017 berpengaruh pada rasio profitabilitas yang dihasilkan, tercermin dari rasio imbal hasil terhadap asset (ROA) dan rasio imbal hasil terhadap ekuitas (ROE) yang negatif.

Description of MNC Bank key financial ratios:Capital AdequacyThe Bank Capital Adequay Ratio (CAR) decreased to 12.58% in 2017 from 19.54% in the previous year. The decrease was due to significant losses. With capital addition plan in 2018 and increase assets quality and improved recovery, MNC Bank capital adequacy ratio is expected to regain next year.

Assets QualityNon-performing Earning and non-earning assets to the total non-performing earning and non-earning assets ratio increased from 1.88% to 5.22%. Gross NPL and net NPL ratio also increased resepectively to 7.23% and 2.82%. This is due to the management’s evaluation on credit quality in 2017.

ReturnsMNC Bank net loss in 2017 has influenced the returns ratio, which is reflected from the negative return on assets (ROA) and return on equity (ROE).






Rasio Keuangan 2017 2016 Financial Ratio

Arus kas dari aktivitas operasi (1.992.694) (125.522) Cash flows from operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi 376.738 (411.681) Cash flows from investing activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan 68.002 142.355 Cash flows from financing activities

Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas (1.547.954) (394.848) Net increase/(decrease) of cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun 3.047.461 3.432.531 Cash and cash equivalents at beginning of year

Kas dan setara kas pada akhir tahun 1.499.507 3.037.683 Cash and cash equivalents at end of year

EfisiensiRasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) mengalami peningkatan menjadi 180,62%, yang disebabkan pembukuan beban cadangan kerugian penurunan nilai yang signifikan sehingga beban operasional meningkat. Sementara pendapatan operasional mengalami penurunan dibanding tahun 2016.

LikuiditasTingkat likuiditas MNC Bank yang ditunjukkan dengan rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) pada tahun 2017 sebesar 78,78%, meningkat dari tahun 2016 yang sebesar 77,20%. Peningkatan ini mencerminkan fungsi intermediari MNC Bank berjalan cukup baik.

LAPORAN ARUS KAS(dalam Rp juta I in IDR million)

Arus Kas dari Aktivitas OperasiArus kas keluar untuk aktivitas operasional yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp1.992,69 miliar, sedangkan di tahun 2016 membukukan arus kas keluar dari aktivitas operasional sebesar Rp125,52 miliar. Pencatatan arus kas keluar dari aktivitas operasi ini antara lain digunakan untuk pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai, pencairan kredit yang diberikan, penempatan aset produktif, pembayaran bunga, provisi dan komisi; pembayaran gaji dan tunjangan karyawan; serta pembayaran beban operasional lainnya.

Arus Kas Dari Aktivitas InvestasiArus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi di tahun 2017 adalah Rp376,74 miliar, yang sebagian diperoleh dari penjualan efek yang tersedia untuk dijual sebesar Rp1.348,69 miliar dan penjualan aset tidak lancar sebesar Rp18,41 miliar. Sedangkan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2016 adalah Rp411,68 miliar, terutama digunakan untuk perolehan efek yang tersedia untuk dijual.

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanArus kas masuk dari aktivitas pendanaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp68 miliar yang berasal dari penambahan modal saham sebesar Rp68 miliar.

Cash Flows from Operating ActivitiesCash flows used in operating activities which ended on 31 December 2017 was recorded at Rp1,992.69 billion, in 2016 the Bank booked a total of Rp125.52 billion. Cash flows from operating activities was accounted for allowance for impairment losses, loans disbursements, earnings assets placements, interest, provision and fees payables; employees salaries and allowances; as well as other operating expenses.

Cash Flows from Investing ActivitiesCash flows provided by investing activities in 2017 was Rp376.74 billion, which partly from proceeds from available-for-sale securities amounted to Rp1,348.69 billion and proceeds from sale of premises and equipment amounted to Rp18.41 billion. Whereas net cash flows used in investing activities in 2016 was Rp411.68 billion, which was mainly used in purchase of available-for-sale securities.

Cash Flows from Investing ActivitiesCash flows provided by investing activities which ended on 31 December 2017 was amounted to Rp68 billion that derived from equity injection of Rp68 billion.

EfficiencyOperating expenses ratio compared with operating revenues (BOPO) increased by 180.62%, which was due to the significant record of provision for allowance for impairment losses thereby increasing operating expenses. While operating revenues decreased compared to 2016.

LiquidityMNC Bank liquidity level represented by loan financing ratio of 78.78% in 2017, increased from the 2016 position of 77.20%. The increase reflects sufficient implementation of MNB Bank intermediary functions.

STATEMENTS OF CASH FLOWS







Saldo Kas dan Setara KasMNC Bank mencatat saldo kas sampai tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp1.499,51 miliar, menurun dibanding saldo tahun 2016 sebesar Rp3.037,68 miliar yang disebabkan penggunaan kas untuk mendukung rencana bisnis dan kebutuhan operasional MNC Bank.

KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN DAN TINGKAT KOLEKTIBILITASTerdapat tiga rasio yang umum digunakan untuk mengukur kemampuan MNC Bank dalam membayar kewajiban (utang) terhadap pihak lain. Ketiganya yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas.

Rasio LikuiditasRasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan MNC Bank dalam memenuhi kewajibannya. komponen perhitungan rasio likuiditas yang sehat adalah perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan dengan pendanaan (loan to funding ratio atau LFR). Pada tahun 2017, MNC Bank mencatat LFR sebesar 78,78%, meningkat dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 77,20%.

Rasio SolvabilitasMNC Bank menggunakan rasio permodalan (KPMM) untuk mengukur tingkat solvabilitas. MNC Bank mencatat KPMM sebesar 12,58%, menurun dibanding tahun 2016 sebesar 19,54%. Namun demikian, berdasarkan profil risiko Bank tahun 2017 dan 2016, yaitu peringkat 3 (tiga), maka KPMM minimum yang ditetapkan regulator masing-masing sebesar 10% sampai dengan kurang dari 11%, atau masih berada diatas ketentuan.

Rasio RentabilitasRasio rentabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dari kinerja MNC Bank dengan menggunakan beberapa komponen yaitu laba terhadap aset (ROA), laba terhadap ekuitas (ROE), marjin bunga bersih (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Rasio-rasio tersebut mengalami penurunan karena fokus MNC Bank di tahun 2017 adalah peningkatan kualitas asset dan penyelesaian kredit bermasalah.

Berdasarkan rasio-rasio diatas, di tahun 2017 MNC Bank memiliki kemampuan yang memadai dalam memenuhi kewajibannya. Namun masih ada kendala dalam memberi nilai lebih bagi pemegang saham, hal ini disebabkan pada tahun 2017 MNC Bank melakukan konsolidasi usaha untuk meringankan beban dimasa mendatang.

Cash and Cash Equivalents BalanceUp to 31 December 2017 MNC Bank recorded cash balance of Rp1,499.51 billion, decreased compared to the 2016 of Rp3,307.68 billion. This was due to cash used in supporting MNC Bank business plans and operational requirements.

SOLVENCY AND COLLECTABILITY LEVELS

MNC Bank uses three general ratios to measure its solvency toward other parties. They are liquidity ratio, solvability ratio and earnings ratio.

Liquidity RatioLiquidity ratio is used to analyze the Bank’s solvency. The sound liquidity ratio computing components are the comparison between total loan to funding ratio or LFR. In 2017, MNC Bank’s LFR was 78.78%, increased from 77.20% in 2016.

Solvability RatioMNC Bank uses capital ratio to measure solvability level. MNC Bank recorded 12.58% CAR, decreased from the 2016 position of 19.54%. However, based on the Bank risk profile in 2017 and 2016, which is in the level 3 (three), compared with the minimum CAR set by Bank Indonesia of respectively 10% to less than 11%, is still above the set rules.

Earnings RatioEarnings ratio is used to measure MNC Bank performance efficiency levels by applying several components, which are return on assets (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM) and operating expenses to operating income (BOPO). From these ratios, NIM ratio grew while other ratios decreased. This was due to MNC Bank’s focus on increasing assets quality and settlement of non-performing loans in 2017.

Based on these ratios, MNC Bank has adequate capacity to meet its liabilities in 2017. However remains challenged by delivering more values to the shareholders as the Bank is remained under business consolidation to reduce future pressures.






Kolektibilitas KreditTingkat kolektibilitas kredit dapat diukur dari rasio kredit bermasalah (non performing loan atau NPL). Pada tahun 2017, NPL gross dan NPL Nett mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. MNC Bank terus berusaha untuk menurunkan angka NPL sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

STRUKTUR PERMODALAN & KEBIJAKAN STRUKTUR MODALBerdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 dan perubahannya POJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana Bank wajib membentuk tambahan modal minimum sesuai profil risiko yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) yaitu Capital Conservation Buffer, Countercyclical Buffer dan Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank.

Berdasarkan profil risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yaitu peringkat 3 (tiga), maka KPMM minimum per 31 Desember 2017 dan 2016 ditetapkan masing-masing sebesar 10% sampai dengan kurang dari 11%. Pada tahun 2017 dan 2016, MNC Bank memiliki rasio KPMM masing-masing sebesar 12,58% dan 19,54%. Dengan demikian, rasio kecukupan modal MNC Bank masih berada diatas ketentuan yang disyaratkan regulator.

Struktur permodalan MNC Bank pada tahun 2017 sebagai berikut :

Loans CollectabilityLoans collectability level can be measured by non-performing loans or NPL. In 2017 gross and net NPL increased compared to the previous year. MNC Bank strives to decrease its NPL in accordance with Bank Indonesia rules.

CAPITAL STRUCTURE & CAPITAL STRUCTURE POLICYPursuant to the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 11/POJK.03/2016 dated 26 January 2016 and its amendment POJK No. 34/POJK.03/2016 dated 22 September 2016, on the Capital Adequacy Ratio of Commercial Banks where the Banks shall set additional minimum capital according to risk profile functioned as buffer, namely Capital Conservation Buffer, Countercyclical Buffer and Capital Surcharge for Domestic Systematically Important Bank.

Based on the Bank’s risk profile on 31 December 2017 and 2016, which is at the level of 3 (three), then the minimum CAR as of 31 December 2017 and 2017 is set respectively by 10% up to less than 11%. MNC Bank’s CAR in 2017 and 2017 is respectively at 12.58% and 19.54%. As such, MNC Bank CAR ratio remains above the set regulatory rules.

The following is MNC Bank capital structure in 2017:

Struktur Modal 2017 2016 Capital Structure

Modal Capital

Modal Inti (Tier 1) 937.809 1.598.917 Core Capital (Tier 1)

Modal Pelengkap (Tier 2) 64.249 82.469 Supplementary Capital (Tier 2)

Total Modal 1.002.058 1.681.386 Total Capital

ATMR Risiko Kredit 7.060.407 7.847.156 RWA for Credit Risk

ATMR Risiko Operasional 750.430 667.322 RWA for Operational Risk

ATMR Risiko Pasar 151.845 90.494 RWA for Market Risk

Total ATMR 7.962.682 8.604.972 Total RWA

Rasio KPMM dengan memperhitungkan: CAR for:

Rasio CET 1 11,78% 18,58% CET 1 Ratio

Rasio Tier 1 11,78% 18,58% Tier 1 Ratio

Rasio Tier 2 0,81% 0,96% Tier 2 Ratio

Rasio Total 12,58% 19,54% Total Ratio

Rasio Minimum Tier 1 6,00% 6,00% Tier 1 Minimum Ratio

Rasio Minimum CET 1 4,50% 4,50% CET 1 Minimum Ratio

KPMM Minimum berdasarkan profil risiko 10%-11% 10%-11% Minimum CAR based on risk profile

CET 1 untuk buffer 9,54% 9,54% CET 1 for buffer

Persentase buffer yang wajib dipenuhi Bank : Percent of buffer: - Related party

- Capital Conversation Buffer 0,00% 0,00% - Capital Conversation Buffer

- Countercyclical Buffer 0,00% 0,00% - Countercyclical Buffer

- Capital Surcharge untuk domestic systemically

important Bank

0,00% 0,00% - Capital Surcharge for domestic systemically important

Bank







KEBIJAKAN STRUKTUR MODALMNC Bank menerapkan kebijakan struktur modal untuk memastikan modal yang kuat dan efisien dalam mendukung strategi pengembangan usaha, mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang dan sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-undangan.

Dalam menyusun Rencana Permodalan MNC Bank mendasarkannya pada analisis kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan menyesuaikan dengan dinamika berdasarkan hasil dari metode stress test sehingga dapat mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang dalam menjaga struktur permodalan yang kuat dan efisien.

Sesuai rencana strategis Bank di tahun 2018, MNC Bank akan kembali melakukan rights issue (PUT VI) yang bertujuan untuk memperkuat permodalan Bank secara optimal dan memastikan tersedianya modal yang cukup untuk mendukung strategi dan bisnis Bank di masa yang akan datang.

IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL 2017Sepanjang tahun 2017, tidak terdapat ikatan material untuk investasi barang modal.

INVESTASI BARANG MODAL, KOMITMEN BELANJA MODAL DAN KOMITMEN LAINNYAPada tahun 2017, jumlah investasi barang modal (capex) MNC Bank adalah sebesar Rp 76,59 miliar Belanja barang modal tersebut digunakan untuk mendukung operasional MNC Bank.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANMNC Bank tidak memiliki informasi dan fakta material penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

PROSPEK USAHAKondisi makro ekonomi Indonesia diprediksi akan tetap tumbuh stabil pada masa mendatang. Dengan fundamental perekonomian yang kokoh, diyakini arus investasi akan tetap terjaga sehingga akan menggerakkan industri dalam negeri. Selaras dengan hal tersebut, jumlah kelas menengah semakin meningkat. Kelompok masyarakat ini memiliki daya konsumsi yang relatif tinggi.

CAPITAL STRUCTURE POLICYMNC Bank implements capital structure to ensure strong and efficient capital in fostering business development strategy, maintaining business continuity in the future and in accordance with the regulation and laws.

In developing Capital Plan, MNC Bank refers to the capital adequacy requirement analysis and dynamic adjustment based on stress test method results thereby can anticipate and take control measures and optimum solution as the short-term and long-term strategy in maintaining strong and efficient capital structure.

Referring to the Bank’s strategies in 2018, MNC Bank will again exercise the rights issue V aiming at strengthening the Bank’s capital and ensuring the availability of adequate capital to support the Bank’s strategy and business in the future.

MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL INVESTMENTS IN 2017There were no material commitments for capital investments during 2017.

CAPITAL INVESTMENT, CAPITAL EXPENDITURES COMMITMENT AND OTHER COMMITMENTSMNC Bank capital expenditures in 2017 amounted tor Rp76,59 billion. This was used to support MNC Bank operations.

SUBSEQUENT EVENTS

MNC Bank does not record any material information and facts occurred following the date of accounting report.

BUSINESS PROSPECTIndonesia macroeconomics growth is predicted to remain stable in the future. Backed by solid economics fundamental, it is believed that investment flows can be maintained thereby will drive the domestic industry. Align with this, total middle class group is also increasing, which relatively has high consumption potentiality.






Meningkatnya jumlah kelas menengah merupakan hal positif bagi MNC Bank yang tetap fokus pada segmen konsumer dan retail yang didukung sektor korporasi dan komersial. MNC Bank hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan layanan yang berkualitas dengan dukungan infrastruktur dan teknologi digital.

TARGET DAN REALISASI 2017 & PROYEKSI 2018

The increase of middle class group represents positive impact to MNC Bank, which remains focusing on consumer and retail segments, supported by corporate and commercial sectors. MNC Bank is established to address the needs of society with quality services backed by infrastructure and digital technology.

TARGET AND REALIZATION OF 2017 & PROJECTION FOR 2018

Strategi Pengembangan Usaha 2018MNC Bank menatap optimistis prospek bisnis tahun depan dengan mempersiapkan strategi yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut :

• PermodalanUntuk memperkuat struktur permodalan, Bank akan melakukan penambahan modal melalui mekanisme Rights Issue dengan target sebesar Rp450 miliar. Proses penambahan modal ini diharapkan selesai pada kuartal 3 (Q3) 2018.

• Produk dan Jasa (Layanan)Mengembangkan produk-produk digital yang sudah ada seperti mobile Banking, internet Banking, aplikasi punyacelengan, punyarumah, punyakartu dan punyabenefit, agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah. Untuk kartu kredit, Bank akan mengeluarkan produk yang lebih spesifik, sesuai dengan target pasar seperti ladys card dan e-commerce acquiring.

• Strategi Akuisisi NasabahMembangun sinergi yang kuat dengan perusahaan, karyawan, rekanan serta nasabah yang berada dalam Grup MNC maupun di luar Grup MNC untuk meningkatkan jumlah nasabah (customer base) simpanan (funding) maupun nasabah debitur (lending).

Business Development Strategy in 2018MNC Bank considers optimist future business prospects and prepares the following strategies:

• CapitalTo strengthen capital structure, the Bank will exercise capital injection through Rights Issue with a target of Rp450 billion. This process is expected to finalize at the Q3 2018.

• Product and ServicesDeveloping existing digital products such as mobile Banking, internet Banking, “punyacelengan”, “punyarumah”, “punyakartu” and “punyabenefit” apps, to address ever-changing market requirements. For credit card, the Bank will issue specific product, in accordance with the target markets such as ladys card and e-commerce acquisition.

• Customer Acquisition StrategyBuilding strong synergies with companies, employees, partners and customers under the MNC Group or external parties to increase customer base in funding and lending.

Uraian Target 2018 Target 2017 Realisasi Keterangan

Aset | Assets 12.406.467 13.706.488 10.706.094 Di bawah target | below target

Kredit | Loans 8.842.789 8.569.542 7.114.922 Di bawah target | below target

DPK | TPF 10.047.450 10.661.549 9.027.709 Di bawah target | below target

Ekuitas / Equity 1.825.646 2.307.406 1.252.548 Di bawah target | below target

NPL Gross (%) 5,94% 3,55% 7,23% Di bawah target | below target

LFR (%) 87,62% 80,38% 78,78% Di bawah target | below target

NIM (%) 4,20% 3,45% 3,04% Di bawah target | below target

CAR (%) 16,49% 21,89% 12,58% Di bawah target | below target







• InfrastrukturMengembangkan infrastruktur untuk mendukung akusisi dan layanan nasabah (business block) serta operasional Bank (support block).

Pengembangan infrastruktur untuk business block akan difokuskan pada pengembangan platform secara End to End mulai dari proses akusisi sampai dengan proses atas transaksi. Sedangkan pengembangan infrastruktur support block dilakukan dengan melakukan proses otomasi dan digitalisasi untuk mendukung tercapainya bisnis proses yang berbiaya rendah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan keakuratan.

• Jaringan Distribusi- Jaringan Kantor - Penataan dan pengembangan

jaringan kantor (branch network) dilakukan sebagai kelanjutan dari evaluasi menyeluruh terhadap lokasi, SDM, infrastruktur dan kinerja cabang. Atas hasil evaluasi tersebut, Bank akan melakukan konsolidasi, pengembangan SDM dan peningkatan infrastruktur pendukung dengan memanfaatkan teknologi digital.

- Jaringan Elektronik - Bank akan fokus untuk meningkatkan penggunaan mobile Banking untuk nasabah individu dan internet Banking untuk nasabah korporasi serta meningkatkan kemampuan layanan beberapa aplikasi mobile yang telah diluncurkan pada tahun 2017, antara lain; (1) punyacelengan, sebagai aplikasi tabungan, memberikan pendidikan keuangan dalam keluarga dan menanamkan sifat disiplin pada anak-anak; (2) punyarumah sebagai aplikasi produk mortgage yang memudahkan seseorang untuk menemukan rumah idamannya dan mengajukan kredit pemilikan rumah; (3) punyakartu, aplikasi mobile kartu kredit yang ditujukan untuk para pengguna kartu kredit Bank dimana nasabah akan mendapatkan informasi dan penawaran special.

• Sumber Daya ManusiaEvaluasi struktur organisasi dan pengembangan sumber daya manusia secara berkesinambungan agar lebih fokus mendukung sasaran bisnis Bank.

• Penanganan Kredit BermasalahFokus utama dari Special asset management unit di tahun 2018 semaksimal mungkin melakukan recovery dari kredit – kredit bermasalah yang telah dibentuk CKPN secara penuh.

• Meningkatkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dan Tata Kelola yang baik.

• InfrastructureDeveloping infrastructure to support customer acquisition and services (business block) as well as Bank operations (support block).

Infrastructure development of business block will be focused on End to End platform development from acquisition progress to transaction process. Whereas support block infrastructure development will be carried out by automation and digital process to support the achievement of low costs business processes to enhance efficiency and accuracy.

• Distribution NetworkOffice Network – Administration and development of branch network is carried out to continue overall evaluation on branch locations, HR, infrastructures and performances. On the evaluation results, the Bank will consolidate, developing the HR and improving supporting infrastructure by utilizing digital technology.

Electronic Network – The Bank will focus on improving mobile Banking usage for individual customers and internet Banking for corporate customers, including improving services capabilities in mobile apps launched during 2017. These includes; (1) “punyacelengan”, savings apps, providing financial literacy for family and embedding discipline to children; (2) “punyarumah”, mortgage apps to facilitate customer in finding dream homes and applying mortgage loan; (3) “punyakartu”, credit card mobile apps aimed at the Bank’s credit card holders where the customers will get special information and offers.

• Human ResourcesContinuous organizational structure evaluation and human resources development thereby more focus in supporting the Bank’s business targets.

• Non Performing Loans ManagementMain focus from the Special asset management unit in 2018 to optimally carry out recovery of non-performing loans by setting the allowance for impairment losses.

• Improving Risk Management Quality and good Corporate Governance.






ASPEK PEMASARANPada tahun 2017, MNC Bank melakukan pemasaran yang disesuaikan dengan target segmen serta bersinergi dengan MNC Group untuk memaksimalkan paparan media.

Untuk lebih meningkatkan awareness produk dan platform digital sebagai bagian dari strategi pemasaran untuk mendukung produk serta produktivitas jaringan akuisisi yang telah dibangun, maka MNC Bank melakukan komunikasi pemasaran menyeluruh dan efektif melalui pemasaran media digital, cetak dan elektronik.

MNC Bank meningkatkan sinergi dengan MNC Group, mengoptimalkan infrastruktur IT melalui mobile Banking, pengembangan internet Banking, peluncuran aplikasi finansial dan pengembangan fitur-fitur ATM serta melakukan co-branding dengan pihak ketiga.

Pada sisi penghimpunan DPK, MNC Bank memfokuskan perolehan dana murah sebagai bagian dari upaya menurunkan biaya dana. Pada 2017, MNC Bank juga meluncurkan aplikasi E-Bizz Banking untuk sisi korporasi dan punyacelengan dengan konsep gamafikasi untuk edukasi keuangan sejak usia dini dan mendukung pemasaran menggunakan platform digital.

Pada sisi penyaluran dana (Kredit) memfokuskan kepada peningkatan kualitas kredit dari kuantitas kredit konsumer dan retail. Pada 2017 MNC Bank juga meluncurkan aplikasi punyakartu dan punyarumah untuk mendukung pemasaran menggunakan platform digital.

Bank menawarkan program-program promosi dengan suku bunga, kemudahan proses, jangka waktu dan biaya kredit yang kompetitif, baik secara sendiri maupun bekerjasama dengan agen pemasaran dan pengembang properti serta perusahaan atau koperasi karyawan yang memiliki kerjasama Employee Benefit Program.

Untuk lebih meningkatkan penjualan, MNC Bank juga menggunakan metode direct sales, telesales dan cross selling antara produk Funding dengan produk Lending. Strategi tersebut dilengkapi dengan aktifitas promosi dan iklan serta pameran-pameran di pusat keramaian termasuk pada acara-acara yang diadakan MNC Group.

MARKETING ASPECTSMNC Bank’s marketing in 2017 was carried out in line with the segmented targets and synergized with MNC Group to maximize media publications.

To enhance digital product awareness and platform as part of marketing strategy to support the products, including built aqusition network productivity, MNB Bank conducts comprehensive and effective marketing communication through digital media, print media and electronic media.

MNC Bank enhanced synergy with MNC Group, optimized IT infrastructure through mobile Banking, internet Banking development, financial apps launching and ATM features development as well as co-branding with third parties.

On third party funds acquisition, MNC Bank focused on low cost funds acquisition as part of effort to reduce cost of funds. In 2017, MNC Bank launched E-Bizz Banking apps for the corporate customers and “punyacelengan” with the concept of financial literacy since early age and supporting digital platform marketing.

On loan disbursement, the Bank focused on improving credit quality from the quantities of consumer and retail loans. MNC Bank also launched “punyakartu” and “punyarumah” apps in 2017 to support digital platform marketing.

The Bank offers programs with interest rates promotion, easy process, competitive terms and loan fees, internally or by cooperating with marketing agents and property developers, as well as companies or employees cooperative that have the Employee Benefit Program cooperation.

To improve sales, MNB Ank also uses direct sales, telesales and cross seling methods between Funding and Lending products. This strategy is complemented with promotion and advertising activities as well as exhibitions in at the public facilities and MNC Group events.







Strategi Komunikasi Pemasaran 2017Pada 2017, Bank menjalankan strategi komunikasi pemasaran untuk mendukung pemasaran produk dan jasa. Secara garis besar, strategi Bank dalam komunikasi pemasaran sebagai berikut:

1. Visibilitas MerekUntuk mencapai peningkatan visibilitas merek yang positif, Bank mengutamakan konsep komunikasi yang efektif untuk setiap konten komunikasi yang dijalankan. Selain itu setiap konten disesuaikan dengan POJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, SEOJK No.12/SEOJK.07/2014 tentang Penyampaian Informasi Dalam Rangka Pemasaran Produk Dan/Atau Layanan Jasa Keuangan.

2. Kanal KomunikasiDalam menyampaikan komunikasi pemasaran kepada masyarakat dan nasabah, Bank menggunakan kanal komunikasi baik berbayar dan tidak berbayar secara efesien.

3. Aplikasi MobileSelain memanfaatkan kanal komunikasi konvensional dan digital, Bank memanfaatkan aplikasi mobile untuk memberikan nilai tambah pada target komunikasi.

DIVIDEN DAN KEBIJAKAN DIVIDENPerseroan merencanakan akan membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun sampai dengan 25% dari Laba Bersih mulai tahun buku 2018, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS.

PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMRealisasi penggunaan dana hasil penawaran umum disajikan dalam tabel berikut :

Marketing Communication Strategy in 2017Bank implements marketing communication strategy in 2017 to support product and service marketing. Broadly, the Bank Strategy in marketing communication is as follows:

1. Brand VisibilityTo achieve positive brand visibility improvement, the Bank emphasizes on effective communication concept for every existing communication contents. In addition, every content is adjusted with POJK No. 1/POJK.07/2013 on the Customer Protection of Financial Services Sector, SEOJK No. 12/SEOJK.07/2014 on the Information Dissemination for Product And/Or Financial Services Marketing.

2. Communication ChannelIn providing marketing communication to public and customers, the Bank uses efficient paid and upaid communication channels.

3. Mobile AppsIn addition to conventional and digital communication channels, the Bank also uses mobile apps to provide added value in communication targets.

DIVIDEND AND DIVIDEND POLICYThe Bank palans to exercise cash dividend payout to all shareholders at least once in a year up to 25% of Net Profit from fiscal year 2018, by taking into account the prevailing laws and regulations, financial position or the Bank rating levels and without eliminating the GMS rights.

PUBLIC OFFERING PROCEEDS USAGEThe following are details of public offering proceeds usage realization:

Jenis Penawaran Umum

Type Of PublicOffering

TanggalEfektif

EffectiveDate

Nilai Realisasi Penawaran UmumValue Of Public Offering Realization

RencanaPenggunaan

Dana MenurutProspektusUtilization

Plan Based OnProspectus

RealisasiPenggunaan

Dana MenurutProspektusProceeds

Realization BasedOn Prospectus

Sisa DanaHasil

PenawaranUmum

OutstandingProceedsJumlah Hasil

PenawaranUmum

Total Proceeds

BiayaPenawaran

UmumOfferingExpenses

Hasil BersihNet Proceeds

PeningkatanAset Produktif

Increase OfEarning Assets

Pembelian SuratBerharga

Loans

Penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dahulu Public offering with pre-emptive rights

7 September

2016

145.190.170.900 2.834.702.221 142.355.468.679 142.355.468.679 142.355.468.679 0






INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT WITH CONFLICT OF INTERESTS

MNC Bank does not exercise any investment, expansion and divestment with conflict of interests during 2017.

Conflict of Interest TransactionsNo transactions with conflict of interest during reporting period conducted by MNC Bank.

Related Parties TransactionsIn the course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties in fairness and in accordance with the prevailing rules and regulations. Related parties transaction has been implemented in accordance with PSAK No. 7 (revision 2010) on “Related parties disclosures”. Details material transactions with related parties during 2017 can be viewed at the Notes 37 in the Audited Financial Statements.

REGULATORY CHANGES THAT SIGNIFICANTLY IMPACTED THE COMPANY

No regulatory changes that significantly impacted MCN Bank’s businesses during 2017.

CHANGES OF ACCOUNTING POLICIES AND ITS IMPACTS ON THE FINANCIAL STATEMENTSIn the current year, the Bank has applied a number of amendments and interpretations to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after 1 January 2017, as follows:

• PSAK 1 (amendment): Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative

• PSAK 24 (improvement): Employee Benefits• PSAK 60 (improvement), Financial Instruments: Disclosures

The application of the amendments and intepretation to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year financial statements.

INFORMASI MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANSepanjang tahun 2017, MNC Bank tidak melakukan investasi, ekspansi dan divestasi yang mengandung benturan kepentingan.

Transaksi Benturan KepentinganTidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun pelaporan yang dilakukan oleh MNC Bank.

Transaksi dengan Pihak BerelasiDalam menjalankan kegiatan usaha, MNC Bank melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pencatatan transaksi berelasi telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No. 7 (revisi tahun 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. Selengkapnya transaksi material dengan pihak berelasi selama tahun 2017 terdapat pada Catatan Nomor 37 dalam Laporan Keuangan Audited.

PERUBAHAN/PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAANTidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap usaha MNC Bank sepanjang tahun 2017.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGANDalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, sebagai berikut:

• PSAK 1 (amandemen): Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan

• PSAK 24 (penyesuaian): Imbalan Kerja• PSAK 60 (penyesuaian), Instrumen Keuangan:

Pengungkapan

Penerapan amandemen dan interpretasi standar PSAK tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya.







TINJAUANOPERASIONALOPERATIONAL REVIEW





MNC BANK INTRODUCES MOBILE APPLICATIONS “PUNYARUMAH” AND

“PUNYAKARTU” AND INTRODUCED THE ONLINE TRANSFER FUNCTION

IN ITS MOBILE BANKING APPLICATION.

MNC BANK MEMPERKENALKAN APLIKASI MOBILE PUNYARUMAH DAN PUNYAKARTU DAN MEMPERKENALKAN FUNGSI ONLINE TRANSFER PADA APLIKASI MOBILE BANKINGNYA.

45%

136 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

146 Teknologi InformasiInformation Technology






SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES





KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIASumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama bagi MNC Bank dalam mendorong pertumbuhan. Kualitas SDM akan ikut menentukan daya saing Bank dalam mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimiliki. MNC Bank memandang peran SDM sebagai tulang punggung pengembangan usaha dalam mendukung pencapaian target operasional, visi dan misi perusahaan. SDM juga merupakan salah satu faktor penting yang turut mendukung transformasi Bank dari entitas lama ke entitas baru. Dalam rangka melakukan pembenahan dan pengembangan usaha, MNC Bank menetapkan tiga tahap pengembangan SDM, yaitu Foundation Building Stage, Focusing the Business Stage dan Sustainability Growth Stage.

Kebijakan pengelolaan SDM dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan sehingga diharapkan dapat terbangun fondasi yang solid untuk menjawab tantangan bisnis dan menopang pengembangan MNC Bank di tahap selanjutnya. Secara umum, pengembangan kompetensi SDM dilakukan agar karyawan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Bank secara handal dan profesional sesuai bidang masing-masing.

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT POLICY

Human Resources (HR) is a major asset for MNC Bank in encouraging growth. The quality of human resources will determine the competitiveness of Banks in maintaining their competitive advantage. To MNC Bank, human resources are the backbone of business development in supporting the achievement of operational targets, vision and mission of the Bank. HR is also one of the important factors contributing to the Bank’s transformation from the old to new entity. In order to improve and develop the business, MNC Bank establishes three stages of human resource development, namely Foundation Building Stage, Focusing the Business Stage and Sustainability Growth Stage.

The human resources development policy is conducted in comprehensive and sustainable way thereby a solid foundation to address business challenges and sustain the development of MNC Bank in the next stage can be established. In general, the development of human resource competencies is conducted so that employees can contribute to the achievement of the Bank reliably and professionally in accordance with their respective fields.

PENGELOLAAN SDM DILAKUKAN SECARA KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNGAN SEHINGGA TERBANGUN FONDASI YANG SOLID. UNTUK

MENJAWAB TANTANGAN BISNIS, MNC BANK MEMBANGUN BUDAYA KERJA YANG KUAT DAN MENINGKATKAN KOMPETENSI KARYAWAN MELALUI PROGRAM

PENGEMBANGAN SDM YANG EFEKTIF.HUMAN RESOURCES MANAGEMENT IS DONE COMPREHENSIVELY AND CONTINUOUSLY TO BUILD A SOLID

FOUNDATION. IN RESPONDING TO BUSINESS CHALLENGES, MNC BANK BUILDS A STRONG WORK CULTURE

AND ENHANCES EMPLOYEE COMPETENCY THROUGH AN EFFECTIVE HR DEVELOPMENT PROGRAM.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources






Hal-hal strategis yang ingin diraih dalam pengelolaan SDM pada tahun 2017 antara lain adalah capacity planning, penyusunan dan penyempurnaan kebijakan dan prosedur di bawah direktorat SDM, pemenuhan jumlah kebutuhan SDM sesuai MPP, penerapan manajemen kinerja secara konsisten serta penerapan pelatihan dan pengembangan. Program-program yang telah disiapkan antara lain perbaikan proses bisnis (business process improvement), pemenuhan komitmen Bank kepada OJK dan regulator lain, evaluasi struktur organisasi secara berkala, evaluasi karyawan dan pemenuhan Man Power Planning (MPP) sesuai perkembangan bisnis.

Strategi Pengembangan SDM di MNC Bank dilakukan untuk jangka panjang. Terkait pemenuhan kebutuhan SDM, setiap tahun disusun Man Power Planning (MPP) yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Selama 2017 peningkatan kompetensi SDM dilaksanakan melalui program pelatihan yang difokuskan pada tiga hal utama, yaitu:

a. Mandatory (Wajib) Program pelatihan yang dirancang dan diselenggarakan

untuk memenuhi persyaratan regulator.

b. Leadership (Kepemimpinan) Program pelatihan dirancang dan diselenggarakan untuk

memenuhi skill kepemimpinan karyawan, khususnya bagi karyawan yang mempunyai bawahan.

c. Product, Technical dan Soft Skills Program pelatihan dirancang untuk mengenalkan

produk serta mengajarkan karyawan keahlian teknis dan ketrampilan untuk menjual produk.

Kebutuhan SDM tahun 2017 secara garis besar telah berhasil terpenuhi. Hal ini tercermin dalam pengukuran risiko operasional terkait pemenuhan kebutuhan SDM yang menunjukkan indikator low to moderate. Sementara dalam menyusun Man Power Planning dan rekruitmen karyawan terkait kebutuhan SDM, MNC Bank senantiasa memerhatikan efektivitas biaya (overhead cost) sebagai landasan. Hal ini merupakan salah satu kontribusi SDM dalam mencapai profitabilitas perusahaan.

In 2017, strategic activities to be achieved in human resources development include capacity planning, preparation and improvement of policies and procedures under the directorate of human resources, the fulfillment of the number of human resource requirements in accordance with Man Power Planning (MPP), consistent implementation of performance management and the application of training and development. Prepared programs include business process improvement, fulfillment of the Bank’s commitment to OJK and other regulators, periodic organizational evaluation, employee evaluation and fulfillment of MP in accordance with business development.

StrategyHuman resources development in MNC Bank is carried out for the long term. Related to the fulfillment of human resources needs, each year, Man Power Planning (MPP) is tailored in accordance with business needs. In 2017, human resource competencies are enhanced through training programs, focusing on three main areas:

a. Mandatory Training programs are designed and organized to meet

regulatory requirements.

b. Leadership Training programs are designed and organized to meet

employee leadership skills, especially for employees with subordinates.

c. Product, Technical and Soft Skills Training programs are designed to introduce products

and teach employees the technical expertise and skills to sell products.

The human resources needs in 2017 have been largely met. This was reflected in operational risks measurement related to the fulfillment of human resources needs presenting low to moderate indicator. Meanwhile, MNC Bank always observes cost effectiveness (overhead cost) in preparing Man Power Planning and employee recruitment. This is one of the contribution of human resources in achieving Company’s profitability.






Tantangan Pada tahun 2017, MNC Bank dihadapkan pada tantangan untuk dapat menciptakan proses kerja yang semakin efektif dan efisien. Proses ini tidak lepas dari budaya kerja yang perlu terus diperkuat serta kompetensi karyawan yang perlu terus ditingkatkan karena perusahaan berkomitmen memberikan pengalaman bekerja yang baik.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas budaya kerja serta peningkatan pencapaian target operasional perusahaan, pada 2017 telah dilakukan beberapa hal untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan SDM, antara lain pengelolaan staff cost sesuai anggaran, penerapan kerangka kerja manajemen risiko dan penguatan good corporate goveranance (Tata Kelola), evaluasi struktur organisasi kantor pusat dan kantor cabang, brand awareness dan employee engagement serta employee relations atau hubungan industrial.

Pelatihan dan Pengembangan SDM 2017Penerapan strategi dan kebijakan program pengembangan dan pengelolaan SDM bertalenta (talent management) dilakukan secara bertahap karena menyesuaikan fase yang tengah menjadi fokus organisasi Bank. Fokus organisasi pada 2017 adalah penataan infrastruktur (foundation building). Selaras dengan hal tersebut, fokus di area SDM adalah pemenuhan kecukupan SDM pada posisi-posisi kritikal serta pelaksanaan program pelatihan yang mendukung pencapaian target organisasi.

Meskipun belum menitikberatkan secara khusus pada program pengelolaan SDM bertalenta, MNC Bank tetap melakukan identifikasi karyawan berprestasi (talent) dan secara case by case menetapkan inisiatif-inisiatif untuk pengayaan kompetensi karyawan-karyawan tersebut. Untuk memastikan keberhasilan program pengelolaan dan pengembangan kompetensi SDM, strategi dan kebijakan rekruitmen juga memastikan setiap individu memiliki keahlian dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi strategi usaha.

Pada 2017, MNC Bank melaksanakan program penyiapan pimpinan masa depan. Program ini merupakan program yang tersentralisasi pelaksanaannya di MNC Group (MNC Academy Program) dan telah dijalankan sejak 2016. Melalui program ini, MNC Group berkoordinasi dengan setiap lini bisnis dalam mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun kurikulum program pengembangan. Melalui proses seleksi yang melibatkan Direksi dari semua lini bisnis, dipilih kandidat-kandidat dengan prestasi akademis terbaik untuk kemudian mengikuti program pengembangan selama kurang lebih satu tahun di setidaknya 1 (satu) lini bisnis

ChallengeIn 2017, MNC Bank was faced with the challenge of creating an even more effective and efficient work process. This process can not be separated from the work culture that needs to be strengthened and employee competencies that need to be improved because the Company is committed to providing a good working experience.

As an effort to improve the effectiveness of work culture as well as to increase the achievement of the Company’s operational targets, by 2017 several things have been done to overcome the challenges in human resource management, such as budget management staffing, implementation of risk management framework and strengthening good corporate goveranance (GCG), evaluation of organizational structure of head office and branch office, brand awareness and employee engagement and employee relations or industrial relations.

2017 Training and HR Development The implementation of HRD and talent management strategy and policy is conducted gradually in order to adjust the phase that becomes the focus of Bank organization. The focus of the organization in 2017 was the arrangement of infrastructure (foundation building). In harmony with that, the focus in HR area was the fulfillment of human capital adequacy in critical positions and the implementation of training programs that support the achievement of organizational targets.

Although it has not specifically focused on talent management programs, MNC Bank still identifies talented employees and establishes initiatives to enrich the competencies of these employees case-by-case. Recruitment strategies and policies are developed to establish the success of HR competency management and development program as well as ensuring that each individual has the skills and competencies required to support the implementation of the business strategy.

In 2017, MNC Bank executed future leadership preparation program. This program was a centralized implementation program at the MNC Group (MNC Academy Program) and has been implemented since 2016. Through this program, MNC Group coordinates with each line of business in identifying needs and building a development program curriculum. Through a selection process involving the Board of Directors of all business lines, selected candidates with the best academic achievements are to follow a one-year development program in at least 1 (one) business line prior to job placement. The development effort in 2017 involved








sebelum penempatan. Upaya pengembangan selama 2017 tidak hanya melibatkan para Direksi yang menjadi project owners kandidat, tetapi juga mentors dan buddies.

MNC Bank mencatat, karyawan yang mengikuti pelatihan selama 2017 berjumlah 4.956 orang atau mencapai 2,88 training days per employee. Sementara total biaya yang telah dikeluarkan MNC Bank untuk pelatihan mencapai Rp10,49 miliar atau 4,5% dari staff cost.

Realisasi Pelaksanaan Training Karyawan

not only the Directors who become the project owners of the candidate development, but also mentors and buddies.

MNC Bank recorded 4,956 number employees participated in 2017 programs or reached 2.88 training days per employee. The total cost incurred for training reached Rp10.49 billion or 4.5% of staff cost.

Employee Training Implementation

No. Bulan Jumlah Peserta Nama Awarding Event | Events

1 Januari 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 30

January 2. Product, technical & soft skill 251

2 Februari 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 131

2. Product, technical & soft skill 343

3 Maret 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 21

March 2. Product, technical & soft skill 565

4 April 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 46


3. Leadership 81

5 Mei 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 236

May 2. Product, technical & soft skill 194

6 Juni 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 156

June 2. Product, technical & soft skill 75

7 Juli 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 97

July 2. Product, technical & soft skill 285

3. Leadership 100

8 Agustus 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 63

August 2. Product, technical & soft skill 185

9 September 1. Program pelatihan wajib/mandatory training | Mandatory training program 131


10 Oktober 1. Program pelatihan wajib/mandatory training 46

October 2. Product, technical & soft skill 110

3. Leadership 64

11 November 1. Program pelatihan wajib/mandatory training 64


12 Desember 1. Program pelatihan wajib/mandatory training 216

December 2. Product, technical & soft skill 362

TOTAL 4.956

MNC Bank mencatat, karyawan yang mengikuti pelatihan selama 2017 berjumlahThe development will remain taking into account the overhead cost and MNC Bank’s operations target achievements.

OrangOrang

4.956Training days per employee

Training days per employee

2,88






Penilaian KinerjaMNC Bank senantiasa mengacu ketentuan undang-undang (UU) yang berlaku dalam penetapan kompensasi dan benefits bagi karyawan dengan menggunakan pendekatan total reward yang mencakup gaji dan seluruh fasilitas bagi karyawan. Komponen remunerasi untuk karyawan MNC Bank ditetapkan meliputi remunerasi yang bersifat tetap dan bersifat variabel. Untuk memastikan reward yang diberikan kompetitif pada industri yang sama, MNC Bank melakukan benchmarking kompensasi dan benefits dengan pasar secara berkala sejalan dengan persaingan pasar yang semakin ketat.

Performance Management disusun pada awal tahun dan dilakukan evaluasi pada pertengahan tahun (mid-year-review) untuk memastikan KPI yang disusun pada awal tahun masih relevan dengan target bisnis. Selanjutnya, diterapkan metode penilaian berupa year-end-review setiap akhir tahun. Untuk mengelola jenjang karir, MNC Bank mengidentifikasi individu-individu berbakat yang sesuai dengan visi dan misi Bank serta berkinerja baik. Kenaikan jenjang karir berupa promosi juga menimbulkan peningkatan peran dan tanggung jawab karyawan terkait.

Kebijakan RemunerasiDalam kebijakan kompensasi, MNC Bank menganut prinsip-prinsip sebagai berikut.1. Pay for Performance: karyawan dengan kinerja yang baik

akan mendapatkan imbal balik remunerasi yang sesuai dan begitu juga sebaliknya.

2. Pay Differentiation: perbedaan dalam pemberian kompensasi bagi Top Performers.

3. Total Compensation: terdiri dari gaji pokok+tunjangan+insentif.

Dalam menentukan benefit dan remunerasi karyawan, MNC Bank melakukan penilaian dengan mekanisme penilaian yang telah diterapkan secara sistematis di MNC Bank. Untuk mengukur pencapaian kinerja, MNC Bank sudah menerapkan penilaian Performance Management (manajemen kinerja) secara kosisten dan objektif. Performance Management terdiri dari Shared Goals yang merupakan target MNC Bank, Key Performance Indicators (KPI) untuk mengukur kinerja tiap individu dan Core Values untuk mengukur penerapan nilai-nilai perusahaan oleh tiap karyawan.

Performance AssessmentMNC Bank always refers to the applicable law in determining the compensation and benefits for employees by using the total reward approach that includes salaries and all facilities for employees. The remuneration component for MNC Bank employees is determined to include fixed and variable remuneration. To ensure competitive rewards in the same industry, MNC Bank benchmarks compensation and benefits with the market on a regular basis which is in line with increasingly fierce market competition.

Performance Management is developed at the beginning of the year and a mid-year review is conducted to ensure that the KPI compiled at the beginning of the year is still relevant to the business target. Furthermore, a year-end-review method is applied each year. To manage the career path, MNC Bank identifies talented individuals who fit the Bank’s vision and mission and perform well. Improved career development in the form of promotion also raises the roles and responsibilities of related employees.

Remuneration PolicyMNC Bank observes the following principles in applying the compensation policy:1. Pay for Performance: employees with good performance

will get the appropriate remuneration reward and vice versa.

2. Pay Differentiation: difference in compensation for Top Performers.

3. Total Compensation: consists of basic salary + allowance + incentives.

In determining the benefits and remuneration of employees, MNC Bank performs assessment mechanism that has been applied systematically in MNC Bank. To measure performance achievement, MNC Bank has applied Performance Management consistently and objectively. Performance Management consists of Shared Goals which are MNC Bank targets; Key Performance Indicators (KPIs) to measure individual performance and Core Values to measure the implementation of company values by each employee.






Profil KaryawanKomposisi Karyawan Berdasarkan Level JabatanMerujuk pada strategi pengembangan yang dilakukan, MNC Bank melakukan identifikasi atas kebutuhan SDM pada 2017. Selama 2017, MNC Bank melakukan rekrutmen karyawan baru sebanyak 244 orang. Sementara jumlah karyawan yang keluar mencapai 201 orang. Divisi SDM mencatat, tingkat turn over karyawan pada 2017 mencapai 18,72%.

Komposisi karyawan berdasarkan level jabatan didominasi oleh level manager kebawah dengan porsi mencapai 95,64%. Sementara jumlah karyawan dengan level pejabat eksekutif ke atas porsinya mencapai 4,36%.

Jumlah Karyawan berdasarkan Level Organisasi

Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat PendidikanDari total 1.102 orang karyawan pada 2017, didominasi oleh karyawan yang memiliki jenjang pendidikan Sarjana. Pada periode tersebut jumlah karyawan yang memiliki jenjanga Sarjana mencapai 860 orang, Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan 2016 yang mencapai 839 orang.

Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Employee ProfileEmployee Composition Based on Position LevelReferring to the undertaken development strategy, MNC Bank has identified the human resources needs in 2017. In 2017, MNC Bank recruited new employees as many as 244 people, while the number of outgoing employees reached 201 people. HR Division recorded the turnover rate of employees in 2017 reached 18.72%.

The composition of employees based on job level is dominated by the manager to the lower level employees that accounted for 95.64%. While the number of employees at executive level accounted for 4.36%.

Employee Data Based on Job Level

Employee Composition by Education Level

Employees with undergraduate education dominated the total 1,102 employees in 2017. The number of employees with Bachelor’s degree reached 860 people, an increase compared to 839 people in 2016.

Total Employees by Education Level


Jenjang Kepangkatan 2016 2017 Organization Level

Dewan Komisaris 3 3 Board of Commissioners

Komite Audit 2 2 Audit Committee

Komite Pemantau Risiko 2 2 Risk Oversight Committee

Direksi 5 4 Board of Directors

Pejabat Eksekutif 41 37 Executives

Manager 231 253 Managers

Officer 286 277 Officers

Staff 490 524 Staffs


Pendidikan 2016 2017 Education

Non Diploma 16 37 Non Diploma

Diploma 205 205 Diploma

Sarjana 839 860 Bachelor Degree






Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Status KaryawanJumlah karyawan MNC Bank pada 2017 mengalami peningkatan sebanyak 42 orang menjadi 1.102 orang. Komposisi karyawan pada 2017 didominasi oleh karyawan tetap dengan jumlah 907. Sementara untuk kayawan dengan status kontrak mencapai 195 orang.

Jumlah Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian

Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaTidak berbeda dengan 2016, pada 2017 komposisi karyawan berdasarkan usia tidak mengalami perubahan dan masih didominasi oleh karyawan dengan usia 40 tahun ke bawah. Komposisi karyawan dengan usia 40 tahun kebawah mencapai 70,33% dari total karyawan. Jumlah karyawan di rentang usia 31-40 tahun meningkat menjadi 473 orang atau naik dibandingkan 2016 yang mencapai 459 orang.

Data Karyawan Berdasarkan Usia

Employee Composition Based on Employment Status

The number of employees of MNC Bank in 2017 rose by 42 people to 1,102 people. The composition of employees in 2017 was dominated by permanent employees with 907 people while contract-based employees reached 195 people.

Employee Data Based on Employment Status

Employee Composition by AgeUnlike 2016, by 2017 the composition of employees by age was unchanged and was still dominated by employees aged 40 years old and under which reached 70.33% of the total employees. The number of employees in the age range 31-40 years old increased to 473 people compared to 2016 which reached 459 people.

Employee Data Based on Age


No. Jenjang Usia | Age Range 2016 2017

1 <= 30 297 302

2 31 – 40 459 473

3 41 – 50 238 248

4 51 – 55 59 69

5 >= 56 7 10

TOTAL 1.060 1.102

Status Karyawan 2016 2017 Employment Status

Tetap 896 907 Permanent

Kontrak 164 195 Contract







Komposisi Karyawan Berdasarkan DirektoratSesuai dengan perkembangan dan fokus MNC Bank, komposisi penempatan karyawan mayoritas berada pada direktorat Funding Business dengan jumlah 599 orang. Jumlahnya meningkat dibandingkan 2016 yang mencapai 581 orang. Komposisi terbesar selanjutnya berada pada direktorat Consumer Lending dan Operations & Technology, masing-masing jumlahnya mencapai 168 orang dan 130 orang.

Data Karyawan Berdasarkan Direktorat

Sementara, jika dilihat berdasarkan masa kerja, komposisi terbesar merupakan karyawan dengan masa kerja 10 tahun kebawah yakni mencapai 81,13% dari total karyawan. Sementara karyawan dengan masa kerja diatas 20 tahun hanya mencapai 3,36%.

Data Karyawan Berdasarkan Masa Kerja

Employee Composition Based on DirectorateIn accordance with the development and focus of MNC Bank, the majority of its employees, or 599 people, are placed in the Funding Business Directorate. The number has increased compared to 2016 which reached 581 people. The second largest composition was the Consumer Lending and Operations & Technology Directorate with 168 people and 130 people, respectively.

Employee Data by Directorate

In terms of tenure, employees with less than 10 years of tenure occupied the largest composition, reaching 81.13% of the total employees while employees with more than 20 years of tenure only reached 3.36%.

Employee Data by Tenure


No. Direktorat 2016 2017

1 Wholesale & SME Banking 25 20

2 Consumer Lending 166 168

3 Funding Business 581 599

4 Special Asset Management & Recovery Business 25 43

5 Commercial, Product & E-Channel 8 7

6 CEO 26 26

7 Compliance 12 33

8 Finance 37 36

9 HR & GS 36 33

10 Operations & Technology 137 130

11 Komisaris dan AnggotaKomite 7 7

TOTAL 1.060 1.102

No. Tenure 2016 2017

1 <1 131 136

2 1–5 407 466

3 6–10 316 292

4 11–15 137 126

5 16–20 32 45

6 >=21 37 37

TOTAL 1.060 1.102





Rencana 2018Pada 2018 MNC Bank akan melanjutkan strategi pengembangan yang sudah dilakukan yakni memperkuat budaya kerja dan meningkatkan kompetensi SDM agar dapat senantiasa menjawab tantangan yang ada. Pengembangan tetap akan memperhatikan efektifitas biaya (overhead cost) dan pencapaian target operasional MNC Bank.

Saat ini, persaingan bisnis perbankan diwarnai oleh digitalisasi layanan dan teknologi perbankan. Untuk itu, ke depannya strategi pengelolaan dan pengembangan SDM akan mencermati pengembangan SDM dikaitkan dengan pengembangan digitalisasi yang dilakukan MNC Bank untuk mendukung operasional dan perkembangan bisnis ke depan.

2018 Plan In 2018, MNC Bank will continue the development strategy that has been done that is to strengthen the work culture and improve human resources competency in order to always overcome business challenges. In delivering human capital development, the Bank will continue to be paying attention to cost effectiveness (overhead cost) and achievement of operational targets MNC Bank.

Currently, the Banking business competition is characterized by the digitization of Banking services and technology. Moving forward, MNC Bank will link HR management and development strategy with digitization efforts in order to support future operational and business development.


Pengembangan tetap akan memperhatikan efektifitas biaya (overhead cost) dan pencapaian target operasional MNC Bank. The development will remain taking into account the overhead cost and MNC Bank’s operations target achievements.






TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY





Kebijakan TIDigitalisasi menjadi alat utama bagi MNC Bank untuk bersaing dan mengembangkan bisnisnya di industri perbankan. Proyek-proyek berbasis TI difokuskan untuk mendigitalisasi produk (produk berbasis kartu, pinjaman, tabungan) dan juga proses bisnis (proses akuisisi, aktivasi, referal, retensi dan revenue) guna mencapai target pertumbuhan kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan komisi transaksi dan menciptakan keunggulan operasional dalam melayani nasabah di segmen konsumer ritel dan komersial.

Digitalisasi produk dan proses bisnis dibagi kedalam kelompok transformasi bisnis perbankan, bisnis kartu, bisnis treasury. Masing-masing kelompok bisnis diharapkan memberikan tidak hanya pendapatan bunga, tetapi juga pendapatan komisi transaksi. Digitalisasi juga diarahkan untuk menciptakan keunggulan operasional, karenanya setiap usaha digitalisasi di sektor bisnis harus ditunjang dengan perbaikan-perbaikan pada proses, infrastruktur penunjang dan pelatihan bagi para karyawan yang menjalankannya.

IT StrategyDigitalization becomes the main tool for MNC Bank to compete and develop its business in the Banking industry. IT-based projects are focused on digitizing products (card-based products, loans, savings) as well as business processes (acquisition, activation, referral, retention and revenue) in order to achieve credit growth targets, third party fund growth, transaction fee growth and create operational excellence in serving customers in the consumer, retail and commercial segments.

The digitalization of products and business processes is divided into Banking business transformation, card business and treasury business group. Each business group is expected to provide not only interest income, but also transaction fee income. Digitalization is also directed to create operational excellence, therefore, every digitalization in the business sector must be supported by improvements of process, supporting infrastructure and training for the employees who run it.

DI TAHUN 2017 MNC BANK MEMPRIORITASKAN PEMBANGUNAN PLATFORM DIGITAL UNTUK MENUNJANG PERTUMBUHAN KREDIT, PERTUMBUHAN DANA

PIHAK KETIGA, PERTUMBUHAN KOMISI TRANSAKSI DAN MENCIPTAKAN KEUNGGULAN OPERASIONAL

IN 2017, MNC BANK PRIORITIZES THE DEVELOPMENT OF DIGITAL PLATFORMS TO SUPPORT GROWTH OF

CREDIT, THIRD PARTY FUNDS AND TRANSACTION FEE AS WELL AS TO CREATE OPERATIONAL EXCELLENCE







Strategi TIDikarenakan jumlah kantor cabang yang terbatas dan kemajuan teknologi informasi di bidang telekomunikasi mobile, maka dalam usahanya menunjang pertumbuhan kredit MNC Bank memperkenalkan aplikasi mobile punyarumah dan punyakartu. Aplikasi punyarumah telah digunakan oleh masyarakat umum untuk mencari properti idamannya dan mengajukan aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara online. Aplikasi punyakartu aktif digunakan oleh para nasabah kartu kredit, fungsi yang paling sering digunakan adalah fungsi untuk memonitor transaksi, mengetahui jumlah tagihan terakhir, mencari penawaran promosi atau diskon dan mengajukan cicilan pembelian. Peluncuran aplikasi punyakartu berimbas pada penurunan jumlah telpon ke Call Center.

Akusisi nasabah baru tidak hanya mengandalkan tenaga Direct Sales yang ditempatkan di kantor-kantor cabang. MNC Bank memperkenalkan cara baru untuk menjual produk KPR dan kredit tanpa agunan (KTA) dengan membangun aplikasi punyabenefit sebagai kanal penjualan dan pemasaran elektronik. Produk KPR dan KTA diposisikan sebagai solusi employee benefits bagi para nasabah bisnis dan karyawan-karyawan penerimanya.

Guna menunjang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), MNC Bank memperkenalkan fungsi online transfer pada aplikasi mobile Bankingnya. Semenjak fungsi online transfer diperkenalkan jumlah dan volume nilai transaksi transfer meningkat tajam. Inisiatif lainnya adalah memperkenalkan fungsi “payment & purchase”, fungsi ini masih dalam tahap pengembangan. Usaha lainnya adalah memperkenalkan aplikasi mobile punyacelengan. punyacelengan adalah sebuah aplikasi pendidikan keuangan bagi anak-anak dan orang tua golongan keluarga muda, yang merupakan target segmen MNC Bank. Di sisi korporasi dan usaha menengah MNC Bank berinisiatif menumbuhkan dana murah pada rekening giro dengan mengoperasikan aplikasi internet Banking setelah mendapat izin regulator. Tingkat adopsi aplikasi internet Banking oleh para nasabah cukup menggembirakan, Bank akan terus berusaha agar para nasabah tersebut menggunakan aplikasi internet Banking tidak hanya untuk memeriksa saldo rekening tapi juga untuk bertransaksi sehari-hari. Karenanya MNC Bank berusaha memperkaya fungsi dan fitur internet Banking dengan tambahan modul virtual account, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Terkait bisnis Treasury, MNC Bank berusaha memperluas cakupan pelayanan transaksi jual/beli mata uang asing ke kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, tidak hanya di wilayah Jabodetabek saja. Untuk memperluas pelayanan MNC Bank mengimplementasikan aplikasi bisnis SmartFX (FXOne) untuk merekam transaksi jual/beli mata uang asing

IT PolicyConsidering the limited number of branch offices and advancement of information technology in mobile telecommunications, MNC Bank introduces mobile applications PunyaRumah and PunyaKartu in supporting its loan growth. PunyaRumah application has been used by the general public to find their ideal property and apply for housing loan (KPR) online. PunyaKartu application is actively used by credit card customers. The most commonly used functions of the application are the functions to monitor transactions, to get the latest information on the amount of bills, look for promotional offers or discounts and apply for a purchase installment. The launch of PunyaKartu application results in a decreasing number of calls to the Call Center.

The acquisition of new customers does not only rely on Direct Sales personnel placed in branch offices. MNC Bank introduces new ways to sell mortgage and unsecured loans (KTA) by building applications that serve as sales channels and electronic marketing. Housing Loan and Unsecured Loan products are positioned as employee benefits solutions for business customers and employees.

In order to support the growth of Third Party Funds, MNC Bank introduced the online transfer function in its mobile Banking application. Since the online transfer function was introduced the amount and volume of transfer transaction value increased sharply. Another initiative is to introduce a “payment & purchase” function, which is still in the development stage. Another activity is to introduce PunyaCelengan mobile application. PunyaCelengan is a financial education application for children and parents of young family group, which is the target segment of MNC Bank. On the corporate side and medium-sized businesses, MNC Bank initiates the low cost funds in checking accounts by operating internet Banking applications after obtaining regulatory permission. The adoption rate of internet Banking application by the customers is quite encouraging, therefore the Bank will continue inviting customers to use internet Banking application not only to check the account balance but also for daily transactions. MNC Bank seeks to enrich the functionality and features of internet Banking with additional virtual account module, which is currently still in development stage.

With respect to the Treasury business, MNC Bank seeks to expand the service coverage of foreign currency sale/purchase transaction to branch offices throughout Indonesia, not only in Jabodetabek area only. To expand its services, MNC Bank implements SmartFX (FXOne) business application that records foreign currency sale/






dari seluruh kantor cabang. Pendapatan dari transaksi ini, meningkatkan pendapatan dari komisi transaksi dan selisih kurs.

Terkait kanal elektronik ATM, MNC Bank memperluas layanan penarikan tunai kepada para nasabahnya tanpa harus menambah jumlah mesin ATM miliknya sendiri. Setelah menggabungkan mesin ATMnya ke Jaringan ATM Bersama, MNC Bank juga bergabung dengan jaringan ATM Prima. Akibatnya para nasabah MNC Bank dapat juga menarik uang tunai pada mesin-mesin ATM Bank-Bank lain yang bergabung dengan jaringan ATM Prima. Secara bersamaan MNC Bank mengalihkan koneksi kontroler ATMnya, yang sebelumnya terhubung langsung dengan aplikasi inti perbankan (core Banking application) Silverlake menjadi terhubung dengan aplikasi switching ProSwitch, menghasilkan efisiensi pada biaya pemeliharaan sistem.

Tantangan Tantangan utama bagi MNC Bank adalah semua proyek / usaha / inisiatif digitalisasi diatas harus dilakukan bersamaan dengan pembenahan daya saing Bank terhadap kompetitor yang sudah jauh lebih mapan dan juga bersamaan dengan memperbaiki kualitas kredit dengan melakukan penagihan kepada para debitur NPL.

Karenanya sangat penting untuk mensinkronisasi proses bisnis yang dilakukan di kantor cabang dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan melalui kanal digital / elektronik. Edukasi kepada karyawan, pengawasan berkala terhadap hasil kerja dan risiko yang terjadi, harus dilakukan secara berkala. Temuan harus dievaluasi dan ditindaklanjuti untuk diperbaiki.

Contoh nyata dari perbaikan yang dilakukan MNC Bank adalah pembenahan kapasitas dan keandalan dari perangkat keras server yang sudah berumur dan pembenahan jaringan komunikasi data dari Data Center ke seluruh kantor cabang. Pemanfaatan teknologi cloud secara private menghemat investasi penggantian server aplikasi bisnis yang sudah sangat berumur. Peningkatan kapasitas dan keandalan jaringan komunikasi ditingkatkan dengan mendapatkan penawaran terbaik dari para penyedia jasa.

Implementasi 2017Berbagai tantangan yang dihadapi MNC Bank pada 2017 disikapi positif sehingga menghasilkan efisiensi biaya investasi dan biaya operasional serta meningkatkan daya saing Bank. Selama 2017, MNC Bank berhasil mengimplementasikan berbagai proyek aplikasi dan sistem tersebut diatas. MNC Bank dengan bangga melaporkan bahwa semua aktifitas di atas ditangani langsung oleh

purchase transactions from all branch offices. Revenue from these transactions increases revenue from transaction commissions and foreign exchange differences.

In terms of ATM electronic channel, MNC Bank extends its cash withdrawal services to its customers without having to increase the number of its own ATM machines. After incorporating the ATM machine into ATM Bersama network, MNC Bank also joined the ATM Prima network. As a result, MNC Bank’s customers now can also withdraw cash from ATM machines of other Banks in ATM Prima network. Simultaneously, MNC Bank switches its ATM controller connection, which was previously connected directly to the core Banking application Silverlake and now connected to the ProSwitch switching application, resulting in efficiency on system maintenance costs.

ChallengesThe main challenge for MNC Bank was that all of the above digitalization projects/efforts/initiatives must be carried out simultaneously with the improvement of the Bank’s competitiveness against its already more established competitors, as well as improving credit quality by collecting receivables from NPL debtors.

Therefore, it is essential to synchronize business processes performed in branch offices with activities performed through digital/electronic channels. Educating employees and supervising work and risks should be made periodically. Findings should be evaluated and acted upon for improvement.

A concrete example of improvements made by MNC Bank is revamping older server/hardware capacity and reliability and improving data communications network from the Data Center to all branches. The use of private cloud technology saves the replacement of aging business application server. The caapacity and reliability of communication networks is enhanced by choosing the best offers from service providers.

2017 Implementation In 2017, MNC Bank positively responded to the challenges, which resulted in efficient investment and operating costs as well as enhanced competitiveness of the Bank. During 2017, MNC Bank successfully implemented various application projects and systems mentioned above. MNC Bank is pleased to report that all of the above activities are handled directly by the Bank’s IT team without the assistance







tim TI Bank tanpa bantuan konsultan eksternal, diawasi dan dikontrol mengikuti proses manajemen risiko TI. Khususnya manajemen risiko proyek, masalah, perubahan dan keamanan informasi.

Berikut adalah proyek pada 2017:

1. Mobile Banking Tahap 2 dengan fitur real time transfer ke rekening Bank lain

2. Koneksi baru ke ATM Prima Shared Network3. Kartu Kredit Motion Card4. Flazz Card MNC Bank5. Aplikasi PunyaCelengan6. Aplikasi PunyaRumah7. Aplikasi PunyaKartu 8. Migrasi IVR ke Switching baru (Proswitch)9. Migrasi MPN Gen 2 ke Switching baru (Proswitch)10. Migrasi Biller ke Switching baru (Proswitch)11. IVR untuk Credit Card12. Aplikasi pendukung bisnis, meliputi, RiskOne,

FinanceOne, SLIK CommunicationOne dan ProcurementOne

13. Optimalisasi backup link semua cabang MNC Bank

14. Konsolidasi dan redundansi Data Center Server dan Network

15. Redundansi dengan penambahan secondary link dari Kantor Pusat ke Data Center

16. Upgrade Bandwith di Cabang17. Upgrade Bandwith di Data Center dan Disaster

Recovery Center (DRC)18. Migrasi Antivirus19. Migrasi Email Server20. Implementasi Active Directory21. Implementasi Firewall dan upgrade Proxy Server22. Implementasi Network Monitoring23. Implementasi Server Monitoring

Selain fokus mengembangkan aplikasi yang mendukung aktivitas bisnis, MNC Bank melakukan implementasi aplikasi dan sistem yang mendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas operasional seperti:

1. Aplikasi RiskOne yang mencakup Operational Risk Event System (ORES), Key Risk Indicator (KRI) dan Management Control Assessment (MCA) untuk pengelolaan risiko MNC Bank di cabang dan kantor pusat.

2. Aplikasi FinanceOne dan SLIK untuk melakukan konsolidasi dan integrasi semua reporting perbankan, baik untuk pihak regulator maupun internal.

3. Aplikasi CommunicationOne untuk melakukan registrasi, pencatatan dan tracking dalam penyelesaian masalah nasabah.


of external consultants. They are supervised and controlled by following the IT risk management process, especially in project risk, problems, changes and information security management.

2017 Projects are:

1. Mobile Banking Stage 2 with real time transfer feature to other Bank account

2. New connection to ATM Prima Shared Network3. Motion Card Credit Card4. MNC Bank’s Flazz Card5. PunyaCelengan Application6. PunyaRumah Application7. PunyaKartu Application8. Migration of IVR to new Switching (Proswitch)9. Migration of MPN Gen 2 to new Switching (Proswitch)10. Migrate Biller to new Switching (Proswitch)11. IVR for Credit Card12. Business support applications, including, RiskOne,

FinanceOne, SLIP CommunicationOne and ProcurementOne

13. Optimization of backup links of all branches of MNC Bank

14. Consolidation and redundancy of Data Center Server and Network

15. Redundancy development by adding secondary links from Head Office to Data Center

16. Bandwidth Upgrade at Branch17. Bandwidth Upgrade in Data Center and Disaster

Recovery Center (DRC)18. Antivirus Migration19. Email Server Migration20. Active Directory Implementation21. Firewall Implementation and Proxy Server Upgrades22. Network Monitoring Implementation23. Server Monitoring Implementation

In addition to focusing on developing applications that support business activities, MNC Bank performs application and system implementation that supports operational efficiency and effectiveness such as:

1. RiskOne Application which includes Operational Risk Event System (ORES), Key Risk Indicator (KRI) and Management Control Assessment (MCA) for MNC Bank risk management at branch and head office.

2. FinanceOne and SLIK applications to consolidate and integrate all Banking reporting, both for regulator and internal.

3. Application CommunicationOne to perform registration, recording and tracking in solving customer problems.





4. Aplikasi ProcurementOne untuk melakukan otomasasi proses permintaan dan pembelian barang dan jasa.

5. Optimalisasi backup link dan upgrade bandwidth di cabang untuk meningkatkan pelayanan nasabah dengan respon transaksi yang lebih cepat tanpa ada gangguan.

Sumber Daya Manusia TIPengembangan TI yang dilakukan memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang sesuai. Selain itu, SDM juga dituntut agar mampu beradaptasi dengan fitur-fitur produk layanan berbasis TI terbaru.

Untuk itu, MNC Bank mempersiapkan kompetensi SDM baik internal TI dan karyawan secara keseluruhan. Karyawan TI, harus diperlengkapi dengan pengetahuan teknis (hard skill) dan juga diperlengkapi pengetahuan perihal produk, proses bisnis dan perubahan itu sendiri (soft skill).

Rencana 2018 Perubahan perilaku nasabah sejalan dengan perubahan pada profil, harapan, menuntut Bank untuk berubah. Berbagai usaha digitalisasi pada area operasional maupun bisnis, tidak cukup hanya dengan meluncurkan beberapa aplikasi mobile. Hal itu harus diikuti dengan edukasi nasabah, edukasi para karyawan, pembenahan kebijakan, proses bisnis, infrastruktur dan strategi usaha.

Karenanya usaha-usaha pengembangan aplikasI mobile ke tahap berikutnya dengan menambahkan fitur-fitur baru ataupun integrasi dengan pelayanan /produk Bank lainnya dan juga sinkronisasi usaha digital dengan usaha yang dilakukan kantor cabang menjadi sebuah keharusan. Diharapkan nasabah akan lebih mudah dalam mengakses layanan perbankan tanpa harus mendatangi kantor cabang MNC Bank.


MNC Bank akan mengambangkan aplikasi mobile yang sudah ada, yaitu “punyakartu” dengan menambahkan fitur baru yang memudahkan nasabah kartu kredit dalam mengelola transaksi kartu kredit dan mendapatkan informasi promo dari MNC Bank.

MNC Bank will develop existing mobile apps, which is “punyakartu” by adding new features that facilitating credit card customers in managing credit card transaction and getting promotional information from MNC Bank.

4. ProcurementOne application to automate the process of demand and purchase of goods and services.

5. Optimize backup links and bandwidth upgrades at branches to improve customer service with faster transaction response without any hassles.

IT Human ResourcesThe undertaken IT development requires Human Resources (HR) with appropriate competencies. In addition, HR is also required to be able to adapt to the latest IT-based product features.

Hence, MNC Bank prepares HR competencies for both internal IT and also employees as a whole. IT employees, must be equipped with technical knowledge (hard skills) and also equipped with knowledge about the product, business process and change itself (soft skill).

2018 Plan Changes in customer behavior are in line with changes in customer profile and expectations which demand the Bank to adjust. Mobile apps will not be sufficient as business and operational digitalization tool, but need to be followed with employee education and reforms in policy, business processes, infrastructure and business strategy.

Therefore, it is necessary to have the next stage of mobile application development to add new features or integration with other Bank services/products, as well as synchronization of digital business with the business performed by the branch office. These developments are expected to allow customers to easily access Banking services without having to be physically present at any MNC Bank branch office.






LAPORAN

PERUSAHAANTATA KELOLACORPORATE GOVERNANCE REPORT





LAPORAN

FORMULATION AND UPDATING THE POLICIES, SYSTEM AND

OPERATIONAL PROCEDURES OF MNC BANK AS PREPARED IN

ACCORDANCE WITH PREVAILING LAWS.

PEMBUATAN DAN PENGKINIAN KEBIJAKAN, SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL MNC BANK YANG DISUSUN SESUAI KETENTUAN UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU.

154 Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

158 Roadmap Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGCG Roadmap

163 Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

174 Dewan KomisarisBoard of Commissioners

180 Komisaris IndependenIndependent Commissioners

181 DireksiBoard of Directors

189 Penilaian Penerapan Tata Kelola 2017 Terhadap Dewan Komisaris Dan Direksi2017 Gcg Assessment For The Board of Commissioners and Board of Directors

191 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan DireksiRemuneration Policy of the Board of Commissioners and Board of Directors

194 Rapat Dewan KomisarisMeetings of the Board of Commissioners

206 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Dan PengendaliInformation On Ultimate Shareholders and Controling Shareholders

208 Komite Dewan Komisaristhe Board of Commissioners’ Committees

218 Komite Nominasi Dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee

223 Komite Pemantau RisikRisk Oversight Committee

231 Komite Tata Kelola TerintegrasiIntegrated Governance Committee

238 Komite DireksiBoard of Directors’ Committees

250 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

255 Audit InternalInternal Audit

261 Akuntan PublikPublic Accountant

262 Fungsi KepatuhanCompliance Function

265 Manajemen RisikoRisk Management

280 Sistim Pengendalian InternalInternal Control System

296 Kebijakan & Prosedur Anti KorupsiAnti Corruption Policy & Procedures






TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE






MNC BANK BERKOMITMEN UNTUK SENANTIASA MENERAPKAN PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DENGAN MENGACU KEPADA STANDAR TERBAIK DI TINGKAT NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL. MNC BANK PERCAYA BAHWA PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK AKAN MENINGKATKAN REPUTASI MNC BANK DIMATA PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERMASUK PEMERINTAH DAN NASABAH MNC BANK.MNC BANK IS COMMITTED TO CONTINUOUSLY IMPLEMENT GCG PRACTICES WITH REFERENCE TO THE BEST NATIONAL AND INTERNATIONAL STANDARDS. MNC BANK BELIEVES THAT THE IMPLEMENTATION OF GCG WITHIN WILL ENHANCE THE REPUTATION OF MNC BANK BY SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS INCLUDING THE GOVERNMENT AND CUSTOMERS.

