sensor 02

36
Rangkaian Sensor Kecepatan Menggunakan Rotary Encoder merupakan materi yang saya dapat ketika mengikuti Praktikum Mikroprosessor. Penggunaan Rotary Encoder Sebagai Sensor Kecepatan merupakan Satu diantara sekian banyak Aplikasi yang dapat dibuat menggunakan Rotary Encoder. Fungsi Rotary Encoder dalam Dunia Elektronika antara lain adalah sebagai Sensor Kecepatan, Sensor Posisi, dan juga dapat menjadi Sensor untuk mendeteksi Panjang Benda. Namun Pada Kesempatan Kali ini kita akan membahas Penggunaan Rotary Encoder sebagai Sensor Pengukur Kecepatan. Rotary Encoder Pada umumnya, rotary encoder digunakan sebagai sensor pengukur kecepatan pada sebuah motor. Berikut adalah gambar desain mekanik dari sebuah rotary encoder. Gambar. Desain Umum Rotary Encoder Prinsip kerja dari sensor ini adalah sebagai berikut saat rangkaian sumber cahaya diberikan VCC 5 Volt dan menghasilkan

description

isinya adalah macam2 jenis sensor

Transcript of sensor 02

Rangkaian Sensor Kecepatan Menggunakan Rotary Encoder merupakan materi yang saya dapat ketika mengikuti Praktikum Mikroprosessor. Penggunaan Rotary Encoder Sebagai Sensor Kecepatan merupakan Satu diantara sekian banyak Aplikasi yang dapat dibuat menggunakan Rotary Encoder. Fungsi Rotary Encoder dalam Dunia Elektronika antara lain adalah sebagai Sensor Kecepatan, Sensor Posisi, dan juga dapat menjadi Sensor untuk mendeteksi Panjang Benda. Namun Pada Kesempatan Kali ini kita akan membahas Penggunaan Rotary Encoder sebagai Sensor Pengukur Kecepatan.

Rotary EncoderPada umumnya, rotary encoder digunakan sebagai sensor pengukur kecepatan pada sebuah motor. Berikut adalah gambar desain mekanik dari sebuah rotary encoder.

Gambar. Desain Umum Rotary Encoder

Prinsip kerja dari sensor ini adalah sebagai berikut saat rangkaian sumber cahaya diberikan VCC 5 Volt dan menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi maka akan menghasilkan tegangan sekitar 5 V dan begitu juga sebaliknya saat terhalangi maka akan menghasilkan tegangan sekitar 0 V. Dimana tegangan menjadi inputan untuk mikrokontroler. Berikut adalah gambar rangkaian sensor kecepatan yang akan digunakan.

Gambar Rangkaian Sensor Kecepatan

Untuk mengaktifkan inframerah LED dibutuhkan tegangan sebesar 5 volt. Sebagai receiver inframerah adalah phototransistor, cara kerja phototransistor sebenarnya sama seperti transistor lain. Bila basis tidak dialiri arus yang cukup, maka transistor cut off. Kondisi cut off disebabkan oleh terdapatnya sesuatu yang memotong antara IR LED dan phototransistor. Pada perancangan ini sesuatu yang memotong tersebut adalah disk. Bila tidak ada sesuatu yang memotong antara IR led dan phototransistor, artinya phototransistor akan mendapat sinar inframerah dari IR LED, maka basis phototransistor akan teraliri arus. Hal ini menyebabkan arus akan mengalir ke emitter. Kemudian arus akan masuk ke resistor 220 ohm, resistor 220 ohm berfungsi untuk mengurangi arus yang berlebih dari phototransistor dan mengaktifkan basis tansistor 2N222A, emiter 2N222A disini sebagai pemberi sinyal masukkan ke mikrokontroller.

Sebagai Tambahan: Salah satu Aplikasi Rotary Encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse Tipe Analog (Mouse yang Menggunakan Bola). Bisa anda buka dan anda akan melihat kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi Menggunakan Rotary Encoder.

