Senin

30
SENIN, 08 NOVEMBER 2010 makalah sistem perkemihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa- sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra. B. Rumusan Masalah a. Pengertian system perkemihan. b. Fungsi system perkemihan. c. Organ – organ system perkemihan. d. Proses perkemihan. e. Proses pembentukan urin. C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Sebagai tugas masa orientasi mahasiswa baru. untuk mengetahui system perkemihan. Untuk mengetahui organ – organ system perkemihan dan fungsinya.

description

ioyfhdkh

Transcript of Senin

Page 1: Senin

SENIN, 08 NOVEMBER 2010

makalah sistem perkemihan

BAB IPENDAHULUAN

A.     Latar BelakangSistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa

metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.

B.    Rumusan Masalaha.       Pengertian system perkemihan.b.      Fungsi system perkemihan.c.       Organ – organ system perkemihan.d.      Proses perkemihan.e.       Proses pembentukan urin.

C.    TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah :

           Sebagai tugas masa orientasi mahasiswa baru.           untuk mengetahui system perkemihan.           Untuk mengetahui organ – organ system perkemihan dan fungsinya.

Page 2: Senin

BAB I IPEMBAHASAN

A.        Pengertian.Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah

sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B.       Fungsi system perkemihan.1.         Membuang sisa metabolisme :

         Sisa metabolisme Nitrogenous : ureum, creatinin, uric acid.         Racun-racun/Toxins         Obat-obat/Drugs

2.         Pengaturan homeostasis :         Keseimbangan air         Elektrolit         Keseimbangan asam-basa darah         Tekanan darah         Produksi darah merah         Mengaktifkan vitamin D

C.       Organ sistem perkemihana)         Ginjal/Kidneys

Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm, terletak di ruang belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas. Ginjal kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri.

Ginjal (Gb-2) dibungkus oleh simpai jaringan fibrosa yang tipis. Pada sisi medial terdapat cekungan, dikenal sebagai hilus, yang merupakan tempat keluar masuk pembuluh darah dan keluarnya ureter. Bagian ureter atas melebar dan mengisi hilus ginjal, dikenal sebagai piala ginjal (pelvis renalis). Pelvis renalis akan terbagi lagi menjadi mangkuk besar dan kecil yang disebut kaliks mayor (2 buah) dan kaliks minor (8-12 buah). Setiap kaliks minor meliputi tonjolan jaringan ginjal berbentuk kerucut yang disebut papila ginjal. Pada potongan vertikal ginjal tampak bahwa tiap papila merupakan puncak daerah piramid yang meluas dari hilus menuju ke kapsula. Pada papila ini bermuara 10-25 buah duktus koligens. Satu piramid dengan bagian korteks yang melingkupinya dianggap sebagai satu lobus ginjal.

Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul atau simpai jaringan lemak dan simpai jaringan ikat kolagen. Organ ini terdiri atas bagian korteks dan medula yang satu sama lain tidak dibatasi oleh jaringan pembatas khusus, ada bagian medula yang masuk ke korteks dan ada bagian korteks yang masuk ke medula. Bangunan-bangunan (Gb-3) yang terdapat pada korteks dan medula ginjal adalah :

1)         Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitua.       Korpus Malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk cangkir)

dan glomerulus (jumbai /gulungan kapiler).

Page 3: Senin

Korpus Malphigi terdiri atas 2 macam bangunan yaitu kapsul Bowman dan glomerulus. Kapsul Bowman sebenarnya merupakan pelebaran ujung proksimal saluran keluar ginjal (nefron) yang dibatasi epitel. Bagian ini diinvaginasi oleh jumbai kapiler (glomerulus) sampai mendapatkan bentuk seperti cangkir yang berdinding ganda. Dinding sebelah luar disebut lapis parietal (pars parietal) sedangkan dinding dalam disebut lapis viseral (pars viseralis) yang melekat erat pada jumbai glomerulus (Gb-4 dan 5). Ruang diantara ke dua lapisan ini sebut ruang Bowman yang berisi cairan ultrafiltrasi. Dari ruang ini cairan ultra filtrasi akan masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal.

Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar dengan warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat. Glomerulus merupakan gulungan pembuluh kapiler. Glomerulus ini akan diliputi oleh epitel pars viseralis kapsul Bowman. Di sebelah luar terdapat ruang Bowman yang akan menampung cairan ultra filtrasi dan meneruskannya ke tubulus kontortus proksimal. Ruang ini dibungkus oleh epitel pars parietal kapsul Bowman.

b.      Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dantubulus kontortus distal.Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang lurus di

medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal.

Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi.

Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel bundar dan bewarna biru. Jarak antar inti sel berdekatan. Sitoplasma sel bewarna basofil (kebiruan) dan permukaan sel yang mengahadap lumen tidak mempunyai paras sikat. Bagian ini terletak di korteks ginjal. Fungsi bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin.

2)         Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistim tubulus yaitu pars descendens dan descendens ansa Henle, bagian tipis ansa Henle, duktus ekskretorius (duktus koligens) dan duktus papilaris Bellini.

Fungsi ginjal yaitu:   Membuang bahan sisa terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin yang dihasilkan dari

metabolisme makanan oleh tubuh, bahan asing dan produk sisa.   Mengatur keseimbangan air dan elektrolit   Mengatur keseimbangan asam dan basa.   Menghasilkan renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah.   Menghasilkan eritropoietin yang mempunyai peran dalam proses pembentukan eritrosit di sumsum

tulang.   Produksi dan ekskresi urin

b)         Ureter / Ureters

Page 4: Senin

 Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih kosong atau tidak teregang) sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan penuh/teregang). Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua. Sel-sel permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada potongan melintang tampak berbentuk bintang yang disebabkan adanya lipatan mukosa yang memanjang. Lipatan ini terjadi akibat longgarnya lapis luar lamina propria, adanya jaringan elastin dan muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter diregangkan.

Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal disebelah dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di saluran cerna). Lapisan adventisia atau serosa terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin.

Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.

c)         Kandung kemihKandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya

dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar. Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik.

Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra.

D.       Proses Berkemih           Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks di otak.           Rangsang (impuls) yang terjadi akibat teregangnya dinding VU dihantarkan oleh neuron-neuron

sensoris viseral aferen melalui n. splanchnicus memasuki medulla spinalis segmen sacral 2,3,dan 4.           Rangsang saraf menyebabkan otot-otot polos VU berkontraksi, m. sphincter vesicae melemas.

Neuron-neuron eferen para simpatis mengambil jalan melalui n. pudendus (S2,3, dan 4) menuju ke sphincter urethra.

           Pengontrolan berkemih anak-anak mulai umur 3-4 tahun.

E.        Tahap pembentukan urin  Proses Filtrasi ,di glomerulus

terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.

  Proses Reabsorbsi.Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat

dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila

Page 5: Senin

diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

  Proses sekresi.Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis

selanjutnya diteruskan ke luar.

     

Page 6: Senin

BAB IIIPENUTUP

A.     Kesimpulan•         Bagian pembentuk urin, yaitu kedua ginjal.•         Bagian penyalur: saluran ginjal, kandung kemih dan saluran kandung kemih.•         Anak ginjal tidak tergolong alat ekskresi.

B.    SaranSebelum panitia masa orientasi mahasiswa baru memberikan tugas makalah sebaiknya

mahasiswa baru di beri penjelasan materi yang akan di berikan agar dapat mempermudah mahasiswa baru dapat menyelseaikan tugas tersebut.

Page 7: Senin

Daftar Pustaka

  Wonodirekso S dan Tambajong J (editor), (1990),Sistem urinaria dalam Buku Ajar Histologi Leeson and Leeson (terjemahan), Edisi V, EGC, Jakarta, hal 427-450

  Young, B., Heath, J.W., (2000), Urinary Sistem in Wheater’s Functional Histology: A text and colour atlas, 4th edition, Churchill Livingstone, Edinburgh, London, pp. 286- 309.

  diFiore, M.S.H., (1981), Atlas of Human Histology, 5th edition, Lea and Febiger, Philadelphia, USA, pp. 186-194.

