SENIN, 10 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA Nelayan Memilih ... filebel), berada di pesisir pantai. De...

1
Pada masa lalu, penambang pasir timah harus menyelam ke kedalaman hingga 18 meter. Sekarang dibantu mesin pengisap, cukup menanam pipa dan selang ke dasar perairan. tidak kuat menyelam. ‘’Dalam sehari tambang inkonvensional apung meng- hasilkan 40 hingga 50 kg pasir timah dengan harga jual Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilo- gramnya,” tutur Haryadi. Legal atau ilegal Lantaran hasil yang meng- giurkan, menurutnya, sekarang sudah terdapat sekitar 300 pon- ton yang beroperasi di sekitar laut di desa mereka. Soal legal atau ilegalnya RENDY FERDIANSYAH D ESA Batu Belubang, Kecamatan Pang- kalanbaru, Kabupa- ten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung (Ba- bel), berada di pesisir pantai. Desa ini berjarak kurang lebih 20 km dari pusat Kota Pangkal- pinang, ibu kota Babel. Penduduk di daerah itu ma- yoritas atau 70%-nya adalah perantau asal Sulawesi Selatan (Bugis), yang hingga pada 1990- an berprofesi sebagai nelayan. Kini sebagian besar dari mere- ka terjun ke pertambangan, sebagai pekerja atau pemilik tambang inkonvensional. “Hasilnya lebih menjanjikan. Bayangkan, dalam sehari saja kita bisa mendapatkan uang ju taan rupiah, beda dengan hasil yang didapat dari mencari ikan yang tidak menentu,” ujar pemilik tambang inkonvensio- nal apung, Haryadi, 26, yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan. Ia mengutarakan dalam satu pekan omzetnya bisa mencapai belasan juta rupiah. Adapun sebagai nelayan penghasilan mereka hanya ter- batas untuk memenuhi kebu- tuhan hidup sederhana. Bila musim badai tiba, mereka ter- paksa menghentikan aktivitas mencari ikan. Haryadi mengaku sebagai pemilik tambang memang bu- tuh modal awal yang cukup besar, dalam kisaran Rp50 juta untuk membuat ponton. Ponton adalah sejenis rakit yang terbuat dari drum plastik. Ponton digunakan untuk mem- bawa peralatan pengisap dan menampung pasir timah. Peralatan yang dibutuhkan pada ponton berukuran sekitar 3x5 meter persegi ialah dua mesin pengisap, kayu, papan, drum plastik, pipa, dan selang. “Untuk beli peralatan seperti drum plastik, pipa, dua mesin, selang, kayu dan papan pilihan, serta upah pembuatan mengha- biskan modal awal Rp50 juta,” akunya. Ia mengaku pembuatan pon- ton itu dikerjakan bersama dengan sejumlah nelayan yang diupahnya. Pembuatan satu ponton memakan waktu dua pekan. Bila nelayan tidak memiliki modal, lanjut Haryadi, bisa pin- jam kepada ‘bos’ yang meru- pakan penampung timah. Bila nanti ponton sudah beroperasi atau menghasilkan, pembayar- an bisa dicicil. Pada masa lalu, penambang harus menyelam ke kedalaman hingga 18 meter. Sekarang, pemilik ponton cukup mena- nam pipa dan selang ke dasar perairan. Dengan mengguna- kan mesin, pasir timah diisap untuk ditampung di dalam drum plastik. ‘’Satu ponton bisa mengisap hingga 60 drum plastik,’’ cerita Haryadi. Cara kerja tambang apung ini menurunkan tingkat kece- lakaan yang sering menelan korban jiwa pekerja karena tertimbun pasir timah ataupun MI/RENDY TAMBANG APUNG: Dua warga membuat tambang inkonvensional apung di Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, pekan lalu. Setiap hari mereka mendapatkan 40-50 kg pasir timah. Penyedotan pasir tanpa izin dan aturan itu akan merusak lingkungan pesisir pantai. Nelayan Memilih Pasir Timah keberadaan mereka, Haryadi menjawab tidak tahu. Setahu- nya belum ada aturan yang je- las tentang perizinan tambang inkonvensional apung. Ketidakjelasan izin ini, aku- nya, dimanfaatkan sejumlah aparat untuk meraup setoran dari pemilik ponton. “Ada se- toran uang petugas supaya kita aman Rp80 ribu per ponton setiap hari yang dikumpulkan orang tertentu. Sejauh ini kita tidak tahu setoran itu untuk petugas atau anggota keamanan yang mana, sebab ada yang me- ngumpulkannya,” ungkapnya. Ia mengutarakan pemilik ponton tidak merasa keberatan terhadap setoran itu karena sifatnya tidak memaksa. Kepala Desa Batu Belubang Harjono mengatakan memang tidak pernah ada pemberla- kuan perizinan dan larangan operasional tambang apung tersebut. Namun, dia menyayangkan keindahan pesisir pantai di de- sanya hilang seiring maraknya tambang inkonvensional apung. ‘’Keindahan pantai rusak dan saya tidak memi- liki kekuatan untuk melarang aktivitas ini.’’ Ia menyebutkan adanya tam- bang apung ini meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Batu Belubang. ‘’Timah itu ibarat disayang dan digeng- gam tak kan dilepas begitu saja, kendati harus ada dampaknya,” pungkas Harjono. (N-1) [email protected] 9 N USANTARA SENIN, 10 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA Hasilnya lebih menjanjikan. Bayangkan, dalam sehari saja kita bisa mendapatkan uang jutaan rupiah, beda dengan hasil yang didapat dari mencari ikan yang tidak menentu.” Haryadi Pemilik tambang B ANYAK cara yang dilakukan untuk memberikan kesa- daran akan kesela- matan dalam berkendara dan berlalu lintas. Imbauan pun dilakukan berbagai pihak terkait seperti kepolisian, Kementerian Perhubungan, Dinas Pendapatan Daerah, Operator Angkutan Darat, Laut dan Udara serta Rumah Sakit. Terkait ulang tahun ke- 50 perusahaan asuransi PT Jasa Raharja, pihaknya terus fokus memberikan pemaham- an pentingnya keselamatan, sekaligus mengkampanyekan tertib berlalu lintas. Salah satu- nya adalah dengan menggelar lomba karya jurnalistik dan fotografi yang bertemakan keselamatan dalam bertrans- portasi di Indonesia. Berbagai kategori kegiatan jurnalistik dilombakan, seperti media cetak dan online, tele- visi dan radio, serta fotografi. Tidak tanggung-tanggung pihak Jasa Raharja memberi- kan hadiah sebesar Rp. 187 ,5 juta, serta menghadirkan juri-juri yang kompeten dibi- dangnya masing-masing. “Dengan hadiah cukup menarik menjadi daya tarik bagi peserta yang berasal dari kalangan jurnalis, dan umum. Juga sekaligus menjadi ajang kampanye keselamatan trans- portasi di Indonesia,” jelas Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Jasa Rahar- ja, yang sekaligus menjadi salah satu dewan juri Amos Sampetoding. Oscar Motuloh, juri untuk kategori fotografi dari Kantor Berita Antara menilai hasil karya yang diperlombakan sangat kaya dan beragam, terlebih dari kalangan umum. “Keragaman dapat terlihat dari hasil-hasil karya, baik dari jurnalis atau umum. Namun semuanya memiliki akar dan cara pandang yang sama akan keselamatan ber- transportasi di Indonesia,” ujarnya. Karya sebanyak 305 telah masuk ke meja penjurian dari semua kategori, yang kemu- dian dikerucutkan menjadi 10 nominasi disetiap kategorinya dan akhirnya terpilih para pemenang yang diumumkan pada malam penghargaan yang digelar PT Jasa Raharja, di Hotel Manhattan, Jakarta (7/1). “Dengan berbagai kegiatan yang telah dilakukan untuk kesadaran berlalu lintas dan keselamatan transportasi, di- harapkan kecelakaan atau kor- ban bisa diminalisir, sehingga kita merasa aman dan nyaman saat bepergian dengan berken- dara,” tegas Amos. Pertegas Integritas Usia 50 tahun adalah usia mapan seorang manusia te- ngah merasakan kesuksesan dari apa yang telah diraihnya. Begitupun dengan Jasa Raharja yang telah genap berusia 50 tahun pada tanggal 1 Januari 2011 lalu. Tidak merasa puas dan terus belajar guna melakukan perbaikan diberbagai lini tetap dilakukan perusahaan asu- ransi transportasi ini diusia emasnya. Salah satu perbaikan dan layanan prima yang dilakukan oleh Jasa Raharja adalah sistem “jemput bola” dimana para petugas tidak lagi menunggu klaim korban atau ahli waris korban kecelakaan. Saat ini petugas Jasa Rahar- ja aktif mendatangi keluarga atau ahli waris korban ke- celakaan untuk membantu mengurus proses pembayaran klaim asuransi dengan me- minta mereka melengkapi data yang dibutuhkan. Dengan semakin mapannya integritas Jasa Raharja di usia emas