Sensor KecepatanSensor kecepatan yang digunakan ini adalah enkoder. Output enkoder berupa sinyal pulsa yang frekuensinya berbanding lurus dengan kecepatan motor, agar data kecepatan dapat dibaca oleh ADC mikrokontroller, maka output encoder terlebih dahulu harus dikonversi menjadi tegangan. Oleh karena itu ouput encoder dihubungkan ke rangkaian FtoV (frekuensi ke tegangan) dimana rangkaian ini akan mengubah besaran frekuensi (sinyal dari encoder) yang masuk menjadi besaran tegangan yang dalam hal ini digunakan sebagai umpan balik dari kecepatan motor. Adapun rangkaian encoder dapat dilihat sebagai berikut :Gambar 1. Rangkaian encoderPada rangkaian ini IC yang dipakai adalah LM2917 ,dimana input didapat dari pulsa output encoder. Rangkaian F to V dapat dilihat pada gbr dibawah ini :Gambar 2. Rangkaian F to VVoutput yang diinginkan pada saat motor berputar dengan kecepatan maksimum yaitu 5,1V. Melalui pengukuran yang dilakukan terhadap motor DC, didapatkan frekuensi keluaran dari enkoder pada kecepatan maksimum adalah 4348 HZ. Nilai tegangan pada Vo1 saat motor berputar dengan kecepatan maksimum ditentukan 2,1V. untuk mendapatkan Vo1 tersebut diperlukan kombinasi R1 dan C1.C1 ditentukan 10 nF sehingga R1 dapat dicari dengan rumus:Vcc = 12VK = 1 (ideal)

Dengan menggunakan VR 100 Kohm dapat diperoleh nilai nilai R1 sesuai dengan perhitungan di atas. Selanjutnya Vo1 kemudian dikuatkan dengan penguat Non Inverting untuk mendapatkan Voutput 5,1V pada saat kecepatan maksimum. Karena nilai tegangan Vo1 pada saat kecepatan maksimum adalah 2,1 V, maka jika ditentukan nilai Rin adalah 10 Kohm, Rf dapat dicari dengan rumus :

Dengan menggunakan VR 100 Kohm, maka Rf dapat di-setting sampai mendapatkan nilai 14200 ohm sehingga Voutput dapat diperoleh sesuai dengan yang dinginkan.

Sensor putaran atau kecepatan dapat dibuat dengan sebuat optocoupler tipe U dan sebuah roda cacah. Sensor putaran atau kecepatan ini dapat digunakan untuk membaca putaran suatu object yang berputar seperti roda kendaraan, putaran motor listrik dan lain nya. Sensor putaran atau kecepatan ini dibuat dengan optocoupler tipe U yang ditengahnya diletakan sebuah roda cacah. Optocoupler merupakan komponen optoisolator yang memiliki karakteristik penerima (photo transistor) akan mengalami perubahan logika bila terjadi perubahan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh pemancar (LED infra merah) untuk penerima. Kecerahan led berbanding lurus dengan arus diodanya. Karena arus kolektor sebanding dengan tingkat kecerahan dari led maka dapat dikatakan bahwa arus dioda mengendalikan arus kolektor seperti transistor pada umumnya. Biasanya arus yang diperbolehkan mengalir pada infra merah adalah berkisar pada 15 hingga 25 miliamper. Foto transistor merupakan jenis transistor yang peka terhadap cahaya infra merah.

Blok Sensor Optocoupler Blok Sensor

Optocoupler,Sensor Putaran Dan Kecepatan,sensor putaran,sensor kecepatan,teori sensor kecepatan,teori sensor kecepatan,membuat sensor putaran,membuat sensor kecepatan,definisi sensor putaran,definisi sensor kecepatan,rangkaian sensor putaran,rangkaian sensor kecepatan,menggunakan sensor putaran,menggunakan sensor kecepatan,kontruksi sensor putaran,konstruksi sensor kecepatan,rotary encoder,shaft encoder,ring encoder,rinc counter Roda cacah yang diletakan ditengah optocoupler tersebut berfungsi untuk mempengaruhi intensitas cahaya yang diberikan oleh LED pada optocoupler ke photo transistor yang akan memberikan perubahan level logika sesuai dengan putaran roda cacah. Kecepatan perubahan logika photo transistor akan sebanding dengan kecepatan putaran roda cacah. Konstruksi sensor putaran dapat dilihat pada gambar berikut.

Konstruksi Sensor Putaran

Konstruksi Sensor Putaran,struktur sensor putaran,struktur sensor kecepatan,konstruksi rotary encoder,merakit sensor putaran,membuat sensor kecepatan,cara menggunakan sensor putaran,aplikasi sensor putaran,fungsi sensor kecepatan,contoh sensor putaran Rotary encoder, atau disebut juga Shaft encoder, merupakan perangkat elektromekanikal yang digunakan untuk mengkonversi posisi anguler (sudut) dari shaft (lubang) atau roda ke dalam kode digital, menjadikannya semacam tranduser. Perangkat ini biasanya digunakan dalam bidang robotika, perangkat masukan komputer (seperti optomekanikal mouse dan trackball), serta digunakan dalam kendali putaran radar, dll. Terdapat dua tipe utama rotary encoder, yaitu tipe absolut dan tipe relatif. Rotary encoder, atau disebut juga Shaft encoder, merupakan perangkat elektromekanikal yang digunakan untuk mengkonversi posisi anguler (sudut) dari shaft (lubang) atau roda ke dalam kode digital, menjadikannya semacam tranduser. Perangkat ini biasanya digunakan dalam bidang robotika, perangkat masukan komputer (seperti optomekanikal mouse dan trackball), serta digunakan dalam kendali putaran radar, dll. Terdapat dua tipe utama rotary encoder, yaitu tipe absolut dan tipe relatif.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/membuat-sensor-putaran-kecepatan/Copyright Elektronika Dasar

Rangkaian sensor suhu | Sensor suhu dengan Thermistor Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookThermistor merupakan salah satu sensor suhu yang sangat mudah untuk digunakan, karakteristik dari thermistor ini ialah thermistor akan berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan suhu disekitarnya.