  Penuntun Praktikum Histologi, Fakultas Kedokteran UI, hal 136-141.

http://makalahcentre.blogspot.co.id/2010/11/makalah-sistem-perkemihan.html

Kelainan-kelainan Pada Sistem PerkemihanSistem perkemihan atau biasa juga disebut sistem urogenital adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).Adapun susunan sistem perkemihan (sistem urinaria) di dalam tubuh manusia adalah ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra. Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi gangguan-gangguan. Terperinci, gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut.I. INFEKSI SALURAN UROGENITALInfeksi saluran urogenital umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Dapat pula disebabkan oleh Proteus, Klebsiella, dan Staphylococcus terutama bila sedang terpasang kateter. Pada saluran urogenital ini, dapat terjadi penyakit, seperti:1. SistitisSistitis adalah infeksi saluran kemih, yang lebih banyak menyerang wanita daripada pria, karena pada wanita muara uretra dan vagina dekat dengan daerah anal. Faktor resiko sistitis adalah bersetubuh, kehamilan, kandung kemih neurogenis, pemasangan kateter, keadaan-keadan obstruktif dan diabetes mellitus. Apabila berlanjut, akan menyebakan kuman-kuman naik dari kandung kemih ke pelvis ginjal, yang disebut dengan pielonefritis. Penderita sistitis akan merasakan keluhan seperti disuria (nyeri saat miksi), sering

Page 8: Senin

berkemih, merasa ingin berkemih terus, dan sakit di atas daerah suprapubis.2. PielonefritisPielonefritis adalah radang pelvis ginjal. Penyebab paling sering penyakit ini adalah kuman yang berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis ginjal. Pielonefritis ada yang akut dan ada yang menahun. Pielonefritis menahun ada dua tipe, yaitu Pielonefritis yang disebabkan oleh Refluks vesikouretral yang dapat menyebabkan infeksi papila senyawa perifer dan jaringan parut di kutub ginjal. Dan Pielonefritis yang disebabkan oleh Obstruksi saluran kemih yang menimbulkan tekanan tinggi aliran balik urine, yang menyebabkan infeksi semua papila, jaringan parut ginjal menyebar dan penipisan lapisan korteks ginjal.

II. PENYAKIT GLOMERULAR1. GlomerulonefritisGlomerulonefritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi di nasofaring oleh Streptococcus β-hemolitik. Lebih sering menyerang anak-anak, dengan gejala yaitu edema akut, oiguria, proteinuria, urine berwarna, dan biasa disertai dengan hipertensi. Penyakit ini merupaka penyakit autoimun karena terbentuk antibodi yang merusak membran basal gromerulus tubuh itu sendiri. Penyakit ini dapat menyebabkan gagal ginjal.2. Sindrom Nefrotik (nefrosis)Nefrosis dapat menyebabkan glomerulonefritis, gejala yang dominan adalah albuminaria (>3,5 gram/hari). Hilangnya protein akibat meningkatnya permeabilitas membran basal glomerulus. Akibatnya terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan edema generalisata.

III. OBSTRUKSI SALURAN KEMIHObstruksi saluran kemih disebabkan oleh hipertrofi prostat, batu ginjal dan tumor ginjal. Gangguan obstruktif dapat menyebabkan disfungsi ginjal berat yang meliputi hemoragi dan gagal ginjal, bila tidak diatasi.1. Hipertrofi ProstatPenyebabnya diduga ketidakseimbangan hormon kelamin

Page 9: Senin

pria dan wanita, yang terjadinya dengan meningkatnya usia. Biasanya testosteron adalah androgen utama dalam darah dan membentuk dua metabolit, yaitu: dihidrotestosteron dan β-estradiol. Estradiol adalah steroid yang memiliki sifat-sifat estrogenik. Ia biasanya bekerja sama dengan androgen, namun dapat bekerja independen dengan menimbulkan efek berlawanan dengan androgen. Testosteron serta metabolitnya bekerja sama menghasilkan hiperplasia prostat. Pada pria dia atas 60 tahun, testosteron plasma menurun, namun hipertrofi prostat sudah dapat timbul 10-20 tahun sebelum adanya penurunan kadar plasma itu.