ini, mampu memberikan perasaan nyaman dan aman bagi setiap warga saat bepergian. Di sini- lah peran Jasa Raharja dan semua pihak terkait, untuk terus memberikan pendidik- an, kampanye, dan imbauan akan safety riding. Sebesar apa pun santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan lalu-lintas tak akan pernah sepadan, karena untuk setiap nyawa manusia tidak ada harga yang cukup untuk menggantinya. (S-25) Lomba Karya Jurnalistik dan Fotografi Semarakkan Tahun Emas Jasa Raharja LOMBA FOTO: Proses penjurian lomba foto HUT ke-50 Jasa Raharja di Kantor Pusat Jasa Raharja, Kuningan, Jakarta, Senin (3/1). MI/ROMMY PUJIANTO KATEGORI FOTOGRAFI UMUM NO NAMA PERINGKAT CAPTION / JUDUL 1 Rafi Tanjung 1 PENERIMA SANTUNAN : Seorang ibu yang masih menggunakan alat bantu berdiri akan menyelesaikan administrasi untuk pencairan santunan kecelakaan di kantor Jasa Raharja kota Padang 2 Aldi ala Nasution 2 Demi tugas 3 Sugede S. Sudarto 3 Penuh Resiko : Nampak seorang cewek sedang mengendarai sepeda motor sambil ber HP ria, tanpa sadar, hal ini sangat membahayakan bagi dirinya maupun pengendara yang lai 4 Ratna Hafni Favorit Rame-Rame Melanggar KATEGORI FOTOGRAFI JURNALIS NO NAMA MEDIA PERINGKAT CAPTION 1 Mushaful Imam Seputar Indonesia 1 Kampanye : Petugas PT Jasa Raharja Cabang Sumsel membagikan pin dan brosur himbauan kampanye keamanan, keselamatan, ketertiban lalu lintas (kamseltibcarlantas)berkerjasama dengan satuan Lalu lintas Poltabes Palembang, Selasa (25/5)di perempatan jalan kapten A Rivai-POM IX Palembang 2 Prasetyo Utomo Antara Foto 2 Mudik Bersama Jasa Raharja. Sejumlah pemudik melambaikan tangannya saat pelepasan mudik gratis bersama Jasa Raharja di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, Senin (6/9). Jasa Raharja menyediakan 200 bus untuk para pemudik dengan tujuan berbagai kota di Jawa dan Sumatera antara lain Lampung, Solo, Yogyakarta dan Semarang. 3 Irsan Mulyadi Antara Sumut. com 3 ABAIKAN KESELAMATAN : Serdang Bedagai, Sumut, 4/10. Sejumlah siswa duduk diatap mobil angkutan umum usai pulang sekolah, di Desa Martebing, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut (4/10). Selain membahayakan diri sendiri, tindakan yang dilakukan para siswa itu juga dapat merugikan pengguna jalan yang lain 4 Andika Wahyu Widyantoro Antara Foto Favorit Keselamatan naik KRL. Depok, 16/12, para penumpang berebut naik keatap gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi jurusan Bogor - Jakarta, meski riskan kecelakaan, distasiun Citayam, Depok, Jabar. Hal tersebut merupakan dampak dari pembatalan pemberangkatan 43 KRL karena dalam perbaikan KATEGORI MEDIA CETAK & ONLINE NO NAMA PERINGKAT MEDIA JUDUL KARYA 1 Acep Mulyana 1 Jurnal Bogor Saatnya bertransportasi dengan aman 2 Eri Irawan 2 kabarbisnis.com Keselamatan Transportasi publik dorong kelancaran kegiatan ekonomi 3 Wilam Chon 3 Harian Terbit Jasa Raharja & Keselamatan Ber-transportasi 4 Asri Supatmiati Favorit Radar Bogor Menggagas hari keselamatan bertransportasi KATEGORI TELEVISI NO NAMA PERINGKAT MEDIA JUDUL KARYA 1 Windy Indriani 1 RCTI Lalai Celaka, Tertib Selamat 2 Tri Jauhari 2 TVRI Resiko dijalan raya 3 Pani Letehiit 3 Molluca TV Masihkah Laut Maluku Akan Terus Menelan Korban Jiwa / Apabila Kesadaran & Keselamatan Bertransportasi Di Laut Terabaikan 4 Budi Hermansyah Favorit TV ONE Biro Medan Kernet Bus Penantang Maut KATEGORI RADIO NO NAMA PERINGKAT MEDIA JUDUL KARYA 1 Hendra Fahrizal 1 OZ Radio Banda Aceh tertib berlalu lintas adalah satu-satunya cara mengurangi resiko fatal berkendaraan 2 Yessi Safitri 2 Radio Idola FM Semarang Peran Jasa Raharja Laksana Angin Surga Bagi Pengguna 3 Dede Riani 3 KBR68h Masinisku Malang 4 Fitriawati Zein Favorit Radio Dangdut Indonesia Ponsel vs Kendaraan PEMENANG: Para pemenang lomba jurnalistik kategori televisi berpose bersama Dirut PT Jasa Raharja Diding S Anwar (tengah) di Jakarta, Jumat (7/1). MI/USMAN ISKANDAR