Dengan karakteristik seperti itu, dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan dalam merancang suatu sensor sederhana, dapat dibaca perhitungannya di artikel saya sebelumnya Prinsip Dasar Rangkaian Sensor >> Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan. kita dapat merancang dan membuat rangkaian pendeteksi suhu.

Berikut rangkaian sensor suhu

Komponen yang digunakan pada rangkaian sensor suhu diatas1. Baterry2. Thermistor3. Variabel reesistor4. Transistor NPN 2N22225. Relay6. Led 2 BuahPenjelasan rangkaian sensor suhu

Ketika thermistor mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi thermistor akan mengecil dan ketika resistansi thermistor lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, ketika itu juga relay akan aktif dan led merah [ sebagai indikator panas akan aktif] sebaliknya jika suhu yang dideteksi thermistor kecil maka resistansi pada thermistor akan menjadi besar, dan ketika resistansi thermistor lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, relay tidak aktif dan led hijau [ sebagai indikator suhu tidak panas aktif ].

Rangkaian sensor suhu, ketika suhu panasRangkaian sensor suhu, ketika suhu tidak panas Sensor SuhuFriday, November 23rd 2012. | Komponen Elektronika, Sensor Sensor suhuadalah komponen yang dipakai tuk merubah besaran panas jadi listrik dan sangat gampang untuk di analisa besarannya. Pembuatan sensor ini bisa memakai sejumlah metode, dimana salah satu caranya adalah dgn cara memakai material yg terhadap suatu arus elektrik akan mengubah hambataanya tergantung dari suhunya.Material logam apabila panasnya meningkat akan menyebabkan meningkat pula besar hambatannya trhdp arus listrik. Logam bisa juga dibilang sbg muatan positif yg ada di dlm elektron, dimana elektron ini dapat bergerak bebas. Bila suhu meningkat elektron-elektronnya menjadi bergetar, terus getarannya semakin bertambah besar sejalan dgn bertambahnya suhu yang ada. Dalam kondisi besarnya getaran itu, membuat logam memiliki nilai hambatan yang bertambah karena gerakan elektron yang terhambat.Bahan semikonduktor memiliki sifat yang sebaliknya atas logam, yaitu nilai hambatannya akan terus turun bila suhu bertambah besar. Kondisi ini disebabkan oleh karena keadaan yang lebih tinggi suhunya menyebabkan elektron dari material ini jadi pindah ketingkatan yang teratas dan membuatnya bisa dgn bebas bergerak. Dengan terus terjadinya pertambahan suhu, maka semakin bertambah pula elektron dr semikonduktor ini yg bebas bergerak dan hasilnya adalah nilai hambatannya akan terus berkurang.Rangkaian Sensor Suhu LM35Terdapat 4 ( empat ) jenis sensor suhu yang rangkaian umumnya ada dipasaran, yaitu Thermokopel; Thermistor (Thermal Sensitive Resistor atau Thermal Resistor); Resistance Temperature Detectors (RTD); dan yang terakhir adalah IC LM 35. Namun kali ini saya ingin membahas rangkaian sensor suhu lm35.Sensor suhu lm35 adalah satu dari empat jenis lainnya yang paling terkenal akan mudahnya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan kesederhanaannya. Sumber tegangannya bisa tunggal atau dua sumberpun juga bisa. Berikut beberapa karakteristik komponen sensor suhu lm35: Kalibrasi secara langsung pd C Skala faktor linear-nya 10mV/C Range-nya diantara +150 C s/d -55C Arusnya kurang dr 2A Pemanasannya yg rendah di 0,08CContoh dari pengaplikasian dari rangkaian sensor suhu lm35 adalah sistem monitor suhu rumah kaca dan sistem monitor dari suhu ruang pd laboratorium kimia. Komponen utama yang digunakan adalah LED (bebas warna: hijau, merah ataupu biru; boleh), Resistor Trimport/ Variabel 10K ohm, IC LM393; Resistor 470Ohm; dan tentunya IC LM35. Berikut adalah skema rangkaian sensor suhu lm35:

(klik untuk memperbesar) sumber: http://zhiescreamous.wordpress.com/2012/05/14/sensor-suhu-sederhana-menggunakan-lm35/Dibagian IC LM35 berfungsi untuk menerima input suhu yg terus menuju IC LM393. IC LM393 fungsinya untuk komparator yg membagi tegangan, dimana hasil keluaran dari LM35 akan masuk kekaki inverting. Berbeda dgn kaki noninverting, fungsinya untuk potensi yaitu pengatur keluaran inputannya. Kaki delapan sbg VS+ batas tgangan kerja IC LM393 adalah VDC , serta kaki empat untuk VS-. Di keluarkan dari kaki tujuh, output yg di hasilkan oleh komparator dan diberi LED sbg indikator.Op-Amp 393 memiliki fungsi untuk komparator pem banding tegangan, yaitu mem banding kan setiap tegangan yang masuk dikaki inverting dimana pengaturannya memakai potensiometer yg terletak pada kaki noninverting. Vref dihubung kan dgn +Vsupply, dan R1 serta R2 dipakai untuk membagi tegangan, dengan demikian nilai tegangannya yg direferensi kan pd masuk kan + op-amp ialah se besar : V=[R1/(R1+R2)]*VsupplyContoh dari IC LM393:

sumber: http://zhiescreamous.wordpress.com/2012/05/14/sensor-suhu-sederhana-menggunakan-lm35/IC LM393 memiliki 2 input yg ter diri dr inverting serta non inverting dan dua output, dimana kaki empat untuk ground sedangkan kaki delapan untuk Vcc. Gimana, mudah bukan. Silahkan disimulasikan memakai projectboard ya. Semoga sukses rangkaian Sensor Suhu lm35 nya.

Sensor termokopel adalah sensor yang mampu mengukur suhu sangat tinggi sehingga sensor suhu thermocouple ini sering digunakan untuk industri pengolahan minyak atau baja. Sensor suhu termokopel memiliki nilai output yang kecil pada kondisi level noise yang tinggi, sehingga memerlukan pengkondisi sinyal agar nilai output tersebut dapat dibaca.

Sejarah Thermocouple Berasal dari kata Thermo yang berarti energi panas dan Coupleyang berarti pertemuan dari dua buah benda. Thermocouple adalah transduser aktif suhu yang tersusun dari dua buah logam berbeda dengan titik pembacaan pada pertemuan kedua logam dan titik yang lain sebagai outputnya. Thermocouple merupakan salah satu sensor yang paling umum digunakan untuk mengukur suhu karena relatif murah namun akurat yang dapat beroperasi pada suhu panas maupun dingin.

Konstruksi Sensor Suhu Thermocouple

Konstruksi Sensor Suhu Thermocouple,sensor suhu thermocouple,sejarah sensor suhu thermocouple,teori thermocouple,definsi thermocouple,sensor suhu thermocouple adalah,arti thermocouple,penemuan thermocouple,penemu thermocouple,bagian thermocouple,konstruksi thermocouple,output thermocouple,karakteristik thermocouple,kemampuan thermocouple,suhu maksimumal thermocouple,level tegangan thermocouple,output thermocouple,Sensor Thermocouple,Thermocouple Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum kompas. Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas ternyata bergerak. Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi pada logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan efek Seebeck.

Grafik thermocouple

Grafik thermocouple,karakter thermocouple,output thermocouple,sifat thermocouple,karakterisitk thermocouple,perubahan thermocouple,material thermocouple,bahan thermocouple,struktur thermocouple,harga thermocouple,harga beli thermocouple,modul sensor thermocouple Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier untuk melihat kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua buah logam yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik dialirkan, terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini saling berbalik begitu arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun 1934 ini kemudian dikenal dengan efek Peltier. Sir William Thomson, menemukan arah arus mengalir dari titik panas ke titik dingin dan sebaliknya. Efek Seebeck, Peltier, dan Thomson inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi termoelektrik.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-thermocouple/Copyright Elektronika Dasar

Sensor SuhuAdvertisement Sensor Suhu adalah komponen yang biasanya digunakan untuk merubah panas menjadi listrik untuk mempermudah dalam menganalisa besarannya. Untuk membuatnya ada dua cara yaitu dengan menggunakan bahan logam dan bahan semikonduktor. Cara ini digunakan karena logam dan bahan semikonduktor bisa berubah hambatannya terhadap arus listrik tergantung pada suhunya. Pada logam semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin naik, berbeda pada bahan semikonduktor, semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin turun. Ada empat macam sensor suhu antara lain; Thermokopel, Thermistor, RTD (Resistance Temperature Detectors), dan IC LM 35. Tentunya tiap jenis alat tersebut mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda.Gambar Sensor Suhu