IV. GAGAL GINJALPenyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.1. Gagal Ginjal AkutGagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana fungsi ginjal yang menurun dengan cepat dalam beberapa hari atau minggu sehingga ginjal tidak lagi mengekskresikan produk limbah metabolisme, biasanya karena hipoperfusi ginjal. Laju filtrasi glomerulus yang menurun dengan cepat menyebabkan azotemia (uremia) yaitu:• Peningkatan produk limbah nitrogen dalam darah (kreatinin serum dan nitrogen urea darah/BUN (Blood Urea Nitrogen)• OliguriaGejala dan tanda-tanda kliniknya, hipotensi, oligria, ketidakseimbangan elektrolit, anemia, azotemia ( peningkatan kreatinin, fosfat, dan urea dalam darah akibat pemecahan protein otot dan ketidakmampuan mengekskresikan metabolit).Beberapa masalah ginjal terjadi cepat, misalnya kecelakaan

Page 10: Senin

yang melukai ginjal. Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan kegagalan ginjal secara tiba-tiba. Beberapa obat dan racun dapat menghentikan pekerjaan ginjal. Penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba ini disebut sebagai kegagalan ginjal akut (acute renal failure/ARF). ARF dapat mengakibatkan kehilangan fungsi ginjal secara permanen. Tetapi bila ginjal tidak dirusakkan secara berat, kegagalan ginjal ini mungkin pulih.2. Nekrosis Tubular AkutPenyebab Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah iskemia dan nefrotoksin. Iskemia selama 25 menit atau kurang berakibat kerusakan ringan dan masih reversibel. Iskemia 2 jam menimbulkan kerusakan berat yang irreversibel. Nefrotoksik berupa antibiotik (aminoglikosida, penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, dan sulfonamida), logam berat (sisplatin), agen radiokontras, toksin endogen (mioglobin, hemoglobin).

3. Gagal Ginjal KronikPerjalanan gagal ginjal kronik atau menahun meliputi tahap yang dimulai dengan penurunan cadangan ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi ginjal, gagal ginjal, dan terakhir uremia (tahap terakhir gagal ginjal). Keadaan irreversibel ditandai dengan fungsi nefron yang berkurang. Kerusakan ginjal berlangsung progresif. Perjalanan menuju uremia berlangsung berangsur untuk waktu yang cukup lama (beberapa tahun). Jika ginjal tak dapat lagi mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit maka diperlukan dialisis (hemodialisis atau dialisis peritoneal).

Penyebab penyakit gagal ginjal kronik,yaitu:1) Penyakit imunologis • Glomerulonefritis • Lupus eritematosus sistematik• Poliarteritis nodosa2) Infeksi • Pielonefritis• Tuberkulosis 3) Obstruksi urine• Hipertrofi prostat• Batu ginjal

Page 11: Senin

• Konstriksi urine• Neoplasma 

4) Penyakit metabolik• Diabetes melitus• Asam urat5) Penyakit vaskuler• Hipertensi • Infark6) Penyakit hereditar /bawaan• Penyakit ginjal polikistik7) Nefrotoksin • Analgetika atau nyeri• Keracunan logam berathttp://anatomidianhusada.blogspot.co.id/p/kelainan-kelainan-pada-sistem.html

Makalah Sistem perkemihanSISTEM PERKEMIHAN (URINARIA)

MakalahSISTEM PERKEMIHAN (URINARIA)

Page 12: Senin

Disusun oleh :

Yana Mariana

Program Studi S1 KeperawatanSTIKES KARIMUN

T.A 2012 / 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Anatomi Sistem Perkemihan (Urinaria)”

Makalah ini dibuat untuk melengkapi persyaratan Ujian Semester mata kuliah

anatomi yang berisikan tentang informasi Anatomi Sistem Perkemihan manusia beserta

penyakit atau kelainan yang ada pada system Urinaria.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi kesempurnaan

makalah ini

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin

                                                                                                  Maret    2013

Page 13: Senin

                                                                                                                           Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……..