Transcript of SENIN, 10 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA Nelayan Memilih ... filebel), berada di pesisir pantai. De...

Pada masa lalu, penambang pasir timah harus menyelam ke kedalaman hingga 18 meter. Sekarang dibantu mesin pengisap, cukup menanam pipa dan selang ke dasar perairan.

tidak kuat menyelam.‘’Dalam sehari tambang

inkon vensional apung meng-hasilkan 40 hingga 50 kg pasir timah dengan harga jual Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilo-gramnya,” tutur Haryadi.

Legal atau ilegalLantaran hasil yang meng-

giurkan, menurutnya, sekarang sudah terdapat sekitar 300 pon-ton yang beroperasi di sekitar laut di desa mereka.

Soal legal atau ilegalnya

RENDY FERDIANSYAH

DESA Batu Belubang, Kecamatan Pang-kalanbaru, Kabupa-ten Bangka Tengah,

Provinsi Bangka Belitung (Ba-bel), berada di pesisir pantai. De sa ini berjarak kurang lebih 20 km dari pusat Kota Pangkal-pinang, ibu kota Babel.

Penduduk di daerah itu ma-yo ritas atau 70%-nya adalah perantau asal Sulawesi Selatan (Bugis), yang hingga pada 1990-an berprofesi sebagai nelayan. Kini sebagian besar dari mere-ka terjun ke pertambangan, se bagai pekerja atau pemilik tam bang inkonvensional.

“Hasilnya lebih menjanjikan. Bayangkan, dalam sehari saja kita bisa mendapatkan uang ju taan rupiah, beda dengan ha sil yang didapat dari mencari ikan yang tidak menentu,” ujar pemilik tambang inkonvensio-nal apung, Haryadi, 26, yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan.

Ia mengutarakan dalam satu pekan omzetnya bisa mencapai belasan juta rupiah.

Adapun sebagai nelayan peng hasilan mereka hanya ter-batas untuk memenuhi kebu-tuhan hidup sederhana. Bila musim badai tiba, mereka ter-paksa menghentikan aktivitas mencari ikan.

Haryadi mengaku sebagai pemilik tambang memang bu-tuh modal awal yang cukup besar, dalam kisaran Rp50 ju ta untuk membuat ponton.

Ponton adalah sejenis rakit yang terbuat dari drum plastik. Ponton digunakan untuk mem-bawa peralatan pengisap dan menampung pasir timah.