Jenis yang pertama adalah Thermokopel, alat ini berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan tinggi antara 3000F sampai 30000F. Alat ini dibentuk dari dua buah penghantar yang jenisnya berbeda seperti besi dan konstantan yang dililit bersamaan. Sensor suhu ini digunakan oleh Johan Seebeck pada tahun 1820 dengan namanya Efek Seebeck. Berikutnya ada Thermistor, atau bisa disebut juga dengan Thermal Resistor atau Thermal Sensitive Resistor. Alat ini berfungsi untuk mengubah suhu menjadi hambatan listrik yang berbanding terbalik dengan berubahnya suhu. Semakin tinggi suhu maka semakin kecil hambatan listriknya. Thermistor biasanya terbuat dari bahan oksida logam campuran, kromium, kobalt, tembaga, besi, atau nikel. Thermistor memiliki tiga bentuk antara lain; butiran, keping, dan batang.Yang ketiga adalah RTD atau Resistance Temperature Detectors. Alat ini fungsinya adalah untuk mengubah suhu menjadi hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, maka hambatan listriknya semakin besar. RTD adalah sensor suhu yang terbuat dari kumparan kawat platinum pada papan pembentuk isolator. Alat yang terakhir adalah IC LM 35, fungsinya untuk mengubah suhu menjadi tegangan tertentu yang sesuai dengan perubahan suhu. Alat ini paling terkenal karena mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini biasanya digunakan pada sistem monitor rumah kaca atau sensor suhu ruang pada laboratorium kimia.Demikian penjelasan singkat mengenai sensor suhu, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Sensor Ultrasonik, Sensor Jarak,Sensor Cahaya, Sensor Suara, Sensor Tekanan,Rangkaian Booster Antena TV, Pengertian Dioda dan Fungsi Dioda.

Sensor thermal

Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.1. Bimetal

Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya () yang direkatkan menjadi satu.Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).

2. TermistorTermistor atau tahanan thermal adalah alat semikonduktor yang berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya negatif. Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6% untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi.

3. Resistance Thermal Detector (RTD)RTD adalah salah satu dari beberapa jenis sensor suhu yang sering digunakan. RTD dibuat dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan pada bahan keramik isolator. Bahan tersebut antara lain; platina, emas, perak, nikel dan tembaga, dan yang terbaik adalah bahan platina karena dapat digunakan menyensor suhu sampai 1500o C. Tembaga dapat digunakan untuk sensor suhu yang lebih rendah dan lebih murah, tetapi tembaga mudah terserang korosi.

RTD memiliki keunggulan dibanding termokopel yaitu:1. Tidak diperlukan suhu referensi2. Sensitivitasnya cukup tinggi, yaitu dapat dilakukan dengan cara mem-perpanjang kawat yang digunakan dan memperbesar tegangan eksitasi.3. Tegangan output yang dihasilkan 500 kali lebih besar dari termokopel4. Dapat digunakan kawat penghantar yang lebih panjang karena noise tidak jadi masalah5. Tegangan keluaran yang tinggi, maka bagian elektronik pengolah sinyal menjadi sederhana dan murah.

Resistance Thermal Detector (RTD) perubahan tahanannya lebih linear terhadap temperatur uji tetapi koefisien lebih rendah dari thermistor

4. TermokopelPembuatan termokopel didasarkan atas sifat thermal bahan logam. Jika sebuah batang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya maka pada ujung tersebut elektron-elektron dalam logam akan bergerak semakin aktif dan akan menempati ruang yang semakin luas, elektron-elektron saling desak dan bergerak ke arah ujung batang yang tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang dipanaskan akan terjadi muatan positif.

Kerapatan electron untuk setiap bahan logam berbeda tergantung dari jenis logam. Jika dua batang logam disatukan salah satu ujungnya, dan kemudian dipanaskan, maka elektron dari batang logam yang memiliki kepadatan tinggi akan bergerak ke batang yang kepadatan elektronnya rendah, dengan demikian terjadilah perbedaan tegangan diantara ujung kedua batang logam yang tidak disatukan atau dipanaskan. Besarnya termolistrik atau gem ( gaya electromagnet ) yang dihasilkan menurut T.J Seeback (1821) yang menemukan hubungan perbedaan panas (T1 dan T2) dengan gaya gerak listrik yang dihasilkan E, Peltir (1834), menemukan gejala panas yang mengalir dan panas yang diserap pada titik hot-juction dan cold-junction, dan Sir William Thomson, menemukan arah arus mengalir dari titik panas ke titik dingin dan sebaliknya,

--> Perilaku beberapa jenis thermocouple diperlihatkan oleh gambar

--> tipe E (chromel-konstanta) tipe J (besi-konstanta) tipe T (tembaga-Konstanta) tipe K (chromel-alumel) tipe R atau S (platina-pt/rodium

5.Dioda (IC hybrid)

Dioda dapat pula digunakan sebagai sensor temperatur yaitu dengan memanfaatkan sifat tegangan junctionDimanfaatkan juga pada sensor temperatur rangkaian terintegrasi (memiliki rangkaian penguat dan kompensasi dalam chip yang sama).Contoh rangkaian dengan dioda sebagai sensor temperature

Contoh rangkaian dengan IC sensor

6.Infrared PyrometerSensor inframerah dapat pula digunakan untuk sensor temperatur

Gambar 2.21. Infrared Pyrometer sebagai sensor temperaturMemfaatkan perubahan panas antara cahaya yang dipancarkan dengan diterima yang diterima pyrometer terhadap objek yang di deteksi.