…………………………………………………………………        i

DAFTAR ISI

………………………………………………………………………………….        ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

………………………………………………………………………….            1

1.2  Tujuan Penulisan

………………………………………………………………………..            1

1.3  Rumusan Masalah

……………………………………………………………………….           1

BAB II

Page 14: Senin

PEMBAHASAN

2.1       Ginjal ………………………………………………………………………………..      

     2

2.1.1    Struktur

ginjal ……………………………………………………………………….           2

2.2       Ureter ……………………………………………………………………………….       

     3

2.3       Vesika

urinaria ……………………………………………………………………...            5

2.3.1    Lapisan otot vesika

urinaria …………………………………………………………           5

2.4       Uretra ……………………………………………………………………………….       

     6

2.4.1    Uretra

pria …………………………………………………………………………..            6

2.4.2      Uretra wanita

………………………………………………………………………..           7

2.5       Kelainan-kelainan Pada Sistem Perkemihan ………………………………………. 8

2.5.1      Infeksi Saluran Urogenital

………………………………………………………….            8

2.5.2    Penyakit Glomerular

………………………………………………………………..            9

2.5.3    Obstruksi Saluran Kemih

……………………………………………………………           9

2.5.4    Gagal

Ginjal …………………………………………………………………………           9

BAB III

PENUTUP

Page 15: Senin

3.1

Kesimpulan  ……………………………………………………………………………….        

10

DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………………………………       iii

BAB IPENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah

sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat

yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air

dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

1.2       Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Posisi Letak Organ dari system Perkemihan

2. Mengetahui Kelainan yang terdapat pada Sistem Perkemihan

1.3       Rumusan Masalah

1. Pengertian dari Masing-masing organ yang berkaitan dengan Sistem Perkemihan

2. Letak Organ Sistem Perkemihan

Page 16: Senin

BAB IIPEMBAHASAN

2.1       Ginjal

Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di

belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding

belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan,

ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram. pada

umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.

2.1.1    Struktur ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari

jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia

kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk

kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari

lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna

renalis, jumlah renalis 15-16 buah.

Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian

terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu),

ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla vateri).

Page 17: Senin

            Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat menyaring

darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-lubang yang

terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dari kapiler satu badan

malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler

menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

2.2       Ureter

Terdiri dari 2 saluran pipa, masing–masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika

urinaria), panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter  sebagian terletak

dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Lapisan dinding abdomen terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jarinagn fibrosa)

2. Lapisan tengah lapisan otot polos

3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan didnding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali

yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan

peristaltik mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan

dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

            Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi

oleh peritoneum. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis,

pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai

saraf sensorik.

            Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang

peritoneum sebelah media anterior m. psoas mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa. Vasa

spermatika/ovarika interna menyilang ureter secara oblique, selanjutnya ureter akan mencapai

kavum pelvis dan menyilang arteri iliaka eksterna.

Page 18: Senin

            Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum. Sewaktu turun ke bawah

terdapat di kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika, dekat

apertura pelvis akan dilewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium. Ureter

kiri disilang oleh vasa koplika sinistra dekat  apertura pelvis superior dan berjalan di belakang

kolon sigmoid dan mesenterium.

            Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral pada kavum pelvis sepanjang

tepi anterior dari insura iskhiadikamayor dan tertutup olehperitoneum. Ureter dapt ditemukan

di depan arteri hipogastrikabagian dalam nervus obturatoris arteri vasialia anterior dan arteri

hemoroidalis media. Pada bagian bawah insura iskhiadika mayor, ureter agak miring ke

bagian medial untuk mencapai sudut lateral dari vesika urinaria.

            Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus

deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang

2 cm di dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu

menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada

waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah pengambilan

urine dari vesika urinaria.

            Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan berjalan ke

bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai

fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang

2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan

ligamentum. Ureter mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada tiga tempat yang penting

dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2

mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat masuk ke vesika urinaria yang

berdiameter 1-5 cm

Page 19: Senin

2.3       Vesika urinaria

Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,

terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung kemih seperti

kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika

umbilikalis medius.

Bagian vesika urinaria terdiri dari:

1. Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini

terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferen,

vesika seminalis dan prostat.

2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.

3. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum

vesika umbilikalis.

Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis

(lapisan otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Pembuluh

limfe vesika urinaria mengalirkan cairan limfe ke dalam nadi limfatik iliaka interna dan

eksterna.

2.3.1    Lapisan otot vesika urinaria

Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos yang tersusun dan saling berkaitan

dan disebut m. detrusor vesikae. Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis

superior dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Venanya membentuk

pleksus venosus vesikalis yang berhubungan dengan pleksus prostatikus yang mengalirkan

darah ke vena iliaka interna.

Page 20: Senin

2.4       Uretra

Uretara merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi

menyalurkan air kemih keluar.

2.4.1    Uretra pria

Pada laki-laki uretra berjalan berkelok kelok melalaui tengah-tengah prostat kemudian

menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang fubis ke bagian penis panjangnya ± 20 cm.

uretra pada laki-laki terdiri dari:

1. Uretra prostatia

2. Uretra membranosa

3. Uretra kevernosa

Lapisan uretra laki-lakin terdiri lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan

submukosa.

Uretra mulai dari orifisium uretra interna di dalam vesika urinaria sampai orifisium

eksterna. Pada penis panjangnya 17,5-20 cm  yang terdiri dari bagian-bagian berikut:

Uretra prostatika merupakan saluran terlebar panjangnya 3 cm, berjalan hampir

vertikulum melalui glandula prostat , mulai dari basis sampai ke apaks dan lebih dekat ke

permukaan anterior.

Uretra pars membranasea ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling

dangkal, berjalan mengarah ke bawah dan ke depan di antara apaks glandula prostata dan

bulbus uretra. Pars membranesea menembus diagfragma urogenitalis, panjangnya kira-kira

2,5 cm, di belakang simfisis pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea. Di

depan saluran ini terdapat vena dorsalis penis yang mencapai pelvis di antara ligamentum

transversal pelvis dan ligamentum arquarta pubis.

Uretra pars kavernosus merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapat di

dalam korpus kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari pars membranasea

Page 21: Senin

sampai ke orifisium dari diafragma urogenitalis. Pars kavernosus uretra berjalan ke depan dan

ke atas menuju bagian depan simfisis pubis. Pada keadaan penis berkontraksi, pars

kavernosus akan membelok ke bawah dan ke depan. Pars kavernosus ini dangkal sesuai

dengan korpus penis 6 mm dan berdilatasi ke belakang. Bagian depan berdilatasi di dalam

glans penis yang akan membentuk fossa navikularis uretra.

Oriifisium uretra eksterna merupakan bagian erektor yang paling berkontraksi berupa

sebuah celah vertikal ditutupi oleh kedua sisi bibir kecil dan panjangnya 6 mm. glandula

uretralis yang akan bermuara ke dalam uretra dibagi dalam dua bagian, yaitu glandula dan

lakuna. Glandula terdapat di bawah tunika mukosa di dalam korpus kavernosus uretra

(glandula pars uretralis). Lakuna bagian dalam epitelium. Lakuna yang lebih besar

dipermukaan atas di sebut lakuna magma orifisium dan lakuna ini menyebar ke depan

sehingga dengan mudah menghalangi ujung kateter  yang dilalui sepanjang saluran.