Peralatan yang dibutuhkan pada ponton berukuran sekitar 3x5 meter persegi ialah dua mesin pengisap, kayu, papan, drum plastik, pipa, dan selang. “Untuk beli peralatan seperti drum plastik, pipa, dua mesin, selang, kayu dan papan pilihan, serta upah pembuatan mengha-biskan modal awal Rp50 juta,” akunya.

Ia mengaku pembuatan pon-ton itu dikerjakan bersama dengan sejumlah nelayan yang diupahnya. Pembuatan satu ponton memakan waktu dua pekan.

Bila nela yan tidak memiliki modal, lanjut Haryadi, bi sa pin-jam kepada ‘bos’ yang meru-pakan penampung timah. Bila nanti ponton sudah ber o perasi atau menghasilkan, pembayar-an bisa dicicil.

Pada masa lalu, penambang harus menyelam ke kedalaman hingga 18 meter. Sekarang, pe milik ponton cukup mena-nam pipa dan selang ke dasar per airan. Dengan mengguna-kan mesin, pasir timah diisap untuk ditampung di dalam drum plastik. ‘’Satu ponton bi sa mengisap hingga 60 drum plastik,’’ cerita Haryadi.

Cara kerja tambang apung ini menurunkan tingkat kece-lakaan yang sering menelan korban jiwa pekerja karena ter timbun pasir timah ataupun

MI/RENDY

TAMBANG APUNG: Dua warga membuat tambang inkonvensional apung di Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, pekan lalu. Setiap hari mereka mendapatkan 40-50 kg pasir timah. Penyedotan pasir tanpa izin dan aturan itu akan merusak lingkungan pesisir pantai.

Nelayan Memilih Pasir Timah

ke ber adaan mereka, Haryadi menjawab tidak tahu. Setahu-nya belum ada aturan yang je-las tentang perizinan tambang inkonvensional apung.

Ketidakjelasan izin ini, aku-nya, dimanfaatkan sejumlah aparat untuk meraup setoran da ri pemilik ponton. “Ada se-toran uang petugas supaya kita aman Rp80 ribu per ponton se tiap hari yang dikumpul kan orang tertentu. Sejauh ini kita tidak tahu setoran itu untuk pe tugas atau anggota ke amanan

yang mana, sebab ada yang me-ngumpulkannya,” ungkapnya.

Ia mengutarakan pemilik ponton tidak merasa keberatan terhadap setoran itu karena sifatnya tidak memaksa.

Kepala Desa Batu Belubang Harjono mengatakan memang tidak pernah ada pemberla-kuan perizinan dan larangan operasional tambang apung tersebut.

Namun, dia menyayangkan keindahan pesisir pantai di de-sanya hilang seiring maraknya

tambang inkonvensional apung. ‘’Keindahan pantai ru sak dan saya tidak memi-liki kekuatan untuk melarang aktivitas ini.’’

Ia menyebutkan adanya tam-bang apung ini meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Batu Belubang. ‘’Timah itu ibarat disayang dan digeng-gam tak kan dilepas begitu saja, kendati harus ada dampaknya,” pungkas Harjono. (N-1)

[email protected]

9NUSANTARASENIN, 10 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA

Hasilnya lebih menjanjikan.

Bayangkan, dalam sehari saja kita bisa mendapatkan uang ju taan rupiah, beda dengan ha sil yang didapat dari mencari ikan yang tidak menentu.”

HaryadiPemilik tambang

BANYAK cara yang dilakukan untuk memberikan kesa-daran akan kesela-

matan dalam berkendara dan berlalu lintas. Imbauan pun dilakukan berbagai pihak terkait seperti kepolisian, Kementerian Perhubungan, Dinas Pendapatan Daerah, Operator Angkutan Darat, Laut dan Udara serta Rumah Sakit.

Terkait ulang tahun ke-50 perusahaan asuransi PT Jasa Raharja, pihaknya terus fokus memberikan pemaham-an pentingnya keselamatan, sekaligus mengkampanyekan tertib berlalu lintas. Salah satu-nya adalah dengan menggelar lomba karya jurnalistik dan fotografi yang bertemakan keselamat an dalam bertrans-portasi di Indonesia.

