SENSORI 5
-
Upload
arif-nanda -
Category
Documents
-
view
66 -
download
0
description
Transcript of SENSORI 5
Tanggal Praktikum : 26 Maret 2014
Tanggal Penyerahan : 3 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM
PENILAIAN SENSORI PANGAN
“CICIP, BAU, AROMA DAN RASA MAKANAN”
Oleh :
Arif Nanda Irawan
240210110031
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2014
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal beberapa macam cicip, bau dan
rasa makanan.
II. TEORI DASAR
Penilaian organoleptik adalah cara penilaian karakter mutu suatu bahan
makananan dan minuman menggunakan panca indera. Indera yang digunakan untuk
menilai bergantung pada karakter yang akan dinilai. Biasanya yang digunakan
adalah indera pencicip di rongga mulut dan pencium di rongga hidung.
Indera pencicip berfungsi untuk mrnilai cicip (taste) dari suatu makanan.
Di permukaan rongga mulut terdapat lapisan yang selalu bahsah yang terdapat sel-
sel peka. Sel-sel peka ini mengumpul membentuk susunan yang disebut putting
pencicip.
Masing-masing putting pencicip biasanya hanya peka terhadap rasa tertentu,
tetapi kadang-kadang juga responsif terhadap beberapa rangsangan cicip. Putting
pencicip manusia hanya dapat membedakan empat cicip dasar yaitu manis, pahit,
asam, dan asin. Diluar keempat cicip dasar itu puting pencicip tidak terangsang atau
responsive. Tetapi beberapa peneliti menganggap rasa metalik dan rasa gurih juga
hasil penginderaan putting pencicip (Rahardjo, 1998)
Putting pencicip peka terhadap zat kimia yang menghasilkan rangsangan.
Kepekaan berturut-turut adalah pahit, asam, asin dan manis. Kepekaan indera
dipengaruhi banyak factor, misalnya pencicipan paling peka pada pagi hari (pukul 9 –
10).Bau adalah aroma yang tercium oleh indera penciuman. Bau-bauan baru dapat
dikenali bila berbentuk uap. Uap itu sendiri terdispersi dalam udara sehingga bau bisa
tercium ke mana-mana. Pada umumnya binatang mempunyai hidung yang lebih peka
dibanding manusia, karena binatang mempunyai lebih banyak sel olfaktori dibanding
dengan manusia. Bau adalah aroma yang tercium oleh indera penciuman. Bau-bauan
baru dapat dikenali bila berbentuk uap. Uap itu sendiri terdispersi dalam udara
sehingga bau bisa tercium ke mana-mana. Pada umumnya binatang mempunyai
hidung yang lebih peka dibanding manusia, karena binatang mempunyai lebih banyak
Sel olfaktori dibanding dengan manusia.
Rasa atau flavor adalah gabungan penilaian dari beberapa faktor seperti cicip,
aroma, perubahan rasa, cacad, lembek, suhu dan lainnya yang menimbulkan kesan
dengan bantuan kerja dari syaraf trigemineus yang menerima rangsangan dari daerah
mata, kepala, kelopak mata, hidung dan gigi yang bekerja bersamaan dan kompleks.
Komponen bau dalam makanan akan berinteraksi dengan komponen rasa dalam
organ perasa dan pembau dimana impuls yang dihasilkan dibawa ke otak untuk
memberikan kesan flavor Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rasa adalah
suhu.
Suhu mempengaruhi kemampuan kuncup cecapan untuk menangkap
rangsangan rasa. Sensitifitas terhadap rasa berkurang bila suhu tubuh di bawah 20o C
atau di atas 30o C.
After taste adalah kesan yang masih dapat dirasakan atau ditimbulkan
kemudian setelah rangsangan diberikan, karena beberapa jenis makanan masih
menyisakan kesan walaupun makanan itu sudah ditelan. After taste ini
menggambarkan kesan yang lama dapat dirasakan, walaupun rangsangan sudah tidak
diberikan.
III. ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
1. Sendok
2. Gelas
3. Mangkuk kecil
4. Piring
3.2. Bahan
1. Nenas
2. Dodol
3. Kopi
4. Keripik singkong
5. Susu
6. Emping
IV. PROSEDUR
1. Cicip dan hiruplah makanan yang disajikan, kemudian tulislah kesan yang
Saudara peroleh pada lembaran yang telah disediakan,baik mengenai cicip after
taste, bau, dan rasa.