DASAR HUKUM PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Sebagai badan hukum publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, pelaksanaan Tata Kelola MNC Bank berdasarkan kepada:1. Undang-undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998

tentang perubahan atas Undang-undang No 7 tahun 1992 tentang perbankan;

2. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”);

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;

4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;

5. POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan;

6. SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan;

7. POJK No.21/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

LEGAL REFERENCES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)As a public legal entity listed on the Indonesia Stock Exchange, the implementation of GCG MNC Bank refers to:

1. Law of the Republic of Indonesia No.10 year 1998 on the Amendment on Law No.7 year 1992 on Banking;

2. Law of the Republic of Indonesia No.40 year 2007 on Limited Liability Company (“Company Law”);

3. Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 on the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks;

4. Circular Letter of Financial Services Authority Regulation (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 dated 17 March 2017 regarding the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks;

5. POJK No.18/POJK.03/2014 dated 18 November 2014 on the Integrated Governance Implementation For Financial Conglomerate;

6. SEOJK No. 1515/SEOJK.03/2015 dated 25 May 2015 on the Integrated Governance Implementation For Financial Conglomerate;

7. POJK No.21/POJK.04/2015 dated 16 November 2015 on the implementation Good Corporate Governance Guidance of Public Company;






8. SEOJK No.32/ SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

Selain peraturan perundang-undangan di atas, pelaksanaan Tata Kelola MNC Bank juga mengacu kepada pedoman Tata Kelola sebagai berikut:

1. Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD);

2. ASEAN Corporate Governance Scorecard;3. Pedoman Tata Kelola Indonesia yang dikembangkan

oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG);4. Principles for Enhancing Corporate Governance

yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision.

PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKPrinsip-prinsip Tata Kelola yang diimplementasikan oleh MNC Bank mengacu kepada Pedoman Umum Tata Kelola yang baik yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Tujuan dari penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola adalah untuk menciptakan keseimbangan kepentingan antara pemegang saham, manajemen dan para pemangku kepentingan termasuk masyarakat dan pemerintah.

1. Transparansi Sebagai perusahaan publik yang melayani masyarakat

di bidang perbankan, MNC Bank menerapkan prinsip Transparansi untuk menjaga objektivitas usahanya serta membantu pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengambil keputusan demi perkembangan usaha MNC Bank.

Seluruh informasi finansial maupun non- finansial yang bersifat material tersedia secara lengkap dan mudah dipahami di dalam laporan tahunan, laporan keuangan berkala serta dokumen investor terkait lainnya. Selain itu, berbagai berita dan/atau isu terkini yang dianggap relevan dan material juga diungkapkan kepada masyarakat melalui siaran pers atau pelaporan keterbukaan informasi fakta material kepada Otoritas Jasa Keuangan yang juga diumumkan kepada publik melalui situs Bursa Efek Indonesia.

MNC Bank juga memanfaatkan situs web resmi sebagai media alternatif dalam menerapkan prinsip Transparansi. Melalui www.mncbank.co.id, pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat umum lainnya dapat mengakses seluruh informasi dan dokumen terkait MNC Bank yang diperbaharui secara berkala.


8. SEOJK No. 32/SEOJK.04/2015 dated 17 November 2014 on the Good Corporate Governance Guidance of Public Company.

In addition to the above regulations, the Governance implementation in MNC Bank also refers to the following guidelines of goverance as follows:

1. Corporate Governance Principles developed by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD);

2. ASEAN Corporate Governance Scorecard;3. Indonesian GCG Guidelines developed by the National

Committee on Governance (KNKG);4. Principles for Enhancing Corporate Governance issued

by the Basel Committee on Banking Supervision

GCG PRINCIPLESGCG principles of MNC Bank refer to the General Guidelines for Good Corporate Governance as established by the National Committee on Governance (KNKG). The purpose of implementation of GCG principles is to create a balance of interests among shareholders, management and stakeholders, including the public and government.

1. Transparency MNC Bank as a public company serving Banking

business forthe society, MNC Bank applies the principle of Transparency to ensure objectivities as well as to assist the shareholders and other stakeholders to make decisions for MNCBank’s business development.

All material information regarding the financial and non-financial are comprehensively available and easy to understand in the Annual Report, periodical Financial Statements and other documents related to investors. In addition, news and/or current issues considered relevant and material are also disclosed to the public throughthe press releases, or disclosures of material facts to the Financial Services Authority as also announced to the public through the Indonesia Stock Exchange website.

MNC Bank also utilizes its website as an alternative media to implement the principle of Transparency. Through www.mncbank.co.id, all updated information and documents related to MNC Bank are accessible for the shareholders, stakeholders and public.





2. Akuntabilitas Aktivitas bisnis MNC Bank wajib dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian Akuntabilitas merupakan syarat utama dalam membangun usaha MNC Bank yang berkesinambungan dimana hasil kinerja MNC Bank dan keputusan yang dibuat oleh fungsi dari organ-organ Perseroan harus dapat dipertanggungjawabkan secara wajar dan transparan. Prinsip Akuntabilitas juga didukung oleh adanya Internal Audit Grup yang menjalankan fungsi pemeriksaan atas penerapan Tata Kelola secara independen.

3. Tanggung Jawab Tanggung jawab diwujudkan dalam bentuk kepatuhan

atas peraturan perundang-undangan termasuk di dalamnya Anggaran Dasar dan kebijakan internal MNC Bank. Selain itu, sesuai dengan Undang-Undang Perusahaan Terbatas (UUPT) MNC Bank juga wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai komitmen perusahaan dalam membangun dan meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan dan masyarakat.

Aktivitas Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility, “CSR”) MNC Bank diungkapkan dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan MNC Bank.

4. Independensi Pelaksanaan Tata Kelola di MNC Bank dilaksanakan

secara independen sehingga tidak ada dominasi atau preferensi tertentu dari organ perusahaan. MNC Bank dikelola secara profesional berdasarkan Kode Etik sebagai pagar dalam mencegah terjadinya benturan kepentingan dan/atau penyalahgunaan kewenangan dalam pengambilan keputusan usaha.

5. Kewajaran MNC Bank selalu menjunjung tinggi kesetaraan antara

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya sehingga tidak ada perlakuan eksklusif terhadap pihak tertentu. Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan didukung oleh Prinsip Transparansi yang menjamin bahwa informasi yang diterima oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan adalah sama dan setara.


2. Accountability MNC Bank business activity shallproperly be managed,

measured and in accordance with the interests of the company while taking into account the interests of shareholders and otherstakeholders. As such, Accountability is the main requirement in developing a sustainable business, in which MNC Bank performance resultsand decisions of the Company’s organ shall be properly accountable and transparent. The principle of Accountability is also supported by Internal Audit Group that performs independent audit on the implementation of GCG.

3. Responsibility Responsibility embodied in the form ofcompliance with

the prevailing laws including MNC Bank’s Articles of Association and internal policies. Moreover, pursuant to the Limited Liability Company Law, MNC Bank has the obligation to implement social andenvironmental responsibility as a commitment in building and improving the quality of life and environment that is beneficial to the company and the community.

MNC Bank’s Corporate Social Responsibility (CSR) activities are disclosed in the Annual Report as well as Sustainability Report of MNC Bank.

4. Independence GCG implementation in MNC Bank is independently

conducted hence no specific dominations or preferences of any company organ. MNC Bank is professionally managed based on the Code of Conduct as a defense mechanism to prevent conflicts of interest and/or abuse of authorities in decision-making.

5. Fairness MNC Bank strives to uphold equality between

shareholders and stakeholders so as to apply no exclusive treatment against certain parties. Principles of Fairness and Equality are supportedby the principle of Transparency, which guarantees that information received by shareholders and stakeholders are the same and equal.






ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGuna memastikan implementasi Tata Kelola yang konsisten dan berkualitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta praktik-praktik terbaik di lingkup nasional maupun internasional, MNC Bank memiliki Roadmap Tata Kelola yang telah dibentuk sejak tahun 2015. Roadmap Tata Kelola MNC Bank mencakup inisiatif strategis dalam meningkatkan kualitas Tata Kelola dengan pencapaian sebagai berikut:

GCG ROADMAP

In order to ensure consistent and quality GCG implementation in accordance with the prevailing laws and regulations as well as national and international best practices, MNC Bank has in place the GCG Roadmap established since 2015. The GCG roadmap includes strategic initiatives to improve the quality of GCG with the following achievements:


ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGCG ROADMAP

1. Sosialisasi Tata Kelola oleh Direksi dan Dewan Komisaris kepada seluruh karyawan untuk membangun kesadaran atas pentingnya penerapan Tata Kelola secara konsisten dengan berpedoman pada 5 prinsip Tata Kelola.

2. Melakukan pemenuhan struktur organisasi untuk mendukung pelaksanaan Tata Kelola.

3. Optimalisasi peran dan fungsi komite dalam menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi.

4. Komitmen dari seluruh organ Perseroan untuk menjalankan Tata Kelola.

5. Penyempurnaan Kebijakan Whistleblowing.6. Menetapkan adanya fungsi oversight dalam proses pemberian

kredit dari Satuan Kerja Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Hukum.

7. Penerapan check and balance yang memadai di seluruh lini organisasi.

1. GCG Socialization by the Board of Directors and the Board of Commissioners to all employees to build awareness on the importance of GCG consistent implementation, guided by the five principles of GCG.

2. Fulfilling the organizational structure to support GCG implementation.

3. Optimizing the role and functions of the committees to support the duties implementation of the Board of Commissioners and Board of Directors.

4. The commitment of the entire Company’s organ to implement GCG.

5. Improvement of Whistleblowing Committee6. Establishing oversight functions in the credit approval process of

the Risk Management Unit, Compliance and Legal.7. Implementation of proper check and balance in the entire

organization

1. Komitmen dari seluruh manajemen dan karyawan untuk pelaksanaan Tata Kelola secara konsisten dalam menunjang kinerja MNC Bank.

2. Meningkatkan kinerja MNC Bank, melindungi kepentingan pemangku kepentingan.

3. Meningkatkan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko.4. Pemenuhan struktur dan komposisi Dewan Komisaris, Direksi

dan pejabat eksekutif.5. Pemenuhan dan penyesuaian Kebijakan, sistem dan prosedur.6. Mengoptimalkan peran dan fungsi komite dan satuan kerja

dalam mendukung peningkatan kinerja MNC Bank.7. Penerapan check and balance untuk memastikan seluruh

proses kerja telah berpedoman pada ketentuan yang berlaku.8. Penyempurnaan Kebijakan, Sistem dan Prosedur Kredit

Konsumer.9. Menetapkan dan melaksanakan training Tata Kelola kepada

seluruh karyawan.1. The commitment from the management and employees for

consistent GCG implementation in supporting the MNC Bank’s performance.

2. Improving the performance of MNC Bank, protecting the interests of stakeholders.

3. Improving the compliance and risk management functions.4. Fulfillment of the structure and composition of the Board of

Commissioners, Directors and executive officers5. Compliance and adjustment of policies, systems and procedures.6. Optimizing the role and functions of the committee and its

business units in supporting the MNC Bank’s performance.7. Implementation of checks and balances to ensure that the

whole work processeshave been guided by the prevailing laws and regulations.

8. Completion of Policy and Consumer Credit System and Procedures.

9. Establishing and implementing GCG training to all employees.

2015 2016






1. Consistent implementation of GCG principles.2. Compliance structure and composition of the Board of

Commissioners, Directors and committees including committee work unit.

3. Formulation and updating the policies, system and operational procedures of MNC Bank as prepared in accordance with prevailing laws.

4. Ensuring the availability of adequate management information system in accordance with complexity of the MNC Bank.

5. Managing the quality of assets in supporting the Bank’s performance/ profitability.

6. Maintaining the willingness and commitment from all levels of the organization to implement consistent policies, systems and procedures.

7. Ensuring the prompt and accuracy of data related to the transparency of the financial condition of MNC Bank.

8. The commitment in the implementation of consumer protection and the handling ofcustomers’ complaints in accordance with prevailing regulations.

9. Improvement on Risk Management Policy.10. Improvement of the Credit Policy Committee and establishment

of the Non-Performing Assets Committee.11. Improvement of the policy and implementation of AML and

CTF.12. Optimizing the implementation of Combined assurance

(second line of defense).13. Focusing on the development of Consumer Banking.14. Focusing on improving services to customers via digital Banking.

15. Conducting evaluation and fulfillment of risk management certification obligations by MNC Bank officials.

16. Ensuring the implementation of GCG in all Financial Services Institutions included in Financial Conglomerate of PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

17. Self Assessment on the implementation of GCG in MNC Bank

1. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola secara konsisten.2. Pemenuhan struktur dan komposisi Dewan Komisaris, Direksi

termasuk komite komite dan satuan kerja.

3. Pembuatan dan pengkinian Kebijakan, Sistem dan Prosedur Operasional MNC Bank yang disusun sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.

4. Memastikan ketersediaan sistem informasi manajemen yang memadai sesuai kompleksitas usaha MNC Bank.

5. Mengelola kualitas aset dalam mendukung kinerja / rentabilitas Bank.

6. Menjaga kemauan dan komitmen dari seluruh jajaran organisasi untuk melaksanakan Kebijakan, Sistem dan Prosedur yang berlaku secara konsisten.

7. Memastikan ketepatan waktu dan akurasi data terkait transparansi kondisi keuangan MNC Bank

8. Komitmen dalam pelaksanaan perlindungan konsumen dan penanganan pengaduan nasabah sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Penyempurnaan Kebijakan Manajemen Risiko10. Penyempurnaan Kebijakan Komite Kredit dan Pembentukan

Komite Pengelolaan Asset Bermasalah.11. Penyempurnaan Kebijakan dan pelaksanaan APU dan PPT.

12. Mengoptimalkan pelaksanaan Combine Assurance (second line of defense)

13. Fokus pada perkembangan Consumer Banking.14. Fokus pada peningkatan pelayanan kepada nasabah melalui

Digital Banking.15. Melakukan evaluasi dan pemenuhan kewajiban sertifikasi

manajemen risiko kepada pejabat MNC Bank.16. Memastikan penerapan Tata Kelola di seluruh Lembaga Jasa

Keuangan yang termasuk dalam Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

17. Penilaian sendiri pelaksanaan Tata Kelola di MNC Bank

2017






PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK 2017 Berdasarkan penilaian pelaksanaan Tata Kelola terhadap aspek Governance Structure, Governance Process, Governance Outcome pada 11 (sebelas) faktor Penilaian Tata Kelola sebagaimana yang tertuang dalam Kertas Kerja Penilaian Sendiri (Self Assessment) Tata Kelola, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Per 31 Desember 2017 terdapat pengunduran diri dari Direktur Keuangan dan Komisaris Fungsional. Lebih lanjut, sepanjang tahun 2017 yang berjalan, MNC Bank terus berupaya meningkatkan Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha dan kesadaran akan pentingnya pelaksanaan Tata Kelola dari seluruh jajaran organisasi yang ada. Langkah-langkah perbaikan juga terus dilakukan oleh manajemen antara lain melalui penyesuaian kuantitas dan peningkatan kualitas SDM yang ada, penerapan kebijakan dan prosedur yang konsisten untuk mendukung peningkatan kualitas dan peningkatan budaya kepatuhan, risk awareness serta penerapan budaya kerja yang sesuai dengan visi dan misi Bank.

PENILAIAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK 2017 Mengacu pada ketentuan POJK No.55/ POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, SEOJK No.13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum dan SEOJK No.14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum 2017, Bank wajib melakukan penilaian sendiri (self-assessment) atas pelaksanaan Tata Kelola.

MNC Bank secara berkala telah melakukan penilaian sendiri terhadap pelaksanaan Tata Kelola yang ada di MNC Bank. Penilaian sendiri adalah bagian dari mekanisme check and balances sistematik untuk menghimpun dan mengolah data yang dapat dipercaya dan akurat untuk dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk melaksanakan Tata Kelola yang efektif. Pencapaian hasil penilaian sendiri digunakan sebagai referensi untuk menentukan tindakan lebih lanjut dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tata kelola.

Aspek Penilaian Sendiri ini meliputi governance structure, governance process dan governance outcome. Hasil untuk periode 2017 yang disajikan pada tabel berikut:

2017 GCG IMPLEMENTATION

Based on the assessment of the implementation of Governance on the aspects of Governance Structure, Governance Process, Governance Outcome on 11 (eleven) Governance Assessment factors as stated in the Self Assessment Working Paper, it can be summarized as follows:

As of 31 December 2017 the Finance Director and Functional Commissioner has resigned. Further, throughout 2017, MNC Bank continues to work on improving GCG in all business activities and awareness of the importance of GCG implementation from all levels of organizations. Improvement measures are also being undertaken by the management through the adjustment of quantity and quality improvement of human resources, consistent implementation of policies and procedures to support improvement of quality and compliance culture, risk awareness and the implementation of working culture in accordance with the Bank’s vision and mission.

GCG ASSESSMENT 2017

Referring to the rules of POJK No. 55/POJK.03/2016 on the Implementation of Governance for Commercial Banks, SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 on the Implementation of Governance for Commercial Banks and SEOJK No. 14/SEOJK.03/2017 dated March 17, 2017 on the Rating of Commercial Banks 2017, the Bank is required to conduct self-assessment on its Governance implementation.

MNC Bank has regularly conducted self-assessment on GCG implementation. The self-assessment is part of a systematic check and balances mechanism to collect and process reliable and accurate data used as a basis of management actions to implement effective GCG. The results of assessment are used as a reference to determine further actions in order to improve the implementation of governance.

The self-assessment’s aspect includes governance structure, governance process and governance outcome. Result for the 2017 period is presented in the following table:






RENCANA PENINGKATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TAHUN 2018Pada tahun 2018, Compliance Group akan fokus pada peningkatan kompetensi dan kinerja tim guna mendukung perkembangan bisnis Bank, khususnya dalam koridor Tata Kelola.

Pada tahun 2018 Compliance Group akan fokus pada beberapa hal yaitu:1. Penerapan dan pengembangan sistem AML Solution. 2. Perbaikan dalam penerapan Tata Kelola dan Manajemen

Risiko Terintegrasi. 3. Pengkinian kebijakan dan prosedur. 4. Peningkatan pengendalian internal. 5. Peningkatan kualitas SDM.

Target Compliance Group pada tahun 2018 adalah:• Unit kerja Kepatuhan turut serta memberikan

independent review yang efektif, independen dan objektif terhadap kebijakan dan prosedur yang diusulkan.

• Melakukan upaya peningkatan ketaatan dan kepatuhan SDM terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku, antara lain dengan membuat ringkasan terhadap peraturan/ketentuan yang baru untuk diinformasikan kepada seluruh karyawan.

• Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan dan ketentuan Bank serta mengingatkan unit terkait apabila terjadi ketidakpatuhan.

• Memastikan pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), termasuk juga memberikan pelatihan kepada karyawan.

• Memastikan penetapan limit oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti monitoring BMPK, NPL, PDN, KPMM dan GWM.

• Menjalankan Program Pengendalian Gratifikasi, antara lain dengan melakukan pelatihan/sosialisasi tentang korupsi dan gratifikasi.

2018 GCG IMPROVEMENT PLAN

In 2018, the Compliance Group will focus on improving the competence and performance of the team to support the Bank’s business development, particularly in the Governance corridor.

In 2018 the Compliance Group will focus on several issues:

1. Implementation and development of AML Solution system.

2. Improvements in the application of Integrated Risk Management and Governance.

3. Updating policies and procedures.4. Improving internal control.5. Increasing the quality of human resources.

The target of Compliance Group in 2018 are as follows:• Compliance Unit participates in providing effective,

impartial and objective independent review on the proposed policies and procedures.

• Enhancing the obediency and compliance of human resources to prevailing rules and regulations, among others by developing a summary of the new regulations/ provisions to be disseminated to all employees.

• Monitoring the implementation of the Bank policies, regulations and rules and to remind relevant units in case of non-compliance.

• Ensuring that the implementation of Anti Money Laundering (AML) Program and Counter Terrorism Financing (CTF), including to provide training to employees.

• Ensuring that the determination of the limit by Bank complies with prevailing regulations, such as monitoring of LLL, NPL, NOP, CAR and Statutory Reserves.

• Implementing the Gratification Control Program, among others, by conducting training/ socialization on corruption and gratification.


2017 2016

Nilai komposit | Composit Score 3 3

Peringkat Definisi Peringkat

Individual 3 Manajemen MNC Bank telah melakukan penerapan prinsip Tata Kelola, yang secara umum dinilai cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank.

The management of MNC Bank has implemented GCG principles, which is generally rated as sufficiently good. This is reflected in the adequate fulfillment of the principles of Corporate Governance. In the event of weaknesses in the application of the principles of GCG, then generally it is sufficiently significant weaknesses and requires considerable attention from the management of MNC Bank.






STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKBerdasarkan UUPT dan POJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 sebagaimana diubah dengan POJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Organ Perseroan telah terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.

MNC Bank menganut sistem dua badan (two tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha MNC Bank dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi dan nilai-nilai MNC Bank.

Dewan Komisaris memiliki tugas untuk melaksanakan pengawasan atas fungsi pengelolaan Perseroan oleh Direksi. Guna memenuhi peraturan di bidang pasar modal dan mendukung fungsi pengawasan yang efektif dan efisien, Dewan Komisaris didukung oleh fungsi atau komite yang bekerja secara independen dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Pemantau Risiko.

Direksi, bertanggung jawab atas pengelolaan MNC Bank. Direksi didukung oleh struktur manajemen yang efisien dan efektif. Direksi juga dibantu oleh Komite komite dan fungsi yang bertanggung jawab kepada Direksi.

GCG STRUCTURES

Pursuant to the Limited Liabilities Company Law and POJK No. 32/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 regarding the Plan and Convention of the General Meeting of Shareholders, the Company’sorgan has consistedof the Plan and Convention of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors.

MNC Bank applies the two-tier system, namely the Board of Commissioners and Board of Directors,with clear authority and responsibility by their respective functions as mandated in the Articles of Association and prevailing laws and regulations. Nevertheless, the twoorgans are responsible for maintaining the Bank’s long term business continuity. To that end, the Board of Commissioners and Board of Directors shall have thesame perception of the Bank’s vision, mission and values.

The Board of Commissioners has the oversight duties in the Bank’s management by the Board of Directors. In compliance with the capital marketregulation and support the effective and efficient supervisory function, the Board of Commissioners is supported by the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee and the Risk Oversight Committee. These committees work independently and directly responsible to the Board of Commissioners.

The Board of Directors is responsible for the management of MNC Bank. The Board of Directors is supported by efficient and effective management structure. The Board of Directors is also assisted by the committees and functions with responsibility to the Board of Directors.






Dasar Hukum 1. Anggaran Dasar MNC Bank2. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroan

Terbatas.3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) no.32/

POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka yang sebagaimana diubah dengan POJK no. 10/POJK.04/2017.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ MNC Bank yang memegang segala kewenangan yang tidak dapat didelegasikan atau diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting berkaitan dengan hal-hal strategis MNC Bank sesuai dengan batasan kewenangan yang diatur dalam ketentuan Anggaran Dasar dan Undang-undang Perseroan Terbatas.

RUPS juga berfungsi sebagai forum pertanggungjawaban kepengurusan Direksi dan Komisaris atas hasil kinerjanya dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, RUPS mempunyai kewenangan untuk memutuskan hal-hal berikut:

1. Persetujuan atas laporan tahunan yang disampaikan oleh Direksi, laporan pengawasan Dewan Komisaris dan pengesahan Laporan Keuangan auditan MNC Bank diakhir tahun berjalan

2. Penetapan penggunaan laba bersih MNC Bank termasuk persetujuan pemberian dividen sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,

3. Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Bank Indonesia untuk keperluan pemeriksaan tahun buku berjalan serta penetapan jumlah honorarium dan persyaratan penunjukkan lainnya.

4. Pengangkatan dan/ atau pemberhentian Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha MNC Bank jangka panjang. Pengambilan seluruh keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan.

Legal References1. The Company’s Articles of Association2. Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company.

3. Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Companies in lieu of the Financial Services Authority Regulation No. 10/POJK.04/2017.

The General Meeting of Shareholders (GMS) in an organ of MNC Bank that holds untransferable authorities to the Board of Directors and Board of Commissioners.

The GMS is a forum for shareholders to make important decisions with regard to the Bank’s strategic matters in accordance with limit of authorities set forth under the Articles of Association and the Company Law.

The GMS also serves as a forum for the Board of Directors and the Board of Commissioners performance results accountability in certain period.

In accordance with the Articles of Association, the GMS has the authority to decide the following:

1. Approval on the annual reports submitted by the Board of Directors, supervisory reports by the Board of Commissioners and ratification of audited Financial Statementsatthe end of relevant fiscal year.

2. Determination of the use of MNC Bank net profits including distribution of dividend in accordance with peravailing regulations.

3. Appointment of Public Accountant registered in the Capital Market Supervisiory Agency and Financial Institution, Bank Indonesia for audit of relevan fiscal year and stipulation of total honorarium and other appointment requirements.

4. Appointment and/or dismissal of Board of Directors and/or Board of Commissioners.

The resolution taken at the GMS are based on the long-term interest of MNC Bank. All decisions in the General Meeting of Shareholders are taken in a reasonable and transparent manner.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS






Hak Pemegang SahamDalam RUPS, pemegang saham secara setara memiliki hak sebagai berikut:

1. Meminta pengadaan RUPS apabila memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar dan POJK no.32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka sebagaimana telah diubah dengan POJK No. 10/POJK.04/2017.

2. Mengajukan usul mata acara RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Memperoleh seluruh bahan dan materi RUPS yang tersedia di kantor MNC Bank sejak tanggal pemanggilan RUPS.

4. Menerima informasi mengenai Tata Tertib RUPS termasuk prosedur.

5. Berpartisipasi aktif dalam RUPS dan memberikan suara secara bertanggung jawab.

6. Risalah RUPS tersedia di kantor MNC Bank dan MNC Bank menyediakan fasilitas agar pemegang saham dapat membaca risalah tersebut.

7. Menerima dividen saham dengan syarat dan ketentuan sesuai dengan keputusan RUPS.

Kebijakan Penyelenggaraan RUPSKetentuan umum penyelenggaraan RUPS mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyeleggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka yang sebagaimana diubah dengan POJK no. 10/POJK.04/2017.

Mekanisme pengambilan suara dalam RUPSKeputusan dalam RUPS diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal keputusanberdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka diadakan pemungutan suara yang dilaksanakan berdasarkan mekanisme pool yang dihitung dan divalidasi oleh Biro Administrasi Efek serta Notaris yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan RUPS.

Perlakukan Setara Kepada Pemegang Saham MNC Bank menerapkan kesetaraan perlakuan terhadap seluruh pemegang sahamnya melalui ketersediaan Informasi yang sama kepada para Pemegang Saham dan penghitungan suara yang dilaksanakan berdasarkan hak suara yang dimiliki oleh Pemegang Saham sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnnya.

Rights of ShareholdersThe shareholders equally have the following rights in the GMS:

1. To request for the GSM provided it’s met the requirements as stated in the Articles of Association and POJK No. 32/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on the Plan and Implementation of the GMS of Public Companies in liue of POJK No. 10/POJK.04/2017.

2. To propose agenda of the GMS in accordance with the prevailing regulations.

3. To obtain all GMS materials available in the MNC Bank Office since the date of General Meeting of Shareholders’ Invitation.

4. To receive information pertaining with the GMS Procedures including voting procedures.

5. Actively participate in the GMS by casting responsible votes.

6. The GMS Minutes is available at the MNC Bank Office and MNC Bank provides facility to read such minutes.

7. To receive share dividend with terms and conditions as stipulated in the GMS.

GMS Implementation PolicyThe GMS general rules shall refer to the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/ 2014 on the Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders of the Public Companies in liue of POJK No. 10/POJK.04/2017.

GMS Voting MechanismsAll GMS decisions are taken in the amicable manners. In the event of disagreements on resolutions through deliberations and consensus, voting mechanism is conducted by pool mechanism, which is counted and validated by Share Registrar and Notary that are appointed to assist the GMS.

Equal Treatment to ShareholdersMNC Bank applies equal treatment to all shareholders as reflected in the provision of the same Information to Shareholders and voting mechanism through voting rights owned by the Shareholders in accordance with respective shares portion.






Upaya Mengajak Pemegang Saham Untuk Menghadiri RUPSSebagai salah satu cara untuk mendorong kehadiran dan partisipasi Pemegang Saham untuk menghadiri RUPS, MNC Bank memberikan akses kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan informasi terkait RUPS yang tersedia di situs web MNC Bank.

Pelaksanaan RUPSPada tahun 2017 MNC Bank telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang keduanya diadakan pada tanggal 30 Mei 2018 di MNC Tower Lantai B2, Jalan Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta Pusat dengan penjelasan sebagai berikut:

Pemenuhan Kewajiban Atas Peraturan yang BerlakuCompliance with Prevailing Regulations

Pemberitahuan Rencana RUPST dan RUPSLB kepada OJK.

Notice to OJK on the AGMSand EGMS Plan.

Penyampaiaan Risalah Hasil RUPST dan RUPSLB ke OJK.

Submission of AGMS and EGMS Minutes of Meeting to OJK .

Pengumuman RUPST dan RUPSLB di Surat Kabar Harian Sindo dan Situs Web Bursa Efek Indonesia dan Situs Web MNC Bank.

AGMS and EGMS Announcement in Sindo Newspaper and Website of Indonesian Stock Exchange and MNC Bank.

Penyampaian Akta Berita Acara RUPS MNC Bank.

Submission of the Deed of Minutes of MNC Bank GMS.

Pemanggilan RUPST dan RUPSLB di Surat Kabar Harian Sindo dan Situs Web Bursa Efek Indonesia dan Situs Web MNC Bank.

AGMS and EGMS Invitation in Sindo Newspaper and Website of Indonesian Stock Exchange and MNC Bank.

Pengumuman Ringkasan Risalah Hasil RUPST dan RUPSLB di Surat Kabar Harian Sindo dan Situs Web Bursa Efek Indonesia dan Situs Web MNC Bank.

Announcement of Summary of AGMS and EGMS in Sindo Newspaper and Website of Indonesian Stock Exchange and MNC Bank.

13April 2017

02Juni | June 2017

21April 2017

16Juni | June 2017

08Mei | May 2017

02Juni | June 2017

Efforts to Encourage Shareholders to Attend the GMSAs a way to encourage the presence and participation of the Bank’s shareholders to attend the GMS, the Bank grants access to the Shareholders to obtain information related with the GMS, which is available at MNC Bank Website.

Implementation of GMSIn 2017 MNC Bank has convened the Annual General Meeting of Shareholders as well as one (1) Extraordinary General Meeting of Shareholders, both convened on 30 May 2018 in MNC Tower 33nd Fl., Jalan Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta Pusat with with the following details:







Kesempatan untuk Mengajukan Pertanyaan Pemegang Saham yang hadir dalam Rapat diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait setiap mata acara Rapat. Dalam Rapat tidak ada Pemegang Saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.

KEPUTUSAN DAN TINDAK LANJUT1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Kuorum Pemegang Saham dan Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi

Opportunity to Extend QuestionsThe shareholders present at the Meeting are given the opportunity to ask questions and/or provide opinions regarding each Meeting agenda. During the Meeting there were no Shareholders submitted any questions and/or provide opinions.

RESOLUTIONS AND FOLLOW UP1. Annual General Meeting of Shareholders

Shareholders Quorum and Attendance of Members of Board of Commissioners and Directors

Kehadiran Pemegang SahamShareholders Attendance



17.385.771.207 saham atau 84,47% dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan.

17,385,771,207 shares or 84,47% of the total shares issued by the Company.

1. Eko B. Supriyanto , Presiden Komisaris (Independen)/ President Commissioner (Independent)

2. Rusli Witjahjono, Komisaris Independen/ Independent Commissioner

1. Benny Purnomo, Presiden Direktur/ President Director

2. Benny Helman, Direktur Keuangan/Finance Director

3. Nerfita Primasari, Direktur SDM & General Services/ Director of Human Resource and General Services

4. Widiatama Bunarto, Direktur Operasional dan Teknologi / Director of Operational and Technology

5. Chisca Mirawati, Direktur Kepatuhan/ Director of Compliance

Mata Acara Rapat Pertama l First Meeting Agenda

Laporan Tahunan Direksi Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

The Annual Report of the Board of Directors and the Supervisory Report of the Board of Commissioners for the financial year ended December 31, 2016.

Suara Kuorum | Quorum

Jumlah Suara Abstain:Tidak ada.

Abstain: None.

Jumlah Suara Tidak Setuju: Tidak ada.

Against: None.

Jumlah Suara Setuju: 17.385.771.207 lembar saham yang mewakili 100 % suara yang sah dalam Rapat.

Approve: 17.385.771.207 shares representing 100 % authorized vote in the Meeting.

Total Suara Setuju: 17.385.771.207 lembar saham yang mewakili 100 % suara yang sah dalam Rapat.

Total Approve: 17.385.771.207 shares representing 100 % authorized vote in the Meeting.


Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Approved and accepted the Company’s Annual Report of the Board of Directors and Supervisory Report of the Board of Commissioners for the financial year ended December 31, 2016.

Realisasi | Realization

Telah selesai dilaksanakan Has been completed






Mata Acara Rapat Kedua l Second Meeting Agenda

Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (acquit et decharge).

Approval and Ratification of Financial Statements of the Company for Financial Year ended on 31 December 2016 and to grant full release and discharge to the Board of Commissioners and the Board of Directors on supervisory and management duties conducted in Financial Year ended on 31 December 2016 (acquit et decharge).



Abstain: None.


Against: None.






Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan dan Direksi Perseroan atas pengurusan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2016 tersebut, kecuali untuk perbuatan penggelapan, penipuan dan tindak pidana lainnya.

Approved and ratified the Company’s Financial Statements for the Financial Year ended by December 31, 2016 and granted full release and discharge (acquit et de charge) of the Company’s Board of Commissioners for the Company’s supervisory actions and the Board of Directors of the Company for the management of which they performed in the Fiscal Year ended December 31, 2016, to the extent that such actions are reflected in the Company’s Annual Report and Financial Statements of the Financial Year 2016, except for embezzlement, fraud and other criminal acts.



Mata Acara Rapat Ketiga l Third Meeting Agenda

Persetujuan penggunaan keuntungan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016; Approval of use of the Company’s profit for the financial year 2016.



Abstain: None.


Against: None.






Menyetujui penggunaan keuntungan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak ada pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan.

Approved the appropriation of the Company’s net profit for the financial year ended atDecember 31, 2016 to strengthen the capital of the Company and no dividend paid to theCompany’s shareholders.









Mata Acara Rapat Keempat l Fourth Meeting Agenda

Penunjukan Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.Appointment of the Registered Public Accountant to audit the Company’s books for thefinancial year ended December 31, 2017.



Abstain: None.


Against: None.






1. Penunjukkan kembali Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny dan Rekan (Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2017.

2. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya jumlah honorarium dan persyaratan lain sehubungan dengan penunjukkan Akuntan Publik tersebut.

1. The appointment of the Public Accountant from Public Accountant Firm Satrio Bing Eny & Rekan (a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) to audit the Company’s financial statements for the year ended on December 31, 2017

2. Granted the authority to the Board of Commissioners to determine the honorarium and other requirements applied for such public accountant.








Mata Acara Rapat Kelima l Fifth Meeting Agenda

Penyampaian realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas V Perseroan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“POJK No.30/2015”).

Submission of the realization of the use of proceeds from the Rights Issue V of theC ompany pursuant to the Financial Services Authority Regulation (“OJK Regulation”) No. 30/POJK.04/2015 concerning the Public Offering Use of Proceeds Realization Report (“POJK No. 30/2015”).


Dalam Mata Acara Kelima Rapat oleh karena bersifat laporan maka tidak dilakukan proses tanya jawab dan pengambilan keputusan.The fifth Agenda of the Meeting was only report hence question answer session and decision making was not carried out.

Penjelasan Laporan l Elaboration of Report

Pada tahun 2016 Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2016 (selanjutnya disingkat “PUT V Tahun 2016”). Sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan berkewajiban menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil PUT V Tahun 2016 sebagai berikut:

Hasil PUT V Tahun 2016 adalah sebesar Rp145.190.170.900 (seratus empat puluh lima miliar seratus sembilan puluh juta seratus tujuh puluh ribu sembilan ratus rupiah dengan realisasi penggunaan adalah sebagai berikut :1. Untuk pengembangan usaha sebesar Rp142.355.468.679 (seratus empat

puluh dua milyar tiga ratus lima puluh lima juta empat ratus enam puluh delapan ribu enam ratus tujuh puluh sembilan rupiah), Hal ini sesuai dengan rencana penggunaan dana yaitu dana hasil PUT V Tahun 2016 seluruhnya digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung target untuk meningkatkan aset produktif dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

2. Biaya Emisi Rp2.834.702.221 (dua miliar delapan ratus tiga puluh empat juta tujuh ratus dua ribu dua ratus duapuluh satu rupiah) dengan perincian sebagai berikut:

In 2016, the Company conducted a Rights Issue V 2016 (hereinafter referred to as Rights Issue V 2016). In accordance with the prevailing regulations regarding the Report of Utilization of Proceeds from Public Offering, the Company is required to report the use of proceeds from the realization of Rights Issue V 2016 as follows:

Proceed from the Rights Issue V 2016 is Rp145,190,170,900 (one hundred forty five billion one hundred ninety million one hundred seventy thousand and nine hundred rupiah)with the realization as follows: 1. For business development Rp142,355,468,679 (one hundred forty two

billion three hundred fifty five million four hundred sixty eight thousand and six hundred seventy nine rupiah), which is in line with the use ofproceeds plan from the Rights Issue V 2016 that entirely used to strengthen the capital structure to support the target of increasing earnings assets by taking into account the provisions of the Capital Adequacy Ratio (CAR);

2. The issuance costs of Rp2,834,702,221 (two billion eight hundred thirty four million seven hundred two thousand two hundred and twenty one rupiah) with the following details:

Biaya Jasa PenyelenggaraanManagement Fee

Rp239.119.538

Biaya Jasa Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Professional Services Fees

Rp1.594.360.900

Biaya Jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions Fees

Rp136.400.000

Biaya Jasa Konsultasi Keuangan Financial advisory fee

Rp600,000,000

Biaya lain-lain yang dapat diatribusikan langsung sebagai biaya emisi Other costs attributed directly as cost of issuance

Rp264.821.783

Total Rp2.834.702.221

Laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT V Tahun 2016 telah disampaikan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap periode dengan pelaporan terakhir dengan Surat No. .024/MNCB/DIR/I/2017 tanggal 13 January 2017 dan di upload pada website PT Bursa Efek Indonesia tanggal14 Januari 2017.

Report on the realization of the use of proceeds of the Rights Issue V 2016 has beensubmitted by the Company to the Financial Services Authority on every reporting periodwith last reporting as per Letter No.024/MNCB/DIR/I/2017 on January 13, 2017 anduploaded on the website of PT Bursa Efek Indonesia on January 14, 2017.







Mata Acara Rapat Pertama l First Meeting Agenda

Penegasan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan Persetujuan Dewan Komisaris Perseroan tentang pelaksanaan Waran Seri II dan pelaksanaan Waran Seri III yang telah diterbitkan Perseroan

Reaffirmation of authority and power of attorney to the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners concerning the execution of Series II Warrants and Series III Warrants issued by the Company.



Abstain: None.


Against: None.






Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham baru Perseroan terkait dengan pelaksanaan Waran Seri II dan Waran Seri III yang diterbitkan Perseroan berdasarkan RUPSLB tanggal 20 Juni 2014 dan RUPSLB tanggal 15 Juli 2016.

Approved the reaffirmation of authority and power of attorney to the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners of the Company to issue the new Company’s shares in relation to the execution of Series II Warrants and Series III Warrants issued by the Company based on the resolution of EGMS dated 20 June 2014 and EGMS dated 15 July 2016.



1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 1. Extraordinary General Meeting of Shareholders






Mata Acara Rapat Kedua l Second Meeting Agenda

Penegasan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan Persetujuan Dewan Komisaris Perseroan tentang pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya sebesar 1.626.012.861 dengan memperhatikan ketentian perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK/04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Reaffirmation of authority and power of attorney to the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners concerning the increase of capital of the Company without Preemptive Rights totaling to 1,626,012,861 shares with regards to the provisions of prevailing laws and regulations applicable in the capital market regulation under OJK Regulation No.38/POJK.04/2014 concerning the Capital Increase Without Preemptive Rights For Public Companies.



Abstain: None.


Against: None.






Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk penambahan modal Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya sebesar 1,626,012,861 saham berdasarkan RUPSLB tanggal 3 Mei 2016.

Approved the reaffirmation of authority and power of attorney to the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners of the Company to increasethe capital of the Company without Preemptive Rights totaling to 1,626,012,861 shares based on the resolution of EGMS dated 3 May 2016.


Penambahan modal Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Belum dilaksanakanThe Company’s capital injection with Pre-emptive Rights is not yet implemented







Mata Acara Rapat Ketiga l Third Meeting Agenda

Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan tentang Management and Employee Stock Option Program (MESOP) sebanyak sebesar 288.943.446 saham yang telah diterbitkan Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal khusunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tertentu dan Perubahan Otoriras No, 38/POJK.04/2014.

Reaffirmation of authority and power of attorney to the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners concerning the execution of the Share Option and Management Option Program (“MESOP”) of the total of 286,943,446 shares issued by the Company with due observance of the prevailing Capital Market regulations in particularCertain OJK Regulation No.38/POJK.04/2014.



Abstain: None.


Against: None.






Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk pelaksanaan Management and Employee Stock Option Program (MESOP) sebanyak banyaknya sebesar 286.943.446 saham yang telah diterbitkan Perseroan sebagaimana yang telah diterbitkan Perseroan.

Approved the reaffirmation of authority and power of attorney to the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners of the Company to execute the Management and Employee Stock Option Program (MESOP) of the total of 286,943,446 shares issued by the Company.








Mata Acara Rapat Keempat l Fourth Meeting Agenda

Persetujuan penambahan modal Perseroan melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan HMETD.

Approval on the increaseof capital of the Company with Preemptive Rights (“HMETD”) in accordance with the provisions of OJK Regulation No.32/POJK.04/2015 concerning the Capital Increase with Preemptive Rights For Public Companies.



Abstain: None.


Against: None.






Menyetujui Penambahan Modal Perseroan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan rinian penambahan modal disetor dan ditempatkan Perseroan sebagai berikut :1. Penerbitan sebanyak-banyaknya 5.965.514.583 saham dengan nilai nominal Rp.100 ( seratus rupiah) setiap saham sehingga sebanyak-banyaknya bernilai

nominal Rp.596.551.458.300 ( lima ratus sembilan puluh enam miliar lima ratus lima puluh satu juta empat ratus lima puluh delapan ribu tiga ratus rupiah)2. Penerbitan sebanyak-banyaknya 5.965.514.583 Waran Seri IV yang dapat dikonversi menjadi saham baru dengan nilai nominal Rp.100 ( seratus rupiah)

sehingga sebanyak-banyaknya bernilai nominal Rp.596.551.458.300 ( lima ratus sembilan puluh enam miliar lima ratus lima puluh satu juta empat ratus lima puluh delapan ribu tiga ratus rupiah)

3. Pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham-saham baru dan Waran Seri IV Perseroan dan melakukan peningkatan moda disetor dan ditempatkan Perseroan melalui PUT VI dan Waran Seri IV serta untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD yang diterbitkan Perseroan dalam rangka pelaksanaan PUT VI dan Waran Seri IV tersebut.

4. Pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penyesuaian penyesuaian terhadap rasio dan harga pelaksanaan HMETD dari PUT VI dan harga pelaksanaan Waran Seri IV, penggunaan dana dan/atau melakukan penyesuaian atau tindakan-tindakan yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan PUT VI sesuai dengan tanggapan dari Otoritas Jasa Keuangan dan regulator serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Approved the capital increase of the Company through Pre-Emptive Rights in accordance with Financial Services Authority Regulation (POJK) No.32/POJK.04/2015 on the Increase of Capital for Public Companieswith Pre-emptive Rights, with details as follows: 1. The issuance of a maximum of 5,965,514,583 (five billion, nine hundred sixty five million five hundred fourteen thousand five hundred and eighty three) shares

with a nominal value of Rp100 (one hundred rupiah) per share to as much as nominal value Rp596,551,480,300 (five hundred ninety six billion, five hundred fifty one million four hundred eighty thousand three hundred rupiah).

2. The issuance of a maximum of 5,965,514,583 (five billion, nine hundred sixty five million five hundred fourteen thousand five hundred and eighty three) the Series IV Warrants that can be converted into new shares with a nominal value of Rp100 (one hundred Rupiah) per share, hence totaling to nominal value of Rp596,551,480,300 (five hundred ninety six billion, five hundred fifty one million four hundred eighty thousand three hundred rupiah).

3. Granted authority and power of attorney to the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners of the Company to issue new shares and the Series IV Warrants of the Company and increase issued and paid-up capital of the Company through Rights Issue VI and Warrants Series IV, as well as to perform all necessary acts in connection with the implementation of Pre-emptive Rights issued by the Company in order to implement the Rights Issue VI and the Series IV Warrants.

4. Grantedauthority and power of attorney to the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners to make adjustments to the ratio and the exercise price of the Rights Issue VI and the Series IV Warrants, the use of proceeds and/ or make adjustments or other actions appropriate in connection with the implementation of the Rights Issue VI in accordance with the response of the authorities and regulators as well as the prevailing laws.


Penambahan Modal Perseroan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) belum dilaksanakan.The Company’s capital injection with Pre-emptive Rights is not yet implemented








Dewan Komisaris adalah organ MNC Bank yang bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya tugas pengelolaan Perseroan oleh Direksi secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris juga dapat memberi nasihat kepada Direksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

DASAR HUKUM 1. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014

Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (POJK 33/2014)

3. POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, berikut dengan ketentuan pelaksanaannya untuk industri perbankan sebagaimana diatur dalam SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

4. Anggaran Dasar Perseroan.

Kriteria Dewan Komisaris Seluruh anggota Dewan Komisaris MNC Bank telah memenuhi persyaratan yang sebagaimana ditetapkan oleh POJK 33/2014 pada saat diangkat dan selama menjabat yaitu sebegai berikut :

1. Memiliki akhlak dan integritas;2. Cakap melakukan perbuatan hukum;3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan:

· Tidak pernah dinyatakan pailit;· Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/

atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

· Tidak pernah dihukum karena tindakan pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

· Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

1) Pernah tidak mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan;

2) Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3) Pernah menyebabkan perusahaan yang memiliki izin, persetujuan, atau pendaftaran

The Board of Commissioners is an organ of MNC Bank that responsible in supervising the implementation of the Company’s management by the Board of Directors in general and/or spesifically in accordance with the Articles of Association. The Board of Commissioners may also provide advisory to the Board of Directors in accordance with the regulations and Articles of Association.

LEGAL BASIS1. Law No. 40 Year 2007 on the Limited Liability

Companies2. Financial Services Authority Regulation No. 33/

POJK.04/2014 on the Board of Directors and the Board of Commissioners of Issuers or Public Companies (POJK 33/2014).

3. POJK No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 on the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks, including implementation rules for Banking industry as stated in SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 dated 17 March 2017 on the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks.

4. Articles of Association of the Company

Criteria of the Board of CommissionersAll members of the Board of Commissioners of MNC Bank has met the requirements set forth by POJK 33/2014 at the time of appointment and during their term of office as follows :

1. Have good moral and integrity;2. Proficient in doing legal capacities;3. During 5 (five) years before the appointment and

during his tenure:· Has never been declared Bankrupt;· Has never been posted as former member of the

Board of Commissioners or Board of Directors which was declared guilty causing a Bankruptcy of a company;

· Has never been sentenced for a crime causing financial losses to the country and/or financial sector; and

· Has never been posted as member of the Board of Commissioners or Board of Directors whereby during each supervisory:1) Has not convened the Annual General

Meeting of Shareholders, 2) His/her accountability, management and

supervisory report rejected by the GMS or failed to submit his/her accountability report as a member of the Board of Directors and/or Board of Commissioners to the GMS and;

3) Have caused a company that had already obtained licenses, approvals or registered





dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban untuk memberikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan

5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perusahaan.

PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan menyebutkan bahwa calon anggota Dewan Komisaris wajib memperoleh persetujuan dari OJK sebelum menjalankan tindakan, tugas dan fungsinya. Dalam memberikan persetujuan tersebut OJK melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan kepada calon anggota Dewan Komisaris.

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus fit and proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, yang mengindikasikan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Dewan Komisaris

NamaName

JabatanPosition

Pelaksana PemeriksaanAssessor

Tanggal EfektifPengangkatan

Eko B. Supriyanto Presiden Komisaris (Independen)President Commissioner (Independent)

Otoritas Jasa KeuanganFinancial Services Authority

8 Agustus | August 2016

Purnadi Harjono KomisarisCommissioner


9 Juni | June 2014

Rusli Witjahjono Komisaris IndependenIndependent Commissioner


8 Agustus | August 2016

Pengangkatan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris MNC Bank diangkat oleh RUPS dengan memperhatikan hasil evaluasi dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi MNC Bank. Keputusan RUPS atas pengangkatan Dewan Komisaris akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan OJK terkait Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang dilaksanakan. Dalam hal calon yang dimintakan persetujuan dan telah diangkat dalam RUPS dimaksud ternyata tidak disetujui oleh OJK, maka RUPS wajib memberhentikan yang bersangkutan.

Masa JabatanAnggota Dewan Komisaris diangkat untuk masa jabatan 1 (satu) periode yaitu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya sampai dengan ditutupnya RUPST yang ke-3 (ketiga) setelah tanggal pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan


with the Financial Service Authority to not fulfill its obligations to submit annual reports and/or financial reports to the Financial Service Authority

4. Have a commitment to follow the regulations; and

5. Have knowledge and/or competence required by the Company.

Fit and Proper TestFinancial Services Authority Regulation No. 27/POJK.03/2016 on Fit and Proper Tests for Main Party of Financial Service Institution sets forth that candidates of members of the Board of Commissioners shall obtain the approval from OJK prior to perform any action, duties and its functins. In providing the approval, OJK conduct the fit and proper test for candidates of members of the Board of Commissioners.

All members of the Board of Commissioners are successfully passing the fit and proper test and obtaining the approval of Bank Indonesia indicating sufficient financial integrity, competence and reputation by every members of the Board of Commissioners.

Fit and Proper Test for the Board of Commissioners

Appointment of the Board of CommissionersMembers of the Board of Commissioners of MNC Bank are appointed by the GMS by taking into account the evaluation results and recommendations of the Nomination and Remuneration Committee of MNC Bank. The GMS resolution on the appointment of the Board of Commissioners shall become effective following the OJK approval on the Fit and Proper Test. In the event that the proposed candidates and has been appointed in the GMS are not approved by OJK, then the GMS shall dismiss the respective personnel.

Terms of OfficeMembers of the Board of Commissioners are appointed for 1 tenure started from the appointment at the closing of GMS until the closing of the 3rd (third) GMS after the date of the appointment, without reducing the rights of GMS to dismiss members of the Board of Commissioners at any






anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu. Khusus untuk Komisaris Independen, masa jabatan Komisaris Independen adalah paling banyak 2 (dua) periode berturut-turut. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya tetap independen sesuai Pasal 25 POJK 33/2014. Apabila Komisaris Independen menjabat sebagai Kepala Komite Audit, Komisaris Independen tersebut hanya dapat diangkat kembali sebagai Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa jabatan Audit berikutnya.

Pemberhentian Dewan KomisarisBerdasarkan Anggaran Dasar, masa jabatan seorang anggota Dewan Komisaris berakhir melalui keputusan RUPS apabila:

1. Meninggal dunia; 2. Masa jabatannya berakhir; 3. Tidak lagi memenuhi kriteria sebagai Dewan Komisaris

Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dan oelh karenanya Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS, yang tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional MNC Bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Bank Indonesia serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Secara rinci, tugas pokok Dewan Komisaris yang berhubungan dengan pengawasan adalah:

a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

b. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan dan memberi nasihat kepada Direksi.

c. Melakukan fungsi pengawasan dengan cara mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.


time. In particular to the Independent Commissioner, the tenure is at most two (2) consecutive terms. An Independent Commissioner that has served for 2 (two) terms can be reappointed for the next period as long as he/she declares to the GMS to remain Independent in accordance with POJK 33/2014. In the event that Independent Commissioner serves as Chairman of the Audit Committee, he/she only can be reappointed as the Audit Committee for one more period for the next position.

Dismissal of the Board of CommissionersBased on the Articles of Association, the term of office of members of the Board of Commissioners shall end through the decision of the GMS if:

1. Passed away;2. The term of office ends;3. No longer meet the criteria as the Board of Commissioners

A member of the Board of Commissioners has the rights to resign from his/her position by providing written notification to the Company and therefore the Company shall convene the GMS to resolve the resignation of respective members within 90 (ninety) days following the acceptance of resignation letter.

Duties and ResponsibilitiesThe Board of Commissioners has clear functions, duties and responsibilities in accordance with the Articles of Association and the authority granted by the GMS as specified in the BOC Charter.

The Board of Commissioners is responsible to shareholders to supervise the policy of the Board of Directors on MNC Bank’s operation in general, which refers to the business plan approved by the Board of Commissioners and Bank Indonesia and to ensure compliance with the prevailing laws and regulations.

The details of the Board of Commissioners duties and responsibilities pertaining to the supervision function are as follows:a. Independently performing duties and responsibilities.

b. Exercise supervision over the course of policy management and maintenance of the company and provide advisory to the Board of Directors.

c. Exercising oversight by directing, monitoring and evaluating the implementation of MNC Bank’s strategic policy.





d. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan organisasi yang mencakup 11 (sebelas) aspek pelaksanaan Tata Kelola.

e. Tidak terlibat di dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal khusus yang telah diatur oleh Bank Indonesia dan Anggaran Dasar MNC Bank.

f. Melakukan pengawasan aktif atas penerapan manajemen risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank yang mencakup: - Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan

manajemen risiko.- Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas

pelaksanaan kebijakan menajemen risiko.- Mengevaluasi dan memutuskan permohonan

Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

g. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/ atau hasil pengawasan otoritas lainnya.

h. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan di bidang keuangan/ perbankan dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

i. Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk sementara anggota Direksi sesuai ketentuan Pasal 106 UUPT dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Penilaian atas Kinerja Komite Penunjang Dewan Komisaris Dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Sepanjang tahun 2017 Dewan Komisaris memandang bahwa komite-komite tersebut telah menjalankan tugasnya dengan efisien dan sesuai dengan Pedoman Kerja masing-masing komite. Penilaian ini dilaksanakan berdasarkan laporan kinerja yang disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Pernyataan Kepemilikan Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris Dewan Komisaris MNC Bank telah memiliki piagam kerja Dewan Komisaris dalam bentuk Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 15 Januari 2016.


d. Ensure the implementation of GCG in all business activities of MNC Bank at all levels of the organization, which includes 11 (eleven) aspects of the Governance implementation.

e. Not involved in the decision-making activities of the Bank’s operations, except for particular matters set by Bank Indonesia and MNC Bank’s Articles of Association.

f. Actively supervise the implementation of risk management inherent in all MNC Bank’s activities including to: - Approve and evaluate the risk management policy.- Evaluate the accountability of the Board

of Directors for the implementation of risk management policies.

- Evaluate and decide the requests from the Board of Directors in respect of transactions, which require the approval of the Board of Commissioners.

g. Ensure that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations of Internal Audit Group, external auditors, oversight results of Financial Services Authority and other supervisory authorities.

h. Inform Financial Services Authority within 7 (seven) working days following the discovery of violations of regulations in finance/ Banking and state or state estimates that could jeopardize the Bank’s business continuity.

i. Based on the meeting of the Board of Commissioners, the Board reserves the rights to suspend members of the Board of Directors pursuant to the Article 106 of the Company Law and by taking into account the capital market laws and regulations.

Performance Assessment of Supporting Committee under the Board of CommissionersIn carrying out its oversight functions, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, Risk Oversight Committee and the Nomination & Remuneration Committee.

During 2017, the Board of Commissioners perceives that the committees have performed efficient duties and in accordance with the Charter of each Commitee. This assessment is undertaken on the basis of performance report as submitted to the Board of Commissioners.

BOC Charter

MNC Bank has in place the BOC Charter in a form of the Working Guidelines and Conduct for the Board of Commissioners as ratified on 15 January 2016 by the Board of Commissioners.






Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris serta menjelaskan struktur dan sistematis tahapan aktivitas yang mudah dipahami serta dapat dijalankan.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dibuat untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat lebih baik dalam mengawasi kinerja Direksi MNC Bank dalam menjalankan pengurusan untuk kepentingan terbaik dan sesuai dengan maksud dan tujuan MNC Bank.

KomposisiKomposisi anggota Dewan Komisaris MNC Bank per 31 Desember 2017 adalah berdasarkan keputusan RUPS tanggal 3 Mei 2016 adalah sebagai berikut:

Nama dan JabatanName and Position

Dasar PengangkatanAppointment Basis

Masa JabatanTerms of Office


RUPS Tahunan tanggal 3 Mei 2016Annual GMS dated 3 May 2016

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018Up to the closing of Annual GMS 2018

Purnadi Harjono *)KomisarisCommissioner

RUPS Tahunan tanggal 16 Juni 2014Annual GMS dated 16 June 2014


Rusli WitjahjonoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

RUPS Tahunan tanggal 3 Mei 2016Annual GMS dated 3 May 2016


Keterangan | Note:*) Mengajukan pengunduran diri pada tanggal 11 Desember 2017, yang akan efektif yang akan efektif setelah diputuskan oleh RUPS | Resigned on 11 December

2017, which will be effective after being decided by the GMS.

Independensi Dewan Komisaris Dewan Komisaris Bank harus mengambil keputusan yang efektif, tepat dan cepat. Selain itu, Dewan Komisaris juga dituntut untuk dapat bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) yang dapat menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap direksi.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dewan KomisarisSepanjang tahun 2017, anggota Dewan Komisaris MNC Bank telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:



TanggalDate

NamaName

1 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko (level 1 - KOMISARIS)Refreshment of Risk Management Certification (level 1- Commissioners) LSPP 12-Jan-17 Purnadi Harjono

2 Risk Management Refreshment – Cyber Security and Integrating Operation Risk with the Mitigating Facftors Ikatan Bankir Indonesia (IBI) 16-Feb-17 Eko B. Supriyanto


The BOC Charter consists of working conduct for the Board of Commissioners and elaborates the Board of Commissioners’ activities in a structured and systematic manner, easy to understand and can be implemented.

The BOC Charter is established to assist the Board of Commissioners’ members in performing duties and responsibilities hence able to provide good supervision on the performance of the Board of Directors in business management for the best interest of and in accordance with the purposes and objectives of MNC Bank.

Composition The composition of the Board of Commissioners’ MNC Bank as of December 31, 2017 is based on the decision of the GMS dated 3 May 2016 as follows:

Independency of the Board of Commissioners The Board of Commissioners shall take effective, accurate and swift decision. In addition, the Board of Commissioners is also required to perform independently, in the sense of not having any conflict of interest that may interfere with the ability to perform the duties independently and critically, both in relation to fellowship and the relationship of the Board of Directors.

Board of Commissioners Competence Trainings

Throughout 2017, the Board of Commissioners has attended various competencies programs in the form of training, workshops, conferences, seminars, as stated in the following table:








TanggalDate

NamaName

3 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko (level 2 - KOMISARIS)Refreshment of Risk Management Certification (level 2- Commissioners) LSPP 30-May-17 Eko B. Supriapto

4 Briefing mengenai PSAK-71 | Briefing on PSAK-71 PwC 17-Okt-17 Eko B. Supriyanto

5 Briefing mengenai PSAK-71 | Briefing on PSAK-71 PwC 17-Okt-17 Rusli Witjahjono

Sertifikasi Manajemen RisikoDi samping program peningkatan kompetensi di atas, Dewan Komisaris juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko. Pada periode 2017, Dewan Komisaris yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko sebagai berikut:

JenjangJabatanPosition

JumlahPejabat

TotalExecutives

Telah Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko (Reguler)Has Passed Risk Management Certification (Regular)

Telah Lulus SertifikasiManajemen Risiko (untuk Komisaris)*

Has Passed RiskManagement Certification (for

Commissioners)*Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Level2 Level 1

Komisaris| Board ofCommissioners

3 - 2 - - - 1 -

*) Komisaris hanya diwajibkan Sertifikasi Manajemen Risiko (khusus Komisaris) yaitu level 1 dan Level 2 | Commissioners are only obligated to take Risk Management Certification (specifically for Commissioners) which are level 1 and level 2

Rangkap JabatanDewan Komisaris telah mengungkapkan jabatan rangkap yang dimilikinya. Jabatan rangkap Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NamaName

JabatanPosition

Jabatan PadaPerusahaan /Instansi Lain

Position in AnotherCompany/Institution

Nama Perusahaan/Instansi Lain

Name of other Company/ Institution

Eko B. Supriyanto Presiden Komisaris (Independen)President Commissioner(Independent)

Direktur UtamaPresident Director

PT Infoarta Pratama

Purnadi Harjono KomisarisCommissioner

Direktur | Director Nihil | Nil

Rusli Witjahjono Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Nihil | Nil Nihil | Nil

Kepemilikan Saham Dewan KomisarisPer tanggal 31 Desember 2017, masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham dengan kepemilikan yang mencapai 5% (lima per seratus) dari modal disetor Bank MNC, Bank lain, lembaga keuangan bukan Bank dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri. Berikut adalah tabel kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris:

NamaName

Kepemilikan Saham (dalam lembar) | Share Ownership (in shares)

MNC Bank Bank LainOther Banks

Lembaga Keuangan Non BankNon Bank Financial Institutions

Perusahaan LainOther Companies

Eko B. Supriyanto Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil

Purnadi Harjono Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil

Rusli Witjahjono Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil

Risk Management CertificationIn addition to the above development programs, the Board of Commissioners also attended the Risk Management Certification program. In 2017, the Board of Commissioners have passed the Risk Management Certification as follows:

Multiple Board MembershipThe Board of Commissioners has disclosed the concurrent positions, as illustrated in the following table:

Board of Commissioners Shares OwnershipAs of 31 December 2017, each member of the Board of Commissioners did not owned any shares with 5% (five per hundred) ownership from the paid-in capital of MNC Bank, other Banks, non-Bank financial institutions and other companies domiciled in the country or overseas. The following table illustrated the Board of Commissioners shares ownership:






KOMISARIS INDEPENDENINDEPENDENT COMMISSIONERS

Komisaris Independen Bank ditetapkan paling kurang 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Komposisi Dewan Komisaris MNC Bank Per 31 Desember 2017 berjumlah 3 (tiga) Orang, 2 (dua) orang sebagai Komisaris Independen yang berarti 66,6% dari Komisaris yang ada dan telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/OJK.

KRITERIA KOMISARIS INDEPENDENKriteria anggota Dewan Komisaris yang juga merupakan Komisaris Independen sesuai SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dimana Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Masing-masing Komisaris Independen MNC Bank telah menandatangani Surat Pernyataan Independen pada saat pengangkatan dan didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan.

MNC Bank’s Independent Commissioner shall be at least 50% (fifty percent) of the total number of the Board of Commissioners. The Composition of MNC Bank’s Board of Commissioners as of December 31, 2017 were 3 (three) members, two (2) members as Independent Commissioner, which means a 66.6% of the Board of Commissioners are Independent and has complied with Bank Indonesia/OJK regulation.

INDEPENDENT COMMISSIONER CRITERIAThe criteria for members of the Board of Commissioners that also an Independent Commissioner is in accordance with the Circular Letter of SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 on the Implementation of Governance for Commercial Banks, whereby Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners without any financial relationship, management relationship, share ownership relationship and/or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/ or Controlling Shareholders or relationship with MNC Bank, which could affect its ability to act independently.

Each Independent Commissioner of MNC Bank has signed Statement Letter of Independent at the time of appointment and documented by the Corporate Secretary.





DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan untuk kepentingan MNC Bank sesuai dengan maksud dan tujuan serta mewakili MNC Bank, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Dasar Hukum Direksi MNC Bank melaksanakan tugasnya berdasarkan:

1. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (POJK 33/2014)

3. POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, berikut dengan ketentuan pelaksanaannya untuk industri perbankan sebagaimana diatur dalam SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

4. Anggaran Dasar Perseroan.

KRITERIA DIREKSISesuai dengan Anggaran Dasar MNC Bank, kriteria anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan berikut pada saat diangkat dan selama menjabat:

1. Memiliki akhlak dan integritas;2. Cakap melakukan perbuatan hukum;3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan:

· Tidak pernah dinyatakan pailit;· Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/

atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

· Tidak pernah dihukum karena tindakan pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

· Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

1) Pernah tidak mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan;

2) Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3) Pernah menyebabkan perusahaan yang memiliki izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban untuk

The Board of Directors is fully authorized and responsible for all matters for the benefit of MNC Bank in line with the objective as well as purpose of MNC Bank and to represent MNC Bank both inside and outside the court in accordance with the Articles of Association.

LEGAL REFERENCESMNC Bank Board of Directors performs their duties based on:1. Law No. 40 Year 2007 on the Limited Liability

Companies2. Financial Services Authority Regulation No. 33/

POJK.04/2014 on the Board of Directors and the Board of Commissioners of Issuers or Public Companies (POJK 33/2014).

3. POJK No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 on the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks, including implementation rules for Banking industry as stated in SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 dated 17 March 2017 on the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks.

4. Articles of Association of the Company

BOARD OF DIRECTORS CRITERIAIn accordance with the Articles of Association of MNC Bank, the criteria to be the member of The Board of Directors is any individual who meets the requirements upon appointment and during his tenure:

1. Have good moral and integrity;2. Proficient in doing legal capacities;3. During 5 (five) years before the appointment and

during his tenure:· Has never been declared Bankrupt;· Has never been posted as former member of the

Board of Commissioners or Board of Directors which was declared guilty causing a Bankruptcy of a company;

· Has never been sentenced for a crime causing financial losses to the country and/or financial sector; and

· Has never been posted as member of the Board of Commissioners or Board of Directors whereby during each supervisory:1) Has not convened the Annual General

Meeting of Shareholders, 2) His/her accountability, management and

supervisory report rejected by the GMS or failed to submit his/her accountability report as a member of the Board of Directors and/or Board of Commissioners to the GMS and;

3) Have caused a company that had already obtained licenses, approvals or registered with the Financial Service Authority to not






memberikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan

5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perusahaan.

Pengangkatan dan Masa Jabatan Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan yang ditentukan oleh RUPS sampai penutupan RUPS tahunan yang kelima dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Pengangkatan Anggota Direksi oleh RUPS wajib dengan memperhatikan hasil evaluasi dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi MNC Bank. Keputusan RUPS atas pengangkatan anggota Direksi akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan OJK terkait Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang dilaksanakan. Dalam hal calon yang dimintakan persetujuan dan telah diangkat dalam RUPS dimaksud ternyata tidak disetujui oleh OJK, maka RUPS wajib memberhentikan yang bersangkutan.

Pemberhentian Jabatan anggota Direksi berakhir, jika:· Mengundurkan diri dengan tata cara berdasarkan

peraturan yang berlaku.· Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.· Meninggal dunia.

Tugas Dan Tanggung Jawab1. Menjalankan kepengurusan MNC Bank dengan itikad

baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili MNC Bank baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai Anggaran Dasar dan peraturan perundang undangan yang berlaku;

2. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian MNC Bank apabila yang bersangkutan terbukti bersalah atau lalai menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab sebagaimana diatur dalam pasal 97 UUPT;

3. Menjaga kelangsungan usaha MNC Bank, mengimplementasikan visi, misi, strategi, sasaran usaha serta rencana jangka panjang dan jangka pendek, memelihara kesehatan MNC Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian, memastikan terlaksananya pengendalian internal dan manajemen risiko, memastikan terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan secara wajar dan terpenuhinya prinsip prinsip Tata Kelola dalam pengambilan keputusan dan pengurusan MNC Bank;


fulfill its obligations to submit annual reports and/or financial reports to the Financial Service Authority

4. Have a commitment to follow the regulations; and

5. Have knowledge and/or competence required by the Company.

Appointment and Terms of OfficeMembers of the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS, for a period of 5 (five) years commencing from the date of appointment determined by the GMS until the closing of the fifth Annual General Meeting of Shareholders, without prejudice to the rights of the GMS to dismiss them at any time.

Appointment of Members of the Board of Directors by the GMS shall take into account on the assessment results and recommendations of the Nomination and Remuneration Committee of MNC Bank. The GMS resolution on the appointment of the Board of Directors’ members shall become effective following OJK approval on the Fit and Proper Test. In the event that the candidate for approval and has been appointed in the GMS is not approved by OJK, then the GMS shall dismiss the respective person.

DismissalThe terms of office of a BOD member is terminated, if:· Submit resignation with procedure based on prevailing

regulation.· No longer meet the requirements of applicable laws

and regulations.· Passed away.

Roles and Responsibilities 1. Managing the management of MNC Bank in good

faith and full responsibility for the interests as in accordance with the purpose and objectives of MNC Bank and represent MNC Bank both in and out of court in accordance with the Articles of Association and prevailing regulations;

2. Each member of the Board of Directors are fully responsible in personal for the loss of MNC Bank if the respective person is proven guilty or neglecting his/her duties in good faith and responsibility as regulated under the Article 97 of the Company Law;

3. Maintaining the sustainability of MNC Bank, implementing the vision, mission, strategy, business targets as well as long-term and short-term plans, maintaining MNC Bank’s soundness in accordance with prudent principles, ensuring the implementation of internal control and risk management, ensuring protection of the interests of stakeholders fairly and in compliance with the principles of corporate governance in decision-making and management of MNC Bank;






4. Menetapkan suatu sistem pengawasan internal yang efektif untuk tercapainya kepastian atas informasi keuangan, efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan MNC Bank dan kepatuhan pada peraturan perundang undangan yang berlaku dengan tujuan mengamankan investasi dan aset MNC Bank;

5. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi Internal Audit Grup, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lainnya;

6. Melakukan pengawasan aktif atas penerapan manajemen risiko yang melekat pada seluruh aktivitas MNC Bank, yang mencakup:· Menyusun kebijakan dan strategi manajemen

risiko dan eksposure risiko;· Bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen

risiko dan eksposure risiko;· Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang

memerlukan persetujuan Direksi.· Mengembangkan budaya paham risiko pada

seluruh jenjang organisasi;· Memastikan peningkatan kompetensi SDM yang

terkait dengan manajemen risiko;

· Memastikan fungsi manajemen risiko telah beroperasi secara independen.

7. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) setiap awal tahun sesuai peraturan perundang-undangan dan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

8. Menyusun Laporan Keuangan tahunan sesuai peraturan perundang-undangan yang ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan dan mendapat pengesahan dalam RUPS Tahunan;

9. Menyelenggarakan RUPS Tahunan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan MNC Bank;

10. Dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu oleh komite-komite eksekutif yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite ALCO, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Tata Kelola Produk, Komite Spesial Aset Manajemen, Komite Kredit dan Tim Penanganan Kasus Karyawan;

11. Direksi juga melakukan kunjungan kerja ke cabang-cabang guna memberi dukungan atas pencapaian rencana kerja MNC Bank, yang antara lain dalam bentuk bertemu dengan prospek nasabah di cabang-cabang. Selain itu, Direksi juga melakukan internalisasi/sosialisasi atas penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dan nilai-nilai utama budaya kerja (core values) kepada jajaran karyawan.

4. Stipulating the effective internal control system to achieve certainty of financial information, the effectiveness and efficiency of Bank management processes and compliance with prevailing laws and regulations aiming at securing investments and assets of MNC Bank;

5. Following up on audit findings and recommendations from the Internal Audit Group, external auditors, monitoring report from Bank Indonesia and other authorities;

6. Actively supervising the implementation of risk management inherent in all the MNC Bank’s activities, which include:· Developing policies and strategies for risk

management and risk exposure;· Responsible for the implementation of risk

management and risk exposure;· Evaluating and deciding the transactions that

require the approval from the Board of Directors;· Developing a risk awareness culture at all levels

within the organization; · Ensuring the development of competence with

regards to human resources associated with risk management;

· Ensuring that the risk management function has independently managed.

7. Developing the Annual Work Plan and Budget (RKAT) on the beginning of each year according to the regulations and signed by all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners;

8. Developing the annual Financial Statements in accordance with prevailing regulations and signed by all members of the Board of Directors and Board of Commissioners to be proposed and approved by the Annual GMS;

9. Organizing the Annual GMS not later than 6 (six) months following the end of fiscal year and the Extraordinary General Meeting of Shareholders based on the needs and interests of MNC Bank;

10. In performing its duties the Board of Directors is assisted by the executive committees, namely Risk Management Committee, Integrated Risk Management Committee, ALCO Committee, Information Technology Steering Committee, Product Governance Committee, Special Assets Management Committee, Credit Committee and Employee Cases Management Team;

11. Board of Directors also conducts working visits to the branches in order to provide support to the MNC Bank business plan, among others through meetings with prospective clients at branches. In addition, the Board of Directors also internalizes/ socializes the application of corporate governance principles and the core values to the employees.






Secara khusus tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:1. Mewakili MNC Bank baik di dalam maupun di luar

pengadilan terkait segala hal dan kejadian yang mengikat MNC Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan MNC Bank, dengan pembatasan sebagai berikut:d. Untuk melakukan tindakan tersebut dibawah ini

disyaratkan persetujuan dari Dewan Komisaris, yakni:

- Untuk meminjamkan uang atau memberikan fasilitas kredit atau fasilitas perbankan lainnya yang menyerupai atau mengakibatkan timbulnya hak penagihan pinjaman uang kepada pihak terkait/terafiliasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

- Untuk membeli atau dengan cara lain memperoleh/mendapatkan barang tidak bergerak (termasuk hak atas tanah dan/ atau bangunan) dan/atau perusahaan.

- Untuk menjual atau dengan cara lain memindahkan hak atas barang tidak bergerak (termasuk hak atas tanah dan/ atau bangunan) dan/atau perusahaan.

- Untuk membebani hak tanggungan, menggadaikan atau dengan cara lain menjaminkan/mengagunkan kekayaan milik MNC Bank.

- Mendirikan perusahaan baru, melakukan penyertaan modal atau penambahan penyertaan modal, termasuk menyetujui keputusan tentang dividen saham (stock dividen) yang menyebabkan penambahan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal atau pengurangan penyertaan modal dalam perusahaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Untuk melakukan tindakan tersebut di bawah ini Direksi wajib berpedoman pada ketentuan dan batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris, yakni:a. Untuk meminjamkan uang atau memberikan

fasilitas kredit atu fasilitas perbankan lainnya yang menyerupai atau mengakibatkan timbulnya hak penagihan pinjaman uang kepada pihak lain, baik Bank, lembaga keuangan non Bank perorangan atau pihak lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.

b. Untuk mengeluarkan surat jaminan Bank atau dengan cara lain menjadi penjamin atau avalist untuk menjamin pembayaran hutang atau kewajiban keuangan pihak lain.


In particular, the duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows:1. To represent MNC Bank within and outside the Court

on all matters and in any event, bind the Company with the other party and the other party to the Company and perform all with the following restrictions:

a. The Board of Directors required the approval of the Board of Commissioners in performing the following actions:- To lend money or provide credit facilities or

other Banking facilities that resembles or resulted in the emergence of loan collection rights to the related/affiliated party in accordance with Bank Indonesia regulations.

- To purchase or otherwise acquire/obtain immovable goods (including rights to land and/ or buildings) and/or company.

- To sell or otherwise transfer rights over immovable goods (including rights to land and/ or buildings) and/or company.