Berbagai kategori kegiatan jurnalistik dilombakan, seperti media cetak dan online, tele-visi dan radio, serta fotografi. Tidak tanggung-tanggung pihak Jasa Raharja memberi-kan hadiah sebesar Rp. 187 ,5 juta, serta menghadirkan juri-juri yang kompeten dibi-dangnya masing-masing.

“Dengan hadiah cukup menarik menjadi daya tarik bagi peserta yang berasal dari kalangan jurnalis, dan umum. Juga sekaligus menjadi ajang kampanye keselamatan trans-portasi di Indonesia,” jelas Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Jasa Rahar-ja, yang sekaligus menjadi salah satu dewan juri Amos Sampetoding.

Oscar Motuloh, juri untuk kategori fotografi dari Kantor Berita Antara menilai hasil karya yang diperlombakan sangat kaya dan beragam, terlebih dari kalangan umum. “Keragaman dapat terlihat dari hasil-hasil karya, baik

dari jurnalis atau umum.

Namun semuanya memiliki akar dan cara pandang yang sama akan keselamatan ber-transportasi di Indonesia,” ujarnya.

Karya sebanyak 305 telah masuk ke meja penjurian dari semua kategori, yang kemu-dian dikerucutkan menjadi 10 nominasi disetiap kategorinya dan akhirnya terpilih para pemenang yang diumumkan pada malam penghargaan yang digelar PT Jasa Raharja, di Hotel Manhattan, Jakarta (7/1).

“Dengan berbagai kegiatan yang telah dilakukan untuk kesadaran berlalu lintas dan keselamatan transportasi, di-harapkan kecelakaan atau kor-ban bisa diminalisir, sehingga kita merasa aman dan nyaman saat bepergian dengan berken-dara,” tegas Amos.

Pertegas IntegritasUsia 50 tahun adalah usia

mapan seorang manusia te-ngah merasakan ke suksesan dari apa yang telah diraihnya.

Begitupun

dengan Jasa Raharja yang telah genap berusia 50 tahun pada tanggal 1 Januari 2011 lalu.

Tidak merasa puas dan terus belajar guna melakukan perbaikan diberbagai lini tetap dilakukan perusahaan asu-ransi transportasi ini diusia emasnya.

Salah satu perbaikan dan layanan prima yang dilakukan oleh Jasa Raharja adalah sistem “jemput bola” dimana para petugas tidak lagi menunggu klaim korban atau ahli waris korban kecelakaan.

Saat ini petugas Jasa Rahar-ja aktif mendatangi keluarga atau ahli waris korban ke-celakaan untuk membantu mengurus proses pembayaran klaim asuransi dengan me-minta mereka melengkapi data yang dibutuhkan. Dengan semakin mapannya integritas Jasa Raharja di usia emas ini, mampu memberikan perasaan nyaman dan aman bagi setiap warga saat bepergian. Di sini-lah peran Jasa Raharja dan semua pihak terkait, untuk

terus memberikan pendidik-an, kampanye, dan imbauan akan safety riding.

Sebesar apa pun santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan lalu-lintas tak akan pernah sepadan, karena untuk setiap nyawa manusia tidak ada harga yang cukup untuk menggantinya. (S-25)

Lomba Karya Jurnalistik dan FotografiSemarakkan Tahun Emas Jasa Raharja

LOMBA FOTO: Proses penjurian lomba foto HUT ke-50 Jasa Raharja di Kantor Pusat Jasa Raharja, Kuningan, Jakarta, Senin (3/1).