2.4.2    Uretra wanita

Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah

atas, panjangnya ± 3-4 cm. lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar),

lapiosan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah

dalam). Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina)

dan uretra di sini hanya sebagai salura ekskresi. Apabila tidak berdilatasi diameternya 6 cm.

uretra ini menembus fasia diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan

permukaan vagina, 2,5 cm di belakang glans klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra,

yang terbesar diantaranya adalah glandula pars uretralis (skene) yang bermuara kedalam

orifisium uretra yang hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi.

            Diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan  vagian

dan 2,5 cm di belakang glans klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada pria dan

terdiri lapisan otot polos yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada muaranya penonjolan

berupa kelenjar dan jaringan ikat fibrosa longggar yang ditandai dengan banyak sinus

venosus merip jaringan kavernosus.

Page 22: Senin

2.5       Kelainan-kelainan Pada Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan atau biasa juga disebut sistem urogenital adalah suatu sistem

dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak

dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat

yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Adapun susunan sistem perkemihan (sistem urinaria) di dalam tubuh manusia adalah

ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra. Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi

gangguan-gangguan. Terperinci, gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut.

2.5.1    Infeksi Saluran Urogenital

Infeksi saluran urogenital umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Dapat pula

disebabkan oleh Proteus, Klebsiella, dan Staphylococcus terutama bila sedang terpasang

kateter. Pada saluran urogenital ini, dapat terjadi penyakit, seperti:

1.      Sistitis

            Sistitis adalah infeksi saluran kemih, yang lebih banyak menyerang wanita daripada

pria, karena pada wanita muara uretra dan vagina dekat dengan daerah anal. Faktor resiko

sistitis adalah bersetubuh, kehamilan, kandung kemih neurogenis, pemasangan kateter,

keadaan-keadan obstruktif dan diabetes mellitus. Apabila berlanjut, akan menyebakan

kuman-kuman naik dari kandung kemih ke pelvis ginjal, yang disebut dengan pielonefritis.

Penderita sistitis akan merasakan keluhan seperti disuria (nyeri saat miksi), sering berkemih,

merasa ingin berkemih terus, dan sakit di atas daerah suprapubis.

2.      Pielonefritis

            Pielonefritis adalah radang pelvis ginjal. Penyebab paling sering penyakit ini adalah

kuman yang berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis ginjal. Pielonefritis ada

yang akut dan ada yang menahun. Pielonefritis menahun ada dua tipe, yaitu Pielonefritis yang

disebabkan oleh Refluks vesikouretral yang dapat menyebabkan infeksi papila senyawa

perifer dan jaringan parut di kutub ginjal. Dan Pielonefritis yang disebabkan oleh Obstruksi

Page 23: Senin

saluran kemih yang menimbulkan tekanan tinggi aliran balik urine, yang menyebabkan

infeksi semua papila, jaringan parut ginjal menyebar dan penipisan lapisan korteks ginjal.

2.5.2    Penyakit Glomerular

1. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi di nasofaring

oleh Streptococcus β-hemolitik. Lebih sering menyerang anak-anak, dengan gejala yaitu

edema akut, oiguria, proteinuria, urine berwarna, dan biasa disertai dengan hipertensi.

Penyakit ini merupaka penyakit autoimun karena terbentuk antibodi yang merusak membran

basal gromerulus tubuh itu sendiri. Penyakit ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

2. Sindrom Nefrotik (nefrosis)

Nefrosis dapat menyebabkan glomerulonefritis, gejala yang dominan adalah

albuminaria (>3,5 gram/hari). Hilangnya protein akibat meningkatnya permeabilitas

membran basal glomerulus. Akibatnya terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan edema

generalisata.

2.5.3  Obstruksi Saluran Kemih

Obstruksi saluran kemih disebabkan oleh hipertrofi prostat, batu ginjal dan tumor ginjal.