- Burden the deed of encumber, pledge or otherwise guaranteed/collateralized the Company’s assets.

- Establish a new company, capital investment or additional capital investment, including approving the decision on stock dividend, which led to an increase in capital or releasing or reduce equity investment in other companies in accordance with the laws and regulations.

2. To perform the following actions, the Board of Directors shall be guided by the provisions and limitation from time to time determined by the Board of Commissioners, which are:a. To lend money or provide credit facilities or other

Banking facilities that resembles or leads to the emergence of money loan collection rights to other parties, whether Banks, non-Bank financial institutions, individuals or other parties both inside and outside the country.

b. To issue Bank guarantees or by other means become a guarantor or avalist to guarantee repayment of loan or financial liabilities to other party.





c. Menghapus bukukan/mengeluarkan piutang MNC Bank dari pembukuan dan melepaskan hak Perseroan untuk menagih piutang macet yang telah dihapuskan bukukan.

3. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan, melepaskan hak, atau menjadikan jaminan hutang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (50 per seratus) jumlah kekayaan bersih Perseroan sesuai ketentuan Pasal 102 UUPT dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

4. Presiden Direktur bersama-sama dengan seorang Direktur; atau 2 orang Direktur secara bersama-sama; berhak dan berwenang bertindak untuk dan atau nama Direksi serta mewakili MNC Bank.

5. Pembagian tugas dan wewenang di antara anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

6. Untuk melakukan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang Saham Utama, dengan kepentingan ekonomis MNC Bank, Direksi memerlukan persetujuan RUPS dan pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 8 huruf a, b, c dan Anggaran Dasar MNC Bank.

7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Direktur atau anggota Direksi lainnya dalam Anggaran Dasar berlaku pula baginya.

Ruang Lingkup Tugas Direksi Ruang lingkup tugas masing-masing anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Apabila hal ini tidak dinyatakan oleh RUPS maka Direksi dapat memutuskan dalam keputusan Direksi mengenai delegasi wewenang dan tugas anggota Direksi.

Berikut adalah lingkup dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi MNC Bank sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi tanggal 19 Januari 2017:

NamaName

JabatanPosition

Bidang TugasTask Field

Ruang Lingkup TugasScopes of Duties

Benny Purnomo Presiden DirekturPresident Director

Internal AuditCorporate Secretary

Benny Helman *) Direktur Director

KeuanganFinancial

Financial ControlTreasury & FIBusiness Strategy & Planning

Nerfita Primasari Direktur Director

SDM & UmumGeneral Affairs & HR

Human ResourcesGeneral Services


c. Writte-off/ removes the MNC Bank’s accounts receivables from the record and release the Company from its rights to collect written-off bad debt.

3. The Board of Directors shall request the approval from the GMS to transfer, relinquish the rights or collateralized the Company’s assets that constitute more than 50% of the Company’s net assets pursuant to Article 102 of the Company Law and the capital market laws and regulations.

4. The Chairman and a Director; or 2 Directors jointly; are hereby entitled and authorized to act for or on behalf of the Board of Directors and represent the Company.

5. The division of duties and responsibilities among members of the Board of Directors determined by the GMS. In the case it is not stipulated in the GMS, the division of duties and responsibilities shall be determined by the Board’s decision.

6. To take legal actions such as transaction that includes personal conflict of economic interest of members of the Board of Directors, Board of Commissioners or Majority Shareholder with the economic interest of the Company - the Board of Directors requires the approval of the GMS and shareholders that do not have a conflict of interest as referred to in Article 12, paragraph 8 letter a, b, c and the Articles of Association of MNC Bank.

7. In the event that there is only one surviving member of the Board of Directors, then all duties and authorities granted to the Chairman or other members of the Board of Directors in the Articles of Association shall be applicable to him.

Scope of Duties of the BODThe scope of duties of each member of the Board of Directors shall be determined by the GMS. In the event that this is not stated by the GMS, the Board of Directors may decide in the BOD’s Decree regarding the delegation of authority and duties of it’s members.

The following illustrates individual scope and responsibilities of members of the Board of Directors as stipulated in the BOD’s decree dated 19 January 2017:






NamaName

JabatanPosition

Bidang TugasTask Field

Ruang Lingkup TugasScopes of Duties

Widiatama Bunarto Direktur IndependenIndependent Director

Operasional & Teknologi InformasiOperations & InformationTechnology

Channel & Centralize BankingOperation Credit AdministrationInformation Technology

Chisca Mirawati Direktur Director

KepatuhanCompliance

ComplianceLegal Risk Management

Keterangan | Note:*) Eefektif mengundurkan diri sejak tanggal 11 Desember 2017 | Resigned effective as fo 11 December 2017

Penilaian Kinerja Komite Direksi Sepanjang tahun 2017 Direksi memandang bahwa komite-komite tersebut telah menjalankan tugasnya dengan efisien dan sesuai dengan Pedoman Kerja masing-masing komite. Penilaian ini dilaksanakan berdasarkan laporan kinerja yang disampaikan kepada Direksi.

KomposisiJumlah anggota Direksi MNC Bank telah sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Pada tahun 2017 terdapat perubahan susunan anggota Direksi MNC Bank. Berdasarkan surat pengunduran diri Bapak Benny Helman dan sesuai dengan keterbukaan informasi yang disampaikan MNC Bank kepada OJK, efektif sejak tanggal 11 Desember 2017 telah mengunduran diri selaku Direktur MNC Bank, dengan demikian susunan Direksi per 31 Desember 2017 adalah:

NamaName

PosisiTitle

DomisiliDomicile


Masa JabatanTerms of Office


Indonesia RUPS Tahunan tanggal 28 April 2015Annual GMS dated 28 April 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2020Until the closing of Annual GMS in 2020


Indonesia RUPS Tahunan tanggal 28 April 2015 Annual GMS dated 28 April 2015


Widiatama Bunarto Direktur Director

Indonesia RUPS Tahunan tanggal 28 April 2015Annual GMS dated 28 April 2015


Chisca Mirawati Direktur KepatuhanCompliance Director

Indonesia RUPS Tahunan 3 Mei 2016 Annual GMS dated 3 May 2016


Penilaian Kemampuan dan KepatutanDireksi sebagai pengurus Bank diharuskan memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan serta memperoleh predikat lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan yang diselenggarakan oleh OJK sebagaimana tercantum dalam POJK No. 27/ POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan (Fit and Proper Test).

Seluruh anggota Direksi MNC Bank telah lulus fit and proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, yang mengindikasikan bahwa setiap anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.


Performance Assessment of BOD Commitee During 2017, the Board of Directors perceives that the committees have performed efficient duties and in accordance with the Charter of each Commitee. This assessment is undertaken on the basis of performance report as submitted to the Board of Directors.

CompositionThe total members of MNC Bank’s Board of Directors has been in accordance with the prevailing laws and regulations. In 2017, there was a change on the composition of MNC Bank’s Board of Directors members. Referring to the resignation of Mr. Benny Helman and in accordance with the information disclosure submitted by MNC Bank to Financial Services Authority, he has resigned as the Director of MNC Bank effective as of 11 December 2017, as such the composition of MNC Bank’s Board of Directors as of December 31, 2017 is as follows:

Fit and Proper TestThe Board of Directors as the management of MNC Bank shall meet the requirements of integrity, competence and financial reputation, as well as shall pass a fit and proper test and obtain the approval of OJK as stated in the POJK No. 27/POJK.03/2016 regarding the Assessment of Fit and Proper Test For Main Parties of the Financial Services Institutions.

All members of MNC Bank’s Board of Directors have passed the fit and proper test and further obtained the approval from Bank Indonesia, which indicates that each member of the Board of Directors has sufficient financial integrity, competence and reputation.






Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Direksi

NamaName

JabatanPosition

Pelaksana PemeriksaanEvaluator

Tanggal Efektif PengangkatanEffective Date of Assignment


Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority

9 Juni | June 2014

Nerfita Primasari Direktur SDM & General ServicesHR & General Services Director


24 Juli | July 2014

Widiatama Bunarto Direktur Operational & Teknologi Operations & Technology Director


6 Oktober | October 2014



27 Juni | June 2016

Kepemilikan Saham Direksi Per 31 Desember 2017 kepemilikan saham oleh Direksi MNC Bank adalah sebagai berikut :

NamaName

Kepemilikan Saham (dalam lembar) | Share Ownership (in shares)

MNC Bank Bank LainOther Banks

Lembaga Keuangan Non BankNon Bank Financial Institutions

Perusahaan LainOther Companies

Benny Purnomo Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil

Nerfita Primasari Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil

Widiatama Bunarto Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil

Chisca Mirawati Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil Nihil | Nil

Rangkap Jabatan Direksi Seluruh Direksi MNC Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain.

Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara, Daerah dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan MNC Bank, maupun jabatan struktural dan jabatan fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar MNC Bank dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi DireksiUntuk mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi dapat mengikuti pelatihan atau program peningkatan kompetensi yang diselenggarakan baik internal maupun eksternal. Sepanjang tahun 2017, Direksi telah mengikuti program sebagai berikut:



TanggalDate

PesertaParticipants

1 Executive Leadership Program "MNC One Spirit" ESQ Leadership Center 18 - 19 Feb 2017

Benny Purnomo


Chisca Mirawati


Ir. R. Widiatama Bunarto

Table of Fit and Proper Test for the Board of Directors

BOD SharesownershipAs of 31 December 2017, the shares ownership of MNC Bank’s Board of Directors are as follows :

Multiple Board Membership of BODAll members of the Board of Directors do not hold multiple board membership as the Board of Commissioners, the Board of Directors or Executive Officers of Banks, company and/or other institutions.

The Board of Directors do not hold another position as the President Director or other Directors on the State- Owned, Regional and Private Enterprises or another position relating to the management of a Company, as well as structural position and other functional position in any central and local governments institutions/ agencies, as well as other positions in accordance with the Company’s Articles of Association and other prevailing laws and regulations.

Board of Directors Competence TrainingsTo develop competence in carrying out its duties, members of the Board of Directors can attend training or competency development programs held both internally and externally. Throughout 2017, the Board of Directors have attended the following programs:








TanggalDate

PesertaParticipants


Nerfita Primasari

5 How to Upgrade Your Company’s Judgement Intellectual Business Community

23-Feb-2017 Nerfita Primasari

6 Risk Awareness dan RiskOne ORM MNC Bank 28-Feb-2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

7 The Digital Banking Masterclass Singfin 13 - 15 Mar 2017

Ir. R. Widiatama Bunarto

8 Manager Forum MNC Holding 7-Apr-2017 Benny Purnomo

9 Manager Forum MNC Holding 7-Apr-2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

10 Manager Forum MNC Holding 10-Jul-2017 Benny Purnomo

11 Manager Forum MNC Holding 10-Jul-2017 Chisca Mirawati

12 Manager Forum MNC Holding 10-Jul-2017 Nerfita Primasari

13 Driving successful Organizational Transformation & Alingning Leadership to make a Real Difference

Knowcap 8-Aug-2017 Nerfita Primasari

14 Training Punya Benefit MNC Bank 8-Aug-2017 Chisca Mirawati

15 HR Workshop MNC Bank 7-Nov-2017 Chisca Mirawati

16 HR Workshop MNC Bank 7-Nov-2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

17 HR Workshop MNC Bank 7-Nov-2017 Nerfita Primasari

18 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Benny Purnomo

19 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Chisca Mirawati

20 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Ir. R. Widiatama Bunarto

21 4 Disciplines of Execution (4DX) MNC Bank 8 - 9 Dec 2017 Nerfita Primasari

Sertifikasi Manajemen RisikoDisamping program peningkatan kompetensi di atas, Direksi juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko. Pada periode 2017, Direksi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko sebagai berikut.

Jenjang Jabatan Jumlah Pejabat

Telah Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko (Reguler)

Telah Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko (untuk Komisaris)*

Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Level 2 Level 1

Direksi 4 4 - - - - - -


Risk Management CertificationBesides the program above to improve the competence the BOD also attended the Risk Management Certification program. In 2017, the BOD who have passed the certification of risk management were as follows.





PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA 2017 TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

2017 GCG ASSESSMENT FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Sesuai dengan POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola tercermin dari salah satunya adalah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Penilaian terhadap Penerapan Tata Kelola terhadap Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara komprehensif dan terstruktur yang diintegrasikan menjadi 3 (tiga) aspek governance yaitu governance structure, governance process dan governance outcome, sebagai suatu proses yang berkesinambungan.

MNC Bank telah melakukan penilaian penerapan tata kelola terhadap Dewan Komisaris dan Direksi. Berdasarkan hasil penilaian sendiri, penerapan Tata Kelola Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2017 dinilai telah cukup memadai, namun masih terdapat beberapa kelemahan yang dapat diperbaiki, yaitu adanya kekosongan pada posisi kritikal, yaitu pengunduran diri Direktur Keuangan yang telah efektif pada 11 Desember 2017 dan satu Komisaris yang mengundurkan diri pada 11 Desember 2017, efektif menunggu hasil keputusan RUPS.

KEBIJAKAN PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

KebijakanKebijakan penilaian kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah berdasarkan pada POJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi, dimana Komite Nominasi dan Remunerasi MNC Bank melakukan evaluasi atas Key Performance Indicators (KPI) dari Direksi dan Dewan Komisaris.

Penilaian Kinerja Dewan KomisarisPenilaian kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan berdasarkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana telah tercantum dalam Anggaran Dasar MNC Bank serta Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris. Termasuk juga keselarasan kinerja dengan visi dan misi MNC Bank serta implementasi Tata Kelola.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan oleh RUPS.

Pihak Yang Melakukan Penilaian Kinerja Dewan KomisarisPenilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan sendiri oleh Dewan Komisaris dan merupakan salah satu agenda rapat Komite Nominasi dan Remunerasi yang menentukan keputusan remunerasi yang diberikan. Selanjutnya, kinerja Dewan Komisaris dievaluasi oleh pemegang saham melalui

In accordance with POJK No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, the implementation of GCG principles is reflected in the implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors and Board of Commissioners. The assessment of GCG toward the Board of Commissioners and Board of Directors is comprehensively and structurally integrated into 3 (three) aspects of governance, which are governance structure, governance process and governance outcome, as a continuous process.

MNC Bank has conducted an assessment of GCG implementation toward the Board of Commissioners and Board of Directors. Based on the self assessment results, the GCG implementation toward the Board of Commissioners and Board of Directors in 2017 is considered sufficient, however there are some weaknesses for improvements, which is the vacancy in a critical position, namely the resignation of the Finance Director effective as of 11 December 2017 and one Commissioner who resigned on December 11, 2017, effectively awaits the outcome of the GMS decision.

POLICY ON PERFORMANCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

PolicyThe policy of performance assessment for members of the Board of Diretors and Board of Commissioners refers to OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014 on the Nomination Committee, wherein MNC Bank’s Nomination and Remuneration Committee conduct the evaluation of the Board of Diretors and Board of Commissioners’ Key Performance Indicators (KPI).

Board of Commissioners Performance Assessment The Board of Commissioners’ performance was evaluated based on duties and responsibilities as stated in MNC Bank’s Articles of Association as well as the the BOC Charter. Including the performance alignment with the vision and mission of MNC Bank as well as GCG implementation.

The Board of Commissioners’ performance assessment is carried out by the Shareholders in the GMS.

Board of Commissioners’ KPI Assessors

The Board of Commissioners conducts self-assessment and is included in the meeting agenda of the Nomination and Remuneration Committee that stipulates the remuneration package. Furthermore, the Board of Commissioners’ performance assessment is evaluated by shareholders






RUPST. Evaluasi kinerja didasarkan pada keselarasan kinerja dengan visi dan misi Perseroan serta implementasi Tata Kelola.

Penilaian Kinerja DireksiSecara garis besar, penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan berdasarkan pelaksanaan visi dan misi Bank serta prinsip-prinsip Tata Kelola. Evaluasi kinerja dilakukan secara berkala oleh Dewan Komisaris atas pencapaian target Bank, terutama realisasi Rencana Bisnis Bank, pelaksanaan keputusan-keputusan RUPS dan implementasi rencana jangka panjang Bank, yang dituangkan dalam Key Performance Indicators (KPI) tahun berjalan.

Penilaian kinerja anggota Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan didukung rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas hasil penilaiannya yang kemudian menjadi bahan pertimbangan pemegang saham dalam pembuatan keputusan dalam RUPS.

Pihak Yang Memberikan Penilaian Kinerja DireksiPenilaian kinerja anggota Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan didukung rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Evaluasi kinerja didasarkan pada pencapaian target yang telah ditetapkan, keselarasan kinerja dengan visi dan misi Perseroan serta implementasi Tata Kelola. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas hasil penilaiannya yang kemudian menjadi bahan pertimbangan pemegang saham dalam pembuatan keputusan dalam RUPS.

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA 2017 TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI2017 GCG ASSESSMENT FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

through the AGMS. The performance assessment is founded upon the performance alignment with the Bank’s vision and mission and GCG implementation.

Board of Directors’ Performance AssessmentIn general, the performance assessment of members of the Board of Directors is carried out based on the implementation of MNC Bank’s vision and mission as well as GCG principles. The performance assessment is periodically carried out by the Board of Commissioners on MNC Bank’s target achievements, especially the realization of MNC Bank Business Plans, the implementation of the GMS resolutions and MNC Bank’s long term plans implementation, which stated into the Key Performance Indicators (KPI) of relevant year.

The Board of Directors’ performance assessment is implemented by the Board of Commissioners supported by the Remuneration and Nomination Committee. The Board of Commissioners is responsible on the assessment results, which will then be used as the consideration of shareholders in the resolutions of the GMS.

Board of Directors KPI AssessorThe Board of Directors’ performance assessment is implemented by the Board of Commissioners supported by the Remuneration and Nomination Committee. The performance assessment is based on the achievement of the set targets, performance alignment with the Bank’s vision and mission and GCG implementation. The Board of Commissioners is responsible on the assessment results, which will then be used as the consideration of shareholders in the GMS resolutions.





KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

REMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR REMUNERASI DEWAN KOMISARISMNC Bank memiliki Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam hal ini berperan untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang didasarkan atas kinerja, kewajaran dengan peer group, sasaran dan strategi jangka panjang Bank serta pemenuhan cadangan dan potensi pendapatan Bank pada masa yang akan datang.

Komite Nominasi dan Remunerasi juga menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

Struktur RemunerasiBerdasarkan Anggaran Dasar MNC Bank dan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, komponen remunerasi anggota Dewan Komisaris dapat terdiri dari gaji, honorarium, insentif dan/atau tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variabel.

No KomponenComponent

RincianDetails

1 Remunerasi yang bersifat tetapFixed remuneration

· Diberikan dalam bentuk tunai yang dapat juga disertai dengan pemberian dalam bentuk tidak tunai.· Provided in cash or can also be in non-cash

2 Remunerasi yang bersifat variableVariable remuneration

· Diberikan dalam bentuk tunai dan/atau saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank.

· Provided in cash and/or shares or shares instrutments issued by Bank

Jumlah Remunerasi Dewan KomisarisDewan Komisaris menerima remunerasi dalam bentuk honorarium dan/atau tunjangan lain. Jumlah remunerasi dan tunjangan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris pada tahun 2017 adalah sebesar Rp2.202 juta.

Jenis remunerasi dan fasilitas lain bagi seluruh anggota Dewan Komisaris yang mencakup jumlah anggota dan jumlah seluruh paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain, adalah:

Jenis Remunerasi dan Fasilitas *)Types of Remuneration and Facilities *)

Jumlah Yang Diterima Dewan Komisaris Dalam 1 (Satu) TahunAmount Received by the Board of Commissioners in 1 (One) Year

Komisaris | Board of CommissionersOrang | Person Juta | Million (Rp)

1. Remunerasi dalam bentuk non-naturaRemuneration in non-natura

3 2.202

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura yang:Other facilities in natura, which:

-

a. dapat dimiliki | can be owned

b. tidak dapat dimiliki | cannot be owned

Jumlah | Total 3 2.202

*) Jumlah Remunerasi termasuk kepada anggota Dewan Komisaris yang telah mengundurkan diri | Total Remuneration included for the resigned member of the Board of Commissioners

POLICY AND PROCEDURE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATIONMNC Bank has a Remuneration Policy for the Board of Commissioners. The Nomination and Remuneration Committee has the role evaluate the remuneration policy based on performance, fairness with peer group, Bank’s targets and corporate plans, as well as fulfillment of Bank’s reserve and revenues potential in the future.

The Nomination and Remuneration Committee also provides evaluation and recommendations to the Board of Commissioners on the remuneration policy of the Board of Directors and Board of Commissioners for submission to the GMS’s approval.

Remuneration StructuresBased on the MNC Bank’s Articles of Association and the NRC Charter, the remuneration components of the Board of Commissioners can be consisted of salary, honorarium, incentives and/or fixed and/or variable allowasnces.

BOC Total RemunerationThe Board of Commissioners receives remuneration in the form of honorarium and/or other benefits. The total remuneration and facilities for the Board of Commissioners’ members during 2017 was Rp2,202 million.

The types of remuneration and other facilities for all members of the Board of Commissioners that includes the members and the total remuneration packages/policies and other facilities, are as follows:






Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (Satu) Tahun *)Total Remuneration per Person in 1 (One) Year *)

Jumlah Dewan KomisarisTotal Board of Commissioners

Di atas Rp2 miliar | Above Rp2 billion 0

Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar | Above Rp1 billion to Rp2 billion 0

Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar | Above Rp500 million to Rp1 billion 3

Rp500 juta ke bawah | below Rp500 million 0

Keterangan | Description:*) yang diterima secara tunai | received in cash

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR REMUNERASI DIREKSIMNC Bank memiliki kebijakan Remunerasi bagi Direksi Perseroan. Penetapan remunerasi kepada Direksi didasarkan pada kinerja, yaitu kinerja Bank, kinerja unit dan kinerja individu serta tugas dan tanggung jawab dalam organisasi (pay for position).

Evaluasi kebijakan remunerasi Direksi dilaksanakan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan didasarkan atas kinerja kewajaran dengan peer group, sasaran dan strategi jangka panjang Bank serta pemenuhan cadangan dan potensi pendapatan Bank pada masa yang akan datang. Komite Nominasi dan Remunerasi juga menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

Struktur RemunerasiBerdasarkan Anggaran Dasar MNC Bank dan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, komponen remunerasi anggota Direks dapat terdiri dari gaji, honorarium, insentif dan/atau tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variabel.

No KomponenComponent

RincianDetails

1 Remunerasi yang bersifat tetapFixed remuneration

· Diberikan dalam bentuk tunai yang dapat juga disertai dengan pemberian dalam bentuk tidak tunai.· Provided in cash or can also be in non-cash

2 Remunerasi yang bersifat variableVariable remuneration

· Diberikan dalam bentuk tunai dan/atau saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank.

· Provided in cash and/or shares or shares instrutments issued by Bank

Struktur remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dapat disampaikan sebagai berikut:

Struktur Remunerasi Direksi

Jenis Remunerasi dan FasilitasTypes of Remuneration and Facilities

Jumlah Yang Diterima Direksi Dalam 1 (Satu) TahunAmount Received by the Board of Directors in 1 (One) Year

Direksi | Board of DirectorsOrang | Person Juta | Million (Rp)

1. Remunerasi dalam bentuk non-naturaRemuneration in non-natura

5 13.033

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIREMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

The remuneration within one year is classified in the following range on income levels:

POLICY AND PROCEDURE OF THE BOARD OF DIRECTORS REMUNERATIONMNC Bank has a Remuneration Policy for the Board of Directors. The determination of remuneration for the Board of Directors is set by performance, which includes the Bank’s performance, units’ performance and individual performance, as well as duties and responsibilities within the organization (pay for position).

The Board of Directors’ remuneration evaluation is carried out by the Nomination and Remuneration Committee based on fairness performance with peer group, Bank’s targets and corporate plan, as well as the fulfillment of Bank’s reserves and revenues potential in the future. The Nomination and Remuneration Committee also provides evaluation and recommendations to the Board of Commissioners on the remuneration policy of the Board of Directors and Board of Commissioners for submission to the GMS’s approval.

Remuneration StructureBased on the MNC Bank’s Articles of Association and the NRC Charter, the remuneration components of the Board of Directors can be consisted of salary, honorarium, incentives and/or fixed and/or variable allowasnces.

The remuneration structure and other facilities for the Board of Directors can be described as follows:

Board of Directors Remuneration Structure





KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIREMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Jenis Remunerasi dan FasilitasTypes of Remuneration and Facilities

Jumlah Yang Diterima Direksi Dalam 1 (Satu) TahunAmount Received by the Board of Directors in 1 (One) Year

Direksi | Board of DirectorsOrang | Person Juta | Million (Rp)

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura yang:Other facilities in natura, which:

a. dapat dimiliki | can be owned - -

b. tidak dapat dimiliki | cannot be owned - -

Jumlah | Total 5 13.033

Jumlah Remunerasi DireksiJumlah remunerasi dan tunjangan yang diberikan kepada anggota Direksi pada tahun 2017 adalah sebesar Rp13.033 juta.

Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (Satu) Tahun *)Total Remuneration per Person in 1 (One) Year *)

Jumlah DireksiTotal Board of Directors

Di atas Rp2 miliar | Above Rp2 billion 5

Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar | Above Rp1 billion to Rp2 billion 0

Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar | Above Rp500 million to Rp1 billion 0

Rp500 juta ke bawah | below Rp500 million 0

Keterangan | Description:*) yang diterima secara tunai | received in cash

Hubungan antara Remunerasi dengan Kinerja PerseroanSelain mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab dalam organisasi, kinerja Bank juga menjadi salah satu kriteria dalam penentuan remunerasi bagi anggota Direksi. Kinerja diukur berdasarkan kinerja Bank, kinerja unit dan kinerja individu.

BOD Total RemunerationThe total remuneration and facilities for the Board of Directors’ members in 2017 was Rp13,033 million.

The remuneration within one year is classified in the following range of income levels:

Remuneration vs. the Company Performance

In addition to considering the duties and responsibilities within the organization, the Bank’s performance becomes one of the criteria in stipulating the remuneration of members of the Board of Directors. The performance is measured based on the Bank’s performance, units’ performance and individual’s performance.






RAPAT DEWAN KOMISARISMEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

KEBIJAKAN RAPAT DEWAN KOMISARISKebijakan Rapat Dewan Komisaris mengacu kepada Anggaran Dasar dan POJK 33/2014 dimana Dewan Komisaris wajib melaksanakan rapat Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan oleh anggota Dewan Komisaris sendiri ataupun dapat dihadiri oleh anggota Direksi sesuai undangan.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2017, telah dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali rapat Dewan Komisaris dengan mata acara dan frekuensi kehadiran sebagai berikut:

Mata Acara Rapat l Meeting AgendaTanggal

DateMata Acara RapatMeeting Agenda

26 Januari 2017 Pesan Presiden Komisaris | Message of the President CommissionerKonfirmasi Risalah Rapat 28 November 2016 | Confirmation of Meeting Minutes 28 November 2016Laporan Manajemen: | Management Report:- Financial Performance- Consumer LendingNPL updateHR update

23 Februari 2017 Pesan Presiden Komisaris | Message of the President CommissionerKonfirmasi Risalah Rapat 26 Januari 2017| Confirmation of Meeting Minutes 26 January 2017Laporan Manajemen: | Management Report:- Financial PerfomanceHR updateLain-lain | Others

29 Maret 2017 Pesan Presiden Komisaris | Message of the President CommissionerKonfirmasi Risalah Rapat 23 Februari 2017| Confirmation of Meeting Minutes 23 February 2017Laporan Manajemen: | Management Report:- update Permasalahan Arjuna MF | update on Arjuna MF issues- update NPL & AYDAUpdate HR

31 Mei 2017 Pesan Presiden Komisaris | Message of the President CommissionerKonfirmasi Risalah Rapat 29 Maret 2017| Confirmation of Meeting Minutes 29 March 2017Laporan Manajemen: | Management Report:- update Presiden Direktur | update of President Director- update Laporan Keuangan bulan April 2017 | update of Financial Statements April 2017

30 Agustus 2017 Pesan Presiden Komisaris | Message of the President CommissionerLaporan Direksi Entitas Utama terhadap pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan (TKT KK) | Report of Main Entity’s Board of Directors on the Integrated Governance of Financial Conglomeration (TKT KK)Laporan Manajemen: | Management Report:- Business Banking- Consumer Lending- Retail & Funding- NPL updateHR update

28 September 2017 Pesan dari Dewan Komisaris dan pembahasan: | Message of the President Commissioner and discussion:- Financial Performance Agustus/ August 2017- Business Banking - HR updateProgress Business Development- Consumer LendingLain-lain/ Others

30 November 2017 Pesan dari Dewan Komisaris | Message of the President CommissionerProgress Business Development:- Consumer Lending - Retail Funding

BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETING POLICYThe Policy of the Board of Commissioners Meeting refers to the Articles of Association and POJK 33/2014 whereby the Board of Commissioners shall convene regular BOC meetings at least once in two (2) months.

The BOC meetings are conducted by members of the Board of Commissioners or may be attended by members of the Board of Directors at the invitation.

Frequency and Attendance of MeetingsThe Bank convened 7 (seven) BOC meetings during 2017. The following table illustrates the frequency of attendance and agenda:






Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris l Attendance List of BOC Meeting

No NamaName

KehadiranAttendance

Semester I-2017 26-Jan 23-Feb 29-Mar 31 Mei Total

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

1 Eko. B Supriyanto 1 1 1 1 4

2 Purnadi Harjono 1 1 1 1 4

3 Rusli Witjahjono 1 1 1 1 4

Undangan: Direksi & Business Head | Invitees: Board of Directors & Business Head

1 Benny Purnomo 0 1 1 1 3

2 Benny Helman 1 1 1 1 4

3 Nerfita Primasari 1 1 1 0 3

4 Widiatama Bunarto 1 1 1 0 3

5 Chisca Mirawati 0 1 1 0 2

Business Head

6 Budy Setiawan 1 1 1 1 4

7 Rita Montagna 0 0 1 0 1

8 Nelly Henry 0 0 1 1 2

9 Zainudin Samaludin 1 1 1 0 3

No NamaName

KehadiranAttendance

Semester II-2017 30 Ags 28-Sep 30-Nov Total

1 Eko. B Supriyanto 1 1 1 3

2 Purnadi Harjono 1 1 1 3

3 Rusli Witjahjono 1 1 1 3

Undangan: Direksi & Business Head | Invitees: Board of Directors & Business Head

1 Benny Purnomo 1 0 1 2

2 Benny Helman 0 0 0 0

3 Nerfita Primasari 1 1 1 3

4 Widiatama Bunarto 0 0 1 1

5 Chisca Mirawati 1 1 1 3

Business Head

6 Budy Setiawan 1 1 1 3

7 Rita Montagna 0 1 1 2

8 Nelly Henry 0 0 0 0

9 Zainudin Samaludin 0 0 0 0

NamaName

JabatanPosition

JumlahRapatTotal

Meeting

JumlahKehadiran

TotalAttendance

%Kehadiran

%Attendance



7 7

Purnadi Harjono Komisaris |Commissioner 7 7

Rusli Witjahjono Komisaris (Independen) | Independent Commissioner 7 7

RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kebijakan RapatSesuai dengan POJK 33/2014, Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat gabungan dengan Direksi yang dilaksanakan setidaknya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan untuk memperoleh laporan evaluasi kinerja periode

JOINT MEETING OF THE BOC AND BOD

Meeting PolicyIn accordance to POJK 33/2014, the Board of Commissioners is required to convene joint meetings with the Board of Directors, which are conducted at least once in four (4) months to obtain monthly performance evaluation reports,






bulanan, pencapaian Rencana Bisnis Bank dan hal-hal lain yang memerlukan keputusan dari Dewan Komisaris dan/atau arahan serta pandangan dari Dewan Komisaris.

Frekuensi dan Kehadiran Selama tahun 2017, Dewan Komisaris telah mengadakan Rapat Gabungan dengan Direksi sebanyak 4 kali dengan agenda rapat, frekuensi dan kehadiran sebagai berikut :

Mata Acara Rapat l Meeting Agenda

No. Tanggal RapatMeeting Data

Agenda RapatMeeting Agenda

Februari 2017

1 20 Februari | February Pembahasan Management l Management Discussion

Flash Report per Januari 2017/ Flash Report per January 2017

Business Update:- Lending- Funding- NPL Update

- Schedule Implementasi Facade Design BaruSchedule on New Design Façade Implementation

- Skema monitoring AO Funding dan AO LendingMonitoring Scheme of AO Funding and AO Lending

April 2017

2 25 April Pembahasan Management l Management Discussion

Flash Report posisi Maret 2017/ Flash Report per March 2017

1. Kesiapan Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip & PIN online 6 digit pada kartu ATM dan /atau kartu DebetReadiness of Implementation of 6 digit National Chip & PIN Online Technology Standard on ATM card and / or Debit card

2. Laporan Daftar Rincian Pihak Terkait & Struktur Kel. Usaha PT Bank MNC Internasional posisi 31 Desember 2016Report on List Details of Related Party & Group Structure Business PT Bank MNC International as per December 31, 2016

3. Pemenuhan Kewajiban UMKM Bank SaudaraFufillment of UMKM Oblicgation by Bank Saudara


Compliance up date

HR up date

Juli | July 2017

3 31 Juli | July Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up on previous meeting

Presiden Direktur up dateUpdate from President Director

Financial Report up date (Flass report)


Compliance up date:

Pembahasan APUPPTDiscussion on APUPPT

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan TerorismeAnti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention

Operation & IT up date

HR Up date


Bank Business Plan achievements and other matters requiring the decision and/or direction and views of the Board of Commissioners.

Frequency and AttendanceThroughout 2017, the Board of Commissioners has convened 4 of Joint Meetings with the Board of Directors with the following meeting agenda, frequency and attendance:





No. Tanggal RapatMeeting Data

Agenda RapatMeeting Agenda

Oktober | October 2017

4 30 Oktober | October Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up on previous meeting

Presiden Direktur up dateUpdate from President Director

- Laporan Keuangan September 2017- Financial Statement per September 2017

Pembahasan surat-surat OJKDiscussion on OJK Letters

1. Strategi Penyaluran Kredit Multi Finance (Revisi RBB tahun 2017 – 2019)/ Multifinance Credit Lending strategy (Revised RBB 2017 - 2019)

1. Laporan Daftar Rincian PIhak Terkait & Struktur Kel. Usaha Bank per 30 Juni 2017.Report on List Details of Related Party & Group Structure Business PT Bank MNC International as per June 3o, 2016

2. Laporan Harian Bank Umum (LHBU)Daily Report of Commercial Bank


Compliance up date


HR up date

Corporate Secretary up date:

- Hasil pitching Annual Report 2017 | Pitching results of Annual Report 2017

Daftar Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan DireksiAttendance List of Joint Meeting BOC With BOD

NamaName

JabatanPosition

JumlahRapatTotal

Meeting

JumlahKehadiran

TotalAttendance

%Kehadiran

%Attendance



4 4

Purnadi Harjono Presiden Komisaris (Independen)President Commissioner (Independent)

4 4

Rusli Witjahjono Komisaris Independen| Independent Commissioner 4 4

Direksi | Board of Directors

Benny Purnomo Presiden Direktur | President Director 4 4

Benny Helman Direktur | Director 4 2

Nerfita Primasari Direktur | Director 4 4

Widiatama Bunarto Direktur | Director 4 3

Chisca Mirawati Direktur Kepatuhan | Comliance Director 4 4

RAPAT DIREKSI

Kebijakan Rapat Direksi MNC Bank wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan/atau dapat dilakukan setiap waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat DireksiSelama tahun 2017, telah dilaksanakan sebanyak 40 kali rapat Direksi dengan frekuensi kehadiran, sebagai berikut:


BOARD OF DIRECTORS MEETING

Meeting PolicyThe Board of Directors of MNC Bank shall hold regular meeting at least one (1) time in every month and/or may be held at any time in accordance with the Articles of Association.

Frequency and Attendance of the BOD MeetingThe Company convened 40 BOD meetings during 2017 as illustrated in below details of frequency and attendance:






Mata Acara Rapat l Meeting Agenda

No. Tanggal Rapat Agenda Rapat

Januari | January 2017

1 4 Januari | January Pembahasan ManagementManagement Discussion

Flash Report


Update Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Update



Pembahasan Komite DireksiDiscussion on BOD Commitees

General Services up date:- Facade Cab. Jogja dan Cab. Denpasar / Façade on Jogja and Denpasar Branch- Restacking Kantor Pusat / Head Office Restacking- Fleet Management /GRAB

Update Sumber Daya ManusiaHR Update

Year end Process



General Services Up date:- Facade Cab. Jogjakarta- Jadwal Implementasi / Implementation Schedule- Update Restacking KP/ Update on Head Office Restacking

Update Kartu Kredit Credit Card up date

Presentasi Launching Motion & Punya KartuPresentation on Launching Motion & Punya Kartu





Kinerja Portfolio Kredi Tahun 2016Credit Portfolio Performance Full Year 2016

Presentasi Penambahan Seat pada Call CenterPresentation on Additional Seat in Call Centre

Februari | February 2017

6 6 Februari | February Pembahasan ManagementManagement Discussion

Pembahasan revisi RBBDiscussion on Bank Business Plan Revision

RAPAT DIREKSIBOARD OF DIRECTORS MEETING







Sumber Daya ManusiaHR up date

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Mortgage update:- Usulan suku bunga Mortgage 2017 / Proposal on 2017 Mortgage interest rate


Pembahasan revisi RBBDiscussion on Bank Business Plan Revision


MTG BOD Brake:- Rapat dengan KAP Deloitte/ Meeting with KAP Deloitte- NPL Up date

Update mengenai e-BizUpdate on e-Biz



Update Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Update

Maret | March 2017

10 6 Maret | March Pembahasan ManagementManagement Discussion



Business Update:- Lending- Funding- NPL Update- Tehate- CSM- Bank Business Plan

Presentasi Penanganan Pengaduan NasabahPresentation on Customer Complaint Handling

General Service up date

Approval Signage cabang/branch:- Fascia signage- Sign flag/Pole

Update Melawai Project



HR up date Sumber Daya Manusia

Tinjauan Kinerja Performance Review








April 2017

13 3 April Pembahasan ManagementManagement Discussion


GS up date:- Fleet Management



GS up date:- Kantor Cab. MNC Tower Surabaya, Sawah Besar, Façade Kertajaya Indah & Melawai

Branch office MNC Tower Surabaya, Sawah Besar, Façade Kertajaya Indah & Melawai

Presentasi KPR Muda & Punya RumahPresentation on KPR Muda & Punya Rumah

Branch Management up date:Implementasi NSICCS NSICCS Implementation



Pembahasan ManagementManagement Discussion

Flash Report posisi Maret 2017March 2017 Flash Report

Up date tindak lanjut Direksi terkait surat-surat dari OJK perihal :BOD follow up on: - Kesiapan Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip & PIN online 6 digit pada kartu ATM dan /atau kartu

Debet | Readiness of Implementation of 6 digit National Chip & PIN Online Technology Standard on ATM card and / or Debit card

- Laporan Daftar Rincian Pihak Terkait & Struktur Kel. Usaha PT Bank MNC Internasional posisi 31 Desember 2016 | Report List on detail of Related Party & Structure of International Business Group of PT Bank MNC as per December 31, 2016

- Pemenuhan Kewajiban UMKM Bank Saudara | Compliance of UMKM Bank Saudara


Compliance up date

HR up date

Mei | May 2017

17 2 Mei | May Presiden Direktur up dateUpdate from President Director


Pembahasan Account Planning & Portfolio Review (WB)Discussion on Account Planning & Portfolio Review (WB

SME up date

18 8 Mei | May Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings

Presiden Direktur up dateUpdate of President Director








Compliance up date


HR Up date




Compliance up date


HR Up date

Service Quality Up date

“punyarumah” update




Compliance up date


HR Up date

Presentasi Strategi WB & SMEPresentation on WB & SME Strategy

Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFolow up on previous meeting

Juni | June 2017

21 19 Juni | June Presiden Direktur up dateUpdate from President Director


Compliance up date


HR Up date

Juli | July 2017

22 24 Juli | July Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings


Financial Report up date (Flash report)


Compliance up date


HR Up date

Fleet Management up date








Agustus | August 2017

24 7 Agustus | August Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings




Compliance up date


HR Up date

Pembahasan Standar Akuntansi (PSAK) 71Discussion on Acoountant Standard

Pembasahan Mortgage Sales StructureDiscussion on Mortgage Sales Structure

Card Migration Plan NSICCS





Compliance up date


HR Up date

Rencana Mitigasi Kartu Card Migration Plan NSICCS




Laporan Kepatuhan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Semester I 2017Integrated Compliance Report of Financial Conglomerasi Semester I 2017


HR up date

Presentasi Proposal Marketing Support EBPPresentation on EBP Marketing Support Proposal

Presentasi Economic Outlook & Industry ReviewPresentation on Economic Outlook & Industry Review

Update Progress UMKMUMKM Progress Update

Presentasi Projection Budget BDS ServerPresentation of Projection Budget BDS Server

September 2017

27 4 September Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings

Presiden Direktur up dateUpdate of President Director/ Update of President Commissioner








Compliance up date


HR Up date




Compliance up date


HR Up date




Compliance up date


HR Up date

SME Banking update

Presentasi Corpsec untuk video HUT MNCCorporate Secretary Presentation for MNC Anniversary video




Compliance up date


HR Up date

Oktober | October 2017

31 9 Oktober | October Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings

Presiden Direktur up date / Update From President CommissionerUpdate of President Director


Compliance up date


Presentasi General Service (GS) LogistikGeneral Service (GS) of Logistic Presentation

32 17 Oktober | October Operation & IT up date:- Opics

Corsec up date:Progress pitching Annual Report 2017








Penjurian HUT MNC BankMNC Bank Anniversary Panel

Process improvement dan jingleImprovement and jingle process

33 23 OKtober | October Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings



Compliance up date


HR Up date

Presentasi dari HR Group HeadPresentation from HR Group Head

Presentasi dari General Service:Presentation from General Service

Hasil tender Air Mineral (Nasional)Tender result of Mineral Water (National)

Inisiatif tender Mesin MFD (Multi Function Devices: Fotocopy, Scan, Print, Fax)Initiative of MFD machinery tender (Multi Function Devices: Fotocopy, Scan, Print, Fax)

November 2017

35 6 November Annual Report 2017 progress (penentuan vendor/ vendor selection)

Pembahasan Struktur Organisasi CabangDiscussion on Branch Organizational Structure

36 13 November Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings



Compliance up date


HR Up date

37 20 November Presiden Direktur up dateUpdate of President Director

Pembahasan Persiapan Exit Meeting OJKDiscussion on Exit Meeting Preparation with OJK


SAM & Recovery up date

Compliance up date


HR Up date

Pembahasan persiapan Raker NasionalDiscussion on National Work Meeting preparation

38 27 November Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings










Compliance up date


HR Up date

Desember | December 2017

39 11 Desember | December Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings




Compliance up date


HR Up date

40 18 Desember | December Tindak Lanjut Rapat SebelumnyaFollow up of previous Meetings




Compliance up date


HR Up date

Pembahasan Kebijakan Remunerasi sesuai POJK No. 45 tahun 2015Discussion on Remuneration Policy according to POJK No. 45/2015

MNC Flaszz up date

Pembahasan PSAK 71 (IFRS 9) | Discussion on PSAK 71 (IFRS 9)

Q3 update for Fleet Management

Daftar Kehadiran Rapat Direksi Regular l Attendance List of BOD Regular Meetings

NamaName

JabatanPosition

JumlahRapatTotal

Meeting

JumlahKehadiran

TotalAttendance

%Kehadiran

%Attendance


40 38 95.0

Benny Helman *) Direktur Director

40 19 50.0


40 35 87.5

Widiatama Bunarto Direktur IndependenIndependent Director

40 37 92.5


40 39 97.5

Keterangan | Note:*) efektif mengundurkan diri tanggal 11 Desember 2017 | Resigned effective as of 11 December 2017







INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALIINFORMATION ON ULTIMATE SHAREHOLDERS AND CONTROLING SHAREHOLDERS

Struktur Kelompok Usaha PT Bank MNC International TbkPer 31 Desember 2017

STRUKTUR KELOMPOK USAHA PT BANK MNC INTERNATIONAL TBK

PER 31 DESEMBER 2017

PT HT Investama PT Pratama Prima Investama Harry Tanoesoedibjo


PT MNC FinancePT MNC Life Assurance

PT Bhakti Panjiwira

PT MNC Guna Usaha Indonesia

HT Capital Investment Ltd


HT Investment Development Ltd


PT MNC Sekuritas

PT MNC Investama Tbk

Marco Prince Corp.

Smart Empire Group Ltd

PT MNC Asuransi Indonesia


Publik

Publik

PT MNC Asset Management

Publik

46.09%

12.73%

13.76%

38.03% 10.80%

9.24%

27.88%

7.12% 69.88%

6.00%

48.00%

41.43%

20.00%

12.48%

32.00%

4.56%





HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM

UTAMA DAN/ATAU PENGENDALIAFFILIATIONS BETWEEN MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF

COMMISSIONERS AND ULTIMATE AND/OR CONTROLING SHAREHOLDERS

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.

Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners do not have a financial relationship, management relationship, share ownership and/or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or relationship with MNC Bank, so they can carry out their duties and responsibilities independently.






KOMITE DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

THE BOC COMMITEE

AUDIT COMMITEE

DASAR HUKUM Komite Audit MNC Bank dibentuk dengan berdasarkan pada:

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK55/2015”).

2. Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A tentang

Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Pada tahun 2017, Komite Audit diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Februari 2017 sebagaimana telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP-008/MNCB/DIR/03-17 tertanggal 1 Maret 2017 telah ditetapkan perubahan susunan Komite Audit sebagai berikut:

No NamaName

KedudukanComposition

JabatanPosition

1 Rusli Witjahjono Ketua merangkap AnggotaChairman and Member

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

2 Eko B. Supriyanto Anggota | Member Presiden Komisaris (Independen)President Commissioner (Independent)

3 Eddy Yantho Sofwan Sekretaris merangkap AnggotaSecretary and Member

Pihak IndependenIndependent Party

4 Tri Restu Ramadhan Putra Anggota | Member Pihak IndependenIndependent Party

Profil Komite Audit | Audit Committee ProfileRusli Witjahjono 59 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenKetua/ Komisaris Independen Chairman/ Independent Commissioner

Masa Jabatan Terms of Office

1 Maret 2017 s/d sekarang1 March 2017 to present


Keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Februari 2017 sebagaimana telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP-008/MNCB/DIR/03-17 tertanggal 1 Maret 2017.BOC Decision dated 23 February 2017 as set forth in the Decree of the BOD No. SKEP-008/MNCB/DIR/ 03-17 dated 1 March 2017.

Riwayat PendidikanEducational Background

Tersedia pada Profil Dewan Komisaris yang terdapat pada halaman 68 Laporan Tahunan ini Available in BOC Profile in page 68 of this Annual Report.

Pengalaman KerjaProfessional Experience


Eko B. Supriyanto53 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAnggota/ Presiden Komisaris (Independen) Member/ President Commissioner (Independent)





LEGAL BASISThe Audit Committee of the Bank is established on the basis of:

1. Regulation of the Financial Services Authority No. 55/POJK.04/2015 on the Establishment and Implementation of Audit Committee Charter (“POJK55/2015”).

2. Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-A concerning the Stock Listing and Equity Securities Other than Shares Issued by the Listed Companies.

In 2017, the Audit Committe was appointed based on the Decree of the Board of Commissioners on 23 February 2017 as stated in the Decree of the Board of Directors No. SKEP-008/MNCB/DIR/03-17 dated 1 March 2017 the changes of the composition of the Audit Committee as follows:





Eko B. Supriyanto53 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAnggota/ Presiden Komisaris (Independen) Member/ President Commissioner (Independent)





Eddy Yantho Sofwan57 TahunWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenSekretaris merangkap Anggota/ Pihak IndependenSecretary and Member/ Independent Party






Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1985 serta mendapatkan sertifikasi profesi Qualified Internal Auditor (QIA) dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Sertifikasi Manajemen Risiko perbankan Level III dari Badan Sertifikasi Profesi perbankan.Obtain Bachelor of Economics Degree from Trisakti University in 1985 and obtained Qualified Internal Auditor (QIA) from Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), level III– Badan Sertifikasi Profesi perbankan.


Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 1 Oktober 2016. Perjalanan karir sebelumnya adalah menjadi Inspektur (Eselon I) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pekanbaru (1 Februari 2015 – 31 Mei 2016), sebagai Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Manado (1 April 2007 – 31 Mei 2009), Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Banjarmasin (1 Juni 2009 – 31 Maret 2011), Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Yogyakarta (1 April – 31 Desember 2011) dan Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Jakarta 3 (1 Januari 2012 – 31 Januari 2015).Serves as member of the Audit Committee since 1 October 2016. His previous professional experience are amongst others as Inspector (Eselon I) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pekanbaru Pekanbaru (1 February 2015 – 31 May 2016), Vice Inspector (Eselon II) BRI Manado (1 April 2007 – 31 May 2009), Vice Inspector (Eselon II) BRI Banjarmasin (1 June 2009 – 31 March 2011), Vice Inspector (Eselon II) BRI Yogyakarta (1 April – 31 December 2011) and Vice Inspector (Eselon II) BRI Jakarta 3 (1 January 2012 – 31 January 2015).

Tri Restu Ramadhan Putra 52 TahunWarga Negara Indonesia / Indonesian Citizen Anggota/ Pihak IndependenMember/ Independent Party






Memperoleh gelar Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1995 dan Magister Manajemen dari Sekolah Bisnis IPB tahun 2007 serta mendapatkan sertifikasi profesi Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Control Self Assessment (CCSA) dari The Institute of Internal Auditors (IIA).Obtained Accountant Degree from State Accounting College (STAN) in 1995, Magister Management from School of Business IPB in 2007 and obtained Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Control Self Assessment (CCSA) from The Institute of Internal Auditors (IIA)


Bekerja sebagai Auditor Pemerintah pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2007, Sebagai Widyaiswara pada Pusdiklat BPKP dari tahun 2007 s/d tahun 2012 dan Menjabat sebagai Deputi Direktur Akademis YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Auditor) dari tahun 2015 sampai dengan sekarang.Worked as a Government Auditor at BPKP (Development and Financial Supervisory Board) from 1987 until 2007, then as a main trainer at BPKP Training and Education Center. Serves as Academic Deputy Director at YPIA ((Yayasan Pendidikan Internal Auditor) Jakarta from 2015 till current.

Piagam Komite AuditKomite Audit MNC Bank telah memiliki Piagam Komite Audit yang disahkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 5 Oktober 2016. Isi dari Piagam Komite Audit telah sesuai dengan POJK 55/2015 yaitu antara lain sasaran kerja, struktur dan komposisi Komite Audit, syarat-syarat

KOMITE DEWAN KOMISARISTHE BOC COMMITEE

Audit Committee CharterThe Audit Committee of MNC Bank already has in place the Audit Committee Charter which was ratified by the Board of Commissioners on 5 October 2016. The contents of the Audit Committee Charter are in accordance with POJK 55/2015, amongst others, the targets of work, structure






keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, kewenangan, rapat, pelaporan dan evaluasi kinerja serta masa tugas dan honorarium.

Struktur dan Keanggotaan Komite AuditKomite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak dari luar MNC Bank. Anggota Komite Audit yang berasal dari Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit.

Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit MNC Bank dalam menjalankan tugasnya dan mengambil keputusan wajib bersifat independen dan tidak boleh memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pemegang saham utama MNC Bank.

Komite Audit memberi pendapat secara independen dan profesional kepada Dewan Komisaris mengenai integritas laporan keuangan, proses pelaporan keuangan, efektifitas sistem pengendalian internal, proses dan temuan audit internal dan eksternal yang independen, pemantauan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan penerapan prinsip Tata Kelola. Jika dibutuhkan, Komite Audit dapat menjalankan tugas khusus atas permintaan Dewan Komisaris, seperti mengunjungi Kantor Cabang yang rugi dan/atau diduga telah terjadi fraud.

Kemandirian anggota Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit, yaitu:1. Bukan merupakan karyawan kunci Perusahaan dalam

1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.

2. Tidak mempunyai saham di Perusahaan bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada pihak lain atau mengundurkan diri dari keanggotaan Komite Audit.

3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Direksi maupun Pemegang Saham Utama.

4. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap Perusahaan.

5. Tidak mempunyai kaitan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan karyawan atau pejabat Perusahaan.

KOMITE AUDITAUDIT COMMITEE

and composition, membership requirements, duties and responsibilities, authority, meetings, reporting and performance evaluations as well as duties and honoraria.

Structure and Membership of Audit Commitee The Audit Committee shall at least consist of 3 (three) members, which are from Independent Commissioner and outside party of MNC Bank. A member of Audit Committee who is an Independent Commissioners will act as the Chairman of the Audit Committee.

Independency of Audit Commitee All members of the Audit Commitee of MNC Bank in performing their duties and provide decisions shall be independent and shall not have affiliated relationships with members of the Board of Commissioners, Board of Directors or major shareholders of MNC Bank.

The Audit Committee provides independent and professional opinion to the Board of Commissioners regarding the integrity of the MNC Bank’s financial statements, financial reporting process, the effectiveness of internal control system, the process and findings of internal audit and independent external auditors, risk management monitoring and compliance with laws and regulations as well as the application of GCG principles. If necessary, the Audit Committee can perform special duties at the request of the Board of Commissioners, such as visiting Branch Offices that recording losses and/or suspected fraud has occurred.

The Independency of the Audit Committee is stipulated under the Audit Committee Charter as follows:1. Not acting as the Company’s key employee within the

last 1 (one) year prior to the appointment by the Board of Commissioners.

2. Do not have any direct or indirect ownership in the Company. In the event where members have received shares as a result of a legal event, they shall transfer the shares to other person no later than 6 (six) months after obtaining those shares;

3. Do not have affiliate relationship with the Company, member of the Board of Commissioners, member of the Board of Directors or Majority Shareholders.

4. Do not have any personal interest that may raise negative impact and conflict of interest to the Company.

5. Do not have horizontal or vertical bloodline family relationship up until third degree with employees or management of the Company.





Pengangkatan dan PemberhentianKeanggotaan Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris.

Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya. Komisaris Independen menjabat sebagai Komite Audit, hanya dapat diangkat kembali sebagai Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa jabatan Komite Audit berikutnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan MNC Bank kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan MNC Bank, termasuk kepatuhan terhadap standar dan kebijakan akuntansi dalam proses penyusunannya;

2. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan MNC Bank;

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Auditor Eksternal atas jasa yang diberikan oleh Auditor Eksternal;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Auditor Eksternal yang didasarkan pada independensi, ruang Iingkup penugasan/perikatan dan biaya jasa (fee);

5. Mendorong terbentuknya sistem pengendalian Intern yang memadai dalam pengelolaan MNC Bank, dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem Pengendalian internal Perusahaan dan implementasinya;

6. Melakukan penelaahan atas kualitas pekerjaan dan independensi Auditor Internal dan Auditor Eksternal;

7. Melakukan penelaahan tingkat kecukupan upaya Manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi dari hasil pengawasan oleh regulator seperti OJK atau pengawas lainnya;

8. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pengelolaan manajemen risiko dan implementasi Tata Kelola yang dilakukan MNC Bank;

9. Melakukan penelaahan atas pengaduan oleh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap MNC Bank, termasuk yang terkait dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan MNC Bank serta atas hal-hal lain yang dianggap penting oleh Dewan Komisaris;


Appointment and Dismissal To assist the implementation of duties and responsibilities of the Board of Commissioners, membership of the Audit Committee is appointed and dismissed by the Board of Commissioners.

The tenure of Audit Committee members shall not longer than the term of office of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association and may be reelected only for one (1) period. The Independent Commissioner serves as the Audit Committee, can only be re-appointed as the Audit Committee for one (1) period of the next term of office of the Audit Committee.

Duties and ResponsibilitiesIn carrying out its functions, the Audit Committee has the following duties and responsibilities:

1. Reviewing the financial information that will be issued by MNC Bank to the public and/or authorities, including financial statements, projections and other reports relating to MNC Bank’s financial information, including adherence to the standards and accounting policy in the drafting process;

2. Reviewing compliance with laws and regulations relating to MNC Bank’s activities;

3. Providing independent opinion in the event of disagreements between the Management and the External Auditor for services provided by the External Auditor;

4. Providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment of the External Auditor based on independence, scope of the assignment/engagement and cost of services (fee);

5. Encouraging the establishment of an adequate Internal control systems in managing MNC Bank by evaluating and providing recommendations on improvement of the Company’s internal control system and its implementation;

6. Reviewing the work quality and the independence of the Internal Auditor and the External Auditors;

7. Reviewing the adequacy of Management efforts in following up the recommendations of the results of supervision by regulators such as the Financial Services Authority (FSA) or other supervisor bodies;

8. Reviewing the activities of risk management and GCG implementation conducted by MNC Bank;

9. Reviewing complaints made by the stakeholders against the Company, including those related to MNC Bank’s accounting process and financial reporting, as well as on other matters that are considered important by the Board of Commissioners;






10. Melakukan penelaahan dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan MNC Bank;

11. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi MNC Bank; dan

12. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Wewenang Komite Audit 1. Komite Audit berwenang untuk mengakses dokumen,

data dan informasi MNC Bank tentang karyawan dana, asset dan sumber daya MNC Bank yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan audit internal, manajemen risiko dan Kantor Akuntan Publik terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan).

4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Pelatihan & Workshop Sepanjang tahun 2017, pelatihan serta seminar yang diikuti oleh anggota Komite Audit untuk pengembangan kompetensi sebagai berikut:

· Short Training IFRS 9/PSAK 71 Di MNC Bank Jakarta oleh PWC dan KAP Delloitte. Diikuti oleh semua anggota Komite Independen Bank

· GRC – A new face of creating value oleh LPPI

KEBIJAKAN, FREKUENSI & KEHADIRAN RAPAT KOMITE AUDIT

KebijakanBerdasarkan Piagam Komite, Rapat Komite Audit dilaksanakan secara berkala secara internal serta melaksanakan rapat gabungan bersama Direksi dan/ atau Dewan Komisaris untuk membahas laporan auditor internal dan pemantauan tindak lanjutnya serta efektivitas pelaksanaan tugas auditor internal, hasil audit OJK/BI dan monitor pelaksanaan tindak lanjutnya, hasil audit dari Kantor Akuntan Publik dan kesesuaian pelaksanaan audit tersebut dengan standar audit yang berlaku, ketaatan kepada peraturan perundang-undangan, mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, langkah-langkah peningkatan pengendalian dalam pencapaian kinerja serta implementasi Tata Kelola.

10. Reviewing and provides advice to the Board of Commissioners in relation to the potential conflict of interest of MNC Bank;

11. Maintaining the confidentiality of MNC Bank’s documents, data and information; and

12. Carrying out other duties provided by the Board of Commissioners in relation to the roles and responsibilities of the Board of Commissioners.

Authority of Audit Committee1. The Audit Committee is authorized to access all

documents, data and information of MNC Bank with regards to human resources of MNC Bank in relevant to its duties.

2. To directly communicate with the employees including the Board of Directors and parties conducted the internal audit, risk management and Public Accountant in relevant with roles and responsibilities of Audit Committee.

3. To involve independent party from outside of Audit Committee to assist the implementation of duties (if necessary).

4. To perform other authority as provided by the Board of Commissioners.

Trainings and WorkshopsThroughout 2017, the training and seminars attended by members of the Audit Committee for the competencies development are as follows:

· Short Training IFRS 9/PSAK 71 Di MNC Bank Jakarta by PWC dan KAP Delloitte. Attended by all member of KOMITE INDEPENDEN Bank

· GRC – A new face of creating value conducted by LPPI

POLICY, FREQUENCIES & ATTENDANCE OF AUDIT COMMITTEE MEETINGS

PolicyBased on the Commitee Charter, the Audit Committee regularly conducts internal meetings as well as joint meetings with the Board of Directors and/or Board of Commissioners to discuss the internal auditor reports and monitor the follow-up and effective implementation of the duties of internal auditors, the OJK/BI audit and monitor the implementation of the follow-up, the audit results of the Public Accounting Firm and appropriateness of the audit with the applicable audit standards, adherence to laws and regulations, identify matters that require the attention of the Board of Commissioners, measures to increase control in the achievement of the performance and GCG implementation.






Frekuensi dan Kehadiran Rapat Komite AuditSelama 2017, Komite Audit melaksanakan 10 (sepuluh) kali rapat, dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Tanggal RapatMeeting Date

Mata AcaraAgenda

Kehadiran Attendance

RW EBS HEYS TRRP

24 Januari | January 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain

1. Introduction from Chairman of Audit Committee 2. Audit Results Report3. Audit Findings Status4. Others

√ √ √ √

20 Februari | February 2017

1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

22 Maret | March 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

21 April 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

23 Mei | May 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

26 Juli | July 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √


Meetings Frequency and AttendanceDuring 2017, the Audit Committee convened 10 (ten) times meeting, with the following frequency and members’ attendance:






Tanggal RapatMeeting Date

Mata AcaraAgenda

Kehadiran Attendance

RW EBS HEYS TRRP

24 Agustus | August 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

27 September 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

25 Oktober | October 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

29 November 2017 1. Pengantar dari Ketua Komite Audit 2. Laporan Hasil Audit.3. Status Temuan Hasil Audit4. Lain Lain


√ √ √ √

Total 10 (sepuluh) 100% 100% 100% 100%

*RW: Rusli Witjahjono EBS : Eko B. Supriyanto HEYS: Eddy Yantho Sofwan TRRP: Tri Restu Ramadhan Putra, mulai aktif menjadi anggota Komite Audit tanggal 1 Maret 2017 | effective as member of Audit Committee on 1 March 2017

Laporan Kegiatan Komite Audit selama Tahun 20171. Melaksanakan review rencana kerja tahunan Audit

Intern 2. Setiap 2 (dua) minggu melakukan pembinaan dan

diskusi dengan jajaran Audit Intern.3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai penunjukan Auditor Eksternal yang didasarkan pada independensi, ruang Iingkup penugasan/perikatan dan biaya jasa (fee).

4. Setiap bulan melaksanakan rapat Komite Audit5. Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Pemberian Jasa Audit

Atas Informasi Keuangan Historis Tahunan oleh KAP SATRIO BING ENY & Rekan (a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) (KAP “Deloitte”) Tahun 2016.


Audit Committee Activities Report in 2017

1. Reviewed the Internal Audit annual work plan

2. Counseling and discussion with Internal Auditors every 2 (two) weeks.

3. Provided recommendations to the Board of Commissioners on External Auditor appointment based on independency, assignment/agreement scope and fee.

4. Convened the monthly Audit Committee meeting.5. Evaluated the Audit Service on the Annual Historical

Financial Information by Public Accounting Firm BING ENY & Rekan (a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) Year 2016.





6. Memberikan rekomendasi Calon Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) PT Bank MNC Internasional Tbk.

7. Setiap 3 (tiga bulan) membuat laporan Kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris.

8. Memberikan persetujuan atas hasil Audit KAP SATRIO BING ENY & Rekan, atas laporan keuangan untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017, untuk PT Bank MNC Internasional Tbk, sebagai laporan keuangan publikasi Bank pada 31 Maret 2018.

REKOMENDASIDalam rangka pencapaian tujuan Bank serta sesuai dengan cakupan tugas dan tanggung jawab Komite Audit, selanjutnya Komite Audit menyampaikan beberapa hal kepada Dewan Komisaris, sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan penyaluran kredit baru di sektor usaha menengah dan kecil (Wholesales, konsumer dan SME) dengan selektif dan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

b. Upaya yang terstruktur, konsisten dan berkesinambungan dari manajemen beserta jajarannya hendaknya dilakukan secara lebih kreatif dan inovatif guna menunjang perkembangan bisnis Bank berdasarkan kondisi makro ekonomi Indonesia terkini dan pencapaian target RBB.

c. Manajemen agar melaksanakan program cross selling kepada perusahaan (atau koperasi karyawan) dari nasabah Bank baik dalam bidang funding maupun lending.

d. Kebijakan Manajemen dalam pemberian loan kepada debitur multifinance/leasing hendaknya lebih selektif dan terbatas pada perusahaan-perusahaan Multifinance yang mempunyai internal Bank sebagai penyangga utama pendanaan bisnisnya (main funding).

e. Manajemen agar melaksanakan pengawasan pelaksanaan tugas Internal Audit Group (IAG), dimana dalam melaksanakan tugas audit tahun 2018, Internal Audit Group agar berpedoman kepada Perencanaan Audit Tahunan 2018 dan apabila diperlukan kebijakan (tidak sesuai / menyimpang dari Perencanaan Audit Tahunan 2018) agar dibuatkan penjelasannya secara tertulis dan dimintakan persetujuan Presiden Direktur pada kesempatan pertama.

f. IAG agar lebih fokus dalam melaksanakan audit pada area-area yang memiliki risiko tinggi dan memberikan nilai tambah bagi manajemen/auditee serta melakukan evaluasi dan memperbaiki metodologi auditnya secara berkala.


6. Provided recommendation of Candidate of Head of Internal Audit Group (IAG) of PT Bank MNC Internasional Tbk.

7. Prepared the Audit Committee quarterly report to the Board of Commissioners.

8. Provided the approval on Audit results by Public Accounting Firm SATRIO BING ENY & Rekan, on the financial statements of fiscal year ended on 31 December 2017, for PT Bank MNC Internasional Tbk, as the Bank publication financial statements on 31 March 2018.

RECOMMENDATIONSTo achieve the Bank’s objectives and in accordance with the duties and responsibilities of the Audit Committee, the Audit Committee further submitted several matters to the Board of Commissioners, as follows:

a. To selectively increase new loan disbursement in the small and medium enterprises (Wholesale consumer and SME) and by taking into account the prudent principle.

b. Structured, consistent and continuous efforts from the management and its elements in a more creative and innovative measures to support the Bank’s business development based on the latest Indonesia’s economic macro condition and the target achievemet of the Bank Business Plan.

c. Cross selling program to be conducted by the management to companies (or employees’ cooperative) of the Bank’s customers in both funding and lending.

d. The Management’s policy on loan disbursement to multifinance/leasing borrowers shall be more selective and limited to Multifinance companies that have the support of internal Bank as its main funding.

e. The Management shall carry out oversight on the Internal Audit Group (IAG) duties implementation, where the implementation of 2018 audit duties by the Internal Audit Group has to be guided by the 2018 Annual Audit Planning. In the event that the policy is required (incompliance/ differed from the 2018 Annual Audit Planning), the written explanation has to be prepared and to obtain the approval of the President Director at the first instance.

f. The IAG shall be more focused in implementing audit on high risks areas and provide added value for the management/auditee, as well as carry out preiodical evaluation and improvement on audit methodology.






g. IAG agar terus menerus selalu meningkatkan kualitas hasil auditnya (kedalaman auditnya agar di tambah dan diperluas pada area yang memiliki risiko moderat dan tinggi), antara lain dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:1. Membuat Perencanaan audit Unit Kerja yang akan

diaudit secara lengkap yaitu dengan melakukan evaluasi dan analisis laporan keuangan Unit Kerja tersebut dengan teliti (neraca, rugi/laba dan rekening administratif) minimal 2 tahun dan agar dibuat matrix secara bulanan untuk mengetahui perilaku setiap akun apakah ada perilaku akun yang tidak normal dan informasi lainnya yang diperlukan (antara lain seperti temuan audit intern yang lalu, temuan audit OJK, dll), untuk menetapkan area yang memiliki risiko yang tinggi untuk menjadi objek audit.

2. Membuat dan memperbaharui program audit baik bidang kredit dan operasional untuk mempertajam pelaksanaan auditnya.

3. Internal Audit Group Head (Manajer Audit) agar melaksanakan supervisi terhadap Tim Audit sejak hari pertama Tim Audit tersebut melaksanakan tugas audit di Kantor Cabang atau Unit Kerja, untuk mengetahui permasalahan sedini mungkin dan memberikan solusinya.

4. Dalam pelaksanaan audit IAG agar melaksanakan pendalaman audit dari berbagai sisi setiap permasalahan yang ditemukan.

5. IAG agar fokus audit pada area yang memiliki risiko tinggi, terutama pada aspek perkreditan (kredit baru, kredit Rp1 milyar ke atas dan pinjaman dengan kolektibilitas 2 yang potensial menjadi NPL), kredit consumer, kartu kredit, layanan, likuiditas dan operasional khususnya aspek IT Security.

6. Internal Audit Group Head (Manajer Audit) agar terus meningkatkan kualitas review-nya atas hasil pelaksanaan tugas auditor.

7. IAG agar membina dan meningkatkan kompetensi auditor secara tertib dan berkesinambungan.

8. Auditor agar lebih tepat lagi dalam menetapkan penyebab dari permasalahan yang ditemukan, agar rekomendasi yang diberikan menjadi tepat dan dapat menghilangkan penyebab tersebut serta diharapkan dikemudian hari tidak terjadi lagi masalah yang serupa (untuk menghindari adanya temuan yang berulang).

g. The IAG shall continuously improving the audit results quality (to add and expand the audit substance into areas with moderate and high risks), among others by conducting the following:

1. Develop comprehensive audit planning of a minimum 2 years for Work Units that are intended for auditing, by thoroughly evaluating and analyzing the Work Units’ financial reports (balance sheet, profit/loss and administrative accounts). The monthly matrix shall be prepared for account examination, to find out irregular accounts or other required information (such as previous internal audit findings, OJK audit findings, etc.). These are done to determine high risks areas for audit objects.

2. Develop and update the audit program on loan and operationsl to sharpen the auditing.

3. The Internal Audit Group Head (Audit Manager) shall supervise the Audit Team since the first day of audit duties at the Branch Offices or Work Units, in order to identiy early issues and provide its solution.

4. In auditing, the IAG shall carry out audit intensification on all parts of the findings.

5. The IAG shall focus on the audit with high risks, in particular on loan aspects (new loans, Rp1 billion loan above and lending with collectability of 2 that potentially can become NPL), consumer loans, credit card, liquidity and operational services especially on IT Security aspects.

6. The Internal Audit Group Head (Audit Manager) shall continually improving review quality on the auditor results.

7. The IAG shall counseling and improving the auditors’ competencies properly and continuously.

8. The Auditors shall accurately determine the cause of findings, in order to prepare accurate reommendations and can eliminate the issues as well as its prevention to reoccurring in the future (to avoid reoccurrence of findings).






9. Melaksanakan diskusi antar Tim Audit setelah menyelesaiakan tugas auditnya untuk berbagi pengalaman dalam melaksanakan audit dimasing-masing unit kerja serta untuk memperbaiki hal-hal yang belum maksimal dilakukan pada saat melaksanakan audit.

h. Manajemen agar mendorong IAG untuk menindaklanjuti masukan dari external reviewer, baik berkenaan dengan kecukupan kebijakan/ metode audit maupun kepatuhan dalam pelaksanaan efektivitas audit.

i. Seluruh jajaran IAG agar selalu melakukan update diri terhadap perkembangan bisnis Bank dan lebih sensitive terhadap pergerakan portofolio kredit, DPK, dll yang abnormal serta melaksanakan evaluasi terhadap permasalahan tersebut untuk mengantisipasi dan meminimalkan risiko mungkin timbul.

j. Komitmen Manajemen untuk terus menjaga kualitas kredit, menjaga angka NIM & LFR sesuai kondisi dan target serta terus mengupayakan pendekatan ke pemegang saham pengendali (PSP) untuk segera menambah modal inti Bank sebagai “buffer” besarnya pembentukan CKPN sehingga selanjutnya Bank dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih fokus dan baik lagi dan Bank dapat mencapai profit.

9. Discussion between the Audit Team following the completion of audit duties for experience sharing in each work unit as well as improving matters that are not yet resolved during audit.

h. The Management shall encourage the IAG to follow up the opinion of external reviewers, on the adequacy of policy/ audit methods or compliance with the audit effectiveness.

i. All IAG elements shall continually update on the Bank’s business development and more sensitive on the irregulars movement of loan portfolio, third party funds and so forth, including evaluating the issues to anticipate and minimize risks.

j. The Management’s commitment to continually maintain credit quality, maintain NIM & LFR numbers according to the condition and target as well as continuously approaching the controlling shareholders to immediately add the Bank core capital as the buffer of the Allowance for impairment losses amount thereby the Bank is able to be more focused and improving its business and achieving the profit.







KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASINOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

DASAR HUKUMKomite Nominasi dan Remunerasi (”KNR”) dibentuk guna memenuhi POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum (“POJK 55/2016”) serta POJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK 34/2014”).

Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi

Per 31 Desember 2017, susunan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut:

No NamaName


JabatanPosition

1 Eko B. Supriyanto Ketua merangkap AnggotaChairman and Member

Presiden Komisaris (Independen)President Commissioner (Independent)

2 Purnadi Harjono *) Anggota | Member Komisaris | Commissioner

3 Budi Satrio **) Sekretaris merangkap AnggotaSecretary and Member

Human Resources Group Head

Keterangan: | Note:*) mengundurkan diri pada tanggal 11 Desember 2017, yang akan efektif setelah diputuskan oleh RUPS | Resigned as of 11 December 2017, which will be

effective following the resolution of the GMS**) efektif tanggal 9 Oktober 2017 menjabat Kepala Satuan Kerja Sumber Daya Manusia | effective as of 9 Octover 2017 served as Head of Human Resources

Unit

Profil Komite Nominasi dan Remunerasi | Nomination and Remuneration Committee ProfileEko B. Supriyanto53 Tahun/YearsWarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenKetua/Presiden Komisaris (Independen) Chairman/President Commissioner (Independent)


Agustus 2016-sekarang: Presiden Komisaris merangkap Komisaris IndependenNovember 2014-Agustus 2016: Komisaris IndependenAugust 2016-present: President Commissioner and Independent CommissionerNovember 2014-August 2016: Independent Commissioner


Surat Keputusan Direksi No. SKEP-015/MNCB/DIR/10-17 tertanggal 17 Oktober 2017. Decree of the BOD No. SKEP-015/MNCB/DIR/10-17 dated 17 October 2017


Tersedia pada Profil Dewan Komisaris yang terdapat pada halaman 66 Laporan Tahunan ini.Available in BOC Profile in page 66 of this Annual Report.



Purnadi Harjono* 55 Tahun/YearsWarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenAnggota/KomisarisMember/Commissioner


Juni 2014-sekarang: KomisarisJune 2014-present: Commissioner


Surat Keputusan Direksi No. SKEP-015/MNCB/DIR/10-17 tertanggal 17 Oktober 2017.Decree of the BOD No. SKEP-015/MNCB/DIR/10-17 dated 17 October 2017





*) mengundurkan diri pada tanggal 11 Desember 2017, yang akan efektif setelah diputuskan oleh RUPS | Resigned as of 11 December 2017, which will be effective following the resolution of the GMS

LEGAL BASISThe Nomination and Remuneration Committee (”NRC”) was established to comply with POJK No.55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks (”POJK 55/2016”) and POJK No. 34/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding the Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company (”POJK 34/2014”).