Gambar rangkaian sensor thermal (sensor suhu )

Daftar Komponen :1. Resistor : R1 (100 Kohm), R2 (10 Kohm), R3 (47 Kohm), R4 (1 Kohm) dan VR1 (potensio 10 Kohm)2. Kapasitor : C1 (10 uF) dan C2 (1 uF)3. Dioda : D1 (IN 4002)4. Transistor : Q1 (BC 107)5. Thermistor6. IC 5557. Relay 9 volt8. Rangkaian alarm (sesuai selera)Prinsip Kerja Sensor Suhu dan Analisa Rangkaian :1. R3, Thermistor dan VR1 dipasang seri supaya dapat menentukan pembagian tegangan yang sesuai yang akan diberikan ke transistor switching.2. Tegangan supply adalah sama dengan jumlah tegangan yang jatuh pada R3, Thermistor dan VR1. Tegangan pada VR1 paralel terhadap basis transistor, sehingga pada saat tegangan pada VR1 mencapai 0,7 volt maka transistor akan aktif dan men-trigger rangkaian monostable.3. Thermistor dipasang pada bagian atas dari VR1 dimaksudkan supaya pada saat suhu naik tegangan pada titik trigger (basis transistor = VR1) akan mengalami kenaikan, dikarenakan thermistor (NTC) tersebut akan mengalami penurunan nilai resistansi seiring dengan kenaikan suhu.4. Anda bisa saja menukar posisi thermistor dengan VR1 dengan tujuan agar rangkaian alarm akan aktif pada saat suhu mengalami penurunan.5. Anda bisa juga meengganti nilai R3 dan VR1 untuk mendapatkan sensitifitas yang sesuai dengan karakteristik thermistor yang anda miliki dan sesuai keinginan anda.Aplikasi Salah satu aplikasi dari Bimetallic temperature sensor ini adalah pada setrikaan listrik pada setrika jika suhu melebihi batas yang ditentukan maka setrika akan mati sendiri dan akan ada bunyi tik, itu sebenarnya adalah bimetallic temperature sensor yang sedang melengkung. Disini bimetal berfungsi sebagai saklar suhu otomatis yang akan memutus kontak listrik jika suhu setrika melebihi batas yang ditentukan. Ide pengembanganJaket Panas Dingin jaket ini peka terhadap perubahan suhu, apabila suhu lingkungan panas maka jaket ini akan menghasilkan suhu yang dingin saat dipakai sebalikanya apabila suhu lingkungan dingin maka jaket ini akan menghasilkan suhu yang hangat saat dipakai. Referensi http://andyarunner.blogspot.com/2012/11/sensor-thermal.html Macam Macam Sensor Suhu / Temperatur / Thermal Cilacap_United / at 3:19 PM / Ada 4 jenis utama dari sensor suhu yaituThermocouple, RTD,Thermistor,Sensor Suhu RangkaianTerpadu (IC). Dari ke-4 jenis sensor suhu ini memiliki spesifikasi dan fungsi yang berbeda-beda dan juga mempunyai dan kelebihan masing-masing, mari kita bahas satu persatu.

ThermocouplePada intinya Thermocoupleterdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yangdisambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antarasambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding.Tipenya terdiri dari berbagai macam, antara lain : Tipe B, R, S, K, E, J, T yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Disamping itu material protection tubenya pun tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis material dari SUS 304, SUS 316, SUS 310, Sandvik P4, Inconel 600, Inconel 800, Titanium, UMCO 50, Alsint 99.7%, Pythagoras, Silicon Nitride, dan Silicon Carbide. Sedangkan untuk kabel dari thermocouple ke transmitter umumnya dibuat 1 pair cable (2 kabel). Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Thermocouple, antara lain : Spesifikasi lebih beragam Biaya rendah (low cost), danKisaran temperatur luas sehingga dapat disesuaikan sampai temperature tinggi. Waktu respon cepat Sedangkan kekurangannya terdiri dari : Sensitivitasnya rendah Membutuhkan suhu referensi Nonlinearity Terbatasnya akurasi sistem kesalahan kurang dari 1 C yang sulit dicapai.

