Seorang Laki

3
Seorang laki-laki umur 23 tahun masuk rumah sakit dengan nyeri perut kanan atassejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang timbul dan tembuske belakang. Nyeri dipengaruhi perubahan posisi, nyeri berkurang bila duduk ataubaring. Nyeri tidak dipengaruhi oleh makanan. Pasien juga mengeluh demam yangdirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Demam naik turun, lebih tinggi pada malam hari.Menggigil(+) disertai keringat banyak. pasien kalau berjalan sering membungkuk danmemegang perut kanan atas. Riwayat demam (+) sejak 2 minggu yang lalu, BABlancar, BAK lancar warna kuning teh.Riwayat penyakit sebelumnya : Riwayat pergi ke daerah endemis disangkal,alkohol (+) selama 3 tahun, baru berhenti sejak 2 bulan yang lalu, merokok (+) sekitar½ bungkus/hari.Dari pemeriksaan fisis didapatkan gambaran umum: SS/GL/CM. Tanda vital: TD= 120/70 mmHg; N = 80 x/i; P = 24 x/i; S = 37,8 o C . Pada pemeriksaan abdomen,didapatkan kesan perut datar, NT (+) di regio hipokondrium dextra, peristaltik (+) kesannormal. Dari pemeriksaan USG Abdomen pada tanggal 19 April 2012 didapatkan abseslobus kanan hepar ukuran SOL Ø 3,72 cm. Sedangkan pada pemeriksaan laboratoriumdidapatkan peningkatan leukosit dan enzim Hepar.Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis dan hasil laboratorium sertapemeriksaan penunjang lainnya, maka pasien didiagnosis dengan Abses Hepar amebik. 22 DISKUSI Pasien masuk dengan keluhan utama demam dan nyeri perut kanan atas. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan demam dan nyeri perut kanan atas, antara lain abseshepar, kolecystitis, dan lain

description

u

Transcript of Seorang Laki

Page 1: Seorang Laki

Seorang laki-laki umur 23 tahun masuk rumah sakit dengan nyeri perut kanan atassejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang timbul dan tembuske belakang. Nyeri dipengaruhi perubahan posisi, nyeri berkurang bila duduk ataubaring. Nyeri tidak dipengaruhi oleh makanan. Pasien juga mengeluh demam yangdirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Demam naik turun, lebih tinggi pada malam hari.Menggigil(+) disertai keringat banyak. pasien kalau berjalan sering membungkuk danmemegang perut kanan atas. Riwayat demam (+) sejak 2 minggu yang lalu, BABlancar, BAK lancar warna kuning teh.Riwayat penyakit sebelumnya : Riwayat pergi ke daerah endemis disangkal,alkohol (+) selama 3 tahun, baru berhenti sejak 2 bulan yang lalu, merokok (+) sekitar½ bungkus/hari.Dari pemeriksaan fisis didapatkan gambaran umum: SS/GL/CM. Tanda vital: TD= 120/70 mmHg; N = 80 x/i; P = 24 x/i; S = 37,8oC . Pada pemeriksaan abdomen,didapatkan kesan perut datar, NT (+) di regio hipokondrium dextra, peristaltik (+) kesannormal. Dari pemeriksaan USG Abdomen pada tanggal 19 April 2012 didapatkan abseslobus kanan hepar ukuran SOL Ø 3,72 cm. Sedangkan pada pemeriksaan laboratoriumdidapatkan peningkatan leukosit dan enzim Hepar.Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis dan hasil laboratorium sertapemeriksaan penunjang lainnya, maka pasien didiagnosis dengan Abses Hepar amebik.

  22DISKUSIPasien masuk dengan keluhan utama demam dan nyeri perut kanan atas. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan demam dan nyeri perut kanan atas, antara lain abseshepar, kolecystitis, dan lain – lain. Pada kasus ini, diketahui bahwa pasien mengalaminyeri perut kanan atas yang hilang timbul, tembus ke belakang. Dari pemeriksaan fisis,khususnya pada abdomen didapatkan NT (+) di regio hipokondrium dextra, hepar danlien tidak, peristaltic (+) kesan normal.Pada pemeriksaan USG Abdomen pada tanggal 19 April 2012 didapatkan abseslobus kanan hepar ukuran SOL Ø 3,72 cm. Ginjal, lien, gall bladder, pankreas danvesica urinaria normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan leukositdan enzim Hepar.Sehingga pada pasien ini, diagnosis lebih diarahkan pada abses hepar.Selanjutnya, pemeriksaan yang menjadi baku emas untuk penegakan diagnosis abseshepar adalah pemeriksaan feses atau melalui kultur darah yang memperlihatkan bakteripenyebab. Pada pemeriksaan pus, bakteri penyebab sepertiProteus vulgaris,Pseudomonas aeroginosabisa ditemukan. Namun, pemeriksaan ini sulit dilakukankarena pengambilan pus dari hepar akan sangat menyakitkan bagi pasien.Berdasarkan hasil laboratorium yang ditemukan pada pasien terdapat peningkatanenzim – 

Page 2: Seorang Laki

enzim Hepar (SGOT, SGPT) yang menunjukkan telah terjadinya gangguanhepar. Adanya proses infeksi dapat memicu peningkatan produksi enzim – enzim Heparsehingga kadar enzim – enzim tersebut tinggi di dalam darah. Leukositosis sendirimuncul sebagai akibat dari proses infeksi, sebagai salah satu upaya sistem imun untuk melawan mikroorganisme penyebab infeksi. Pada pemeriksaan fisis, didapatkan nyeripada hipokondrium dextra, hal ini disebabkan oleh peregangan kapsulaGlisonpadahepar sebagai akibat adanya abses.Pengobatan pada pasien dilakukan dengan pemberian infus Asering 20 tpmsebagai penyeimbang elektrolit. Pada pemberian antibiotik diberikan Metronidazole 500mg/ 8 jam/ iv sebagai antibiotik untuk bakteri anaerob dan amebisid jaringan,