Composition of Nomination and Remuneration CommitteeThe following is the composition of the Nomination and Remuneration Committee as of 31 December 2017:






Budi Satrio *)38 TahunWarga Negara Indonesia/Indonesian CitizenSekretaris merangkap Anggota/Human Resources Group HeadSecretary and Member/Human Resources Group Head


Oktober 2017-Januari 2018: Human Resources Group HeadOctober 2017-January 2018: Human Resources Group Head


Surat Keputusan Direksi No. SKEP-015/MNCB/DIR/10-17 tertanggal 17 Oktober 2017.Decree of the BOD No. SKEP-015/MNCB/DIR/10-17 dated 17 October 2017.


2003: S1 Ilmu Hukum Universitas Diponegoro SemarangBachelor Degree of Legal Science, University of Diponegoro, Semarang


Oktober 2016-Oktober 2017: HR Policy, Governance and Employee Relations Head (PT Bank UOB Indonesia).Februari 2015-September 2016: Head of Employee Industrial Relations & Know Your Employees and Outsourcing Managers (PT Bank Mega).Agustus 2013-Februari 2015: Industrial Relations Head and HR Business Compliance (CitiBank, N.A., Indonesia).

Keterangan: | Note:*) efektif tanggal 9 Oktober 2017 menjabat Kepala Satuan Kerja Sumber Daya Manusia | effective as of 9 Octover 2017 served as Head of Human Resources Unit

Piagam Komite Nominasi dan RemunerasiKomite Nominasi dan Remunerasi MNC Bank telah memiliki Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang disahkan oleh Dewan Komisaris pada bulan Maret 2015.

Piagam tersebut merupakan panduan Komite Nominasi dan Remunerasi dalam menjalankan fungsi dan kewajibannya. Hal-hal yang diatur dalam Piagam tersebut antara lain kenggotaan, tugas dan tanggung jawab, rapat komite serta larangan.

Struktur dan KeanggotaanAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari paling kurang 3 (tiga) anggota dengan ketentuan:· 1 (satu) orang ketua yang merangkap anggota dan

juga seorang Komisaris Independen; dan· Anggota lainnya dapat berasal dari:

a. Angota Dewan Komisaris;b. Pejabat eksekutif yang membidangi SDM.

Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi MNC Bank yang ditunjuk telah memenuhi syarat independensi dengan kriteria sebagai berikut:1. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi (selain

ketua) dapat berasal dari pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi SDM.

2. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi harus memiliki pengalaman terkait Nominasi dan/atau Remunerasi.

Pengangkatan dan Pemberhentian Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

The NRC CharterThe Nomination and Remuneration Committee of MNC Bank has in place the NRC Charter which was ratified by the Board of Commissioners on March 2015.

The Charter acts as a guideline to the NRC in carrying out its functions and obligations. Matters stipulated in the Charter include membership, duties and responsibilities, committee meeting and restrictions.

Membership and StructureMembers of NRC are appointed based on the decision of the Board of Commissioners Meeting. The Nomination and Remuneration Committee shall consist of at least 3 (three) members with the requirements of:· 1 (one) Chairman that acts as a member and is an

Independent Commissioner; and· Other members can be from:

a. Member of the Board of Commissioners;b. PE (pejabat eksekutif) of Human Resources.

Independency of The NRCThe appointed members of NRC has fulfilled on the indepence requirements with the following criteria:

1. Members of the NRC (other than the Chairman) shall be from the managerial levels under the Board of Directors in charge of Human Resources.

2. NRC members shall have experience related to the Nomination and/or Remuneration.

Appointment and Dismissal Membership of the Nomination and Remuneration Committee is appointed and dismissed based on the Board of Commissioners’ decision.






Masa JabatanMasa jabatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi tidak lebih lama daripada masa jabatan Dewan Komisaris sesuai dengan anggaran dasar.

Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai dengan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, tugas dan tanggung jawab komite terbagi atas fungsi nominasi dan fungsi remunerasi sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasia. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

dan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai:· Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris.· Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam

proses nominasi.· Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris.b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian

kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

e. Merekomendasikan jumlah kandidat untuk calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi minimal dua orang.

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerisasia. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai:· Struktur remunerasi.· Kebijakan atas remunerasi.· Besaran atas remunerasi.

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

c. Dalam memberikan rekomendasi terkait kebijakan remunerasi, Komite wajib memerhatikan:· Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan

sebagaimana diataur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

· Prestasi kerja individual.· Kewajaran dengan peer group.· Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang

Bank.


Terms of OfficeThe term of office of members of the Nomination and Remuneration Committee shall not be longer than the term of office of the Board of Commissioners as determined in the Articles of Association.

Duties and ResponsibilitiesPursuant to the NRC Charter, the duties and responsibilities of the committee are divided into the nomination and remuneration functions, as follows:

Duties and responsibilities of the Nomination Committeea. a. Provide recommendations to the Board of

Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners regarding:· Composition of the position of members of the

BOD and/or BOC.· Policy and criteria required in nomination process.· Performance evaluation policy for members of the

BOD and/or BOC.b. Assist the Board of Commissioners in conducting

performance assessment of members of the BOD and/or BOC based on set benchmark as the evaluation materials.

c. Provide recommendations to the Board of Commissioners on competence development program of members of the BOD and/or BOC.

d. Provide candidates proposal qualified as members of the BOD and/or BOC to the Board of Commissioners for submission to the GMS.

e. Recommend total candidates for members of the BOC and/or BOD at least two personnel.

Duties and responsibilities of the Remuneration Committeea. Provide recommendation to the Board of

Commissioners regarding:· Remuneration structure.· Remuneration policy.· Remuneration amount.

b. Assist the Board of Commissioners in performing performance evaluation with received remuneration appropriateness by members of the BOD and/or BOC.

c. In providing recommendation on remuneration policy, the Committee shall take into account:· Financial performance and impairment fulfillment

as stated in the prevailing laws.

· Individual working performance.· Fairness with peer group.· Consideration on the Bank’s long term targets and

strategies.





Pelatihan & Workshop Sepanjang tahun 2017, pelatihan serta seminar yang diikuti oleh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut.· Eko B. Supriyanto:

- Refreshment manajemen risiko (cyber security and integrating operation risk with the mitigating factors).

- Refreshment sertifikasi manajemen risiko level 2.- Penjelasan mengenai PSAK-71.

· Purnadi Harjono:- Refreshment sertifikasi manajemen risiko level 1.

· Budi Satrio:- Workshop HR.- Sertifikasi manajemen risiko level 1.- Finance for non-finance.- 4DX (four disciplines of execution).

RAPAT KOMITE NOMINASI & REMUNERASI

KebijakanKebijakan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi didasarkan pada Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang menentukan hal-hal berikut ini:· Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diselenggarkan

secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali tiap 4 (empat) bulan.

· Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dapat dilakukan bila:a. Dihadiri oleh mayoritas dari jumlah Komite

Nominasi dan Remunerasi; danb. Salah satu dari mayoritas Komite Nominasi dan

Remunerasi merupakan ketua Komite.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat Komite Nominasi & RemunerasiSelama tahun 2017, Komite Nominasi dan Remunerasi menyelenggarakan empat kali rapat dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Tanggal Rapat l Meeting Date Agenda

6 Februari | February 2017 - Penilaian kinerja Bank dan Direksi tahun 2016.- Pedoman evaluasi kinerja karyawan tahun 2016.

- Performance assessment of Bank and Board of Directors 2016- Employee performance evaluation guidelines 2016

25 April 2017 - Pedoman review gaji karyawan.- Metode distribusi salary karyawan.- Ketentuan promosi karyawan.- Metode distribusi bonus kinerja karyawan.

- Employee salary review guidelines- Employee salary distribution methods- Employee promotion rules- Employee performance bonus distribution methods

18 Mei | May 2017 - Pedoman evaluasi kompensasi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2017Board of Directors and Board of Commissioners’ ompensation evaluation guidelines 2017


Trainings and WorkshopsThroughout 2017, the training and seminars attended by NRC members are as follows:

· Eko B. Supriyanto:- Refreshment risk management (cyber security

and integrating operation risk with the mitigating factors).

- Refreshment risk management certification level 2.- Explanation on PSAK-71.

· Purnadi Harjono:- Refreshment risk management certification level 1.

· Budi Satrio:- HR Workshop.- Risk Management Certification level 1.- Finance for non-finance.- 4DX (four disciplines of execution).

NOMINATION & REMUNERATION COMMITTEE MEETINGSPolicyThe policy of the Nomination and Remuneration Committee Meeting refers to the NRC Charter which stipulated the following:· Nomination and Remuneration Committee meeting

is regularly hosted at least 1 (one) time every 4 (four) months.

· Nomination and Remuneration Committee meetings can only be done if:a. Attended by a majority of the number of

Nomination and Remuneration Committee; andb. One of the majorities of the Nomination and

Remuneration Committee is the Chairman.

Nomination & Remuneration Committee Meetings Frequency and AttendanceDuring 2017, the Nomination and Remuneration Committee convened four meetings with the following frequency and members’ attendance:







13 September 2017 - Evaluasi kinerja Bank tengah tahun 2017Bank performance evaluation mid year 2017

Frekuensi & Kehadiran Rapat |Meeting Frequency & Attendance

NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatTotal Meetings

Jumlah KehadiranAttendance %

Eko B. Supriyanto Ketua | Chairman 4 4 100

Purnadi Harjono *) Anggota | Member 4 4 100

Budi Satrio **) Sekretaris/Anggota | Secretary/Member 0 0 0

Keterangan: | Note:*) mengundurkan diri pada tanggal 11 Desember 2017, yang akan efektif setelah diputuskan oleh RUPS | Resigned as of 11 December 2017, which will be

effective following the resolution of the GMS**) efektif tanggal 9 Oktober 2017 menjabat Kepala Satuan Kerja Sumber Daya Manusia | effective as of 9 Octover 2017 served as Head of Human Resources

Unit

Laporan Kegiatan Komite Nominasi & Remunerasi selama Tahun 2017Selama tahun 2017, Komite Nominasi & Remunerasi memutuskan dalam rapat mengenai penilaian kinerja Bank dan Direksi tahun 2016, pedoman evaluasi kinerja karyawan tahun 2016, pedoman review gaji karyawan, metode distribusi salay karyawan, ketentuan promosi karyawan dan metode distribusi bonus kinerja karyawan. Komite juga memutuskan pedoman evaluasi kompensasi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2017 dan evaluasi kinerja Bank tengah tahun 2017.


Nomination & Remuneration Committee Activities Report in 2017During 2017, the Nomination & Remuneration Committee decided in the meeting regarding the Bank and Board of Directors’ performance assessment year 2016, employees’ performance evaluation guidelines year 2016, employees’ salary distribution methods, employees’ promotion stipulation and employees’ performance bonus distribution methods. The Committee also decided the compensation evaluation guidelines for the Board of Directors and Board of Commissioners year 2017 and the Bank’s performance evaluation at interim 2017.





KOMITE PEMANTAU RISIKORISK OVERSIGHT COMMITTEE

DASAR HUKUM PEMBENTUKANKomite Pemantau Risiko dibentuk dengan mengacu kepada:

a. POJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

b. SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

c. POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

d. SEBI No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

Komite Pemantau Risiko diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 26 Mei 2016 sebagaimana telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP-005/MNCB/DIR/05-16 tertanggal 26 Mei 2016 telah ditetapkan perubahan susunan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:

No NamaName


JabatanPosition


Presiden Komisaris (Independen)President Commissioner (Independent)

2 Purnadi Harjono*) Anggota | Member Komisaris | Commissioner

3 Rusli Witjahjono Anggota | Member Komisaris Independen | Independent Commissioner

4 Arifin S. Haris Sekretaris merangkap AnggotaSecretary and Member

Pihak Independen | Independnt Party

5 Mohammad Sumarsono Anggota | Member Pihak Independen | Independnt Party


Profil Komite Pemantau Risiko | Risk Oversight Committee ProfileEko B. Supriyanto53 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenKetua/ Presiden Komisaris (Independen) Chairman/ President Commissioner (Independent)


26 Mei 2016 s/d sekarang26 May 2016 to present


Surat Keputusan Direksi No. SKEP- 005/MNCB/DIR/05-16 tertanggal 26 Mei 2016Decree of the BOD No. SKEP- 005/MNCB/DIR/05-16 dated 26 May 2016


Tersedia pada Profil Dewan Komisaris yang terdapat pada halaman 66 Laporan Tahunan ini Available in BOC Profile on page 66 of this Annual Report.



LEGAL BASIS The Risk Oversight Committee is established by referring to:

a. POJK No. 18/POJK.03/2016 dated 16 March 2016 concerning the Implementation of Risk Management for Commercial Banks.

b. SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 dated 1 September 2016 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks.

c. POJK No. 55/POJK.03/2016 on the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks.

d. SEBI No. 13/SEOJK.03/2017 dated 17 March 2017 on the Implementation of Corporate Governance for Commercial Banks.

In 2017, the Risk Oversight Committe was appointed based on the Decree of the Board of Commissioners on 26 May 2016 as stated in the Decree of the Board of Directors No. SKEP-005/MNCB/DIR/05-16 dated 26 May 2016 the changes of the composition of the Audit Committee as follows:






Purnadi Harjono*) 55 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAngota/ Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner


26 Mei 2016 s/d 31 Desember 201726 May 2016 to 31 December 2017








Rusli Witjahjono 59 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAngota/ Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner


26 Mei 2016 s/d sekarang 26 May 2016 to present







Arifin S. Haris 73 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenSekretaris yang merangkap sebagai Angota/ Pihak Ketiga Secretary and Member/ Independen Party






Latar belakang pendidikan formal Baccaleureat I Universitas Gajah Mada dan Sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah pada tahun 1972, berbagai pendidikan profesi perbankan dalam dan luar negeri. Background of formal education Baccaleureat I University of Gajah Mada and Bachelor of Economics from University of Muhammadiyah in 1972, various education profession of Banking at home and abroad.


Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko sejak 2007. Memiliki pengalaman bekerja lebih dari 15 tahun di bidang keuangan dan manajemen perbankan khususnya Manajemen Risiko, sebagai Assistant Manager Bank American Express (1986- 1988), Branch Manager di Bank BSB Jakarta (1988-1991), Direktur Manajemen Risiko PT. ING Bank Jakarta (1995-1998), Direktur Risk Management Bank BNN (1998-1999), Managing Director AAJ Batavia Financial Consultant (2000-2002), Deputy Chief Risk Offcer di Bank Commonwealth Indonesia (2006- 2007). Memliki sertifikasi Instruktur Manajemen Risiko dan Manajemen Risiko dari BSMR (2006).Serves as a Member of the Risk Oversight Committee since 2007. Background of formal education was Baccaleureat I Gajah Mada University and a Bachelor of Economics from the University of Muhammadiyah in 1972, a variety of Banking professional education domestic and abroad. Has experiences of working more than 15 years in nance and Banking management industry, especially in Risk Management, as an Assistant Manager of American Express Bank (1986-1988), Branch Manager at Bank BSB Jakarta (1988-1991), Director of Risk Management at PT. ING Bank Jakarta (1995-1998), Director of Risk Management at Bank BNN (1998-1999), Managing Director at AAJ Batavia Financial Consultant (2000- 2002), Deputy Chief Risk Offcer at Commonwealth Bank Indonesia (2006-2007). Has a Risk Management Instructor certi cation in Risk Management from BSMR (2006).

Mohammad Sumarsono56 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAngota/ Pihak Ketiga Member/ Independen Party










Mohammad Sumarsono56 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAngota/ Pihak Ketiga Member/ Independen Party


Memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi dan pada tahun 1985 sampai 1987 mendapatkan lebih lanjut pendidikan Akuntansi di Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pendidikan terakhir S2 (Magister Manajemen). Mengikuti beberapa pendidikan & pelatihan perbankan. Memiliki sertifikasi manajemen risiko dan sertifikasi Komite Audit.He has educational background in accounting and in 1985 to 1987 obtained further Accounting education at Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi, University of Indonesia.


Menjabat sebagai Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2013. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1985. Posisi di operasional yang pernah ditempati diantaranya bidang kredit, customer service (front office), Akuntansi (back office) dan Internal Control. Tahun 1999 dipercaya sebagai bagian dari Tim Merger Bank Mandiri bidang Akuntansi. Tahun 2000 hingga hingga 2013 bergabung dengan Kantor Akuntan Publik yang cukup dikenal yang memiliki klien BUMN-BUMN sebagai Senior Konsultan, disamping itu juga dari tahun 2000 tersebut telah memulai karir sebagai Dosen di beberapa perguruan tinggi dan Instruktur di beberapa pelatihan publik. Di tahun 2017 hingga saat ini menjadi Tim Pengajar di salah satu Bank BUMN. Tahun 2013 hingga tahun 2017 masuk dalam jabatan struktural di Perbanas Institute sebagai Kepala Biro. He began his Banking career in 1985. Some of the operational positions he held were in credit area, customer service (front office), Accounting (back office) and Internal Control. He was trusted to be part of Bank Mandiri Merger Team in Accounting in 1999. In 2000 up to 2013, he worked at a Public Accounting Firm with BUMN client as a Senior Consultant and also from 2000 has started a career as a lecturer at several universities and instructors at several public training. Since 2013, he holds structural positions in PERBANAS Institute as Bureau Chief.

Piagam dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau RisikoDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Pemantau Risiko telah dilengkapi dengan pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan pada tanggal 4 Januari 2017. Piagam dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko berisikan tentang tugas dan tanggung jawab, rapat komite serta keanggotaan komite.

Independensi Komite Pemantau RisikoSeluruh anggota Komite Pemantau Risiko:1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Bank,

Dewan komisaris, Direksi atau para Pemegang Saham Pengendali;

2. Tidak mempunyai hubungan bisnis secara langsung atau tidak langsung yang terkait dengan kegiatan bisnis Bank;

3. Mantan Anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Pihak Independen sebagai anggota ROC sebelum menjalani masa tunggu (cooling-off) selama 6 (enam) bulan.

Pengangkatan dan PemberhentianKomite Pemantau Risiko dibentuk dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko di MNC Bank termasuk didalamnya membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan strategis.


ROC Charter and Terms of Reference

In carrying out its duties and responsibilities the Risk Oversight Committee has been equipped with guidelines as set out in the ROC Charter and Terms of Reference that has been ratified on January 4, 2017. The ROC Charter and Terms of Reference elaborate the duties and responsibilities, committee meetings and committee memberships.

Independency of the Risk Oversight CommitteeAll members of the Risk Oversight Committee:1. Do not have affiliations with the Bank, the Board of

Commissioners, Board of Directors or Controlling Shareholders;

2. Do no have direct or indirect business relations related to the Bank’s business activities;

3. Former members of the Board of Directors or Bank’s Executives or other parties that have relations with the Bank that can influence its ability to act independently, shall not be assigned as Independent Party of member of the ROC prior to 6 (six) month cooling-off period.

Appointment and DismissalThe Risk Oversight Committee is established and dismissed by the Board of Commissioners in order to support the duties and responsibilities of the Board of Commissioners in relation with effective supervision of risk management in MNC Bank including to assist the Board of Commissioners to supervise, direct, monitor and evaluate the implementation of strategic policies.






Tugas dan Tanggung Jawab1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara

kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan manajemen risiko untuk memastikan bahwa MNC Bank telah mengelola risiko-risiko secara memadai;

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko MNC Bank;

3. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas kebijakan yang telah diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen risiko, antara lain kebijakan-kebijakan yang terkait dengan Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi;

4. Melakukan penilaian atas situasi yang diperkirakan dapat membahayakan kelangsungan usaha MNC Bank, agar selanjutnya dapat dilaporkan oleh Dewan Komisaris kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan.

Pelatihan & Workshop Sepanjang tahun 2017, pelatihan serta seminar yang diikuti oleh anggota Komite Pemantau Risiko, adalah GRC – A new face of creating value, di Jakarta, penyelenggara LPPI.

Kebijakan, Frekuensi & Kehadiran Rapat Komite

KebijakanKomite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) kali dalam setahun dengan persyaratan korum dan tata cara pengambilan keputusan sesuai dengan Piagam dan Tata Kerja Komite Pemantau Risiko.

Komite Pemantau Risiko dapat mengundang Direksi dan/atau Group Head, Pejabat Eksekutif yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam rapat Komite Pemantau Risiko.

Hasil rapat dicatat dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh semua anggota Komite Pemantau Risiko dan di dokumentasikan oleh Sekretariat Komite Pemantau Risiko. Semua salinan risalah rapat disampaikan kepada anggota Komite Manajemen Risiko, anggota Komite Pemantau Risiko, Direksi dan Dewan Komisaris.

Risalah Rapat juga wajib mencantumkan:1. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi

secara jelas beserta alasan perbedaan pendapat tersebut


Duties and Responsibilities1. Evaluating the conformity between risk management

policies with the implementation of policies and providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the risk management policies to ensure that MNC Bank has been managing the risks adequately;

2. Monitoring and evaluating the implementation of the Risk Management Committee (RMC) and the Risk Management Unit (SKMR) to further provide recommendations to Board of Commissioners in order to improve the effectiveness of risk management;

3. Providing recommendations to the Board of Commissioners on policies that have been taken by the Board of Directors relating to risk management, including policies related to Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic, Risk Compliance and Reputation Risk;

4. Performing an assessment of the expected situations which can jeopardize business continuity of MNC Bank, hence could be further reported by the Board of Commissioners to the Financial Services Authority in certain specified the period.

Trainings and WorkshopsThroughout 2017, the training and seminar attended by Committeee members was GRC – A new face of creating value, di Jakarta, organized by LPPI.

Meeting Policy, Frequency and Attendance

Policy The Risk Oversight Committee shall convene a meeting at least 6 (six) times a year with quoum requirement and voting mechanism as stipulated in the ROC Charter and Work Procedures.

The Risk Oversight Committee may invite the Board of Directors and/or Group Head, Executives relevant with topic of discussions.

The summary of meeting is minuted under Minutes of Meeting signed by all Risk Oversight Committee members and documented by the Risk Oversight Committee Secretarial. All copies of minutes of meeting are submitted to members of the Risk Management Commitee, Risk Oversight Committee members and Board of Commissioners.

The Minutes of Meeting shall include:1. Any Dissenting opinion that occurred clearly and the

reasons for such dissent.





2. Pendapat dari berbagai pihak yang hadir antara lain mencakup pendapat terhadap laporan hasil “self assessment” yang dibuat oleh SKMR tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank/RBBR dan pendapat lain terkait dengan pembahasan dalam agenda rapat.

Sepanjang tahun 2017, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan Rapat sebanyak 10 kali dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut:


23 Januari 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 23 November 2016. | ROC MOM Confirmation 23 November 2016· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Loan Portofolio Performance (all segment).· Tingkat Kesehatan Bank Komposit (RBBR) & Risk Profile. | Bank Rating & Risk Profile· Monitoring lainnya. | Other monitoring

3. Additional Agenda:· Compliance update.· Upaya untuk meningkatkan kualitas proses manajemen risiko ditahun 2017 antara lain: management expertise,

technology dan data serta kendala yang dihadapi. | Effort to improve risk management process quality in 2017 among others: management expertise, technology and data including challenges.

· Daftar debitur berskala besar (large debitors) yang berpotensi menjadi NPL, alasan debitur masuk watchlist dan mitigasi yang dilakukan. | Large debtors that potentially becomes NPL, reasons of debtors listed in the atchlist and its mitigation.

23 Februari 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 23 Januari 2017. | ROC MOM Confirmation 23 January 2017· Executive Summary· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank Komposit (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile

3. Additional Agenda:· Compliance update.· Loan Portfolio Performance· Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan CKPN vs PPAP | Funding Quality and Adequacy of CKPN vs

PPAP· Penjelasan Perhitungan Komponen SBDK | Explanation on LLL Component Calculation

29 Maret 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 23 Februari 2017. | ROC MOM Confirmation 23 February 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank Komposit (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Top Operational Risk.

3. Additional Agenda:· Compliance Report.

4. Penyajian data writeoff credit card 2015, untuk melihat kualitas kartu kredit (lama/baru). | Data of credit card writeoff, to review credit card quality (existing/new)

5. Penjelasan Perhitungan Komponen SBDK | Explanation on LLL Component Calculation

27 April 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 29 Maret 2017. | ROC MOM Confirmation 29 March 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Top Operational Risk.

3. Additional Agenda:· Compliance Report.· Hasil Review Debitur Multifinance | Multifinance Debtors Review Results· Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) Q1 2017 | Risk Management Implementation Quality Q1 2017

4. Rekomendasi SKMR untuk perbaikan KPMR | Recommendation of SKMR for KPMR improvement


2. Opinions from various parties that are present, among others, include an opinion on the report of “self-assessment” made by the Risk Management Unit on the Bank’s Rating/RBBR and other opinion related to the discussion on the meeting agenda.

During 2017, the ROC has convened 10 meetings with the following attendance:







29 Mei 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 27 April 2017. | ROC MOM Confirmation 27 April 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Monitoring lainnya | Other monitoring· Top Risk.

3. Keputusan Kredit oleh Dewan Komisaris di bulan April 2017 | Loan Decision by the Board of Commissioners in April 2017

4. Additional Agenda: Compliance Report5. Kecukupan Penerapan Manajemen Risiko Q1 2017 | Adequacy of Risk Management Implementation Q1 20176. Matters Arising7. Lainnya | Others

26 Juli 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 29 Mei 2017. | ROC MOM Confirmation 29 May 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Monitoring lainnya | Other monitoring· Top Risk.

3. Additional Agenda:· Compliance Report

4. Kondisi Terkini Likuiditas Bank | Bank Liquidity Latest Condition5. Status & Progres Report:

· Kinerja tim Collection untuk credit card yang di write off’ berikut pemantauan dan pengawasannya | Collection team performance for write-off credit cards including monitoring and supervision

· Eksposur risiko yang melekat pada satuan kerja ‘credit review’ unit bisnis credit card terkait ada laporan alamat-alamat debitur yang tidak bisa ditemui lagi | Inherent risk exposure at the credit review work unit of credit card business related to missing debtors addresses

24 Agustus 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 26 Juli 2017. | ROC MOM Confirmation 26 July 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Monitoring lainnya | Other monitoring· Top Risk.


4. Liquidity Contingency Plan & Capital Plan5. Deviasi yang disetujui oleh Pemegang Limit Kredit terhadap keputusan kredit tahun 2017 | Approved deviation

by the Credit Limit Holders on loan decision 20176. Status & Progres Report:

· Status/Progress rencana pembentukan Tim Penagihan khusus debitur-debitur Arjuna Finance dan Bima Finance | Status/ progress of establishment plan of Billing Team specifically for debtors of Arjuna Finance and Bima Finance

27 September 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 24 Agustus 2017. | ROC MOM Confirmation 24 August 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Monitoring lainnya | Other monitoring· Top Enterprise Risk.


4. Hasil Industri Review | Review Industrial Results

25 Oktober 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 27 September 2017. | ROC MOM Confirmation 27 September 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Monitoring lainnya | Other monitoring· Top Enterprise Risk.








29 November 2017 1. Pembukaan oleh Ketua ROC | Introduction by ROC Chairman2. Fixed Agenda:

· Konfirmasi MOM ROC 25 Oktober 2017. | ROC MOM Confirmation 25 October 2017· Executive Summary.· Enterprise Risk Dashboard (ERD).· Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) & Profil Risiko. | Bank Rating & Risk Profile· Bankwide Loan Performance.· Monitoring lainnya | Other monitoring· Top Enterprise Risk

3. Additional Agenda:· Compliance Report· Risk Culture

4. Komitmen Konglomerasi Keuangan Grup MNC terkait hasil on site review Pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi | Commitment of MNC Group Financial Conglomeration on site review of Integrated Risk Management Implementation

Nama Jabatan Dalam Komite Jumlah Rapat Jumlah Kendaraan

Tingkat Kehadiran

Eko B. Supriyanto Ketua merangkap anggota 10 10 100%

Purnadi Harjono Anggota 10 9 90%

Rusli Witjahjono Anggota 10 9 90%

Arifin S. Haris Sekretaris merangkap anggota 10 10 100%

M. Sumarsono Anggota 10 10 100%


Keikutsertaan Direksi/ Business Head dan Komite Audit dalam Rapat Komite Pemantau Risiko

Dihadiri oleh Direksi/Business HeadBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Benny Purnomo √

N/A

√ √ √

N/ABenny Helman*) √

Chisca Mirawati √ √ √ √ √ √ √ √ √

Budy Setiawan √

Dihadiri oleh Audit CommitteeBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Eddy Yantho S. √ √ √ √ √

N/A√ √ √ √ √

N/ATri Restu R. √ √ √ √ √ √ √

Keterangan: / Note: *) efektif mengundurkan diri tanggal 11 Desember 2017 | was resigned effective as of 11 December 2017

Pelaksanaan tugas dan tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Tahun 20171. Membuat rencana kerja tahunan.2. Melaksanakan rapat Komite Pemantau Risiko setiap

bulan dengan materi sesuai rencana kerja ditambah dengan isu-isu terkini mengenai manajemen risiko yang dihadiri oleh Direksi/Kepala Unit Kerja terkait.

3. Komunikasi langsung dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (RMG) dan Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance) serta pejabat terkait untuk mengetahui pemahaman hasil rapat bulan sebelumnya dan menyamakan persepsi agenda rapat bulan berikutnya


Attendance of the Board of Directors/Business Head and Audit Committee in the Risk Oversight Committee Meetings

Implementation of Roles and Responsibilities of ROC in 2017 1. Developed the annual work plan.2. Convened monthly ROC meeting with the agenda

according to work plan including the latest issues on risk management attended by the Board of Directors/ relevant Head of Work Units.

3. Direct communication with the Risk Management Unit (RMU) and Compliance Unit (Compliance), including relevant executives to review the results of previous month meetings and conform the perception of next month meeting agenda.






4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait isu terkini manajemen risiko.

5. Membuat laporan kegiatan tiga bulanan.6. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang

diberikan oleh Dewan Komisaris.

REKOMENDASIDalam pelaksanaan tugasnya Komite Pemantau Risiko telah memberikan rekomendasi antara lain:

1. Upaya pembentukan CKPN agar segera dilakukan.2. Pelaksanaan restrukturisasi kredit agar mengacu

kepada tiga pilar. 3. Kontrol dan monitoring terhadap usaha nasabah harus

ditingkatkan untuk menghindari munculnya NPL-NPL baru

4. NPL di Top 25 Borrowers agar dapat ditangani dengan baik.

5. Penurunan total DPK harus disikapi dengan upaya-upaya keras pencarian dana.

6. Membangun dan terus meningkatkan budaya risiko (risk culture) terutama risiko stratejik yang berkaitan dengan risiko atas ketidak pahaman dan gagal fokus terhadap Perubahan (CHANGE) yang cepat pada dunia, industri, Pasar, perilaku nasabah, Pesaing dan semuanya (Everything).

7. Untuk memperbaiki ROE, ROA agar dibatasi/tidak lagi diberikan fasilitas kredit dengan suku bunga (lending rate) di bawah loanable fund.

8. Peningkatan kualitas kredit harus terus dilakukan sejalan dengan upaya peningkatan NIM secara berkualitas.

9. Melakukan kaji ulang Risk Appetite & Risk Tolerance10. Hasil stress test likuiditas agar dapat di antisipasi

dengan baik11. Pengendalian internal operasional Bank harus terus

dijaga sehingga risiko operasional tidak meningkat sejalan dengan pencegahan terjadinya fraud.


4. Provided recommendations to the Board of Commissioners on risk management latest issues.

5. Developed quarterly activity reports.6. Carried out other duties and responsibilities given by

the Board of Commissioners.

RECOMMENDATIONSIn its duties implementation, the ROC has provided the following recommendations:

1. Immediately develop CKPN.2. Referring the credit restructuring toward three pillars.

3. Control and monitoring toward new customers shall be improved to prevent new NPLs.

4. Well management of NPL of Top 25 Borrowers.

5. Decreased third party funds shall be mitigated by strong funding.

6. Continually developed and improved risk culture especially strategic risk related to the risk of incapacity and infocus toward accelerated Changes globally, in the industy, in the market, customers behavior, competitors and all.

7. To improve the ROE, ROA by limiting/ omit in providing credit facility with lending rate below loanable fund.

8. Credit quality improvement shall be continuously conducted align with the effort to increase quality NIM.

9. Reanalyzing Risk Appetite & Risk Tolerance.10. Well anticipation of liquidity stress test results.

11. Maintaining the Bank operational internal control hence to prevent the operational risk to increase align with the prevention of fraud.





KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASIINTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE

DASAR PEMBENTUKAN Komite Tata Kelola Terintegrasi diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris tanggal 30 Agustus 2017 sebagaimana telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 tertanggal 31 Agustus 2017 telah ditetapkan perubahan susunan Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagai berikut:

No NamaName


PerusahaanPosition



2 H. Eddy Yantho Sofwan Sekretaris merangkap AnggotaSecretary and Member

PT Bank MNC Internasional Tbk (Pihak Independen di Komite Entitas Utama)

3 Alex Tangyong Anggota | Member PT MNC Finance

4 Bima Aranta Anggota | Member PT MNC Life Assurance

5 Drs. Christ Soepontjo Anggota | Member PT MNC Securities

6 Prof. DR. Hj. Uswatun Khasanah

Anggota | Member PT MNC FinancePT MNC AssetManagement (Anggota DPS)

Profil Komite Tata Kelola Terintegrasi | Integrated Governance Committe ProfileEko B. Supriyanto53 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenKetua/ Presiden Komisaris (Independen) Chairman/ President Commissioner (Independent)Masa Jabatan Terms of Office

2017- sekarang2017 - present


Surat Keputusan Direksi No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 tertanggal 31 Agustus 2017 Decree of the Board of Directors No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 dated 31 August 2017





H. Eddy Yantho Sofwan57 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenSekretaris merangkap Anggota/ Pihak IndependenSecretary as well as Member/ Independent PartyMasa Jabatan Terms of Office

2017- sekarang2017 - present


Surat Keputusan Direksi No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 tertanggal 31 Agustus 2017 Decree of the Board of Directors No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 dated 31 August 2017


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1985 serta mendapatkan sertifikasi profesi Qualified Internal Auditor (QIA) dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), level III–Badan Sertifikasi Profesi perbankan.Obtain Bachelor of Economy Degree from Trisakti University in 1985 and obtained Qualified Internal Auditor (QIA) from dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), level III– Badan Sertifikasi Profesi perbankan.


Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 1 Oktober 2016. Perjalanan karir sebelumnya adalah menjadi Inspektur (Eselon I) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pekanbaru (1Februari 2015 – 31 Mei 2016), sebagai Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Manado (1 April 2007 – 31 Mei 2009), Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Banjarmasin (1 Juni 2009 – 31 Maret 2011), Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Yogyakarta (1 April – 31 Desember 2011) dan Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Jakarta 3 (1 Januari 2012 – 31 Januari 2015).Held his position as member of Audit Committee since 1 October 2016. His previous professional experience are amongst others as Inspector (Eselon I) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pekanbaru Pekanbaru (1 February 2015 – 31 May 2016), Vice Inspector (Eselon II) BRI Manado (1 April 2007 – 31 May 2009), Vice Inspector (Eselon II) BRI Banjarmasin (1 June 2009 – 31 March 2011), Vice Inspector (Eselon II) BRI Yogyakarta (1 April – 31 December 2011) and Vice Inspector (Eselon II) BRI Jakarta 3 (1 January 2012 – 31 January 2015).

ESTABLISHMENT BASISIn 2017, the Integrated Governance Committe was appointed based on the Decree of the Board of Commissioners on 30 August 2017 as stated in the Decree of the Board of Directors No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 dated 31 August 2017 the changes of the composition of the Audit Committee as follows:






Alex Tangyong68 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAnggota/ PT MNC FinanceMember/ PT MNC FinanceMasa Jabatan Terms of Office

2017 – sekarang2017 - present


Surat Keputusan Direksi No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 tertanggal 31 Agustus 2017 BOD Decision Letter No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17dated 31 August 2017


Lulusdari AKABRI untuk program POLRI padatahun 1974, kemudianpadatahun 1984 lulus PTIK dari POLRI. Padatahun 1991 lulus SESMIMPOL dari POLRI, kemudianmeraihgelar MBA padatahun 1998 dari Jakarta Institutes of Management Studies danmendapatsertifikasiKepemipinan Tingkat Nasionaldari LEMHANAS padatahun 2004.Graduated from AKABRI for POLRI program in 1974, then in 1984 graduated PTIK from POLRI.In 1991 graduated from SESMIMPOL POLRI.Obtained MBA degree in 1998 from Jakarta Institutes of Management Studies and obtained certification of National Level from LEMHANAS in 2004.


Menjabat sebagai Pamen di MABES POLRI pada tahun2001, kemudian menjabat sebagai KAPUSPAMINAL di DIVROPAM POLRI tahun 2004, lalu Widyaiswara Utama SESPIM POLRI pada tahun 2008 dan menjabat sebagai Komisaris Independen di PT MNC Finance sejak Juli 2009.Served as Pamen at the Indonesian National Police Headquarters in 2001, then served as KAPUSPAMINAL at Police DIVROPAM in 2004, then WidyaiswaraUtama SESPIM POLRI in 2008 and appointed as an Independent Commissioner of PT MNC Finance since July 2009

Bima Aranta61 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAnggota/ PT MNC Life AssuranceMember/ PT MNC Life AssuranceMasa Jabatan Terms of Office





Memperoleh gelar Civiele Techniek dari Technische Hogeschool Delft di Nederland pada tahun 1980. Kemudian mendapatkan gelar Industriele Vormgeving dari Technische Hogeschool Delftdi Nederland pada tahun 1981. Obtain Civiele Techniek fromTechnisch eHogeschool Delft Nederland in 1980 and obtain Industriele Vormgeving from Technische Hogeschool Delft Nederland in 1981.


MenjabatsebagaiAgency Directorpada PT AJ Dharmala Manulife padaJuli 1996 – Juni 1999, kemudian menjabat sebagai Vice President pada Juli 1999 – Desember 2001 pada PT AJ Dharmala Manulife. Pada Januari 2002 – Desember 2006 menjabat sebagai Vice President di PT AJ Manulife Indonesia. Lalu pada Maret 2007 – Desember 2008 menjabat sebagai Direktur di PT Citra Secta Putra. Pada bulan April – Oktober 2011 menjadi Agency Development Advisor di PT Sun Life Financial Indonesia. Di bulan Oktober 2014 – Juli 2015 menjadi Wakil Direktur Utama pada AJB Bumiputera 1912.Appointed as Agency Director of PT AJ Dharmala Manulife in July 1996 - June 1999, then served as Vice President in July 1999 - December 2001 at PT AJ Dharmala Manulife. In January 2002 - December 2006 as Vice President of PT AJ Manulife Indonesia. Then in March 2007 - December 2008 served as Director of PT Citra Secta Putra. In April - October 2011 became Agency Development Advisor at PT Sun Life Financial Indonesia. In October 2014 - July 2015 became Vice President Director of AJB Bumiputera 1912.







Drs. Christ Soepontjo71 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAnggota/ PT MNC SecuritiesMember/ PT MNC SecuritiesMasa Jabatan Terms of Office





Menyelesaikan pendidikan Kepolisian Republik Indonesia di AAK pada tahun 1968, PTIK pada tahun 1975, SESPIMPOL pada tahun 1981, SESKO ABRI pada tahun 1991 dan lulus LEMHANAS pada tahun 2000. Christ studied at National Police and graduatedin 1968. He graduated from PTIK in 1975, SESPIMPOL in1981, SESKO ABRI in 1991 and LEMHANAS in 2000.


Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 18 Agustus 2016. Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Komisaris Independen PT MNC Finance (dahulu PT Bhakti Finance) pada periode tahun 2006-2009.Memulai karir profesionalnya di Kepolisian RepublikIndonesia selaku Kasi Ops. Komtares Pare-Pare di Polda Sulawesi Selatan (1970), PA Koserse POLRI(1975), Dan Sat Serse Dak Riau (1982), Kapolresta Pekan Baru Dak Riau (1982), Kasat. Serse Polda Jabar dan Wakapoltabes Bandung Polda Jabar(1985), Wakapolwil Purwakarta Polda Jabar(1987), Kadit Diklat Polda Sulawesi Utara (1991),Kapolwiltabes Surabaya Jatim (1992), Kasubdit Tipikor Ditserse Polri (1993), Ses Ditserse Polri(1996), Wakil Gubernur PTIK (1997), Kapolda Kaltim(1998), Waaslog Kapolri (1999) dan Deputi Inspektur Jenderal Kepolisian RI tahun 2001 sebelum akhirnya memasuki masa purna bhakti di tahun 2002.Held his position as member of Audit Committee since 18 August 2016. Prior to holding his position as Commissioner in the Company, he was Independent Commissioner of PT MNCFinance (previously PT Bhakti Finance) for 2006-2009 period.Christ started his career in the Indonesian Police Force as Head of Operational Division of Pare-Pare Police Resort Department in South Sulawesi Police Department (1970),Criminal Investigation Command Officer of Indonesian Police (1975), Riau Police Department Criminal Investigation Commander (1982), Pekanbaru Chief of Police Department,Riau Province (1982), West Java Criminal InvestigationCommander and Deputy Chief of Police of Bandung PoliceDepartment,West Java Province (1985), Deputy Chief ofPurwakarta Regional Police Department (1987), Head ofDirectorate of Police Training of North Sulawesi PoliceDepartment (1991), Surabaya Chief of Police, East Java (1992),Head of Sub-Directorate of Corruption Crime Investigation ofNational Police (1993), National Police Criminal Investigation Secretary (1996), Deputy Governor of Police Science Instituteor PTIK (1997), East Kalimantan Chief of Police (1998),Deputy Assistant of Logistics of National Police Chief (1999),and Deputy Inspector General of National Police in 2001. Heentered his retirement age in 2002.

Prof. DR. Hj. Uswatun Khasanah63 Tahun / YearsWarga Negara Indonesia / Indonesian CitizenAnggota Komite IGC/ PT MNC Finance /PT MNC Asset Management Member of IGC / PT MNC Finance /PT MNC Asset Management Masa Jabatan Terms of Office





Memperoleh gelar sarjana di IAIN Sunan Kali jaga dan lulus pada tahun 1980. Melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di IAIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada tahun 1990 dan 1997. Beliau memperoleh sertifikasi Ahli Syariah Pasar Modal pada 23 Juli 2016.Obtained bachelor degree at IAIN Sunan Kalijaga and graduated in 1980. Continued Master Degree and dostoral degree at IAIN Syarif Hidayatullah and graduated in 1990 and 1997. She studied Ahli Syariah Pasar Modal, then certified in July 23rd, 2016.


Menjabat sebagai Dewan Pengawas Sharia pada PT MNC Asset Management sejak tahun 2004 berdasarkans urat rekomendasi dari Dewan Sharia Nasional – MUI No. 310/DSN-MUI/IX/2012 Saat ini beliau juga menjabat sebagai Anggota Dewan Guru Besar Universitas Indonesia dan masih aktif sebagai staff pengajar di beberapa Perguruan Tinggi di Jakarta. Beliau juga merupakan Anggota Dewan Syari’ah Nasional, Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Sekretaris Dewan PenasehatIkatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia hingga saat ini.Appointed as Sharia Supervisory Board (DPS) at PT MNC Asset Management since 2004. Currently she is a Member of the Board of Professors in University of Indonesia and a lecturer at several universities in Jakarta. She is also a Member of the National Shari’ah Council, Member of the Fatwa Commission of the Indonesian Council of Ulama, Secretary of the Advisory Council of the Association of Indonesian Islamic Economists and still active.






Tugas dan Tanggung JawabKomite Tata Kelola Terintegrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian:a. kecukupan pengendalian intern terintegrasi

dengan melakukan: 1). Evaluasi EU dan LJK memiliki sistem

pengendalian intern yang terintegrasi dan baku sesuai dengan praktik terbaik yang berlaku dan sesuai dengan Konglomerasi Keuangan.

2). Pemantauan (monitoring) dan evaluasi efektifitas penerapan pengendalian intern terintegrasi melalui kajian laporan berkala dan laporan audit intern terintegrasi yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi.

3). Pertemuan berkala dengan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi untuk membahas pelaksanaan dan hal-hal terkait sistem pengendalian intern terintegrasi.

4). Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi EU dan LJK atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, Kantor Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terkait kelemahan dan/atau perbaikan sistem dan pelaksanaan pengendalian intern terintegrasi.

5). Pelaporan secara berkala atas hasil pemantauan dan memberikan rekomendasi/masukan yang diperlukan dalam rangka perbaikan pengendalian intern terintegrasi dan perlu menjadi perhatian dari Dewan Komisaris EU dan LJK.

b. Pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi dengan melakukan:1). Pemantauan dan evaluasi kepatuhan EU dan

LJK terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan OJK, Bank Indonesia dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha bidang perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya (sekuritas, pembiayaan, manajer investasi dan perasuransian) melalui koordinasi dengan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi.


Duties and ResponsibilitiesIntegrated Governance Committee has the following duties and responsibilities:

1. Evaluating Integrated Governance implementation at least by the assessment of:a. Adequacy of integrated internal control by

performing: 1). Main Entity and Financial Services evaluation

that has integrated internal control system and standardized in accordance with applicable best practices and in accordance with Financial Conglomeration.

2). Monitoring and evaluation of integrated internal control application effectiveness by reviewing periodical reports and integrated internal audit reports prepared by Integrated Internal Audit Group.

3). Periodical meetings with Integrated Internal Audit Group to discuss implementation and issues related to integrated internal control system.

4). Monitoring and evaluation of follow up implementation by the Main Entity and Financial Services Board of Directors on the findings of Integrated Internal Audit Group, Public Accounting Firm and oversight results of Financial Services Authority regarding the system weaknesses and/or improvements and integrated internal control implementation.

5). Periodical reporting on monitoring results and providing recommendations/inputs necessary to improve integrated internal control and need to be the concern of the Board of Commissioners of Main Entity and Financial Services.

b. Implementation of integrated compliance function by conducting:1). Monitoring and evaluation of Main Entity

and Financial Services compliance toward prevailing laws and regulations as well as regulations of OJK, Bank Indonesia and other relevant regulations with Banking and other financial services businesses (securities, financing, investment manager and insurance) by coordinating with Integrated Compliance Unit.





2). Pemantauan dan evaluasi laporan berkala dan laporan hasil pemeriksaan yang terkait dengan kepatuhan terhadap pengendalian intern dan ekstern yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dan auditor ekstern.

3). Pertemuan berkala dengan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dengan membahas hal-hal terkait kepatuhan EU dan LJK terhadap peraturan intern dan ekstern.

4). Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi EU dan LJK atas hasil temuan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Kantor Akuntan Publik dan hasil pengawas OJK terkait kelemahan dan/atau perbaikan sistem dan pelaksanaan fungsi kepatuhan.

5). Pelaporan secara berkala atas hasil pemantauan dan memberikan rekomendasi/masukan yang diperlukan dalam rangka perbaikan kepatuhan terintegrasi dan perlu menjadi perhatian dari Dewan Komisaris EU dan LJK.

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Mekanisme pemberian rekomendasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :a. Pemberian rekomendasi disampaikan melalui

rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi;b. Rekomendasi Komite Tata Kelola Terintegrasi

dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik serta disampaikan kepada Dewan Komisaris Entitas Utama.

c. Sumber data/informasi mengenai penyempurnaan Pedoman Tata kelola Terintegrasi dapat berasal dari temuan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, Kantor Akuntan Publik, Hasil pemantauan, review dan/atau gap analysis dari Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kelemahan pada Pedoman Tata kelola Terintegrasi.

d. Dewan Komisaris Entitas Utama menyampaikan hasil rekomendasi Komite Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi Entitas Utama sebagai bentuk evaluasi Dewan Komisaris Entitas Utama atas Pedoman Tata kelola Terintegrasi.

3. Memberikan pendapat atas Laporan Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.


2). Monitoring and evaluation of periodical report and audit report related to compliance toward internal and external control prepared by the Integrated Compliance Unit and external auditors.

3). Periodical meetings with Integrated Compliance Unit by discussing issues related to Main Entity and Financial Service compliance toward internal and external regulations.

4). Monitoring and evaluation of follow up implementation by the Main Entity and Financial Services Board of Directors on the findings of Integrated Compliance Unit, Public Accounting Firm and oversight results of OJK related to the system weaknesses and/or improvements and compliance function implementation.

5). Periodical reporting on monitoring results and providing recommendations/inputs necessary for the improvement of integrated compliance and need to become the concern of the Main Entity and Financial Services Board of Commissioners.

2. Provide recommendations to the Main Entity Board of Commissioners for the refinement of Integrated Governance Guidelines. The following are recommendations mechanisms:a. Recommendations are submitted through the

Integrated Governance Committee meetings;b. Recommendations of the Integrated Governance

Committee are stated in the minutes of meeting and well documented, as well as submitted to the Main Entity Board of Commissioners;

c. Data/information sources on the refinement of Integrated Governance Guidelines may derive from the findings of Integrated Internal Audit Group, Public Accounting Firm, monitoring results, review and/or gap analysis of Integrated Compliance Unit and oversight results of OJK on the weaknesses of Integrated Governance Guidelines;

d. The Main Entity Board of Commissioners submits the recommendations result of Integrated Governance Committee to the Main Entity Board of Directors as a form of evaluation of the Main Entity Board of Commissioners on the Integrated Governance Guidelines.

3. Provide opinion on the Integrated Governance Self Assessment Report.






Pelatihan & WorkshopSepanjang tahun 2017, pelatihan serta seminar yang diikuti oleh anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah:

TanggalDate

AcaraEvent

LokasiLocation

7 April 2017 Workshop: “Be Responsible & Reliable Leaders” Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta

10 Juli 2017 Workshop: “Your Character Is The Key To Succeed” Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta

23 Oktober 2017 Workshop: “Economic Outlook 2018 & Corporate Update” Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta

Kebijakan, Frekuensi & Kehadiran Rapat KebijakanKebijakan yang terkait dengan Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah:1. Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi

Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk.2. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi

Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk.


Trainings & WorkshopsDuring 2017, trainings and seminars participated by members of Integrated Governance Committee are as follows:

Meeting Policy, Frequency & AttendancePolicyPolicies related to the Integrated Governance Committee are as follows:1. Charter of Integrated Governance Committee of

Financial Conglomeration PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

2. Guidelines of Integrated Governance Committee of Financial Conglomeration PT MNC Kapital Indonesia Tbk.






Frekuensi & Kehadiran RapatFrekuensi & Kehadiran Rapat sepanjang tahun 2017, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengadakan Rapat sebanyak 2 (dua) kali dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut:

NamaName

Jumlah Pelaksanaan Rapat Tahun 2017Total Meetings in 2017

Jumlah Kehadiran Dalam RapatTotal Attendance

Eko Budi Supriyanto 2 2

Dwi Sasongko *) 2 1

Eddy Yantho Sofwan **) 2 1

Alex Tangyong 2 2

Hendra Michael Roy Sembel ***) 2 -

Bima Aranta ****) 2 1

Christ Soepontjo 2 1

Prof. Dr. Hj. Uswatun Hasanah, M.A. 2 2

Keterangan: | Notes:

*) efektif tanggal 1 Maret 2017 sudah tidak menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi. | does not serves as member of Integrated Governance Committee effective as of 1 March 2017.

**) efektif tanggal 1 Maret 2017 menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi. | does not serves as member of Integrated Governance Committee effective as of 1 March 2017.

***) efektif tanggal 2 Agustus 2017 sudah tidak menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi| does not serves as member of Integrated Governance Committee effective as of 2 August 2017

****) efektif tanggal 2 Agustus 2017 menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi | serves as member of Integrated Governance Committee effective as of 2 August 2017

Meeting Frequency and AttendanceFrequency & Attendance throughout 2017, the Integrated Governance Committee has convened 2 (two) meetings with the following attendance:






KOMITE DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ COMMITTEES

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi membentuk komite-komite dalam rangka membantu Direksi terkait efektivitas dan efisiensi termasuk dalam hal pengambilan keputusan strategis terhadap aktivitas operasional Perseroan. Per 31 Desember 2017 Komite yang bertanggung jawab kepada Direksi antara lain adalah:1. Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)2. Komite Manajemen Risiko3. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi4. Komite Pengarah Teknologi Informasi5. Komite Special Asset Management6. Komite Kredit7. Komite Tata Kelola Produk8. Tim Penanganan Kasus Karyawan

ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT COMMITTEE (ALCO)Komite Aset dan Liabilitas dibentuk oleh Direksi melalui Keputusan No. SKEP-005/MNCB/DIR/02/2017 tanggal 9 Februari 2017 untuk memberikan arahan dan kebijakan terkait manajemen pengelolaan aset dan liabilitas yang menjadi dasar operasional dan aktivitas bisnis MNC Bank, guna mencapai target pendapatan MNC Bank dan dalam kerangka pengelolaan risiko yang baik dan prudence.

Piagam ALCOAktivitas ALCO termasuk didalamnya organisasi komite, tugas dan tanggung jawab, kewenangan serta pengadaan Rapat berpedoman kepada Kebijakan dan ALCO Chartered yang dikeluarkan pada bulan Juni 2015.

Keanggotaan l Membership

No Kedudukan l Position Jabatan l Title

1 Ketua l Chairman Presiden Direktur l President Director

2 Anggota l Member Direktur Keuangan l Director of Finance

3 Anggota (Tanpa Hak Suara)Member (Without Voting Rights)

Direktur Kepatuhan l Director of Compliance

4 Anggota l Member Consumer Lending Business Head

5 Anggota l Member Funding Business Head

6 Anggota l Member Wholesale & SME Business Head

7 Anggota l Member Risk Management Group Head

8 Anggota (Sekretaris)Member (Secretary

Treasury & Financial Institution Group Head

9 Anggota l Member Financial Control Group Head

Tugas dan Tanggung Jawab1. Mengawasi dan mencermati kondisi ekonomi dan pasar

keuangan, valuta asing, suku bunga serta pasar modal yang dapat mempengaruhi jalannya perencanaan dan skenario bisnis Bank.

2. Pengembangan, kaji ulang dan modifikasi strategi ALM, rencana permodalan dan dividen, termasuk dampak kondisi pasar terhadap Bank.

In performing its duties, the Board of Directors established committees in order to assist the Board of Directors in regards to the effectiveness and efficiency including in strategic decision making towards the Bank’s operational activities. As of 31 December 2017, The Committees responsible to the Board of Directors are as follows:1. Asset and Liability Committee2. Risk Management Committee3. Integrated RIsk Management Committee 4. Information Technology Steering Committee5. Special Asset Management Committee6. Credit Committee7. Product Governance Committee8. Employee Case Handling Team

ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT COMMITTEE (ALCO)ALCO is established by the Board of Directors through the Decision No. SKEP-005/MNCB/DIR/02/2017 dated 9 February 2017 to provide direction and policy related to asset and liabilities management as basis for operational and business activities of MNC Bank, in order to achieve the revenue target and within the framework of prudence and good risk management.

ALCO CharterThe ALCO activities including the committee organization, duties and responsibilities, authorities and Meetings guided by the ALCO Policy and Charter issued in June 2015.

Duties and Responsibilites1. Supervising and reviewing the economic and financial

market condition: foreign currencies, interest rates and capital market, which may influence MNC Bank’s planning and business scenarios.

2. Development, review and modification of ALM strategies, capital and dividend plan, including the impact of market conditions on the Bank.





3. Mengevaluasi posisi risiko pasar dan strategi ALM guna memastikan bahwa hasil risk taking position Bank telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko pasar (risiko suku bunga dan nilai tukar).

4. Mengkaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa harga tersebut dapat mengoptimalkan hasil penanaman dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank, sesuai dengan strategi ALM Bank.

5. Mengkaji ulang deviasi antara hasil aktual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Bank.

6. Menetapkan batas minimum arus kas yang harus dijaga dalam rangka Pengelolaan risiko likuiditas.

7. Memberikan arahan, rekomendasi dan monitoring terhadap posisi assets dan liabilities dalam neraca Bank, termasuk target pencapaian dan perkembangan neraca, struktur penggunaan likuiditas, hutang dari pasar modal, tingkat pengembalian dari seluruh asset bisnis dan analisa kompetitif DPK pada seluruh segmen bisnis.

8. Menentukan dan menyetujui perencanaan likuiditas dan pendanaan Bank serta penggunaannya termasuk menetapkan limit kewenangan dan limit risiko serta target rasio likuiditas dan market triggers. ALCO melakukan review terhadap adanya proposal dan rencana perubahan terhadap parameter-parameter ini dan memutuskan langkah-langkah yang akan diambil terhadap adanya pelampauan limit.

9. Menetapkan pelaksanaan serta mengkaji hasil stress test yang dilakukan terhadap kondisi likuiditas Bank dan memasukkan hasilnya ke dalam perencanaan likuiditas dan pendanaan Bank.

10. Menetapkan business transfer pricing melalui penetapan tingkat pool rate atau funds transfer pricing.

11. Menetapkan dan mengkaji ulang kebijakan terkait ALM, termasuk kewenangan memutus, pengecualian atas kebijakan dan rencana contingency.

Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat

Sepanjang tahun 2017, ALCO telah mengadakan rapat sebanyak 13 kali rapat dan pelaksanaan tugas, sebagai berikut:

18 Jan 2017 • Pool Rate IDR turun• Pool Rate USD tetap• Suku bunga IDR dan USD tetap untuk seluruh produk• Pemfokusan dana Funding di kuartal 1 2017

16 Feb 2017 • Pool Rate tetap• Suku bunga tetap untuk seluruh mata uang dan tenor• Penurunan suku bunga deposito untuk MNC Group• Pemfokusan dana Funding di kuartal 1 2017


3. Evaluating market risk positions and ALM strategies to ensure that the Bank’s risk taking position is consistent with market risk management objectives (interest rate and exchange rate risk).

4. Reviewing the pricing of assets and liabilities to ensure that the price can optimize the yield of fund investments, minimize the cost of funds and maintain the balance sheet structure of the Bank, in accordance with the ALM Bank strategy.

5. Reviewing deviations between actual results and budget projections and Bank business plans.

6. Establish minimum threshold of cash flows to be maintained within the framework of liquidity risk management.

7. Providing guidance, recommendation and monitoring on assets and liabilities positions in the Bank’s balance sheet, including target achievement and balance sheet development, liquidity utilization structure, debt from capital market, rate of return on all business assets and competitive analysis of DPK on all business segments.

8. Determining and approving the Bank’s liquidity and financing plan and its use, including setting limits on authority and risk limits as well as target liquidity ratios and market triggers. ALCO reviews the proposals and plans for changes to these parameters and determines the steps to be taken against limits.

9. Determining the implementation and reviewing the results of stress tests conducted on the Bank’s liquidity condition and incorporating the results into the Bank’s liquidity and fund planning.

10. Establishing business transfer pricing through pool rate or fund transfer pricing.

11. Establishing and reviewing ALM-related policies, including disconnection authority, exceptions to policies and contingency plans.

The Implementation of Duties and Meeting Frequency Throughout 2017, ALCO has convened a total of 13 meetings and duties implementation as follows:






16 Mar 2017 • Pool Rate tetap• Suku bunga program untuk produk mortgage masih berlaku suku bunga yang sama sampai dengan dikeluarkan keputusan baru• Suku bunga deposito dan kredit tetap• Suku bunga tabungan dan giro turun

18 April 2017 • Pool Rate tetap • Suku bunga deposito, kredit, tabungan dan giro tetap

19 Mei 2017 • Pool Rate tetap • Suku bunga deposito, kredit, tabungan dan giro tetap

14 Juni 2017 • Pool Rate tetap • Suku bunga deposito, kredit, tabungan dan giro tetap

19 Juli 2017 • Pool Rate tetap • Suku bunga deposito, tabungan dan giro tetap• Suku bunga kredit mengacu kepada tiering bunga kredit yang baru

10 Agus 2017 • Penetapan action plan

25 Agus 2017 • Pool Rate tetap • Suku bunga deposito, kredit, tabungan dan giro tetap

15 Sept 2017 • Perubahan persetujuan pool rate IDR, counter rate Deposito IDR, suku bunga Giro IDR dan suku bunga tabungan.• Suku bunga kredit mortgage turun

24 Okt 2017 • Perubahan persetujuan deposito karyawan MNC Bank dan deposito MNC Group

21 Nov 2017 • Perubahan persetujuan suku bunga kredit wholesale dan SME• Target menurunkan pool rate di Jan 2018• Penempatan deposito BPR

13 Des 2017 • Perubahan suku bunga pool rate dan special rate giro.

KOMITE MANJEMEN RISIKOKomite Manajemen Risiko dibentuk oleh Direksi melalui Keputusan No. SKEP 004/MNCB/DIR/01/2017 tanggal 26 Januari 2017. Komite ini dibentuk guna memastikan pelaksanaan proses dan sistem manajemen yang efisien sejalan dengan prinsip-prinsip Tata Kelola dan Peraturan Bank Indonesia.

Piagam KomiteAktivitas Komite Manajemen Risiko termasuk didalamnya organisasi komite, tugas dan tanggung jawab, kewenangan serta pengadaan Rapat berpedoman kepada Piagam Komite Manajemen Risiko yang dikeluarkan pada bulan Maret 2015.





3 Anggota l Member Direktur Kepatuhan l Director of Compliance

4 Anggota l Member Direktur Operasional & Teknologi l Director of Operational and Technology

5 Anggota l Member Direktur SDM & General ServicesDirector of Human Resource and General Services



8 Anggota l Member Wholesale & SME Business Head

9 Anggota l Member Special Asset & Recovery Management Head

10 Anggota l Member Compliance Group Head

11 Anggota (Sekretaris)Member (Secretary)

Risk Management Group Head

12 Anggota l Member Internal Audit Group Head


RISK MANAGEMENT COMMITTEE The Risk Management Committee is established by the Board of Directors through Decree no. SKEP 004/MNCB/DIR/01/2017 dated 26 January 2017. The Committee is established to ensure the efficiency of process and effective management system in line with GCG principles and Bank Indonesia Regulations.

Committee CharterThe Risk Management Committee activities including the duties and responsibilities, authority and meetings are guided by the Risk Management Committee Charter, which was issued in March 2015.





Tugas dan Tanggung Jawab 1. Menyusun kebijakan Manajemen Risiko serta

perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance), kerangka Manajemen Risiko serta rencana contingency untuk mengantisipasi setiap perubahan sebagai akibat dari perkembangan usaha maupun adanya perubahan kondisi eksternal.

2. Menyempurnakan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi.

3. Menetapkan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi atau eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

Mengembangkan budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi.


Sepanjang tahun 2017, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 11 kali rapat dan pelaksanaan tugas, sebagai berikut:

No Tanggal Pelaksanaan1 22 Februari 2017

2 23 Maret 2017

3 26 April 2017

4 24 Mei 2017

5 22 Juni 2017

6 20 Juli 2017

7 23 Agustus 2017

8 26 September 2017

9 24 Oktober 2017

10 23 Nopember 2017

11 21 Desember 2017


Duties and Responsibilities 1. Developing Risk Management policy and its

amendment, including Risk Management strategy, risk appetite and risk tolerance, Risk Management framework and contingency plan to anticipate every change as a result of business development and changes of external condition.

2. Enhancing the Risk Management process periodically or incidentally as a result of a change in the Bank’s external and internal conditions affecting the adequacy of capital, the Bank’s risk profile and the ineffectiveness of Risk Management implementation based on the results of the evaluation.

3. Establishing business policies and/or decisions that deviate from normal procedures, such as a significant excess of business expansion compared to a predetermined business plan or risk taking or exposure beyond the specified limit.

Developing a Risk Management culture including risk awareness at all levels of the organization.

The Implementation of Duties and Meeting Frequency Throughout 2017, Risk Management Committee has convened a total of 11 meetings and duties implementation as follows:







KOMITE MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 10 Desember 2015.

Tugas dan Tanggung JawabKomite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan bertugas memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait penyusunan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan perbaikan atau penyempurnaan atas kebijakan tersebut berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan.



1 Ketua l Chairman

Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank MNC Internasional Tbk

Director responsible for Compliance and Risk Management Function of PT Bank MNC Internasional Tbk

2 Anggota l Member Presiden Direktur PT Bank MNC Internasional TbkPresident Director of PT Bank MNC Internasional Tbk

3 Anggota l Member Direktur Utama PT MNC Kapital Indonesia TbkPresident Director of PT MNC Kapital Indonesia Tbk

4 Anggota l Member Direktur Utama PT MNC SecuritiesAlternate : Direktur Keuangan PT MNC SecuritiesPresident Director of PT MNC SecuritiesAlternate : Finance Director of PT MNC Securities

5 Anggota l Member Direktur Utama PT MNC Asset ManagementAlternate : Direktur Keuangan PT MNC Asset ManagementPresident Director of PT MNC Asset ManagementAlternate : Finance Director of PT MNC Asset Management

6 Anggota l Member Direktur Utama PT MNC FinanceAlternate : Direktur Keuangan PT MNC FinancePresident Director of PT MNC FinanceAlternate : Finance Director of PT MNC Finance

7 Anggota l Member Direktur Utama PT MNC Life AssuranceAlternate : Direktur Keuangan PT MNC Life AssurancePresident Director of PT MNC Life AssuranceAlternate : Finance Director of PT MNC Life Assurance

8 Anggota l Member Direktur Utama PT MNC Asuransi IndonesiaAlternate : Direktur Keuangan PT MNC Asuransi IndonesiaPresident Director of PT MNC Asuransi IndonesiaAlternate : Finance Director of PT MNC Asuransi Indonesia

9 Anggota l Member Direktur Utama PT MNC Guna Usaha IndonesiaAlternate : Direktur Keuangan PT MNC Guna Usaha IndonesiaPresident Director of PT MNC Guna Usaha IndonesiaAlternate : Finance Director of PT MNC Guna Usaha Indonesia

10 Executive | Executive Officer Level Member Risk Management Group Head PT Bank MNC Internasional Tbk.

11 Executive | Executive Officer Level Member Compliance and Business Process Improvement Head PT MNC Kapital Indonesia Tbk

12 Executive | Executive Officer Level Member Head Accounting PT MNC Kapital Indonesia Tbk

13 Executive | Executive Officer Level Member Operation Head PT MNC Securities

14 Executive | Executive Officer Level Member Compliance Head PT MNC Securities

15 Executive | Executive Officer Level Member Compliance Head PT MNC Asset Management

16 Executive | Executive Officer Level Member Finance Head PT MNC Asset Management

17 Executive | Executive Officer Level Member Finance Head PT MNC Finance

18 Executive | Executive Officer Level Member Compliance Head PT MNC Finance

19 Executive | Executive Officer Level Member Finance Head PT MNC Life Assurance

20 Executive | Executive Officer Level Member Strategy and Risk Head PT MNC Life Assurance

21 Executive | Executive Officer Level Member Compliance Head PT MNC Asuransi Indonesia

18 Executive | Executive Officer Level Member Finance Head PT MNC Asuransi Indonesia

KOMITE MANJEMEN RISIKOThe Integrated Risk Management Committee of Financial Conglomeration is established based on the Board of Directors’ Decree dated 10 December 2015.

Tugas dan Tanggung Jawab The Integrated Risk Management Committee of Financial Conglomeration is assigned to provide recommendation to the Board of Directors on the preparation of Integrated Risk Management policy and improvement or refinement of such policy based on the result of the implementation evaluation.







19 Executive | Executive Officer Level Member Compliance Head PT MNC Guna Usaha Indonesia

20 Executive | Executive Officer Level Member Finance Head PT MNC Guna Usaha Indonesia

Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi RapatSepanjang tahun 2017, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali rapat dengan agenda sebagai berikut:

No TanggalDate Agenda

1 02/02/2016 Pemaparan Penilaian Profil Risiko KK PT MNC Kapital Indonesia posisi bulan Desember 2015Risk Profile Assessment of PT MNC Kapital Indonesia as of December 2015

2 09/08/2016 Pemaparan Penilaian Profil Risiko KK PT MNC Kapital Indonesia posisi bulan Juni 2016Risk Profile Assessment of PT MNC Kapital Indonesia as of June 2016


4 11/08/2017 Pemaparan Penilaian Profil Risiko KK PT MNC Kapital Indonesia posisi bulan Juni 2017Risk Profile Assessment of PT MNC Kapital Indonesia as of June 2017


AKTIVITAS KINERJA KOMITE SEPANJANG TAHUN 2017Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan telah melaksanakan Penilaian Risiko Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia posisi Desember 2015, Juni 2016, Juni 2017 dan Desember 2017.

KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI

Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk oleh Direksi melalui Keputusan No. SKEP-014/MNCB/DIR/10/2017 tanggal 12 Oktober 2017 dengan tujuan untuk merumuskan rencana strategis teknologi informasi yang sesuai dengan Rencana Bisnis MNC Bank dan juga mengawasi implementasinya melalui proyek-proyek teknologi informasi agar sesuai dengan rumusan kebijakan, standar, prosedur dan sumber daya yang dialokasikan.


No Kedudukan Position

Jabatan Title

1 Ketua l Chairman Direktur Operasional dan TeknologiDirector of Operational and Technology

2 Anggota l Member Presiden Direktur l President Director


4 Anggota l Member Direktur Kepatuhan l Director of Compliance



Implementation of Duties and Meeting FrequencyThroughout 2017, the Integrated Risk Management Committee of Financial Conglomeration has convened a total of 5 (five) meetings with the following agenda:

Performance Activities of Committee in 2017

Throughout 2017, the Integrated Risk Management Committee of Financial Conglomeration has conducted Risk Assessment of PT MNC Kapital Indonesia as of December 2015, June 2016, June 2017 and December 2017.

INFORMATION TECHNOLOGY STEERING COMMITTEE The Information Technology Steering Committee is established by the Board of Directors’ Decree No. SKEP-014/MNCB/DIR/10/2017 dated 12 October 2017 with the objective to formulate an appropriate information technology strategic plan with the MNC Bank Business Plan as well as overseeing its implementation through information technology projects to conform to the formulation of the allocated policies, standards, procedures and resources.







No Kedudukan Position

Jabatan Title


Information & Technology Group Head

8 Anggota l Member Credit Administration Group Head

9 Anggota l Member Channels & Centralized Banking Operation Group Head

Tugas dan Tanggung Jawab 1. Menyiapkan dan merekomendasikan kepada Direksi

proposal tentang IT Business Plan pada setiap tahun anggaran dan IT Blue Print minimal untuk 5 (tahun) ke depan.

2. Mengusulkan dan merekomendasikan kepada Direksi atas usulan suatu project atau kegiatan atau inisiatif Information Technology baru (baik perangkat keras, perangkat lunak dan pendukung Information Technology yang tepat guna bagi Bank) baik yang sudah dianggarkan maupun yang belum dianggarkan, untuk dilaksanakan dengan ketentuan batasan limit biaya yang berlaku.

3. Merumuskan kebijakan, standar dan prosedur IT.4. Mengusulkan dan merekomendasikan kecukupan

dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank.5. Mengevaluasi secara berkala seluruh pelaksanaan

rencana IT yang sudah ditetapkan dan biaya-biaya yang terealisasi berkenaan dengan IT serta memutuskan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk pelaksanaan berikutnya.

6. Membahas current issue seputar IT terkini sehingga dapat dilakuan perubahan dimana perlu yang akan meningkatkan pertumbuhan bisnis.


Sepanjang tahun 2017, Komite Pengarah Teknologi Informasi telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali rapat dan pelaksanaan tugas, sebagai berikut:

Komite Pengarah Teknologi Informasi menyelenggarakan rapat berkala 3 bulanan sebanyak 4 kali yang dihadiri oleh Direktur yang membawahkan satuan kerja Teknologi Informasi, Direktur lain serta pejabat tertinggi yang membawahi satuan kerja penyelenggara TI dan satuan kerja pengguna TI.

Setiap rapat dibuat Risalah Rapat dan dirumuskan hal-hal penting dalam rapat yang perlu untuk segera ditindaklanjuti dengan menunjuk petugas penanggung jawab dan menetapkan target waktu penyelesaiannya. Hal-hal penting yang diidentifikasi dalam rapat tersebut ditindaklanjuti dan dipantau eksekusinya.

Duties and Responsibilities1. Preparing and providing recommendations to the

Board of Directors on the IT Business Plan proposals in each fiscal year and IT Blue Print for a minimum of 5 (years).

2. Proposing and providing recommendations to the Board of Directors on the proposal of a new project or activity or new Information Technology initiative (whether appropriate hardware, software and Information Technology support for the Bank) both budgeted and non-budgeted, to be implemented on the applicable cost treshold.

3. Formulating IT policies, standards and procedures.4. Proposing and providing recommendations on the

adequacy and allocation of resources of the Bank.5. Periodically evaluating the entire implementation of

the established IT plan and the costs realized in respect of IT and taking decision on the actions necessary for subsequent implementation.

6. Discussing IT current issues to enable necessary changes aiming at improving business growth.

The Implementation of Tasks and Meeting Frequency Throughout 2017, Information Technlogy Steering Committee has convened a total of 4 meetings and duties implementation as follows:

Information Technology Steering Committee convened 4 times 3-monthly periodical meetings attended by the Director in charge of Information Technology Unit, other Director and executives in charge of IT administrator unit and IT user unit.

Meeting Minutes are prepared for every meeting and formulate significant issues in the meeting that considers necessary for immediate follow up by appointing person in charge and setting the deadline timeline. Key issues that has been identified in the meeting shall be followed up and to monitor its execution.






No TanggalDate Jumlah debitur yang dicapai keputusan

13 3-Aug-17 3

14 31-Aug-17 24

15 25-Sep-17 34

16 30-Oct-17 31

17 2-Nov-17 5

18 17-Nov-17 1

19 30-Nov-17 3

Total 202

Komite Pengarah Teknologi Informasi menyampaikan beberapa rekomendasi:1. Melakukan digitalisasi produk (produk berbasis

kartu, pinjaman, tabungan) dan juga proses bisnis (proses akuisisi, aktivasi, referal, retensi dan revenue) dengan implementasi Mobile Applications seperti: punyacelengan, punyarumah, punyabenefit dan punyakartu.

2. Menambahkan jaringan ATM Shared Network dengan bergabung jaringan ATM Prima untuk memperluas jaringan penggunaan ATM (Informasi Saldo, Transfer dan Tarik Tunai) bagi nasabah melalui ATM Bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Prima.

3. Melakukan efisiensi biaya dan waktu dengan melakukan implementasi Middleware (Switching) baru untuk menunjang transformasi Bank ke arah digitalisasi. Serta melakukan migrasi aplikasi yang sebelumnya terhubung dengan Middleware (Switching) lama ke yang baru.

4. Melakukan implementasi aplikasi pendukung bisnis (Support Block) guna menciptakan keunggulan operasional dalam melayani nasabah di segmen konsumer, ritel dan komersial.

5. Meningkatkan keandalan jaringan dan kelangsungan bisnis dengan menambahkan redundansi jaringan cadangan (backup) antara Data Center (DC), Kantor Pusat dan cabang-cabang.

6. Memanfaatkan teknologi Cloud secara private dan aman dalam melakukan pembenahan server-server yang sudah sangat berumur.

7. Meningkatkan keamanan sistem informasi dengan melakukan implementasi Active Directory, implementasi Firewall dan pembaharuan Antivirus

8. Terkait dengan standar bisnis kartu kredit, diharuskan melakukan implementasi PCI DSS yang direkomendasikan oleh VISA dengan ruang lingkup Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC).