Resistance Temperature Detector

Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina, tembaga, atau nikel murni, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperatur di dalam kisaran suhunya. Semakin panas benda tersebut, semakin besar atau semakin tinggi nilai tahanan listriknya, begitu juga sebaliknya.PT100 merupakan tipe RTD yang paling populer yang digunakan di industri.Resistance Temperature Detector merupakan sensor pasif, karena sensor ini membutuhkan energi dari luar. Elemen yang umum digunakan pada tahanan resistansi adalah kawat nikel, tembaga, dan platina murni yang dipasang dalam sebuah tabung guna untuk memproteksi terhadap kerusakan mekanis. Resistance Temperature Detector (PT100) digunakan pada kisaran suhu -200 0C sampai dengan 650 0C.Prinsip dasar RTD adalah jika pada tahanan listrik darilogam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisidengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platinaadalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitasdan reproduksibilitas

ThermistorThermistor adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yangsangat tinggi. Fungsi utama dari komponen ini dalam suatu rangkaian elektronikadalah untuk mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperaturdalam rangkaian tersebut. Karakteristik yang demikian ini memungkinkan kitauntuk dapat mengatasi beberapa masalah yang sederhana, seperti misalnya yangberkaitan dengan sensor temperatur, kompensasi temperatur, atau masalah sistem pengaturan yang lain.Thermistor ini dibedakan dalam tiga jenis, yaitu thermistor yang mempunyaikoefisien temperatur negatifyang biasa disingkat NTC (NegativeTemperature Coefficient), thermistor yang mempunyai koefisien temperaturpositif yang biasa disingkat PTC (Positive Temperature Coefficient),dan thermistor yang mempunyai tahanan temperature kritis yang biasa disingkat CTR(Critical Temperature Resistance).Ketiga jenis thermistor ini masing-masing mempunyai kegunaan yang berbeda,karena karakteristik dari ketiga jenis termistor tersebut berbeda antara yang satudengan yang lain. Akan tetapi, pada umumnya, bila kita menyebut katatermistor, maka termistor yang dimaksud adalah termistor NTC. NTC (NegativeTemperature Coefficient)NTC adalah resistor yangmempunyai koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi. Thermistor jenis inidibuat dari oksida logam yang terdapat dalam golongan transisi. Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang tinggi, tetapi dapatdiubah menjadi bahan semikonduktor yaitu dengan menambahkan beberapa ionlain (sebagai doping) yang mempunyai valensi yang berbeda. Sedangkanperubahan resistansinya karena pengaruh perubahan temperatur diberikan dalambentuk kurva resistansi sebagai fungsi temperatur. PTC (Positive Temperature Coefficient)PTC merupakan resistor dengankoefisien temperatur positif yang sangat tinggi. Dalam beberapa hal, thermistorPTC berbeda dengan termistor NTC antara lain seperti yang dijelaskan berikutini: Koefisien temperatur dari thermistor PTC benilai positif hanya dalam intervaltemperatur tertentu, sehingga di luar interval tersebul, koefisien temperaturnyabisa bernilai nol atau negatif. Pada umumnya, harga mutlak dari koefisien temperalur dari thermistor PTCjauh lebih besar dari pada thermistor NTC. CTR (Critical Temperature Resistance)Thermislor CTR dibuat dari V2O3 yang dipanaskan dengan serbuk oksida Baatau oksida Si dan sebagainya, yang hasilnya dalam bentuk kaca. Thermistor jenisini merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yangsangat tinggi. Penurunan resistansi yang drastis karena adanya pengaruh suhutersebut terjadi pada transisi logam-semikonduktor dan berubah-ubah tergantung(sebagai fungsi) dari konsentrasi dopant, yaitu oksida logam, seperti Ge, Ni, W, atau M.

IC Sensor

IC Sensor adalah sensor suhu denganrangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya.Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear. Ada beberapa jenis IC yang sering digunakan sebagai sensor suhu seperti LM135, LM235, LM335. Ketiga jenis IC ini memilki karakter yang berbeda-beda dan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan kita.