Gangguan obstruktif dapat menyebabkan disfungsi ginjal berat yang meliputi hemoragi dan

gagal ginjal, bila tidak diatasi.

1. Hipertrofi Prostat

Penyebabnya diduga ketidakseimbangan hormon kelamin pria dan wanita, yang

terjadinya dengan meningkatnya usia. Biasanya testosteron adalah androgen utama dalam

darah dan membentuk dua metabolit, yaitu: dihidrotestosteron dan β-estradiol. Estradiol

adalah steroid yang memiliki sifat-sifat estrogenik. Ia biasanya bekerja sama dengan

androgen, namun dapat bekerja independen dengan menimbulkan efek berlawanan dengan

androgen. Testosteron serta metabolitnya bekerja sama menghasilkan hiperplasia prostat.

Page 24: Senin

Pada pria dia atas 60 tahun, testosteron plasma menurun, namun hipertrofi prostat sudah

dapat timbul 10-20 tahun sebelum adanya penurunan kadar plasma itu.

2.5.4          Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami

penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan

pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti

sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat

menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak

langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang

berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

1.      Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana fungsi ginjal yang menurun dengan cepat

dalam beberapa hari atau minggu sehingga ginjal tidak lagi mengekskresikan produk limbah

metabolisme, biasanya karena hipoperfusi ginjal. Laju filtrasi glomerulus yang menurun

dengan cepat menyebabkan azotemia (uremia) yaitu:

• Peningkatan produk limbah nitrogen dalam darah (kreatinin serum dan nitrogen urea

darah/BUN (Blood Urea Nitrogen)

• Oliguria

Gejala dan tanda-tanda kliniknya, hipotensi, oligria, ketidakseimbangan elektrolit,

anemia, azotemia (peningkatan kreatinin, fosfat, dan urea dalam darah akibat pemecahan

protein otot dan ketidakmampuan mengekskresikan metabolit).

Beberapa masalah ginjal terjadi cepat, misalnya kecelakaan yang melukai ginjal.

Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan kegagalan ginjal secara tiba-tiba. Beberapa

obat dan racun dapat menghentikan pekerjaan ginjal. Penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba

ini disebut sebagai kegagalan ginjal akut (acute renal failure/ARF). ARF dapat

mengakibatkan kehilangan fungsi ginjal secara permanen. Tetapi bila ginjal tidak dirusakkan

secara berat, kegagalan ginjal ini mungkin pulih.

Page 25: Senin

2.      Nekrosis Tubular Akut

Penyebab Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah iskemia dan nefrotoksin. Iskemia selama

25 menit atau kurang berakibat kerusakan ringan dan masih reversibel. Iskemia 2 jam

menimbulkan kerusakan berat yang irreversibel. Nefrotoksik berupa antibiotik

(aminoglikosida, penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, dan sulfonamida), logam berat (sisplatin),

agen radiokontras, toksin endogen (mioglobin, hemoglobin).

3.      Gagal Ginjal Kronik

Perjalanan gagal ginjal kronik atau menahun meliputi tahap yang dimulai dengan

penurunan cadangan ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi ginjal, gagal ginjal, dan terakhir

uremia (tahap terakhir gagal ginjal). Keadaan irreversibel ditandai dengan fungsi nefron yang

berkurang. Kerusakan ginjal berlangsung progresif. Perjalanan menuju uremia berlangsung

berangsur untuk waktu yang cukup lama (beberapa tahun). Jika ginjal tak dapat lagi

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit maka diperlukan dialisis (hemodialisis

atau dialisis peritoneal).

BAB IIIPENUTUP

3.1       Kesimpulan

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara

bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih

dipergunakan oleh tubuh

Sistem urinaria terdiri atas:

Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.

Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.

Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.

Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

Page 26: Senin

http://yanatiktok.blogspot.co.id/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://www.academia.edu/7968650/Makalah_gangguan_sistem_perkemihan

https://www.scribd.com/doc/258407417/Makalah-Gangguan-Sistem-Perkemihan#download