The Information Technology Steering Committee submitted several recommendations:1. Perform product digitalization (card-basis product,

loans, savings) as well as business process (acquisition, activation, referral, retention and revenue) by implementing Mobile Apps such as: PunyaCelengan, PunyaRumah, PunyaBenefit and PunyaKartu.

2. Expand the ATM Shared Network by joining the ATM Prima network to expand the ATM usage network (Balance Information, Transfer and Cash Withdrawal) for customers through other Banks’ ATMs that are included within the ATM Prima network.

3. Perform cost efficiency and time by implementing new Middleware (Switching) to foster the Bank’s transformation toward digitalization. Application migration was also carried out which previously connected with existing Middleware (Switching) to new software.

4. Implementing Support Block in order to create operations excellence in rendering services to the customers of consumer, retail and commercial segments.

5. Improving network reliability and business continuity by expanding back up network redundancies between Data Center (DC), Head Office and branches.

6. Utilizing Cloud technology privately and securely in maintaining aged servers.

7. Improving information system security by implementing Active Directory, Firewall and Antivirus.

8. In relation to credit card business standard, PCI DSS is a must which was recommended by VISA with the scope of Data Center (DC) and Disaster Recovery Center (DRC).







KOMITE SPECIAL ASSET MANAGEMENT Komite Special Asset Management dibentuk oleh Direksi melalui Keputusan No. SKEP-001/MNCB/DIR/01/2017 tanggal 18 Januari 2017.

Keanggotaan | Membership

No Kedudukan l Position Jabatan | Title


2 Anggota l Member Direktur Operasional & Teknologi | Director Operational and Technology


4 Anggota (Tanpa Hak Suara)Member (Without Voting Rights)

Direktur Kepatuhan l Director of Compliance

5 Anggota l Member SAM Business Head


Special Asset Management & Recovery Group Head

Tugas dan Tanggung Jawab1. Mengevaluasi debitur yang masuk dalam watch list

atau early alert yang ditetapkan oleh Komite Kredit, khususnya terkait pelaksanaan butir 3.e. di bawah.

2. Menetapkan dan menyetujui strategi pemulihan kualitas kredit dengan cara penyelamatan dan/atau penyelesaian kredit bermasalah, termasuk hapus buku dan hapus tagih serta memastikan strategi tersebut tepat dan dapat dieksekusi.

3. Menetapkan dan memutus usulan terkait penanganan kredit bermasalah, termasuk namun tidak terbatas mengenai:

a. Akselerasi penurunan tingkat kualitas (kolektibilitas) kredit bermasalah;

b. Kolektibilitas kredit bermasalah, termasuk perbaikan tingkat kolektibilitas kredit bermasalah;

c. Penyelamatan dan/atau penyelesaian kredit bermasalah, termasuk restrukturisasi, hapus buku dan hapus tagih;Penyediaan cadangan kredit bermasalah, termasuk CKPN sesuai peraturan yang berlaku;

d. Menetapkan manajemen bersama (bantuan teknis) antara SAM Group dan tim bisnis terkait lending, khususnya untuk kualitas kredit kolektibilitas 2 yang masuk dalam kategori high priority watch list accounts;

e. AYDA dan pengelolaannya.4. Menetapkan kebijakan dan/atau prosedur penanganan

kredit bermasalah, termasuk pengelolaan AYDA serta memastikan kebijakan dan prosedur tersebut diimplementasikan secara benar dan sesuai ketentuan.

SPECIAL ASSET MANAGEMENT COMMITTEEThe Special Asset Management Committee is established by the Board of Directors’ Decree no. SKEP-001/MNCB/DIR/01/2017 dated 18 January 2017.

Duties and Responsibilities 1. Evaluating the borrowers included in the watch list or

early alert set by the Credit Committee, in particular in relation to the implementation of below mentioned point 3.e.

2. Establishing and approving credit quality recovery strategies by means of rescue and/or settlement of non-performing loans, including write-off and receivables write-off and ensure that the strategy is appropriate and executable.

3. Establishing and deciding upon the proposals related to the handling of non-performing loans, including but not limited to:

a. Accelerated decline in the level of non-performing loans quality (collectibility);

b. Collectibility of non-performing loans, including the improvement of the level of collectibility of non-performing loans;

c. Recovery and/or settlement of non-performing loans, including restructuring, write-off and receivables write-off; Provision of non-performing loans, including allowance for impairement losses in accordance with prevailing regulations;

d. Establishing joint management (technical assistance) between SAM Group and related lending business teams, particularly for the quality of collectability credits 2 falling into the category of high priority watch list accounts;

e. AYDA and its management.4. Establishing policies and/or procedures for non-

performing loans handling, including the management of AYDA, as well as ensuring those policies and procedures are implemented properly and in accordance with the rules.






5. Menetapkan debitur dan langkah litigasi atau jalur hukum yang akan ditempuh atas debitur dimaksud.

6. Memantau proses litigasi tersebut di atas dan menetapkan langkah selanjutnya.

7. Memantau dan menetapkan pelaksanaan lelang atas agunan debitur.

8. Mengevaluasi hasil penanganan kredit bermasalah (recovery).


Sepanjang tahun 2017, Komite Special Asset Management telah mengadakan rapat sebanyak 19 kali rapat dan pelaksanaan tugas, sebagai berikut:

No TanggalDate Jumlah debitur yang dicapai keputusan

1 2-Feb-17 9

2 26-Apr-17 13

3 11-Apr-17 15

4 18-Apr-17 6

5 10-May-17 4

6 31-May-17 18

7 22-Jun-17 7

8 19-Jun-17 6

9 19-Jun-17 6

10 21-Jun-17 11

11 24-Jul-17 6

12 31-Jul-17 0

13 3-Aug-17 3

14 31-Aug-17 24

15 25-Sep-17 34

16 30-Oct-17 31

17 2-Nov-17 5

18 17-Nov-17 1

19 30-Nov-17 3

Total 202

KOMITE KREDITKomite Kredit dibentuk oleh Direksi melalui Keputusan No. SKEP-002/MNCB/DIR/01/2017 tanggal 18 Januari 2017 yang bertugas untuk memberikan keputusan kredit dalam batas Wewenang Persetujuan Kredit yang dimilikinya berdasarkan Kebijakan Kredit dan Pendegalasian Wewenang Limit Kredit

5. Stipulating the borrowers and litigation measures or legal proceedings to be taken upon the concerned borrowers.

6. Monitoring the litigation process above and set the next step.

7. Monitoring and determining the implementation of the auction on the collateral of the borrowers.

8. Evaluating the results of handling of non-performing loans (recovery).

The Implementation of Tasks and Meeting Frequency Throughout 2017, Special Asset Management Committee has convened a total of 19 meetings and duties implementation as follows:

CREDIT COMMITTEE The Credit Committee is established by the Board of Directors’ Decree No. SKEP-002/MNCB/DIR/01/2017 dated January 18, 2017 in which assigned to provide credit decisions within the treshold of the Credit Approval Authority under the Credit Policy and Delegation of Credit







yang berlaku dengan memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan prinsip kehati-hatian.


No KedudukanPosition

JabatanTitle


2 Anggota l Member Direktur Operasional & Teknologi | Director of Operational and Technology


4 Anggota l Member* Direktur Kepatuhan l Director of Compliance


6 Anggota l Member Wholesale & SME Banking Business Head

7 Anggota (Sekretaris) *Member l Secretary


8 Anggota l Member Credit Review Group Head

*) Tanpa hak suara khusus dalam agenda pemberian kredit/ Wihout voting rights on the agenda of credit lending

Tugas dan Tanggung Jawab1. Kewenangan terkait bidang perkreditan, termasuk

dalam proses pemberian kredit :a. Menetapkan batas kewenangan memutus kredit,

termasuk kewenangan memutus kredit di Kantor Cabang.

b. Menetapkan arah dan strategi serta kebijakan dan prosedur, termasuk risk tolerance dan risk appetite serta metodologi dalam bidang perkreditan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, pengembangan bisnis dan profitabilitas.

c. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, prosedur, pengelolaan risiko kredit dan peraturan perundang-undangan yang terkait bidang perkreditan.

d. Mengevaluasi dan memberikan persetujuan atas proposal kredit yang diajukan sesuai dengan batas kewenangan memutus kredit yang telah ditetapkan.

e. Mengevaluasi pengelolaan portofolio kredit yang diberikan dan kecukupan agunan atau jaminan bagi setiap debitur, termasuk tetapi tidak terbatas terhadap hal-hal berikut:· pertumbuhan dan kualitas portofolio kredit

yang diberikan secara keseluruhan maupun per jenis kredit dan target market;

· efektivitas pelaksanaan kewenangan memutus kredit;

· kepatuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain peraturan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) dan Penilaian Kualitas Aset.

f. Mengevaluasi watch list atau early alert dan menetapkan langkah penanganan atas kredit dalam watch list tersebut agar kualitas kredit tidak memburuk.

Treshold Authority with due observance to GCG and prudential principles.

Duties and Responsibilities1. Authority related to credit field, including in loan

disbursement process:a. Establishing the authority to discontinue credit,

including the authority to discontinue credit at the Branch Offices.

b. Establishing direction and strategy, as well as policies and procedures, including risk tolerance and risk appetite, as well as lending methodologies with due regard to the prudential principles, business development and profitability.

c. Evaluating the implementation of policies, procedures, credit risk management and rules related to credit.

d. Evaluating and approving the proposed credit proposal in accordance with the authority to discontinue the set credit.

e. Evaluating the loan portfolio management and adequacy of collateral or security for each debtor, including but not limited to the following:· growth and quality of loan portfolios

provided in whole as well as per type of credit and target markets;

· effectiveness of the authority to discontinue credit;

· compliance with the implementation of prevailing laws and regulations, including the LLL Regulations (Legal Lending Limit) and Asset Quality Assessment.

f. Evaluating the watch list or early alert and specifying the credit handling measures in the watch list to prevent deterioring of credit quality.






g. Menetapkan kualitas kredit (kolektibilitas) dari setiap debitur yang diajukan oleh unit bisnis, tidak termasuk kualitas kredit bermasalah.

h. Mengevaluasi dan menetapkan debitur yang harus direstrukturisasi serta memastikan restrukturisasi dilaksanakan oleh pejabat yang tidak terlibat dalam proses pemberian kredit.

2. Dalam agenda pemberian kredit :a. Credit Review Group dalam menjalankan fungsinya

sebagai pelaksanaan four eyes principle atau pemberi rekomendasi, harus mampu bersikap independen dan menyampaikan pertimbangan serta mitigasi risiko kredit dengan jelas dan benar.

b. Anggota Komite dengan hak suara harus mempertimbangkan setiap masukan dari Anggota Komite tanpa hak suara, termasuk dari RMG Head.


Sepanjang tahun 2017, Komite Kredit telah mengadakan rapat sebanyak 14 kali rapat dan pelaksanaan tugas, sebagai berikut:

No Tanggal Pelaksanaan

1 21 Februari 2017

2 21 Maret 2017

3 20 April 2017

4 23 Mei 2017

5 21 Juni 2017

6 19 Juli 2017

7 2 Agustus 2017

8 22 Agustus 2017

9 31 Agustus 2017

10 25 September 2017

11 20 Oktober 2017

12 21 Nopember 2017

13 4 Desember 2017

14 20 Desember 2017

KOMITE TATA KELOLA PRODUK Komite Tata Kelola Produk dibentuk oleh Direksi melalui Keputusan No. SKEP- 011/MNCB/DIR/IV/2017 tanggal 25 April 2017.



JabatanTitle

1 Ketua l Chairman Presiden Direktur | President Director

2 Anggota l Member Direktur Operasional & Teknologi | Operational & Technology Director

g. Establishing credit quality (collectibility) of each debtor submitted by the business unit, excluding the quality of non-performing loans.

h. Evaluating and defining the borrowers to be restructured and ensuring that restructuring is carried out by officials not involved in the loan disbursement process.

2. In the loan disbursement agenda:a. In performing its functions as the implementation

of the four eyes principle, the Credit Review Group shall be able to act independently and submit the consideration and mitigation of credit risk clearly and correctly.

b. Members of the Committee with voting rigts shall consider any input from the Committee Members without voting rights, including from the RMG Head.

The Implementation of Tasks and Meeting Frequency Throughout 2017, Credit Committee has convened a total of 14 meetings and duties implementation as follows:

PRODUCT GOVERNANCE COMMITTEE The Product Governance Committee is established by the Board of Directors’ Decree No. SKEP- 011/MNCB/DIR/IV/2017 dated 25 April 2017.







JabatanTitle

3 Anggota l Member Direktur Keuangan | Finance Director

4 Anggota l Member Direktur Kepatuhan | Compliance Director

5 Anggota l Member Kepala Divisi | Business Head*

6 Anggota l Member Kepala Divisi Manajemen Risiko | Risk Management Group Head

7 Anggota l Member Kepada Divisi Kepatuhan | Compliance Group Head

8 Anggota l Member Kepada Divisi Cabang, Electronic Channel & Centralized Banking OperationBranch, Electronic Channel & Centralized Banking Operation Group Head

9 Anggota l Member Credit Review Group Head**

10 Sekretaris l Secretary Commercials, Product and Channels Group Head

*) Sesuai produk dan aktivitas yang diajukan l Based on the proposed Product and activities**) Sesuai segment (hanya untuk produk perkreditan) l Based on Segment (only for loan products)

Tugas dan Tanggung Jawab1. Memberikan persetujuan atas Produk dan Aktivitas

Baru, Program Produk (PPD), kebijakan dan prosedur terkait Produk dan Aktivitas Baru, termasuk perubahannya, kecuali kebijakan dan prosedur perkreditan.

2. Menetapkan kecukupan PPD, kebijakan dan prosedur Produk dan Aktivitas Baru, collaterals, material pemasaran serta persetujuan internal dan eksternal yang diperlukan sebelum Produk dan Aktivitas Baru diluncurkan atau dipasarkan.

3. Menetapkan kewenangan dan proses terkait Produk dan Aktivitas Baru, termasuk infrastruktur yang diperlukan.

4. Memberikan persetujuan atas budget dan seluruh biaya yang dibutuhkan.

5. Menetapkan kesesuaian strategi bisnis dengan strategi Bank secara keseluruhan.

6. Memantau pelaksanaan penyusunan Produk dan Aktivitas Baru, pelaksanaannya serta mengevaluasi kinerja Produk dan Aktivitas Baru sesuai ketetapan Komite.

7. Menetapkan pengelolaan risiko dan kontrol sesuai standar pengelolaan risiko Bank, termasuk Key Risk Indicators (KRIs) untuk setiap Produk dan Aktivitas Baru.


Sepanjang tahun 2017, Komite Tata Kelola Produk telah mengadakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali rapat dan pelaksanaannya sebagai berikut:

1. 26 April 2017, tentang pengkinian status proyek dan sistem pendukung, kerjasama pihak ketiga dan strategi pemasaran.

2. 31 Agustus 2017, tentang pengkinian status proyek aplikasi dan sistem pendukung, kerjasama pihak ketiga,

Duties and Responsibilities 1. Approval of New Products and Activities, Product

Program (PPD), policies and procedures regarding New Products and Activities, including any changes, except credit policies and procedures.

2. Determining the adequacy of Product Program, policies and procedures of New Products and Activity, collaterals, marketing materials, as well as internal and external approvals required before New Products and Activities are launched or marketed.

3. Determining the authority and related processes of New Products and Activities, including the necessary infrastructure.

4. Providing approval of the budget and all the required costs.

5. Determining business strategy appropriateness with the Bank overall strategy.

6. Monitoring New Product and Activity development, implementation and evaluating the New Product and Activity according to the Committee stipulations.

7. Determining risk management and control according to the Bank risk management standards, including Key Risk Indicators (KRIs) for every New Product and Activities.

The Implementation of Tasks and Meeting Frequency Throughout 2017, Product Governance Committee has convened a total of 3 (three) meetings and duties implementation as follows:

1. 26 April 2017, on the project status update and supporting system, third party cooperation and marketing strategy.

2. 31 August 2017, on the project status update and supporting system, third party cooperation, marketing






strategi pemasaran dan pembahasan mekanisme pertemuan komite.

3. 31 Oktober 2017, tentang pengkinan status proyek aplikasi, kerjasama pihak ketiga dan strategi pemasaran.

TIM PENANGANAN KASUS KARYAWAN Tim Penanganan Kasus Karyawan (TPKK) dibentuk oleh Direksi melalui Keputusan No. SKEP-016D/BABP/DIR/11-14 tanggal 17 November 2014.



JabatanTitle

1 Ketua l Chairman Direktur SDM & General ServicesDirector of Human Resources and General Services

2 Anggota l Member Presiden Direktur | President Director

3 Anggota l Member Direktur Kepatuhan | Director of Compliance

4 Anggota l Member Direktur Operasional & Teknologi | Director of Operational and Technology

6 Sekretaris l Secretary Human Resources Group Head

Kewenangan dan Tanggung Jawab Tim1. Mengkaji dan menganalisis hasil penyidikan dan

penyelidikan dari penyelidik.2. Membuat risalah atas pemerikasaan yang akan dipakai

sebagai dasar pertimbangan dalam penetapan sanksi.

Membuat keputusan sanksi kepada karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran dan/atau kecurangan.


Sepanjang tahun 2017, Tim Penanganan Kasus Karyawan telah mengadakan rapat sebanyak lima kali rapat dan pelaksanaan tugas, sebagai berikut:· Tanggal 6 Februari 2017.· Tanggal 5 September 2017.· Tanggal 13 September 2017.· Tanggal 14 September 2017.· Tanggal 1 November 2017.

strategy and discussion of committee meeting mechanisms.

3. 31 October 2017, on the project status update and supporting system, third party cooperation and marketing strategy.

EMPLOYEE CASE HANDLING TEAM The Employee Case Handling Team (TPKK) was established by the Board of Directors’ Decree No. SKEP-016D/BABP/DIR/11-14 dated November 17, 2014.

Authority and Team Responsibility1. Reviewing and analyzing investigation results and

investigations by investigators.2. Making minutes on the examination that will be used

as the basis for consideration in the determination of sanctions.

Making sanctions decisions to employees who are proven to have committed violations and/or fraud.

The Implementation of Tasks and Meeting Frequency Throughout 2017, the Employee Case Handling Team has convened a total of five meetings and duties implementation as follows:· February 6, 2017.· September 5, 2017.· September 13, 2017.· September 14, 2017.· November 1, 2017.







SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

Sekretaris Perusahaan merupakan fungsi sebagai penghubung antara MNC Bank dengan Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan, otoritas pasar modal dan masyarakat.

DASAR HUKUMFungsi Sekretaris Perusahaan MNC Bank sepenuhnya mengacu kepada POJK No.35/POJK/2014 tanggal 8 Desember 2014 perihal Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK 35/2014”)

Dasar Hukum Pengangkatan Andri Latif diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan melalui keputusan Direksi no.040/MTS-HRG/III/14 tanggal 25 Maret 2014.

Profil Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Profile

Andri LatifSekretaris Perusahaan | Corporate Secretary

Andri Latif, 46, Warga Negara Indonesia, memperoleh gelar Magister Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2009. Posisi yang pernah dijabat sebelumnya di dalam Bank adalah sebagai Corporate Legal and Corporate Affair Head Bank (Maret 2013 – Maret 2014); Corporate Legal Officer Bank (September 2012- Maret 2013); Treasury, Int’l Banking, Trade Finance and Non credit Transaction Legal (Desember 2011 – September 2012); Commercial Credit and Corporate Legal Business Department Head, Commercial and Corporate Business Legal Officer (Mei 2005 – Juni 2008).

Andri Latif, 46, Indonesian Citizen, holds a Master of Law from the Faculty of Law, University of Indonesia in 2009. Positions held before in MNC Bank were as Corporate Legal & Corporate Affairs Head of the Bank (March 2013 – March 2014); Corporate Legal Officer of the Company (September 2012-March 2013); Treasury, Int’l Banking, Trade Finance & Non Credit Transaction Legal (December 2011 – September 2012); Commercial Credit & Corporate Legal Busines Department Head, Commercial & Corporate Business Legal Officer (May 2005 - June 2008).

The Corporate Secretary holds the function as a liaison between MNC Bank and Shareholders, Stakeholders, capital market authorities and the public.

LEGAL BASISThe Corporate Secretary Function is fully referring to POJK No. 35/POJK/2014 dated 8 December 2014 regarding Corporate Secretary of Issuers or Public Companies. (“POJK 35/2014”)

Legal Basis of AppointmentMNC Bank has appointed Andri Latif as Corporate Secretary through Board of Directors decision No. 040/MTS-HRG/III/14 tanggal 25 Maret 2014.





Struktur Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan berada dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan MNC Bank sudah sesuai dengan POJK 35/2014 adalah termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

· Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

· Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

· Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan Tata Kelola termasuk:a. Melakukan keterbukaan informasi kepada publik,

termasuk ketersediaan informasi dalam situs Web MNC Bank.

b. Penyampaian laporan kepada OJK secara tepat waktu.

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS.

d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan

e. Pelaksanaan program orientasi kepada Perseroan untuk Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

· Bertindak sebagai penghubung antara MNC Bank dengan Pemegang Saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.

· Mewakili MNC Bank dalam korespondensi dengan otoritas pasar modal sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Perseroan.


Corporate Secretary StructureCorporate Secretary is structured and responsible to the President Director.

Duties and ResponsibilitiesThe duties and responsibilities of Corporate Secretary of MNC Bank is in accordance with POJK 35/2014 including but not limited to the following:

· Following updates of the capital market, especially the applicable capital market laws and regulations;

· Providing advices to the Board of Directors and Board of Commissioners to comply to the laws and regulations in the capital market

· Assisting the Board of Directors and Board of Commissioners on GCG implementation, including:a. Information disclosures to the public, including

the availability of information on the website of MNC Bank.

b. Submission of reports to the Financial Services Authority in a timely manner.

c. The implementation and documentation of the GMS.

d. The implementation and documentation of the meetings of the Board of Directors and/or Board of Commissioners and

e. Implementation of orientation program to the Board of Directors and/or Board of Commissioners of MNC Bank.

· Acting as a liaison between MNC Bank and the Shareholders, Financial Services Authority and other Stakeholders;

· Representing MNC Bank in correspondence with the capital market authority pursuant to the authority granted by MNC Bank.

President Director

Corporate Secretary

Corporate Communication Division Head

Corporate Affairs & Corporate Legal Division Head

Corporate Affairs

Board of Directors Secretary

Corporate Legal

Administration

Corporate Communication






Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 20171. Menyelenggarakan RUPST dan RUPST2. Menyelenggarakan Public Expose tahunan.3. Menyelenggarakan kegiatan Rapat Direksi dan Dewan

Komisaris.4. Membuat Keputusan Direksi.5. Melakukan pelaporan-pelaporan yang menjadi

kewajiban MNC Bank sebagai perusahaan terbuka kepada regulator.

6. Melakukan liputan aktivitas seremonial korporasi.7. Melaksanakan kegiatan CSR serta edukasi dan literasi.

Daftar Pelaporan dan/ Atau Keterbukaan Informasi Kepada PemerintahSepanjang tahun 2017, Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media massa, situs WEB Bak dan BEI serta menyampaikan laporan secara berkala aupun insidentil kepada OJK dan BEI sebagai berikut:

Laporan Berkala | Periodical ReportsJenis Laporan | Reports Tujuan | For Periode Laporan | Period Jumlah | Total

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang SahamShareholders Register Monthly Report

BEI Bulanan | Monthly 12

Laporan Keuangan Perseroan Bank Financial Statements

OJK & BEI Triwulanan | Quarterly 4

Laporan Keuangan Konsolidasian Pemegang Saham UtamaUltimate Shareholders Consolidated Financial Statements

OJK & BEI Semester | Mid Year 2

Laporan TahunanAnnual Report

OJK & BEI Tahunan | Annual 1

Laporan Pihak TerkaitRelated Parties Report

OJK Semester | Mid Year 2

Laporan Pihak BerelasiRelated Parties Report

OJK Triwulanan | Quarterly 4

Laporan Publikasi SBDKLLL Publication Reports

OJK & BEI Triwulanan | Quarterly 4

Laporan Perubahan Jaringan KantorOffice Network Changes Reports

BI Bulanan | Monthly 12

Laporan Keuangan BulananMonthly Financial Statements

BI Bulanan | Monthly 12


Implementation of Corporate Secretary Duties in 20171. Organizing the AGMS and EGMS2. Organizing the annual mandatory Public Expose.3. Organizing the Meetings of the Board of Directors and

Board of Commissioners.4. Preparing the BOD Decrees.5. Reporting of the MNC Bank’s obligatory reports as

public company to the regulators.

6. Coverage of the corporate ceremonial activities.7. Implementing CSR activities including education and

literacy.

List of Reporting and/or Disclsure to the Regulator

During 2017, the Corporate Secretary has submitted information to the public through mass media, the Bank’s website and IDX, including submitting periodical or incidentil reports to OJK and IDX as follows:





Laporan Insidentil | Incidentil Reports

Tanggal | Date Laporan | Reports

13 Januari | January 2017 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Konversi Efek yang dapat dikonversi menjadi saham pada PUT III & PUT V per Desember 2016Report of Securities Conversion Proceeds Usage Realization that can be converted into shares on Rights Issue III & Rights Issue V as of December 2016

16 Februari | February 2017 Penjelasan atas pemberitaan di media massaNews clarification in mass media

3 Maret | March 2017 Perubahan Susunan Anggota Komite AuditChanges of the Members of Audit Committee Composition

20 Maret | March 2017 Penjelasan atas pemberitaan di media massaNews clarification in mass media

27 Maret | March 2017 Keterbukaan Informasi Laporan Rencana Periode Pelaksanaan MESOP MNC BankDisclosure on MESOP Period Plan Report of MNC Bank

13 April 2017 RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa PT Bank MNC Internasional TbkAnnual GMS and Extraordinary GMS PT Bank MNC Internasional Tbk

21 April 2017 Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan RUSPT dan RUPSLB PT Bank MNC Internasional TbkSubmission of Ads Proof of the AGMS and EGMS Announcement PT Bank MNC Internasional Tbk

21 April 2017

8 Mei 2017

Keterbukaan Informasi yang perlu diketahui publik - rencana penambahan Modal dengan HMETDPenyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPST dan RUPSLB PT Bank MNC Internasional TbkDisclosure for public knowledge – Capital addition plan with Pre-emptive RightsSubmission of Ads Proof of the AGMS and EGMS Invitation PT Bank MNC Internasional Tbk

12 Mei 2017 Laporan Rencana Public Expose PT Bank MNC Internasional TbkPublic Expose Plan Report PT Bank MNC Internasional Tbk

19 Mei 2017 Pemberitahuan Hasil Pelaksanaan MESOP Tahap II Periode April 2017 Announcement of MESOP Stage II of April 2017 Results

23 Mei 2017 Penyampaian Materi Public Expose PT Bank MNC Internasional Tahun 2017Public Expose Material Submission of PT Bank MNC Internasional Year 2017

2 Juni 2017 Penyampaian Ringkasan Hasil RUPST dan RUPSLB AGMS and EGMS Minutes Results Submission of PT Bank MNC Internasional Tbk

2 Juni 2017 Penyampaian Bukti Iklan Hasil RUPST dan RUPSLB PT Bank MNC Internasional TbkSubmission of AGMS and EGMS Resolutions Ads Proof of PT Bank MNC Internasional Tbk

5 Juni 2017 Penyampaian Hasil Public Expose Tahun 2017 PT Bank MNC Internasional TbkSubmission of Public Expose Results Year 2017 of PT Bank MNC Internasional Tbk

13 Juni 2017 Penjelasan Sehubungan Dengan Penawaran Umum Terbatas VI PT Bank MNC Internasional TbkClarification on Rights Issue VI of PT Bank MNC Internasional Tbk

16 Juni 2017 Penyampaian Akta Berita Acara RUPS PT Bank MNC Internasional TbkSubmission of AGMS Minutes Deed of PT Bank MNC Internasional Tbk

20 Juni 2017 Laporan Evaluasi Komite Audit atas Pelaksanaan Pemberian Jasa Audit tahun 2016Audit Committee Evaluation Report on the Audit Services year 2016

13 Juli 2017 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Konversi Efek yang Dapat Dikonversi menjadi Saham pada Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dan Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) PT Bank MNC Internasional Tbk periode Juni 2017Report of Securities Conversion Proceeds Usage Realization that can be converted into shares on Rights Issue III & Rights Issue V of PT Bank MNC Internasional Tbk period of June 2017

17 Juli 2017 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Konversi Efek yang Dapat Dikonversi menjadi Saham pada Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dan Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) PT Bank MNC Internasional Tbk periode Juni 2017Report of Securities Conversion Proceeds Usage Realization that can be converted into shares on Rights Issue III & Rights Issue V of PT Bank MNC Internasional Tbk period of June 2017

13 September 2017 Keterbukaan Informasi PT Bank MNC Internasional Tbk, Pengunduran diri Direktur KeuanganInformation disclosure of PT Bank MNC Internasional Tbk, Resignatio of Finance Director

22 September 2017 Laporan Rencana MESOP PT Bank MNC Internasional TbkMESOP Plan Report of PT Bank MNC Internasional Tbk

16 November 2017 Laporan Hasil Pelaksanaan MESOP - Tahap II Periode April 2017 - Oktober 2017MESOP Results Report – Stage II of April to October 2017







Pengembangan ProfesiGuna memperkaya kompetensi Sekretaris Perusahaan dan memperluas pengetahuan serta mengikuti perkembangan pasar modal terkini, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti pelatihan, seminar dan workshop. Selama tahun 2017 program peningkatan kompetensi maupun pelatihan yang diikuti oleh Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

No. Tanggal | Date Seminar/Workshops PenyelenggaraOrganizers

1 7 Februari | February 2017 Workshop Dukungan Pemegang Saham – Aspek Hukum Pinjaman Pemegang SahamShareholders Support Workshop – Legal Aspect of Shareholders Loan

ICSA

2 23 Februari | February 2017 Sosialisasi Peraturan Pedoman Tata Kelola Perusahaan & Laporan Tahunan EmitenDissemination of Corporate Governance Guidelines & Annual Report of Issuers

AEI

3 19 Juni | June 2017 Influencing Without Authority Workshop ICSA

4 20 Juli | July 2017 Undangan Musyawarah Anggota Tahunan AEI 2017Annual Members Meeting of AEI 2017 Invitation

AEI

5 6 September 2017 Undangan Sosialisasi POJK No. 13/POJK.03/2017 & POJK 51/POJK.03/2017Invitation of POJK No. 13/POJK.03/2017 & POJK 51/POJK.03/2017 Socialization

AEI & BEI

6 27 September 2017 Dialog Corporate Secretary mengenai POJK 51/POJK.03/2017 tentang Keuangan BerkelanjutanCorporate Secretary Dialog on POJK 51/POJK.03/2017 regarding Sustainable Financial

ICSA

7 6 November 2017 Undangan CEO Fokus 2017: Tantangan Dunia Usaha dan Pengembangan Pasar ModalInvitation of CEO Focus 2017: Business Challenges and Capital Market Development

AEI

8 20 November 2017 Indonesia 2018; Sailing Through Economic and Political Trade KSEI

9 29 December 2017 Penutupan Perdagangan BEI tahun 2017Closing of IDX Trading year 2017

BEI


Professional DevelopmentIn a commitment to enhance competency and expanding knowledge as well as following current development of capital market. During 2017, the competency development program and workshop attended by the Corporate Secretary are as follows:





AUDIT INTERNALINTERNAL AUDIT

FUNGSI AUDIT INTERNAL Fungsi audit internal di MNC Bank dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) atau Internal Audit Grup (IAG) dengan tujuan:a. Memberikan keyakinan yang memadai kepada

manajemen bahwa proses tata kelola, manajemen risiko dan sistem pengendalian internal Bank telah berjalan dengan baik, dalam rangka membantu manajemen merealisasikan tujuan perusahaan.

b. Menjalankan fungsi konsultasi yang profesional, independen serta obyektif untuk meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pihak internal Bank, khususnya terkait dengan perbaikan aktivitas operasional Bank.

DASAR HUKUMPembentukan SKAI merujuk kepada Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/1999 tanggal 20 September 1999 perihal Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan POJK No 056/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 yang antara lain mewajibkan Bank untuk membentuk SKAI, menyusun Piagam Audit Intern serta menyusun panduan audit intern.

Kepala Satuan Kerja Audit Internal | Internal Audit Group Head

SKAI dipimpin oleh Riva Yan Abdillah, Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Bergabung dengan Bank MNC Internasional sebagai Kepala SKAI sejak Agustus 2017. Memiliki pengalaman kerja selama 20 tahun di bidang audit internal khususnya industri perbankan, seperti Bank Panin (1997–2003), Bank Mega (2003–2006), Bank Commonwealth (2006–2009) dan Bank ICBC Indonesia (2009–2017). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (1996) dari STEKPI dan sertifikasi profesi seperti Credit Skill Assessment Certification (CSAC), Certified Risk Management Professional (CRMP) dan Sertifikasi Manajemen Risiko level 4.

The IAG is led by Riva Yan Abdillah, Indonesian citizen, 45 years old. Joined Bank MNC International as Head of IAG since August 2017. He has 20 years working experience in internal audit, especially Banking industry, such as Bank Panin (1997-2003), Bank Mega (2003-2006), Commonwealth Bank (2006-2009) and Bank ICBC Indonesia (2009-2017). Obtained a Bachelor of Economics degree (1996) from STEKPI and professional certification such as Credit Skill Assessment Certification (CSAC), Certified Risk Management Professional (CRMP) and Risk Management Certification level 4.

INTERNAL AUDIT FUNCTION Internal audit function at MNC Bank is implemented by the Internal Audit Group (IAG) with the aims to:

a. Providing reasonable assurance to management that the Bank’s internal governance, risk management and control processes are well undertaken, in order to support the management realizes its objectives.

b. Carrying out a professional, independent and objective consultation function to increase the added value for all internal parties of the Bank, in particular in relation to the improvement of the Bank’s operational activities.

LEGAL REFERENCESThe IAG’s establishment refers to Bank Indonesia Regulation No. 1/6.1999 dated 20 September 1999 concerning the Compliance Director Assignment and Bank Internal Audit Function Standard Implementation and POJK No. 56/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 on the Establishment and Guidelines of the Internal Audit Charter.






Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala SKAI

Merujuk kepada Peraturan Bank Indonesia no.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Kepala Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengangkatan Kepala SKAI telah dilaporkan kepada OJK Pengawasan Bank melalui surat no.251/MNCB/DIR/VIII/2017 tanggal 3 Agustus 2017 perihal Pengangkatan Kepala Internal Audit Grup.

Piagam Audit InternalMNC Bank telah memiliki Piagam Audit Internal yang disahkan oleh Presiden Direktur, Dewan Komisaris dan Komite Audit. Piagam Audit Internal merupakan pedoman yang memuat antara lain mengenai Tujuan, Ruang Lingkup, Visi, Misi, Kedudukan, Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab SKAI, yang dievaluasi secara berkala. Piagam Audit Internal telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Internal Audit.

Kualifikasi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)Seluruh personel SKAI MNC Bank telah memenuhi persyaratan auditor internal yang sebagaimana ditetapkan dalam POJK No.56/POJK.04/2015.

Struktur & Komposisi Internal Audit GrupAudit Internal mempunyai fungsi independen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Auditor yang duduk dalam Internal Audit Grup bertanggung jawab secara langsung kepada kepala SKAI.

Setiap pengangkatan, penggantian atau pemberhentian kepala SKAI segera diberitahukan kepada OJK. Kedudukan Audit Internal tercermin dalam struktur organisasi sebagai berikut.


Appointment and Dismissal of The Internal Audit Group HeadReferring to Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999 dated September 20, 199, concerning the Assignment of the Compliance Director and the Application of Internal Audit Function Standard of Commercial Banks, the Head of IAG is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners and reported to the Financial Services Authority (OJK). The appointment of Head of IAG has been reported to OJK of Bank Supervision through letter No. 251/MNCB/DIR/VIII/2017 dated 3 August 2017 regarding the Appointment of Head of Internal Audit Group.

Internal Audit CharterMNC Bank already has in place the Internal Audit Charter approved by the President Director, Board of Commissioners and the Audit Committee. The Internal Audit Charter is a guideline, which includes among others the Objectives, Scopes, Vision, Mission, Position, Authority, Duties and Responsibilities of the Internal Audit Group, which are periodically evaluated. The Internal Audit Charter is in accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 1/6/PBI/1999 on the Assignment of Compliance Director and Implementation of Bank Internal Audit Function Implementation Standard (SPFAIB) and Financial Services Authority (POJK) Regulation No. 56/POJK.04/2015 on the Establishment and Development of Internal Audit Charter.

Internal Audit QualificationsAll personnel of Internal Audit Group have met the requirements of internal auditor as stipulated in the Financial Services Authority Regulation No. 56/POJK.04/ 2015.

Structure & Composition of Internal Audit Group Internal Audit has an independent function that responsible and report directly to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee. The Auditors that are member of the Internal Audit are directly responsible to the Internal Audit Group Head.

Every appointment, replacement or dismissal of Internal Audit Group Head immediately notified to the OJK. The structure of Internal Audit is reflected in the organization structure as follows:






Struktur dan Kedudukan Internal Audit Grup Internal Audit Group Structure and status

Board of Commissioners

President Director

Director Compliance Director

Audit Committee

Internal Audit

Internal Audit Group Head

Operations Audit Division Head

Credit Audit Division Head IT Audit Division Head Quality Assurance

Division Head

AuditorAuditorAuditorAuditor

KomposisiPer tanggal 31 Desember 2017, SKAI memiliki pegawai sebanyak 14 (empat belas) orang termasuk Kepala SKAI yang dikelompokkan dalam 4 (empat) Divisi, yang disesuaikan dengan struktur organisasi dan kebutuhan kerja fungsi audit internal.

CompositionAs of December 31, 2017, the IAG has 14 (fourteen) staffs, including Head of Internal Audit, grouped into 4 (four) Divisions, adjusted to the organizational structure and the internal audit function requirements.






Kualifikasi Atau Sertifikasi Profesi Audit Internal

Seiring dengan perkembangan bisnis Bank, menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia/Auditor yang handal yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi auditor secara berkesinambungan, setiap auditor SKAI diwajibkan untuk mengikuti pelatihan internal maupun eksternal yang relevan dengan peran dan tanggung jawabnya. Untuk menunjang pelaksanaan audit, auditor SKAI juga direkomendasikan untuk mempunyai minimal 1 jenis sertifikasi profesi baik lokal maupun internasional.

Berikut adalah jenis sertifikasi yang dimiliki SKAI per 31 Desember 2017:

Jenis Sertifikasi Jumlah

Certified Risk Management Professional (CRMP) 1

Credit Skill Assessment Certification (CSAC) 1

Qualified Internal Audit (QIA) 1

Certified Security Analyze (CSA) 1

Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 13




Pelatihan | Trainings

No Jenis Training | Trainings

1 Banking Fraud: Never Ending Lesson

2 APU PPT & Risk Awareness

3 Banking workshop: Teknik & Strategy untuk mengatasi manipulasi, kecurangan & fraud dalam pemberian kredit

4 Quality Assurance dalam Internal Auditw

5 Good Corporate Governance

6 Persiapan dan Uji Kompetensi Manajemen Risiko tingkat 4

7 Risk Based Audit

8 Refreshment Manajemen Risiko level 2

9 4 Discipline of Execution

10 Seminar “Supporting The Achievement of Corporate Objective and Avoiding Potential Fraud”

Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit GrupBerdasarkan Piagam Audit Internal, tugas dan tanggung jawab Internal Audit Grup adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan.

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal, sistem manajemen risiko dan tata kelola sesuai dengan kebijakan Bank.


Qualification or Certification of Internal Audit ProfessionalAligned with business development of Bank’s business, reliable human resources/ auditors are vital with the knowledge, skills and competencies required to carry out responsibilities. In an effort to continually improve the auditor’s competencies, each auditor is required to attend internal and external training relevant to its roles and responsibilities. To support the audit implementation, the auditors are also recommended to have at least 1 type of professional certification of both local and international.

The following are certification types of IAG as of 31 December 2017:

Internal Audit Duties and ResponsibilitiesIn accordance to Internal Audit Charter, the duties and responsibilities of Internal Audit Group are as follows:

1. Develop and implement an annual internal audit plan.

2. Test and evaluate the implementation of internal controls, risk management systems and governance in accordance with the Bank’s policies.





3. Membuat analisis dan penilaian bidang Keuangan, Akuntansi, Operasional, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Teknologi Informasi dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan tidak langsung melalui aktivitas assurance dan konsultasi.

4. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.

5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

6. Memberikan penilaian atas kualitas proses pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola Bank untuk meyakinkan bahwa hal tersebut telah dilakukan secara memadai dan efektif di seluruh unit kerja Bank.

7. Melaksanakan audit di semua unit kerja Bank secara independen, objektif dan professional.

8. Membuat Laporan Hasil Audit (LHA) dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.

9. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

10. Menjalin kerja sama dengan Komite Audit.11. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan audit internal yang dilakukannya.12. Melakukan audit khusus apabila diperlukan

Laporan Aktivitas Audit Internal Grup di Tahun 2017Di tahun 2017, SKAI telah melakukan 22 penugasan audit dengan fokus penilaian pada kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola serta kepatuhan terhadap peraturan yang ada. Penugasan tersebut meliputi audit pada Kantor Cabang, Unit Kerja Kantor Pusat, Teknologi Sistem Informasi dan Aktivitas Perkreditan.

Sehubungan dengan POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan dan POJK No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi, maka MNC Bank telah ditunjuk sebagai Entitas Utama dalam Struktur Konglomerasi Keuangan MNC Group, sehingga secara otomatis Audit Internal MNC Bank menjadi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) terintegrasi yang melakukan koordinasi dengan SKAI pada Lembaga Jasa Keuangan lainnya di lingkungan MNC Group.


3. Analyze and evaluate the areas of Finance, Accounting, Operations, Human Resources, Marketing, Information Technology and other activities through direct examination and indirect supervision through assurance activities and consultations.

4. Identify all possibilities to improve and improve resource use efficiency.

5. Provide suggestions for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management.

6. Assess the quality of internal control processes, risk management and governance of the Bank to ensure that they have been adequately and effectively implemented throughout the Bank’s work units.

7. Conduct audits in all Bank work units independently, objectively and professionally.

8. Create an Audit Result Report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners with a copy to the Compliance Director.

9. Monitor, analyze and report on the implementation of recommended upgrades.

10. Cooperate with the Audit Committee.11. Develop a program to evaluate the quality of internal

audit activities it undertakes.12. Conduct a special audit if necessary

Internal Audit Group Activities Report in 2017

In 2017, the IAG has conducted 22 audit assignments with an assessment focus on the adequacy and effectiveness of internal control systems, risk management and governance, as well as compliance with existing regulations. The assignment includes audits at Branch Offices, Head Office’s Work Unit, Information Systems Technology and Loan Activities.

In connection with POJK No. 17/POJK.03/2014 on the Integrated Risk Management Implementation for Financial and POJK No. 18/POJK.03/2014 on the Implementation of Integrated Governance, MNC Bank has been appointed as Main Entity in the Structure of MNC Group Financial Conglomeration, hence the Internal Audit of the MNC Bank becomes an Integrated Internal Audit Group (IAG) that coordinates with IAG at other Financial Services Institutions within the MNC Group.






Fokus dan Rencana Audit 2018 Di tahun 2018, terdapat beberapa pendekatan baru yang digunakan dalam metodologi audit berbasis risiko yang antara lain:a. Proses end to end audit dalam aktivitas Unit Kerja

Kantor Pusat dan Kantor Cabang.b. Pengembangan metodologi Penilaian Risiko Makro

yang lebih komprehensif dalam penyusunan rencana audit tahunan dengan pendekatan Audit Berbasis Risiko. Metodologi ini merupakan gabungan dari penilaian secara kuantitatif dan kualitatif dalam memberikan gambaran umum atas rating risiko setiap entitas audit serta penentuan prioritas audit yang sesuai dengan rentang siklus audit.

Rencana Audit Tahun 2018 akan tetap difokuskan pada penilaian kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola serta kepatuhan terhadap peraturan yang ada. Pemeriksaan SKAI akan dilakukan pada aktivitas yang berisiko tinggi berdasarkan hasil assessment, yang meliputi aktivitas di Kantor Cabang, Unit Kerja Kantor Pusat (Bisnis dan Fungsi Pendukung), Aktivitas Perkreditan, Aktivitas Treasuri dan Teknologi Sistem Informasi.


Focus and Plan for Audit in 2018In 2018, there are several new approaches used in the risk-based audit methodology that include:

a. End to end audit process in the activities of Head Office Unit and Branch Office.

b. Development of a more comprehensive macro Risk Assessment methodology in the preparation of an annual audit plan with a Risk Based Audit approach. This methodology combines both quantitative and qualitative assessments in providing an overview of each audit entity’s risk rating, as well as setting audit priorities that are appropriate to the range of the audit cycle.

The 2018 Audit Plan will remain focused on assessing the adequacy and effectiveness of internal control systems, risk management and governance, as well as compliance with existing regulations. The IAG examination will be conducted on high-risk activities based on assessment results, including activities at Branch Offices, Head Office Business Unit (Business and Supporting Functions), Credit Activities, Treasury Activities and Information System Technology.





AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTANT

PROSEDUR PENUNJUKAN AKUNTAN PUBLIK

Penunjukan Akuntan Publik Perseroan dilaksanakan melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi dari Komite Audit MNC Bank.

Pada tahun 2017, Akuntan Publik MNC Bank adalah Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited) yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Mei 2017.

Akuntan Publik yang Melakukan Audit MNC Bank Untuk 5 Tahun Terakhir

Tahun AuditAudit Year

Nama Akuntan Publik Public Accountant Name

Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firms

Biaya Jasa Audit Audit Fees

2017 Riniek Winarsih Satrio Bing Enny & Rekan Rp999 juta

2016 Merliyana Syamsul Satrio Bing Enny & Rekan Rp783 juta

2015 Bing Harianto Osman Bing Satrio & Eny Rp675 juta

2014 Bing Harianto Osman Bing Satrio & Eny Rp594 juta

PROCEDURES FOR APPOINTMENT OF A PUBLIC ACCOUNTANTThe appointment of Public Accountant is carried out by the General Meeting of Shareholders based on the recommendation from Audit Commitee of MNC Bank.

In 2017, the Public Accountant of the Company is Public Accounting Firm Satrio Bing Eny & Rekan (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited) appointed by the Annual General Meeting of Shareholders dated 30 May 2017.

Public Accountant Who Performs Audit in MNC Bank For the Last 5 Years






FUNGSI KEPATUHANCOMPLIANCE FUNCTION

MNC Bank melaksanakan Fungsi Kepatuhan dengan berpedoman pada POJK No.46/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.

Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, MNC Bank telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan (Direktur Kepatuhan). Untuk membantu pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan tersebut, telah dibentuk Satuan Kerja Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan bersifat independen, yaitu dibentuk secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya serta mempunyai akses langsung pada Direktur Kepatuhan.

Tingkat kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan secara terus menerus ditingkatkan dari waktu ke waktu, baik melalui pengkinian dan peningkatan kualitas kebijakan dan prosedur operasional Bank sesuai ketentuan perundang-undangan dan disesuaikan dengan karateristik dan model bisnis Bank serta melalui pemantauan pelaksanaan setiap kebijakan dan prosedur yang berlaku oleh setiap satuan kerja Bank.

Pelaksanaan Kepatuhan MNC Bank sepanjang tahun 2017 dipaparkan dalam Laporan Kepatuhan yang dibuat secara berkala setiap semesteran dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku.

Laporan Kepatuhan mencakup penilaian atas komponen sebagai berikut:

MNC Bank performs the Compliance Function by referring to POJK No. 46/POJK.03/2017 dated 12 July 2017 on the Implementation of Commercial Banks’ Compliance Function.

In order to implement the Compliance Function, MNC Bank has appointed one of members of the Board of Directors as a Director in charge of the compliance function (Compliance Director). To assist the implementation of the duties of the Compliance Director, a Compliance Unit has been established. The Compliance Unit is directly responsible to the Compliance Director. The Compliance Unit is independent, which is independently formed and free from the influence of other units and has direct access to the Compliance Director.

The Bank’s regulatory compliance level is continuously enhanced, by updating and improving the Bank’s policies’ quality and operational procedures according to laws and is adjusted with the Bank’s characteristics and business models. Every unit of the Bank are also monitoring every prevailing policies and procedures.

Implementation of MNC Bank Compliance throughout 2017 is presented in the Compliance Report, which is made periodically every semester and reported to the Financial Services Authority in accordance with applicable regulations.

The Compliance Report includes an assessment of the following components:





Komponen Laporan KepatuhanCompliance Report Components

Januari – Juni 2017January – June 2017

Juli – Desember 2017July – December 2017

Pemantauan Kepatuhan terhadap Rasio Keuangan UtamaCompliance Monitoring on Main FinancialRatios

Capital Adequacy Ratio (CAR): Berada diatas ketentuan minimal yang dipersyaratkan oleh OJK, yaitu paling rendah 10% sampai dengan < 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3 (tiga). Capital Adequacy Ratio (CAR): Above minimum stipulation of OJK, which is the lowest of 10% up to < 11% from MNC Bank’s RWA for risk profile of level 3 (three).

Rasio NonPerforming Loan (NPL): Rasio NPL netto MNC Bank selalu berada dalam batas yang diperkenankan yaitu maksimal 5% dari Total Kredit. The net NPL ratio of MNC Bank is always within the allowed limit at maximum of 5% of Total Loans

Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah dan ValasGWM Primer di atas batas minimum ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu sebesar 6,56% % (30 Juni 2017).

GWM Sekunder dalam Rupiah selalu berada di atas batas minimum ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu sebesar 14,89%. GWM Valas selama periode Januari – Juni 2017selalu berada di atas batas minimum ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu sebesar 8%.

Mandatory Minimum Clearing Ratio (MCR) of Rupiah and ForexPrimary Statutory Reserves above the minimun threshold based on prevailing rules ofBank Indonesia at 6,56% (30 June 2017).

Secondary Statutory Reserves in Rupiah remain above the minimum threshold based on rules of Bank Indonesia at 14,89%. Forex Statutory Reservesfrom period of January-June 2016 always remain above the minimum threshold based on prevailing rules of Bank Indonesia at 8%.

Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah dan ValasGWM Primer di atas batas minimum ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu sebesar 6,86% (periode 31 Desember 2017).

GWM Sekunder dalam Rupiah selalu berada di atas batas minimum ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu sebesar 14,85%. GWM Valas selama periode Juli–Desember2017 selalu berada di atas batas minimum ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu sebesar 8%.

Mandatory Minimum Clearing Ratio (MCR) of Rupiah and ForexPrimary Statutory Reserves above the minimun threshold based on prevailing rules of Bank Indonesia at 6,86% (31 December 2017).

Secondary Statutory Reserves in Rupiah remain above the minimum threshold based on rules of Bank Indonesia at 14,85 %. Forex Statutory Reservesfrom period of January-June 2016 always remain above the minimum threshold based on prevailing rules of from Bank Indonesia at 8%.

Rasio Posisi Devisa Netto (PDN) l Foreign Exchange RatioSelalu berada dalam batas yang diperkenankan oleh Bank Indonesia, yaitu maksimal 20% dari Modal BankRemained within the limits allowed by Bank Indonesia, a maximum of 20% of Capital Bank

Loan to Funding Ratio (LFR)Terdapat LFR yang lebih kecil dari batas bawah LFR Target yang ditetapkan Bank Indonesia, sehingga MNC Bank wajib membentuk GWM LFR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter Disinsentif Bawah dengan selisih antara LFR Bank dan LFR Target.Smaller LFR from the minimum threshold of LFR target as stipulated by Bank Indonesia, hence MNC Bank shall establish GWM LFR in Rupiah at the amount of calculation between parameters.

Pemantauan Kepatuhan terhadap Rancangan Kebijakan, Prosedur, Produkdan/atau Aktivitas BankCompliance Monitoring of draft of Policy, Procedure, Product and/or Bank Activities

Terdapat kajian terhadap 17 rancangan kebijakan serta produk dan/atau aktivitas MNC Bank.Review on 17draft of policies as well as product and/or MNC Bank activities

Terdapat kajian terhadap 18 rancangan kebijakan serta produk dan/atau aktivitas Bank.Review on 18draft of policies as well as product and/or MNC Bank activities

Pemantauan Kepatuhan terhadap Proses Penyediaan DanaCompliance Monitoring on provision of fund process

Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan oleh SKK terhadap 52 proposal kredit dengan plafond di atas Rp25 Miliar:1. Tidak ditemukan pemberian kredit yang

melanggar ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit;

2. Tidak ditemukan pemberian kredit untuk tujuan pengadaan dan/atau pengolahan tanah kepada pengembang;

3. Tidak ditemukan pemberian kredit kepada Pihak Asing

Based on review performed by SKK towards 52 credit proposals with threshold above Rp25 Billion:1. No credit was providedwith total amount more

than the Maximum Lending Limit.2. No credit was providedfor the purpose of

procuring and/ or processing of land to developers;

3. No credit was providedto Foreign Parties.

Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan oleh SKK terhadap 19 proposal kredit dengan plafond di atas Rp25 Miliar:1. Sebagai dampak dari penurunan modal Bank,

terdapat pemberian kredit yang melampaui dan/atau melanggar ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit.

2. Tidak ditemukan pemberian kredit untuk tujuan pengadaan dan/atau pengolahan tanah kepada pengembang;

3. Tidak ditemukan pemberian kredit kepada Pihak Asing.

Based on review performed by SKK towards 52 credit proposal with threshold above Rp25 Billion :1. As a result of the decrease in Bank capital,

there is a provision of credit that exceeds and / or violates the provisions of the Legal Lending Limit.

2. No credit was given for the purpose of procuring and/ or processing of land to developers;

3. No credit was given to Foreign Parties.







Komponen Laporan KepatuhanCompliance Report Components

Januari – Juni 2017January – June 2017

Juli – Desember 2017July – December 2017

Pemantauan Kepatuhan LainnyaOther Compliance Monitoring

Melakukan pemantauan atas:1. Biaya Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja.2. Sertifikasi Manajemen Risiko.3. Sertifikasi Tresuri

Monitoring on :1. Tuition Fee and Human Resources Training2. Risk Management Certification3. Treasury Certification

Langkah - Langkah untuk Meningkatkan Budaya KepatuhanActions to develop Compliance Culture

Sosialisasi atas 26 peraturan dari Regulator yang baru diterbitkan melalui media email blast (Compliance News) dan melakukan aktivitas kepatuhan lain antara lain:a. Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia tentang

Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik kepada petugas di kantor cabang dan unit kerja di Kantor Pusat

b. Melakukan langkah-langkah untuk memitigasi terjadinya keterlambatan pelaporan kepada Regulator elalui Compliance Report Monitoring.

c. Memastikan bahwa surat-surat pembinaan dari OJK /BI ditindaklanjuti dengan benar dan tepat waktu.

d. Compliance awareness: zero tolerance atas denda dan sanksi dari regulator maupun pelanggaran kerahasiaan Bank.

Socialization of 26 regulations from newly issued Regulators through email blast media (Compliance News) and other compliance activities include:a. Socialization of Bank Indonesia Regulation

onthe Transaction of Foreign Exchange against Rupiah between Banks and Domestic Parties to officers in branch offices and work units at Head Office

b. Take measures to mitigate any delay in reporting to Regulators through Compliance Report Monitoring.

c. Ensure that the OJK/ BI coaching letters are followed up properly and on time.

d. Compliance awareness: zero tolerance of fines and penalties from regulators and breaches of Bank secrecy.

Sosialisasi atas 22 peraturan Regulator yang baru diterbitkan melalui media email blast (Compliance News) dan melakukan aktivitas kepatuhan lain yaitu:

a. Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik kepada petugas di kantor cabang dan unit kerja di Kantor Pusat.

b. Melakukan langkah-langkah untuk memitigasi terjadinya keterlambatan pelaporan kepada Regulator melalui Compliance Report Monitoring.

c. Memastikan bahwa surat-surat pembinaan dari OJK /BI ditindaklanjuti dengan benar dan tepat waktu.

Socialization of the 22 new Regulatory Regulations issued through email blast media (Compliance News) and perform other compliance activities such as:a. Socialization of Bank Indonesia Regulation

concerning the Transaction of Foreign Exchange against Rupiah between Banks and Domestic Parties to officers in branch offices and work units at Head Office.

b. Take measures to mitigate any delay in reporting to the Regulator through Compliance Report Monitoring.

c. Ensure that the OJK/ BI coaching letters are followed up properly and on time

Sanksi RegulatorRegulators’ Sanctions

Selama Semester I/2017 terdapat pembebanan sanksi denda dari regulator sebesar Rp2.770.000,00 yang merupakan merupakan pelanggaran yang bersifat administratif akibat adanya human error dan telah dilakukan perbaikan oleh Bank.During Semester I/ 2017 there is a penalty imposed from the regulator of Rp2.770.000,00 which is an administrative violation due to the existence of human error and has been repaired by the Bank

Selama Semester II/2017 terdapat pembebanan sanksi denda dari regulator sebesar Rp144.787.955,00. Sanksi terbesar bersumber dari kesalahan administratif dalam proses pelaporan Sistem Informasi Debitur (SID). Perbaikan telah dilakukan oleh Bank.During Semester II/ 2017 there is a penalty imposed from the regulator of Rp144.787.955,00. The biggest sanctions stem from administrative errors in the Debtor Information System (SID) reporting process. Improvements have been made by the Bank.






MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

Dalam menerapkan manajemen risiko, MNC Bank berpedoman pada POJK No.18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision. MNC Bank juga telah melakukan perhitungan kecukupan modal dengan menggunakan pendekatan standar Basel II (Standardized Approach) untuk Risiko Kredit, metode standar (Standard Method) untuk risiko pasar dan pendekatan indikator dasar (Basic Indicator Approach) untuk risiko operasional. Selain itu, MNC Bank juga telah melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai dengan tingkat Profil Risiko dengan menerapkan proses perhitungan kecukupan modal secara internal atau disebut Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) sesuai dengan POJK no.34/POJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 (perubahan atas POJK no.11/POJK.03/2016).

Saat ini, pengelolaan risiko MNC Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan manajemen risiko yang berjalan efektif, manajemen risiko menjadi partner stratejik dari unit bisnis yang bertujuan mengoptimalkan pendapatan dan meminimalisir potensi kerugian dari aktivitas operasional MNC Bank.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan usaha sesuai dengan perubahan parameter risikonya, MNC Bank secara terus menerus melakukan evaluasi secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu dan struktur pengendalian internal yang komprehensif. Hal itu dilakukan agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut.

Kerangka manajemen risiko MNC Bank terpadu tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional. Selain itu, MNC Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko terpadu yang merupakan sarana untuk menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.

Dalam mengimplementasikan manajemen risiko, MNC Bank didukung oleh Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi MNC Bank secara keseluruhan. Selain komite tersebut, terdapat Komite Pemantau Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk mengelola risiko-risiko

In applying risk management, MNC Bank is guided by POJK No. 18/POJK.03/2016 on the Application of Risk Management for Commercial Banks as well as documents from Basel Committee on Banking Supervision. MNC Bank has also performed capital adequacy calculation using Basel II Standardized Approach for Credit Risk, Standardized Method for Market Risk and Basic Indicator Approach for operational risk. In addition, MNC Bank has also performed the calculation of Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) in accordance with Risk Profile level by applying internal capital adequacy calculation process or Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) in accordance with POJK No. 34/POJK.03/2016 dated September 26, 2016 (in liue of POJK No. 11/POJK.03/2016).

Currently, MNC Bank risk management covers all types of risks from all functional activities based on the need for a balance between business growth and risk management. With an effective risk management policy, risk management becomes a strategic partner of a business unit aimed at optimizing revenue and minimizing potential losses from MNC Bank operational activities.

To adapt to business developments in accordance with changes in risk parameters, MNC Bank continuously conducts periodic evaluations and develops as welll as enhances the framework of an integrated corporate risk management system and a comprehensive internal control structure. This is done in order to provide early information about potential risks to management, hence the management can take adequate measures to minimize the impact of these risks.

The MNC Bank’s integrated risk management framework is set forth in the policies, procedures, transaction limits, authority and other provisions and various risk management tools, applicable across the scope of functional activity. In addition, MNC Bank also incorporates an integrated risk management framework that is a means to determine strategies, organizations, policies and guidelines to ensure that all risks encountered by the Bank are well recognized, measured, addressed and reported.

In implementing risk management, MNC Bank is supported by the Risk Management Committee to define the policy and discuss the risk issues faced by MNC Bank as a whole. In addition to these committees, there is a Risk Monitoring Committee and several other committees that are tasked with managing risks more specifically, including the Credit






secara lebih spesifik, yaitu antara lain Komite Kredit dan Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (Asset and Liability Management Committee /ALCO).

Struktur Organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB RISK MANAGEMENT GROUPDalam melaksanakan pengelolaan manajemen risiko, MNC Bank telah membentuk grup manajemen risiko dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko.

2. Mengembangkan metodologi dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko.

4. Memantau implementasi kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi.

5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan.

6. Melakukan stress test guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja MNC Bank secara keseluruhan.

7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh unit bisnis.

8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara MNC Bank.

9. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan yang membawahi fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan.


Committee and the Asset and Liability Management Committee (ALCO).

Organization Structure of Risk Management Work Unit

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF RISK MANAGEMENT GROUPIn implementing risk management, MNC Bank has established a risk management group with the following duties and responsibilities:

1. Provide input to the Board of Directors in formulating Risk Management policy, strategy and framework.

2. Develop methodologies and tools for identification, measurement, monitoring and risk control.

3. Design and implement the tools required in the application of Risk Management.

4. Monitor the implementation of Risk Management policy, strategy and framework recommended by the Risk Management Committee and approved by the Board of Directors.

5. Monitoring risk positions/ exposures as a whole, as well as per risk including monitoring compliance with risk tolerance and defined limits.

6. Conduct stress tests to determine the impact of Risk Management strategy implementation and strategy on the portfolio or performance of MNC Bank as a whole.

7. Review proposed new activities and/or products developed by the business unit.

8. Provide recommendations to the business unit and/or to the Risk Management Committee, among others, regarding the amount or maximum of risk exposure that MNC Bank may maintain.

9. Prepare and submit a risk profile report to the President Director, Compliance Director that oversees the Risk Management function and the Risk Management Committee periodically or at least on a quarterly basis.


Credit Policy & Portfolio Division Head

Operational RiskDivision Head

Enterprise & Integrated Risk Division Head

Market & Liquidity Risk Division Head





10. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan dengan kebutuhan MNC Bank, untuk memastikan kecukupan kerangka Manajemen Risiko, keakuratan metodologi penilaian Risiko dan kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko.

PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko melalui tata cara pengelolaan yang sistematis, terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Dalam pelaksanaan tugasnya, satuan kerja ini bertanggung jawab untuk pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko MNC Bank di masing-masing area tertentu dan bertugas melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada Direksi secara berkala.

PROSES MANAJEMEN RISIKOProses Manajemen Risiko terdiri dari aktifitas identifikasi, pemantauan, pengukuran dan pengendalian. Identifikasi risiko dilakukan dengan menganalisa seluruh jenis risiko yang mungkin timbul pada seluruh aktifitas fungsional MNC Bank, baik pada transaksi, portofolio, bisnis proses dan infrastruktur, yang dimulai dari sebelum MNC Bank memperkenalkan produk dan/atau aktivitas baru. Setiap faktor risiko yang mungkin muncul dan menghambat proses operasional ataupun manajerial perlu diidentifikasi. Untuk mengawasi penerapan manajemen risiko, dibentuklah Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan yang dalam hal ini membawahi fungsi Manajemen Risiko.

Setiap risiko yang teridentifikasi dipantau besaran eksposur, toleransi, kepatuhan terhadap limit internal dan konsistensi pelaksanaannya terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan oleh unit pelaksana maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko yang nantinya akan disajikan dalam laporan berkala kepada Manajemen, sehingga Manajemen memahami potensi kerugian dimasa mendatang, besar kebutuhan modal yang diperlukan untuk menutup potensi kerugian di masa mendatang dibandingkan dengan potensi imbal hasil yang diharapkan.

MNC Bank melakukan pengukuran risiko secara berkala guna memastikan besaran risiko masih berada dalam batasan toleransi yang dapat diterima. Metode pengukuran risiko mengikuti metode pengukuran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ataupun oleh internal MNC Bank. Setelah risiko teridentifikasi, terpantau dan terukur, maka risiko harus dikendalikan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko tersebut, terutama risiko tertentu yang membahayakan kelangsungan usaha MNC Bank.


10. Conduct periodic reviews with frequencies tailored to MNC Bank requirements, to ensure the adequacy of the Risk Management framework, the accuracy of the Risk appraisal methodology and the adequacy of Risk Management information systems.

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENTRisk management is implemented by the Risk Management Unit through a systematic, integrated, optimal and sustainable management system. In performing its duties, this unit is responsible for the development and supervision of MNC Bank’s risk management policy in each particular area and has the duty to report activities that have been carried out to the Board of Directors on a regular basis.

RISK MANAGEMENT PROCESSThe Risk Management Process consists of identification, monitoring, measurement and control activities. Risk identification is performed by analyzing all risk types that may arise in all of MNC Bank’s functional activities, both on transactions, portfolios, business processes and infrastructure, starting from before MNC Bank introduces new products and/or activities. Any risk factors that may arise and hamper operational or managerial processes need to be identified. To supervise the implementation of risk management, a Risk Management Unit is responsible to the Compliance Director that in this case oversees the Risk Management function.

Each identified risk is monitored by the amount of exposure, tolerance, compliance with the internal limit and consistency of its implementation of established policies and procedures. Monitoring is carried out by the implementing unit as well as by the Risk Management Unit which will be presented in the periodic report to Management, hence the Management understands the potential of future losses, the large capital requirement required to cover potential future losses compared to the expected yield potential.

The MNC Bank conducts periodic risk measurements to ensure that the risk is within the acceptable tolerable tresholds. The risk measurement method follows the measurement method established by Bank Indonesia or by internal MNC Bank. Once the risks are identified, monitored and measured, risks must be controlled to minimize the likelihood of such risks, particularly those that detrimental to the business continuity of the MNC Bank.






Adapun bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dapat berupa mitigasi risiko berbentuk agunan kredit, penambahan modal MNC Bank untuk menyerap potensi kerugian, penetapan kebijakan, prosedur dan pelatihan para karyawan MNC Bank agar memahami tugas dan kewajibannya dalam mengelola risiko.

Infrastruktur MNC Bank untuk mengelola risiko terdiri dari kebijakan, prosedur, pelaporan, kumpulan data, sistem informasi risiko dan organisasi. MNC Bank mengorganisir tiga lini pertahanan dalam pengendalian risiko. Lini pertama adalah pemilik risiko yaitu Unit Kerja Bisnis yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi risiko sejak awal dan melakukan mitigasi atas risiko yang ada. Lini kedua yaitu Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. Lini ketiga adalah Satuan Kerja Audit Internal yang memastikan secara independen bahwa kerangka dan proses manajemen risiko telah berjalan dengan baik.

KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT

Pelaksanaan pengelolaan risiko MNC Bank mengacu kepada Pedoman Penerapan Manajemen Risiko. Untuk bidang yang lebih spesifik MNC Bank memiliki kebijakan dan prosedur pada masing-masing bidang, misalnya di bidang perkreditan, operasional, treasuri, teknologi informasi dan lain-lain. Seluruh kebijakan dan prosedur yang ada, merupakan bentuk pengelolaan risiko yang melekat pada setiap aktivitas MNC Bank dan dikaji secara berkala. Limit risiko ditetapkan untuk berbagai macam jenis risiko dan disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko MNC Bank.

PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPemantau Risiko secara khusus mengkaji laporan profil risiko yang disajikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Rapat Komite Pemantau Risiko diadakan setiap bulan dan dihadiri oleh para anggotanya yang berkeahlian dalam manajemen risiko di industri keuangan.

Di tingkat Direksi, manajemen risiko dikoordinasi melalui Komite Manajemen Risiko, Komite Aset dan Liabilitas, Komite Kredit, Komite Tata Kelola Produk, Komite Spesial Aset Manajemen dan Komite Pengarah Teknologi Informasi.


The risk control can be in the form of risk mitigation sucah as mitigation on credit collateral, additional capital to absorb potential loss, determination of policy, procedure and training of MNC Bank employees to understand its duty and obligation in managing risk.

The MNC Bank’s infrastructure for managing risk comprises policies, procedures, reporting, data sets, risk information systems and organizations. MNC Bank organizes three defense lines in risk control. The first line is the risk owner of the Business Unit responsible for identifying risks from the start and mitigating the risks. Second line is the Risk Management Unit and the Compliance Unit. The third line is the Internal Audit Group that independently ensures that the risk management framework and processes are well implemented.

THRESHOLD, PROCEDURES AND DETERMINATION POLICYThe implementation of MNC Bank’s risk management refers to Risk Management Application Guidelines. For more specific areas, MNC Bank has policies and procedures in each field, for example in credit, operations, treasury, information technology and others. All existing policies and procedures are a form of risk management inherent in each MNC Bank activity and reviewed on a regular basis. Risk limits are set for various types of risk and adjusted to the Bank’s MNC risk tolerance level.

BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS ACTIVE SUPERVISION Risk Monitoring specifically reviews the risk profile reports presented by the Risk Management Unit. The Risk Oversight Committee meetings are held monthly and are attended by members that have the capabilities in risk management in the financial industry.

At the Board of Directors level, risk management is coordinated through the Risk Management Committee, Asset and Liability Committee, Credit Committee, Product Governance Committee, Special Asset Management Committee and Information Technology Steering Committee.





JENIS-JENIS RISIKORisiko KreditRisiko Kredit adalah risiko kerugian akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi kewajibannya. Termasuk dalam Risiko Kredit yaitu Risiko Kredit akibat kegagalan debitur, Risiko Kredit akibat terkonsentrasinya penyediaan dana (Risiko Konsentrasi Kredit), Risiko Kredit akibat kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk), Risiko Kredit akibat kegagalan settlement (settlement risk) dan Risiko Kredit akibat country risk. Risiko kredit berasal dari berbagai kegiatan usaha MNC Bank, termasuk pemberian kredit, penempatan pada Bank lain, pembelian efek dan aktivitas trading lainnya. Risiko kredit juga berasal dari kegiatan settlement dan kliring serta dari komitmen dan kontinjensi dari pihak lain.

Pengawasan risiko kredit ditangani oleh divisi khusus di bawah manajemen Satuan Kerja Manajemen Risiko, dikerjakan bersama-sama dengan unit bisnis pemberi kredit, unit evaluasi kredit yang mengevaluasi kelayakan pemberian kredit, unit pemulihan kredit yang menangani kredit bermasalah dan Satuan Kerja Audit Internal.

Risiko kredit dikelola melalui kebijakan kredit yang mengatur seluruh aktivitas kredit, antara lain pengaturan berdasarkan sasaran pasar, jenis kredit, lapangan usaha, wilayah geografis, mata uang dan jangka waktu. Pengelolaan risiko kredit secara portfolio diatur dalam kebijakan Risk Appetite & Risk Tolerance yang menetapkan alokasi kredit maksimum pada tiap sektor konsentrasi, seperti konsentrasi pada debitur inti, ekonomi tertentu, mata uang asing tertentu dan sektor-sektor lainnya. Untuk konsentrasi kredit per debitur atau grup debitur MNC Bank menetapkan batasan internal untuk penyediaan dana dengan berpedoman kepada Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang berlaku.

PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO KREDITPengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan StandarKetentuan perihal penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR untuk risiko kredit mengacu kepada SEOJK No. 42/SEOJK/2016 tanggal 28 September 2016. Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia yaitu SEBI No. 13/31/DPNP/2011.

Kategori portofolio yang menggunakan peringkat adalah eksposur aset pada laporan posisi keuangan MNC Bank (neraca), antara lain tagihan kepada pemerintah negara lain, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada Bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional,


TYPES OF RISK Credit RiskCredit Risk is the risk of loss due to the failure of the other party in fulfilling its obligations. Included in Credit Risk are Credit Risk due to debtor’s failure, Credit Risk due to the concentration of fund provision (Credit Concentration Risk), Credit Risk due to counterparty risk, Credit Risk due to settlement risk and Credit Risk due to country risk. Credit risk arises from MNC Bank’s various business activities, including lending, placements with other Banks, securities purchases and other trading activities. Credit risk also derives from settlement and clearing activities, as well as commitments and contingencies from other parties.

Credit risk monitoring is handled by a special division under the management of the Risk Management Unit, worked in conjunction with the lending business unit, the credit evaluation unit evaluating the creditworthiness, the credit recovery unit handling the non-performing loans and the Internal Audit Group.

Credit risk is managed through a credit policy that regulates all credit activities, among others setting based on target market, type of credit, business field, geographic area, currency and time period. Portfolio risk management is governed by the Risk Appetite & Risk Tolerance policy which determines the maximum credit allocation for each sector of concentration, such as concentration on core debtors, certain economies, certain foreign currencies and other sectors. For the concentration of credit per debtor or group of debtors MNC Bank sets internal limits for the provision of funds with reference to the applicable Legal Lending Limit (LLL).

QUANTITATIVE DISCLOSURE OF CREDIT RISKDisclosure of Credit Risk with a Standard Approach

The provisions concerning the use of ratings in the calculation of Risk Weighted Assets for credit risk refer to SEOJK No. 42/SEOJK/2016 dated 28 September 2016. The rating used is the latest rating issued by rating agencies acknowledged by Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia provisions governing rating agencies and the ratings recognized by Bank Indonesia namely SEBI No. 13/31/DPNP/2011.

The portfolio category using the rating is the asset exposure on the MNC Bank’s financial position report (balance sheet), among others, receivables to other state governments, receivables to public sector entities, receivables to multilateral development Banks and international institutions, short-






tagihan kepada Bank jangka pendek, tagihan kepada Bank jangka panjang dan tagihan kepada korporasi.

Lembaga pemeringkat yang digunakan oleh MNC Bank adalah lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia.

Risiko kredit counterparty MNC Bank bersifat bersih tanpa jaminan untuk counterparty yang merupakan pemerintah, Bank dan beberapa perusahaan yang kredibel. Untuk counterparty lainnya, mitigasi dikonsolidasi dalam fasilitas kreditnya masing-masing.

Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan StandarTeknik mitigasi risiko kredit yang diterapkan oleh MNC Bank adalah teknik mitigasi risiko berupa kecukupan agunan. Agunan yang diterima oleh MNC Bank berupa uang tunai atau yang dapat dipersamakan dengan uang tunai dan memenuhi persyaratan sebagai agunan uang tunai sesuai ketentuan yang berlaku serta tanah & bangunan, kendaraan bermotor, mesin dan agunan lainnya.

MNC Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait penerimaan dan pengelolaan agunan tersebut.

Sejauh ini MNC Bank tidak melakukan teknik mitigasi risiko kredit dengan menggunakan garansi dan/atau penjaminan atau asuransi kredit, namun melalui teknik mitigasi risiko kredit berupa agunan.