1. After taste adalah cicip yang dapat Saudara rasakan setelah makanan itu diteliti
(rasa/cicip yang tertinggal).
2. Diskusikan hasil yang didapat dengan teman.
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Praktikum kali ini dilakukan penilaian uji sensori dengan cara cicip, bau,
aroma, serta rasa pada makanan. Sampel yang digunakan yaitu adalah nenas, dodol,
kopi, keripik singkong, susu dan emping. Hasil pengamatan yang didapat dalam
pengujian kali ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengataman Cicip, Bau, Aroma, dan Rasa pada Makanan Contoh Cicip After Taste Bau RasaNenas Asam Pahit Tidak
MenyengatAsam
Dodol Manis Manis Tidak Menyengat
Manis
Kopi Pahit Pahit Tidak Menyengat
Pahit
Keripik Singkong
Asin - Tajam Asin
Susu Hambar Hambar Tidak Menyengat
Hambar
Emping Pahit Pahit Menyengat Gurih, Pahit
Berdasarkan hasil pengujian pada pencicipan sampel dodol memberikan hasil
manis, dengan kadar kemanisan yang berbeda. Sedangkan pada susu memberikan
hasil yang hambar, hal ini karena kandungan gula yang terdapat didalam susu hanya
sedikit. Dodol banyak mengandung sukrosa sedangkan susu mengandung laktosa.
Sukrosa cenderung memiliki intensitas kemanisan lebih tinggi dibandingkan
dengan laktosa. Rasa manis ini akan segera dirasakan pada saat makanan masuk
kedalam mulut, karena bagian ujung lidah yang berfungsi sebagai pengecap rasa
manis (Anonim, 2013).
Pada sampel kopi dan empin, cenderung memiliki cicip yang pahit. Rasa pahit
timbul karena adanya kandungan senyawa-senyawa seperti alkohol, strychnine,
brucine, beberapa glucasida linamarin dan beberapa ikatan polynitro seperti asam
piktrat yang terdapat ada sampel (Anonim, 2014)
Keripik singkong memiliki rasa yang cenderungasin, hal ini disebabkan oleh
garam yang diambhakan secara segaja, untuk menciptakan rasa keripik yang gurih,
dan disukai konsumen. Selain itu singkong mempinyai cicip yang hambar, sehingga
mudah diberi rasa.
Pengujian bau/aroma pada sampel dillakukan dengan mencium sampel dan
mengipaskan angina secara searah. Parameter diisi dengan melihat menyengat atau
tidaknya sampel. Terbentuknya bau ini disebabkan karena adanya uap pada sampel
yang terdispersi dalam udara sehingga bisa tercium oleh sel-sel olfaktori pada hidung
(Anonim, 2013).
Hasil pengamatan menunjukan, sampel yang memiliki bau menyengat yaitu
keripik singkong dan melinjo, hal ini disebabkan karena kedua sampel ini telah
mengalami pengolahan terlebih dahulu, yang menyebabkan senyawa volatile dapat
tercium dengan jelas, selain itu penambahan bahan pada saat engolahan seperti
bawang putih, dan penyedap data memengaruhi bau sampel. Pada sampel lainnya,
tidak tercium bau yang menyengat.
Berdasarkan hasil pengamatan after taste, hanya sampel keripik singkong
yang tidak memiliki after taste. Sedangkan untuk sampel lainnya memiliki after taste
yang berbeda-beda. Sampel nenas, kopi dan emping memiliki rasa aftertaste yang
pahit, hal ini bias disebabkan oleh senyawa alami yang terdapat pada sampel yang
digunakan. Sedangkan pada susu aftertaste yang dihasilkan adalah rasa hambar,
dimana lemak hewani pada susu menempel pada mulut dan menghasilkan rasa gurih.
VI. KESIMPULAN
1. Semua sampel memiliki karakteristik yang berbeda baik pada cicip, aroma,
bau, rasa, serta after taste.
2. Pencicipan sampel dodol memberikan hasil manis
3. Kopi memiliki kandungan zat non ionik berupa caffeine (zat quinine) yang
menyebabkan rasa pahit pada kopi.