Perbandingan 4 Jenis Sensor Suhu

HomeSensorSensor CahayaSensor CahayaAdvertisement Sensor Cahaya adalah salah satu alat yang digunakan dalam bidang elektronika, alat ini berfungsi untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Alat ini memungkinkan kita untuk melakukan pendeteksian cahaya dan kemudian untuk melakukan perubahan terhadapnya menjadi sinyal listrik dan dipakai dalam sebuah rangkaian yang memakai cahaya sebagai pemicunya. Cara kerja dari alat ini adalah mengubah energy dari foton menjadi electron, umumnya satu foton dapat membangkitkan satu electron. Alat ini mempunyai kegunaan yang sangat luas salah satu yang paling popular adalah pada kamera digital. Beberapa komponen yang biasanya digunakan dalam rangkaian sensor cahaya adalah Light Dependent Resistor, Photodiode, dan Photo Transistor.Gambar Sensor Cahaya

Salah satu komponen yang menggunakan sensor cahaya adalah Light Dependent Resistor (LDR), adalah suatu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai perubahan intensitas cahaya, resistensi dari LDR akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.Pada dasarnya komponen ini merupakan suatu resistor yang memiliki nilai resistensi bergantung pada jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan sensor tersebut. LDR dapat dibuat dari semikonduktor beresistensi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan electron memiliki energy yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistensinya.Komponen yang menggunakan sensor cahaya berikutnya adalah Photo Transistor / fototransistor, secara sederhana adalah sebuah transistor bipolar yang memakai kontak (junction) base-collector yang menjadi permukaan agar dapat menerima cahaya sehingga dapat digunakan menjadi konduktivitas transistor. Secara lebih detail Photo Transistor merupakan sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain internal. Hal ini yang membuat foto transistor memiliki sensivitas yang lebih tinggi dibandingkan photodiode / foto diode, dalam ukuran yang sama. Alat ini dapat menghasilkan sinyal analog maupun sinyal gigital. Photo Transistor sejenis dengan transistor pada umumnya, bedanya pada Photo Transistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan pn.Demikian penjelasan singkat mengenai sensor cahaya, semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Sensor Jarak, Sensor Ultrasonik,Sensor Suhu, Sensor Suara, Sensor Tekanan,Rangkaian Booster Antena TV, Pengertian Dioda, Fungsi Dioda, Transformator Step Up dan Prinsip Kerja Transformator.SENSOR CAHAYA SENSOR CAHAYA DAN APLIKASINYA

Sensor cahaya adalah sensor yang berfungsi mengubah besaran cahaya menjadi intensitas listrik. Dengan kata lain besarnya cahaya yang masuk kedalam area sensor tersebut akan diubah menjadi listrik dan nilainya dapat dihitung. Ada berbagai macam jenis sensor cahaya dan fungsinya, antara lain :

LDR ( light dependent resistor )

LDR adalah sebuah sensor cahaya dimana jika cahaya yang masuk kedalam sensor tersebut semakin sedikit, maka resistansinya akan semakin besar demikian juga sebaliknya jika intensitas cahaya yang masuk semakin banyak maka resistansinya (hambatan) akan semakin sedikit, LDR dihitung dalam satuan ohm.contoh LDR :Klik untuk memperbesar gambar

Berikut ini bagian - bagian dari LDR ( image by :http://www.adafruit.com)

APLIKASI PERALATAN MENGGUNAKAN LDR

Berikut ini salah satu contoh penggunaan sensor cahaya LDR yang bisa kita buat dengan mudah.alat ini diberi nama dengan magic lentera, fungsinya hampir sama dengan emergency lamp, tapi dengan sedikit modifikasi alat ini jadi memiliki fungsi yang lebih baik dan efisien. Magic lentera adalah sebuah modifikasi dari mangkok lampu( tempat menyimpan bola lampu ) ditambah dengan fungsi emergency lamp yang dapat otomatis menyala pada saat lampu utama mati, namun pada emergency lamp ini dilengkapi juga dengan sensor sehingga jika ruangan atau area disekitar lampu dalam keadaan terang, maka lampu ini tidak akan menyala, dan sebaliknya jika listrik AC(PLN) mati dan area sekitar dalam keadaan gelap, maka lampu akan otomatis menyala. Magic lamp ini menggunakan beberapa buah LED ultra bright yang dapat menyala sangat terang dengan daya yang kecil dan baterai 9 volt yang dapat bertahan cukup lama dan bisa di isi ulang jika telah habis. Magic lentera juga dilengkapi dengan saklar on/off untuk menghemat energi jika memang tidak digunakan. Magic lentera terbuat dari bahan dan komponen yang mudah di dapat dan sebagian bahanya adalah barang bekas, seperti case atau tempat lampu terbuat dari bahan tempat CD yang tidak terpakai. Dan berikut komponen untuk membuat rangkaian magic lamp, untuk nilai dari tiap komponennya silakan lihat gambar schematics :

- Relay- Sensor LDR- IC comparator- LED ultra bright- Mangkok lampu ( tempat bola lampu )

Semua bahan ini di jual dengan harga murah di pasaran Indonesia.Berikut gambar schematics ( rangkaian dari magic lamp )

Klik untuk memperbesar gambar

Schematics magic lamp ( emergency lamp )

Berikut gambar 3D design aplikasi penggunaan magic lamp.

Klik untuk memperbesar gambar