Risiko PasarRisiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dan fluktuasi secara keseluruhan dari kondisi pasar. Risiko pasar dapat berasal dari posisi trading book maupun Banking book. Portofolio dari trading book terdiri dari semua instrumen keuangan yang dimiliki Bank untuk periode jangka pendek dalam rangka memfasilitasi kegiatan perdagangan untuk mendapatkan keuntungan, atau untuk lindung nilai terhadap berbagai jenis risiko. Sedangkan Banking book terdiri dari semua portofolio yang bukan bagian dari trading book.

Organisasi Manajemen Risiko PasarDalam pelaksanaan pengelolaan risiko pasar, MNC Bank menerapkan prinsip segregation of Duties front office (Treasury, melaksanakan transaksi trading), middle office (Risk Management, melaksanakan proses manajemen risiko dan back office (Treasury Operation, melaksanakan proses settlement transaksi).


term Bank receivables, term and receivables to corporations.

The rating agency used by MNC Bank is a rating agency recognized by Bank Indonesia.

The risk of counterparty credit of MNC Bank is net without collateral for counterparties such as government, Banks and credible companies. For other counterparties, the mitigation is consolidated in their respective credit facilities.

Disclosure of Credit Risk Mitigation by Using a Standardized ApproachThe credit risk mitigation technique applied by MNC Bank is a risk mitigation technique in the form of adequacy of collateral. Collateral received by MNC Bank in the form of cash or cash equivalents and fulfilling the requirements as cash collateral in accordance with applicable provisions, as well as land & buildings, motor vehicles, machineries and other collaterals.

MNC Bank already has in place the policies and procedures related to the receipt and management of such collateral.

To date MNC Bank does not perform credit risk mitigation techniques using warranty and/ or guarantee or credit insurance, but through credit risk mitigation techniques in the form of collaterals.

Market RiskMarket Risk is the risk on balance sheet position and administrative account including derivative transaction, due to the changes and overall fluctuation of market condition. Market risk can be derived from trading book and Banking book position. The portfolio of a trading book consists of all financial instruments held by Banks for short-term periods in order to facilitate trading activities for profit, or to hedge against various types of risk. While the Banking book consists of all portfolios that are not part of the trading book.

Organization of Market Risk ManagementIn the implementation of market risk management, MNC Bank applies the segregation of Duties of front office principles (Treasury, conducting trading transactions), middle office (Risk Management, executing risk management process and back office (Treasury Operation, executing transaction settlement process).





Mekanisme Pemantauan dan Pengukuran Risiko PasarPengelolaan risiko pasar MNC Bank dilakukan melalui penetapan limit-limit, seperti limit counterparty, limit treasury group, limit dealer dan limit kerugian. Untuk mempermudah proses pemantauan tersebut MNC Bank menggunakan OPICS Treasury system, yang meng-integrasikan front office (Treasury), middle office (Satuan Kerja Manajemen Risiko) dan back office (Treasury Operation).

MNC Bank menggunakan standar model untuk menghitung dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga dan risiko valuta asing sesuai POJK No. 11/POJK.03/2016 tanggal 2 February 2016. Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio permodalan, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala dalam rapat Komite Asset & Liabilitas.

Secara periodik RMG mengkaji ulang kebijakan risiko pasar agar sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, ketentuan internal dan strategi bisnis MNC Bank, termasuk peninjauan kembali limit-limit yang diusulkan oleh Treasury Group dan dibahas dalam rapat Komite Asset & Liabilitas, Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko. Untuk mengantisipasi bergejolaknya kondisi pasar yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, MNC Bank secara rutin maupun ad-hoc melakukan stress test terhadap posisi terbuka sehingga dapat melakukan antisipasi lebih awal.

Risiko OperasionalRisiko Operasional adalah akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional MNC Bank. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor Pusat sampai Kantor Kas. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian keuangan, keselamatan karyawan dan reputasi MNC Bank.

Tujuan MNC Bank dalam mengelola risiko operasional adalah meminimalisasi dampak kegagalan/ ketidakcukupan proses internal, faktor manusia, sistem atau kejadian-kejadian eksternal yang dapat mempunyai dampak kerugian keuangan dan merusak reputasi MNC Bank.

Organisasi Manajemen Risiko OperasionalDalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya untuk risiko operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko memiliki divisi khusus yang mengelola risiko operasional melalui kebijakan dan perangkat risiko operasional.


Market Risk Monitoring and Measurement MechanismsThe MNC Bank’s market risk management is conducted through the establishment of tresholds, such as counterparty treshold, treshold of treasury group, dealer treshold and loss treshold. To simplify the monitoring process, MNC Bank applies the OPICS Treasury system, which integrates front office (Treasury), middle office (Risk Management Unit) and back office (Treasury Operation).

MNC Bank applies the standardized model to compute and monitor market risk, which includes interest rate and foreign exchange risk in accordance with POJK No. 11/POJK.03/2016 dated 2 February 2016. The result of calculation of market risk affecting the capital ratio is reported to the Board of Commissioners, Board of Directors and senior management on a regular basis in the Asset & Liability Committee meetings.

RMG periodically reviews market risk policies to comply with prevailing legislation, internal regulations and MNC Bank business strategies, including review of the tresholds proposed by the Treasury Group and discussed in the Asset & Liability Committee meetings, the Risk Management Committee and the Committee Risk Monitoring. To anticipate the fluctuation of market conditions that may affect the Bank’s capital adequacy, MNC Bank regularly and ad-hoc conducts stress tests on open positions so as to anticipate earlier.

Operational RiskOperational risks are the result of inadequacy and/or malfunction of internal processes, human error, system failure and/or the presence of external events affecting MNC Bank operations. This risk is inherent in all business processes, operational activities, systems and products of the Bank, ranging from Head Office to Cash Office. Failure to manage operational risk may result in financial loss, employee safety and reputation of MNC Bank.

The MNC Bank’s objective in managing operational risk is to minimize the impact of internal process failures, human factors, systems or events that can have financial losses and damage the reputation of MNC Bank.

Operational Risk Management OrganizationIn order to implement risk management especially for operational risk, the Risk Management Unit has a special division that manages operational risk through operational risk policies and tools.






Mekanisme Indentifikasi dan Pengukuran Risiko OperasionalMekanisme identifikasi risiko operasional yang dilakukan oleh MNC Bank antara lain dilakukan melalui perangkat risiko operasional.

Untuk pengukuran risiko operasional, MNC Bank melakukan dengan memanfaatkan pendekatan Basic Indicator Approach (BIA) untuk menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Operasional yang kemudian digunakan dalam pengukuran Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM).

Mekanisme Untuk Memitigasi Risiko OperasionalMitigasi risiko operasional dilakukan oleh Pemilik Risiko dan dipantau oleh Lini Kedua dan Ketiga. Hasil pemantauan risiko operasional disampaikan kepada Direksi maupun kepada Risk Taking Unit untuk diupayakan proses mitigasi bagi pengendalian dan perbaikan risiko operasional MNC Bank.

Menyadari SDM adalah aset yang berharga dan merupakan unsur kunci didalam pengelolaan risiko operasional, MNC Bank telah melakukan rekrutmen tenaga kerja professional dari industri perbankan untuk membawa kontribusi didalam penyempurnaan proses. MNC Bank juga telah melakukan banyak pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan didalam bekerja.

Risiko LikuiditasRisiko Likuiditas adalah akibat ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan / atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.

Organisasi Manajemen Risiko LikuiditasManajemen risiko likuiditas merupakan hal yang kritikal karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan perusahaan, terutama apabila terjadi suatu krisis keuangan atau ekonomi. Untuk itu, MNC Bank berupaya memastikan bahwa kebutuhan pendanaan saat ini maupun masa depan dapat dipenuhi baik pada kondisi normal maupun dalam kondisi stress.

Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas yang dapat berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha MNC Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan


Mechanism of Indentification and Measurement of Operational RiskThe operational risk identification mechanisms conducted by MNC Bank are, among other, through operational risk instruments.

For operational risk measurement, MNC Bank undertakes to utilize the Basic Indicator Approach (BIA) to calculate Risk Weighted Assets (RWA) Operational Risk, which is then used in Minimum Capital Adequacy (CAR) measurement.

Mechanisms To Mitigate Operational RiskOperational risk mitigation is performed by Risk Owners and monitored by Second and Third Line. The results of operational risk monitoring are submitted to the Board of Directors and to the Risk Taking Unit for mitigation process for controlling and improving operational risk of MNC Bank.

Taking into account that human resources are a valuable asset and a key element in operational risk management, MNC Bank has recruited professional employees from the Banking industry to bring contribution in the improvement process. MNC Bank has also undertaken trainings to improve competencies.

Liquidity RiskLiquidity Risk is the result of the inability to meet the maturing obligations of cash flows sources and/or of high quality liquid assets for collateral, without disrupting the activities and financial condition of the Bank. The main objective of Risk Management for Liquidity Risk is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain sources of cash flows funding.

Organization of Liquidity Risk ManagementLiquidity risk management is critical because it has a direct impact on the sustainability of the company, especially in the event of a financial or economic crisis. To that end, MNC Bank seeks to ensure that both current and future funding needs can be met in both normal and stress conditions.

Monitoring and calculation of liquidity risk that may have a direct impact on the business continuity of MNC Bank shall be conducted on a daily, weekly and monthly basis and





serta dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala maupun dalam rapat Komite Aset dan Liabilitias.

Indikator Peringatan Dini Permasalahan LikuiditasPemantauan dan perhitungan risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator risiko likuiditas seperti Giro Wajib Minimum Primer dan Sekunder, Loan to Funding Ratio (LFR), rasio aset lancar terhadap dana pihak ketiga, konsentrasi 50 deposan terbesar serta maturity mismatch, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara harian, mingguan dan bulanan maupun dalam rapat bulanan ALCO.

Secara berkala MNC Bank melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan limit risiko likuiditas. Untuk mengetahui dampak perubahan pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, MNC Bank melakukan stress test terhadap posisi likuiditas Perseroan secara regular. Melalui stress test, MNC Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemulihan likuiditas.

Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko LikuiditasUntuk memproyeksikan kondisi likuiditas di masa mendatang, Bank menggunakan alat ukur profil maturitas, yaitu pemetaan posisi aset, kewajiban dan rekening administratif ke dalam kelompok berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo dan/atau berdasarkan asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual. Profil maturitas bertujuan untuk memastikan kemampuan Bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas segera dan mengidentifikasi terjadinya maturity mismatch dalam skala waktu tertentu. Bank menetapkan limit maturity mismatch yang disesuaikan dengan risk appetite dan risk tolerance stakeholder utama.

Risiko HukumRisiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek yuridis. Risiko Hukum timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna.


reported to the Board of Commissioners, Board of Directors and senior management on a regular basis as well as in meetings of the Asset and Liabilitias Committee.

Early Warning Indicators Liquidity IssuesMonitoring and calculation of liquidity risk is performed using liquidity risk indicators such as Primary and Secondary Minimum Statutory Reserves, Loan to Funding Ratio (LFR), current asset ratio to third party funds, concentration of 50 largest depositors and maturity mismatch, reported to Board of Commissioners, Board of Directors and senior management on a daily, weekly and monthly basis or in monthly ALCO meetings.

Periodically MNC Bank reviews the liquidity risk policy and tresholds. To obtain the impact of market changes and internal factors on the extreme condition (crisis) on the liquidity condition that could affect the Bank’s capital adequacy, MNC Bank regularly performs stress test on the Company’s liquidity position. Through stress tests, MNC Bank can early anticipate and take the most optimum control measures and solutions as a short-term and long-term strategy of liquidity recovery.

Mechanism of Measurement and Control of Liquidity RiskTo project future liquidity conditions, the Bank uses maturity profile tools, i.e. mapping of asset positions, liabilities and administrative accounts into groups based on remaining term to maturity and/or based on assumptions for those without contractual maturity. The maturity profile aims to ensure the Bank’s ability to meet immediate liquidity needs and to identify the occurrence of maturity mismatch over a specified time scale. The Bank sets a limit maturity mismatch that is adjusted to risk appetite and risk tolerance of key stakeholders.

Legal RiskLegal risk is the risk due to lawsuits and/or weakness of juridical aspect. Legal risks arise, among others, due to the absence of legislation that supports or weaknesses of engagement such as non-fulfillment of the conditions of validity of the contract or the binding of imperfect collateral.






Mekanisme Identifikasi dan Pemantauan Risiko HukumProses identifikasi risiko hukum dilakukan dengan menganalisis seluruh sumber risiko hukum yang sekurang-kurangnya dilakukan terhadap risiko hukum dari produk dan aktivitas usaha Bank serta risiko hukum dari produk dan aktivitas baru melalui proses pengendalian manajemen risiko hukum yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan.

Proses identifikasi risiko hukum yang melekat pada Bank dilakukan dengan menggunakan indikator/parameter:a. Faktor Litigasi.b. Faktor Kelemahan Perikatan.c. Faktor Ketiadaan/Perubahan Perundang-undangan.

Hasil pengukuran risiko hukum tercermin dalam Profil Risiko Hukum. Pemantauan risiko hukum dilakukan guna mengevaluasi eksposur risiko hukum yang melekat terutama yang bersifat material atau yang berdampak pada permodalan Bank. Hasil pemantauan yang mencakup evaluasi terhadap eksposur risiko hukum tersebut dilaporkan secara berkala termasuk tindak lanjut yang diperlukan.

Risiko StratejikRisiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Ketidakmampuan MNC Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan bisnis MNC Bank di masa yang akan datang. Risiko ini juga mencakup kemampuan MNC Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif MNC Bank ditengah kompetisi perbankan yang semakin ketat.

Organisasi Manajemen Risiko StratejikSeluruh satuan kerja unit Bisnis dan unit pendukung membantu Direksi dalam penyusunan RBB dan mengkomunikasikan kepada karyawan MNC Bank disetiap jenjang organisasi dan juga memastikan praktek Manajemen Risiko Stratejik dan pengendalian di unit bisnis telah konsisten dengan kerangka Manajemen Risiko Stratejik secara keseluruhan.

MNC Bank memiliki satuan kerja Business Strategy and Planning Group maupun Branch Management and Service Quality Group yang bertugas dan bertanggung jawab membantu Direksi memantau implementasi strategi yang ditetapkan termasuk melalui realisasi target-target yang ditetapkan oleh Senior Management Bank dalam rangka pengembangan perusahaan secara berkelanjutan.


Risk Identification and Monitoring Mechanism

The process of identifying legal risks is undertaken by analyzing all legal risk sources that are at least made against the legal risks of the Bank’s products and business activities and legal risks of new products and activities through appropriate legal risk management process prior to introduction or operation.

The process of identifying legal risks attached to the Bank is performed using indicators/parameters of:a. Litigation Factor.b. The Weakness Factor of Engagement.c. Factors of Non or Change of Laws and Regulations.

The results of legal risk measurement are reflected in the Legal Risk Profile. Legal risk monitoring is undertaken to evaluate the inherent exposure of legal risks, particularly those of a material nature or affecting the Bank’s capital. Monitoring results that include an evaluation of such legal risk exposures are reported on a regular basis including required follow-up.

Strategic RiskStrategic Risk is the risk due to inaccuracy in taking and/or execution of a strategic decision as well as failure in anticipating changes in the business environment.

The inability of MNC Bank to make the rights strategy can lead to the failure of MNC Bank business in the future. This risk also includes the ability of MNC Bank to develop competitiveness and enhance the competitive advantage of MNC Bank in amidst the increasingly stringent Banking competition.

Strategic Risk Management OrganizationAll Business Units and supporting units assist the Board of Directors in preparing the Bank Business Plan and communicating to MNC Bank employees at all levels of the organization, as well as ensuring that the Strategic Risk Management and control practices in the business unit are consistent with the overall Strategic Risk Management framework.

MNC Bank has a Business Strategy and Planning Group and Branch Management and Service Quality Group tasked and responsible to assist the Board of Directors to monitor the implementation of the established strategy including through the realization of targets set by the Senior Management Bank in the framework of sustainable enterprise development.





Risiko stratejik juga berhubungan dengan perencanaan strategi yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berdampak luas dan jangka panjang dalam organisasi.

MNC Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan strategi MNC Bank. Seiring dengan pemantauan kondisi pasar tersebut, MNC Bank memiliki beragam portofolio produk yang variatif agar rencana stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.

Di satu sisi, MNC Bank memiliki proses mengidentifikasi dan merespon atas perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal terhadap tahapan proses manajemen risiko stratejik dengan:a. Analisa lingkungan bisnis; Menganalisa faktor internal

dan ekternal, menangkap peluang dan tantangan dari perubahan lingkungan bisnis serta menganalisa kelebihan internal dan kekurangannya.

b. Perencanaan; Menyusun sasaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan kompleksitas bisnis, profil risiko maupun risk bearing capacity serta Direksi menetapkan strategi dan kebijakan untuk dijadikan dasar keputusan.

c. Implementasi; Mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan baik yang bersifat finansial maupun sumber daya manusia, menyelesaikan program kerja dan komitmen Direksi untuk mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.

d. Evaluasi; Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa yang telah direncanakan dan melakukan corrective action untuk perbaikan.

Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana stratejik yang ditetapkan dilakukan secara berkala terhadap pencapaian atas target yang ditetapkan yang dipantau dan dilaporkan melalui satuan kerja Business Strategy and Planning Group dan Branch Management and Service Quality Group dan management reporting kepada manajemen MNC Bank.

Secara triwulanan MNC Bank melakukan analisa risiko stratejik dengan menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis MNC Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.


Strategic risk also relates to good strategy planning to avoid the occurrence of losses or other negative effects of errors in decision making that have broad and long-term impacts in the organization.

MNC Bank continuously monitors market conditions and collects important information for consideration in decision-making and policy-making of MNC Bank strategy. Aligned with monitoring of these market conditions, MNC Bank has a diverse portfolio of product variables in order that a defined strategic plan can be achieved.

On the one hand, MNC Bank has a process of identifying and responding to changes in the external and internal business environment to the stages of a strategic risk management process by:a. Business environment analysis; Analyze internal

and external factors, capture the opportunities and challenges of business environment changing and analyze the internal strengths and weaknesses.

b. Planning; Setting goals for achievements adjusted to business complexity, risk profile and risk bearing capacity and determination by the Board of Directors on strategies and policies as the basis of decision.

c. Implementation; Allocate resources required both financially and human resources, complete the work program and the commitment of the Board of Directors to allocate the necessary resources.

d. Evaluation; Evaluate the actual conditions with the set forth plan and perform corrective action for improvement.

Mechanisms for measuring progress achieved from established strategic plans are made periodically towards the achievement of the established targets monitored and reported through the Business Strategy and Planning Group units and the Branch Management and Service Quality Group and management reporting to MNC Bank management.

On a quarterly basis, MNC Bank performs strategic risk analysis using indicators or parameters such as level of complexity of Bank business strategy, business position of MNC Bank in Banking industry, business plan achievement and conformity of strategy with business environment condition.






Risiko KepatuhanRisiko Kepatuhan adalah risiko akibat tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Sumber dari Risiko Kepatuhan antara lain timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku umum. Kegagalan dalam mengelola Risiko Kepatuhan dapat menyebabkan MNC Bank terkena sanksi dan denda dari regulator atau penurunan reputasi.

Organisasi Manajemen Risiko KepatuhanUntuk mendukung penerapan manajemen Risiko Kepatuhan, Direksi terus berupaya untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi serta memastikan efektivitas Fungsi Kepatuhan MNC Bank. Dewan Komisaris juga aktif melakukan pengawasan terhadap Fungsi Kepatuhan dan memberikan saran-saran terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.

Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Direktur Kepatuhan dibantu oleh 2 unit yaitu: Compliance Monitoring and Advisory dan Anti Money Laundering and Fraud Management.

Unit Compliance Monitoring & AdvisoryUpaya yang dilakukan MNC Bank terkait dalam strategi dan efektivitas penerapan risiko kepatuhan agar terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha MNC Bank antara lain:a. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada

semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha MNC Bank.

b. Melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku

c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundangan yang berlaku, melakukan pemeriksaan atas aktivitas Bank dalam rangka memastikan pemenuhan aspek kepatuhan sesuai dengan kebijakan, prosedur dan ketentuan yang berlaku.

d. Memastikan kepatuhan MNC Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada otoritas pengawas yang berwenang dan

e. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan serta berperan sebagai penghubung antara Bank dengan OJK dan BI.


Compliance RiskCompliance Risk is the risk of not complying with and/or not enforcing the applicable laws and regulations. Sources of Compliance Risk, among others, arise due to the lack of understanding or legal awareness of the prevailing provisions and business standards. Failure to manage Compliance Risk may cause the MNC Bank to be subjected to sanctions and penalties from regulators or detrimental to its reputation.

Risk Management Compliance OrganizationTo support the implementation of Compliance Risk Management, the Board of Directors continuously strives to foster and realize the implementation of the Compliance Culture at all levels of the organization and ensure the effectiveness of the Bank’s Compliance Function. The Board of Commissioners also actively supervises the Compliance Function and provides advice on improving the quality of compliance function.

In order to implement the Compliance Function, the Compliance Director is assisted by 2 units: Compliance Monitoring and Advisory and Anti Money Laundering and Fraud Management.

Compliance Monitoring & Advisory UnitEfforts by MNC Bank in relation to strategy and effectiveness of compliance risk implementation in order to create a compliance culture in all MNC Bank’s business activities, among others are:a. Achieve compliance culture at all levels of MNC Bank

organization and business activities.

b. Identify, measure, monitor and control the Compliance Risk by referring to the prevailing laws and regulations

c. Assess and evaluate the effectiveness, adequacy and suitability of the Bank’s policies, regulations, systems and procedures with applicable laws and regulations, inspect the Bank’s activities in order to ensure compliance with applicable policies, procedures and regulations.

d. Ensure MNC Bank’s compliance with commitments made by the Bank to the competent regulatory authorities and

e. Perform other duties related to the Compliance Function, as well as serve as a link between the Bank and OJK and BI.





Unit Anti-Money Laundering and Fraud ManagementUpaya yang dilakukan MNC Bank terkait dalam strategi dan efektivitas penerapan prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) serta pengelolaan terhadap risiko terjadinya Fraud antara lain:

a. APU bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan transaksi nasabah, memberikan rekomendasi untuk pelaporan transaksi keuangan mencurigakan kepada Direktur Kepatuhan, memelihara daftar watch list dan negative list MNC Bank untuk keperluan pemeriksaan pembukaan rekening dan pemantauan profil nasabah, memberikan advis kepada unit kerja terkait mengenai proses uji tuntas nasabah, menyampaikan pelaporan yang diwajibkan peraturan perundangan dan memberikan tanggapan terkait permintaan data oleh PPATK, KPK dan atau otoritas lain yang berwenang.

b. APU juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan mengawasi kepatuhan dan pelaksanaan terhadap Kebijakan dan Prosedur Anti Pencucian Uang – Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap Undang-Undang dan Peraturan APU- PPT yang berlaku, membantu Unit Bisnis dalam pengawasan dan pengembangan tindakan korektif untuk masalah APU yang telah diidentifikasi melalui audit internal, program pengendalian dan pemeriksaan regulator serta mengembangkan dan menyampaikan Program Pelatihan APU-PPT secara berkala kepada karyawan Bank.

c. Fraud Management bertanggung jawab untuk memberikan saran mengenai manajemen risiko fraud kepada Direksi, membantu unit kerja lainnya dalam membuat prosedur, proses dan kontrol minimum untuk memitigasi risiko adanya kecurangan (fraud), membuat pelatihan dan sosialisasi program kesadaran atas risiko fraud untuk para karyawan serta memastikan pelaporan terkait dengan fraud dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian Risiko KepatuhanMekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan yang dilakukan oleh satuan kerja Kepatuhan adalah dengan:a. Melakukan pemantauan terhadap peraturan baru yang

diterbitkan serta melakukan sosialisasi melalui media sosialisasi e-mail blast atau compliance news.


Anti-Money Laundering and Fraud Management UnitEfforts by MNC Bank in relation to the strategy and effectiveness of the application of Anti Money Laundering and Counter Terrorism Financing (AML CTF) principles and the management of the risks of Fraud are:

a. AML is responsible for monitoring customer transactions, providing recommendations for reporting suspicious financial transactions to the Compliance Director, maintaining a list of MNC Bank watch and watch lists for the purpose of checking account opening and monitoring of customer profiles, providing advice to relevant work units regarding the customer’s due diligence process, submitting required reporting of legislation and responding to requests for data by PPATK, KPK and/or other authorities.

b. AML is also responsible for coordinating and overseeing compliance and implementation of the Anti-Money Laundering and Counter-Terrorism Financing Policy and Procedure (AML CTF) to ensure compliance with applicable laws and regulations of AML-CTF, assisting the Business Unit in the supervision and development of action corrective to AML issues identified through internal audits, control programs and regulatory checks and developing and delivering regular AML-CTF Training Programs to Bank employees.

c. Fraud Management is responsible for advising on fraud risk management to the Board of Directors, assisting other units in establishing minimum procedures, processes and controls to mitigate fraud risks, training and raising awareness programs for employee fraud and ensuring that reporting related to fraud is carried out in accordance with applicable regulations.

Compliance Risk Monitoring and Control MechanismsThe compliance risk monitoring and control mechanisms conducted by the Compliance unit are:

a. Monitoring the new regulations issued and disseminating through the social media e-mail blast or compliance news.






b. Meninjau dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem yang dimiliki MNC Bank agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Membuat Checklist Pemenuhan Ketentuan yang berisi daftar ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai media kontrol risiko kepatuhan oleh Risk Taking Unit.

d. Berperan aktif dalam forum rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko bersama sama dengan satuan kerja Manajemen Risiko, satuan kerja operasional dan satuan kerja Audit Internal sebagai upaya mitigasi risiko, termasuk risiko kepatuhan MNC Bank.

e. Memberikan pelatihan pelaksanaan fungsi kepatuhan MNC Bank dan ketentuan Bank Indonesia dan/atau OJK kepada para karyawan untuk meningkatkan compliance awareness dan budaya kepatuhan di lingkungan kerja.

f. Dalam rangka penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), Bank memberikan pelatihan APU & PPT terhadap seluruh karyawan secara berkesinambungan.

Dalam hal pengelolaan risiko kepatuhan, satuan kerja Kepatuhan menyampaikan eksposur risiko kepatuhan kepada Direksi. Di dalam penyampaian eksposur risiko kepatuhan, turut melibatkan Lini Kedua sesuai skema Tiga Lini Pertahanan.

Risiko ReputasiRisiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap MNC Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh MNC Bank. Kegagalan MNC Bank dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap MNC Bank.

Organisasi Manajemen Risiko ReputasiPelaksanaan manajemen risiko reputasi dilakukan oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Sevice Quality dan unit bisnis terkait).

Setiap bulan secara berkala Corporate Secretary melaporkan hasil evaluasi manajemen risiko reputasi melalui Laporan Profil Risiko Bank kepada unit satuan kerja Manajemen Risiko yang kemudian dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko serta kepada Komite Pemantau Risiko.

Selain pelaksanaan tugas oleh Corporate Secretary dan Service Quality, untuk mendukung pengelolaan risiko reputasi, MNC Bank telah membentuk dan memiliki Call Center dan website sebagai media penyampaian informasi dan penanganan keluhan nasabah untuk kemudian ditindaklanjuti oleh unit-unit kerja terkait penyelesaiannya.


b. Review and/or recommend the update and refinement of the policies, conditions, system of MNC Bank to comply with prevailing laws and regulations.

c. Create a Fulfillment Checklist of applicable rules to be used as a compliance risk control by the Risk Taking Unit.

d. Take an active role in the Risk Management Committee and Risk Oversight Committee meetings together with the Risk Management unit, the operational unit and the Internal Audit Group as a risk mitigation effort, including the MNC Bank’s compliance risk.

e. Provide training on the implementation of the Bank’s compliance function and Bank Indonesia and/or OJK rules to employees to improve compliance awareness and compliance culture in the work environment.

f. In order to implement the Anti Money Laundering and Counter-Terrorism Financing Program (AML-CTF), the Bank provides continuous training of AML & CTF to all employees.

In the case of compliance risk management, the Compliance work unit presents the compliance risk exposure to the Board of Directors. In the delivery of compliance risk exposures, it involves the Second Line under the Three Defense Line scheme.

Reputation RiskReputation risk is a risk due to the decrease of stakeholders’ confidence resulted from negative perceptions of MNC Bank. This risk is inherent in any activity undertaken by MNC Bank. The failure of MNC Bank to maintain its reputation in the community can lead to negative views and perceptions towards MNC Bank.

Reputation Risk Management OrganizationThe implementation of reputation risk management is performed by related units (Corporate Secretary, Service Quality and related business units).

Each month Corporate Secretary periodically reports the results of reputation risk management evaluation through Bank Risk Profile Report to Risk Management unit, which is then reported to the Risk Management Committee, as well as to the Risk Oversight Committee.

In addition to the implementation of duties by Corporate Secretary and Service Quality, to support reputation risk management, MNC Bank has established and has a Call Center and website as a medium to delivering information and handling of customer complaints for follow up by related units on the settlement.





Reputation Risk Management During CrisisIn terms of reputation risk management during the crisis, MNC Bank has the Business Continuity Plan (BCP) procedure developed based on POJK No. 38/POJK.03/2016. In the BCP organization, Corporate Secretary plays a role as a public relations coordinator with the task of monitoring information on issues, informing the regulatory body and communicating with the media and community to manage reputation risk during the crisis.

Evaluation of Risk Management System ImplementationThe function of risk management supervision and evaluation is conducted through various risk-related committees and Internal Audit Groups. As the executor of internal control and risk assurance, the Internal Audit will actively conduct evaluations and recommendations on quality and risk management processes at MNC Bank as a whole. Besides internal evaluation, independent risk management evaluation is also obtained from external auditors as well as other external parties to continuously improve the quality of risk management.

One of the output from the risk management information system application is Credit Risk calculation system that has been effective as of January 2013. Other output is risk profile report prepared by MNC Bank based on OJK regulation reported monthly by Risk Management Unit to the Risk Oversight Committe. The report covers risk management reports such as credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, strategic risk, compliance risk and reputation risk. The risk profile report includes the parameters, indicators and formulas used in assessing the risk level and risk control system undertaken by MNC Bank.

Adequacy of Process Identification, Measurement, Monitoring and Risk ControlThe identification process is the first step taken for measurement, monitoring and risk control. Risk identification is proactive with coverage on all MNC Bank business lines that start from the first line to the third line. Measurement of risk exposure is done according to the type of business, a characteristic that encompasses all business activities and their complexity.

Risk monitoring and control are supported by risk management information systems and periodic reports to the Board of Directors, the Risk Oversight Committee and the Risk Management Committee as part of the effective implementation of management information systems.

Pengelolaan Risiko Reputasi Pada Saat KrisisDalam hal pengelolaan risiko reputasi saat krisis, MNC Bank memiliki prosedur Business Continuity Plan (BCP) yang disusun berdasarkan POJK No. 38/POJK.03/2016. Dalam organisasi BCP, Corporate Secretary memegang peranan sebagai koordinator kehumasan yang memiliki tugas yaitu memantau informasi terkait masalah yang timbul, menginformasikan kepada badan regulasi dan melakukan komunikasi dengan media dan masyarakat untuk mengelola risiko reputasi saat krisis.

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko

Fungsi pengawasan dan evaluasi manajemen risiko dilaksanakan melalui adanya berbagai komite terkait risiko dan unit kerja Audit Internal. Sebagai pelaksana pengendalian intern dan risk assurance, Audit Internal akan secara aktif melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap kualitas dan proses tata kelola risiko pada MNC Bank secara keseluruhan. Disamping evaluasi secara internal, evaluasi manajemen risiko secara independen juga diperoleh dari audit eksternal maupun pihak-pihak eksternal lainnya untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola risiko.

Output dari penerapan sistem informasi manajemen risiko salah satunya adalah sistem perhitungan ATMR Kredit yang sudah efektif dipergunakan oleh Bank sejak Januari 2013. Output lainnya adalah laporan profil risiko yang disusun oleh MNC Bank dengan berdasarkan peraturan OJK yang dilaporkan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko setiap bulan kepada Komite Pemantau Risiko. Laporan ini meliputi laporan pengelolaan risiko antara lain risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. Laporan profil risiko tersebut mencakup parameter, indikator dan formula yang digunakan dalam menilai tingkat risiko dan sistem pengendalian risiko yang dilakukan oleh MNC Bank.

Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian RisikoProses identifikasi adalah langkah pertama yang dilakukan guna pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Identifikasi risiko bersifat proaktif dengan cakupan pada semua lini bisnis MNC Bank yang bermula dari lini pertama sampai dengan lini ketiga. Pengukuran eksposur risiko dilakukan sesuai dengan tipe bisnis, karakteristik yang mencakup seluruh kegiatan usaha dan kompleksitasnya.

Pemantauan dan pengendalian risiko didukung oleh sistem informasi manajemen risiko dan laporan berkala kepada Direksi, Komite Pemantau Risko dan Komite Manajemen Risiko yang merupakan bagian dari penerapan sistem informasi manajemen yang efektif.






SISTIM PENGENDALIAN INTERNALINTERNAL CONTROL SYSTEM

Sistem pengendalian internal yang efektif merupakan bagian tidak terpisahkan dari penerapan Tata Kelola MNC Bank untuk melindungi seluruh kepentingan para pemangku kepentingan, terutama nasabah dan pemegang saham.

Melalui pelaksanaan pengendalian internal yang efektif, kepercayaan nasabah dan nilai perusahaan dapat tumbuh bersama dan terjaga pada tingkat yang optimal.

MNC Bank senantiasa melakukan upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan risiko melalui fungsi pengendalian internal, dimana rencana pelaksanaan serta kajian dan evaluasinya dilaksanakan secara terintegrasi oleh seluruh elemen MNC Bank. Oleh karenanya, sistem pengendalian internal merupakan proses yang secara bersama-sama dan berkesinambungan dilaksanakan oleh:1. Direksi dan seluruh Pejabat MNC Bank, yang

memberikan arah, petunjuk dan pengawasan2. Komite Eksekutif3. Audit Internal4. Seluruh karyawan.

Aktivitas sistem pengendalian internal yang telah dijalankan mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian aktifitas finansial dan operasional MNC Bank pada setiap tingkatan dalam struktur organisasi. Untuk itu MNC Bank akan selalu mengembangkan ketentuan dan pelaksanaannya, kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian prestasi kerja, pembagian tugas serta upaya pengamanan aset MNC Bank.

Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem pengendalian internal yang baik untuk mencapai tujuan MNC Bank, sedangkan Dewan Komisaris dengan dibantu Komite Audit, bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas terselenggaranya pengendalian internal secara umum, termasuk kebijakan Direksi yang menetapkan pengendalian internal tersebut. Kedua dewan ini adalah penanggung jawab tertinggi terlaksananya pengendalian internal di MNC Bank.

Sementara itu, Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi, meninjau, menganalisa dan menilai penerapan pengendalian internal pada seluruh kegiatan dalam MNC Bank dan memberikan rekomendasi perbaikan dan peningkatan pengendalian yang diperlukan. Dalam menjalankan tugasnya, Audit Internal melaporkan seluruh kegiatannya kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

Effective internal control system is an integral part of the implementation of MNC Bank Governance to protect the interests of all stakeholders, particularly customers and shareholders.

Through the implementation of effective internal control, customer confidence and the value of the company can grow and maintained at optimum levels.

MNC Bank strives to manage and control risks through internal control functions, where the implementation plan and assessment as well as evaluation are carried out in an integrated manner by all elements of MNC Bank. As such, the internal control system is a process that simultaneously and continuously implemented by:

1. The Board of Directors and Executives of MNC Bank, which provides direction, guidance and supervision

2. The Executive Committee3. Internal Audit4. All employees

Internal control activities that have been implemented include measures - actions taken in a process control of financial and operational activities of MNC Bank at every level of the organizational structure. Therefore, MNC Bank will always develop the rules and implementation, the authority, authorization, verification, reconciliation, performance appraisal, job descriptions as well as safeguard the assets of MNC Bank.

The Board of Directors is responsible for implementing good internal control system to achieve the Bank’s objectives, while the Board of Commissioners assisted by the Audit Committee, is responsible for supervision over the implementation of internal control in general, including the policy of the Board of Directors that stipulates the internal control. Both Boards hold the highest responsibility for the Bank’s internal control implementation.

Meanwhile, the Internal Audit is responsible for evaluating, reviewing, analyzing and assessing the implementation of internal control in all activities within the Bank and provides recommendations for improvement and increase necessary control. In performing its duties, the Internal Audit reports all their activities to the Board of Directors and Commissioners through the Audit Committee.






Guna melaksanakan fungsinya secara efektif, Audit Internal bekerjasama dengan seluruh unit kerja di dalam MNC Bank dalam melakukan penilaian, analisa dan pemetaan risiko Bank. Selanjutnya, hasil-hasil kajian yang diperoleh diatas digunakan oleh Audit Internal sebagai dasar untuk merencanakan dan melaksanakan audit berbasis risiko.

Sistem pengendalian internal dirancang dengan tujuan untuk melakukan evaluasi, memantau, mengelola risiko yang mungkin dapat menyebabkan tujuan MNC Bank tidak tercapai dan bukan untuk menghilangkan risiko tersebut. Dengan demikian, sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan yang memadai dan tidak menjamin secara mutlak terhadap adanya salah saji yang material atau kerugian, atau terjadinya kondisi yang tidak terduga.

Kesesuaian Sistem Pengendalian Internal dengan Standar Internasional Dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal, MNC Bank mengadopsi pendekatan kerangka pengendalian intern yang disusun oleh Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) dengan tujuan memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan organisasi.

Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal 2017 Beberapa prinsip pengendalian internal yang telah dijalankan oleh MNC Bank pada tahun 2017 mencakup:

Lingkungan PengendalianDireksi berkomitmen melaksanakan kegiatan pengendalian operasional MNC Bank dengan menyusun struktur organisasi, menetapkan wewenang dan tanggung jawab, memberikan pelatihan dan pengembangan SDM dan secara rutin mengkomunikasikan misi, visi MNC Bank, seluruh strategi dan ukuran-ukuran penilaian keberhasilan sehingga seluruh organisasi harus memastikan bahwa pelaksana tugas memiliki integritas, kecukupan pengetahuan dan keahlian sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

Penilaian RisikoSeluruh risiko yang dihadapi dalam rangka merealisasikan misi dan visi MNC Bank, diidentifikasi, dinilai, dipantau dan dikendalikan secara terus menerus serta secara berkala dievaluasi dan direspon dengan pengendalian internal yang memadai sehingga kondisikondisi yang tidak diharapkan bisa diminimalisasi.

In order to implement effective functions, the Internal Audit cooperates with all units within MNC Bank in the assessment, analysis and mapping of risks in the Bank’s activities. Furthermore, the review results obtained above are used by the Internal Audit as a base to plan and implement audit programs of risk-based.

Internal control system is designed with the aim to evaluate, monitor, manage risks that may cause the failure in the achievement of MNC Bank’s objectives and are not to eliminate such risks. As such, the internal control system can only provide reasonable assurance and not absolute guarantee against any material misstatement or losses, or the occurrence of unexpected conditions.

Conformity of Internal Control System with International StandardIn the implementation of Internal Control System, MNC Bank adopts the internal control framework approach developed by the Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) with the objectives to provide adequate assurance on the organization objectives achievement.

Implementation of Internal Control System 2017Internal control principles implemented by MNC Bank in 2017 includes:

Environmental ControlThe Board of Directors is committed to carry out operational control of the Bank and the organization structure, establishes the authority and responsibility, provides training and development of human resources and routinely communicates the mission, vision of MNC Bank, strategies and measures of assessing the success hence all organizations shall ensure that the duties are implemented with integrity, the adequacy of knowledge and skills in accordance with the duties and responsibilities.

Risk assessmentAll risks encountered in order to realize the mission and vision of MNC Bank, are identified, assessed, monitored and controlled continuously, as well as periodically evaluated and responded with adequate internal controls hence the unexpected conditions can be minimized.






Kegiatan Pengendalian & Pemisahan TugasMerupakan aktivitas untuk meminimalisasi risiko baik dengan melakukan pemisahan tugas dan tanggung jawab, dual control, maupun pelaksanaan checklist (harian, mingguan, bulanan & tahunan) yang dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengendalian internal telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

MNC Bank telah membuat Management Control System (MCA) yang dapat digunakan sebagai alat oleh masing-masing Unit kerja untuk mengukur tingkat risiko yang dihadapi, sehingga potensi risiko yang mungkin muncul dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Pelaksanaan MCA dilakukan secara berkala dan hasilnya dikirimkan ke Risk Management Group untuk digabung secara nasional.

Informasi & KomunikasiSaat ini MNC Bank sudah menyediakan media elektronik untuk meng-update perubahan kebijakan internal maupun eksternal. Mengacu pada hal tersebut, seluruh karyawan diharapkan dapat memahami dan tanggap akan tugas dan tanggung jawab yang mengacu pada ketentuan yang berlaku dan perubahan yang terjadi. Selain itu, masing-masing Risk Owner juga melaksanakan penilaian secara mandiri atas Risk level yang dihadapi.

PemantauanDireksi, Pejabat eksekutif dan Audit Internal melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern.

Audit Internal sebagai pihak yang independen secara obyektif melakukan monitoring atas kecukupan dan pelaksanaan pengendalian internal berdasarkan rencana kerja tahunan. Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit dengan tembusan Direktur Kepatuhan, Direktur dan departemen terkait yang menjadi objek pemeriksaan.

Setiap bulan dalam Rapat Komite Audit, Audit Internal juga melaporkan temuan-temuan yang signifikan dan hasil investigasi, termasuk progress tindak lanjut atas temuan hasil audit. Atas laporan Audit Internal kepada Komite Audit, selanjutnya Komite Audit melaporkan secara reguler kepada Dewan Komisaris.

Control Activities and Segregation of DutiesThe activities to minimize risk by performing separation of duties and responsibilities, dual control, as well as the implementation of the checklist (daily, weekly, monthly and yearly) are made to ensure that the implementation of internal control is in accordance with the prevailing regulations.

MNC Bank has developed a Management Control System (MCA), which can be used as a tool by each unit to measuring the risk level, hence the potential risks that may arise can be properly identified and managed. The implementation of MCA is regularly conducted and the results are sent to the Risk Management Group to be nationally merged.

Information & CommunicationMNC Bank has been providing electronic media to update the internal and external policy changes. Referring to that, all employees are expected to understand and responsive to the duties and responsibilities which refers to the applicable provisions and the changes that occur. In addition, each Risk Owner is also carried out self-assessment on risk level.

MonitoringBoard of Directors, executives and Internal Audit perform the on going monitoring of the effectiveness of the overall implementation of internal control.

Internal Audit as an independent party to objectively monitor the adequacy and implementation of internal controls based on the annual work plan. The test results are reported to the President Director and Board of Commissioners through the Audit Committee with a copy to Compliance Director, the Director and other relevant departments as the audit objects.

Each month in the Audit Committee meeting, Internal Audit also reported significant audit findings and results, including the progress of follow-up on findings of the Internal and External Auditors. The Audit Committee then regularly reports to the Board of Commissioners of these processes.






Evaluasi Pengendalian InternalPernyataan pengendalian internal menggambarkan elemen-elemen utama yang digunakan untuk mencapai tujuan pengendalian internal, yang meliputi:

• Kegiatan-kegiatan operasional yang dijalankan secara efektif & efisien;

• Laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan;• Kepatuhan terhadap Undang-undang, peraturan dan

kebijakan yang berlaku; dan• Pengamanan aset MNC Bank.

Evaluation of Internal ControlThe internal control statements describe the main elements used to achieve internal control objectives, which include:

• Operational activities are performed effectively and efficiently;

• The financial statements are accurate and reliable;• Compliance with legislation, regulations and policies;

and• Security of MNC Bank’s assets.







PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERSEROANLITIGATION

Per 31 Desember 2017, terdapat 18 Perkara yang terdiri dari 18 Perkara Perdata dengan rincian sebagai berikut :

Perkara Perdata Civil Cases

Tingkat Pertama | First level 6 perkara | cases

Tingkat banding | Appeal 4 perkara | cases

Tingkat Kasasi | Cassation 6 perkara | cases

Peninjauan Kembali | Review 2 perkara | case

Sanksi

As of 31 December 2017, there were 18 Cases consisting of 18 Civil Cases with details as follows:

SanctionsIn 2017 there are no cases that have material sanctions against the Bank.

Pada tahun 2017 tidak terdapat perkara yang memiliki sanksi material terhadap Bank.





AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAANINFORMATION ACCESS AND COMPANY DATA

Pemegang saham dan pemangku kepentingan dapat memperoleh data dan/atau Informasi material Perseroan melalui laporan tahunan, laporan keuangan maupun dokumen publik lainnya yang dikeluarkan Perseroan yang tersedia di:

The Shareholders and stakeholders can obtain data and/or material information through annual report, financial report or othe public document issued by the Company which available at:

Kantor Pusat | Head OfficeGedung MNC Financial

Center, Lantai 6,7,8.Jl. Kebon Sirih Raya No 27,

Jakarta Pusat 10340Fax: +6221 3983 6700Telex. 65068 JKTBPIA

[email protected]

Media SosialFacebook: http://www.facebook.com/mncbank

Twitter: @MNCbankInstagram: officialmncbankYoutube: officialmncbank

Call Center: 1500188






KODE ETIKCODE OF CONDUCT

Pokok-pokok Kode EtikMNC Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya telah memiliki Kode Etik dalam bentuk Standar Etik sebagai wujud komitemen MNC Bank terhadap integritas dan profesionalisme bekerja.

Standar Etik MNC Bank mengatur hal-hal yang menyangkut pertentangan kepentingan:1. Hubungan dengan nasabah, calon nasabah dan/ atau

rekanan.2. Pemberian dan penerimaan bingkisan dari nasabah,

calon nasabah dan/atau rekanan.3. Pengadaan perlengkapan dan peralatan MNC Bank.4. Hubungan keluarga.5. Penggunaan fasilitas-fasilitas nasabah, calon nasabah

dan/atau rekanan maupun Bank.6. Entertainment.7. Melakukan kegiatan sebagai pengajar, pembicara,

penceramah di luar MNC Bank, terkecuali telah memperoleh ijin sebelumnya oleh manajemen.

8. Penyuapan.9. Rahasia jabatan.10. Rahasia Perusahaan.11. Tidak melakukan perbuatan tercela.

Standar Kode Etik dan kebijakan pertentangan kepentingan MNC Bank merupakan pedoman internal MNC Bank berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen serta penegakan terhadap peraturan- peraturan MNC Bank bagi karyawan dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya serta dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan.

Keberlakuan Kode Etik Standar Kode Etik dan kebijakan pertentangan kepentingan MNC Bank berlaku untuk semua lapisan karyawan termasuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Sosialisasi Kode EtikCode of Conduct diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua karyawan MNC Bank melalui media internal Bank yang dapat diakses oleh semua karyawan dengan mudah setiap saat. Penyebaran standar etik dilakukan dengan memanfaatkan media Portal MNC Bank dan HR Info.

Sanksi atas Pelanggaran Kode Etik Pelanggaran terhadap Kode Etik, akan dikenai tindakan pendisiplinan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.

Code of Conduct PrincipelsIn conducting its business activities, MNC Bank has in place the Code of Conduct as a form of Standard of Code of Conduct as the Bank's commitment to the integrity and professionalism of work.

MNC Bank Code of Conduct regulates matters relating to conflict of interest, such as:1. Relationships with customers, prospective customers

and/or partners.2. Giving and receiving of gifts from customers,

prospective customers and/or partners.3. Procurement of MNC Bank’s supplies and equipment.4. Family relations.5. The use of customers’ facilities, prospective customers

and/or partners and MNC Bank.6. Entertainment.7. Conducts activities as a teacher, speaker and speakers

outside MNC Bank, except for prior authorization by the management.

8. Bribery.9. Official confidentiality.10. Company confidentiality.11. Do not perform any disgraceful acts.

The Code of Conduct and MNC Bank conflict of interest policy is an internal guidance of MNC Bank contains values system, business ethics, work ethic, commitment and enforcement of MNC Bank regulations for employees in conducting business and other activities, as well as in interacting with the stakeholders.

Application of Code of ConductThe Code of conduct and MNC Bank conflict of interest policy applies to all employees including the Company's Board of Directors and Board of Commissioners.

Code of Conduct DisseminationThe Code of Conduct is disclosed and/or distributed to all MNC Bank employees through the Bank’s internal media accessible by all employees at any time. The ethical standards’ dissemination is carried out through MNC Bank media portal and HR Info.

Sanctions for Code of Conduct ViolationsViolation of the Code of Conduct will be considered as intolerable behavior and will be subjected to disciplinary action in accordance with prevailing company regulation.





SISTEM WHISTLEBLOWING

BUDAYA PERUSAHAAN

WHISTLEBLOWING SYSTEM

CORPORATE CULTURE

Passion to Perform Semangat untuk Memberikan Hasil Kerja yang Terbaik

Relationship Building Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Seluruh Stakeholder

Innovation with Integrity Melakukan Inovasi dan Terobosan-Terobosan Baru yang Terukur Dengan Penuh Integritas

Delivery with Delight Menghasilkan Kinerja yang Memuaskan Para Stakeholder

Empowerment for Progress Memberdayakan Sumber Daya Secara Maksimal dan Bertanggung Jawab

PRIDE

KebijakanMNC Bank telah memiliki Kebijakan Whistleblowing yang disahkan pada April 2015 untuk mendukung implementasi whistleblowing dilingkungan MNC Bank.

Tujuan 1. Menciptakan proses mekanisme pengaduan

pelanggaran.2. Meningkatkan kinerja kepatuhan MNC Bank dan

monitoring serta assessment terhadap pengendalian internal.

3. Memantau upaya perbaikan pengendalian internal oleh manajemen.

4. Memudahkan proses pengungkapan pelanggaran.5. Memperjelas tanggungjawab atas tindak lanjut.6. Penyelesaian pelanggaran yang terjadi sehingga risiko

finansial dan risiko reputasi yang mungkin timbul dapat dicegah.

PolicyMNC Bank has established Whistleblowing Policy since April 2015 in order to support the implementation of GCG best practices within the Bank’s environment.

Objectives1. 1Creating a mechanism for addressing complaints2. Improving MNC Bank’s compliance and monitoring as

well as assessment of MNC Bank’s internal control.

3. Monitoring improvement of internal control.

4. Facilitating the process of reporting violations.5. Clarifying the responsibility for the follow-up.6. Settlement of violations hence the financial risk and

reputational risk can be prevented.






7. Mencegah timbulnya risiko finansial dan risiko reputasi, akibat kasus fraud, tindakan melanggar etika seperti menerima suap, hadiah serta pelanggaran lain.

8. Mendorong peran serta karyawan untuk ikut serta menciptakan suasana kerja yang kondusif sesuai dengan prinsip keterbukaan.

9. Melindungi aset MNC Bank.10. Menerapkan pelaksanaan Tata Kelola dalam MNC

Bank.

Penyampaian Laporan PelanggaranPengaduan dapat dilakukan dengan menggunakan media surat tertulis atau surat elektronik (e-mail). Surat tertulis dikirimkan melalui sarana kotak surat yang penempatannya diatur dan diumumkan oleh Komite Penyelesaian Pengaduan. Surat elektronik (e-mail) menggunakan e-mail khusus (pengadaan@mncBank. co.id) untuk menerima pengaduan dengan tujuan menjaga kerahasiaan dan mencegah keengganan karyawan untuk melaporkan.

Terkait dengan tindakan yang bersifat hukum, maka setiap pengaduan harus disertai dengan bukti dan/atau informasi yang jelas atas pelanggaran yang dilaporkan, sehingga dapat ditelusuri dan ditindaklanjuti.

Pengelolaan Whistleblowing SystemSeluruh laporan yang diterima akan ditindaklanjuti oleh Komite Penyelesaian Pengaduan. Selanjutnya, Komite Penyelesaian Pengaduan akan menetapkan keputusan dan memberikan rekomendasi terkait laporan yang diterima dan hasil investigasi.

Komite Penyelesaian Pengaduan adalah komite yang terdiri atas:• Ketua: Direktur SDM• Sekretaris: Group Head SDM• Anggota: Presiden Direktur; Direktur Kepatuhan;

Direktur Operasi dan Teknologi

7. Preventing the financial risk and reputation risk, due to cases of fraud, ethical violation such as accepting bribes, gifts and others.

8. Encouraging the participation of employees in creating a favorable working atmosphere in accordance with the principle of transparency.

9. Protecting the assets of MNC Bank.10. Applying Good Corporate Governance (GCG) principles

in MNC Bank.

Violation ReportingComplaint can be delivered through a written mail or electronic mail (e-mail). Written mail is addressed to a certain mailbox as arranged by the Complaints Resolution Committee. Electronic mail (e-mail) used in this mechanism is a dedicated e-mail ([email protected]) with the objective to maintain confidentiality and prevent employees from being reluctant to report the violations.

Related to the action of a legal nature, any complaint must be accompanied by clear evidence and/or information on the violations reported, so it can be traced and followed up.

Management of The Whistleblowing SystemAll reports will be processed by the Complaints Resolution Committee. Subsequently, the Complaints Settlement Committee will determine the decision and make recommendations regarding the reports and the results of the investigation.

The Complaint Resolution Committee is a committee composed of:• Chairman: HR Director• Secretary: HR Group Head• Members: President Director, Compliance Director,

Operations & Technology Director

SISTEM WHISTLEBLOWINGWHISTLEBLOWING SYSTEM





Penanganan Pengaduan Complaint Management

PelaporReporting Party

Kirim, Pengaduan, Informasi & Bukti-bukti

awalSubmit, Complaint,

Information & Evidence early

Perlu Tindakan/Sanksi

Komite Penyelesaian Pengaduan

Complaint Resolution Committee

Terima Daftar Pengaduan

Receive List Complaint

Perlu InvestigasiInvestigation

Tidak Perlu Tindak Lanjut

Hasil Pemeriksaan

Bentuk Sanksi/Tindakan

TerlaporReported Party

Pemeriksa Terlapor

Sanksi/Tindakan

InvestigatorInvestigator

Investigasi PengaduanComplaint Investigation

Pemeriksa Terlapor

Sekretariat Dewan Komisaris

Corporate Secretary

Penyimpanan dan Pemeliharaan Bukti

Tidak | NoYa | Yes







Perlindungan Bagi WhistleblowerFasilitas dan perlindungan yang bisa diberikan kepada pelapor adalah:

a. Fasilitas media pelaporan yang menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan kasus yang dilaporkan.

b. Perlindungan kerahasiaan identitas pelapor. Perlindungan ini diberikan kepada Pelapor yang memberikan identitas dan informasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi mengenai kasus yang dilaporkan.

c. Perlindungan dari tindakan balasan oleh Terlapor. Perlindungan ini meliputi perlindungan dari tekanan, penundaan kenaikan pangkat, pemecatan, gugatan hukum, ancaman terhadap harta benda serta tindakan fisik dan catatan yang merugikan dalam file data pribadinya (personal file record). MNC Bank memberikan jaminan perlindungan sebagaimana yang bisa diberikan terhadap karyawan sebagai saksi Pelapor.

d. Informasi pelaksanaan tindak lanjut berupa kapan dan bagaimana serta kepada institusi mana tindak lanjut diserahkan.

Laporan Whistleblowing System 2017Selama periode tahun 2017, terdapat 1 (satu) pengaduan yang diterima oleh Komite Penyelesaian Pengaduan dan pengaduan tersebut telah selesai ditindaklanjuti oleh divisi terkait .

Protection For The WhistleblowerThe facilities and protection that can be given to the whistleblowers are:

a. Reporting media facility that ensures the confidentiality of the identity of the whistleblowers and reported cases.

b. Protection of the confidentiality of the whistleblowers identity. This protection is granted to the whistleblowers that provide their identity and information that can be used to communicate about the reported cases.

c. Protection from retaliatory action by the Reported Parties. This protection includes protection from pressure, postponement of promotion, dismissal, lawsuits, threats to property and physical actions and notes that harm thepersonal data files (personal record file). MNC Bank provides protection guarantee that can be given to employees as witnesses.

d. Information on the follow up in form of when and how and where the follow-up is submitted.

Whistleblowing System Report for 2017During the period of 2017, the Whistleblowing Committee received 1 (one) complaint and it has been followed up by the relevant division.






KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

POLICY OF DIVERSITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris MNC Bank telah memenuhi keberagaman dan diwujudkan dalam bentuk keberagaman kompetensi, pengalaman serta latar belakang pendidikan Direksi dan Dewan Komisaris yang sebagaimana di paparkan pada bagian profil Direksi dan Dewan Komisaris.

The composition of the Baord of Directors and Board of Commissioners of MNC Bank has fulfilled the diversity and is manifested in the diversity of competence, experience and educational background of the Baord of Directors and Board of Commissioners as detailed in section profile of the Baord of Directors and Board of Commissioners of the Bank.






PENERAPAN PEDOMAN TATA KELOLAGCG GUIDELINES APPLICATION

Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka CGC Guidelines for Public Companies

Pedoman Tata Kelola Perusahaan TerbukaCorporate Governance Guidelines for Public Companies

Penerapan di PT Bank MNC Internasional TbkThe implementation in PT Bank MNC Internasional Tbk

A. HUBUNGAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN PEMEGANG SAHAM DALAM MENJAMIN HAK-HAK PEMEGANG SAHAMRELATIONSHIP OF THE PUBLIC COMPANY WITH THE SHAREHOLDERS IN ENSURING THE SHAREHOLDERS’ Rights

Prinsip 1Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Principle 1Improving the Value of General Meeting of Shareholders (GMS)

A.1 Perusahaan terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan pemegang saham.

Public company has technical procedures for opened or closed voting that promote independency and shareholders’ interest.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini.

Tata cara mengenai pengambilan suara baik secara terbuka maupun secara tertutup diatur di dalam Anggaran Dasar MNC Bank. Dalam pelaksanaan setiap RUPS, mekanisme pengambilan suara merupakan bagian dari tata tertib rapat yang diinformasikan kepada para pemegang saham di awal rapat.

MNC Bank has complied with this recommendation.

Procedures on voting, whether opened or closed voting, are regulated under MNC Bank’s Articles of Association. Voting mechanism is part of the meeting procedures informed to the shareholders at the beginning of any General Meeting of Shareholders.

A.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris perusahaan terbuka hadir dalam RUPS tahunan.

All members of the Board of Directors (BOD) and the Board of Commissioners are present at Annual GMS.


Semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris menghadiri RUPST 2017 MNC

Bank has complied with this recommendation.

All members of the BOD and the BOC were present at the AGMS year 2017.

A.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web perusahaan terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.

Summary of GMS minutes is available on public company’s website by no less than 1 (one) year.



Prinsip 2Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau InvestorPrinciple 2Improving Communication Quality of Public Company with Shareholders or Investors

2.1 Perusahaan terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.

.Public company has a communication policy with shareholders or investors.


MNC Bank telah menyusun suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham dan investor sebagaimana direkomendasikan.


MNC Bank has prepared a communication policy with shareholders or investors as recommended.

2.2 Perusahaan terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi perusahaan terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam situs web.

Public company discloses its communication policy with shareholders or investors in website.

MNC Bank memenuhi rekomendasi ini. MNC Bank telah menyusun suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham dan investor sebagaimana direkomendasikan.

MNC Bank has complied with this recommendation. MNC Bank has prepared a communication policy with shareholders or investors as recommended.







B. FUNGSI DAN PERAN DEWAN KOMISARISFUNCTION AND ROLE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Prinsip 3Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan KomisarisPrinciple 3Strengthening the Membership and Composition of the Board of Commissioners

3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi perusahaan terbuka.

Determination of number of the BOC members shall consider the condition of the public company.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan.

MNC Bank has complied with this recommendation in accordance with the provision regulated in MNC Bank’s Articles of Association.

3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of composition of the BOC members considers the variety of expertise, knowledge and experiences required.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang terkait.

MNC Bank has complied with this recommendation by referring to the relevant regulations.

Prinsip 4Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.Principle 4Improving the Quality of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.

The BOC has self-assessment policy to assess the performance of the BOC.

Kebijakan penilaian (self assessment) Dewan Komisaris saat ini dalam proses penyusunan dan persetujuan.

The BOC self-assessment policy is currently in preparation and approval process.

4.1 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui laporan tahunan perusahaan terbuka.

Self-assessment policy to assess the performance of the BOC is disclosed in annual report of public company.

Kebijakan penilaian (self assessment) Dewan Komisaris saat ini dalam proses penyusunan dan persetujuan.

The BOC self-assessment policy is currently in preparation and approval process.

4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The BOC has a policy with respect to the resignation of the BOC members if such member involved in financial crime.


MNC Bank telah menyusun suatu kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan sebagaimana direkomendasikan.


MNC Bank has prepared a policy with respect to the resignation of the BOC members is such member involved in financial crime as recommended.

4.4 Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota direksi.

The BOC or Committee that conducts nomination and remuneration function shall arrange succession policy in nomination process of the BOD members.

Kebijakan suksesi dan nominasi anggota Direksi saat ini sedang dalam proses penyusunan dan persetujuan.

Policy of succession and nomination of member of the Board of Directors is currently in preparation and approval process.

C. FUNGSI DAN PERAN DIREKSI FUNCTION AND ROLE OF THE BOARD OF DIRECTORS







Prinsip 5Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi DireksiPrinciple 5Strengthening the Membership and Composition of the Board of Directors

5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi perusahaan terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan.

Determination of number of the BOD members considers the condition of the public company and the effectiveness of decision-making.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan.

MNC Bank has complied with this recommendation in accordance with the provision regulated in MNC Bank’s Articles of Association.

5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of composition of the BOD members considers the variety of expertise, knowledge and experience required.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang terkait.

MNC Bank has complied with this recommendation by referring to the relevant regulations.

5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Member of the BOD who is liable for accounting or finance has accounting expertise and/or knowledge.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini.MNC Bank has complied with this recommendation.

Prinsip 6Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiPrinciple 6Improving the Quality of Job and Responsibility Performance of Board of Directors

6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.

The BOD has self-assessment policy to assess performance of BOD.

Mekanisme penilaian sendiri Direksi dilakukan melalui metode perbandingan antara target yang dan pencapaian MNC Bank secara aktual, sesuai dengan bidang tanggung-jawab masingmasing anggota Direksi.

Mechanism for self assessment of the Board of Directors is conducted by comparing the targets against the actual achievements of MNC Bank, in accordance with area of responsibility for each member of the Board of Directors.

6.1 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan perusahaan terbuka.

Self-assessment policy to assess the performance of the BOD is disclosed in the annual report of the public company.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini.MNC Bank has complied with this recommendation.

6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The BOD has a policy related to resignation of the BOD members if involved in financial crime.


MNC Bank telah menyusun suatu kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan sebagaimana direkomendasikan.


MNC Bank has prepared a policy with respect to the resignation of the BOD members is such member involved in financial crime as recommended.

D. PARTISIPASI PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS PARTICIPATION







Prinsip 7Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku KepentinganPrinciple 7Improving Corporate Governance Aspect through Participation of Stakeholders

7.1 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.

Public company has a policy to prevent insider trading.

Kebijakan Perdagangan Efek saat ini sedang dalam proses persetujuan.

Securities Trading Policy is currently in approval process.

7.2 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan anti-korupsi dan anti-fraud.

Public company has anti-corruption and anti-fraud policy.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan memiliki Pedoman Kepatuhan Anti-Korupsi.

MNC Bank has complied with this recommendation by having Anti-Corruption Compliance Manual.

7.3 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.

Public company has policies concerning selection and capability improvement of supplies and vendors.



7.4 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

Public company has a policy concerning the fulfillment of creditor’s rights.

Hak-hak kreditur diatur di dalam perjanjian antara MNC Bank dengan kreditur terkait.

Creditor’s rights is stipulated under the agreement between MNC Bank and the respective creditor.

7.5 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan sistem whistle blowing.

Public company has a policy of whistleblowing system.

MNC Bank telah memiliki sistem whistle blowing sebagaimana telah diungkapkan di dalam laporan tahunan Perseroan.

MNC Bank has established a whistle blowing policy as disclosed in MNC Bank’s annual report.

7.6 Perusahaan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.

Public company has long-term incentive policy for the BOD and employees.

MNC Bank telah memiliki suatu kebijakan insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan berupa pinjaman pembelian rumah tanpa bunga.

MNC Bank has complied with this requirement by having the policy on housing loan facility without interest for the Board of Directors and employees.

E. KETERBUKAAN INFORMASIDISCLOSURE OF INFORMATION

Prinsip 8Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan InformasiPrinciple 8Improving the Implementation of Information Disclosure

8.1 Perusahaan terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi.

Public company takes benefit from the application of a broader information technology other than website as an information disclosure media.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini karena saat ini selain melalui situs web, MNC Bank juga memanfaatkan media sosial sebagai media keterbukaan informasi.

MNC Bank has not complied yet with this recommendation because MNC Bank consider that disclosure of information through the company’s website is sufficient.

8.2 Laporan tahunan perusahaan terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.

Annual report of public company discloses beneficial owner in share ownership of public company of at least 5%, other than disclosure of beneficial owner in share ownership of public company through major and controlling shareholders.

MNC Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengungkapkan struktur pemegang saham utama dan pengendali di dalam laporan tahunan.

MNC Bank has complied with this recommendation by disclosing the structure of majority and controlling shareholders in the annual report.







KEBIJAKAN & PROSEDUR ANTI KORUPSIANTI CORRUPTION POLICY & PROCEDURES

perbankan merupakan bentuk usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Berdasarkan karakteristik tersebut kompleksitas produk dan aktifitas jasa perbankan yang ditawarkan akan meningkat sehingga dapat menimbulkan tingkat risiko MNC Bank sebagai media atau tujuan kegiatan tempat yang cukup strategis bagi para pelaku pencuci uang dan pendanaan terorisme.

Sebagai langkah preventif, maka MNC Bank tunduk pada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme;

3. POJK No. 12/POJK.01/2017 tanggal 21 Maret 2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di sektor Jasa Keuangan;

4. SEOJK NO. 32/SEOJK.03/2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di sektor Jasa Keuangan.

Dalam pelaksanaan penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme agar berjalan dengan efektif, MNC Bank melakukan beberapa hal sebagai berikut:

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

1. Pengawasan Aktif Komisaris, meliputi:a. Memberikan persetujuan atas kebijakan penerapan

program APU dan PPT;b. Mengawasi pelaksanaan tanggung jawab Direksi

terhadap pelaksanaan penerapan APU dan PPT;c. Memastikan adanya pembahasan terkait Pencucian

Uang dan/atau Pendanaan Terorisme dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Pengawasan Aktif Direksi, meliputi:a. Memastikan MNC Bank telah memiliki kebijakan

dan prosedur Program APU dan PPT;b. Mengusulkan kebijakan tertulis Program APU dan

PPT kepada Dewan Komisaris;c. Memastikan penerapan Program APU dan

PPT dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan;

d. Membentuk Unit Kerja Khusus (UKK) yang melaksanakan Program APU dan PPT dan/atau menunjuk pejabat yang bertanggung jawab terhadap Program APU dan PPT di Kantor Pusat;

Banking is a business establishment to collecting and disbursing public funds. This characteristic led to the increase of complexity of the Banking products and services, which may increase the level of risk of MNC Bank as the medium or strategic destination for the perpetrators of money laundering or terrorism financing.

As preventive measures, MNC Bank is in compliance with:

1. Law of Republic of Indonesia No. 8/2010 regarding the Prevention and Suppresion of Money Laundering Criminal Act;

2. Republic of Indonesia Law No. 9/2013 regarding Prevention and Suppresion of Terrorism Financing Criminal Act;

3. POJK No. 12/POJK.01/2017 dated 21 March regarding the Implementation of Anti Money Laundering and Countering of Terrrorism Financing Program in the Financial Services sector;

4. SEOJK NO. 32/SEOJK.03/2017 dated 22 June 2017 on the Implementation of Anti-Money Laundering and Countering of Terrrorism Financing Program for Commercial Banks.

For effective implementation of anti-money laundering and counter terrorism financing program, MNC Bank carried out several measures:

Active Supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors 1. Active Supervision of the Commissioners, include:

a. Providing approval on the policy of AML and CTF program implementation;

b. Supervision of the Board of Directors’ responsibility on the AML and CTF implementation;

c. Ensuring discussion of Money Laundering and/or Terrorrism Financing in the Board of Directors and Board of Commissioners meetings.

2. Active Supervision of the Board of Directors include:a. Ensuring that the AML and CTF program policies

and procedures are established by MNC Bank;b. Proposing the written policy on AML and CTF

program to the Board of Commissioners;c. Ensuring that the implementation of AML and

CTF program is in accordance with the set written policies and procedures;

d. Establishing Special Unit to implement the AML and CTF program and/or appointing a person in charge of AML and CTF Program at Head Office;






e. Melakukan pengawasan atas kepatuhan satuan kerja dalam menerapkan Program APU dan PPT;

f. Memastikan bahwa kantor cabang wajib memiliki karyawan atau pejabat yang menjalankan fungsi Unit Kerja Khusus atau pejabat yang mengawasi penerapan program APU dan PPT;

g. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur Program APU dan PPT sejalan dengan perubahan dan pengembangan produk, aktivitas dan teknologi serta sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme;

h. Memastikan bahwa seluruh karyawan, khususnya pegawai dari unit kerja terkait dan pegawai baru, telah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan Program APU dan PPT secara berkala.

Dalam melaksanakan pengawasan aktif Direksi, Direktur Kepatuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

memastikan MNC Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai Program APU dan PPT dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait;

b. Memantau pelaksanaan tugas Unit Kerja Khusus dan/atau pejabat MNC Bank yang bertanggung jawab atas penerapan Program APU dan PPT;

c. Memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur mengenai pejabat yang akan memimpin Unit Kerja Khusus atau pejabat yang bertanggung jawab atas penerapan Program APU dan PPT;

d. Memberikan persetujuan terhadap Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM/ STR) dan

e. Menetapkan dan mengevaluasi transaksi yang memerlukan persetujuan pejabat senior.

Kebijakan dan ProsedurMNC Bank telah memiliki Kebijakan dan Prosedur yang meliputi:a. Permintaan informasi dan dokumen Nasabah

(Customer Due Diligence/CDD dan Enhance Due Dilligence/EDD);

b. Beneficial Owner;c. Verifikasi dokumen;d. CDD yang lebih sederhana;e. Pelaksanaan CDD oleh pihak ketiga;f. Penerapan Risk Based Approach (RBA);g. Petentuan mengenai area berisiko tinggi dan Politically

Exposed Person (PEP);h. Penanganan Walk in Customer;i. Pengkinian data nasabah dan pemantauan transaksi

nasabah;j. Cross Border Correspondent Banking (CBCB);

e. Supervising the compliance of compliance unit in implementing the AML and CTF Program;

f. Ensuring that branch offices shall assign employees or executives in charge of Special Unit or executives to supervise the AML and CTF program implementation;

g. Ensuring that the AML and CTF Program policies and procedures are in line with the products changes and development, activities and technology as well as according to the development of money laundering and terrorism financing modus;

h. Ensuring that all employees, especially from related units and new employees have periodically participated in the AML and CTF Program training.

In implementing the active supervision of the Board of Directors, the Compliance Director has the following duties and responsibilities:a. Stipulating required steps to ensure that MNC Bank

has complied with Bank Indonesia’s rules on AML and CTF Program and other related laws and regulations;

b. Monitoring the duties implementation of Special Unit or MNC Bank’s executives in charge on the implementation of AML and CTF;

c. Providing recommendation to the President Director on executive that will be in charge of Special Unit or executive in in charge on the implementation of AML and CTF;

d. Providing approval on the Suspicious Financial Transaction Report; and

e. Stipulating and evaluating the transaction that requires the approval of senior executives.

Policies and ProceduresMNC Bank has already in place the Policies and Procedures, covering:a. Information request and Customer Due Diligence/CDD

and Enhance Due Dilligence/EDD;

b. Beneficial Owner;c. Document verification;d. Simpler CDD;e. CDD implementation by third party;f. Risk Based Approach (RBA) application;g. Rules on high risk and Politically Exposed Person (PEP);

h. Handling of Walk in Customers;i. Updating customers data and monitoring of customers

transaction;j. Cross Border Correspondent Banking (CBCB);






k. Prosedur transfer dana;l. Sistem informasi manajemen;m. Pemberian data dan informasi;n. Pemblokiran dan penyitaan simpanan;o. Penutupan hubungan dan penolakan transaksi;p. Sumber Daya Manusia dan program pelatihan

karyawan;q. Penatausahaan dokumen;r. Pelaporan kepada pihak regulator;s. Pengendalian Intern.

Pengendalian InternUntuk menguji efektivitas bahwa pelaksanaan program APU dan PPT telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka diperlukan pemantauan oleh pihak independen secara berkala oleh Internal Audit dan Eksternal Audit.

Sistem Manajemen InformasiSistem manajemen informasi diperlukan oleh MNC Bank untuk melakukan pelaksanaan penerapan program APU dan PPT secara efektif yang meliputi:

1. Sistem pemantauan profil dan transaksi nasabah yang dapat mengidentifikasi, menganalisa dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi berdasarkan risiko yang dilakukan oleh Nasabah;

2. Sistem informasi yang dapat menelusuri setiap transaksi (individual transaction), baik untuk keperluan intern dan atau ototritas, maupun dalam kaitannya dengan kasus peradilan.

Sumber Daya Manusia dan PelatihanDalam rangka menghasilkan SDM yang mempunyai tingkat keahlian dan pengetahuan yang memadai didalam menjalankan tugas-tugasnya, maka MNC Bank melaksanakan program pelatihan APU dan PPT bagi seluruh karyawannya secara berkesinambungan. Adapun cakupan materi pelatihan diantaranya adalah sebagai berikut:a. Pengertian APU dan PPT;b. Mekanisme dan siklus pencucian uang;c. Sanksi pidana atas tindakan APU dan PPT;d. Penerapan prinsip mengenal nasabah (Customer Due

Diligence);e. Pengertian Nasabah Risiko Tinggi dan Politically

Exposed Person (PEP);f. Pemantauan transaksi nasabah untuk

mengidentifikasikan transaksi mencurigakan;g. Pelaporan transaksi tunai dan transaksi mencurigakan

kepada Regulator.

k. Funds transfer procedures;l. Management information system;m. Data and information provision;n. Savings blocking and confiscation of transactions;o. Closing of relations and refusal of transactions;p. Human Resources and employees training programs;

q. Document filing;r. Reporting to the regulators;s. Internal Control.

Internal ControlTo assess the effectiveness of AML and CTF program is already in accordance with the prevailing rules, a periodical independent monitoring by Internal Audit and External Audit is required.

Information Management SystemThe information management system is needed by MNC Bank to implement the AML and CTF program effective implementation, which covers:

1. Customers profile and transaction monitoring system that can identify, analyse and provide an effective report on the transaction characteristics based on the risk conducted by the Customers;

2. Information system that can analyse individual transaction, for internal and or authorities requirements, as well as in relation with the litigations.