4. Sampel kopi dan emping memiliki rasa cicip yang cenderung pahit.
5. Keripik singkong memiliki rasa asin karena adanya kandungan garam pada
komposisi pembuatannya.
6. Sinkong tidak memilik aftertaste
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. http://www.scribd.com/doc/148088663/5-Cicip-Bau-Aroma-Serta-Rasa-Makanan. (diakses pada tanggal 30-maret-2014)
Guritno, Adi Djoko, 1992. Petunjuk Laboratorium Uji Sensorik dan Mutu Pangan. PAU. Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Kartika, Bambang, Pudji Hastuti, dan Wahyu Supartono. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Soewarno, T. Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Penerbit : Bharatara Karya Aksara. Jakarta.
Sofiah, B.D, dan T. S. Achyar. 2008. Penilaian Indera. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Jawaban-Pertanyaan
1. Obat memiliki rasa yang pahit, dapatkah dijelaskan bagaimana cara
menelan pada rasa obat dapat dikurangi ?
Jawab :
Untuk mengurangi rasa pahit pada obat dapat dilakukan dengan menelan
langsung obat tersebut sehingga tidak bersentuhan langsung dengan lidah bagian
dalam yang merupakan reseptor rasa pahit. Oleh karena itu, saat mengkonsumsi
obat yang rasanya pahit, obat tersebut dapat ditaruh di pangkal lidah.
2. Bila saudara kedinginan, setiap makanan tidak dapat dinikmati dengan
baik. Mengapa ?
Jawab :
Pada saat kedinginan, maka kondisi lidah dalam keadaan tidak normal, hal
tersebut disebabkan karena papila lidah akan mengecil jika kedinginan, sehingga
lidah tidak dapat merasakan makanan dengan baik. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi rasa adalah suhu. Suhu mempengaruhi kemampuan kuncup
cecapan untuk menangkap rangsangan rasa. Sensitifitas terhadap rasa berkurang
bila suhu tubuh di bawah 20o C atau di atas 30o C.
3. Jika kita perhatikan gambar dari rongga hidung, kemana kira-kira sel bau
itu diteruskan/dialirkan ? Pada umumnya binatang mempunyai hidung
yang lebih peka dibandingkan dengan manusia, benarkah demikian ?
Jelaskan ?
Jawab :
Sel bau pada hidung akan diteruskan kedalam otak sehingga kita dapat
merasakan adanya rangsangan bau Bau-bauan baru dapat dikenali bila berbentuk
uap, dan molekul-molekul komponen bau tersebut harus sempat menyentuh silia
sel olfaktori, dan diteruskan ke otak dalam bentuk impuls listrik oleh ujung-
ujung syaraf olfaktori. Pada umumnya binatang mempunyai hidung yang lebih
peka dibanding manusia, karena binatang mempunyai lebih banyak sel olfaktori
dibanding dengan manusia.
4. Apakah yang dimaksud dengan bau ? mengapa bau itu bisa tercium
kemana-mana ? Pernahkan Sdr. Melihat binatang sedang menghirup
angin?
Jawab :
Bau adalah reaksi phsikologis akibat adanya gas-gas yang menguap dan diterima
oleh sel-sel saraf pada hidung,. Bau adalah aroma yang tercium oleh indera
penciuman. Bau-bauan baru dapat dikenali bila berbentuk uap, sementara uap itu
senditri terdispersi dalam udara. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa bau-
bauan dapat dikenali saat kita menghirup udara. Karena setiap saat menusia pasti
menghirup udara, maka bau bisa tercium ke mana-mana.
5. Mungkin anda pernah memakan permen, kemudian anda menggigitnya
sehingga menjadi potongan-potongan kecil agar rasa dan kemanisan permen
itu lebih terasa tajam. Dapatkah Sdr. Menjelaskan mengapa demikian ?
Jawab :
Dengan mengunyah permen,maka permen tersebut akan menjadi potongan-
potongan kecil sehingga permukaannya menjadi lebih luas. Dengan bertambahnya
luas permukaan permen maka luas daerah yang terkena rangsangan menjadi lebih
banyak,dan rasa manis pun menjadi lebih tajam.