MI/ROMMY PUJIANTO

KATEGORI FOTOGRAFI UMUM

NO NAMA PERINGKAT CAPTION / JUDUL

1 Rafi Tanjung 1 PENERIMA SANTUNAN : Seorang ibu yang masih menggunakan alat bantu berdiri

akan menyelesaikan administrasi untuk pencairan santunan kecelakaan di kantor

Jasa Raharja kota Padang

2 Aldi ala Nasution 2 Demi tugas

3 Sugede S. Sudarto 3 Penuh Resiko : Nampak seorang cewek sedang mengendarai sepeda motor sambil

ber HP ria, tanpa sadar, hal ini sangat membahayakan bagi dirinya maupun

pengendara yang lai

4 Ratna Hafni Favorit Rame-Rame Melanggar

KATEGORI FOTOGRAFI JURNALIS

NO NAMA MEDIA PERINGKAT CAPTION

1 Mushaful Imam Seputar

Indonesia

1 Kampanye : Petugas PT Jasa Raharja Cabang Sumsel

membagikan pin dan brosur himbauan kampanye

keamanan, keselamatan, ketertiban lalu lintas

(kamseltibcarlantas)berkerjasama dengan satuan Lalu

lintas Poltabes Palembang, Selasa (25/5)di perempatan

jalan kapten A Rivai-POM IX Palembang

2 Prasetyo Utomo Antara Foto 2 Mudik Bersama Jasa Raharja. Sejumlah pemudik

melambaikan tangannya saat pelepasan mudik gratis

bersama Jasa Raharja di Parkir Timur, Senayan, Jakarta,

Senin (6/9). Jasa Raharja menyediakan 200 bus untuk

para pemudik dengan tujuan berbagai kota di Jawa dan

Sumatera antara lain Lampung, Solo, Yogyakarta dan

Semarang.

3 Irsan Mulyadi Antara

Sumut.

com

3 ABAIKAN KESELAMATAN : Serdang Bedagai, Sumut, 4/10.

Sejumlah siswa duduk diatap mobil angkutan umum usai

pulang sekolah, di Desa Martebing, Kabupaten Serdang

Bedagai, Sumut (4/10). Selain membahayakan diri

sendiri, tindakan yang dilakukan para siswa itu juga dapat

merugikan pengguna jalan yang lain

4 Andika Wahyu

Widyantoro

Antara Foto Favorit Keselamatan naik KRL. Depok, 16/12, para penumpang

berebut naik keatap gerbong Kereta Rel Listrik (KRL)

Ekonomi jurusan Bogor - Jakarta, meski riskan kecelakaan,

distasiun Citayam, Depok, Jabar. Hal tersebut merupakan

dampak dari pembatalan pemberangkatan 43 KRL karena

dalam perbaikan

KATEGORI MEDIA CETAK & ONLINE

NO NAMA PERINGKAT MEDIA JUDUL KARYA

1 Acep Mulyana 1 Jurnal Bogor Saatnya bertransportasi dengan aman

2 Eri Irawan 2 kabarbisnis.com Keselamatan Transportasi publik dorong kelancaran kegiatan

ekonomi

3 Wilam Chon 3 Harian Terbit Jasa Raharja & Keselamatan Ber-transportasi

4 Asri Supatmiati Favorit Radar Bogor Menggagas hari keselamatan bertransportasi

KATEGORI TELEVISI

NO NAMA PERINGKAT MEDIA JUDUL KARYA

1 Windy Indriani 1 RCTI Lalai Celaka, Tertib Selamat

2 Tri Jauhari 2 TVRI Resiko dijalan raya

3 Pani Letehiit 3 Molluca TV Masihkah Laut Maluku Akan Terus Menelan Korban Jiwa /

Apabila Kesadaran & Keselamatan Bertransportasi Di Laut

Terabaikan

4 Budi Hermansyah Favorit TV ONE Biro

Medan

Kernet Bus Penantang Maut

KATEGORI RADIO

NO NAMA PERINGKAT MEDIA JUDUL KARYA

1 Hendra Fahrizal 1 OZ Radio Banda

Aceh

tertib berlalu lintas adalah satu-satunya cara mengurangi

resiko fatal berkendaraan

2 Yessi Safitri 2 Radio Idola FM

Semarang

Peran Jasa Raharja Laksana Angin Surga Bagi Pengguna

3 Dede Riani 3 KBR68h Masinisku Malang

4 Fitriawati Zein Favorit Radio Dangdut

Indonesia

Ponsel vs Kendaraan PEMENANG: Para pemenang lomba jurnalistik kategori televisi berpose bersama Dirut PT Jasa Raharja Diding S Anwar (tengah) di Jakarta, Jumat (7/1).

MI/USMAN ISKANDAR