Human Resources and TrainingsTo create adequate skills and knowledge of human resources in implementing their duties, MNC Bank carries out the AML and CTF training program for the entire employees continuously. The training materials covers among others:

a. AML and CTF understanding;b. Money laundering mechanisms and cycles;c. Criminal sanctions on AML and CTF actions;d. Know Your Customer principle implementation;

e. Understanding of High Risk Customers and Politically Exposed Person (PEP);

f. Monitoring of customers transactions to identiy suspicious transaction;

g. Reporting of cash transaction and suspicious transactions to the Regulators.






PENGADAAN BARANG DAN JASAPROCUREMENT

Seiring dengan berkembangnya MNC Bank, pengadaan barang dan jasa menjadi salah satu aktifitas penting untuk mendukung kelancaran operasional Bank. Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan Bank, meliputi barang dan jasa yang terkait teknologi dan non-teknologi.

Pengelolaan pengadaan barang dan jasa di MNC Bank diatur secara sentral, dengan maksud agar Bank memiliki posisi yang lebih strategis untuk mengoptimalkan manfaat yang dapat diperoleh Bank pada setiap kebutuhan barang dan jasa.

Kebijakan Pengadaan Barang dan JasaSebagai bagian dari Tata Kelola, Bank telah memiliki kebijakan pengadaan barang dan jasa serta kebijakan rekanan tetap, untuk memastikan transparansi, proteksi terhadap kepentingan Bank, termasuk menghindari benturan kepentingan di dalam proses pengadaan barang dan jasa. Kebijakan pengadaan barang dan jasa serta kebijakan rekanan tetap merupakan landasan yang dipergunakan dalam penyusunan prosedur Procurement.

Prosedur Pengadaan Barang dan JasaPengelolaan pengadaan barang dan jasa dilakukan oleh Divisi Procurement, di bawah Group General Services, yang juga menjadi bagian dari Direktorat HR & GS. Dalam proses pengadaan barang dan jasa, Bank mengelompokan proses pengadaan menjadi Stratejik dan Taktis, dimana setiap kelompok proses pengadaan memiliki aturan dan langkah-langkah spesifik yang wajib didokumentasikan. Dalam proses pengadaan stratejik, dibentuk panitia khusus yang terdiri dari fungsi Procurement, fungsi ahli, fungsi independen, termasuk pihak pemohon. Setiap proses pengadaan disetujui oleh pejabat yang ditentukan dalam kebijakan cost management, sebagai bagian dari fungsi pengawasan.

Tahapan dalam proses pengadaan barang dan jasa meliputi:

1. Identifikasi/evaluasi kebutuhan2. Identifikasi calon rekanan3. Penentuan strategi pengadaan4. Pemilihan rekanan5. Negosiasi dan persetujuan6. Implementasi perikatan kerjasama7. Penerimaan barang dan pembayaran

Laporan Pengadaan Barang dan Jasa 2017Berikut ini adalah 10 pengadaan barang dan jasa dengan nilai tertinggi, yang dikelola oleh Divisi Procurement pada tahun 2017:

In line with the Bank’s development, procurement of goods and services become important activities to support the Bank operations efficiency. Procurement of goods and services conducted by Banks include goods and services related to technology and non-technology.

The procurement of goods and services at MNC Bank is centrally managed, with the intention that Banks have a more strategic position to optimize the benefits that can be obtained by the Bank on every requirement of goods and services.

Procurement PolicyAs part of the GCG, the Bank has a procurement policy and a fixed-line policy, to ensure transparency, protection against Bank interests, including avoiding conflicts of interest in the procurement process. The procurement policies of goods and services, as well as the policies of partners, remain the foundation used in the preparation of Procurement procedures.

Procurement Procedure of Goods and ServicesThe procurement of goods and services management is carried out by the Procurement Division, under the Group General Services, which is also part of the HR & GS Directorate. In the process of procurement of goods and services, the Bank classifies the procurement processes into Strategic and Tactical, where each group of procurement processes have rules and specific steps that must be documented. In the process of strategic procurement, a special committee is established consisting of Procurement functions, expert functions, independent functions, including the applicants. Each procurement process is approved by the official specified in the cost management policy, as part of the oversight function.

Stages in the procurement of goods and services process include:1. Identification/evaluation of requirements2. Identify potential partners3. Determination of procurement strategy4. Selection of partners5. Negotiation and approval6. Implementation of cooperative engagement7. Acceptance of goods and payment

Procurement Report of Goods and Services 2017The following are the top 10 procurement of goods and services managed by the Procurement Division in 2017:






Vendor Name Category Total (IDR)

PT. PELANGI FORTUNA GLOBAL Lending Services – Sales Agency 37,297,833,031

PT. INTRIAS MANDIRI SEJATI Lending Services – Sales Agency 24,559,694,247

PT. PERMATA INDO SEJAHTERA Lending Services – Sales Agency 23,501,237,559

PT. GLD PROPERTY Real Estate Landlord 11,792,320,734

PT. IBM INDONESIA Core Infrastructure Technologies Product & Services 10,852,916,707

PT. GLOBAL JASA SEJAHTERA Security & Safety 10,588,501,653

PT. INTERCIPTA JASA INDONESIA (INTERCLEAN) Building, facility maintenance 9,727,958,021

PT. MNC LAND, TBK Real Estate Landlord 7,673,298,853

PT. CSM CORPORATAMA (INDORENT) Fleet & company cars 6,907,881,166

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (TELKOM) Network & Communication Services 6,204,179,740

Kebijakan Perlindungan Hak KrediturBank melaksanakan perlindungan hak kreditur sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

Kebijakan Perlindungan Nasabah Bank melaksanakan Perlindungan Nasabah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

Program Pengendalian Gratifikasi Bank melakukan pengendalian gratifikasi melalui pelatihan dan sosialisasi anti korupsi dan gratifikasi.

Benturan KepentinganSepanjang 2017 tidak terdapat transaksi benturan kepentingan dalam Bank.

Pencegahan Insider Trading Bank melakukan pencegahan insider trading sesuai dengan pedoman tata kelola perusahaan terbuka.

Rencana Strategis BankBank memiliki program Transformasi untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pada tahun 2017, rencana strategis Bank difokuskan pada segmen Consumer Banking (Consumer Lending dan Retail Funding) dan Small Medium Enterprises (loan, Trade Finance, Cash Management dan Forex), dengan segmen korporasi dan komersial sebagai segmen pendukung.

Pada periode 2018-2019, MNC Bank berada dalam fase kedua dari transformasi yaitu “focusing the business stage.” Pada tahap ini Bank akan fokus untuk meningkatkan jumlah nasabah (customer base) dan nilai transaksi pada segmen Konsumer dan UKM, dengan segmen Korporasi dan Komersial sebagai pendukung serta memperkuat sinergi dengan MNC Group. Dengan demikian, langkah-langkah perbaikan yang dijalankan di tahun 2017 akan memperkuat ketahanan Bank dalam menghadapi tekanan industri di 2018 dan dalam memasuki proses transformasi yang akan dijalankan selanjutnya.

Creditors Rights Protection PolicyThe Bank implements creditor rights protection in accordance with the laws and regulations.

Creditors Rights Protection PolicyThe Bank implements Customer Protection in accordance with the laws and regulations.

Gratification Control Programs The Bank performs gratification control through trainings and dissemination of anti corruption and gratification.

Conflict of InterestNo transaction with conflict of interest occurred in the Bank during 2017.

Prevention of Insider TradingThe Bank performs prevention of insider trading in accordance with the governance guidelines of public companies.

Bank Strategic PlansThe Bank implements Transformation program to maintain sustainable business growth. The Bank’s strategic plans in 2017 focused on Consumer Banking segment (Consumer Lending and Retail Funding) and Small Medium Enterprises (Loan, Trade Finance, Cash Management and Forex), with supporting segments, corporate and commercial.

At the period of 2018-2019, MNC Bank is under the second phase of transformation, which is “focusing the business stage”. The Bank in this stage will focus on increasing total customer base and transaction value from Consumer and SME segments, with supporting segments of Corporate and Commercial, as well as strengthening synergy with MNC Group. As such, improvement measures carried out in 2017 will strengthen the Bank’s resilience in addressing industry pressures in 2018 and in embarking the next transformation process.






Pada periode 2020 dan seterusnya, MNC Bank memasuki fase Sustainability Growth, dengan fokus pada penguatan segmen bisnis Konsumer dan ritel dengan didukung segmen komersial dan korporasi.

Buy Back Share dan Buy Back ObligasiSepanjang 2017 Bank tidak melaksanakan Buy Back Share dan Buy Back Obligasi.

Pengungkapan Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahGaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaaan atau pemberi kerja, yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan. Sementara itu, yang dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap Bank sampai batas pelaksana.

Rasio gaji tertinggi dan terendah Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank, dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut:

No. RasioRatio

Skala PerbandinganComparison Scale

1 Gaji pegawai yang tertinggi dan terendah | Highest and lowest employee salaries 58,17 1,00

2 Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah | Highest and lowest salary of the Board of Directors 1,54 1,00

3 Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah | Highest and lowest salary of the Board of Commissioners 1,28 1,00

4 Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi | Highest salary of the Board of Directors and highest employees 1,68 1,00

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (RelatedParty) dan Dana Besar (Large Exposure)Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut monitoring dan penyelesaiannya. SKMR senantiasa melakukan evaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur untuk disesuaikan dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk penyediaan dana besar, Bank menerapkan manajemen risiko terkait dengan konsentrasi penyediaan dana, independensi pengambilan keputusan dan pembatasan penyediaan dana yang dapat diputuskan oleh Direksi maksimum sebesar Rp25 miliar kepada setiap debitur individu maupun kelompok peminjam, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dibidang perkreditan yang berpedoman pada PBI No.14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012, SEBI No.15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan PBI No.7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum berikut perubahannya.

From 2020 onward, MNC Bank enters the Sustainability Growth phase, by focusing on strengthening Consumer and Retail business segments with the support of Commercial and Corporate segment.

Buy Back Share and Buy Back BondsThe Bank did not exercise any buy back shares and buy back bonds during 2017.

Disclosure of Highest and Lowest Salary RatioSalary is the rights that received by employee and provided in the form of money as the benefits from the company or employer, which is stipulated and paid following the work contract, agreement, or laws and regulations. Meanwhile, employee means the Bank’s permanent employee up to the managing executives.

The highest and lowest salary ratio of the Bank’s Board of Commissioners, Board of Directors and Employees, within comparison scales are as follows:

Funding for Related Parties and Large Exposures

Bank has already in place the written policy, system and procedure on funding to related parties and large exposures, including its monitoring and settlements. The SKMR always performs evaluation and updating the policy, system and procedures to be adjusted with prevailing laws and regulations.

On large exposures, the Bank implements risk management related to funding concentrations, independency of decision making and funding threshold that can be decided by the Board of Directors of maximum Rp25 billion for each individual or group borrowers. This is done by taking into account the prudential principles on credit referring to the BI Regulation No. 14/15/PBI/2012 dated 24 October 2012, BI Circular Letter No. 15/28/DPNP dated 31 July 2013 on the Assets Quality Assessment of Commercial Banks and BI Regulation No. 7/3/PBI/2005 dated 20 January 2005 on Lending Legal Limit for Commercial Banks including its amendments.







LAPORAN TAHUNAN TATA KELOLA TERINTEGRASIINTEGRATED GOVERNANCE ANNUAL REPORT

IMPLEMENTASI PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

Struktur Tata Kelola Terintegrasi | Integrated Governance Structure

IMPLEMENTATION OF INTEGRATED GOVERNANCE

Pemegang Saham Pengendali

Controlling Shareholders

Dewan Komisaris Entitas Utama

Main Entity Board of Commissioners

Direksi Entitas UtamaMain Entity

Board of Directors

Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi

Integrated Risk ManagementUnit

Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi

Integrated Internal AuditUnit

Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi

Integrated Risk Management Unit

Komite Tata Kelola TerintegrasiIntegrated Governance Committee

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Integrated Risk Management Committee

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan/atau Kegiatan Politik Selama Periode Laporan

Bank tidak melakukan pemberian dana ataupun terlibat dengan aktivitas politik selama periode laporan. Untuk kegiatan sosial kemasyarakatan dilaksanakan sesuai dengan prinsip CSR.

Funding for Social Activity and/or Political Activity During the Reporting Period

Bank does not provide funding or involve in any political activities during the reporting period. Community social activity is carried out in accordance with CSR principles.






MNC Bank juga termasuk dalam Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk sebagai Entitas Utama menerapkan Tata Kelola Terintegrasi secara komprehensif dan efektif, yang mencakup antara lain:

a. Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama;

b. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama;

c. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi;

d. Tugas dan tanggung jawab satuan kerja kepatuhan terintegrasi;

e. Tugas dan tanggung jawab satuan kerja audit intern terintegrasi;

f. Penerapan manajemen risiko terintegrasi;g. Mekanisme koordinasi satuan kerja tata kelola

terintegrasi; danh. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola

Terintegrasi;

Mengacu pada POJK No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, suatu Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan Tata Kelola Terintegrasi secara komprehensif dan efektif sertamemiliki struktur yang terdiri dari Entitas Utama dan Perusahaan Anak dan/atau Perusahaan Terelasi beserta perusahaan anaknya. Konglomerasi Keuangan yang dimaksud meliputi jenis Lembaga Jasa Keuangan seperti; Bank, Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, Perusahan Efek dan/atau Perusahaan Pembiayaan.

Berdasarkan Surat Pemegang Saham Pengendali kepada OJK No.025/MNC-KI/DIR/III/2015 tanggal 26Maret 2015, MNC Bank telah ditunjuk sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk sebagaimana telah dicatat berdasarkan Surat OJK tertanggal S-44/PB.33/2015 tanggal 13 April 2015. Mengacu pada Pasal 7 POJK no.18/POJK.02/2014, maka MNC Bank selaku Entitas Utama diwajibkan untuk menerapkan Tata Kelola Terintegrasi. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh MNC Bank terkait POJK No.18/ POJK.03/2014 tersebut adalah sebagai berikut.

1. Satuan Kerja TerintegrasiEntitas Utama wajib memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi, Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi yang

MNC Bank also included in the Financial Conglomeration of PT MNC Kapital Indonesia Tbk as the Main Entity.MNC Bank implements a comprehensive and effective Integrated Governance, which includes:

a. Requirement of the Main Entity’s Board of Directors and Board of Commissioners;

b. Duties and responsibilities of the Main Entity’s Board of Directors and Board of Commissioners;

c. Duties and responsibilities of the Integrated Governance Committee;

d. Duties and responsibilities of the integrated compliance unit;

e. Duties and responsibilities of the integrated Internal Audit Group;

f. Implementation of the integrated risk management; g. Formulation and implementation of the integrated

governance guidelines; andh. Development and implementation of the integrated

Governance Guidelines.

Referring to POJK No.18/POJK.02/2014, the Financial Conglomeration shall implement comprehensive and effective Integrated Governance as well as to establish a structure that consists of Main Entity and Subsidiary and/or Related Companies and its subsidiaries. The Financial Conglomeration includes the Financial Services Institutions, such as; Banks, Insurance and ReinsuranceCompanies, Securities Companies and/or Financing Companies.

Pursuant to Controlling Shareholders Letter to the OJK No. 025/MNC-KI/DIR/III/2015 dated 27 March 2015, asMain Entity in the Financial Conglomeration of PT MNC Kapital Indonesia Tbk as has been documented pursuant to the Letter of OJK S-44/PB.33/2015 dated 13 April 2015. Refers to Article 7 POJK No.18/POJK.02/2014, thus MNC Bank as the Main Entity shall implement theIntegrated Governance. The following are several matters that has been carried out by MNC Bank in relationS withthe POJK No.18/POJK.02/2014:

1. Integrated UnitsMain Entity shall establish the Integrated Risk Management Unit, Integrated Compliance Unit and Integrated Internal Audit Group tasked to monitor and







bertugas memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tata kelola terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

Sehubungan dengan pengaturan tersebut dan dikarenakan Entitas Utama telah memiliki satuan kerja-satuan kerja sebagaimana disebutkan di atas, maka pelaksanaan tugas terintegrasi dapat dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal yang telah ada pada Entitas Utama.

2. Penyusunan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia TbkUntuk mendorong tercapainya pertumbuhan konglomerasi keuangan yang sehat dan berkesinambungan serta mengoptimalkan nilai perusahaan, maka Entitas Utama telah menyusun revisi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang akan berlaku tanggal 8 Januari 2018, yang mencakup:a. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas

Utama; dan b. Kerangka Tata Kelola bagi LJK dalam Konglomerasi

Keuangan.

3. Pembentukan Komite Tata KelolaTerintegrasi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 tanggal 31 Agustus 2017, Direksi Entitas Utama telah menetapkan susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk, sebagai berikut:

evaluate the implementation of integrated governance in the Financial Conglomeration of PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

Pursuant to the regulations and since the Main Entity has already in place the units as specified above, thus the implementation of integrated duties can becarried out by the Main Entity’s Risk Management Unit, Compliance Unit and Internal Audit Group.

2. Formulation of Integrated Governance Guidelines of Financial Conglomeration of PT MNC Kapital Indonesia TbkTo promote sound and sustainable financial conglomeration growth as well as to optimize corporate values, the Main Entity has developed the Integrated Governance Guidelines which has been issued on Januari 8, 2015, covering:

a. Framework of Integrated Governance for Main ntity; and

b. Framework of Governance for financial service agencies within the Financial Conglomeration

3. Establishment of Integrated Governance CommitteePursuant to the Board of Directors’ Decree No. SKEP-013/MNCB/DIR/08-17 dated 31 August 2017, the Board of Directors of Main Entity has stipulated the structure of the Integrated Governance Committee of Financial Conglomeration of PT MNC Kapital Indonesia Tbk, as follows:

No JabatanPosition

SKEP-009/MNCB/DIR/03-17Tanggal 1 Maret 2017Dated 1 March 2017

PerusahaanCompanies

1 Ketua merangkap anggotaChairman including Member

Eko Budi Supriyanto Komisaris Independen I Independent Commissioner PT Bank MNC Internasional Tbk

2 Anggota merangkap SekretarisMember including Secretary

H. Eddy Yantho Sofwan Pihak Independen di Komite Entitas UtamaIndependent Party in Main Entity Committee

3 AnggotaMember

Alex Tangyong Komisaris Independen I Independent Commissioner PT MNC Finance

4 AnggotaMember

Bima Aranta Komisaris Independen I Independent Commissioner PT MNC Life Assurance

5 AnggotaMember

Drs. Christ Soepontjo Komisaris Independen I Independent Commissioner PT MNC Sekuritas

6 AnggotaMember

Prof. Dr. Hj. Uswatun Hasanah, M.A. Anggota DPS l Member of DPS PT MNC Finance & PT MNC Asset Management

* Komposisi Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana tersebut di atas telah memenuhi ketentuan POJK. / The composition of the Integrated Governance Committee as mentioned above meets the POJK requirements.






4. Penyusunan Laporan Tata Kelola Terintegrasi Sesuai dengan POJK no.18/POJK.03/2014, Entitas Utama wajib menyampaikan laporan terintegrasi, yaitu:

a. Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, yang disusun setiap semester.

b. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.

Struktur Kepemilikan, Kepengurusan pada Entitas Utama dan LJK dalam Konglomerasi KeuanganStruktur Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk tahun 2017 terdiri dari:

Entitas Utama : PT Bank MNC Internasional Tbk

Anggota : PT MNC SekuritasPT MNC Asset ManagementPT MNC FinancePT MNC Guna Usaha IndonesiaPT MNC Life AssurancePT MNC Asuransi Indonesia

Kebijakan Transaksi Intra-GrupTransaksi intra-group di dalam Konglomerasi Keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk dilakukan secara wajar dengan selalu memperhatikan ketentuan regulator.

Setiap perusahaan dalam Konglomerasi Keuangan wajib mengidentifikasi, mengelola dan memitigasi benturan kepentingan, termasuk yang berasal dari transaksi dengan pihak afiliasi dan transaksi intra-group.Hal ini sejalan dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik di dalam Konglomerasi Keuangan.

4. Report Formulation of Integrated Governance Pursuant to POJK no.18/POJK.03/2014, the Main Entity shall present the integrated reports, which include:

a. Integrated Governance Implementation Assessment Report developed every semester.

b. Annual Report of the Integrated Governance.

Ownership Structure, Management of Major Entities and LJK in Financial ConglomerationThe financial conglomeration structure of PT MNC Kapital Indonesia Tbk in 2017 consists of:

Main Entity:PT Bank MNC International Tbk

Members:PT MNC SekuritasPT MNC Asset ManagementPT MNC FinancePT MNC Guna Usaha IndonesiaPT MNC Life AssurancePT MNC Insurance Indonesia

Intra-Group Transaction PolicyIntra-group transactions in Financial Conglomeration of PT MNC Kapital Indonesia Tbk are done fairly by taking into account the regulatory provisions.

Each company in a Financial Conglomeration shall identify, manage and mitigate any conflict of interest, including those arising from transactions with affiliates and intra-group transactions. This is in line with the implementation of good corporate governance within the Financial Conglomeration.







LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN PT MNC KAPITAL INDONESIA TBKSELF-ASSESSMENT REPORTIMPLEMENTATION OF INTEGRATEDGOVERNANCE OF FINANCIALCONGLOMERATION OF PT MNC KAPITALINDONESIA TBK

2017 2016

Nilai KompositComposit Index

3 2

Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi 2017 | Integrated Governance Self Assessement Scores 2017

PeringkatRank

Definisi Peringkat | Rank Definition

3 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari Entitas Utama dan/atau LJK.

The Financial Conglomeration has implemented Integrated Governance, which isgenerally good. This is reflected in the adequate fulfillment of the principles of integrated governance. If there are weaknesses in the application of the Integrated Governance, then generally it is quite significant weaknesses and requires normal action from the Main Entity and/or Financial Service Institutions.





RISK MANAGEMENTMANAJEMEN RISIKO

Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum | Quantitative Disclosures Capital Structure Commercial Bank

(dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)

KOMPONEN MODAL | CORE CAPITAL 2017 2016

(1) (2) (3) (4)

I Komponen Modal | Capital Component

A Modal Inti | Core Capital 937,809 1,598,917

1. Modal disetor | Paid-in Capital 2,126,147 2,058,147

2. Cadangan Tambahan Modal | Reserves of Additional Capital (886,926) (380,827)

3. Modal Inovatif | Innovative Capital

4. Faktor Pengurang Modal Inti | Core Capital Deduction Factor 301,412 78,403

5. Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interests 0 0

B Modal Pelengkap | Supplementary Capital 64,249 82,469

1. Level Atas (Upper Tier 2) | Upper Tier 2 64,249 82,469

2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti | Lower Tier 2, maximum 50% of Core Capital

3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap | Supplementary Capital Deduction Factor

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap | Core Capital and Supplementary Capital Deduction Factor

0

Eksposure Sekuritisasi | Securitization exposure

D Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) | Eligible Additional Supplementary Capital (Tier 3)

E Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar | Anticipation Additional Supplementary Capital

II Total Modal Inti dan Modal Pelengkap (A+B-C) | Total Core Capital and Supplementary Capital (A+B-C) 1,002,058 1,681,386

III Total Modal Inti, Modal Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar (A+B-C+E) | Total Core Capital, Supplementary Capital and Additional Supplementary Capital to Anticipate Market Risk (A+B-C+E)

1,002,058 1,681,386

IV Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit | Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk 7,060,407 7,847,156

V Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional | Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk

750,430 667,322

VI Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Pasar | Risk Weighted Assets (RWA) for Market Risk 151,845 90,494

A Metode Standar | Standardized Method 151,845 90,494

B Model Internal | Internal Method 0

VII Rasio Kewajban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar [III : (IV+V+VI)] | Capital Adequacy Ratio for Credit, Operational and Market Risks [III: (IV+V+VI)]

12.58% 19.54%






Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual | Net Receivable Based on Geography - Bank Only


2017 2016Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

Net Receivable Based on Remaining Contractual MaturityTagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

Net Receivable Based on Remaining Contractual Maturity

No Kategori Portofolio | Portofolio Category JawaJava

SumateraSumatra

Kalimantan & Sulawesi

LainnyaOthers

Total JawaJava

SumateraSumatra


LainnyaOthers

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (3) (4) (5) (6) (7)

1Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign

0 0 0 2,498,393 2,498,393 2,962,291 0 0 0 2,962,291

2Tagihan Kepada Enuitas Sektor Publik | Claims on Public Sector Entity

0 0

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional | Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions

0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 1,160 0 2,096 390,541 393,797 1,192,960 0 6,158 0 1,199,118

5Kredit Beragun Rumah Tinggal | Claims Secured by Residential Property

15,818 943 6,800 0 23,561 382,059 52,421 189,581 0 624,060

6Kredit Beragun Properti Komersial | Claims Secured by Commercial Real Estate

564,956 0 125,621 0 690,578 234,483 0 259,127 0 493,610

7Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension

33,280 33,319 37,265 0 103,864 51,464 51,898 60,668 0 164,029

8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel | Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio

1,537,251 272,392 395,994 0 2,205,636 1,707,575 243,219 250,949 0 2,201,742

9Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate

3,011,889 180,483 594,494 144,176 3,931,043 4,042,243 198,247 377,909 0 4,618,398

10Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims

117,825 24,586 30,894 0 173,306 291,982 52,640 26,767 0 371,389

11 Aset Lainnya | Other Assets 74,244 44,623 97,896 364,897 581,661 411,533 37,398 27,983 0 476,914

Total 5,356,423 556,347 1,291,062 3,398,007 10,601,839 11,276,589 635,822 1,199,141 0 13,111,552

RISK MANAGEMENTManajemen risiko







2017 2016Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

Net Receivable Based on Remaining Contractual MaturityTagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

Net Receivable Based on Remaining Contractual Maturity

No Kategori Portofolio | Portofolio Category JawaJava

SumateraSumatra


LainnyaOthers

Total JawaJava

SumateraSumatra


LainnyaOthers

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (3) (4) (5) (6) (7)


0 0 0 2,498,393 2,498,393 2,962,291 0 0 0 2,962,291


0 0

3


0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 1,160 0 2,096 390,541 393,797 1,192,960 0 6,158 0 1,199,118


15,818 943 6,800 0 23,561 382,059 52,421 189,581 0 624,060


564,956 0 125,621 0 690,578 234,483 0 259,127 0 493,610

7Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension

33,280 33,319 37,265 0 103,864 51,464 51,898 60,668 0 164,029


1,537,251 272,392 395,994 0 2,205,636 1,707,575 243,219 250,949 0 2,201,742


3,011,889 180,483 594,494 144,176 3,931,043 4,042,243 198,247 377,909 0 4,618,398

10Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims

117,825 24,586 30,894 0 173,306 291,982 52,640 26,767 0 371,389

11 Aset Lainnya | Other Assets 74,244 44,623 97,896 364,897 581,661 411,533 37,398 27,983 0 476,914

Total 5,356,423 556,347 1,291,062 3,398,007 10,601,839 11,276,589 635,822 1,199,141 0 13,111,552









2017 2016

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu KontrakNet Receivable Based on Remaining Contractual Maturity


No Kategori Portofolio | Portofolio Category ≤ 1 tahun≤ 1 year

>1 thn s.d. 3 thn>1 year up to 3

years

>3 thn s.d. 5 thn

>3 years up to 5 years

> 5 thn> 5 years

Non-Kontraktual

Non-Contractual

Total ≤ 1 tahun≤ 1 year


years

>3 thn s.d. 5 thn>3 years up to 5

years

> 5 thn> 5 years

Non-KontraktualNon-Contractual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 51,019 58,899 711,230 0 2,498,393 2,204,140 71,712 0 683,964 2,475 2,962,291


0 0

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional | Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions

0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 0 0 0 20 393,797 1,059,069 112,707 27,033 0 309 1,199,118


16 775 22,763 0 23,561 775 9,331 76,412 537,542 0 624,060


193,729 0 293,840 0 690,578 11,024 146,097 84,338 252,152 0 493,610

7 Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension 17,726 22,427 61,675 0 103,864 2,858 19,768 33,228 108,176 0 164,029


944,448 255,744 785,692 0 2,205,636 314,057 1,276,482 301,905 309,297 0 2,201,742

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 497,870 423,685 1,084,435 0 3,931,043 2,296,309 1,001,425 933,867 384,739 2,058 4,618,398

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 19,964 13,469 43,993 0 173,306 90,472 43,679 200,157 37,081 0 371,389

11 Aset Lainnya | Other Assets 0 0 0 315,867 581,661 190,407 0 0 0 286,507 476,914

Total 4,782,553 1,724,772 774,999 3,003,628 315,887 10,601,839 6,169,111 2,681,201 1,656,940 2,312,951 291,349 13,111,552








2017 2016



No Kategori Portofolio | Portofolio Category ≤ 1 tahun≤ 1 year


years

>3 thn s.d. 5 thn

>3 years up to 5 years

> 5 thn> 5 years

Non-Kontraktual

Non-Contractual

Total ≤ 1 tahun≤ 1 year


years

>3 thn s.d. 5 thn>3 years up to 5

years

> 5 thn> 5 years

Non-KontraktualNon-Contractual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 51,019 58,899 711,230 0 2,498,393 2,204,140 71,712 0 683,964 2,475 2,962,291


0 0


0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 0 0 0 20 393,797 1,059,069 112,707 27,033 0 309 1,199,118


16 775 22,763 0 23,561 775 9,331 76,412 537,542 0 624,060


193,729 0 293,840 0 690,578 11,024 146,097 84,338 252,152 0 493,610

7 Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension 17,726 22,427 61,675 0 103,864 2,858 19,768 33,228 108,176 0 164,029


944,448 255,744 785,692 0 2,205,636 314,057 1,276,482 301,905 309,297 0 2,201,742

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 497,870 423,685 1,084,435 0 3,931,043 2,296,309 1,001,425 933,867 384,739 2,058 4,618,398

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 19,964 13,469 43,993 0 173,306 90,472 43,679 200,157 37,081 0 371,389

11 Aset Lainnya | Other Assets 0 0 0 315,867 581,661 190,407 0 0 0 286,507 476,914

Total 4,782,553 1,724,772 774,999 3,003,628 315,887 10,601,839 6,169,111 2,681,201 1,656,940 2,312,951 291,349 13,111,552







Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual


2017 2016

No Sektor EkonomiEconomy Sectors

Tagihan Kepada

PemerintahClaims On Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims

On Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

Claims On Multilateral

Development Banks And

Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks

Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims

Secured By Residential Property

Kredit Beragun Properti

Komersial Claims

Secured By Commercial Real Estate

Kredit Pegawai / Pensiunan Employee

Loan/Pension

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio

Ritel Claims

On Micro And Small Enterprise, And Retail Portfolio



Ritel Claims


Tagihan Yang Telah Jatuh

Tempo Past Due Loans

Aset Lainnya

Other Assets

Tagihan Kepada


Tagihan Kepada

Entitas Sektor Publik

Claims On Public Sector

Entity





Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks




Komersial Claims



Loan/Pension



Ritel Claims




Ritel Claims


Tagihan Yang Telah

Jatuh Tempo Past Due

Loans

Aset Lainnya

Aset Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1Pertanian, Perburuan dan Kehutanan | Agriculture, Hunting and Forestry

0 0 0 0 0 194 0 490 0 0 0 0 0 0 868 0 385 0

2 Perikanan | Fishery 0 0 0 0 0 696 0 141 0 0 0 0 0 0 14 0 729 0

3Pertambangan dan Penggalian | Mining and Excavation

0 0 0 0 0 1,620 3,855 0 0 0 0 0 0 0 0 14,961 0 0

4 Industri Pengolahan | Manufacturing

0 0 0 0 0 17,278 614,620 60,145 0 0 0 0 0 0 51,803 859,414 14,054 0

5 Listrik, Gas dan Air | Electricity, Gas and Water

0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 486 47,812 0 0

6 Konstruksi | Construction 0 0 0 0 0 11,445 132,930 5,471 0 0 0 2,301 659 0 7,326 286,723 133,924 0

7Perdagangan Besar dan Eceran | Wholesale and Retail Trading

0 0 0 8,089 0 13,784 137,523 23,765 0 0 0 0 11,024 0 25,943 298,927 93,063 0

8

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum | Accommodation and Food and Beverage

0 0 0 246,292 0 51,187 127,584 3,357 0 0 0 0 92,733 0 2,441 303,090 5,000 0

9

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi | Transportation, Warehouse and Communication

0 0 0 0 0 6,835 105,929 2,352 0 0 0 0 0 0 59,475 221,517 3,220 0

10 Perantara Keuangan | Financial Brokerage

0 3,256 0 0 0 150,241 680,621 1,371 0 0 12,234 0 0 0 344,497 1,133,551 12,697 0

11

Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan | Real Estate, Leasing and Corporate Services

0 0 0 436,196 0 1,920 905,740 179 0 0 0 0 389,195 0 12,951 562,809 57,469 0

12

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib | Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Jasa Pendidikan | Education Services

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 301 15,725 0 0

14Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial | Health and Social Services

0 0 0 0 0 371 0 556 0 0 0 0 0 0 606 0 557 0

15

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya | Public, Socio-culture, Entertainment and other Personal Services

0 0 0 0 0 1,286 7,221 3,301 0 0 0 0 0 0 5,257 10,028 8,112 0

16

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga | Personal services for household

0 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0 134 0 0 0

17

Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya | International institution and other international extra agencies

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya | Undefined Activities

0 0 0 0 0 1,383 0 1,412 0 0 0 0 0 0 2,452 5,351 1,410 0








2017 2016


Tagihan Kepada








Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks




Komersial Claims



Loan/Pension



Ritel Claims




Ritel Claims




Aset Lainnya

Other Assets

Tagihan Kepada


Tagihan Kepada



Entity





Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks




Komersial Claims



Loan/Pension



Ritel Claims




Ritel Claims


Tagihan Yang Telah


Loans

Aset Lainnya

Aset Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1Pertanian, Perburuan dan Kehutanan | Agriculture, Hunting and Forestry

0 0 0 0 0 194 0 490 0 0 0 0 0 0 868 0 385 0

2 Perikanan | Fishery 0 0 0 0 0 696 0 141 0 0 0 0 0 0 14 0 729 0

3Pertambangan dan Penggalian | Mining and Excavation

0 0 0 0 0 1,620 3,855 0 0 0 0 0 0 0 0 14,961 0 0

4 Industri Pengolahan | Manufacturing

0 0 0 0 0 17,278 614,620 60,145 0 0 0 0 0 0 51,803 859,414 14,054 0

5 Listrik, Gas dan Air | Electricity, Gas and Water

0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 486 47,812 0 0

6 Konstruksi | Construction 0 0 0 0 0 11,445 132,930 5,471 0 0 0 2,301 659 0 7,326 286,723 133,924 0

7Perdagangan Besar dan Eceran | Wholesale and Retail Trading

0 0 0 8,089 0 13,784 137,523 23,765 0 0 0 0 11,024 0 25,943 298,927 93,063 0

8

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum | Accommodation and Food and Beverage

0 0 0 246,292 0 51,187 127,584 3,357 0 0 0 0 92,733 0 2,441 303,090 5,000 0

9

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi | Transportation, Warehouse and Communication

0 0 0 0 0 6,835 105,929 2,352 0 0 0 0 0 0 59,475 221,517 3,220 0

10 Perantara Keuangan | Financial Brokerage

0 3,256 0 0 0 150,241 680,621 1,371 0 0 12,234 0 0 0 344,497 1,133,551 12,697 0

11

Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan | Real Estate, Leasing and Corporate Services

0 0 0 436,196 0 1,920 905,740 179 0 0 0 0 389,195 0 12,951 562,809 57,469 0

12

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib | Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Jasa Pendidikan | Education Services

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 301 15,725 0 0

14Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial | Health and Social Services

0 0 0 0 0 371 0 556 0 0 0 0 0 0 606 0 557 0

15

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya | Public, Socio-culture, Entertainment and other Personal Services

0 0 0 0 0 1,286 7,221 3,301 0 0 0 0 0 0 5,257 10,028 8,112 0

16

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga | Personal services for household

0 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0 134 0 0 0

17

Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya | International institution and other international extra agencies

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya | Undefined Activities

0 0 0 0 0 1,383 0 1,412 0 0 0 0 0 0 2,452 5,351 1,410 0







Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual | Disclosure of Receivable and Provision based on Geography - Bank Only


2017 2016

Wilayah | Geography Wilayah | Geography

No Kategori PortofolioPortfolio Category

JawaJava

SumateraSumatra


LainnyaOthers

Total JawaJava

SumateraSumatra


LainnyaOthers

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan (Non Impaired) | Receivable 5,086,537 530,088 1,238,480 3,391,286 10,246,391 11,087,096 576,728 1,162,179 0 12,826,002

2 Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) | Impaired Assets

0 0

a. Belum Jatuh Tempo | Current (<90dpd) 115,416 5,820 259 0 121,495 3,703 93 4,507 0 8,302

b. Telah Jatuh Tempo | Past Due (>90dpd) 271,788 72,672 49,052 0 393,512 123,764 60,525 28,698 0 212,987

3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual | Individual Impairment Provision

223,893 51,244 22,097 0 297,234 16,668 5,032 3,222 0 24,922

4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif | Portfolio Impairment Provision

27,119 4,292 2,471 0 33,882 22,177 3,656 1,767 0 27,600

5 Tagihan Yang Dihapus Buku | Write-off 531,699 3,939 11,966 0 547,604 21,333 3,374 576 0 25,283



2017 2016


Tagihan Kepada








Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks




Komersial Claims



Loan/Pension



Ritel Claims




Ritel Claims




Aset Lainnya

Other Assets

Tagihan Kepada


Tagihan Kepada



Entity





Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks




Komersial Claims



Loan/Pension



Ritel Claims




Ritel Claims


Tagihan Yang Telah


Loans

Aset Lainnya

Aset Lainnya

19 Bukan Lapangan Usaha | Non-Business Activity

0 0 20,044 0 0 1,449,464 448,138 61,992 0 0 0 421,304 0 0 1,251,604 111,229 37,752 0

20 Lainnya | Others 2,498,393 390,541 3,517 0 103,864 497,902 766,882 8,775 581,661 2,962,291 1,186,884 200,455 0 164,029 435,584 747,262 3,015 476,914

Total 2,498,393 0 0 393,797 23,561 690,578 103,864 2,205,636 3,931,043 173,306 581,661 2,962,291 0 0 1,199,118 624,060 493,610 164,029 2,201,742 4,618,398 371,389 476,914






Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual | Disclosure of Receivable and Provision based on Geography - Bank Only


2017 2016

Wilayah | Geography Wilayah | Geography


JawaJava

SumateraSumatra


LainnyaOthers

Total JawaJava

SumateraSumatra


LainnyaOthers

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan (Non Impaired) | Receivable 5,086,537 530,088 1,238,480 3,391,286 10,246,391 11,087,096 576,728 1,162,179 0 12,826,002

2 Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) | Impaired Assets

0 0

a. Belum Jatuh Tempo | Current (<90dpd) 115,416 5,820 259 0 121,495 3,703 93 4,507 0 8,302

b. Telah Jatuh Tempo | Past Due (>90dpd) 271,788 72,672 49,052 0 393,512 123,764 60,525 28,698 0 212,987

3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual | Individual Impairment Provision

223,893 51,244 22,097 0 297,234 16,668 5,032 3,222 0 24,922

4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif | Portfolio Impairment Provision

27,119 4,292 2,471 0 33,882 22,177 3,656 1,767 0 27,600

5 Tagihan Yang Dihapus Buku | Write-off 531,699 3,939 11,966 0 547,604 21,333 3,374 576 0 25,283



2017 2016


Tagihan Kepada








Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks




Komersial Claims



Loan/Pension



Ritel Claims




Ritel Claims




Aset Lainnya

Other Assets

Tagihan Kepada


Tagihan Kepada



Entity





Securities Firm

Tagihan Kepada

BankClaims On

Banks




Komersial Claims



Loan/Pension



Ritel Claims




Ritel Claims


Tagihan Yang Telah


Loans

Aset Lainnya

Aset Lainnya

19 Bukan Lapangan Usaha | Non-Business Activity

0 0 20,044 0 0 1,449,464 448,138 61,992 0 0 0 421,304 0 0 1,251,604 111,229 37,752 0

20 Lainnya | Others 2,498,393 390,541 3,517 0 103,864 497,902 766,882 8,775 581,661 2,962,291 1,186,884 200,455 0 164,029 435,584 747,262 3,015 476,914

Total 2,498,393 0 0 393,797 23,561 690,578 103,864 2,205,636 3,931,043 173,306 581,661 2,962,291 0 0 1,199,118 624,060 493,610 164,029 2,201,742 4,618,398 371,389 476,914







Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual | Disclosure of Receivable and Provision based on Economy Sector - Bank Only


2017 2016

Wilayah Wilayah

No Sektor Ekonomi | Economy SectorsTagihan

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Belum Jatuh TempoImpaired Receivables Not yet Due

TagihanTagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Belum Jatuh Tempo

Impaired Receivables Not yet Due

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan | Agriculture, Hunting and Forestry

194 0 760 0 271 28 868 0 629 0 244 0

2 Perikanan | Fishery 696 0 176 36 0 0 14 0 1,046 317 0 0

3 Pertambangan dan Penggalian | Mining and Excavation

5,476 0 0 0 1 9,693 15,388 0 0 463 1 168

4 Industri Pengolahan | Manufacturing 597,577 42,759 71,320 27,089 2,075 80,097 908,757 796 20,406 7,147 2,011 92

5 Listrik, Gas dan Air | Electricity, Gas and Water 11 0 719 719 0 41,352 50,927 0 0 453 2,176 0

6 Konstruksi | Construction 139,768 0 75,334 69,303 694 62,470 421,264 3,744 2,799 161 642 0

7 Perdagangan Besar dan Eceran | Wholesale and Retail Trading

155,217 0 107,543 78,792 5,601 55,972 324,783 1,575 103,061 4,347 7,453 3,041

8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum | Accommodation and Food and Beverage

374,504 0 3,847 369 275 0 384,325 0 5,168 0 220 0

9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi | Transportation, Warehouse and Communication

113,993 0 4,855 3,916 306 56,352 284,002 0 5,183 3,364 1,904 135

10 Perantara Keuangan | Financial Brokerage 816,643 35,999 15,042 49,268 600 85,129 1,458,198 96 14,785 2,091 574 1,374

11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan | Real Estate, Leasing and Corporate Services

1,275,743 0 23,922 23,646 260 106,094 1,015,970 0 211 5,981 208 4,938

12Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib | Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Jasa Pendidikan | Education Services 0 0 0 0 0 0 16,028 0 0 0 2 0

14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial | Health and Social Services

371 0 640 0 84 0 607 0 640 0 83 0

15Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya | Public, Socio-culture, Entertainment and other Personal Services

8,125 0 3,925 249 392 0 14,084 967 9,079 542 584 0

16 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga | Personal services for household

20 0 0 0 1 0 139 0 0 0 5 0

17Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya | International institution and other international extra agencies

0 0 0 0 0 1,517 0 0 0 0 0 7,513

18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya | Undefined Activities

1,383 0 1,429 0 18 48,901 7,984 0 1,429 0 239 8,021

19 Bukan Lapangan Usaha | Non-Business Activity 1,927,959 23,787 72,933 25,108 19,932 0 1,786,292 1,124 44,435 56 9,907 0

20 Lainnya | Others 4,828,711 18,950 11,064 18,738 3,373 0 6,136,371 0 4,116 0 1,345 0

Total 10,246,391 121,495 393,512 297,234 33,882 547,604 12,826,002 8,302 212,987 24,922 27,600 25,283







Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN - Bank secara Individual | Detail of Impairment Provision Movement - Bank Only


2017 2016


CKPN IndividualIndividual Impairment Provision

CKPN KolektifPortfolio Impairment Provision



(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Saldo Awal CKPN | Beginning balance of impairment provision 24,922 27,600 18,084 19,878

2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN Pada Periode Berjalan (Net) | Charge/release of impairment provision for the current year (Net) 774,274 51,907 20,800 19,080

2.a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan | Charge of impairment provision for the current year

2.b. Pemulihan CKPN Pada Periode Berjalan | Release of impairment provision for the current year 774,274 51,907 20,800 19,080

3 CKPN Yang Digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan Pada Periode Berjalan | Impairment provision for write-off (501,979) (45,624) (13,963) (11,321)

4 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Periode Berjalan | Other charge/release for the current year 17 (38)

Saldo akhir CKPN 297,233 33,882 24,922 27,600

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual | Disclosure of Net Receivable based on Portfolio Category and Rating - Bank Only


Lembaga Pemeringkat | Rating Agency 2017

Tagihan Bersih | Net ReceivablePeringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Perigkat Total

No Kategori Portofolio | Portfolio CategoryStandard

and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,498,393 2,498,393

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik | Claims on Public Sector Entity

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 393,797 393,797

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal | Claims Secured by Residential Property

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23,561 23,561

6 Kredit Beragun Properti Komersial | Claims Secured by Commercial Real Estate

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 690,578 690,578

7 Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 103,864 103,864


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,205,636 2,205,636

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate

0 0 11,204 0 0 45,713 0 0 0 0 0 0 3,874,126 3,931,043

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 173,306 173,306

11 Aset Lainnya | Other Assets 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 581,661 581,661

Total 0 0 11,204 0 0 45,713 0 0 0 0 0 0 10,544,922 10,601,839






Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN - Bank secara Individual | Detail of Impairment Provision Movement - Bank Only


2017 2016






(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Saldo Awal CKPN | Beginning balance of impairment provision 24,922 27,600 18,084 19,878

2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN Pada Periode Berjalan (Net) | Charge/release of impairment provision for the current year (Net) 774,274 51,907 20,800 19,080

2.a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan | Charge of impairment provision for the current year

2.b. Pemulihan CKPN Pada Periode Berjalan | Release of impairment provision for the current year 774,274 51,907 20,800 19,080

3 CKPN Yang Digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan Pada Periode Berjalan | Impairment provision for write-off (501,979) (45,624) (13,963) (11,321)

4 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Periode Berjalan | Other charge/release for the current year 17 (38)

Saldo akhir CKPN 297,233 33,882 24,922 27,600







(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,498,393 2,498,393


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 393,797 393,797


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23,561 23,561


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 690,578 690,578


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 103,864 103,864


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,205,636 2,205,636


0 0 11,204 0 0 45,713 0 0 0 0 0 0 3,874,126 3,931,043


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 173,306 173,306

11 Aset Lainnya | Other Assets 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 581,661 581,661

Total 0 0 11,204 0 0 45,713 0 0 0 0 0 0 10,544,922 10,601,839







Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif | Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transactions


2017

No

Kategori PortofolioPortfolio Category

Jumlah notional Notional Amount Tagihan

DerivatifDerivative Receivable

Kewajiban DerivatifDerivativePayable

Tagihan Bersih Sebelum MRKNet Receivable

Before CRM

MRKCRM

(Credit Risk Mitigation)

Tagihan Bersih

Setelah MRKNet

Receivable After CRM

≤ 1 tahun<1 Year

> 1 thn - ≤ 5 thn

> 1 Year< 5 Year

> 5 thn> 5 Years

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Suku Bunga | Interest Rate

2Nilai Tukar | Foreign Exchange

181,721 20 95 3,655 3,655

3 Lainnya | Others

TOTAL 181,721 0 0 20 95 3,655 0 3,655







(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,962,291 2,962,291


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 0 25,218 107,749 0 0 0 0 0 0 0 0 1,066,151 1,199,118


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 624,060 624,060


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 493,610 493,610


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 164,029 164,029


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,201,742 2,201,742


0 30,036 0 138,178 0 0 0 0 0 0 0 4,450,184 4,618,398


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 371,389 371,389

11 Aset Lainnya | Other Assets 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 476,914 476,914

Total 0 55,254 107,749 138,178 0 0 0 0 0 0 0 12,810,371 13,111,552






Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif | Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transactions


2016

No


Jumlah notional Notional Amount Tagihan

DerivatifDerivative Receivable

Kewajiban DerivatifDerivativePayable

Tagihan Bersih

Sebelum MRKNet

Receivable Before CRM

MRKCRM

(Credit Risk Mitigation)

Tagihan Bersih

Setelah MRKNet

Receivable After CRM

≤ 1 tahun<1 Year

> 1 thn - ≤ 5 thn

> 1 Year< 5 Year

> 5 thn> 5 Years

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Suku Bunga | Interest Rate

0 0 0 0 0 0 0 0

2Nilai Tukar | Foreign Exchange

1,102,301 0 0 4,842 3,576 16,754 0 16,754

3 Lainnya | Others

0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 1,102,301 0 0 4,842 3,576 16,754 0 16,754







(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,962,291 2,962,291


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 0 25,218 107,749 0 0 0 0 0 0 0 0 1,066,151 1,199,118


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 624,060 624,060


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 493,610 493,610


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 164,029 164,029


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,201,742 2,201,742


0 30,036 0 138,178 0 0 0 0 0 0 0 4,450,184 4,618,398


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 371,389 371,389

11 Aset Lainnya | Other Assets 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 476,914 476,914

Total 0 55,254 107,749 138,178 0 0 0 0 0 0 0 12,810,371 13,111,552







Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual


2017 2016

No Sektor EkonomiEconomy Sector 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

Others ATMR Beban Modal 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

Others ATMRBeban Modal

(ATMRx8%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca | Balance Sheet Exposure


2,498,393 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,959,816 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik | Claims on Public Sector Entity

3


4Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks

0 342,562 0 0 0 47,563 0 0 0 92,294 7,384 0 965,480 0 0 0 216,856 0 0 0 301,524 24,122

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal | Claims Secured by Residential Property

0 0 23,561 0 0 0 0 0 0 8,246 660 0 0 624,060 0 0 0 0 0 0 218,421 17,474

6

Kredit Beragun Properti Komersial | Claims Secured by Commercial Real Estate

0 0 0 0 0 0 0 690,578 0 690,578 55,246 0 0 0 0 0 0 0 493,610 0 493,610 39,489

7

Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension

0 0 0 0 0 103,864 0 0 0 51,932 4,155 0 0 0 0 0 164,029 0 0 0 82,015 6,561

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel | Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio

0 0 0 0 0 0 2,155,290 0 0 1,616,468 129,317 0 0 0 0 0 0 2,200,841 0 0 1,650,631 132,050


0 11,204 0 0 0 0 0 3,802,382 0 3,804,623 304,370 0 30,036 0 0 0 0 0 4,491,739 0 4,497,746 359,820

10Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims

0 0 0 0 0 0 0 416 172,890 259,750 20,780 0 0 0 0 0 0 0 23,329 348,060 545,419 43,634

11 Aset Lainnya | Other Assets

121,769 0 0 0 0 0 0 353,742 106,150 512,967 41,037 144,975 0 0 0 0 0 0 272,914 59,025 361,451 28,916

Total Eksposur Neraca | Total On Balance Sheet

2,620,162 353,765 23,561 0 0 151,427 2,155,290 4,847,117 279,040 0 7,036,857 562,949 3,104,791 995,516 624,060 0 0 380,885 2,200,841 5,281,592 407,085 0 8,150,817 652,065








2017 2016




(ATMRx8%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)



2,498,393 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,959,816 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2


3



0 342,562 0 0 0 47,563 0 0 0 92,294 7,384 0 965,480 0 0 0 216,856 0 0 0 301,524 24,122

5


0 0 23,561 0 0 0 0 0 0 8,246 660 0 0 624,060 0 0 0 0 0 0 218,421 17,474

6


0 0 0 0 0 0 0 690,578 0 690,578 55,246 0 0 0 0 0 0 0 493,610 0 493,610 39,489

7


0 0 0 0 0 103,864 0 0 0 51,932 4,155 0 0 0 0 0 164,029 0 0 0 82,015 6,561

8


0 0 0 0 0 0 2,155,290 0 0 1,616,468 129,317 0 0 0 0 0 0 2,200,841 0 0 1,650,631 132,050


0 11,204 0 0 0 0 0 3,802,382 0 3,804,623 304,370 0 30,036 0 0 0 0 0 4,491,739 0 4,497,746 359,820


0 0 0 0 0 0 0 416 172,890 259,750 20,780 0 0 0 0 0 0 0 23,329 348,060 545,419 43,634

11 Aset Lainnya | Other Assets

121,769 0 0 0 0 0 0 353,742 106,150 512,967 41,037 144,975 0 0 0 0 0 0 272,914 59,025 361,451 28,916


2,620,162 353,765 23,561 0 0 151,427 2,155,290 4,847,117 279,040 0 7,036,857 562,949 3,104,791 995,516 624,060 0 0 380,885 2,200,841 5,281,592 407,085 0 8,150,817 652,065









2017 2016




(ATMRx8%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif | Off Balance Sheet


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2


3


4

Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks

0 0 0 0 0 17 0 0 0 9 1 0 0 0 0 0 28 0 0 0 14 1

5


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8


0 0 0 0 0 0 50,346 0 0 37,760 3,021 0 0 0 0 0 0 901 0 0 676 54


0 0 0 0 0 0 0 117,457 0 117,457 9,397 0 0 0 0 0 0 0 94,565 0 94,565 7,565


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total Eksposur TRA 0 0 0 0 0 17 50,346 117,457 0 0 155,225 12,418 0 0 0 0 0 28 901 94,565 0 0 95,255 7,620








2017 2016




(ATMRx8%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)



0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2


3


4

Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks

0 0 0 0 0 17 0 0 0 9 1 0 0 0 0 0 28 0 0 0 14 1

5


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8


0 0 0 0 0 0 50,346 0 0 37,760 3,021 0 0 0 0 0 0 901 0 0 676 54


0 0 0 0 0 0 0 117,457 0 117,457 9,397 0 0 0 0 0 0 0 94,565 0 94,565 7,565


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total Eksposur TRA 0 0 0 0 0 17 50,346 117,457 0 0 155,225 12,418 0 0 0 0 0 28 901 94,565 0 0 95,255 7,620









2017 2016




(ATMRx8%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) | Counterparty Credit Risk


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,475 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2


3



0 3,655 0 0 0 0 0 0 0 731 58 0 16,754 0 0 0 0 0 0 0 3,351 268

5


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6

Kredit Beragun Properti Korporasi | Claims Secured by Corporate Real Estate

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,058 0 2,058 165

Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk

0 3,655 0 0 0 0 0 0 0 0 731 58 2,475 16,754 0 0 0 0 0 2,058 0 0 5,409 433








2017 2016




(ATMRx8%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)



0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,475 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2


3



0 3,655 0 0 0 0 0 0 0 731 58 0 16,754 0 0 0 0 0 0 0 3,351 268

5


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6

Kredit Beragun Properti Korporasi | Claims Secured by Corporate Real Estate

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,058 0 2,058 165


0 3,655 0 0 0 0 0 0 0 0 731 58 2,475 16,754 0 0 0 0 0 2,058 0 0 5,409 433







Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual | Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation


2017 2016

Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang

Tidak Dijamin

Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin

No Kategori Portofolio Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Agunan Garansi Asuransi

Kredit Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)(8) = (3)-

[(4)+(5)+(6)+(7)](3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]


1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 2,498,393 0 2,498,393 2,959,816 0 2,959,816

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik | Claims on Public Sector Entity 0 0 0 0


0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 390,125 92,294 297,831 1,182,336 301,524 880,812


23,561 8,246 15,315 624,060 218,421 405,639


690,578 690,578 0 493,610 493,610 0

7 Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension 103,864 51,932 51,932 164,029 82,015 82,014

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel | Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio

2,155,290 1,616,468 538,822 2,200,841 1,650,631 550,210

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 3,813,586 3,804,623 8,963 4,521,776 4,497,746 24,030

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 173,306 259,750 (86,444) 371,389 545,419 (174,030)

11 Aset Lainnya | Other Assets 581,660 512,966 68,694 476,914 361,452 115,462

Total Eksposur Neraca 10,430,363 7,036,857 0 0 0 3,393,506 12,994,771 8,150,818 0 0 0 4,843,953


1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 0 0 0 0 0 0



0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 17 9 8 28 14 14


0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0

7 Kredit Pegawai / Pensiunan | Employee Loan/Pension 0 0 0 0 0 0


50,346 37,760 12,586 901 676 225

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 117,457 117,457 0 94,565 94,565 0

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 0 0 0 0 0 0

Total Eksposur TRA 167,820 155,226 0 0 0 12,594 95,494 95,255 0 0 0 239


1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 0 0 0 2,475 0 2,475



0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 3,655 731 2,924 16,754 3,351 13,403


0 0 0 0 0 0

6 Tagihan Kepada Korporat | Claims on Corporate 0 0 0 2,058 2,058 0


3,655 731 0 0 0 2,924 21,287 5,409 0 0 0 15,878

Total (A+B+C) 10,601,838 7,192,814 0 0 0 3,409,024 13,111,552 8,251,482 0 0 0 4,860,070





Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual | Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation


2017 2016

Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang

Tidak Dijamin

Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin

No Kategori Portofolio Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Agunan Garansi Asuransi

Kredit Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)(8) = (3)-

[(4)+(5)+(6)+(7)](3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]


1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 2,498,393 0 2,498,393 2,959,816 0 2,959,816



0 0 0 0



23,561 8,246 15,315 624,060 218,421 405,639


690,578 690,578 0 493,610 493,610 0



2,155,290 1,616,468 538,822 2,200,841 1,650,631 550,210

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 3,813,586 3,804,623 8,963 4,521,776 4,497,746 24,030

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 173,306 259,750 (86,444) 371,389 545,419 (174,030)


Total Eksposur Neraca 10,430,363 7,036,857 0 0 0 3,393,506 12,994,771 8,150,818 0 0 0 4,843,953





0 0 0 0



0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0



50,346 37,760 12,586 901 676 225

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 117,457 117,457 0 94,565 94,565 0

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 0 0 0 0 0 0

Total Eksposur TRA 167,820 155,226 0 0 0 12,594 95,494 95,255 0 0 0 239


1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 0 0 0 2,475 0 2,475



0 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 3,655 731 2,924 16,754 3,351 13,403


0 0 0 0 0 0

6 Tagihan Kepada Korporat | Claims on Corporate 0 0 0 2,058 2,058 0


3,655 731 0 0 0 2,924 21,287 5,409 0 0 0 15,878

Total (A+B+C) 10,601,838 7,192,814 0 0 0 3,409,024 13,111,552 8,251,482 0 0 0 4,860,070






Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual | Disclosure of Credit RWA under Standardized Approach – On Balance Sheet - Bank Only(dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)


2017 2016

Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan

Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMR Sebelum

MRKRWA

Before CRM

ATMR Setelah

MRKRWA After

CRM

Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMR Sebelum

MRKRWA

Before CRM

ATMR Setelah MRK

RWA After CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 2,498,393 0 0 2,959,816 0 0





23,561 8,246 8,246 624,060 218,421 218,421


690,578 690,578 690,578 493,610 493,610 493,610



2,155,290 1,616,468 1,610,279 2,200,841 1,650,631 1,642,902

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 3,813,586 3,804,623 3,726,662 4,521,775 4,497,746 4,135,502

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 173,306 259,750 212,208 371,389 545,419 511,846


TOTAL 10,430,363 7,036,857 6,904,434 12,994,770 8,150,817 7,746,490

4.2.a.1 Tabel Jumlah Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual | Total Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation - Bank Only (dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)

2017 2016


Tagihan BersihNet Receivable

Bagian Yang Dijamin DenganPart Secured By

Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Exposure



Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured ExposureAgunan

Cash CollateralGaransi

Guarantee

Asuransi KreditCredit

Insurance

LainnyaOthers

AgunanCash Collateral

GaransiGuarantee


Insurance

LainnyaOthers


10,430,363 7,036,857 3,393,506 12,994,771 8,150,818 0 0 0 4,843,953 24,030

Total Eksposur TRA | Total Off Balance Sheet

167,820 155,226 12,594 95,494 95,255 0 0 0 239 (174,030)


3,655 731 2,924 21,287 5,409 0 0 0 15,878 115,462

Total (A+B+C) 10,601,838 7,192,814 0 0 0 3,409,024 13,111,552 8,251,482 0 0 0 4,860,070 4,843,953






4.2.a.1 Tabel Jumlah Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual | Total Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation - Bank Only (dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)

2017 2016




Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Exposure



Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured ExposureAgunan

Cash CollateralGaransi

Guarantee


Insurance

LainnyaOthers

AgunanCash Collateral

GaransiGuarantee


Insurance

LainnyaOthers


10,430,363 7,036,857 3,393,506 12,994,771 8,150,818 0 0 0 4,843,953 24,030

Total Eksposur TRA | Total Off Balance Sheet

167,820 155,226 12,594 95,494 95,255 0 0 0 239 (174,030)


3,655 731 2,924 21,287 5,409 0 0 0 15,878 115,462

Total (A+B+C) 10,601,838 7,192,814 0 0 0 3,409,024 13,111,552 8,251,482 0 0 0 4,860,070 4,843,953

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Individual | Disclosure of Credit RWA under Standardized Approach – Off Balance Sheet - Bank Only(dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)


2017 2016


Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMR Sebelum

MRKRWA

Before CRM

ATMR Setelah

MRKRWA After

CRM

Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMR Sebelum

MRKRWA

Before CRM

ATMR Setelah MRK

RWA After CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (3) (4) (5)



0 0 0


0 0 0



0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0



50,346 37,760 37,760 901 676 676

9 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 117,457 117,457 117,457 94,565 94,565 94,565

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Past Due Claims 0 0 0 0 0 0







Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Individual | Disclosure of Credit RWA under Standardized Approach – Off Balance Sheet - Bank Only(dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)


2017 2016


Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMR Sebelum

MRKRWA

Before CRM

ATMR Setelah

MRKRWA After

CRM

Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMR Sebelum

MRKRWA

Before CRM

ATMR Setelah MRK

RWA After CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah | Claims on Sovereign 0 0 0 2,475 0 0


0 0 0


0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank | Claims on Banks 3,655 731 731 16,754 3,351 3,351


0 0 0 0 0 0

6 Tagihan Kepada Korporasi | Claims on Corporate 0 0 0 2,058 2,058 2,058

TOTAL 3,655 731 731 21,288 5,409 5,409

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit | Table Disclosure of Total Credit Risk Measurement


2017 2016

1 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT | TOTAL CREDIT RISK WEIGHTED ASSET 7,060,407 7,847,156

2 TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL | TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR






Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual | Disclosure of Operational RWA under Basic Indicator Approach - Bank Only


No Jenis RisikoType Of Risk

2017 2016


Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun

Terakhir)Gross Income (Average

Of Last 3 Years)

Beban ModalCapital Charge

ATMRRWA

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun

Terakhir)Beban Modal ATMR

(1) (2) -3 (4) (5) (3) (4) (5)

1 Pendekatan Indikator Dasar | Basic Indicator Approach

400,229 60,034 750,430 355,905 53,386 667,322

TOTAL 400,229 60,034 750,430 355,905 53,386 667,322

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar | Presents Market RWA under the Standardized Approach.



2017 2016


ATMRRWA


ATMRRWA

(1) (2) (3) (4) (3) (4)

1 Risiko Suku Bunga | Interest Rate Risk 6,573 82,164 2,261 28,258

a. Risiko Spesifik | Specific Risk 160 2,004 0 0

b. Risiko Umum | General Risk 6,413 80,160 2,261 28,258

2 Risiko Nilai Tukar | Foreign Exchange Risk 5,574 69,681 4,979 62,235

3 Risiko Option | Option Risk







Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual | Disclosure of Maturity Profile – Rupiah - Bank Only(dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)

2017 2016

No RekeningAccount

SaldoNet

Receivable

Jatuh TempoMaturity

SaldoNet

Receivable

Jatuh TempoMaturity

≤ 1 bulanup to 1 month

> 1 bln s.d. 3 bln

> 1 month to 3 months

> 3 bln s.d. 6 bln

> 3 months to

6 months

> 6 bln s.d. 12 bln

> 6 months to

12 months

> 12 bln> 12 months


> 1 bln s.d. 3 bln


> 3 bln s.d. 6 bln

> 3 months to

6 months

> 6 bln s.d. 12 bln

> 6 months to

12 months

> 12 bln> 12 months

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I NERACA | On Balance Sheet

A. Aset | Assets

1 Kas | Cash 119,530 119,530 0 0 0 0 141,971 141,971 0 0 0 0

2 Penempatan pada Bank Indonesia | Placement to BI 1,175,992 1,175,992 0 0 0 0 1,431,551 1,431,551 0 0 0 0

3 Penempatan pada Bank Lain | Placement to Other Bank 221,281 221,281 0 0 0 0 587,213 587,213 0 0 0 0

4 Surat Berharga | Marketable Securities 1,101,137 81,336 100,359 49,338 154 869,950 1,375,817 150,197 49,532 48,952 30,000 1,097,136

5 Kredit yang Diberikan | Loan 6,497,979 234,303 443,924 208,037 847,719 4,763,996 7,481,426 271,011 237,630 233,866 784,937 5,953,982

6 Tagihan Lainnya | Other Receivables 22 0 22 0 0 0 4,842 0 4,842 0 0 0

7 Lain-lain | Others 575,467 46,141 0 0 0 529,326 325,069 65,055 0 0 0 260,014

Total Aset 9,691,409 1,878,583 544,305 257,375 847,873 6,163,272 11,347,889 2,646,998 292,004 282,818 814,937 7,311,132

B. Kewajiban | Liabilities

1 Dana Pihak Ketiga | Deposit from Customer 8,238,813 939,672 0 0 0 7,299,141 8,400,202 1,543,709 211,538 16,201 95,324 6,533,430

2 Kewajiban pada Bank Indonesia | Liabilities to BI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Kewajiban pada Bank Lain | Liabilities to Other Bank 197,257 0 197,257 0 0 0 507,316 0 507,316 0 0 0

4 Surat Berharga yang Diterbitkan | Issued Marketable Securities

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Pinjaman yang Diterima | Borrowing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Kewajiban Lainnya | Other Liabilities 138,902 0 138,902 0 0 0 92,352 0 92,352 0 0 0

7 Lain-lain | Others 84,970 84,970 0 0 0 0 164,960 164,960 0 0 0 0

Total Kewajiban | Total Liabilities 8,659,942 1,024,642 336,159 0 0 7,299,141 9,164,831 1,708,669 811,206 16,201 95,324 6,533,430

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca | Asset - Liabilities 1,031,467 853,941 208,146 257,375 847,873 (1,135,869) 2,183,058 938,328 (519,202) 266,617 719,613 777,702

II REKENING ADMINISTRATIF | Off Balance Sheet

A. Tagihan Rekening Administratif | Derivative Receivable

1 Komitmen | Commitment 141,028 141,028 0 0 0 0 278,634 67,314 0 0 211,320 0

2 Kontinjensi | Contigent 117,360 117,360 0 0 0 98,220 98,220 0 0 0 0

Total Tagihan Rekening Administratif | Total Derivative Receivable 258,388 258,388 0 0 0 0 376,854 165,534 0 0 211,320 0

B. Kewajiban Rekening Administratif

1 Komitmen | Commitment 457,003 457,003 0 0 0 0 1,013,266 877,461 135,805 0 0 0

2 Kontinjensi | Contigent 11,534 11,534 17,353 17,353 0 0 0 0

Total Kewajiban Rekening Administratif | Total Derivative Payable 468,537 468,537 0 0 0 0 1,030,618 894,813 135,805 0 0 0

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (210,148) (210,148) 0 0 0 0 (653,764) (729,279) (135,805) 0 211,320 0

Selisih (IA-IB)+(IIA-IIB) 821,318 643,793 208,146 257,375 847,873 (1,135,869) 1,529,294 209,049 (655,007) 266,617 930,933 777,702

Selisih Kumulatif | Cummulative Difference 643,793 851,939 1,109,314 1,957,187 821,318 209,049 (445,958) (179,341) 751,592 1,529,294






Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual | Disclosure of Maturity Profile – Rupiah - Bank Only(dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)

2017 2016

No RekeningAccount

SaldoNet

Receivable

Jatuh TempoMaturity

SaldoNet

Receivable

Jatuh TempoMaturity


> 1 bln s.d. 3 bln


> 3 bln s.d. 6 bln

> 3 months to

6 months

> 6 bln s.d. 12 bln

> 6 months to

12 months

> 12 bln> 12 months


> 1 bln s.d. 3 bln


> 3 bln s.d. 6 bln

> 3 months to

6 months

> 6 bln s.d. 12 bln

> 6 months to

12 months

> 12 bln> 12 months

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


A. Aset | Assets

1 Kas | Cash 119,530 119,530 0 0 0 0 141,971 141,971 0 0 0 0

2 Penempatan pada Bank Indonesia | Placement to BI 1,175,992 1,175,992 0 0 0 0 1,431,551 1,431,551 0 0 0 0


4 Surat Berharga | Marketable Securities 1,101,137 81,336 100,359 49,338 154 869,950 1,375,817 150,197 49,532 48,952 30,000 1,097,136

5 Kredit yang Diberikan | Loan 6,497,979 234,303 443,924 208,037 847,719 4,763,996 7,481,426 271,011 237,630 233,866 784,937 5,953,982

6 Tagihan Lainnya | Other Receivables 22 0 22 0 0 0 4,842 0 4,842 0 0 0

7 Lain-lain | Others 575,467 46,141 0 0 0 529,326 325,069 65,055 0 0 0 260,014

Total Aset 9,691,409 1,878,583 544,305 257,375 847,873 6,163,272 11,347,889 2,646,998 292,004 282,818 814,937 7,311,132


1 Dana Pihak Ketiga | Deposit from Customer 8,238,813 939,672 0 0 0 7,299,141 8,400,202 1,543,709 211,538 16,201 95,324 6,533,430


3 Kewajiban pada Bank Lain | Liabilities to Other Bank 197,257 0 197,257 0 0 0 507,316 0 507,316 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


6 Kewajiban Lainnya | Other Liabilities 138,902 0 138,902 0 0 0 92,352 0 92,352 0 0 0

7 Lain-lain | Others 84,970 84,970 0 0 0 0 164,960 164,960 0 0 0 0

Total Kewajiban | Total Liabilities 8,659,942 1,024,642 336,159 0 0 7,299,141 9,164,831 1,708,669 811,206 16,201 95,324 6,533,430

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca | Asset - Liabilities 1,031,467 853,941 208,146 257,375 847,873 (1,135,869) 2,183,058 938,328 (519,202) 266,617 719,613 777,702



1 Komitmen | Commitment 141,028 141,028 0 0 0 0 278,634 67,314 0 0 211,320 0


Total Tagihan Rekening Administratif | Total Derivative Receivable 258,388 258,388 0 0 0 0 376,854 165,534 0 0 211,320 0


1 Komitmen | Commitment 457,003 457,003 0 0 0 0 1,013,266 877,461 135,805 0 0 0


Total Kewajiban Rekening Administratif | Total Derivative Payable 468,537 468,537 0 0 0 0 1,030,618 894,813 135,805 0 0 0

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (210,148) (210,148) 0 0 0 0 (653,764) (729,279) (135,805) 0 211,320 0

Selisih (IA-IB)+(IIA-IIB) 821,318 643,793 208,146 257,375 847,873 (1,135,869) 1,529,294 209,049 (655,007) 266,617 930,933 777,702

Selisih Kumulatif | Cummulative Difference 643,793 851,939 1,109,314 1,957,187 821,318 209,049 (445,958) (179,341) 751,592 1,529,294







9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas(dalam jutaan rupiah | In Million Rupiah)

2017 2016

No RekeningAccount

SaldoNet

Receivable

Jatuh TempoMaturity

SaldoNet

Receivable

Jatuh TempoMaturity


> 1 bln s.d. 3 bln


> 3 bln s.d. 6 bln

> 3 months to

6 months

> 6 bln s.d. 12 bln

> 6 months to

12 months

> 12 bln> 12 months


> 1 bln s.d. 3 bln


> 3 bln s.d. 6 bln

> 3 months to

6 months

> 6 bln s.d. 12 bln

> 6 months to

12 months

> 12 bln> 12 months

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


A. Aset | Assets

1 Kas | Cash 2,239 2,239 0 0 0 0 3,004 3,004 0 0 0 0

2 Penempatan pada Bank Indonesia | Placement to BI 351,398 351,398 0 0 0 0 572,581 572,581 0 0 0 0


4 Surat Berharga | Marketable Securities 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kredit yang Diberikan | Loan 285,827 1,248 109,408 68,339 760 106,071 460,369 47,208 230,083 2,695 26,042 154,341

6 Tagihan Lainnya | Other Receivables 1,520 1,520 0 0 0 0 89,276 89,276 0 0 0 0

7 Lain-lain | Others 22,264 692 0 0 0 21,572 2,183 1,900 0 0 0 283

Total Aset 828,852 522,702 109,408 68,339 760 127,643 1,574,700 1,161,256 230,083 2,695 26,042 154,624


1 Dana Pihak Ketiga | Deposit from Customer 788,896 315,784 0 0 0 473,112 1,939,205 767,474 224,519 0 4,338 942,873


3 Kewajiban pada Bank Lain | Liabilities to Other Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


6 Kewajiban Lainnya | Other Liabilities 2,754 0 0 0 0 2,754 90,441 0 0 0 0 90,441

7 Lain-lain | Others 1,954 1,954 0 0 0 0 2,668 2,668 0 0 0 0

Total Kewajiban | Total Liabilities 793,604 317,737 0 0 0 475,866 2,032,313 770,142 224,519 0 4,338 1,033,314

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca | Asset - Liabilities 35,248 204,964 109,408 68,339 760 (348,223) (457,613) 391,114 5,564 2,695 21,704 (878,690)



1 Komitmen | Commitment 40,703 40,703 0 0 0 0 821,732 687,007 134,725 0 0 0


Total Tagihan Rekening Administratif | Total Derivative Receivable 53,791 53,791 0 0 0 0 830,384 695,659 134,725 0 0 0


1 Komitmen | Commitment 146,505 146,505 0 0 0 337,816 135,728 0 0 202,088 0


Total Kewajiban Rekening Administratif | Total Derivative Payable 154,646 154,646 0 0 0 0 345,899 143,812 0 0 202,088 0

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (100,855) (100,855) 0 0 0 0 484,485 551,848 134,725 0 (202,088) 0

Selisih (IA-IB)+(IIA-IIB) (65,607) 104,109 109,408 68,339 760 (348,223) 26,872 942,961 140,289 2,695 (180,383) (878,690)

Selisih Kumulatif | Cummulative Difference 104,109 213,518 281,857 282,617 (65,607) 942,961 1,083,251 1,085,945 905,562 26,872







TANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY





TANGGUNG JAWAB SOSIAL

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

CSR ACTIVITY IS MNC BANK’S COMMITMENT TO PROVIDE POSITIVE

CONTRIBUTION AND ADDED VALUES TO ALL STAKEHOLDERS BY

SYNERGIZING BETWEEN CSR PROGRAM AND BANK’S BUSINESS

STRATEGY IN ORDER TO ACHIEVE OPTIMUM BUSINESS GROWTH.

KEGIATAN CSR MERUPAKAN KOMITMEN MNC BANK GUNA MEMBERIKAN KONTRIBUSI POSITIF SERTA NILAI TAMBAH KEPADA SELURUH STAKEHOLDERS DENGAN MENSINERGIKAN ANTARA PROGRAM CSR DENGAN STRATEGI BISNIS BANK SEHINGGA DAPAT MENCAPAI PERTUMBUHAN BISNIS YANG OPTIMAL.

338 Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial dan KemasyarakatanResponsibility Towards Social and Community Development

342 Lingkungan HidupEnvironmental Responsibility

343 Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan KerjaEmployment, Occupational Safety and Health

346 Pengembangan Sosial KemasyarakatanSocial and Community Development

348 Tanggung Jawab Sosial terhadap Produk dan NasabahResponsibility toward Products and Customers






TANGGUNG JAWAB TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATANRESPONSIBILITY TOWARDS SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT

MNC BANK CSR ACTIVITIES DURING 2017 WERE FOCUSED ON 3 (THREE) AREAS, NAMELY HEALTH, EDUCATION AND RELIGIOUS ACTIVITIES. THE ACTIVITIES SHOULD HAVE AN ONGOING EFFECT, NOT

ONLY ON THE MNC BANK ITSELF, BUT ALSO ON THE SURROUNDING ENVIRONMENT

KEGIATAN CSR MNC BANK SELAMA 2017 LEBIH MENGEDEPANKAN PADA 3 (TIGA) BIDANG, YAKNI KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN.

PROGRAM CSR MNC BANK MENGUTAMAKAN PADA KEGIATAN YANG EFEKNYA DAPAT DIRASAKAN SECARA BERKESINAMBUNGAN, TIDAK HANYA BAGI MNC

BANK SENDIRI, NAMUN JUGA TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR.





Dalam menjalankan usaha, MNC Bank selalu berupaya memberikan kontribusi positif, baik kepada lingkungan sekitar, karyawan maupun masyarakat luas. Hal ini karena MNC Bank menyadari bahwa keberhasilan Bank dalam menjalankan Rencana Bisnis Bank tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, melainkan juga oleh stakeholders yang terlibat dimana Bank menjalankan kegiatan usahanya. Salah satu upaya MNC Bank untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan, karyawan maupun masyarakat sekitar adalah melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Dalam melaksanakan kegiatan CSR, khususnya selama 2017, MNC Bank lebih mengedepankan pada 3 (tiga) bidang, yakni kesehatan, pendidikan dan keagamaan. Hal ini merupakan bentuk komitmen MNC Bank yang menjadikan program CSR sebagai bagian penting dari kegiatan yang dilakukan Bank. Terkait hal tersebut, program CSR MNC Bank mengutamakan pada kegiatan yang efeknya dapat dirasakan secara berkesinambungan, tidak hanya bagi MNC Bank sendiri, namun juga terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Untuk mencapai tujuan tersebut dan memperluas jangkauan serta manfaat dari kegiatan CSR, MNC Bank senantiasa bersinergi dengan unit bisnis MNC Group dibawah bendera MNC Peduli.

KEBIJAKAN CSRKegiatan CSR merupakan komitmen MNC Bank guna memberikan kontribusi positif serta nilai tambah kepada seluruh stakeholders dengan mensinergikan antara Program CSR dengan strategi bisnis Bank sehingga dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang optimal. Dalam melaksanakan program CSR, MNC Bank mengacu pada ketentuan dan perundangan yang berlaku, diantaranya yaitu :1. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.2. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang

Tangung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.

4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan no.1/SEOJK.07/2014 tentang Kewajiban Penyelenggaraan Edukasi Keuangan bagi Pelaku Usaha Jasa Keuangan.

In conducting its business, MNC Bank strives to contribute positively, both to the surrounding environment, employees and the wider communities. MNC Bank realizes that the Bank’s success in carrying out the Bank Business Plan is not only influenced by internal factors, but also by the stakeholders involved with whom the Bank conducts its business activities. One of MNC Bank’s efforts to contribute positively to the environment, employees and surrounding communities is through the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) program.

In carrying out CSR activities, especially in 2017, MNC Bank focused on 3 (three) areas, namely health, education and religious areas. This is MNC Bank’s commitment in making CSR program an important part of the Bank’s activities. MNC Bank CSR program prioritizes on activities which would generate continuous effects not only for MNC Bank, but also for the communities and surrounding environment. To achieve these objectives and expand the reach and benefits of CSR activities, MNC Bank synergizes with the MNC Group business units under the MNC Peduli.

CSR POLICYCSR activity is MNC Bank’s commitment to provide positive contribution and added values to all stakeholders by synergizing between CSR Program and Bank’s business strategy in order to achieve optimum business growth. In implementing the CSR program, MNC Bank refers to the applicable laws and regulations, including:

1. Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies.

2. Government Regulation No. 47/2012 on Social and Environmental Responsibility of Limited Liability Companies.

3. Regulation of Financial Service Authority No. 51/POJK.03/2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers and Public Companies.

4. Circular Letter of Financial Service Authority No. 1/SEOJK.07/2014 concerning the Operational Obligations of Financial Education for Financial Services Business Practitioners.

TANGGUNG JAWAB TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

Responsibility Towards Social and Community Development






ANGGARAN DAN LINGKUP KEGIATANSepanjang 2017, total alokasi anggaran yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan CSR MNC Bank adalah sebesar Rp 203.578.192, Dana tersebut dipergunakan untuk kegiatan CSR yang diprioritaskan pada bidang kesehatan, pendidikan dan keagamaan.

Adapun ruang lingkup kegiatan CSR MNC Bank dapat diuraikan sebagai berikut:1. Bidang kesehatan

Pelaksanaan program CSR terkait bidang kesehatan antara lain program pengobatan gratis dan program donor darah yang diadakan secara rutin oleh Bank baik sendiri maupun bekerjasama dengan unit bisnis lain dibawah naungan MNC Group.

2. Bidang Pendidikan/Edukasi Kepada MasyarakatKegiatan CSR dibidang pendidikan meliputi pemberian edukasi kepada masyarakat terkait edukasi dan literasi keuangan yang dilakukan di sekolah-sekolah sesuai dengan roadmap yang dikeluarkan oleh OJK.

3. Bidang KeagamaanPelaksanaan CSR di bidang Program keagamaan dilaksanakan antara lain buka puasa bersama, sumbangan hewan qurban, perayaan Hari Raya Keagamaan di lingkungan karyawan serta pelaksanaan santunan kepada anak yatim dan bantuan sosial.


Kegiatan CSR Tahun 2017 Lokasi

Youth Collaboration Towards Action Kalibata, Jakarta

Donor Darah MNC “Let’s Share The Love with Your Blood” MNC Tower, Jakarta

Operasi Katarak “Sepuluh Ribu Mata” RS Awal Bros, Batam

Pemberian 100 Kacamata Gratis Gedung MNC Financial Services, Medan

UNICEF Check Out for Children Westin , Bali

Prospect for Global Financial Stability Lecture Universitas Atmajaya, Jakarta

Pengembangan Seni Anak Sejak Usia DIni Hotel Grand Sahid, Jakarta

Indonesia Banking Outlook & Overview Lecture Universitas Atmajaya, Jakarta

Edukasi Literasi Financial “Mengenal Jasa perbankan” SMPN 82, Grogol Jakarta

Fun Schooling “Ayo ke Bank” SDN 045, Tarakan

Edukasi Literasi dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan “Ayo Menabung ke Bank” SD Al Fauzien, Depok

Financial Day Universitas Atmajaya, Jakarta

Fun Schooling “Ayo ke Bank” TK Eka Dhiyasa, Tarakan

Perayaan Paskah Penyandang Difabel Gereja GKPO Halim, Jakarta

Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim MNC Bank MNC Financial Center, Jakarta

Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim IBI

Sumbangan Hewan Qurban Idul Adha Masjid MNC Center, Jakarta

Ibadah Natal Persekutuan Doa MNC Bank MNC Tower, Jakarta

BUDGET AND SCOPE OF ACTIVITIESThroughout 2017, the total budget allocation used to support MNC Bank’s CSR activities amounted to Rp203,578,192. The Fund being used for CSR activities prioritized in health, education and religious area.

The scope of CSR MNC Bank activities can be described as follows:1. Health sector

Implementation of CSR program related to health sector include free medical program and blood donor program which being held regularly by Bank either by itself or in cooperation with other business unit under MNC Group.

2. Community EducationCSR activities in education sector include providing education to the public related to financial education and literacy conducted in schools in accordance with the roadmap issued by Financial Service Authority (OJK).

3. Religious sectorImplementation of CSR program in religious sector include iftar, donations of qurban animals, celebration of religious holidays among employees and grants to orphans and social assistance.





STRUKTUR PENGELOLASebagai komitmen MNC Bank untuk bekontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat sekitar serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial, MNC Bank telah memberikan tanggung jawab pelasanaan kegiatan CSR kepada tim khusus. Tim khusus yang menangani pelaksanaan kegiatan CSR MNC Bank adalah Corporate Secretary Group dibawah direktorat Presiden Direktur.

PENGHARGAAN Komitmen MNC Bank dalam melaksanakan kegiatan CSR melalui program-program yang diutamakan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan menghantarkan MNC Bank memperoleh penghargaan TOP CSR 2017 yang diselenggarakan oleh Business Review dalam kategori Improvement 2017.

TARGET CSR 2018Program CSR yang dilaksanakan MNC Bank merupakan program yang berkelanjutan dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dan nilai tambah bagi seluruh stakeholders serta bersifat berkelanjutan. Kontribusi positif yang diberikan diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Pada 2018, program CSR MNC Bank masih berfokus pada 3 (tiga) bidang kegiatan yaitu pendidikan, kesehatan dan keagamaan. Di masa yang akan datang, MNC Bank akan terus meningkatkan sinergi dengan unit bisnis lain di MNC Group dalam menyelenggaraan kegiatan CSR dibawah MNC Peduli. Hal ini dilakukan dalam rangka memperluas jangkauan dari kegiatan CSR sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan dan menerima manfaatnya.

KEGIATAN CSR 2017Berdasarkan dengan ketentuan SEOJK 30, kegiatan CSR MNC Bank dilaksanakan sesuai dengan empat program yang tercakup dalam ketentuan tersebut, sebagai berikut:1. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.2. Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, Dan Keselamatan

Kerja.3. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan.4. Tanggung Jawab Konsumen.

Berikut penjelasan dari masing-masing program.

MANAGEMENT STRUCTUREMNC Bank is committed to positively contributing to the environment and surrounding communities and improving community welfare as a form of its social responsibility. MNC Bank assigns the responsibility to expand CSR activities to the Corporate Secretary as a dedicated CSR team. As a working unit, Corporate Secretary is under the directorate of President Director.

AWARDSMNC Bank’s commitment in conducting CSR activities through programs that are prioritized on improving social welfare and environment would support MNC Bank in getting TOP CSR 2017 Award organized by Business Review in Improvement category.

2018 CSR TARGET The CSR program implemented by MNC Bank is a sustainable program expected to contributing positive added values to all stakeholders. The positive contribution is expected to drive better welfare and quality of life for the community.

In 2018, MNC Bank’s CSR program remains focused on 3 (three) areas, which are education, health and religious area. In the future, MNC Bank will continue to enhance synergies with other business units at MNC Group by organizing CSR activities under MNC Peduli. This is done in order to expand the reach of CSR activities for the experience and benefits of the communities.

2017 CSR ACTIVITIESPursuant to SEOJK 30, the Bank’s CSR MNC activities are conducted in accordance with the four programs covered in such regulation, which are:1. Environmental Responsibility.2. Employment, Occupational, Health and Safety.

3. Social and Community Development.4. Consumer Responsibility.

Each program is elaborated as follows.


RESPONSIBILITY TOWARDS SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT






KebijakanSebagai industri yang bergerak di bidang jasa perbankan, maka kegiatan operasional MNC Bank tidak berdampak langsung terhadap lingkungan. Namun demikian, MNC Bank tetap berupaya mengelola dan meminimalkan risiko/dampak operasional terhadap lingkungan dengan berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yang diimplementasikan di lingkungan internal Bank, diantaranya, penghematan penggunaan kertas, penggunaan listrik maupun penggunaan bahan bakar. Kebijakan ini diterapkan mulai dari kantor pusat hingga kantor cabang. MNC Bank menyadari, kebijakan ini memberikan dampak positif tidak hanya terhadap lingkungan tetapi juga terciptanya budaya efisiensi di MNC Bank.

KegiatanSebagai bagian dari komitmen MNC Bank terhadap tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, MNC Bank telah melaksanakan program penghematan dalam operasional Bank sehari-hari, diantaranya melalui : 1. Penghematan penggunaan kertas dengan memaksimalkan

penggunaan email atau soft copy. Penghematan penggunaan kertas dengan konsep papperless sudah diterapkan MNC Bank dan diharapkan dapat membantu pelestarian alam utamanya mengurangi penebangan pohon mengingat produksi kertas menggunakan bahan baku kayu.

2. Penghematan penggunaan listrik dan penghematan penggunaan air. Penghematan listrik dilakukan dengan cara mematikan lampu dan AC pada ruangan yang sedang tidak digunakan dan mengoptimalkan penggunaan air. Sosialisasi penghematan listrik dan air pun dilaksanakan guna memberikan awareness karyawan akan efisiensi.

3. Penghematan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan melakukan pengendalian penggunaan BBM kendaraan operasional maupun kendaraan dinas jabatan. MNC Bank menyadari bahwa saat ini seluruh elemen masyarakat harus turut membantu mengurangi dan menanggulangi krisis energi.

PolicyAs a company engaged in Banking services, MNC Bank’s operational activities have no direct impact on the environment. However, MNC Bank strives to manage and minimize the operational risks/impacts on the environment by participating in environmental conservation efforts implemented within the Bank’s internal environment, such as reducing the consumption of paper, water and electricity. This policy is applied from head office to branch offices. MNC Bank realizes that this policy has positive impacts not only on the environment but also the creation of an efficiency culture in MNC Bank.

ActivityAs part of MNC Bank’s commitment to environmental responsibility, MNC Bank has implemented efficiency promotion program in daily Bank operations, including:

1. Paper use reduction by maximizing the use of email or soft copy. Paper reduction through paperless concept has been applied by MNC Bank and is expected to help nature conservation which ultimately would reduce logging considering paper is produced from wood.

2. Electricity and water use savings. Electricity saving is done by turning off lights and air conditioning in the room that is not in use and optimizing the use of water. Information dissemination of electricity and water savings is implemented to provide employees awareness on efficiency.

3. Fuel oil consumption savings by controlling the use of fuel on operational and official vehicles. MNC Bank acknowledges that all society elements must help to reduce and overcome the energy crisis.

LINGKUNGAN HIDUPENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY






KETENAGAKERJAAN Kebijakan Kebijakan dalam tanggung jawab sosial dibidang ketenagakerjaan dijalankan dengan cara mematuhi semua peraturan perundang-udangan yang berlaku terakit bidang ketenagakerjaan. MNC Bank juga telah mensosialisasikan Peraturan Perusahaan, Nilai-Nilai Budaya Perusahaan dan Kode Etik kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan MNC Bank.

MNC Bank sepenuhnya menyadari bahwa karyawan merupakan aset terpenting dan berharga bagi Bank. Oleh karena itu, MNC Bank selalu menciptakan hubungan kerja sama yang harmonis antara manajemen dan seluruh karyawan. Dalam praktiknya, MNC Bank memberi perlakuan yang sama terhadap seluruh karyawan dengan tidak memandang suku, ras, agama dan gender.

Kegiatan 1. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja MNC Bank senantiasa memberikan kesempatan yang

sama bagi seluruh karyawam untuk terus berkembang. Untuk itu, semua karyawan diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti program rekrutmen karyawan. Pengangkatan calon karyawan didasarkan atas hasil seleksi dan hasil evaluasi pada masa percobaan.

2. Kesetaraan dalam program pendidikan dan pelatihan Dalam rangka meningkatkan skill dan kinerja karyawan,

MNC Bank secara rutin memberikan berbagai program pendidikan dan pelatihan peningkatan skill dan kapasitas karyawan untuk menunjang operasional Perusahaan. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Dalam pelaksanaanya, keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana pengembangan perusahaan.

EMPLOYMENTPolicyThe social responsibility policy in employment is carried out by complying with all prevailing legislations in the manpower sector. MNC Bank has also disseminated the Corporate Regulations, Corporate Culture Values and Code of Conduct to all relevant stakeholders.

MNC Bank is fully aware that employees are the most important and valuable assets for the Bank. As such, MNC Bank always creates a harmonious relationship between the management and all employees. In practice, MNC Bank provides equal treatment to all employees regardless of race, race, religion and gender.

Activities1. Gender Equality and Equal Employment Opportunities MNC Bank continues to provide equal opportunities for all

employees to continue to grow. As such, all employees are provided equal opportunity to join employee recruitment program. Appointment of prospective employees is based on the results of selection and evaluation results of employee probation.

2. Equality in education and training programs In order to improve the skill and performance of employees,

MNC Bank regularly provides various education and training programs to increase the skill and capacity of employees to support the Company’s operations. Every employee has equal opportunity to attend education and training programs. In its implementation, participation in this education and training program shall be tailored to the needs and development plans of the company.

KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAEMPLOYMENT, OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH








3. Remunerasi Perseroan memberikan remunerasi kepada setiap

karyawan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Kebijakan remunerasi yang diterapkan MNC Bank adalah dengan menggunakan merrit system yang mengedepankan skill, kompetensi dan integritas karyawan. MNC Bank juga mentaati semua aturan yang berlaku terkait remunerasi, dimana besaran remunerasi seluruh karyawan telah sesuai atau berada di atas standar Upah Minimum yang berlaku di wilayah operasional MNC Bank.

KESEHATANKebijakan MNC Bank berkomitmen menjaga kesehatan karyawan dengan memberikan fasilitas kesehatan yang memadai. Hal ini dilakukan karena MNC Bank menyadari bahwa upaya menjaga kesehatan karyawan menjadi tanggung jawab bersama. Fasilitas layanan kesehatan karyawan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 063/SK.HRG/III/2015 tanggal 30 Maret 2015 tentang Penetapan Benefit dan Fasilitas Karyawan MNC Bank. Sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan, MNC Bank juga telah megikutsertakan seluruh karyawan dan keluarganya dalam progran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

KegiatanMNC Bank menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarga inti yang diharapkan dapat berdampak pada perbaikan produktifitas karyawan. Jaminan kesehatan yang diterima seluruh karyawan berupa asuransi kesehatan untuk istri/suami dan anak yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 063/SK.HRG/III/2015 tanggal 30 Maret 2015 tentang Penetapan Benefit dan Fasilitas Karyawan MNC Bank. Adapun layanan kesehatan yang menjadi tanggungan Perseroan diantaranya :1. Rawat inap2. Rawat jalan3. Penggantian kacamata4. Medical Check up5. Penggantian biaya persalinan hingga anak ke-3


3. Remuneration The Company provides remuneration to every employee

based on applicable regulations. Remuneration policy applied by MNC Bank is based on merit system that prioritizes skill, competence and integrity of employees. MNC Bank also adheres to all prevailing rules regarding remuneration, in which the remuneration amount of all employees is in accordance with or above the Minimum Wage standard applicable in the operational area of MNC Bank.

HEALTHPolicyMNC Bank is committed to maintaining the health of employees by providing adequate health facilities. MNC Bank realizes that efforts to maintain the health of employees become a shared responsibility. Employee health care facilities are regulated in Directors Decree No. 063/SK.HRG/III/2015 dated 30 March 2015 on MNC Bank Employees Benefits and Facilities. Under the terms of employment, MNC Bank has also included all employees and their families in the Social Security Administering Agency BPJS Kesehatan.

ActivitiesMNC Bank provides healthcare services for employees and their dependants which are expected to have impact on improving employee productivity. Health insurance received by all employees are health insurance for spouses and children as stipulated in the Decree No. BOD.063/SK.HRG/III/2015 dated 30 March 2015. The health services covered by the Bank include:

1. Inpatient care2. Outpatient care3. Prescription glasses4. Medical Checkup5. Child delivery up to the third child





KESELAMATAN KERJAKebijakanUntuk menjamin keselamatan kerja, MNC Bank telah menerapkan prosedur keselamatan kerja dengan mengupayakam lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera dan melakukan kegiatan operasional sesuai dengan kaidah yang berlaku dengan target zero accident. Selama 2017, tidak terdapat kecelakaan kerja yang menimpa karyawan MNC Bank.

Kegiatan MNC Bank senantiasa mengutamakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawan dengan terus melakukan sosialisasi program keselamatan kerja. Untuk lokasi kantor, MNC Bank sudah menggunakan gedung yang telah memiliki standar keselamatan. Setiap gedung dilengkapi dengan perangkat keselamatan seperti Apar, Smoke detector, Diesel Pump dan Tangga Darurat. Selain itu, MNC Bank juga telah mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan jaminan sosial sebagai berikut : a. Jaminan Hari Tua (JHT)b. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)c. Jaminan Kematian (JK)



OCCUPATIONAL SAFETYPolicyTo ensure safety, MNC Bank has implemented safety procedures by promoting a healthy, injury-free work environment and conducting operational activities in accordance with applicable rules with zero accident targets. In 2017, there were no work accidents affecting MNC Bank employees.

ActivitiesCreating a safe working environment for all employees is a priority of MNC Bank and it intends to achieve this by continuing to disseminate information on safety program. For office premises, MNC Bank already uses buildings that already have safety standards. Each building is equipped with safety devices such as Fire Extinguishers, Smoke detectors, Diesel Pumps and Emergency Staircases. In addition, MNC Bank has also included all employees in the BPJS program that provides social security as follows:

a. Retirement Insurance b. Work Accident Insurance c. Death Insurance






KebijakanMasyarakat merupakan salah satu bagian dari pemangku kepentingan yang terpenting bagi MNC Bank, sehingga MNC Bank memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan dalam rangka mengembangkan sosial kemasyarakatan. Target kegiatan yang ditetapkan oleh manajemen mengedepankan pada 3 (tiga) bidang yaitu pendidikan, kesehatan dan keagamaan.

Kegiatan Kegiatan yang dijalankan MNC Bank terkait pengembangan sosial kemasyarakatan dilakukan sebagai wujud dari komiten Perseroan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar. Selama 2017, Perseroan telah merealisasikan berbagai program terkait pengembangan sosial kemasyarakatan. Program tersebut adalah :

1. Edukasi dan Literasi Perseroan memberikan wawasan kepada masyarakat

Indonesia mengenai pentingnya pemahaman terhadap aspek keuangan dan perbankan. Implementasi atas hal tersebut dilaksanakan MNC Bank dengan menyelenggarakan kegiatan edukasi dan literasi di sekolah-sekolah. MNC Bank ingin menumbuhkan kesadaran di masyarakat Indonesia tentang pentingnya pengelolaan keuangan sejak usia dini, melalui lingkungan rumah dan pendidikan formal.

Selama tahun 2017, MNC Bank menyelenggarakan kegiatan edukasi dan literasi bekerja sama dengan beberapa sekolah dasar (SD) ,SMP serta Universitas di beberapa daerah di Indonesia yaitu Jabodetabek, Batam dan Tarakan.

PolicyThe community is one of the most important stakeholders for MNC Bank. As such, MNC Bank considers it necessary to organize activities in social and community development. The targets set by the management are focusing on 3 (three) areas of education, health and religious area.

ActivitiesActivities undertaken by MNC Bank in relation to social community development are conducted as a manifestation of the Company’s commitment in improving community welfare in the surrounding environment. During 2017, the Company has realized various programs related to social development. These programs are:

1. Education and Literacy The Company provides insight to Indonesian public on the

importance of understanding the financial and Banking aspects. MNC Bank implements this by organizing the educational and literacy activities in schools. MNC Bank aims to raise awareness in Indonesian society about the importance of financial management since early age, through home environment and formal education.

In 2017, MNC Bank organized educational and literacy activities in collaboration with several elementary schools, junior high schools and universities in several regions in Indonesia, namely Jabodetabek, Batam and Tarakan.

PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATANSOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT






2. Kesehatan Dalam rangka menciptakan masyarakat Indonesia

yang sehat jasmani dan rohani, MNC Bank senantiasa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang mendukung kesehatan masyarakat. Selama tahun 2017, MNC Bank berpartisipasi aktif dalam kegiatan donor darah bersama MNC Group, pengobatan gratis, operasi katarak di kota Batam dan pemberian kaca mata secara cuma-cuma di kota Medan.

3. Keagamaan Dalam rangka kepedulian terhadap sesama umat

beragama, MNC Bank secara rutin memberikan sumbangan pada kegiatan hari besar keagamaan. Dalam rangka bulan Ramadhan, MNC Bank menggelar acara buka puasa anak yatim sekaligus pemberian santunan kepada anak yatim di lingkungan kantor pusat MNC . Kegiatan pemberian santunan dilakukan dengan bekerja sama dengan sejumlah pihak, dimana pada 2017, kerja sama pemberian santunan dilakukan dengan IBI. Selain itu, MNC Bank juga memberikan sumbangan hewan qurban pada perayaan Hari Raya Idul Adha di lingkungan masjid MNC Center.



2. Health In order to create a healthy Indonesian society physically

and spiritually, MNC Bank continues to participating in various activities that support public health. In 2017, MNC Bank actively participated in blood donation activities with MNC Group, provided free medical treatment, cataract surgery in Batam and free glasses giveaway in Medan city.

3. Religious events Expressing its care for religious followers, MNC Bank

regularly contributes to religious festivities. In celebrating Ramadhan month, MNC Bank holds a fasting break charity event with orphans in MNC head office. The donation activities are conducted in collaboration with a number of parties; in 2017, the donation was done with IBI. In addition, MNC Bank donated sacrificial animals at the celebration of Eid al-Adha Day in the mosque nearby MNC Center.






TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PRODUK DAN NASABAHSOCIAL RESPONSIBILITY TOWARD AND CUSTOMERS

KebijakanSalah satu stakeholder yang penting bagi MNC Bank adalah nasabah. Nasabah menjadi penentu dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di bisnis perbankan. Oleh karena itu, penting bagi MNC Bank untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah, mulai dari penyediaan produk, informasi, penanganan keluhan nasabah, hingga perlindungan nasabah.

Kegiatan MNC Bank berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada setiap nasabah. Bukan hanya dari segi produk tapi juga layanan yang terpercaya, konsisten, aman dan totalitas memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Hal ini merupakan wujud dari pemenuhan tanggung jawab MNC Bank kepada nasabah. Beberapa langkah yang dilakukan untuk mewujudkan tersebut yaitu :1. Memberikan produk yang lengkap dan terintegrasi. 2. Menjamin kerahasiaan nasabah.3. Menyediakan layanan call center 24 jam sehari dan 7 hari

seminggu untuk memberikan informasi layanan hingga pengaduan atas layanan kepada nasabah.

4. Menyediakan informasi secara update pada website MNC Bank yang dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan Bank.

5. Menyediakan media sosial yang dapat diakses oleh seluruh nasabah untuk memperoleh informasi dan memberikan aspirasinya terhadap MNC Bank.

Perlindungan NasabahSelain memberikan produk dan layanan yang terbaik, MNC Bank juga memperhatikan pengananan keluhan nasabah dan perlindungan nasabah. Saat ini, MNC Bank telah memiliki kebijakan dibidang perlindungan nasabah sebagai berikut :• Membuat kesepakatan penyelesaian (Service Level

Agreement) atas setiap kasus yang ada.• Memiliki aplikasi COMMONE yang digunakan untuk

mengadministrasikan, mengelola dan menyelesaikan pengaduan nasabah, dengan tujuan agar seluruh pengaduan nasabah yang masuk dapat diselesaikan tepat waktu sesuai Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati oleh masing-masing unit penyelesaian masalah.

PolicyThe customers are part of MNC Bank’s key stakeholders. Customers determine the Bank’s success in facing the increasingly fierce competition in the Banking business. As such, it is important for MNC Bank to provide the best service to customers, ranging from providing products, information, handling customer complaints, to customer protection.

ActivitiesMNC Bank is committed to providing the best service to every customer. Not only in terms of products but also trusted, consistent, secure and comprehensive services that meet the market needs. This is a manifestation of MNC Bank’s responsibility to customers. Some measures taken to realize these are:

1. Provide complete and integrated products.2. Ensure customer confidentiality.3. Provide call center services 24 hours a day and 7 days a

week in order to deliver service information and respond to customer complaints on given services.

4. Provide updated information on the MNC Bank website that is accessible to all Bank stakeholders.

5. Provide social media that can be accessed by all customers to obtain information and share their aspirations with MNC Bank.

Customer ProtectionIn addition to providing the best products and services, MNC Bank is also taking into great consideration the customer complaints and customer protection. Currently, MNC Bank already has the following policies in the customer protection:• Develop Service Level Agreement for each case.

• Have a COMMONE application that is used to administer, manage and resolve customer complaints. The aim is to resolve all customer complaints on time and in accordance with the Service Level Agreement (SLA) agreed upon by each unit.






• Membuat saluran “contact us” pada website untuk memudahkan nasabah menyampaikan keluhan dan masukannya kepada Bank.

• Sosialisasi nomer telepon MNC Bank Call Center melalui seluruh saluran penyampaian informasi

Berikut adalah kasus keluhan nasabah yang masuk dan dapat diselesaikan sepanjang 2017:

Kasus pengaduan yang belum dapat diselesaikan hingga akhir Desember, dikarenakan pengaduan masuk pada paruh kedua dari bulan Desember. Untuk seluruh pengaduan yang belum terselesaikan hingga akhir tahun, telah diselesaikan pada bulan Januari di tahun berikutnya.

Kerahasiaan NasabahMNC Bank merupakan lembaga keuangan yang mengutamakan kepercayaan nasabah. Untuk itu, MNC Bank berkomitmen untuk menjaga kepercayaan dan kerahasiaan nasabah yang mengacu pada ketentuan berikut:1. Undang-Undang no.7 Tahun 1992 tentang perbankan.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

1998 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992.

3. PBI no.2/19/PBI/2000 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank Terkait kebijakan kerahasiaan Nasabah, yang dimaksud rahasia Bank menurut Pasal 1 Angka 28 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan bahwa Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya”. Keterangan mengenai nasabah selain sebagai Nasabah Penyimpan, bukan merupakan keterangan yang wajib dirahasiakan Bank. Akan tetapi, terdapat beberapa pengecualian bagi Bank untuk

Some complaints had not been resolved by the end of December because the complaint was submitted in the second half of December. All complaints unresolved until the end of the year have been completed in January of the following year.

Customer ConfidentialityMNC Bank is a financial institution that prioritizes customer trust. Hence, MNC Bank is committed to maintaining the trust and confidentiality of its customers in accordance with the following regulations:1. Law No. 7/1992 on Financial Sector.2. Law of Republic of Indonesia No. 1/1998 on amendment

of Law No. 7/1992.

3. Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 2/19/PBI/2000 regarding the Requirements and Procedures to Administer Written Order and Authorization to Disclose the Banks’ Confidential Information on Customers. The definition of Banks’ confidential information is in accordance with the Law of the Republic of Indonesia No. 7/1992 Article 1 No. 28 on Banking. Confidential information of the Bank refers to any information about deposit customers and their account. The Bank is not mandatorily required to be secretive on the information on customers other than as Depositing Customer. However, there are some exceptions for the Banks to provide confidential data in line with Banking Law Article 40 paragraph 1 that states,

Jenis Pengaduan NasabahType of Customer Complaint

Jumlah PengaduanNumber of Complaints in 2016

Jumlah PengaduanNumber of Complaints in 2017

Bunga/bagi hasil/margin keuntungan | Interest/profit sharing/profit margin 11 19

Denda/penalti | Fine/penalty 22 31

Biaya administrasi/Provisi transaksi | Administration/Transaction provision fee - 21

Kegagalan/keterlambatan transaksi | Transaction failure/delay 989 622

Jumlah tagihan/saldo rekening | Amount of charge/account balance 3 30

Lain-lain | Others 186 134

Total 1.211 857

TahunYear

Total PengaduanTotal Complaint

Total Pengaduan Yang Dapat DiselesaikanTotal Settled Complaint

PersentasePercentage

2016 1.211 1.207 99,67

2017 857 841 98,13



• Create a “contact us” channel on the website to make it easier for customers to submit their complaints and feedback to the Bank.

• Information dissemination of MNC Bank Call Center telephone number through all information delivery channels.

The customer complaints submitted and completed throughout 2017:






memberikan rahasia Bank sejalan dengan Pasal 40 ayat 1 Undang-undang perbankan bahwa “Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya, kecuali dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44 dan Pasal 44A.” Beberapa pengecualian bagi Bank untuk memberikan rahasia Bank itu, yaitu dalam hal-hal berikut:

a. Untuk kepentingan perpajakan Pimpinan Bank Indonesia atas permintaan Menteri Keuangan berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada Bank agar memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan Nasabah Penyimpan tertentu kepada pejabat pajak (Pasal 41 ayat (1) UU perbankan).

b. Untuk penyelesaian piutang Bank yang sudah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/ Panitia Urusan Piutang Negara. Pimpinan Bank Indonesia memberikan izin kepada pejabat Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara untuk memperoleh keterangan mengenai simpanan nasabah debitur (Pasal 41A ayat (1) UU perbankan).

c. Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana. Pimpinan Bank Indonesia dapat memberikan izin kepada Polisi, Jaksa atau Hakim untuk memperoleh keterangan dari Bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa pada Bank (Pasal 42A ayat (1) UU perbankan).

d. Dalam perkara perdata antara Bank dengan nasabahnya. Direksi Bank yang bersangkutan dapat menginformasikan kepada pengadilan tentang keadaan keuangan nasabah yang bersangkutan dan memberikan keterangan lain yang relevan dengan perkara tersebut (Pasal 43 Undang-Undang no.7 Tahun 1992 tentang perbankan).

e. Dalam rangka tukar menukar informasi antar Bank Direksi Bank dapat memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada Bank lain (Pasal 44 Undang-Undang no.7 Tahun 1992 tentang perbankan).

f. Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara tertulis, Bank wajib memberikan keterangan mengenai simpanan nasabah penyimpan pada Bank yang bersangkutan kepada pihak yang ditunjuk oleh nasabah penyimpan tersebut (Pasal 44A ayat (1) UU perbankan).


the “Banks are required to keep confidential information about depositors and their deposits, except in the case of Article 41, Article 41A, Article 42, Article 43, Article 44 and Article 44A. “Some exceptions for the Banks to provide Bank confidentials are, in the following cases:

a. For taxation purposes, the Chairman of Bank Indonesia at the request of the Minister of Finance is authorized to issue a written order to the Bank to provide information and show written evidence and letters regarding the financial condition of a particular Depositor to the tax official (Article 41 paragraph (1) of the Banking Law).

b. To settle Bank receivables that have been submitted to State Receivables and Auction Agency/State Receivables Committee, the leadership of Bank Indonesia shall grant permission to the official of the State Receivables and Auction Agency/State Receivables Committee to obtain information on the deposits of a debtor (Article 41A paragraph (1) of the Banking Law).

c. In case of the judiciary in a criminal proceedings, Bank Indonesia leadership may grant permission to the Police, Prosecutor or Judge to obtain information from the Bank regarding Bank deposit of a suspect or defendant (Article 42A paragraph (1) of the Banking Law).

d. In a civil case between the Bank and its customers, the concerned Bank’s Board of Directors may notify the court of the financial condition of the concerned customer and provide other information relevant to the case (Article 43 of Law No. 7 of 1992 concerning Banking).

e. In order to exchange information between Banks, Bank Directors may notify the financial condition of their customers to other Banks (Article 44 of Law No. 7 of 1992 on Banking).

f. Upon request, approval or authorization of depositor made in writing, the Bank is required to provide information concerning the savings of depositor in the Bank to the party appointed by the depositor (Article 44A paragraph (1) of the Banking Law).





g. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal dunia. Ahli waris yang sah dari nasabah penyimpan yang bersangkutan berhak memperoleh keterangan mengenai simpanan nasabah penyimpan tersebut (Pasal 44A ayat (2) UU perbankan). Terkait kebijakan agar Bank merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya juga diatur dalam Pasal 2 ayat (1) PBI Nomor 2/19/PBI/2000 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank. “Bank wajib merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai Nasabah Penyimpan dan Simpanan Nasabah”.

Namun kewajiban untuk menjaga kerahasiaan nasabah tidak berlaku untuk [Pasal 2 ayat (4) PBI 2/19/2000]:a. Kepentingan perpajakan;b. Penyelesaian piutang Bank yang sudah diserahkan kepada

Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara;

c. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana;d. Kepentingan peradilan dalam perkara perdata antara

Bank dengan Nasabahnya;e. Tukar menukar informasi antar Bank;f. Permintaan persetujuan atau kuasa dari Nasabah

Penyimpan yang dibuat secara tertulis;g. Permintaan ahli waris yang sah dari Nasabah Penyimpan

yang telah meninggal dunia.

Call Center 1500188MNC Bank selalu berusaha untuk mengimplementasikan program-program yang dapat memenuhi harapan maupun kepuasan nasabah. Salah satunya adalah dengan menyediakan fasilitas dan media komunikasi agar nasabah dapat menyampaikan keluhan ataupun masukan terkait dengan produk dan/atau jasa yang diberikan oleh MNC Bank. Nasabah dapat menyampaikan keluhan maupun masukan tersebut melalui Call Center MNC Bank yang memberikan layanan perbankan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dan dapat diakses dengan menghubungi nomor 1500188. Melalui layanan ini nasabah dapat memperoleh informasi produk, informasi transaksi dan pelayanan sekaligus menyampaikan pengaduan atas layanan kepada nasabah.

MNC Bank strives to implement programs to meet customers’s expectations and satisfaction. One of them is by providing facilities and communication media so that customers can submit complaints or input related to products and/or services provided by MNC Bank. Customers may submit complaints or feedback through MNC Bank Call Center that provides Banking services 24 hours a day and 7 days a week and can be accessed by calling 1500188. Through this hotline any customer can obtain product information, transaction and service information as well as submit complaints regarding the Bank’s services.



g. In the event of death of the depositor, the legitimate heirs of the depositor in concern are entitled to obtain information about the depositor and his/her saving/s (Article 44A paragraph (2) of the Banking Law). The policy for Banks to keep confidential information on depositors and his/her saving/s is also stipulated in Regulation of Bank Indonesia Number 2/19/PBI/2000 Article 2 paragraph (1) concerning Written Orders and Authorization to Disclose Banking Confidential Information: “Banks are required to disclose all matters relating to information concerning the Depositing Customer and his/her saving/s”.

However, the obligation to maintain customer confidentiality does not apply to [Article 2 paragraph (4) of PBI 2/19/2000]:a. Taxation interests;b. Settlement of Bank receivables already submitted to

State Receivables and Auction Agency/State Receivables Committee;

c. The judiciary interests in a criminal case;d. The court interests in a civil case between the Bank and

its Client;e. Exchange of information between Banks;f. Request of consent or authorization of the Depositor

made in writing;g. Request of the legitimate heirs of a late Depositor.






Muatan LaporanReport

Contents

Sub MuatanSub Contents

KetentuanStipulations

halPage

Ketentuan UmumGeneral Stipulation

a. Laporan Tahunan paling sedikit memuat informasi mengenai:

1) ikhtisar data keuangan penting; 11-15

2) informasi saham (jika ada); 16

3) laporan Direksi; 34

4) laporan Dewan Komisaris; 26

5) profil Emiten atau Perusahaan Publik; 50

6) analisis dan pembahasan manajemen 96

7) tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; 48

8) tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik; 340

9) laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan 377

10) surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan;

46

b. Laporan Tahunan dapat menyajikan informasi berupa gambar, grafik, tabel dan/atau diagram dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas, sehingga mudah dibaca dan dipahami;

a. The Annual Report shall at least includes the following information:

1) highlights of key financial data;

2) shares information (if any);

3) Board of Directors’ report;

4) Board of Commissioners’ report;

5) profile of Issuers or Public Companies;

6) management discussion and analysis

7) corporate governance of Issuers or Public Companies;

8) environmental and social responsibility of Issuers or Public Companies;

9) audited annual financial statements; and

10) letter of statements of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners regarding the responsibility on the Annual Report;

b. The Annual Report shall present information such as pictures, graphs, tables and/or diagrams completed with titles and/or clear description, for easy reading and understanding;

CHECKLIST OF THE ANNUAL REPORT CONTENTS PURSUANT TO THE CIRCULAR LETTER OF OJK NO. 30/2016 (“SEOJK 30/2016”)

CHECKLIST ISI LAPORAN TAHUNAN BERDASARKAN SURAT EDARAN OJK NO. 30 TAHUN 2016 (“SEOJK 30/2016”)






Contents



halPage

Ikhtisar Data Keuangan PentingKey Financial Data Highlights

Ikhtisar Data Keuangan Penting memuat informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Emiten atau Perusahaan Publik tersebut menjalankan kegiatan usahanya kurang dari 3 (tiga) tahun, paling sedikit memuat:

1) pendapatan/penjualan; 13

2) laba bruto; 13

3) laba (rugi); 13

4) jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

13

5) total laba (rugi) komprehensif; 13

6) jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

13

7) laba (rugi) per saham; 13

8) jumlah aset; 11

9) jumlah liabilitas; 12

10) jumlah ekuitas; 12

11) rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; 14

12) rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; 11-14

13) rasio laba (rugi) terhadap pendapatan/penjualan; 11-14

14) rasio lancar; 11-14

15) rasio liabilitas terhadap ekuitas; 11-14

16) rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan 14

17) informasi dan rasio keuangan 14

Key Financial Data Highlights containing the financial information in comparison for 3 (three) financial years or since the commencement of business if the Issuers or Public Companies has been running its business activities for less than 3 (three) years, at least shall includes:

1) revenue/sales;

2) gross profit;

3) profit (loss);

4) total profit (loss) attributable to equity holders of the parent entity and attributable to non controlling interest;

5) total comprehensive profit (loss);

6) total comprehensive profit (loss) attributable to equity holders of the parent entity and attributable to non controlling interest;

7) profit (loss) per share;

8) total assets;

9) total liabilities;

10) total equity;

11) return on assets (ROA);

12) return on equity (ROE);

13) return on revenue/sales ratio;

14) current ratio;

15) debt to equity;

16) debt to total assets; and

17) financial information and ratio







Contents



halPage

Informasi sahamShares Information

Informasi saham (jika ada) paling sedikit memuat: 1) saham yang telah diterbitkan untuk setiap masa triwulan (jika ada) yang disajikan

dalam bentuk perbandingan selama 2 (dua) tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi:

a) jumlah saham yang beredar; 16

b) kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;

16

c) harga saham tertinggi, terendah dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan

16

d) volume perdagangan pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; 16

Jumlah saham beredar diungkapkan Perusahaan Terbuka yang sahamnya tercatat maupun tidak tercatat di Bursa Efek; sementara kapitalisasi pasar dan harga saham tertinggi hanya diungkapkan jika Emiten merupakan Perusahaan Terbuka dan sahamnya tercatat di Bursa Efek;

2) dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus dan perubahan nilai nominal saham, informasi saham ditambahkan penjelasan paling sedikit mengenai:

a) tanggal pelaksanaan aksi korporasi; 17

b) rasio pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus dan perubahan nilai nominal saham;

17

c) jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan 17

d) harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi; 17

3) Jika terjadi suspension dan/atau (delisting) dalam tahun buku,Perusahaan Publik menjelaskan alasannya; dan

4) dalam hal suspension dan/atau delisting masih berlangsung hingga akhir periode Laporan Tahunan, Perusahaan Publik menjelaskan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan suspension atau delisting tersebut;

18

18

Shares information (if any) at least includes:1) outstanding shared for every quarter (if any) in comparison for 2 (two) financial

years, at least covering:

a) total outstanding shares;

b) market capitalization based on the prices where the shares are listed at the Stock Exchange;

c) the highest, lowest and closing share prices based on the prices where the shares are listed at the Stock Exchange; and

d) trading volume where the shares are listed at the Stock Exchange;

The Public Companies shall disclose the total outstanding shares that are listed or not listed at the Stock Exchange; while market capitalization and highest share prices are only disclosed if the Issuers are Public Companies and its shares are listed at the Stock Exchange;

CHECKLIST ISI LAPORAN TAHUNAN BERDASARKAN SURAT EDARAN OJK NO. 30 TAHUN 2016 (“SEOJK 30/2016”)CHECKLIST ISI LAPORAN TAHUNAN BERDASARKAN SURAT EDARAN OJK NO. 30 TAHUN 2016 (“SEOJK 30/2016”)






Contents



halPage

2) in the event of corporate actions, such as stock split, reverse stock, share dividend, share bonus and changes of share nominal value, the share information shall add at least on:

a) date of corporate actions;

b) ratio of stock split, reverse stock, share dividend, share bonus and changes of share nominal value;

c) total outstanding shares before and after the corporate actions; and

d) share prices before and and after the corporate actions;

3) In the event of suspension and/or (delisting) within the financial year, the Public Companies shall disclose the background; and

4) in the event of continued suspension and/or delisting up to the end of Annual Report period, the Public Companies shall explain the follow up actions in settling the said suspension or delisting;

Laporan DireksiBoard of Directors’ Report

Laporan Direksi paling sedikit memuat: 1) uraian singkat mengenai kinerja Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit

meliputi:

a) strategi dan kebijakan strategis Emiten atau Perusahaan Publik; 38

b) perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan 39

c) kendala yang dihadapi Emiten atau Perusahaan Publik; 39

2) gambaran tentang prospek usaha; 40

3) penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; dan 41

4) perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada); 41

The Board of Directors’ Report at least includes:1) brief analysis on the Issuers or Public Companies performance, at least including:

a) strategy and strategic policy of Issuers or Public Companies;

b) comparison on results achievement and targets;

c) challenges faced by the Issuers or Public Companies;

2) business prospects;

3) corporate governance of Issuers or Public Companies;

4) changes of the composition of members of the Board of Directors and the reasons of the changes (if any);

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report

Laporan Dewan Komisaris paling sedikit memuat: 1) penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik;

29

2) pengawasan terhadap implementasi strategi Emiten atau Perusahaan Publik; 29

3) pandangan atas prospek usaha Emiten atau Perusahaan Publik yang disusun oleh Direksi;

30

4) pandangan atas penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; 30

5) perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada);

31

6) frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota Direksi;









Contents



halPage

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report

The Board of Commissioners’ Report at least includes:1) performance assessment of the Board of Directors on the management of Issuers

or Public Companies;

2) supervisory on the strategy implementation of Issuers or Public Companies;

3) view on business prospects of Issuers or Public Companies developed by the Board of Directors;

4) view on the corporate governance implementation of Issuers or Public Companies;

5) changes of the composition of members of the Board of Commissioners and the reasons of the changes (if any);

6) frequency and advisory to members of the Board of Directors;

Profil Emiten atau Perusahaan PublikProfile of Issuers or Public Companies

Profil UmumGeneral Profile

Profil Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit memuat:1) nama Emiten atau Perusahaan Publik termasuk apabila terdapat perubahan

nama, alasan perubahan dan tanggal efektif perubahan nama pada tahun buku;

50

2) akses terhadap Perusahaan Publik termasuk kantor cabang atau kantor perwakilan yang memungkinkan masyarakat memperoleh informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi:a) alamat; b) nomor telepon; c) nomor faksimile; d) alamat surat elektronik; dan e) alamat Situs Web;

50

3) riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik; 52

4) visi dan misi Emiten atau Perusahaan Publik; 64

5) kegiatan usaha menurut anggaran dasar terakhir, kegiatan usaha yang dijalankan pada tahun buku serta jenis barang dan/atau jasa yang dihasilkan;

54

6) struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan, paling sedikit sampai dengan struktur 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;

62

The profile of Issuers or Public Companies at least covering:1) name of Issuers or Public Companies including if there are changes of name,

reason of changes and effective date of the changes on financial year;

2) access to Public Companies including branch offices or representative offices that allows public to obtain information on Issuers or Public Companies, includes:a) address;b) telephone number;c) faximile number;d) email address; ande) Website address

3) brief history of Issuers or Public Companies;

4) vision and mission of Issuers or Public Companies;

5) business activity based on the latest articles of association, business activity carried out during financial year, as well as type of products and/or services;

6) organization structure of Issuers or Public Companies in diagram, at least up to the structure of 1 (one) under the Board of Directors, including names and positions;







Contents



halPage

Profil DireksiBoard of Directors’ Profile

7) Profil Direksi, paling sedikit memuat:

a) nama dan jabatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab 70

b) foto terbaru 70

c) usia 70

d) kewarganegaraan 70

e) riwayat pendidikan 70

f) riwayat jabatan, meliputi informasi: (1) dasar hukum penunjukan sebagai anggota Direksi pada Emiten atau

Perusahaan Publik yang bersangkutan;

70

(2) rangkap jabatan, baik sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan

70

(3) pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;

70

g) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Direksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada); dan

70, 92

h) hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi;

70

7) Board of Directors’ Profile, at least includes:

a) name and position according to duties and responsibilities

b) latest photography

c) age

d) citizenship

e) educational background

f) professional background, including information on:(1) legal appointment basis as member of the Board of Directors in the said

Issuers or Public Companies;

(2) concurrent post, both as member of the Board of Directors, member of the Board of Commissioners and/or member of committee as well as other positions (if any); and

(3) work experience with the terms inside or outside Issuers or Public Companies;

g) education and/or trainings participated by members of the Board of Directors for competency improvement during financial year (if any); and

h) affiliates with other members of the Board of Directors; members of the Board of Commissioners and ultimate shareholders (if any), including the names of affiliates;









Contents



halPage

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile

8) Profil Dewan Komisaris, paling sedikit memuat:

a) nama; 66

b) foto terbaru; 66

c) usia; 66

d) kewarganegaraan; 66

e) riwayat pendidikan; 66

f) riwayat jabatan, meliputi informasi: 66

(1) dasar hukum penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris yang bukan merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;

66

(2) dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;

66

(3) rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan

66


66-67

g) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada);

67

h) hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi; dan

67

i) pernyataan independensi Komisaris Independen dalam hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) periode (jika ada);

8) Board of Directors’ Profile, at least includes:

a) name;

b) latest photography;

c) age;

d) citizenship;

e) educational background;

f) professional background, including information on:

(1) legal appointment basis as member of the Board of Commissioners that are not Independent Commissioner in the said Issuers or Public Companies;

(2) legal reference of the first appointment as member of the Board of Commissioners that are as Independent Commissioner in the said Issuers or Public Companies;

(3) concurrent post, both as member of the Board of Commissioners, member of the Board of Directors and/or member of committee as well as other positions (if any); and

(4) work experience with the terms inside or outside Issuers or Public Companies;

g) education and/or trainings participated by members of the Board of Commissioners for competency improvement during financial year (if any); and

h) affiliates with other members of the Board of Commissioners and ultimate shareholders (if any), including the names of affiliates;

i) independence statement of the Independent Commissioner in the event that the Independent Commissioner has already been serving for more than 2 (two) periods (if any);







Contents



halPage

Perubahan susunan BOD dan BOCChanges of the composition of BOD and BOC

9) dalam hal terdapat perubahan susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan, susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terakhir dan sebelumnya;

74

9) in the event of changes of the composition of members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners that took place after the ending of financial year until the end of submission period of the Annual Report, the composition that has to be stated in the Annual Report are the latest and previous composition of members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;

KaryawanEmployees

10) jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia karyawan dalam tahun buku;

74

10) total employees and description on education and age levels in the financial year;

Kepemilikan Saham dan Anak PerusahaanStakes in Subsidiaries

11) nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada akhir tahun buku, yang terdiri dari:a) pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham

Emiten atau Perusahaan Publik;b) anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham

Emiten atau Perusahaan Publik; c) kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang

saham yang masing-masing

76

12) jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan per akhir tahun buku berdasarkan klasifikasi:a) kepemilikan institusi lokal; b) kepemilikan institusi asing; c) kepemilikan individu lokal; dan d) kepemilikan individu asing;

76

13) informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau bagan;

77

14) nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, total aset dan status operasi Emiten atau Perusahaan Publik tersebut (jika ada); Untuk entitas anak, ditambahkan informasi mengenai alamat entitas anak tersebut;

77

15) kronologi pencatatan saham, jumlah saham, nilai nominal dan harga penawaran dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Emiten atau Perusahaan Publik dicatatkan (jika ada);

80

16) kronologi pencatatan Efek lainnya selain Efek sebagaimana dimaksud pada angka 15), yang paling sedikit memuat nama Efek, tahun penerbitan, tanggal jatuh tempo, nilai penawaran dan peringkat Efek (jika ada);

80

17) nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal; 82

18) dalam hal terdapat profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, komisi (fee) dan periode penugasan; dan

11) name of shareholders and percentage of ownership at the end of financial year, which consists of:a) shareholders with 5% (five percent) or more shares of the Issuers or Public

Companies;b) members of the Board of Directors and members of the Board of

Commissioners that have ownership in the Issuers or Public Companies;c) group of public shareholders, namely each shareholders group









Contents



halPage

Kepemilikan Saham dan Anak PerusahaanStakes in Subsidiaries

12) total shareholders and ownership percentage as of the ending of financial year based on classification:a) local institutional ownership;b) foreign institutional ownership;c) local individual ownership; andd) foreign individual ownership;

13) information on ultimate and controlling shareholders of the Issuers or Public Companies, both directly or indirectly, up to the individual ownerships, presented in diagram or bagan;

14) name of subsidiaries, associates, joint ventures where the Issuers or Public Companies has joint control entity, including ownership percentage, business line, total assets and operating status of the Issuers or Public Companies (if any); For Subsidiaries, to add the address information;

15) share listing chronology, total shares, nominal value and offering price from the beginning of listing to the ending of financial year including the name of stock exchange where the shares of the Issuers or Public Companies are listed (if any);

16) other Securities listing chronology other than Securities stated on point 15), which at least includes the Securities name, year of issuance, maturity date, offering values and Securities rating (if any);

17) name and address of capital market institution and/or supporting professions;

18) if the capital market supporting professions are available with periodical fees to the Issuers or Public Companies, please state the information on services, fees and assignment period; and

PenghargaanAwards

19) penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima Emiten atau Perusahaan Publik baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada), yang memuat:a) nama penghargaan dan/atau sertifikasi;

90

b) badan atau lembaga yang memberikan; dan 90

c) masa berlaku penghargaan dan/atau sertifikasi (jika ada);” 90

19) awards and/or certifications received by the Issuers or Public Companies of national and international scales in the ending of fiscal year (if any), which covers:

a) name of awards and/or certifications;

b) agency or institution that grants the awards; and

c) validity for the awards and/or certificates (if any);

20) penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima Emiten atau Perusahaan Publik baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada), yang memuat:a) nama penghargaan dan/atau sertifikasi;

b) badan atau lembaga yang memberikan; dan

c) masa berlaku penghargaan dan/atau sertifikasi (jika ada);”

Analisis dan pembahasan manajemenManagement discussion and analysis

Analisis dan pembahasan manajemen memuat analisis dan pembahasan mengenai laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling sedikit memuat:

Management discussion and analysis covers the analysis and discussion on financial statements and other key information with emphasize on material changes in fiscal year, which covers at least:







Contents



halPage

Tinjauan operasi per segmen operasiOperational Review per business segment

1) tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai:a) produksi, yang meliputi proses, kapasitas dan perkembangannya;

102-114

b) pendapatan/penjualan; dan 121

c) profitabilitas; 124

1) operational review per business segment according to the industrial types of the Issuers or Public Companies, at least regarding:

a) production, which covers the process, capacity and development;

b) revenues/sales; and

c) profitability;

Kinerja keuangan komprehensifComprehensive financial performance

2) kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, paling sedikit mengenai:a) aset lancar, aset tidak lancar dan total aset;

115-133

b) liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; 118-119

c) ekuitas;

d) pendapatan/penjualan, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain dan total laba (rugi) komprehensif; dan

120

e) arus kas; 125

2) comprehensive financial performance that covers financial performance in comparison of 2 (two) ended fiscal years, explanation on the changes and its impact, at least regarding:

a) current assets, non current assets and total assets;

b) current liabilities, non current liabilities and total liabilities;

c) equity;

d) revenues/sales, expenses, profit (loss), other comprehensive income and total comprehensive profit (loss); and

e) cash flows;

Solvensi dan KolektibilitasSolvency and Collectability

3) kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

126

4) tingkat kolektibilitas piutang Emiten atau Perusahaan Publik dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

127

3) solvency by presenting the relevant ratio calculation;

4) collectability receivables level of the Issuers or Public Companies by presenting the relevant ratio calculation;

Struktur modalCapital structure

5) struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure) tersebut disertai dasar penentuan kebijakan dimaksud;

127

Struktur modalCapital structure

5) capital structure and management policy on capital structure including determination of policy;









Contents



halPage

Barang modalCapital goods

6) bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan paling sedikit meliputi:a) tujuan dari ikatan tersebut;

128

b) sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut;

c) mata uang yang menjadi denominasi; dan

d) langkah yang direncanakan Emiten atau Perusahaan Publik untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;

7) bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan dalam tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi:a) jenis investasi barang modal;

128

a) tujuan investasi barang modal; dan

b) nilai investasi barang modal yang dikeluarkan;

8) informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan (jika ada);

128

6) discussion on material commitments for capital investment with at least the following explanation:a) objectives of the commitments;

b) sources of fund expected to meet the commitment;

c) currencies of denomination; and

d) steps planned by the Issuers or Public Companies to protect foreign currency risk;

7) discussion on capital investment realized at the end of fiscal year, at least covering:a) capital investment types;

b) capital investment objectives; and

c) capital investment value spent;

8) material information and subsequent events (if any);

Lain-LainOthers

9) prospek usaha dari Emiten atau Perusahaan Publik dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;

128-129

10) perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai: a) pendapatan/penjualan; b) laba (rugi); c) struktur modal (capital structure); atau d) hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik;

129

11) target/proyeksi yang ingin dicapai Emiten atau Perusahaan Publik untuk 1 (satu) tahun mendatang, mengenai:a) pendapatan/penjualan; b) laba (rugi); c) struktur modal (capital structure); d) kebijakan dividen; atau e) hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik;

129-130

12) aspek pemasaran atas barang dan/atau jasa Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai strategi pemasaran dan pangsa pasar;

131-132

13) uraian mengenai dividen selama 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling sedikit: a) kebijakan dividen; b) tanggal pembayaran dividen kas dan/atau tanggal distribusi dividen non

kas; c) jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas); dan d) jumlah dividen per tahun yang dibayar;

132







Contents



halPage

Lain-LainOthers

14) realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum, dengan ketentuan:a) dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban

menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan

a) dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, maka Emiten menjelaskan perubahan tersebut;

132

15) informasi material (jika ada), antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi Afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku, antara lain memuat: a) tanggal, nilai dan objek transaksi; b) nama pihak yang melakukan transaksi; c) sifat hubungan Afiliasi (jika ada); d) penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e) pemenuhan ketentuan terkait;

133

16) perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Emiten atau Perusahaan Publik dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan

133

17) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada);

133

9) business prospects of the Issuers or Public Companies related with the industry condition, general economy and international market including quantitative supporting data from the trusted resources;

10) comparison between target/projection of beginning of fiscal year with realization, regarding: a) revenue/sales; b) profit (loss); c) capital structure; or d) other issues considered important by the Issuers or Public Companies;

11) target/projection to be achieved by the Issuers or Public Companies for the next 1 (one) year, regarding:a) revenue/sales;b) profit/loss;c) capital structure;d) dividend policy; ore) other issues considered important by the Issuers of Public Companies;

12) marketing aspects on goods and/or services of the Issuers or Public Companies, at least on marketing strategy and market share;

13) dividend information for 2 (two) ended fiscal years, at least on:a) dividend policy;b) date of cash dividend payout and/or date of non cash dividend payout;c) total dividend per share (cash and/or non cash); andd) total dividend payout per year;

14) realization of the use of Public Offering proceeds, with the stipulation:a) if during fiscal year, the Issuers has the obligation to submit the realization

of proceeds, then the realization in cumulative shall be disclosed up to the end of fiscal year; and

b) if there are changes in the use of the proceeds as regulated in the Financial Services Authority on the Realization of Public Offering Proceeds Usage Report, the Issuers are required to explain the changes;

15) material information (if any), among others on investment, expansion, divestment, merger, acquisition, debt/capital restructuring, affiliates transaction and transaction with conflict of interest, implemented during fiscal year, among others covering: a) transaction date, value and object; b) name of the party conducted the transaction; c) affiliates nature (if any); d) explanation on transaction fairness; and e) fulfillment of related rules;

16) changes on the laws and regulations that significantly impacted the Issuers or Public Companies and its impact to the financial statements (if any); and

17) changes of accounting policy, background and its impact to the financial statements (if any);









Contents



halPage

Tata Kelola Emiten atau Perusahaan PublikCorporate Governance of Issuers or Public Companies


1) Direksi, mencakup antara lain:a) tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;

182-185

b) pernyataan bahwa Direksi memiliki pedoman atau piagam (charter) Direksi;

181

c) prosedur, dasar penetapan, struktur dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Direksi serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja Emiten atau Perusahaan Publik;

192

d) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat bersama Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;

195-205

e) informasi mengenai keputusan RUPS 1 (satu) tahun sebelumnya, meliputi: (1) keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan (2) alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan;

166-169

f) informasi mengenai keputusan RUPS pada tahun buku, meliputi: (1) keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan (2) alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan

170-173

g) penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Direksi;

1) Board of Directors, covering among others:a) duties and responsibilities of each member of the Board of Directors;

b) statement of the establishment of Board of Directors Charter;

c) procedures, stipulation basis, structure and amount of remuneration of each member of the Board of Directors, as well as relations between remuneration and the performance of Issuers or Public Companies;

d) policy and implementation of the Board of Directors’ meeting frequency, including joint meetings with the Board of Commissioners and attendance level of members of the Board of Directors;

e) information on the GMS resolutions of the previous 1 (one) year, covering: (1) GMS resolutions that has been realized during fiscal year; and (2) background reasons of the unrealized resolutions;

f) information on the GMS resolutions of the fiscal year, covering: (1) GMS resolutions that has been realized during fiscal year; and (2) background reasons of the unrealized resolutions;

g) performance assessment of the committee that supporting the Board of Directors’ duties;







Contents



halPage



2) Dewan Komisaris, mencakup antara lain:a) tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

176-177

b) pernyataan bahwa Dewan Komisaris memiliki pedoman atau piagam (charter) Dewan Komisaris;

177-178

c) prosedur, dasar penetapan, struktur dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Dewan Komisaris;

191-192

d) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat bersama Direksi dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;

194-197

e) kebijakan Emiten atau Perusahaan Publik tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaannya, paling sedikit meliputi: (1) prosedur pelaksanaan penilaian kinerja; (2) kriteria yang digunakan; dan (3) pihak yang melakukan penilaian;

189-190

f) penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; dan (notes : masuk dalam laporan Dewan Komisaris)

177

g) dalam hal Dewan Komisaris tidak membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi, dimuat informasi paling sedikit mengenai: (1) alasan tidak dibentuknya komite; dan (2) prosedur nominasi dan remunerasi yang dilakukan dalam tahun buku;

218

2) Board of Commissioners, covering among others:a) duties and responsibilities of the Board of Commissioners;

b) statement of the establishment of Board of Commissioners Charter;

c) procedures, stipulation basis, structure and amount of remuneration of each member of the Board of Commissioners;

d) policy and implementation of the Board of Commissioners ‘meeting frequency, including joint meetings with the Board of Directors and attendance level of members of the Board of Directors;

e) the Issuers or Public Companies policy on performance assessment of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners and its implementation, at least covering: (1) performance assessment procedures; (2) criteria; and (3) the assessors;

f) performance assessment of committee that supporting the Board of Commissioners’ duties; and (notes: included in the Board of Commissioners’ report)

g) if the Board of Commissioners does not established the Nomination and Remuneration Committee, the following at least to be informed: (1) background reason to not establish the committee; and (2) nomination and remuneration procedures carried out during fiscal year;









Contents



halPage


Komite AuditAudit Committee

4) Komite Audit, mencakup antara lain: 208-209

a) nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite; 208-209

b) usia; 208-209

c) kewarganegaraan; 208-209

d) riwayat pendidikan; 208-209

e) riwayat jabatan, meliputi informasi: 208-209

(1) dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite; 208-209


208-209


208-209

f) periode dan masa jabatan anggota Komite Audit; 208-209

g) pernyataan independensi Komite Audit; 210

h) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;

212-214

i) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

212

j) pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam (charter) Komite Audit;

214-217

4) Audit Committee, covering at least:

a) name and position in the committee membership;

b) age;

c) citizenship;

d) educational background;

e) professional background, covering information on:

(1) legal reference of the appointment as committee’s member;

(2) concurrent post, as members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and/or members of the committee as well as other position (if any); and

(3) work experience and period inside or outside the Issuers or Public Companies;

f) period and term of office of member of Audit Committee;

g) independence statement of Audit Committee;

h) policy and implementation of Audit Committee’s meeting frequency and level of attendance of member of Audit Committee;

i) education and/or training participated in fiscal year (if any); and

j) implementation of Audit Committee’s activity during fiscal year in accordance with the Audit Committee Charter;







Contents



halPage


Komite lain yang dimiliki EmitenOther Committees

5) Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, mencakup antara lain:

218,219,223-225,231-233

a) nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite;

b) usia;

c) kewarganegaraan;

d) riwayat pendidikan;

e) riwayat jabatan, meliputi informasi: (1) dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite;



f) periode dan masa jabatan anggota komite;

g) uraian tugas dan tanggung jawab; 220,226,234-235

h) pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) komite;

219,225

i) pernyataan independensi komite; 219,225

j) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut;

221-222,226-229,236-237

k) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

221,226,236

l) uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku; 222,229-230

5) Other committees established by the Issuers or Public Companies in order to support the function and duties of the Board of Directors and/or Board of Commissioners, such as Nomination and Remuneration Committee:

a) name and its position in the committee membership;

b) age;

c) citizenship;


e) professional background, including information on:(1) legal reference of appointment as committee’s member;

(2) concurrent post, both as members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and/or members of the committee as well as other position (if any); and

(3) work experience and its period both inside and outside of Issuers or Public Companies;

f) period and terms of office of committee’s members;

g) duties and responsibilities;

h) statement of the establishment of committee charter;

i) committee independence statements;

j) policy and implementation of committee’s meeting frequency and level of attendance of committee’s members;

k) education and/or trainings participated in the fiscal year (if any); and

l) brief implementation of committee’s activities during fiscal year;









Contents



halPage


Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

6) Sekretaris Perusahaan, mencakup antara lain:a) nama;

252

b) domisili; 252

c) riwayat jabatan, meliputi informasi: 252

(1) dasar hukum penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan; dan 252


252

d) riwayat pendidikan; 252

e) pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku; dan 256

f) uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku;

254

6) Corporate Secretary, covering among others:a) name;

b) domicile;

c) professional background, covering information on:

(1) legal reference of appointment as corporate secretary; and



e) education and/or trainings participated in the fiscal year; and

f) brief implementation of Corporate Secretary duties during fiscal year;

Audit Internal GrupInternal Audit Group

7) Audit Internal Grup, mencakup antara lain:

a) nama kepala Audit Internal Grup; 257

b) riwayat jabatan, meliputi informasi: 257

(1) dasar hukum penunjukan sebagai kepala Audit Internal Grup; dan


c) kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); 258,260

d) pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku; 260

e) struktur dan kedudukan Audit Internal Grup; 258-259

f) uraian tugas dan tanggung jawab; 260-261

g) pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) Audit Internal Grup; dan

258

h) uraian singkat pelaksanaan tugas Audit Internal Grup pada tahun buku; 261

7) Internal Audit Group, covering among others:

a) name of Head of Internal Audit Group;

b) professional background, covering information on:

(1) legal reference of appointment as head of Internal Audit Group; and


c) qualifications or certifications as internal audit profession (if any);

d) education and/or trainings participated in the fiscal year;

e) structure and composition of Internal Audit Group;

f) duties and responsibilities;

g) statement of the establishment of IAG charter; and

h) brief implementation of Internal Audit Group duties during fiscal year;







Contents



halPage


Sanksi AdministratifAdministrative Sanctions

11) Informasi tentang sanksi administratif kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas Pasar Modal dan otoritas lainnya selama tahun fiskal (jika ada);

11) Information on administrative sanctions to the Issuers or Public Companies, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, by the Capital Market authority and other authorities during fiscal year (if any);

Kode EtikCode of Conduct

12) Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris (jika ada), antara lain meliputi:

a) pokok perkara/gugatan; 288

b) status penyelesaian perkara/gugatan; dan 288

c) pengaruhnya terhadap kondisi Emiten atau Perusahaan Publik 288

12) information on code of conduct of the Issuers or Public Companies covering:

a) principals of code of conduct;

b) dissemination of code of conduct and enforcement measures; and

c) statement of the application of code of conduct for members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners and employees of the Issuers or Public Companies;

Budaya PerusahaanCorporate Culture

13) informasi mengenai budaya perusahaan (corporate culture) atau nilai-nilai perusahaan (jika ada);

289

13) information on corporate culture or corporate values (if any);

Program ESOPESOP Program

14) uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada), antara lain mengenai:

a) jumlah saham dan/atau opsi;

b) jangka waktu pelaksanaan;

c) persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan

d) harga pelaksanaan;

14) shares ownership program for employees and/or management implemented by the Issuers or Public Companies (if any), among others on:

a) total shares and/or option;

b) implementation period;

c) requirements for the employees and/or management that have the rights; and

d) execution price;









Contents



halPage

Whistle BlowingWhistle Blowing

15) uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada), antara lain meliputi:

a) cara penyampaian laporan pelanggaran; 290

b) perlindungan bagi pelapor; 292

c) penanganan pengaduan; 291

d) pihak yang mengelola pengaduan; dan 290

e) hasil dari penanganan pengaduan, paling sedikit meliputi: 292

(1) jumlah pengaduan yang masuk dan diproses dalam tahun buku; dan

292

(2) tindak lanjut pengaduan;

15) whistleblowing system at the Issuers or Public Companies (if any), among other covering:

a) whistleblowing submission mechanisms;

b) whistleblower protection;

c) whistleblowing handling;

d) whistleblowing management; and

e) result of whistleblowing handling, at least covering:

(1) total whistleblowing received and processed during fiscal year; and

(2) whistleblowing follow up ;

Penerapan Tata KelolaGCG Implementation

16) Penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka bagi Emiten yang menerbitkan Efek Bersifat Ekuitas atau Perusahaan Publik, meliputi:

294-297

a) pernyataan mengenai rekomendasi yang telah dilaksanakan; dan/atau 294-297

b) penjelasan atas rekomendasi yang belum dilaksanakan, disertai alasan dan alternatif pelaksanaannya (jika ada);

294-297

16) Implementation on Corporate Governance Guidelines of the Issuers or Public Companies that issued Sequrities Equity, covering:

a) statement on implemented recommendation; and/or

b) explanation on recommendation that has not been implemented, with the reasons and implementation alternatives (if any);







Contents



halPage

CSR (Tanggung Jawab Sosial)Social Responsibility (CSR)

17) Informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik meliputi kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:a) lingkungan hidup, antara lain:

346

(1) sistem pengolahan limbah Emiten atau Perusahaan Publik;

(2) mekanisme pengaduan masalah lingkungan; dan

(3) sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki;

b) praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, antara lain: 347

(1) kesetaraan gender dan kesempatan kerja;

(2) sarana dan keselamatan kerja;

(3) tingkat perpindahan (turnover) karyawan;

(4) tingkat kecelakaan kerja;

(5) pendidikan dan/atau pelatihan;

(6) remunerasi; dan

(7) mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan;

c) pengembangan sosial dan kemasyarakatan, antara lain: 350

(1) penggunaan tenaga kerja lokal;

(2) pemberdayaan masyarakat sekitar Emiten atau Perusahaan Publik antara lain melalui penggunaan bahan baku yang dihasilkan oleh masyarakat atau pemberian edukasi;

(3) perbaikan sarana dan prasarana sosial;

(4) bentuk donasi lainnya; dan

(5) komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi di Emiten atau Perusahaan Publik serta pelatihan mengenai anti korupsi (jika ada);

d) tanggung jawab barang dan/atau jasa, antara lain: 352

(1) kesehatan dan keselamatan konsumen;

(2) informasi barang dan/atau jasa; dan

(3) sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen.

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyajikan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada angka 1) pada laporan tersendiri seperti laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau laporan keberlanjutan (sustainability report), Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam Laporan Tahunan; dan

Laporan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan;

17) Information on social and environmental responsibility of the Issuers or Public Companies covering the policy, programs and allocated costs, among others related to the following aspects:a) environmental, among others are:

(1) waste management system of the Issuers or Public Companies;

(2) complaint mechanism on environment; and

(3) environmental certifications;

b) employment, occupational health & safety, among others:

(1) gender equality and work opportunitites;

(2) work facility and safety;

(3) employees turnover;

(4) work accident level;









Contents



halPage

(5) education and/or trainings;

(6) remuneration; and

(7) complaint mechanism on employment;

c) social and community development, among others:

(1) local manpower usage;

(2) community empowerment around the Issuers or Public Companies among others through the utilization of raw material produced by the communities or education provision;

(3) improvement of social facility and infrastructure;

(4) other forms of donation; and

(5) communication on policy and procedures of anti corruption at the Issuers or Public Companies, as well as training on anti corruption (if any);

d) responsibility on goods and/or services, among others:

(1) health and safety of consumers;

(2) information on goods and/or services; and

(3) facility, total and resolving of consumers complaint.

In the event of the Issures or Public Companies presented the above point 1 in a separate report such as social and environmental report of sustainability report, the Issuers or Public Companies are exempted to disclose the social and environmental information in the Annual Report; and

The report is submitted to the Financial Services Aurhotrity along with the submission of the Annual Report;

Laporan Keuangan Tahunan yang Telah DiauditAudited Financial Statements

18) Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas laporan keuangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang¬undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan atau peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai laporan berkala Perusahaan Efek dalam hal Emiten merupakan Perusahaan Efek;

377

18) The Annual financial statemnens stated in the Annual Report is developed with due observance to the Fnancial Accounting Standard in Indonesia and has been audited by the Accountant. The financial statements cover the accountability of financial statements as regulated in the Capital Market laws and regulations that regulated the responsibilities of the Board of Directors on the financial statements or Capital Market laws and regulations that regulates the periodical report of Securities Companies in the event of Issuers as the Securities Companies;

Surat Pernyataan BoD dan BoCBoD and BoC Statement Letter

19) Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan disusun sesuai dengan format Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini

46-47

19) Statement letter of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners on the responsibility of the Annual Report developed in accordance with the format of Statement Letter of Members of the Board of Directors and Members of the Board of Commissioners on the Responsibility on the Annual Report as stated in the Enclosure that serves as one part of the Circular Letter of the Financial Services Authority.






LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 21 DESEMBER 2017FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS’ STATEMENTS 31 DECEMBER 2017





Halaman/Page

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBKDAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN DIREKSILAPORAN AUDITOR INDEPENDENLAPORAN KEUANGAN -Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan Keuangan

383

385

387

388

389

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBKTABLE OF CONTENTS

DIRECTORS’ STATEMENT LETTERINDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

FINANCIAL STATEMENTS -For the years ended December 31, 2017 and 2016

Statements of Financial Position

Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Statements of Changes in Equity

Statements of Cash Flows

Notes to Financial Statements

Sepanjang tahun 2017, MNC Bank melakukan sejumlah langkah ... · mendapatkan apresiasi dari...

Documents

Transcript of Sepanjang tahun 2017, MNC Bank melakukan sejumlah langkah ... · mendapatkan apresiasi dari...